Anda di halaman 1dari 12

RESUME

KIMIA FISIKA HIDROKARBON

DISUSUN OLEH :

GIBERDY MIVEB

1501216

S1 TEKNIK PERMINYAKAN

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI

BALIKPAPAN

2016/2017
1. Alkana
Alakana adalah sebuah Hidrokarbon jenuh alisiklik. Alakana termasuk senyawa alifatik. Dengan
kata lain adalah sebuah rantai karbon panjang drngan ikatan ikatan tunggal

Pelajaran kimia organik selalu dimulai dengan pembahasan mengenai alakan karena :

1. Alkana merupakan bahan baku utama bagi pembuatan senyawa-senyawa organik yang
lain
2. Tata nama merupkan dasar dari nama-nama seluruh senyawa organik
3. Berdasarkan struktur molekul golongan-golongan senyawa organik dapat dianggap
sebagai turunan dari alkana

Alkana adlah senyawa senyawa hidrokarbon yang seluruh ikatan jenuh (tunggal). Dalam
molekul alkana tidak ada ikatan rangkap

Metna merupakan salah satu hidrokarbon golongan alkana adlah metana, etana, propana, butna,
pentana, heksana, heptana, oktona, nonana, dekana dan seterusnya. Rumus umum alkana adalah

CnH2n+2

N = jumlah atom karbon (C)

2n+2 =jumlah atom hidrogen (H)

Metana adalah golongan alkana yang memiliki satu buah atom karbon C. Dengan rumus maka
rumus methana adalah CH4. Pada suhu STP (Standar Temperature Pressure) gas metan ini berwujud
gas. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidup, terutama untuk bahan bakar. Gas metana ini
harus dicairkan terlebih dahulu disebut Gas Alam Cair atau lebih dikenal dengan LPG (elpji)

Tata Nama Alkana


Alkana yang paling sederhana adlah metana dengan rumus CH4. Nama lain dari alkana adlah
parafin. mulai dari butana, alkana dengan rantai karbon tidak bercabang diberi awalan n (normal)
untuk dapat membedakan dengan alkana lain yang memiliki rantai cabang dengan jumlah atom
Carbon pada rantai induknya sama. Penamaan ini sangat penting karena ada alkana yang
merukapakan isomer rantai lurus dan jugda rantia cabang yang memiliki sifat yang berbeda.

Seluruh anggota alkana berakhiran ana. Rantai Carbon lurus Alkana dengan jumlah atom 1-4
disebut Metana (CH4), Etana (C2H6), Propana (C3H8), Butana (C4H10)

Berikut langkah langkah yang digunakan dalam pemberian nama untuk gugus alkana yang
memiliki cabang :

1. Cari rantai karbon terpanjang


2. Beri nomor pada rnatai tersebut dimulai dari ujung yang paling dekat dengan rantai
cabang
3. Beri nama pada cabang cabangnya (gugus alkil)
4. Penamaan alkana dimulai dari nomor terdapatmya rantai cabang, nama cabang dan
nama rantai utama/terpanjang dari isomerisasi tersebut.

Contoh

CH3 CH3

CH3 C CH2 CH CH3 = 2,2,4 trimetil pentana (iso oktana)

CH3

Sistem tata nama yang biasa di gunakan dikenal sebagai Aturan IUPAC. Aturan-aturan ini
adalah sebagai berikut:

1. Rantai berkelanjutan terpanjang atom karbon diambil sebagai kerangka di mana berbagai
kelompok alkil dianggap diganti. Dengan demikian, hidrokarbon berikut ini pentana.

2. Rantai hidrokarbon induk kemudian bernomor mulai dari akhir, dan kelompok-kelompok
substituen yang nomor ditugaskan sesuai untuk posisi mereka di rantai. Arah penomoran
dipilih untuk memberikan jumlah terendah untuk jumlah substituen rantai samping. Dengan
demikian, hidrokarbon di atas adalah tane 2,3-dimethylpen

3. Dan ada dua sama substituents di satu posisi, seperti dalam.


Campuran di bawah, angka yang memasok ..untuk keduanya
4. Branched-chain substituent kelompok yang diberikan sesuai nama dengan sederhana jumlah
yang digunakan untuk branched-chain hidrokarbon. Panjang rantai yang substituent adalah
banyak dimulai dengan karbon yang melekat langsung dengan orang tua hydrocar selamat.
Parentheses memisahkan sejumlah dari substituentnya hidrokarbon rantai.

