1. Pendahuluan
TUJUAN PEKERJAAN
Maksud dari pelaksanaan pekerjaan survai topografi ini, adalah melaksanakan pengukuran
pemetaan di lapangan, yang meliputi semua detail bangunan eksiting, baik itu bangunan gedung,
infrastruktur, bangunan struktur, utilitas, dan semua bangunan eksisting yang ada serta kondisi
situasi topografi pada areal pantai, untuk kemudian digambarkan atau disajikan dalam bentuk peta
situasi topografi digital yang dilengkapi dengan garis kontur dengan interval lebih kecil sama dengan
0.5 meter.
Tujuan dari pelaksanaan pekerjaan survai topografi adalah untuk dapat menghasilkan peta situasi
topografi yang akurat dan terkini, untuk dapat digunakan sebagai peta dasar (base map) dalam
melaksanakan kajian mengenai tanaman vertiver secara berkala terhadap pantai.
2. Lingkup
Pekerjaan
Secara garis besar lingkup pekerjaan survai topografi meliputi kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
a. Persiapan Mobilisasi
b. Survei Lapangan
c. Pengolahan data
d. Penggambaran
e. Pembuatan Laporan
Sistim koordinat yang akan digunakan dalam penyajian peta topografi hasil survey topografi ini
adalah sistim koordinat yang berlaku secara nasional di Indonesia, yaitu Sistim Koordinat UTM
(Universal Transverse Mercator) dengan datum elepsoid WGS-1984.
Produk Akhir Pekerjaan
Hasil akhir dari pelaksanaan pekerjaan survai topografi ini adalah sebagai berikut :
No.
Format Software
Autodesk Land Dekstop, PDF
Microsoft Word
a. ORIENTASI LAPANGAN
Orientasi lapangan atau survey pendahuluan merupakan tahap awal pelaksanaan
pengukuran di lapangan yang harus dilakukan oleh tim survey, yang tujuannya untuk mengetahui
secara garis besar situasi topografi dan kondisi lapangan secara menyeluruh.
Orientasi lapangan dilakukan dengan cara menyusuri batas luar areal atau lokasi pekerjaan, dan
bagian dalam
gedung, bangunan infrastrukur, bangunan struktur, sarana dan prasarana serta utilitas,
bangunan pelengkap serta bangunan eksisting yang ada di lokasi pekerjaan.
Secara rinci pengukuran situasi dilakukan terhadap semua obyek yang ada di lapangan,
yaitu meliputi :
a. Posisi Semua bangunan eksisting yang di lokasI : baik itu bangunan gedung, sungai,
serta bangunan pendukung lainnya.
b. Semua bangunan infrastruktur yang ada dilapangan seperti :
-
Batas areal patok batas, pagar tembok,pagar besi atau pagar yang lain.
Jalan raya, Jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan kolektor, atau jalan lokal saluran d
rainase dan lainnya.
Saluran atau sungai yang meliputi ; as saluran, dasar saluran kanan dan kiri, ta
nggul atas saluran kanan dan kiri,termasuk bangunan pintu air atau bangunan po
mpa dsb...
Pengukuran situasI harus dilakukan dengan menggunakan alat Electronic Total Stati
on dengan ketelitian sudut 2 atau 5 second, serta mampu mengukur jarak secar
a elektronis dengan fasilitas perekaman semua data pengukuran digital, sehingga d
apat diperoses secara digital dengan cepat dan akurat tanpa kesalahan yang te
rjadi karena kesalahan input data secara manual.
b.
Pengukuran situasi detail sedapat mungkin dilakukan dari titik BM, atau titik polig
on yang terdekat dan bila tidak memungkinkan dapat digunakan titik bantu yang di
buat ikatan dari titik poligon.
c.
ada di lapangan se
d.
Pengukuran situasi meliputi juga bentuk bangunan jalan lengkap dengan infrast
ruktur lainya, utilitas dan sebagainya, serta posisi titik-titik tinggi yang mewakili
bentuk topograpi dari pemukaan tanah yang ada di lapangan.
e.
Bila diperlukan dimensi bangunan existing diukur secara langsung dengan men
ggunakan meteran baja, sepertI dimensI gorong-gorong, bangunan pintu air, dam,
jembatan, dan lain sebagainya.
f.
Dalam pelaksanaan pengukuran situasi detail, pada setiap kali titik detail harus dib
erikan kode atau diskri psi detail, supaya mem udahkan dal am pel ak sanaan
penggambaran.
