DAN OCEANOGRAFI
PT. SILAR RANCANG
SURVEI BATHIMETRI BANGUN
DAN OCEANOGRAFI
SURVEIING,PLANNING, MANAGEMENT AND ENVIRONMENT CONSULTANT
Jl. PerintisKemerdekaan, Ruko Golden City No. 8 Tamalanrea, Makassar
Telp :0411 – 586738, Fax :0411 – 586738, Email : silarrancangbangun@gmail.com
1. Survei Bathimetri
1 set Wild T-2 Theodolite dengan rambu ukur digunakan untuk memantau
pergerakan kapal motor tempel
1 unit Peilschaal (papan duga) digunakan untuk mengukur fluktuasi muka air selama
pelaksanaan pemeruman
Gambar 1 Alat Echo Sounder dan Alat Topografi
1.3. Metoda/ProsedurPelaksanaan
Pemeriksaan kondisi kapal motor, baik fisik kapal maupun motor penggerak. Kapal
motor sebaiknya masih baru dan dalam kondisi yang baik, tidak terdapat kebocoran
maupun rembesan air pada sisi dalam kapal.
Penetapan Bench Mark (BM) yang menjadi dasar penentuan koordinat dipilih yang
memiliki identitas dan informasi lengkap (koordinat X,Y dan Z). BM yang digunakan
hendaknya berada dalam atau dekat dengan lokasi pengukuran serta jauh dari gangguan
dan kemungkinan perubahan akibat manusia atau alam. Pada lokasi studi dimana tidak
terdapat BM yang dapat digunakan sebagai acuan/perbandingan, perlu dibangun BM
dengan lokal atau menggunakan GPS dengan ketelitian baik untuk menentukan
koordinatnya. Posisi titik ukur kedalaman dikendalikan dengan alat Global Positioning
System (GPS) dan diikatkan ke suatu titik BM yang telah ditentukan di darat.
Peillschaal (papan duga muka air) dipasang pada tempat yang aman dari gangguan,
tidak pernah kering dan mudah dibaca menggunaan alat theodolit/waterpass dan manual.
Elevasi papan duga dibaca menggunakan alat theodolit/waterpass dan diikatkan pada BM
yang telah diketahui identitasnya yang ada pada lokasi survei. Pengamatan muka air pada
peilschaal saat pelaksanaan pemeruman dengan interval 1o atau 15 menit.
a. Pelaksanaan Pemeruman
Pemerikasaan terhadap kondisi kapal, kondisi motor dan bahan bakar serta
kelengkapan keselamatan termasuk jaket pelampung harus dikenakan oleh
seluruh anggota tim.
Uji coba pengukuran pada lokasi yang tenang dan dapat dibandingkan hasilnya
dengan papan skala atau alat pengukur kedalaman berupa handload yang
dilengkapi pita ukur. Jika terdapat perbedaan maka perlu dicatat untuk koreksi.
Daerah dangkal/dekat pinggir laut yang tidak dapat dijangkau dengan kapal
sounding dan kedalaman tidak mencukupi, pengambilan data dilakukan
dengan pengukuran sifat datar dan dikoreksi dengan elevasi pasang surut pada
saat itu.
Pencatatan terhadap muka air laut yang terbaca pada peilschaal dilakukan
secara simultan dengan pelaksanaan pemeruman dengan interval waktu setiap
15 menit untuk mendapatkan koreksi elevasi kapal dan elevasi alat pemeruman.
b. Haluan Pemeruman
Kapal + GPS +
Echosounder
Peilschaal
BM Theodolit
Berada dalam kondisi baik, tidak mengalami kebocoran dan tidak ada
rembesan air yang masuk kedalam badan kapal dan dilengkapi dengan alat
keselamatan (jaket pelampung).
1.4. Perhitungan/Analisa
Data hasil pemeruman yang tersimpan pada GPS Map Sounding diunggah ke
komputer yang dilengkapi dengan Software Map Source. Analisa terhadap hasil
pemeruman dan pengukuran dengan theodolit serta pembacaan fluktuasi muka air pada
peilschaal dilakukan menggunakan software Microsoft Excel, sedangkan untuk
penggambaran dilakukan menggunakan software AutoCAD Land Development.
Data kedalaman bathimetri yang diperoleh dari alat echosounding adalah data
kedalaman dari peletakan tranduser terhadap dasar laut saat pengukuran, sehingga untuk
mendapatkan elevasi dasar laut, dimana elevasi tersebut telah memiliki reverensi yang
sama dengan data topografi maka data terukur dari echosounding harus dikoreksi dengan
tinggi pasang surut saat pengukuran. Untuk keperluan tersebut syarat utama pengukuran
echosounding adalah dilakukan juga pengukuran pasang surut pada saat yang bersamaan.
