Anda di halaman 1dari 27

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Alkana termasuk dalam hidrokarbon jenuh (asiklik). Jenis alkana yang paling sederhana
adalah metana. Alkana tidak larut dalam air dan senyawa ini berbentuk cairan yang lebih
ringan dari air, karena itu alkana terapung di atas air. Hal ini disebabkan karena alkana yang
bersifat non polar.
Alkana mempunyai titik didih yang rendah dibandingkan dengan senyawa organik
lainnya dengan berat molekul yang sama. Hal ini disebabkan karena daya tarik menarik
diantara molekul non polar, lemah, sehingga proses pemisahan molekul satu dengan yang
lainnya (sama dengan proses perubahan dari fase cair ke fase gas) relatif memerlukan sedikit
energi.
Alkena merupakan suatu senyawa hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih ikatan
rangkap dua atom karbon. Alkena mempunyai ikatan sigma dan ikatan pi antara dua atom
karbon yang berhadapan. Alkena sering disebut juga olefin dan dikatakan hidrokarbon tidak
jenuh karena tidak mempunyai jumlah maksimum atom yang dapat di tampung oleh tiap
atom karbon.
Ikatan rangkap karbon-karbon merupakan gugus fungsional yang banyak terdapat
dalam produk-produk alam dan pada umumnya ikatan rangkap ini akan bergabung dengan
gugus fungsional yang lain. Selain itu alkena juga banyak ditemukan dalam komponen-
komponen minyak bumi.

Alkena mempunyai sifat non polar , larut dalam air sebab mempunyai ikatan pi, dan
mudah larut dalam lemak dan minyak. Alkena dapat dibuat melalui berbagai reaksi senyawa-
senyawa seperti reaksi alkil halida, dehalogenasi vicinil dihalida, reaksi wittig (reaksi dengan
ilid phosponium), dehidrasi alkohol, dan hidrogenasi alkuna.

Alkena merupakan senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang mempunyai ikatan rangkap
dua. Alkana dan alkena dapat dibedakan dengan berbagai macam reagen atau pereaksi,
diantaranya dengan pereaksi baeyer, yang mengandung KMnO4 . kedua golongan senyawa
ini juga dapat dibedakan bila direaksikan dengan air brom (Br2). Ada beberapa cara kimia
lain yang juga dapat digunakan untuk membedakan kedua golongan senyawa ini

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang dikemukakan dalam makalah senyawa organik alkana dan
alkena adalah :
1. Apa itu golongan hidrokarbon alkana?
2. Bagaimana tata nama alkana?
3. Bagaimana sifat fisik dan kimia alkana?
4. Senyawa- senyawa apa saja yang termasuk alkana?
5. Apa itu golongan hidrokarbon alkena?
6. Bagaimana tata nama alkena?
7. Bagaimana sifat fisik dan kimia alkena?
8. Senyawa- senyawa apa saja yang termasuk alkena?

1.3 TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah :
1. Menjelaskan pengertian senyawa alkana dan alkena
2. Mengetahui sifat fisik dan kimia dari senyawa alkana dan alkena
3. Mengetahui struktur senyawa alkana dan alkena
4. Menjelaskan kegunaan senyawa alkana dan alkena dalam kehidupan sehari-hari.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

PENGERTIAN ALKANA
Alkana (juga disebut dengan parafin) adalah senyawa kimia hidrokarbon jenuh
asiklis. Alkana termasuk senyawa alifatik, Alkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik
jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbonnya merupakan
ikatan tunggal. Senyawa alkana mempunyai rumus : CnH2n + 2 (JamesE. Brady), Alkana
adalah rantai karbon yang memiliki ikatan tunggal (jenuh),
Dengan kata lain, alkana adalah sebuah rantai karbon panjang dengan ikatan-ikatan
tunggal. Alkana yang paling sederhana adalah metana dengan rumus CH4. Tidak ada batasan
berapa karbon yang dapat terikat bersama. Beberapa jenis minyak dan wax adalah contoh
alkana dengan atom jumlah atom karbon yang besar, bisa lebih dari 10 atom karbon.
Setiap atom karbon mempunyai 4 ikatan (baik ikatan C-H atau ikatan C-C), dan setiap
atom hidrogen mesti berikatan dengan atom karbon (ikatan H-C). Sebuah kumpulan dari
atom karbon yang terangkai disebut juga dengan rumus kerangka. Secara umum, jumlah atom
karbon digunakan untuk mengukur berapa besar ukuran alkana tersebut (contohnya: C2-
alkana). Gugus alkil, biasanya disingkat dengan simbol R, adalah gugus fungsional, yang
seperti alkana, terdiri dari ikatan karbon tunggal dan atom hidrogen, contohnya adalah metil
atau gugus etil.

ALKANA
1. Alkana disebut juga senyawa hidrokarbon jenuh (senyawa parafin). Semua valensi C
telah terisi (jenuh) dengan H.
2. Hidrokarbon jenuh tidak punya gugus fungsional, sifat kimia tidak khas dibandingkan
dengan senyawa organik yang punya gugus fungsi.
3. Hidrokarbon jenuh memberi kerangka karbon bagi senyawa organik yang punya gugus
fungsi.
4. Susunan molekulnya hanya terdiri atas atom C dan H.

3
5. Golongan senyawa ini sangat sukar bereaksi dengan zat lain sehingga affinitas (daya
tarik menarik gabungan) kecil.
Alkana Rantai Lurus
Rumus umum alkana adalah CnH2n+2 dimana n adalah jumlah atom karbon pada
molekul alkana. Ada dua buah cara untuk menulis rumus struktur. Sebagai contoh, butana
dapat dituliskan sebagai CH3CH2CH2CH3 atau CH3(CH2)2CH3.

Jumlah Karbon Nama Rumus Molekul Rumus Struktur

1 Metana CH4 CH4

2 Etana C2H6 CH3CH3

3 Propana C3H8 CH3CH2CH3

4 Butana C4H10 CH3CH2CH2CH3

5 Pentana C5H12 CH3CH2CH2CH2CH3

6 Heksana C6H14 CH3(CH2)4CH3

7 Heptana C7H16 CH3(CH2)5CH3

8 Oktana C8H18 CH3(CH2)6CH3

9 Nonana C9H20 CH3(CH2)7CH3

10 Dekana C10H22 CH3(CH2)8CH3

TATA NAMA ALKANA


1. Nama alkana didasarkan pada rantai C terpanjang sebagai rantai utama. Apabila ada dua
atau lebih rantai yang terpanjang maka dipilih yang jumlah cabangnya terbanyak
2. Cabang merupakan rantai C yang terikat pada rantai utama. di depan nama alkananya
ditulis nomor dan nama cabang. Nama cabang sesuai dengan nama alkana dengan
mengganti akhiran ana dengan akhiran il (alkil).
3. Jika terdapat beberapa cabang yang sama, maka nama cabang yang jumlah C nya sama
disebutkan sekali tetapi dilengkapi dengan awalan yang menyatakan jumlah seluruh
cabang tersebut. Nomor atom C tempat cabang terikat harus dituliskan sebanyak cabang
yang ada (jumlah nomor yang dituliskan = awalan yang digunakan), yaitu di = 2, tri = 3,
tetra =4, penta = 5 dan seterusnya.