5. Ketika dua atau lebihberbeda substituents yang hadir, metode umum adalah daftar
substituents menurut abjad. Namun, substituents adalah tercantum dalam rangka
meningkatkan kompleksitas

Perhatikan bahwa atom karbon membentuk rantai yang berkesinambungan. Karena jumlah
atom karbon dalam senyawa meningkat, atom karbon dapat terhubung dalam rantai terus
menerus atau dapat dihubungkan sebagai cabang dengan lebih dari dua atom karbon
dihubungkan bersama-sama. Misalnya, butana dapat mengambil salah satu dari dua struktur
yang diberikan di bawah ini. konfigurasi yang berbeda dikenal sebagai isomer struktur,
atauhanya sebagai isomer.

konfigurasi yang berbeda dikenal sebagai isomer struktur, atau hanya sebagai isomer.
Hidrokarbon rantai terus menerus dikenal sebagai bons Hydrocar normal, dan awalan 11-
biasanya melekat pada nama. rantai hidrokarbon bercabang mungkin memiliki awalan iso-
melekat nama. Biasanya awalan iso- dicadangkan untuk zat dengan dua kelompok metil
melekat pada atom karbon pada akhir rantai dinyatakan lurus. Dalam rantai lurus, setiap
atom karbon terhubung ke tidak lebih dari dua atom karbon lainnya. Awalan 'neo
menunjukkan tiga kelompok metil pada atom karbon pada akhir rantai. Misalnya, isomer
dari pentana adalah
Jelas, sistem menambahkan prefiks ke nama senyawa untuk menunjukkan konfigurasi
struktural akan menjadi berat karena jumlah konfigurasi struktural yang berbeda meningkat.
Pertimbangkan dekana, yang memiliki 75 isomer. Sebuah nomenklatur lebih sistematis
diinginkan.

Sistem IUPAC berdasarkan kelompok alkil tersubstitusi pada rantai induk dari atom karbon.
Gugus alkil hanyalah sebuah alkana dengan satu atom hidrogen yang hilang. Misalnya,
kelompok metil CH3 tampak seperti metana kurang satu atom hidrogen. gugus alkil diberi
nama dengan menggunakan prefiks sesuai dengan jumlah atom karbon dan -yl akhiran.

Sifat Alkana

a. Alkana merupakan senyawa nopolar tdak larut dalam air, tetapi larut dalam eter.
b. Mempunyai massa jenis kurang dari satu.
c. Pada suhu dan tekanan normal empat suku pertama alkana (metana-butana) berwujud gas,
suku ke-5 sampai 17 berwujud cair dan suku 18 ke atas berwujud padat
d. Alkana mengalami oksidasi debgan gas oksigen
e. Alkana dengan unsur halogen maka atom H akan tersutitusi dengan halogen tersebut
membentuk haloalkana.
f. Titik didih tinggi untuk C lebih banyak, bila jumlah C sama maka yang bercabang sedikit,
mempunyai titik didih tinggi.
Beberapa Senyawa Alkana

Atom Rumus Atom Rumus


Nama Nama
C Molekul C Molekul
1 CH4 Metana 6 C6H14 Heksana
2 C2H6 Etana 7 C7H16 Heptana
3 C3H8 Propana 8 C8H18 Oktana
4 C4H10 Butona 9 C9H20 Nonana
5 C5H12 Pentana 10 C10H22 Dekana

Kedudukan atom karbon dalam senyawa karbon :

C primer = atam C yang mengikat satu atom C lain (CH3)

C sekunder = atom C yang mengikat dua atom C lain ( CH2)

C tersier = atom C yang megikat tiga atom C lain (CH)

