KABUPATEN PASAMAN
DISUSUN OLEH :
A.70/7
ANGKATAN LXX
REGIONAL BUKITTINGGI
2019
KEMENTRIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
REGIONAL BUKITTINGGI
Jl. Raya Bukittinggi – Payakumbuh KM.12, Tabek Panjang Baso
LAPORAN AKTUALISASI
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL MELALUI LEAFLET
TENTANG TRIPLE ELIMINASI DI PUSKESMAS SILAYANG
KABUPATEN PASAMAN
Disusun oleh :
DISAHKAN OLEH,
KEPALA PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENDAGRI REGIONAL BUKITTINGI
LAPORAN AKTUALISASI
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL MELALUI LEAFLET
TENTANG TRIPLE ELIMINASI DI PUSKESMAS SILAYANG
KABUPATEN PASAMAN
Disusun oleh :
CHIRISTINA MALAU, A.Md.AK
ANGKATAN LXX
A70/7
TIM PEMBIMBING
COACH MENTOR
Diketahui oleh,
Segala puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat, rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
laporan aktualisasi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Pelatihan
Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan LXX Tahun
2019.
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, izinkan penulis menyampaikan
2. Bapak drg. Indra Mayeldi selaku mentor yang memberikan dukungan serta
dengan penuh kasih sayang dan selalu mendokan penulis. Semoga penulis
bisa menjadi anak yang dapat membahagiakan kedua orang tua nantinya.
7. Saudara yang telah memberikan semangat, motivasi, dan doa yang tiada
aktualisasi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak untuk perbaikan di masa yang akan datang. Semoga
penulisan laporan aktualiasi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
yang terdiri dari HIV, Sifilis dan Hepatitis B adalah penyakit yang dapat
ditularkan dari ibu yang terinfeksi ke anaknya selama kehamilan, persalinan, dan
berdampak buruk pada kelangsungan dan kualitas hidup anak. Namun hal ini
dapat dicegah dengan intervensi sederhana dan efektif berupa deteksi dini
(skrining) pada saat pelayanan antenatal, penanganan dini dan imunisasi. Sebagai
bentuk tanggung jawab negara dalam menjamin kelangsungan hidup anak maka
pada pasien ibu hamil terkait pemeriksaan triple eliminasi. Ditemukan hepatitis B
positif pada ibu hamil di lokasi yang sulit dijangkau di waktu kehamilan
trismester ke-3 atau usia kandungan 8 bulan, sementara ibu tersebut tidak
bekerja, 6 dari 10 pasien ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan triple eliminasi
aktualisasi ini dengan judul Peningkatkan Pengetahuan Ibu Hamil Melalui Leaflet
Pasaman.
DAFTAR TABEL
Tabel 5 Jumlah dan jenis SDM kesehatan puskesmas silayang tahun 2019 .... 22
DAFTAR GAMBAR
(b) Leaflet
Gambar 18: (a) Catatan Tanya jawab sebelum penyuluhan jr Aur kuning
10
20. Lampiran kegiatan 6 : Catatan Tanya jawab setelah penyuluhan
11
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN JUDUL ......................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN SEMINAR .................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DESKRIPSISINGKAT .................................................................................. vi
DAFTAR TABEL DAN SKEMA/BAGAN .................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................. 1
B. IDENTIFIKASI ISU ................................................................ 2
C. PERUMUSAN DAN PENETAPAN ISU ................................ 3
D. RENCANA KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN
DAN OUTPUT YANG DIHARAPKAN ................................ 6
BAB II DESKRIPSI LOKUS ........................................................................ 11
A. GAMBARAN UMUM ............................................................. 11
1. Gambaran umum instansi................................. 11
2. Sumber Daya kesehatan ................................... 11
3. Visi Misi puskesmas ........................................ 13
4. Tugas Pokok dan Fungsi .................................. 13
5. Struktur Organisasi .......................................... 16
B. GAMBARAN KHUSUS .......................................................... 17
1. Program dan Kegiatan Saat Ini ........................ 17
2. Role Model ....................................................... 17
BAB III REALISASI AKTUALISASI ......................................................... 19
A. Realisasi Kegiatan Dan Output ................................................ 19
B. Factor Pendukung Realisasi Aktualisasi .................................. 39
C. Factor Penghambat Realisasi Aktualisasi ................................. 39
BAB IV ANALISA ......................................................................................... 40
A. Realisasi Aktualisasi dan Keterkaitan Dengan Substansi
Mata pelatihan .......................................................................... 40
B. Realisasi Aktualisasi dan Kontribusi Terhadap Visi-Misi
Organisasi ................................................................................. 49
12
C. Realisasi Aktualisasi dan Penguatan Nilai-Niali Organisas ..... 51
BABV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 54
B. Saran ........................................................................................... 54
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
13
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Negara harus memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi
poitik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, serta mampu
Tahun 1945. Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang
kesehatan secara menyeluruh meliputi salah satu atau lebih bidang pelayanan
14
histokimia, imunopatologi, patologi molekuler), biologi dan fisika (MenpanRB,
2006).
