Oleh :
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT, atas segala nikmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis berkesempatan untuk menyelesaikan Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar
Profesi Pendidikan dan Pelatihan Dasar angkatan CXVI. Laporan aktualisasi ini merupakan hasil
dari proses internalisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN), yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) yang akan
diimplementasikan.
Penulis menyadari dengan kerendahan hati bahwa tugas ini dapat diselesaikan berkat bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima
kasih dan penghargaan yang tulus
kepada:
1. Bapak Syahruddin Nurdin, S.E, selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Sulawesi Tenggara.
2. Bapak La Gune, SKM selaku mentor yang telah membantu dan memberikan masukan kepada
penulis dalam proses Laporan Aktualisasi
3. Ibu Dr. Misnawati Lily, M.Si selaku coach yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan,
dan dorongan bagi penyempurnaan dan penyelesaian Laporan Aktualisasi.
4. Bapak La Hadifa, S.E.,M.Si selaku penguji yang telah memberikan masukkan dan saran
perbaikan.
5. Kedua orang tua yang dengan ikhlas mendukung dan mendoakan selama proses Latsar
berlangsung.
6. Bapak Ibu Widyaiswara dan isntruktur yang telah memberikan ilmu pengetahuan, bimbingan
dan arahan dalam menyelesaikan tugas Laporan Aktualisasi.
7. Rekan-rekan peserta Latsar Golongan III angkatan CXV, CXVI dan CXVII tahun 2021
yang penuh semangat
8. Dan seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu
Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu penulis mengharapkan masukkan dan saran yang membangun pada laporan aktualisasi ini agar
laporan ini dapat dijadikan dasar dalam bekerja serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya
bagi semua pihak yang membutuhkan.
iv
Kendari, 26 Agustus 2021
Penulis
v
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang ASN No. 5 Tahun 2014 di jelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara
(ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
yang bekerja pada instansi pemerintahan. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut
Pegawai ASN adalah Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan
atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. UU ini
sendiri mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak PNS.
Oleh karena itu, PNS tidak hanya memahami nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), namun PNS juga harus dapat
menginternalisasi nilai ANEKA tersebut di unit kerjanya masing-masing.
Salah satu instansi pemerintahan yang melayani masyarakat umum adalah Rumah Sakit.
Rumah Sakit merupakan penyelenggara pelayanan kesehatan dengan tujuan memelihara kesehatan
masyarakat seoptimal mungkin. Tanggung jawab rumah sakit sebagai penyelenggara pelayanan
masyarakat diatur dalam pasal 15 Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan
masyarakat, yaitu berkewajiban menempatkan pelaksana yang kompeten, menyusun dan
menetapkan standar pelayanan, menyediakan sarana dan prasarana, serta fasilitas pelayanan
masyarakat yang mendukung terciptanya iklim pelayanan yang memadai, berkualitas sehingga
tercapainya kesehatan masyarakat yang optimal.
Keselamatan dan kenyamanan pasien menjadi prioritas utama untuk dilaksanakan. Salah satu
indikator keselamatan pasien adalah pencegahan dan pengendalian terhadap risiko infeksi yang
dilakukan dengan perilaku cuci tangan. Fakta di rumah sakit menunjukkan rendahnya penerapan 6
langkah cuci tangan yang benar yang dilakukan baik itu keluarga maupun pengunjung pasien.
Rendahnya kepatuhan cuci tangan bisa menyebabkan infeksi nosokomial yang merupakan
salah satu indikator dari keselamatan pasien. Infeksi nosokomial adalah istilah yang merujuk
pada suatu infeksi yang berkembang di lingkungan rumah sakit yang dapat terjadi pada pasien
ketika menerima perawatan, petugas kesehatan yang bekerja di rumah sakit, maupun penunggu
atau pengunjung pasien (Depkes, 2003).
Resiko penularan atau transmisi infeksi diantara pasien, staf, profesi kesehatan maupun
pengunjung dapat terjadi dan dari berbagai instalasi yang ada di rumah sakit. Fakta yang terjadi
dilapangan salah satunya di unit ruang rawat inap khususnya di ruang perawatan anak terlihat
bahwa yang berkontribusi terhadap pengendalian risiko infeksi dengan kepatuhan penerapan 6
1
langkah cuci tangan yang benar hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan sedangkan penyebab atau
transmisi infeksi bisa datang dari mana saja termasuk penunggu atau pengunjung pasien. Salah
satu penyebab rendahnya penerapan cuci tangan yang dilakukan penunggu dan pengunjung pasien
karena kurangnya pengetahuan tentang pentingnya cuci tangan itu sendiri, tidak adanya informasi
atau instruksi saat memasuki pintu ruang rawat serta banyaknya pengunjung yang tidak sebanding
dengan jumlah petugas shift.
Untuk dapat melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi dibutuhkan pendidikan dan
pelatihan baik terhadap seluruh SDM fasilitas pelayanan kesehatan maupun pengunjung dan
keluarga pasien. Salah satu kewaspadaan standar agar tidak terjadinya infeksi yaitu kebersihan
tangan. Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air
mengalir bila tangan jelas kotor atau terkena cairan tubuh, atau menggunakan alkohol (alcohol-
based handrubs) bila tangan tidak tampak kotor.
Berdasarkan fenomena yang telah digambarkan, maka masalah yang menjadi prioritas yaitu
“Kurang optimalnya penerapan 6 langkah cuci tangan yang benar oleh keluarga dan pengunjung
pasien di ruang perawatan anak Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton”.
Dengan demikian maka solusi yang akan dijadikan penyelesaian masalah melalui inovasi
perubahan yang berjudul “Optimalisasi Penerapan 6 Langkah Cuci Tangan Yang Benar Oleh
Keluarga & Pengunjung Pasien Di Ruang Perawatan Anak Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Buton”.
B. Tujuan
Tujuan pembuatan aktualisasi ini adalah:
1. Tujuan Umum
Teraktualisasinya nilai-nilai dasar ASN ANEKA, yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi ke dalam kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi
perawat.
2. Tujuan Khusus
Terwujudnya optimalisasi penerapan 6 langkah cuci tangan yang benar oleh keluarga dan
pengunjung di ruang perawatan anak Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton.
C. Manfaat
1. Bagi Penulis
Meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam menerapkan nilai-nilai dasar ASN
pada pelaksana tugas dan fungsi sebagai seorang perawat.
2
2. Bagi Organisasi
Menguatkan visi dan misi rumah sakit sehingga dapat memberikan pelayanan yang bermutu
bagi masyarakat.
3. Bagi Masyarakat
Masyarakat mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang cuci tangan dan meningkatkan
kepuasan pasien terkait dengan keselamatan dalam pemberian layanan.
Aktualisasi nilai – nilai dasar ASN ini akan di lakukan kepada keluarga/penunggu dan
pengunjung pasien di ruang perawatan anak RSUD Kab. Buton.
3
BAB II
PENETAPAN ISU
2. Struktur Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton merupakan perangkat Pemerintah
Daerah Kabupaten Buton yang mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan otonomi
daerah dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi di bidang kesehatan dengan struktur
organisasi berdasarkan Perataturan Daerah Nomor : 56 Tahun 2013, sebagaimana tertera pada
diagram halaman berikut :
4
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
(RSUD) KABUPATEN BUTON)
DIREKTUR
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL KEPALA BAGIAN
TATA USAHA
KASIE FARMASI,
KASIE PELAYANAN LABORATORIUM KASIE PERENCANAAN
MEDIK DAN RADIOLOGI DAN EVALUASI
5
e. Meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh karyawan rumah sakit
f. Meningkatkan manajemen yang efektif dan efesien
4. Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton adalah merupakan instansi teknis
Pemerintah Kabupaten Buton yang menyelenggarakan pembangunan kesehatan di Kabupaten
Buton, yang bertujuan untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang seoptimal mungkin.
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 tentang kedudukan Tugas Pokok,
Fungsi dan Tata Kerja Kabupaten Buton mempunyai tugas pokok : Melakasanakan
Kewenangan Otonomi Daerah dalam Rangka Pelaksanaan Tugas Desentralisasi dibidang
Kesehatan.
