Anda di halaman 1dari 40

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
menyebutkan bahwa dalam rangka mewujudkan pelaksanaan cita-cita bangsa
dan mewujudkan tujuan Negara, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara yang
memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat, serta mampu menjalankan peran sebagai
unsur perekat pemersatu bangsa dan kesatuan Negara Republik Indonesia yang
berdasakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
Ada lima nilai dasar profesi ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA). Lima nilai dasar ini
merupakan modal utama seorang ASN dalam menjalankan tugasnya secara
profesional. Sebelum mengimplementasikan nilai-nilai dasar tersebut, seorang
ASN harus melalui tahap internalisasi. Pelaksanaan Pelatihan Dasar (Latsar)
merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan agar setiap calon ASN mampu
menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS, yaitu
ANEKA. Kemudian, seorang ASN harus mampu mengimplementasikannya sesuai
dengan bidangnya masing-masing.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kesehatan Kerja Provinsi Jawa Barat
merupakan instansi pemerintah yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
pekerja maupun masyarakat umum. Salah satu pelayanan yang terdapat di RSUD
Kesehatan Kerja yaitu Instalasi laboratorium. Dalam alur pelayanan laboratorium
untuk pasien rawat inap di RSUD Kesehatan Kerja sebelum pasien mendapatkan
pelayanan laboratorium dokter harus menuliskan rencana pemeriksan pada
formulir permintaan pemeriksaan laboratorium. Data yang ada pada formulir
permintaan pemeriksaan laboratorium digunakan dalam pemberian identitas

1
specimen untuk pemeriksaan laboratorium. Pemberian identitas ini merupakan
hal penting dalam persiapan bahan pemeriksaan laboratorium (tahap pra
analitik) yang dapat mempengaruhi akurasi hasil pemeriksaan. Ketersediaan
formulir permintaan pemeriksaan laboratorium untuk pasien rawat inap menjadi
sangat penting sebagai upaya penyelenggaraan pelayanan laboratorium klinik
yang baik dan juga untuk meningkatkan kesiapan dalam pelayanan konsep
keselamatan pasien rawat inap yang bermutu. Sehingga pembuatan formulir
perrmintaan pemeriksaan laboratorium untuk pasien rawat inap di RSUD
Kesehatan Kerja sangatlah penting untuk dilaksanakan.

1.2 Identifikasi Isu


Dalam menyusun rancangan kegiatan aktualisasi, harus berawal dari
sebuah isu yang terjadi pada unit kerja CPNS masing-masing sehingga peserta
pelatihan dasar (latsar) CPNS dapat menjabarkannya ke dalam beberapa
kegiatan yang nantinya akan di aktualisasikan pada unit kerjanya masing-masing.
Kegiatan aktualisasi tentunya harus sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, atau
sasaran kinerja pegawai maupun tugas tambahan yang diperintahkan oleh
atasan melalui surat perintah pada diri CPNS, sehingga nantinya dalam
pelaksanaan aktualisasi dapat menginternalisasi nilai-nilai dasar profesi ASN
dengan baik.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis mengindetifikasi isu di Instalasi
Laboratorium adalah sebagai berikut:
1. Belum tersedianya formulir permintaan pemeriksaan laboratorium untuk
pasien ruang rawat inap.
Sesuai dengan peraturan menteri kesehatan no. 43 tahun 2013 tentang
tata cara penyelenggaraan laboratorium klinik yang baik setiap laboratorium
klinik harus diselenggarakan secara baik dengan memenuhi kriteria organisasi,
ruang dan fasilitas, peralatan, bahan, specimen, metode pemeriksaan, mutu

