Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
DISUSUN OLEH :
NAMA : SANTJE RODYANA NENOTEK,S.ST
NIP : 199311182019032003
GOLONGAN : III / a
ANGKATAN : XV
NO. ABSEN : 35
i
LEMBAR PENGESAHAN
Rancangan Aktualisasi ini diajukann oleh :
Nama : Santje Rodyana Nenotek, S.ST
NIP : 199311182019032003
Profesi : Pranata Laboratorium Kesehatan Ahli Pertama
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Ritaebang, Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur
Telah berhasil diseminarkan dan diterima sebagai bagian persyaratan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III untuk selanjutnya diaktualisasikan
1 Penguji
Nama : Drs.Oktov H.S.Tabelak
Nip : 19651029 199403 1 007 ………………………………………
2 Mentor
Nama : Sudirman Kia
Nip : 19741112 199401 1 001 ………………………………………
3 Coach
Nama : Baswara Anindita, S.T,M.Si
Nip : 19720304 199903 1 008 ……………………………………….
Mengetahui,
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Nusa Tenggara TImur
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi sebagai salah satu syarat
kelulusan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (LATSAR) di Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berupa pemecahan
sebuah masalah dengan menggunakan inovasi serta berpedoman pada nilai-nilai dasar profesi
PNS ANEKA yang telah penulis dapatkan dalam Latsar.
Penulis sadar bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena
itu penulis mengharapkan saran serta kritik yang bersifat membangun demi perbaikan dan
proses pelaporan aktualisasi. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dengan
rendah hati kepada:
1. Bapak Dr Keron. A. Petrus., S.E., M.A selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur
2. Bapak Drs.Oktov H.S.Tabelak selaku penguji yang telah memberikan masukan guna
memperbaiki rancangan aktualisasi yang telah penulis buat
3. Bapak Sudirman Kia selaku mentor yang senanatiasa memberikan pengarahan yang luar
biasa mengenai rancangan aktualisasi ini.
4. Bapak Baswara Anindita,S.T,M.Si selaku pembimbing yang telah memberikan dorongan
dan masukan kepada penulis.
5. Segenap Widyaiswara BPSDM selaku Tenaga Pengajar yang selalu sabar dan semangat
dalam memberikan penulis ilmu tentang Nilai-nilai Dasar ASN
6. Bapak/Ibu Staf Pegawai UPTD Puskesmas Ritaebang yang juga turut membantu dalam
proses Habituasi dan dalam pembuatan laporan aktualisasi ini.
7. Teman – teman yang memberikan banyak motifasi, dorongan, dukungan kepada
penulis dalam menyelasaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membengun dari teman – teman sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan
makalah ini.
Ritaebang, Agustus 2019
Penulis
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Republik Indonesia Tahun 1945,yang ditandai dengan kekayaan alam yang melimpah,potensi
sumber daya manusia,peluang pasar yang besar dan demokrasi yang relatif stabil.Namun
prakondisiyang sudah terpenuhi itu belum mampu dikelola secara efektif dan efisien oleh
para aktor pembangunan, sehingga Indonesia masih tertinggal dari cepatnya laju
memainkan peranan tersebut,diperlukan sosok PNS yang profesional,yaitu PNS yang mampu
secara efektif dan efisien.Untuk dapat membentuk sosok PNS profesional seperti tersebut
pembentukan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dilakukan melalui Pendidikan dan
pembelajarannya didominasi oleh ceramah sulit membentuk karakter PNS yang kuat dan
profesional.
Dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN),
berfungsi sebagai : (1) Pelaksana Kebijakan Publik; (2) Pelayan Publik; (3) Perekat dan
1
Pemersatu Bangsa.Oleh karena itu penting agar PNS memiliki profesionalisme dan
kompetensi yang memadai untuk bisa menjalankan tugas tersebut dengan baik dan penuh
tanggungjawab. Pembentukan PNS yang professional harus diawali dengan Pendidikan dan
Pelatihan yang ditegaskan dalam PP Nomor 101 Tahun 2000 tentang Diklat Prajabatan
Pegawai Negeri Sipil dan Peraturan Kepala LAN Nomor 16 Tahun 2015 tentang Pedoman
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil untuk membentuk Pegawai Negeri
Sipil yang memiliki karakter yang dibentuk oleh nilai-nilai dasar profesi PNS yang sudah
diatur dalam Undang-undang sehingga mampu melaksakan tugas dan perannya secara prima
Sebagai seorang Calon Pegawai Negeri Sipil dengan profesi analis kesehatan, selama
masa orientasi di UPTD Puskesmas Ritaebang mencermati bahwa Puskesmas adalah pusat
derajat kesehatan masyarakat, namun dalam pengamatan selama 3 bulan masa orientasi
antara lain: 1).Terbatasnya media informasi bagi pasien dan keluarga pasien untuk
Laboratorium masih kurang. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, sesuai
dengan hasil analisis menggunakan APKL, USG dan Fishbone maka ditemukan core isue
2
Flores Timur.Untuk menyelesaikan core isue maka digagas penyelesaian isu melalui
Timur
kesehatan baik di seluruh sektor fasilitas kesehatan, dalam hal ini fasilitas kesehatan pertama
yaitu, Puskesmas yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014
Sesuai Peraturan Kepala LAN-RI Nomor 38 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Diklat
Prajabatan Pola Baru. Sistem ini menuntut setiap peserta diklat untuk dapat
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang disingkat menjadi ANEKA.
3
Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis penentuan isu menggunakan analisis APKL dan analisis
USG terlampir, maka rumusan masalah dalam aktualisasi adalah:
“Apa saja bentuk penyediaan media informasi Laboratorium sebagai unit
penunjang kesehatan masyarakat di UPTD Puskesmas Ritaebang ?”
b. Manfaat aktualisasi :
1) Memberikan pemahaman edukasi kesehatan kepada masyarakat,
Efektif,Efisien,Inovasi,Berorientasi Mutu.
1) Jujur
2) Adil
3) Bertanggung Jawab
4) Disiplin
5) Transparan
6) Kesederhanaan
7) Kerjasama
8) Kesatuan
9) Toleransi
10) Penghargaan
11) Kebebasab
12) Kedamaian
13) Kebahagiaan
14) Kasih
15) Kerendahan Hati
KEPALA PUSKESMAS
(Darius Sabon Ama) KASUBAG TATA USAHA
(Maria Rambu Bepa)
Pelayanan
Laboratorium
Profesi Jumlah
Dokter 1
Perawat 13
Bidan 17
Analis Laboratorium 3
Gizi 2
Perawat Gigi 1
Petugas Farmasi 3
Petugas Promkes 4
Petugas Kesling 2
Petugas non medis 2
Dalam Melakukan Kegiatan Untuk Pemecahan Core Isu Yang telah Dipilih Penulis Membuat Rencana kegiatan sebanyak 7 Kegiatan
Antara Lain Yaitu:
Mis Misi :
Memberikan pelayanan
kesehatan dasar yang
bermutu
2. Membuat leaflet 1. Menyiapkan tema leaflet Leaflet Edukasi 1. Kejelasan target Dengan membuat leaflet 1. Bertanggung
Edukasi 2. Mencari informasi atau materi dari TBC (Akuntabilitas) edukasi tentang Jawab
Tubercolosis tema yang diambil 2. Ramah,sopan,santun Tubercolosis (TBC) 2. Kerjasama
(TBC) 3. Konsul kepada penanggung jawab (etika public) menjawab visi dan misi
3. Membuat papan 1. Mengkordinasi dengan sesama Papan informasi 1. Kejelasan target Dengan membuat papan 1. Bertanggung
informasi rekan kerja Laboratorium (Akuntabilitas) informasi Laboratorium Jawab
Laboratorium 2. Mempersiapkan desain dan ukuran 2. Ramah,sopan,santun menjawab visi dan misi 2. Kerjasama
papan informasi (etika publik) dari Puskesmas Ritaebang
3. Mempersipkan alat dan bahan 3. Berorientasi Mutu Visi :
4. Membuat papan informasi (Komitmen Mutu) Masyarakat Solor Barat
5. Menata papan informasi 4. Kolaborasi (WOG) sehat, mandiri, berkeadilan
6. Mencantumkan informasi pada 5. Tidak diskriminatif dan sejahtera
papan informasi (Pelayanan Publik)
Misi :
Memberikan pelayanan
kesehatan dasar yang
bermutu
4. Membuat nomor 1. Mengkordinasi dengan sesama Nomor antrian 1. Tanggung jawab Dengan membuat nomor 1. Bertanggung
antrian rekan kerja Laboratorium (akuntabilitas) antrian Laboratorium Jawab
Laboratorium 2. Mendesain nomor antrian 2. Berorientasi Mutu menjawab visi dan misi 2. Kerjasama
3. Mempersiapkan alat dan bahan (akuntabilitas, komitmen dari Puskesmas Ritaebang
4. Membuat nomor antrian mutu) Visi :
Laboratorium 3. Kerjasama Masyarakat Solor Barat
5. Menata nomor antrian (Nasionalisme, WOG) sehat, mandiri, berkeadilan
4. Kepentingan Umum dan sejahtera
5. Membuat papan 1. Mengkordinasi dengan sesama Papan nama dan 1. Tanggung jawab Dengan membuat papan 1. Bertanggung
nama dan petunjuk rekan kerja petunjuk arah (akuntabilitas, anti nama dan petunjuk arah Jawab
arah Laboratorium 2. Merancang papan nama dan Laboratorium korupsi) Laboratorium menjawab 2. Kerjasama
petunjuk arah Laboratorium 2. Berorientasi Mutu visi dan misi dari
3. Mempersiapkan alat dan bahan (akuntabilitas, komitmen Puskesmas Ritaebang
4. Membuat papan nama dan petunjuk mutu) Visi :
arah Laboratorium 3. Kerjasama Masyarakat Solor Barat
5. Memasang papan nama dan (Nasionalisme, WOG) sehat, mandiri, berkeadilan
petunjuk arah Laboratorium 4. Kesamaan Hak dan sejahtera
(Pelayanan Publik)
Misi :
Memberikan pelayanan
kesehatan dasar yang
bermutu
Kegiatan I
Meminta izin pelaksanaan kegitan kepada atasan,dari kegiatan ini nilai yang berkaitan dengan
mata pelatihan adalah Akuntabilitas (Tanggung Jawab), Nasionalisme (Menghormati
keputusan),Komitmen Mutu (Berorientasi Mutu ),Kolaborasi (WOG).
