Anda di halaman 1dari 63

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

OPTIMALISASI PELAPORAN DAN PENYERAHAN HASIL


PEMERIKSAAN TCM PADA SUSPECT TB

DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH (UPTD) PUSKESMAS


DONOROJO

KABUPATEN JEPARA

DISUSUN OLEH:

Nama : SEREVINA MARPAUNG A.md.AK


NIP : 199309152019022006
No Absen : 017
Gol/Ruang : II/C
Jabatan : PRANATA LABORATORIUM
KESEHATAN TERAMPIL
Dinas Instansi : UPTD PUSKESMAS DONOROJO

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN CCXLXXXIII


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BEKERJASAMA DENGAN
PEMERINTAH KABUPATEN JEPARA
2019

I
HALAMAN PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

OPTIMALISASI PELAPORAN DAN PENYERAHAN HASIL


PEMERIKSAAN TCM PADA SUSPECT TB
DI UPTD PUSKESMAS DONOROJO KABUPATEN JEPARA

Disusun oleh :
Nama : SEREVINA MARPAUNG A.md.AK
NIP : 199309152019022006
Disetujui untuk diseminarkan pada :
Hari, tanggal : Senin, 04 November 2019
Tempat : PPSDM MIGAS, Jl. Sorogo No.1 Cepu

Cepu, 04 November 2019


Peserta Pelatihan Dasar CPNS

SEREVINA MAPAUNG A.md.AK


NIP 199309152019022006

Menyetujui,
Menyetujui,
Coach Mentor

P Ir. Agus Sriyanto, M.Si dr. Al Manaf


Widyaiswara Ahli Utama Kepala Puskesmas Donorojo
NIP 19590815198703 1 009 NIP 19740421200604 1 008

II
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

OPTIMALISASI PELAPORAN DAN PENYERAHAN HASIL


PEMERIKSAAN TCM PADA SUSPECT TB
DI UPTD PUSKESMAS DONOROJO KABUPATEN JEPARA

Nama : Serevina Marpaung A.md.AK


NIP : 199309152019022006
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Donorojo
Dinyatakan layak untuk di aktualisasikan dalam habituasi
Disahkan pada :
Hari, tanggal : Senin, 04 November 2019
Tempat : PPSDM MIGAS, Jl. Sorogo No.1 Cepu

Cepu, 04 November 2019


Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Narasumber,

III
PRAKATA

Penulis memanjatkan segala puja dan puji syukur kehadirat


TUHAN YANG MAHA ESA yang telah melimpahkan segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas rancangan
aktualisasi nilai-nilai dasar PNS dengan judul “Optimalisasi Pelaporan dan
Penyerahan hasil pemeriksaan TCM pada Suspect TB di UPTD
Puskesmas Donorojo”.

Penulisan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini disusun


sebagai salah satu persyaratan kelulusan Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan II Angkatan CCXLXXXIII Tahun 2019 yang
diselenggarakan di PPSDM MIGAS, Jl. Sorogo No. 1 Cepu sebagai
bentuk pemahaman konseptual dan internalisasi nilai-nilai dasar PNS
yang diterapkan di UPTD Puskesmas Donorojo.

Dalam menyelesaian rancangan aktualisasi nilai-nilai PNS ini, penulis


menyampaikan terima kasih kepada:

1. Diyar Susanto, SH, MH, Sebagai kepala BKD Kabupaten Jepara yang
telah memberikan dukungan selama pendidikan dan pelatihan dasar.

2. Drs. Muhammad Arief Irwanto, M.Si, sebagai kepala BPSDM Provinsi


Jawa Tengah yang telah memberikan dukungan fasilitas, sarana, dan
prasarana selama pendidikan dan pelatihan dasar.

3. Ir. Enny Karnawati, M.Si selaku narasumber yang memberikan saran,


masukan perbaikan untuk penyempurnaan rancangan aktualisasi ini
sehingga dapat diterapkan dengan lebih baik.

4. Ir. Agus Sriyanto, M.Si, selaku coach yang telah memberikan


bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga rancangan aktualisasi
ini dapat selesai dengan baik.

IV
5. dr. Al Manaf, selaku mentor yang telah memberikan masukan, inspirasi
dan arahan sehingga rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan
dengan baik.

6. Keluarga yang telah mendukung, mendoakan serta memberi bantuan


sehingga semua kegiatan Pelatihan Dasar CPNS dapat terselesaikan
dengan baik.

7. Seluruh Widyaiswara, dan Panitia yang telah memberikan ilmu,


bimbingannya, dukungan dan fasilitas selama kegiatan Pelatihan Dasar
CPNS Golongan III Angkatan CCXIX.

8. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CCXIX


atas inspirasi, kekompakan, bantuan, dan dukungannya.

Penulis berharap semoga rancangan aktualisasi ini dapat


memberikan manfaat bagi semua pihak dan dapat memberikan contoh
tentang implementasi nilai-nilai “ANEKA” dengan prinsip Manajemen
Aparatur Sipil Negara (ASN), Pelayanan Publik dan Whole of Goverment
dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kerja dan masyarakat.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang


mendasar pada rancangan ini, oleh karena itu penulis berharap kepada
semua pihak untuk memberikan saran dan masukan serta kritik yang
membangun untuk penyempurnaan rancangan aktualisasi ini.

Cepu, November 2019

Penulis

Serevina Marpaung

V
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
PRAKATA. iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang. ..................................................................................... 1
B. Identifikasi Isu dan Rumusan Masalah.................................................. 3
C. Tujuan. .................................................................................................. 9
D. Manfaat. .............................................................................................. 10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Sikap dan Perilaku Bela Negara. ........................................................ 11
B. Nilai-Nilai Dasar PNS. ......................................................................... 12
C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI. ........................................... 23
D. Tinjauan Umum Tentang Lanjut
Usia...................................................27
BAB III PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
A. Profil Organisasi ................................................................................. 30
B. Role Model ......................................................................................... 36
C. Tugas Pokok dan Jabatan Peserta Latsar ......................................... 38
D. Tinjauan Umum Tentang Lanjut Usia………………………………...

BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI


A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan
Nilai ANEKA ....................................................................................... 42
B. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ......................... 49
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala ..................................... 50

VI
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ……………………………………………………………….

B. Pentingnya Rancangan Aktualisasi ……………….........................


DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

VII
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Identifikasi Isu ...................................................................... 4


Tabel 1.2 Analisis Isu dengan Metode APKL dan USG ....................... 5
Tabel 1.3 Penetapan Isu dengan Metode APKL .................................. 6
Tabel1.4 Analisis Isu dengan Metode USG.......................................... 7
Tabel 1.5 Dampak Isu Tidak Terselesaikan ......................................... 8
Tabel 4.1 Rencana kegiatan aktualisasi…………………………………..49
Tabel 2.1 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi .......................................... 50
Tabel 4.3 Antisipasi Menghadapi Kendala-Kendala Aktualisasi .......... 51

VIII
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi yang memberikan kontribusi


penting dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia. Selaras dengan hal
tersebut, aparatur sipil negara mempunyai peran yang amat penting dalam rangka
menciptakan masyarakat yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis,
makmur, adil dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada
masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan UUD 1945. (Elly Fatimah dan Erna
Irawati, 2017)

Melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad
untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin profesional. Undang-undang
ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk
membangun aparatur sipil negara yang memiliki integritas, prefesional, dan netral
serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat. UU ASN
juga menempatkan pegawai ASN sebagai sebuah profesi yang harus memiliki
standar pelayanan profesi, nilai dasar, kode etik dan kode perilaku profesi,
pendidikan dan pengembangan profesi, serta memiliki organisasi profesi yang dapat
menjaga nilai-nilai dasar profesi. (Elly Fatimah dan Erna Irawati, 2017)

Sebagai ASN harus dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi yaitu


Akuntabiitas, Nasionaisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi yang
diakronimkan menjadi ANEKA. Kelima nilai dasar tersebut berperan penting dalam
menuntun ASN menjadi pelayan masyarakat yang profesional untuk membantu
mencapai tujuan berbangsa dan bernegara. (Basseng dan Bayu Hikmat, 2015)
Peran ASN di bidang kesehatan melalui kegiatan pelayanan kesehatan yang
berkualitas prima di Puskesmas meliputi pelayanan preventif, promotif, kuratif, dan
rehabilitatif. Untuk mewujudkan itu semua perlu adanya percepatan penerapan

1
informasi dengan menggunakan teknologi di bidang kesehatan. Saat ini teknologi
informasi dan komunikasi mengalami perkembangan yang pesat dan dimanfaatkan
di semua sisi kehidupan, termasuk di bidang kesehatan. Penerapan teknologi
informasi dan komunikasi di bidang kesehatan merupakan suatu tuntutan yaitu
dalam melaksanakan pelayanan agar lebih berkualitas dan efisien dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan. (Anonim, 2019)

Tuberkulosis atau yang biasa disebut dengan penyakit TB atau TBC


disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang merupakan salah satu
masalah utama di kesehatan . Penularan TBC umumnya terjadi melalui udara. Ketika
penderita TBC aktif memercikkan lendir atau dahak saat batuk atau bersin, bakteri
TB akan ikut keluar melalui lendir tersebut dan terbawa ke udara. Selanjutnya,
bakteri TB akan masuk ke tubuh orang lain melalui udara yang dihirupnya. (Kevin
Adrian, 2019)

