Anda di halaman 1dari 5

1.

Identifikasi Kation Golongan I (Ag+, Hg+, Pb2+)

Untuk memisahkan ketiga kation ini kita menambahkan HCl 6 M pada sampel uji. Kation
golongan I akan mengendap sebagai garam klorida yang berwarna putih. Reaksi yang
terjadi:

Ag+ + Cl- AgCl (endapan putih)

Hg22+ + 2 Cl- Hg₂Cl₂ (endapan


putih) Pb2+ + 2 Cl- PbCl₂
(endapan putih)

Endapan PbCl2 akan larut dengan kenaikan suhu. Karena itu PbCl2 dapat dipisahkan dari
kedua kation yang lain dengan menambahkan air panas kemudian mensentrifus dan
memisahkannya dari larutan. Adanya Pb2+ dapat diidentifikasi dengan penambahan
K2CrO4 membentuk endapan kuning atau dengan H2SO4 membentuk endapan putih.

Pb2+ + CrO42- PbCrO₄ (endapan kuning)

Pb2+ + SO42- PbSO₄ (endapan putih)

Hg22+ dan Ag+ dapat dipisahkan dengan penambahan NH3. Jika ada Hg2Cl2 maka dengan
NH3 akan bereaksi:

Hg2Cl2 + 2NH3 Hg(NH₂)Cl + Hg + NH4Cl

(endapan putih) (endapan hitam)

Endapan yang teramati menjadi berwarna abu abu.

Sedangkan penambahan amonia terhadap Ag+ menyebabkan endapan AgCl larut kembali
karena terjadi pembentukan kompleks yang stabil.

AgCl + 2NH3 Ag(NH₃)₂ + Cl-

Adanya Ag+ dapat diuji dengan menambahkan asam kuat HNO3 6 M. Ion H+ akan
mendekomposisi kompleks yang terbentuk sehingga Ag+ akan bebas dan bereaksi dengan
Cl- yang sudah ada membentuk endapan AgCl kembali.
+ +
Ag(NH₃)2+ + 2H + Cl- AgCl + 2NH4

2. Identifikasi Kation Golongan II (Pb2+, Cu2+, Cd2+, Bi3+, Hg2+, As3+, Sn4+, Sb3+)

Kation golonagn 2,3, dan 4 ditambahkan H₂S (0,3 M), H₂O₂ pada sampel uji. Kation
golongan II akan mengendap sedangkan kation golongan 3 dan 4 akan terlarut. Reaksi
yang terjadi:

Pb2+ + H₂S 2H+ + PbS (endapan hitam)

Cu2+ + H₂S 2H+ + CuS (endapan hitam)

Cd2+ + H₂S 2H+ + CdS (endapan kuning)

Bi3+ + H₂S 6H+ + Bi₂S₃ (endapan coklat)

Hg2+ + H₂S 2H+ + HgS (endapan hitam)

As3+ + H₂S 2As₂S₂ + 9H₂ (endapan


kuning)

Sn4+ + H₂S SnS₂ + 4H (endapan kuning)


Sb3+ + H₂S 6H + Sb₂S₃ (endapan jingga)

Endapan kation golongan II dilarutkan dengan ammonium sulfide atau polisulfida, ada
sebagian endapan yang terlarut dan ada endapan yang tidak terlarut. Endapan yang tidak
terlarut menunjukkan kation sub golongan tembaga yaitu Pb 2+, Cu2+, Cd2+, Bi2+, Hg2+,
sedangkan endapan yang terlarut menunjukka kation sub golongan arsenic yaitu, As 3+,
Sn4+, Sb3+. Reaksi yang terjadi:

Pb2+ + (NH₄)₂ S PbS + 2NH4+ (menghasilkan


endapan)

Cu2+ + 2(NH₄)₂S 2CuS + 4NH₄ (menghasilkan endapan)

Cd2+ + (NH₄)₂S CdS + 2NH₄+ (menghasilkan endapan)

Bi3+ + (NH₄)₂ S Bi₂S₃ + (NH₄)₂S₂ (menghasilkan


endapan)

Hg2+ + 2(NH₄)₂S 2HgS + 4NH₄ (menghasilkan endapan)

Endapan yang tidak terlarut direaksikan dengan HNO₃ maka ada sebagian endapan yang
terlarut dan ada sebagian endapan yang tidak terlarut. Endapan yang tidak terlarut yaitu
Hg2+ , reaksinya:

