Disusun oleh :
Shabrina Fitriani, S.E.
NIP. 19930730 201903 2 023
DISUSUN OLEH:
NUR AINI HANIFAH, A.Md.Kep
NIP. 19950221 201903 2 004
NO. PRESENSI : 22 / LATSAR / II / VI/ 2019
i
ii
iii
ABSTRAK
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Aktualisasi yang berjudul “Rancangan Aktualisasi Penerapan
Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil Sebagai Perawat Terampil Dalam
Optimalisasi Pemeliharaan Instrumen Medis di Puskesmas Tempel 1 Kabupaten
Sleman”.
1. Bapak Dr.Kuncoro Cahyo Aji, M.Si., selaku Kepala Badan Diklat DIY;
2. Ibu dr. Anna Ratih Wardani, MPH selaku mentor sekaligus Kepala Puskesmas yang
telah memberikan arahan, dukungan, serta bimbingan dalam penyusunan Rancangan
Aktualisasi ini;
3. Ibu Yulia Rustiyaningsih, S.IP., MPA selaku coach Badan Pendidikan dan Pelatihan
DIY yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis selama proses
penulisan Laporan Aktualisasi inii;
4. Bapak Drs. Wiryawan Sudianto, M.Si selaku penguji dari Badan Pendidikan dan
Pelatihan DIY atas saran dan arahannya pada saat seminar Laporan Aktualisasi;
5. Bapak Soni Fitrianto, S.Psi selaku pengampu dari Badan Pendidikan dan Pelatihan DIY;
6. Bapak Fauzan Achmadi, SE selaku wali kelas latsar Golongan II Angkatan VI yang telah
memberikan dukungan dan arahan kepada penulis selama mengikuti Pelatihan Dasar di
Badan Pendidikan dan Pelatihan DIY;
7. Bapak Ibu Widyaiswara di Badan Pendidikan dan Pelatihan DIY yang telah memberi
ilmu selama Pelatihan Dasar CPNS ini;
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu demi
terselesaikannya Laporan Aktualisasi ini.
v
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Aktualisasi ini masih terdapat
banyak sekali kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis berharap saran dan
masukan yang membangun dari semua pihak demi menyempurnakan Laporan Aktualisasi ini.
Akhirnya besar harapan penulis semoga Laporan Aktualisasi ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi semua pihak serta dapat memberikan contoh tentang Implementasi Nilai –
Nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA) dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan kerja maupun di masyarakat
Penulis
vi
DAFTAR ISI
vii
4. Penetapan Judul ........................................................................................... 21
5. Gagasan Pemecah Isu ..................................................................................
22
DAFTAR GAMBAR
x
instrumen medis .............................................................................................................. 87
Gambar 2.37. Proses simulasi pemeliharaan instrument medis ..................................... 102
Gambar 2.38. Set instrument medis yang telah disterilkan ............................................ 103
Gambar 2.39. Notulensi kegiatan simulasi ..................................................................... 104
Gambar 2.40. Melaporkan hasil kepada penanggungjawab program Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI) ............................................................................................. 105
Gambar 2.41. Melaporkan hasil kepada Kepala Puskesmas .......................................... 105
Gambar 2.42. Notulensi laporan hasil ............................................................................ 106
Gambar 2.43. Penentuan jadwal sosialisasi bersama dengan unit terkait ...................... 125
Gambar 2.44. Rundown Acara ....................................................................................... 125
Gambar 2.45. Daftar nama peserta yang diundang ........................................................ 126
Gambar 2.46. Undangan sosialisasi ................................................................................ 126
Gambar 2.47. Membuat materi melalui powerpoint....................................................... 127
Gambar 2.48. Print out materi ........................................................................................ 127
Gambar 2.49. Referensi yang digunakan untuk pembuatan materi ................................ 129
Gambar 2.50. Penyampaian materi sosialisasi ............................................................... 130
Gambar 2.51. Simulasi pemeliharaan instrumen medis ................................................. 130
Gambar 2.52. Presensi peserta ........................................................................................ 131
Gambar 2.53. Penyampaian pertanyaan, kritik dan saran .............................................. 132
Gambar 2.54. Notulensi kegiatan sosialisasi dan simulasi ............................................. 133
DAFTAR ISTILAH
xi
7. Spill kit : Seperangkat alat yang digunakan untuk menangani jika terjadi tumpahan, baik
berupa cairan tubuh pasien seperti darah, muntah, urine, dahak atau bahan kimia lainnya,
agar tidak membahayakan pekerja dan lingkungan sekitarnya.
xii
BAB I
PENDAHULUAN
2. Pertanggungjawaban Wilayah
Puskesmas menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya.
3. Kemandirian Masyarakat
Puskesmas mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat.
4. Pemerataan
Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang dapat diakses dan
terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya secara adil tanpa
membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya dan kepercayaan.
1
Puskesmas mengintegrasikan dan mengoordinasikan penyelenggaraan UKM dan
UKP lintas program dan lintas sektor serta melaksanakan Sistem Rujukan yang
didukung dengan manajemen Puskesmas
2021”.
b. Misi
1) Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas
birokrasi yang responsif dan penerapan e-govt yang terintegrasi dalam
memberikan pelayanan bagi masyarakat.
c. Nilai
Nilai Organisasi Pemerintah Kabupaten Sleman Peraturan Bupati Nomor 14 Tahun
2018 Tentang Pelaksanaan Budaya Pemerintahan Satriya di Kabupaten Sleman :
2) Akal budi luhur jati diri artinya keluhuran jati diri seseorang merupakan
pengejawantahan perikemanusiaan nya. Kata kuncinya adalah budi luhur.
2
3) Teladan, keteladanan artinya dapat dijadikan panutan/sebagai teladan/contoh
oleh lingkungannya. Kata kuncinya adalah keteladanan.
4) Rela Melayani artinya memberikan pelayanan yang lebih dari yang diharapkan
masyarakat. Kata kuncinya adalah kepuasan masyarakat
2. Puskesmas Tempel 1
a. Visi
Visi Puskesmas Tempel I adalah “Menjadi mitra utama dan pertama dalam
Pelayanan Kesehatan masyarakat 2021” , dengan maksud puskesmas Tempel I
dapat melaksanakan fungsinya sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama secara
menyeluruh dan menjadi pilihan utama dan pertama bagi masyarakat Tempel.
a. Misi
Untuk dapat mewujudkan visi “Menjadi Mitra Utama dan Pertama dalam
Pelayanan Kesehatan Masyarakat” ditetapkan lima misi pembangunan kesehatan
sebagai berikut.
3
1) Empati
Petugas ramah dalam pelayanan; senyum, salam, sapa, sopan santun.
2) Mawas diri petugas bersedia menerima saran dan kritik dari petugas lain dan
atau penerima pelayanan (Survey kepuasan pelanggan)
UKM
5) Laras petugas selaras dalam melaksanakan pekerjaan dengan standar yang
telah ditetapkan.
C. STRUKTUR ORGANISASI
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.Organisasi Puskesmas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) paling sedikit terdiri atas:
1. Kepala puskesmas;
2. Kepala sub bagian tata usaha;
3. Penanggung jawab ukm dan keperawatan kesehatan masyarakat;
4. Penanggung jawab ukp, kefarmasian dan laboratorium; dan
5. Penanggungjawab jaringan pelayanan puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan
4
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Puskesmas Tempel 1
5
f. Pelaksanaan kesekretariatan dinas
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya
dan/atau sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Unit Kerja
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugas, Puskesmas
menyelenggarakan fungsi:
6
1) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu;
2) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya promotif
dan preventif;
10) Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem
Rujukan.
3. Pegawai
Uraian tugas jabatan Perawat Terampil berdasarkan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 25
Tahun 2014 Tentang Jabatan Fungsional Perawat dan Angka Kreditnya, adalah
sebagai berikut:
c. Membuat media untuk peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat pada individu
dalam rangka melakukan upaya promotif
7
d. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan atau pelindung fisik pada pasien
untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif
e. Memantau perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya (melakukan
pemeriksaan fisik, mengamati keadaan pasien) pada individu dalam rangka upaya
preventif
8
E. KONDISI ORGANISASI
1. Letak organisasi
Puskesmas Tempel I terletak di Jl. Magelang KM.17.5 Padukuhan Ngebong,
Desa Margorejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Luas wilayah kerja Puskesmas Tempel I sebesar ±18,2 km² atau 56% dari luas
wilayah Kecamatan Tempel yang terletak dibagian utara Kecamatan Tempel.
9
Gambar 1.2. Lokasi Puskesmas Tempel 1
(Sumber:www.google.com/maps/place/Puskesmas+Tempel+1)
2. Sarana prasarana
a. Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) / Rawat Jalan
Jenis Pelayanan pemeriksaan yang ada di dalam gedung Puskesmas Tempel 1
meliputi:
10
b. Rawat inap
Puskesmas Tempel 1 tersedia Pelayanan Rawat Inap dengan tenaga Dokter,
Perawat dan Bidan Profesional dengan total kapasitas 12 tempat tidur. Jumlah
kamar sebanyak 6 kamar (masing masing 2 tempat tidur) terdiri dari :
11
Tabel 1.1 Data SDM Puskesmas Tempel I
13
Penata Muda Tingkat I (III/b)
43 dr. Lia Ayu Wijaya 19870716 201903 2 007 Dokter
Pengatur, II/c Perawat
44 Argut Zani Hirawan, Amd.Kep 19921221 201903 1 006
Pengatur, II/c Perawat
45 Ulfa Rosiana Dewi, AMK 19910714 201903 2 018
Pengatur, II/c Perawat
46 Nur Aini Hanifah, Amd.Kep 19950221 201902 2 004
Pengatur, II/c
47 Tri Lisani Sholihah 19951002 201903 2 009 AA
Penata Muda Tingkat I (III/b)
48 drg. Liana Putri Susanti 19870410 201903 2 002 Dokter Gigi
Pengatur, II/c
49 MS. Wahyuni, Amd.Keb 19740202 201904 2 001 Bidan
50 dr. Puji Priyati BLUD Dokter
51 Yunita Risviana BLUD Pengad. Umum
52 Kholinjah BLUD Psikologi
53 Siti Nurul Badriyah BLUD Apoteker
54 Liza Aryanti, BLUD Pembuku
55 Sri Maryani BLUD Fisioterapi
56 Frisca Pratiwi BLUD Bidan
57 Muhasim Rosidi PHL Jaga Malam
58 Slamet PHL Cleaning Servis
59 Amanda Safiera A., S.Gz. Kontrak Nutrisionis
60 Eliza Budi P, SKM Kontrak Promkes
61 Gina Restiyana, Amd.K.L Kontrak Sanitarian
14
BAB II
AGENDA AKTUALISASI
15
sekali pemahaman dan kepatuhan petugas tersebut untuk juga menerapkan
Kewaspadaan Standar agar tidak terinfeksi. Pada tahun 2007, CDC dan HICPAC
merekomendasikan 11 (sebelas) komponen utama yang harus dilaksanakan dan
dipatuhi dalam kewaspadaan standar, yaitu kebersihan tangan, Alat Pelindung Diri
(APD), dekontaminasi peralatan perawatan pasien, kesehatan lingkungan,
pengelolaan limbah, penatalaksanaan linen, perlindungan kesehatan petugas,
penempatan pasien, hygiene respirasi/etika batuk dan bersin, praktik menyuntik yang
aman dan praktik lumbal pungsi yang aman
Penulis sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil memiliki pengalaman kerja sebagai
pegawai di Puskesmas Tempel 1 sejak 1 April 2019, penulis telah melakukan
observasi berkaitan dengan masalah pencegahan dan pengendalian infeksi di
lingkungan Puskesmas Tempel 1 dan menemukan tiga isu, yaitu :
16
2. Kurangnya Petugassadar - Ketidakpatuhan petugas Manajemen ASN
kesadaran ditandai dalam melakukan hand
petugas akan denganpatuhnya hygiene sesuai dengan
pentingnya melakukan hand Standar Operasional
melakukan hygiene sesuai Prosedur (SOP)
hand dengan - Petugas hanya sekedar
hygienesesua Standar mencuci tangan, tetapi
i dengan Operasional kurang memperhatikan 6
Standar Prosedur (SOP) langkah cuci tangan yang
Operasional benar
Prosedur - Keberadaan hand sanitizer
dirasa kurang karena
hanya beberapa tempat
saja yang disiapkan
3. Kurang Optimalnya - Belum ada Manajemen ASN
optimalnya penggunaan spill monitoringevaluasi
penggunaan kit untuk penggunaan spill kit
spill kit oleh menangani - SOP belum tersedia
petugas tumpahan bahan - Spill kit belum tersedia
kimia berbahaya lengkap
atau cairan tubuh - Petugas belum
infeksius agar tidak tersosialisasi
membahayakan
orang-orang yang
ada di sekitarnya
Instrumen medis merupakan salah satu alat yang sangat penting dimana
digunakan untuk membantu dokter, perawat atau ahli medis lain dalam
melakukan pemeriksaan, perawatan atau pengobatan seorang pasien.Berbeda
dengan di rumah, instrumen medis yang digunakan di pelayanan kesehatan
17
memungkinkan banyaknya bakteri yang hinggap dalam peralatan yang
digunakan. Untuk itu, perawatan alat kesehatan haruslah benar-benar bersih dan
steril untuk menghindari kemungkinan terjadinya sesuatu yang tidak
diinginkan.Pihak-pihak yang bekerja dalam rumah sakit, baik itu dokter,
perawat, ahli medis lain hingga petugas kebersihan harus dapat bekerja sama
untuk menjaga alat rumah sakit agar tetap steril.
hingga tindakan jahit (hecting). Selain itu banyak pasien dengan riwayat post
operasi datang untuk kontrol rawat luka. Risiko akan terjadinya infeksi akan
meningkat jika perawatan luka tidak dilakukan secara benar. Masalah yang
ditemukan di Puskesmas Tempel 1 adalah belum optimalnya pemeliharaan
instrumen medis. Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran petugas dalam
pemeliharaan instrumen medis, perlengkapan pemeliharaan instrumen medis
belum lengkap, SOP yang belum lengkap serta belum ada label / stiker yang
menunjukkan keterangan waktu kapan instrumen medis disterilisasi dan kapan
waktu kadaluarsa. Oleh karena itu, system pemeliharaan instrumen medis yang
baik dan benar perludilakukan sebagai upaya peningkatan mutu pelayanan yang
18
Prosedur), yaitu dengan 5 saat cuci tangan dan 6 langkah cuci tangan. Di
Puskesmas Tempel 1 SOP berkaitan dengan Hand hygienesudah tersedia, poster
6 langkah cuci tangan sudah tersedia, sabun cuci tangan sudah tersedia di setiap
wastafel, hanya saja keberadaan hand sanitizer dirasa kurang karena hanya
beberapa tempat saja yang disiapkan. Sebagian besar petugas belum
melaksanakan Hand hygiene sesuai dengan SOP yang berlaku. Dari observasi
penulis, banyak petugas hanya sekedar mencuci tangan, tetapi kurang
memperhatikan 6 langkah cuci tangan yang benar. Kepatuhan petugas dalam
menerapkan hand hygiene masih sangat rendah.