Pemeriksaan Triple eliminasi pada ibu hamil terdiri dari HIV, Hepatitis
virus B, dan Sifilis. HIV adalah virus yang menyerang sistem imun dan jika tidak
diterapi dapat menurunkan daya tahan tubuh manusia. Hepatitis virus B adalah
penyakit menular dalam bentuk peradangan hati yang disebabkan oleh virus
hepatitis B. Sifilis adalah salah satu jenis infeksi menular seksual yang
pada anak lebih dari 90%. Upaya penularan HIV, Sifilis, Hepatitis B yaitu melalui
Adapun kebijakan baru dalam upaya pencegahan dari ibu ke anak menurut
yaitu agar bayi yang dilahirkan sehat dan terbebas dari ketiga penyakit tersebut.
pelayanan di ruangan laboratorium sudah baik, tapi masih ada masalah pada
positif pada ibu hamil di lokasi yang sulit dijangkau di waktu kehamilan
trismester ke-3 atau usia kandungan 8 bulan, sementara ibu tersebut tidak
bekerja, 6 dari 10 pasien ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan triple eliminasi
15
Leaflet Tentang Pemeriksaan Triple Eliminasi di Puskesmas Silayang
Kabupaten Pasaman”.
B. IDENTIFIKASI ISU
Identifikasi isu merupakan langkah awal yang harus dilakukan agar dapat
menentukan satu isu utama. Penulis menentukan daftar isu, selanjutnya penulis
memilih isu utama yang dianalisis dengan menentukan faktor penyebab dengan
sebelumnya, maka perlu ditentukan isu utama atau isu pokok yang ada di
16
penentuan isu utama tersebut maka perlu dilakukan suatu pengujian dengan
1. Aktual
2. Kekhalayakan
3. Problematik
Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan
segera solusinya
4. Kelayakan
Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya
17
2 Tidak adanya 4 3 3 4 14 II
pemisahan meja
petugas dengan
meja penanganan
pasien
3 Kurangnya 4 2 2 3 11 III
kesadaran
pemakaian masker
pada penderita
tuberculosis di
lingkungan
Puskesmas
Silayang
Keterangan :
1. Skala Nilai 1 s/d 5 4. P = Problematika
2. A = Aktual 5. L = Layak
3. K = Kekhalayakan
(Urgency, Seriousness,Growth)
a. Urgency atau urgensi yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau
18
c. Growth atau tingkat perkembangan masalah yaitu dengan melihat apakah
dicegah.
19
D. RENCANA KEGIATAN, TAHAPAN KEGIATAN DAN OUTPUT
YANG DIHARAPKAN
20
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil
21
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil
22
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil
23
BAB II
DESKRIPSI LOKUS
A. GAMBARAN UMUM
ada di Kabupaten Pasaman dengan luas wilayah 471.72 km2. Untuk mencapai
Sebelah Timur berbatasan dengan Kab. Lima Puluh Kota dan Provinsi Riau
kasar terdiri dari dataran tinggi, perbukitan dan lembah serta sungai yang mengalir
sepanjang Nagari Silayang ini. Oleh sebab itu belum semua wilayah bisa dilalui
oleh kendaraan roda empat yaitu Jorong Jorong Pertemuan dan Jorong Rotan
Getah.
