Disusun oleh:
Nama : Serevina Marpaung A.md.AK
Nip : 199309152019022006
Angkatan : CCXLXXXIII
No. Urut : 17
Jabatan : Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil
Gol/Ruang : II/c
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Donorojo
Coach : Dra. Siti Aminah Zuriah, M. M.
Mentor : dr. Al manaf
Mengetahui,
Coach, Mentor,
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
Coach, Mentor,
Narasumber,
iii
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya penulisan rancangan aktualisasi ini
dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Sebagai bagian penting dari
Latihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan CCXLXXXIII Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa
Tengah. Kegiatan yang ada dalam rancangan aktualisasi ini diharapkan
dapat mencerminkan nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
meliputi materi tentang Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) yang dapat diterapkan di tempat kerja.
iv
8. Seluruh Pembimbing dan Binsuh yang telah melatih disiplin selama
pelatihan.
9. Seluruh anggota keluarga atas doa, dukungan dan motivasinya.
10. Keluarga besar peserta Diklat Prajabatan Golongan II Angkatan
CCXLXXXIII tahun 2019.
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN) Bab I Ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa
ASN adalah profesi bagi PNS dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas
dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya
dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
PNS yang merupakan bagian dari ASN mempunyai peranan
penting dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan di Indonesia. Pranata laboratorium
sebagai seorang ASN harus memegang teguh nilai-nilai dasar ASN
dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Nilai-nilai dasar tersebut
yaitu: akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan
anti korupsi (ANEKA). Nilai-nilai dasar inilah yang menjadi pedoman
seorang Pranata laboratorium untuk menciptakan pelayanan yang
berkualitas di puskesmas.
Peran ASN di bidang kesehatan melalui kegiatan pelayanan
kesehatan yang berkualitas prima di Puskesmas meliputi pelayanan
preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Untuk mewujudkan itu
semua perlu adanya percepatan penerapan informasi dengan
menggunakan teknologi di bidang kesehatan. Saat ini teknologi
informasi dan komunikasi mengalami perkembangan yang pesat dan
dimanfaatkan di semua sisi kehidupan, termasuk di bidang kesehatan.
Penerapan teknologi informasi dan komunikasi di bidang kesehatan
merupakan suatu tuntutan yaitu dalam melaksanakan pelayanan agar
lebih berkualitas dan efisien dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan.
Puskesmas Donorojo merupakan salah satu sarana pelayanan
kesehatan masyaraka yang terletak didesa Clering kecamatan
Donorojo yang merupakan Puskesmas Rawat Inap dan Puskesmas
Layak Persalinan. Puskesmas donorojo memiliki fasilitas laboratorium
9
yang dapat melayani beberapa pemeriksaan salah satunya
pemeriksaan tb.
Tb atau tuberkulosis disebut dengan penyakit tb atau tbc disebabkan
oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang merupakan salah satu
masalah utama di dalam dunia kesehatan . Penularan TBC umumnya
terjadi melalui udara. Ketika penderita tbc aktif memercikkan lendir
atau dahak saat batuk atau bersin, bakteri tb akan ikut keluar melalui
lendir tersebut dan terbawa ke udara. Selanjutnya, bakteri tb akan
masuk ke tubuh orang lain melalui udara yang dihirupnya.
Dari data 3 bulan terakhir, jumlah suspect tb pada bulan juli 2019
jumlah 8 sampel, bulan agustus 2019 jumlah suspect 9 sampel, dan
bulan september 2019 jumlah suspect 17 sampel. Setiap bulannya
mengalami peningkatan.
Saat ini untuk suspect tb harus menggunakan pemeriksaan
tcm. Tcm (Tes cepat molekular) merupakan pemeriksaan tb yang
mampu melakukan pemeriksaan dalam waktu lebih kurang 90 menit
untuk kemudian bisa dilakukan pengobatan. Saat ini puskesmas
donorojo belum bisa melakukan pemeriksaan tb dan saat ini
puskesmas donorojo hanya melakukan rujukan pemeriksaan tcm ke
RSUD. Rehatta Kelet. Lamanya proses pengiriman sampel sampai
penerimaan hasil pemeriksan TCM yang dikirimkan ke puskesmas
bisa mencapai 5 sampai 7 hari tergatung dari banyaknya sampel yang
masuk di RSUD.Rehatta Kelet. Jadi untuk saat ini petugas
laboratorium puskesmas donorojo hanya memberikan estimasi waktu
untuk pengambilan hasil pemeriksaan tcm pada pasien dan sering
terjadinya pasien datang bolak balik karena hasil pemeriksaan belum
keluar.
Kondisi yang
No. Identifikasi Isu Prinsip ASN Kondisi Saat Ini
Diharapkan
1. Kurang optimalnya Manajemen Tenaga kesehatan Seluruh petugas
penggunakan baju ASN Puseksmas Donorojo laboratorium
laboratorium saat masih sering kesehatan
melakukan melakukan Puskesmas Donorojo
pemeriksaan di pemeriksaan tanpa mengenakan baju
Laboratorium menggunakan baju lab saat melakukan
Puskesmas lab. pemeriksaan.
Donorojo
11
2. Penetapan Isu
a. Penilaian Kualitas Isu
Berdasarkan identifikasi permasalahan yang telah dipaparkan,
perlu dilakukan proses analisis permasalahan untuk menentukan
permasalahan yang merupakan isu prioritas dan dapat dicarikan
solusi. Proses tersebut menggunakan alat bantu penetapan
kriteria kualitas isu yakni berupa APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, Kelayakan) dan USG (Urgency, Seriousness,
Growth). Analisis isu ini bertujuan untuk menetapkan kualitas isu
dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk
diselesaikan melalui gagasan kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan.