C kuarter = atom C yang mengikat empat atom C lain (C)

2. Alkena

Alkena atau olefin dalam kimia organik adalah hidrokarbon tak jenuh dengan
sebuah ikatan rangkap dua antara atom karbon. Alkena asiklik yang paling
sederhana, yang membentuk satu ikatan rangkap dan tidak berikatan dengan gugus
fungsional manapun, maka akan membentuk suatu kelompok hidrokarbon dengan
rumus umum CnH2n. Alkena yang paling sederhana adalah etena atau etilena (C2H4)
Senyawa aromatik seringkali juga digambarkan seperti alkena siklik, tapi struktur dan
ciri-ciri mereka berbeda sehingga tidak dianggap sebagai alkena.

Ciri-ciri fisik

Ciri-ciri fisik alkena tidak berbeda jauh dengan alkana. Perbandingan utama di antara
keduanya adalah alkena mempunyai tingkat keasaman yang jauh lebih tinggi dibandingkan
alkana. Wujud zat dari alkena tergantung dari massa molekulnya. 3 alkena yang paling
sederhana: etena, propena, dan butena berbentuk gas. Alkena linear yang memiliki 5 sampai
16 atom karbon berwujud cair, dan alkena yang memiliki atom karbon lebih dari 15
berwujud padat.
Untuk membentuk ikatan rangkap antara atom karbon yang satu dengan atom karbon yang
lain maka paling sedikit diperlukan dua atom karbon, sehingga senyawa paling sederhana
dari alkena adalah C2H4. Tabel dibawah ini akan menjelaskan Rumus Umum
molekul Alkena dan namanya.

No Rumus Molekul Nama

1. C2H4 Etena

2. C3H6 Propena

3. C4H8 Butena

4. C5H10 Pentena

5. C6H12 Heksena

6. C7H14 Heptena

7. C8H16 Oktena

8. C9H18 Nonena

9. C10H20 Dekena

10. C11H22 Undekena

Dari Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa rumus umum alkena adalah: CnH2n dimana n adalah
jumlah atom karbon.

Ciri-ciri fisik

Ciri-ciri fisik alkena tidak berbeda jauh dengan alkana. Perbandingan utama di antara keduanya
adalah alkena mempunyai tingkat keasaman yang jauh lebih tinggi dibandingkan alkana. Wujud
zat dari alkena tergantung dari massa molekulnya. 3 alkena yang paling sederhana: etena, propena,
dan butena berbentuk gas. Alkena linear yang memiliki 5 sampai 16 atom karbon berwujud cair, dan
alkena yang memiliki atom karbon lebih dari 15 berwujud padat.

Tatanama IUPAC

Untuk mengikuti tatanama IUPAC, maka seluruh alkena memiliki nama yang diakhiri -ena. Pada
dasarnya, nama alkena diambil dari nama alkana dengan menggantikan akhiran-ana dengan -ena.
C2H6 adalah alkana bernama etana sehingga C2H4 diberi nama etena.
Pada alkena yang memiliki kemungkinan ikatan rangkap di beberapa tempat, digunakan penomoran
dimulai dari ujung yang terdekat dengan ikatan tersebut sehingga atom karbon pada ikatan rangkap
bernomor sekecil mungkin untuk membedakan isomernya. Contohnya adalah 1-heksena dan 2-
heksena. Penamaan cabang sama dengan alkana.

Pada alkena yang lebih tinggi, di mana terdapat isomer yang letaknya berbeda dengan letak ikatan
rangkap, maka sistem penomoran berikut ini dipakai:

1. Penomoran rantai karbon terpanjang dilihat dari ujung yang terdekat dengan ikatan
rangkap, sehingga atom karbon pada ikatan rangkap tersebut mempunyai nomor sekecil
mungkin.
2. Ketahui letak ikatan rangkap dengan letak karbon rangkap pertamanya.
3. Penamaan rantai alkena itu mirip dengan alkana.
4. Beri nomor pada atom karbon, ketahui letak lokasi dan nama gugusnya, ketahui letak ikatan
rangkap, lalu terakhir namai rantai utamanya.

