KATA PENGANTAR
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM ini disusun sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan
Pekerjaan Studi Identifikasi dan Desain (SID) Embung Kecil 5 Buah di Wilayah Sumba
sesuai Kontrak Kerja Nomor : PU.SDA-I.05.01/602/04/SPK/III/2016, tanggal 17 Maret 2016
antara Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan CV. Archilogic.
Pengukuran topografi merupakan kegiatan yang harus dilakukan, untuk memenuhi data
dasar yang sangat diperlukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan Study Identifikasi dan
Desain (SID) Embung Kecil di Wilayah Sumba 5 Buah. Maka untuk memenuhi perjanjian
kerja diatas, dengan ini kami sampaikan Laporan Pengukuran & Deskripsi BM.
Demikian Laporan Pengukuran & Deskripsi BM ini disusun, semoga dapat dijadikan
pedoman untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan selanjutnya. Kami tidak menutup
kemungkinan terhadap koreksi, tanggapan, demi kesempurnaan laporan ini.
Yulandharu G. Siswanto, ST
Direktur
CV. Archilogic i
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN..............................................................................................................1-1
1.1 Umum ..................................................................................................................................1-1
1.2 Maksud dan Tujuan ...........................................................................................................1-1
1.3 Pedoman Kualitas dan Tanggung Jawab.........................................................................1-1
1.4 Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Pengukuran ...................................................................1-3
1.5 Lokasi Pekerjaan Dan Pencapaiannya .............................................................................1-3
1.6 Sistematika Laporan.........................................................................................................1-16
LAMPIRAN
CV. Archilogic ii
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
CV. Archilogic iv
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
DAFTAR LAMPIRAN
CV. Archilogic v
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Umum
Dalam kegiatan survei topografi pada Embung Kecil di Pulau Sumba 5 Buah akan
dilakukan 2 (dua) kegiatan utama yakni Pemetaan Situasi dan Penggambaran Hasil
Pemetaan. Pemetaan situasi hanya dilakukan pada alternatif rencana as bangunan
utama yakni mencakup lebih kurang 500 m ke arah hulu dan 500 m ke arah hilir dari
rencana as tersebut.
Disamping pekerjaan pemetaan seperti yang disebutkan di atas, akan dilakukan pula
pengukuran memanjang dan melintang alur dengan jangkauan lebih kurang 500 m ke
arah hulu dan 500 m ke arah hilir. Termasuk di dalamnya adalah daerah-daerah
longsoran atau erosi.
Selanjutnya hasil pengukuran ini akan diplot pada peta dasar (peta rupa bumi) skala 1 :
25000 untuk memberikan gambaran tentang posisi lokasi studi, kondisi topografi yang
ada maupun letak CP dan BM sebagai titik acuan.
Peta yang dihasilkan akan merupakan peta tematis yang memberikan gambaran
lapangan sebenarnya karena dilengkapi dengan posisi datar (X,Y) dan posisi tegak (Z)
dan garis kontur.
CV. Archilogic 1
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
Gambar 1.1 Bagan Alir Pengukuran Poligon Gambar 1.2 Bagan Alir Sipat Datar
CV. Archilogic 2
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
Kualitas
a. Survey dan investigasi harus dilaksanakan secara teliti dan cukup sehingga
didapat data yang akurat untuk pembuatan peta dan rencana yang akan dipakai
sebagai landasan pekerjaan konstruksi nantinya.
b. Mutu desain haruslah mantap sedemikian rupa dan didukung oleh data yang
akurat sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan suatu bentuk konstruksi yang
dapat dioperasikan secara mudah, efektif dan efisien.
Tanggung Jawab
a. Konsultan akan bertanggung jawab dalam segala hal atas hasil akhir pekerjaan yang
ditugaskan kepadanya.
b. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidakmantapan desain, konsultan diharuskan
untuk melengkapi dan memperbaiki atas biaya sendiri.
CV. Archilogic 3
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
c. Lokasi Embung Kaloukauki termasuk dalam wilayah Dusun II, Desa Lailara,
Kecamatan Katala Hamu Lingu, Kabupaten Sumba Timur. Secara geografis, terletak
pada koordinat 9 49 35,94 LS dan 119 55 32,74 BT dan elevasi + 412 meter dpal.
Lokasi embung dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda 2 maupun roda
4 dari kota Waingapu (Sumba Timur) ke arah Lewa, sampai di persimpang
Tabundung dan Praipaha, kemudian berbelok ke arah kiri, menuju Dusun II Desa
Lailara yang berjarak + 12 Km dan, Lokasi rencana Embung Kaloukauki dapat
dicapai 200 meter dengan berjalan kaki, untuk mencapai lokasi as embung.