Kegiatan II
Kegiatan kedua saya membuat Leavlet edukasi tentang Tubercolosis (TBC),dari kegiatan ini nilai
yang berkaitan dengan mata pelatihan adalah
Akuntabilitas (Kejelasan target),Etika public (Ramah,sopan,santun), Komitmen Mutu
(Berorientasi Mutu),WOG (Kolaborasi),Pelayanan Publik (Keterbukaan).
Kegiatan III
Kegiatan ketiga saya membuat papan informasi Laboratorium,dari kegiatan ini nilai yang
berkaitan dengan mata pelatihan adalah Akuntabilitas (Kejelasan target),Nasionalisme
(Menghormati keputusan), Komitmen Mutu (Berorientasi Mutu),WOG (Kolaborasi),Pelayanan
Publik (Tidak diskriminatif).
Kegiatan IV
Kegiatan keempat saya membuat Nomor Antrian Laboratorium,dari kegiatan ini nilai yang
berkaitan dengan mata pelatihan adalah
Akuntabilitas dan Anti Korupsi (Tanggung jawab),Komitmen Mutu (Berorientasi
Mutu),Nasionalisme dan WOG (Kerjasama),Pelayanan Publik (Kepentingan Umum).
Kegiatan V
Kegiatan kelima saya Membuat papan nama dan petunjuk arah Laboratorium,dari kegiatan ini
nilai yang berkaitan dengan mata pelatihan adalah Akuntabilitas dan Anti Korupsi (Tanggung
jawab),Komitmen mutu (Berorientasi Mutu),Nasionalisme dan WOG (Kerjasama), Pelayanan
Publik (Kesamaan Hak).
Kegiatan VI
Kegiatan keenam saya Membuat kotak pengaduan pasien Laboratorium,dari kegiatan ini nilai
yang berkaitan dengan mata pelatihan adalah Akuntabilitas dan anti korupsi (Tanggung jawab),
Komitmen mutu (Berorientasi mutu),Nasionalisme dan WOG (Kerjasama),Pelayanan publik
(Kesamaan hak).
60
Kegiatan VII
Pada tahap terkahir saya melakukan evaluasi hasil kegiatan, dari kegiatan ini nilai yang berkaitan
dengan substansi mata pelatihan adalah Akuntabilitas (Tanggungjawab),Etika Publik
(Kesopanan), Komitmen Mutu (Peduli),WOG (Koordinasi).
60
BAB IV
HASIL AKTUALISASI
Penguatan Paraf
N Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Nilai Mentor dan
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
o Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi Coach
Mis Misi :
Memberikan pelayanan
kesehatan dasar yang
bermutu
2 Membuat leaflet 1. Menyiapkan tema leaflet Leaflet Edukasi 1. Kejelasan target Dengan membuat leaflet 1. Bertanggung
. Edukasi TBC 2. Mencari informasi atau materi TBC (Akuntabilitas) edukasi tentang Jawab
dari tema yang diambil 2. Ramah,sopan,santun Tubercolosis (TBC) 2. Kerjasama
3. Konsul kepada penanggung (etika public) menjawab visi dan misi
jawab Laboratorium terkait 3. Berorientasi Mutu dari Puskesmas
materi leaflet (Komitmen Mutu) Ritaebang Visi :
4. Menyiapkan alat dan bahan 4. Kolaborasi (WOG) Masyarakat Solor Barat
5. Mendesain leflet 5. Keterbukaan sehat, mandiri,
6. Mencetak leaflet (Pelayanan Publik) berkeadilan dan sejahtera
Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 16 16
7. Membagikan leaflet kepada
masyarakat umum. Misi:
Memberikan pelayanan
kesehatan dasar yang
bermutu
3 Membuat papan 1. Mengkordinasi dengan sesama Papan informasi 1. Kejelasan target Dengan membuat papan 1. Bertanggung
. informasi rekan kerja Laboratorium (Akuntabilitas) informasi Laboratorium Jawab
Laboratorium 2. Mempersiapkan desain dan 2. Ramah,sopan,santun menjawab visi dan misi 2. Kerjasama
ukuran papan informasi (etika publik) dari Puskesmas
3. Mempersipkan alat dan bahan 3. Berorientasi Mutu Ritaebang Visi :
4. Membuat papan informasi (Komitmen Mutu) Masyarakat Solor Barat
5. Menata papan informasi 4. Kolaborasi (WOG) sehat, mandiri,
6. Mencantumkan informasi pada 5. Tidak diskriminatif berkeadilan dan sejahtera
papan informasi (Pelayanan Publik)
Misi :
Memberikan pelayanan
kesehatan dasar yang
bermutu
4 Membuat Format 1. Mengkordinasi dengan sesama 1. Format 1.Tanggung jawab Dengan membuat nomor 1. Bertanggung
. Permintaan rekan kerja Permintaan (akuntabilitas) antrian Laboratorium Jawab
Pemeriksaan Dan 2. Membuat list atau daftar jenis- Pemeriksaan 2.Berorientasi Mutu menjawab visi dan misi 2. Kerjasama
Format Hasil jenis pemeriksaan Laboratorium (akuntabilitas, dari Puskesmas
Pemeriksaan Laboratorium 2. Format Hasil komitmen mutu) Ritaebang Visi :
Laboratorium 3. Membuat rentangan nilai Pemeriksaan 3.Kerjasama Masyarakat Solor Barat
normal untuk masing-masing Laboratorium (Nasionalisme, WOG) sehat, mandiri,
pemeriksaan Laboratorium 4.Kepentingan Umum berkeadilan dan sejahtera
4. Mencetak Format Permintaan (Pelayanan Publik)
Pemeriksaan Laboratorium & Misi :
Format Hasil Pemeriksaan Memberikan pelayanan
Laboratorium kesehatan dasar yang
bermutu
Misi :
Memberikan pelayanan
kesehatan dasar yang
bermutu
Kegiatan I
Memohon ijin kepada atasan pelaksanaan kegiatan
aktualisasi
4. Dokumentasi
Pada hari Kamis tanggal 8 Agustus 2019 saya sudah melakukan konsultasi dengan
Bapak Kepala Puskesmas terkait isu aktualisasi di Puskesmas terkhususnya mengenai
pelayanan Laboratorium serta mendiskusikan upaya-upaya penyelesaian yang dapat
diupayakan yang berorientasi pada mutu pelayanan Laboratorium sebagai unit
penunjang Kesehatan . Selanjutnya pada hari Rabu tanggal 14 Agustus 2019 saya
bertemu dengan Kepala UPTD Puskesmas Ritaebang yaitu Bapak Darius Sabon Ama
untuk berkonsultasi terkait rencana kegiatan aktualisasi yang meliputi 7 kegiatan berikut
tahapannya serta jadwal pelaksanaan kegiatan aktualisasi. Setelah menyampaikan
seluruh rancangan kegiatan beserta tahapannya yang merupakan rangkaian tugas dan
tanggung jawab yang akan diaktualisasikan sebagai seorang analis Laboratorium yang
merupakan aktualisasi nilai dasar. Kepala Puskesmas menanggapinya dengan
persetujuan dan dukungan penuh terhadap rencana aktualisasi yang akan dilaksanakan.
