A. Senyawa hidrokarbon
Hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri dari atom karbon (C) dan hidrogen (H).
Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan
rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik.
Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri atas hidrogen dan karbon.
Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O) dan
karbondioksida (CO2) dan pembakaran tidak sempurna senyawa hidrokarbon akan
menghasilkan uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), dan karbon monoksida (CO). Sumber
utama senyawa karbon adalah minyak bumi dan batu bara. Adanya uap air dapat dideteksi
dengan menggunakan kertas kobalt biru yang akan menjadi berwarna merah muda dengan
adanya air. Sedangkan adanya gas karbon dioksida dapat dideteksi dengan menggunakan air
barit (Ca(OH)2 atau Ba(OH)2) melalui reaksi:
CO2 (g) + Ca(OH)2 (aq) CaCO3 (s) + H2O (l)
Senyawa karbon yang pertama kali disintesis adalah urea (dikenal sebagai senyawa
organik) oleh Friederick Wohler dengan memanaskan amonium sianat menjadi urea di
laboratorium.
Di dalam strukturnya terdapat rantai atom Di dalam strukturnya tidak terdapat rantai
karbon. atom karbon.
Struktur molekulnya dari yang sederhana
Struktur molekulnya sederhana
sampai yang besar dan kompleks
Umumnya tidak mudah larut dalam air Mudah larut dalam air
Kurang stabil terhadap pemanasan Lebih stabil terhadap pemanasan
keterangan:
nomor (1) : atom C primer
nomor (2) : atom C sekunder
nomor (3) : atom C tersier
nomor (4) : atom C kuartener
Berdasarkan kerangkanya :
a. Senyawa hidrokarbon rantai terbuka (alifatik), adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki
rantai karbon terbuka, baik lurus, bercabang, berikatan Senyawa hidrokarbon rantai terbuka
(alifatik), adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki rantai karbon terbuka, baik lurus,
bercabang, berikatan tunggal atau berikatan rangkap 2 atau rangkap 3.
b. Senyawa hidrokarbon rantai tertutup (asiklik), adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki
rantai tertutup. Dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
Senyawa hidrokarbon asiklik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai tertutup yang
mengandung ikatan jenuh atau tidak jenuh. atau dapat ditulis.
Senyawaa hidrokarbon aromatik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai tertutup yang
membentuk cincin benzena atau terdapat ikatan rangkap dan tunggal yang bergantian. atau
dapat ditulis.
3. Alkuna
Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh dengan ikatan rangkap tiga (-C≡C-
). Memiliki sifat yang sama dengan alkena namun lebih reaktif. Dan memiliki rumus CnH2n-
2.
a. Ciri – ciri Alkuna
1. Hidrokarbon tak jenuh mempunyai ikatan rangkap tiga
2. Sifat-sifatnya menyerupai alkena, tetapi lebih reaktif
3. Pembuatan : CaC2 + H2O → C2H2 + Ca(OH)2
4. Sifat-sifat :
- Suatu senyawaan endoterm, maka mudah meledak
- Suatu gas, tak berwarna, baunya khas
b. Sifat Fisika Alkuna
Sifat fisik alkuna mirip dengan sifat-sifat alkana maupun alkena, Berdasarkan titik
didihnya, tiga senyawa alkuna terpendek berwujud gas. Alkuna sangat sukar larut dalam air
tetapi larut di dalam pelarut organik seperti karbontetraklorida. Massa jenis alkuna sama
seperti alkana dan alkena lebih dari air. Titik didih alkuna mirip dengan alkana dan alkena.
Semakin bertambah jumlah atom C harga Mr makin besar maka titik didihnya makin tinggi.
c. Sifat Kimia Alkuna
Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan terjadinya reaksi adisi,
polimerisasi, substitusi dan pembakaran.
reaksi adisi pada alkuna.
Reaksi alkuna dengan halogen (halogenisasi)
Perhatikan reaksi di atas, reaksi pada tahap 2 berlaku aturan markonikov.
Reaksi alkuna dengan hidrogen halida
Reaksi di atas mengikuti aturan markonikov, tetapi jika pada reaksi alkena dan alkuna
ditambahkan peroksida maka akan berlaku aturan antimarkonikov. Perhatikan reaksi berikut:
Reaksi alkuna dengan hidrogen
Polimerisasi alkuna
Substitusi alkuna Substitusi (pengantian) pada alkuna dilakukan dengan menggantikan satu
atom H yang terikat pada C=C di ujung rantai dengan atom lain.