Adapun tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton
sebagai berikut :
a. Tugas Pokok
1) Bagian Tata Usaha
Mempunyai tugas pokok yaitu pelayanan administrasi dan ketatausahaan kepada
semua satuan kerja di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah yang meliputi urusan
kepegawaian, pendidikan dan pelatihan, urusan keuangan dan perlengkapan serta
urusan umum dan hukum.
2) Bidang Perawatan dan Pelayanan
Mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan sebahagian tugas Rumah Sakit Umum
Daerah untuk menyiapkan bahan pedoman petunjuk teknis penyelenggaraan kegiatan
perawatan dan pelayanan medik bagi pasien emergency, pasien rawat jalan, pasien
rawat inap dan rujukan dan melaksanakan kegiatan perawatan dan pelayanan medik
bagi pasien emergency, pasien rawat jalan, pasien rawat inap dan rujukan.
3) Bidang Penunjang Medik
Mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan sebahagian tugas Rumah Sakit Umum
Daerah dalam menyiapkan bahan pedoman petunjuk teknis, menyelenggarakan
kegiatan penunjang medik yang meliputi Pelayanan Laboratorium, Farmasi, Radiologi
dan Pelayanan Gizi dan Laundry.
4) Bidang Bina Program
Mempunyai tugas pokok yaitu menyiapkan bahan pedoman petunjuk tehnis
penyelenggaraan kegiatan bidang Bina program yang meliputi perencanaan dan
evaluasi program, pengolahan data dan rekam medik, penyediaan dan pengembangan
system informasi kesehatan serta pelaporan hasil kegiatan.
b. Fungsi
6
Selanjutnya, fungsi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Buton No. 4 tahun 2011 tentang Kedudukan
Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton,
mempunyai fungsi :
1) Perumusan kebijakan teknis Rumah Sakit Umum Daerah
2) Pembinaan terhadap kelompok jabatan fungsional
3) Pengelolaan urusan ketatausahan Rumah Sakit Umum Daerah
4) Pembinaan pelaksanaan dan peningkatan Mutu Perawatan dan Pelayanan Kesehatan
5) Peningkatan mutu Pelayanan Medik
Fungsi tersebut di atas, lebih lanjut dijabarkan ke dalam fungsi bidang-bidang dan
bagian tata usaha Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton, yaitu sebagai berikut:
1) Fungsi Bagian Tata Usaha
a) Pelaksanaan urusan administrasi dan ketatausahaan, kepegawaian, perumusan
rancangan peraturan bidang kesehatan
b) Pengkoordinasian urusan pendidikan dan pelatihan
c) Pelaksanaan urusan administrasi keuangan dan perbendaharaan
d) Pelaksanaan urusan umum yang meliputi surat menyurat dan pengarsipan
e) Pengelolaan perlengkapan
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur
2) Fungsi Bidang Perawatan dan Pelayanan
a) Merencanakan tindakan keperawatan dan tindakan medis
b) Pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan bagi pasien sesuai dengan indikasi
penyakit yang diderita
c) Pelaksanaan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
d) Melaksanakan koordinasi dengan Bidang/Seksi terkait dalam penatalaksanaan
kegiatan keperawatan dan pelayanan medik
e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur
3) Fungsi Bidang Penunjang Medik
a) Pelaksanaan kegiatan laboratorium, Farmasi dan Radiologi
b) Pelaksanaan kegiatan gizi dan laundry serta hygiene dan sanitasi di lingkungan
Rumah Sakit Umum Daerah
c) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur
4) Fungsi Bidang Bina program
a) Pengkajian dan perumusan kebijakan kesehatan
7
b) Pelaksanaan penyusunan rencana dan program serta pelaksanaan monitoring,
pengawasan dan evaluasi
c) Pelaksanaan pengolahan data dan rekam medik, pengolahan dan pengembangan
sistem informasi kesehatan serta pelaporan hasil kegiatan
d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur
Pembangunan tahap kedua dilaksanakan pada tahun anggaran 2004 dengan sumber
pembiayaan melalui dana bantuan dekonsentrasi Propinsi Sulawesi Tenggara dan APBD
Kabupaten Buton dengan rincian dapat dilihat dari tabel berikut :
1 2 3 4
1 Kantor RS 1 unit Sda
2 Perawatan kls 2 1 unit Sda
3 Perawatan kls 3 1 unit Sda
10
4 Apotik & Laboratorium 1 unit Sda
5 Kamar Jenazah 1 unit Sda
6 Kmr Roentgen/ X Ray 1 unit Sda
7 Jalan dalam kompleks RS 237 m² Sda
8 Selasar/ koridor 300 m² Sda
9 Dapur & Laundry 1 unit Sda
10 Rumah dokter ahli 2 unit Sda
11 Pengadaan meubellair ruang rapat 1 paket Sda
12 Pengadaan komputer 1 unit Sda
13 Pengadaan alat kesehatan 1 paket Sda
14 Pembuatan master plan 1 paket Sda
15 Unit Gawat Darurat 1 unit APBD/DAK 2004
16 Rumah dokter/ dr ahli 3 unit Sda
17 Sarana air bersih/ tower air 2 unit Sda
18 Sambungan air PDAM 1 paket Sda
19 Sambungan listrik 1 paket Sda
20 Meubellair kantor 1 paket Sda
21 Pengadaan terali jendela 1 paket Sda
22 Pengadaan tirai jendela 1 paket Sda
23 Asrama jaga putri 1 unit Sda
Sumber : Seksi Data dan Rekam Medik
11
Poliklinik Gigi Dan Mulut
Poliklinik Anak
Poliklinik THT
Poliklinik Fisioterapi
Rawat Inap Penyakit Dalam
Rawat Inap Bedah
3 Rawat Inap Rawat Inap Anak
Rawat Inap Kebidanan
Rawat Inap Bayi/Perinatologi
Pelayanan Intensive Care Unit (ICU)
Pelayanan Farmasi (Apotek)
Pelayanan Radiologi
4 Penunjang Pelayanan Unit Transfusi Darah (UTD)
Gizi dan Laundry
IPRS
Pelayanan Laboratorium
Sumber: Seksi Data dan Rekam Medik
12
4 Dokter Spesialis Obgyn 1 0 0 1
5 Dokter Spesialis THT 1 0 0 1
6 Dokter Spesialis Anak 1 0 0 1
7 Dokter Spesialis Gigi 3 0 0 3
8 Dokter Spesialis Radiologi 1 0 0 1
Jumlah 18 3 0 21
Sumber : Subag Kepegawaian
Dari tabel 2.4 tentang jumlah tenaga medis, dari 21 jumlah tenaga medis yang ada di
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten buton, ada 18 Tenaga medis yang berstatus
PNS dan yang banyak terdapat pada dokter umum sedangkan tenaga medis yang
magang/honor tidak ada.
Tabel 2.6 Jumlah Tenaga Paramedis Non Keperawatan RSUD Kabupaten Buton
Tahun 2019
No Jenis Tenaga Sesuai Klarifikasi Status
Pendidikan Jumlah
PNS Kontrak Honor/Magang
1 2 3 4 5 6
1 SI SKM AKK 1 0 4 5
2 SI SKM Epidemiologi 7 0 1 8
13
3 SI SKM Kesling 1 0 0 1
4 Promosi Kesehatan 2 0 1 3
5 Apoteker 1 0 5 6
6 SI Farmasi 3 0 0 3
7 SI/D IV Gizi 3 0 1 4
8 DIII Farmasi 0 0 0 0
9 DIII Gizi 3 0 0 3
10 SI Akfis 2 0 0 2
11 DIII Akfis 3 0 0 3
12 Elektromedis 1 0 0 1
13 SI Radiologi 1 0 0 1
14 DIII Radiologi 2 0 1 3
15 SI Analisis 1 0 0 0
16 DIII Analisis 2 0 0 2
17 SI Manajemen Rumah Sakit 0 0 1 1
Jumlah 33 0 14 47
Sumber : Subag Kepegawaian
Tabel 2.7. Jumlah Tenaga Non Medis RSUD Kabupaten Buton Tahun 2019
No Jenis Tenaga Sesuai Klarifikasi Status
Pendidikan Jumlah
PNS Kontrak Honor/Magang
1 2 3 4 5 6
1 SI Ekonomi 1 0 0 1
2 SI Sosial dan Politik 1 0 0 1
3 SI Akutansi 0 0 1 1
4 SI Komputer 0 0 0 0
5 SMA/SMK 2 0 0 2
Jumlah 4 0 1 5
Sumber : Subag Kepegawaian
14
Tabel 2.8. Rekapitulasi Ketenagaan RSUD Kabupaten Buton Tahun 2019
3. Etika Publik
a. Pengertian Etika Publik
Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah: Refleksi tentang
standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik. Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk
memiliki komitmen moral dengan mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian
kelembagaan, dimensi-dimensi peribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan publik
(Haryatmoko, 2001). Jadi, Etika Publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Ada tiga
fokus utama dalam pelayanan publik, yakni:
1) Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan
2) Sisi dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang
pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.
3) Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.
b. Indikator Etika Publik
Indikator etika publik yaitu:
1) Jujur dalam memberikan informasi
2) Terbuka
3) Tulus
4) Cermat
18
5) Sopan
6) Taat pada peraturan
7) Integritas tinggi
8) Ramah dan Sopan
9) Bisa menjaga Informasi yang bersifat rahasia
10) Bersikap hormat
11) Bertanggung jawab dalam menggunakan BMN
12) Tidak diskriminatif, berlaku adil dalam memberikan pelayanan
Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak pada kelompok tertentu
4. Komitmen Mutu
a. Pengertian Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin
dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Aspek utama yang menjadi
target stakeholder adalah layanan yang komitmen pada mutu melaui penyelenggaraan
tugas secara efektif, efisien, inovatif dan berorientasi mutu.
b. Indikator Komitmen Mutu
Indikator komitmen mutu, yaitu:
1) Efektif
Menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik yang
menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja
2) Efisien
Merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana
pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya,
penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme keluar alur
3) Inovatif
Kegiatan yang meliputi seluruh proses menciptakan dan menawarkan jasa atau
barang baik yang sifatnya baru, lebih baik atau lebih murah dibandingkan dengan yang
tersedia sebelumnya. Sebuah inovasi dapat berupa produk atau jasa yang baru,
teknologi proses produksi yang baru, system struktur dan administrasi baru atau
rencana baru bagi anggota administrasi
4) Bermutu
19
5. Anti Korupsi
a. Pengertian Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corrupti yang artinya kerusakan, kebobrokan,
dan kebusukan. Dampak korupsi tidak hanya sekedar menimbang kerugian keuangan
Negara namun dapat menimbulkan kerusakan kehidupan yang tidak hanya bersifat jangka
pendek tetapi dapat pula dalam jangka panjang. Kesadaran diri anti korupsi yang dibangun
melalui pendekatan spiritual, dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai
manusia di muka bumi, dan selalu ingat ruang dan waktu kehidupannya harus
dipertanggungjawabkan, dapat menjadi benteng kuat untuk anti korupsi.
b. Indikator Anti Korupsi
Indikator anti korupsi, yaitu:
1) Jujur
Sikap atau sifat seseorang yang menyatakan sesuatu dengan sesungguhnya dan apa
adanya, tidak ditambahi ataupun dikurangi.
2) Peduli
Suatu tindakan yang didasari pada keprihatinan terhadap masalah orang lain.
3) Mandiri
Mandiri adalah dapat berdiri diatas kaki sendiri dan tidak bergantung pada orang lain
instansi lain.
4) Disiplin
Kepatuhan pada seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku, kemampuan mengatur
waktu dengan baik.
5) Tanggung jawab
Kewajiban mesnyelesaikan sesuatu hal yang dilakukan
6) Kerja keras
Kemauan untuk melaukan sesuatu dengen ketekunan dan ketahanan demi tercapainya
suatu tujuan.
7) Sederhana
8) Berani
Sikap membela kebenaran dengan resiko apa pun dan takut untuk berbuat yang tidak
benar.
9) Adil
Tidak berat sebelah, tidak memihak.
20
C. Kedudukan dan Peran ASN
1. Whole of Government
Whole of Government atau disingkat WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari keseluruhan sektor
dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuantujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik (LAN RI, 2016). WoG juga dikenal
sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan
yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik pendekatan WoG dapat
dirumuskan dalam prinsip-prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama, dan
mencakup keseluruhan aktor dari seluruh sektor dalam pemerintahan. Pentingnya WoG untuk
diterapkan dalam pemerintahan saat ini. Pertama, karena adanya faktor eksternal seperti
dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan
pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintah yang lebih baik. Juga adanya
perkembangan teknologi informasi, situasi dan dinamika kebijakan yang lebih kompleks.
Kedua, karena adanya faktor internal yaitu ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat
adanya nuansa kompetisi natar sektor pembangunan.
WoG sebagai pendekatan yang dilakukan pemerintah untuk mendukung fungsi penting
dan utama instansi pemerintah yaitu sebagai perangkat pemberi pelayanan. Pelayan yang
diberikan harus memenuhi level atau kualitas yang diharapkan oleh masyarakat umum.
Terutama untuk menghadapi masyarakat yang semakin maju dan persaingan global yang
ketat. Pendekatan WOG dapat dilakukan baik dari sisi penataan institusi formal maupun
informal, diantaranya:
a. Penguatan koordinasi antar lembaga
b. Membentuk lembaga koordinasi khusus
c. Membentuk gugus tugas
d. Koalisi sosial
Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor yang
terkait dengan pelayanan publik. Pertama, pelayanan yang bersifat administratif, yaitu
pelayanan yang menghasilkan berbagai produk dokumen resmi yang dibutuhkan masyarakat.
Kedua, pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang
dibutuhkan warga masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, perhubungan,
dan lainnya. Ketiga, pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan barang yang
dibutuhkan warga masyarakat misalnya jalan, perumahan, jaringan telepon, listrik, air bersih,
dan lainnya. Keempat, pelayanan regulatif, yaitu pelayanan melalui penegakan hukuman dan
21
peraturan perundang-undangan maupun kebijakan publik yang mengatur sendi-sendi
kehidupan masyarakat. Adapun pola pelayanan publik dibedakan dalam 5 (lima) macam pola
pelayanan yaitu pola pelayanan teknis fungsional, pola pelayanan satu atap, pola pelayanan
satu pintu, pola pelayanan terpusat, dan pola pelayanan elektronik.
2. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur
sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Adapun asas-asas manajemen
ASN, antara lain:
a. Profesionalitas
b. Proporsionalitas
c. Keterpaduan
d. Keterpaduan
e. Delegasi
f. Netralitas
g. Akuntabilitas
h. Efektif dan efisien
i. Keterbukaan
j. Non diskriminatif
k. Persatuan
l. Kesetaraan
m. Keadilan
n. Kesejahteraan.
3. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk pelayanan
umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat pemerintah perlu
melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
22
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan
publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang
terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan memenuhi
tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik
yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur,
dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan antara
satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga
negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi berbagai
persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus
diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan publik
yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan
melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak
dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang
sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh
warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-
fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat
untuk mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan
secara terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal
kepada atasan akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara
terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.
i. Berkeadilan
23
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi
kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika
berhadapan dengan kelompok yang kuat.
24
upaya pencegahan pasien belum cuci tangan yang oleh keluarga dan
infeksi dijalankan dengan benar pengunjung
baik pasien
25
3 : benar-benar terjadi 3 : masalah cukup 3 : cukup 3 : cukup masuk
dan bukan menjadi kompleks menyangkut hajat akal dan
pembicaraan namun tidak hidup orang banyak realistis
perlu segera
dicarikan
Solusi
4 : benar-benar 4 : masalah 4 : menyangkut hajat 4 : masuk akal dan
terjadi terkadang kompleks hidup orang banyak realistis
menjadi bahan
pembicaraan
5 : benar-benar terjadi 5 : masalah 5 : sangat 5 : masuk akal,
dan sedang hangat sangat kompleks menyangkut hajat realistis, dan
dibicarakan sehingga perlu hidup orang banyak relevan untuk
dicarikan segera dimunculkan
solusinya inisiatif
pemecahan
masalahnya.