TCM (Tes cepat molekular) merupakan pemeriksaan pada pasien suspect TBC
yang mampu melakukan pemeriksaan dalam waktu 90 menit untuk kemudian bisa
dilakukan pengobatan. Saat ini pemeriksaan TCM tidak dapat di lakukan di
puskesmas donorojo dan hanya melakukan rujukan sampel ke RSUD. Rehatta Kelet.
Lamanya proses pengiriman sampel dan penerimaan hasil pemeriksan TCM bisa
mencapai 5 sampai 7 hari tergatung dari banyaknya sampel yang masuk di
RSUD.Rehatta Keled. Jadi untuk saat ini puskesmas donorojo hanya memberikan
estimasi waktu untuk pengambilan hasil pemeriksaan TCM. Untuk itu perlu adanya
pemberitahuan informasi yang cepat kepada pasien suspect TB. (Anonim, 2019)

Dari data 3 bulan terakhir, jumlah suspect TB pada bulan juli 2019 jumlah 8
sampel, bulan agustus 2019 jumlah suspect 9 sampel, dan bulan september 2019
jumlah suspect 17 sampel. Setiap bulannya mengalami peningkatan. Maka dari itu
perlunya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam menyampaikan
hasil pemeriksaan yang cepat dan akurat supaya pasien dapat menerima informasi
yang akurat untuk pengambilan hasil pemeriksaan tidak hanya berpegang pada
estimasi pengambilan yang disampaikan petugas laboratorium dan terkadang pasien
datang hasil pemeriksaan TCM belum keluar. Untuk menjangkau itu semua maka
penulis memberikan pelayanan yang cepat dengan memanfaatkan media seperti

2
Watshapp atau SMS untuk menerima dan menyampaikan informasi secara akurat
dan cepat kepada pasien suspect TB sebagai salah satu bentuk pelayanan publik.
(Anonim, 2019)

Dari uraian diatas penulis mendapatkan ide tentang optimalisasi pelaporan dan
penyerahan hasil pemeriksaan TCM pada suspect TB di Puskesmas Donorojo.

B. Identifikasi Isu dan Rumusan Masalah

1. Identifikasi Isu

Dalam proses meningkatkan Mutu Pepelayanan UPTD Puskesmas


Donorojo ditemukan beberapa isu yang berkaitan dengan nilai-nilai Pepelayanan
Publik, Manajemen ASN dan Whole of Government. Sebagai pelayan publik isu-
isu tersebut sangat mempengaruhi sehingga menjadi perlu untuk dianalisis
penyebabnya dan ditemukan solusi untuk menanganinya. Berdasarkan prinsip-
prinsip kedudukan dan Peran Pegawai Negri Sipil dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Tabel 1.1 Hasil isu yang teridentifikasi

No. Identifikasi Isu Prinsip ASN Kondisi Saat Ini Kondisi yang
Diharapkan
1. Rendahnya Manajemen Tenaga kesehatan Seluruh petugas
kesadaran nakes ASN Puseksmas Donorojo laboratorium
laboratorium masih sering kesehatan
dalam melakukan Puskesmas Donorojo
menggunakan pemeriksaan tanpa mengenakan baju
baju lab saat menggunakan baju lab saat melakukan
melakukan lab. pemeriksaan.
pemeriksaan di
Puskesmas
Donorojo
2. Kurang optimalnya Manajemen Masih kurang Diharapkan semua
penerapan cuci ASN optimalnya penerapan pegawai dapat
tangan di cuci tangan dan tidak menerapkan cuci
puskesmas semua pegawai tangan dengan tepat
donorojo menerapkannya dan benar
dengan baik dan
benar

3
3. Belum optimalnya Manajemen Masih kurangnya Diharapkan petugas
pemakaian bahan ASN kesadaran petugas laboratorium disiplin
habis pakai yang laboratorium dalam dalam penggunaan
digunakan pemakaian bahan bahan habis pakai
petugas habis pakai saat pada saat proses
laboratorium saat sampling. sampling dengan
sampling di prinsip satu pasien
puskesmas harus 1 bahan.
donorojo.
4. Kurang optimalnya Manajemen Banyaknya data stok Data bahan kimia
pendataan stok ASN bahan kimia yang terupdate sehingga
bahan yang akan tidak update sehingga monitoringnya
digukanakan di monitoringnya sulit. gampang.
laboratorium
puskesmas
donorojo.
5. Kurang optimalnya Pepelayanan Pasien datang ke Pasien datang ke
pelaporan dan Publik puskesmas hasil puskesmas donorojo
penerimaan hasil pemeriksaan TCM sudah pasti
pemeriksaan TCM belum keluar. mendapatkan hasil
pada suspect TB pemeriksaan TCM.
di Puskesmas
Donorojo
Sumber : (Pkm Donorojo, 2019)

Berdasarkan identifikasi permasalahan yang telah dipaparkan, perlu dilakukan


proses analisis permasalahan untuk menentukan permasalahan yang merupakan isu
prioritas dan dapat dicarikan solusi. Proses tersebut menggunakan alat bantu penetapan
kriteria kualitas isu yakni berupa APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan)
dan USG (Urgency, Seriousness, Growth). Analisis isu ini bertujuan untuk menetapkan
kualitas isu dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui
gagasan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan.
Identifikasi penentuan kelayakan isu dilihat dari nilai APKL, yang mana APKL
memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan.
Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di kalangan
masyarakat. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks,
sehingga perlu dicarikan solusinya. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat
hidup orang banyak. Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Isu yang sudah diidentifikasi menggunakan APKL selanjutnya dianalisis
menggunakan USG yang bertujuan untukmenentukan prioritas isu yang akan
4
dipecahkandengan menetapkan rentang penilaian (1-5). Urgency artinya seberapa
mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness artinya
seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan.
Growth artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani segera.
Berdasarkan analisis permasalahan melalui kedua alat bantu tersebut, maka
diperoleh identifikasi isu sebagai mana terlihat pada Tabel 1.2
Tabel 1.2 Analisis Isu
Kriteria APKL Kriteria USG
Prinsip
Identifikasi Isu
Peringkat
ASN A P K L Ket U S G Jlh

Manajemen Rendahnya
ASN kesadaran nakes
laboratorium dalam
menggunakan baju 3
+ + - - MS 3 3 3 9
lab saat melakukan
pemeriksaan di
Puskesmas Donorojo
Manajemen Kurang optimalnya
ASN penerapan cuci 2
tangan di puskesmas + + + + MS 3 4 3 10
donorojo
Pelayanan Kurang optimalnya
Publik pelaporan dan
penerimaan hasil 1
pemeriksaan TCM + + + + MS 5 4 5 14
pada suspect TB di
Puskesmas Donorojo
Manajemen Belum optimalnya
ASN pemakaian bahan
habis pakai yang
digunakan petugas + + - - TMS
TMS
laboratorium saat
sampling di
puskesmas donorojo
Manajemen Kurang optimalnya
ASN pendataan stok bahan
yang akan
+ + - - TMS TMS
digukanakan di
laboratorium
puskesmas donorojo.
Sumber : (Pkm Donorojo, 2019)

5
Keterangan:
1. A = Aktual 7. MS = Memenuhi Syarat 12. Skala Linkert
2. P = Problematik 8. TMS = Tidak Memenuhi 1 = Tidak U/S/G
3. K = Khalayak Syarat 2 = Kurang U/S/G
4. L = Layak 9. U = Urgency 3 = Cukup U/S/G
5. (+) = memenuhi syarat 10. S = Seriousness 4 = U/S/G
6. (-) = tidak memenuhi 11. G = Growth 5 = Sangat U/S/G

Isu dengan total skor tertinggi merupakan isu prioritas yang akan ditetapkan
untuk diselesaikan dengan kegiatan-kegiatan yang diusulkan. Hasil dari analisis APKL
dan USG adalah dengan ditetapkannya isu yang akan ditindaklanjuti dengan gagasan
rencana kegiatan untuk mengatasi isu tersebut. Hasil perumusan isu yang terpilih adalah
“Kurang optimalnya pelaporan dan penerimaan hasil pemeriksaan TCM pada suspect TB
di Puskesmas Donorojo”.
2. Rumusan Masalah

Berdasarkan isu yang telah dianalisa, maka rumusan masalah kegiatan


aktualisasi adalah: Bagaimana mengoptimalkan pelaporan dan penerimaan
hasil pemeriksaan TCM pada suspect TB di Puskesmas Donorojo dengan
mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA?

Dampak yang akan terjadi apabila isu tidak dipecahkan adalah semakin
banyaknya pasien suspect TB yang tidak dilayani dengan baik, dimana pasien
datang tanpa medapatkan atau menerima hasil pemeriksaan TCM karena
kurangnya informasi yang akurat kapan hasil pemeriksaan dapat keluar.

C. Tujuan

Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah ditemukan, tujuan
yang akan dicapai dari dilaksanakannya aktualisasi ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat mengoptimalkan pelaporan dan penerimaan hasil pemeriksaan TCM


pada pasien suspect TB di UPTD Puskesmas Donorojo.
2. Dapat mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN ke dalam setiap kegiatan yang
dilakukan di satuan kerja.

6
D. Manfaat

Manfaat aktualisasi nilai-nilai dasar PNS antara lain :

1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil


a. Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan nilai dasar ANEKA sebagai
landasan dalam menjalankan profesi di tempat kerja.
b. Menjadi penuntun dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi nilai dasar di
unit kerja serta dasar pelaporan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA di
UPTD Puskesmas Donorojo.
2. Bagi Satuan Kerja
a. Meningkatkan mutu pelayanan di UPTD Puskesmas Donorojo
b. Membantu mewujudkan visi dan misi UPTD Puskesmas Donorojo
3. Bagi Stakeholder
a. Tercapainya Donorojo sehat secara optimal.