(Gambar 1. 3)
d. Lokasi Embung Kokur termasuk dalam wilayah Dusun III, Desa Maradesa,
Kecamatan Umbu Ratunggay, Kabupaten Sumba Tengah. Secara geografis, terletak
pada koordinat 0931'32.4" LS dan 11942'21.8" BT dan elevasi + 615 meter dpal.
Lokasi embung dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda 2 maupun roda
4 dari Jalan Negara Waikabubak-Waibakul, sampai cabang Maderi belok kanan
kemudian dilanjutkan lurus 70 km ke arah Desa Maradesa terus dilanjutkan ke
lokasi rencana Embung Kokur 200 meter dari jalan Desa. (Gambar 1. 4)
e. Lokasi Embung Weetagla termasuk dalam wilayah Dusun I, Desa Bondohulla,
Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat. Secara geografis, terletak pada
koordinat 0939'25.80" LS dan 11921'36.10" BT dan elevasi + 340 meter dpal.
Lokasi Embung Weetagla dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda 2
maupun roda 4 dari kota Waikabubak (Sumba Barat) ke arah Kecamatan Lamboya
(Arah Barat Daya) yang berjarak + 10 Km melalu jalan Weekerou hingga sampai
pada Desa Bondohulla. Lokasi rencana Embung Weetagla berada di pinggir jalan
dekat jembatan kecil, cakupan layanan embung ini merupakan daerah sawah tadah
hujan masyarakat serta dekat permukiman, dari jalan desa sekitar 100 meter letak
tanggul embung Weetagla dengan daerah genangan berada diatas terletak di daerah
cekungan yang terdapat aliran air permukaan limpasan dari mata air dari hulu.
(Gambar 1. 5)
f. Lokasi Embung Mauleling termasuk dalam wilayah Dusun II, Desa Karipi,
Kecamatan Matawai La Pawu, Kabupaten Sumba Timur. Secara geografis, terletak
pada koordinat 10 02 40,9 LS dan 120 17 48,1 BT, dan elevasi + 969 m dpal.
Lokasi Embung Mauleling dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda 2
maupun roda 4 dari kota Waingapu ke arah Tenggara bandar Umbu Mehang Kunda
belok kanan dan menuju arah Tanarara atau Kecamatan Matawai La Pawu, dengan
jarak + 45 km, setelah sampai Kantor Desa Karipi belok ke kanan. Jarak lokasi
embung dengan kantor desa + 2 km dan dicapai dengan berjalan kaki sejauh +200
meter melewati lokasi permukiman dan padang gembalaan ternak. (Gambar 1. 6)
g. Lokasi Embung Bodobolla secara administrasi termasuk dalam wilayah Dusun IV,
Desa Waetana, Kecamatan Laboya Barat, Kabupaten Sumba Barat. Secara geografis,
terletak pada koordinat 9 41 33,19 LS dan 119 13 31,11 BT dan elevasi + 377
meter dpal.
Lokasi Embung Bodobolla dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda 2
maupun roda 4 dari kota Waikabubak (Sumba Barat) ke arah Goura, sampai di
Kantor Camat Lamboya Barat + 35 Km, menuju Desa Waetana yang berjarak + 3 Km,
melalui jalan perkerasan dan lapen. Lokasi Embung Bodobolla berada di sisi kanan
jalan, dengan pososisi Kom embung membuka ke arah Utara, Lokasi Embung
Bodobolla berada di padang rumput yang luas dengan 2 rapen yang merupakan
Daerah Tangkapan Airnya (DTA) . (Gambar 1. 7)
CV. Archilogic 4
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
h. Lokasi Embung Watu Padugo Tana secara administrasi, termasuk dalam wilayah
Dusun III, Kelurahan Weedabo, Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Barat. Secara
geografis, terletak pada koordinat 9 38 9,15LS dan 119 19 11,58 BT dan elevasi +
362 meter dpal.
Lokasi Embung Watu Padugo Tana dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan
roda 2 maupun roda 4 dari kota Waikabubak (Sumba Barat) ke arah Barat Daya,
melalui jalan Weekerou sampai di Kantor Kelurahan Weedabo lanjut terus sekitar 1,5
Km diujung terdapat Sungai dan permukiman kendaraan berhenti untuk
melanjutkan dengan jalan kaki sejauh + 1 Km, terdapat aliran rapen mata air kecil
yang mengairi lokasi ini. Terletak di padang gembalaan masyarakat sekitar
kelurahan weedabo dan masyarakat perbatasan Sumba Barat Daya. Kepemilikan
tanah ini bersama tetapi masyarakat mengangkat tokoh adat tetua mereka disana
bernama Ama Laka untuk menjadi perwakilan mereka (Gambar 1. 8)
i. Lokasi Embung Pamuku Karimbua termasuk dalam wilayah Dusun II, Desa Karipi,
Kecamatan matawai La Pawu, Kabupaten Sumba Timur. Secara geografis, terletak
pada koordinat 09 44 24,1 LS dan 119 19 16,1 BT dan elevasi + 53 meter dpal.