3. Alkuna

Alkuna termasuk dalam keluarga hidrokarbon atau senyawa yang hanya terdiri dari
atom hidrogen dan karbon. Alkuna secara khusus ditandai dengan adanya ikatan rangkap
tiga antara dua atom karbon. Kebanyakan ikatan kimia adalah ikatan tunggal, yang berarti
terdiri dari dua ikatan elektron.Ikatan rangkap tiga, di sisi lain, terdiri dari enam ikatan
elektron. Seperti kebanyakan hidrokarbon, banyak alkuna adalah molekul organik penting
yang sering dipelajari dalam kimia organik.Salah satu perhatian utama penelitian kimia
organik adalah upaya mensintesis senyawa organik baru yang melibatkan sintesis
alkuna.Alkuna seperti acetylene, misalnya, umum digunakan sebagai bahan bakar atau
dapat berfungsi sebagai titik awal untuk menurunkan senyawa lain. Terdapat beberapa
obat-obatan yang juga memiliki komponen alkuna seperti obat antijamur, antivirus, atau
obat kontrasepsi.
Alkuna juga merupakan bagian sangat penting dari beberapa agen antitumor. Kompleks
yang sangat-reaktif yang dikenal sebagai calicheamicins terdiri dari komponen organik dan
alkuna yang mampu langsung menyerang DNA sel kanker.

Alkuna disebut sebagai hidrokarbon tak jenuh karena karbon dalam sebuah alkuna tidak
terikat dengan tiga atom hidrogen. Alkana, jenis hidrokarbon di mana atom karbon terikat
pada atom hidrogen dan atom karbon lain dengan ikatan tunggal disebut sebagai senyawa
jenuh karena semua ikatan elektron digunakan untuk mengikat baik karbon atau hidrogen.
Dalam alkena atau alkuna, di sisi lain, beberapa elektron digunakan untuk membentuk
ikatan ganda atau rangkap tiga antara karbon, alih-alih mengikat atom hidrogen sehingga
dikatakan sebagai hidrokarbon jenuh. Sebuah molekul alkuna bisa dianggap sebagai alkuna
terminal atau alkuna internal berdasarkan lokasi ikatan rangkap tiganya. Ikatan bersifat
internal jika karbon yang terlibat dalam ikatan rangkap tiga masing-masing terikat pada
karbon lain dengan ikatan tunggal dan tidak berada di ujung molekul.

Aturan penamaan alkuna

1. Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap tiga, berarti senyawa tersebut
merupakan senyawa alkuna.
2. Hitung jumlah atom C-nya.
3. Tuliskan awalan berdasarkan jumlah atom C-nya dan diakhiri dengan akhiran -una.
4. Jika jumlah atom C senyawa alkuna lebih dari 3, beri nomor setiap atom sedemikian rupa
sehingga nomor paling kecil terletak pada atom C yang terikat ikatan rangkap tiga.
Kemudian, penamaan senyawa diawali oleh nomor atom C pertama yang terikat ke ikatan
rangkap 3, diikuti tanda (-) dan nama rantai induk.
Contoh :

Seperti halnya senyawa alkana dan alkena, senyawa alkuna pun ada yang memiliki rantai cabang
penamaannya mirip denam penamaan rantai alkana dan alkena bercabang

1. Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap tiga, berarti senyawa tersebut merupakan
senyawa alkuna.
2. Tentukan rantai induk dan rantai cabangnya. Rantai induk ditentukan dari rantai atom C
terpanjang yang mengandung ikatan rangkap tiga.
3. Beri nomor setiap atom sedemikian rupa sehingga nomor paling kecil terletak pada atom C yang
terikat ikatan rangkap tiga.
4. Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa alkuna rantai lurus.
5. Rantai cabang diberi nama sesuai jumlah atom C dan struktur gugus alkil.
6. Urutan penulisan nama senyawa sama dengan urutan penulisan nama senyawa alkana dan
alkena.