7
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Sikap dan Perilaku Bela Negara


Agenda materi sikap perilaku bela negara terdiri dari: wawasan kebangsaan dan nilai-
nilai bela negara, analisa isu kontemporer dan kesiapsiagaan bela negara.
1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-nilai Bela Negara
Pemahaman dan implementasi akan wawasan kebangsaan dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan bagi PNS, pada dasarnya berkaitan
dengan pembangunan kesadaran berbangsa dan bernegara yang berarti sikap dan
tingkah laku PNS harus sesuai dengan kepribadian bangsa dan selalu mengkaitkan
dirinya dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsa Indonesia sesuai amanah yang ada
dalamPembukaan UUD 1945 melalui:
a. Menumbuhkan rasa kesatuan dan persatuan bangsa dan negara Indonesia yang
terdiri dari beberapa suku bangsa yang mendiami banyak pulau yang membentang
dari Sabang sampai Merauke, dengan beragam bahasa dan adat istiadat
kebudayaan yang berbeda-beda. Kemajemukan itu diikat dalam konsep wawasan
nusantara yang merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
b. Menumbuhkan rasa memiliki jiwa besar dan patriotisme untuk menjaga
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Sikap dan perilaku yang patriotik dimulai
dari hal-hal yang sederhana yaitu dengan saling tolong menolong, menciptakan
kerukunan beragama dan toleransi dalam menjalankan ibadah sesuai agama
masing-masing, saling menghormati dengan sesama dan menjaga keamanan
lingkungan.
c. Memiliki kesadaran atas tanggungjawab sebagai warga negara Indonesia yang
menghormati lambang-lambang negara dan mentaati peraturan perundang-
undangan.(Basseng, Sammy Ferrijana, dan Triatmojo Sejati, 2019)

8
Upaya bela negara selain sebagai kewajiban dasar juga merupakan kehormatan
bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, penuh tanggung
jawab dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa. Keikutsertaan
kita dalam bela negara merupakan bentuk cinta terhadap tanah air kita.(Basseng,
Sammy Ferrijana, dan Triatmojo Sejati, 2019)
Nilai-nilai bela negara yang harus dipahami dan diimplementasikan dalam
kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara antara lain:
a. Cinta Tanah Air
Cinta tanah air adalah perasaan yang timbul dari dalam hati sanubari seorang warga
negara, untuk mengabdi, memelihara, membela, melindungi tananh airnya dari
segala ancaman dan gangguan.
b. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
Sadar untuk berbangsa dan bernegara merupakan sikap kita yang harus sesuai
dengan kepribadian bangsa yang selalu dikaitkan dengan cita-cita dan tujuan hidup
bangsanya.
c. Pancasila
Pancasila adalah alat pemersatu keberagaman yang ada di Indonesia yang memiliki
beragam budaya, agama, etnis, dan lain-lain. Nilai-nilai pancasila inilah yang dapat
mematahkan setiap ancaman, tantangan, dan hambatan.
d. Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara
Wujud bela negara tentu saja kita harus ikut serta dalam pembangunan maupun rela
berkorban untuk bangsa dan negara.
e. Memiliki Kemampuan Bela Negara
Kemampuan bela negara dapat diwujudkan dengan tetap menjaga kedisiplinan, ulet,
bekerja keras dalam menjalani profesi masing-masing. Bekerja sesuai dengan tugas
dan fungsi masing-masing sudah masuk dalam upaya untuk membela negara ini.
(Basseng, Sammy Ferrijana, dan Triatmojo Sejati, 2019)
2. Analisis Isu Kontemporer
Isu kontemporer merupakan isu yang kekinian atau modern. Isu-isu kontemporer
dapat ditemukan dengan menganalisa perubahan lingkungan strategis. Lingkungan
strategis adalah situasi internal dan eksternal baik yang statis (trigatra: letak dan bentuk
geografis, keadaan dan kemampuan penduduk, keadaan dan kekayaan alam) maupun

9
dinamis (pancagatra: ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan
keamanan) yang memberikan pengaruh pada pencapaian tujuan nasional. (Basseng,
Sammy Ferrijana, dan Triatmojo Sejati, 2019)
Analisa isu kontemporer dalam perubahan lingkungan strategis ini bertujuan
membekali peserta Latsar dengan kemampuan memahami isu-isu kontemporer sebagai
wawasan strategis PNS. Sehingga PNS dapat memahami modal insani dalam
menghadapi perubahan lingkungan strategis, dapat mengidentifikasi dan menganalisis
isu-isu kontemporer dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis. Dengan begitu
PNS dapat mengambil keputusan yang terbaik dalam tindakan profesionalnya. (Basseng,
Sammy Ferrijana, dan Triatmojo Sejati, 2019)
3. Kesiapsiagaan Bela Negara
UUD Negara Republik Indonesia 1945 Pasal 27 dan Pasal 30 mengamanatkan
kepada semua komponen bangsa untuk berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara. PNS sebagai bagian dari warga masyarakat tentu memiliki hak dan
kewajiban yang sama untuk melakukan bela negara sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-Undang tersebut. (Basseng, Sammy Ferrijana, dan Triatmojo Sejati, 2019)
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai bela negara dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai peran dan profesi warga
negara, demi menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap
bangsa dari segala bentuk ancaman. (Basseng, Sammy Ferrijana, dan Triatmojo Sejati,
2019)
Kesiapsiagaan bela negara merupakan kondisi warga negara yang secara fisik
memiliki kondisi kesehatan, keterampilan dan jasmani yang prima serta secara kondisi
psikis yang memiliki kecerdasan intelektual, dan spiritual yang baik, senantiasa
memelihara jiwa dan raganya, memiliki sifat-sifat disiplin, ulet, kerja keras, dan tahan uji.
Oleh sebab itu dalam pelaksanaan latihan dasar CPNS dibekali dengan latihan-latihan
seperti: kegiatan olah raga dan kesehatan fisik, kesiapsiagaan dan kecerdasan mental,
kegiatan baris-berbaris, apel, dan tata upacara, keprotokolan serta kegiatan ketangkasan
dan permainan. (Basseng, Sammy Ferrijana, dan Triatmojo Sejati, 2019)

10
B. Nilai-nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Adapun nilai-nilai dasar akuntabilitas adalah:
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan
memainkan peranan yang penting dalam menciptakan hal tersebut.
b. Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan
kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok / institusi.
c. Integritas
Adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan
mematuhi semua hukum yang berlaku, Dengan adanya integritas institusi, dapat
memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan/atau stakeholders.
d. Tanggungjawab (Responsibilitas)
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab
juga dapat berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal,
baik menyangkut benda maupun orang. Keadilan adalah landasan utama dari
akuntabilitas. Keadilan harus dipeliharan dan dipromosikan oleh pimpinan pada
lingkungan organisasinya.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini
akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga

11
harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill)
yang dimiliki.
h. Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan
tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem
pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
i. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapainya tujuan akhir. (Bevaola Kusumasari, Septiana
Dwiputriani dan Enda Layuk Allo, 2015)
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya.
Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.
Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang
wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. (Yudi
Latief, Adi Suryanto, Abdul Aziz Muslim, 2015)
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan
negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak
merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara
sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama
manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa. (Yudi Latief, Adi Suryanto, Abdul Aziz
Muslim, 2015)
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/ buruk, benar/ salah yang harus
dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar. Dalam kaitannya dengan
pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/ norma yang menentukan
baik/buruk, benar/ salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan

12
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. (Wahyudi
Kumorotomo, Nana Rukmana D. Wirapradja dan Amir Imbarudin, 2015)
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
ASN, yakni sebagai berikut:
a. memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b. setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
f. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
h. memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
n. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.(Wahyudi Kumorotomo, Nana Rukmana D. Wirapradja dan Amir
Imbarudin, 2015)
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Komitmen mutu
merupakan pelaksanaan pepelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil,
dipersepsikan oleh individu terhadap produk/ jasa berupa ukuran baik/ buruk. Bidang
apapun yang menjadi tanggungjawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan
secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder. Adapun nilai-nilai
komitmen mutu antara lain:
a. Efektivitas
b. Efisiensi
c. Inovasi

13
d. Orientasi mutu (Tjuju Yuniarsih dan Muhammad Taufiq, 2015)
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala
tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma dengan tujuan memperoleh keuntungan
pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak
pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan
curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.

Adapun nilai-nilai dasar anti korupsi terdiri dari sembilan nilai yang biasa disebut dengan
jargon “JuPe ManDi TaKena BeDil,” yaitu:
a. Jujur
Merupakan landasan utama bagi penegakan integritas. Seseorang dituntut untuk bisa jujur
pada diri sendiri dan orang lain.
b. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih sayang. Individu
yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan sekelilingnya.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak bergantung
terlalu banyak pada orang lain dan mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif.
d. Disiplin
Ketekunan dan konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan
selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugas PNS-nya.
e. Tanggung Jawab
Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan
sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara dan bangsanya.
f. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil kerjanya demi
terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya.
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya dan
berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan.