2
keamanan, pencatatan dan pelaporan. Pada surat pengantar/formulir
permintaan pemeriksaan laboratorium sebaiknya memuat data secara lengkap.
Dalam alur pelayanan laboratorium untuk pasien rawat inap di RSUD
Kesehatan Kerja sebelum pasien mendapatkan pelayanan laboratorium dokter
harus menuliskan rencana pemeriksan pada formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium. Data yang ada pada formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium digunakan dalam pemberian identitas specimen. Pemberian
identitas ini merupakan hal penting dalam persiapan bahan pemeriksaan
laboratorium (tahap pra analitik) yang dapat mempengaruhi akurasi hasil
pemeriksaan. Ketersediaan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
untuk pasien rawat inap menjadi sangat penting sebagai upaya penyelenggaraan
pelayanan laboratorium klinik yang baik dan juga untuk meningkatkan kesiapan
dalam pelayanan konsep keselamatan pasien rawat inap yang bermutu. Sehingga
penyusunan formulir perrmintaan pemeriksaan laboratorium untuk pasien rawat
inap di RSUD Kesehatan Kerja sangatlah penting untuk dilaksanakan.
2. Belum adanya dokumen pencatatan pemeliharaan peralatan laboratorium.
Setiap peralatan laboratorium harus dilakukan pemeliharaan sesuai dengan
petunjuk penggunaan, yaitu semua kegiatan yang dilakukan agar diperoleh
kondisi yang optimal, dapat beroperasi dengan baik dan tidak terjadi kerusakan.
Kegiatan tersebut harus dilakukan secara rutin untuk semua jenis alat, sehingga
diperoleh peningkatan keamanan kerja, pencegahan produksi yang tiba-tiba
berhenti, penekanan waktu luang/pengangguran bagi tenaga pelaksana serta
penurunan biaya perbaikan. Untuk itu setiap alat harus mempunyai kartu
pemeliharaan yang diletakkan di dekat alat. Setiap tindakan pemeliharaan dan
kelainan-kelainan yang ditemukan harus tercatat
3. Belum optimalnya pembuatan grafik uji ketelitian-ketepatan peralatan
laboratorium.
Hasil laboratorium digunakan untuk menentukan diagnosis, pemantauan
pengobatan dan prognosis. Sehingga sangatlah perlu untuk selalu menjaga mutu

3
hasil pemeriksaan, dalam arti mempunyai tingkat akurasi dan presisi yang dapat
dipertanggungjawabkan. Nilai presisi menunjukan seberapa dekat suatu hasil
pemeriksaan bila dilakukan berulang dengan sampel yang sama. Akurasi
(ketepatan) dipakai untuk menilai adanya kesalahan.

Untuk menetapkan prioritas isu yang akan menjadi fokus penyelesaian


masalah, penulis menggunakan metode USG. Yaitu :
 U (Urgency) yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak
masalah tersebut diselesaikan, artinya apabila masalah tidak segera
ditanggulangi akan semakin gawat.
 S (Seriousness) yaitu dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap
produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan
sistem atau tidak, apabila masalah tidak diselesaikan dengan cepat akab
berakibat serius pada masalah lainnya.
 G (Growth) yaitu apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa
sehingga sulit untuk dicegah, artinya apabila masalah tersebut tidak segera
diatasi, pertumbuhannya akan berjalan terus.
Tabel 1 USG Penetapan Issu
NO Isu U S G TOTAL
1 Belum tersedianya formulir 4 5 5 14
permintaan pemeriksaan
laboratorium untuk pasien ruang
rawat inap.

2 Belum adanya dokumen 3 3 3 9


pencatatan pemeliharaan
peralatan laboratorium.

4
3 Belum optimalnya pembuatan 3 4 4 11
grafik uji ketelitian-ketepatan
peralatan laboratorium.

Keterangan : berdasarkan skala likert 1 – 5 ( 5 = Sangat besar, 4 = besar, 3


= sedang, 2 = kecil, 1 = sangat kecil)

Berdasarkan tabel di atas, dapat ditetapkan prioritas isu yang dijadikan


fokus penyelesaian masalah yaitu “Belum tersedianya formulir permintaan
pemeriksaan laboratorium untuk pasien ruang rawat inap di RSUD Kesehatan
Kerja.”

1.3 Tujuan Aktualisasi


1. Sebagai syarat kelulusan Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calaon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II Gelombang VI.
2. Menerapkan nilai-nilai dasar Aktualisasi yang terdiri dari Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA)
pada lingkungan kerja.
3. Membuat formulir permintaan pemeriksaan laboratorium untuk pasien
rawat inap dalam upaya penyelenggaraan pelayanan laboratorium yang
efektif, efesien dan bermutu.

1.4 Manfaat Aktualisasi


Manfaat yang didapat dari aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN sebagai
pranata laboratorium kesehatan di RSUD Kesehatan kerja antara lain :
1. Bagi Penulis : mampu menjadi ASN yang kompeten dan profesional.
2. Bagi Institusi : membantu mewujudkan visi, misi dan nilai organisasi
RSUD Kesehatan Kerja

5
3. Bagi Masyarakat : mampu mewujudkan pelayanan prima yang bermutu,
serta berorientasi pada kepuasan masyarakat.
4. Bagi Negara : menjadi abdi negara yang bekerja dengan sepenuh hati
untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat terutama dalam bidang
kesehatan.