Identifikasi penentuan kelayakan isu dilihat dari nilai APKL,
yang mana APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan. Aktual artinya benar-
benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di kalangan
masyarakat. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi
masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya.
Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak. Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis,
serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Isu yang sudah diidentifikasi menggunakan APKL selanjutnya
dianalisis menggunakan USG yang bertujuan untukmenentukan
prioritas isu yang akan dipecahkandengan menetapkan rentang
penilaian (1-5). Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu
harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness artinya
seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat
yang akan ditimbulkan. Growth artinya seberapa besar
kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
segera.
Berdasarkan analisis permasalahan melalui kedua alat bantu
tersebut, maka diperoleh identifikasi isu sebagai mana terlihat
pada Tabel 1.2
12
Tabel 1.2. Analisis Isu
Kriteria APKL Kriteria USG Peringkat
Prinsip
Identifikasi Isu A P K L Ket U S G Jlh
ASN
Manajemen Rendahnya
ASN kesadaran nakes
laboratorium dalam
3
menggunakan baju + + - - MS 3 3 3 9
lab saat melakukan
pemeriksaan di
Puskesmas Donorojo
Manajemen Kurang optimalnya
ASN penerapan cuci 2
+ + + + MS 3 4 3 10
tangan di puskesmas
donorojo
Pelayanan Kurang optimalnya
Publik pelaporan dan
penerimaan hasil
1
pemeriksaan TCM + + + + MS 5 4 5 14
pada pasien suspect
TB di Puskesmas
Donorojo
Manajemen Belum optimalnya
ASN pemakaian bahan
habis pakai yang
digunakan petugas + + - - TMS
TMS
laboratorium saat
sampling di
puskesmas donorojo
Manajemen Kurang optimalnya
ASN pendataan stok bahan
yang akan
+ + - - TMS TMS
digukanakan di
laboratorium
puskesmas donorojo.
Keterangan:
1. A = Aktual 7. MS = Memenuhi Syarat 12. Skala Linkert
2. P = Problematik 8. TMS = Tidak Memenuhi 1= Tidak U/S/G
13
pemeriksaan TCM pada pasien suspect TB di Puskesmas Donorojo”.
14
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjabaran identifikasi isu dan penetapan isu di
atas, rumusan masalah pada perancangan aktualisasi ini adalah:
a. Bagaimana cara mengoptimalkan pelaporan dan penerimaan
hasil pemeriksaan tcm pada pasien suspect tb di Puskesmas
donorojo?
b. Bagaimana cara menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam setiap
kegiatan aktualisasi?
4. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan yang ingin dicapai
pada rancangan aktualisasi ini adalah :
5. Untuk mengetahui cara mengoptimalkan pelaporan dan
penerimaan hasil pemeriksaan tcm pada pasien suspect tb di
Puskesmas donorojo .
6. Untuk mengetahui cara menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam setiap
kegiatan aktualisasi.
5. Manfaat
Manfaat rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini adalah
sebagai berikut:
a. Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
1. Mampu memahami, menginternalisasikan dan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yang meliputi
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi.
2. Menjadi petugas laboratorium yang menjalankan fungsi
sebagai pelaksana kebijakan, pelayanan publik dan perekat
dan pemersatu bangsa yang memiliki integritas dan
professional di puskesmas donorojo kabupaten jepara.
15
b. Bagi Satuan kerja
i. Rancangan aktualisasi ini dapat meningkatkan efektifitas,
efisiensi, dan inovasi serta mutu pelayanan.
ii. Rancangan aktualisasi ini dapat membantu mewujudkan
visi dan misi puskesmas.
c. Bagi Stakeholder
i. Tercapainya Donorojo sehat secara optimal.
16
BAB II
LANDASAN TEORI
17
Macam-macam isu :
a. Isu saat ini
Kelompok isu yang mendapat perhatian dan sorotan publik dan
perlu penanganan segera.
b. Isu berkembang
Isu yang perlahan-lahan masuk dan menyebar di ruang publik dan
publik mulai sadar tentang isu itu.
c. Isu potensial
Isu yang belum nampak di ruang publik, namun terindikasi merebak
di masa depan.
Kemampuan dalam memahami isu terdiri dari tiga bagian yaitu:
a. Environmental Scanning adalah sikap peduli terhadap isu dalam
organisasi sekaligus umtuk memetakan hubungan kausalitas
yang terjadi.
b. Problem solving adalah kemampuan mengembangkan dan
pemecahan isu dalam memetakan aktor terkait dan perannya
masing-masing dalam penyelesaian isu.
c. Analysis adalah kemampuan mengaitkan materi dengan
mengidentifikasi implikasi atau dampak dan manfaat dari sebuah
pemecahan isu.
18
3. Kesiapsiagaan Bela Negara
Pasal 27 dan pasal 30 UUD Negara RI 1945 mengamanatkan
kepada semua komponen bangsa berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara dan syarat-syarat dalam pebelaan
negara.Dalam hal ini setiap PNS sebagai bagian dari warga
masyarakat tertentu memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk
melakukan bela negara sebagaimana diamanatkan dalam UUD
Negara RI 1945 tersebut.
4. Keprotokolan;
19
5. Fungsi-fungsi inteljen dan Badan Pengumpul Keterangan;
14
3) Integritas: konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan
dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
4) Tanggung Jawab: kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di
sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5) Keadilan: kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
6) Kepercayaan: Rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan
akuntabilitas.
7) Keseimbangan: Untuk mencapai akuntabilitas dalam
lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara
akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
8) Kejelasan: Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab
harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang
menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
9) Konsistensi: adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
b. Jenis-jenis Akuntabilitas
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu:
1) Akuntabilitas vertikal (vertical accountability), akuntabilitas
yang pertanggungjawaban atas pengelolaan dananya kepada
otoritas yang lebih tinggi.