14
h. Berani
Seseorang berkarakter kuat akan memiliki keberanian untuk menyatakan kebenaran dan
menolak kebatilan.
i. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi
masyarakat dan bangsanya. (Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi, 2015)

C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi tantangan-tantangan
global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN telah bertekad untuk
mengelola PNS menjadi semakin professional. Undang-undang ini merupakan dasar dalam
manajemen ASN yang bertujuan untuk membangun aparat sipil negara yang memiliki integritas,
profesional dan netral serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta
mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat. (Elly Fatimah dan
Erna Irawati, 2017)
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan PNS untuk menghasilkan PNS yang profesional,
memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi,
dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya PNS yang unggul selaras dengan perkembangan
jaman. Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a. Kepastian hukum;
b. Profesionalitas;
c. Proporsionalitas;
d. Keterpaduan;
e. Delegasi;
f. Netralitas;
g. Akuntabilitas;
h. Efektif dan efisien;
15
i. Keterbukaan;
j. Non diskriminatif;
k. Persatuan;
l. Kesetaraan;
m. Keadilan;
n. Kesejahteraan. (Elly Fatimah dan Erna Irawati, 2017)

2. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan
yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik. (Yogi Suwarno dan Tri Atmojo, 2017)
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori hubungan
antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1. Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan dampak;
2. Dialog atau pertukaran informasi;
3. Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1. Joint working, atau kolaborasi sementara;
2. Joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan besar yang
menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
3. Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai mekanisme
integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1. Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar yang
menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
2. Union, berupa unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak; merger, yaitu
penggabungan ke dalam struktur baru. (Yogi Suwarno dan Tri Atmojo, 2017)

16
3. Pelayanan Publik
Berdasarkan UU No 25 Tahun 2009, Pelayanan Publik adalah segala bentuk pelayanan
umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
(Erwan Agus P, Damayani T, Andi Taufiq, dan Widhi, 2017)
Adapun prinsip pelayanan publikyang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah :
a. Partisipatif
b. Transparan
c. Responsif
d. Tidak Diskriminatif
e. Mudah dan Murah
f. Efektif dan Efisien
g. Aksesibel
h. Akuntabel
i. Berkeadilan

D. Tinjaun Umum Tentang TCM dan TB

Terobosan terbaru diagnostik tuberkulosis (TB) yang lebih cepat dan akurat
sudah diterapkan di berbagai rumah sakit di negara-negara dunia. Tes Cepat
Molekuler (TCM) atau istilahnya rapid molecular diagnostic mampu menggantikan
tes diagnostik TBC melalui mikroskop. Tes tersebut memeriksa kuman pada
dahak pasien, apakah pasien positif kena TBC atau tidak. (Liputan6.com, 2018)
Pemeriksaan sampel dahak menggunakan amplifikasi asam nukleat
berbasis cartridge untuk diagnosis tuberkulosis cepat simultan dan uji sensitivitas
antibiotik cepat. Diagnostik ini juga dilakukan secara real-time sehingga hasil tes
dahak dapat diketahui dalam waktu kurang dari dua jam berkisar 90 menit. Pasien
tidak perlu terlalu lama menunggu hasil tes. Dokter dapat melakukan tindakan
secara cepat bila pasien positif TBC. Saat menggunakan pemeriksaan TCM,
kuman yang mati masih bisa diperiksa. Ini dikarenakan TCM dapat menganalisis
DNA kuman. (Liputan6.com, 2018)

17
TBC (tuberkulosis) disebabkan oleh infeksi kuman dengan nama yang sama, yaitu
Mycobacterium tuberculosis. Kuman atau bakteri ini menyebar di udara melalui percikan
ludah penderita, misalnya saat berbicara, batuk, atau bersin. Meski demikian, penularan
TBC membutuhkan kontak yang cukup dekat dan cukup lama dengan penderita, tidak
semudah penyebaran flu. Makin lama seseorang berinteraksi dengan penderita TBC,
semakin tinggi risiko untuk tertular. Misalnya, anggota keluarga yang tinggal serumah
dengan penderita TBC. (Alodokter, 2019)

18
BAB III
TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA

A. Profil Organisasi
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi
Puskesmas adalah fasilitas pepelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkatpertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya
Prinsip penyelenggaraan Puskesmas yaitu Paradigma Sehat;
Pertanggungjawaban Wilayah; Kemandirian masyarakat; Pemerataan; Teknologi
tepat guna; dan Keterpaduan dan kesinambungan
Dasar Hukum Pusat Kesehatan Masyarakat, yaitu:
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran;
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
c. Undang-Undang Republik IndonesiaNomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 Tahun 2008
tentang Rekam Medis
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
f. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015
tentang Akreditasi Puskesmas, Kinik Pratama Tempat Praktek Mandiri Dokter
dan Tempat Praktek mandiri Dokter Gigi;
g. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016
tentang pedoman Manajemen Puskesmas.

19
2. Wilayah Kerja dan Demografi
Puskesmas Donorojo terletak didesa Clering kecamatan Donorojo merupakan
Puskesmas Rawat Inap & Puskesmas Layak Persalinan. Letak geografis Puskesmas
Donorojo berbatasan dengan:
Sebelah Barat : Wilayah Puskesmas Keling II
Sebelah Timur : Kabupaten Pati
Sebelah Selatan : Wilayah Puskesmas Keling I
Sebelah Utara : Laut Jawa
Meliputi tanah kering, tanah persawahan, tanah basah, tanah perkebunan,
bukit, pegunungan dan tanah keperluan fasilitas umum. Dengan ketinggian< 500
meter diatas permukaan laut. Dengan suhu udara antara 28 – 32 C.
Tabel 3.1

Topografi Desa
Kode
Desa Pesisir/te Lembah/daera Lereng/punggun
wilayah Dataran
pi laut h aliran sungai g bukit
001 Sumberrejo - - √ -
002 Clering √ - - -
003 Ujungwatu √ - - -
004 Banyumanis √ - - -
005 Tulakan - - - √
Bandungharj √ - - -
006
o
007 Blingoh - - - √
008 Jugo - - √ -
Jumlah 4 2 2
Geografis/Topografis desa/Kelurahan
Sumber : Kecamatan Donorojo Dalam Angka Tahun 2018

Tabel 3.1 diatas menunjukkan wilayah kerja Puskesmas Donorojo bervariasi


dalam hal topografinya, mulai dari pesisir sampai pada pegunungan, hal ini

20
merupakan tantangan bagi Puskesmas untuk bisa memberikan pepelayanan yang
bervariasi pula menyesuaikan dengan keadan sosial masyarakat.
Wilayah kerja yang menjadi tanggung jawabnya memiliki Luas 108,64 Km²,
meliputi : 8 desa dengan 262 RT, 56 RW dan 18.543 Rumah Tangga yang terinci
pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk per Km²
Kode Luas Wilayah Kepadatan
Desa Jumlah Penduduk
wilayah per Km² Penduduk per Km²
001 Sumberrejo 6.53 3.034 465
002 Clering 23.67 5.725 242
002 Ujungwatu 11.67 5.523 473
004 Banyumanis 22.34 8.646 387
005 Tulakan 15.33 14.715 960
006 Bandungharjo 10.50 7.691 732
007 Blingoh 14.40 10.044 698
008 Jugo 4.20 1.636 390
Jumlah 108.64 57.014 525
Sumber : Kecamatan Donorojo Dalam Angka Tahun 2018

3. Visi, Misi, Motto, Tata Nilai


a. Visi Puskesmas Donorojo adalah Menjadi Puskesmas yang memberikan
pepelayanan paripurna dalam mewujudkan Donorojo sehat
- Donorojo Sehat adalah masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Donorojo yang memiliki kondisi sehat baik secara fisik, mental, spiritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis.
- Paripurna adalah pepelayanan yang sesuai dengan prosedur dengan
tenaga kesehatan yang profesional dibidangnya sehingga terjamin
pepelayanan yang prima

21
b. Misi Puskesmas Donorojo
- Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan
sehat.
- Menggerakkan kemitraan dan peran serta masyarakat dalam
pembangunan dibidang kesehatan.
- Memberikan pepelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau.
- Meningkatkan mutu sumber daya kesehatan melalui pengembangan
profesionalisme.
- Mengembangkan sistem informasi kesehatan terpadu sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
c. Motto Puskesmas Donorojo
Melayani dengan Ramah, Tanggap, Cepat dan Berkualitas

d. Tata Nilai Puskesmas Donorojo


S = Santun (dalam tutur kata dan perilaku)
E = Empati (melayani dengan sepenuh hati)
H = Handal (memberikan pepelayanan oleh tenaga profesional)
A = Adil (pepelayanan yang merata dan tidak membeda-bedakan)
T= Teladan (menjadi panutan masyarakat dalam berperilaku sehat)
I = Inovatif (selau berinovasi untuk peningkatan mutu pepelayanan)

e. Komitmen
Seluruh staf UPTD Puskesmas Donorojo berkomitmen :
“Kami karyawan / karyawati puskesmas donorojo berkomitmen untuk
mewujudkan pepelayanan kesehatan yang paripurna melalui Re-Akreditasi
Nasional Tahun 2020”

f. Kebijakan Mutu Puskesmas Donorojo


“Seluruh Karyawan Puskesmas Donorojo berkewajiban untuk memberikan
pepelayanan kesehatan yang komprehensif kepada masyarakat dan berperan

22
aktif untuk meningkatkan mutu pepelayanan dan keselamatamn pasien guna
tercapainya visi dan misi Puskesmas Donorojo”.
g. Strategi
Pendekatan kepada para Stake holder pembangunan agar dalam
melaksanakan pembangunan selalu mempertimbangkan dampak kesehatan yang
dapat timbul (Pembangunan yang berwawasan kesehatan).
Meningkatkan Kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektor yang
terkait.Menyelenggarakan program upaya peningkatan kesehatan masyarakat
melalui kegiatan pembinaan dan pemeliharan kesehatan masyarakat meliputi
promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan
gizi, peningkatan kesehatan keluarga termasuk KB dan pengobatan dasar serta
upaya kesehatan masyarakat lainnya sesuai kebutuhan.
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan petugadalam
memberikan pepelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat.
Berupaya melengkapi dan meningkatkan sarana prasarana pepelayanan
melalui perencanaan yang mantap dan mengusulkannya kekabupaten
.Berupaya menyelenggarakan pepelayanan rawat jalan dan rawat inap yang
bermutu, merata dan terjangkau melalui pepelayanan rawat jalan di Puskesmas,
Puskesmas Pembantu,Puskesmas Keliling dan Pos Kesehatan Desa serta Rawat
Inap.