BAB II
DESKRIPSI LOKUS
2.1 Sejarah RSUD Kesehatan Kerja Provinsi Jawa Barat
Pada tahun 1992 Jamsostek menghibahkan dana pada pemerintah Provinsi
Jawa Barat dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan bagi tenaga kerja.
Biro Pelayanan Sosial, Dinas Kesehatan dan Kanwil Kesehatan Jabar membuat
konsep bentuk pelayanan kesehatan pada pekerja dan disepakati bentuknya

6
adalah Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja (PKTK) yang di bangun di Kab/Kota
sentra industri di Jawa Barat.
Tahun 1994 dibangun gedung PKTK di 3 lokasi lainnya yaitu Bogor, Bekasi
dan Tangerang. Dilengkapi dengan peralatan kesehatan kerja sederhana.
Bangunan dan kelengkapannya diserahkan ke dinas kesehatan Provinsi dan mulai
dioperasionalkan pada tahun 1995.
Tahun 1997 berdasarkan SK. Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat
No. 31 Tahun 1997 tentang pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Balai
Kesehatan Tenaga Kerja terbentuklah BKTK. Pada tahun 1999 Menko
Wasbangpan memberikan persetujuan pembentukan 4 BKKM di Bandung,
Bekasi, Bogor, dan Tangerang. Namun dengan adanya otonomi daerah serta
merger Dinas Kesehatan dan Kanwil Depkes pada saat itu maka proses
kelembagaan terhenti dan ada keinginan untuk menyerahkan semua aset
Provinsi yang ada di daerah kepada pemerintah kabupaten/kota. Berbagai usaha
dilakukan yang pada akhirnya tahun 2006 keluar surat perintah Gubernur Jawa
Barat nomor : 593/516/Huk, kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
untuk pengelolaan aset BKKM sebagai Pusat Pengembangan Kesehatan Kerja
Provinsi Jawa Barat. Sedangkan BKKM Bogor dan Bekasi masing-masing
diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten/Kotamadya. Tahun 2009 dikeluarkan
Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 113 tahun 2009 tentang organisasi dan
tata kerja unit pelaksana teknis dinas dan badan di lingkungan Provinsi Jawa
Barat, yang di dalamnya memutuskan bahwa BKKM merupakan salah satu UPTD
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
Pada tanggal 10 Pebruari 2017 Gubernur Jawa Barat mengeluarkan
Rekomendasi nomor 445/06/Yanbangsos untuk pengembangan BKKM menjadi
Rumah Sakit dengan unggulan Pelayanan Kesehatan Kerja (Occupational Health
Service).
Berdasarkan Pergub No. 69 tahun 2017 tanggal 29 Desember 2017 maka
fungsi atas di tetapkan sebagai RSUD Kesehatan Kerja

7
2.2 Visi, Misi, dan Nilai RSUD Kesehatan Kerja Provinsi Jawa Barat
Visi, misi, nilai, motto, janji layanan dan nilai RSUD Kesehatan Kerja adalah
sebagai berikut:
1. Visi
“Menjadi RSUD dengan unggulan Kesehatan Kerja berstandar
internasional pada tahun 2030”.
2. Misi
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan yang komprehensif
dan holistik, berkualitas dengan unggulan kesehatan kerja
b. Berkontribusi dalam pendidikan, pelatihan, penelitian dan
pengembangan dibidang kesehatan kerja
3. Nilai
a. Profesionalisme
b. Akuntabilitas
c. Transparansi
d. Integritas
e. Kerjasama

8
2.3 Struktur Organisasi

GAMBAR 1 Struktur RSUD Kesehatan Kerja

9
2.4 Uraian Tugas Pokok Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil Pelaksana
Tugas pokok Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil Pelaksana bersumber
pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No.
per/08/M.PAN/3/2006 tentang jabatan fungsional pranata laboratorium kesehatan
dan angka kreditnya, yaitu:
1. Menyusun rencana kegiatan;
2. Mempersiapkan pasien secara sederhana;
3. Mempersiapkan peralatan dan bahan penunjang untuk pengambilan
spesimen/sampel di lapangan;
4. Menerima spesimenjsampel;
5. Mengambil spesimenjsampel dengan tindakan sederhana;
6. Mengambil spesimen/sampel di lapangan secara sederhana;
7. Mempersiapkan pengiriman spesimenjsampel rujukan;
8. Mempersiapkan peralatan untuk pemeriksaan spesimen/sampel secara
sederhana;
9. Mempersiapkan bahan penunjang untuk pemeriksaan spesimenjsampel
secara khusus;
10. Membuat sediaan;
11. Mewamai sediaan;
12. Mempersiapkan spesimenjsampel secara sederhana;
13. Melakukan penanganan dan pengolahan spesimenjsampel secara khusus;
14. Melakukan ekstraksi untuk pemeriksaan toksikologi dan kimia lingkungan
secara manual;
15. Melakukan ekstraksi untuk pemeriksaan toksikologi dan kimia lingkungan
secara elektrik;
16. Melakukan pemurnian untuk pemeriksaan toksikologi dan kimia lingkungan;
17. Melakukan pemeriksaan secara makroskopik atau organoleptik;

