Kapuas Hulu
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, karena atas perkenaan-NYA sehingga laporan
pendahuluan terkait kegiatan Pekerjaan Teknis Perkuatan Tebing Sungai H. Hasan
Kota Singkawang tahun 2019 sudah selesai. Tujuan dari kegiatan ini adalah
tersedianya teknis perkuatan tebing yang dapat mengamankan tebing kritis yang
longsor serta metodologi pelaksanaan dengan jonstruksi yang ekonomis, sehingga
dapat digunakan sebagai acuan.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
proses kegiatan perencanaan ini, semoga apa yang dikerjakan menjadi pencapaian
yang maksimal.
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
pelindung tebing sungai agar tidak terjadi pendangkalan akibat gerusan oleh
air terhadap tebing sungai.
Sebagaimana umumnya sungai-sungai yang berada di wilayah Provinsi
Kalimantan Barat memiliki fungsi dan pemanfaatan yang beragam, seperti
untuk keperluan sumber air bersih, keperluan irigasi rawa, sarana
transportasi dan untuk keperluan lainnya.
Exploitasi terhadap sumber daya alam hutan terutama yang berada di
Daerah Aliran Sungai (DAS) telah terjadi selama beberapa tahun terakhir ini
yang mengakibatkan terjadinya kerusakan terhadap kondisi DAS itu sendiri
yang merupakan wilayah pendukung dari sistim tata air sungai tersebut.
Dampak terjadinya kerusakan DAS dapat dilihat pada kondisi morfologi
sungai yang berada di wilayah tersebut, antara lain berupa terjadinya
pendangkalan dasar alur sungai yang lebih cepat, sehingga menyebabkan
terjadinya banjir yang makin meningkat dan meluas pada akhir-akhir ini dan
terjadinya perbedaan fluktuasi muka air sungai pada saat musim penghujan
dan kemarau, hal ini menandakan adanya kerusakan pada daerah tangkapan
air.
Diantara sungai-sungai yang mengalami kerusakan dan pendangkalan
serta penyempitan penampang basah sungai-sungai yang berada di wilayah
Sungai Kota Singkawang dan mengingat kondisi morfologi sungai-sungai
tersebut sudah sangat mengkhawatirkan, dan mengakibatkan pada saat
musim hujan terjadi banjir yang cukup luas, sehingga memerlukan
penanggulangan dengan segera.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Bidang Sumber Daya Air
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Barat
dengan Kegiatan Pelaksanaan Perkuatan Tebing akan melakukan pekerjaan
“Perencanaan Teknis Perkuatan Tebing Sungai H. Hasan Kota Singkawang”
dengan sumber dananya dari APBD Provinsi Kalimantan Barat Tahun
Anggaran 2019.
a. Maksud
Maksud dari pekerjaan ini adalah melakukan Perencanaan Teknis
Perkuatan Tebing Sungai H. Hasan Kota Singkawang.
b. Tujuan
Tujuan dari pekerjaan ini adalah tersedianya Perencanaan Teknis
Perkuatan Tebing Sungai H. Hasan Kota Singkawang yang dapat
mengamankan tebing kritis yang longsor, serta metodologi pelaksanaan
dengan konstruksi yang ekonomis, sehingga dapat digunakan sebagai
acuan dalam pelaksanaan konstruksi perkuatan tebing sungai.
BAB 2
GAMBARAN UMUM LOKASI & KONDISI EXISTING
Gambar 2.1
Peta Wilayah Kabupaten Sambas
Pada Tahun 2007 Kabupaten Mempawah dimekarkan dengan membentuk
Kabupaten Kubu Raya yang didasarkan pada Undang-undang Nomor 35
Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Kubu Raya. Sebelumnya
pada Tahun 1999 Kabupaten Mempawah juga telah dimekarkan dengan
membentuk Kabupaten Landak yang didasarkan pada Undang-undang
Nomor 55 Tahun 1999, yang kemudian dirubah dengan Undang-undang
Nomor 15 Tahun 2000 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 55
Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Landak. Sebagai
konsekuensi langsung dari pemekaran tersebut adalah berkurangnya luas
Kabupaten Mempawah secara signifikan dari 18.171,20 km² dengan 28
Kecamatan sebelum Tahun 1999 (Dimekarkannya Kabupaten Landak)
menjadi 8.262,10 km² dengan 18 Kecamatan setelah pemekaran.