Lokasi embung Pamuku Karimbua dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan
roda 2 maupun roda 4 dari kota Waingapu ke arah Desa Karipi Kecamatan Matawai
La Pawu, dengan jarak + 45 km, sesampainya di Kantor Desa Karipi langsung terus
melewati jalan lapen dan perkerasan yang masih cukup baik. Lokasi Embung
Pamuku Karimbua berada disebelah jalan desa hanya berjarak 100 meter, merupakan
daerah cekungan berbentuk V shape panjang aliran rapen atau alur cukup panjang
sekitar + 200 sampai 300 meter (Gambar 1. 9)
j. Lokasi Embung Kadju Katehu secara administrasi, termasuk dalam wilayah Dusun
I, Desa Kakaha, Kecamatan Ngadu Ngala, Kabupaten Sumba Timur. Secara geografis,
terletak pada koordinat 1009'46.4" LS dan 12022'20.8" BT dan elevasi + 491 meter
dpal.
Lokasi Embung Kadju Katehu dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda 2
maupun roda 4 dari kota Waingapu (Sumba Timur) ke arah Desa Kakaha ataupun
setelah Desa Karipi merupakan daerah Selatan Kabupaten Sumba Timur, menuju
Dusun I Desa Kakaha darai waingapu yang berjarak + 110,5 Km, lokasi Embung
hanya berjarak 500 meter dengan berjalan kaki dari jalan desa. (Gambar 1. 10)
CV. Archilogic 5
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
EMBUNG
300 m
U
KANTOR
D ESA UI MANU
CV. Archilogic 6
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
CV. Archilogic 7
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
CV. Archilogic 8
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
CV. Archilogic 9
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang proyek, maksud dan tujuan, lokasi proyek dan
pencapaiannya, pendekatan teknis, lingkup dan volume pekerjaan dan sistematika
pembahasan.
Bab IV Penutup
Bab ini berisi kesimpulan tentang pekerjaan pengukuran topografi.
CV. Archilogic 10
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
CV. Archilogic 11
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
c. Persyaratan teknis pengukuran ini mengacu pada Persyaratan Teknis PT-02 Bagian
Pengukuran Standar Perencanaan yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pengairan.
CV. Archilogic 12
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
Bagan alir pekerjaan pengukuran dengan pengukuran poligon dapat dilihat pada
gambar dibawah ini :
CV. Archilogic 13
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
CV. Archilogic 14
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
Pengukuran sipat datar mengikuti bagan alir pada gambar di bawah. Pengukuran
kerangka sipat datar dilakukan dengan sistim kring tertutup atau terikat sempurna
terhadap pilar BM atau CP yang telah diketahui elevasinya dan terdiri dari beberapa
kring atau seksi.
Caranya adalah sebagai berikut :
1). Sebelum melaksanakan pengukuran sipat datar dilakukan pengecekan garis bidik
pada alat waterpas dengan menggunakan 2 (dua) patok uji.
2). Pengukuran sipat datar untuk setiap seksi (terikat sempurna) dilakukan pergi
pulang dan diselesaikan dalam satu hari, hal ini untuk menghindari kemungkinan
berubahnya ketinggian patok pengukuran.
3). Dalam setiap seksi pembidikan jarak rambu muka diusahakan sama dengan jarak
rambu belakang atau jumlah jarak muka sama dengan jumlah jarak belakang.
4). Jarak bidikan dari alat waterpas kerambu ukur maksimum 50 meter dan jarak
terdekat dari alat ke rambu minimum 5 meter.
5). Untuk rambu panjang 3 meter, pembidikan rambu ukur antara 0,250 meter dan
2,750 meter.
6). Untuk menghilangkan kesalahan titik nol rambu,maka pada saat perpindahan alat
ukur rambu belakang menjadi rambu muka dan rambu muka menjadi rambu
belakang demikian seterusnya.
7). Pengukuran sipat datar setiap slag dilakukan dengan cara double stand, yaitu
sebagai berikut : pembacaan benang diafragma lengkap (BA, BT, BB) untuk stand I
dan benang tengah untuk stand II.