26
Meningkatnya kemungkinan
Menurunnya tingkat Tidak tercapainya visi dan
terpaparnya risiko
kepuasan masyarakat misi rumah sakit
infeksi
Sosialisasi edukasi
penerapan 6 langkah Pengadaan leaflet
cuci tangan yang dan poster
benar
27
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
28
B. Kegiatan Pelaksanaan Aktualisasi
Penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Nilai
Mata Pelatihan Visi & Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melaksanakan 1. Membuat bahan 1. Tersedianya bahan Terdapatnya nilai Whole of Terlaksananya kegiatan 1. Berintegritas
pertemuan dengan konsultasi konsultasi Government yaitu saling ini akan dapat 2. Kompeten
pimpinan atau koordinasi yang dilakukan memberikan kontribusi 3. Tangguh
mentor untuk 4. Profesional
bersama pimpinan atau terhadap misi RSUD
membahas 5. Berkualitas
rancangan mentor dalam membahas Kabupaten Buton, yaitu : 6. Efektif dan
aktualisasi yang rancangan aktualisasi Efesien
akan dilaksanakan Meningkatkan 7. Bekerjasama
Akuntabilitas: manajemen yang efektif
Adanya kejelasan dan efisien” dan
wewenang dan “Meningkatkan kualitas
tanggung jawab antara pelayanan kesehatan
bawahan dan pimpinan dengan memberikan
unit kerja. layanan yang paripurna.”
Nasionalisme:
Munculnya sikap
hormat menghormati
antara bawahan dan
pimpinan.
Etika Publik:
Berkomunikasi dengan
29
pimpinan dengan
menggunakan bahasa
yang santun.
Komitmen Mutu:
Memberikan akurasi
informasi yang
diperoleh.
Anti Korupsi:
Dapat memunculkan
rasa peduli terhadap
pelayanan di ruang
perawatan
2. Melaksanakan 2. Terlaksananya Akuntabilitas:
konsultasi kepada konsultasi dengan Dalam melakukan
mentor terkait mentor terkait konsultasi penulis akan
pelaksanaan pelaksanaan rancangan
rancangan aktualisasi dan bertanggung jawab
aktualisasi dan tahapan kegiatannya menyelesaikan isu
tahapan Hasil : Nasionalisme:
kegiatannya o Lembar asistensi Dalam berkomunikasi
o Dokumentasi penulis akan
menggunakan bahasa
Indonesia yang baik
dan benar
Etika Publik :
Dalam melakukan
konsultasi dengan
atasan akan sopan dan
30
santun
Komitmen Mutu:
Konsultasi dengan
atasan akan
menggunakan waktu
dengan efektif
Anti Korupsi:
Penulis akan
mengutarakan dengan
jujur atas kegiatan
yang akan
dilaksanakan
3. Meminta 3. Tersedianya Akuntabilitas :
persetujuan persetujuan dan Penulis akan bertekad
mentor terkait dukungan dari menyelesaikan isu
kegiatan yang mentor untuk
akan dilakukan mengaktualisasikan dengan penuh tanggung
rancangan yang jawab
telah disusun Nasionalisme :
Dalam berkomunikasi
Hasil : penulis akan
o Surat
persetujuan menjunjung tinggi
o Dokumentasi musyawarah untuk
mufakat
Etika Publik :
Dalam meminta
persetujuan dengan
atasan akan sopan dan
santun
31
Komitmen Mutu :
Meminta persetujuan
bertujuan untuk
memperoleh solusi
yang bermutu
Anti Korupsi :
Penulis akan
mengutarakan dengan
jujur konsep rancangan
aktualisasi
4. Meminta 4. Tersedianya surat Akuntabilitas:
persetujuan dari persetujuan untuk Persetujuan dari atasan
Direktur RSUD melaksanakan adalah bentuk tanggung
untuk aktualisasi
jawab sebagai seorang
melaksanakan
aktualisasi Hasil : pimpinan dalam
o Surat memberikan
persetujuan kesempatan stafnya
o Dokumentasi untuk berinovasi
Nasionalisme :
Saat bertemu dengan
pimpinan dan berbicara
menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan
benar
Etika Publik :
Saling berjabat tangan
dan menunjukan etika
yang baik
32
Komitmen Mutu
Berkeyakinan penuh
bahwa kegiatan akan
berjalan lancar, efektif
dan efisien saat
meminta persetujuan
Anti Korupsi :
Persetujuan dan
dukungan diberikan
tanpa memaksakan
kehendak dan jujur
5. Meminta 5. Tersedianya surat Akuntabilitas :
persetujuan dari persetujuan dari Persetujuan dari Karu
kepala ruangan karu untuk adalah bentuk tanggung
(Karu) perawatan melakukan kegiatan
jawab sebagai seorang
anak
pimpinan dalam
memberikan
kesempatan stafnya
untuk berinovasi
Nasionalisme :
Saat bertemu dengan
Karu berbicara
menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan
benar
Etika Publik :
Saling berjabat tangan
dan menunjukan etika
33
yang baik
Komitmen Mutu:
Berkeyakinan penuh
bahwa kegiatan akan
berjalan lancar, efektif
dan efisien saat
meminta persetujuan
Anti Korupsi:
Persetujuan dan
dukungan diberikan
tanpa memaksakan
kehendak dan jujur
Prediksi hambatan Tidak dapat bertemu dengan pimpinan/mentor karena jadwal beliau yang masih padat
Analisis dampak Jika surat persetujuan tidak ditandatangani oleh pimpinan/mentor maka pelaksanaan aktualisasi tidak dapat dilaksanakan
kegiatan
34
Kontribusi terhadap Visi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Ouput / Hasil Keterkaitan Substansi Misi Organisasi Nilai
Mata Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2 Menyiapkan 1. Mendesain bahan 1. Tersedianya desain Terdapat nilai Manajemen Terlaksananya kegiatan 1. Berintegritas
bahan sosialisasi leaflet dan poster leaflet dan poster ASN, yaitu profesionalitas ini akan dapat 2. Kompeten
penerapan 6 6 langkah cuci Hasil serta efektif dan efisien memberikan kontribusi 3. Tangguh
4. Profesional
langkah cuci tangan yang o Leaflet dalam persiapan dan terhadap misi RSUD
5. Berkualitas
tangan yang benar benar o Poster pembuatan media Kabupaten Buton, yaitu : 6. Efektif dan
o Dokumentasi Efesien
Akuntabilitas: Meningkatkan 7. Bekerjasama
Penulis akan membuat manajemen yang efektif
bahan sosialisasi dan efisien” dan
dengan penuh tanggung “Meningkatkan kualitas
jawab pelayanan kesehatan
Nasionalisme: dengan memberikan
Dalam menyusun layanan yang paripurna.”