Dari ke 7 kegiatan yang saya rancang, terdapat 1 kegiatan yaitu pembuatan nomot
antrian Laboratorium yang di ubah dengan kegiatan membuat format permintaan
pemeriksaan Laboratorium dan format hasil pemeriksaan Laboratorium. Alasan
kegiatan tersebut dirubah karena di Laboratorium sudah dibuatkan nomor antrian pasien
Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
16
oleh peserta latsar yang sudah lebih dahulu melaksanakan kegiatan aktualisasinya.
Setelah berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas, saya lalu menemui mentor pada hari
Selasa, tanggal 27 Agusutus 2019, yaitu Bapak Sudirman Kia di Dinas Kesehatan
Kabupaten Flores Timur untuk berkonsultasi mengenai kegiatan aktualisasi yang sedang
berjalan.
Gambar 4.1 Konsultasi dan permohonan ijin kegiatan aktualisasi pada atasan dan
Arahan bersama mentor
Adapun pemaknaan nilai dasar PNS dan keterkaitan dengan mata pelatihan dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Akuntabilitas
Tanggung Jawab : meminta ijin pelaksanaan kegiatan aktualisasi pada atasan
merupakan salah satu bentuk tanggung jawab saya sebagai petugas
Laboratorium dalam meningkatkan mutu pelayanan Laboratorium sebagai unit
penunjang kesehatan dengan penyediaan informasi pelayanan Laboratorium.
2. Nasionalisme
Menghormati Keputusan : keputusan dari atasan mengenai jenis kegiatan yang
akan dilakukan. Dalam hal ini ada satu jenis kegiatan yang di rubah dengan
pertimbangan bahwa kegiatan yang dimaksud tersebut sudah terlaksana oleh
petugas yang terlebih dahulu melaksanakan kegiatan aktualisasinya.
16
3. Etika Publik
Ramah, sopan dan santun : diterapkan pada penggunaan bahasa dan gerak tubuh
ketika saya berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas, dan meminta bantuan rekan
kerja dalam kegiatan dokumentasi.
4. Komitmen Mutu
Berorientasi Mutu : pada kegiatan ini saya memilih jenis kegiatan dengan
mengganti metode pemberian informasi Laboratorium sebelumnya secara lisan
dengan menyediakan media informasi Laboratorium agar kapan saja dapat
digunakan oleh masyarakat/ pasien guna meningkatkan informasi pelayanan
Laboratorium sebagai unit unit penunjang kesehatan di Puskesmas.
5. WoG
Praktek WoG pada kegiatan diatas adalah berkonsultasi serta berkordinasi
kepada atasan mengenai kegiatan aktualisasi beserta tahapan kegiatannya.
Kepemimpinan menjadi salah satu kunci penting dalam pelaksanaan
WoG,kepemimpinan mampu mengakomodasi perubahan nilai dan budaya
organisasi serta meramu SDM yang tersedia guna mencapai tujuan yang
diharapkan.
Kegiatan II
Membuat Leaflet Edukasi Tubercolosis (TBC)
2. Dokumentasi
16
Pada hari Kamis tanggal 15 Agustus 2019 saya berkoordinasi dengan Penanggung
Jawab Laboratorium Bapak Stefanus Keban mengenai topik materi yang mau diangkat
ke dalam leavlet. Setelah berdiskusi saya menyajikan materi tentang Tubercolosis
(TBC). Materi ini diangkat karena kami ingin memberikan informasi kepada masyarakat
dan pencegahan dini kepada masyarakat terhadap penyakit TBC. Sesudah menetukan
topik serta isi materinya saya mulai mendesain leaflet menggunakan aplikasi Microsoft
publisher, lalu memprint leavlet. Sesudah diprint sebagian leavlet dibagikan kepada
masyarakat dan sebagian di simpan pada papan informasi agar keluarga pasien sambil
menunggu hasil pemeriksaan dapat juga membaca leaflet.
16
kepada pasien/masyarakat umum dalam memberikan leaflet.
3. Komitmen Mutu
Berorientasi Mutu : pada kegiatan ini saya memilih jenis kegiatan dengan
mengganti metode pemberian informasi Laboratorium sebelumnya secara lisan
dengan menyediakan media informasi leaflet Laboratorium agar kapan saja
dapat digunakan oleh masyarakat/ pasien guna meningkatkan informasi tentang
TBC.
4. WoG
Praktek WoG pada kegiatan diatas adalah berkoordinasi dengan penanggung
jawab Laboratorium untuk menentukan materi leaflet serta berkolaborasi dengan
masyarakat agar materi yang disediakan didalam leaflet dapat dipahami dan
dapat digunakan untuk pencegahan dini terhadap TBC.
5. Pelayanan Publik
Keterbukaan : pada kegiatan diatas saya memberikan informasi secara
transparan kepada seluruh masyarakat mengenai TBC.
Kegiatan III
Membuat Papan Informasi Laboratorium
16
Pada hari Senin,tanggal 2 September 2019 saya berkoordinasi dengan sesama rekan
kerja di Puskesmas untuk membantu membuat papan informasi Laboratorium. Saya
mulai mempersiapkan alat dan bahan, selanjutnya saya bersama rekan kerja mulai
merenovasi papan yang berukuran 1,80 m x 1,50 m yang sudah ada sebelumnya. Pada
hari Rabu, tanggal 14 Agustus saya sudah berkonsultasi dengan kepala Puskesmas
beliau menyarankan agar menggunakan papan informasi lama yang ada digudang dan
saya akan merenovasi menjadi papan informasi Laboratorium. Papan informasi
Laboratorium sendiri berfungsi sebagai transparansi dan akuntabel kepada
masyarakat/pasien agar memiliki akses terhadap segala informasi kesehatan.Adapun
tujuan pengadaan papan informasi,yaitu :
Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kegiatan ini diharapkan masyarakat di
Kecamatan Solor Barat dapat mengetahui segala informasi kesehatan dan informasi
pelayanan Laboratorium melalui media papan informasi. Untuk bingkai dari papan
informasi sendiri sudah ada,selanjutnya saya bersama rekan Laboratorium Bapak
Stefanus Keban mulai membersihkan papan dan mulai melakukan pengecatan.
Selanjutnya kami mulai merancang, menggunting dan mengecat huruf untuk papan
informasi Laboratorium untuk selanjutnya ditempel pada papan. Sesudah itu kami pun
meletakan papan informasi Laboratorium di bagian ruang tunggu Puskesmas dan saya
bersama petugas Laboratorium mulai menempel informasi Laboratorium pada papan
informasi.
16
Gambar 4.3 Pembuatan Papan Informasi Laboratorium
Adapun pemaknaan nilai dasar PNS dan keterkaitan dengan mata pelatihan dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Akuntabilitas
Kejelasan target :pada kegiatan ini saya membuat papan informasi dan
menyediakan informasi pelayanan laboratorium sebagai unit penunjang
kesehatan di Puskesmas. Saya juga menetapkan sasaran penerima informasi
yaitu masyarakat umum dan pasien.
2. Etika Publik
Ramah, sopan dan santun : diterapkan pada penggunaan bahasa dan gerak tubuh
ketika saya berkomunikasi dengan rekan kerja pada pembuatan papan informasi,
juga kepada pasien/masyarakat umum dalam memberikan pelayanan
Laboratorium.
3. Komitmen Mutu
Berorientasi Mutu: Pada kegiatan ini saya memilih jenis kegiatan dengan
mengganti metode pemberian informasi Laboratorium sebelumnya secara lisan
dengan menyediakan media informasi berupa papan informasi Laboratorium
agar kapan saja dapat digunakan oleh masyarakat/pasien dalam mengakses
pelayanan Laboratorium.
16
4. WoG
Praktek WoG pada kegiatan diatas adalah berkoordinasi dengan penanggung
jawab Laboratorium serta berkolaborasi dengan rekan kerja untuk membuat
papan informasi Laboratorium,serta berkomunikasi dengan masyarakat /pasien
untuk menuntun mereka mendapatkan informasi kesehatan.
5. Pelayanan Publik
Tidak diskriminatif :pada kegiatan diatas saya menyediakan dan memberikan
informasi secara menyeluruh kepada masyarakat/pasien tanpa memandang
SARA agar seluruh masyarakat mendapat perlakuan yang sama dalam
mendapatkan pelayanan kesehatan.
3. Dokumentasi
16
Pada hari Rabu,tanggal 28 Agustus 2019 saya berkoordinasi dengan petugas
Laboratorium untuk mendaftar jenis-jenis pemeriksaan yang tersedia di Laboratorium.
Setelah itu kami mencari referensi yang tertuang dalam Permenkes Nomor 411 tahun
2010 tentang penyelenggaraan Laboratorium Klinik untuk nilai normal setiap jenis
pemeriksaan dan berkoordinasi bersama dokter Ardi selaku dokter di UPTD Puskesmas
Ritaebang untuk membuat rentangan nilai normal setiap pemeriksaan Laboratorium.
Selanjutnya dibuat dalam bentuk format permintaan pemeriksaan Laboratorium dan
format hasil pemeriksaan Laboratorium sesuai dengan Permenkes no.37 tahun 2012
tentang penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat dan di print
perbanyak. Masing-masing format diletakan kedalam mapnya kemudian untuk format
permintaan pemeriksaan Laboratorium sebagian diletakan di Laboratorium dan sebagian
di bagikan kepada unit/poli yang dapat merujuk pasien untuk permintaan pemeriksaan
Laboratorium dan untuk format hasil pemeriksaan Laboratorium tetap dsimpan di
Laboratorium untuk melaporkan hasil pemeriksaan pasien Laboratorium secara analitis.
Untuk jenis pelayanan Laboratoium yang tersedia di UPTD Puskesmas Ritaebang dan
nilai normal setiap pemeriksaan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
16
Adapun pemaknaan nilai dasar PNS dan keterkaitan dengan mata pelatihan dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Akuntabilitas
Tanggung jawab : diterapkan pada saat bekerja secara sungguh-sungguh,
mencari referensi untuk menentukan nilai rentangan normal dari setiap jenis
pemeriksaan dan berkonsultasi dengan dokter selaku penanggung jawab
kesehatan perorangan Puskesmas,agar hasil yang didapatkan pada pemeriksaan
dapat dibandingkan dengan nilai normal yang paten.
2. Etika Publik
Ramah, sopan dan santun : diterapkan pada penggunaan bahasa dan gerak tubuh
ketika saya berkomunikasi dengan rekan kerja dan dokter Puskesmas dalam
menyusun nilai normal setiap jenis pemeriksaan Laboratorium.
3. Komitmen Mutu
Berorientasi Mutu :pada kegiatan ini saya memilih jenis kegiatan dengan
mengganti metode pemberian informasi Laboratorium sebelumnya secara lisan
dengan menyediakan media informasi berupa papan informasi Laboratorium
agar kapan saja dapat digunakan oleh masyarakat/pasien dalam mengakses
pelayanan Laboratorium.
4. WoG
Praktek WoG pada kegiatan diatas adalah berkoordinasi dengan penanggung
jawab Laboratorium serta berkolaborasi dengan rekan kerja untuk membuat
papan informasi Laboratorium,serta berkomunikasi dengan masyarakat /pasien
untuk menuntun mereka mendapatkan informasi kesehatan.
5. Pelayanan Publik
Tidak diskriminatif :pada kegiatan diatas saya menyediakan dan memberikan
baik informasi maupun memberikan pelayanan kesehatan di Laboratorium
secara menyeluruh kepada masyarakat/pasien tanpa memandang SARA agar
seluruh masyarakat mendapat perlakuan yang sama dalam mendapatkan
pelayanan kesehatan.
16
Kegiatan V
Membuat Papan Nama dan Petunjuk arah
Laboratorium
2. Dokumentasi
Pada hari Rabu,tanggal 4 September 2019 saya berkoordinasi dengan sesama rekan
kerja di Puskesmas untuk membantu membuat papan nama dan petunjuk arah
Laboratorium. Untuk ukuran papan nama 35 cm x 10 cm yang mana saya meminta
dibuatkan di bengkel kayu. Sesudah bingkai tersebut jadi saya bersama rekan kerja
melakukan pengecatan pada dasar bingkai dan untuk tulisan Laboratorium dan petunjuk
arahnya saya mendesain model dan jenis huruf menggunakan aplikasi micrisoft word.
Sesudah itu tulisan tersebut saya print dan selanjutnya ditempelkan pada dasar bingkai.
Sesudah itu saya bersama rekan kerja memasang papan nama Laboratorium beserta
petunjuk arah pada bagian depan dari Laboratorium. Saya membuat papan nama dan
petunjuk arah Laboratorium agar dapat memudahkan akses dan meminimalisir resiko
kesalahan atau kekeliruan salah masuk ruangan bagi pasien/masyarakat dalam
mendapatkan pelayanan Laboratorium di UPTD Puskesmas Ritaebang.
16
Adapun pemaknaan nilai dasar PNS dan keterkaitan dengan mata pelatihan dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Akuntabilitas
Tanggung Jawab : diterapkan pada saat bekerja secara sungguh-sungguh, dari
merencanakan sampai memasang papan nama Laboratorium dan petunjuk arah
agar pasien/masyarakat dapat lebih mudah dalam mengakses pelayanan
Laboratorium.
2. Komitmen Mutu
Berorientasi Mutu :pada kegiatan ini saya memilih jenis kegiatan dengan
mengganti metode pemberian informasi Laboratorium sebelumnya secara lisan
dengan menyediakan media informasi berupa papan nama dan petunjuk arah
Laboratorium agar kapan saja dapat digunakan oleh masyarakat/pasien dalam
mengakses pelayanan Laboratorium.
3. Nasionalisme
Kerjasama :meminta bantuan baik dari tukang kayu yang membuat bingkai dari
papan nama, serta sesame rekan kerja yang sudah membantu memperindah dan
memasang papan nama Laboratorium dan petunjuk arah pada tempat yang sesuai
Aagar dapat langsung dengan mudah dilihat oleh pasien/masyarakat dalam
mengakses pelayanan Laboratorium.
4. WoG
Praktek WoG pada kegiatan diatas adalah berkoordinasi dengan penanggung
jawab Laboratorium serta berkolaborasi dengan rekan kerja untuk membuat
papan nama Laboratorium dan petunjuk arah,serta berkomunikasi dengan
masyarakat /pasien untuk menuntun mereka mendapatkan informasi kesehatan.
5. Pelayanan Publik
Kesamaan Hak :pada kegiatan diatas saya menyediakan dan memberikan
informasi secara menyeluruh kepada masyarakat/pasien tanpa memandang
SARA agar seluruh masyarakat mendapat perlakuan yang sama dalam
mendapatkan pelayanan kesehatan.
16
Kegiatan VI Membuat Kotak Pengaduan Pasien Laboratorium
2. Dokumentasi
Pada hari Selasa,tanggal 3 September 2019 saya berkoordinasi dengan sesama rekan
kerja di Puskesmas untuk membantu membuat Kotak Pengaduan Pasien Laboratorium.
Manfaat dibuatkan kotak pengaduan agar menjamin mutu pelayanan bagi
pasien/masyarakat. Maksud dari mutu pelayanan Laboratorium disini adalah segala
bentuk aktivitas ataupun pelayanan pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas
Laboratorium guna memenuhi harapan dari pasien/masyarakat, atau dengan kata lain
memenuhi kepuasan pasien.Adapun tujuan dari dibuatkan kotak pengaduan adalah :
1. Untuk mengetahui respon pasien/masyarakat terhadap kinerja yang diberikan
oleh petugas Laboratorium di UPTD Puskesmas Ritaebang
2. Untuk menilai dan mengevaluasi kualitas pelayanan yang diselenggarakan oleh
petugas Laboratorium di UPTD Puskesmas Ritaebang
3. Sebagai salah satu upaya untuk melakukan perbaikan dan peningkatam kualitas
pelayanan petugas Laboratorium di UPTD Puskesmas Ritaebang.
Untuk ukuran kotak pengaduan adalah 35 cm x 10 cm, dan untuk penilaiannya saya
menyediakan emoticon smile untuk puas dan sad untuk tidak puas . Untuk pasien yang
memilih emoticon sad akan saya arahkan untuk mengisi kertas saran yang sudah
tersedia. Akumulasi dari hasil pengukuran akan dikoordinasi bersama petugas
Laboratorium untuk penilain terhadap kinerja kita.
16
Gambar 4.6 Pembuatan Kotak Pengaduan Pasien Laboratorium
Adapun pemaknaan nilai dasar PNS dan keterkaitan dengan mata pelatihan dapat
dijelaskan sebagai berikut :
6. Akuntabilitas
Tanggung Jawab :diterapkan pada saat bekerja secara sungguh-sungguh, dari
merencanakan sampai memasang kotak pengaduan pasien Laboratorium dan
bersedia untuk memperbaiki kinerja kita apabila ditemukan banyak saran
perbaikan dari pasien/masyarakat.
7. Komitmen Mutu
Berorientasi Mutu :pada kegiatan ini saya memilih jenis kegiatan dengan
mengganti metode pemberian informasi Laboratorium sebelumnya secara lisan
dengan menyediakan media informasi berupa kotak pengaduan pasien
Laboratorium agar kapan saja dapat digunakan oleh masyarakat/pasien dalam
menilai kualitas pelayanan Laboratorium.
8. Nasionalisme
Kerjasama :Meminta bantuan sesama rekan kerja membantu memasang kotak
pengaduan pasien Laboratorium pada tempat yang sesuai agar dapat langsung
dengan mudah dilihat oleh pasien/masyarakat dalam mengakses pelayanan
16
Laboratorium.
9. WoG
Praktek WoG pada kegiatan diatas adalah berkoordinasi dengan penanggung
jawab Laboratorium serta berkolaborasi dengan rekan kerja untuk membuat
kotak pengaduan pasien Laboratorium,serta berkomunikasi dengan masyarakat
/pasien untuk menuntun mereka memberikan penilaian secara jujur sesuai
dengan pelayanan yang mereka rasakan.
10. Pelayanan Publik
Kesamaan Hak :pada kegiatan diatas saya menyediakan kotak pengaduan dan
memberikan kesempatan kepada seluruh pasien Laboratorium untuk melakukan
penilaian terhadap kulitas pelayanan yang diterima, tanpa memilih pasien karena
ada kekerabatan atau kenalan untuk memberikan penilaian. Semua
pasien/masyarakat mendapatkan kesempatan yang sama untuk memberikan
penialian mereka terhadap kinerja petugas Laboratorium.
2. Dokumentasi
16
Manajemen risiko memberikan suatu cara secara terstruktur tentang identifikasi dan
analisis risiko,serta pemikiran dan implementasi respon yang tepat dari akibat yang
ditimbulkan.Strategi manajemen risiko umumnya terdiri dari 3 proses yaitu identifikasi
risiko, evaluasi risiko, dan mitigasi risiko.Berdasarkan strategi manajemen risiko, dapat
terapkan pada Laboratorium dalam rangka untuk mewujudkan pengelolaan
Laboratorium Puskesmas yang berkualitas untuk pelayanan Laboratorium seabagai unit
penunjang kesehatan di Puskesmas.salah satu kegiatan pada manajemen resiko adalah
setiap unit-unit pelayanan yang ada di Puskesmas wajib memiliki buku register resiko.
Didalam buku ini terlampir berbagai jenis resiko yang mungkin terjadi dan yang sudah
terjadi terhadap petugas,pasien maupun lingkungan masyarakat di Puskesmas. Hasil
penerapan menunjukkan terungkapnya risiko yang mungkin terjadi, peta atau profil dan
rangking risiko serta mitigasi risiko.Pada hari Selasa, tanggal 3 September saya
berkonsultasi dengan Penanggungjawab Laboratorium untuk membuat daftar resiko
yang mungkin terjadi di Laboratorium. Saya menyediakan referensi untuk penyusunan
register ini dari Permenkes No. 37 tahun 2012 tentang penyelenggaraan Laboratorium
Puskesmas serta menyediakan alat dan bahan yang diperlukan. Saya dibantu oleh rekan
kerja untuk membuat buku register. Buku register Laboratorium yang sudah dikerjakan
diletakan di meja kerja Laboratorium.
16
1. Akuntabilitas
Tanggung Jawab : mengikuti kegiatan workshop yang ditugaskan dari Kepala
Puskesmas dan materi yang didapat disosialisasikan oleh tim pada saat loka
karya mini bulanan pada hari Selasa,tanggal 3 September 2019.
2. Etika Publik
Ramah, sopan dan santun : diterapkan pada penggunaan bahasa dan gerak tubuh
ketika saya berkonsultasi dengan sesama rekan kerja pada kegiatan workshop,
dan bekoordinasi dengan penanggungjawab Laboratorium dalam pembuatan
buku register resiko Laboratorium.
3. Komitmen Mutu
Berorientasi Mutu : pada kegiatan ini saya memilih jenis kegiatan dengan
mengganti metode pemberian informasi Laboratorium sebelumnya secara lisan
dengan menyediakan media informasi Laboratorium agar kapan saja dapat
digunakan oleh petugas Laboratorium maupun masyarakat/ pasien guna
mengatasi segala jenis resiko yang mungkin akan terjadi dan sudah terjadi di
Laboratorium.
4. WoG
Praktek WoG pada kegiatan diatas adalah berkoordinasi dengan penanggung
jawab Laboratorium tentang jenis resiko yang mungkin terjadi di Laboratorium.
16
Kegiatan VIII Melakukan kegiatan penyuluhan PHBS (Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat)
2. Dokumentasi
Pada hari Selasa tanggal 19 Agustus 2019 saya mendapat mandat dari penanggung
jawab UKM (Unit Kesehatan Masyarakat) untuk melaksanakan penyuluhan PHBS
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dengan sasaran penyuluhan adalah semua murid
kelas 2 sampai kelas 6, para guru, serta masyarakat dilingkungan sekolah SDK Kalelu.
PHBS disekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekan oleh peserta didik,guru
dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran,
sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit,meningkatkan kesehatannya,serta
berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. Ada 8 indikator yang digunakan
sebagai ukuran untuk penilaian PHBS di sekolah yakni :
1. Mencuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun
2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
4. Olahraga yang teratur dan terukur
5. Memberantas jentik nyamuk
6. Tidak merokok di sekolah
7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan sekali
8. Membuang sampah pada tempatnya
Kami menyediakan materi penyuluhan dan selanjutnya saya bersama bidan desa Kalelu
mulai melakukan penyuluhan. Sesudah selesai membawakan materi saya melontarkan
beberapa pertanyaan untuk meperkuat ingatan murid tentang materi perilaku hidup
bersih dan sehat yang dipaparkan,agar selanjutnya dapat dipraktikan.
16
Gambar 4.8 Melakukan penyuluhan PHBS di SDK Kalelu
Adapun pemaknaan nilai dasar PNS dan keterkaitan dengan mata pelatihan dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Akuntabilitas
Tanggung Jawab :memberikan materi penyuluhan sampai tuntas dan
melaksanakan komunikasi 2 arah agar murid betul memahami materi yang
diberikan, serta membuka sesi tanya jawab d akhir kegiatan.
2. Etika Publik
Ramah, sopan dan santun : diterapkan pada penggunaan bahasa dan gerak
tubuh ketika saya berkonsultasi dengan para guru di SDK Kalelu, dan bahasa
yang digunakan dalam penyuluhan sesederhana mungkin agar bisa dipahami
oleh murid.
3. Komitmen Mutu
Berorientasi Mutu : pada kegiatan ini saya membawakan materi PBHS di
tatanan sekolah agar para murid dapat meningkatkan pola hidup sehat mereka
baik di sekolah maupun dirumah mereka masing-masing.
4. WoG
Praktek WoG pada kegiatan diatas adalah berkolaborasi dengan bidan desa
kalelu dan para guru agar kegiatan penyuluhan dapat terlaksana dengan baik.
16
Kegiatan IX
Membuat Evaluasi Kegiatan Aktualisasi
2. Video Dokumentasi
Evaluasi adalah suatu proses identifikasi untuk mengukur/ menilai apakah suatu
kegiatan atau program yang dilaksanakan sesuai dengan perencanaan atau tujuan yang
ingin dicapai. Evaluasi sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang kehidupan manusia
sehingga meningkatkan efektivitas dan produktivitas, baik dalam lingkup individu,
kelompok, maupun lingkungan kerja. Adapun beberapa informasi yang didapatkan dari
proses evaluasi adalah sebagai berikut:
Evaluasi dilakukan bukan tanpa tujuan, tetapi ada hal-hal yang ingin dicapai melalui
kegiatan ini. Secara khusus, adapun beberapa tujuan evaluasi adalah sebagai berikut:
16
Dalam hal ini, evaluasi berfungsi untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu program,
termasuk metode yang dipakai, penggunaan sarana, dan pencapaian tujuan. Sehingga
pada hari Jumad ,tanggal 6 September 2019 saya mempersiapkan beberapa pertanyaan
untuk diajukan kepada responden dari rekan kerja sebagai umpan balik dan penilaian
terhadap kegiatan aktualisasi yang saya laksanakan.Selanjutnya hari Sabtu,tanggal 7
September saya melakukan kegiatan evaluasi dan mendokumentasikan (video) kegiatan
tersebut
16
4.3 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
AGUSTUS-SEPTEMBER
NO KEGIATAN Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke
2 Agustus 3 Agustus 4 Agustus 1
September
3.
