Anda di halaman 1dari 33

Sifat Sifat Alkena

Kata Kunci: Alkena, Sifat - Sifat Alkena


Ditulis oleh Budi Utami pada 26-07-2011
1) Sifat Fisis
Titik leleh dan titik didih alkena hampir sama dengan alkana yang
sesuai. Pada suhu kamar, suku-suku rendah berwujud gas, sukusuku sedang berwujud cair, dan suku suku tinggi berwujud padat.
2) Reaksi-reaksi Alkena
Alkena jauh lebih reaktif daripada alkana karena adanya ikatan
rangkap. Reaksi alkena terutama terjadi pada ikatan rangkap
tersebut.
Reaksi-reaksi alkena sebagai berikut.
a) Reaksi Adisi (penambahan atau penjenuhan)
Reaksi adisi, yaitu pengubahan ikatan rangkap menjadi ikatan
tunggal dengan cara mengikat atom lain.
Zat-zat yang dapat mengadisi alkena adalah:
(1) Gas hidrogen (H2)
CH2 = CH2+ H2
etana
CH3 CH3
etena
(2) Halogen (F2, Cl2, Br2, dan I2)
CH2 = CH CH3 + Br2
Propena

(3) Asam halida (HCl, HBr, HF, dan HI)


Jika alkena menangkap asam halida berlaku aturan Markovnikov,
yaitu atom H dari asam halida akan terikat pada atom C berikatan
rangkap yang telah memiliki atom H lebih banyak.
Contoh:

Propena

2kloropropena
b) Reaksi Pembakaran (oksidasi dengan oksigen)
Pembakaran sempurna alkena menghasilkan CO2 dan H2O.
C2H4 + 3 O2 2 CO2 + 2 H2O
Pembakaran tidak sempurna alkena menghasilkan CO dan H2O.
C2H4 + 2 O2 2 CO + 2 H2O
c) Reaksi Polimerisasi
Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul molekul
sederhana (monomer) menjadi molekul besar (polimer).
Contoh:
Polimerisasi etena menjadi polietena
n CH2 = CH2 -> CH2 CH2 -> [ CH2 CH2 ]n
"ALKENA"

Pada kali ini yang akan di bahas adalah tentang hidrokarbon


ada pun pembagian hidrokarbon antara lain
Berdasarkan bentuk rantai karbonnya :
Hidrokarbon alifatik = senyawa hidrokarbon dengan rantai
lurus/terbuka yang jenuh (ikatan
tunggal/alkana) maupun tidak jenuh (ikatan rangkap/alkena atau
alkuna).

Hidrokarbon alisiklik = senyawa hidrokarbon dengan rantai


melingkar / tertutup (cincin).
Hidrokarbon aromatik = senyawa hidrokarbon dengan rantai
melingkar (cincin) yang mempunyai
ikatan antar atom C tunggal dan rangkap secara selang-seling /
bergantian (konjugasi)
Selanjutnya dalam artikel ini saya batasi membahas hidrokarbon
rantai terbuka (alifatik) saja.
Berdasarkan ikatan yang ada dalam rantai C-nya, senyawa
hidrokarbon alifatik dibedakan atas :
1. Alkana (CnH2n+2)
2. Alkena (CnH2n)
3. Alkuna (CnH2n-2)
Dan pada kali ini saya akan membahas hidrokarbon tentang ALKENA
Rumus Umum Alkena
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu
ikatan rangkap (C = C). Senyawa yang mempunyai dua ikatan
rangkap disebut alkadiena, yang mempunyai tiga ikatan rangkap
disebutalkatriena,dan seterusnya.
Bagaimana rumus umum alkena? Perhatikan senyawa-senyawa di
bawah ini kemudian bandingkan!