4
4. Untuk cabang yang jumlah C nya berbeda diurutkan sesuai dengan urutan abjad ( etil lebih
dulu dari metil ).
5. Nomor cabang dihitung dari ujung rantai utama yang terdekat dengan cabang. Apabila
letak cabang yang terdekat dengan kedua sama dimulai dari :
• Cabang yang urutan abjadnya lebih dulu ( etil lebih dulu dari metil )
• Cabang yang jumlahnya lebih banyak ( dua cabang dulu dari satu cabang )

Contoh :
Apakah nama hidrokarbon di bawah ini ?

pertama kali kita tentukan rantai utamanya.....Rantai utama adalah rantai terpanjang :

rantai utamanya adalah yang di kotak merah...... Kenapa?? coba kalian perhatikan sisi sebelah
kiri, bila rantai utamanya yang lurus (garis putus2) maka sama2 akan bertambah 2 atom C
tapi hanya akan menimbulkan satu cabang (bagian yang belok ke bawah)....sedangkan bila
kita belokkan ke bawah akan timbul 2 cabang (Aturan no 1). Sekarang coba kalian perhatikan
bagian kanan, penjelasannya lebih mudah....bila rantai utamanya yang lurus (garis putus2)
hanya bertambah satu atom C sedangkan bila belok ke bawah maka akan bertambah 2 atom
C. Jadi rangkaian rantai utama itu boleh belak-belok dan gak harus lurus......asal masih dalam
satu rangkaian yang bersambungan tanpa cabang.
rantai karbon yang tersisa dari rantai utama adalah cabangnya.....

terlihat ada 3 cabang yakni 1 etil dan 2 metil.....penomoran cabang kita pilih yang angkanya
terkecil :
• Bila dari ujung rantai utama sebelah kiri maka etil terletak di atom C rantai utama
nomor 3 dan metil terletak di atom C rantai utama nomor 2 dan 6

5
• Bila dari ujung rantai utama sebelah kanan maka etil terletak di atom C rantai utama
nomor 6 dan metil di atom C rantai utama nomor 3 dan 7
kesimpulannya kira urutkan dari ujung sebelah kiri.....
Urutan penamaan : nomor cabang - nana cabang - nama rantai induk
jadi namanya : 3 etil 2,6 dimetil oktana
cabang etil disebut lebih dahulu daripada metil karena abjad nama depannya dahulu (abjad
"e" lebih dahulu dari "m"). karena cabang metil ada dua buah maka cukup disebut sekali
ditambah awalan "di" yang artinya "dua". karena rantai utamanya terdiri dari 8 atom C maka
rantai utamanya bernama : oktana.
bentuk struktur kerangka Alkana kadangkala mengalami penyingkatan.....misalnya :

CH3 (warna hijau) merupakan ujung rantai


CH2 (warna biru) merupakan bagian tenganh rantai lurus
CH (warna oranye) percabangan tiga
C (warna merah) percabangan empa

Contoh:

6
Alkana Bercabang
 Cabang (substituen) yang mempunyai cabang, dinomori dari karbon substituen yang
melekat pada rantai induk.
 Penomoran substituen dimulai dari karbon yang melekat pada rantai induk.
 Keseluruhan nama dari cabang substituen ditulis dalam kurung, dengan didahului
nomor yang mencerminkan induk yang mana karbon itu bergabung.
 Substituen ditulis urut abjad. Untuk mengurutkan sesuai abjad, abaikan awalan (di-,
tri, tetra-) tetapi jangan abaikan posisi seperti iso- dan tert-

Alkana Siklis
 Rantai induk ditentukan dari karbon yang membentuk cincin terbesar (misal,
sikloalkana adalah sikloheksana)
 Ketika dua cincin bergabung, cincin yang lebih besar adalah yang menjadi rantai
induk, sedangkan yang kecil menjadi cabang sikloalkil.

Penggunaan Alkana
Senyawa alkana dekat dengan kehidupan manusia. Penerapan senyawa alkana dalam
kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:
 Metana untuk bahan bakar roket
 Butana untuk pengisi korek api
 Pentana banyak digunakan untuk kebutuhan industri
 Heksana dapat digunakan untuk mengisolasi senyawa alam yang sifatnya non polar
 Pentana (bensin) digunakan untuk kendaraan bermotor.
 Iso-oktana adalah bensin dengan kualitas tinggi (biasa disebut pertamax)
 Sebagai bahan pembuatan polimer
 Sebagai intermediet dalam sintesis senyawa organik

7
Bilangan Oktan
Pada bahan bakar bensin, biasanya dikenal dengan bilangan oktan. Bilangan oktan
adalah menyatakan persentase kandungan senyawa iso-oktana di dalam bahan bakar
bensin. Misalnya, suatu pertamax mempunyai bilangan oktan 95. Hal itu berarti pertamax
tersebut terdiri atas 95% iso-oktana dan sisanya (5%) pentana.
Semakin tinggi bilanagan oktan, maka semakin bagus. Bahan bakar bensin dengan
bilangan oktan rendah akan menghasilkan jelaga (arang) yang banyak.
Alkana umumnya digunakan untuk bahan bakar, minyak pelumas.
 Alkana paling sederhana CH4 (metana).
 CH4 terbentuk karena pembusukan tumbuh-tumbuhan (selulosa) pada rawa-rawa oleh
bakteri pd proses anaerob. Juga terbentuk CO2 dan N.
 Gas metana = gas rawa = gas tambang
 Sumber utama alkana adalah gas alam dan petroleum. Dengan distilasi fraksinasi
petroleum dapat dipisah menjadi beberapa fraksi.

