PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, hampir semua yang kita gunakan atau
kenakan dalam menjalankan aktifitas adalah hasil olahan dari senyawa
hidrokarbon. Seperti pakaian, alatmasak, alat tulis, tempat pensil,
dan sebagainya. Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa
yang terdiri dari senyawakarbon yang hanya tersusun dari atom
hidrogen(H) dan atom karbon(O). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai
karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut.
1
kemajuan IPTEK kita telah dapat membebaskan unsur-unsur dari
persenyawaan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah konsep dari senyawa hidrokarbon?
2. Apa sajakah contoh penerapan dari senyawa hidrokarbon dan dalam
bidang teknik sipil?
C. Tujuan Penulisan
1. Dapat memahami konsep dari senyawa hidrokarbon.
2. Dapat mengetahui contoh penerapan dari senyawa hidrokarbon dalam
bidang teknik sipil.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Hidrokarbon alifatik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai terbuka.
Senyawa hidrokarbon alifatik dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Hidrokarbon jenuh, yaitu hidrokarbon alifatik yang mengandung ikatan
tunggal, contohnya alkana.
b. Hidrokarbon tak jenuh, yaitu hidrokarbon alifatik yang mengandung
ikatan rangkap, baik rangkap dua (alkena) maupun rangkap tiga (alkuna).
2. Hidrokarbon siklik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai tertutup
(struktur cincin/melingkar). Senyawa hidrokarbon siklik dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu:
a. Hidrokarbon alisiklik, yaitu hidrokarbon yang struktur cincinnya semua
berikatan tunggal (jenuh).
b. Hidrokarbon aromatik, yaitu hidrokarbon yang mengandung cincin
benzena.
4
Dari contoh di atas, bisa dilihat jumlah atom karbon pada masing-masing
posisi, yaitu:
C. Alkana
1. Rumus Umum
CnH2n+2
5
Etana 2 C2H6 CH3CH3 1
Propan 3 C3H8 CH3CH2CH3 1
Butana 4 C4H10 CH3(CH2)2CH3 2
Pentana 5 C5H12 CH3(CH2)3CH3 3
Heksana 6 C6H14 CH3(CH2)4CH3 5
Heptana 7 C7H16 CH3(CH2)5CH3 9
Oktana 8 C8H18 CH3(CH2)6CH3 18
Nonana 9 C9H20 CH3(CH2)7CH3 35
Dekana 10 C10H22 CH3(CH2)8CH3 75
2. Gugus Alkil
Gugus alkil adalah alkana yang telah kehilangan satu atom H. Gugus
alkil ini dapat dituliskan dengan menggunakan rumus:
CnH2n+1
6
c. Nama alkana bercabang terdiri dari dua bagian, yaitu:
Bagian pertama, di bagian depan, yaitu nama cabang (cabang-
cabang).
Bagian kedua, di bagian belakang, yaitu nama rantai induk.
CH3 CH3
| |
CH3-CH2-CH2-CH-CH3
e. Subtituen jenuh yang terdiri dari karbon dan hidrogen saja disebut
gugus alkil, yang penamaannya sesuai nama alkana dengan atom
karbon yang sama, hanya dengan mengganti akhiran –ana menjadi
–il. Alkil dicirikan sebagai alkana yang hidrogennya berkurang
satu.
7
f. Lokasi gugus ditunjukkan dengan nama dan nomor. Penomoran
rantai utama dilakukan sedemikian rupa sehingga subtituen pertama
terletak pada nomor karbon yang paling rendah. Bila ada dua gugus
subtituen identik, maka digunakan awalan di-, jika tiga digunakan
tri- demikian juga seterusnya.
g. Nama dituliskan dalam satu baris, nomor-nomor dipisahkan satu
dengan lainnya oleh tanda koma, sedangkan nomor dan nama
dipisahkan oleh tanda garis datar. Jika terdaoat dua atau lebih
subtituen, maka subtituen tersebut disusun berdasarkan alfabetik.
Contoh, nama IUPAC senyawa berikut :
CH3
|
CH3-C-CH2-CH-CH2-CH3
| |
CH3 CH2-CH2-CH3
4-etil-2,2-dimetil heptana
8
CH3-CH-CH3
CH3-CH2-CH2-CH3 Ι
n-butana CH3
2-metil propana
Eter Petrolium C₅ - C₇ 30 – 60
9
Minyak Pelumas >C₁₈ >275
Jika direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F2, Cl2, Br2, dan I2),
maka atom-atom H pada alkana mudah mengalami substitusi
(penukaran) oleh atom-atom halogen.
CH4 + Cl2 → CH3Cl + HCl metilklorida
(klorometana)
Alkana dapat mengalami oksidasi dengan gas oksigen, dan reaksi
pembakaran ini selalu menghasilkan energi. Itulah sebabnya alkana
digunakan sebagai bahan bakar.
Reaksi pembakaran sempurna:
CH + 2 O2 → CO2 + 2 H2O + energi
Reaksi pembakaran tidak sempurna:
CH4+ 3 2O2 → CO + 2 H2O + energi
10
6. Pembuatan (sintesis) Alkana
Cara Umum
Alkana dapat diperoleh dari reduksi alkil halide dengan logam, misalnya
logam Zn (campuran Zn + Cu) atau logam Na dan alkohol
C₂H₅Br + Mg C₂H₅ - Mg – Br
Alkana dapat diperoleh dari alkil halida oleh logam Na (reaksi wurtz),
dimana alkana yang dihasilkan mempunyai atom karbon dua kali lebih
banyak dari atom karbon alkil halida yang di gunakan.
D. Alkena
1. Rumus Umum
CnH2n
11
2. Tata Nama Senyawa Alkena
a. Ikatan ganda dua diberi akhiran ena untuk satu ikatan ganda, triena,
tetraena, untuk dua dan tiga ikatan ganda dua, begitu juga selanjutnya.
b. Penomoran sedemikian rupa sehingga ikatan ganda terletak pada
karbon dengan bilangan terendah.
c. Nomor yang menunjukkan ikatan ganda dituliskan didepan nama
senyawa
CH3-CH2-CH2=CH2-CH3 CH3-CH=CH2-CH3
CH3
2-pentena 2-metil-2-butena
12
Pada contoh kasus di atas terlihat ada tiga isomer struktur yaitu 2-
butena, 1-metil propena. Selain itu terdapat pula dua isomer geometrik
yaitu cis-2-butena dan tras-2-butena.
Titik leleh dan titik didih alkena hampir sama dengan alkana yang
sesuai. Pada suhu kamar, suku-suku rendah berwujud gas, suhu suhu
sedang berwujud cair, dan suku-suku tinggi berwujud padat.
13
rangkap karbon-karbon disebabkan oleh persentase ikatan π yang terpaut
dalam ikatan ganda tersebut. Sedangkan ikatan C tetap. Hal ini
dikarenakan kekuatan ikatan π relative lebih lemah dibanding dengan
kekuatan C.
Beberapa contoh reaksi adisi etena sebagai model, dapat dilihat sebagai
berikut.
a. Hidrogenasi
etana etana
b. Halogenasi
Adisi ini dapat berupa brominasi, klorinasi, iodisasi jika
melibatkan brom, klor dan iod.
CH2 = CH2 + Br Ni CH2Br ─ CH2Br
etana 1,2-dibromo etana
c. Hidrasi
Adisi ini memerlukan asam sebagai katalisator. Metode ini
digunakan dalam sintesis alkcohol, termasuk untuk keperluan
komersial.
CH2 = CH2 + H2o H+ CH3 CH2OH
etana etanol
d. Hidroborasi
Reaksi reduksi ini banyak dimanfaatkan dalam sintesis, dengan
menggunakan senyawa BH3. Boron akan terikat pada karbon ikatan
rangkap yang mengandung subtitusi paling sedikit.
e. Oksidasi
14
KMnO4 adalah oksidator yang umum digunakan, berfungsi
menyerap elektron 𝝅 pada ikatan ganda dua, reaksi ini dicirikan
dengan perubahan warna permanganat dari warna ungu menjadi
coklat, terbentuk MnO2 .
