Oleh :
NDH: 24
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya, penyusun dapat diberikan kekuatan dan kesehatan dalam mengikuti Dilat Prajabatan
Golongan II Angkatan XVIII Tahun 2021 dan menyelesaikan rancangan laporan aktualisasi nilai-
nilai dasar ASN yang berjudul “Peningkatan kulitas sampel sputum dan urine melalui
edukasi dan poster di uptd puskesmas ladianta kabupaten konawe kepulauan ”.
Sebagai peserta pada Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2020 Angkatan XVIII Kelompok XII,
penulis menyadari bahwa keberhasilan implementasi nilai-nilai dasar profesi ASN (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) dalam pelaksanaan tahapan
kegiatan aktualisasi dapat terwujud atas bantuan dan dukungan berbagai pihak. Karenanya pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan atas segala dukungan yang telah menyetujui
pelaksanakan Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021.
2. Bapak Syahruddin Nurdin, SE selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memberikan fasilitas dan arahan selama kegiatan
berlangsung.
3. Bapak Umar, S.Pd selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Kabupaten Konawe Kepulauan yang telah membantu kelancaran selama kegiatan
berlangsung.
4. Bapak Ir. H. Amir Ma’sum selaku Coach Kelompok VII Angkatan XVIII yang telah
memberikan bimbingan, dukungan dan arahan kepada peserta sehingga Laporan Rancangan
Aktualisasi dapat terselesaikan.
5. Bapak Drs. Amalul Syahid, M.Si selaku penguji Kelompok VII Angkatan XVIII yang telah
memberikan bimbingan, dukungan dan arahan kepada peserta sehingga Laporan Rancangan
Aktualisasi dapat terselesaikan.
6. Bapak Irfan, S. Si selaku mentor yang telah memberikan bimbingan, dukungan dan arahan
kepada peserta sehingga Laporan Rancangan Aktualisasi ini dapat terselesaikan.
7. Seluruh Widiyaiswara Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Lingkup Pemerintah Provinsi
Sulawesi Tenggara yang telah memberikan ilmunya.
iv
8. Panitia Pelaksana Pelatihan Dasar CPNS Formasi Umum Golongan II Kabupaten Konawe
Kepulauan Tahun 2021
9. Kepada ibu Saya Hj.Siti fatimah Orang Tua saya dan saudara saya Juliesi ranla,Trihartono
ranla dan Bintang ranla yang senantiasa selalu memberikan do’a dan dukungan serta motivasi
dalam menyelesaikan segala rangkaian kegiatan selama Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021
10. Terimah kasih kepada kedua mertua saya Maharasa dan Suharti yang sealalu memberi
dukungan untuk menyelesaikan Aktualisasi
11. Terimah kasih yang tak terhingga kepada suami Tercinta Bripka Jabal nur beserta Anak-
anakku tersayang Ratu,Rakha,Raisa yang sealalu membantu dan memberi motivasi dalam
menyelesaikan segala rangkaian kegiatan selama Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021
12. Teman-teman pelatihan dasar CPNS tahun 2021 angkatan XVII dan XVIII yang saling
membantu dan memberikan semangat selama kegiatan
Demikian Laporan Aktualisasi ini disusun, semoga bermanfaat dan dapat memberi kontribusi
bagi pelaksanaan program di Puskesmas Ladianta, Kec.Wawonii timur laut, Kab.Konawe
Kepulauan.
v
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 Jumlah tenaga kesehatan di puskesmas Ladianta Tahun 2019 ................................. 13
Tabel 2.3 Identifikasi isu terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan........................ 23
2 Wawonii Utara 4
viii
Gambar 3.2 Surat Dukungan Pimpinan .................................................................. 39
Mandiri di Rumah
.............................................................................................................................. 46
Gambar 3.8 Alat yang di Gunakan dalam Proses Pelaksanaan Kuis Game Aplikasi .47
ix
BAB I
PEDAHULUAN
1
dapat sebisa mungkin segera diatasi, baik itu isu dari pasien, keluarga pasien bahkan petugas
kesehatan itu sendiri.
2
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis membuat rancangan aktualisasi nilai dasar profesi
ASN dengan judul “Peningkatan kualitas sampel sputum dan urine melalui edukasi dan
poster di UPTD Puskesmas Ladianta Kabupaten Konawe Kepulauan”.
1.2. Tujuan Aktualisasi
1.2.1. Tujuan Umum
1. Untuk mengaktualisasikan dan mewujudkan pelaksanaan nilai – nilai akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korups.
2. Untuk mengetahui kedudukan dan peran ASN dalam NKRI ( Manajemen ASN, Whole of
Government, pelayanan Publik )
3. Untuk mewujudkan tercapainya visi dan misi organisasi dalam hal kesehatan
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Mampu melakukan sosialisasi terhadap pimpinan dan rekan sejawat
2. Mampu melakukan tindakan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur ( SOP )
3. Mampu membuat poster dan benner dengan meminta bantuan percetakan /prodigi
4. Mampu melakukan kegiatan pemasangan poster dengan meminta ijin kepada pimpinan
5. Mampu melakukan kegiatan sosialisasi kepada pasien bagaimana cara penampungangan
sampel sputum dan urine yang benar dan memberikan kuisioner
6. Mampu mengevaluasi kegiatan seberapa efektif adanya edukasi dan poster kepada pasien
bagaimana cara penampungan sampel sputum dan urine yang benar
1.3. Manfaat Aktualisasi
Adapun manfaat dari pembuatan aktualisasi ini adalah:
a. Manfaat pribadi:
1. Mewujudkan Akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas jabatan sehingga memiliki
tanggung jawab dan integritas
2. Mengedepankan Nasionalisme dalam pelaksanaan tugas jabatan sehingga bekerja atas
dasar nilai-nilai Pancasila
3. Menjunjung tinggi standar Etika Publik dalam pelaksanaan tugas jabatan
4. Mampu menerapkan nilai-nilai Komitmen Mutu sehingga mewujudkan pelayanan
prima di lingkungan kerja
5. Mengedepankan sikap Anti Korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan
korupsi di lingkungan instansi
3
6. Menjadi motivasi dan semangat untuk selalu melakukan aktualisasi nilai dasar ASN
untuk jangka panjang.
b. Manfaat untuk institusi
Meningkatnya kualitas pelayanan uptd puskesmas ladianta khususnya di
laboratorium dengan terlaksananya pengambilan sampel urine dan sputum yang benar
yang optimal dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
c. Manfaat untuk masyarakat:
1. Masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal khususnya edukasi kualitas sampel
sputum urine yang baik.
2. Masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman sehingga dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR,
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
2.1 Gambaran Umum Organisasi
Luas Wilayah yaitu 90,58 km2 dengan jumlah penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Ladianta pada tahun 2019 sebanyak 3563 jiwa yang tersebar di 1 wilayah
kelurahan.
5
Tabel 2.1 Jumlah penduduk di wilayah puskesmas Ladianta
6
2) Meningkatkan Kualitas SDM yang professional
3) Meningkatkan Kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
4) Membangun sistem informasi dan manajemen Puskesmas
5) Meningkatkan pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang Kesehatan
6) Mengelolah lingkungan dengan baik
2.1.3. Nilai Organisasi
Melayani Dengan Sehati
S : Senyum : Melayani pasien dengan senyum
E : Empati : Melakukan pelayana dengan penuh empati
H : Handal : Menjadi petugas kesehatan yang handal
A : Aman : Aman diri,Aman pasien, Aman Lingkungan.
T : Tepat : Tepat waktu dan disiplin
I : Inovatif : Berinovasi demi kemajuan kesehatan masyarakat wawonii Timur
laut
7
2.1.4. Struktur Organisasi
8
2.1.5. Tugas pokok dan Fungsi puskesmas
a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Memantau penyelenggaraan pembangunan lintas kestoral termasuk oleh
masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta
mendukung pembangunan kesehatan. Di samping itu Puskesmas aktif membantu dan
melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di
wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan upaya yang dilakukan oleh
Puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit
tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
b. Pusat pemberdayaan masyarakat
10
d. Mengevaluasi data laboratorium untuk memastikan akurasi dan prosedur
pengendalian mutu dan mengembangkan pemecahan masalah yang berkaitan
dengan data uji hasil
e. Mengevaluasi teknik, instrumen, dan prosedur baru untuk menentukan manfaat
kepraktisannya
f. Membantu klinisi dalam pemanfaatan data laboratorium secara efektif dan
efisien untuk menginterpretasikan hasil uji laboratorium
g. Merencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan
laboratorium
h. Membimbing dan membina tenaga kesehatan lain dalam bidang teknik
kelaboratoriuman
i. Merancang dan melaksanakan penelitian dalam bidang laboratorium Kesehatan
2.1.6. Data – data sumberdaya yang dimiliki unit kerja dan data – data terkait isu
a. Ketenagaan Puskesmas
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu unsur terpenting dalam
organisasi. Jalan tidaknya suatu organisasi sangat tergantung dari keberadaan SDM..