SIFAT FISIK DAN KIMIA ALKANA


Alkana adalah senyawa non polar. Akibatnya, gaya tarik antar molekul lemah.
Alkana rantai lurus sampai dengan butana adalah gas pada temperatur kamar, sementara
alkana C5 sampai C7 cairan. Alkana rantai lurus dengan 18 atom C atau lebih adalah zat
padat. Titik didih suatu senyawa sebagaian bergantung pada banyaknya energi yang
diperlukan oleh molekul- molekulnya untuk lolos dari fase cair menuju fase gas. Titik
didih senyawa dalam deret homolog, seperti misalnya alkanabertambah sekitar 30 untuk
tiap gugus metilena ( CH2) tambahan. Kenaikan titik didih pada hakikat disebabkan oleh
membesarkan oleh membesarnya gaya tarik vander walss antara molekul yang makin
panjang. Deret deret homolog lain menunjukan gejala yang serupa.
Percabangan dalam bagian hidrokarbon molekul menurunkan titik didih (
dibandingkan harga yang diduga ) oleh karena terganggu gaya tarik van der walls antara
molekul- molekul dalam fase padat. Karena non polar, alkana larut dalam pelarut
nonpolar atau sedikit polar seperti misalnya alkana lain, dietil eter ( CH3CH2OCHCH)
atau benzena . Kelarutan itu disesbabkan oleh gaya van der waals antara pelarut dan zat
terlarut. Alkana tidak larut dalam air.
Semua alkana lebih ringan daripada air , suatu fakta yang mudah diingat karena
benzena dan minyak motor mengapung dalam air.
Senyawa rendah : C1- C4 pada T dan P biasa: bentuk gas

8
Senyawa sedang : C5- C17 bentuk cair
Senyawa tinggi : ≥ C18 bentuk padat
 Kelarutan : Alkana mudah larut dalam zat pelarut organik non polar, misal C6H6,
CCl4, eter, CHCl3. Tak larut dalam pelarut polar, tak larut air.
 Berat jenis : Setiap penambahan atom C, BJ naik tetapi paling tinggi 0,8.
 Titik didih : makin tinggi jumlah C, td makin tinggi, setiap penambahan 1 atom C,
rata-rata bertambah 20-30°C. Makin banyak cabang C td makin rendah.

SIFAT KIMIA ALKANA


Alkana tidak reaktif dibandingkan dengan senyawa organik yang memiliki gugus
fungsional. Misalnya banyak senyawa organik bereaksi dengan asam kuat, basa, zat
pengoksid atau zat pereduksi. Umunya alkana tidak bereaksi dengan reagensia ini. Karena
sifat kurang reaktif ini, maka kadang- kadang alkana disebut sebagai parafin ( Latin :
parum affins ‘afinitas kecil sekali ‘).
Ada dua reaksi utama alkana akan dibahas disini. Pertama ialah reaksi dengan
halogen, misalnya gas klor. Reaksi penting lain dari alkana ialah pembakaran alkana dan
penggunaannya sebagai sumber energi.

STRUKTUR ALKANA

9
ISOMERI
 Adalah suatu senyawa yang berumus molekul sama tetapi rumus struktur berbeda
 Pada deret alkana, yang mempunyai isomeri dimulai dari butana (C4H10), punya 1
isomer: butana dan 2-metil propana.

pentana (C6H12), 3 isomer: pentana, 2-metil butana, 2,2-dimetilpropana

Makin besar jumlah C, makin banyak pula isomernya.


Reaksi – reaksi senyawa organik alkana
1. Pembakaran
Pembakaran adalah reaksi cepat suatu senyawa dengan oksigen. Pembakaran
disertai dengan pembebasan kalor ( panas ) dan cahaya, yakni dua bentuk
energi yang dicari manusia sejak mereka pertama kali membuat api dan
menemukan bahwa api itu menghangatkan. Meskipun pembakaran dibahas
dalam alkana tapi perlu kita ingat bahwa semua senyawa organik itu dapat
terbakar.
Pembakaran campuran organik seperti kayu tidak selalu berupa pengubahan
sederhana menjadi CO2 dan H2O. Pembakaran adalah hasil sejumlah besar
reaksi yang rumit. Salah satu macam reaksi yang terjadi adalah pirolisis, yakni
pemecahan termal molekul besar menjadi molekul kecil tanpa kehaidran
oksigen. Pirolisis molekul- molekul besar dalam kayu misalnya, menghasilkan
molekul gas yang lebih kecil yang kemudian beraksi dengan oksigen diatas
permukaan kayu itu. Reaksi dengan oksigen ini menghasilkan nyala. Pada
permukaan kayu terjadi oksidasi lambat tetapi sangat panas ( dari ) residu
karbon. Sebagian besar kalor dari suatu api kayu atau batubara berasal dari
oksidasi lambat ini, bukan dari nyala yang sesungguhnya.
Pembakaran sempurna ialah pengubahan suatu senyawa menjadi CO2 dan
H2O. Jika persediaan oksigen tidak cukup untuk pembakaran sempurna ,
terjadilah pembakaran tak sempurna. Pembakaran tak sempurna menghasilkan

10
karbon monoksida, atau kadang- kadang menghasilkan karbon dalam bentuk
arang atau jelaga.
Tabel Panas pembakaran untuk bebrapa hidrokarbon
Nama - H kkal/mol Nama - H kkal/mol
Metana 213 Siklopropana 500
Etana 373 Siklobutana 656
Propana 531 Siklo pentana 794
Butana 688 Sikloheksana 944
Pembakaran sempurna
2CH3CH 2CH3 + 7O2 6CO 2 +8H2O
Pembakaran tidak sempurna
CH3CH 2CH3 + O2 3C + 4H2O
- Kalor Pembakaran
Energi yang dibebaskan bila suatu senyawa teroksidasi sempurna menjadi CO2 dan
H2O disebut kalor pembakaran H. Pada kondisi laboratorium yang terawasi, H
dapat diukur ( harga negatif bila energi dibebaskan , karena molekul kehilangan
energi )
CH4 +2O2 CO2 + 2H2O +213 kkal/mol
Metana
2CH3CH2CH2CH3 +13O2 8O2 +10H2O +688 kkal/mol
Butana
Harga kalor pembakaran terutama bergantung pada banyaknya hidrogen dan karbon
dalam sebuah molekul. Dalam deret homolog , energi yang dibebaskan bertambah
dengan sekitar 157kkal/mol untuk tiap gugus metilena tambahan.
2. Reaksi substitusi
 Seperti yang diketahui bahwa ikatan pada alkana berciri tunggal, kovalen dan
nonpolar. Oleh karenanya alkana relatif stabil (tidak reaktif) terhadap kebanyakan
asam, basa, pengoksidasi atau pereduksi yang dapat dengan mudah bereaksi dengan
kelompok hidrokarbon lainnya. Karena sifatnya yang tidak reaktif tersebut, maka
alkana dapat digunakan sebagai pelarut.
 Walaupun alkana tergolong sebagai senyawaan yang stabil, namun pada kondisi dan
pereaksi tertentu alkana dapat bereaksi dengan asam sulfat dan asam nitrat, sekalipun
dalam temperatur kamar. Hal tersebut dimungkinkan karena senyawa kerosin dan