Di puskesmas Tempel 1, penggunaan spill kit belum optimal, hal ini ditunjukkan
denganbelum adanya monitoring-evaluasi penggunaan spill kit, SOP belum tersedia,
peralatan spill kit belum tersedia lengkap dan petugas belum tersosialisasi dengan
baik.
2. Penetapan Isu
19
Ketiga isu yang telah diangkat dapat dipilih yang paling penting menggunakan
metode penentuan prioritas isu. Langkah yang diambil dalam penetapan isu
menggunakan metode Urgency Seriousness Growth (USG). Metode penetapan isu
yang menggunakan USG dilakukan melalui pemberian skala nilai 1-5 pada tingkat
urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi dan kemungkinan
perkembangan masalah yang semakin besar. Isu dengan skor tertinggi merupakan isu
prioritas yang dijadikan isu kontemporer.
a. Urgency
Berkaitan dengan seberapa mendesak suatu isu tersebut harus diselesaikan
dengan dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti.
b. Seriousness
Berkaitan dengan seberapa serius suatu isu harus dibahas dan dikaitkan dengan
akibat yang ditimbulkan
c. Growth
Berkaitan dengan seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak ditangani segera
Penilaian Kriteria
No ISU Nilai Total
U S G
1. Belum optimalnya pemeliharaan 5 4 4 13
instrumen medis
2. Kurangnya kesadaran petugas akan 4 3 4 11
pentingnya melakukan hand hygiene
sesuai dengan Standar Operasional
Prosedur
3. Kurang optimalnya penggunaan spill 4 3 3 10
kit oleh petugas
Keterangan:
20
Berdasarkan tabel metode USG diatas, maka dapat disimpulkan bahwa isu
yang memiliki penilaian tertinggi adalah isu tentang “Belum optimalnya
pemeliharaan instrumen medis”.
MAN METHOD
Belum lengkapnya
Kurangnya kesadaran SOP pemeliharaan
petugas dalam instrumen medis
pemeliharaan
instrumen medis
MAT E RIAL 21
MEASUREMENT
Tempel 1”. Dengan judul tersebut diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayan dan
keselamatan pasien.
22
3) Membuat surat usulan pengadaan perlengkapan pemeliharaan instrumen
medis
d. PROSES AKTUALISASI
1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan aktualisasi nilai – nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil ini
dilaksanakan di Puskesmas Tempel 1 yang beralamatkan Jl. Magelang Km.17.5,
Padukuhan Ngebong, Desa Margorejo, Kecamatan Tempel,Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini dilaksanakan selama masa off-class yaitu
dari tanggal 23 Oktober sampai dengan 28 November 2019. Berikut ini adalah jadwal
kegiatan aktualisasi:
23
Keterangan
2 3 4 5 Libur
Kegiatan : 1
2. Uraian Kegiatan
a. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 1
24
Kegiatan / Sub / • Kegiatan 1:
Kegiatan Pembuatan revisi SOP pemeliharaan instrumen medis
Output • Sub Kegiatan 1:
1.1 Mencermati SOP
1.2 Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas,
penanggungjawab program Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI) dan unit terkait
(Koordinator IGD, koordinator rawat inap,
koordinator poli gigi dan koordinator poli kebidanan)
1.3 Menyusun revisi SOP (dekontaminasi, desinfeksi,
pengemasan dan pelabelan instrument medis,
• Output Kegiatan 1:
Adanya 1 dokumen SOP pemeliharaan instrumen medis
yang telah disahkan oleh Kepala Puskesmas
25
medis, cermati terlebih dahulu bagian / elemen dari SOP
yang akan diubah dan ditambah sesuai referensi terbaru
26
dan ada pula yang memilih film plastik supaya lebih praktis
karena tidak perlu dicuci
Kegiatan 1:
Pembuatan revisi SOP pemeliharaan instrumen medis
1. Manajemen ASN
Seorang CPNS perawat dalam melakukan persiapan penyusunan SOP dengan
mencari materi, sumber yang jelas, perbandingan SOP dari Rumah
Sakit/Puskesmas lain. SOP dibuat sesuai dengan format yang ada, urut dan teliti
sehingga hasilnya rapi, lengkap, tidak ada yang terlewat.
2. Whole Of Government
Seorang CPNS perawat melakukan konsultasi dan kerjasama dengan Kepala
Puskesmas, PJ PPI dan unit terkait dalam proses penyusunan SOP. Setelah
selesai dimintakan pengesahan, prosedur ini dilakukan sosialisasi agar SOP
yang dibuat bisa diketahui dan dapat digunakan oleh semua unit.
3. Pelayanan Publik
Seorang CPNS perawat dalam membuat revisi SOP pemeliharaan instrumen
medis dilakukan dengan memperhatikan kualitas dalam setiap elemen SOP. Hal
ini bertujuan agar SOP yang disusun sesuai dengan keilmuan terkini dan
mengacu pada ketentuan yang berlaku sehingga dapat meningkatkan mutu
pelayanan program Pencegahan dan pengendalian Infeksi di Puskesmas.
27
Sub Kegiatan:
1.1 Mencermati SOP
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah
dilakukan dengan melaporkan kepada atasan
• Kejelasan
Seorang CPNS perawat dalam mencermati isi SOP menyesuaikan
dengan sumber keilmuan terkini, mengacu pada ketentuan yang
berlaku, dikombinasikan dengan mengambil contoh dari
Puskesmas/rumah sakit lain yang telah menjalankan proses
pemeliharaan instrumen sesuai standar, sehingga hasilnya sesuai dan
dapat diterapkan semua unit.
• Tanggungjawab
Seorang CPNS perawat dalam mencermati SOP menyadari bahwa hal
tersebut adalah tugasnya. Jadi dalam mengambil elemen yang akan
direvisi bisa menyesuaikan dengan keilmuan dan ketentuan saat ini.
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah kesadaran nasional yang mengandung cita – cita dan
pendorong bagi suatu bangsa, baik merebut kemerdekaan atau
mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun
dirinya maupun masyarakat, bangsa dan negara
• Rela Berkorban
Seorang CPNS perawat dalam mencermati SOP berusaha meluangkan
waktu, tenaga, pikiran secara khusus untuk dapat fokus mencermati
setiap elemen SOP agar mampu memahami dengan baik
• Kerjasama
Seorang CPNS perawat dalam mencermati perlu pertimbangan unit
terkait atau profesi lain yang kompeten, agar didapatkan perbaikan
SOP yang sesuai dengan standar
• Taat Hukum
28
Kebijakan dan peraturan merupakan dasar dalam pembuatan SOP
pemeliharaan instrumen medis. Taat hukum ditunjukkan dengan
bekerja dengan bersungguh-sungguh dalam mempelajari peraturan
dan kebijakan
• Kerja Keras
Seorang CPNS perawat dalam mencermati SOP memperhatikan
kualitas dan waktu yang ditentukan, sehingga tidak ada penundaan.
c. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar / norma yang menentukan
baik / buruk, benar / salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik.
• Cermat
Seorang CPNS perawat dalam mencermati SOP dilakukan dengan
baik, teliti dan kritis agar seluruh informasi dapat tergali sebagai
bahan untuk pembuatan revisi
• Akurat
Seorang CPNS perawat dalam mencermati SOP dilakukan dengan
memperhatikan setiap bagiannya agar tidak ada yang terlewat
d. Komitmen Mutu
Komitmen Mutu adalah suatu janji yang diucapkan pada diri sendiri dan
orang lain dan harus tercermin dalam tindakan dan perilaku terhadap
salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil
kerja.
• Efektif
Seorang CPNS perawat dapat memanfaatkan waktu dengan
sebaikbaiknya, karena pekerjaan perawat yang banyak sehingga
dalam mencermati dan mengidentifikasi elemen yang ada pada
lembar SOP dilakukan dengan tepat agar terkumpul seluruh
informasi sebagai bahan pembuatan revisi
• Mutu
29
Seorang CPNS perawat dalam mencermati SOP mengutamakan hasil
yang berkualitas, hal ini dilakukan agar setiap pekerjaan tidak hanya
fokus pada kuantitas karena berguna sebagai bahan perbaikan
pelayanan
e. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah sikap jujur yang menentang tindakan buruk, curang,
dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar
norma-norma agama, material, mental dan umum.
• Amanah
Seorang CPNS perawat dalam mencermati isi dan membandingkan
SOP sesuai dengan keilmuan yang terbaru agar diperoleh standar
yang tepat. Aktivitas mencermati SOP juga dilakukan sesuai dengan
rencana yang telah ditentukan walaupun menghadapi kesulitan dalam
menjalankannya. Hal ini dilakukan untuk membiasakan diri tidak
mengkhianati setiap tugas yang diberikan.
• Jujur
Seorang CPNS perawat dalam mencermati SOP dapat memanfaatkan
waktu sebaik-baiknya dan menggunakannya untuk mempelajari dan
memahami kebijakan dan ketentuan dengan dasar yang jelas
Mandiri
Kualitas pemahaman terhadap SOP diperoleh dengan mencari
informasi secara aktif dan mandiri
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah
dilakukan dengan melaporkan kepada atasan
• Tanggungjawab
30
Seorang CPNS perawat bisa menindaklanjuti kegiatan yang
disarankan oleh Kepala Puskesmas, penanggungjawab program
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dan unit terkait
• Transparansi
Seorang CPNS perawat saat melakukan konsultasi dapat
menyampaikan dan menggali informasi dengan benar dan jelas agar
rencana perbaikan SOP dapat disepakati bersama.
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah kesadaran nasional yang mengandung cita – cita
dan pendorong bagi suatu bangsa, baik merebut kemerdekaan atau
mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk
membangun dirinya maupun masyarakat, bangsa dan negara
• Musyawarah
Seorang CPNS perawat dalam memutuskan sesuatu sebaiknya
dilakukan dengan diskusi kekeluargaan sehingga dapat dihasilkan
keputusan yang bisa diterima seluruh pihak
• Saling menghargai
Seorang CPNS perawat dalam berkonsultasi bisa menyikapi adanya
perbedaan pendapat agar dapat dicapai kesepakatan bersama
c. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar / norma yang menentukan
baik / buruk, benar / salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik.
• Sopan
Seorang CPNS perawat bersikap baik pada atasan, PJ PPI, maupun
semua unit terkait saat berkonsultasi, menerima semua masukan, hal
ini dilakukan agar hubungan terjaga dengan baik, rancangan kegiatan
menjadi lebih baik dan mendapatkan dukungan
• Cermat
31
Seorang CPNS perawat saat melakukan konsultasi dapat
mendengarkan dengan baik, kritis menanggapi dan mampu
memberikan respon yang tepat saat diberikan masukan dan arahan
d. Komitmen Mutu
Komitmen Mutu adalah suatu janji yang diucapkan pada diri sendiri dan
orang lain dan harus tercermin dalam tindakan dan perilaku terhadap
salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil
kerja.
• Inovasi
Seorang CPNS perawat dapat membuat usulan pembaharuan dalam
penyusunan rancangan, didasarkan pada peraturan yang berlaku
dikombinasikan dengan mengambil contoh dari Puskesmas/rumah
sakit lain yang telah menjalankan proses pemeliharaan instrumen
sesuai standar
32
Mutu
Seorang CPNS perawat dalam melakukan konsultasi berorientasi
pada peningkatan kualitas pelayanan. Dalam rangka meningkatkan
kualitas pegawai yang unggul dan maju bersama dilakukan dengan
berbagi pengetahuan dan pengalaman melalui konsultasi.
e. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah sikap jujur yang menentang tindakan buruk, curang,
dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar
norma-norma agama, material, mental dan umum.
• Amanah
Seorang CPNS perawat saat melakukan konsultasi mencatat semua
hasil konsultasi dengan benar, memberikan informasi yang jelas. Hal
ini bertujuan agar semua masukan dapat tercatat dan tidak ada yang
terlewat
• Jujur
Seorang CPNS perawat saat melakukan konsultasi dapat
menyampaikan pesandengan benar dan tidak ada yang ditutupi, serta
dapat menindaklanjuti hasil konsultasi yang telah dilakukan.
1.3
• Tanggungjawab
Seorang CPNS perawat dalam menyusun format SOP menyadari
bahwa hal tersebut adalah tugasnya, penyusunan didasarkan pada
sumber keilmuan terkini, bukti yang jelas, berpedoman ketentuan
yang berlaku, tidak sembarangan mengambil sumber yang diragukan
kualitasnya.
• Kejelasan
Seorang CPNS perawat dalam menyusun SOP harus memperhatikan
format yang digunakan, terdapat pengertian, tujuan, kebijakan,
33
prosedur, unit kerja terkait, referensi, agar alur kegiatan bisa jelas
dan mudah dipahami
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah kesadaran nasional yang mengandung cita – cita
dan pendorong bagi suatu bangsa, baik merebut kemerdekaan atau
mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk
membangun dirinya maupun masyarakat, bangsa dan negara.