bahan penulis
menggunakan bahasa
Indonesia yang baku
dan tidak mengandung
unsur sara
Etika Publik:
Dalam menyusun
media sosialisasi
penulis akan
35
menggunakan desain
dan kalimat yang
santun
Komitmen Mutu:
Dalam pembuatan
media sosialisasi
penulis akan
menggunakan waktu
secara efisien agar
dapat sesuai dengan
jadwal yang telah
disusun
Anti Korupsi:
Penulis akan
mengerjakan semua
media sosialisasi
dengan penuh
semangat dan kerja
keras
2. Membuat daftar 2. Tersedianya daftar Akuntabilitas:
penerima leaflet penerima leaflet Penulis memastikan
Hasil pembuatan daftar
o Daftar penerima penerima leaflet
leaflet dengan penuh
o Dokumentasi tangggungjawab
Nasionalisme:
Penulis akan
36
menggunakan format
yang baik dan sesuai
dengan format pada
umumnya
Etika Publik:
Penulis akan bersikap
ramah dan sopan dalam
memberikan daftar
penerima leaflet
Komitmen Mutu:
Penulis akan
memeriksa daftar
penerima cermat dan
teliti
Anti Korupsi:
Penulis akan membuat
daftar penerima leaflet
dengan jujur
3. Membuat daftar 3. Tersedianya daftar Akuntabilitas:
hadir sasaran hadir Penulis memastikan
Hasil pembuatan daftar hadir
o Daftar hadir dengan penuh
o Dokumentasi tangggungjawab
Nasionalisme:
Penulis akan
menggunakan format
absensi yang baik dan
sesuai dengan format
37
pada umumnya
Etika Publik:
Penulis akan bersikap
ramah dan sopan dalam
memberikan daftar
hadir
Komitmen Mutu:
Penulis akan
memeriksa daftar hadir
cermat dan teliti
Anti Korupsi:
Penulis akan membuat
daftar hadir dengan
jujur
4. Melaksanakan 4. Terlaksananya Akuntabilitas:
penyiapan dan penyiapan dan Penulis memastikan
pengecekkan pengecekkan terjaminnya
ketersediaan ketersediaan
ketersediaan handscrub
handscrub handscrub
dengan penuh
Hasil: tangggungjawab
o Dokumentasi Nasionalisme:
Penulis akan bekerja
keras dan bersungguh-
sungguh dalam
menyiapkan kebutuhan
cuci tangan
Etika Publik:
Penulis akan
38
bertanggungjawab
dalam penyediaan
handscrub
Komitmen Mutu:
Penulis akan
memeriksa tersedianya
handscrub dengan
cermat dan teliti
Anti Korupsi:
Penulis akan
menyiapkan bahan
kebutuhan dengan jujur
5. Mengkonsultasikan 5. Terlaksananya Akuntabilitas:
persiapan kegiatan konsultasi Penulis akan
sosialisasi kepada
mentor berkonsultasi dengan
penuh tanggung jawab
Hasil :
o Catatan hasil dan percaya diri
konsultasi Nasionalisme:
o Dokumentasi Selama berkonsultasi
penulis akan
mmenggunakan bahasa
Indonesia yang baik
Etika Publik:
Penulis akan berlaku
sopan dan santun
selama berkonsultasi
Komitmen Mutu:
Selama konsultasi
39
penulis akan
menggunakan waktu
secara efisien
Anti Korupsi:
Penulis akan
berkonsultasi dengan
penuh kejujuran
6. Menempelkan 6. Terpasangnya poster Akuntabilitas:
poster 6 langkah ditempat strategis Penulis akan
cuci tangan yang melakukan kegiatan
Hasil :
benar dengan penuh
o Dokumentasi
tanggungjawab
Nasionalisme:
Penulis akan
bertanggung jawab
dengan kegiatan yang
dilakukan
Etika Publik:
Penulis akan ber
tanggungjawab saat
melakukan kegiatan
Komitmen Mutu:
Penulis menempel
poster edukasi untuk
sosialisasi dengan
cermat dan teliti
Anti Korupsi:
Penulis akan menempel
40
poster edukasi dengan
penuh semangat dan
kerjakeras
Prediksi hambatan 1. Desain media sosialisasi (poster dan leaflet) tidak disetujui oleh mentor
2. Percetakan yang penulis gunakan untuk mencetak media mengalami kerusakan atau tutup
Rencana antisipasi 1. Membuat beberapa desain agar ketika dikonsultasikan, mentor dapat memilih yang paling tepat
2. Mencari tempat percetakan lain
Analisis dampak Jika media sosialisasi tidak dibuat, maka akttualisasi tidak akan berjalan
kegiatan
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Ouput / Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Organisasi
Mata Pelatihan Visi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3 Melaksanakan 1. Mengisi daftar hadir 1. Terisinya daftar Terdapatnya nilai-nilai Terlaksananya kegiatan 1. Berintegritas
sosialisasi hadir Pelayanan Publik yaitu ini akan dapat 2. Kompeten
penerapan 6 penulis berpartisipatif dan memberikan kontribusi 3. Tangguh
langkah cuci Hasil: 4. Profesional
tidak diskriminatif dalam terhadap misi RSUD
tangan yang o Lampiran daftar 5. Berkualitas
benar hadir melayani masyarakat Kabupaten Buton, 6. Efektif dan
yaitu : Efesien
Akuntabilitas: 7. Bekerjasama
Penulis akan mengisi Meningkatkan
manajemen yang
daftar hadir dengan efektif dan efisien” dan
jujur tanpa dibuat- “Meningkatkan
buat kualitas pelayanan
Nasionalisme: kesehatan dengan
41
Penulis akan memberikan layanan
tanggung jawab yang paripurna”.
terhadap pengisian
daftar hadir
Etika Publik:
Penulis akan bersikap
ramah dan sopan
selama proses
meminta sasaran
mengisi daftar hadir
Komitmen Mutu:
Penulis menyodorkan
daftar hadir dengan
etika sopan santun
Anti Korupsi:
Penulis akan
melaksanakan
kegiatan dengan
penuh semangat dan
kerja keras
2. Membagikan leaflet 2. Terdistribusinya Akuntabilitas:
kepada keluarga dan leaflet pada keluarga Penulis akan
pengunjung dan pengunjung
membagikan leaflet
Hasil: dengan
o Dokumentasi bertanggungjawab
Nasionalisme:
Penulis tidak
diskriminatif
42
Saat membagikan
leaflet
Etika Publik:
Penulis akan bersikap
ramah dan sopan saat
membagikan leaflet
Komitmen Mutu:
Penulis membagikan
leaflet dengan etika
sopan santun
Anti Korupsi:
Penulis akan
membagikan leaflet
dengan penuh
semangat dan kerja
keras
3. Mengisi daftar 3. Terisinya daftar Akuntabilitas:
penerima leaflet penerima leaflet Penulis memastikan
pengisian daftar
Hasil:
o Lampiran daftar penerima leaflet
penerima leaflet dengan jujur tanpa
o Dokumentasi dibuat-buat
Nasionalisme:
Penulis akan
tanggung jawab
terhadap pengisian
daftar penerima
43
leaflet
Etika Publik:
Penulis akan bersikap
ramah dan sopan
selama proses
meminta sasaran
mengisi daftar
penerima leaflet
Komitmen Mutu:
Penulis menyodorkan
daftar penerima
leaflet dengan etika
sopan santun
Anti Korupsi:
Penulis akan
melaksanakan
kegiatan dengan
penuh semangat dan
kerja keras
4. Menjelaskan 4. Terlaksananya Akuntabilitas:
penerapan 6 langkah penjelasan Penulis akan
cuci tangan yang penerapan 6 langkah memberikan penjelasan
cuci tangan yang
benar dengan jelas
benar
Nasionalisme:
Penulis berbicara
dengan bahasa
Indonesia yang baik
agar memudahkan
44
sasaran menerima
informasi
Etika Publik:
Penulis akan bersikap
ramah dan sopan
selama proses
sosialisasi
Komitmen Mutu:
Penulis menyampaikan
materi sosialisasi
dengan cermat dan
teliti
Anti Korupsi:
Penulis akan
menyampaikan
sosialisasi dengan
penuh semangat dan
kerjakeras
5. Mendemonstrasikan 5. Terlaksananya Akuntabilitas:
6 langkah cuci demonstrasi 6 Penulis akan
tangan yang benar langkah cuci tangan mendemonstrasikan
yang benar
dengan jelas
Hasil : Nasionalisme:
o Dokumentasi Penulis berbicara
dengan bahasa
Indonesia yang baik
agar memudahkan
sasaran menerima
45
informasi
Etika Publik:
Penulis akan bersikap
ramah dan sopan
selama melakukan
demonstrasi
Komitmen Mutu:
Penulis akan
mendemonstrasikan
dengan cermat dan
teliti
Anti Korupsi:
Penulis akan
menyampaikan
demonstrasi dengan
penuh semangat dan
kerjakeras
6. Meminta sasaran 6. Terlaksananya Akuntabilitas:
mendemonstrasikan sasaran Penulis bersikap
ulang 6 langkah cuci mendemonstrasikan bertanggungjawab saat
tangan yang benar ulang 6 langkah sasaran sedang
cuci tangan yang mendemonstrasi ulang
benar Nasionalisme:
Penulis akan akan
Hasil : bersikap peduli
o Dokumentasi
Etika Publik:
Penulis akan bersikap
cermat saat sasaran
46
sedang
mendemonstrasi
ulang
Komitmen Mutu:
Penulis akan
menggunakan waktu
dengan efektif
Anti Korupsi :
Penulis akan
mengutarakan dengan
jujur dan adil atas hasil
demonstrasi yang
dilakukan
Prediksi hambatan Leaflet untuk sosialisasi belum tersedia
Rencana antisipasi Memastikan bahan sudah siap pada H-1 kegiatan
Analisis dampak Terhambatnya kelancaran kegiatan sosialisasi
kegiatan
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Ouput / Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Organisasi
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4 Melaksanakan 1. Melaksanakan 1. Terlaksananya Terdapat nilai Manajemen Terlaksananya kegiatan 1. Berintegritas
monitoring dan pengamatan dalam pengamatan ASN yaitu melakukan ini akan dapat 2. Kompeten
evaluasi penerapan 6 langkah penerapan 6 langkah kegiatan secara memberikan kontribusi 3. Tangguh
cuci tangan yang cuci tangan yang 4. Profesional
47
penerapan 6 benar benar profesionalitas dan terhadap misi RSUD 5. Berkualitas
langkah cuci bertanggungjawab Kabupaten Buton, yaitu 6. Efektif dan
tangan yang Hasil : Efesien
o Dokumentasi 7. Bekerjasama
benar Akuntabilitas:
o Lembar ceklis Penulis bersikap Meningkatkan
evaluasi tanggung jawab dalam manajemen yang
melakukan efektif dan efisien” dan
pengamatan “Meningkatkan
Nasionalisme: kualitas pelayanan
Penulis akan kesehatan dengan
melakukan memberikan layanan
pengamatan dengan yang paripurna.”