Apa kesimpulan yang Anda ambil? Ya benar, alkena ternyata


mengikat lebih sedikit dua atom hidrogen dibandingkan alkana.
Karena rumus umum alkana CnH2n + 2, maka rumus umum alkena
adalah :
CnH2n
(James E.Brady, 1990)
Tata Nama Alkena
1) Alkena rantai lurus
Nama alkena rantai lurus sesuai dengan namanama alkana, tetapi
dengan mengganti akhiran ana menjadi ena.
Contoh:
C2H4etena
C3H6propena
C4H8butena
2) Alkena rantai bercabang
Urutan penamaan adalah:
a) Memilih rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang
mengandung ikatan rangkap.
Contoh:

b) Memberi nomor, dengan aturan penomoran dimulai dari salah


satu ujung rantai induk, sehingga ikatan rangkap mendapat nomor
terkecil (bukan berdasarkan posisi cabang).
Contoh:

c) Penamaan, dengan urutan:


- nomor atom C yang mengikat cabang
- nama cabang
- nomor atom C ikatan rangkap
- nama rantai induk (alkena)
Contoh:

(John Mc. Murry Fay 4th ed)


Keisomeran Alkena
Alkena mempunyai dua keisomeran sebagai berikut.
1) Keisomeran Struktur

Keisomeran struktur, yaitu keisomeran yang terjadi jika rumus


molekul sama, tetapi rumus struktur berbeda. Keisomeran pada
alkena mulai ditemukan pada C4H8 terus ke suku yang lebih tinggi.
Perhatikan contoh di bawah ini!
a) C4H8 mempunyai tiga macam isomer, yaitu:

b) C5H10 mempunyai lima macam isomer, yaitu:

2) Keisomeran Geometri
Keisomeran geometri, yaitu keisomeran yang terjadi karena
perbedaan orientasi gugus-gugus di sekitar C ikatan rangkap.
Contoh:
2butena mempunyai dua isomer geometri, yaitu cis2butena dan
trans2butena.

Syarat terjadinya isomer geometri adalah apabila masing-masing


atom karbon yang berikatan rangkap mengikat 2 atom atau 2 gugus
yang berbeda, sehingga jika atom atau gugus yang diikat tersebut
bertukar tempat, maka strukturnya akan menjadi berbeda.
Sifat Fisik alkena
Nama

Rumus

alkena

molekul

Etena

C2H4

Propena

Titik leleh

Titik didih

Wujud

(0C)

(0C)

pada 25 0C

28

-169

-104

gas

C3H6

42

-185

-48

gas

1-Butena

C4H8

56

-185

-6

gas

1-Pentena

C5H10

70

-165

30

cair

1-Heksena

C6H12

84

-140

63

cair

1-Heptena

C7H14

98

-120

94

cair

1-Oktena

C8H16

112

-102

122

cair

1-Nonena

C9H18

126

-81

147

cair

1-Dekena

C10H20

140

-66

171

cair

Rumus umum

CnH2n

1.
Mr.

Mr

Titik didih dan titik leleh alkena naik dengan pertambahan nilai

2.

Alkena bersifat non-polar sehingga sukar larut dalam pelarut

polar seperti air, tetapi mudah larut dalam pelarut organik non-polar
seperti etanol.
3. Sifat fisis alkena (titik didih dan titik leleh) dengan Mr yang sama
(isomer) untuk rantai lurus lebih tinggi dari rantai bercabang.
4. Titik didih senyawa alkena yang berisomer geometri, struktur cis
lebih tinggi dari trans. Mislanya cis-2-butena (3,7 0C) lebih tinggi dari
trans-2-butena (0,8 0C).
5.

C2-C4 berwujud gas, C5-C17 berwujud cair, dan C18 dst berwujud

padat.
Sifat kimia alkena
Alkena lebih reaktif dibandingkan alkana, karena memiliki ikatan
rangkap dua C=C.
Reaksi yang terjadi pada alkena :
1.

