Anda di halaman 1dari 21

Hidrokarbon

Oleh: Nila Nailil Muna


Senyawa Hidrokarbon
Hidrokarbon adalah senyawa organic yang mengandung atom karbon (C)
dan Hidrogen (H)
Keistimewaan Atom Karbon Macam-macam Atom Karbon

1. Terletak pada golongan IVA


sehingga memiliki electron Pada rantai karbon terdapat empat
valensi 4 yang dapat macam atom karbon
membentuk 4 ikatan kovalen
2. Terletak pada periode 2 1. Atom C primer adalah atom
sehingga memiliki jari-jari karbon yang berikatan dengan atom
atom yang relative kecil, karon lain
sehingga memiliki ikatan 2. Atom C sekunder adalah atom
kovalen yang kuat karbon yang berikatan dengan 2 atom
3. Ikatan antara atom karbon dapa karbon lain
berupa ikatan tunggal 3. Atom C kuartener adalah atom
(Alkana), rangkap dua karbon yang berikatan dengan 4 atom
(Alkena), rangkap tiga karbon lain
(Alkuna)
Macam-macam Hidrokarbon
Berdasarkan homolog (keluarga)
Macam-macam Hidrokarbon
Berdasarkan ikatan atom karbon
Macam-macam Hidrokarbon
Berdasarkan bentuk rantai karbon
Alkana
Tata nama senyawa alkana mengikuti kaidah tata nama IUPAC dengan
memberikan akhiran “ana” bagi seluruh nama senyawa alkana

- Rumus umum: CnH2n+2

- Antara suku yang lain


dengan suku berikutnya
selalu diakhiri CH2

- Dalam rumus struktur


ikatan antara atom C yang
satu dengan yang lain
berikatan tunggal
Tata nama IUPAC Alkana
1. Rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi sebagai rantai utama
induk
2. Penomoran dari ujung dekat cabang/dekat gugus fungsi jika mempunyai
gugus fungsi
3. Cabang : mempunyai rumus CnH2n-1, nama cabang yaitu alkil, cabang
yang sama disebut jadi satu dengan diberi awalan: 1=mono, 2= di, 3=tri,
4=tetra, 5= penta, 6=heksa
4. Nama: Nomor cabang-nama cabang-nomor gugus fungsi-nama induk
Sifat Senyawa Alkana
1) Pada suhu kamar C1–C4 berwujud gas, C5–C17 berwujud cair, dan di
atas 17 berwujud padat.
2) Semakin bertambah jumlah atom C maka Mr ikut bertambah
akibatnya titik didih dan titik leleh semakin tinggi. Alkana rantai
lurus mempunyai titik didih lebih tinggi dibanding alkana rantai
bercabang dengan jumlah atom C sama. Semakin banyak cabang,
titik didih makin rendah.
3) Alkana mudah larut dalam pelarut organik tetapi sukar larut dalam
air.
4) Pembakaran/oksidasi alkana bersifat eksotermik (menghasilkan
kalor). Pembakaran alkana berlangsung sempurna dan tidak
sempurna. Pembakaran sempurna menghasilkan gas CO2 sedang
pembakaran tidak sempurna menghasilkan gas CO.
Alkena
Alkena merupakan senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap dua pada
rantai karbonnya. Rumus umum alkena adalah CnH2n.
Tata nama IUPAC Alkena
1) Rantai induk diambil rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan
rangkap dua. Ikatan rangkap dua diberi nomor sekecil mungkin.
2) Rantai cabang diberi nomor menyesuaikan nomor ikatan rangkap dua.

Sifat Senyawa Alkena


1) Titik didih alkena mirip dengan alkana, makin bertambah jumlah atom C, harga
Mr makin besar maka titik didihnya makin tinggi.
2) Alkena mudah larut dalam pelarut organik tetapi sukar larut dalam air.
3) Alkena dapat bereaksi adisi dengan H2 dan halogen (X2 = F2, Cl2, Br2, I2).
Alkuna
Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap tiga
pada rantai karbonnya. Rumus umum alkuna adalah CnH2n – 2
Tata nama IUPAC Alkuna
1) Rantai induk diambil rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan
rangkap tiga. Ikatan rangkap tiga diberi nomor sekecil mungkin.
2) Rantai cabang diberi nomor menyesuaikan nomor ikatan rangkap tiga.

Sifat Senyawa Alkuna


1) Titik didih alkuna mirip dengan alkana dan alkena. Semakin bertambah
jumlah atom C harga Mr makin besar maka titik didihnya makin tinggi.
2) Alkuna dapat bereaksi adisi dengan H2, halogen (X2 = F2, Cl2, Br2, I2) dan
asam halida (HX = HF, HCl, HBr, HI).
Isomer Hidrokarbon
ISOMER STRUKTUR
Isomer struktur dapat dikelompokkan menjadi: isomer rangka, isomer posisi, dan
isomer gugus fungsi.
a.) Isomer rangka adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama
tetapi  kerangkanya berbeda.
Contoh : 1) Pentana (C5H12).
CH3-CH2– CH2-CH2-CH3               n-pentana
CH3-CH- CH2-CH3                        2-metilbutana
        |
       CH3
b.) Isomer posisi adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul sama
tetapi posisi gugus fungsinya berbeda.
Contoh: Heksena (C6H12)
CH2= CH – CH2 – CH2 – CH2 -CH3                         1-heksena
CH2– CH= CH2 – CH2 – CH2 -CH3                                       2-heksena   
c.) Isomer fungsi adalah Isomer struktur yang mempunyai bentuk kerangka
yang sama namun ikatan rangkapnya berbeda.
Contoh: Propuna C3H4
CH3C≡CH propuna
CH2=C=CH2 1,2-propadiena