11
gasoline mengandung banyak rantai cabang dan memiliki atom karbon tersier yang
menjadi activator berlangsungnya reaksi tersebut. Berikut ini ditunjukkan beberapa
reaksi alkana.
Pada reaksi subsitusi terjadi pergantian atau pertukaran suatu atom/gugus atom oleh
atom atau gugus lain.
CH4 + Cl2  CH3Cl + HCl metil klorida
(klorometana)
CH3Cl + Cl2  CH2Cl2 + HCl metil diklorida
(diklorometana)
CH2Cl2 + Cl2  CHCl3 + HCl metil triklorida
(triklorometana)
CHCl3 + Cl2  CCl4 + HCl karbon tetraklorida
(tetraklorometana)
CnH2n+2 + X2 → CnH2n+1 X + HX

Reaksi Oksidasi
 Alkana sukar dioksidasi oleh oksidator lemah atau agak kuat seperti KMNO4, tetapi
mudah dioksidasi oleh oksigen dari udara bila dibakar. Oksidasi yang cepat dengan
oksigen yang akan mengeluarkan panas dan cahaya disebut pembakaran atau
combustion
 Hasil oksidasi sempurna dari alkana adalah gas karbon dioksida dan sejumlah air.
Sebelum terbentuknya produk akhir oksidasi berupa CO2 dan H2O, terlebih dahulu
terbentuk alkohol, aldehid dan karboksilat.
 Alkana terbakar dalam keadaan oksigen berlebihan dan reaksi ini menghasilkan
sejumlah kalor (eksoterm)
 CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2 + 212,8 kkal/mol
C4H10 + 2O2 → CO2 + H2O + 688,0 kkal/mol
 Reaksi pembakaran ini merupakan dasar penggunaan hidrokarbon sebagai penghasil
kalor (gas alam dan minyak pemanas) dan tenaga (bensin), jika oksigen tidak
mencukupi untuk berlangsungnya reaksi yang sempurna, maka pembakaran tidak
sempurna terjadi. Dalam hal ini, karbon pada hidrokarbon teroksidasi hanya sampai
pada tingkat karbon monoksida atau bahkan hanya sampai karbon saja.
2CH4 + 3O2 → 2CO + 4H2O
CH4 + O2 → C + 2H2O

12
 Penumpukan karbon monoksida pada knalpot dan karbon pada piston mesin
kendaraan bermotor adalah contoh dampak dari pembakaran yang tidak sempurna.
Reaksi pembakaran tak sempurna kadang-kadang dilakukan, misalnya dalam
pembuatan carbon black, misalnya jelaga untuk pewarna pada tinta.

Reaksi halogenasi
 Reaksi dari alkana dengan unsur-unsur halogen disebut reaksi halogenasi. Reaksi ini akan
menghasilkan senyawa alkil halida, dimana atom hidrogen dari alkana akan disubstitusi
oleh halogen sehingga reaksi ini bisa disebut reaksi substitusi.
 Halogenasi biasanya menggunakan klor dan brom sehingga disebut juga klorinasi dan
brominasi. Halongen lain, fluor bereaksi secara eksplosif dengan senyawa organik
sedangkan iodium tak cukup reaktif untuk dapat bereaksi dengan alkana.
 Laju pergantian atom H sebagai berikut H3 > H2 > H1. Kereaktifan halogen dalam
mensubtitusi H yakni fluorin > klorin > brom > iodin.
CH4 + Cl2  CH3Cl + HCl
Reaksi Sulfonasi
Sulfonasi merupakan reaksi antara suatu senyawa dengan asam sulfat. Reaksi antara
alkana dengan asam sulfat berasap (oleum) menghasilkan asam alkana sulfonat. dalam reaksi
terjadi pergantian satu atom H oleh gugus –SO3H. Laju reaksi sulfonasi H3 > H2 > H1.
Reaksi Nitrasi
Reaksi nitrasi analog dengan sulfonasi, berjalan dengan mudah jika terdapat karbon
tertier, jika alkananya rantai lurus reaksinya sangat lambat.
Reaksi Pirolisis
 Proses pirolisis atau cracking adalah proses pemecahan alkana dengan jalan pemanasan
pada temperatur tinggi, sekitar 10000 C tanpa oksigen, akan dihasilkan alkana dengan
rantai karbon lebih pendek
 Proses pirolisis dari metana secara industri dipergunakan dalam pembuatan karbon-
black. Proses pirolisa juga dipergunakan untuk memperbaiki struktur bahan bakar
minyak, yaitu berfungsi untuk menaikkan bilangan oktannya dan mendapatkan senyawa
alkena yang dipergunakan sebagai pembuatan plastik. Cracking biasanya dilakukan pada
tekanan tinggi dengan penambahan suatu katalis (tanah liat aluminium silikat).

13
SENYAWA- SENYAWA ALKANA
1. METANA
Metana adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH4 Ini adalah sederhana
alkana , dan komponen utama dari gas alam. Pembakaran metana dalam kehadiran
oksigen menghasilkan karbon dioksida dan air . Kelimpahan relatif dari metana
membuatnya menjadi menarik bahan bakar . Namun, karena merupakan gas pada
suhu normal dan tekanan , metana sulit untuk mengangkut dari sumbernya. Hal ini
umumnya diangkut dalam jumlah besar oleh pipa dalam bentuk gas alam, atau
operator LNG dalam bentuk cair yang beberapa negara mengangkutnya dengan truk.
Metana ditemukan dan diisolasi oleh Alessandro Volta antara 1776 dan 1778 ketika
mempelajari gas rawa dari Danau Maggiore.
Metana adalah relatif ampuh gas rumah kaca . Dibandingkan dengan karbon
dioksida , ia memiliki tinggi potensi pemanasan global dari 72 (dihitung selama
periode 20 tahun) atau 25 (untuk jangka waktu 100 tahun). Ia memiliki seumur hidup
bersih sekitar 10 tahun, dan terutama dihapus oleh reaksi dengan radikal hidroksil di
atmosfer, menghasilkan karbon dioksida dan air. Metana juga mempengaruhi
degradasi lapisan ozon
Fraksi mol metana di atmosfer bumi pada tahun 1998 adalah 1745 nmol / mol
(bagian per miliar, ppb), naik dari 700 nmol / mol tahun 1750. Pada tahun 2008,
bagaimanapun, tingkat metana global, yang tinggal sebagian besar datar sejak tahun
1998, meningkat menjadi 1.800 nmol / mol. Pada tahun 2010, tingkat metana di
Arktik diukur pada 1850 nmol / mol, ilmuwan tingkat digambarkan sebagai lebih
tinggi dari pada setiap saat dalam 400.000 tahun sebelumnya. Secara historis, metana
konsentrasi di atmosfer dunia telah berkisar antara 300 dan 400 nmol / mol selama
periode glasial umumnya dikenal sebagai zaman es , dan antara 600 sampai 700 nmol
/ mol selama hangat interglasial periode.
Selain itu, ada sejumlah (tapi tidak diketahui) besar metana di clathrates
metana di lantai laut. Bumi kerak mengandung metana dalam jumlah besar. Sejumlah
besar metana diproduksi anaerobik oleh metanogenesis . Sumber-sumber lain
termasuk gunung berapi lumpur , yang dihubungkan dengan kesalahan geologi dalam;
TPA , dan peternakan (terutama ruminansia ) dari fermentasi enterik .
Sifat-Sifat Metana
Metana merupakan komponen utama gas alam, sekitar 87% volume. Pada
suhu kamar dan tekanan standar , metana adalah gas tidak berwarna, tidak berbau; bau