Reaksi adisi alkena (ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal)

a. Reaksi alkena dengan halogen (halogenasi)


CH2=CH2 + Cl2

CH2Cl-CH2Cl

Etena klorin 1,2-dikloroetana


b. Reaksi alkena dengan hidrogen (hidrogenasi)
CH2=CH2(g)

+ H2(g)

katalis Ni/Pt

CH3-CH3(g)

Etena etana
c. Reaksi alkena dengan hidrogenhalida/asam halida
(hidrohalogenasi)
Aturan Markovnikov : pada alkena tidak simetris atom H dari
asam halida (HX) akan terikat pada atom C yang mempunyai ikatan
rangkap dan mengikat atom H lebih banyak.
CH3CH=CH2 + HBr

CH3CH-CH3Br

1-propen a2-bromopropana
d. Reaksi alkena dengan air (hidrasi)
Alkena bereaksi dengan air membentuk alkohol.
CH2=CH2(g) + H2O
Etena 300 0C, 70 atm

katalis H+

CH3-CH2-OH(g)

etanol

e. Reaksi alkena dengan asam sulfat (H2SO4)

CH2=CH2(g) + H2SO4
CH3-CH2-OSO3H + H2O
C2H5OH + H2SO4
suhu ruang panas
f.

Polimerisasi adisi pada alkena

Pada senyawa alkena jika antara molekul-molekul (manomer) yang


sama mengadakan reaksi adisi, maka akan terbentuk molekulmolekul besar dengan rantai yang panjang. Peristiwa ini disebut
polimerisasi. Polimer-polimer sintesis banyak dibutuhkan dalam
kehidupan sehari-hari. Contoh polimer dari alkena misalnya
polietilen (plastik), polivinil klorida (pipa paralon), dan politetraetena
(teflon).
Polimerisasi etena : n/2(CH2=CH2)
(CH2)n Etena katalis polietena
2.

Pembakaran alkena

C2H4(g) + 3O2(g)
2CO2(g) + 2H2O(g) , bersifat eksotermik
3.

Reaksi oksidasi alkena


OH-

CH2=CH2 + KMnO4
CH2OH-CH2OH
Etena 1,2-etanadiol (etilen glikol)

PERMASALAHAN
APA YANG MENYEBABKAN TITIK DIDIH SENYAWA ALKENA BERISOMER
CIS LEBIH TINGGI DARI PADA TITIK DIDIH SENYAWA ALKENA
BERISOMER TRANS??

Aprizal Yogi Syaputra20 Oktober 2012 08.21Assalamualaikum


Wr.Wb....baiklah saudara ando saya akan mencoba menjawab, hal

itu di karenakan isomer-isomer itu termasuk kedalam Stereoisomer,


yaitu salah satu jenis isomer yang memiliki sifat fisika dan kimia
yang sangat mirip namun aktivitas biokimia yang berbeda.
Stereoisomer juga menjelaskan orientasi gugus-gugus fungsi dalam
sebuah molekul. Isomer cis alkena memiliki titik didih lebih tinggi
dari pada trans itu di karenakan tarikan cincin yang besar, yang juga
menyebabkannya kurang stabil dibandingkan isomer cis. contohnya
seperti pada kasus siklooktena. Isomer cis senyawa ini memiliki titik
didih 145C, sedangkan isomer transnya 75C. Perbedaan yang
sangat besar antara kedua isomer siklooktena disebabkan oleh
terikan cincin yang besar untuk trans-siklooktena, yang juga
menyebabkannya kurang stabil dibandingkan isomer cis. Bahkan,
kedua isomer asam 2-butenadioat memiliki sifat-sifat dan reaktivitas
yang sangat berbeda sehingga mempunyai nama yang berbeda
pula. Isomer cisnya disebuah asam maleat, sedangkan isomer
transnya disebuat asam fumarat. Polaritas merupakan faktor kunci
yang menentukan titik didih relatif senyawa karena ia akan
meningkatkan gaya antar molekul, sedangkan simetri merupakan
faktor kunci yang menentukan titik leleh relatif karena ia
mengijinkan penataan molekul yang lebih baik pada bentuk padat.
Oleh karena itu, trans-alkena yang kurang polar dan lebih simetris
cenderung memiliki titik didih yang lebih rendah dan titik leleh yang
lebih tinggi. Sebaliknya cis-alkena secara umum memiliki titik didih
yang lebih tinggi dan titik leleh yang lebih rendah.semoga jawaban
saya dapat membantu.wasalam ........ :)
ALKENA (Olefin)
merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan
rangkap 2 (-C=C-)
Sifat-sifat Alkena
Hidrokarbon tak jenuh ikatan rangkap dua