Melakukan penyuluhan PHBS (Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat)
16
4.4 Pengendalian Aktualisasi oleh Mentor dan Coach di tempat aktualisasi
a. Pengendalian oleh mentor
16
4. Kontribusi terhadap visi-misi
organisasi
5. Penguatan nilai organisasi
16
3. Keterkaitan substansi mata
pelatihan
4. Kontribusi terhadap visi-misi
organisasi
5. Penguatan nilai organisasi
16
pemecahan isu
3. Keterkaitan substansi mata
pelatihan
4. Kontribusi terhadap visi-misi
organisasi
5. Penguatan nilai organisasi
16
Kegiatan 3. Membuat Papan Informasi Laboratorium
No Penyelesaian Kegiatan Catatan Coaching Waktu dan media
coaching
1. Tahapan kegiatan
2. Output kegiatan terhadap
pemecahan isu
3. Keterkaitan substansi mata
pelatihan
4. Kontribusi terhadap visi-misi
organisasi
5. Penguatan nilai organisasi
16
Kegiatan 5. Membuat Papan Nama Dan Petunjuk Arah Laboratorium
No Penyelesaian Kegiatan Catatan Coaching Waktu dan media
coaching
1. Tahapan kegiatan
2. Output kegiatan terhadap
pemecahan isu
3. Keterkaitan substansi mata
pelatihan
4. Kontribusi terhadap visi-misi
organisasi
5. Penguatan nilai organisasi
16
4. Kontribusi terhadap visi-misi
organisasi
5. Penguatan nilai organisasi
16
4.5 Hambatan dan solusi dalam pelaksanaan aktualisasi
16
4.6 Analisis dampak implementasi sikap perilaku bela negara,nilai-nilai dasar PNS,
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
Kegiatan 1
Pada kegiatan 1 terdapat beberapa aktualisasi nilai dasar PNS maupun
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yaitu :
1. Tanggung Jawab yang merupakan cerminan dari nilai dasar Akuntabilitas
2. Menghormati keputusan dan mengahargai atasan yang merupakan
cerminan dari nilai dasar Nasionalisme dan Etika Publik
3. Berorientasi Mutu yang merupakan cerminan dari nilai dasarKomitmen
Mutu
4. Kolaborasi yang merupakan cerminan dari nilai dasar Whole of
Government
Output dari kegiatan ini adalah terbangunnya kesepakatan/dukungan /restu
dari atasan terhadap pelaksanaan kegiatan aktualisasi. Hasilnya adalah
kegiatan aktualisasi dapat segera dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang
telah disusun. Manfaatnya adalah tidak terjadi kemunduran jadwal/sesuai
dengan waktu yang dirancang. Dampak apabila nilai dasar PNS serta
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI tidak dilaksanakan adalah, kegiatan
tidak dapat berjalan dengan semestinya seperti yang telah direncanakan,
bahkan mungkin akan mendapatkan halangan/kendala sehingga menyebabkan
seluruh rangkaian kegiatan tidak dapat dilaksanakan. Bagi saya pribadi
sebagai seorang petugas kesehatan juga akanberdampak anggapan bahwa saya
tidak memiliki tata krama/sopan santun atau kalimat yang sering keluar dari
masyarakat ‘percuma nona kuliah tinggi-tinggi tapi perilaku tidak
bagus’,sehingga kedepannya akan menyulikan dalam membangun sebuah
kerjasam tim yang baik di Puskesmas.
16
Kegiatan 2
Pada kegiatan 2 terdapat beberapa aktualisasi nilai dasar PNS maupun
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yaitu :
1. Kejelasan target yang merupakan cerminan dari nilai dasar akuntabilitas.
2. Ramah,sopan,santun yang merupakan cerminan dari nilai dasar etika
publik
3. Berorientasi Mutu yang merupakan cerminan dari nilai dasar Komitmen
Mutu
4. Kolaborasi yang merupakan cerminan dari nilai dasar Whole Of
Goverment
5. Keterbukaan yang merupakan cerminan dari nilai dasar Pelayanan Publik
Output dari kegiatan ini adalah leaflet edukasi Tubercolosis
(TBC).Hasilnya adalah kegiatan aktualisasi pembuatan leaflet dapat terlaksana
dan leaflet bisa dibagikan kepada masyarakat. Manfaatnya adalah masyarakat
bisa mendapatkan informasi seputar cara penularan,gejala,cara pencegahan
dan cara pengobatan dari Tubercolosis (TBC). Dampak apabila nilai dasar
PNS serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI tidak dilaksanakan adalah,
kegiatan tidak dapat berjalan dengan semestinya seperti yang telah
direncanakan, bahkan mungkin akan mendapatkan halangan/kendala sehingga
menyebabkan seluruh rangkaian kegiatan pembuatan leaflet edukasi
Tubercolosis (TBC) tidak dapat dilaksanakan. Bagi saya pribadi sebagai
seorang petugas kesehatan juga akan berdampak anggapan bahwa saya tidak
memiliki komitmen untuk menyelesaikan kegiatan yang sudah saya
rencanakan. Dan apabila saya tidak berkoordinasi dengan petugas
Laboratorium serta sesama rekan kerja dan masyarakat maka informasi
edukasi Tubercolosis (TBC) tidak dapat terselesaikan dan tersampaikan ke
masyarakat.
16
Kegiatan 3
Pada kegiatan 3 terdapat beberapa aktualisasi nilai dasar PNS maupun
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yaitu :
1. Tanggung jawab yang merupakan cerminan dari nilai dasar Akuntabilitas
dan Anti Korupsi
2. Menghormati keputusan yang merupakan cerminan dari nilai dasar
Nasionalisme
3. Berorientasi Mutu yang merupakan cerminan dari nilai dasar Komitmen
Mutu
4. Kolaborasi yang merupakan cerminan dari nilai dasar Whole of
Government
5. Tidak diskriminatif yang merupakan cerminan dari nilai dasar Pelayanan
Publik
Output dari kegiatan ini adalah papan informasi Laboratorium.Hasilnya
adalah kegiatan aktualisasi pembuatan papan informasi Laboratorium dapat
terlaksana dan masyarakat bisa mengakses informasi tentang semua pelayanan
Laboratorium.Papan informasi Laboratorium sendiri berfungsi sebagai
transparansi dan akuntabel kepada masyarakat/pasien agar memiliki akses
terhadap segala informasi kesehatan.Adapun tujuan pengadaan papan
informasi,yaitu :
16
kegiatan pembuatan papan informasi Laboratorium tidak dapat dilaksanakan.
Bagi saya pribadi sebagai seorang petugas kesehatan juga akan berdampak
anggapan bahwa saya tidak memiliki komitmen untuk menyelesaikan kegiatan
yang sudah saya rencanakan. Dan apabila saya tidak berkoordinasi dengan
petugas Laboratorium serta sesama rekan kerja maka pemanfaatan media
papan informasi tidak akan efektif dan informasi kesehatan maupun pelayanan
Laboratorium tidak dapat tersampaikan ke masyarakat.
Kegiatan 4
Pada kegiatan 4 terdapat beberapa aktualisasi nilai dasar PNS maupun
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yaitu :
1. Tanggung jawab yang merupakan cerminan dari nilai dasar
Akuntabilitas dan Anti Korupsi
2. Berorientasi Mutu yang merupakan cerminan dari nilai dasar Komitmen
Mutu
3. Kerjasama yang merupakan cerminan dari nilai dasar Whole of
Government dan Nasionalisme
4. Kepentingan Umum yang merupakan cerminan dari nilai dasar
Pelayanan Publik
Output dari kegiatan ini adalah format permintaan pemeriksaan
Laboratorium dan format hasil pemeriksaan Laboratorium.Hasilnya adalah
kegiatan aktualisasi pembuatan format permintaan pemeriksaan Laboratorium
dan format hasil pemeriksaan Laboratorium dapat terlaksana dan kita sebagai
petugas dapat meningkatkan mutu pelayanan Laboratorium seprti yang
tertuang dalam Permenkes No.37 tahun 2012 ptentang penyelengaraan
Laboratorium Puskesmas pada bagian Mutu Laboratorium, pada pemantapan
mutu internal manfaat point yang ke 3 yaitu :’memastikan bahwa semua
proses mulai dari persiapan pasien,pengambilan,pengiriman,penyimpanan dan
pengolahan,pemeriksaan spesimen sampai dengan pencatatan dan pelaporan
hasil telah dilakukan dengan benar.Sehingga kualitas dari pelayanan
Laboratorium dapat dipertanggungjawabkan. Sasaran yang ingin dicapai
dalam pelaksanaan kegiatan ini diharapkan masyarakat di Kecamatan Solor
Barat dapat merasakan perbaikan penyediaan fasilitas pelayanan agar mutu
Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
16
dari hasil pemeriksaan dapat dipertanggungjawabkan.Dampak apabila nilai
dasar PNS serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI tidak dilaksanakan
adalah, kegiatan tidak dapat berjalan dengan semestinya seperti yang telah
direncanakan, bahkan mungkin akan mendapatkan halangan/kendala sehingga
menyebabkan seluruh rangkaian kegiatan pembuatan format permintaan
pemeriksaan Laboratorium dan format hasil pemeriksaan Laboratorium tidak
dapat dilaksanakan. Bagi saya pribadi sebagai seorang petugas kesehatan juga
akan berdampak anggapan bahwa saya tidak memiliki komitmen untuk
menyelesaikan kegiatan yang sudah saya rencanakan. Dan apabila saya tidak
berkoordinasi dengan petugas Laboratorium serta sesama rekan kerja maka
upaya-upaya perbaikan untuk peningkatan pelayanan baik pelayanan
Laboratorium dan pelayanan kesehatan di Puskesmas tidak dapat terlaksana
secara maksimal.