CV. Archilogic 15
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
CV. Archilogic 16
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
CV. Archilogic 17
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
Ukuran, bentuk dan type Bench Mark yang dipasang harus mengikuti standard.
CV. Archilogic 18
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
X1 = X1 + D .sin ( ) + Fx ...........................................................................(2.2)
Y2 = Y2 + D . cos ( ) + Fy .......................................................................(2.3)
(akhir awal) = sudut n . 180 o + F .........................................................(2.4)
Dimana :
Fx,y = Koreksi koordinat (x,y) dan koreksi sudut.
n = Jumlah titik polygon.
CV. Archilogic 19
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
Dimana :
H = Beda tinggi hasil perhitungan.
D = Jarak antar hasil perhitungan.
Dm = Jarak miring (jarak optis).
Z = Sudut Zenith, data ukur ( Z = 90o h ).
h = Sudut miring.
6.1.13 Penggambaran.
Interval kontur ditarik/digambar sebagai berikut :
Daerah datar dengan kemiringan antara 0% sampai 2% interval kontur setiap 0,5
meter dan angka ketinggian ditulis pada setiap 1 meter
Daerah Datar dengan kemiringan antara 2% sampai 5% interval kontur setiap 1
meter dengan rapido 0,1 mm dan setiap interval 5 meter ditarik lebih tebal
dengan rapido 0,4 mm
Daerah perbukitan dengan kemiringan > 15% interval kontur setiap 5 meter
digambar dengan rapido 0,1 mm dan setiap interval 20 m ditarik lebih tebal
dengan rapido 0,4 mm.
Daerah bergunung dengan kemiringan > 15% interval kontur setiap 5 meter
digambar dengan rapido 0,1 mm dan setiap interval 20 meter ditarik lebih
tebal dengan rapido 0,4 mm
Penarikan kontur pada lokasi lembah, alur, sadel, bukit harus ada data elevasinya.
Semua kenampakkan yang ada baik alami ataupun buatan manusia harus
tercantum/diplotkan pada gambar peta situasi dan diberi keterangan/catatan serta
tanda atau legenda sesuai dengan yang ditentukan dalam standar perencanaan,
volume KP - 07.
Ukuran lembar peta situasi dibuat dalam ukuran kertas A1 dengan pertampalan titik
terakhir yang bersesuaian dengan format gambar/etiket peta harus sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan dalam standar perencanaan KP - 07.
Peta-peta dan gambar-gambar dibuat dalam skala gambar sebagai berikut ini :
Pembuatan peta situasi lokasi as embung (100 meter ke arah hulu dan hilir)
digambar dalam skala 1 : 500
Pembuatan peta situasi daerah genangan embung, digambar dengan skala 1 :
2.000.
Peta-peta ini harus memperlihatkan :
Nama desa-desa dan batasnya.
Waduk, sungai dan selokan.
Klasifikasi penggunaan tanah (sawah/kampung/sawah tadah hujan/ tegalan/
hutan dan lain-lainnya).
Kuburan, sekolah dan areal industri.
Jalan perkerasan dan jalan setapak.
Titik - titik tetap serta ketinggiannya.
CV. Archilogic 20
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
Analisa teknis dalam pembahasannya secara garis besar dibedakan menjadi beberapa
bagian, yaitu sebagai berikut :
A. Pekerjaan Lapangan
Kegiatan pekerjaan lapangan meliputi survey pengukuran dan membuat draft gambar
peta situasi. Disamping itu juga melakukan pendokumentasian terhadap kegiatan
tersebut dengan jalan membuat foto dan membuat sket-sket pengukuran yang dilakukan.
Perhitungan volume pekerjaan pengukuran dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pemasangan pilar BM.
Pemasangan pilar CP.
Pemasangan patok kayu.
Peralatan dan perlengkapan lapangan yang dipakai untuk mendukung kegiatan tersebut
adalah sebagai berikut :
1 Theodolit 1 ( satu ) buah.
2 Waterpass 1 ( satu ) buah.
3 Rollmeter 2 ( dua ) buah.
4 Kamera Foto 1 ( satu ) buah.
B. Pekerjaan Kantor
Sedangkan bahan dan perlengkapan yang digunakan sudah termasuk dalam pekerjaan
kantor, yaitu :
Alat dan bahan gambar (rapido, scribble, template, tinta rapido, dan kertas
milimeter).
CV. Archilogic 21
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
Keperluan pencatatan data (formulir-formulir, kertas HVS & alat tulis) untuk
formulir diperhitungkan dalam penawaran sebagai buku ukur.