Adapun Jumlah tenaga pegawai Puskesmas (PNS) Ladianta sebanyak 37orang, terdiri
dari
11
Laboran 0
Asisten Apoteker 0
b. Peralatan dan Sarana Kesehatan
a) Sarana Puskesmas
Puskesmas Ladianta dalam melaksanakan kegiatannya baik promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif ditunjang oleh:
1) Puskesmas Pembantu sebanyak 1 unit
2) Kendaraan roda dua sebanyak 11 unit
3) Posyandu aktif sebanyak 10 unit
4) Posyandu Usia Lanjut sebanyak 10 unit
5) Dukun terlatih sebanyak 2 orang
6) Kader posyandu sebanyak 50 orang
b) Kondisi Fisik Gedung Puskesmas Ladianta
Jumlah seluruh ruangan Puskesmas sebanyak 16ruangan dengan luas sangat
bervariasi, dari seluruh ruangan tersebut difungsikan sebagai Ruang Kartu, Ruang
Kepala Puskesmas, Ruang Tata Usaha, Poliklinik KIA dan KB, Ruang Apotik, ,
Poliklinik Gigi dan Mulut, Poliklinik Umum, Gudang Obat, Ruang P2, Ruang
Promkes/gizi, Ruang Rapat dan 8 Kamar Mandi/WC ( Data Primer Kepegawaian
Puskemas Ladianta 2019 ).
c. Data-Data Terkait Isu
Menurut data kuantitaif dari pasien TB yang berkunjung di uptd puskesmas
ladianta pada bulan Januari 2021 yang melakukan pemeriksaan Tb sebanyak 5 orang
dan teridentifikasi positif TB sebanyak 1 orang dan dari 1 orang tersebut sedang
melakukan pengobatan
Dari data kontitatif yang saya ambil di bulan januari 2021 di puskesmas ladianta
jumlah kunjangan ibu hamil untuk pemeriksaan urine sebanyak 10 orang dari 10 desa
wilayah kerja puskesmas ladianta
2.2. Konsepsi Nilai Dasar Kedudukan dan Peran ASN
Ada lima (5) nilai dasar profesi PNS, yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu, dan antikorupsi. Nilai dasar ASN merupakan modal awal
seorang ASN dalam menjalankan tugasnya. Sebelum mengimplementasikan nilai dasar
PNS, ada satu tahap yang dilalui yaitu tahap internalisasi yitu proses pemahaman atas
nilai yang terkandung dari masing-masing poin ANEKA yaitu:
12
2.2.1. Akuntabilitas
13
h. Kejelasan adalah Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
i. Konsistensi adalah Sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai
pada tercapai tujuan akhir.
( Sumber: Akuntabilitas, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan, Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara, 2015)
2.2.2. Nasionalisme
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan, yaitu:
14
3. Sila ketiga: Persatuan Indonesia
Semangat kebangsaan adalah mengakui manusia dalam keragaman dan terbagi
dalam golongan-golongan. Keberadaan bangsa Indonesia terjadi karena memiliki
satu nyawa, satu asal akal yang tumbuh dalam jiwa rakyat sebelumnya yang
menjalani satu riwayat, yang membangkitkan persatuan karakter dan kehendak
untuk hidup dalam suatu wilayah geopolitik nyata.
Selain kehendak hidup bersama, kebersamaan bangsa Indonesia yang didukung
oleh semangat gotong royong. Dengan kegotong royongan itulah Indonesia harus
mampu melindungi segenap bangsa Indonesia dan tumpah darah Indonesia bukan
membela atau mendiamkan suatu unsur masyarakat atau bagian tertentu dari
territorial Indonesia. Tujuan nasionalisme yang mau didasari dari semangat gotong
royong yaitu ke dalam dan ke luar. Ke dalam berarti kemajemukan dan
keanekaragaman budaya, suku, etnis, agama yang mewarnai kebangsaan Indonesia
tidak boleh dipandang sebagai hal negative dan menjadi ancaman yang bisa saling
memperkaya khazanah budaya dan pengetahuan melalui proses penyerbukan
budaya ke luar berarti memuliakan kemanusiaan universal, dengan menjunjung
tinggi persaudaraan, perdamaian dan keadilan antar umat manusia.
4. Sila keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Demokrasi permusyawaratan mempunya dua fungsi. Fungsi pertama, badan
permusyawaratan/perwakilan bisa menjadi ajang memperjuangkan aspirasi
beragam golongan yang ada di masyarakat.
5. Sila kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia
Dalam rangka mewujudkan keadilan sosial, para pendiri bangsa menyatakan bahwa
Negara merupakan organisasi masyarakat yang bertujuan menyelenggarakan
keadilan. Keadilan sosial juga merupakan perwujudan imperative etis dari amanat
pancasila dan UUD 1945.
Peran Negara dalam mewujudkan rasa keadilan sosial antara lain
a) perwujudan relasi yang adil di semua tingkat sesitem kemasyarakatan
b) pengembangan struktur yang menyediakan kesetaraan kesempatan
c) proses fasilitasi akses atas informasi, layanan dan sumber daya yang
diperlukan
15
d) dukungan atas partisipasi bermakna atas pengambilan keputusan bagi semua
orang.
2.2.3. Etika Publik
Etika merupakan refleksi atas standar norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik.
Adapun nilai-nilai indikatornya adalah sebagai berikut :
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.
2.2.4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan tindakan untuk mengahrgai efektivitas, efisiensi,
inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu dalam penyelengaraan pemerintahan dan
pelayanan publik. Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang
harus diperhatikan, yaitu:
a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan
efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik
menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas organisasi tidak hanya
16
diukur dari performa untuk mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan
waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan
terpenuhnyainya kebutuhan pelanggan.
b. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa
menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi
penggunaan sumber daya, penaylahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan
mekanisme yang ke luar alur.
c. Inovasi
Inovasi pelayanan public adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga
akan memotivasi setiap indovidu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang
diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan public yang berbeda dari
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
d. Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia,
proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu
mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan
sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya. Mutu
merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil
kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan
organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
2.2.5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas
segala tingkah atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh
keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun
tidak langsung.Adapun nilai - nilai indikator nya adalah sebagai berikut :
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan
integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi
probadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan
transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain,
sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang.
b. Peduli
17
Kepedulian seseorang kepada sesame menjadikan seseorang memiliki sifat kasih
sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan
lingkungan sekelilingnya dimana masih terdapat banyak orang yang tidak mampu,
menderita, dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan
terdoga untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia
malah berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu
sesama.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak
bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang dimiliki
seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja
secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-
pihak yang tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.
d. Disipilin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi untuk
terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu
memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip
kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang
mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus
dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
e. Tanggung jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi
kemaslahatan sesame manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang
dilakukannya akan dipertanggung jawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang
Maha Esa, masyarakat, Negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini
maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
f. Kerja keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil kerjanya
demi terwujudnya kemanfaatan public yang sebesar-besarnya. Ia mencurahkan
daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan
sebaik-baiknya. Ia tidak akan memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.
g. Sederhana
18
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya
dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan.
ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang
menjadi modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar
harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan selalu
memicu untuk mencari harta sebanyak banyaknya.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebatilan. Ia tidak akan mentolerir adanya
penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas. Ia juga berani
berdiri sendiri dalam kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman
sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya. Ia
tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak
kepada hal-hal yang menyimpang.
i. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima
sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk mendaoatkan lebih
dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan memberi
kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin
mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.
2.2.6. Whole of Government
Whole of Government atau disingkat WoG didefinisikan sebagai “Suatu model
pendekatan integratif fungsional satu atap” yang digunakan untuk mengatasi wicked
problems yang sulit dipecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik atau keadaan
yang melekat antara lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan
perilaku.