24
Puskesmas Silayang mewilayahi2 Nagari dengan 10 Jorong yang terdiri dari
:
Tabel 1. Jorong di Wilayah kerja Puskesmas Silayang Tahun 2018
9 Muaro 1452
10 Pertemuan 723
Jumlah 9184
1 Dokter umum 1 1
2 Dokter Gigi 1 1
3 Sarjana 3 1 1
Kemasyarakatan
25
4 Perawat S1 4 1 3
5 Perawat DIII 11 2 7 2
6 Bidan DIII 31 11 11 9
7 Sanitarian 2 0 2
8 Gizi DIII 1 1
S1 gizi 1 1
9 Asisten Apoteker 1 1
10 Analis Kesehatan 1
11 SPK 1 1
12 Sopir 1 1
13 Satpam 1 1
14 K3 2 1 1
14 Juru masak 1 1
Jumlah 63 18 32 13
prefentif
26
2. Pemerataan dan peningkatan kualitas pelayanan dengan prioritas
B= Bermutu
A= Adil
H= Harmonis
A=Amanah
G=Giat
I= Inovatif
A=Akuntabel
27
4. Mengevaluasi data laboratorium untuk memastikan akurasi dan prosedur
pengendalian mutu dan mengembangkan pemecahan masalah yang
berkaitan dengan data hasil uji.
5. Mengevaluasi teknik, instrument, dan prosedur baru untuk menentukan
manfaat kepraktisannya.
6. Membantu klinisi dalam pemanfaatan data laboratorium secara efektif dan
efisien untuk menginterpretasikan hasil uji laboratorium.
7. Merencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan
laboratorium.
8. Membimbing dan membina tenaga kesehatan lain dalam bidang teknik
kelaboratoriuman.
9. Merancang dan melaksanakan penelitian dalam bidang laboratorium
kesehatan.
28
5. STRUKTUR ORGANISASI
29
B. GAMBARAN KHUSUS
leaflet dengan tahap awal melakukan konsultasi dengan mentor terkait rancangan
dilakukan penyuluhan.
Berdasarkan konsep dari The Power of Goals Setting dari Locke &
Latham (1994) yang menyatakan bahwa pentingnya peran role model sebagai
yang ingin dicapai, kemudian menuliskan tujuan tersebut dalam satu rumusan
kalimat yang terukur maka keberhasilan mencapai tujuan sebesar 25-30 %, jika
30
Untuk menjaga keberlangsungan proses habituasi, maka penulis memilih
pimpinan di Puskesmas Silayang yang akan dijadikan figur atau contoh teladan
Tokoh yang akan dijadikan role model adalah seorang kepala Puskesmas
bernama drg. Indra Mayeldi. Sebagai pimpinan beliau memiliki sikap tanggung
jawab yang tinggi serta disiplin yang baik. Selain itu sifat yang patut penulis
contoh dari role model adalah sikap ramah, sopan dan santun dalam mengayomi
rekan kerja baik yang muda, tua dan sebaya serta ramah terhadap pasien yang
berkunjung ke puskesmas. Dengan adanya nilai yang beliau miliki tersebut, maka
promosi kesehatan melalui penerapan sikap ramah, sopan dan santun serta
bedakan.
Agama : Islam
31
BAB III
REALISASI KEGIATAN DAN OUTPUT
32
(a) (b)
33
Tahap 3. Melakukan diskusi dengan mentor terkait dengan kegiatan
aktualisasi
34
Gambar 5. Catatan hasil diskusi dengan mentor
35
Kegiatan 2 Membuat draf panduan untuk penyuluhan
triple eliminasi pada ibu hamil
1. Membuat draf panduan tentang triple
eliminasi
2. Membuat panduan penyuluhan terkait
pemeriksaan triple eliminasi
3. Meminta persetujuan mentor tentang draf
panduan penyuluhan tentang triple
eliminasi
Tahap 1
Pada hari rabu tanggal 4 Desember 2019, saya membuat draf terkait
dengan penyuluhan triple eliminasi pada ibu hamil.
36
Tahap 2. Membuat panduan penyuluhan terkait pemeriksaan triple
37
Gambar 9. Persetujuan mentor terkait panduan penyuluhan
38
Tahap 1
pertimbangan dan referensi dalam pembuatan leaflet triple eliminasi pada ibu
hamil saya terlebih dahulu membuat desain leaflet terkait triple eliminasi pada
ibu hamil.
