Anda di halaman 1dari 36

Senyawa Hidrokarbon

Definisi Senyawa Tata Nama Senyawa


Hidrokarbon Hidrokarbon (IUPAC)
Senyawa
Alkana Isomer
Senyawa
Alkena

Senyawa Alkuna

GRADE XI
SMA DHARMA JAYA JAKARTA BARAT
Created by : Sari Indah,S.ST
Definisi Senyawa Hidrokarbon

Senyawa yang terdiri dari unsur


hydrogen dan karbon.
Senyawa Hidrokarbon terdiri atas :
1. Senyawa Alkana
2. Senyawa Alkena
3. Senyawa Alkuna
Back Next
Senyawa
Alkana
Rumus Umum
CnH2n+2
n Rumus molekul Nama Alkana
(Jumlah
atom C)
1 CH4 Metana

2 C 2H 6 Etana

3 C3H8 Propana

4 C4H10 Butana

5 C5H12 Pentana

6 C6H14 Heksana
Back Next
7 C7H16 Heptana
Senyawa Alkana CnH2n+2
n = jumlah Rumus Molekul Nama Alkana
atom C
(suku ke )

8 C8H18 Oktana
9 C9H20 Nonana
10 C10H22 Dekana
11 C11H24 Undekana
12 C12H26 Dodekana

Back Next
Sifat Senyawa Alkana
1. Pembakaran
Reaksinya :
2CnH2n+2 + (3n+1)O2 2nCO2 +(2n+2) H2O
energy
2. Substitusi (penggantian), yaitu reaksi dimana
satu atom H atau lebih diganti dengan atom lain.
Contoh substitusi dengan halogen :
Reaksi tidak berlangsung dalam keadaan gelap.
a. Reaksi dapat berlangsung bila dikatalis oleh
cahaya (ultraviolet), panas, katalisator.
b. Reaksi paling baik dengan klorin Next
Sifat Senyawa Alkana
3. Cracking (pemecahan= pengretakan), yaitu
suatu proses pemecahan alkana dipanaskan
pada suhu dan tekanan tinggi tanpa oksigen
sehingga terjadi pembentukan senyawa-
senyawa yang tidak jenuh.
Contoh :
2CH4(g) C2H2(g) + 3H2(g)
Senyawa Alkena
Nama-nama suku alkena sesuai dengan nama
suku alkana yang bersangkutan tetapi akhiran
ana diganti dengan ena.
Rumus Senyawa CnH2n
n= Rumus Molekul Nama Senyawa
jumlah
atom C
(suku ke)
1 CH2 -
2 C2H4 Etena
3 C3H6 Propena
4 C4H8 Butena
5 C5H10 Pentena
6 C6H12 Heksena
Senyawa Alkena
CnH2n
n= Rumus molekul Nama
jumlah Senyawa
atom C
(Suku ke)
8 C8H16 Oktena
9 C9H18 Nonena
10 C10H20 Dekena
11 C11H22 Undekena
12 C12H24 Dodekena
Sifat Senyawa Alkena
Alkena lebih reaktif dari alkana. Reaksi-reaksi
alkena :
1. Adisi (Reaksi penjenuhan = penambahan)
adalah reaksi penjenuhan ikatan rangkap.
a. Adisi dengan hydrogen, menggunakan
katalisator Pt atau Ni.
Contoh :
CH3 – CH = CH2 + H2 CH3 – CH2 – CH3

Back Next
Sifat Senyawa Alkena
b. Adisi dengan halogen
- Urutan kereaktifan : Cl > Br > I
- Dapat berlangsung tanpa cahaya matahari
- Adisi dengan Br untuk mengetahui adanya
ikatan rangkap
CH3 – CH = CH2 + Br2 CH3 – CH – CH2
Propena Br Br
Cairan
bromide 1,2 – dibromo propana
merah cokelat

(Tidak berwarna)
Sifat Senyawa Alkena
c. Pembakaran
- Bila oksigen berlebihan, menghasilkan CO2 dan Uap air
(H2O)
- Bila oksigen kurang, menghasilkan banyak jelagad.
d. Polimerisasi, yaitu proses penggabungan kecil (monomer)
menjadi molekul-molekul besar (polimer)
e. Adisi dengan asam halogenida
- Urutan kereaktifan : HI > HBr > HCl
- Kaidah yang dipakai pada adisi dengan asam halogen
- Kaidah Markovnikoff, atom halogen dari asam
halogenida akan terikat pada atom C rangkap yang memiliki
jumlah atom H paling sedikit, sedangkan atom H dari asam
halogenida akan terikat pada atom C rangkap yang
mengandung atom H paling banyak.
Contoh Kaidah Markovnikoff
CH3 – CH = CH2 + HCl CH3 – CH – CH3