Untuk keperluan analisa tersebut menggunakan persamaan di bawah ini :
DF (t )=Ma (t )−LWS
dengan :
dengan :
440
420
400
380
360
340
320
300
10:40 11:20 12:00 12:40 13:20 14:00 14:40 15:20 16:00
Waktu Pengamatan (jam)
Waktu
Elevasi Muka decho + dtran koreksi (kr)
No. Pengukuran decho (m) Zkr (m)
Air Z (m) (m) (m)
t (Jam)
1 11:19:31 3.657 0.80 1.2 2.797 -1.597
2 11:19:32 3.658 0.80 1.2 2.798 -1.598
3 11:22:15 3.670 1.40 1.8 2.810 -1.010
4 11:22:25 3.671 2.50 2.9 2.811 0.089
5 11:22:26 3.671 2.50 2.9 2.811 0.089
1860 16:41:55 4.679 1.40 1.8 3.819 -2.019
1861 16:42:17 4.678 1.40 1.8 3.818 -2.018
1862 16:42:51 4.676 1.40 1.8 3.816 -2.016
1863 16:43:29 4.674 0.70 1.1 3.814 -2.714
1864 16:43:59 4.672 0.60 1.0 3.812 -2.812
1865 16:44:17 4.671 1.20 1.6 3.811 -2.211
1866 16:44:37 4.670 1.10 1.5 3.810 -2.310
Gambar 5 Deskripsi BM sebagai titik referensi pengukuran topografi dan bathimetri
Gambar 6 Peta Bathimetri dan Topografi
2. Survei Pengukuran Pasang Surut
Pengukuran gerak muka air yang relatif sangat lambat ini memerlukan metode atau
alat yang dapat menyaring gerak muka air yang tidak tergolong sebagai gerak pasang
surut. Pengukuran pasang surut dilakukan pada lokasi yang perairannya relatif tenang. Jika
pada lokasi terdapat gelombang besar maka pengukuran harus menggunakan peralatan
tambahan untuk meredam gelombang, atau bisa digunakan peralatan digital yang dapat
memisahkan gerak muka air pasang surut dengan gerakan lain yang tidak termasuk gerak
pasang surut.
Berikut diberikan contoh analisis komponen pasang surut dengan menggunakan Software
La Kipas dengan Metode Least Square. Data hasil pengamatan pasang surut 30 piantan
diberikan pada table.
Tabel 2 Data Pengamatan Pasang Surut
Pukul 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Tanggal Bulan
Hari ke
01 75 10 2 128 145 158 161 147 130 113 82 65 68 76 83 71 84 91 10 1 10 5 95 67 49 43 45 24 Juli
02 61 81 10 6 133 152 159 150 132 110 80 66 62 60 78 81 94 10 1 10 8 10 3 92 63 40 39 39 25 Juli
03 42 61 98 117 132 145 156 152 134 10 9 83 63 60 73 80 90 95 10 5 113 117 111 92 60 46 26 Juli
04 50 56 77 10 2 119 130 142 147 142 112 90 71 57 59 74 87 95 10 5 114 119 117 10 0 86 59 27 Juli
05 52 60 65 87 113 125 122 133 138 117 99 74 62 54 57 78 88 10 7 113 120 123 117 95 83 28 Juli
06 63 58 61 74 98 117 122 128 124 118 10 2 88 67 54 59 68 79 95 10 6 114 115 123 10 1 93 29 Juli
07 83 68 74 77 84 10 7 116 118 114 10 8 10 0 87 73 62 56 57 76 88 10 4 112 115 120 118 110 30 Juli
08 97 85 80 80 87 93 10 4 10 8 10 1 10 3 99 86 78 72 66 65 74 81 96 10 6 113 112 117 116 31 Juli
09 10 7 98 90 87 94 93 95 99 10 1 88 84 82 79 72 69 65 72 75 81 88 97 10 4 10 8 112 1 Agustus
10 110 10 8 10 1 98 10 3 98 96 94 10 0 92 90 88 81 82 85 78 76 74 72 78 89 94 10 0 10 8 2 Agustus
11 117 119 116 110 10 6 10 3 98 90 87 85 81 76 74 80 81 83 78 70 68 72 70 82 95 10 6 3 Agustus
12 112 118 125 124 116 10 7 10 4 95 87 82 77 69 72 76 78 86 87 80 76 66 63 67 82 98 4 Agustus
13 10 5 121 127 136 132 115 10 6 10 1 86 76 74 79 68 72 80 84 94 96 81 65 62 60 70 81 5 Agustus
14 98 113 124 142 140 129 118 10 1 84 73 69 68 66 71 76 88 95 97 90 70 57 54 62 65 6 Agustus
15 87 10 6 124 140 146 142 129 112 90 74 64 60 70 72 75 92 95 10 0 99 81 63 53 51 63 7 Agustus
