Anda di halaman 1dari 26

“RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN UNTUK PENINGKATAN

MUTU KUALITAS DARAH PADA PELAYANAN BANK DARAH DI RSUD


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DENGAN PENAMBAHAN ICE PACK PADA
COLD BOX”

Disusun oleh:
CHAERUNNISA, A. Md. AK
NIP : 199209102019032008

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II


ANGKATAN III LINGKUP PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
TAHUN 2019

i
PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN

Judul : Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN Untuk Peningkatkan Mutu


Kualitas Darah Pada Pelayanan Bank Darah Di RSUD Provinsi Nusa
Tenggara Barat Dengan Penambahan Ice Pack Pada Cold Box
Penulis : Chaerunnisa, A.Md. AK
No. Absen : 16

Telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan

Mataram, 3 Juli 2019


Penulis,

Chaerunnisa, A.Md. AK
NIP. 199209102019032008

Mentor Coach

Dian Aulia Asri, S. Si., Apt Dra. Baiq Rusniyati, M.M


NIP. 198007052005012018 NIP. 196107131986032011

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................................ ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... v
A. PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
2. Tujuan ...................................................................................................................... 3
3. Ruang Lingkup ........................................................................................................ 4
B. PENETAPAN ISU ......................................................................................................... 5
1. Identifikasi Isu .......................................................................................................... 5
2. Isu yang Diangkat ..................................................................................................... 5
3. Dampak Jika Isu Tidak Diangkat ............................................................................ 6
4. Gagasan Pemecahan isu ........................................................................................... 6
C. RANCANGAN AKTUALISASI ................................................................................... 8
1. Deskripsi Organisasi (Visi dan Misi) ....................................................................... 8
2. Nilai – Nilai Dasar Profesi ASN ........................................................................... 11
3. Rancangan Kegiatan .............................................................................................. 15
4. Jadwal / Rencana Pelaksanaan Aktualisasi ............................................................ 19

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pemilihan Isu Melalui Kriteria APKL ................................................. 5


Tabel 2. 2Rancangan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar ASN ................................ 15
Table 3. 3Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Aktualisasi ........................................... 19

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi RSUD Provinsi NTB ......................................... 10

v
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Aparatur sipil negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai
pemerintah dengan peraturan kerja yang bekerja pada instansi pemerintah pegawai ASN
melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Aparatur Negeri Sipil (ASN) terdiri
atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja
(PPPK) memiliki peranan penting dalam mengelola kondisi Indonesia saat ini. Sejumlah
kebijakan, keputusan-keputusan strategis, perencanaan pembangunan, dan pelayanan
terhadap masyarakat ditetapkan dilakukan oleh PNS diberbagai bidang sector
pembangunan. Untuk memainkan peran tersebut, diperlukan sosok PNS yang
professional, yaitu PNS yang mampu memenuhi standar kompetensi dan mampu
melaksanakan tugas jabatan secara efektif dan efisien.
Dalam Undang - Undang ASN No. 5 Tahun 2014 dijelaskan bahwa dalam rangka
pelaksanaan cita - cita bangsa dan mewujudkan tujuan Negara sebagaimana tercantum
dalam pembukaan Undang - Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, perlu
dibangun Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas, professional, netral, dan bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan public bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran
sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang
- Undang dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
Kepercayaan masyarakat terhadap pegawai ASN yang cenderung negatif (kurang
melayani, malas, korup, tidak produktif dan lain sebagainya). Membutuhkan reformasi
atau perubahan terhadap pola pikir yang berorientasi pada pelayanan masyarakat. Dalam
rangka mewujudkan good govermance, ASN harus mampu menjadikan nilai- nilai
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi sebagai
prinsip yang harus dikedepankan dalam penyelenggaraan pemerintahan oleh ASN
sebagai pelayan publik. Hal ini pula yang mendasari adanya penyelenggaraan Diklat
Prajabatan dengan pola baru yaitu membentuk ASN yang professional, yang karakternya