Alkena disebut juga olefin (pembentuk minyak)


Sifat fisiologis lebih aktif (sbg obat tidur --> 2-metil-2-butena)
Sifat sama dengan Alkana, tapi lebih reaktif
Sifat-sifat : gas tak berwarna, dapat dibakar, bau yang khas,
eksplosif dalam udara (pada konsentrasi 3 34 %)
Terdapat dalam gas batu bara biasa pada proses cracking
Rumus umumnya CnH2n
Sifat Fisika
Alkena merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak larut dalam air
dan memiliki massa jenis lebih kecil dari air. Alkena dapat larut
dalam alkena lain, pelarut-pelarut nonpolar dan etanol. Pada
temperatur kamar alkena yang memiliki dua, tiga dan empat atom
karbon berwujud gas. Sedangkan Alkena dengan dengan berat
molekul lebih tinggi dapat berupa cair dan padatan pada suhu
kamar.
Sifat kimia
Ikatan rangkap yang dimiliki alkena merupakan ciri khas dari alkena
yang disebut gugus fungsi. Reaksi terjadi pada alkena dapat terjadi
pada ikatan rangkap dapat pula terjadi diluar ikatan rangkap. Reaksi
yang terjadi pada ikatan rangkap disebut reaksi adisi yang ditandai
dengan putusnya ikatan rangkap (ikatan ) membentuk ikatan
tunggal (ikatan ) dengan atom atau gugus tertentu.
Selain sifat-sifat tersebut dapat mengalami reaksi polimerisasi dan
alkena juga dapat bereaksi dengan oksigen membentuk
korbondioksida dan uap air apabila jumlah oksigen melimpah,
apabila jumlah oksigen tidak mencukupi maka terbentuk
karbonmonooksida dan uap air.

TATA NAMA ALKENA


hampir sama dengan penamaan pada Alkana dengan perbedaan :
Rantai utama harus mengandung ikatan rangkap dan dipilih yang
terpanjang. Nama rantai utama juga mirip dengan alkana dengan
mengganti akhiran -ana dengan -ena. Sehingga pemilihan rantai
atom C terpanjang dimulai dari C rangkap ke sebelah kanan dan
kirinya dan dipilih sebelah kanan dan kiri yang terpanjang.
Nomor posisi ikatan rangkap ditulis di depan nama rantai utama
dan dihitung dari ujung sampai letak ikatan rangkap yang nomor
urut C nya terkecil.
Urutan nomor posisi rantai cabang sama seperti urutan
penomoran ikatan cabang rantai utama.
Kegunaan Alkena sebagai :
Dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur dengan O2)
Untuk memasakkan buah-buahan
bahan baku industri plastik, karet sintetik, dan alkohol.
ALKENA

PENGERTIAN ALKENA
Alkena adalah sebuah kelompok hidrokarbon (senyawa-senyawa
yang hanya mengandung hidrogendan karbon) yang mengandung
ikatan karbon-karbon rangkap(C=C). Suku alkena yang paling kecil

terdiri dari dua atom C, yaitu etena. Nama alkena sesuai dengan
nama alkana dengan mengganti akhiran ana menjadi -ena.
Dua alkena yang pertama adalah:
Etena = C2H4
Propena = C3H6
RUMUS UMUM ALKENA
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu
ikatan rangkap (C = C). Senyawa yang mempunyai dua ikatan
rangkap disebut alkadiena, yang mempunyai tiga ikatan rangkap
disebut alkatriena,dan seterusnya.
Bagaimana rumus umum alkena? Perhatikan senyawa-senyawa di
bawah ini kemudian bandingkan!

Jadi rumus umumnya mempunyai 2 atom H lebih sedikit dari alkana


karena itu rumus umumnya menjadi CnH2n+2-2H = CnH2n.