23
4. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi
a. Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Bagan organisasi Puskesmas Donorojo, 2014

24
b. Job Deskripsi
Tabel 3.3 Tugas Pokok dan Fungsi
dalam struktur organisasi
UPTD Puskesmas Donorojo Kabupaten Jepara
No Jabatan Tugas Pokok dan Fungsi
1. KEPALA PUSKESMAS Bertugas sebagai manager Puskesmas,
Pelaksana Medis Tekhnis, dan
Konsultan Medis.
2. KEPALA SUB BAGIAN Bertugas membawahi dan
TATA USAHA mengkoordinasi kegiatan: SP2TP,
Bendahara, Administrasi dan Pelaporan
loket, Kepegawaian, pengelolaan
barang dan Inventaris kantor.
3. PENANGGUNG JAWAB Bertugas membawahi dan
UKM ESSENSIAL mengkoordinasi kegiatan: PROMKES,
KESLING, dan P2P
4. PENANGGUNG JAWAB Bertugas membawahi dan
UKM PENGEMBANGAN mengkoordinasi kegiatan : Pepelayanan
kesehatan Jiwa,pepelayanan NAPZA
dan Rokok, Pepelayanan kesehatan
Tradisional komplementer, UKS,
Kesehatan Lansia
5. PENANGGUNG JAWAB Bertugas membawahi dan
UKP KEFARMASIAN DAN mengkoordinasi kegiatan BP Umum, BP
LABORATORIUM Gigi dan Mulut, Pepelayanan KIA-KB,
Pepelayanan Kefarmasian,
Pepelayanan Gizi, Pepelayanan
Persalinan, Laboratorium dan Imuninasi.
6. PENANGGUNG JAWAB Bertugas membawahi dan
JARINGAN mengkoordinasi kegiatan: PUSTU,
PEPELAYANAN Puskesmas Keliling, Bidan Desa,
PUSKESMAS DAN Jejaring Fasilitas pepelayanan
JEJARING FASILITAS kesehatan (JFPK)
PEPELAYANAN

25
5. Deskripsi SDM, Sarana prasarana dan Sumber daya yang lain
a. Deskripsi SDM
Puskesmas Donorojo merupakan Puskesmas Rawat
Jalan dan Rawat Inap. Untuk menjalankan fungsi dan
tugasnya, UPTD Puskesmas Donorojo Kabupaten Jepara
didukung oleh ketenagaan sebagai berikut:

Tabel 3.4
Data Kepegawaian UPTD Puskesmas Donorojo Kabupaten
Jepara
PTT /
NO PROFESI PNS JUMLAH
KONTRAK
1. Dokter umum 3 orang - 3 orang
2. Dokter Gigi - 1 orang -
3. Perawat ( S1 ) 1 orang - 1 orang
4. Perawat ( D3 ) 10 orang 4 orang 14 orang
5. Perawat ( SPK ) - -
6. Bidan D4 (Pusk ) - -
Bidan Pusk
7. 1 orang - 1 orang
(Akbid)
8. Rekam Medik 1 orang - 1 orang
9. Bidan Desa (D4) 2 orang - 2 orang
10. Bidan Desa (D3) 6 orang 1 orang 7 orang
11. Radiologi - - -
12. Sanitarian ( S1 ) - 1 orang 1 orang
13. Ahli Gizi 1 orang - 1 orang
14. Asisten Apoteker 1 orang - 1 orang
15. Analis Kesehatan 2 orang - 2 orang
16. Fisioterapi - - -

26
Administrasi
17. 1 orang 2 orang 3 orang
Umum
18. Perawat Gigi 1 orang - 1 orang
Administrasi Tata
19 1 orang 1 orang
Usaha (S1)
Penyuluh Kes.
20 - 1 orang 1 orang
Mas
21 Sopir - 1 orang 1 orang
22 Penjaga malam - 1 orang 1 orang
23 Kebersihan - 2 orang 2 orang
30
Jumlah 14 orang 44 Orang
orang

Data di atas menunjukkan jumlah ketersediaan tenaga


baik medis (dokter) dan para medis sangat mencukupi untuk
mendukung upaya peningkatan pepelayanan yang
menjangkau masyarakat karena Puskesmas Donorojo
Kabupaten Jepara bisa lebih mengoptimalkan jaringannya
yaitu melalui Puskesmas Pembantu dan Poliklinik Kesehatan
Desa (PKD). Dengan adanya pepelayanan medis yang
tersebar di jaringan Puskesmas Donorojo Kabupaten Jepara
diharapkan masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan dalam
mengakses pepelayanan kesehatan dasar di Puskesmas yang
selama ini menjadi kendala, mengingat lokasi puskesmas
induk yang jauh dari pusat populasi masyarakat.
Namun demikian masih terdapat kendala dalam hal
pepelayanan PONED, hal ini disebabkan hanya tersedia 2
orang bidan Puskesmas, hal ini jauh dari kata cukup untuk
membentuk sebuah tim PONED.

27
b. Sarana Prasarana
Sarana gedung yang dimiliki oleh UPTD Puskesmas
Donorojo Kabupaten Jepara adalah :
Puskesmas Induk
a) Ruang Pendaftaran dan Kasir (Loket)
b) Ruang Kepala Puskesmas
c) Ruang Bagian Tata Usaha dan Program
d) Ruang BP
e) Ruang MTBS
f) Ruang Pepelayanan Ibu dan KB
g) Ruang Gigi
h) Ruang PONED
i) Ruang Nifas
j) Ruang Farmasi
k) Ruang Laboratorium
l) Ruang Konsultasi gizi, Sanitasi dan Promkes
m) Ruang Program
n) Ruang Pepelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
o) Musholla
p) Ruang Aula
q) Garasi Ambulans
r) Ruang Unit Gawat Darurat
s) Bangsal Rawat Inap
t) Ruang Jaga Dokter dan Perawat
u) Ruang Dapur
v) Ruang linen
w) Kamar Mandi dan Toilet.

Puskesmas Pembantu terdiri dari dua unit yaitu :


a) Puskesmas pembantu Tulakan
b) Puskesmas pembantu Bandungharjo

28
Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) terdiri dari 8 unit yang
tersebar di seluruh desa binaan diantaranya :
a) PKD Tulakan I
b) PKD Tulakan II
c) PKDBandungharjo
d) PKD Blingoh
e) PKD Banyumanis
f) PKD Ujungwatu
g) PKD Clering
h) PKD Sumberrejo
i) PKD Jugo

29
B. Role Model

Gambar 3.2 Role Model

Dalam hal ini role model bagi penulis adalah Kepala UPTD Puskesmas
Donorojo Kabupaten Jepara, dr. Al Manaf. Beliau adalah panutan, inspirasi, contoh,
dan teladan bagi penulis. Beliau bisa menempatkan diri pada situasi yang ada, bisa
tetap berwibawa tanpa membuat batas antara pimpinan dan yang dipimpin. Beliau
selalu memberikan solusi yang terbaik dan objektif terhadap masalah untuk
kepentingan puskesmas atau masyarakat bukan siapa yang menyampaikan
melainkan melihat apa yang disampaikan saat menerima masukan.
Dalam implementasi ANEKA, dapat dijelaskan bahwa beliau memiliki sifat –
sifat sesuai dengan nilai – nilai dasar ASN, yaitu :
1. Akuntabilitas
Beliau memiliki jiwa kepemimpinan yang mumpuni, tanggung jawab terhadap
pekerjaan, selalu berusaha menjadi pemimpin yang merangkul staf dan partner
kerjanya.
2. Nasionalisme
Bapak dr. Al Manaf adalah pribadi yang memiliki jiwa nasionalis didasari dari sifat
dan sikap yang selalu menjunjung tinggi nilai – nilai yang terkandung di dalam
Pancasila.
3. Etika publik
Diwujudkan dalam sikap Beliau yang penuh sopan santun berwibawa tanpa
merendahkan orang lain.
46
4. Komitmen mutu
Beliau selalu berkomitmen untuk menjaga kualitas dirinya sehingga tidak
merugikan orang lain dalam hal apapun.
5. Anti korupsi
Menjunjung tinggi kejujuran dalam setiap lini kehidupan dalam hal pribadi maupun
pekerjaan.

C. Tugas Pokok dan Jabatan Peserta Latsar


Dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Apratur Negara Nomor:
PER/08/M.PAN/3/2006 tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium
Kesehatandan Angka Kreditnya, diterangkan bahwa Pranata Laboratorium
Kesehatanadalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan
kegiatan pelayanan laboratorium kesehatan pada laboratorium kesehatan.
(PERMENPAN, 2016)
Rincian kegiatan penulis sebagai calon pranata laboratorium yang tercantum dalam
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/08/M.PAN/3/2006
pasal 5 yaitu: tugas pokok Pranata Laboratorium Kesehatan adalah melaksanakan
tugas pelayanan laboratorium kesehatan meliput~ bidang hematologi, kimia klinik,
mikrobiologi, imunoserologi, toksikologi, kimia lingkungan, patologi anatomi
(histopatologi, sitopatologi, histokimia, imunopatologi, patologi molekuler), biologi dan
fisika. (PERMENPAN, 2016)

47
BAB IV

RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Substansi


Mata Pelatihan.
Berdasarkan hasil analisis APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan
Layak/ Kelayakan) serta USG (Urgency, Seriousness, dan Growth), telah
ditentukan 1 (satu) isu yang dapat dikembangkan menjadi berbagai gagasan/
kegiatan untuk penyelesaian masalah dengan melibatkan komponen yang ada.
Dalam rancangan aktualisasi ini terdiri atas tahapan: 1)
Pengidentifikasian, penyusunan dan penetapan isu atau permasalahan yang
terjadi dan harus segera dipecahkan; 2 ) Pengajuan gagasan pemecahan
isu/masalah dengan menyusunnya dalam daftar rencana kegiatan, tahapan
kegiatan, dan output kegiatan; 3 ) Pendeskripsian keterkaitan antara kegiatan
yang diusulkan dengan substansi mata pelatihan yaitu pelayanan publik, Whole
of Government, dan manajemen ASN yang mendasari kegiatan baik secara
langsung maupun tidak langsung; 4 ) Pendeskripsian rencana pelaksanaan
kegiatan yang didasari aktualisasi nilai-nilai dasar PNS dan kontribusi hasil
kegiatan; serta 5) Pendeskripsian hasil kegiatan yang dilandasi oleh substansi
mata pelatihan terhadap pencapaian visi, misi, tujuan organisasi, dan penguatan
terhadap nilai- nilai organisasi.
Rancangan kegiatan aktualisasi merupakan rencana operasional
pelaksanaan aktualisasi dan habituasi yang akan diterapkan oleh penulis selama
30 hari di UPTD Puskesmas Donorojo. Rancangan kegiatan aktualisasi disajikan
secara rinci dalam tabel 4.1 berikut ini .