2) Akuntabilitas horizontal (horizontal accountability),
akuntabilitas yang pertanggungjawabannya kepada
masyarakat luas.
c. Tingkatan Akuntabilitas
Tingkatan akuntabilitas terdiri dari lima (5) tingkatan yaitu :
1) Akuntabilitas Personal
2) Akuntabilitas Individu
3) Akuntabilitas Kelompok
15
4) Akuntabilitas Organisasi
5) Akuntabilitas Stakeholder
d. Aspek Akuntabilitas
Terdapat beberapa aspek dalam akuntabilitas, antara lain :
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (accountability is a
relationship)
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (accountability is results
oriented)
3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (accountability
requires reporting)
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (accountability is
meaningless without consequences)
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (accountability improves
performance)
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham atau ajaran untuk mencintai
bangsa dan negara sendiri; sifat nasional; kesadaran keanggotaan
dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-
sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas,
integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu; semangat
kebangsaan (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta
yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus
menghormati bangsa lain. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia
dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa
Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap
rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga
sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak
merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak
dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa;
16
menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;
mengembangkan sikap tenggang rasa (LAN, 2015).
17
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang
lain.
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh
umat manusia.
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain.
c. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai
kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan
bangsa apabila diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air Indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka
Tunggal Ika.
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
d. Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap
manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan
kewajiban yang sama.
18
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama.
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah.
6) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi dan golongan.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan
hati nurani yang luhur.
9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan
secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung
tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan
keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bersama.
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai
untuk melaksanakan pemusyawaratan.
e. Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat
berdiri sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang
bersifat pemerasan terhadap orang lain.
19
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan
atau merugikan kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat
bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta
keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas, guna
menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-
cara pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal
yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya
dilakukan sesuai nila-nilai yang dianut:
a. Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik yakni:
1) Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
2) Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan
dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat
evaluasi.
3) Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan
tindakan faktual.
b. Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik yaitu :
1) Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
2) Dimensi Modalitas
3) Dimensi Tindakan Integritas Publik
c. Indikator nilai-nilai dasar etika publik, yaitu :
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara
Pancasila.
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
20
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun.
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11)Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12)Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.
HARUSNYA HANYA 12
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu
kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan
pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil,
dipersepsikan oleh individu terhadap produk/ jasa berupa ukuran
baik/ buruk.
a. Nilai-nilai Komitmen Mutu:
1) Efektivitas: dapat diartikan dengan berhasil guna, dapat
mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan efektivitas
menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil
kerja. Efektivitas organisasi tidak hanya diukur dari
performans untuk mencapai target (rencana) mutu, kuantitas,
21
ketepatan waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga
diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
2) Efisiensi: dapat dihitung sebagai jumlah sumberdaya yang
digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Tingkat
efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan
pikiran dalam melaksanakan kegiatan. Efisiensi organisasi
ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang dan
manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah
keluaran tertentu.
3) Inovasi: dapat muncul karena ada dorongan dari dalam
(internal) untuk melakukan perubahan, atau bisa juga karena
ada desakan kebutuhan dari pihak eksternal misalnya
permintaan pasar. Inovasi dalam layanan publik harus
mencerminkan hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun
karakter dan mindset baru sebagai aparatur penyelenggara
pemerintahan, yang diwujudkan dalam bentuk
profesionalisme layanan publik yang berbeda dengan
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau
menggugurkan tugas rutin.
4) Orientasi mutu: mutu merupakan salah satu standar yang
menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu
menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan
keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
Orientasi mutu berkomitmen untuk senantiasa melakukan
pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan
sehingga pelanggan menjadi puas dalam pelayanan.
5) Adaftif
6) Perbaikan berkelanjutan
b. Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan dalam
mengevaluasi kualitas pelayanan, yaitu:
1) Tangibles (bukti langsung), yaitu : meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi;
22
2) Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam
memberikan pelayanan dengan segera dan memuaskan serta
sesuai dengan yang telah dijanjikan;
3) Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk
memberikan pelayanan dengan tanggap;
4) Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan,
kesopanan, dan sifat dapat dipercaya;
5) Empathy, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap
kebutuhan pelanggan.
Tanggung jawab mutu ada pada setiap level organisasi. Pada
level puncak (corporate level) bertanggung jawab atas mutu layanan
institusi secara keseluruhan untuk membangun citra kelembagaan
dan keunggulan bersaing. Pada level strategic business unit level
tanggung jawab mutu berkaitan dengan penetapan diversifikasi mutu
pada setiap unit kerja sesuai dengan target masing-masing. Pada
level fungsional bertanggung jawab atas mutu hasil setiap layanan
yang diberikan di unit-unit pendukung. Sedangkan pada level unit
dasar tanggung jawab mutu berkaitan dengan aktivitas/ rencana aksi
yang dilaksanakan di masing-masing unit kerja.
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan
untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang
melawan norma–norma dengan tujuan memperoleh keuntungan
pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung
maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari
kerugian keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan
curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam
pengadaan dan gratifikasi.
23
Jujur dapat didefinisikan sebagai lurus hati, tidak
berbohong, dan tidak curang. Jujur adalah salah satu sifat
yang sangat penting dalam kehidupan pegawai, tanpa sifat
jujur pegawai tidak akan dipercaya dalam kehidupan
sosialnya.
2) Peduli
Peduli adalah sikap memperhatikan, ikut merasakan, dan
bertindak proaktif terhadap kondisi atau keadaan disekitar.
3) Mandiri
Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat
pada diri seseorang sehingga menjadi tidak bergantung
terlalu banyak pada orang lain.
4) Disiplin
Disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan.
5) Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah menerima segala sesuatu
perbuatan yang salah baik itu disengaja maupun tidak
disengaja. Tanggung jawab tersebut berupa perwujudan dan
kesadaran akan kewajiban menerima dan menyelesaikan
semua masalah yang telah dilakukan.
6) Kerja Keras
Kerja keras didasari dengan adanya kemauan, dimana
kemauan menimbulkan asosiasi dengan ketekadan,
ketekunan, daya tahan, tujuan jelas, daya kerja, pendirian,
pengendalian diri, keberanian, ketabahan, keteguhan, tenaga,
kekuatan dan pantang mundur.
7) Sederhana
Gaya hidup sederhana dibiasakan untuk tidak hidup
boros, hidup sesuai dengan kemampuannya dan dapat
memenuhi semua kebutuhannya. Prinsip hidup sederhara
merupakan parameter penting dalam menjalin hubungan
antara sesama karena prinsip ini akan mengatasi
24
permasalahan kesenjangan sosial, iri, dengki, tamak, egosi
dan juga menghindari dari keinginan yang berlebihan.
8) Berani
Nilai keberanian dapat dikembangkan dan diwujudkan
dalam bentuk berani mengatakan dan membela kebenaran,
berani mengakui kesalahan, berani bertanggungjawab dan
lain sebagainya.
9) Adil
Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan
dalam perkataan maupun perbuatan saat memutuskan
peristiwa yang terjadi.
25
2. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS
dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;
4. Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat
PNS;
5. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri,
seseorang, dan/atau golongan;
6. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut
perintah harus dirahasiakan;
7. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk
kepentingan negara;
8. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui
ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau
Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil;
9. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
10. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
11. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan
sebaik-baiknya;
12. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
13. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
14. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan
karier; dan
15. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang.
Kedudukan ASN dalam NKRI yaitu sebagai berikut.
1. Pegawai ASN berkedudukan sebagai Aparatur Negara.
2. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan yg ditetapkan oleh Pimpinan
Instansi Pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan Intervensi
semua Golongan dan Parpol.
3. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai
politik.
26
4. Kedudukan ASN berada di Pusat, Daerah dan Luar Negeri, namun
demikian Pegawai ASN merupakan satu kesatuan.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN
harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. Harus mengutamakan
pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.
1. Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN)
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya ASN yang kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem
birokrasi selama ini belum sempurna untuk menciptakan birokrasi
yang profesional.
Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit.
Manajemen ASN meliputi Manajemen PNS dan Manajemen PPPK.
Manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan;
pengadaan; pangkat dan jabatan; pengembangan karier; pola karier;
promosi; mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan;
penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan
hari tua; dan perlindungan.
2. Whole of Government (WoG)
Definisi Whole of Government (WoG) menurut United States
Institute of Peace (USIP) adalah sebuah pendekatan yang
mengintegrasikan upaya kolaboratif dari instansi pemerintah untuk
menjadi kesatuan menuju tujuan bersama, juga dikenal sebagai
kolaborasi, kerjasama antar instansi, aktor pelayanan dalam
menyelesaikan suatu masalah pelayanan. Dengan kata lain, WoG
menekankan pelayanan yang terintegrasi sehingga prinsip
27
kolaborasi, kebersamaan, kesatuan dalam melayani permintaan
masyarakat dapat selesaikan dengan waktu yang singkat. WoG
dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang
melibatkan sejumlah instansi yang terkait dengan urusan-urusan
relevan. Pendekatan WoG ini sudah dikenal dan lama berkembang
terutama di negara-negara Anglo-Saxon seperti Inggris, Australia
dan Selandia Baru.
Pendekatan WoG, merupakan evolusi dari pendekatan New
Public Management (NPM) yang banyak menekankan aspek
efesiensi dan cenderung mendorong ego sektoral dibandingkan
perspektif integrasi sektor. Dalam banyak literatur, WoG juga sering
disamakan dengan konsep policy integration, policy coherence,
cross-cutting policy-making, joined-up government, concerned
decision making, policy coordination atau cross government. WoG
memiliki kemiripan karakteristik dengan konsep-konsep tersebut,
terutama karakteristik integrasi institusi atau penyatuan
pelembagaan baik secara formal maupun informal dalam satu
wadah. Ciri lainnya adalah kolaborasi yang terjadi antar sektor dalam
menangani isu tertentu. Namun demikian terdapat pula
perbedaanya, yang jelas adalah WoG lebih menekankan adanya
penyatuan keseluruhan (whole) elemen pemerintahan, sementara
konsep-konsep tadi lebih banyak menekankan pada pencapaian
tujuan, proses integrasi institusi, proses kebijakan dan lainnya,
sehingga penyatuan yang terjadi hanya berlaku pada sektor-sektor
tertentu saja yang dipandang relevan.
Alasan penerapan WoG dalam sistem aparatur sipil Indonesia
adalah pertama, adalah adanya faktor-faktor eksternal seperti
dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program
pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan
pemerintahan lebih baik, selain itu perkembangan teknologi
informasi, situasi dan dinamikakebijakan yang lebih kompleks juga
mendorong petingnya WoG. Kedua, terkait faktor-faktor internal
28
dengan adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral sebagai
akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam
pembangunan. Ketiga, khususnya dalam konteks Indonesia,
keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk
latar belakang lainnya mendorong adanya potensi disintegrtasi
bangsa. Pemerintah sebagai institusi formal berkewajiban untuk
mendorong tumbuhnya nilai-nilai perekat kebangsaan yang akan
menjamin bersatunya elemen-elemen kebangsaan ini dalam satu
frame NKRI.
3. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan
umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan
Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan
/atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat (LAN,
1998). Dalam UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,
Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan Peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara Pelayanan Publik.