1
dibentuk oleh nilai - nilai dasar profesi PNS, sehinga mampu melaksanakan tugas dan
peranannya secara professional sebagai pelayan masyarakat.
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan
di bidang kesehatan untuk jenis tertentu yang memerlukan kewenangan untuk melakukan
upaya kesehatan berdasarkan UU No. 36 Tahun 2014, pengelompokan tenaga
kesehatan yaitu; tenaga medis dokter, psikologis klinis, perawat, bidan, farmasi/apoteker,
kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan, gizi, fisioterapi, rekam medis, radiograper,
elektromedis, laboratorium, radioterapis.
Analis kesehatan merupakan salah satu pelayan masyarakat yangberprofesi
memegang peranan penting dalam analisa laboratorium. Dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No.411/MENKES/PER/III/2010 laboratorium klinik
merupakan laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaanspesimen
klinik untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan perorangan terutama untuk
menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit, dan pemulihan penyakit.
Laboratorium klinik memiliki beberapa bagian yang terdiri dari laboratorium kimia,
laboratorium hematologi, laboratorium urinalisa, mikrobiologi, dan bank darah. Bank
darah merupakan salah satu bagian dari laboratorium yang wajib dimiliki setiap rumah
sakit.
Dalam Permenkes No. 83 Tahun 2014 Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) adalah
suatu unit pelayanan di rumah sakit yang bertanggung jawab atas tersediaannya darah
untuk transfusi yang aman, berkualitas, dan dalam jumlah yang cukup untuk mendukung
pelayanan kesehatan di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Jumlah
tenaga di pelayanan Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) yakni 14 tenaga yang terdiri dari 1
tenaga dokter sebagai penanggung jawab unit, 5 tenaga perawat, 6 tenaga analis
kesehatan, 1 tenaga APTD (transfusi) dan 1 asisten perawat. Ketersediaan darah di unit
Bank Darah Rumah Sakit harus memiliki kualitas yang bagus. Untuk mempertahankan
kualitas darah diperlukan kegiatan dalam penyampaian darah mulai dari UTD ke rumah
sakit melalui BDRS hingga diterima pasien harus dengan sistem distribusi tertutup dan
sistem rantai dingin. Sistem distribusi tertutup merupakan sistem pendistribusian darah
yang harus dilakukan oleh petugas UTD dan petugas rumah sakit tanpa melibatkan

2
keluarga pasien. Sistem rantai dingin merupakan sistem penyimpanan dan distribusi
darah dan produk darah dalam suhu dan kondisi yang tepat dari tempat pengambilan
darah pendonor sampai darah ditansfusikan ke pasien.
Penyimpanan produk darah dan komponennya yang sesuai rentang suhu optimal
selama penyimpanan dan transportasi sangat menentukan kelangsungan hidup sel darah
yang terdapat pada kantong darah. Penyimpanan pada suhu yang tidak optimal dapat
menyebabkan sel darah mati, meningkatnya berbagai kandungan zat kimia yang tidak
diinginkan serta dapat meningkatkan risiko berkembangbiaknya mikroorganisme.
Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis sebagai analis kesehatan yang
bertugas di unit Bank Darah Rumah Sakit melakukan aktualisasi penerapan nilai – nilai
dasar ASN petugas Bank Darah dengan judul “Rancangan Aktualisasi Nilai - Nilai Dasar
ASN untuk Meningkatkan Mutu Kualitas Darah Pada Pelayanan Bank Darah di Rumah
Sakit Umum Daerah Provinsi NTB Dengan Penambahan Ice Pack Pada Cold Box”.

2. Tujuan
Tujuan pelaksanaan aktualisasi ini merupakan salah satu persyaratan diharapkan
dapat menerapkan nilai - nilai dasar ASN dengan tugas dan fungsi jabatan peserta
Pelatihan Dasar. Peserta pelatihan dasar juga mampu menerpkan nilai – nilai ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) serta
peran sebagai pelayan publik, sehingga membentuk pribadi yang profesional, jujur, adil,
kompeten dan berintegritas. Tujuan pembuatan rancangan aktualisasi ini adalah :
1. Sebagai salah satu persyaratan kelulusan Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan II Angkatan III Lingkup Pemerintah Provinsi Nusa
Tenggara Barat Tahun Anggaran 2019.
2. Untuk menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas sehingga memiliki
akuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatan.
3. Untuk menjalin kerjasama antar petugas bank darah dan petugas ruangan
dengan mengedepankan rasa nasionalisme
4. Untuk memperjelas wewenang dan tanggung jawab dengan menjunjung tinggi
etika publik

3
5. Untuk menjadikan petugas yang profesional dengan memberikan kualitas
terbaik komitmen mutu pelayanan.
6. Mampu menerapkan nilai - nilai dasar ASN yang anti korupsi.