Contoh :

Aturan Penmaan Senyawa Alkuna yang Ikatan Rangkap Tiganya lebih dari satu
1. Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap tiga, berarti senyawa tersebut merupakan
senyawa alkuna.
2. Hitung jumlah atom C-nya.
3. Hitung jumlah ikatan rangkap tiganya.
4. Jika jumlah ikatan rangkap tiganya = 2, nama senyawa diakhiri dengan akhiran -diuna. Jika
jumlah ikatan rangkap tiganya = 3, nama senyawa diakhiri dengan akhiran -triuna.
5. Beri nomor setiap atom sedemikian rupa sehingga nomor paling kecil terletak pada dua atau tiga
atom C pertama yang terikat ikatan rangkap dua. Kemudian, penamaan senyawa diawali oleh
nomor atom C pertama dan kedua/ketiga yang terikat ke ikatan rangkap tiga, diikuti tanda (-)
dan nama rantai induk.
6. Jika terdapat rantai cabang, penamaan rantai cabang serupa dengan penamaan senyawa alkuna.

Contoh :
Senyawa alkuna juga dapat membentuk deret homolog. Senyawa alkuna tergolong
hidrokarbon tidak jenuh yang mengandung datu ikatna rangkap tiga antara dua atom c yang
berurutan, sedangkan senyawa alkuna memiliki 2 atom H lebih sedikit dari alkena dengan
jumlah aton C yang sama. Oleh karena itu, rumus alkuna adlah CnH2n-2.

4. Siklik Afalitik

Senyawa alifatik Juga disebut sebagai hidrokarbon alifatik adalah senyawa yang
mengandung karbon dan hidrogen yang bergabung bersama dalam bentuk rantai lurus,
bercabang atau cincin non-aromatik. Senyawa ini digunakan sebagai inhibitor korosi.

Dalam kimia organik, senyawa terdiri dari karbon dan hidrogen dibagi menjadi dua kelas, yaitu:

Senyawa alifatik, adalah senyawa kimia milik kelas organik di mana atom tidak dihubungkan
bersama untuk membentuk sebuah cincin
Senyawa aromatik, adalah senyawa yang mengandung konfigurasi atom cincin aromatik,
seperti benzena

Senyawa alifatik dapat berbentuk senyawa jenuh Bergabung dengan ikatan tunggal (alkana).
Dan senyawa Tak jenuh Bergabung dengan ikatan ganda (alkena) atau obligasi tiga (alkuna)

Selain hidrogen, elemen lain dapat terikat pada rantai karbon, yang paling umum adalah oksigen
/ nitrogen / sulfur dan klor. Senyawa alifatik sederhana adalah metana (CH4). Senyawa alifatik
dapat berbentuk senyawa asiklik atau siklik, tetapi bukan senyawa karbon aromatik. Kebanyakan
mudah terbakar, memungkinkan penggunaan hidrokarbon sebagai bahan bakar, seperti metana
di pembakar Bunsen dan gas alam cair (LNG), dan asetilena dalam pengelasan.

Senyawa alifatik ditemukan di:

Bahan kimia
Cat dan pernis
Tekstil
Karet
Plastik
Pewarna
Farmasi
Pembersih

Senyawa alifatik tertentu dapat digunakan dalam produk parafin dan resin. Mereka juga dapat
digunakan sebagai campuran kimia, fumigants dan insektisida.
Hidrokarbon dari alkana, alkena dan alkuna merupakan senyawa alifatik, seperti asam lemak dan
banyak senyawa lainnya. Kebanyakan senyawa yang mengandung cincin adalah senyawa
aromatik. Dengan demikian, senyawa alifatik adalah kebalikan dari senyawa aromatik.

Penggunaan hidrokarbon alifatik dan alisiklik dalam industri meliputi:

Sebagai pelarut
Sebagai campuran kimia
Sebagai cairan pemadam kebakaran, dan
Sebagai pembersih logam

Senyawa alifatik juga dikenal sebagai hidrokarbon alifatik atau senyawa non-aromatik.
Contohnya seperti etilena, isooktan, asetilena.

Anda mungkin juga menyukai