Salah satu bentuk penerapan WoG pada pelayanan publik adalah e-
Government. E-government adalah tata kelola pemerintahan (governance) yang
diselenggarakan secara terintegrasi dan interaktif berbasis teknologi IT, agar
hubungan-hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat dapat
berlangsung lebih efisien, efektif, produktif dan responsif. Hasil atau manfaat yang
diperoleh melalui e-government antara lain adalah:
19
Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), efisien
dan efektif.
Hemat anggaran dan tepat waktu.
Transparan sehingga peluang terjadinya kecurangan (fraud), suap dan korupsi akan
banyak berkurang.
Tingkat akurasi (ketepatan) dan kualitas pelayanan meningkat dan tingkat
kesalahan berkurang.
Kemudahan akses dan kenyamanan pelayanan meningkat sehingga kepuasan publik
juga meningkat.
2.2.7. Manajemen ASN
Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah, sedangkan yang dimaksud Manajemen Pegawai Negeri Sipil
adalah pengelolaan pegawai negeri sipil untuk menghasilkan pegawai negeri sipil
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dalam Konsep Manajemen ASN
ini dikenal apa yang disebut dengan sistem merit. Sistem Merit adalah kebijakan dan
manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara
adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit,
agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.
Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat
oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundangundangan sedangkanPegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan. Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan
kebutuhan, pengadaan, pangkat dan Jabatan, pengembangan karier, pola karier;
promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin;
pemberhentian, jaminan pensiun dan jaminan hari tua dan perlindungan.
20
2.2.8. Pelayanan Publik
Istilah pelayanan dalam bahasa Inggris adalah “service”. A.S. Moenir
mendefinisikan “pelayanan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan landasan tertentu dimana tingkat pemuasannya hanya dapat
dirasakan oleh orang yang melayani atau dilayani, tergantung kepada kemampuan
penyedia jasa dalam memenuhi harapan pengguna.” Pelayanan pada hakikatnya
adalah serangkaian kegiatan, karena itu proses pelayanan berlangsung secara rutin dan
berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan organisasi dalam masyarakat. Proses
yang dimaksudkan dilakukan sehubungan dengan saling memenuhi kebutuhan antara
penerima dan pemberi pelayanan. Selanjutnya A.S. Moenir menyatakan bahwa proses
pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung inilah yang
dinamakan pelayanan. Jadi dapat dikatakan pelayanan adalah kegiatan yang bertujuan
untuk membantu menyiapkan atau mengurus apa yang diperlukan orang lain.
Dari definisi tersebut dapat dimaknai bahwa pelayanan adalah aktivitas yang
dapat dirasakan melalui hubungan antara penerima dan pemberi pelayanan yang
menggunakan peralatan berupa organisasi atau lembaga perusahaan. Dalam kamus
Bahasa Indonesia (1990), pelayanan publik dirumuskan sebagai berikut :
a. Pelayanan adalah perihal atau cara melayani.
b. Pelayanan adalah kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang
dan jasa.
c. Pelayanan medis merupakan pelayanan yang diterima seseorang dalam
hubungannya dengan pensegahan, diagnosa dan pengobatan suatu gangguan
kesehatan tertentu.
d. Publik berarti orang banyak (umum).
Pengertian publik menurut Inu Kencana Syafi’ie, adalah “Sejumlah manusia
yang memiliki kebersamaan berfikir, perasaan, harapan, sikap dan tindakan yang
benar dan baik berdasarkan nilai- nilai norma yang mereka miliki”. Berdasarkan
ketentuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, diatur
bahwa Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Penyelenggaraan pelayanan publik
berasaskan kepentingan umum, kepastian hokum, kesamaan hak, keseimbangan hak
21
dan kewajiban, keprofesionalan, partisipatif, persamaan perlakuan/tidak
diskriminatif, keterbukaan, akuntabilitas, fasilitas dan perlakuan khusus bagi
kelompokrentan, ketepatan waktu dan kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
Adapun tujuan dari pelayanan public adalah sebagai berikut:
Terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak, tanggung jawab,
kewajiban, dan kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan penyelenggaraan
pelayanan publik;
Terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang layak sesuai dengan
asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik;
Terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan public sesuai dengan peraturan
perundang-undangan; dan
Terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dalam
penyelenggaraan pelayanan publik.
(Sumber: Nasionalisme, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan,
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara, 2017)
PelayananPublik: Pelayanan
yang diberikan pihak rekanan
kurang responsif.
2 Merencanakan, Kurang optimalnya Manajemen ASN :
administrasi data pasien Belum adanya sikap
mengatur,
profesionalisme yang
22
melaksanakan dan pada form permintaan ditunjukkan oleh petugas
mengevaluasi pemeriksaan laboratorium
Whole Of Government :
kegiatan Belum adanya koordinasi yang
baik sesama petugas, terutama
laboratorium
saat pencatatan oasien
Pelayanan Publik :
Tidak adanya sikap partisipatif
dan responsif dari petugas
3 Mengembangkan Kurangnya edukasi Manajemen ASN :
Belum adanya sikap
Prosedur untuk proses persiapan dalam
profesionalisme yang
Mengambil dan penampungan sampel ditunjukkan oleh petugas
memproses spesimen sputum dan urine di
Whole Of Government:
puskesmas ladianta. Belum adanya kolaborasi dan
koordinasi yang baik seperti
kolaborasi antara petugas
pengadaan media poster
Pelayanan Publik :
Tidak adanya prinsip
transparan serta tidak adanya
inovasi yang efektif dan
efisiennya dalam melakukan
pembuatan poster
Adapun alasan penulis mengambil isu ini karena berdasarkan pengamatan penulis masih
banyaknya pasien yang belum mengetahui tata cara penampungan sampel urine dan sputum
yang baik dan benar, sementara hal terpenting dalam pemeriksaan laboratorium adalah proses
pengambilan sampel (Pra Analitik), dimana jika proses tersebut tidak dilakukan dengan cara
yang baik dan benar maka akan mengurangi kualitas sampel dan mempengaruhi hasil
pemeriksaan laboratorium.
Berdasarkan isu tersebut, maka dilakukan penetapan isu berdasarkan pertimbangan
tupoksi sebagai tenaga analis kesehatan , dukungan data sesuai dengan yang telah
dicantumkan sebelumnya yakni Kurangnya edukasi proses persiapan dalam penampungan
sampel sputum dan urine di puskesmas ladianta.
sehingga diperlukan sebuah inovasi baru untuk mengatasi isu, dengan pertimbangan
tersebut maka ketiga isu tersebut menjadi isu yang ditetapkan untuk kemudian dianalisis.
23
2.3.2. Penetapan Isu
Tehnik analisis ditindak lanjuti menggunakan metode analisis APKL. Dengan
cara menentukan tingkat Aktualitas, Problematik, Khalayak dan Layak, selanjutnya
menentukan skala nilai 1-5. Isu yang memiliki total skor tertinggi setelah perankingan
merupakan isu prioritas.
1. Aktual : Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di masyarakat
2. Problematik : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
dicarikan solusinya sesegera mungkin
3. Khalayak : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Layak : Masuk akal, realistis, relevan untu dimunculkan inisiatif
pemecahan masalah
Tabel 2.4 Tabel penetapan isu
Kriteria
NO ISU TERIDENTIFIKASI total rangking
A P K L
Kurang optimalnya penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD) pada petugas
1 4 3 4 5 16 III
laboratorium saat melakukan pemeriksaan
laboratorium di puskesmas ladianta
Kurang optimalnya administrasi data pasien
2 pada form permintaan pemeriksaan 5 4 4 4 17 II
laboratorium di puskesmas ladianta
Kurangnya edukasi proses persiapan
dalam penampungan sampel sputum dan
3 urine di puskesmas ladianta.