Selanjutnya dengan pemekaran kembali Kabupaten Mempawah dengan
membentuk Kabupaten Kubu Raya pada Tahun 2007, maka luas
2.1.2 Pemerintahan
Pemerintah Kabupaten Mempawah dikepalai oleh Bupati dan dibantu oleh
Wakil Bupati. Sebagai daerah otonom, Kabupaten Mempawah mendapat
pelimpahan kewenangan yang meliputi kewenangan wajib dan
kewenangan lainnya yang mencakup seluruh bidang pemerintahan,
kecuali kewenangan dalam bidang Politik Luar Negeri, Pertahanan dan
Keamanan, Peradilan, Moneter dan Fiskal, serta Agama, Kewenangan
wajib, sebagaimana dimaksud di atas meliputi pekerjaan umum,
kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, pertanian, perhubungan, industri
dan perdagangan, penanaman modal, lingkungan hidup, pertanahan,
koperasi, dan tenaga kerja, serta bidang pembangunan lainnya.
Berdasarkan kewenangan yang dimiliki sebagaimana tersebut di atas,
Pemerintah Kabupaten Mempawah mempunyai tugas melaksanakan
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan memberikan
pelayanan prima kepada masyarakat. Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Pemerintah Kabupaten Mempawah ditetapkan berdasarkan Peraturan
Daerah Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pembentukan dan Susunan
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Mempawah.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Mempawah Peraturan Daerah
Nomor 1 Tahun 2010 tersebut, organisasi perangkat daerah terdiri dari 2
(dua) sekretariat, 10 (sepuluh) dinas daerah, 9 (sembilan) lembaga teknis
daerah, Satuan Polisi Pamong Praja, Kecamatan, dan kelurahan.
2.1.3Penduduk
Dengan adanya pemekaran wilayah yang berakibat berkurangnya luas
Kabupaten Mempawah secara signifikan, maka kondisi tersebut secara
langsung juga mengakibatkan berkurangnya jumlah penduduk Kabupaten
Mempawah. Jumlah Penduduk Kabupaten Mempawah sampai dengan
akhir bulan Juni Tahun 2014 adalah sebanyak 298.284 jiwa, terdiri dari
laki-laki sebanyak 152.894 Jiwa dan perempuan sebanyak 145.390 jiwa.
Jumlah penduduk per Kecamatan secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel 1
Jumlah Penduduk Kabupaten Mempawah per Kecamatan
Per 31 Juni 2014
2.1.4Ketenagakerjaan
Pada akhir Tahun 2012 jumlah pencari kerja di Kabupaten Mempawah
berjumlah sebanyak 1.022 orang, dari jumlah tersebut sebanyak 636 orang
berjenis kelamin laki-laki dan 386 orang berjenis kelamin perempuan
dengan rincian tingkat pendidikan sebagai berikut:
Tabel 3
Jumlah Pencari Kerja Tahun 2012
Tabel 4
Penyerapan Tenaga Kerja Pada Perusahaan Swasta Tahun 2012
Dari data di atas dapat diketahui bahwa penyerapan tenaga kerja terbanyak
adalah perusahaan industri dan disusul oleh perusahaan
pertanian/perkebunan.
2.1.5 Pendidikan
Jumlah siswa tingkat SD/MI yang melanjutkan pendidikan ke jenjang
SMP/MTs pada Tahun 2013 adalah sebanyak 4.760 siswa. Sedangkan
jumlah siswa SD/MI yang lulus pada Tahun 2013 adalah sebanyak 4.998
atau 95,24 % dari jumlah siswa SD/MI yang lulus Tahun 2013 melanjutkan
ke jenjang SMP/MTs. Sedangkan angka melanjutkan ke jenjang SM/MA
yang dilihat dari jumlah siswa baru pada jenjang tersebut yaitu sebanyak
2.849 siswa. Sedangkan bila dibandingkan dengan jumlah lulusan pada
jenjang SMP/MTs pada Tahun 2013 adalah sebanyak 2.977 siswa atau
95,70 % dari jumlah lulusan pada jenjang SMP/MTs melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi, yaitu ke SMU, MA dan SMK.
Mutu pendidikan dapat dilihat dari mutu proses yang salah satu parameter
untuk mengetahui mutu tersebut, adalah perolehan nilai rata-rata Ujian
Akhir Nasional/Sekolah (UAN/UAS) pada setiap jenjang pendidikan. Nilai
rata-rata tertinggi UAN/UAS Tahun 2013 adalah pada jenjang MTs yaitu
6,41, pada jenjang SMA merupakan yang terendah yaitu 5,83. Dengan
demikian, secara umum nilai rata-rata hasil ujian nasional/sekolah masih
Tabel 5
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Mempawah
Tahun 2009– 2013
2.1.8 Konstruksi
Sebagai kabupaten pemekaran yang sedang berkembang, Kabupaten
Sambas banyak melakukan pembangunan sarana dan prasarana demi
menunjang kelancaran kegiatan perekonomian. Selama kurun waktu lima
tahun terakhir, sektor konstruksi di Kabupaten Sambas cenderung
meningkat. Dari tahun 2010 hingga tahun 2014, kenaikan sektor
konstruksi cukup signifikan Pada tahun 2014 mengalami peningkatan
pertumbuhan yaitu dari 13,06 persen pada tahun 2013 menjadi 13,12
persen.