• Kerjasama
Seorang CPNS perawat dalam menyusun revisi perlu masukan dan
arahan dari kepala puskesmas, PJ program PPI, unit terkait maupun
petugas lain yang lebih kompeten agar bisa didapatkan kesepakatan
bersama
• Rela berkorban
Seorang CPNS perawat dalam menyusun revisi diperlukan usaha
untuk meluangkan waktu, tenaga dan pikiran secara khusus sehingga
hasilnya maksimal, sesuai dengan standar yang seharusnya.
Kerja Keras
Seorang CPNS perawat berusaha semaksimal mungkin dalam
membuat revisi SOP, agar aktivitas tersebut dapat diselesaikan
sesuai target yang telah ditentukan.
c. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar / norma yang menentukan
baik / buruk, benar / salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik.
• Cermat
Seorang CPNS perawat dalam menyusun revisi SOP dilakukan
dengan sungguh-sungguh, memperhatikan detail langkah dan isinya,
sehingga tidak ada yang terlewat agar diperoleh SOP baru yang
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
34
Seorang CPNS perawat dalam penyusunan SOP harus didasarkan
pada sumber yang jelas, menggambarkan langkah yang benar dan
tepat, mudah dipahami
• Sopan
Seorang CPNS perawat melakukan koordinasi dan diskusi dengan unit terkait dengan
sikap yang menjunjung tinggi tata krama dalam berkomunikasi, hal ini dilakukan agar
hubungan selalu terjaga dengan baik
d. Komitmen Mutu
Komitmen Mutu adalah suatu janji yang diucapkan pada diri
sendiri dan orang lain dan harus tercermin dalam tindakan dan
perilaku terhadap salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja.
• Inovasi
Seorang CPNS perawat dalam melakukan revisi SOP harus ada unsur pembaharuan
untuk peningkatan pelayanan khususnya keamanan dan keselamatan bagi pasien
• Mutu
Seorang CPNS perawat dalam melakukan revisi SOP berorientasi pada peningkatan mutu
keselamatan pasien, isi SOP harus berkualitas dan sumber yang digunakan jelas
• Efektif
Seorang CPNS perawat dapat menggunakan waktu secara efektif dalam penyusunan
revisi SOP sehingga tidak ada waktu yang terbuang, terkait dengan pekerjaan perawat yang
cukup banyak dan perlu memanajemen waktu dengan baik.
e. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah sikap jujur yang menentang tindakan buruk,
curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian,
melanggar norma – norma agama, material, mental dan umum
• Amanah
Seorang CPNS perawat dalam membuat SOP disesuaikan dengan prosedur urutan kerja
pemeliharaan instrumen medis. Melakukan aktivitas sesuai dengan rencana yang
telah ditentukan walaupun menghadapi kesulitan dalam menjalankannya. Hal ini
dilakukan untuk membiasakan diri tidak mengkhianati setiap tugas yang diberikan.
35
Jujur
Seorang CPNS perawat mengidentifikasi urutan-urutan SOP ditulis
secara lengkap dan sesuai dengan dasar ilmu, memberikan informasi
dengan jelas dan tidak ada yang ditutupi.
36
1.4
• Tanggungjawab
Seorang CPNS perawat berkewajiban melaporkan segala kegiatan
yang dilakukan kepada atasan sebagai bentuk pertanggungjawaban
sekaligus untuk mendapat arahan perbaikan demi terlaksananya
kegiatan
• Transparansi
Seorang CPNS perawat dalam menyampaikan hasil usulan revisi
harus dilakukan dengan prinsip keterbukaan, sampaikan kekurangan
dan minta masukan yang diperlukan untuk meminimalkan kesalahan.
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah kesadaran nasional yang mengandung cita – cita dan
pendorong bagi suatu bangsa, baik merebut kemerdekaan atau
mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun
dirinya maupun masyarakat, bangsa dan negara
• Patriotisme
Seorang CPNS perawat bersedia menerima seluruh masukan dengan
terbuka dan pantang menyerah, meyakini bahwa tujuan masukan dan
arahan adalah untuk perbaikan demi terciptanya mutu pelayanan
yang baik
• Toleransi
Seorang CPNS perawat harus memiliki sikap saling menghargai
dengan adanya perbedaan pendapat agar dapat dicapai kesepakatan
bersama
c. Etika Publik
37
Etika Publik adalah refleksi tentang standar / norma yang
menentukan baik / buruk, benar / salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
• Sopan
Seorang CPNS perawat menciptakan suasana yang menyenangkan dan kondusif agar
tumbuh fikiran yang positif, sehingga usulan dapat diterima dan mendapatkan dukungan
d. Komitmen Mutu
Komitmen Mutu adalah suatu janji yang diucapkan pada diri
sendiri dan orang lain dan harus tercermin dalam tindakan dan
perilaku terhadap salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja.
• Efektif
Seorang CPNS perawat melakukan pelaporan secara tepat agar dapat menangkap
kemajuan kegiatan yang telah dicapai maupun hambatan bila ada
• Mutu
Seorang CPNS perawat bertugas menyampaikan apa yang telah dikerjakan, agar
didapatkan masukan dan arahan yang bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan menjadi
lebih baik
e. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah sikap jujur yang menentang tindakan buruk,
curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian,
melanggar norma – norma agama, material, mental dan umum
• Amanah
Seorang CPNS perawat menyiapkan revisi SOP pemeliharaan instrumen medis dan
menyampaikan kepada atasan
Jujur
Seorang CPNS perawat wajib menindaklanjuti hasil penyampaian
38
revisi SOP
39
1.5
• Kejelasan
Seorang CPNS perawat dengan adanya penetapan SOP oleh atasan,
SOP saat ini menjadi ketentuan yang jelas
• Tanggung jawab
Seorang CPNS perawat wajib mentaati SOP yang telah ditetapkan
dan diberlakukan
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah kesadaran nasional yang mengandung cita – cita dan
pendorong bagi suatu bangsa, baik merebut kemerdekaan atau
mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun
dirinya maupun masyarakat, bangsa dan negara
• Kerjasama
Seorang CPNS perawat dalam membuat usulan pengesahan SOP
harus berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas agar SOP dapat
ditandatangi dan disahkan
• Menjunjung tinggi
Seorang CPNS perawat wajib menjujung tinggi SOP sebagai
ketentuan yang telah berlaku agar tindakan yang dilakukan aman
untuk pasien
c. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar / norma yang menentukan
baik / buruk, benar / salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik.
• Cermat
Seorang CPNS perawat benar-benar memeriksa kelengkapan SOP
sebelum ditetapkan agar tidak ada kesalahan dan SOP bisa dipakai secara maksimal
• Sopan
40
Seorang
CPNS perawat dalam berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas harus menjunjung
tinggi tata krama dalam berkomunikasi, hal ini dilakukan agar hubungan selalu
terjaga dengan baik.
• Hormat
Seorang CPNS perawat memintakan pengesahan SOP dengan sikap yang mengutamakan
hubungungan antara atasan dan bawahan. Hal ini dilakukan agar hubungan
selalu terjaga dengan baik
d. Komitmen Mutu
Komitmen Mutu adalah suatu janji yang diucapkan pada diri
sendiri dan orang lain dan harus tercermin dalam tindakan dan
perilaku terhadap salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja.
• Mutu
Seorang CPNS perawatharus mengikuti aturan yang disepakati bersama dengan tujuan
meningkatkan kualitas pelayanan, keamanan dan keselamatan bagi pasien
• Efisien
Seorang CPNS perawat sebaiknya segera memintakan tandatangan penetapan agar SOP
bisa diberlakukan
• Efektivitas
Seorang CPNS perawat memintakan pengesahan SOP pemeliharaan instrument medis
untuk memastikan semua yang akan dilakukan sesuai dengan target yang diharapkan.
e. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah sikap jujur yang menentang tindakan buruk,
curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian,
melanggar norma – norma agama, material, mental dan umum
• Amanah
Seorang CPNS perawat dalam membuat SOP hingga ditetapkan sesuai dengan rencana
waktu
Jujur
Seorang CPNS perawatSOP dibuat dengan urutan yang sesuai dan
41
sumber yang jelas, memberikan informasi dengan tidak ada yang
ditutupi. Hal ini bertujuan untuk membangun kepercayaan antara
atasan dengan bawahan.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh penulis dalam pelaksanaan
kegiatan ini:
42
LAMPIRAN KEGIATAN 1
Laporan Kegiatan 1
Bukti Kegiatan 1
43
Berita Acara Pelaksanaan Kegiatan 1
Pada hari ini Jumat tanggal Satu bulan November tahun Dua Ribu Sembilan Belas,
penyusun program kegiatan Aktualisasi Dalam Rangkaian Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS
Golongan II Angkatan VI di lingkungan Puskesmas Tempel 1 telah menyelesaikan kegiatan
dengan hasil sebagai berikut:
Rincian Kegiatan :
1. Mencermati SOP
2. Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas, penanggungjawab program Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi (PPI) dan unit terkait (Koordinator IGD, koordinator rawat inap,
koordinator poli gigi dan koordinator poli kebidanan)
4. Menyampaikan hasil usulan revisi SOP pemeliharaan instrumen medis kepada Kepala
Puskesmas dan penanggungjawab program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Sleman, 1 November
Diketahui Oleh 2019
Mentor Dibuat Oleh Penulis
44
LAPORAN KEGIATAN 1
Pembuatan Revisi SOP Pemeliharaan Instrumen Medis
Pendahuluan
Kegiatan pembuatan revisi SOP pemeliharaan instrumen medis dilakukan guna
memenuhi tugas sebagai seorang CPNS perawat dalam peningkatan mutu pelayanan melalui
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang bertujuan untuk
melindungi pasien, petugas kesehatan, pengunjung yang menerima pelayanan kesehatan serta
masyarakat dalam lingkungannya. Revisi SOP disusun berdasarkan sumber referensi terbaru,
mengacu pada ketentuan yang berlaku, dan dikombinasikan dengan mengambil contoh dari
Puskesmas/rumah sakit lain yang telah menjalankan proses pemeliharaan instrumen sesuai
standar. Kegiatan ini bertujuan agar proses pemeliharaan instrument medis lebih tertata dan
menjaga kesterilan instrument medis saat digunakan.
45
elemen yang akan direvisi kemudian melakukan penyusunan revisi SOP (dekontaminasi dan
pembersihan instrument medis, desinfeksi, pengemasan dan pelabelan instrument medis,
sterilisasi autoklaf, pembuatan larutan klorin) berdasarkan referensi terbaru dan mengacu pada
ketentuan yang berlaku. Revisi SOP yang telah disusun disampaikan kepada Kepala
Puskesmas dan penanggungjawab program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), yang
selanjutnya disetujui dan dilakukan penetapan oleh Kepala Puskesmas.
Penutup
Kegiatan aktualisasi pembuatan revisi SOP pemeliharaan instrumen medis ini telah
dilaksanakan dengan baik. Semoga dengan terlaksanannya kegiatan ini dapat memberikan
motivasi kepada diri sendiri dan rekan perawat yang lain untuk selalu bekerja sesuai dengan
SOP yang telah ditetapkan dan rutin melakukan evaluasi elemen SOP sesuai dengan referensi
terbaru. Selain itu untuk memacu diri sendiri agar dapat menjadi pribadi yang disiplin serta
tanggung jawab dalam melakukan kewajibannya.