Tahap 2
Setelah desain leaflet selesai dibuat , pada hari yang sama saya
mencetak desain leaflet yang sudah dirancang dalam bentuk hard copy untuk
meminta persetujan mentor terkait leaflet triple eliminasi pada ibu hamil.
39
Gambar 11. Desain leaflet (Hard Copy)
Tahap 3
(a) (b)
40
Tahap 4. Mencetak leaflet di percetakan
Setelah leaflet selesai dibuat dan dikonsultasikan ke mentor, pada hari
Jumat 6 November 2019 saya mencetak dan memperbanyak leaflet tentang
triple eliminasi pada ibu hamil.
(a) (b)
41
Tahap 1. Melakukan koordinasi dengan bidan desa tentang triple
eliminasi
42
Kegiatan 5 Pembuatan instrument pertanyaan terkait triple
eliminasi pada ibu hamil
1. Mencari referensi terkait pemeriksaan triple
eliminasi pada ibu hamil
2. Membuat instrument pertanyaan terkait
pemeriksaan triple eliminasi pada ibu hamil
Tahap 1
Tahap 2
43
Gambar 16. Instrumen Pertanyaan
44
Tahap 1
(a) (b)
Gambar 17. (a) Pembuatan blangko daftar hadir (b) Blangko daftar
hadir
Tahap 2
45
(a) (b)
(c)
Tahap 3
46
penyuluhan di jorong tigo koto, dan pada tanggal 14 Desember saya
melakukan penyuluhan di jorong batang silayang.
(a)
47
(c)
Pada hari yang sama, setelah dilakukan penyuluhan kepada ibu hamil,
saya membagikan leaflet dan meminta tanda terima leaflet yang telah
dibagikan.
48
Gambar 20. Pembagian Leaflet
49
Tahap 5. Catatan Tanya Jawab Sesudah Penyuluhan
50
Gambar 23. Laporan penyuluhan terkait triple eliminasi
51
Hasil : Setelah merekapitulasi catatan Tanya jawab maka didapatkan hasil
bahwa sebelum dilakukan penyuluhan pemeriksaan triple eliminasi
tidak satupun ibu hamil yang mengerti apa itu triple eliminasi,
Bagaimana penularan HIV, Sifilis, Hepatitis B dari ibu ke anak, serta
bagaimana cara penanggulangannya tetapi setelah dilakukan
penyuluhan di tiga jorong 77 % ibu hamil sudah mengerti.
dukungan penuh dan semangat dari mentor untuk mendukung kegiatan yang
kerja juga sangat membantu. Mentor yang bersedia membimbing dan memberi
52
jadwal dengan mentor untuk bimbingan aktualisasi karena mentor banyak
sulitnya medan yang dilalui untuk turun ke lapangan dikarenakan cuaca yang
selalu hujan.
53
BAB IV
ANALISA
Pelatihan Dasar Prajabatan Pegawai Negeri Sipil, ditetapkan bahwa salah satu
jenis latihan dasar yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari
ASN menjadi profesional seperti tersebut di atas adalah latihan dasar calon PNS.
Latihan dasar ini dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai dasar profesi PNS.
Kompetensi ini yang kemudian berperan dalam membentuk karakter PNS yang
kuat, yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani
masyarakat.
Dalam Undang Undang No.5 tahun 2014, tentang Aparatur Sipil Negara
dan pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1
tahun masa percobaan. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk membangun
mencetak PNS.
Pemahaman akan nilai-nilai dasar PNS besar perannya dalam rangka mewujudkan
PNS yang bekerja secara profesional, efektif dan efisien. Pemahaman ini adalah
langkah awal dari internalisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS dalam
54
menjalankan fungsi jabatannya bukan hanya ketika dalam masa pelatihan dasar,
seorangPNS.