16 74 95 118 132 143 147 130 110 85 69 60 61 66 73 78 81 85 10 5 10 8 10 1 86 60 51 45 8 Agustus
17 68 84 10 6 126 138 147 145 130 10 7 89 66 57 65 76 79 83 96 10 3 112 10 4 85 64 52 47 9 Agustus
18 56 70 97 118 132 139 149 140 119 96 71 55 61 72 77 85 95 10 7 115 112 10 0 81 64 49 10 Agustus
19 54 63 75 98 115 122 129 125 122 113 85 64 55 57 71 89 94 10 4 117 120 112 96 72 50 11 Agustus
20 53 62 86 10 1 121 136 144 138 126 10 0 75 61 56 59 76 90 10 4 110 119 126 118 10 8 85 69 12 Agustus
21 62 58 68 84 10 6 114 118 120 125 10 9 96 70 56 53 59 74 88 10 4 112 117 126 122 10 7 80 13 Agustus
22 74 72 75 86 99 10 9 112 117 114 112 10 0 82 66 60 63 65 83 10 3 115 120 128 131 121 110 14 Agustus
23 86 81 78 89 10 2 10 6 10 3 10 1 99 97 90 85 76 60 61 64 69 87 10 7 111 116 120 124 119 15 Agustus
24 119 10 7 94 91 89 84 10 2 10 7 10 1 97 93 87 81 79 72 62 64 67 73 82 99 10 9 112 121 16 Agustus
25 121 119 10 9 10 5 10 2 98 95 97 95 93 86 80 77 75 81 73 69 66 68 71 84 92 10 4 120 17 Agustus
26 120 124 127 121 115 10 8 10 6 98 96 94 88 76 70 78 82 85 81 74 71 68 66 76 89 10 4 18 Agustus
27 10 4 118 128 132 127 124 116 10 4 94 90 84 73 68 72 76 80 87 86 81 69 64 63 71 91 19 Agustus
28 91 10 3 116 137 143 142 134 118 98 88 74 69 72 66 70 78 87 96 10 0 80 64 54 51 71 20 Agustus
29 71 92 110 129 144 151 142 127 10 8 90 72 67 73 76 69 86 97 10 9 114 91 63 51 50 60 21 Agustus
30 60 79 10 1 118 133 144 154 145 118 90 78 61 58 74 81 77 92 10 8 116 10 9 10 0 71 56 42 22 Agustus
Hasil penguraian konstanta pasang surut memberikan nilai amplitudo dan sudut fase seperti
pada tabel di atas. Nilai tersebut jika dimasukkan dalam persamaan 3 akan memberikan kurva pasang
surut (garis putus merah) yang dapat dibandingkan dengan kurva pasang surut asli (hasil pengamatan)
mendekati sama. Grafik tersebut memberikan keyakinan bahwa hasil pengamatan merupakan data
benar dan hasil analisis sudah benar. Hasil inidapat juga memprediksi elevasi muka air laut
kedepannya.
Elevasi ±0,00 (LWS) yang dijadikan elevasi referensi peta topografi dan bathimetri, elevasi dermaga
dan kedalaman tiang pandang.
Gambar 9 Alat pengukur arus Current Meter dan Pelampung dengan pemberat
A14 A14 A14 A14 A14 A14 A14 A14 A14 A14 A14 A14 A14
Start 11:30 12:30 13:30 14:30 15:30 16:30 17:30 18:30 19:30 20:30 21:30 22:30
A14 A14 A14 A14 A14 A14 A14 A14 A14 A14 A14 A14 A14
22:30 23:30 00:30 01:30 02:30 03:30 04:30 05:30 06:30 07:30 08:30 09:30 10:30
Keterangan:
0.05 m/s
0.1 m/s
A. Sedimen Suspensi
Alat penangkap sedimen (sedimen trap) yang dipasang pada posisi yang telah
ditetapkan selanjutnya periksa dan diambil sampelnya pada setiap interval waktu tertentu
(saat neap tide dan spring tide). Sedimen suspensi yang terperangkap pada setiap arah
(utara, timur, selatan dan barat) pada alat penangkap selanjutnya dikeringkan dan
ditimbang beratnya.
B. Sedimen Dasar
Sedimen dasar diambil pada lokasi yang telah ditentukan sebelumnya
menggunakan sediment graber dan disimpan dalam tabung pipa untuk selanjutnya
dianalisa di laboratorium mekanika tanah milik konsultan. Beberapa pemeriksaan yang
dilakukan adalah:
Berat Isi
Berat Jenis
Kadar Air
Batas-batas Atterberg
Analisa Saringan