Diketahui Oleh
Mentor
46
Nur Aini Hanifah, A.Md.Kep NIP. 19950221 201903
2 004
CATATAN HASIL KEGIATAN 1
47
3 Minggu- Menyusun revisi SOP1. SOP
Selasa, 27-29 (dekontaminasi dan dekontaminasi dan
pembersihan
Oktober 2019 pembersihan instrument
instrument medis,
medis, desinfeksi,
pengemasan dan desinfeksi selesai
pelabelan instrument
medis, sterilisasi autoklaf,
2. SOP pengemasan
pembuatan larutan klorin) dan pelabelan
instrument medis,
sterilisasi autoklaf,
pembuatan
larutan klorin selesai
penanggungjawab program
Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (PPI)
5 Jumat, 1 November Penetapan oleh Kepala Laporan dan
2019 disetujui
Puskesmas
ditandatangani
Diketahui Oleh
Mentor
48
BUKTI KEGIATAN 1
Pembuatan revisi SOP pemeliharaan instrumen medis
Gambar 2.3 Mencermati SOP dan membuat catatan elemen SOP yang akan direvisi
49
Gambar 2.4. Dokumen SOP pemeliharaan instrumen medis yang digunakan saat
ini
50
(Dekontaminasi)
51
Gambar 2.5 Dokumen SOP pemeliharaan instrumen medis yang digunakan saat ini (sterilisasi autoclave)
47
Bukti Fisik Kegiatan 1.2
Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas, penanggungjawab program
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dan unit terkait (Koordinator IGD,
koordinator rawat inap, koordinator poli gigi dan koordinator poli kebidanan)
48
Gambar 2.8. Melakukan Konsultasi dengan Koordinator IGD-rawat inap-poli umum
57
Bukti Fisik Kegiatan 1.3
Menyusun revisi SOP (dekontaminasi dan pembersihan instrument medis, desinfeksi,
pengemasan dan pelabelan instrument medis, sterilisasi autoklaf, pembuatan larutan
klorin)
Hari, Tanggal : Minggu-Selasa, 27-29 Oktober 2019
Tempat : Ruang rawat inap
Kegiatan : Menyusun revisi SOP
61
Gambar 2.14. Dokumen rancangan perubahan SOP pemeliharaan instrumen medis (Desinfeksi)
Gambar 2.15. Dokumen rancangan perubahan SOP pemeliharaan instrumen medis (Pengemasan dan pelabelan)
62
Gambar 2.16. Dokumen rancangan perubahan SOP pemeliharaan instrumen medis (Pembuatan larutan klorin)
63
Bukti Fisik Kegiatan 1.4
Menyampaikan hasil usulan revisi SOP pemeliharaan instrumen medis kepada
Kepala Puskesmas dan penanggungjawab program Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (PPI)
Hari, Tanggal : Rabu-Kamis, 30-31 Oktober 2019
Tempat : Ruang rawat inap dan ruang Kepala Puskesmas Tempel 1
Kegiatan : Menyampaikan hasil usulan revisi
Gambar 2.17. Penyampaian hasil usulan revisi SOP kepada Kepala Puskesmas
Gambar 2.18. Penyampaian hasil usulan revisi SOP kepada PJ Program PPI
64
Gambar 2.19. Penyampaian hasil usulan revisi SOP
65
Bukti Fisik Kegiatan 1.5
Penetapan oleh Kepala Puskesmas
Gambar 2.20. Penetapan SOP Pemeliharaan Instrumen Medis Oleh Kepala Puskesmas
66
Gambar 2.21. Dokumen SOP pemeliharaan instrumen medis yang telah disahkan
(Dekontaminasi)
67
Gambar 2.22. Dokumen SOP pemeliharaan instrumen medis yang telah disahkan (Desinfeksi)
68
Gambar 2.23. Dokumen SOP pemeliharaan instrumen medis yang telah disahkan
(Pengemasan dan pelabelan)
69
Gambar 2.24. Dokumen SOP pemeliharaan instrumen medis yang telah disahkan (Pembuatan
larutan klorin)
70
b. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 2
Kegiatan / Sub • Kegiatan 2:
Kegiatan / Pengusulan perlengkapan pemeliharaan instrumen medis
Output • Sub Kegiatan 2:
2.1 Melakukan inventarisasi ketersediaan perlengkapan
pemeliharaan instrument medis
• Output Kegiatan 2:
Adanya 1 dokumen pengusulan kekurangan perlengkapan
pemeliharaan instrumen medis
Tanggal 1-9 November 2019
Tingkat Capaian 100% indikator pencapaian sebagai berikut:
Satu dokumen surat pengusulan perlengkapan pemeliharaan
instrumen medis yang ditujukan kepada Kepala Puskesmas,
ditandatangani oleh PJ program PPI dan diserahkan melalui
Bagian TU
71
menentukan perlengkapan prioritas yang dibutuhkan saat
ini dan memastikan kesiapan dana Puskesmas yang akan
digunakan untuk pembelian, sehingga dapat tercapai
persetujuan untuk pembuatan usulan
3. Membuat surat usulan pengadaan perlengkapan
pemeliharaan instrumen medis
72
73
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata
Pelatihan:
Kegiatan 2:
Pengusulan perlengkapan pemeliharaan instrumen medis
1. Manajemen ASN
Seorang CPNS perawat dalam mempersiapkan pengusulan perlengkapan
pemeliharaan instrumen medis dilakukan dengan penuh tanggung jawab,
diawali dengan membuat daftar inventarisasi, membuat daftar kekurangan
perlengkapan instrument medis dan selanjutnya membuat surat permohonan
pengadaan
2. Whole Of Government
Seorang CPNS perawat dalam pembuatan pengusulan
perlengkapan pemeliharaan instrumen medis dilakukan dengan
berkonsultasi, musyawarah dan bekerjasama baik dengan Kepala Puskesmas,
Bagian TU dan PJ program PPI supaya tercapaipersetujuan dan kesepakatan.
3. Pelayanan Publik
Seorang CPNS perawat memastikan ketersediaan perlengkapan pemeliharaan
instrument medis, kemudian mengajukan usulan kekurangan alat. Hal ini
bertujuan dalam rangka peningkatan keselamatan dan sebagai langkah
pencegahan dan pengendalian infeksi di pelayanan kesehatan.
74
Sub Kegiatan:
2.1 Melakukan inventarisasi ketersediaan perlengkapan
pemeliharaan instrument medis
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah
dilakukan dengan melaporkan kepada atasan
• Transparansi
Seorang CPNS perawat melakukan inventarisasi dengan jujur dalam
menuliskan alat apa yang sudah tersedia dan belum tersedia
• Kejelasan
Seorang CPNS perawat melakukan inventarisasi dengan benar
meliputi nama alat yang tersedia, jumlah, dan kondisi saat ini, serta
keteranganya
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah kesadaran nasional yang mengandung cita – cita dan
pendorong bagi suatu bangsa, baik merebut kemerdekaan atau
mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun
dirinya maupun masyarakat, bangsa dan negara
• Musyawarah
Seorang CPNS perawat dalam melakukan inventarisasi ketersediaan
perlengkapan mengutamakan diskusi dalam pengambilan keputusan,
dilakukan dengan terarah dengan tujuan untuk mendapatkan
kesepakatan bersama. Hal ini dilakukan agar saling bertukar pikiran
dan jika ada yang belum sesuai bisa diperbaiki.
• Kerjasama
Seorang CPNS perawat dalam melakukan inventarisasi ketersediaan
perlengkapan mampu bekerja bersama unit terkait maupun profesi
lain agar dapat mecapai tujuan yang diharapkan bersama
• Kerja Keras
75
Seorang CPNS perawat berusaha semaksimal mungkin dalam
melakukan inventarisasi ketersediaan perlengkapan, penulis berusaha
melakukan pembelian kekurangan pada perlengkapan secara mandiri
agar kegiatan pemeliharaan instrument medis dapat tetap terlaksana
dengan baik.
c. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar / norma yang menentukan
baik / buruk, benar / salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik.
• Sopan
Seorang CPNS perawat dapat menciptakan suasana yang kondusif,
ramah tamah, menjunjung tinggi tata krama dalam berkomunikasi,
sehingga proses komunikasi bisa berjalan lancar dan menyenangkan
dan agar hubungan selalu terjaga dengan baik
d. Komitmen Mutu
Komitmen Mutu adalah suatu janji yang diucapkan pada diri sendiri dan
orang lain dan harus tercermin dalam tindakan dan perilaku terhadap
salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil
kerja.
• Inovatif
Seorang CPNS perawat dalam menetukan kebutuhan alat ada unsur
pembaharuan yang berbeda dari sebelumnya
• Mutu
76
Seorang CPNS perawat dalam melakukan koordinasi
harus berorientasi pada peningkatan pelayanan khususnya
keamanan dan keselamatan bagi pasien
• Efektivitas
Seorang CPNS perawat memastikan semua yang akan dilakukan
sesuai dengan target dan kebutuhan yang diharapkan.
e. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah sikap jujur yang menentang tindakan buruk, curang,
dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar
norma-norma agama, material, mental dan umum.
• Amanah
Seorang CPNS perawat dalam menyiapkan inventarisasi ketersediaan
perlengkapan pemeliharaan instrument medis harus terperinci,
dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan walaupun
menghadapi kesulitan dalam menjalankannya. Hal ini dilakukan
untuk membiasakan diri tidak mengkhianati setiap tugas yang
diberikan
• Jujur
Seorang CPNS perawat dalammenyiapkan inventarisasi ketersediaan
perlengkapan pemeliharaan instrument medis yang dibutuhkan
dilakukan dengan memberikan informasi yang benar dan tidak ada
yang ditutupi. Hal ini bertujuan untuk membangun kepercayaan
antara atasan dengan bawahan
2.2 Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas, Bagian TU dan
penanggungjawab program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah
dilakukan dengan melaporkan kepada atasan
• Transparansi
Seorang CPNS perawat dalam berkonsultasi dilakukan dengan sikap
jujur/terbuka menyampaikan apa yang menjadi kebutuhan saat ini
77
• Kepercayaan
Seorang CPNS perawat dalam berkonsultasi bersikap jujur,
memberikan informasi yang benarsehingga dapat meyakinkan atasan
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah kesadaran nasional yang mengandung cita – cita dan
pendorong bagi suatu bangsa, baik merebut kemerdekaan atau
mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun
dirinya maupun masyarakat, bangsa dan negara
• Musyawarah
Seorang CPNS perawat mengutamakan diskusi dalam pengambilan
keputusan, dilakukan dengan terarah dengan tujuan untuk
mendapatkan kesepakatan bersama. Hal ini dilakukan agar saling
bertukar pikiran dan jika ada yang belum sesuai bisa diperbaiki
• Kerjasama
Seorang CPNS perawat mampu bekerja bersama dengan atasan
maupun profesi lain agar dapat mecapai tujuan yang diharapkan
c. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar / norma yang menentukan
baik / buruk, benar / salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik.
• Sopan
Seorang CPNS perawat dapat menciptakan suasana yang kondusif,
ramah tamah, menjunjung tinggi tata krama dalam berkomunikasi,
sehingga orang yang diajak berkomunikasi merasa dihargai, penulis
bisa mendapat informasi yang akurat, proses komunikasi bisa
berjalan lancar dan menyenangkan serta agar hubungan selalu terjaga
dengan baik.
78
• Hormat
Seorang CPNS perawat dalam berkomunikasi dilakukan dengan
sikap yang mengutamakan hubungan antara atasan dan bawahan. Hal
ini dilakukan agar hubungan selalu terjaga dengan baik
d. Komitmen Mutu
Komitmen Mutu adalah suatu janji yang diucapkan pada diri sendiri dan
orang lain dan harus tercermin dalam tindakan dan perilaku terhadap
salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil
kerja.
• Inovatif
Seorang CPNS perawat saat menetukan kebutuhan alat harus ada
unsur pembaharuan yang berbeda dari sebelumnya
• Mutu
Seorang CPNS perawat dalam melakukan konsultasi mengutamakan
hasil yang berkualitas pada peningkatan pelayanan khususnya
keamanan bagi pasien
e. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah sikap jujur yang menentang tindakan buruk, curang,
dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar
norma-norma agama, material, mental dan umum.
• Amanah
Seorang CPNS perawat menyiapkan data inventarisasi dan list
perlengkapan yang dibutuhkan dengan jelas dan terbuka untuk
disampaikan kepada atasan. Berkonsultasi sesuai dengan rencana yang
telah ditentukan walaupun menghadapi kesulitan dalam
menjalankannya. Hal ini dilakukan untuk membiasakan diri tidak
mengkhianati setiap tugas yang diberikan.
• Jujur
Seorang CPNS perawatdalam menyiapkan data inventarisasi dan list
perlengkapan yang dibutuhkan dilakukan dengan terperinci, agar
hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
79
2.3 Membuat surat usulan pengadaan perlengkapan pemeliharaan
instrumen medis
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah
dilakukan dengan melaporkan kepada atasan
• Transparansi
Seorang CPNS perawat dalam membuat surat usulan pengadaan
disampaikan terus terang sesuai dengan kebutuhannya, jelas dan dapat
dipahami sehingga dapat meyakinkan atasan
• Integritas
Seorang CPNS perawat dalam membuat surat usulan pengadaan
didasarkan pada kebutuhan dan dapat dipertanggungjawabkan, tidak
sembarangan dalam menentukan daftar kebutuhan
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah kesadaran nasional yang mengandung cita – cita dan
pendorong bagi suatu bangsa, baik merebut kemerdekaan atau
mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun
dirinya maupun masyarakat, bangsa dan negara
• Patriotisme
Seorang CPNS perawat dalam membuat surat usulan pengadaan
perlengkapan pemeliharaan instrumen medis dilakukan dengan
semangat serta dapat meyakinkan atasan agar mendapat persetujuan
c. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar / norma yang menentukan
baik / buruk, benar / salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik.
80
• Cermat
Seorang CPNS perawat dalam membuat surat usulan pengadaan perlengkapan
dilakukan secara sungguh-sungguh, memeriksa ulang apakah yang tertulis sudah
sesuai kebutuhan, sehingga dapat menghemat anggaran untuk belanja
• Sopan
Seorang CPNS perawat dalam membuat surat usulan pengadaan
dilakukan dengan bahasa yang baik, bersikap menjunjung tinggi tata
krama, hal ini dilakukan agar hubungan selalu terjaga dengan baik
d. Komitmen Mutu
Komitmen Mutu adalah suatu janji yang diucapkan pada diri sendiri dan
orang lain dan harus tercermin dalam tindakan dan perilaku terhadap
salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil
kerja.
• Efektif
Seorang CPNS perawat membuat surat usulan dengan jelas memuat
maksud dan tujuan dari pengadaan perlengkapan pemeliharaan
instrumen medis
• Inovatif
Seorang CPNS perawat saat menentukan kebutuhan perlengkapan
ada unsur pembaharuan dan berdayaguna lebih, dapat meningkatkan
mutu pelayanan dalam pencegahan dan pengendalian infeksi
e. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah sikap jujur yang menentang tindakan buruk, curang,
dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar
norma-norma agama, material, mental dan umum.
• Amanah
Seorang CPNS perawat dalam membuat surat usulan pengadaan
perlengkapan harus sesuai dengan kebutuhan, dibuat sesuai dengan
81
rencana yang telah ditentukan walaupun menghadapi kesulitan dalam
menjalankannya. Hal ini dilakukan untuk membiasakan diri tidak
mengkhianati setiap tugas yang diberikan
• Jujur
Seorang CPNS perawat sebaiknya meninjau ulang kebutuhan
82
perlengkapan instrumen medis yang akan diusulkan, memberikan
informasi yang jelas dan tidak ada yang ditutupi
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh penulis dalam pelaksanaan
kegiatan ini:
83
LAMPIRAN KEGIATAN 2
Laporan Kegiatan 2
Bukti Kegiatan 2
Pada hari ini Jumat tanggal Delapan bulan November tahun Dua Ribu Sembilan Belas,
penyusun program kegiatan Aktualisasi Dalam Rangkaian Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS
84
Golongan II Angkatan VI di lingkungan Puskesmas Tempel 1 telah menyelesaikan kegiatan
dengan hasil sebagai berikut:
Rincian Kegiatan :
1. Melakukan inventarisasi ketersediaan perlengkapan pemeliharaan instrument medis
2. Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas, Bagian TU dan penanggungjawab
program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
LAPORAN KEGIATAN 2
Pengusulan Perlengkapan Pemeliharaan Instrumen Medis
85
Kepada Yth. Ibu dr. Anna Ratih Wadani, MPH
Kepala Puskesmas Tempel 1
Di Sleman DIY
Pendahuluan
Kegiatan pengusulan perlengkapan pemeliharaan instrumen medis dilakukan guna
memenuhi tugas sebagai seorang CPNS perawat dalam peningkatan mutu pelayanan melalui
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Kegiatan ini juga
bertujuan untuk mengoptimalkan pemeliharaan alat medis yang ada di Puskesmas Tempel 1,
instrument medis lebih tertata dan menjaga kesterilan instrument medis saat digunakan.