3HgS + 8HNO₃ 3Hg(NO₃)₂ + 3S + 2NO (endapan


hitam)

dan endapan yang terlarut yaitu Pb2+, Cu2+, Cd2+, Bi3+

3PbS + 8HNO₃ 3Pb(NO₃)₂ + 3S + 2NO + 4H₂O

3CuS + 8HNO₃ 3Cu(NO₃)₂ + 3S + 4H₂O + 2NO

2CdS + 8HNO₃ 3Cd(NO₃)₂ + 2NO + 3S + 3H₂O

Bi₂S₃ + 8HNO₃ 2Bi(NO₃)₂ + 3S + 2NO + 4H₂O

Hg+ yang tidak terlarut ditambah dengan HNO₃ secara berlebihan

Endapan yang terlarut ditambah dengan H₂SO₄ dan H₂O, sehingga Pb 2+ menghasilkan
endapan putih dari timbal sulfat

2Pb+ + H₂SO₄ + 4H₂O 2Pb(OH)₄ + H₂S (endapan putih)

Cu2+, Cd2+, dan Bi3+ yang terlarut direaksikan dengan NH₄OH.

Kation Cu2+ direaksikan dengan NH₄OH menghasilkan reaksi Cu(OH)₂ dan


menghasilkan endapan biru, reaksinya:

Cu2+ + NH₄OH Cu(OH)₂ (endapan biru)

Cu(OH)₂ dilarutkan dengan NH₄OH berlebih maka larutan berubah menjadi berwarna
biru gelap dengan reaksi Cu(NH₃)₄2+, reaksinya:

Cu(OH)₂ + 4NH₄OH [Cu(NH₃)₄] + 2OH + 4H₂O

(larutan biru gelap)

Lalu dilakukan uji spesifik larutan Cu(NH₃)₄2+ direaksikan dengan larutan Fe(CN)₆3-
maka akan menghasilkan [Cu₂Fe(CN)₆] dengan hasil endapan berwarna merah
Kation Cd2+ direaksikan dengan NH₄OH menghasilkan reaksi Cd(OH)₂ dan
menghasilkan endapan putih, reaksinya:

Cd2+ + NH₄OH Cd(OH)₂ (endapan putih)

Cd(OH)₂ dilarutkan dengan NH₄OH berlebih maka larutan berubah menjadi tidak
berwarna dengan reaksi Cd(NH₃)₄2+, reaksinya:

Cd(OH)2  +  4NH4OH   [Cd(NH3)4] + 2OH + 4H2O

(larutan tidak berwarna)

Lalu ditambahkan larutan (NH₄)₂S maka akan menghasilkan reaksi CdS dengan hasil
endapan berwarna kuning, reaksinya:

Cd(NH3)42+ + (NH4)2S + 4H+   CdS + 6NH4+
(endapan berwarna kuning)

Kation Bi3+ direaksikan dengan NH₄OH menghasilkan reaksi Bi(OH)₃ dan menghasilkan
endapan putih, reaksinya:

Bi3+ + NH₄OH Bi(OH)₃ (endapan putih)

Bi(OH)₃ dilarutkan dengan NH₄OH berlebih maka larutan tetap berwarna putih dengan
reaksi Bi(OH)₃, reaksinya:

Bi(OH)₂ + 4NH₄OH [Bi(NH₃)₄] + 2OH 4H₂O

(larutan berwarna putih)

Lalu ditambahkan larutan SnCl₂ maka akan menghasilkan reaksi Bi3+ dengan hasil
endapan hitam.

4Bi(OH)₃ + 3SnCl₂ 4Bi + 3Sn(OH)₄ + 3Cl₂

(endapan hitam)

Identifikasi kation golongan III

Kation gol III (Al3+, Cr3+, Mn2+, Fe2+, Co2+, Ni2+, Zn2+)

Untuk mengidentifikasi kation-kation di atas, pertama sampel di tambahkan dulu NH4OH,


NH4Cl, dan H2S. Dalam kondisi ini reaksi akan setimbang, dan berjalan ke kanan sehingga
konsentrasi S2+ akan meningkat dan mampu mengendapkan kation dari golongan III, selain itu
penambahan Amonium hidroksida dan Amonium klorida juga dapat mencegah kemungkinan Mg
menjadi Mg(OH)2.