Dalam melaksanakan pelayanan publik yang maksimal
hendaknya memperhatikan beberapa prinsip seperti: 1) Smile for
everyone, 2) Eye contact that shows we care, 3) Reaching out to
everyone with hospitality, 4) Viewing each customer as special, 5)
Inviting costumer to return with a sincere, 6) Creating a warm
atmosphere of hospitality, dan 7) Excellence in everthing we do.
ADA 9 TAMBAH Melayani masyarakat dengan baik adalah
merupakan tanggung jawab bagi semua pegawai. Dengan demikian
maka setiap pegawai harus melayani masyarakat dan mempelajari
cara meningkatkan keterampilan untuk melayani. Di dalam
keterampilan melayani, termasuk pula di dalamnya adalah
penguasaan terhadap pengetahuan jasa layanan yang diberikan,
karena hal ini akan
29
menunjukan kepada masyarakat bahwa pegawai tersebut adalah
seorang profesional di bidang Manajemen Pelayanan Publik.
Pemerintah melalui Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara telah mengeluarkan suatu kebijaksanaan Nomor 81 Tahun
1993 tentang Pedoman Tatalaksana Pelayanan Umum yang perlu
dipedomani oleh setiap birokrasi publik dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat berdasar prinsip-prinsip pelayanan
sebagai berikut:
a. Kesederhanaan, prosedur dan tata cara pelayanan perlu
ditetapkan dan dilaksanakan secara mudah, lancar, cepat, tepat,
tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan oleh
masyarakat yang meminta pelayanan.
b. Kejelasan dan kepastian, adanya kejelasan dan kepastian dalam
hal prosedur dan tata cara pelayanan, persyaratan pelayanan baik
teknis maupun administratif, unit kerja pejabat yang berwenang
dan bertanggung jawab dalam meberikan pelayanan, rincian
biaya atau tarif pelayanan dan tata cara pembayaran, dan jangka
waktu penyelesaian pelayanan.
c. Keamanan, adanya proses dan produk hasil pelayanan yang
dapat memberikan keamanan, kenyamanan dan kepastian hukum
bagi masyarakat.
d. Keterbukaan, prosedur dan tata cara pelayanan, persyaratan, unit
kerja pejabat penanggung jawab pemberi pelayanan, waktu
penyelesaian, rincian biaya atau tarif serta hal-hal lain yang
berkaitan dengan proses pelayanan wajib diinformasikan secara
terbuka agar mudah diketahui dan dipahami oleh masyarakat,
baik diminta maupun tidak diminta.
e. Efesiensi, persyaratan pelayanan hanya dibatasi pada hal- hal
yang berkaitan langsung dengan pencapaian sasaran pelayanan
dengan tetap memperhatikan keterpaduan antara persyaratan
dengan produk pelayanan.
30
f. Ekonomis, pengenaan biaya atau tarif pelayanan harus ditetapkan
secara wajar dengan memperhatikan: nilai barang dan jasa
pelayanan, kemampuan masyarakat untuk membayar, dan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
g. Keadilan dan Pemerataan, jangkauan pelayanan diusahakan
seluas mungkin dengan distribusi yang merata dan adil bagi
seluruh lapisan masyarakat.
h. Ketepatan Waktu, pelaksanaan pelayanan harus dapat
diselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
31
E. Tinjaun Umum Tentang TCM dan TB
32
BAB III
TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
Topografi Desa
Kode
Desa Pesisir/te Lembah/daera Lereng/punggun
wilayah Dataran
pi laut h aliran sungai g bukit
001 Sumberrejo - - √ -
002 Clering √ - - -
003 Ujungwatu √ - - -
004 Banyumanis √ - - -
005 Tulakan - - - √
Bandungharj √ - - -
006
o
007 Blingoh - - - √
008 Jugo - - √ -
Jumlah 4 2 2
Geografis/Topografis desa/Kelurahan
Sumber : Kecamatan Donorojo Dalam Angka Tahun 2018
35
- Memberikan pepelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau.
- Meningkatkan mutu sumber daya kesehatan melalui
pengembangan profesionalisme.
- Mengembangkan sistem informasi kesehatan terpadu sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
c. Motto Puskesmas Donorojo
Melayani dengan Ramah, Tanggap, Cepat dan Berkualitas
d. Tata Nilai Puskesmas Donorojo
S = Santun (dalam tutur kata dan perilaku)
E = Empati (melayani dengan sepenuh hati)
H = Handal (memberikan pepelayanan oleh tenaga profesional)
A = Adil (pepelayanan yang merata dan tidak membeda-bedakan)
T= Teladan (menjadi panutan masyarakat dalam berperilaku sehat)
I = Inovatif (selau berinovasi untuk peningkatan mutu pepelayanan)
e. Komitmen
Seluruh staf UPTD Puskesmas Donorojo berkomitmen :
“Kami karyawan / karyawati puskesmas donorojo berkomitmen untuk
mewujudkan pepelayanan kesehatan yang paripurna melalui Re-
Akreditasi Nasional Tahun 2020”
37
C. Role Model
Gambar 3.2 Role Model
Dalam hal ini role model bagi penulis adalah Kepala UPTD Puskesmas
Donorojo Kabupaten Jepara, dr. Al Manaf. Beliau adalah panutan, inspirasi, contoh,
dan teladan bagi penulis. Beliau bisa menempatkan diri pada situasi yang ada, bisa
tetap berwibawa tanpa membuat batas antara pimpinan dan yang dipimpin. Beliau
selalu memberikan solusi yang terbaik dan objektif terhadap masalah untuk
kepentingan puskesmas atau masyarakat bukan siapa yang menyampaikan
melainkan melihat apa yang disampaikan saat menerima masukan.