10
18. Melakukan pemeriksaan secara elektrometri/setara;
19. Melakukan pemeriksaan sediaan sederhana secara mikroskopik;
20. Melakukan pemeriksaan specimen/sampel dengan metode cepat;
21. Melakukan pemeriksaan secara titrasi/setara;
22. Melakukan pemeriksaan secara aglutinasi Kualitatif/setara;
23. Melakukan pemeriksaan secara gravimeter/fsetara;
24. Melakukan pemeriksaan dengan fotometri/setara secara manual;
25. Menghiiung hasil pemeriksaan manual;
26. Melakukan pemeriksaan hitung koloni/setara;
27. Melakukan perneriksaan EIA/setara;
28. Melakukan pemeriksaan dengan TLC/setara;
29. Melakukan pemeriksaan di lapangan secara sederhana;
30. Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan umum;
31. Melakukan perbaikan peralatan laboratorium sederhana;
32. Memusnahkan sisa spesimen/sampel dan bahan penunjang;
33. Membuat reagenibahan biologis secara sederhana;
34. Membuat media untuk pembiakan kuman secara sederhana;
35. Memelihara organisme untuk pengolahan air limbah

11
BAB III
REALISASI AKTUALISASI DAN ANALISIS KETERKAITAN SUBTANSI MATA PELATIHAN
3.1 Realisasi Kegiatan dan Analisis Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan
Kegiatan aktualisasi dilaksanakan mulai tanggal 1 November 2019 sampai
dengan 6 Desember 2019. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi bertempat di RSUD
Kesehatan Kerja Provinsi Jawa Barat, Jalan Raya Rancaekek KM 27 No. 612
Nanjungmekar Rancaekek Kab. Bandung. Kegiatan yang dilakukan saat
merealisasikan kegiatan adalah sebagai berikut:
Tabel 2 Realisasi Kegiatan Aktualisasi
No. Rancangan Kegiatan No. Realisasi Kegiatan Aktualisasi
Aktualisasi
1. Melakukan konsultasi dengan 1. Melakukan konsultasi dengan
mentor terkait pelaksanaan mentor terkait pelaksanaan
aktualisasi aktualisasi
2. Merumuskan isian data yang 2. Merumuskan isian data yang
harus ada pada formulir harus ada pada formulir
permintaan pemeriksaan permintaan pemeriksaan
laboratorium untuk pasien laboratorium untuk pasien
rawat inap rawat inap
3. Membuat blanko formulir 3. Membuat blanko formulir
permintaan pemeriksaan permintaan pemeriksaan
laboratorium pasien rawat laboratorium pasien rawat
inap inap
4. Mengkonsultasikan blanko 4. Mengkonsultasikan blanko
formulir permintaan formulir permintaan
pemeriksaan laboratorium pemeriksaan laboratorium
pasien rawat inap kepada pasien rawat inap kepada
ketua komite medik ketua komite medik

12
5. Mengkoordinasikan formulir 5. Mengkoordinasikan formulir
permintaan pemeriksaan permintaan pemeriksaan
laboratorium pasien rawat laboratorium pasien rawat
inap dengan pihak terkait inap dengan pihak terkait
6. Evaluasi dan Pelaporan 6. Evaluasi dan Pelaporan
Program Aktualisasi Program Aktualisasi

13
Jadwal Realisasi Kegiatan Aktualisasi
Tabel 3 Jadwal Realisasi Kegiatan Aktualisasi

N November Desember
Kegiatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
1 2 3 4 5 6 7

1 Melakukan konsultasi dengan mentor terkait pelaksanaan aktualisasi


Mempersiapkan
bahan konsultasi    
dan mencari
referensi √     √                                                                  
 
Membuat janji
dengan mentor       √                                                                  
Menyampaikan
rancangan kegiatan  
aktualisasi kepada
mentor √
2 Merumuskan isian data yang harus ada pada formulir permintaan pemeriksaan laboratorium untuk pasien rawat inap
Mendata jenis
pemeriksaan yang
ada di    
laboratorium RSUD
Kesehatan Kerja √√
Merumuskan isian  
data yang harus
ada pada formulir √
Mendiskusikan
rumusan isian data
 

yang harus ada
pada formulir
dengan kepala
Instalsi Laboratoriu

14
N November Desember
Kegiatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
1 2 3 4 5 6 7

3 Membuat blanko formulir permintaan pemeriksaan laboratorium untuk pasien rawat inap
. Mendesain
formulir
permintaan      
pemeriksaan
laboratorium √√ √
Mendiskusikan
desain formulir
permintaan
pemeriksaan
dengan kepala  
instalasi
laboratorium                               √
                                     