Komputer dan Software AutoCad 2006 untuk aplikasi penggambaran.
Plotter untuk aplikasi pencetakan gambar. Hasil penggambaran digunakan
untuk analisa perencanaan bangunan embung dan jaringan pipa distribusi.
CV. Archilogic 22
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
BAB 8. PELAKSANAAN
PEKERJAAN
3.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan antara lain :
1 Theodolit 1 ( satu ) buah.
2 Waterpass 1 ( satu ) buah.
3 GPS 1 ( satu ) buah
4 Rollmeter 2 ( dua ) buah.
5 Kamera Foto 1 ( satu ) buah.
CV. Archilogic 1
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
CV. Archilogic 2
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
Tabel 3.8 Koordinat Titik Referensi Pengukuran Embung Watu Padugo Tana
Lokasi Titik tetap X Y Z
BM.0
CV. Archilogic 3
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
CV. Archilogic 4
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
BAB 9. PENUTUP
Secara administrasi lokasi lokasi Embung Kecil di Wilayah Sumba 10 Buah terbagi atas :
Lokasi Embung Lulu Kawaka termasuk dalam wilayah Dusun IV, Desa Ui Manu,
Kecamatan Tabundung, Kabupaten Sumba Timur.
Lokasi Embung Wee Laka secara administrasi termasuk dalam wilayah Dusun IV,
Desa Letekonda Selatan, Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya.
Secara administrasi, lokasi Embung Kaloukauki termasuk dalam wilayah Dusun II,
Desa Lailara, Kecamatan Katamu Hamu Lingu (Kahali), Kabupaten Sumba Timur.
Lokasi pekerjaan Embung Kokur termasuk dalam wilayah Dusun II, Desa Maradesa,
Kecamatan Umbu Ratunggay, Kabupaten Sumba Tengah.
Lokasi pekerjaan Embung Weetagla termasuk dalam wilayah Dusun I, Desa
Bondohulla, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat.
Secara administrasi, lokasi Embung Mauleling termasuk dalam wilayah Dusun II,
Desa Karipi, Kecamatan Matawai La Pawu, Kabupaten Sumba Timur.
Lokasi pekerjaan Embung Bodobolla secara administrasi termasuk dalam wilayah
Dusun IV, Desa Waetana, Kecamatan Laboya Barat, Kabupaten Sumba Barat.
Lokasi pekerjaan Embung Watu Padugo Tana termasuk dalam wilayah Dusun II,
Kelurahan Weedabo, Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Barat.
Lokasi pekerjaan Embung Pamuku Karimbua secara administrasi, termasuk dalam
wilayah Dusun II, Desa Karipi, Kecamatan Matawai La Pawu, Kabupaten Sumba
Timur.
Lokasi Embung Kadju Katehu secara administrasi, termasuk dalam wilayah Dusun I,
Desa Kakaha, Kecamatan Ngadu Ngala, Kabupaten Sumba Timur.
Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan oleh satu tim terdiri dari 1 orang Ahli geodesi, 1 orang
chief surveyor, 4 orang surveyor dan dibantu tenaga lokal pengukuran 15 orang. Adapun
jumlah Bench Mark (BM) yang dipasang sebanyak 2 buah dan Control Point (CP) dipasang
sebanyak 2 buah.
Sesuai dengan hasil pengukuran lapangan dapat disimpul bahwa lokasi ini memiliki kondisi
topografi yang baik, namun dalam tahapan perencanaan selanjutnya kondisi tersebut akan
ditinjau lebih detail berdasarkan disiplin ilmu terkait, menggunakan persyaratan dan kriteria
perencanaan yang dibutuhkan serta dengan memanfaatkan tenaga ahli yang sesuai untuk
mendapatkan hasil perencanaan yang maksimal sebagaimana tujuan dari pekerjaan
perencanaan ini.
Selanjutnya dibutuhkan saran-saran lewat diskusi lebih lanjut dengan Pihak Direksi Pekerjaan
maupun instansi lain yang terkait guna mewujudkan maksud dan tujuan dari perencanaan
ini.
CV. Archilogic 1
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
Demikian Laporan Pengukuran dan Deskripsi BM ini disampaikan sebagai bahan acuan
dalam tahapan kegiatan lebih lanjut maupun sebagai referensi dalam kegiatan perencanaan di
masa yang akan datang.
CV. Archilogic 2
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
CV. Archilogic 3
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
CV. Archilogic 4
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
CV. Archilogic 5
Laporan Pengukuran & Deskripsi BM
CV. Archilogic 6