5 5 5 5 20 I
Keterangan:
Kriteria APKL:
24
2.3.2 GAMBARAN ISU
1. Penyebab Terjadinya ISU
a. Kurangnya pemahaman pasien tentang persiapan dan tata cara pengambilan
sampel
b. Kurangnya komunikasi antara petugas dan pasien
c. Tidak adanya sarana edukasi pasien tentang cara pengambilan sampel
2. Dampak Jika Isu Tidak Terselesaikan
a. Sampel yang di peroleh memiliki kualitas yang kurang baik sehingga dapat
mempengaruhi hasil pemeriksaan
b. Pasien akan melakukan pengambilan sampel yang berulang kali
c. Dapat menimbulkan ketidak nyamanan dan keluhan dari pasien
d. Pemborosan pada wadah penampungan sampel
25
2.3.4. Analisis Dampak
belum
belum optimalnya
tersedianya Pembuatan SOP
sosialisasi
sarana edukasi
26
2.3.5. Kegiatan Kreatif Pemecahan Isu
Masalah kegiatan
27
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
29
TABEL RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
Tabel 3.1 kegiatan 1 Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak “Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas
mentor,terkait mengenai kegiatan yang akan dilakukan”
Tahapan Output Keterkaitan Dengan Keterkaitan Dengan
No Kegiatan Keterkaitan Dengan Mata Diklat
Kegiatan Kegiatan Visi Misi Nilai-Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan 1.Menyiapka Tersedian Akuntabilitas Dengan Kegiatan Terwujudnya nilai-
konsultasi n bahan ya bahan Menyiapkan bahan konsultasi ini dilakukan untuk nilai organisasi
dengan kepala konsultasi konsultasi
dengan memperhatikan menyelaraskan yaitu melalui sikap
puskesmas / rencana rencana
mentor,terkait kegiatan kegiatan kejalasan target persepsi dengan norma kesopanan,
mengenai pimpinan sehingga kesantunan dan
kegiatan yang Nasionalisme
dapat berkontribusi Terampil
akan dilakukan Bahan konsultasi dipersiapkan
dalam visi
dengan integritas
puskesmas yaitu “
Etika Publik Menjadi pusat
Bahan konsultasi dibuat pelayanan
dengan cermat Kesehatan
Masyarakat
Komitmen Mutu
Wawonii Timur
Bahan konsultasi ditujukan
Laut yang
untuk perbaikan berkelanjutan
Profesional,
Anti Korupsi Berkualitas dan
Dalam menyiapkan bahan
30
konsultasi tidak disusupi ramah pasien “
kepentingan pribadi
34
Tabel 3.2 Kegiatan 2 Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak “Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP)”
Tahapan Output Keterkaitan Dengan Keterkaitan Dengan
No Kegiatan Keterkaitan Dengan Mata Diklat
Kegiatan Kegiatan Visi Misi Nilai-Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2 Membuat 1.Mencari Tersedian Akuntabilitas Dengan penyusunan Terwujudnya nilai-
Standar dan ya draft Kosisten dalam mencari dan rancangan program nilai organisasi
Operasional SOP
menyusun menyusun SOP sesuai dengan kegiatan maka yaitu melalui sikap
Prosedur
( SOP ) SOP tujuan aktualisasi terwujudlah Misi norma kesopanan,
Nasionalisme organisasi yang kesantunan dan
Mencari dan mncari Standar dimana dapat Terampil
operasional pelayanan memberikan
mengutamakan kepentingan pelayanan yang prima
umum dan Meningkatkan
Etika Publik Kualitas SDM yang
Cermat dalam mencari dan professional
menyusunSOP
Komitmen Mutu
Mencari dan menyusun SOP
dengan efektif dan efisien
Anti Korupsi
mencari dan menyusun SOP
dengan mandiri
35
2.Membaha Tersedian Akutantabilitas
s SOP ya Membahas SOP harus
masukan
bersama konsisten denga target
dan saran
pihak aktualisasi
terkait Nasionalisme
Rancangan SOP yang
ditentukan mengutamakan
kepentingan Pasien
Etika Publik
Bersikap sopan santun dalam
berkomunikasi
Komitmen Mutu
Rancangan SOP bertujuan
untuk perbaikan berkelanjutan
Anti Korupsi
Rancangan SOP bersifat adil
1. Finalisasi Terdapatn Akuntabilitas
dan ya SOP Pengesahan SOP merupakan
yang telah
pengesaha bentuk tanggung jawab untuk
disetujui
n SOP dan telah melakukan Pelayanan dengan
disahkan persetujuan pimpinan dan
pihak terkait
36
Nasionalisme
Memberikan surat pengesahan
SOP kegiatan Pelayanan
dengan penuh hormat
Etika public
Bersikap sopan, santun dan
ramah dalam melakukan
koordinasi dengan pimpinan
dan pihak terkait
Komitmen mutu
Menerima dengan baik semua
masukan pimpinan dan pihak
terkait
Anti korupsi
Bertanggung jawab terhadap
amanah yang diberikan
pimpinan dan pihak terkait
37
Analisis dampak kegiatan
1. Dampak positif
Jika kegiatan ini dilaksanakan maka akan terdapat kejelasan prosedur dalam setiap tahapan kegiatan melakukan pemeriksaan
laboratorium
2. Dampak negative
Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan maka tidak adanya kepastian hukum dan acuan tentang kegiatan pemeriksaan
laboratorium
Perkiraan hambatan
1. Kesulitan mengumpulkan referensi dan memilih SOP yang sesuai
2. Kesulitan mencari referensi sop yang sesuai
3. Pada masa pandemi covid 19 dalam setiap kegiatan harus menerapkan protokol kesehatan.
Alternatif solusi
1. mengumpulkan referensi dalam pembuatan sop
2. Membuat sop sesuai referensi yang ada
3. Menerapkan protokol kesehatan selama proses konsultasi dengan memakai masker dan menjaga jarak.
38
Kegiatan III
Tabel 3.3 Kegiatan III Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak “Membuat poster tentang tata cara menampung sampel
sputum dan urine yang baik”
No Kegiatan Tahapan Output Keterkaitan Dengan Keterkaitan Dengan Keterkaitan
Kegiatan Kegiatan Mata Diklat Visi Misi Dengan Nilai-
Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Membuat poster 1.Mencari Tersedianya Terlaksananya kegiatan Terlaksananya
dan bener bahan terkait bahan terkait . Akuntabilitas: pembuatan rancangan kegiatan
bagaimana bagaimana bagaimana Mencari bahan poster merupakan pembuatan poster
menampung penampung penampung terkait bagaimana perwujudan dari misi merupakan wujud
sampel sputum dan sampel urine sampel penampung sampel ke-4 yaitu Berinovasi demi
urine yang benar dan sputum sputum dan sputum dan urine di “membangun sistem kemajuan
yang benar urine yang internet merupakan informasi dan masyarakat
di internet. benar tanggung jawab dan menejemen puskesmas Wawonii Timur.
kejelasan target
. Nasionalisme
Mencari bahan di
internet demi
tercapainya
pembuatan poster
demi mengutamakan
kepentingan umum
. Etika publik
Tersedianya bahan
di internet
merupakan sikap
jujur dalam
memberikan
informasi
39
. komitmen mutu
Dengan mencari
bahan di internet
untuk pembuatan
poster,bener,dan
leflet efektifitas dan
inovatif dalam
melakukan kegiatan
. Anti korupsi
Menggunakan
internet dalam
mencari bahan
merupakan wujud
tanggung jawab
,jujur,kerja keras
2.Menyiapkan
. Akuntabilitas:
Rancangan poster
rancangan yang akan disiapkan
dapat dipertanggung
poster benner
jawabkan dan penuh
dan leflet Tersedianya transparansi
rancangan
poster benner . Nasionalisme:
dan leflet Akan menyiapkan
rancangan poster
merupakan bagian
etos kerja
40
. Etika Publik:
Akan meminta izin
kepada penanggung
jawab dalam
menyediakan
rancangan poster
dengan rama dan
sopan santun
. Komitmen Mutu:
Penyediaan
rancangan membuat
poster akan
dilakukan dengan
responsif
. Anti Korupsi:
Rancangan poster
yang tersedia
merupakan form
yang sudah ada
dalam
penyediaannya akan
bersifat transparan.
41
3.mencetak Tersedianya
poster benser . Akuntabilitas:
rancangan Akan bertanggung
dan leflet
poster benner jawab atas semua
peralatan yang
dengan diperlukan
meminta
bantuan
kepada . Nasionalisme:
Akan rela berkorban
percetakan atas semua
kebutuhan peralatan
yang diperlukan
. Etika Publik:
Akan bersikap
ramah, jujur dalam
penyediaan
peralatan
Komitmen Mutu:
Akan lebih efisiensi
dalam penyediaan
peralatan dan efektif
dalam
penggunaannya
Anti Korupsi:
Penyediaan barang
akan bersifat
mandiri dan
transparant
42
Deskripsi keterkaitan kegiatan dengan kedudukan ASN dalam NKRI
1. Manajemen ASN : pembuatan poster merupakan kegiatan yang efisien dan efektif dalam melakukan kegiatan edukasi
2. Whole of government : Membuatan poster juga mewujudkan kerjasama dengan yang lebih ahli dalam merancang dan
mencetak poster benner,leflet
3. Pelayanan publik : Membuat poster dengan menggunakan bahasa yang mudah di fahami dan tidak diskriminatif
Analisis dampak kegiatan
1. Dampak positif
Jika kegiatan ini dilaksanakan maka akan menambah pengetahuan pasien tentang prosedur penampungan sampel sputum dan
urine yang baik
2. Dampak negative
Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan maka pasien akan memberikan sampel yang tidak sesuai dengan prosedurnya
Perkiraan hambatan
1. Tidak tersedianya internet yang memadai dan jasa percetakan di konawe kepulauan
2. Pada masa pandemi covid 19 dalam setiap kegiatan harus menerapkan protokol kesehatan.
Alternatif solusi
1. Mencari internet di langara dan jasa percetakan di kota kendari
2. Menerapkan protokol kesehatan dalam melakukan setiap kegiatan dengan menggunakan masker dan menjaga jarak.
Sumber : Hasil analisis, 2021
43
Kegiatan IV
Tabel 3.4 Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak “Memasang poster tentang tata cara menampung sampel sputum dan
44
Anti Korupsi
Ketersediaan peralatan
akan dilakukan secara
mandiri.