Dalam implementasi ANEKA, dapat dijelaskan bahwa beliau memiliki sifat –
sifat sesuai dengan nilai – nilai dasar ASN, yaitu :
1. Akuntabilitas
Beliau memiliki jiwa kepemimpinan yang mumpuni, tanggung jawab terhadap
pekerjaan, selalu berusaha menjadi pemimpin yang merangkul staf dan partner
kerjanya.
2. Nasionalisme
Bapak dr. Al Manaf adalah pribadi yang memiliki jiwa nasionalis didasari dari sifat
dan sikap yang selalu menjunjung tinggi nilai – nilai yang terkandung di dalam
Pancasila.
3. Etika publik
Diwujudkan dalam sikap Beliau yang penuh sopan santun berwibawa tanpa
merendahkan orang lain.
4. Komitmen mutu
Beliau selalu berkomitmen untuk menjaga kualitas dirinya sehingga tidak
merugikan orang lain dalam hal apapun.
5. Anti korupsi
38
Menjunjung tinggi kejujuran dalam setiap lini kehidupan dalam hal pribadi
maupun pekerjaan.
39
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
1. Unit Kerja
UPTD Puskesmas Donorojo
2. Isu yang diangkat
Kurang optimalnya pelaporan dan penerimaan hasil pemeriksaan tcm
pada pasien suspect tb di Puskesmas Donorojo Kabupaten Jepara
3. Judul Rancangan Aktualisasi
Optimalisasi pelaporan dan penerimaan hasil pemeriksaan tcm pada
pasien suspect tb di Puskesmas Donorojo Kabupaten Jepara
4. Gagasan Penyelesaian Isu
a Melakukan kerja sama dengan kurir yang mengirimkan sampel ke
RSUD. Rehatta kelet untuk pemberitahuan informasi cepat
pengambilan sampel melaui media whatsapp (Inovasi)
b Melakukan koordinasi dengan petugas laboratorium RSUD. Rehatta kelet
untuk optimalisasi pemberian informasi hasil pemeriksaan TCM yang
cepat melalui pesan media Whatsapp/hasil laboratorium di photo dan
untuk surat hasil laboratoratorium bisa menyusul. (Inovasi)
c Membuat jarigan komunikasi dengan para kader tb melalui group media
whatsapp (Inovasi)
d Melakukan pendataan nomor telepon pasien suspect tb supaya dapat
memberikan informasi keluarnya hasil pemeriksaan TCM. (Inovasi)
e Melakukan pelayanan dengan pemberian informasi melalui pesan singkat
yang dikirimkan lewat Whatsapp dan SMS (Inovasi)
f Melakukan penyuluhan tentang tb pada pasien suspect tb di Puskesmas
Donorojo dengan menggunakan poster. (Inovasi)
40
Tabel 4.1. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Nilai-Nilai Konstribusi terhadap Penguatan
Dasar ANEKA Visi Misi Organisasi Nilai
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan kerja Output Global : Terlaksananya kerja sama dengan kurir Kegiatan ini Nilai-nilai
sama dengan kurir berkontribusi dalam akuntabilitas,
Akuntabilitas
yang mengirimkan mewujudkan etika publik,
sampel ke RSUD. 1. Membuat konsep 1. Tersedianya konsep (jelas dan cermat) misi Puskesmas
kerja sama kerja sama yang akan di nasionalisme,
Rehatta kelet untuk Donorojo point 3 yaitu
pemberitahuan dengan kurir sampaikan ke kurir. Saya membuat konsep “Memberikan pelayanan komitmen
informasi cepat pengiriman kerja sama dengan kesehatan yang mutu, dan anti
pengambilan sampel. kurir pengiriman bermutu, merata dan korupsi
sampel melaui dengan jelas dan terjangkau” dan point 5 menguatkan
media whatsapp yaitu “mengembangkan capaian nilai
cermat.
sistem informasi organisasi
Akuntabilitas
(Sumber Inovasi) 2. Membuat jadwal 2. Tersedianya jadwal kesehatan yang terpadu
pertemuan pertemuan dengan kurir (jelas ) kreatif dan
sesuai dengan
dengan kurir pengirim sampel. perkembangan ilmu inovatif
pengirim sampel. Saya membuat jadwal pengetahuan dan
. pertemuan dengan teknologi”.
kurir pengiriman
Kegiatan ini dapat
dengan jelas.
mendukung dalam
mewujudkan
visi Puskesmas
Donorojo yaitu “Menjadi
Puskesmas yang
memberikan pelayanan
paripurna dalam
mewujudkan Donorojo
sehat”
44
3. Melakukan 3. Terlaksananya konsultasi Etika Publik:
konsultasi dengan kepala (sopan, santun
dengan kepala puskesmas dengan dan respect)
puskesmas untuk sopan, santun dan penuh
mendapatkan respect dan disetujuinya Saya melakukan
persetujuan kerja sama dengan kurir konsultasi dengan
terkait kerja pengiriman sampel. kepala puskesmas
sama dengan dengan sopan dan
kurir pengiriman santun.
sampel.
4. Membuat 4. Tersedianya undangan Komitmen Mutu
undangan dan dan telah terkirimnya (efisien),
mengiriman undangan kepada kurir
undangan lewat whatsapp. Saya melakukan
kepada kurir pengiriman undangan
lewat whatsapp. dengan efisien.
45
6. Melaksanakan 6. Terlaksananya evaluasi Anti Korupsi
evaluasi kerja kerja sama yang terjain (tanggung jawab)
sama dengan dengan kurir pengirim.
kurir pengirim Saya melaksanakan
sampel. evaluasi kegiatan
dengan penuh
tanggung jawab.