Propena Cl
2 - kloropropana

Atom H dari senyawa halogenida


Atom halogen dari senyawa halogenida
akan masuk ke dalam atom C
akan masuk ke atom C rangkap yang
rangkap yang memiliki jumlah
memiliki jumlah atom H paling sedikit
atom H paling banyak
Senyawa Alkuna
Alkuna dapat dijumpai pada bahan baku
pembuatan bahan sintesis seperti plastic, selain
itu juga dapat ditemui pada proses pengelasan,
pemotongan besi dan logam, serta proses
mempercepat pematangan buah.
Senyawa alkuna merupakan senyawa
hidrokarbon, karakteristik dari senyawa yang
mempunyai ikatan rangkap tiga pada rantai
karbonnya.
Senyawa Alkuna
Rumus Umum
CnH2n-2

Sifat senyawa alkuna mirip dengan


senyawa alkena, yaitu adisi, dan
pembakaran
Tata Nama Senyawa Hidrokarbon
(IUPAC) (Senyawa Alkana)
1. Tentukan rantai utama/induk yaitu rantai
terpanjang dengan jumlah atom C paling
banyak, seperti pada gambar rantai karbon
berikut.
C – C – C – C – C – C – C (7 atom C) (salah)
C C
C
C – C – C – C – C – C – C (8 atom C) (benar)
C C
C
Tata Nama Senyawa Hidrokarbon (IUPAC)

2. Tentukan letak posisi gugus alkil/cabang


(jika ada)
3. Tentukan jumlah gugus alkil/cabang yang
sama, jika terdapat dua cabang yang sama
ditambahkan di (dua cabang sama), tri (tiga
cabang sama), tetra (empat cabang sama)
Contoh penulisan :

posisi alkil – nama alkil – rantai induk


Tata Nama Senyawa Hidrokarbon (IUPAC)
4. Penomoran dimulai dari ujung rantai induk
yang dekat dengan gugus alkil/cabang, seperti
contoh tata nama senyawa hidrokarbon berikut.

Contoh :
1 2 3 4 5 6 7 8
CH3 – CH – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3

CH3
Nama IUPAC : 2 – metil oktana
Tata Nama Senyawa Hidrokarbon (IUPAC)

5. Jika ditemukan dua gugus alkil/cabang yang


sama, maka tambahkan sesuai awalan di, tri,
tetra sebelum nama gugus alkil, seperti tata
nama senyawa hidrokarbon berikut :
Contoh :
1 2 3 4 5 6 7 8
CH3 – CH – CH2 – CH2 – CH2 – CH – CH2 – CH3

CH3 CH3

Nama IUPAC : 2,6 – dimetil oktana


Tata Nama Senyawa Hidrokarbon (IUPAC)
6. Jika terdapat gugus alkil/cabang yang sama di
atom karbon yang sama, ulangi posisi gugus
alkil tersebut, seperti tata nama senyawa berikut.
Contoh :

CH3
1 2 3 4 5 6 7 8
CH3 – C – CH2 – CH2 – CH2 – CH – CH2 – CH3

CH3 CH3

Nama IUPAC : 2,2,6 – trimetil oktana


Tata Nama Senyawa Hidrokarbon (IUPAC)

7. Jika gugus alkil berada di posisi yang sama


di masing-masing ujung rantai induk, cari ujung
yang gugus alkilnya paling banyak, seperti tata
nama senyawa hidrokarbon berikut :
Contoh : CH3
8 7 6 5 4 3 2 1
CH3 – CH – CH2 – CH2 – CH2 – CH – CH –CH3

CH3 CH3

Nama IUPAC : 2,3,7 – trimetil oktana


Tata Nama Senyawa Hidrokarbon (IUPAC)

8. Jika terdapat gugus alkil/cabang yang


berbeda, prioritaskan gugus alkil yang huruf
awal lebih dahulu dalam abjad, seperti tata
nama senyaa berikut :
Contoh :
1 2 3 4 5 6 7 8
CH3 – CH – CH2 – CH2 – CH2 – CH –CH2 – CH3

CH3 C2H5

Nama IUPAC : 6 – etil – 2 – metil


oktana
Tata Nama Senyaa Hidrokarbon (IUPAC)
9. Jika pada posisi gugus alkil yang berbeda,
jaraknya sama dari ujung-ujung rantai induk,
prioritaskan gugus alkil dengan atom karbon
lebih banyak, seperti tata nama senyawa
hidrokarbon berikut :
Contoh :
8 7 6 5 4 3 2 1
CH3 – CH2 – CH –CH2 – CH2 – CH – CH2 – CH3

CH3 C2H5

Nama IUPAC : 3 – etil – 6 – metil oktana


Tata Nama Senyawa Hidrokarbon (IUPAC)
(Senyawa Alkena dan Alkuna)

Tata nama senyawa hidrokarbon alkena dan


alkuna hampir sama dengan tata nama
senyawa hidrokarbon alkana, cuma yang harus
diprioritaskan terlebih dahulu adalah ikatan
rangkap antar atom karbon bukan lagi cabang.
Kecuali posisi dua ikatan rangkap sama dari
dua ujung induk, maka barulah
mempertimbangkan posisi gugus alkil.
Tata Nama Senyawa Hidrokarbon (IUPAC)
(Senyawa Alkena dan Alkuna)
1. Jika tidak ditemukan gugus alkil pada rantai
induk, maka langsung ke posisi rangkap,
seperti struktur senyawa hidrokarbon
berikut :
Contoh :
1 2 3 4 5 6 7 8
CH3 – CH = CH – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3