14
akrab gas alam seperti yang digunakan di rumah adalah ukuran keselamatan dicapai
dengan penambahan bau , sering methanethiol atau ethanethiol . Metana memiliki
titik didih -161 ° C (-257,8 ° F ) pada tekanan satu atmosfer . Sebagai gas itu mudah
terbakar hanya sedikit rentang konsentrasi (5-15%) di udara. Metana cair tidak
membakar kecuali mengalami tekanan tinggi (biasanya 4-5 atmosfer).
Sifat Fisik :- Rumus molekul : CH4- Berat molekul : 16 g/mol- Titik leleh : -182 °C-
Titik didih : -162 °C- Densitas : 0.423 g/cm3- Fase pada 250 °C : gas Sifat Kimia :-
Pada umumnya alkana sukar bereaksi dengan senyawa lainnya.- Dalam oksigen
berlebih, alkana dapat terbakar menghasilkan kalor, Karbondioksida dan uap air.- Jika
alkana direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F2, Cl2, Br2, I2), atom atom H pada
alkana akan digantikan oleh atom-atom halogen.CH4 + Cl2 ⇄ CH3Cl + HCl Sifat
lainnya :Metana sangat mudah terbakar. Campuran dari metana dengan udara yang
eksplosif dalam kisaran 5-15% volume metana. Metana dapat bereaksi keras atau
eksplosif dengan oksidator kuat, seperti oksigen, halogen atau senyawa
interhalogen.Pada metana konsentrasi tinggi menyebabkan keadaan sesak nafas
bertindak sebagai suatu. Kegunaan Metana :
1. Bahanbakar
Metana adalah penting untuk pembangkit listrik dengan membakar sebagai bahan
bakar dalam turbin gas atau uap boiler . Dibandingkan dengan lain bahan bakar
hidrokarbon , terbakar menghasilkan metana kurang karbon dioksida untuk setiap
unit panas dilepaskan. Pada sekitar 891 kJ / mol, metana yang panas pembakaran
lebih rendah daripada hidrokarbon lainnya tetapi rasio panas pembakaran (891 kJ /
mol) dengan massa molekul (16,0 g / mol, yang 12,0 g / mol adalah karbon)
menunjukkan bahwa metana, menjadi hidrokarbon sederhana, menghasilkan panas
lebih per unit massa (55,7 kJ / g) dibandingkan hidrokarbon kompleks lainnya. Di
banyak kota, metana disalurkan ke rumah-rumah untuk domestik pemanasan dan
tujuan memasak. Dalam konteks ini biasanya dikenal sebagai gas alam , dan
dianggap memiliki kandungan energi dari 39 megajoule per meter kubik, atau
1.000 BTU per standar kaki kubik
Metana dalam bentuk gas alam digunakan sebagai bahan bakar kendaraan ,
dan diklaim lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil lainnya seperti
bensin / bensin dan solar. Penelitian adsorpsi metode penyimpanan metana untuk
tujuan ini telah dilakukan. Penelitian sedang dilakukan oleh NASA pada potensi

15
metana sebagai bahan bakar roket . Salah satu keuntungan dari metana adalah
bahwa hal itu melimpah di banyak bagian dari sistem surya dan berpotensi dapat
dipanen di situ (yaitu pada permukaan lain surya- sistem tubuh), menyediakan
bahan bakar untuk perjalanan pulang.
Mesin metana saat ini dalam pembangunan menghasilkan dorong 7.500
pound-force (33 kN ), yang jauh dari lbf 7.000.000 (31 MN) yang diperlukan untuk
meluncurkan pesawat ulang alik . Sebaliknya, mesin tersebut kemungkinan besar
akan mendorong pelayaran dari Bulan atau mengirim ekspedisi robot untuk lainnya
planet di tata surya.Baru metana yang dipancarkan dari tambang batubara telah
berhasil dikonversi ke listrik.
2. Penggunaan Dalam Industri Metana digunakan dalam proses industri kimia dan
dapat diangkut sebagai cairan didinginkan (gas alam cair, atau LNG. Sementara
kebocoran dari wadah cairan didinginkan pada awalnya lebih berat dari udara
karena kepadatan peningkatan gas dingin, gas pada suhu ambien lebih ringan dari
udara. pipa Gas mendistribusikan sejumlah besar gas alam, metana yang
merupakan komponen utama.Dalam industri kimia, metana adalah bahan baku
pilihan untuk produksi hidrogen, metanol , asam asetat , dan anhidrida asetat .
Ketika digunakan untuk memproduksi salah satu bahan kimia ini, metana adalah
pertama dikonversi menjadi gas sintesis , campuran karbon monoksida dan
hidrogen, dengan steam reforming . Dalam proses ini, metana dan uap bereaksi
dengan nikel katalis pada suhu tinggi (700-1100°C). Rasio karbon monoksida ke
hidrogen dalam gas sintesis kemudian dapat disesuaikan melalui reaksi gas air
pergeseran ke nilai yang sesuai untuk tujuan yang dimaksudkan.Kurang signifikan
metana yang berasal dari bahan kimia termasuk asetilena , disiapkan dengan
melewati metana melalui busur listrik , dan chloromethanes ( chloromethane ,
diklorometana , kloroform , dan karbon tetraklorida ), diproduksi oleh metana
bereaksi dengan klorin gas. Namun, penggunaan bahan kimia ini menurun. [
kutipan diperlukan ] Asetilen adalah digantikan oleh pengganti mahal kurang [
rujukan? ], dan penggunaan chloromethanes berkurang karena masalah kesehatan
dan lingkungan.
PROSES PEMBUATAN
Proses Alamiah Tiga teori utama mengenai asal-usul metana disebut: thermogenik,
biogenik dan abiogenic. Teori thermogenik mengatakan metana yang terbentuk ketika sisa-
sisa tanaman dan hewan yang dikompresi pada tekanan jauh di bawah tanah tinggi untuk