Melakukan
perbaikan formulir
permintaan
pemeriksaan atas
tindak lanjut hasil
diskusi dengan  
kepala instansi
laboratorium √
4 Mengkonsultasikan blanko formulir permintaan pemeriksaan laboratorium rawat inap kepala komite medic
Mempersiapkan
bahan konsultasi √
Membuat janji    
dengan ketua
komite medic √√√

15
Menyampaikan
blanko formulir
permintaan
pemeriksaan
laboratorium
kepda ketua
komite medic   √

N November Desember
Kegiatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
5 Mengkoordinasikan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium uuntuk rawat inap kepada petugas terkait (Kepala Rawat Inap, IGD,
. ICU)
Membuat janji
pertemuan
dengan pihak
terkait                                                                        √
Melakukan
koordinasi
dengan pihak
terkait                                                                       √√
Mencatat Hasil
Koordinasi
dengan pihak
terkait baik
berupa saran
maupun
pertanyaan √
6 Evaluasi dan Pelaporan Program Aktualisasi

16
Mengumpulka
n bahan untuk
menyusun
laporan
kegiatan √ √
Menyusun
laporan
kegitan
aktualisasi √√√ √√
Membuat
bahan tanyang
untuk seminar
aktualisasi √
Keterangan :
Libur
Jaga dihari Sabtu/Minggu

17
Berikut analisis keterkaitan dari kegiatan dengan subtansi materi pelatihan:
1. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait
pelaksanaan aktualisasi.
Waktu 1-5 November 2019
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan ini dilakukan di RSUD Kesehatan Kerja, Konsultasi
Kegiatan dilaksakan bersama dengan dr. Hadi Rahmatsyah, MARS
selaku mentor. Kegiatan ini dilakukan untuk
mengkonsultasikan rencana aktualisasi kegiatan selama off
campus.
Kontribusi Menerapkan Misi RSUD Kesehatan Kerja Provinsi Jawa Barat,
terhadap yaitu: Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan yang
Visi-Misi komprehensif dan holistik, berkualitas dengan unggulan
Organisasi kesehatan kerja.
Penguatan Memperkuat nilai organisasi, yaitu Profesionalisme,
Nilai Akuntabilitas, Transparasi, Integritas, Kerjasama.
Organisasi
Tahapan 1. Mempersiapkan bahan konsultasi dan mencari
Kegiatan referensi
Keterkaitan Substansi mata Akuntabilitas:
Pelatiahan Menyiapkan bahan
konsultasi dengan penuh
tanggung jawab

18
Mempersiapkan bahan konsultasi

2. Membuat janji dengan mentor


Keterkaitan Subtansi Mata Etika Publik : Membuat
Pelatihan janji dengan sopan dan
hormat kepada mentor.

3. Menyampaikan rancangan kegiatan aktualisasi kepada

19
mentor
Keterkaitan Subtansi Mata Etika Publik :
Pelatihan Menyampaikan
rancangan kegiatan
dengan sopan dan
hormat.
Komitmen Mutu : Diskusi
dilakukan agar
mendapatkan hasil yang
efektif, efesien, dan
berorientasi pada mutu
WoG : Pertemuan
merupakan proses
komunikasi dengan
internal rumah sakit

Output - Foto Kegiatan


Hasil - Notulensi Hasil Konsultasi

20
- Referensi pembuatan formulir permintaan
pemeriksaan laboratorium

2. Merumuskan isian data yang harus ada pada formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium untuk pasien rawat inap
Waktu 6-12 November 2019
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan ini dilakukan di RSUD Kesehatan Kerja. Kegiatan ini
Kegiatan dilakukan untuk mendapatkan rumusan isian data yang
terdapat pada formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium pasien rawat inap. Kegiatan ini dilaksanakan
bersama dengan dr. Woro Hapsari W, Sp.PK sebagai kepala
instalasi laboratorium.
Kontribusi Menerapkan Misi RSUD Kesehatan Kerja Provinsi Jawa Barat,
terhadap yaitu: Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan yang
Visi-Misi komprehensif dan holistik, berkualitas dengan unggulan
Organisasi kesehatan kerja.
Penguatan Memperkuat nilai organisasi, yaitu Profesionalisme,
Nilai Akuntabilitas, Transparasi, Integritas, Kerjasama.
Organisasi
Tahapan 1. Mendata jenis pemeriksaan yang ada di laboratorium
Kegiatan RSUD Kesehatan Kerja
Keterkaitan Substansi mata Akuntabilitas :
Pelatiahan Melakukan pendataan
jenis pemeriksaan yang
ada di laboratorium
dengan penuh tanggung
jawab
Etika publik : cermat