Selama bekerja di Puskesmas Tempel 1, penulis melakukan observasi dalam pelaksanaan
pemeliharaan instrumen medisyang dilakukan oleh petugas kurang optimal, seperti tidak
dilakukan perendaman sebelum pencucian dan sterilisasi instrument, tidak dilakukan
pengemasan dan pelabelan pada instrument yang akan disterilisasi, sehingga risiko intrumen
untuk terkontaminasi tinggi dan tidak dapat dilakukan evaluasi kapan waktu kadaluarsa
instrument serta harus di lakukan sterilisasi ulang. Hal ini karena adanya keterbatasan
perlengkapan yang digunakan dalam pemeliharaan instrumen medis, seperti belum adanya
apron, box container untuk merendam alat, pengemas/kantong steril dan perekat/segel.
Sehingga perlu diusulkan untuk kekurangan alat agar selanjutnya pemeliharaan alat dapat
berjalan optimal.
86
Kendala dan Solusi
Kendala pertama yang dihadapi adalah perlengkapan yang dibutuhkan banyak
sehingga anggaran dana yang dibutuhkan juga banyak. Kendala kedua banyak perlengkapan
yang dibutuhkan untuk pemeliharaan alat saat ini, tetapi belum dapat direalisasikan
Puskesmas
Untuk mengatasi hal tersebut penulis eminta saran kepada Kepala Puskesmas dan PJ
Program PPI, untuk memprioritaskan perlengkapan yang benar-benar dibutuhkan saat ini.
Selanjutnya, untuk memenuhi kekurangan perlengkapan saat ini, penulis berusaha melakukan
pembelian barang yang dibutuhkan secara mandiri seperti kain pengemas, tape indikator steril,
label, gelas ukur, sikat lunak, spons dan 1 box container untuk dekontaminasi.
Penutup
Kegiatan aktualisasi pengusulan perlengkapan pemeliharaan instrumen medis ini telah
dilaksanakan dengan baik. Semoga dengan terlaksanannya kegiatan ini dapat memberikan
motivasi kepada diri sendiri dan petugas yang lain untuk memberikan pelayanan secara
optimal yang dapat melindungi pasien, petugas kesehatan, pengunjung yang menerima
pelayanan kesehatan serta masyarakat. Selain itu untuk memacu diri sendiri agar dapat
menjadi pribadi yang disiplin serta tanggung jawab dalam melakukan kewajibannya.
87
Tanggal : 1-9 November 2019
No. Hari, tanggal Uraian Kegiatan Hasil
1 Senin s/d Selasa, 4-5 Melakukan inventarisasi Membuat daftar
November 2019 ketersediaan perlengkapan perlengkapan
pemeliharaan instrument medis pemeliharaan instrument
medis yang sudah ada dan
belum ada, menentukan
kekurangan perlengkapan,
dan membuat daftar
rencana usulan untuk
pengadaan perlengkapan
pemeliharaan instrument
medis
Diketahui Oleh
Mentor
88
Dibuat Oleh
Penulis
89
BUKTI KEGIATAN 2
Pengusulan perlengkapan pemeliharaan instrumen medis
Gambar 2.2
5. Membuat daftar inventarisasi perlengkapan pemeliharaan instrument medis
90
Gambar 2.26. Dokumen inventarisasi ketersediaan perlengkapan pemeliharaan instrument
medis
91
Bukti Fisik Kegiatan 2.2
Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas, Bagian TU dan penanggungjawab
program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
92
Gambar 2.29. Melakukan Konsultasi dengan Penanggungjawab Program PPI
93
Gambar 2.31. Dokumen pengusulan perlengkapan pemeliharaan instrument medis
94
Gambar. 2.32. Notulensi Konsultasi
95
Bukti Fisik Kegiatan 2.3
Membuat surat usulan pengadaan perlengkapan pemeliharaan instrumen medis
Hari, Tanggal : Kamis, 7 November 2019
Tempat : Ruang rawat inap dan Ruang Kasubag TU
Kegiatan : Membuat surat usulan kepada Kepala Puskesmas Tempel 1,
ditandangani oleh PJ Program PPI dan diserahkan kepada bagian
TU
96
Gambar 2.35. Penyerahan surat permohonan kepada bagian TU/bendahara
97
Gambar 2.36. Dokumen surat permohonan pengadaan perlengkapan pemeliharaan instrumen medis
87
c. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 3
Kegiatan / Sub / • Kegiatan 3:
Kegiatan Simulasi penggunaan hasil revisi SOP dalam pemeliharaan
Output instrumen medis
• Sub Kegiatan 3:
3.1 Melakukan simulasi (dekontaminasi, desinfeksi,
pengemasan dan pelabelan instrument medis,
100
2. Menuliskan hasil dari simulasi pemeliharaan instrumen
medis
101
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata
Pelatihan:
Kegiatan 3:
Simulasi penggunaan hasil revisi SOP dalam pemeliharaan instrumen medis 1.
Manajemen ASN
Seorang CPNS perawat dalam melakukan simulasi penggunaan hasil revisi SOP
dalam pemeliharaan instrumen medis dilakukan dengan penuh tanggungjawab dan
runtut sesuai dengan prosedur yang ada.
2. Whole Of Government
Seorang CPNS perawat berkonsultasi dengan penanggungjawab program
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dan Kepala Puskesmas. Hal ini
bertujuan untuk memberikan persepsi yang sama, persetujuan dan kesepakatan
mengenai penggunaan SOP pemeliharaan instrument medis.
3. Pelayanan Publik
Seorang CPNS perawat melakukan simulasi penggunaan hasil revisi SOP dalam
pemeliharaan instrumen medis guna meyakinkan bahwa penyusunan SOP
berdasarkan sumber yang jelas, akurat, berguna dalam pencegahan dan
pengendalian infeksi sehingga bisa digunakan oleh unit terkait di Puskesmas
102
Sub Kegiatan:
3.1 Melakukan simulasi (dekontaminasi, desinfeksi,
pengemasan dan pelabelan instrument medis, sterilisasi
autoklaf, pembuatan larutan klorin)
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah
dilakukan dengan melaporkan kepada atasan
• Tanggung jawab
Seorang CPNS perawat memastikan keakuratan dan ketepatan SOP
dengan melakukan simulasi penggunaan SOP sebagai bentuk
evaluasi sebelum SOP digunakan oleh unit terkait
• Integritas
Seorang CPNS perawat dalam melakukan simulasi berdasar SOP
yang telah diberlakukan, rangkaian SOP dilakukan dari awal hingga
selesai
103
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah kesadaran nasional yang mengandung cita – cita dan
pendorong bagi suatu bangsa, baik merebut kemerdekaan atau
mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun
dirinya maupun masyarakat, bangsa dan negara
• Rela berkorban
Seorang CPNS perawat berusaha semaksimal mungkin dengan
meluangkan waktu, pikiran dan tenaga secara khusus untuk fokus
dalam melakukan simulasi.
• Kerja Keras
Seorang CPNS perawat bersemangat dalam melakukan simulasi
penggunaan SOP yang bertujuan untuk mendapatkan SOP yang
sesuai dengan ketentuan dan kondisi di Puskesmas
• Menjunjung tinggi
Seorang CPNS perawat dalam melakukan simulasi berpedoman pada
SOP yang telah dibuat
c. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar / norma yang menentukan
baik / buruk, benar / salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik.
• Cermat
Seorang CPNS perawat melakukan simulasi dengan sungguh-
sungguh agar setiap langkah kegiatan sesuai dengan urutan yang ada
di SOP
• Rapi
Seorang CPNS perawat melakukan simulasi dengan menjaga
kerapihan tempat agar tidak mengganggu petugas lain yang sedang
bekerja
d. Komitmen Mutu
104
Komitmen Mutu adalah suatu janji yang diucapkan pada diri sendiri dan
orang lain dan harus tercermin dalam tindakan dan perilaku terhadap
salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil
kerja.
• Inovasi
Seorang CPNS perawat melakukan simulasi penggunaan SOP
pemeliharaan instrumen medis yang sebelumnya belum pernah
diterapkan, bertujuan untuk pembaharuan
• Berorientasi Mutu
Seorang CPNS perawat melakukan simulasi pemeliharaan instrumen
medis dengan mengutamakan hasil yang berkualitas, sehingga
terselenggara pelayanan medis yang optimal
e. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah sikap jujur yang menentang tindakan buruk, curang,
dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar
norma-norma agama, material, mental dan umum.
• Mandiri
Seorang CPNS perawat dapat melaksanakan simulasi sendiri agar
tidak membebani rekan kerja dan atasan
• Amanah
Seorang CPNS perawat melaksanakan simulasi berdasarkan pada
SOP yang berlaku
• Jujur
Seorang CPNS perawat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dan
menggunakannya untuk melakukan simulasi dan dalam melakukan
simulasi harus sesuai dengan urutan yang ada di SOP
105
• Tanggung jawab
Seorang CPNS perawat menyadari bahwa menuliskan hasil kegiatan
adalah tugasnya sebagai bentuk tanggungjawab akan tugas yang
telah dilakukan, hasil simulasi disusun dan dilaporkan kepada atasan,
agar atasan mengetahui dan bisa memberikan masukan jika ada yang
tidak sesuai
• Kejelasan
Seorang CPNS perawat menuliskan hasil simulasi dengan jelas,
mudah dipahami, memberikan informasi lengkap
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah kesadaran nasional yang mengandung cita – cita dan
pendorong bagi suatu bangsa, baik merebut kemerdekaan atau
mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun
dirinya maupun masyarakat, bangsa dan negara
• Patriotisme
Seorang CPNS perawat saat menuliskan hasil mengedepankan
semangat dan pantang menyerah sesuai dengan simulasi yang sudah
dilakukan, karena penulisan ini bertujuan sebagai bahan evaluasi
• Rela Berkorban
Seorang CPNS perawat dalam menuliskan hasil simulasi berusaha
meluangkan waktu, tenaga, pikiran secara khusus untuk dapat fokus
agar hasil laporan jelas dan memberikan informasi lengkap
c. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar / norma yang menentukan
baik / buruk, benar / salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik.
• Cermat
Seorang CPNS perawat dalam menuliskan hasil simulasi
memberikan informasi yang lengkap, runtut, jelas dan tidak ada
informasi yang terlewat
106
• Rapi
Seorang CPNS perawat menuliskan hasil simulasi sesuai dengan
urutan kegiatan supaya memberikan informasi yang runtut dan jelas
d. Komitmen Mutu
Komitmen Mutu adalah suatu janji yang diucapkan pada diri sendiri dan
orang lain dan harus tercermin dalam tindakan dan perilaku terhadap
salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil
kerja.
• Efektif
Seorang CPNS perawat dalam menuliskan hasil simulasi dilakukan
sesegera mungkin supaya tidak ada yang terlupa dan selesai tepat
pada waktunya
• Mutu
Seorang CPNS perawat menuliskan hasil simulasi dengan
bersungguh-sungguh, mengutamakan hasil yang berkualitas sebagai
bahan laporan kepada atasan guna perbaikan
e. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah sikap jujur yang menentang tindakan buruk, curang,
dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar
norma-norma agama, material, mental dan umum.
• Amanah
Seorang CPNS perawat mencatat semua hasil simulasi pemeliharaan
instrumen medis dengan benar
• Jujur
Seorang CPNS perawat melakukan pencatatan hasil sesuai dengan
apa yang dilakukan pada saat simulasi, tidak ada yang ditutupi
107
Akuntabilitas adalah mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah
dilakukan dengan melaporkan kepada atasan
• Transparansi
Seorang CPNS perawat melaporkan hasil simulasi yang telah
dikerjakan secara jelas sesuai dengan hasil simulasi, selalu
memperhatikan dan konfirmasi ulang setiap saran yang diberikan
untuk meminimalkan terjadinya kesalahan.
• Tanggung jawab
Seorang CPNS perawat berkewajiban melaporkan segala kegiatan
yang dilakukan kepada atasan. Selain itu untuk memastikan SOP telah
dibuat sesuai dengan keilmuan terkini dan ketentuan yang berlaku.
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah kesadaran nasional yang mengandung cita – cita dan
pendorong bagi suatu bangsa, baik merebut kemerdekaan atau
mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun
dirinya maupun masyarakat, bangsa dan negara
• Musyawarah
Seorang CPNS perawat berdiskusi secara kekeluargaan untuk
mencapai kesepakatan bersama dan bisa diterima seluruh pihak
• Toleransi
Seorang CPNS perawat memahami adanya perbedaan pendapat,
sehingga perlu sikap saling menghargai agar tercipta keputusan
terbaik yang bisa meningkatkan mutu pelayanan
c. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar / norma yang menentukan
baik / buruk, benar / salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik.
108
Seorang CPNS perawat berkewajiban memberikan laporan yang jujur
sesuai dengan kenyataan agar bisa di dapatkan tindak lanjut yang
tepat
• Sopan
Seorang CPNS perawat dalam menyampaikan laporan hasil simulasi
menggunakan bahasa yang baik, menjaga sikap hormat terhadap
atasan, dan menerima semua masukan, agar hubungan dapat terjaga
dengan baik
d. Komitmen Mutu
Komitmen Mutu adalah suatu janji yang diucapkan pada diri sendiri dan
orang lain dan harus tercermin dalam tindakan dan perilaku terhadap
salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil
kerja.