16
jangka waktu yang panjang. Tumbuhan dan hewan tumpukan di atas satu sama lain dan
mendapatkan ditutupi dengan lumpur dan sedimen lainnya. Akhirnya tekanan cukup
diletakkan pada tanaman dan hewan untuk kompres itu. Suhu tinggi jauh di bawah tanah
dalam kombinasi dengan kompresi ini memecah molekul karbon. Semakin dalam di tanah ini
tumpukan kompos gas lebih alami terbentuk. Dekat dengan permukaan deposito mengandung
minyak lebih dari gas alam karena minyak mengandung molekul karbon lebih dari gas alam
dan suhu tinggi tidak ada untuk memecahkan karbon. Teori biogenik bahwa metana tercipta
ketika bahan organik diubah oleh kecil mikroorganisme. Mikroorganisme ini ditemukan di
usus hewan dan di daerah yang paling dekat dengan permukaan bumi di mana oksigen tidak
tersedia. Banyak metana yang diproduksi dekat dengan permukaan menghilang ke atmosfir.
Hal ini juga terperangkap di bawah tanah dan kemudian dapat pulih seperti gas alam. Landfill
adalah contoh dari metana biogenik.
Biogas, sumber-sumber lain metana, komponen utama gas alam, termasuk gas lahan
TPA, biogas dan hidrat metana. Biogas, dan terutama gas lahan TPA, sudah digunakan di
beberapa daerah, tetapi penggunaannya bisa sangat diperluas. Gas lahan TPA adalah jenis
biogas, namun biogas biasanya mengacu pada gas yang dihasilkan dari bahan organik yang
belum dicampur dengan limbah lainnya. Gas lahan TPA dibuat dari dekomposisi sampah di
tempat pembuangan sampah. Jika gas tidak dihapus, tekanan mungkin mendapatkan begitu
tinggi bahwa ia bekerja jalan ke permukaan, menyebabkan kerusakan pada struktur TPA, bau
yang tidak menyenangkan, vegetasi mati-off dan bahaya ledakan. Gas dapat dilepaskan ke
atmosfer, menyala atau dibakar untuk menghasilkan listrik atau panas. Sistem eksperimental
sedang diusulkan untuk digunakan di bagian Hertfordshire, Inggris dan Lyon di
Perancis. Setelah uap air dihapus, sekitar setengah gas TPA adalah metana. Hampir semua
sisanya adalah karbon dioksida, tetapi ada juga sejumlah kecil nitrogen, oksigen dan
hidrogen. Biasanya ada melacak jumlah hidrogen sulfida dan siloxanes, tetapi konsentrasi
mereka sangat bervariasi. Gas lahan TPA tidak dapat didistribusikan melalui jaringan pipa
gas utilitas alam kecuali dibersihkan untuk kurang dari 3% CO2, dan beberapa bagian per juta
H2S, karena CO2 dan H2S menimbulkan korosi pada pipa . Hal ini biasanya lebih ekonomis
untuk membakar gas di situs atau dalam jarak pendek dari TPA menggunakan pipa khusus.
Uap air sering dihapus, bahkan jika gas dibakar di situs. Jika suhu rendah mengembun air
dari gas, siloxanes bisa diturunkan juga karena mereka cenderung mengembun dengan uap
air. Non-metana komponen juga dapat dihapus dalam rangka memenuhi standar emisi, untuk
mencegah fouling peralatan atau untuk pertimbangan lingkungan. Co-menembak TPA gas
dengan gas alam meningkatkan pembakaran, yang menurunkan emisi. Gas yang dihasilkan di

17
pabrik pengolahan limbah umumnya digunakan untuk menghasilkan listrik. Misalnya, limbah
pabrik Hyperion di Los Angeles luka bakar 8 juta kaki kubik (230.000 m3) gas per hari untuk
menghasilkan tenaga New York City menggunakan gas untuk menjalankan peralatan di
pabrik limbah, untuk menghasilkan listrik, dan dalam boiler. Menggunakan gas limbah untuk
membuat listrik tidak terbatas pada kota-kota besar. Kota Bakersfield, California
menggunakan cogeneration di pabrik saluran pembuangan nya . California memiliki 242
pabrik pengolahan limbah air limbah, 74 dari yang telah terinstal digester anaerobik. Generasi
biopower total dari 74 tanaman adalah sekitar 66 MW. Biogas biasanya diproduksi
menggunakan bahan limbah pertanian, seperti bagian lain tidak dapat digunakan tanaman dan
pupuk. Biogas juga dapat diproduksi dengan memisahkan bahan organik dari limbah yang
lain pergi ke tempat pembuangan sampah. Metode seperti ini lebih efisien daripada hanya
menangkap gas TPA menghasilkan. Menggunakan bahan yang lain akan menghasilkan
pendapatan tidak ada, atau bahkan biaya uang untuk menyingkirkan, meningkatkan
keseimbangan energi profitabilitas dan produksi biogas. Laguna anaerobik menghasilkan
biogas dari kotoran, sedangkan reaktor biogas dapat digunakan untuk bagian pupuk kandang
atau tanaman. Seperti gas TPA, sebagian besar biogas metana dan karbon dioksida, dengan
sejumlah kecil nitrogen, oksigen dan hidrogen. Namun, dengan pengecualian pestisida, ada
tingkat biasanya lebih rendah dari kontaminan

ETANA
Etana adalah senyawa kimia dengan rumus kimia C2H6. Etana ini adalah
alkana dua karbon satu-satunya yang merupakan hidrokarbon alifatik. Pada suhu dan
tekanan standar, etana merupakan gas berwarna, tidak berbau.
Etana digunakan untuk menghasilkan turunan terklorinasi, juga digunakan sebagai
pendingin dan bahan bakar gas, ( BBG adalah sekitar 5% etana, butana 5% , dan
propana 90% .) Penggunaan utamanya adalah sebagai bahan baku petrokimia untuk
produksi ethylene. Penggunaan utama dari etana dalam industri kimia dalam produksi
etena ( etilena) dengan steam-cracking. Etana juga dapat digunakan sebagai refrigeran
dalam sistem pendingin cryogenic. Pada skala yang lebih kecil, seperti dalam
penelitian ilmiah, Etana cair digunakan mem-vitrify ( menjadikan seperti kaca)
sampel kaya-air untuk mikroskopi elektron ( cryo-elektron mikroskop) .