Fortofolio : foto dan dokumen
46
bisa menyusul. 3. Melakukan 3. Terlaksananya konsultasi Etika Publik:
(Inovasi) konsultasi dengan dengan kepala (sopan, santun dan
kepala puskesmas puskesmas dengan respect)
untuk mendapatkan sopan, santun dan penuh
persetujuan terkait respect dan disetujuinya Saya melakukan
kerja sama dengan kerja sama dengan konsultasi dengan
petugas laboratorium dengan petugas kepala puskesmas
RSUD.Rehatta laboratorium dengan sopan dan
RSUD.Rehatta santun.
47
6. Melaksanakan 6. Terlaksananya evaluasi Anti Korupsi
evaluasi kerja sama kerja sama yang terjain (tanggung jawab)
dengan petugas dengan kurir pengirim.
laboratorium Saya melaksanakan
RSUD.Rehatta. evaluasi kegiatan
dengan penuh
tanggung jawab.
48
3 Membuat jarigan Output Global : Terbentuknya jaringan komunikasi group whatsapp dengan
komunikasi dengan para kader tb.
para kader tb
1. Membuat konsep 1. Tersedianya konsep kerja Akuntabilitas
melalui group
kerja sama sama yang akan di (jelas dan cermat)
media whatsapp
(Sumber Inovasi) dengan petugas sampaikan ke petugas Saya membuat konsep
laboratorium laboratorium kegiatan warung
RSUD.Rehatta RSUD.Rehatta kejujuran jelas dan
cermat.
49
5. Melakukan 5. Terlaksananya koordinasi Nasionalisme
koordinasi dengan dengan rekan sejawat dan (kerjasama)
rekan sejawat disetujuinya untuk
supaya mendapat bergabung dengan group
Saya melakukan
persetujuan untuk whatsapp
bergabung dengan koordinasi dengan
group whatsapp. rekan sejawat
supaya
terbentuknya kerja
sama
50
2. Melakukan konsultasi 2. Terlaksananya Etika Publik:
dengan kepala konsultasi dengan (sopan, santun
puskesmas untuk kepala puskesmas dan respect)
mendapatkan
dengan sopan, santun
persetujuan terkait
pendataan nomor dan penuh respect dan Saya melakukan
telepon pasien disetujuinya konsultasi dengan
suspect tb pendataan nomor kepala puskesmas
telepon pasien suspect dengan sopan dan
tb santun.
52
3. Melakukan 5. Terlaksananya Nasionalisme
sosialisasi dengan sosialisasi dengan rekan (kerjasama)
rekan sejawat supaya sejawat supaya
menjalankan menjalankan pelayanan
Saya melakukan
pelayanan dengan dengan pemberian
pemberian informasi informasi lewat media koordinasi dengan
lewat media Whatsapp Whatsapp dan SMS pada rekan sejawat
dan SMS pada pasien pasien suspect tb. supaya terbentuknya
suspect tb. kerja sama
53
6 Melakukan 1. Membuat konsep 1. Tersedianya konsep Akuntabilitas
penyuluhan penyuluhan tentang penyuluhan tentang (jelas dan cermat)
tentang Saya membuat
optimalisasi optimalisasi pelaporan dan
optimalisasi konsep kegiatan
pelaporan dan pelaporan dan penyerahan hasil
penyerahan hasil penyerahan hasil pemeriksaan tcm pada warung kejujuran
pemeriksaan tcm pemeriksaan tcm pasien suspect tb. jelas dan
pada pasien pada pasien suspect cermat.
suspect tb dengan tb.
menggunakan
poster. 2. Melakukan konsultasi 2. Terlaksananya Etika Publik:
dengan kepala konsultasi dengan (sopan, santun
puskesmas untuk kepala puskesmas dan respect)
mendapatkan
dengan sopan, santun
persetujuan terkait
penyuluhan tentang dan penuh respect dan Saya melakukan
optimalisasi disetujuinya konsultasi dengan
pelaporan dan melakukan penyuluhan kepala puskesmas
penyerahan hasil tentang optimalisasi dengan sopan dan
pemeriksaan tcm pelaporan dan santun.
pada pasien suspect penyerahan hasil
tb dengan
pemeriksaan tcm pada
menggunakan
poster. pasien suspect tb
dengan menggunakan
poster.
54
5. Melakukan koordinasi 5. Terlaksananya koordinasi
dengan rekan dengan rekan sejawat terkait
sejawat terkait penyuluhan optimalisasi
penyuluhan pelaporan dan penyerahan
optimalisasi hasil pemeriksaan tcm
pelaporan dan dengan menggunakan poster.
penyerahan hasil
pemeriksaan tcm
dengan
menggunakan
poster.
55
56
57
Melaksanakan 1. Membuat konsep 1. Tersedianya konsep Akuntabilitas (jelas dan Pelaksanaan story
story telling kegiatan strory kegiatan story telling cermat) telling dengan komik
dengan komik telling dengan dengan komik Saya membuat konsep dapat berkontribusi
anti korupsi komik kegiatan story telling dalam mewujudkan
(Sumber : dengan jelas dan misi no 6 sekolah
Inovasi ) cermat. yaitu mencetak
2. Melakukan 2. Terlaksanannya Etika Publik: peserta didik yang
konsultasi konsultasi dengan (sopan, santun dan berbudi pekerti luhur.
dengan kepala sopan, santun dan penuh respect) Serta untuk
sekolah terkait respect sehingga mendukung visi
kegiatan story disetujuinya kegiatan Saya melakukan sekolah yaitu “optimal
telling dengan story telling dengan konsultasi dengan dalam berprestasi dan
komik komik kepala sekolah ketika santun dalam
akan mengadakan berperilaku”
suatu kegiatan dengan
sopan, santun, dan
penuh respect
3. Mempersiapkan 3 Tersediannya story telling Komitmen mutu
komik anti dengan komik (efisien dan efektifitas)
korupsi
Saya mempersiapkan
komik anti korupsi
dengan baik
4. Melaksanakan 4. Terlaksananya story Nasionalisme
story telling dengan telling dengan komik secara (persatuan)
komik secara bersama –sama
bersama sama Terlaksananya story
telling dengan
persatuan
58
5. Melaksanakan 5. Terlaksananya evaluasi Anti Korupsi
evaluasi kegiatan kegiatan story telling (jujur dan penuh
story telling dengan komik tanggung jawab)
dengan komik
Melaksanakan evaluasi
kegiatan dengan jujur
dan penuh tanggung
jawab)
.