Nilai-nilai dasar PNS yang disampaikan pada saat sesi on campus adalah
anti korupsi serta manajemen ASN, pelayanan publik dan Whole Of Government
(WOG).
rancangan aktualisasi yang telah saya buat sebelumnya dimana jadwal dalam
konsep ini juga mengacu kepada jadwal habituasi yang telah ditentukan oleh
panitia. dalam pembuatan konsep aktualisasi ini saya melakukan dengan jujur,
cermat, teliti dan akurat dan bertanggung jawab(komitmen mutu, etika public
dan akuntabilitas)
Pembuatan draf persetujuan ini berguna untuk surat persetujuan yang akan
55
melakukannya dengan jujur, cermat, teliti, dan bertanggung jawab (komitmen
mentor atas susunan kegiatan yang akan dilakukan. Kegiatan ini sangat penting
untuk dilakukan guna tidak terjadinya perbedaan pendapat dan persepsi antara
mentor dan penulis terkait proses pelaksanaan kegiatan. Sehingga dengan adanya
kegiatan ini dapat menyatukan persepsi, saran dan masukan untuk mencapai
pelaksanaan kegiatan yang baik dan sesuai dengan harapan serta memperoleh
dukungan dari mentor untuk terlaksananya seluruh kegiatan aktualisasi ini. (Etika
penuh sopan santun, jujur, hormat, informasi yang diberikan jelas, penuh
tanggung jawab dan komukasi yang efektif, sikap ini sesuai dengan (Etika Publik
rancangan aktualisasi saya akan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar (Nasionalisme).
aktualisasi yang akan dilaksanakan selama masa off campus dengan sopan dan
menerima kritikan serta saran dari pimpinan, sekaligus meminta izin pelaksanaan
didiskusikan bersama atasan saya perbaiki sesuai dengan saran dan kritikan dari
56
pimpinan. Setelah saya memperbaiki saya kembali menemui pimpinan untuk
hamil
mulai menyusun draf panduan yang saya buat dengan menentukan jadwal dan
tempat dilakukan penyuluhan dan berisi uraian tentang latar belakang, tujuan,
melakukan dengan cermat dan teliti dan bertanggung jawab (Etika Publik)..
panduan penyuluhan saya melakukan dengan cermat dan teliti dan bertanggung
dengan mentor dengan bersikap sopan dan santun (Etika Publik) dengan cara
tutur kata yang baik serta berpakaian rapi dan sopan untuk menghargai mentor
satu sama lain mencerminkan kita di negara yang baik sehingga bisa menjadi
contoh bagi masyarakat. Kegiatan ini sangat penting untuk dilakukan guna tidak
57
terjadinya perbedaan pendapat dan persepsi antara mentor dan penulis terkait
yang baik dan sesuai dengan harapan serta memperoleh dukungan dari mentor
untuk terlaksananya seluruh kegiatan aktualisasi ini. (Etika Publik, taat aturan).
Dalam Menyampaikan maksud dan tujuan serta meminta dukungan dari atasan
tentang rencana kegiatan aktualisasi dilakukan dengan penuh sopan santun, jujur,
hormat, informasi yang diberikan jelas, penuh tanggung jawab dan komukasi
yang efektif, sikap ini sesuai dengan (Etika Publik dan akuntabilitas). Dalam
melakukan diskusi dengan mentor terkait dengan rancangan aktualisasi saya akan
referensi untuk pembuatan leaflet di internet yang saya lakukan secara mandiri
menurut saya bagus, saya mulai mendesain leaflet dan menyusun leaflet yang saya
buat semenarik mungkin dan sebagus mungkin (Komitmen Mutu, Inovasi). Dan
juga saya meminta beberapa saran untuk leaflet yang saya buat dengan rekan kerja
58
b. Mencetak desain leaflet
bentuk hard copy untuk didiskusikan dengan mentor. Hal ini dilakukan dengan
cermat.(Etika Publik). Agar leaflet yang saya desain dapat di mengerti oleh ibu
hamil atau peserta penyuluhan. Sehingga dengan adanya kegiatan ini dapat
yang baik dan sesuai dengan harapan serta memperoleh dukungan dari mentor
aturan). Dalam Menyampaikan maksud dan tujuan serta meminta dukungan dari
santun, jujur, hormat, informasi yang diberikan jelas, penuh tanggung jawab dan
komukasi yang efektif, sikap ini sesuai dengan (Etika Publik dan
rancangan aktualisasi saya akan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar (Nasionalisme).
melakukan konsultasi dengan mentor dengan bersikap sopan dan santun (Etika
Publik) dengan cara tutur kata yang baik serta berpakaian rapi dan sopan untuk
memberikan masukan dan ide untuk media leaflet yang sudah saya buat.