45
dalam meningkatkan
pelayanan pasien dalam
pengambilan sampel
Anti Korupsi
Tidak menempel poster
dengan berlebihan
46
2. Pada masa pandemi covid 19 dalam setiap kegiatan harus menerapkan protokol kesehatan.
Alternatif solusi
1. Menyiapakan sendiri alat dan bahannya
2. Menggunakan masker dan menjaga jarak dalam melakukan setiap kegiatan.
47
Kegiatan v
Tabel 3.5 Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak “Sosialisasi kepada pasien dengan memberikan edukasi dan
poster,benner,dan leflet bagaimana menampung sampel yang benar dan juga memberikan kuisioner
kepada pasien”
Keterkaitan
Tahapan Output Keterkaitan Dengan Mata Keterkaitan Dengan Nilai-
No Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Diklat Dengan Visi Misi Nilai
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5. Sosialisasi 1. Mencari Tersedianya Akuntabilitas Dengan peyusunan Kegiatan ini
kepada pasien referensi materi materi leaflet kosisten dalam Kegiatan ini maka merupakan salah
dengan Leaflet dan dan kuisenar satu bentuk
memberikan Kuisenar mengumpulkan referensi akan terwujudnya penerapan nilai-
edukasi dan leaflet dan kuisenar Misi puskesmas nilai organisasi
poster benner sesuai dengan tujuan yaitu “Menjadi yaitu sikap
dan leflet tulus,
aktualisasi pusat pelayanan
bagaimna profesionalisme
menampung Nasionalisme Kesehatan dan melayani
sampel sputum referensi leaflet dan Masyarakat dengan baik.
dan urine yang
kuisenar yang dicari Wawonii Timur
benar dan
memberikan mengutamakan Laut yang
kuisioner kepentingan umum Profesional,
kepada pasien
Etika Publik Berkualitas dan
48
cermat dalam mencari ramah pasien “
referensi leaflet dan kuisenar
Komitmen Mutu
Mencari referensi leaflet
dan kuisenar yang
inovatif
Anti Korupsi
Mencari referensi
dengan mandiri
49
sopan dalam kegiatan
Komitmen Mutu
Mengelompokkan
sesuai nama dan alamat
sehingga lebih efektif
dalam mendata pasien
Anti Korupsi
Bertanggung jawab
terhadap kegiatan yang
dilakukan
Melakukan Terlaksananya Akuntabilitas
penyuluhan kegiatan Penyuluhan dilandasi
kepada pasien dengan rasa tanggung
jawab sampai kegiatan
selesai dilakukan
Nasionalisme
Penyuluhan dilakukkan
dengan cara musyawarah
Etika publik
Penyampaian informasi
dengan mengunakan
bahasa sopan dan mudah
50
dimengerti
Komitmen mutu
Menjalin komunikasi
yang efektif dengan
pasien
Anti korupsi
Tidak ada biayai apapun
dalam penyuluhan
pasien
51
2. Pada masa pandemi covid 19 dalam setiap kegiatan harus menerapkan protokol kesehatan.
Alternatif solusi
1. Membuat materi penyuluhan yang tidak membosankan
2. Menerapkan protokol kesehatan selama pelayanan resep dengan memakai masker dan menjaga jarak
Kegiatan VI
Tabel 3.6 Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak “Melakukan Evaluasi untuk mengetahui seberapa efektif adanya edukasi
52
dan poster kepada pasien ”
Keterkaitan
Tahapan Output Keterkaitan Dengan Mata Keterkaitan Dengan Nilai-
No Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Diklat Dengan Visi Misi Nilai
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
6. Melakuakan 1. menganalisis Perbandingan Akuntabilitas kegiatan ini Kegiatan ini
evaluasi untuk hasil pre-test dan hasil pre-test Penulis bertanggung mendukung merupakan salah
mengetahui post test dan post- test pada tercapainya satu bentuk
seberapa efektif jawab menyelesaikan visi “ menjadi penerapan nilai-
adanya edukasi pekerjaan hingga akhir pusat pelayanan nilai organisasi
dan poster Nasionalisme kesehatan yaitu sikap
kepada pasien masyarakat “ tulus,
Sesuai sila ke- 5 profesionalisme
memberikan keadilan dan melayani
pada pasien tanpa dengan baik.
membeda-bedakan
Etika Publik
Memeriksa Dengan Baik
Dan Tidak Mengekspos
Data Pribadi Peserta
Komitmen Mutu
Sebagai Alat Untuk
Menguji Seberapa
Efektif
53
Anti Korupsi
Melakukan Penilaian
Kuesionar Secara Adil
Dan Jujur
54
Data Pribadi Peserta
Komitmen Mutu
Efektif dan efisien dalam
menyusun laporan
Anti Korupsi
Jujur dalam menyusun
laporan
57
3.2.2. Perkiraan Masalah Dalam Pelaksanaan dan Alternatif Solusi
Dalam melaksanakan aktualisasi di tempat kerja kemungkinan ada hal-hal yang menjadi
kendala bagi peserta. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka diperlukan strategi untuk
menghadapi kendala tersebut agar tidak menimbulkan ketidakefisienan waktu pelaksanaan
yang terbatas.
Antisipasi dan strategi menghadapi kendala dituangkan dalam tabel berikut ini:
58
3.3 Estimasi Biaya Kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi diperkirakan membutuhkan biaya sebesar Rp.
250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) yang bersumber dari peserta dan pihak lain yang
sifatnya tidak mengikat. Perlu diketahui bahwa ini hanya perkiraan awal adapun saat
dilapangan penggunaan dana melebihi dari yang telah ditetapkan , maka akan dilakukan
pelaporan secepatnya.
3.4 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan aktualisasi ini dilakukan di unit kerja yaitu UPTD Puskesmas Ladianta
Kabupaten Konawe Kepulauan dimulai pada saat off campus yaitu pada tanggal 5 maret 2021
sampai dengan 01 april 2021.
59
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi
Maret april
NO KEGIATAN
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1
Menyiapkan rancangan
poster,benner,dan leflet
Mencetak rancangan
poster,benner dengan meminta
bantuan pada percetakan
Memasang poster bagaimana
4 menampung sampel sputum
dan urine yang benar
Menyediakan alat dan bahan
untuk pemasangan poster
Melakukan pemasangan poster
bagaimana menampung sampel
sputum dan urine yang benar
pada ruang pengambilan
sampel sputum dan toilet pasien
60
Sosialiasasi kepada pasien
dengan memberikan edukasi
poster dan benner bagaimana
5
cara menampung sampel
urine dan sputum yang benar
dan memberikan kuisioner
Mencari referensi materi
Leaflet dan kuisenar
Mendata kehadiran peserta
Melakukan penyuluhan pada
pasien mengunakan media
Melakuakan evaluasi untuk
mengetahui sebarapa efektif
6
adanya edukasi dan poster
kepada pasien
menganalisis hasil pre-test dan
pro-test
Menyusun laporan kegiatan
Melapor kepada pimpinan
61
BAB IV
Tahapan aktualisasi dan habitualis dilaksanakan di UPTD puskesmas Ladianta khususnya di desa dimba dan mata dimba
kecamatan wawonii timur laut kabupaten konawe kepulauan. Adapun capaian aktualisasi sebagai berikut :
62
2 Membuat Standar 1. Mencari dan menyusun Tersedianya 10 – 11 Maret Terlaksana
Operasional Prosedur ( SOP ) draf SOP 2021
SOP
63
memasang
poster
64
2.Menyusun hasil kegiatan Adanya 30-31 Maret Terlaksana
lembaran 2021
absen peserta
Melaporkan kepada kepala Laporan telah 1 april 2021 Terlaksana
diterima
puskesmas
65
B. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai Dasar, Peran Dan Kedudukan ASN
Dalam Peningkatan kualitas sampel sputum dan urine melalui edukasi dan poster di
UPTD Puskesmas Ladianta Kecamatan Wawonii Timur Laut Kabupaten Konawe
Kepulauan.