48
1. Isu Terpilih
Tabel 4.1 Isu terpilih
1. Rendahnya kesadaran nakes laboratorium dalam menggunakan baju lab
saat melakukan pemeriksaan di Puskesmas Donorojo (Manajemen ASN)
2. Kurang optimalnya penerapan cuci tangan di puskesmas donorojo
(Manajemen ASN)
3. Kurang optimalnya pelaporan dan penerimaan hasil pemeriksaan TCM
Identifikasi
: pada suspect TB di Puskesmas Donorojo (Pelayanan Publik)
Isu
4. Kurang optimalnya pendataan stok bahan yang akan digukanakan di
laboratorium puskesmas donorojo (Manajemen ASN)
5. Belum optimalnya pemakaian bahan habis pakai yang digunakan
petugas laboratorium saat sampling di puskesmas donorojo (Manajemen
ASN)
Isu yang Kurang optimalnya pelaporan dan penerimaan hasil pemeriksaan TCM pada
:
diangkat suspect TB di Puskesmas Donorojo
Gagasan
Optimalisasi pelaporan dan penerimaan hasil pemeriksaan TCM pada suspect
yang :
TB di Puskesmas Donorojo.
diangkat
1. Melakukan perencanaan dan kerja sama dengan petugas laboratorium
RSUD. Rehatta kelet untuk optimalisasi pemberian informasi hasil
pemeriksaan TCM yang cepat melalui pesan media Whatsapp/hasil
laboratorium di photo dan untuk surat hasil laboratoratorium bisa
menyusul. (Inovasi)
2. Menjalin kerja sama dengan para kader TB dengan memanfaatkan
media whatsapp dan membentuk group di media whatsapp untuk
pemberian informasi kapan hasil pemeriksaan keluar (Inovasi)
Kegiatan : 3. Membuat buku data nomor telepon pasien suspect tb supaya dapat
memberikan informasi keluarnya hasil pemeriksaan TCM. (Inovasi)
4. Melakukan pelayanan dengan pemberian informasi lewat media
Whatsapp dan SMS (Inovasi)
5. Mensosialisasikan dengan rekan kerja terkait pemberian pelayanan
informasi pada pasien suspect tb. (Tupoksi)
6. Melakukan penyuluhan tentang Optimalisasi pelaporan dan penyerahan
hasil pemeriksaan TCM pada pasien suspect tb di Puskesmas Donorojo
dengan menggunakan leaflet. (Tupoksi)

49
50
Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
. Melakukan Terwujudnya Kontribusi kegiatan Aktualisasi nilai-nilai
perencanaan dan program ini adalah sebagai dasar PNS berupa
kerja sama perencanaan perwujudan visi Etika Publik
dengan petugas optimalisasi Puskesmas (komunikasi,
laboratorium pelaporan dan Donorojo yaitu konsultasi, dan
RSUD. Rehatta penyerahan hasil “Menjadi kerjasama),
kelet untuk pemerisaan tcm pada Puskesmas yang Nasionalisme
optimalisasi suspect tb. memberikan (musyawarah),
pemberian 1. Melakukan Adanya persamaan 1. Etika Publik pelayanan Komitmen Mutu
informasi hasil koordinasi dan persepsi dengan Diwujudkan melalui paripurna dalam (inovatif dan efisiensi),
pemeriksaan diskusi dengan atasan mengenai sikap menghargai mewujudkan dalam kegiatan ini
TCM yang cepat atasan tentang program kegiatan proses komunikasi Donorojo sehat” memperkuat nilai
melalui pesan perencanaan dan aktualisasi dan kerja sama organisasi Puskesmas,
media kerja sama dengan dengan atasan Dan misi yaitu: handal, inovatif
Whatsapp/hasil petugas laboratorium (respect) Puskesmas
laboratorium di RSUD.Rehatta Kelet Donorojo point 3 &
photo dan untuk yang berkaitan Nasionalisme 5 yaitu
surat hasil dengan optimalisasi Sila 4 (konsultasi “Memberikan
laboratoratorium informasi pelaporan dan berdiskusi pelayanan
bisa menyusul. hasil pemeriksaan dengan kesehatan yang
(Inovasi) tcm dan menerima musyawarah) bermutu, merata
masukan dari atasan dan terjangkau”
terkait perencanaan dan
tersebut. mengembangkan

48
Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Mengunjungi Adanya kesepakatan 2. Etika Publik sistem informasi
Laboratorium terkait pengajuan Diwujudkan melalui kesehatan yang
RSUD.kelet dan pemberian informasi sikap menghargai terpadu sesuai
berkoordinasi dengan lewat whatsapp proses komunikasi dengan
petugas lab terkait tersebut sebagai dan kerja sama perkembangan
pengajuan optimalisasi dalam dengan pihak ilmu pengetahuan
perencanaan pemberian informasi. laboratorium RSUD dan teknoogi”.
optimalisasi Kelet (respect)
pemberian informasi
lewat whatsapp Nasionalisme
terhadap Sila 4 (konsultasi
pemeriksaan tcm. dan berdiskusi
dengan
musyawarah)

Komitmen Mutu
Diwujudkan
dengan adanya
efisiensi waktu
pemberian
informasi yang
menjadi salah
satu konsep dari
mutu

49
Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

2. Menjalin kerja 1. Mensosialisasikan Adanya kesepakatan 1. Nasionalisme Kontribusi kegiatan Aktualisasi nilai-nilai
sama dengan para kepada tim kader tb dengan kader. ini adalah sebagai dasar PNS berupa
tentang optimalisasi Sila 4 (konsultasi dan perwujudan visi Etika Publik
kader TB dengan
informasi pelaporan berdiskusi dengan Puskesmas (komunikasi,
memanfaatkan
hasil pemeriksaan tcm musyawarah) Donorojo yaitu konsultasi, dan
media whatsapp
dan membentuk pada suspect tb Etika Publik “Menjadi kerjasama,respect), ,
group di media Puskesmas yang Akuntabilitas
Diwujudkan melalui memberikan (tanggung jawab), dan
whatsapp untuk
sikap menghargai pelayanan Komitmen Mutu (i,
pemberian
proses paripurna dalam orientasi mutu), dalam
informasi kapan komunikasi, mewujudkan kegiatan ini
hasil pemeriksaan konsultasi dan Donorojo sehat” memperkuat nilai
keluar (Inovasi) kerjasama dengan organisasi Puskesmas,
atasan Dan misi yaitu: handal, inovatif
(Respect/hormat) Puskesmas
Donorojo point 3 &
5: “Memberikan
2.Pembentukan group Adanya wadah Komitmen mutu pelayanan
informasi tb bersama informasi dengan kesehatan yang
dengan kader tb. pembentukan group Diwujudkan dengan bermutu, merata
whatsapp bersama adanya efisiensi waktu dan terjangkau”
dengan para kader pemberian informasi
tb. yang menjadi salah
satu konsep dari mutu

Nasionalisme
Sila 4 (konsultasi dan
50
Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
berdiskusi dengan
musyawarah)

. Melakukan Meningkatnya Kontribusi kegiatan Aktualisasi nilai-nilai


sosialisasi pemahaman masing- ini adalah sebagai dasar PNS berupa
kepada lintas masing unit tentang perwujudan visi Etika Publik (inovatif),
program terkait SOP alur pengobatan Puskesmas Anti Korupsi (mandiri),
dengan SOP alur pelayanan lansia. Donorojo yaitu Komitmen Mutu
pelayanan 1. Membuat jadwal Adanya ketepatan 1. Etika Publik “Menjadi (berorientasi mutu),
pasien lanjut terkait kegiatan waktu dan Diwujudkan dalam Puskesmas yang Akuntabilitas
usia sosialisasi terjadwalkan agenda proses hormat dan memberikan (tanggung jawab)
dalam melakukan sopan dalam pelayanan memperkuat nilai
(Inovasi) sosialisasi koordinasi paripurna dalam organisasi Puskesmas,
pelaksanaan mewujudkan yaitu: santun, empati,
sosialisasi alur Donorojo sehat” handal
pelayanan pasien Dan misi
lansia dengan Puskesmas
mengutamkan Donorojo point 4 :
kebersamaan. “Meningkatkan