Sektor bangunan digerakkan oleh pengembangan infrastruktur
dalam bentuk pembangunan jalan, jembatan, saluran irigasi, dan
pembangunan perumahan. Sektor bangunan yang sebagian digerakkan
oleh pengembangan infrastruktur berperan terhadap peningkatan
kesejahteraan masyarakat mengingat dengan adanya infrastruktur yang
baik, transaksi pasar akan berjalan dengan lancar. Selain itu dengan
diresmikannya border menuju Malaysia semakin memacu pertumbuhan di
sector konstruksi. Hal ini disebabkan banyaknya pembangunan, baik
sarana jalan/transportasi maupun sarana pendukung lainnya.
Gambar 1.6
Pertumbuhan Sektor Konstruksi Kabupaten Sambas Tahun 2012-2015
Sumber: : BPS Kabupaten Sambas
2.1.9 Transportasi dan Komunikasi
Pembangunan di Kabupaten Mempawah lebih diarahkan pada
pembangunan agribisnis dan agroindustri yang memerlukan sarana dan
prasarana pendukung berupa infrastruktur dasar, baik infrastruktur yang
berkaitan dengan transportasi maupun infrastruktur pendukung lainnya.
Pada hakekatnya pembangunan sarana dan prasarana transportasi adalah
untuk peningkatan mobilitas orang, barang dan jasa baik lokal, regional
dan nasional serta peranannya dalam mendukung pembangunan sektor
lainnya guna menunjang pertumbuhan ekonomi, stabilitas sosial serta
upaya pemerataan dan penyebaran pembangunan dengan membuka
daerah-daerah yang masih terisolasi, daerah terbelakang serta daerah
terpencil. Untuk itu diperlukan pembangunan sarana dan prasarana
transportasi berupa jalan, angkutan sungai, pelabuhan laut dan Bandar
udara yang dapat mengangkut bahan-bahan baku ke pusat-pusat
pemasaran, baik di dalam maupun di luar negeri, serta dapat
memperlancar mobilitas orang dan barang dari daerah produksi ke daerah
pemasaran.
Untuk Kecamatan Siantan Usia Sekolah yang terbanyak adalah usia antara
6 s/d 10 tahun yaitu sebesar 30,84 % sedangkan yang terkecil adalah usia
5 tahun yaitu sebesar 4,95 % dari total usia anak sekolah yang berjumlah
18.631 jiwa. Untuk Tingkat Pendidikan penduduk di Kecamatan Siantan,
yang terbesar adalah Tamatan SD yaitu sebesar 26,55 % dari total jumlah
penduduk, sedangkan yang terkecil adalah S2 yaitu sebesar 0,03 %.
2.2.3 Kecamatan Sungai Pinyuh
Kecamatan Sungai Pinyuh mempunyai luas wilayah sebesar 184,81 Km2,
dengan jumlah Desa/Dusun sebanyak 9 Desa/Dusun. Jumlah Penduduk di
Kecamatan Sungai Pinyuh sebesar 62.234 Jiwa, dengan jumlah Penduduk
Laki-laki sebesar 51,68 %, sedangkan Perempuan sebesar 48,32 %. Dari
jumlah penduduk yang ada di Kecamatan Sungai Pinyuh, penduduk
terbanyak berada di Kelurahan Sungai Pinyuh sebesar 34,57 %, sedangkan
yang terkecil jumlah penduduknya di Desa Sungai Rasau yaitu sebesar
0,90%.
Untuk Luas Wilayah, yang terbesar adalah di Desa Sungai Bakau Besar Laut
yaitu sebesar 29,63 % dari total keseluruhan luas wilayah di Kecamatan
Sungai Pinyuh, sedangkan yang terkecil yaitu Desa Galang sebesar 3,12 %
dari total luas wilayah. Kepadatan penduduk diperoleh dari jumlah
penduduk dibagi dengan luas wilayah yang ada, maka dapat diketahui
bahwa tingkat kepadatan penduduk yang terbesar ada di Kelurahan Sungai
Pinyuh.
Di Kecamatan Sungai Pinyuh ini, penganut agama Islam merupakan agama
yang penganutnya terbesar yaitu 17,90 % sedangkan masyarakat yang
beragama Hindu merupakan penganut agama yang terkecil yaitu sebesar
0,003 %. Dalam Hal Status Perkawinan dari jumlah total penduduk
Kecamatan Sungai Pinyuh?yaitu 62.234 jiwa sekitar 40,76 % sudah kawin,
sedangkan warga yang bercerai hidup 1,17 %.