21
dalam melakukan
pendataan

2. Merumusan isian data yang harus ada pada formulir


permintaan pemeriksaan laboratorium pasien rawat
inap
Keterkaitan Subtansi Mata Akuntabilitas:
Pelatihan Perumusan isian
dilakukan dengan penuh
tanggung jawabkan
Etika Publik :
Merumuskan isian data
formulir dengan cermat.
Komitmen Mutu :
Merumuskan isian data
pada formulir permintaan
pemeriksaan yang
berorientasi pada mutu.

22
3. Mendiskusikan rumusan isian data yang harus ada pada
formulir permintaan pemeriksaan pasien rawat inap
dengan kepala instalasi laboratorium
Keterkaitan Subtansi Mata Nasionaisme : Tidak
Pelatihan memaksakan kehendak
dalam mengambil
keputusan, meghormati
pendapat orang lain.
Etika Publik : Berdiskusi
dengan hormat, sopan,
ramah.
Komitmen Mutu : Diskusi
bertujuan agar hasil yang
didapat efektif, efisien
dan berorientasi pada
mutu
WoG : Diskusi merupakan

23
proses komunikasi
dengan internal rumah
sakit

Output - Foto Kegiatan


Hasil - Notulen jenis pemeriksaan yang ada di laboratorium
- Notulen rumusan isian data pada formulir

3. Membuat blanko formulir permintaan pemeriksaan laboratorium pasien rawat


inap
Waktu 13-19 November 2019
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan ini dilakukan di RSUD Kesehatan Kerja, Kegiatan ini
Kegiatan dilakukan untuk merancang blanko formulir permintaan
pemeriksaan laboratorum untuk rawat inap. Kegiatan ini
dilaksanakan bersama dengan dr. Woro Hapsari W, Sp.PK

24
sebagai kepala instalasi laboratorium.
Kontribusi Menerapkan Misi RSUD Kesehatan Kerja Provinsi Jawa Barat,
terhadap yaitu: Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan yang
Visi-Misi komprehensif dan holistik, berkualitas dengan unggulan
Organisasi kesehatan kerja.
Penguatan Memperkuat nilai organisasi, yaitu Profesionalisme,
Nilai Akuntabilitas, Transparasi, Integritas, Kerjasama.
Organisasi
Tahapan 1. Mendesain formulir permintaan pemeriksaan
Kegiatan laboratorium pasien rawat inap
Keterkaitan Substansi mata Etika publik : Cermat
Pelatihan dalam mendesain
formulir permintaan
pemeriksaan
laboratorium
Komitmen Mutu : Hasil
yang didapat berorientasi
pada mutu.

25
2. Mendiskusikan desain formulir permintaan
pemeriksaan pasien rawat inap dengan kepala instalasi
laboratorium
Keterkaitan Subtansi Mata Nasionaisme : Tidak
Pelatihan memaksakan kehendak
dalam mengambil
keputusan, menghargai
pendapat orang lain.
Etika Publik : Berdiskusi
dengan hormat, sopan,
ramah.
Komitmen Mutu :
Kegiatan ini dilakukan

26
agar mendapatkan hasil
yang efisien, efektif dan
bermutu
WoG : Diskusi merupakan
proses komunikasi
dengan internal rumah
sakit

27
3. Melakukan perbaikan formulir permintaan
pemeriksaan atas tindak lanjut hasil diskusi dengan
kepala instansi laboratorium
Keterkaitan Subtansi Mata Komitmen Mutu :
Pelatihan Perbaikan merupakan
kegitan untuk
mendapatkan hasil yang
efisien,efektif dan
berorientasi kepada mutu