• Efektif
Seorang CPNS perawat melaporkan kegiatan simulasi sebaiknya
dilakukan sesegera mungkin, tepat pada waktunya
• Efisien
Seorang CPNS perawat dalam melaporkan kegiatan simulasi
dilakukan dengan tepat, baik, jelas, runtut, padat, agar atasan dapat
menangkap informasi capaian dari kegiatan yang dilakukan dan
hambatan bila ada
109
e. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah sikap jujur yang menentang tindakan buruk, curang,
dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar
norma-norma agama, material, mental dan umum.
• Amanah
Seorang CPNS perawat bertugas menyiapkan laporan hasil simulasi
dan melaporkan pada atasan
• Jujur
Seorang CPNS perawat dalam menyusun laporan hasil tidak ada yang
terlewati dan harus terperinci
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh penulis dalam pelaksanaan
kegiatan ini:
110
LAMPIRAN KEGIATAN 3
Instrumen Medis
Laporan Kegiatan 3
Bukti Kegiatan 3
111
Pada hari ini Kamis tanggal Empat Belas bulan November tahun Dua Ribu Sembilan
Belas, penyusun program kegiatan Aktualisasi Dalam Rangkaian Pelatihan Dasar (Latsar)
CPNS Golongan II Angkatan VI di lingkungan Puskesmas Tempel 1 telah menyelesaikan
kegiatan dengan hasil sebagai berikut:
Nama Kegiatan : Simulasi penggunaan hasil revisi SOP dalam pemeliharaan instrumen medis
Rincian Kegiatan :
1. Melakukan simulasi (dekontaminasi, desinfeksi, pengemasan dan pelabelan instrument
medis, sterilisasi autoklaf, pembuatan larutan klorin)
LAPORAN KEGIATAN 3
Simulasi Penggunaan Hasil Revisi SOP Dalam Pemeliharaan Instrumen Medis
112
Kepada Yth. Ibu dr. Anna Ratih Wadani, MPH
Kepala Puskesmas Tempel 1
Di Sleman DIY
Pendahuluan
Kegiatan simulasi penggunaan hasil revisi SOP dalam pemeliharaan instrumen medis
dilakukan untuk memenuhi tugas sebagai seorang CPNS perawat guna meyakinkan bahwa
penyusunan SOP berdasarkan sumber yang jelas, akurat, berguna dalam pencegahan dan
pengendalian infeksi sehingga bisa digunakan oleh unit terkait di Puskesmas. Simulasi
dilakukan dari awal penangan instrument kotor hingga selesai sterilisasi. SOP memiliki peran
sebagai standarisasi sebuah instansi, yang artinya menjadi patokan dalam bekerja sehingga
meminimalkan akan adanya kesalahan. Adanya SOP juga menjadi panduan untuk
menjalankan serta memudahkan, menertibkan, dan merapikan pekerjaan yang ada. Sehingga,
sebelum disosialisasikan kepada unit terkait, perlu dilakukan simulasi terlebih dahulu untuk
mengetahui apakah masih ada celah atau ketidaksesuaian peraturan yang ada pada SOP yang
telah dibuat.
Tahap awal yang dilakukan adalah dengan melakukan proses dekontaminasi dengan pre
cleaning dan cleaning menggunakan detergent lalu dibilas menggunakan air mengalir
kemudian ditiriskan, dilanjutkan dengan desinfeksi menggunakan bahan kimia klorin
0,5% selama 10 menit setelah itu dibilas dengan aquadest kemudian ditiriskan, setelah
peralatan kering kemudian melakukan pengemasan dengan kain rangkap 2 dan
memberikan label pada kemasan instrument serta tape indikator steril, langkah terakhir
dengan melakukan sterilisasi menggunakan alat autoclave sesuai dengan SOP.
113
Hasil simulasi dicatat sesuai dengan apa yang dilakukan untuk selanjutnya dilaporkan
kepada penanggungjawab program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dan
Kepala Puskesmas.
Untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan meminta bantuan mahasiswa yang sedang
praktik untuk melakukan perekaman video dan membantu untuk proses pengeditan.
Sementara itu, kegiatan melaporkan hasil simulasi dilakukan saat PJ Pogram PPI masuk dinas
kembali pada tanggal 14 November 2019.
Penutup
Kegiatan aktualisasi simulasi penggunaan hasil revisi SOP dalam pemeliharaan
instrumen medis ini telah dilaksanakan dengan baik. Semoga dengan terlaksanannya kegiatan
ini dapat memberikan motivasi kepada diri sendiri dan rekan perawat yang lain untuk selalu
bekerja sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan. Selain itu untuk memacu diri sendiri agar
dapat menjadi pribadi yang disiplin serta tanggung jawab dalam melakukan kewajibannya.
114
Nur Aini Hanifah, A.Md.Kep
NIP. 19950221 201903 2 004
CATATAN HASIL KEGIATAN
Kegiatan : Simulasi penggunaan hasil revisi SOP dalam pemeliharaan instrumen medis
Lokasi : Puskesmas Tempel 1
Hari : Senin s/d Rabu
Tanggal : 11 – 14 November 2019
No. Hari, tanggal Uraian Kegiatan Hasil
1 Selasa, 12 November Melakukan simulasi Proses simulasi
2019 selesai dikerjakan
(dekontaminasi, desinfeksi,
pengemasan dan pelabelan
instrument medis, sterilisasi
autoklaf, pembuatan larutan
klorin)
115
Bukti Fisik Kegiatan 3.1
Melakukan simulasi (dekontaminasi, desinfeksi, pengemasan dan pelabelan
instrument medis, sterilisasi autoklaf, pembuatan larutan klorin)
116
Gambar2.38. Set instrument medis yang telah disterilkan
117
Bukti Fisik Kegiatan 3.2
Menuliskan hasil dari simulasi pemeliharaan instrumen medis
Hari, Tanggal : Selasa, 12 November 2019
Tempat : Ruang rawat inap
Kegiatan : Menuliskan hasil dari simulasi pemeliharaan instrumen medis
104
120
Gambar 2.42. Notulensi laporan hasil
121
d. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 4
Kegiatan / Sub / • Kegiatan 4:
Kegiatan Sosialisasi dan simulasi pemeliharaan instrumen medis
Output dengan unit terkait
• Sub Kegiatan 4:
4.1 Membuat jadwal sosialisasi dan simulasi pemeliharaan
instrumen medis dengan unit terkait (perawat, perawat
gigi, dan bidan)
122
Deskripsi Proses Kegiatan Sosialisasi dan simulasi pemeliharaan instrumen
medis dengan unit terkait dilaksanakan oleh seorang CPNS
Perawat Terampil meliputi tahapan kegiatan sebagai berikut:
1. Membuat jadwal sosialisasi dan simulasi pemeliharaan
instrumen medis dengan unit terkait (perawat, perawat
gigi, dan bidan)
Pelaksanaan sosialisasi dan simulasi didahului dengan
penentuan dan pembuatan jadwal kegiatan, penulis
berkoordinasi dengan masing-masing unit agar tercapai
kesepakatan. Hal ini dimaksudkan untuk sebisa mungkin
petugas bisa mengosongkan kegiatan pada jadwal yang
akan ditentukan sehingga dapat menghadiri kegiatan
tersebut
123
2. Membuat materi sosialisasi pemeliharaan instrumen medis
124
5. Presensi peserta
6. Notulensi rapat pembahasan jadwal pelaksanaan kegiatan
7. Notulensi kegiatan sosialisasi dan simulasi pemeliharaan
pemeliharaan instrumen medis
8. Foto kegiatan
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata
Pelatihan:
Kegiatan 3:
Sosialisasi dan simulasi pemeliharaan instrumen medis dengan unit terkait
1. Manajemen ASN
Seorang CPNS perawat membuat materi sosialisasi dengan urutan yang benar,
dimulai dengan mengumpulkan referensi dengan penuh tanggung jawab
berdasarkan teori dan sumber yang jelas hingga penyampaian kritik dan saran
dari peserta. Hal ini bertujuan agar materi dapat tersusun dengan baik dan
mudah untuk disosialisasikan kepada peserta.
2. Whole Of Government
Seorang CPNS perawat dalam menentukan jadwal sosialisasi dan simulasi
berkoordinasi dan bekerjasama dengan unit terkait agar kegiatan bisa berjalan
dengan baik dan lancar, masing-masing peserta bisa meluangkan waktu pada
jadwal yang sudah ditentukan bersama.
3. Pelayanan Publik
Seorang CPNS perawat dalam melakukan sosialisasi dan simulasi, harus
memperhatikan isi dari materi yang disampaikan dengan tujuan agar
memudahkan peserta dalam memahaminya. Selain itu, ditunjukkan dengan
adanya partisipasi dari unit terkait yang tujuannya untuk meningkatkan
kesadaran dalam pemeliharaan instrumen medis agar aman saat digunakan
untuk perawatan pada pasien
Sub Kegiatan:
4.1 Membuat jadwal sosialisasi dan simulasi pemeliharaan instrumen medis
dengan unit terkait (perawat, perawat gigi, dan bidan)
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah
dilakukan dengan melaporkan kepada atasan
125
• Tanggung jawab
Seorang CPNS perawat dalam menentukan jadwal diperlukan
koordinasi dengan unit terkait sehingga kegiatan dapat berjalan
dengan lancar
• Kejelasan
Seorang CPNS perawat dalam menentukan penjadwalan harus jelas
tanggal, waktu, dan tempat pelaksanaannya
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah kesadaran nasional yang mengandung cita – cita dan
pendorong bagi suatu bangsa, baik merebut kemerdekaan atau
mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun
dirinya maupun masyarakat, bangsa dan negara
• Musyawarah
Seorang CPNS perawat melakukan diskusi terlebih dahulu dengan
unit terkait dalam menentukan hari, tanggal, tempat kegiatan
sosialisasi agar dicapai kesepakatan bersama
• Kerjasama
Seorang CPNS perawat menjalin komunikasi dengan unit terkait
dalam persiapan pelaksanaan sosialisasi, berkoordinasi dengan atasan
untuk penandatanganan undangan
c. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar / norma yang menentukan
baik / buruk, benar / salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik.
• Sopan
Seorang CPNS perawat dalam menyusun undangan menggunakan
bahasa yang baik dan tidak menyinggung perasaan orang lain
• Hormat
126
Seorang CPNS perawat dalam membuat undangan harus menjunjung
tinggi harkat dan martabat orang lain
d. Komitmen Mutu
Komitmen Mutu adalah suatu janji yang diucapkan pada diri sendiri dan
orang lain dan harus tercermin dalam tindakan dan perilaku terhadap
salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil
kerja.
• Efektif
Seorang CPNS perawat dalam membuat undangan unsurnya harus
jelas dan mudah dipahami
• Efisien
Seorang CPNS perawat dalam membuat undangan tidak perlu
menunda-nunda agar undangan segera dibuat dan didistribusikan
maksimal 3 hari sebelum dilakukan kegiatan, agar peserta bisa
mempersiapkan dan hadir tepat waktu
e. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah sikap jujur yang menentang tindakan buruk, curang,
dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar
norma-norma agama, material, mental dan umum.
• Amanah
Seorang CPNS perawat dalam pembuatan jadwal harus sesuai
dengan hasil koordinasi dengan unit terkait
• Jujur
Seorang CPNS perawat dalam membuat jadwal menyesuaikan
luangnya waktu unit terkait, yaitu etelah jam pelayanan selesai
127
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah
dilakukan dengan melaporkan kepada atasan
• Tanggung jawab
Seorang CPNS perawat dalam membuat materi memastikan semua
referensi yang dibutuhkan sudah didapat, terbukti kebenaran isi dan
sumbernya. Jika belum didapat berusaha untuk mendapatkannya atau
mencari alternatif lain, sehingga pembuatan materi tidak mengalami
kesulitan.
• Kejelasan
Seorang CPNS perawat memastikan jenis atau judul materi apa saja
yang akan dijadikan referensi, hal ini untuk memudahkan dalam
pencarian referensi
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah kesadaran nasional yang mengandung cita – cita dan
pendorong bagi suatu bangsa, baik merebut kemerdekaan atau
mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun
dirinya maupun masyarakat, bangsa dan negara
• Patriotisme
Seorang CPNS perawat dalam membuat materi sosialisasi hendaknya
penuh semangat dan pantang menyerah agar hasilnya optimal, isi
materi dapat tersampaikan kepada rekan unit terkait
• Religius
Seorang CPNS perawat dalam membuat rancangan materi selalu
mengawali dengan doa
• Tidak Diskriminatif
Seorang CPNS perawat dalam membuat materi sosialisasi harus
memastikan isi materi tidak menyudutkan pihak lain, isi materi fokus
untuk sosialisasi dan simulasi bukan untuk memberikan contoh
terhadap kesalahan orang atau sebuah lembaga tertentu.
128
c. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar / norma yang menentukan
baik / buruk, benar / salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik.
• Cermat
Seorang CPNS perawat dalam dalam membuat materi harus tepat,
teliti, hati-hati dan focus dengan isi yang akan disampaikan agar
materi yang dipilih sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan
• Professional
Seorang CPNS perawat dalam membuat rancangan materi
menggunakan bidang ilmu yang dimiliki dan keahliannya sebagai
perawat
d. Komitmen Mutu
Komitmen Mutu adalah suatu janji yang diucapkan pada diri sendiri dan
orang lain dan harus tercermin dalam tindakan dan perilaku terhadap salah
satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja.