51
Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Menyiapkan materi Materi SOP telah 2. Komitmen Mutu mutu sumber daya
sosialisasi alur siap kesehatan melalui
pelayanan pasien Diwujudkan dalam pengembangan
lansia menyiapkan materi profesionalisme”
dengan inovatif
dan teliti supaya
tidak terjadi
kesalahan
3. Membuat dan Print out jadwal 3. Akuntabilitas
mencetak jadwal pelaksanaan
pelaksanaan sosialisasi Diwujudkan dalam
sosialisasi membuat dan
mencetak jadwal
sosialisasi dengan
penuh tanggung
jawab
4. Menyediakan tempat Tempat kegiatan 4. Anti Korupsi
untuk kegiatan sosialisasi
sosialisasi Diwujudkan dalam
sikap menyediakan
tempat sosialisasi
dengan penuh
tanggung jawab
5. Melaksanakan Terkoordinasinya 5. Komitmen Mutu
kegiatan sosialisasi masing-masing unit
SOP alur pelayanan untuk melakukan Diwujudkan dengan
pasien kegiatan sesuai terlaksananya
programnya. kegiatan sosialisasi
SOP yang
berorientasi mutu
52
Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
serta efektif dan
efisien

Nasionalisme
Dalam proses
sosialisasi
dilakukan dengan
musyawarah (sila
ke-4)

Etika Publik
Diwujudkan dalam
proses hormat dan
sopan dalam
sosialisasi bersama
dengan rekan kerja
lintas program
4. Melakukan Pasien lansia yang Kontribusi kegiatan Aktualisasi nilai-nilai
pelayanan datang dengan ini adalah sebagai dasar PNS berupa
pasien lanjut berobat dapat perwujudan visi Etika Publik (hormat,
usia di poli tertangani dengan Puskesmas sopan, transparansi),
lansia secara maksimal Donorojo yaitu Nasionalisme
optimal “Menjadi (kepentingan
1. Melakukan koordinasi Adanya persamaan 2. Etika Publik Puskesmas yang bersama), Akuntabilitas
(Inovasi) dengan sesama persepsi dengan Diwujudkan dalam memberikan (tanggung jawab),
dokter umum dan rekan dokter terkait proses hormat dan pelayanan ,Komitmen Mutu
lintas program terkait pelayanan pasien sopan dalam paripurna dalam (berorientasi pada
pemisahan tempat lansia diskusi bersama mewujudkan mutu, efektif, efisien,
periksa khusus pasien dengan rekan Donorojo sehat” pelayanan sepenuh
lansia dengan pasien dokter
53
Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
umum di poli umum. Dan misi hati) dalam kegiatan ini
Puskesmas memperkuat nilai
Nasionalisme Donorojo point 3: organisasi Puskesmas
Diwujudkan melalui “Memberikan yaitu: empati, handal,
karakter pelayanan adil, inovatif
mengutamakan kesehatan yang
kepentingan bermutu, merata
bersama, kegiatan dan terjangkau
kemanusiaan dan
musyawarah (Sila Point 5 :
2, 4) “Mengembangkan
system informasi
2. Membuat jadwal Mengetahui jadwal 3. Etika Publik kesehatan
dokter untuk kegiatan masing- Diwujudkan dalam terpadu sesuai
pelayanan masing dokter tiap proses hormat dan dengan
pemeriksaan pasien harinya sopan dalam perkembangan
lanjut usia dan pasien koordinasi ilmu pengetahuan
umum pelaksanaan dan teknologi”
pemeriksaan pasien
lansia dengan
mengutamkan
kebersamaan.
Jadwal kegiatan
dokter dicetak
dengan jelas
(transparansi)
3. Menyiapkan Perlengkapan 4. Akuntabilitas
kebutuhan sarana dan tersedia untuk Diwujudkan dalam
prasarana untuk melaksananakan menyiapkan
tempat pemeriksaan kegiatan kebutuhan
54
Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
lansia pemeriksaan lansia. perlengkapan
sebagai bentuk
tanggung jawab
4. Melakukan penataan Ada tempat 5. Akuntabilitas
ruang periksa khusus pemeriksaan khusus Diwujudkan dalam
pasien lansia pasien lansia penataan ruang
periksa khusus
lansia sebagai
bentuk tanggung
jawab

5. Pelaksanaan Terlaksananya 6. Komitmen Mutu


pelayanan kegiatan Diwujudkan dengan
pemeriksaan pasien pemeriksaan pasien terlaksananya
lansia secara optimal lansia secara optimal kegiatan pelayanan
guna kenyamanan lansia yang
pasien lansia dalam berorientasi mutu,
berobat. inovasi yang
efektif dan efisien
serta pelayanan
sepenuh hati

Ant Korupsi
Dalam
melaksanakan
pemeriksaan lansia
harus urut sesuai
nomor antrian

55
Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5. Melaksanakan Terwujudnya Kontribusi kegiatan Aktualisasi nilai-nilai
POSYANDU pelaksanaan ini adalah sebagai dasar PNS berupa
(Pos Pelayanan Posyandu lansia perwujudan visi Akuntabilitas
Terpadu) Lansia dengan optimal Puskesmas (tanggung jawab),
dengan optimal sehingga kebutuhan Donorojo yaitu Nasionalisme (sila 2
kesehatan lansia “Menjadi kepetingan bersama),
(Tupoksi) terpenuhi Puskesmas yang Etika Publik
memberikan (komunikasi,koordinasi,
1. Melakukan koordinasi Adanya persamaan 1. Etika Publik pelayanan kerjasama, sopan
dengan penanggung persepsi dengan Diwujudkan dalam paripurna dalam hormat), Komitmen
jawab bidang bagian penanggung proses hormat dan mewujudkan Mutu (orientasi mutu,
pelaksanaan jawab bidang sopan dalam Donorojo sehat” efektif, efisien) dalam
Posyandu Lansia di pelaksanaan diskusi bersama kegiatan ini
Puskesmas Donorojo Posyandu Lansia dengan bidang memperkuat nilai
pelaksanaan Dan misi organisasi Puskesmas,
Posyandu Puskesmas yaitu: santun, empati,
Donorojo point 1 : handal, teladan,
Nasionalisme “Mnedorong inovatif
(Sila 2, 4) kemandirian
Diwujudkan melalui masyarakat untuk
karakter berperilaku hidup
mengutamakan bersih dan sehat”
kepentingan
bersama dan Point 3:
musyawarah dalam “Memberikan
diskusi terkait pelayanan
pelaksanaan kesehatan yang
Posyandu lansia bermutu, merata
2. Melakukan Mengetahui jadwal 2.Etika Publik dan terjangkau”
koordinasi dan tempat kegiatan Diwujudkan dalam
dengan bagian Posyandu agar tidak proses hormat dan
56
Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Posyandu terkait tejadi keselahan sopan dalam
jadwal dan komunikasi koordinasi dengan
tempat kegiatan bidang pelaksanaan
pelaksanaan Posyandu dengan
Posyandu lansia mengutamkan
kebersamaan.
3. Menyiapkan Perlengkapan 3.Akuntabilitas
kebutuhan/ tersedia untuk Diwujudkan dalam
perlengkapan melaksananakan menyiapkan
terkait kegiatan kegiatan Posyandu kebutuhan
Posyandu Lansia Lansia perlengkapan
sebagai bentuk
tanggung jawab
4.Melaksanakan Terlaksananya 4.Komitmen Mutu
kegiatan posyandu kegiatan Posyandu
lansia secara Lansia Diwujudkan dengan
bersama-sama terlaksananya kegiatan
dengan bagian posyandu lansia yang
bidang Posyandu berorientasi mutu
Lansia serta efektif dan
efisien

Anti Korupsi
(Kejujuran) Diwujudkan
dengan ketika
pemeriksaan lansia
sesuai nomor urut
pasien.

57
Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
6. Melakukan Peningkatan Kontribusi kegiatan Aktualisasi nilai-nilai
penyuluhan pengetahuan pasien ini adalah sebagai dasar PNS berupa
kesehatan lansia terkait penyakit perwujudan visi Etika Akuntabilitas
khusus lansia di penyakit yang sering Puskesmas (Tanggung jawab,
Puskesmas terjadi pada lansia Donorojo yaitu bermutu), Anti Korupsi
Donorojo 1. Menyiapkan materi Mendapatkan materi 1. Akuntabilitas & “Menjadi (Mandiri), dan
dengan dan perlengkapan yang sesuai dengan Komitmen Mutu Puskesmas yang Komitmen Mutu
menggunakan penyuluhan kebutuhan Diwujudkan dengan memberikan (orientasi mutu, efektif,
leaflet pengetahuan lansia tanggung jawab pelayanan efisien) dalam kegiatan
menyiapkan materi paripurna dalam ini memperkuat nilai
(Tupoksi) yang bermutu. mewujudkan organisasi Puskesmas,
Donorojo sehat” yaitu: santun, empati,
handal, inovatif
Sesuai misi
2. Membuat leaflet Leaflet yang dibuat 2. Akuntabilitas Puskesmas
penyuluhan dengan desain yang Diwujudkan dengan Donorojo point 1:
menarik untuk dibaca tanggung jawab “Mendorong
pembuatan leaflet kemandirian
yang sesuai dengan masyarakat untuk
kebutuhan berperilaku hidup
3. Mencetak leaflet Tercetaknya leaflet 3. Anti Korupsi bersih dan sehat”
penyuluhan penyuluhan Kejujuran,
diwujudkan dalam Point 3:
sikap mencetak “Memberikan
print out secara pelayanan
mandiri kesehatan yang
bermutu, merata
4. Melakukan Kegiatan penyuluhan dan terjangkau”
penyuluhan dengan terlaksana dengan 4. Komitmen Mutu
leaflet khusus untuk lancer Diwujudkan dalam Point 4 :

58
Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
pasien lansia bentuk melakukan “Meningkatkan
penyuluhan yang mutu sumber
berorientasi mutu daya kesehatan
serta efektif dan melalui
efisien pengembangan
profesionalisme”
Etika Publik
Diwujudkan dalam
proses empati, dan
kearifan dalam
melakukan
penyuluhan kepada
lansia

Nasionalisme
Sila 5 Diwujudkan
melalui karakter
mengutamakan
keadilan sosial
dalam pelaksanaan
Posyandu lansia

59
B. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Puskesmas Donorojo pada tanggal 23 September 2019
sampai dengan 26 Oktober 2019. Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan dijabarkan dalam timeline kegiatan pada
tabel 4.3 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi.