Output - Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium


Hasil pasien rawat inap

4. Mengkonsultasikan blanko formulir permintaan pemeriksaan laboratorium


pasien rawat inap kepada ketua komite medik
Waktu 22 November - 2 Desember 2019

28
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan ini dilakukan di RSUD Kesehatan Kerja, Kegiatan ini
Kegiatan dilaksanakan bersama dengan dr Enur Nurohmat, Sp. Rad
sebagai Ketua Komite Medik. Kegiatan ini dilakukan untuk
mendapatkan rekomendasi pemakaian formulir permintaan
pemeriksaan laboratorium pasien rawat inap utuk dipakai di
instalasi rawat inap.
Kontribusi Menerapkan Misi RSUD Kesehatan Kerja Provinsi Jawa Barat,
terhadap yaitu: Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan yang
Visi-Misi komprehensif dan holistik, berkualitas dengan unggulan
Organisasi kesehatan kerja.
Penguatan Memperkuat nilai organisasi, yaitu Profesionalisme,
Nilai Akuntabilitas, Transparasi, Integritas, Kerjasama.
Organisasi
Tahapan 1. Mempersiapkan bahan konsultasi
Kegiatan
Keterkaitan Substansi mata Akuntabilitas :
Pelatiahan Menyiapkan bahan
konsultasi dengan penuh
tanggung jawab.

29
2. Membuat janji dengan komite medik
Keterkaitan Subtansi Mata Etika Publik : Membuat
Pelatihan janji dengan sopan dan
hormat.
Nasionalisme : Tidak
memaksakan kehendak
agar melakukan
konsultasi sesuai dengan
jadwal yang diinginkan
oleh siswa

3. Menyampaikan blanko formulir permintaan


pemeriksaan laboratorium pasien rawat inap kepada
ketua komite medik
Keterkaitan Subtansi Mata Nasionaisme : Tidak
Pelatihan memaksakan kehendak
dalam mengambil
keputusan
Etika Publik : Berdiskusi

30
dengan hormat, sopan,
ramah.
WoG : Diskusi merupakan
proses komunikasi
dengan internal rumah
sakit

Output
Hasil - Foto Kegiatan

5. Mengkoordinasikan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium pasien


rawat inap dengan pihak terkait
Waktu 3-4 Desember 2019
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan ini dilakukan di RSUD Kesehatan Kerja, Kegiatan
Kegiatan dilakukan bersama dengan dr. Risa Savira sebagai kepala
instalasi rawat inap, dr. Endang Mulyana, M.Kes sebagai
kepala IGD, dan dr. Franseda, Sp.OK yang diwakili oleh Dadan
Ramdan Awan, A.Md.Kep sebagai kepala ICU. Kegiatan ini
dilakukan dalam rangka koordinasi pemakaian formulir

31
permintaan pemeriksaan laboratorium pasien rawat inap.
Kontribusi Menerapkan Misi RSUD Kesehatan Kerja Provinsi Jawa Barat,
terhadap yaitu: Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan yang
Visi-Misi komprehensif dan holistik, berkualitas dengan unggulan
Organisasi kesehatan kerja.
Penguatan Memperkuat nilai organisasi, yaitu Profesionalisme,
Nilai Akuntabilitas, Transparasi, Integritas, Kerjasama.
Organisasi
Tahapan 1. Membuat janji pertemuan dengan pihak terkait
Kegiatan
Keterkaitan Substansi Mata Etika Publik : Membuat
Pelatiahan janji dengan sopan dan
hormat.
Nasionalisme : Tidak
memaksakan kehendak
agar melakukan
konsultasi sesuai dengan
jadwal yang diinginkan
oleh siswa

2. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait


Keterkaitan Subtansi Mata Nasionaisme : Tidak

32
Pelatihan memaksakan kehendak
dalam mengambil
keputusan
Etika Publik : Berdiskusi
dengan hormat, sopan,
ramah.
Komitmen Mutu :
Kegiatan ini dilakukan
agar terwujudnya hasil
yang efisien,efektif dan
berorientasi pada mutu
WoG : Diskusi merupakan
proses komunikasi
dengan internal rumah
sakit

33
3. Mencatat Hasil Koordinasi dengan pihak terkait baik
berupa saran maupun pertanyaan
Keterkaitan Subtansi Mata Anti Korupsi : Catatan
Pelatihan harus dibuat secara jujur
Etika Publik : Catatan
dibuat dengan cermat.