penuh semangat
Etika Publik:
Ketika melakukan
pengamatan penulis
akan bersikap cermat
Komitmen Mutu:
Penulis akan
menggunakan waktu
dengan efektif
Anti Korupsi:
Penulis akan
melakukan pengamatan
dengan jujur
2. Menyusun laporan 2. Tersedianya laporan Akuntabilitas:
hasil monitoring dan hasil monitoring dan Penulis bersikap
evaluasi evaluasi bertanggungjawab
48
dalam menyusun
laporan hasil
Nasionalisme:
Penulis melaporkan
hasil evaluasi dengan
penuh hati-hati dan
jujur
Etika Publik:
Ketika membuat
laporan hasil penulis
akan bersikap cermat
Komitmen Mutu:
Penulis akan
menggunakan waktu
dengan efektif
Anti Korupsi:
Penulis akan
mengutarakan dengan
jujur dan adil atas hasil
evaluasi yang
dilakukan
50
D. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Nama : Selvira Rezkyani Amalia Said, S.Kep.,Ns.
Unit Kerja : RSUD Kab. Buton
Waktu : 21 Juli s.d 19 Agustus 2021
2 Menyiapkan bahan
penerapan 6 langkah
cuci tangan yang benar
3 Melaksanakan
sosialisasi penerapan 6
langkah cuci tangan
yang benar
4 Melaksanakan
monitoring dan evaluasi
6 langkah cuci tangan
yang benar
51
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI
52
4 Melaksanakan Melaksanakan Adanya keluarga Menghimbau dan
monitoring dan pengamatan dalam pasien yang mengingatkan
evaluasi penerapan 6 langkah menetap untuk kembali dengan
cuci tangan yang benar menjaga pasien, sopan ketika mereka
sering lupa untuk lupa
mencuci tangan
saat sehabis dari
luar ruangan
Menyusun laporan hasil Kebingungan dan Menghubungi
monitoring dan evaluasi tidak mengerti pembimbing untuk
saat menyusun meminta arahan
laporkan hasil dalam menyelesaikan
evaluasi aktualisasi kendala
53
lembar penerima
leaflet, lembar ceklis)
3 Melaksanakan sosialisasi 30 Juli - 16 Tersampaikannya Terlaksana
penerapan 6 langkah cuci Agustus 2021 sosialisasi 6 langkah sesuai
tangan yang benar cuci tangan rancangan
54
Deskripsi Proses Kegiatan
Sebelum melakukan konsultasi kepada Mentor, terlebih dahulu saya menyiapkan
bahan-bahan yang diperlukan saat konsultasi. Setelah semua bahan telah siap, maka
saya bertemu Mentor untuk melaporkan rancangan kegiatan yang akan saya lakukan.
Setelah isi dalam rancangan sudah tersampaikan, maka Mentor memberikan persetujuan
terkait pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan. Selain berkoordinasi kepada
Mentor, saya juga berkoordinasi dengan atasan, Direktur RSUD Kab. Buton untuk
meminta persetujuan dan dukungan terkait pelaksaan kegiatan aktualisasi.
Uraian Kegiatan Yang Memuat Nilai Dasar Yang Melandasi
Pelaksanaan kegiatan konsultasi dengan pimpinan / direktur menunjukkan dukungannya
terhadap kegiatan aktualisasi yang berkaitan dengan implementasi tugas saya sebagai
staf dalam membentuk kerjasama dengan pimpinan dalam membahas kegiatan
aktualisasi (WoG/Whole of Government).
55
Tahap kegiatan 2 : Melaksanakan konsultasi kepada mentor terkait pelaksanaan
rancangan aktualisasi dan tahapan kegiatannya
Pada tahapan kegiatan ini, saya menyampaikan rencana kegiatan aktualisasi yang akan
saya lakukan dengan jelas dan sesuai antara kegiatan dengan tujuan yang akan dicapai
kepada mentor secara bertanggungjawab (Akuntabilitas). Selama penyampaian rencana
kegiatan terjadi musyawarah agar mencapai kata sepakat dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik (Nasionalisme). Saya berpenampilan rapih dan bertutur kata yang
santun dan berperilaku sopan (Etika Publik). Saya melakukan konsultasi menggunakan
waktu dengan seefektif mungkin dikarenakan mentor masih memiliki tugas penting
yang lain (Komitmen Mutu). Saya bertemu dengan pimpinan untuk membahas rencana
kegiatan sesuai dengan waktu yang telah disepakati bersama (Anti Korupsi).
Gambar 4.2 Melaksanakan pertemuan dengan mentor dan membahas rencana kegiatan
56
Tahapan kegiatan 3 : Meminta persetujuan mentor terkait kegiatan yang akan
dilakukan
Pada tahapan kegiatan ini, saya meminta persetujuan dan dukungan dengan
ditandatanganinya surat persetujuan terhadap kegiatan yang akan saya lakukan sebagai
bentuk tanggungjawab (Akuntabilitas) agar dapat melaksanakan kegiatan aktualisasi
dengan baik. Saat bertemu mentor saya menggunakan bahasa Indonesia baik,
(Nasionalisme). Dan mengguankan tata bahasa yang sopan dan sikap yang santun
(Etika Publik). Saya bertemu dengan mentor sesuai dengan waktu yang telah pimpinan
sepakati (Komitmen Mutu). Saya mencatat arahan dari pimpinan secara jujur dan
transparan sesuai dengan arahan yang pimpinan sampaikan (Anti Korupsi).
57
Tahapan kegiatan 4 : Meminta persetujuan dari Direktur RSUD untuk melaksanakan
aktualisasi
Pada tahapan kegiatan ini, saya meminta persetujuan dan dukungan kepada pimpinan
dengan ditandatanganinya surat persetujuan terhadap kegiatan yang akan saya lakukan
sebagai bentuk tanggungjawab saya (Akuntabilitas). Pada saat meminta persetujuan
pimpinan, pimpinan memperlakukan staf dengan baik dan tidak membeda-bedakan
antar staf (Nasionalisme). Setelah pimpinan menandatangani persetujuan, saya
mengucapkan terimakasih atas waktu yang telah beliau sediakan (Etika Publik). Saya
berkeyakinan penuh bahwa kegiatan yang telah direncanakan akan berjalan lancar,
efektif an efisien karena adanya dukungan dari pimpinan (Komitmen Mutu). Pimpinan
memberikan persetujuan dengan jujur dan tanpa adanya unsur paksaan (Anti Korupsi).