Kekurangan jumlah atom H pada alkena dibandingkan dengan


jumlah atom H pada alkana maka rumus umum alkena adalah :
CnH2n
(James E.Brady, 1990)

STRUKTUR ALKENA

Dari tabel diatas rumus molekul untuk alkena jumlah atom H selalu
dua kali jumlahatom C, sesuai dengan rumus umumnya
yaitu : CnH2n
TATA NAMA ALKENA
1) Alkena rantai lurus
Nama alkena rantai lurus sesuai dengan namanama alkana, tetapi
dengan mengganti akhiran ana menjadi ena.
Contoh:
C2H4etena
C3H6propena
C4H8butena

2) Alkena rantai bercabang


Urutan penamaan adalah:
a) Memilih rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang
mengandung ikatan rangkap.
Contoh:

b) Memberi nomor, dengan aturan penomoran dimulai dari salah


satu ujung rantai induk, sehingga ikatan rangkap mendapat nomor
terkecil (bukan berdasarkan posisi cabang).
Contoh:

c) Penamaan, dengan urutan:


- nomor atom C yang mengikat cabang
- nama cabang
- nomor atom C ikatan rangkap
- nama rantai induk (alkena)
Contoh:

(John Mc. Murry Fay 4th ed)

KEISOMERAN ALKENA
Alkena mempunyai dua keisomeran sebagai berikut.
1) Keisomeran Struktur
Keisomeran struktur, yaitu keisomeran yang terjadi jika rumus
molekul sama, tetapi rumus struktur berbeda. Keisomeran pada
alkena mulai ditemukan pada C4H8 terus ke suku yang lebih tinggi.
Perhatikan contoh di bawah ini!
a) C4H8 mempunyai tiga macam isomer, yaitu:

b) C5H10 mempunyai lima macam isomer, yaitu:

2) Keisomeran Geometri

Keisomeran geometri, yaitu keisomeran yang terjadi karena


perbedaan orientasi gugus-gugus di sekitar C ikatan rangkap.
Contoh:
2butena mempunyai dua isomer geometri, yaitu cis2butena dan
trans2butena.

Syarat terjadinya isomer geometri adalah apabila masing-masing


atom karbon yang berikatan rangkap mengikat 2 atom atau 2 gugus
yang berbeda, sehingga jika atom atau gugus yang diikat tersebut
bertukar tempat, maka strukturnya akan menjadi berbeda.
SIFAT-SIFAT ALKENA
Sifat Fisis Alkena
Titik leleh dan titik didih alkena hampir sama dengan alkana yang
sesuai. Pada suhu kamar, suku-suku rendah berwujud gas, sukusuku sedang berwujud cair, dan suku-suku tinggi berwujud padat.

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa pada suhu kamar


(25oC), tiga suku yang pertama adalah gas, suku-suku berikutnya
adalah cair dan suku-suku tinggi berbentuk padat. Hal ini
dipengaruhi oleh titik didih dan titik lelehnya. Mendidih adalah suatu
perubahan wujud zat dari cair menjadi gas. Suatu zat yang memiliki
titik didih kurang dari 25oC, pada keadaan standar (25oC, 1 atm) zat
tersebut berwujud gas. Adapun zat yang memiliki titik leleh kurang
dari 25oC dan titik didih di atas 25oC dalam keadaan standar,
berwujud cair.
Sifat fisis alkena, yakni titik didih mirip alkana. Hal ini dikarenakan
alkena bersifat non polar dan mempunyai gaya antar molekul yang
relatif lemah. Di samping itu, nilai Mr alkena hampir sama dengan
alkana. seperti halnya alkana kecenderungan titik didih alkena juga
naik seiring dengan pertambahan nilai Mr atau kenaikan jumlah
atom karbon.
Untuk kelarutan, alkena hampir tidak dapat larut dalam air, tapi
larut dalam pelarut-pelarut organik. Oleh karena itu, jika cairan
alkena dicampur dengan air maka kedua cairan itu akan
membentuk lapisan yang tidak saling bercampur
Sifat Kimia Alkena
Umumnya alkena lebih aktif dari alkana. Reaktifitas senyawa alkena
sangat ditentukan oleh sifat ikatan rangkapnya.Sifat khas dari
alkena adalah terdapatnya ikatan rangkap dua antara dua buah
atom karbon. Ikatan rangkap dua ini merupakan gugus fungsional

dari alkena sehingga menentukan adanya reaksi-reaksi yang khusus


bagi alkena, yaitu adisi, polimerisasi dan pembakaran.
1. Alkena dapat mengalami adisi Adisi adalah pengubahan ikatan
rangkap (tak jenuh) menjadi ikatan tunggal (jenuh) dengan cara
menangkap atom/gugus lain. Pada adisi alkena 2 atom/gugus atom
ditambahkan pada ikatan rangkap C=C sehingga diperoleh ikatan
tunggal C-C. Beberapa contoh reaksi adisi pada alkena:
a. Reaksi alkena dengan halogen (halogenisasi)

b. Reaksi alkena dengan hidrogen halida (hidrohalogenasi) Hasil


reaksi antara alkena dengan hidrogen halida dipengaruhi oleh
struktur alkena, apakah alkena simetris atau alkena asimetris.
alkena simetris : akan menghasilkan satu haloalkana.

alkena asimetris akan menghasilkan dua haloalkana. Produk


utana reaksi dapat diramalkan menggunakan aturan Markonikov,
yaitu: Jika suatu HX bereaksi dengan ikatan rangkap asimetris, maka
produk utama reaksi adalah molekul dengan atom H yang

ditambahkan ke atom C dalam ikatan rangkap yang terikat dengan


lebih banyak atom H.

c. Reaksi alkena dengan hidrogen (hidrogenasi)


1. Reaksi ini akan menghasilkan alkana.

2. Alkena dapat mengalami polimerisasi. Polimerisasi adalah


penggabungan molekul-molekul sejenis menjadi molekul-molekul
raksasa sehingga rantai karbon sangat panjang. Molekul yang

bergabung disebut monomer, sedangkan molekul raksasa yang


terbentuk disebut polimer.

pembakaran alkena Pembakaran alkena (reaksi alkena dengan


oksigen) akan menghasilkan CO2 dan H2O.
CH2=CH2 + 2 O2 2CO2 + 2H2O
SUMBER DAN KEGUNAAN ALKENA
Dalam industri, alkena dibuat dari alkana melalui pemanasan
dengan katalis, yaitu dengan proses yang disebut perengkahan atau
cracking.
Di alam, sumber alkena berada dalam jumlah yang kecil, sehingga
alkena harus disintesis dari gas alam dan minyak bumi melalui
reaksi perekahan.
Kegunaan alkena sebagai berikut :
Dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur dengan O2)
Untuk memasakkan buah-buahan
bahan baku industri plastik, karet sintetik, farmasi dan insektisida.

ALKENA(Olefin)
merupakansenyawahidrokarbontakjenuhyangmemiliki1
ikatanrangkap2(C=C)
SifatsifatAlkena
Hidrokarbontakjenuhikatanrangkapdua
Alkenadisebutjugaolefin(pembentukminyak)
Sifatfisiologislebihaktif(sbgobattidur>2metil2butena)
SifatsamadenganAlkana,tapilebihreaktif
Sifatsifat:gastakberwarna,dapatdibakar,bauyangkhas,
eksplosifdalamudara(padakonsentrasi334%)
Terdapatdalamgasbatubarabiasapadaprosescracking
RumusumumnyaCnH2n
SifatFisika
Alkenamerupakansenyawanonpolarsehinggatidaklarutdalam
airdanmemilikimassajenislebihkecildariair.Alkenadapat
larutdalamalkenalain,pelarutpelarutnonpolardanetanol.
Padatemperaturkamaralkenayangmemilikidua,tigadan
empatatomkarbonberwujudgas.SedangkanAlkenadengan
denganberatmolekullebihtinggidapatberupacairdanpadatan
padasuhukamar.
Sifatkimia
Ikatanrangkapyangdimilikialkenamerupakancirikhasdari
alkenayangdisebutgugusfungsi.Reaksiterjadipadaalkena
dapatterjadipadaikatanrangkapdapatpulaterjadidiluarikatan
rangkap.Reaksiyangterjadipadaikatanrangkapdisebutreaksi
adisiyangditandaidenganputusnyaikatanrangkap(ikatan)
membentukikatantunggal(ikatan)denganatomataugugus
tertentu.
Selainsifatsifattersebutdapatmengalamireaksipolimerisasi
danalkenajugadapatbereaksidenganoksigenmembentuk
korbondioksidadanuapairapabilajumlahoksigenmelimpah,
apabilajumlahoksigentidakmencukupimakaterbentuk
karbonmonooksidadanuapair.
TATANAMAALKENA