Output - Foto Kegiatan


Hasil - Notulensi hasil koordinasi

34
6. Evaluasi dan Pelaporan Program Aktualisasi
Waktu 27 November - 6 Desember 2019
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan ini dilakukan di RSUD Kesehatan Kerja. Kegiatan ini
Kegiatan dilakukan dalam rangka menilai capaian hasil selama proses
aktualisasi dilakukan.
Kontribusi Menerapkan Misi RSUD Kesehatan Kerja Provinsi Jawa Barat,
terhadap yaitu: Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan yang
Visi-Misi komprehensif dan holistic, berkualitas dengan unggulan
Organisasi kesehatan kerja.
Penguatan Memperkuat nilai organisasi, yaitu Profesionalisme,
Nilai Akuntabilitas, Transparasi, Integritas, Kerjasama.
Organisasi
Tahapan 1. Mengumpulkan bahan untuk menyusun laporan
Kegiatan kegiatan
Keterkaitan Substansi Mata Akuntabilitas : Bahan
Pelatiahan yang dibuat dengan
penuh tanggung jawab.
Etika Publik : Bahan
disusun dengan cermat.
Anti Korupsi : Bahan
dibuat secara jujur

35
2. Menyusun laporan kegitan aktualisasi
Keterkaitan Substansi Mata Akuntabilitas : Laporan
Pelatiahan kegiatan yang dibuat
dapat dipertanggung
jawabkan kebenarannya
dan sesuai dengan
kegiatan apa yang telah
dilakukan
Etika Publik : penyusunan
laporan disusun dengan
cermat.
Anti Korupsi :
Penyusunan laporan
dibuat secara jujur

36
3. Membuat bahan tayang presentasi untuk seminar
lapotan aktualisasi
Keterkaitan Subtansi Mata Etika Publik : Bahan
Pelatihan tayang dibuat dengan
cermat.
Komitmen Mutu: Hasil
pembuatan bahan tayang
harus efisien,efektif dan
berorientasi pada mutu

Output - Bahan laporan kegiatan aktualisasi

37
Hasil - Laporan kegiatan aktualisasi
- Bahan tayang presentasi laporan kegiatan

3.2 Faktor Pendukung Realisasi Aktualisasi


Pada saat kegiatan aktualisasi banyak pihak yang memberikan saran dan
masukan dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi sehingga siswa termotivasi dalam
mengerjakan kegiatan aktualisasi.

3.3 Faktor Penghambat Realisasi Aktualisasi


Pada pelaksanaan aktualisasi kendala yang dihadapi siswa yaitu padatnya
jadwal beberapa pihak sehingga waktu realisasi kegiatan memanjang.
Terdapat beberapa saran dan masukan yang harus didiskusikan bersama
terkait pelaksanaan pemakaian formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
untuk pasien rawat inap.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh peserta Latsar di RSUD Kesehatan Kerja
Provinsi Jawa Barat dimulai dari tanggal 1 November 2019 sampai 6 Desember 2019
telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN. Kegiatan tersebut meliputi:
1. Melakukan konsultasi dengan mentor tentang rancangan aktualisasi dengan
nilai-nilai dasar yang diaktualisasikan berupa nilai Akuntabilitas, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Whole of Government (WOG).

38
2. Merumuskan isian data yang harus ada pada formulir permintaan pemeriksaan
dengan nilai-nilai dasar yang diaktualisasikan berupa nilai Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Whole of Government
(WOG).
3. Membuat blanko formulir permintaan pemeriksaan laboratorium untuk pasien
rawat dengan nilai-nilai dasar yang diaktualisasikan berupa nilai Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Whole of Government (WOG).
4. Mengkonsultasikan hasil rancangan blanko dengan komite medik dengan nilai-
nilai dasar yang diaktualisasikan berupa nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, dan Whole of Government (WOG).
5. Mengkoordinasikan formulir permintaan pemeriksaan pasien Rawat Inap
pihak terkait dengan nilai-nilai dasar yang diaktualisasikan berupa nilai
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi dan Whole of
Government (WOG).
6. Evaluasi dan pelaporan program aktualisasi dengan nilai-nilai dasar yang
diaktualisasikan berupa nilai Akuntabilitas, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi.
Pembelajaran yang diambil dari kegiatan aktualisasi adalah dapat
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN berupa meningkatkan kemampuan dalam
mewujudkan akuntabilitas, mengedepankan kepentingan nasional, menjalankan
standar etika publik, peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatan, tidak
melaksanakan korupsi, melakukan kerjasama yang baik, dan memberikan pelayanan
publik secara optimal.

4.2 Saran

39
1. Saran dan perbaikan Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium untuk
pasien rawat inap sehingga bisa labih digunakan secara mudah, efektif dan
efisien.
2. Dengan adanya kegiatan aktualisasi, diharapkan dapat menjadi pembiasaan dan
proses internalisasi nilai ANEKA, Pelayanan Publik, WOG, Manajemen ASN dalam
kehidupan sehari-hari.

40

Anda mungkin juga menyukai