ISOMER GEOMETRI
Isomer geometri adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama
tetapi struktur ruangnya berbeda. 
untuk lebih jelasnya akan diuraikan dalam 2 macam bentuk isomer geometri di
bawah ini :
a.) Isomer Cis-Trans
Alkena mempunyai 2 contoh isomer geometri yaitu cis dan trans. Syarat utama
terbentuk isomer Cis-Trans adalah terdapat ikatan rangkap dua (C=C) yang tiap-
tiap karbon (C) dalam ikatan rangkap tersebut mengikat atom atau gugus atom yang
berbeda.
b.) Isomer Optis Aktif
Isomer optis aktif terjadi pada senyawa karbon yang mengandung C kiral.
Reaksi-reaksi Hidrokarbon
1. Reaksi Oksidasi pada Senyawa Hidrokarbon
Suatu senyawa alkana yang bereaksi dengan oksigen menghasilkan karbon dioksida dan
air disebut dengan reaksi pembakaran. Perhatikan persamaan reaksi oksidasi pada
senyawa hidrokarbon berikut.

CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g)

Reaksi pembakaran tersebut, pada dasarnya merupakan reaksi oksidasi. Pada


senyawa metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2) mengandung satu atom karbon.
Kedua senyawa tersebut harus memiliki bilangan oksidasi nol maka bilangan oksidasi
atom karbon pada senyawa metana adalah –4, sedangkan bilangan oksidasi atom
karbon pada senyawa karbon dioksida adalah +4.

Bilangan oksidasi atom C pada senyawa karbon dioksida meningkat (mengalami


oksidasi), sedangkan bilangan oksidasi atom C pada senyawa metana menurun.
2. Reaksi Substitusi pada Senyawa Hidrokarbon
Reaksi substitusi merupakan reaksi penggantian gugus fungsi (atom atau molekul) yang
terikat pada atom C suatu senyawa hidrokarbon. Pada reaksi halogenasi alkana, atom
hidrogen yang terikat pada atom C senyawa alkana digantikan dengan atom halogen.
Ketika campuran metana dan klorin dipanaskan hingga 100°C atau radiasi oleh sinar
UV maka akan dihasilkan senyawa klorometana, seperti reaksi berikut.
CH4(g) + Cl2(g)       →       CH3Cl(g) + HCl(g)
Jika gas klorin masih tersedia dalam campuran, reaksinya akan berlanjut seperti berikut.
CH3Cl(g) + Cl2(g)     ⎯⎯⎯→     CH2Cl2(g) + HCl(g)
CH2Cl2(g) + Cl2(g)     ⎯⎯⎯→     CHCl3(g) + HCl(g)
CHCl3(g) + Cl2(g)     ⎯⎯⎯→     CCl4(g) + HCl(g)
Reaksi substitusi tersebut digunakan dalam pembuatan senyawa diklorometana. Jika
reaksi dilakukan pada senyawa etana, reaksi akan menghasilkan dikloroetana.
Diklorometana digunakan untuk pengelupasan cat, sedangkan triklorometana
digunakan untuk dry–clean.
3. Reaksi Adisi pada Senyawa Hidrokarbon
Jika senyawa karbon memiliki ikatan rangkap dua (alkena) atau rangkap tiga
(alkuna) dan pada atom-atom karbon tersebut berkurang ikatan rangkapnya,
kemudian digantikan dengan gugus fungsi (atom atau molekul). Reaksi tersebut
dinamakan  reaksi adisi. Perhatikan reaksi antara 1-propena dengan asam bromida
menghasilkan 2-bromopropana sebagai berikut.

Hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap dua atau rangkap tiga merupakan
senyawa tak jenuh. Pada senyawa tak jenuh ini memungkinkan adanya
penambahan atom hidrogen. Ketika suatu senyawa tak jenuh direaksikan dengan
hidrogen halida maka akan menghasilkan produk tunggal.
4. Reaksi Eliminasi pada Senyawa Hidrokarbon
Reaksi eliminasi merupakan reaksi kebalikan dari reaksi adisi. Reaksi eliminasi
melibatkan pelepasan atom atau gugus atom dari sebuah molekul membentuk
molekul baru. Contoh reaksi eliminasi adalah eliminasi etil klorida menghasilkan
etena dan asam klorida.

C2H5Cl(aq) → C2H4(aq) + HCl(aq)

Reaksi eliminasi terjadi pada senyawa jenuh (tidak memiliki ikatan rangkap) dan
menghasilkan senyawa tak jenuh (memiliki ikatan rangkap).
Thank you

Anda mungkin juga menyukai