hampirsamadenganpenamaanpadaAlkanadenganperbedaan:
Rantaiutamaharusmengandungikatanrangkapdandipilih
yangterpanjang.Namarantaiutamajugamiripdenganalkana
denganmenggantiakhirananadenganena.Sehingga
pemilihanrantaiatomCterpanjangdimulaidariCrangkapke
sebelahkanandankirinyadandipilihsebelahkanandankiri
yangterpanjang.
Nomorposisiikatanrangkapditulisdidepannamarantai
utamadandihitungdariujungsampailetakikatanrangkapyang
nomorurutCnyaterkecil.
Urutannomorposisirantaicabangsamasepertiurutan
penomoranikatancabangrantaiutama.
KegunaanAlkenasebagai:
Dapatdigunakansebagaiobatbius(dicampurdenganO2)
Untukmemasakkanbuahbuahan
bahanbakuindustriplastik,karetsintetik,danalkohol.
Alkenabanyakdigunakansebagaibahanbakuuntukpembuatan
senyawaorganikdiindustri,sepertiindustriplastik,farmasi,dan
insektisida.Berikutcontohnya:
1.Entena/Etilena
Etena adalah bahan baku pembuatan polietena dan
senyawaorganikintermedietsepertikloroetanadanstirena.
StrukturALKENA:
CnH2nCH3CH2CH=CH2(1butena)
ETENA=ETILENA=CH2=CH2
Sifatsifat:gastakberwarna,dapatdibakar,bauyangkhas,
eksplosifdalamudara(padakonsentrasi334%)
Terdapatdalamgasbatubarabiasapadaprosescracking
Pembuatan:pengawahidratanetanaol
PENGGUNAANETENA:
Dapatdigunakansebagaiobatbius(dicampurdenganO2)
Untukmemasakkanbuahbuahan
Sintesiszatlain(gasalam,minyakbumi,etanol
2.Propena
Propenadigunakanuntukmembuatpolipropena,suatupolimer

untukmembuatseratsintesis,materipengepakan,danperalatan
memasak.
3.Butadiena
Butadiena adalah salah satu alkadiena, yang melalui reaksi
polimerisasi akan membentuk polibutadiena. Polibutadiena
murni bersifat lengket dan lemah sehingga digunakan sebagi
komponen adhesive dan semen. Agar lebih kuat dan elastis,
polibutadiena dipanaskan dengan belerang melalui proses
vulkanisir.Rantairantaipolibutadienaakanbergabungmelalui
rantaibelerang.Setelahitu,zatkimiasepertikarbondanpigmen
ditambahkanuntukmemperolehkarakteristikyangdiinginkan.
permasalahannya....
Dariketerangandiatassatusifatdarietena/etilenyaitu:
1. Gastakberwarna
2. Dapatdibakar
3. Bauyangkhas
4. Eksplosifdalamudarapadakonsentrasi334%
Danetanajugabermamfaatdalamkehidupansehariharioleh
parapetanibuahbuahanumumnya,sebagaiprosespemasakan
buahbuahanyanglebihcepat.Bagaimanakahhubunganantara
sifatetena/etilendankegunaanyasehinggamenghasilkanbau
yangkhasdarisetiapbuahdanrasayangberbeda.....
Diposkan oleh wely apriliyanti di 20.07
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Bagikan ke Pinterest
RekomendasikaninidiGoogle

3 komentar:
.