Kegiatan 5
Pada kegiatan 5 terdapat beberapa aktualisasi nilai dasar PNS maupun
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yaitu :
1. Tanggung jawab yang merupakan cerminan dari nilai dasar
Akuntabilitas dan Anti Korupsi
2. Berorientasi Mutu yang merupakan cerminan dari nilai dasar
Komitmen Mutu
3. Kerjasama yang merupakan cerminan dari nilai dasar Whole of
Government dan Nasionalisme
4. Kesamaan Hak yang merupakan cerminan dari nilai dasar
Pelayanan Publik
Output dari kegiatan ini adalah papan nama dan petunjuk arah
Laboratorium.dan format hasil pemeriksaan Laboratorium.Hasilnya adalah
kegiatan aktualisasi pembuatan papan nama dan petunjuk arah Laboratorium
dapat terlaksana dan kita sebagai petugas dapat meningkatkan mutu pelayanan
Laboratorium seprti yang tertuang dalam Permenkes No.37 tahun 2012
tentang penyelengaraan Laboratorium Puskesmas pada bagian sarana dan
prasarana pendukung Sehingga kualitas dari pelayanan Laboratorium dapat
dimaksimalkan.Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kegiatan ini
Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
16
diharapkan masyarakat di Kecamatan Solor Barat dapat merasakan perbaikan
penyediaan fasilitas pelayanan agar mutu dari pelayanan Laboratorium dapat
dimaksimalkan.Dampak apabila nilai dasar PNS serta kedudukan dan peran
PNS dalam NKRI tidak dilaksanakan adalah, kegiatan tidak dapat berjalan
dengan semestinya seperti yang telah direncanakan, bahkan mungkin akan
mendapatkan halangan/kendala sehingga menyebabkan seluruh rangkaian
kegiatan pembuatan format permintaan pemeriksaan Laboratorium dan format
hasil pemeriksaan Laboratorium tidak dapat dilaksanakan. Bagi saya pribadi
sebagai seorang petugas kesehatan juga akan berdampak anggapan bahwa
saya tidak memiliki komitmen untuk menyelesaikan kegiatan yang sudah saya
rencanakan. Dan apabila saya tidak berkoordinasi dengan petugas
Laboratorium serta sesama rekan kerja maka upaya-upaya perbaikan untuk
peningkatan pelayanan baik pelayanan Laboratorium dan pelayanan kesehatan
di Puskesmas tidak dapat terlaksana secara maksimal.
Kegiatan 6
Pada kegiatan 6 terdapat beberapa aktualisasi nilai dasar PNS maupun
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yaitu :
1. Tanggung jawab yang merupakan cerminan dari nilai dasar
Akuntabilitas dan Anti Korupsi
2. Berorientasi Mutu yang merupakan cerminan dari nilai dasar
Komitmen Mutu
3. Kerjasama yang merupakan cerminan dari nilai dasar Whole of
Government dan Nasionalisme
4. Kesamaan Hak yang merupakan cerminan dari nilai dasar
Pelayanan Publik
Output dari kegiatan ini adalah kotak pengaduan pasien
Laboratorium.Hasilnya adalah kegiatan aktualisasi pembuatan kotak
pengaduan pasien Laboratorium dapat terlaksana dan kita sebagai petugas
dapat meningkatkan mutu pelayanan Laboratorium dengan melakukan
evaluasi dan perbaikan pelayanan dari segala segi.Sasaran yang ingin dicapai
dalam pelaksanaan kegiatan ini diharapkan masyarakat di Kecamatan Solor
Barat dapat berperan secara aktif dalam melakukan penilaian terhadap kualitas
Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
16
pelayanan yang kami berikan. Penilaian dilakukan secara obyektif dari
pasien/masyarakat tanpa ada paksaan ataupun karena ada hubungan
kekebrabatan dengan petugas.Dampak apabila nilai dasar PNS serta
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI tidak dilaksanakan adalah, kegiatan
tidak dapat berjalan dengan semestinya seperti yang telah direncanakan,
bahkan mungkin akan mendapatkan halangan/kendala sehingga menyebabkan
seluruh rangkaian kegiatan pembuatan format permintaan pemeriksaan
Laboratorium dan format hasil pemeriksaan Laboratorium tidak dapat
dilaksanakan. Bagi saya pribadi sebagai seorang petugas kesehatan juga akan
berdampak anggapan bahwa saya tidak memiliki komitmen untuk
menyelesaikan kegiatan yang sudah saya rencanakan. Dan apabila saya tidak
berkoordinasi dengan petugas Laboratorium serta sesama rekan kerja maka
upaya-upaya perbaikan untuk peningkatan pelayanan baik pelayanan
Laboratorium dan pelayanan kesehatan di Puskesmas tidak dapat terlaksana
secara maksimal.
Kegiatan 7
Pada kegiatan 7 terdapat beberapa aktualisasi nilai dasar PNS maupun
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yaitu :
1. Tanggung jawab yang merupakan cerminan dari nilai dasar
Akuntabilitas
2. Sopan santun yang merupakan cerminan dari nilai dasar etika publik
3. Peduli yang merupakan cerminan dari nilai dasar Komitmen Mutu
4. Koordinasi yang merupakan cerminan dari nilai dasar Whole of
Government
Output dari kegiatan ini adalah buku register resiko Laboratorium.Hasilnya
adalah kegiatan aktualisasi pembuatan buku register resiko Laboratorium
dapat terlaksana dan kita sebagai petugas maupun pasien dapat meminimalisir
cidera atau resiko yang mungkin atau sudah terjadi pada saat pelayanan
Laboratorium.Dampak apabila nilai dasar PNS serta kedudukan dan peran
PNS dalam NKRI tidak dilaksanakan adalah, kegiatan tidak dapat berjalan
dengan semestinya seperti yang telah direncanakan, bahkan mungkin akan
mendapatkan halangan/kendala sehingga menyebabkan seluruh rangkaian
Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
16
kegiatan pembuatan buku register resiko Laboratorium tidak dapat
dilaksanakan. Bagi saya pribadi sebagai seorang petugas kesehatan juga akan
berdampak anggapan bahwa saya tidak memiliki komitmen untuk
menyelesaikan kegiatan yang sudah saya rencanakan. Dan apabila saya tidak
berkoordinasi dengan petugas Laboratorium serta sesama rekan kerja maka
upaya-upaya perbaikan untuk peningkatan pelayanan baik pelayanan
Laboratorium dan pelayanan kesehatan di Puskesmas tidak dapat terlaksana
secara maksimal.
Kegiatan 8
Pada kegiatan 8 terdapat beberapa aktualisasi nilai dasar PNS maupun
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yaitu :
1. Tanggung jawab yang merupakan cerminan dari nilai dasar
Akuntabilitas
2. Sopan santun yang merupakan cerminan dari nilai dasar etika publik
3. Peduli yang merupakan cerminan dari nilai dasar Komitmen Mutu
4. Kolaborasi yang merupakan cerminan dari nilai dasar Whole of
Government
Output dari kegiatan ini adalah para murid,para guru SDK Kalelu mendapatkan
edukasi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.Hasilnya adalah kegiatan
penyukuhan PHBS dapat terlaksana dan kita sebagai petugas,para pendidik,para
murid dan masyarakat di lingkungan sekolah dapat menerapkan dan mempraktekan
PHBS baik di lingkungan sekolah maupun di rumah masing-masing. PHBS
disekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekan oleh peserta
didik,guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai
hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah
penyakit,meningkatkan kesehatannya,serta berperan aktif dalam mewujudkan
lingkungan sehat. Ada 8 indikator yang digunakan sebagai ukuran untuk
penilaian PHBS di sekolah yakni :
1. Mencuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun
2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
4. Olahraga yang teratur dan terukur
16
5. Memberantas jentik nyamuk
6. Tidak merokok di sekolah
7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan
sekali
8. Membuang sampah pada tempatnya
Dampak apabila nilai dasar PNS serta kedudukan dan peran PNS dalam
NKRI tidak dilaksanakan adalah, kegiatan tidak dapat berjalan dengan
semestinya seperti yang telah direncanakan, bahkan mungkin akan
mendapatkan halangan/kendala sehingga menyebabkan seluruh rangkaian
kegiatan penyuluhan PHBS tidak dapat dilaksanakan. Bagi saya pribadi
sebagai seorang petugas kesehatan juga akan berdampak anggapan bahwa
saya tidak memiliki komitmen untuk menyelesaikan kegiatan yang sudah saya
rencanakan. Dan apabila saya tidak berkoordinasi dengan sesama rekan kerja
maka upaya-upaya perbaikan untuk peningkatan pelayanan baik pelayanan
Laboratorium dan pelayanan kesehatan di Puskesmas tidak dapat terlaksana
secara maksimal.