Pertumbuhan penduduk di Kecamatan Sungai Pinyuh periode 2013 ? 2015
mengalami penurunan dari 1,56 % menjadi 0,20 % pada Tahun 2015, hal
ini bisa terjadi karena masyarakat pada umumnya mulai memahami dan
BAB 3
METODOLOGI
3.1 Persiapan
a. Melakukan koordinasi dengan pihak Penyedia Jasa dalam hal ini dengan
PPTK / Pembantu PPTK / Direksi, untuk persiapan dan jadwal survey.
b. Melakukan koordinasi dengan Instansi terkait di Kabupaten/Kota untuk
menjaring masukan mengenai perencanaan dan pelaksanaan kegiatan fisik
serta selalu berkonsultasi dengan Tim Teknis (penyedia jasa disetiap
tahapan pelaporan)
3.3 Dokumentasi
Hasil survey di lapangan di tampilkan dalam foto dokumentasi. Foto
dokumentasi menggunakan kamera standart untuk di lapangan atau kamera
digital, jangan menggunakan kamera HP (Foto yang diambil sesuai dengan titik
koordinat GPS).
2. Jembatan .
a. Jembatan Bambu ; Tinggi, Lebar, dan Panjang
b. Jembatan Gantung ; Tinggi, Lebar dan Panjang
c. Jembatan Kayu dengan Gelagar Kayu; Tinggi , Lebar dan Panjang
d. Jembatan Kayu dengan Gelagar Besi ; Tinggi , Lebar dan Panjang.
e. Jembatan Beton ;Tinggi, Lebar dan Panjang
Pekerjaan dihitung berdasarkan gambar yang telah dibuat dan hasil survey,
dengan langkah sebagai berikut :
1. Menghitung Volume Pekerjaan menurut jenisnya.
2. Menghitung Kebutuhan : bahan, peralatan dan tenaga untuk setiap jenis
pekerjaan dan seluruh pekerjaan (Sesuai harga yang dibutuhkan di lokasi).
3. Menghitung Waktu Pelaksanaan.
Nilai RAB didapat dari hasil : penjumlahan perkalian antara kebutuhan bahan,
peralatan, upah dan harga satuannya.
Untuk Menghitung RAB dibutuhkan :
1. Hasil Perhitungan bahan, Alat dan Tenaga untuk setiap jenis pekerjaan
2. Harga bahan, upah dan Alat (beli atau Sewa) yang didapat dari survey
maupun SK Bupati.
3. Biaya umum berkisar 0 – 10%, (Sesuai dengan kebutuhan)
Biaya umum adalah untuk :
b. Direksi keet dan gudang
c. Papan Nama Proyek
d. Pengukuran staking out (pemasangan patok)
BAB 4
TENAGA AHLI DAN TANGGUNG JAWAB
BAB 5
RENCANA KERJA
5.1. UMUM
Dalam melaksanaan tugasnya, kami selaku Konsultan Perencana akan
melakukan beberapa pendekatan agar dapat tercapai Maksud dan Tujuan dari
Perencanaan..Pendekatan yang kami lakukan adalah sebagai berikut :
1. Memahami Isi Kerangka Acuan Kerja (KAK)
2. Memahami literatur literatur dari aspek teknis substansial maupun
kebijakan dan peraturan yang terkait dengan perencanaan,
perancangan, persyaratan teknis,pelaksanaan pembangunan seperti :
a. Undang-undang No. 11 tahun 1974 tentang Pengairan.
b. Keputusan Presiden RI No. 12 Tahun 2012 tentang Penetapan
Wilayah Sungai
c. Peraturan Pemerintah No. 42 tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sumber Daya Air.
d. Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 2011 tentang Kebijakan
Nasional Pengelolaan Sumber Daya Air
e. Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2011 tentang Sungai
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI No.
04/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai
g. Naskah Akademik Rancangan Pedoman Umum Pembuatan
Pedoman OP Sumber Daya Air di Wilayah Sungai (Kajian Tahun
2012 – Kementerian Pekerjaan Umum)
Untuk dapat tercapainya hasil pekerjaan “Perencanaan Teknis
Perkuatan Tebing Sungai H. Hasan Kota Singkawang” yang maksimal, Tim
Perencana akan melaksanakan sistem Perencanaan dan pembagian kerja yang
sistematis dan terencana.Dalam hal ini penyedia jasa konsultansi akan
memberikan pendekatan teknis untuk jenis pekerjaan Perencanaan teknis
secara rinci untuk mencapai sasaran.
DIREKTUR
TEAM LEADER
- SURVEYOR HIDROLOGI
- SURVEYOR TOPOGRAFI
- SURVEYOR MEKENIKA TANAH
- ADMINISTRASI
- OPERATOR KOMPUTER