Fortofolio : foto dan dokumen
59
sopan, santun, dan
penuh respect
3.Menyiapkan 3. Tersedianya peralatan Komitmen Mutu
peralatan untuk untuk menayangkan film (efisien),
menayangkan film anti korusi.
anti korusi Saya meminta peserta
didik untuk membantu
-lcd mempersiapkan
peralatan agar lebih
cepat dan efisien
4.Melakukan 4. Adanya koordinasi Nasionalisme:
koordinasi dengan dengan teman sejawat Perwujudan Pancasila
teman sejawat dalam penayangan film sila ketiga, yaitu
dalam anti korupsi bersama- menciptakan persatuan
menayangkan film sama antar teman gotong
anti korupsi royong
60
Fortofolio : foto dan dokumen
61
4. Melakukan 4. Terlaksananya koordinasi Nasionalisme:
koordinasi dengan dengan teman sejawat (kerjasama )
teman sejawat permainan terjana
mengenai Saya melaksanakan
permainan terjana kerjasama dengan
teman sejawat
mengenai permainan
terajana
5. Melaksanakan 5.Terlaksannya kegiatan Komitmen Mutu
kegiatan permainan terajana (inovatif)
permainan terjana Saya
melaksanakankegiatan
yang inovatif
menggunakan
permainan terajana
6. Melaksanakan 6. Terlaksananya Anti Korupsi
evaluasi kegiatan evaluasi kegiatan (jujur, adil, dan penuh
permainan permainan terjana tanggung jawab)
terjana Melaksanakan evaluasi
kegiatan dengan jujur,
adil, dan penuh
tanggung jawab)
62
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi
Program/Kegiatan : Optimalisasi Penanaman Pendidikan Karakter Anti Korupsi pada Peserta didik Kelas IV SDN 1
Bentangan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten
Waktu Pelaksanaan : 30 hari
Tabel 4.2 Jadwal Rancangan Aktualisasi
10 November
11 November
12 November
13 November
20 November
28 November
29 November
30 November
1 November
3 November
4 November
5 November
6 November
7 November
8 November
9 November
14 November
15 November
16 November
17 November
18 November
19 November
21 November
22 November
23 November
24 November
25 November
26 November
27 November
2 November
3 Desember
4 Desember
5 Desember
6 Desember
2 Desember
1 Desember
Bukti
No Kegiatan
Kegiatan
Melaksanakan
kegiatan Foto,
1 membuat jam Dokumen
anti telat
Melaksanakan Foto,
kegiatan Dokumen
2
mengadakan
warung
kejujuran
Foto,
Dokumen
Melaksanakan
3 kegiatan story
telling dengan
komik
63
Foto,
Menayangkan
Dokumen
film anti korupsi
4
Foto,
Melaksanakan Dokumen
5 kegiatan
permainan
terajana
: Libur Umum
: Hari Minggu
: Pelaksanaan Kegiatan
64
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Kegiatan habituasi rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar
ASN akan dilaksanakan di UPTD Puskesmas Donorojo
Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara. Dalam pelaksanaannya
dimungkinkan terjadinya kendala-kendala yang berisiko
menghambat kegiatan yang telah direncanakan menjadi kurang
optimal. Oleh karena itu diperlukan antisipasi untuk menghadapi
kendala-kendala tersebut, sehingga dampak yang menghambat
kegiatan tersebut dapat diminimalisir. Antisipasi dalam
menghadapi kendala-kendala selama aktualisasi dapat dijelaskan
lebih lanjut pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.3 Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Kendala yang mungkin Antisipasi dan Strategi
No. Kegiatan
terjadi Menghadapi Kendala
1. Melaksanakan Peserta didik belum bisa Memberikan contoh
kegiatan membuat jam anti telat. bentuk jam anti telat
membuat jam kepada peserta didik
anti telat
55
BAB V
PENUTUP
56
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara, 2015. Akuntabilitas. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
57
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
Nama Lengkap dan Gelar Luk Endang Fetriyah, S.Pd.
Formasi Jabatan Guru Kelas
NIP 199102112019032006
Tempat Tanggal Lahir Klaten, 11 Februari 1991
Jenis Kelamin Perempuan
Alamat Jalan Tegalmulyo Rt 11 Rw 05
Kelurahan/Desa Bener
Kecamatan Wonosari
Kabupaten/Kota Klaten
Provinsi Jawa Tengah
Nomor Handphone 082136698391
Email lukendang.f@gmail.com
Instansi Kantor SD Negeri 1 Bentangan
Alamat Kantor Bentangan, Wonosari, Klaten
58
B. Riwayat Pendidikan
No Tingkat Nama Sekolah / Tempat Jurusan Lulus
PerguruanTinggi
1. SD SD Negeri 1 Klaten - 2003
Bentangan
2. SMP SMP Negeri 1 Klaten - 2006
Wonosari
3. SMA SMA Negeri 1 Klaten IPS 2009
Wonosari
4. S-1 Institut Agama Islam Surakarta Pend. 2014
Negeri Bahasa
Inggis
5. S-1 Universitas Terbuka Surakarta PGSD 2017
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini
adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan
kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
59