58
Tahapan kegiatan 5 : Meminta persetujuan dari kepala ruangan (Karu) perawatan anak
Pada tahapan kegiatan ini, saya meminta persetujuan dan dukungan kepada Kepala
Ruangan dengan ditandatanganinya surat persetujuan terhadap kegiatan yang akan saya
lakukan sebagai bentuk tanggungjawab saya (Akuntabilitas). Pada saat meminta
persetujuan Karu memperlakukan staf dengan baik dan tidak membeda-bedakan antar
staf (Nasionalisme). Setelah menandatangani persetujuan, saya mengucapkan
terimakasih atas waktu yang telah beliau sediakan (Etika Publik). Saya berkeyakinan
penuh bahwa kegiatan yang telah direncanakan akan berjalan lancar, efektif an efisien
karena adanya dukungan dari Karu (Komitmen Mutu). Karu memberikan persetujuan
dengan jujur dan tanpa adanya unsur paksaan (Anti Korupsi).
59
Manfaat Kegiatan Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Nilai Organisasi
Manfaat dari kegiatan konsultasi ini adalah terbentuknya koordinasi terkait pencapaian
visi dan misi serta dalam penerapan nilai organisasi di lingkungan rumah sakit umum
Daerah kabupaten buton. Selain itu, dari kegiatan konsultasi ini penulis dapat
memperoleh persetujuan untuk melakukan kegiatan aktualisasi yang bertujuan
meningkatkan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan misi instansi yaitu
“Meningkatkan manajemen yang efektif dan efisien” dan “Meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan dengan memberikan layanan yang paripurna”, serta kegiatan ini
menunjukkan penanaman nilai-nilai organisasi yaitu: Integritas, Profesional,
Kerjasama.
Analisis Dampak
1. Dampak Positif
Kegiatan konsultasi kepada Mentor, Direktur dan Karu melatih saya untuk
bertindak penuh tanggung jawab, disiplin, sopan, cermat dan kerja keras dalam
setiap tahapan kegiatan yang dilakukan.
2. Dampak Negatif
Jika kegiatan ini tidak dilakukan dengan baik, maka pimpinan dan mentor tidak
mudah percaya kepada penulis, tujuan dari kegiatan juga tidak dapat tercapai
serta akan terjadi sikap tidak saling menghormati dan menghargai antara
pimpinan dan staf yang ke depannya
60
Deskripsi Proses Kegiatan
Sebelum melakukan sosialisasi, terlebih dahulu saya menyiapkan bahan-bahan
yang diperlukan seperti membuat leaflet, poster, blanko daftar hadir dan blanko
penerima leaflet lalu melakukan pengecekkan ketersidiaan handsrub diwastafel . Setelah
semua bahan telah siap, maka saya bertemu Mentor untuk melaporkan persiapan
kegiatan yang akan saya lakukan. Setelah konsultasi telah dilaksanakan, maka Mentor
memberikan persetujuan terkait pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Uraian Kegiatan Yang Memuat Nilai Dasar Yang Melandasi
Menyiapkan segala bahan-bahan yang akan digunakan saat sosialisasi merupakan
kegiatan aktualisasi yang menunjukkan kode etik ASN yaitu bertanggung jawab dan
berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN).
Tahap Kegiatan 1 : Mendesain bahan leaflet dan poster 6 langkah cuci tangan yang
benar
Pada tahapan kegiatan ini, pertama-tama saya menyiapkan bahan untuk isi dan desain
yang saya cari melalui internet dengan bertanggung jawab (Akuntabilitas), dalam
membuat bahan design ini saya menggunakan Bahasa Indonesia yang baik sebagai
bentuk rasa cinta saya terhadap tanah air disesuaikan dengan tata penulisan istilah medis
yang disepakati (Nasionalisme). Isi bahan dan desain yang berkaitan dengan rancangan
aktualisasi yang akan saya laksanakan saya siapkan secara profesional sesuai dengan
kaidah yang berlaku (Etika Publik) serta menggunakan waktu secara efisien agar dapat
sesuai dengan jadwal yang telah disusun (Komitmen Mutu), di mana materi tersebut
diperoleh dari berbagai sumber dengan penuh semangat dan kerja keras (Anti
Korupsi).
61
Tahap Kegiatan 2 : Membuat daftar penerima leaflet
Pada tahapan kegiatan ini, saya merancang blanko dengan cermat (Akuntabilitas).
Kemudian, blanko tersebut saya rancang dengan susunan dan tata bahasa yang baik
(Nasionalisme). Dalam perancangan format blanko tersebut saya bersikap profesional
agar memperoleh hasil kegiatan aktualisasi yang maksimal (Etika Publik). Kecermatan
juga diperlukan dalam merancang blanko tersebut agar dapat meningkatkan mutu rumah
sakit (Komitmen Mutu). Blanko saya rancang dengan kerja keras agar sesuai dengan
tata format penulisan (Anti Korupsi).
62
Gambar 4.12 Membuat daftar hadir
63
Tahap Kegiatan 5 : Mengkonsultasikan persiapan kegiatan sosialisasi kepada mentor
Pada tahapan kegiatan ini, saya mempersiapkan semua bahan yang akan dikonsultasikan
ke mentor dengan penuh kejelasan dan keseimbangan (Akuntabilitas). Saya
mempersiapkan bahan dengan penuh kerja keras (Nasionalisme). Saya menyediakan
bahan yang akan dikonsultasikan dengan baik dan sesuai dengan rancangan aktualisasi
(Etika Publik). Saya menyiapkan bahan yang akan dikonsultasikan ke mentor agar
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, serta dapat bermanfaat bagi rumah sakit
(Komitmen Mutu). Saya mempersiapkan konsultasi dengan mandiri dan disiplin (Anti
Korupsi).
64
Gambar 4.15 Menempel poster
65
Analisis Dampak
1. Dampak Positif
Dampak persiapan semua bahan sosialisasi yaitu tersedianya bahan yang akan
digunakan dalam aktualisasi. Dengan tersedianya semua itu, penulis dapat
melanjutkan ke kegiatan selanjutnya sehingga dapat menyelesaikan kegiatan
aktualisasi tepat waktu sehingga dapat bermanfaat untuk semua masyarakat yang
berkunjung ke rumah sakit.
2. Dampak Negatif
Jika penyiapan bahan tidak dilaksanakan, maka akan ada unsur yang tidak
terpenuhi sehingga tujuan dari aktualisasi itu sendiri tidak tercapai.
66
Uraian Kegiatan Yang Memuat Nilai Dasar Yang Melandasi
Melakukan sosialisasi ke keluarga dan pengunjung terdapatnya nilai-nilai (Pelayanan
Publik) yaitu berpartisipatif dan tidak diskriminatif dalam melayani masyarakat.
67
Gambar 4.18 Pendristribusian leaflet 6 langkah cuci tangan yang benar
68
Tahapan kegiatan 4 : Sosialisasi 6 langkah cuci tangan yang benar
Pada tahapan kegiatan ini, saya menyampaikan materi sosialisasi kepada pengunjung
ruangan dengan jelas berdasarkan materi leaflet (Akuntabilitas). Dalam menyampaikan
edukasi kita harus percaya diri agar masyarakat mempercayai dan yakin akan informasi
yang diberikan dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar agar mudah
dipahami. Tidak adanya deskriminasi sehingga memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu (Nasionalisme) dan menerapkan sikap sopan santun dan saling menghormati
saat melakukan sosialisasi (Etika Publik). Saya membawakan materi sesuai dengan apa
yang telah saya siapkan (Komitmen Mutu). Saya membawakan materi dengan penuh
tanggungjawab (Anti Korupsi).
69
Gambar 4.21 Mendemonstrasikan 6 langkah cuci tangan yang benar
70
upaya pencegahan infeksi. Selain itu, sesuai dengan misi instansi yaitu “Meningkatkan
manajemen yang efektif dan efisien” dan “Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
dengan memberikan layanan yang paripurna” serta kegiatan ini menunjukkan
penanaman nilai-nilai organisasi yaitu: Integritas, Profesional, Efektif dan Efisien.
Analisis Dampak
1. Dampak positif
Jika seluruh tahap sosialisasi dilakukan dengan benar maka ini akan menjadi
langkah yang baik untuk peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada
pasien/ petugas/ pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi.
2. Dampak negatif
Jika sosialisasi tidak dilaksanakan, maka akan berdampak kegiatan aktualisasi
tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan, tidak adanya rasa tanggungjawab
dan tidak adanya rasa kepedulian terhadap peningkatan pelayanan di rumah sakit.