Nama IUPAC : 2 – oktena


Tata Nama Senyawa Hidrokarbon (IUPAC)
(Senyawa Alkena)
2. Jika posisi rangkap dan gugus alkil jaraknya
sama antar dua ujung rantai induk, maka
prioritas utama adalah rangka, seperti struktur
senyawa hidrokarbon berikut ini :
Contoh :
1 2 3 4 5 6 7 8
CH3 – CH = CH – CH2 – CH2 – CH2 – CH – CH3

CH3

Nama IUPAC : 7 – metil – 2 - oktena


Tata Nama Senyawa Hidrokarbon
(IUPAC) (Senyawa Alkena)
3. Jika terdapat dua ikatan rangkap pada
rantai induk, tambahkan di (dua), jika tiga(tri),
empat (tetra), seperti struktur senyawa
hidrokarbon benrikut :
Contoh :
1 2 3 4 5 6 7 8
CH3 – CH = CH – CH2 – CH2 – CH= CH – CH3

Nama IUPAC : 2,6 – okta- di-ena


Tata Nama Senyawa Hidrokarbon
(IUPAC) (Senyawa Alkena)
4. Jika terdapat gugus alkil antara dua
ikatan rangkap yang berjarak sama dari
ujung rantai induk, maka prioritas berikutnya
adalah posisi gugus alkil, seperti struktur
hidrokarbon berikut ini:
Contoh :
CH3
8 7 6 5 4 3 2 1
CH3 – CH =CH – CH2 – CH – CH = CH – CH3

Nama IUPAC : 4 – metil – 2,6 – okta- di-ena


Tata Nama Senyawa Hidrokarbon
(IUPAC) (Senyawa Alkena)
5. Jika terdapat gugus alkil yang berbeda,
prioritaskan gugus alkil yang huruf awal lebih
dahulu dalam abjad, seperti tata nama
senyawa hidrokarbon berikut ini :
Contoh : CH3 CH3

8 7 6 5 4 3 2 1
CH3 – CH = CH – CH – CH – CH = C – CH3

C2H5

Nama IUPAC : 5 – etil – 2,4 – di metil – 2,6 – okta


– di - ena
Tata Nama Senyawa Hidrokarbon
(IUPAC) (Senyawa Alkuna)

1. Jika ditemukan gugus alkil pada rantai


induk alkuna, maka langsung ke posisi
rangkap, seperti struktur senyawa
hidrokarbon alkuna berikut ini.
Contoh :
8 7 6 5 4 3 2 1
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – C C – CH2 – CH3

Nama IUPAC : 3 - oktuna


Tata Nama Senyawa Hidrokarbon
(IUPAC) (Senyawa Alkuna)
2. Jika terdapat gugus aklik pada rantai induk
alkuna, maka prioritaskan posisi rangkap,
seperti struktur hidrokarbon alkuna berikut.
Contoh :
CH3
8 7 6 5 4 3 2 1
CH3 – CH – CH2 – CH2 – C C – CH2 – CH3

Nama IUPAC : 7 – metil – 3 - oktuna


Tata Nama Senyawa Hidrokarbon
(IUPAC) (Senyawa Alkuna)
3. Jika terdapat dua ikatan rangkap pada
rantai induk alkuna dengan jarak yang sama
dari ujung-ujung, maka prioritas berikutnya
adalah posisi alkil, seperti struktur hidrokarbon
alkuna berikut.
Contoh :
CH
1 2 3
3 4 5 6 7 8
CH3 – CH – C C–C C – CH2 – CH3

Nama IUPAC : 2 – metil – 3,5 – okta – di - una


ISOMER SENYAWA HIDROKARBON
Isomer Pada senyawa
Hidrokarbon dibagi menjadi 3
macam yakni :
Isomer

Gugus
Kerangka Posisi
Fungsi
Isomer Kerangka/Struktur
Isomer kerangka atau struktur adalah
isomer yang mempunyai rumus molekul
dan gugus fungus sama, namun kerangka
(rantai karbon utama) berbeda.
Contoh : CH3– CH2 – CH2 – CH3 ( n-butana)
dengan
CH3
CH3 – CH – CH3 (2 – metil
propana)
Isomer Posisi
Isomer yang memiliki rumus molekul dan
gugus fungsi yang sama, namun posisi
gugus pada kerangka berbeda.

Contoh : CH3 – CH2 – CH= CH2 (1- Butena)


dengan

CH3 – CH2 = CH- CH3 (2 – Butena)


Isomer Gugus Fungsi

Keisomeran gugus fungsi terdapat pada


senyawa-senyawa dengan rumus molekul
sama, namun berbeda gugus fungsinya,

Contoh :
Senyawa alkohol dengan senyawa eter
Senyawa keton dengan senyawa aldehid
Senyawa asam karboksilat dengan senyawa
ester
THANKS FOR
YOUR
ATTENTION
Created by : Sari Indah, S.ST

Anda mungkin juga menyukai