Hasil endapan yang didapatkan berupa gelatin berwarna putih. Kemudian untuk mengidentifikasi
lebih lanjut dilakukan penambahan NaOH pada endapan sampel, identifikasi yang didapatkan
yakni:

Fe2+ + 2OH- Fe(OH)2 (endapan coklat kemerahan)

Mn2+ + 2OH- Mn(OH)2 ( Endapan putih)

Co2+ + 2OH- Co(OH)2 ( Endapan biru)

Ni2+ + 2OH- Ni(OH)2 ( Endapan hijau)

Kemudian pada filtrat pengendapan kation dilakukan identifikasi lanjut pada endapan Mn(OH)2
dengan ditambah natrium Bismutat NaBiO3 akan terbentuk warna ungu dari asam permanganat,
dengan rekasi sebagai berikut:
Mn(OH)2 + NaBiO3 Mn(BiO3)2 + Na(OH) (Larutan berwarna ungu)

Selanjutnya pada filtrat sampel kation Co(OH)2 direaksikan dengan KSCN dalam alkohol
yang menghasilkan larutan berwarna biru, dengan rekasi sebagai berikut:

Co2+ + 4SCN Co(SCN)42- (Larutan berwarna biru)

Untuk filtrat endapan sampel Fe(OH)2 direaksikan dengan KSCN yang akan menhasilkan
rekasi berwarna merah, dengan reaksi :

Fe(OH)2 + 2KSCN Fe(SCN) + 2KOH (Larutan berwarna Merah)

Terakhir pengujian pada endapan sampel Ni(OH)2 dengan larutan DMG


(Dimetilglioksima), yang akan menghasilkan endapan Ni2+. Rekasi yang terjadi adalah :

Ni(OH)2 + 2DMG Ni(DMG)2 + 2OH- (Endapan Merah)

Pada pengujian larutan filtrat yang mengandung Al(OH)4-, Cr(OH)4-, Zn(OH)4-, mula-
mula direaksikan dengan asam nitrat guna menguji keberadaan kation-kation Al3+, Cr3+, dan Zn2+.
Kemudian pada pengujian spesisfik kation Al3+ direkasikan lagi dengan NH4OH. Rekasi sebagai
berikut:

Al(OH)4- + HNO3 Al(NO3)3 + NO3 + H2O

Al(NO3)3 + NH4OH Al(OH)3 + NH4NO3- (Endapan Putih)

Sedangkan pada pengujian Cr(OH)4-, mula-mula direaksikan dengan HNO3 yang akan
menghasilakn larutan berwarna jingga dan direaksikan lagi dengan BaCl2 yang akan didapatkan
endapan BaCrO4 berwarna kuning, didapatkan reaksi sebagai berikut :

Cr(OH)4- + HNO3 Cr(NO3)4 + H2O (Larutan Jingga)

Cr(NO3)4 + BaCl2 BaCrO4 (endapan Kuning)

Terkahir pengidentifikasian Zn(OH)4-, mula-mula direaksikan dengan HNO3 lalu diuji


dengan menggunakan kertas difeniltiokarbozon atrau biasa dikenal dengan kertas ditizhone dan
didapatkan hasil larutan berwarnba merah keunguan.

Identifikasi Kation Golongan IV (Ba2+, Ca2+, Mg2+,Na+,K+ dan NH4+ )

Untuk memisahkan keenam kation ini kita menambahkan Ammonium sulfat pada sampel uji. Kation
golongan IV akan mengendap yang berwarna putih. Reaksi yang terjadi:

Ba2+ + (NH4)2SO4 ¬ BaSO4 + NH4 (endapan putih)

Ca2+ + (NH4)2C2O4 ¬ CaC2O4 + NH4 (endapan putih)

Mg2+ + (NH4)2C2O4 ¬ MgC2O4 + NH4 (endapan putih)

Kation Na+ dan K+ akan dilakukan uji nyala. Karena itu Na+ dan K+ dapat dipisahkan dari ketiga kation
diatas . Adanya K+ dapat diidentifikasi dengan natrium heksanitrikobaltat membentuk endapan kuning
K+ [K2NaCo(NO2)6] dan Na+ diidentifikasi dengan seng uranil asetat membentuk endapan kuning Na+
[NaZn(UO2)3(C3H3O2)9].

Uji nyala :

K+ (Nyala merah keunguan)

Na+ (Nyala kuning)

Reaksi yang terjadi :

K+ + Na3(CO(NO2)6) ¬ [K2NaCo(NO2)6] (endapan kuning)

Na+ + C6H6O6UZn -¬ [NaZn(UO2)3(C3H3O2)9] (endapan Kuning)

Kemudian NH4+ yang dipanaskan dengan NaOH 6 M, setelah dipanaskan akan berbau Gas Ammonia

NH4+ + NaOH. Na+ + NH3 + H2O (Bau Gas Ammonia)

Ion amonium juga memberikan reaksi yang serupa dengan K plus sehingga harus dihilangkan terlebih
dahulu dengan cara pemanasan

Anda mungkin juga menyukai