71
Tahapan kegiatan 1 : Melaksanakan pengamatan dalam penerapan 6 langkah cuci
tangan yang benar
Pada saat saya melaksanakan pengamatan, saya menggunakan teknik pengamatan
cermat dan profesional. Di mana saat saya mengamati sasaran dengan jelas sesuai
dengan tahapan 6 langkah cuci tangan yang benar (Akuntabilitas). Dalam
memonitoring saya berlaku santun (Nasionalisme). Jika keluarga ataupun pengunjung
yang lupa untuk cuci tangan maka saya akan mengarahkan dengan kalimat yang baik
(Etika Publik). Pengamatan sosialisasi disesuaikan dengan lembar check list yang
sudah disusun (Komitmen Mutu) serta membuat laporan monitoring secara transparan
(Anti Korupsi).
72
Tahapan kegiatan 2 : Menyusun laporan hasil monitoring dan evaluasi
Pada tahapan kegiatan ini, saya membuat laporan sosialisasi sebagai bentuk kejelasan
dan pertanggungjawaban dalam kegiatan yang telah saya lakukan (Akuntabilitas).
Dalam membuat laporan, saya meminta bimbingan mentor dan berdiskusi
(Nasionalisme). Saya dalam menyusun laporan sosialisasi menggunakan kalimat yang
baik (Etika Publik). Saya membuat laporan sosialisasi dilaporkan sesuai dengan hasil
yang diperoleh di lapangan (Komitmen Mutu) serta membuat laporan secara
transparan (Anti Korupsi).
Tahapan kegiatan 3 : Melaporkan pada mentor atau pimpinan tentang hasil kegiatan
yang telah dilakukan
Pada tahapan kegiatan ini, saya membuat laporan sosialisasi sebagai bentuk kejelasan
dan pertanggungjawaban dalam kegiatan yang telah saya lakukan (Akuntabilitas).
Dalam membuat laporan, saya berdiskusi dengan mentor dan meminta bimbingan ke
pembimbing (Nasionalisme). Dalam menyusun laporan sosialisasi menggunakan
kalimat yang baik (Etika Publik). Saya membuat laporan sosialisasi dilaporkan sesuai
dengan hasil yang diperoleh di lapangan (Komitmen Mutu) serta membuat laporan
secara transparan (Anti Korupsi).
73
Gambar 2.25 Melaporkan hasil kegiatan yang telah dilakukan
74
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan seluruh kegiatan aktualisasi “Optimalisasi
Penerapan 6 Langkah Cuci Tangan Yang Benar Oleh Keluarga Dan Pengunung Pasien
Di Ruang Perawatan Anak RSUD Kabupaten Buton” dengan menerapkan nilai-nilai
dasar ASN berupa Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti
Korupsi (ANEKA), maka penulis dapat menarik kesimpulan antara lain:
1. Kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan mulai tanggal 21 Juli s.d 19 Agustus 2021
telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yang meliputi Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dan
kedudukan serta peran PNS dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai perawat
yang profesional di instansi tempat penulis bekerja. Selain itu, aktualisasi yang
dilakukan dapat memberikan sumbangsih dalam upaya peningkatkan pencegahan
terjadinya infeksi di lingkup Rumah Sakit.
2. Dengan adanya kegiatan aktualisasi ini telah mewujudkan tujuan pengoptimalan
penerapan 6 langkah cuci tangan yang benar oleh keluarga dan pengunjung pasien
melalui kegiatan sosialisasi yang telah dilaksanakan. Hal ini terlihat daril hasil
monitoring dan evaluasi melalui pengamatan dengan lembar ceklis bahwa adanya
perubahan perilaku dan inisiatif dari keluarga ataupun pengunjung secara bertahap
untuk selalu melaksanakan langkah-langkah cuci tangan sebelum masuk dan
keluar dari ruang perawatan untuk meminimalisir terjadi infeksi silang.
B. Saran
Adapun saran terkait kegiatan aktualisasi nilai dasar, peran dan kedudukan ASN
dalam “Optimalisasi Penerapan 6 Langkah Cuci Tangan Yang Benar Oleh Keluarga
dan Pengunung Pasien Di Ruang Perawatan Anak RSUD Kabupaten Buton” yang
telah dilaksanakan seluruh rangkaian tahapan kegiatannya, antara lain :
1. Mengingat manfaat dan pentingnya habituasi nilai-nilai ANEKA dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai ASN, maka diharapkan nilai-nilai ANEKA
tetap diaktualisasikan dalam melakukan tugas pokok dan fungsi sebagai seorang
Aparatur Sipil Negara yang berkaitan dengan pelayanan publik milik pemerintah
75
sehingga terbentuk sebuah kesadaran nasional yang orientasinya pada peningkatan
mutu di segala dimensi kehidupan.
2. Pelayanan kesehatan pada anak diharapkan bisa mendapatkan perhatian khusus
dari masyarakat dan pemerintah karena anak-anak Indonesia merupakan penerus
generasi bagi bangsa ini, maka kesehatan mereka menjadi perhatian kita bersama
demi meningkatkan derajat kesehatan pada semua anak Indonesia.
76
DAFTAR PUSTAKA
Pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Manajemen Aparatur Sipil
Negara: Modul Pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Wholeof Goverment: Modul
Pelatihan dasar Calon Republik Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III tentang Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III tentang Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
77
JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI
78
LAMPIRAN
KEGIATAN 1
79
STRATEGI PEMBIMBINGAN Rincian Pelaksanaan Bimbingan
80
2 19/08/2021 Yang dimonitoring Dibimbing
& evaluasi hanya tentang
terkait input proses bagaimana
& output hasil
pelaksanaan monitoring &
kegiatan saja. evaluasi
Sesuaikan dengan
yang dilakukan,
apakah input/
outputnya berjalan
sesuai rencana atau
tidak
81
4 23/08/2021 Penjelasan Revisi bab 4-5
ANEKA anda
lumayan, hanya
saja sistematika
penulisan tidak
sama dengan yang
diberikan sehingga
bukti yang
ditampilkan sangat
kecil & sangat
terbatas. Sebaiknya
karena ini laporan
hasil, tampilkanlah
bukti dengan jelas.
Untuk kesimpulan,
yang disimpulkan
adalah apakah
tujuan umum &
tujuan khusus
tercapai atau tidak
& apa buktinya.
82
5 24/05/2021 Sudah lengkap, Menyusun
semoga nantinya laporan sesuai
tidak banyak arahan coach
perbaikan. Tabel
hasil monitoring
dan lembar ceklis
di letakkan
dilampiran.
83
84
85
86
87
LAMPIRAN
KEGIATAN 2
Leaflet
88
Cuci Tangan Syarat Cuci Tangan RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN BUTON
Mencuci tangan dengan 6 langkah cuci tangan Menggunakan air bersih yang dialirkan
adalah salah satu tindakan untuk membersihkan Menggunakan sabun
tangan dari kuman dan mikroorganisme dengan Mencuci tangan di lakukan 40-60 detik
menggunakan sabun antiseptik dan air mengalir Keringkan tangan dengan kain / tissue atau
atau larutan berbasis alkohol. keringkan dengan diangin-anginkan
Cacingan Tipes
89
Visi Misi Rumah Sakit 6 Langkah Cuci Tangan Kapan Waktunya?
Umum Daerah Kab. Buton Yang Benar (WHO)
VISI
Sebelum Makan
“Menjadi Rumah Sakit Terakreditasi yang Peka
Budaya dan Terjangkau”
90
LAMPIRAN
KEGIATAN 3
91
92
93
LAMPIRAN
KEGIATAN 4
94
HASIL MONITORING DAN EVALUASI
CUCI TANGAN YANG BENAR
Sosialiasi penerapa 6 langkah cuci tangan yang benar oleh keluarga dan pengunjung
pasien yang dilaksanakan di ruang perawatan anak Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Buton melibatkan 10 peserta sosialisasi, baik itu dari keluarga ataupun pengunjung pasien.
Dari seluruh kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan dari tanggal 21 Juli s.d 19 Agustus, di
dapatkan hasil monitoring dan evaluasi kegiatan sebagai berikut :
97
98