Pembakaran alkuna Pembakaran alkuna (reaksi alkuna dengan oksigen) akan menghasilkan
CO2 dan H2O.
2CH=CH + 5 O2 4CO2 + 2H2O
Berguna sebagai bahan bakar kendaraan dan bahan baku karet sintesis.
g) Oktana
2) Alkena
- Etena; digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik polietena
- (PE).Propena, digunakan untuk membuat plastik Beberapa kegunaan monomer dan polimer,
yaitu polimer untuk membuat serat sintesis dan peralatan memasak.
- Dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur dengan O2)
- Untuk memasakkan buah-buahan
- Sintesis zat lain (gas alam, minyak bumi, etanol)
3) Alkuna
Etuna (asetilena) yang sehari-hari dikenal sebagai gas karbit dihasilkan dari batu karbit yang
dengan air :
CaC2 +2H2O→Ca(OH)2 +C2H2
untuk penerangan
Sintesis senyawa lain.
Struktur alkana dapat berupa rantai lurus atau rantai bercabang. Alkana yang
mengandung tiga atom karbon atau kurang tidak mempunyai isomer seperti CH4, C2H6 dan
C3H8 karena hanya memiliki satu cara untuk menata atom-atom dalam struktur ikatannya
sehingga memilki rumus molekul dan rumus struktur molekul sama. Perhatikan gambar di
bawah ini:
Dalam senyawa alkana juga ada yang rumus molekulnya sama, tetapi rumus struktur
molekulnya berbeda. Mulai dari alkana dengan rumus molekul C4H10 mempunyai dua
kemungkina struktur ikatan untuk menata atom-atom karbonnya seperti di bawah ini:
Untuk senyawa-senyawa tersebut disebut isomer. Oleh karena perbedaan hanya pada
kerangka struktur maka isomernya disebutisomer kerangka.
Untuk pentana (C5H12) memiliki tiga kemungkinan struktur ikatan untuk menata atom-
atom karbonnya yaitu:
Kita dapat menyimpulkan dari 2 contoh di atas bahwa semakin bertambah jumlah atom
C pada rumus molekul suatu alkana maka semakin banyak isomernya seperti yang tertera
ditabel bawah ini:
Jumlah atom C C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10
Rumus molekul C4H10 C5H12 C6H14 C7H16 C8H18 C9H20 C10H22
Jumlah isomer 2 3 5 9 18 35 75
2. Isomer Alkena
Pada senyawa alkena, keisomeran dimulai dari senyawa dengan rumus kimia
C4H8 sama seperti senyawa alkana. Jenis isomer yang dapat terjadi pada senyawa alkena yaitu
isomer struktur dan isomer geometri.
a. Isomer Struktur
1. Isomer Kerangka/ Rantai
2. Isomer posisi
Isomer posisi adalah isomer yang memiliki perbedaan posisi ikatan rangkap karbon-
karbon dalam molekul yang sama.
b. Isomer geometri
Ikatan rangkap dua karbon-karbon pada alkena tidak dapat memutar (melintir) sebab
jika diputar akan memutuskan ikatan rangkap, tentunya memerlukan energi cukup besar
sehingga mengakibatkan ketegaran diantara ikatan rangkap tersebut. Akibat dari ketegaran,
ikatan rangkap menimbulkan isomer tertentu pada alkena. Pada contoh berikut, ada dua isomer
untuk 2-butena (CH3CH=CHCH3), yaitu cis-2-butena dan trans-2-butena.
c. Isomer Fungsional
Isomer fungsional pada alkena dimulai dari propena (C3H6)
3. Isomer Alkuna
Pada senyawa alkuna, keisomeran dimulai dari senyawa butuna dengan rumus kimia
(C4H6) memiliki jenis isomer yaitu isomer struktur. Pada pembahasan berikut akan dijelaskan
mengenai isomer struktur senyawa alkuna. Perhatikan dua isomer yang dimiliki butuna (C4H6)
a. Isomer Posisi
Pada pentuna C5H8 memiliki 3 isomer seperti di bawah ini: