Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM PETROLOGI

Hari/Tanggal : Rabu, 17 Oktober 2018 Nama : Nurfadillah Achmad


Acara : Batuan Sedimen I NIM : D061171513

Keterangan

No. Urut : 01
No. Peraga : BS 10
Jenis Batuan : Batuan Sedimen Non Klastik
Warna Segar : Coklat kekuningan
Warna Lapuk : Abu-abu coklat
Tekstur : Non Klastik
Komposisi Material : Mudstone (<10% grains)
Struktur : Tidak Berlapis
Struktur Sedimen :-
Komposisi Kimia : Karbonatan
Komposisi Material :
Komposisi Bentuk Ukuran Bentuk %
Material Asal Material
Fragmen - - - -

Matriks - - - -

Semen - - - -

Nama Batuan : Batugamping Mudstone (Dunham, 1962)


Keterangan :
Sampel nomor urut 01 dengan nomor peraga BS 10 merupakan batuan
sedimen non klastik dalam kondisi segar berwarna coklat kekuningan dan dalam
kondisi lapuk berwarna abu-abu coklat dengan tekstur non. Komposisi material
sampel ini yaitu mudstone (<10% grains), struktur tidak berlapis. Komposisi
kimia pada batuan ini yaitu karbonatan dimana ketika ditetesi HCL sampel ini
bereaksi. Berdasarkan deskripsi yang telah dilakukan maka dapat diinterpretasikan
nama batuan adalah Batugamping Mudstone (Dunham, 1962).
Batugamping dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara organik,
mekanik, dan kimia. Sebagian besar batugamping di alam terjadi secara organik.
Jenis ini berasal dari kumpulan endapan cangkang kerang, siput, foraminifera,
ganggang, atau berasal dari kerangka binatang yang telah mati.
Batugamping yang terjadi secara mekanik bahannya tidak jauh berbeda
dengan jenis batugamping yang terjadi secara organik. Perbedaan dengan
batugamping jenis pertama adalah terjadinya perombakan dari bahan batugamping
organik yang kemudian terbawa oleh arus dan biasanya diendapkan tidak jauh dari
tempat semula.
Batugamping yang terjadi secara kimia adalah jenis batugamping yang
terjadi dari pengendapan kalsium karbonat dalam kondisi iklim lingkungan
tertentu, baik di dalam air laut maupun air tawar. Mata air mineral dapat pula
mengendapkan batu gamping yang biasa disebut endapan sinter kapur. Jenis
batugamping ini terjadi karena peredaran air panas alam yang melarutkan lapisan
batugamping di bawah permukaan, yang kemudian diendapkan kembali di
permukaan bumi.
Dalam ilmu geologi batu gamping digunakan sebagai reservoir
hidrokarbon dan sebagai penciri lingkungan pengendapan lau dangkal. Sedimen
karbonat dihasilkan dari proses organik biokimia pada llingkungan laut bersih,
hangat, shallow water. Daerah tropikal dan subtropikal dapat mencerminkan
kondisi tersebut.
PRAKTIKUM PETROLOGI

Hari/Tanggal : Rabu, 17 Oktober 2018 Nama : Nurfadillah Achmad


Acara : BatuanSedimen I NIM : D061171513

Keterangan:

No. Urut : 02
No. Peraga : BS 30
JenisBatuan : Batuan Sedimen Non-Klastik
Warna Segar : Merah kecoklat
WarnaLapuk : Coklat
Tekstur : Non klastik
Ukuran Butir : Lempung (<1/256 mm)
Struktur : Tidak Berlapis
Struktur Sedimen :-
Komposisi Kimia : Non Karbonatan
KomposisiMaterial :
Komposisi Bentuk Ukuran Bentuk %
Material Asal Material
Fragmen - - - -

Matriks - - - -

Semen - - - -

Nama Batuan : Rijang (Wentworth, 1922)


Keterangan :
Sampel nomor urut 02 dengan nomor peraga BS 30 merupakan batuan
sedimen non-klastik dalam kondisi segar berwarna merah kecoklatan dan dalam
kondisi lapuk berwarna coklat dengan tekstur non-klastik. Ukuran butir sampel ini
yaitu lempung (<1/256 mm), struktur tidak berlapis, Komposisi kimia yaitu
karbonatan dimana ketika ditetesi HCL sampel ini bereaksi. Berdasarkan deskripsi
yang telah dilakukan maka dapat diinterpretasikan nama batuan adalah Rijang
(Wentworth, 1922).
Rijang dapat terbentuk ketika mikrokristal silikon dioksida (SiO2) tumbuh
dalam sedimen lunak yang akan menjadi batu kapur. Dalam sedimen tersebut,
jumlah yang sangat besar dari mikrokristal silikon dioksida akan tumbuh menjadi
nodul yang berbentuk tidak teratur atau konkresi silika terlarut terangkut oleh air
ke sebuah lingkungan pengendapan.
Rijang memiliki peranan yang penting dalam bidang geologi yaitu sebagai
studi dalam bidang radiolarian.
PRAKTIKUM PETROLOGI

Hari/Tanggal : Rabu, 17 Oktober 2018 Nama : Nurfadillah Achmad


Acara : BatuanSedimen I NIM : D061171513

Keterangan:
1 1. Mudcrack

No. Urut : 03
No. Peraga : BS 19
Jenis Batuan : Batuan Sedimen Klastik
Warna Segar : Kuning kecoklatan
Warna Lapuk : Coklat keabu-abuan
Tekstur : Klastik
Permeabilitas : Buruk
Porositas : Buruk
Kemas : Tertutup
Sortasi : Baik
Ukuran Butir : Lempung (<1/256 mm)
Struktur : Tidak Berlapis
Struktur Sedimen : Mudcrack
Komposisi Kimia : Karbonatan
KomposisiMaterial :
Komposisi Bentuk Ukuran Bentuk %
Material Asal Material
Fragmen - - - -

Matriks - - - -

Semen - - - -
Nama Batuan : Batulempung (Wentworth, 1922)
Keterangan :
Sampel nomor urut 03 dengan nomor peraga BS 18 merupakan batuan
sedimen klastik dalam kondisi segar berwarna kuning kecoklatan dan dalam
kondisi lapuk berwarna coklat keabu-abuan dengan tekstur klastik. Ukuran butir
sampel ini yaitu lempung (<1/256 mm), struktur tidak berlapis, Struktur sedimen
yaitu Mudcrack. Komposisi kimia yaitu karbonatan dimana ketika ditetesi HCL
sampel ini bereaksi. Berdasarkan deskripsi yang telah dilakukan maka dapat
diinterpretasikan nama batuan adalah Batulempung (Wentworth, 1962).
Type utama batulempung menurut terjadinya terdiri dari lempung residu
dan lempung letakan (sedimen), lempung residu adalah sejenis lempung yang
terbentuk karena proses pelapukan (alterasi) batuan beku dan ditemukan disekitar
batuan induknya. Kemudian material lempung ini mengalami proses diagenesa
sehingga membentuk batulempung.
Dalam ilmu geologi Batulempung berguna sebagai material penutup dari
material sedimen yang telah terakumulasi pada suatu cekungan. Selain itu,
Batulempung bermanfaat sebagai susunan pembungkus atau penjebak migas yang
ada di bawahnya.
PRAKTIKUM PETROLOGI

Hari/Tanggal : Sabtu, 17 Oktober 2018 Nama : Nur Ilmi Salang


Acara : BatuanSedimen I NIM : D061171309

Keterangan:

No. Urut : 02
No. Peraga : BS 10
JenisBatuan : Batuan Sedimen Klastik
Warna Segar : Coklat
WarnaLapuk : Putih kecoklatan
Tekstur : Klastik
Permeabilitas :-
Porositas :-
Kemas :-
Sortasi :-
Ukuran Butir :-
Struktur : Tidak Berlapis
Struktur Sedimen :-
Komposisi Kimia : Karbonatan (CaCO3)
KomposisiMaterial :
Komposisi Bentuk Ukuran Bentuk %
Material Asal Material
Fragmen - - - -

Matriks - - - -

Semen - - - -

Nama Batuan : Batugamping Calcilutite (Grabau,1904)


Keterangan :
Sampel nomor urut 2 dengan nomor peraga BS 10 merupakan batuan
sedimen non-klastik dalam kondisi segar berwarna coklat dan dalam kondisi lapuk
berwarna putih kecoklatan dengan tekstur non-klastik, struktur tidak berlapis,
Komposisi kimia yaitu karbonatan dimana ketika ditetesi HCL sampel ini
bereaksi. Berdasarkan deskripsi yang telah dilakukan maka dapat diinterpretasikan
nama batuan adalah Batugamping Calcilutite (Grabau,1904)
Batugamping dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara organic,
secara mekanik, atau secara kimia. Sebagian besar batugamping di alam terjadi
secara organic. Jenis ini berasal dari pengendapan cangkan atau rumah kerang dan
siput. Foraminifera atau ganggang. Atau berasal dari kerangka binatang
koral/kerang. Batugamping yang terjadi secara mekanik, sebetulnya bahannya
tidak jauh berbeda dengan jenis batugamping yang terjadi secara organic. Yang
membedakannya adalah terjadinya perombakan dari bahan batu kapur tersebut
yang kemudian terbawa oleh arus dan biasanya diendapkan tidak jauh dari tempat
semula. Sedangkan yang terjadi secara kimia adalah jenis batugamping yang
terjadi dalam kondisi iklim dan suasana lingkungan tertentu dalam air laut ataupun
air tawar.z
Kegunaan batugamping merupakan salah satu mineral industri yang
banyak digunakan oleh sector industri ataupun konstruksi dan pertanian, antara
lain untuk bahan bangunan, batu bangunan, bahan penstabil jalan raya,
pengapuran untuk pertanian, bahan keramik, industri kaca, industri semen,
pembuatan karbit, untuk peleburan dan pemurnian baja, untuk bahan pemutih
dalam industri kertas pulp dan karet, untk proses pengendapan bijih logam dan
industri gula.
Asisten Praktikan

(Fannya Ayuniar) (Nur Ilmi Salang)

Anda mungkin juga menyukai