Kegiatan 9
Pada kegiatan 9 terdapat beberapa aktualisasi nilai dasar PNS maupun
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yaitu :
1. Tanggung jawab yang merupakan cerminan dari nilai dasar
Akuntabilitas
2. Kesopanan yang merupakan cerminan dari nilai Etika Publik
3. Peduli yang merupakan cerminan dari nilai dasar Komitmen Mutu
4. Koordinasi yang merupakan cerminan dari nilai dasar Whole of
Government
Output dari kegiatan ini adalah evaluasi hasil kegiatan aktualisasi.Hasilnya
adalah dengan kegiatan evaluasi kita dapat mengetahui :
16
Evaluasi hasil kegiatan aktualisasi Upaya penyediaan media informasi
Laboratorium sebagai unit penunjang kesehatan di Puskesmas dilakukan
dengan menyediakan 2 pertanyaan dan melakukan wawancara bersama Ibu
Maria Rambu Bepa,beliau selaku Penanggung jawab mutu Admin di UPTD
Puskesmas Ritaebang, ada beberapa point yang disampaikan dari hasil
wawancara evaluasi keseluruhan kegiatan upaya penyediaan informasi
Laboratorium sebagai unit penujang kesehatan:
Hasil evaluasinya adalah untuk pengisian kotak saran hampir jarang pasien
mau untuk mengisi, ada yang terkendala bahasa karena kemampuan
membaca dan menulis yang rendah, ada juga pasien yang sungkan karena
sudah mengenal kita, sehingga salah satu cara yang paling efektif adalah
kita membuat satu buku khusus untuk menanggapi keluhan dan diletakan
pada bagian customer service sehingga ketika pasien yang secara langsung
menyampaikan keluhannya dapat dicatat dan disampaikan kepada tiap unit
yang selanjutnya akan didiskusikan untuk perbaikan kinerja pelayanan.
Jadi untuk keseluruhan pelayanan Laboratorium sendiri sejauh ini masih
Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
16
jauh dari harapan namun kita semua diharapkan dapat bekerja sama untuk
meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas agar dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat akan kesehatan dan masyarakat akan merasa puas
dengan pelayanan yang diberikan di Puskesmas. Untuk media penyediaan
informasi berupa leavlet agar terus diupdate topik materi yang mau
disampaikan dan pengadaan harus terus dikontrol agar tetap tersedia.
Dampak apabila nilai dasar PNS serta kedudukan dan peran PNS dalam
NKRI tidak dilaksanakan adalah, kegiatan tidak dapat berjalan dengan
semestinya seperti yang telah direncanakan, bahkan mungkin akan
mendapatkan halangan/kendala sehingga menyebabkan seluruh rangkaian
kegiatan aktualisasi tidak dapat dilaksanakan. Evaluasi harus dilakukan
untuk mengetahui seberapa baik tingkat kepuasan seseorang terhadap
kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan, untuk mengetahui apa saja
kesulitan yang dialami seseorang dalam kegiatannya sehingga dapat
dilakukan diagnosis,untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektifitas suatu
mode,media,dan sumber daya lainnya dalam melaksanakan kegiatan
aktualisasi dan sebagai umpan balik dan informasi penting bagi pelaksana
evaluasi untuk memperbaiki kekurangan yang ada dimana hal tersebut
dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengambil keputusan di masa
mendatang.
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh selama melakukan kegiatan aktualisasi
(habituasi) selama kurang lebih 30 hari pada UPTD Puskesmas Ritaebang maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Dalam pelaksanakan kegiatan aktualisasi/ habituasi yang bertahap dapat berjalan
dengan baik dan lancar tanpa adanya hambatan dimana pelayanan kesehatan di
UPTD Puskesmas Ritaebang kepada masyarakat dapat berjalan dengan baik dan
lancar.
2. Penulis selama 30 hari melakukan kegiatan aktualisasi/habituasi dapat lebih
memahami dan mampu menerapkan 5 nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) serta kedudukan
dan peran ASN dalam pelaksanaan tugas maupun di kehidupan sehari-hari.
Dengan pemahaman terhadap nilai dasar ANEKA dan kedudukan peran ASN
maka tujuan ASN untuk mewujudkan fungsi ASN yang profesional dalam
berperilaku dan berpedoman pada nilai dasar ANEKA sebagai pelayan publik
serta berusaha memperbaiki kualitas pelayanan sehingga dapat tercapai
pelayanan yang efektif dan efisien.
5.2 Saran
kedudukan peran ASN dalam NKRI maka penulis berharap agar setiap ASN disetiap
instansi harus lebih peka dan memahami kebutuhan masyarakat, sehingga pelayanan
publik dapat terlaksana secara efektif dan efisien baik jangka pendek maupun jangka
16
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Nusa Tenggara Timur. Pedoman
Teknis Penulisan Rancangan Aktualisasi Pelarihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia 2018. Panduan Pelatihan Dasar Calon
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia 2018. Modul Mata Pelatihan ANEKA.
16
PEMERINTAH KABUPATEN FLORES TIMUR
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS RITAEBANG
KECAMATAN SOLOR BARAT
URAIAN TUGAS
NO: REHC.800/070/UKK/VI/2019
A. URAIAN KERJA
1. Mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan laboratorium;
2. Melakukan pengambilan,penanganan serta menilai kualitas 60ector60n laboratorium untuk
pemeriksaan;
3. Mendeteksi secara dini bila muncul penyimpangan dalam proses pemeriksaan di
laboratorium;
4. Menilai hasil pengujian kelayakan alat, metode dan bahan/reagensia (yang sudah ada dan
baru);
5. Melakukan pemeriksaan dalam bidang: hematologi, kimia klinik, imunologi,mikrobiologi
(bakteriologi);
6. Membuat laporan hasil pemeriksaan laboratorium;
7. Melakukan validasi secara analitis terhadap hasil pemeriksaan laboratorium;
8. Merencanakan, mengevaluasi, dan menindaklanjuti program pemantapan mutu
laboratorium (internal dan eksternal);
9. Merencanakan dan mengevaluasi program kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium;
10. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program standarisasi laboratorium;
11. Memberikan informasi secara analitis hasil pemeriksaan laboratorium;
12. Membantu klinisi dalam pemanfaatan data laboratorium secara efektif dan efisien;
Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
16
13. Merencanakan, melaksanakan, mengatur dan mengevaluasi kegiatan laboratorium;
14. Membimbing dan membina ahli madya teknologi laboratorium 61ecto dalam bidang
teknik laboratorium
B. TANGGUNG JAWAB
1. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan
profesi, standar prosedur operasional, dan etika profesi serta kebutuhan
kesehatanPenerima Pelayanan Kesehatan;
2. Bertanggung jawab atas keberhasilan upaya kesehatan di wilayah puskesmas;
3. Bertanggung jawab atas pemeliharaan sarana kesehatan;
4. Bertanggung jawab atas ketertiban administrasi Laboratorium Kesehatan;
5. Bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas
C. WEWENANG
1. Menggunakan alat atau inventaris Laboratorium untuk kepentingan pelayanan;
2. Melakukan tindakan sesuai kompetensi;
3. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan tupoksi ;
4. Melaksanakan fungsi manajemen Laboratorium;
5. Mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan profesinya;
6. Membina dan menggerakkan peran serta masyarakat;
7. Melakukan advokasi kesehatan lintas sektor
16
VISI DAN MISI
UPTD PUSKESMAS RITAEBANG
A. Visi :
Masyarakat Solor Barat sehat, mandiri, berkeadilan dan sejahtera.
B. Misi :
1. Membangun koordinasi antar program dan kemitraan dengan berbagai sektor
dalam memberdayakan Masyarakat melalui DESA SIAGA menuju DESA YANG
MANDIRI
2. Menuntun setiap keluarga untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
3. Memberikan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu
16
ANALISA APKL
Kriteria
No Masalah Total Rangking
A P K L
Terbatasnya media informasi bagi
pasien dan keluarga pasien untuk
1 pemeriksaan Laboratorium di UPTD 5 4 5 3 17 I
Puskesmas Ritaebang, Kecamatan
Solor Barat, Kabupaten Flores Timur
Kurang optimalnya proses
pemeriksaan specimen Laboratorium
2 di UPTD Puskesmas Ritaebang, 4 3 2 1 10 IV
Kecamatan Solor Barat, Kabupaten
Flores Timur
Minimnya pemberian informasi hasil
pemeriksaan Laboratorium secara
3 analitis di UPTD Puskesmas 2 2 3 5 12 III
Ritaebang, Kecamatan Solor Barat,
Kabupaten Flores Timur
Kurang optimalnya kegiatan kesehatan
dan keselamatan kerja petugas
4 Laboratorium di UPTD Puskesmas 3 5 4 4 16 II
Ritaebang, Kecamatan Solor Barat,
Kabupaten Flores Timur
Kurang optimalnya perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan
5 Laboratorium di UPTD Puskesmas 1 1 1 2 5 V
Ritaebang, Kecamatan Solor Barat,
Kabupaten Flores Timur
16
ANALISA USG
16
SURAT TUGAS PENYULUHAN PHBS
16
LAPORAN PERJALANAN DINAS
16
DAFTAR HADIR PENYULUHAN PHBS
16