18
PROPANA
Propana Berasal dari Gas Alam atau Minyak Bumi. Propana adalah gas yang
kaya energi, C3H8. Propana adalah salah satu gas minyak bumi cair (LP-gas atau
LPG) yang ditemukan bercampur di gas alam dan minyak bumi. Propana dan gas cair
lainnya, termasuk etana dan butana, dipisahkan dari gas alam di pusat pengolahan gas
alam, atau dari kilang minyak mentah. Jumlah propana yang dihasilkan dari gas alam
dan dari minyak bumi kurang lebih sama. Propana alami berbentuk sebagai gas.
Namun, pada tekanan tinggi atau suhu yang lebih rendah, gas ini menjadi cairan.
Karena propana 270 kali lebih kompak sebagai cairan daripada gas, propana diangkut
dan disimpan dalam bentuk cair. Propana menjadi gas lagi ketika katup dibuka untuk
melepaskannya dari wadah bertekanan-nya. Ketika kembali ke tekanan normal,
propana menjadi gas sehingga kita dapat menggunakannya. Liquefied Petroleum Gas
Ditemukan pada Tahun 1912 Liquefied Petroleum Gas adalah campuran dari propana,
etana, butana, dan gas lainnya yang dihasilkan di pusat pengolahan gas alam dan
kilang minyak LP-gas ditemukan pada tahun 1912 ketika seorang ilmuwan AS, Dr
Walter Snelling, menemukan bahwa gas ini dapat diubah menjadi cairan dan disimpan
di bawah tekanan moderat. Industri LP-gas dimulai tak lama sebelum Perang Dunia I
ketika terjadi masalah dalam proses distribusi gas alam. Salah satu bagian dari pipa di
satu tempat pemrosesan gas alam berada di tempat yang dingin, dan dingin yang
menyebabkan banyaknya cairan terbentuk di dalam pipa, terkadang menghambat
aliran di seluruh pipa. Segera, para insinyur menemukan solusi: dibangunlah fasilitas
untuk mendinginkan dan meng-kompres gas alam, dan memisahkan gas yang bisa
diubah menjadi cairan (termasuk propana dan butana).

BUTANA
Butana, juga disebut n-butana, adalah alkana rantai lurus dengan empat atom
karbon CH3CH2CH2CH3. Butana juga digunakan sebagai istilah kolektif untuk n-
butana dan satu-satunya isomernya, isobutana (disebut juga metilpropana), CH(CH3)3.
Butana sangat mudah terbakar, tidak berwarna, dan merupakan gas yang mudah
dicairkan. Nama butana diturunkan dari nama asam butirat. Butana berguna sebagai
bahan bakar kendaraan dan bahan baku karet sintesis.

19
PENTANA
Pentana adalah sebuah senyawa organik dengan rumus kimia C5H12 — yaitu,
alkana dengan 5 atom karbon. Rumus kimia ini dapat merujuk untuk ketiga isomer
strukturnya sesuai dengan tatanama IUPAC, tapi, pentana yang dimaksud disini
adalah hanya untuk isomer n-pentana saja, dua yang lain disebut "metil butana" dan
"dimetil propana". Siklopentana bukanlah isomer dari pentana. Pentana pada
umumnya digunakan sebagai campuran bahan bakar dan juga dipakai sebagai bahan
pelarut di laboratorium. Ciri-ciri senyawa ini sangat mirip dengan butana dan
heksana.

HEKSANA
Heksana adalah sebuah senyawa hidrokarbon alkana dengan rumus kimia
C6H14 (isomer utaman-heksana memiliki rumus CH3(CH2)4CH3). Awalan heks-
merujuk pada enam karbon atomyang terdapat pada heksana dan akhiran -ana berasal
dari alkana, yang merujuk pada ikatan tunggal yang menghubungkan atom-atom
karbon tersebut. Seluruh isomer heksana amat tidak reaktif, dan sering digunakan
sebagai pelarut organik yang inert. Heksana juga umum terdapat pada bensin dan lem
sepatu, kulit dan tekstil. Dalam keadaan standar senyawa ini merupakan cairan tak
berwarna yang tidak larut dalam air. Heksana diproduksi oleh kilang-kilang
minyak mentah. Komposisi dari fraksi yang mengandung heksana amat bergantung
kepada sumber minyak, maupun keadaan kilang. Produk industri biasanya memiliki
50%-berat isomer rantai lurus, dan merupakan fraksi yang mendidih pada 65±70 °C.
pelarutheksana
Contoh:
2–butena mempunyai dua isomer geometri, yaitu cis–2–butena dan trans–2–butena.

Syarat terjadinya isomer geometri adalah apabila masing-masing atom karbon


yang berikatan rangkap mengikat 2 atom atau 2 gugus yang berbeda, sehingga jika
atom atau gugus yang diikat tersebut bertukar tempat, maka strukturnya akan menjadi

20
ALKENA

merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 2 (-C=C-)

Sifat-sifat Alkena

 Hidrokarbon tak jenuh ikatan rangkap dua


 Alkena disebut juga olefin (pembentuk minyak)
 Sifat fisiologis lebih aktif (sbg obat tidur –> 2-metil-2-butena)
 Sifat sama dengan Alkana, tapi lebih reaktif
 Sifat-sifat : gas tak berwarna, dapat dibakar, bau yang khas, eksplosif dalam udara
(pada konsentrasi 3 – 34 %)
 Terdapat dalam gas batu bara biasa pada proses “cracking”

Rumus umumnya CnH2n

n Rumus Nama Rumus Molekul

2 C2H4 etena CH2=CH2

3 C3H6 propena CH2=CH-CH3

4 C4H8 1-butena CH2=CH-CH2-CH3

4 C4H8 2-butena CH3-CH=CH-CH3

TATA NAMA ALKENA

Hampir sama dengan penamaan pada Alkana dengan perbedaan :

 Rantai utama harus mengandung ikatan rangkap dan dipilih yang terpanjang. Nama
rantai utama juga mirip dengan alkana dengan mengganti akhiran -ana dengan -ena.
Sehingga pemilihan rantai atom C terpanjang dimulai dari C rangkap ke sebelah
kanan dan kirinya dan dipilih sebelah kanan dan kiri yang terpanjang.
 Nomor posisi ikatan rangkap ditulis di depan nama rantai utama dan dihitung dari
ujung sampai letak ikatan rangkap yang nomor urut C nya terkecil.

21
 Urutan nomor posisi rantai cabang sama seperti urutan penomoran ikatan cabang
rantai utama.

Contoh :

mempunyai rantai utama……

penghitungan atom C pada rantai utama dimulai dari ikatan rangkap….sebelah kiri
ikatan rangkap hanya ada satu pilihan sedangkan sebelah kanan ikatan rangkap ada dua
pilihan yaitu lurus dan belokan pertama ke bawah….kedua2nya sama2 menambah 4 atom C
namun bila belokan pertama kebawah hanya menghasilkan satu cabang sedangkan bila lurus
menimbulkan dua cabang.