66
Tabel 4.2 . Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas / mentor,terkait mengenai kegiatan yang akan dilakukan
67
kepentingan pribadi dalam setiap arahan
yang diberikan oleh
pimpinan
70
1. Membuat jadwal pertemuan sebelum melaksanakan konsultasi dengan pimpinan.
2. Menggunakan alat pelindung diri dalam melakukan kegiatan konsultasi.
71
Tabel 4.3 Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP)
Tahapan Output Keterkaitan Dengan Visi Keterkaitan Dengan
No Keterkaitan Dengan Mata Diklat
Kegiatan Kegiatan Misi Nilai-Nilai Organisasi
2 1.Mencari dan Tersedianya Akuntabilitas Dengan penyusunan Terwujudnya nilai-
draft SOP
menyusun SOP Kosisten dalam mencari dan rancangan program nilai organisasi yaitu
menyusun SOP sesuai dengan kegiatan maka melalui sikap
tujuan aktualisasi terwujudlah Misi norma kesopanan,
Nasionalisme organisasi yang dimana kesantunan dan
Mencari dan mncari Standar dapat memberikan Terampil
operasional pelayanan pelayanan yang prima
mengutamakan kepentingan dan Meningkatkan
umum Kualitas SDM yang
Etika Publik professional
Cermat dalam mencari dan
menyusunSOP
Komitmen Mutu
Mencari dan menyusun SOP
dengan efektif dan efisien
Anti Korupsi
mencari dan menyusun SOP
dengan mandiri
Terlaksananya
2.Membahas SOP Akutantabilitas
kegiatan
72
bersama pihak pembahsanan Membahas SOP harus
SOP
terkait konsisten denga target
aktualisasi
Nasionalisme
Rancangan SOP yang
ditentukan mengutamakan
kepentingan Pasien
Etika Publik
Bersikap sopan santun dalam
berkomunikasi
Komitmen Mutu
Rancangan SOP bertujuan
untuk perbaikan berkelanjutan
Anti Korupsi
Rancangan SOP bersifat adil
3. Finalisasi dan Terdapatnya Akuntabilitas
SOP yang telah
pengesahan SOP disetujui dan Pengesahan SOP merupakan
telah disahkan bentuk tanggung jawab untuk
melakukan Pelayanan dengan
persetujuan pimpinan dan
pihak terkait
Nasionalisme
73
Memberikan surat pengesahan
SOP kegiatan Pelayanan
dengan penuh hormat
Etika public
Bersikap sopan, santun dan
ramah dalam melakukan
koordinasi dengan pimpinan
dan pihak terkait
Komitmen mutu
Menerima dengan baik semua
masukan pimpinan dan pihak
terkait
Anti korupsi
Bertanggung jawab terhadap
amanah yang diberikan
pimpinan dan pihak terkait
Deskripsi keterkaitan kegiatan dengan kedudukan ASN dalam NKRI
4. Manajemen ASN : Dalam membuat SOP dengan mengunakan kepastian hukum
5. Whole of government : Kerjasama dengan pihak yang bersangkutan
6. Pelayanan publik : Membuat SOP yang efektit dan efisien
Analisis dampak kegiatan
3. Dampak positif
74
Jika kegiatan ini dilaksanakan maka akan terdapat kejelasan prosedur dalam setiap tahapan kegiatan melakukan
pemeriksaan laboratorium
4. Dampak negative
Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan maka tidak adanya kepastian hukum dan acuan tentang kegiatan pemeriksaan
laboratorium
Perkiraan hambatan
1. Kesulitan mengumpulkan referensi dan memilih SOP yang sesuai
2. Kesulitan mencari referensi sop yang sesuai
3. Pada masa pandemi covid 19 dalam setiap kegiatan harus menerapkan protokol kesehatan.
Alternatif solusi
4. mengumpulkan referensi dalam pembuatan sop
5. Membuat sop sesuai referensi yang ada
6. Menerapkan protokol kesehatan selama proses konsultasi dengan memakai masker dan menjaga jarak.
75
Tabel 4.5 Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak “Membuat poster dan bener bagaimana menampung sampel sputum yang
benar”
No Tahapan Output Keterkaitan Dengan Mata Keterkaitan Dengan Keterkaitan Dengan
Kegiatan Kegiatan Diklat Visi Misi Nilai-Nilai
Organisasi
3. 1.Mencari bahan Tersedianya Terlaksananya kegiatan Terlaksananya
terkait bagaimana bahan terkait . Akuntabilitas: pembuatan rancangan kegiatan pembuatan
penampung sampel bagaimana Mencari bahan terkait poster merupakan poster merupakan
urine dan sputum penampung bagaimana penampung perwujudan dari misi wujud Berinovasi
yang benar di sampel sampel sputum dan urine di ke-4 yaitu “membangun demi kemajuan
internet. sputum dan internet merupakan tanggung sistem informasi dan masyarakat Wawonii
urine yang jawab dan kejelasan target menejemen puskesmas Timur.
benar
. Nasionalisme
Mencari bahan di internet
demi tercapainya pembuatan
poster demi mengutamakan
kepentingan umum
. Etika publik
Tersedianya bahan di
internet merupakan sikap
jujur dalam memberikan
informasi
. komitmen mutu
Dengan mencari bahan di
internet untuk pembuatan
poster,bener,dan leflet
efektifitas dan inovatif dalam
melakukan kegiatan
76
2.Menyiapkan Tersedianya
rancangan poster
rancangan . Anti korupsi
poster benner Menggunakan internet
benner dan leflet dan leflet dalam mencari bahan
merupakan wujud tanggung
jawab ,jujur,kerja keras
. Akuntabilitas:
Rancangan poster yang akan
disiapkan dapat
dipertanggung jawabkan dan
penuh transparansi
. Nasionalisme:
Akan menyiapkan rancangan
poster merupakan bagian
etos kerja
. Etika Publik:
Akan meminta izin kepada
penanggung jawab dalam
menyediakan rancangan
poster dengan rama dan
sopan santun
. Komitmen Mutu:
Penyediaan rancangan
membuat poster akan
dilakukan dengan responsif
. Anti Korupsi:
Rancangan poster yang
77
tersedia merupakan form
yang sudah ada dalam
penyediaannya akan bersifat
transparan.
3.mencetak Tersedianya
rancangan poster poster bener . Akuntabilitas:
benner dengan dan leflet Akan bertanggung jawab
meminta bantuan atas semua peralatan yang
kepada percetakan diperlukan
. Nasionalisme:
Akan rela berkorban atas
semua kebutuhan peralatan
yang diperlukan
. Etika Publik:
Akan bersikap ramah, jujur
dalam penyediaan peralatan
Komitmen Mutu:
Akan lebih efisiensi dalam
penyediaan peralatan dan
efektif dalam
penggunaannya
Anti Korupsi:
Penyediaan barang akan
bersifat mandiri dan
transparant
Deskripsi keterkaitan kegiatan dengan kedudukan ASN dalam NKRI
1. Manajemen ASN : pembuatan poster merupakan kegiatan yang efisien dan efektif dalam melakukan kegiatan edukasi
78
2. Whole of government : Membuatan poster juga mewujudkan kerjasama dengan yang lebih ahli dalam merancang dan
mencetak poster benner,leflet
3. Pelayanan publik : Membuat poster dengan menggunakan bahasa yang mudah di fahami dan tidak diskriminatif
Analisis dampak kegiatan
1. Dampak positif
Jika kegiatan ini dilaksanakan maka akan menambah pengetahuan pasien tentang prosedur penampungan sampel sputum
dan urine yang baik
2. Dampak negative
Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan maka pasien akan memberikan sampel yang tidak sesuai dengan prosedurnya