trisna istiqa5 Oktober 2013 18.01Etilen sering dimanfaatkan oleh


para distributor dan importir buah. Buah dikemas dalam bentuk
belum masak saat diangkut pedagang buah. Setelah sampai untuk
diperdagangkan, buah tersebut diberikan etilen (diperam)
sehingga cepat masak.Dalam pematangan buah, etilen bekerja
dengan cara memecahkan klorofil pada buah muda, sehingga
buah hanya memiliki xantofil dan karoten. Dengan demikian,
warna buah menjadi jingga atau merah.Fungsi lain etilen secara
khusus adalah: Mengakhiri masa dormansi Merangsang

pertumbuhan akar dan batang Pembentukan akar adventif


Merangsang absisi buah dan daun Merangsang induksi bunga
Bromiliad Induksi sel kelamin betina pada bunga Merangsang
pemekaran bungaSedangkan bau bau pada buah tersebut
dikarenakan kandungan senyawa ester yang ada pada buah
tersebut. Balas
.

TITI ANTI5 Oktober 2013 21.16Baiklah saudara wely apriliyanti


saya akan mencoba menjawab permasalahan anda.. Saya
sependapat dengan saudara yuliana yanti tentang pemberian bau
yang khas dan rasa yang khas pada buah-buahan bukan hanya

peran dari gas etilen yang ada pada proses pematangan


buah,tetapi kandungan ester pada buah juga berpengaruh pada
rasa dan aroma buah. Etilen adalah suatu gas tanpa warna
dengan sedikit berbau manis. Etilen merupakan suatu hormon
yang dihasilkan secara alami oleh tumbuhan dan merupakan
campuran yang paling sederhana yang mempengaruhi proses
fisiologi pada tumbuhan. Proses fisiologi pada tumbuhan antara
lain perubahan warna kulit, susut bobot, penurunan kekerasan,
dan penurunan kadar gula. Etilen disebut hormon karena dapat
memenuhi persyaratan sebagai hormon yang dihasilkan oleh
tanaman, bersifat mobile dalam jaringan tanaman, dan merupakan
senyawa organik.Terima Kasih..Balas

yuliana yanti7 Oktober 2013 07.05Baiklah saudara wely


apriliyanti saya akan mencoba menjawab pertanyaan anda..Zat
pengatur tumbuh (ZPT) ini adalah satu-satunya hormon yang
hanya terdiri dari satu substansi saja, yaitu etena. Etena atau
etilena ini merupakan senyawa alkena yang paling sederhana
karena hanya terdiri dari 2 atom karbon, dan 4 atom hidrogen.
Salah satu sifat dari alkena adalah gas tak berwarna, dapat

dibakar, bau yang khas, eksplosif dalam udara (pada konsentrasi 3


34 %),sifat ini juga berperan dalam proses pematangan buah
dan pemberian bau dan rasa yang khas oleh buah-buahan dengan
di bantu oleh senyawa ester yang di miliki oleh buah. Unsur-unsur
ini terhubung oleh ikatan rangkap. Adanya ikatan rangkap
penghubung inilah etena juga disebut sebagai olefin (hidrokarbon
tak jenuh). Pada tumbuhan, senyawa etilen dijumpai dalam bentuk
gas sehingga disebut juga sebagai gas etilen. Pada buah, proses
pembusukan mengeluarkan gas ini, karena gas ini dihasilkan oleh
tumbuhan untuk melakukan proses senesens. Proses senesens
merupakan proses penuaan yang irreversible (tidak dapat
kembali), akhirnya menuju pembusukan. Selain etilen berperan
dalam pematangan buah, gas etilen juga berperan dalam
pengguguran daun. Dalam pertumbuhan, etilen mempunyai
banyak fungsi, yaitu membantu pemasakan buah, memacu
pembungaan, merangsang pemekaran bunga, merangsang
pertumbuhan akar dan batang tumbuhan, merangsang absisi
(pengguguran) buah dan daun, memacu perkecambahan biji,
menghambat pemanjangan batang kecambah, memperkokoh
pertumbuhan batang tumbuhan, serta mengakhiri masa dormansi.
Terima Kasih..

Anda mungkin juga menyukai