• Mutu
Seorang CPNS perawat dalam membuat rancangan materi disesuaikan
dengan dasar keilmuan dan sumber yang jelas
• Efektif
Seorang CPNS perawat dalam membuat rancangan materi harus
sesuai dengan pokok bahasannya, jelas dan mudah dipahami
• Inovasi
Seorang CPNS perawat memasukkan pengetahuan baru atau yang
sebelumnya belum pernah disampaikan, mengumpulkan referensi
untuk pembuatan materi, mencoba untuk menggunakan banyak
129
Anti Korupsi adalah sikap jujur yang menentang tindakan buruk, curang,
dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar
norma-norma agama, material, mental dan umum.
• Jujur
Seorang CPNS perawat tidak membuat referensi yang fiktif dalam
mengumpulkan referensi untuk pembuatan materi, agar hasil materi
yang dibuat dapat dipertanggungjawabkan.
• Amanah
Seorang CPNS perawat, mencari referensi materi sesuai dengan
rencana yang telah ditentukan walaupun menghadapi kesulitan dalam
menjalankannya. Hal ini dilakukan untuk membiasakan diri tidak
mengkhianati setiap tugas yang diberikan.
• Mandiri
Seorang CPNS perawat dalam membuat materi sosialisasi
menyelesaikannya sampai tuntas. Walaupun dalam proses
pembuatannya mengalami kesulitan, tetapi tugas ini harus disadari
sebagai tugas yang harus diselesaikan tanpa membebani orang lain
Peduli
Seorang CPNS perawat dalam membuat rancangan materi memiliki
rasa senang apabila materi yang dibuat bagus, berisi/berbobot dan
mempunyai nilai lebih bagi pelaksanaan sosialisasi
• Konsistensi
Seorang CPNS perawat memulai kegiatan sosialisasi tepat waktu
sesuai dengan yang telah disepakati bersama
• Kejelasan
130
Seorang CPNS perawat harus bersungguh-sungguh dalam
memaparkan materi dengan bahasa yang mudah dipahami
• Tanggung jawab
Seorang CPNS perawat mensosialisasikan perubahan SOP yang telah
disusun agar unit lain bisa mengetahui informasi dan referensi
terbaru dari pemeliharaan instrument medis. Dengan demikian, SOP
bisa dijalankan dengan baik di semua unit terkait
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah kesadaran nasional yang mengandung cita – cita dan
pendorong bagi suatu bangsa, baik merebut kemerdekaan atau
mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun
dirinya maupun masyarakat, bangsa dan negara
• Patriotisme
Seorang CPNS perawat dalam melakukan sosialisai dengan penuh
semangat dan pantang menyerah agar materi dapat tersampaikan,
sehingga dapat menumbuhkan kesadaran petugas untuk mematuhi
SOP dan pelayanan bisa berjalan optimal
• Menjunjung tinggi
Seorang CPNS perawat menekankan kepada peserta sosialisasi
bahwa SOP yang telah dibuat harus dilaksanakan dengan baik agar
bisa meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien
• Tidak Diskriminatif
Seorang CPNS perawat dalam dalam melakukan sosialisasi tidak
memberikan contoh yang bisa memojokan unit lain. Hal ini
dilakukan sebagai pembelajaran untuk tidak menyalahkan orang lain
jika ada suatu masalah.
c. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar / norma yang menentukan
baik / buruk, benar / salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik.
131
• Sopan
Seorang CPNS perawat dalam menyampaikan sosialisasi harus
bersikap baik, bertutur kata yang baik dan santun, agar peserta
sosialisasi tidak merasa digurui dan bisa merasa selalu dihargai
• Cermat
Seorang CPNS perawat dalam menyampaikan sosialisasi dilakukan
teliti, membuat daftar materi yang akan disampaikan agar tidak ada yang
terlewat d. Komitmen Mutu
Komitmen Mutu adalah suatu janji yang diucapkan pada diri sendiri dan
orang lain dan harus tercermin dalam tindakan dan perilaku terhadap
salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil
kerja.
• Mutu
Seorang CPNS perawat dalam melakukan sosialisasi menekankan
dan berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan, keamanan dan
keselamtan pasien
• Inovasi
Seorang CPNS perawat dalam melakukan sosialisasi dibuat dengan
menarik dan interaktif, ditambahkan dengan simulasi agar apa yang
disampaikan bisa selalu diingat
e. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah sikap jujur yang menentang tindakan buruk, curang,
dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar
norma-norma agama, material, mental dan umum.
• Amanah
Seorang CPNS perawat mampu memparkan materi dengan benar agar
mudah untuk dipahami bersama
• Jujur
Seorang CPNS perawat menyampaikan materi dengan jelas, tidak ada
yang ditutupi, dan sumber/referensi dapat dipertnagungjawabkan
132
4.4 Penyampaian kritik dan saran dari unit terkait
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah
dilakukan dengan melaporkan kepada atasan
• Kejelasan
Seorang CPNS perawat menyadari adanya pertanyaan maupun kritik
dari unit terkait harus dikonfirmasi dengan benar dan tegas
• Tanggung Jawab
Seorang CPNS perawat menerima dan mampu menjawab
pertanyaaan, kritik dan saran dengan sungguh – sungguh.
Pertanyaan, kritik, dan saran merupakan evaluasi untuk memastikan
efektivitas proses sosialisasi yang telah dilakukan
• Transparan
Seorang CPNS perawat memberikan jawaban dan tanggapan dengan
jelas tanpa ada hal yang ditutupi, agar peserta sosialisasi merasa puas
dengan jawaban yang diberikan
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah kesadaran nasional yang mengandung cita – cita dan
pendorong bagi suatu bangsa, baik merebut kemerdekaan atau
mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun
dirinya maupun masyarakat, bangsa dan negar
• Toleransi
Seorang CPNS perawat menyadari adanya perbedaan pendapat
adalah hal yang wajar, harus disikapi dengan baik dan bijaksana
133
membedabedakan. Seorang CPNS perawat tidak memberikan
jawaban atas pertanyaan/kritik maupun tanggapan atas saran dengan
contoh yang bisa memojokan peserta dari unit lain. Hal ini dilakukan
sebagai pembelajaran untuk tidak menyalahkan orang lain jika ada
suatu masalah.
c. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar / norma yang menentukan
baik / buruk, benar / salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik.
• Cermat
Seorang CPNS perawat harus mendengarkan kritik maupun
pertanyaan dengan teliti, agar bisa memberikan jawaban dengan tepat
dan tidak ada yang terlewat
• Sopan
Seorang CPNS perawat dalam menerima dan memberikan tanggapan
kritik didasari sikap ikhlas dan tutur kata yang santun
d. Komitmen Mutu
Komitmen Mutu adalah suatu janji yang diucapkan pada diri sendiri dan
orang lain dan harus tercermin dalam tindakan dan perilaku terhadap
salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil
kerja.
• Mutu
Seorang CPNS perawat menerima kritik dan saran yang membangun,
hal ini bertujuan untuk memperbaiki system pemeliharaan instrumen
menjadi lebih baik sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan
• Tanggap
Seorang CPNS perawat jika ada pertanyaan dari unit terkait langsung
diberikan tanggapan dengan tepat dan jelas
e. Anti Korupsi
134
Anti Korupsi adalah sikap jujur yang menentang tindakan buruk, curang,
dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar
135
norma-norma agama, material, mental dan umum.
• Amanah
Seorang CPNS perawat memberikan kesempatan kepada semua
peserta untuk memberikan kritik dan saran
• Jujur
Seorang CPNS perawat menjawab pertanyaan, kritik dan saran dengan
jelas dan tidak ada yang ditutupi.
136
LAMPIRAN KEGIATAN 4
Laporan Kegiatan 4
Bukti Kegiatan 4
Pada hari ini Sabtu tanggal Enam Belas bulan November tahun Dua Ribu Sembilan Belas,
penyusun program kegiatan Aktualisasi Dalam Rangkaian Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS
137
Golongan II Angkatan VI di lingkungan Puskesmas Tempel 1 telah menyelesaikan kegiatan
dengan hasil sebagai berikut:
Rincian Kegiatan :
1 Membuat jadwal sosialisasi dan simulasi pemeliharaan instrumen medis dengan unit
terkait (perawat, perawat gigi, dan bidan)
LAPORAN KEGIATAN 4
Sosialisasi Dan Simulasi Pemeliharaan Instrument Medis
Pendahuluan
Kegiatan sosialisasi dan simulasi pemeliharaan instrument medis dilakukan guna
memenuhi tugas sebagai seorang CPNS perawat dalam menyampaikan perubahan SOP
pemeliharaan instrument medis yang telah ditetapkan. Kegiatan sosialisasi juga ditambah
dengan simulasi dengan harapan peserta mengetahui dan memiliki gambaran mengenai cara
pemeliharaan instrument medis dengan tepat sesuai dengan sumber/referensi terbaru.
Kegiatan ini penting dilakukan mengingat fungsi utama SOP yaitu dapat memudahkan
petugas dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan berpedoman pada SOP, maka setiap
petugas akan mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan dan yang tidak
boleh dilakukan ketika melakukan sebuah pekerjaan. Tujuan lain kegiatan ini agar proses
pemeliharaan instrument medis lebih tertata dan menjaga kesterilan instrument medis saat
digunakan kepada pasien, sehingga dapat meningkatkan keamanan dan keselamatan bagi
pasien.
1. Membuat jadwal sosialisasi dan simulasi pemeliharaan instrumen medis dengan unit
terkait (perawat, perawat gigi, dan bidan)
Tahap awal yang dilakukan pada kegiatan sosialisasi dan simulasi ini adalah dengan
membuat jadwal dan undangan untuk kegiatan. Jadwal dibuat bersama dengan unit
terkait untuk memastikan waktu yang tepat untuk kegiatan sosialisasi dan simulasi.
Setelah jadwal ditentukan kemudian membuat undangan dan membagikan kepada unit
terkait.
139
3. Melaksanakan sosialisasi dan simulasi pemeliharaan instrumen medis
Sosialisasi dan simulasi dilakukan di ruang aula Puskesmas Tempel 1 dengan metode
ceramah dan bantuan media presentasi dari powerpoint. Pada pelaksanaan kegiatan ini
selain menggunakan metode ceramah juga menggunakan metode simulasi langsung
melalui praktek pemeliharaan instrument medis dan diskusi pada akhir sesi.
Penutup
Kegiatan aktualisasi sosialisasi dan simulasi pemeliharaan instrument medis ini telah
dilaksanakan dengan baik. Semoga dengan terlaksanannya kegiatan ini dapat memberikan
motivasi kepada diri sendiri dan rekan perawat yang lain untuk selalu mengikuti
perkembangan ilmu dan kebijakan terbaru serta memotivasi untuk selalu bekerja sesuai
dengan SOP yang telah ditetapkan. Selain itu untuk memacu diri sendiri agar dapat menjadi
pribadi yang disiplin serta tanggung jawab dalam melakukan kewajibannya.
140
CATATAN HASIL KEGIATAN 4
• Menyiapkan perlengkapan
simulasi
3. Sabtu, 16 November Melaksanakan sosialisasi dan Proses sosialisasi dan
2019 simulasi pemeliharaan simulasi selesai
141
Diketahui Oleh
Mentor
142
BUKTI KEGIATAN 4
Sosialisasi dan simulasi pemeliharaan instrument medis
143
Gambar 2.44. Rundown Acara
144
Gambar 2.45. Daftar nama peserta yang diundang Gambar 2.46. Undangan sosialisasi
126
Bukti Fisik Kegiatan 4.2
Membuat materi sosialisasi pemeliharaan instrumen medis
Hari, Tanggal : Jumat, 15 November 2019
Tempat : Ruang rawat inap
Kegiatan : Membuat materi sosialisasi pemeliharaan instrumen medis
147
148
Gambar 2.48. Print out materi
149
Gambar 2.49. Referensi yang digunakan untuk pembuatan materi
Bukti Fisik Kegiatan 4.3
Melaksanakan sosialisasi dan simulasi pemeliharaan instrumen medis
Hari, Tanggal : Sabtu, 16 November 2019
Tempat : Aula Puskesmas Tempel 1
Kegiatan : Melaksanakan sosialisasi dan simulasi pemeliharaan instrumen medis
150
Gambar2.51. Simulasi pemeliharaan instrumen medis
151
Gambar 2.52. Presensi peserta
152
Bukti Fisik Kegiatan 4.4
yampaian kritik dan saran dari unit
Pen terkait
Hari, Tanggal : Sabtu, 16 November 2019
Tempat : Aula Puskesmas Tempel 1
Kegiatan : Melaksanakan sesi diskusi, penyampaian kritik dan saran
153
Gambar 2.54. Notulensi kegiatan sosialisasi dan simulasi
154
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil dalam
Optimalisasi Pemeliharaan Instrumen Medis Di Puskesmas Tempel 1 merupakan
impelementasi dari Rancangan Aktualisasi yang telah disusun dan diseminarkan pada
tanggal 19 Oktober 2019. Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari Laporan
4. Kegiatan simulasi penggunaan hasil revisi SOP dalam pemeliharaan instrumen medis
telah dilaksanakan 100%. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui masih adanya
celah atau ketidaksesuaian peraturan yang ada pada SOP yang telah dibuat sebelum
disosialisasikan kepada unit terkait
5. Kegiatan sosialisasi dan simulasi pemeliharaan instrumen medis dengan unit terkait
telah dilaksanakan 100%. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
mengenai cara pemeliharaan instrument medis dengan tepat sesuai dengan ketentuan
dan referensi keilmuan terbaru.