Perkiraan hambatan
1. Tidak tersedianya internet yang memadai dan jasa percetakan di konawe kepulauan
2. Pada masa pandemi covid 19 dalam setiap kegiatan harus menerapkan protokol kesehatan.
Alternatif solusi
1. Mencari internet di langara dan jasa percetakan di kota kendari
2. Menerapkan protokol kesehatan dalam melakukan setiap kegiatan dengan menggunakan masker dan menjaga jarak
79
Tabel 4.6 Kegiatan IV Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak “Memasang poster tentang tata cara menampung sampel
sputum dan urine yang baik
No Tahapan Output Keterkaitan Dengan Mata Keterkaitan Dengan Visi Misi Keterkaitan Dengan
Kegiatan Kegiatan Diklat Nilai-Nilai
Organisasi
4. 1.Menyediak Tersedian Akuntabilitas Dengan peyusunan Kegiatan ini TANGGUH Untuk
dapat mendapatkan
an alat dan ya alat dan Akan bertanggungjawab maka akan terwujudnya Misi
data dan berkunjung
ketersediaan alat
bahan untuk bahan puskesmas yaitu “Menjadi pusat dari satu rumah ke
Nasionalisme rumah lain diperlukan
pemasangan dalam pelayanan Kesehatan Masyarakat
Prinsip akan rela ketangguhan untuk
poster pemasang berkorban dalam Wawonii Timur Laut yang terus secara konsisten
menyediakan peralatan diberikan informasi
an poster Profesional, Berkualitas dan ramah
Etika Publik
pasien “
Penyediaan alat akan
dilakukan secara terbuka IKHLAS Dalam
Komitmen Mutu melakukan kegiatan
kunjungan dari satu
Persiapan peralatan yang rumah ke rumah lain
akan dilakukan diperlukan
mempertimbangkan kesungguhan dan
tingkat efektif dan efisien ketulusan untuk dapat
alat yang akan untuk mencapai tujuan
digunakan
Anti Korupsi
Ketersediaan peralatan
akan dilakukan secara
mandiri.
80
2.Melakukan Poster Akuntabilitas
pemasangan bagaimana Bertanggung jawab untuk
poster penampung memasang poster pada
bagaimana sampel
ruang pengambilan sampel
penampung urine dan
dan pada toilet pasien
sampel urine sputum
dan sputum telah . Nasionalisme
yang benar terpasang
pada ruang di ruang poster yang akan dipasang
81
Deskripsi keterkaitan kegiatan dengan kedudukan ASN dalam NKRI
1. Manajemen ASN : Terpasangnya poster untuk media edukasi juga merupakan sikap profesionalitas
2. Whole of government : Melakukan pemasangan Poster untuk media edukasi sangat efektif dan efisien
3. Pelayanan publik : kerjasama dengan petugas kesehatan yang lain untuk pemasangan poster
analisis dampak kegiatan
1. Dampak positif
Jika kegiatan ini dilaksanakan maka pasien akan lebih memahami tentang tata cara menampung sampel sputum dan urine
yang baik
2. Dampak negatif
Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan maka tidak adanya media yang di guanakan sebagai edukasi kepada pasien
Perkiraan hambatan
1. tidak tersedianya alat dan bahan
2. Pada masa pandemi covid 19 dalam setiap kegiatan harus menerapkan protokol kesehatan.
Alternatif solusi
1. Menyiapakan sendiri alat dan bahannya
2. Menggunakan masker dan menjaga jarak dalam melakukan setiap kegiatan
82
Tabel 4.7 Kegiatan V Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak “Sosialisasi kepada pasien dengan memberikan edukasi dan
poster,benner,dan leflet bagaimana menampung sampel yang benar dan juga memberikan kuisioner
kepada pasien”
Komitmen Mutu
Mencari referensi leaflet dan
83
kuisenar yang inovatif
Anti Korupsi
Mencari referensi dengan
mandiri
84
lebih efektif dalam mendata
pasien
Anti Korupsi
Bertanggung jawab terhadap
kegiatan yang dilakukan
Melakukan Terlaksananya Akuntabilitas
penyuluhan kegiatan Penyuluhan dilandasi dengan
kepada pasien rasa tanggung jawab sampai
kegiatan selesai dilakukan
Nasionalisme
Penyuluhan atau kelas ibu
hamil dilakukkan dengan
cara musyawarah
Etika publik
Penyampaian informasi
dengan mengunakan bahasa
sopan dan mudah dimengerti
Komitmen mutu
Menjalin komunikasi yang
efektif dengan pasien
Anti korupsi
Tidak ada biayai apapun
85
dalam penyuluhan pasien
86
Tabel 4.8 kegiatan VI “Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak “Melakukan Evaluasi untuk mengetahui seberapa efektif
adanya edukasi dan poster kepada pasien ”
”
Tahapan Output Keterkaitan Dengan Mata Keterkaitan Dengan Visi Keterkaitan Dengan
No
Kegiatan Kegiatan Diklat Misi Nilai-Nilai Organisasi
6. 1. menganalisis Perbandingan Akuntabilitas kegiatan ini mendukung Kegiatan ini merupakan
hasil pre-test dan hasil pre-test Penulis bertanggung pada tercapainya visi “ salah satu bentuk
post test dan pro- test menjadi pusat pelayanan penerapan nilai-nilai
jawab menyelesaikan kesehatan masyarakat “ organisasi yaitu sikap
pekerjaan hingga akhir tulus, profesionalisme
Nasionalisme dan melayani dengan
baik.
Sesuai sila ke- 5
memberikan keadilan
pada pasien tanpa
membeda-bedakan
Etika Publik
Memeriksa Dengan Baik
Dan Tidak Mengekspos
Data Pribadi Peserta
Komitmen Mutu
Sebagai Alat Untuk
Menguji Seberapa
Efektif
87
Anti Korupsi
Melakukan Penilaian
Kuesionar Secara Adil
Dan Jujur
2.Menyusun Laporan hasil Akuntabilitas
laporan kegiatan kegiatan
tersedia Pelaporan kegiatan di
lakukan dengan penuh
tanggungjawab sehingga
data yang diperlukan
tercapai
Nasionalisme
Sesuai sila ke- 3
kerjasama dengan pihak
yang terkait untuk
mensukseskan kegiatan
yang dilaksanakan untuk
cerdaskan bangsa melalui
pemeriksaan laboratorium
Etika Publik
Memeriksa Dengan Baik
Dan Tidak Mengekspos
Data Pribadi Peserta
88
Komitmen Mutu
Efektif dan efisien dalam
menyusun laporan
Anti Korupsi
Jujur dalam menyusun
laporan
3.Melaporkan Laporan telah Akuntabilitas
kepada diterima MengLaporkan Secara
pimpinan Sistematis Jelas Dan
Jujur
Nasionalisme
Penggunaan Bahasa Baik
Dan Benar Sesuai
Dengan Keadaan Yang
Sebenarnya
Etika Publik
Melakukan pelaporan
dengan pimpinan secara
ramah dan sopan
Komitmen Mutu
Melaporkan aktualisasi
89
1. Manajemen ASN : Melaporkan hasil kegiatan Secara Profesional
2. Whole of government : Koordinasi dengan pimpinan
3. Pelayanan public : melaporkan hasil kegiatan dengan bahasa yang mudah dimengerti, respontif terhadap
permasalahan yang diajukan
Analisis dampak kegiatan
1. Dampak positif
Jika kegiatan ini dilaksanakan maka kegiatan meningkatkan kualitas sampel sputum dan urine yang akan diperiksa
2. Dampak negatif
Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan maka sampel yang akan di periksa tidak akan berkualitas
Perkiraan hambatan
3. Kesulitan mengatur jadwal pertemuan untuk melakukan pelaporan karena kesibukan pimpinan.
4. Pada masa pandemi covid 19 dalam setiap kegiatan harus menerapkan protokol kesehatan.
Alternatif solusi
3. Membuat jadwal pertemuan sebelum melaksanakan pelaporan dengan pimpinan.
4. Menggunakan alat pelindung diri dalam melakukan kegiatan pelaporan
90
C. Pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dengan menerapkan nilai nilai dasar, peran dan
kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam “Peningkatan kualitas sampel sputum dan
urine malalui edukasi dan poster di uptd Puskesmas Ladianta Kabupaten Konawe Kepulauan”
tidak terlepas pelaksanaan monitoring dan coaching. Suksesnya pelaksanaan kegiatan
aktualisasi selama off campus didukung oleh peran serta Bapak IRPAN, S.si selaku mentor
yang meluangkan waktu dalam memantau jalannya tahapan kegiatan yang dilaksakan. Selama
off campus peserta melakukan diskusi dan asistensi tahapan serta laporan yang akan disusun.