3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup aktualisasi nilai-nilai dasar ASN untuk meningkatkan mutu
kualitas darah pada pelayanan bank darah di rumah sakit umum daerah provinsi ntb
dengan penambahan ice pack pada cold boxini dibuat sesuai dengan batasan – batasan
sebagai berikut :
1. Aktualisasi nilai – nilai dasar ASN ini akan di lakukan di unit pelayanan Bank
Darah RSUD Provinsi NTB dan kegiatan dilakukan di tiap unit rumah sakit
yang terkait
2. Aktualisasi ini akan dilakukan pada teman sejawat di RSUD Provinsi NTB
3. Waktu pelaksanaan akan dilakukan selama 30 hari mulai dari tanggal 4 Juli –
2 Agustus 2019
4. Kurangnya pengetahuan petugas ruangan dalam penggunaan icepack pada
cold box

4
B. PENETAPAN ISU
1. Identifikasi Isu
Isu merupakan masalah yang muncul pada sebuah instansi akibat dari
kesenjangan antara realita (kondisi saat ini) dengan kondisi ideal (harapan). Rancangan
aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul pada tempat kerja
penulis di RSUD Provinsi NTB. Isu muncul dari berbagai sumber yakni berasal dari hasil
observasi dan pengamatan penulis, tugas pokok dan fungsi penulis sebagai analis
kesehatan, sasaran kinerja pegawai, sesuai perintah atasan dan atas inisiatif penulis
sendiri..
Adapun isu yang penulis identifikasi di lingkungan kerja penulis sebagai berikut :
- Kurangnya monitoring suhu pada blood bank
- Kurangnya pengetahuan petugas ruangan dalam penggunaan icepack pada cold
box.
- Ketidak lengkapan identitas pada blanko permintaan darah
- Tidak teraturnya pengarsipan kartu golongan darah pasien
- Kurangnya kesadaran petugas dalam penyimpanan sampel darah pasien

2. Isu yang Diangkat


Untuk menentukan isu mana yang diangkat dari isu – isu yang muncul tersebut,
maka digunakan alat penetapan isu berdasarkan APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, Layak). Aktual artinya benar – benar terjadi.. Problematik artinya sebuah
isu yang memiliki permasalahan yang kompleks sehingga butuh dicarikan solusi
permasalahannya. Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang
banyak Layak artinya isu tersebut masuk akal, relistis, relevan, dan dapat dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.

Tabel 1.1 Pemilihan Isu Melalui Kriteria APKL


Kriteria Isu Total
No. Isu Rangking
A P K L Skor
Kurangnya monitoring suhu pada blood
1 4 3 4 4 15 II
bank

5
Kurangnya pengetahuan petugas ruangan
2 5 4 5 5 19 I
dalam penggunaan icepack pada cold box
Ketidaklengkapan identitas pasien pada
3 3 4 3 4 14 III
blanko permintaan darah
Tidak teraturnya pengarsipan kartu
4 4 3 2 4 13 IV
golongan darah
Kurangnya kesadaran petugas dalam
5 4 2 3 3 12 V
penyimpanan sampel darah pasien
Keterangan :
A : Aktual K : Kekhalayakan
P : Problematik L : Layak

3. Dampak Jika Isu Tidak Dipecahkan


Dampak jika isu tidak terpecahkan akan mempengaruhi kualitas darah yang akan
masuk pada pasien. Penyimpanan pada suhu yang tidak optimal akan menyebabkan sel
darah mati atau komponen darah akan berubah seperti terjadi hemolisis sehingga
mengakibatkan darah menjadi rusak. Disamping itu dapat meningkatkan resiko
berkembangbiaknya mikroorganisme, hal tersebut dapat mengakibatkan reaksi transfusi
yang akan terjadi pada pasien seperti febris, infeksi, bahkan sepsis.

4. Gagasan Pemecahan Isu


Dari identifikasi dan analisis isu yang ada di unit kerja penulis, maka ditetapkan
solusi untuk memecahkan isu-isu tersebut adalah “Peningkatan Mutu Kualitas Darah
Pada Pelayanan Bank Darah di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi”. untuk
melaksanakan solusi tersebut penulis mengagas beberapa kegiatan untuk menanggulangi
isu tersebut berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagai analis kesehatan tugas tambahan
dari lembaga dan inovasi pribadi. Berikut beberapa kegiatan yang digagas :
1. Konsultasi dengan penanggung jawab unit Bank Darah Rumah Sakit (BDRS)
2. Melakukan koordinasi dengan rekan kerjaterkait dengan rencana kegiatan
aktualisasi yang akan dilakukan.
3. Merencanakankegiatan sosialisasi/KIE tentang pentingnya penggunaan ice pack
pada cold box serta pemonitoring suhunya.
4. Sosialisasi penggunaan ice pack pada cold box kepada pihak – pihak yang
terkait.

6
5. Implementasi penggunaan ice pack pada cold box
6. Melakukan evaluasi hasil sosialisasi

7
C. RANCANGAN AKTUALISASI
1. Deskripsi Organisasi
a. Nama Organisasi (Visi dan Misi)
Nama Organisasi adalah Rumah Sakit Umum daerah Provinsi NTB. Bangunan
gedung yang digunakan sebagai rumah sakit berasal dari peninggalan gedung belanda
yang didirikan sekitar tahun 1915, terletak ditengah kota mataram diatas tanah seluas
1.25 hektar yang awalnya merupakan gedung sekolah dasar (HIS). Pada jaman
penjajahan jepang digunakan sebagai tempat pendidikan sekolah menengah Tji Gako
dan sekolah guru (KYO IN dan SI HANG GAKO). Setelah Indonesia merdeka tidak
lagi sebagai tempat pendidikan tetapi sebagai tempat palang merah Indonesia (PMI)
kemudian menjadi rumah sakit dengan nama rumah sakit Beatrix. Antara tahun 1947
– 1948 baru berganti nama menjadi rumah sakit umum mataram dan menjadi bagian
dinas kesehatan rakyat daerah Lombok. Pada masa itu bangunan gedung ditambah
lagi sesuai kebutuhan. Pada tahun 1959 daerah nusa tenggara barat di bagi menjadi
kabupaten (daerah swatanta tingkat II). Rumah sakit menjadi milik daerah Lombok
barat.
Surat keputusan gubernur kepala daerah tingkat I nusa tenggara barat
No.448/Pem.47/5/151 tanggal 5 november 1969 mengubah status rumah sakit umum
mataram yang di kelola pemerintah kabupaten Lombok barat menjadi milik dan di
kelola pemerintah daerah provinsi nusa tenggara barat dan disebut rumah sakit umum
provinsi nusa tenggara barat, hal ini berjalan sampai sekarang namun lebih dikenal
dengan nama “rumah sakit umum provinsi NTB”.
Tahun 2005 RSU Mataram berubah tipe dari tipe B menjadi tipe B pendidikan
sesuai SK Menkes No.13/menkes/SK/1/2006. RSU Mataram menjadi RSUD
Mataram. pada tahun 2007 dimulai peletakan batu pertama pembangunan relokasi
RSUP NTB secara bertahap di kelurahan Dasan Cermen Kota Mataram dengan luas
area 122.416 M2 dengan kapasitas tempat tidur 500 tempat tidur total tempat tidur
nantinya akan menjadi 786 tempat tidur. Pada tanggal 17 desember 2015 RSU
Provinsi NTB menempati bangunan baru yang berlokasi di Dasan Cermen
Cakranegara, pindah dari lokasi lama di jalan Pejanggik Mataram.

8
Dalam menjalankan fungsi pelayanan, Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat telah menyiapkan 72 dokter spesialis, 47 dokter umum, 3 dokter gigi,
385 keperawatan, dan 150 tenaga para medis non keperawatan.
Visi RSUD Provinsi NTB
Menjadi Rumah Sakit Rujukan yang Unggul dalam Pelayanan Pendidikan dan
Penelitian di Indonesia Timur.
Misi RSUD Provinsi NTB
1. Meningkatkan kelancaran dan ketepatan pelayanan kedokteran yang Profesional
selaras dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran.
2. Meningkatkan kelancaran dan kemudahan pelayanan asuhan keperawatan yang
komprehensif.
3. Mendorong kelancaran dan ketertiban administrasi ketatausahaan yang paripurna.
4. Mengoptimalkan kemampuan dan kemandirian pengelolaan keuangan.
5. Memantapkan keterpaduan dan keseimbangan perencanaan program.
6. Mengembangkan ketersediaan, kemampuan dan keterampilan tenaga Medis/Non
Medis.
7. Meningkatkan ketersediaan dan keakuratan data hasil penelitian.
b. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
Rumah sakit mempunyai tugas pokok membantu gubernur menyelenggarakan
pelayanan kesehatan dengan upaya penyembuhan, pemulihan, peningkatan,
pencegahan, pelayanan rujukan, dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan,
penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat, yang lengkap dan
terjangkau masyarakat, professional, lebih cepat, lebih baik, tepat waktu, tepat sarana
dan penuh empati sehingga memuaskan pelanggan, menurunkan angka kematian di
rumah sakit, dan mewujudkan peningkatan kesejahteraan semua pegawai rumah sakit.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok rumah sakit memiliki fungsi :
1. Penyelenggaraan pelayanan medis;
2. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan nonmedis;
3. Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan;
4. Penyelenggaraan usaha pendidikan dan pelatihan;
5. Penyediaan fasilitas dan bertanggungjawab terhadappenyelenggaraan pendidikan

9
calon dokter, dokter spesialis, dan tenaga kesehatan lainnya;
6. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan;
7. Penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan; dan
8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.
c. Kedudukan Penulis dalam Struktur Organisasi
Struktur Organisasi RSUD Provinsi NTB

Gambar 1.1 Struktur Organisasi RSUD Provinsi NTB

Kedudukan penulis disini merupakan staff analis kesehatan dibawah naungan


wadir pelayanan pada instalasi laboratorium klinik RSUD Provinsi NTB yang
bertugas di Unit Bank Darah Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB.
d. Tugas Pokok dan Fungsi Penulis
Tugas pokok dan fungsi penulis adalah
1. Menerima darah yang sudah diuji saring oleh UTD
2. Menyimpan darah dan memantau persediaan darah
3. Melakukan uji silang serasi (Crossmatch) darah pendonor dan darah pasien

10
4. Melakukan rujukan bila ada kesulitan hasil uji silang serasi (crossmatch) dan
golongan darah ABO/rhesus ke UTD secara berjenjang
5. Menyerahkan darah yang cocok bagi pasien di rumah sakit
6. Melacak penyebab reaksi transfusi atau kejadian ikutan akibat transfusi darah
yang dilaporkan dokter rumah sakit
7. Mengembalikan darah yang tidak layak pakai ke UTD untuk dimusnahkan

2. Nilai – Nilai Dasar Profesi ASN


a. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggungjawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS
adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik berikut :
1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok,
dan pribadi;
2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
3. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
4. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
Akuntabilitas publik memiliki 3 fungsi utama, yaitu :
1. Untuk menyediakan kontrol demokratis
2. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
3. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
Nilai-nilai dasar yang terkandung pada aspek akuntabilitas yang tertuang dalam
proyek perubahan yang digagas antara lain:
1. Jujur
2. Transparan
3. Integritas
4. Tanggungjawab (responsibilitas)

11
5. Konsiten
6. Kepercayaan
7. Kejelasan target
8. Konsisten
9. Partisipati
Berdasarkan nilai akuntabilitas disini penulis memiliki tanggung jawab
sebagai tenaga laboratorium di unit Bank Darah Rumah Sakit untuk memberikan
darah donor untuk transfusi yang aman dan berkualitas mencapai pelayanan yang
prima.
b. Nasionalisme
Nasionalisme dapat dirumuskan sebagai satu paham yang menciptakan dan
mempertahankan kedaulatan sebuah negara (nation) dengan mewujudkan satu
identitas sebagai ikatan bersama dalam satu kelompok. Nasionalisme Pancasila
adalah pandangan atau paham kecintaan Warga Negara Indonesia terhadap bangsa
dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Dengan adanya nilai-
nilai Pancasila diharapkan setiap ASN memiliki rasa nasionalisme yang kuat dan
lebih memikirkan kepentingan publik, bangsa dan negara dibanding kepentingan
pribadi dalam menjalankan tugasnya.Nilai-nilai dasar yang terkandung pada aspek
akuntabilitas yang tertuang dalam proyek perubahan yang digagas antara lain :
1. Amanah
2. Disiplin
3. Non Diskriminasi
4. Mencintai sesama manusia
5. Kerjasama
6. Musyawarah
7. Menghormati Keputusan Bersama
8. Tenggang Rasa
Berdasarkan pada nilai dasar ASN yang ke dua yaitu Nasionalisme penulis
sebagai tenaga laboratorium di unit Bank Darah Rumah Sakit dalam melakukan
pelayanan harus saling menghormati dan memikirkan kepentingan sesama.

12
c. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan
dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggungjawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar yang terkandung pada aspek akuntabilitas yang tertuang
dalam proyek perubahan yang digagas antara lain :
1. Profesional dan tidak berpihak dalam menjalankan tugas
2. Sopan santun, saling menghormati, menjaga rahasia dan taat menjalankan
perintah
3. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
4. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
5. Memberikan pelayanan dengan jujur, tanggap, cepat, tepat dan akurat
6. Santun dalam berkomunikasi, berkonsultasi dan bekerjasama
7. Menghargai komunikasi, kerjasama, dan konsultasi
Sebagai tenaga kesehatan dan pelayan publik di bidang pelayanan Bank darah
juga harus memiliki etika publik yaitu selalu memberikan pelayanan dengan jujur,
tanggap, cepat, tepat, dan akurat sehingga tidak ada terjadi kesalahan dalam
memberikan pelayanan.
d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapu nilai – nilai komitmen mutu antara lain
mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan memberikan layanan yang
menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara. Penilaian mutu sesuatu berdasarkan
pada subyektifitas seseorang, maka dari itu untuk mengukur penilaian tersebut perlu
adanya standar pelayanan sehingga sebuah mutu pelayanan dapat terkontrol dengan
baik. Nilai-nilai dasar yang terkandung pada aspek akuntabilitas yang tertuang dalam
proyek perubahan yang digagas antara lain:
1. Bekerja dengan berorientasi pada mutu
2. Melakukan inovasi dalam melakukan pelayanan
3. Selalu melakukan perbaikan mutu
4. Membangun komitmen pegawai untuk jangka panjang

13
5. Membangun kerjasama antar pegawai yang dilandasi kepercayaan dam kejujuran
6. Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan
7. Efektif dan efisien dalam bekerja
Dengan mentaati nilai-nilai ANEKA sebagai tenaga laboratorium diunit Bank
Darah Rumah Sakit penulis harus mampu untuk melakukan inovasi, dan cepat
tanggap dalam menghadapi komplainan, dan handal agar mampu menghasilkan
komitmen mutu yang efektif dan efisien.
e. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas
segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma – norma dengan tujuan
memperoleh keuntungan pribadi yang dapat merugikan negara atau masyarakat baik
secara langsung maupun tidak. Nilai-nilai dasar yang terkandung pada aspek
akuntabilitas yang tertuang dalam proyek perubahan yang digagas antara lain:
1. Jujur
2. Peduli
3. Mandiri
4. Disiplin
5. Tanggungjawab
6. Kerja Keras
7. Sederhana
8. Berani
9. Adil
Sebagai ASN apalagi di dalam pelayan medis, penulis harus jujur dalam
melakukan semua kegiatan, pada saat pemeliharaan tidak melakukan korupsi waktu /
harus disiplin menjalankan tugas sesuai dengan tupoksi.

14
3. Rancangan Kegiatan

NAMA : CHAERUNNISA, A.MD.AK


NIP : 199209102019032008
INSTANSI : RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROVINSI NTB
JABATAN : PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN TERAMPIL

Tabel 2. 2Rancangan Aktualisasi Nilai - Nilai Dasar ASN


Tahapan/Prosedur Output/Hasil Teknik Aktualisasi Konstribusi terhadap Penguatan Nilai-Nilai
No. Kegiatan Nilai-Nilai Dasar
Kegiatan Kegiatan Nilai Dasar Visi-Misi Organisasi Organisasi
1 Konsultasi  Mengajukan  Gagasan  Akuntabilitas Dalam melakukan Tercantum dalam Kegiatan ini dilakukan
dengan gagasan tentang pengangkat Tanggung konsultasi misi Rumah Sakit dengan menerapkan tata
penanggung pengangkatan an isu jawab, dilakukan dengan nomor 5 yang nilai Rumah Sakit yakni
jawab unit isu  Saran dan kejelasan. sopan santun, berbunyi melakukan manajemen
BDRS  Meminta saran masukan  Etika Publik: bertanggung jawab. “Memantapkan pelayanan kehatan yang
dan masukan dari Sopan santun, Adanya kejelasan keterpaduan dan dapat dinilai dan
tentang penanggung disiplin, akurat target dalam keseimbangan dipertangungjawabkan
rancangan jawab penyampaian perencanaan
aktualisasi gagasan tentang program”.
 Meminta rancangan
persetujuan aktualisasi yang
kegiatan akan dilakukan
aktualisasi
2 Melakukan  Mengumpulkan Saran dan  Akuntabilitas: Dalam menjelaskan Tercantum dalam Kegiatan ini dilakukan
koordinasi rekan kerja masukan dari Integritas, rencanan misi Rumah Sakit dengan menerapkan tata
dengan rekan  Menjelaskan rekan kerja tanggung pengangkatan isu nomor 5 yang nilai Rumah Sakit yakni
kerja terkait tentang jawab, dilakukan dengan berbunyi melakukan manajeman
dengan rencana pengangkatan kejelasan sopan santun, “Memantapkan pelayanan kesehatan
kegiatan isu  Etika publik : secara jujur, berani, keterpaduan dan yang dapat dinilai dan
aktualisasi yang  Meminta saran sopan santun, adil dan jelas keseimbangan dipertanggungjawabkan
akan dilakukan dan masukan akurat perencanaan serta bersinergi dengan

15
tentang program”. melibatkan rekan kerja
rancangan di pelayanan BDRS
aktualisasi
3 Merencanakan  Mencari  Memahami  Akuntabilitas Melakukan rencana Berkontribusi dalam Kegiatan ini dilakukan
kegiatan pedoman atau pedoman :integritas, kegiatan dalam misi nomer 5 dan 6 untuk mendukung
sosialisasi/KIE SOP tentang tentang kejelasan sehingga ada yang berbunyi pelayanan kesehatan
tentang petunjuk pentingnya  Komitmen kejelasan yang akan “Memantapkan Rumah Sakit dengan
pentingnya penggunaan ice pengunaan Mutu : efektif, dilakukan pada saat keterpaduan dan memberikan darah
penggunaan ice pack pada cold ice pack efisien pelaksanaan keseimbangan untuk transfuse yang
pack pada cold box pada cold kegiatan sehingga perencanaan aman dan berkualitas.
box  Mempelajari box dapat berjalan program” dan
pedoman dengan aman, “Mengembangkan
tentang cepat, efektif dan ketersediaan,
penggunaan ice efisien. kemampuan dan
pack pada cold keterampilan tenaga
box medis/non medis”
 Membuat
jadwal kegiatan
sosialisasi
4 Sosialisasi  Mengumpulkan  Adanya  Akuntabilitas Dalam Berkontribusi dalam Kegiatan ini dilakukan
penggunaan ice teman user yang pengetahuan :tanggung menyampaikan misi organisasi untuk mendukung
pack pada cold terkait tentang jawab, kejelasan sosialisasi nomor 5 yang pelayanan kesehatan
box kepada  Memberikan pentingnya target dilakukan untuk berbunyi Rumah Sakit dengan
pihak – pihak informasi terkait penggunaan  Nasionalisme: mengetahui “memantapkan memberikan darah
yang terkait pentingnya ice pack kerja sama kejelasan target keterpaduan dan untuk transfusi yang
penggunaan ice pada cold  Etika publik: kegiatan aktualisasi keseimbangan aman dan berkualitas.
pack pada cold box sopan santun yang dilakukan, perencanaan
box sesuai  Komitmen mutu terjalinnya program”
dengan : kerjasama, dan saat
pedoman Pemahaman penyampaian
pegawai sosialisasi
dilakukan dengan

16
sopan santun dalam
berkomunikasi, dan
adanya komitmen
pegawai untuk
melakukan inovasi
dalam bekerja
5 Implementasi  Koordinasi user  Adanya  Akuntabilitas Adanya Berkontribusi dalam Dengan adanya
penggunaan ice yang terkait pemonitoring :, konsisten tanggungjawab, misi nomer 5 dan 6 implementasi ini dapat
pack pada cold  Pengecekan an suhu tanggung jawab konsisten,terbentuk yang berbunyi memberikan kualitas
box adanya ice pack disetiap  Etika Publik: nya sikap yang “Memantapkan darah yang baik untuk
didalam cold box pengambilam profesional profesional, keterpaduan dan pasien
setiap kantong  Komitmen kerjasama antar keseimbangan
pengambilan darah danor mutu : inovasi unit, dan perencanaan
kantong darah menghasilkan program” dan
inovasi “Mengembangkan
ketersediaan,
kemampuan dan
keterampilan tenaga
medis/non medis”
6 Melakukan  Mempersiapkan Menghasilkan  Akuntabilitas: Pelaksana kegiatan Berkontribusi dalam Dengan adanya evaluasi
evaluasi hasil bahan yang akan evaluasi Integritas, melakukan janji misi nomer 5 dan 7 hasil kegiatan ini
kegiatan digunakan untuk kegiatan tanggung jawab temu dengan yang berbunyi pelayan Bank Darah
bersama mentor evaluasi sebagai bahan  Etika publik : mentor sesuai jam “Memantapkan dapat
 Membuat janji dalam sopan santun janji bertemu keterpaduan dan dipertanggungjawabkan
pertemuan pelaksanaan  Komitmen mutu: dengan pakaian keseimbangan sehingga dapat
dengan mentor kegiatan lain inovasi sopan. Saat perencanaan memberikan pelayan
untuk melakukan yang terkait  Anti Korupsi : pertemuan program” dan prima
evaluasi disiplin pelaksana “Meningkatkan
 Bertemu mentor menyampaikan ketersediaan dan
sesuai dengan hasil kegiatan keakuratan data hasil
janji ketemu secara jujur, penelitian”
 Membahasa transparan dan

17
evaluasi terkait penuh tanggung
pelaksanaan jawab kepada
kegiatan mentor.
7 Penyusunan  Menyiapkan alat Laporan  Akuntabilitas Dalam penyusunan Berkontribusi dalam Dengan adanya evaluasi
laporan hasil dan bahan aktualisasi : transparan, laporan akhir misi nomer 3 yang hasil kegiatan ini
akhir kegiatan penyusunan sebagai dasar tanggung jawab, aktualisasi, berbunyi Mendorong pelayan Bank Darah
aktualisasi laporan penilaian hasil integritas pelaksana kegiatan kelancaran dan dapat
 Melakukan kinerja  Komitmen mutu melakukan dengan ketertiban dipertanggungjawabkan
penyusunan pelaksana : efektif transparan, penuh administrasi sehingga dapat
laporan akhir kegiatan tanggung jawab, ketatausahaan yang memberikan pelayan
dan berintegritas paripurna” prima

18
4. Jadwal / Rencana Pelaksanaan Aktualisasi

Tabel 3.3 Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Waktu Pelaksanaan (Tanggal/Bulan)


No. Jenis Kegiatan Juli Agustus
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2
Kembali ketempat
1
Tugas
Konsultasi dengan
2 penanggung jawab
BDRS
Melakukan
Koordinasi dengan
3 rekan kerja terkait
dengan rencana
kegiatan aktualisasi
Merencanakan
kegiatan sosialisasi /
KIE tentang
4
pentingnya
penggunaan ice pack
pada cold box
5 Sosialisasi

19
penggunaan ice pack
pada cold box
implementasi
6 penggunaan ice pack
pada cold box
Melakukan
evaluasi hasil
7
kegiatan bersama
Mentor
Penyusunan
8 laporan hasil akhir
kegiatan aktualisasi
Berangkat kembali
9
ketempat DIKLAT

20
21

Anda mungkin juga menyukai