Input data atau key in data lapangan dilakukan setiap hari setelah surveyor selesai melakukan
pengukuran, sehingga data lapangan hasil pengukuran hari itu, langsung di key-in dan harus selesai
hari itu juga, sehingga proses perhitungan dapat dilakukan secara langsung dan tidak tertunda.
Untuk validasi data, semua data yang telah di-input (key in) atau pengetikan dalam media komputer
harus dicetak dan dilakukan pengecekan (cheking) dan pemeriksaan dengan membandingkan
dengan data lapangan yang asli, dan bilamana terdapat kesalahan maka diberikan tanda dan harus
langsung dilakukan pembetulan atau editing data dalam computer.
Bilamana pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat teodolith Total Station, key-in data
tidak diperlukan, karena data pengukuran lapangan sudah terekam dalam memori Theodolith,
hingga dapat langsung dilakukan download ke computer setelah selesai penguluran lapangan.
Setelah semua data lapangan dalam media computer dilakukan validasi dan editing pembetulan,
maka baru dapat dilakukan data prosesing atau perhitungan.
B. Data Processing
Data Prosessing adalah pekerjaan pengolahan data dari data lapangan menjadi data koordinat (X,
Y, Z) dengan melakukan perhitungan menggunakan rumus-rumus dan kaidah-kaidah perhitungan
dalam ilmu geodesi dengan menggunakan software Microsoft Excel.
Data prosessing dalam pelaksanaan pemetaan topografi dapat dibagi dalam tahapan perhitungan
sebagai berikut :
a. Processing Data Poligon
Perhitungan poligon dilakukan dengan menggunakan rumus perhitungan poligon Bouwdith untuk
setiap loop pengukuran, dimana kesalahan penutup sudut yang terjadi dikoreksikan secara
proporsional sesuai dengan besarnya sudut horizontal di titik masing-masing, sedangkan koreksi
linier dikoreksikan secara proporsional dengan panjang sisi poligon
b = a + a + b + - (n + 1) 180 o
8
W = b - b
Kesalahan penutup sudut poligon maksimum adalah 10n, dimana n adalah jumlah titik poligon, bilamana
kesalahan penutup sudut memenuhi syarat maka, kesalahan penutup ini dikoreksikan terhadap semua titik
poligon, baru kemudian dilakukan perhitungan koordinat poligon dengan rumus sebagai berikut
X 1 = X a + X a = X a + S a sin a , Y 1 = Y a + Y a = Y a + S a cos a
X 2 = X 1 + X 1 = X 1 + S 1 sin a , Y 2 = Y 1 + Y 1 = Y 1 + S 1 cos a
....
X b = X n + X n = X n + S n sin n , Y b = Y n + Y n = Y n + S n cos n
X1 = Xa + Xa = X a + S a si n a, y1 = Y a + Ya = Y a + S a cos a
X2 = X1 + X1 = X1 + S1 Si n 1 , y2 = Y 1 + Y1 = Y 1 + S 1 co s 1
....
Xb = Xn + Xn = X n + S n S i n n, y1 = Y n + Yn = Y n + S n co s
Xb = Xa + x dan yb = Ya + y
Kesalahan Penutup Ex dan Ey dari koordinat adalah :
Ex = x b Xb da n Ey = y b Yb
Besar Kesalahan polygon adalah :
E = E2 x + E2 y
Sesuai dengan persyaratan teknis yang lazim digunakan untuk pembuatan peta skala 1 : 1000, kesalahan
linier poligon tidak lebih dari 1/10.000 atau E = E2 x + E2 y 1 / 10.000
Untuk kemudian kesalahan penutup Ex dan Ey dikoreksikan kepada masing-masing titik poligon secara
proporsional sesuai dengan panjang sisi poligon.
3. Hasil
dan Pembahasan
a. Pantai Kulonprogo
600m
100m
600m
100m
10
4. Daftar
Pustaka
Nurjati, C. 2004. Modul Ajar Ilmu Ukur Tanah. Program Studi Teknik Geodesi. Institut
Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
4. Lampiran
Lampiran Terdiri Dari :
1. Sketsa hasil topografi
2. Dokumentasi Pengukuran
3. Data koordinat titik kala pertama dan kala kedua
LAMPIRAN
1. Sketsa lokasi pengukuran
11
12
Dokumentasi Pekerjaan
13
14
2. ( Dokumentasi Pengukuran)
15