155
B. SARAN
Setelah melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam proses aktualisasi penulis ingin
menyampaikan saran. Dengan harapan, dari saran ini dapat memberikan semangat untuk
terus mengubah menjadi lebih baik. Berikut ini adalah saran yang penulis sampaikan,
yaitu:
1. Dengan adanya SOP pemeliharaan instrument medis, penulis berharap agar SOP bisa
diimplementasikan oleh unit terkait
3. Dengan adanya sosialisasi dan simulasi, penulis berharap unit terkait dapat memahami
dan mematuhi SOP secara konsisten. Selain itu, penulis berharap agar dilakukan
evaluasi SOP setiap ada perubahan kebijakan sehingga dapat menyesuaikan dengan
keilmuan terbaru
156
2 Nasionalisme Penulis akan selalu berusaha bermusyawarah dalam
menyelesaikan masalah, menghormati keputusan dari
atasan, mengutamakan tenggang rasa dalam melakukan
komunikasi. Penulis juga akan selalu kerja keras dalam
menyelesaikan semua pekerjaan yang diberikan.
5 Anti korupsi Penulis berusaha untuk berani bersikap benar dan menolak
ajakan yang bersifat tidak baik. Penulis juga akan berusaha
jujur dalam setiap tindakan dan menjaga amanah yang
diberikan
Selain nilai – nilai dasar, setelah selesainya Pelatihan Dasar ini perlu adanya
rencana aksi penyempurnaan kegiatan aktualisasi dalam rangka menyempurnakan
kegiatan aktualisasi selama menjalankan tugas, rencana aksi tersebut antara lain :
3 Simulasi penggunaan hasil Penulis akan melakukan evaluasi dan perbaikan SOP
revisi SOP dalam jika terdapat kebijakan baru atau jika SOP sudah
pemeliharaan instrumen
medis tidak sesuai dengan kondisi di Puskesmas
157
4 Sosialisasi dan simulasi Penulis akan melakukan evaluasi berkala terhadap
pemeliharaan instrumen pelaksanaan pemeliharaan instrument medis di
masing-masing unit terkait
medis dengan unit terkait
Demikian laporan aktualisasi ini penulis susun dengan harapan dapat memberikan
manfaat kepada semua pihak. Melalui kegiatan aktualisasi ini diharapkan nilai – nilai
dasar profesi PNS (ANEKA) dapat teraktualisasi dalam kegiatan sehari – hari secara
berkelanjutan sehingga meningkatkan semangat serta etos kerja ASN untuk mewujudkan
ASN yang bermartabat, berintegritas dan mampu memberikan yang terbaik bagi Bangsa
dan Negara.
158
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta. Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Whole of Government. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Pelayanan Publik. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II, dan Golongan III: Anti Korupsi. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II: Nasionalisme. Jakarta. Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II: Etika Publik. Jakarta. Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II: Komitmen Mutu. Jakarta. Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II: Akuntabilitas. Jakarta. Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II, dan Golongan III: Analisis Isu Kontemporer.
Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Asia Pasific Society Of Infection Control. 2017. The APSIC Guidlines For Disinfection
And Sterilitation Of Instruments In The Health Care Facilities.
Departemen Kesehatan RI. 2009. Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi Di Rumah Sakit.
Jakarta.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
World Health Organization. 2016. Decontamination and Reprocessing Of Medical Devices
For Health Care Facilities. Geneva.
LAMPIRAN
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI
PERAWAT TERAMPIL DALAM OPTIMALISASI PEMELIHARAAN
INSTRUMEN MEDIS DI PUSKESMAS TEMPEL 1
VISI MISI
Terwujudnya 1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik masyarakat Sleman melalui peningkatan
kualitas birokrasi yang responsif yang lebih Sejahtera, Pemerintah dan penerapan e-govt yang terintegrasi dalam
Mandiri, Berbudaya Kabupaten memberikan pelayanan bagi masyarakat. dan Terintegrasikannya Sleman 2.
Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan sistem e-government yang berkualitas dan menjangkau bagi
semua
menuju smart regency lapisan masyarakat.
(kabupaten cerdas)
1
pada tahun 2021 3. Meningkatkan penguatan sistem ekonomi
kerakyatan, aksesibilitas dan kemampuan ekonomi rakyat, serta
penanggulangan kemiskinan.
4. Memantapkan dan meningkatkan kualitas
pengelolaan sumberdaya alam, penataan ruang,
lingkungan hidup dan kenyamanan.
5. Meningkatkan kualitas budaya masyarakat dan
kesetaraan gender yang proporsional.
11/29/2019
TUGAS POKOK
Memberikan pelayanan keperawatan secara individu, kelompok dan masyarakat dalam upaya promotif,
preventif, kuratif dan
rehabilitative serta pembinaan peran serta masyarakat dalam
rangkakemandirian bidang kesehatan
IDENTIFIKASI ISU
2
Kurang optimalnya
penggunaan spill kit
oleh petugas
Kurangnya
kesadaran petugas
akan pentingnya
melakukan hand
hygiene sesuai dengan
Standar Operasional
Belum optimalnya Prosedur
pemeliharaan
instrumen medis
11/29/2019
ANALISIS ISU
Belum optimalnya Kurangnya kesadaran petugas akan Kurang optimalnya
pemeliharaan pentingnya melakukan penggunaan spill kit
instrumen medis hand hygiene sesuai dengan oleh petugas
Standar Operasional Prosedur
3
U 5 4 4
S 4 3 3
G 4 4 3
13 11 10
FISHBONE DIAGRAM
MAN METHOD
SDM belum Belum lengkapnya
memadai SOP pemeliharaan
Kurangnya kesadaran
petugas dalam instrumen medis
pemeliharaan
instrumen medis
MEASUREMENT MATERIAL
11/29/2019
4
GAGASAN PEMECAH ISU
1 2
PembuatanrevisiSOP Pengadaanperlengkapan
pemeliharaan instrumen pemeliharaaninstrumen
medis medis
BELUM
OPTIMALNYA
PEMELIHARAAN
INSTRUMEN
MEDIS
4
3
Simulasi penggunaan hasil Sosialisasidansimulasi
revisi SOPdalam pemeliharaan instrumen
Pemeliharaaninstrumen medis kepada rekan sejawat
mediS
5
instrumen medis 1instrumen dokumenmedisSOP pemeliharaanyang digunakan KOMITMEN
3. Menyusun revisi SOP saat ini MUTU •efektif, efisien, mutu, inovasi
4. Menyampaikan hasil usulan revisi SOP 1 dokumen rancangan SOP pemeliharaan instrumen medis kepada pemeliharaan instrumen medis yang
Kepala Puskesmas dan baru ANTI KORUPSI •Amanah, jujur
penanggungjawab program 1 dokumen SOP pemeliharaan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi instrumen medis yang telah disahkan
(PPI) Notulensi konsultasi untuk revisi
5. Penetapan oleh Kepala Puskesmas SOP pemeliharaan instrumen medis Penguatan Nilai Organisasi
Foto kegiatan
Rela Melayani - Inovatif
11/29/2019
6
Kegiatan3 Simulasi penggunaan hasil revisi SOP Pemeliharaan instrumen medis
:
SubKegiatan Output ANEKA
1. Melakukan simulasi (dekontaminasi , •Transparansi
, integritas
, kejelasan
,
pencucian alat, pengemasan alat, AKUNTABILITAS tanggungjawab
sterilisasi autoklaf, pelabelan waktu, Terlaksananya1 kalisimulasipenggunaan
pembuatan larutan klorin) bersama hasilrevisiSOPdalamPemeliharaan •Musyawarah , kerjasama
,
dengan penanggung jawab program instrumenmedis patriotism,
mementingkan
NASIONALISME kepentinganumum,rela
Pencegahandan PengendalianInfeksi berkorban
(PPI)
•Sopan,memberikaninformasi
2. Menuliskan hasil dari simulasi BuktiFisik ETIKA PUBLIK yangbenar,cermat
pemeliharaan
instrumenmedis
Notulensidiskusi
3. Melaporkan hasil simulasi kepada KOMITMEN •Inovatif
, mutu,efektif,efisien,
penanggungjawabprogramPencegahan Laporankegiatan MUTU kualitas
danPengendalianInfeksi(PPI) danKepala
Fotokegiatan
Puskesmas untuk menentukantindak
lanjut ANTI KORUPSI •Amanah
, jujur
1 set instrument
medissteril
PenguatanNilaiOrganisasi
Teladan
11/29/2019
Rundown acara
Print undangan sosialisasi KOMITMEN •Efektif, efisien, inovatif, mutu,
Daftar nama peserta yang di undang MUTU tanggap
Notulensi rapat pembahasan jadwal pelaksanaan
kegiatan
Laporan kegiatan sosialisasi dan simulasi ANTI KORUPSI •Amanah, jujur
pemeliharaan instrumen medis
Presensi peserta
Foto Kegiatan
Penguatan Nilai Organisasi
Teladan, rela melayani, inovatif, yakin
dan percaya diri
TERIMAKASIH
8
11/29/2019
11/29/201
9
11/29/201
ANALISIS ISU
KETERCAPAIAN
Kegiatan 1: Pembuatan revisi SOP pemeliharaan instrumen medis hambatan
100% masing -masing
PROSES Kurangnya kesadaran
koordinator
mempunyai
Belum optimalnya petugas akan pentingnya pendapat
Kurang optimalnya sendiri
mengenai saran
pemeliharaan melakukan hand hygiene penggunaan spill SOP
revisi kit
instrumen medis sesuai dengan Standar oleh petugas
Operasional Prosedur solusi
Meminta
Mencermati
U Melakukan
5 Menyusun
4
Menyampaikan 4
Penetapan
pendapat dari
mentor dan PJ PPI
SOP konsultasi revisi SOP hasil usulan
S 4 3 3 makna
A N E 4 K A Bertanggung
jawab
1. Kejelasan G 2. Kerjasama
4
1. Rela berkorban 1. Cermat 1. Efektif 3
1.Amanah
Musyawarah
Inovasi
2. Akurat
2. Tanggungjawab 3. Kerja keras 3. Sopan 2. Mutu 2.Jujur Berorientasi
3. Transparansi 4. Saling
13
menghargai/toleransi
5. Patriotisme
6. Menjunjung tinggi
4. Memberikan
11
informasi yang jelas
5. Hormat
3. Inovasi
10 mutu
Sopan
Hormat
9
Kegiatan 2: Pengusulan Perlengkapan pemeliharaan instrumen medis
KETERCAPAIAN
hambatan
PROSES 100%
•• AAnggarannggaran dana dana yang yang dibutuhkandibutuhkan banyak banyak
•• BanyakBanyak perlengkapan
perlengkapan yang yang
dibutuhkandibutuhkan saat ini,
tetapi saat
ini, tetapi belum dapat
direalisasikanbelum dapat
direalisasikan
solusi
•• MemprioritaskanMemprioritaskan
PerlengkapanPerlengkapan Yang
Yang BenarbenarBenar
Dibutuhkan-benar Dibutuhkan Saat
Ini
Saat Ini
•• Melakukan Melakukan Pembelian Pembelian
Melakukan Melakukan konsultasi Membuat BarangBarang Yang Yang DibutuhkanDibutuhkan
Inventarisasi surat usulan SecaraSecara Mandiri Mandiri
A N E K makna A
• TransparansiTransparansi
1. Kejelasan 1. Musyawarah 1.2. SopanMemberikan 1. Inovatif 1.Amanah • KerjasamaKerjasama
2. Transparansi 2.3. KerjasamaKerja keras informasi yang 2. Mutu 2.Jujur ••
MusyawarahInovatifMusyawarahInovatif
3. Kepercayaan 4. Patriotisme benar 3. Efektivitas • EfektifEfektif 4. Integritas 5. Mementingkan 3. Cermat • SopanSopan
10
kepentingan umum 4. Hormat • HormatHormat
11/29/2019
RENCANA
Kegiatan3: Simulasi penggunaan hasil revisi SOP terhadap pemeliharaan instrumen medis
KETERCAPAIAN
100% hambatan
• Penulis tidak bisa
PROSES membuat rekaman
dan pengeditan video
• Perubahan
matriks/jadwal
solusi
• Meminta bantuan
mahasiswa
• melaporkan hasil
simulasidilakukan saat
Melakukan Menuliskan Melaporkan PJ program masuk
simulasi dinas kembali
hasil hasil
makna
A N E K A Cermat
1. Tanggungjawab1. Rela berkorban 1. Cermat 1.Mutu 1.Amanah Menjunjung tinggi
2. Integritas 2. Menjunjung tinggi 2. Rapi Musyawarah
3. Patriotisme 3. Memberikan 2.Inovasi 2.Jujur Rela berkorban
3. Kejelasan 4. Rela Berkorban informasi yang 3.Efektif 3.Mandiri Efektifdan efisien
4. Transparansi 5. Musyawarah benar Jelas
6. Toleransi 4. sopan 4.Efisien
11
KESIMPULAN SARAN
AKSI
1. Pelaksanaan aktualisasi 1. Usulan dapat 1. Mematuhi SOP yang sudah tercapai 100% terealisasi ditetapkan
2. Memberikan pelayanan 2. Unit terkait dapat 2. Melakukan tindak lanjut yang optimal kepada memahami dan
terhadap realisasi pengusulan pasien, tindak lanjut
terhadap realisasi mematuhi SOP 3. Melakukan evaluasi dan pengusulan perlengkapan
secara konsisten perbaikan SOP jika terdapat pemeliharaan instrument 3. Pelaksanaan evaluasi
kebijakan baru atau jika SOP medismenurunkan infeksi, SOP setiap ada sudah tidak
sesuai dengan meningkatkan keamanan perubahan kebijakan kondisi di puskesmas dan keselamatan
pasien sehingga dapat 4. Melakukan evaluasi terhadap
3. Dengan pemeliharaan menyesuaikan pelaksanaan pemeliharaan instrumen medis yang dengan keilmuan
instrument medis di masingbenar dapat menjaga
kesterilan alat saat terbaru masing unit
digunakan
11/29/2019
12
VIDEO
KEGIATAN
PLAY PLAY
SIMULASI
SOSIALISASI DAN
PEMELIHARAAN
SIMULASI
INSTRUMEN MEDIS
TERIMAKASIH
13
JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI PERAWAT
TERAMPIL DALAM OPTIMALISASI PEMELIHARAAN INSTRUMEN MEDIS DI PUSKESMAS TEMPEL 1
2 3 4 5 Libur
Kegiatan : 1