OH OH
H2SO4
CH3 CH2 = CH2 OH CH3 CH = CH2 +H2O
propanol propena
b. Dehalogenasi Alkil halida dengan basa kuat
KOH
15
E. Alkuna
1. Rumus Umum
CnH2n-2
CH3 C C CH CH3
C2H5
4–metil–2–heksuna
CH3 CH C CH
CH3
3–metil–1–butuna
16
3. Isomer Senyawa Alkuna
Alkuna hanya mempunyai keisomeran struktur, tidak mempunyai
keisomeran geometri. Contohnya C5H8 mempunyai tiga isomer, yaitu:
1-pentuna
CH C CH CH3
CH3
3–metil–butuna
2–pentuna
4. Reaksi Alkuna
Contoh:
etena etana
17
CH ≡ CH + H2 → CH2 = CH2
etuna etana
5. Sintesis Alkuna
Asetilen dapat dihasilkan dari kalsium dengan air
C + CaO CaC2 + CO
+ H2O
CaCoHI2 + C2H2
CHCl3CHCl3 + 6 Ag HC CH + 6 AgCl
F. Hidrokarbon Siklik
18
rantai karbon yang tertutup atau cincin. Jika atom-atom pembentuk cincin
semua terdiri dari karbon maka dikenal sebagai alisklik, namun jika terdapat
satu atau lebih atom lain (selain karbon) seagai penyusun rantai utama dari
cincin tersebut maka disebut dengan heterosiklik. Selanjutnya apabila rantai
karbon siklik yang bersangkutan berupa hidrokarbon jenuh maka disebut
sikloalkana, dan jika terdapat ikatan rangkap maka disebut dengan
sikloalkana.
H2C CH2
19
CH3 CH3
CH3 Br
CH3
G. Hidrokarbon Aromatik
20
1. Tata Nama Senyawa Aromatik
Selain nama sistematika, banyak digunakan nama umum dalam penamaan
benzena.
CH3 CH=CH2 OH
Toluena Stirena
Fenol
Istilah orto (o) dan meta (m) digunakan untuk benzena yang
mengandung subsitusi lebih dari satu. Istilah orto digunakan untuk dua
subtituen yang berdampingan, meta jika subtituen tersebut berselang
satu atom karbon dan para jika berselang dua atom karbon.
21
H. Penerapan Senyawa Hidrokarbon di dalam Bidang Teknik SIpil
22
2. Cat damar alkid (C11H10O5) sebagai cat kayu dan besi berbahan dasar
propena.
3. Genteng Plastik yang berbahan dasar alkena dari rantai karbon C3.
23
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hidrokarbon adalah senyawa karbon yang paling sederhana karena hanya
tersusun atas unsur karbon dan hidrogen. Senyawa hidrokarbon dibagi
menjadi dua kelompok besar, yaitu Hidrokarbon alifatik dan Hidrokarbon
siklik. Hidrokarbon alifatik sendiri terbagi lagi menjadi hidrokarbon jenuh dan
tak jenuh, sedangkan Hidrorkarbon siklik terbagi menjadi hidrokarbon
alisiklik dan aromatik. Penerapan hidrokarbon di bidang teknik sipil, yaitu
aspal, cat vinil, cat damar alkid, dan genteng plastik.
B. SARAN
Penulis berharap seyogyanya makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada para pembaca sehingga pembaca dapat mengetahui konsep
hidrokarbon secara menyeluruh dan mampu memanfaatkan senyawa
hidrokarbon sesuai porsinya.
24
DAFTAR PUSTAKA
Aslani. 2016. Pengaruh Perendaman Air Laut terhadap Kuat Tarik Aspal Berongga
yang Menggunakan Aspal Buton Butir. Makassar: Universitas Hasanuddin
Brady, James E. 1990. General Chemistry, Principles & Structure, fifth edition. New
York: John Wiley & Son
Parning. 2010. Easy Learning Kimia SMA 1/2/3. Jakarta: Media Pusindo
25