Dalam hal ini peserta diberikan arahan yang membantu agar meminimalisir adanya
permasalahan yang kemungkinan terjadi dalam proses pelaksanaan dan proses penyusunan.
Dalam masa off campus peserta tidak hanya melakukan asistensi dan diskusi bersama mentor
tetapi untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam pelaksanaan dan penyusunan hasil
kegiatan aktualisasi, peserta melakukan kegiatan Tanya jawab melalui pesan whatsapp dengan
bapak Ir. H. Amir Ma’sum selaku coach. Selama off campus peserta melakukan 2 ( Dua ) kali
dan on campus 2kali proses tanya jawab dan asistensi tahapan serta penyusunan laporan yang
akan dilakukan sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai dan mampu terselesaikan tepat
waktu. Peserta juga melakukan coaching dengan metode bertatap muka langsung pada saat
proses on campus saat peserta kembali ke dalam asrama untuk persiapan ujian evaluasi. Proses
ini diharapkan dapat lebih memantapkan hasil evaluasi kegiatan aktualisasi yang telah disusun
sehingga siap untuk diujiankan.
D. Pelaksanaan Habituasi
92
hasil kuisioner sampel dahak
90 90 90
40 40 40
93
hasil kuisioner sampel urine
60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
94
F. Kunci Sukses Pelaksanaan Habituasi
1. Adanya konsultasi yang baik dengan pimpinan sehingga mendapatkan dukungan dalam
pelaksanaan rancangan aktualisasi tersebut
3. Perlunya kematangan ide peserta dalam membuat dan menyusun materi penyuluhan yang
menarik, sehingga menumbuhkan minat pasien dan keluarganya dalam mengikuti seluruh
kegiatan
4. Adanya minat dan semangat yang kuat serta partisipasi yang tinggi dari pasien untuk
meningkatkan pengetahuan bagaimana cara menampung sampel sputum dan urin yang
benar
5. Adanya dukungan yang baik dari pihak terkait petugas kesehatan di puskesmas ladianta
Kab. Konawe Kepulauan,
95
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan seluruh kegiatan aktualisasi “Peningkatan kualitas sampel sputum
dan urine melalui edukasi dan poster di Puskesmas Ladianta Kabupaten Konawe Kepulauan”,
dengan menerapkan nilainilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam bentuk Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) serta kedudukan
dan Peran Aparatur Sipil Negara (ASN), maka penulis dapat menarik kesimpulan antara lain :
1. Teraktualisasinya nilai-nilai dasar (ANEKA) dan kedudukan serta peran Aparatur Sipil
Negara (ASN) dalam pelaksanaan tugas pokok sebagai bidan pelaksana
2. Terwujudnya peningkatan pengetahuan pasien bagaimana menampung sampel sputum
dan urine di puskesmas ladianta untuk mendapat kualitas sampel dalam keakuratan
pemeriksaan laboratorium
a. Kegiatan pembuatan SOP
b. Kegiatan membuat poster benner dan leflet
c. Kegiatan pemasangan poster
d. Kegiatan penyuluhan atau sosialisasi kepada pasien bagaimana menampung sampel
urine dan sputum yang benar
Setelah pelaksanaan aktualisasi “Peningkatan kualitas sampel sputum dan urine melalui
edukasi dan poster di Puskesmas Ladianta Kabupaten Konawe Kepulauan .maka rencana
tindak lanjut yang akan peserta lakukan yaitu :
97
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara RI, Akuntabilitas: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. LAN RI,
Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI, Nasionalisme: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. LAN RI,
Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI, Etika Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. LAN RI,
Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI, Komitmen Mutu: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. LAN
RI, Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI, Anti Korupsi: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. LAN RI,
Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI, Manajemen ASN: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. LAN
RI, Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI, Whole of Government: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
LAN RI, Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI, Pelayanan Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. LAN
RI, Jakarta, 2017
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
98
NO KEGIATAN TAHAPAN NILAI- NILAI TEKNIK
KEGIATAN DASAR AKTUALISASI
1 Melakukan 1. Menyiapkan bahan Akuntabilitas Teknik aktualisasi
konsultasi dengan Nasionalisme dengan ketelitian
konsultasi rencana
kepala puskesmas / Etika Publik dan kecermatan
mentor,terkait kegiatan Komitmen Mutu
mengenai kegiatan Anti Korupsi
yang akan
2. Konsultasi dengan Akuntabilitas Teknik aktualisasi
dilakukan
Nasionalisme dengan tatap
pimpinan Etika Publik muka langsung
Komitmen Mutu 3.
Anti Korupsi
3. Mencatat saran/arahan Akuntabilitas Teknik aktualisasi
Nasionalisme dengan tatap
dan meminta
Etika Publik muka langsung
persetujuan pimpinan Komitmen Mutu
Anti Korupsi
2 Membuat Standar 1. Mencari dan Akuntabilitas Teknik aktualisasi
Operasional Nasionalisme dengan ketelitian
menyusun SOP
Prosedur (SOP) Etika Publik dan kecermatan
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
2.Membahas SOP Akuntabilitas Teknik aktualisasi
Nasionalisme dengan tatap
bersama pihak terkait
Etika Publik muka langsung
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
3.Finalisasi dan Akuntabilitas Teknik aktualisasi
Nasionalisme dengan tatap
pengesahan SOP
Etika Publik muka langsung
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
3 Membuat poster 1. Mencari bahan terkait Akuntabilitas Teknik aktualisasi
dan bener bagaimana penampung Nasionalisme dengan ketelitian
bagaimana sampel urine dan Etika Publik dan kecermatan
menampung sampel sputum yang benar di Komitmen Mutu
sputum dan urine internet. Anti Korupsi
yang benar
2. Menyiapkan Akuntabilitas Teknik aktualisasi
Nasionalisme dengan ketelitian
rancangan poster Etika Publik dan kecermatan
benner dan leflet Komitmen Mutu
Anti Korupsi
3. mencetak rancangan Akuntabilitas Teknik aktualisasi
Nasionalisme dengan tatap
poster benner dengan
Etika Publik muka langsung
meminta bantuan Komitmen Mutu
Anti Korupsi
kepada percetakan
4 Memasang poster 1.Menyediakan alat dan Akuntabilitas Teknik aktualisasi
bagaimana Nasionalisme dengan ketelitian
bahan untuk pemasangan
menampung sampel Etika Publik dan kecermatan
sputum dan urine poster Komitmen Mutu
yang baik Anti Korupsi
Kepala puskesmas
Gambar1.3 Mencatat saran/arahan dan meminta persetujuan pimpinan
LAMPIRAN KEGIATAN KE 2
Gambar 3.1 Mencari bahan yang terkait bagaimana menampung sampel sputum dan urine
Percetakan
LAMPIRAN KEGIATAN KE 4
Gambar 4.2 Melakukan pemasangan poster bagaimana menampung sampel sputum dan
Urine yang benar pada ruang pengambilan sampel sputum dan toilet pasien
Lampiran kegiatan ke 5
hasil kuisioner dari pre test dan post tes terjadi peningkatan setelah post test
90 90 90
40 40 40
60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
MANAJEMEN PROFESIONAL 8
ASN KETERBUKAAN 6
KEPASTIAN HUKUM 3
EFEKTIF, EFISIEN 3
PELAYANAN
BAHASA YANG MUDAH DIMENGERTI 12
PUBLIK
TRANSPARAN 3
KOLABORASI 3
WOG KERJASAMA 12
KOORDINASI 3
Lampiran II. MATRIKS VISI MISI DAN TATA NILAI ORGANISASI
KETERKAITAN TERHADAP VISI MISI DAN TATA Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan
TOTAL
NILAI ORGANISASI I II III IV V VI
VISI Menjadi pusat pelayanan Kesehatan
Masyarakat Wawonii Timur Laut yang
6
Profesional, Berkualitas dan ramah
pasien
MISI Memberikan pelayanan secara prima 2
Meningkatkan kualitas SDM yang
2
professional
Meningkatkan kualitas dan kuantitas
4
sarana dan prasarana
Membangun sistem informasi dan
2
manajememn puskesmas
Meningkatkan pembinaan peran serta
1
masyarakat dalam bidang kesehatan
Mengelolah lingkungan dengan baik 0
TATA Melayani pasien dengan senyum 1
NILAI Melakukan pelayanan dengan penuh
4
empati
Menjadikan petugas kesehatan yang
3
handal
Aman diri, aman pasien, aman
2
lingkungan
Tepat waktu dan disiplin 5
Berinovasi demi kemajuan kesehatan
masyarakat wawonii timur