Jadi namanya : 3 etil 4 metil 1 pentena

1 pentena dapat diganti dengan n-pentena atau khusus ikatan rangkap di nomor satu boleh
tidak ditulis….sehingga namanya cukup : pentena. Nomor cabang diurutkan sama dengan
urutan nomor ikatan rangkapnya. Pada soal di atas dari ujung sebelah kanan….

Kegunaan Alkena sebagai :

 Dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur dengan O2)


 Untuk memasakkan buah-buahan
 bahan baku industri plastik, karet sintetik, dan alcohol

22
ALKUNA
Merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap 3 (–C≡C–).
Sifat-nya sama dengan Alkena namun lebih reaktif. Rumus umumnya CnH2n-2. Tata
namanya juga sama dengan Alkena, namun akhiran -ena diganti –una. jadi alkuna merupakan
isomer dari alkadiena (alkena yang punya 2 ikatan rangkap dua). Dengan adanya ikatan
rangkap, alkuna merupakan senyawa yang tidak jenuh.

STRUKTUR ALKUNA

Alkuna yang paling sederhana adalah etuna (asetilena) dengan rumus molekul C2H2.
dalam strukturnya, atom karbon membagi tiga pasang elektron yang digambarkan dengan
ikatan rangkap tiga, yang merupakan gugus fungsional (gugus penentu sifat). Struktur alkuna
dengan rantai karbon yang panjang dapat digambarkan analog dengan struktur asetilena
dengan menggantikan atom hidrogen dengan gugus alkil dimana struktur gugus alkil sesuai
dengan gugus alkana.

SIFAT ALKUNA

Meskipun alkuna lebih reaktif dari alkana, tetapi senyawa ini tingkat kepolarannya
tidak begitu tinggi. Dengan demikian sifat fisikanya hampir sama dengan alkana. Contohnya
alkuna yang mempunyai berat molekul rendah berbentuk gas pada temperatur kamar, sama
dengan alkana. Seperti juga alkana dan alkena, alkuna tidak larut dalam air. Senyawa dalam
bentuk cair dari ketiga jenis tersebut mengambang di atas permukaan air.

TATA NAMA ALKUNA

1. Sama dengan alkana, tetapi akhiran ana pada alkana diganti dengan akhiran –una.
2. Posisi ikatan rangkap diberi nomor sekecil-kecilnya, ditulis di depan atau di belakang
nama utama.
3. Nomor cabang disesuaikan dengan penomoran ikatan rangkap

23
4. Jika terdapat ikatan rangkap 2 dan 3 dalam satu senyawa, maka nomor ikatan rangkap
2 lebih diutamakan.

Urutan pemberian nama : Nomor cabang - Nama cabang - Nama rantai utama - Nomor
ikatan rangkap

Contoh :

H3C – C º CH - propuna atau metil asetilena

H3C – C º C – CH2 – CH3 - pentuna-2 atau metil,etil-asetilena

PEMBUATAN ALKUNA

 Asetilena/etuna dapat dibuat dari kalsium karbida (CaC) dengan air.

CaC + 2 H2O ® Ca(OH)2 + C2H2

Reaksi ini ditemukan oleh Wöhler (tahun 1862). Kalsium karbida diperoleh dari
pemanasan dalam tanur tinggi kalsium oksida (lime) dengan batubara. Selain dari
kalsium karbida pembuatan asetilena dapat pula diperoleh dari karbida.

REAKSI ALKUNA

1. Oksidasi, menghasilkan asam oksalat


2. Reduksi, Bila asetilena direduksi maka akan menghasilkan etilena (etena) kemudian
baru terbentuk etana (alkana).

FUNGSI ALKUNA

 Pengelas besi dan baja karena jika dibakar dengan oksigen menghasilkan temperatur
tinggi (3000 oC) yang dipakai untuk mengelas besi dan baja. Gas etuna diperoleh dari

24
hasil pembakaran tidak sempurna gas metana atau hasil reaksi kalsium karbida
(CaC2) dengan air.

4CH4 (g) + 3O2 (g) ® 2C2H2 (g) + 6H2O (g)

CaC2 (s) + 2H2O (l) ® C2H2 (g) + Ca(OH)2 (g)

Jika hasil reaksi kedua (karbit / CaC2) berbau tidak enak disebabkan karbit
mengandung sejumlah senyawa posfida yang menghasilkan gas posfin (PH3).

Ca3P2 (s) + 6H2O (l) ® Ca(OH)2 (aq) + 2PH3 (g)

 Mempercepat pematangan buah


 Membuat asam asetat
 Untuk penerangan
 Membuat serat buatan.
 Sebagai bahan karet sintetis neoprena.
 Pelarut

25
BAB 3

KESIMPULAN

- Alkana (juga disebut dengan parafin) adalah senyawa kimia hidrokarbon jenuh asiklis.
Alkana termasuk senyawa alifatik, merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh,
yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbonnya merupakan
ikatan tunggal. Senyawa alkana mempunyai rumus : CnH2n + 2
- Penggunaan senyawa alkana dalam kehidupan sehari-hari :
 Metana untuk bahan bakar roket
 Butana untuk pengisi korek api
 Pentana banyak digunakan untuk kebutuhan industri
 Heksana dapat digunakan untuk mengisolasi senyawa alam yang sifatnya non
polar
 Pentana (bensin) digunakan untuk kendaraan bermotor.
 Iso-oktana adalah bensin dengan kualitas tinggi (biasa disebut pertamax)
 Sebagai bahan pembuatan polimer
 Sebagai intermediet dalam sintesis senyawa organik

26
DAFTAR PUSTAKA

Hart, Harold.1990. Kimia Organik suatu kuliah singkat. Erlangga :Jakarta.


Fessenden, J Ralp, dkk . 1995. Kimia Organik edisi ketiga. Erlangga : Jakarta.
Riswiyanto. 2009. Kimia Organik. Erlangga :Jakarta.
http://khayasar.wordpress.com/2012/10/28/alkana-rumus-umum-alkana-cnh2n-2-r-
alkil-cnh2n-1/
http://id.wikipedia.org/wiki/Alkana, (17 September 2017 )

http://id.wikipedia.org/wiki/Alkana , (17 September 2017 )


http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-sma-ma/rumus-umum-gugus-alkil
dan-tata-nama-alkana/ (17 September 2017 )
http://mediabelajaronline.blogspot.com/2010/04/alkana-alkena-alkuna-dan-alkil
halida.html (17 September 2017 )
http://www.chem-is-try.org/kategori/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/alkana1/
(12 September 2017 )
http://khayasar.wordpress.com/2012/10/28/alkana-rumus-umum-alkana-cnh2n-2-r-
alkil-cnh2n-1/(12 September 2017 )

27

Anda mungkin juga menyukai