Untuk memisahkan ketiga kation ini kita menambahkan HCl 6 M pada sampel uji. Kation
golongan I akan mengendap sebagai garam klorida yang berwarna putih. Reaksi yang
terjadi:
Endapan PbCl2 akan larut dengan kenaikan suhu. Karena itu PbCl2 dapat dipisahkan dari
kedua kation yang lain dengan menambahkan air panas kemudian mensentrifus dan
memisahkannya dari larutan. Adanya Pb2+ dapat diidentifikasi dengan penambahan
K2CrO4 membentuk endapan kuning atau dengan H2SO4 membentuk endapan putih.
Hg22+ dan Ag+ dapat dipisahkan dengan penambahan NH3. Jika ada Hg2Cl2 maka dengan
NH3 akan bereaksi:
Sedangkan penambahan amonia terhadap Ag+ menyebabkan endapan AgCl larut kembali
karena terjadi pembentukan kompleks yang stabil.
Adanya Ag+ dapat diuji dengan menambahkan asam kuat HNO3 6 M. Ion H+ akan
mendekomposisi kompleks yang terbentuk sehingga Ag+ akan bebas dan bereaksi dengan
Cl- yang sudah ada membentuk endapan AgCl kembali.
+ +
Ag(NH₃)2+ + 2H + Cl- AgCl + 2NH4
2. Identifikasi Kation Golongan II (Pb2+, Cu2+, Cd2+, Bi3+, Hg2+, As3+, Sn4+, Sb3+)
Kation golonagn 2,3, dan 4 ditambahkan H₂S (0,3 M), H₂O₂ pada sampel uji. Kation
golongan II akan mengendap sedangkan kation golongan 3 dan 4 akan terlarut. Reaksi
yang terjadi:
Endapan kation golongan II dilarutkan dengan ammonium sulfide atau polisulfida, ada
sebagian endapan yang terlarut dan ada endapan yang tidak terlarut. Endapan yang tidak
terlarut menunjukkan kation sub golongan tembaga yaitu Pb 2+, Cu2+, Cd2+, Bi2+, Hg2+,
sedangkan endapan yang terlarut menunjukka kation sub golongan arsenic yaitu, As 3+,
Sn4+, Sb3+. Reaksi yang terjadi:
Endapan yang tidak terlarut direaksikan dengan HNO₃ maka ada sebagian endapan yang
terlarut dan ada sebagian endapan yang tidak terlarut. Endapan yang tidak terlarut yaitu
Hg2+ , reaksinya:
Endapan yang terlarut ditambah dengan H₂SO₄ dan H₂O, sehingga Pb 2+ menghasilkan
endapan putih dari timbal sulfat
Cu(OH)₂ dilarutkan dengan NH₄OH berlebih maka larutan berubah menjadi berwarna
biru gelap dengan reaksi Cu(NH₃)₄2+, reaksinya:
Lalu dilakukan uji spesifik larutan Cu(NH₃)₄2+ direaksikan dengan larutan Fe(CN)₆3-
maka akan menghasilkan [Cu₂Fe(CN)₆] dengan hasil endapan berwarna merah
Kation Cd2+ direaksikan dengan NH₄OH menghasilkan reaksi Cd(OH)₂ dan
menghasilkan endapan putih, reaksinya:
Cd(OH)₂ dilarutkan dengan NH₄OH berlebih maka larutan berubah menjadi tidak
berwarna dengan reaksi Cd(NH₃)₄2+, reaksinya:
Lalu ditambahkan larutan (NH₄)₂S maka akan menghasilkan reaksi CdS dengan hasil
endapan berwarna kuning, reaksinya:
Cd(NH3)42+ + (NH4)2S + 4H+ CdS + 6NH4+
(endapan berwarna kuning)
Kation Bi3+ direaksikan dengan NH₄OH menghasilkan reaksi Bi(OH)₃ dan menghasilkan
endapan putih, reaksinya:
Bi(OH)₃ dilarutkan dengan NH₄OH berlebih maka larutan tetap berwarna putih dengan
reaksi Bi(OH)₃, reaksinya:
Lalu ditambahkan larutan SnCl₂ maka akan menghasilkan reaksi Bi3+ dengan hasil
endapan hitam.
(endapan hitam)
Kation gol III (Al3+, Cr3+, Mn2+, Fe2+, Co2+, Ni2+, Zn2+)
Hasil endapan yang didapatkan berupa gelatin berwarna putih. Kemudian untuk mengidentifikasi
lebih lanjut dilakukan penambahan NaOH pada endapan sampel, identifikasi yang didapatkan
yakni:
Kemudian pada filtrat pengendapan kation dilakukan identifikasi lanjut pada endapan Mn(OH)2
dengan ditambah natrium Bismutat NaBiO3 akan terbentuk warna ungu dari asam permanganat,
dengan rekasi sebagai berikut:
Mn(OH)2 + NaBiO3 Mn(BiO3)2 + Na(OH) (Larutan berwarna ungu)
Selanjutnya pada filtrat sampel kation Co(OH)2 direaksikan dengan KSCN dalam alkohol
yang menghasilkan larutan berwarna biru, dengan rekasi sebagai berikut:
Untuk filtrat endapan sampel Fe(OH)2 direaksikan dengan KSCN yang akan menhasilkan
rekasi berwarna merah, dengan reaksi :
Pada pengujian larutan filtrat yang mengandung Al(OH)4-, Cr(OH)4-, Zn(OH)4-, mula-
mula direaksikan dengan asam nitrat guna menguji keberadaan kation-kation Al3+, Cr3+, dan Zn2+.
Kemudian pada pengujian spesisfik kation Al3+ direkasikan lagi dengan NH4OH. Rekasi sebagai
berikut:
Sedangkan pada pengujian Cr(OH)4-, mula-mula direaksikan dengan HNO3 yang akan
menghasilakn larutan berwarna jingga dan direaksikan lagi dengan BaCl2 yang akan didapatkan
endapan BaCrO4 berwarna kuning, didapatkan reaksi sebagai berikut :
Untuk memisahkan keenam kation ini kita menambahkan Ammonium sulfat pada sampel uji. Kation
golongan IV akan mengendap yang berwarna putih. Reaksi yang terjadi:
Kation Na+ dan K+ akan dilakukan uji nyala. Karena itu Na+ dan K+ dapat dipisahkan dari ketiga kation
diatas . Adanya K+ dapat diidentifikasi dengan natrium heksanitrikobaltat membentuk endapan kuning
K+ [K2NaCo(NO2)6] dan Na+ diidentifikasi dengan seng uranil asetat membentuk endapan kuning Na+
[NaZn(UO2)3(C3H3O2)9].
Uji nyala :
Kemudian NH4+ yang dipanaskan dengan NaOH 6 M, setelah dipanaskan akan berbau Gas Ammonia
Ion amonium juga memberikan reaksi yang serupa dengan K plus sehingga harus dihilangkan terlebih
dahulu dengan cara pemanasan