Habituasi ke- Bukti


September Oktober Kegiatan
No Kegiatan 1
2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 6
3 4 5 6 7 8 9 0 0 1 2 3 4 5 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7
Foto / Video
1 Perencanaan

Foto/video
2 Membuat SOP

Foto/Video
3 Sosialisasi SOP

Foto /Video
4 Pelayanan di poli
Foto/ Video
5. Posyandu
Foto /Video
6. Penyuluhan
Tabel 4.3 Jadwal Rencana Pelaksanaan Aktualisasi
Keterangan :
: Hari Libur : Pelaksanaan Kegiatan

60
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Tabel 4.4. Antisipasi dan strategi menghadapi kendala

Kendala yang mungkin Antisipasi dan Strategi


No. Kegiatan
terjadi Menghadapi Kendala
Merencanakan
program
kegiatan Perubahan rancangan bila
optimalisasi Konsultasi dengan atasan
1 tidak sesuai dan tidak
pelayanan dan menerima masukan
disetujui
Lansia di PKM
Donorojo
Pembuatan
SOP alur
pelayanan Tidak disetujuinya SOP Konsultasi dengan atasan
2
pasien lanjut yang dibuat dan menerima masukan
usia
Sosialisasi
kepada lintas
program terkait Dimungkinkan adanya Membuat metode
3 dengan SOP masing-masing unit ada sosialisasi dengan diskusi
alur pelayan yang kurang sepakat umpan balik
pasien lanjut
usia
Pelayanan
lansia di poli Kurangnya petugas untuk Membuat jadwal antar
4 lansia secara pelayanan lansia karena petugas agar lebih
optimal kurang koordinasi terkoordinasi

Pelaksanaan
POSYANDU Masing-masing kegiatan
Jadwal pelaksanaan
(Pos Pelayanan terjadwalkan dengan rapi
5 kegiatan yang bentrok
Terpadu) Lansia dan saling berkoordinasi
dengan kegiatan lain
dengan optimal antar petugas

Mengadakan
penyuluhan
kesehatan Pasien kurang memahami Menjelaskan dengan dan
khusus lansia di dan mengerti materi apa menggunakan bahasa
6
PKM Donorojo yang disampaikan waktu awam agar penjelasan lebih
dengan penyuluhan mudah dipahami
menggunakan
leaflet

1
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan
Rancangan aktualisasi melalui habituasi di unit kerja merupakan rancangan
kegiatan utuk menyelesaikan isu dengan identifikasi isu yang telah dirumuskan
melaui analisa APKL dan analisa USG. Identifikasi isu yang ada dapat berasal dari
individu, unit kerja maupun dari organisasi. Beberapa isu tersebut kemudian
dilakukan identifikasi dengan metode USG. Isu yang diangkat yaitu “Optimalisasi
Pengelolaan Pelayanan Pasien Lanjut Usia di UPTD Puskesmas Donorojo
Kabupaten Jepara”. Dari isu tersebut muncul gagasan pemecahan isu yang tertuang
dalam 6 kegiatan. Adapun kegiatan tersebut sebagai berikut:
1. Melakukan perencanaan progam kegiatan optimalisasi pengelolaan
pelayanan pasien lanjut usia di Puskesmas Donorojo.
2. Membuat SOP alur pelayanan pasien lanjut usia.
3. Melakukan sosialisasi kepada lintas progam terkait dengan SOP alur
pelayanan pasien lanjut usia
4. Melakukan pelayanan pasien lanjut usia di poli lansia secara optimal
5. Melakukan POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) Lansia dengan optimal
6. Melakukan penyuluhan kesehatan khusus lansia di Puskesmas Donorojo
dengan menggunakan leaflet.
Dalam aktualisasi nilai-nilai ANEKA, Manajemen ASN, Whole of
Goverment, dan Pelayanan Publik di unit kerja masing-masing.
Penerapan nilai-nilai ANEKA, yaitu:
1. Akuntabilitas :tanggung jawab, kejelasan, dankonsisten,
mendahulukan kepentingan publik
2. Nasionalisme : menghargai karya orang lain, menghormati
keputusan, tidakdiskriminatif, kepentingan
bersama, saling menghormati, persamaan derajat,
religius, mendengarkan pendapat
3. Etikapublik : komunikasi, konsultasi, kerjasama, sopan, hormat,
teliti,cepat, sopan, cermat, integritas tinggi,

2
danprofesional
4. Komitmenmutu : efisien, efektif, berorientasi mutu, inovasi, handal,
responsif, danefisien
5. Antikorupsi : bekerja keras, disiplin, jujur, berani, mandiri, peduli

B. Pentingnya Rancangan Aktualisasi


1. Pentingnya Rancangan Aktualisasi Dibuat
Pentingnya Rancangan Aktualisasi dibuat karena menjadi
pedoman dan panduan untuk menyelesaikan isu melalui gagasan
pemecahan isu yang tertuang dalam kegiatan yang dirancang. Dengan
adanya pembuatan Rancangan Aktualisasi, diharapkan pelaksanaan
kegiatan aktualisasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan
perencanaan. Selain itu dengan membuat Rancangan Aktualisasi, penulis
juga dapat lebih memahami nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) yang dapat
diimplementasikan dalam berbagai kegiatan selama melaksanakan
aktualisasi maupun dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Penulis juga
lebih paham mengenai sikap dan perilaku yang dapat memberikan
kontribusi terhadap visi dan misi organisasi serta menguatkan nilai
organisasi. Manfaat yang dapat didapatkan apabila setiap pasien lanjut
usian mendapatkan pelayanan yang optimal adalah meningkatnya derajat
kesehatan lansia untuk mencapai lansia sehat, mandiri, aktif, produktif dan
berdaya guna bagi keluarga dan masyarakat.
2. Dampak Apabila Rancangan Aktualisasi Tidak Dibuat
Apabila Rancangan Aktualisasi tidak dibuat maka dapat mengakibatkan
dampak berupa tidak terselesaikannya isu yang ada di unit kerja dan dapat
menghasilkan berbagai masalah yang lebih kompleks. Selain itu pemahaman
mengenai nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) pun menjadi kurang karena tidak ada pedoman
dan panduan dalam mengimplementasikan nilai-nilai tersebut. Dampak yang akan
terjadi apabila isu tidak dipecahkan adalah semakin banyaknya lansia yang tidak
tertangani dengan baik, dimana kebanyakan penyakit pasien lansia adalah
penyakit kronis yang berakibat fatal jika dibiarkan

3
4
DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito, Wiku, Sistem Kesehatan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008

Chandra, Budiman, Pengantar Statistik Kesehatan, Penerbit Buku Kedokteran


EGC, Jakarta, 1995

Fatimah, Elly, dan Erna Irawati. 2016. Manajemen ASN. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Kusumasari, Bevaola, Septiana Dwiputrianti, dan Enda Laluk Allo. 2015.


Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Latief, Yudi, Adi Suryanto, dan Abdul Aziz Muslim. 2015. Nasionalisme. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Pemerintah Indonesia. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur


Sipil Negara. Jakarta : Sekertariat Negara.

Pemerintah Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta :
Sekertariat Negara.

Pemerintah Indonesia. 2009. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang


Pelayanan Publik. Jakarta : Sekertariat Negara.

Pemerintah Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang


Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Sekertariat Negara.

Pemerintah Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah. Jakarta : Sekertariat Negara.

Perron, N. C. (2017). Bronfenbrenner’s Ecological Systems Theory. College


Student Development: Applying Theory to Practice on the Diverse Campus,
5
197. Suwarno, Yogi, dan Tri Atmojo Sejati. 2016. Whole of Gorvernment.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. Anti Korupsi. Jakarta:


Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Whole-of-government approach | Glossary of Terms for Conflict Management and


Peacebuilding. (n.d.). Retrieved November 3, 2016, from
http://glossary.usip.org/resource/wholegovernment-approach

Yuniarsih, Tjutju, dan Muhammad Taufik. 2015. Komitmen Mutu. Jakarta:


Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

6
I. Lampiran Biodata
a. Identitas Diri

1 Nama Lengkap dr Siti Nurul Hasanah

2 Jenis Kelamin Perempuan

Formasi
3 Dokter Ahli Pertama
Jabatan
4 NIP 199102162019022004
Tempat dan
5 Kudus, 16 Februari 1991
Tanggal Lahir

Honggosoco Rt 04 Rw IV Jekulo
6 Alamat Rumah
Kudus

7 Nomor Hp 085640964451

Jl. Raya Benteng Portugis KM 17


8 Alamat Kantor
Donorojo Jepara 59458 b. Riwayat
Nomor Pendidikan
9 (0291) 7702058
Telepon/Fax
10 Alamat e-mail Siti_nurul35@yahoo.com

Nama Sekolah Tahun Lulus Jurusan

SD NEGERI 4 HONGGOSOCO 2003 -

SMP NEGERI 1 JEKULO 2006 -


SMA NEGERI 1 BAE 2009 IPA
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN S1 KEDOKTERAN
AGUNG SEMARANG 2013 UMUM

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN PROFESI


2015 PENDIDIKAN
AGUNG SEMARANG
DOKTER

7
8

Anda mungkin juga menyukai