59
b. Mencetak leflet di percetakan
memperbanyak leaflet untuk dibagikan saat penyuluhan. Hal ini dilakukan dengan
cermat.(Etika Publik). Agar leaflet yang dibagikan dapat dimengerti bagi ibu
desa di tiga jorong untuk meminta persetujuan bidan desa untuk melakukan
penyuluhan terkait pemeriksaan triple eliminasi pada ibu hamil. Dalam melakukan
konsultasi dengan bidan desa dengan bersikap Sopan dan santun (Etika Publik)
dengan cara tutur kata yang baik serta berpakaian rapi dan sopan untuk
bidan desa. Dalam melakukan konsultasi dengan bidan desa dengan bersikap
Sopan dan santun (Etika Publik) dengan cara tutur kata yang baik serta
berpakaian rapi dan sopan untuk menghargai bidan desa satu sama lain
(Nasionalisme, diskusi),
60
5. Pembuatan instrument pertanyaanterkait pemeriksaan triple eliminasi
pada ibu hamil
a. Mencari referensi terkait pemeriksaan triple eliminasi pada ibu hamil
triple eliminasi pada ibu hamil, saya mencari referensi materi penyuluhan di
internet yang saya lakukan secara mandiri (Anti Korupsi, mandiri) guna untuk
membantu tersusun nya panduan penyuluhan triple eliminasi yang sesuai dengan
ketentuan.
ibu hamil, saya kemudian membuat instrumen pertanyaan terkait pemeriksaan triple
eliminasi pada ibu hamil. Saya akan membuat instrumen dengan jujur (Anti
lakukan adalah membuat blanko daftar hadir dan tanda terima leaflet secara mandiri
pertanyaan terkait triple eliminasi. Dalam bertanya dan menjawab pertanyaan saya
61
akan melakukan dengan sopan dan santun (Etika Publik) dan tidak diskriminatif
(Nasionalisme).
hamil
Setelah itu saya melakukan penyuluhan sesuai dengan tempat dan waktu
yang telah ditentukan dan dalam penyampaian materi saya menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar dan dilakukan secara profesional (Nasionalisme,
cinta tanah air) ( etika public, intergritas tinggi) dalam menyampaikan materi
Tanggung jawab, efektif, bekerja keras dan tepat waktu (Akuntabilitas, Etika
pertanyaan saya akan melakukan dengan sopan dan santun (Etika Publik) dan
62
7. Pelaksanaan evaluasi terkait dengan pengetahuan ibu hamil tentang
triple eliminasi
Hal ini dilakukan dengan sopan dan santun, tanggung jawab, dan konsisten
dalam melakukan evaluasi agar dapat berjalan baik dan benar. (etika
MISI ORGANISASI
kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan selama habituasi dan kegiatan yang
treiple eliminasi pada ibu hamil. Pembuatan draf panduan sebagai prosedur
dengan baik dan lancar. Kegiatan ini telah berkontribusi terhadap pencapai
63
Pada kegiatan ketiga yaitu pembuatan Leaflet tentang pemeriksaan triple
eliminasi pada ibu hamil sebagai media yang digunakan dalam melakukan
terkait pemeriksaan triple eliminasi pada ibu hamil Kegiatan ini dapat
kesehatan.
tiga jorong terkait pemeriksaan triple eliminasi pada ibu hamil Pelaksanaan
64
masyarakat untuk meningkatkan kemandirian untuk mengatasi masalah
kesehatan.
kesehatan.
ORGANISASI
dilakukan dapat sesuai dengan pedoman yang dibuat dalam melakukan pelayanan
akuntabel
eliminasi pada ibu hamil. Pembuatan draf panduan sebagai prosedur dalam
melakukan penyuluhan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan baik dan
65
lancar. Kegiatan ini telah berkontribusi terhadap pencapai Tahapan kegiatan ini
ibu hamil sebagai media yang digunakan dalam melakukan penyuluhan. Kegiatan
dengan bidan desa terkait pemeriksaan triple eliminasi pada ibu hamil Kegiatan
Inovatif.
ibu hamil tentang triple eliminasi. Setelah pelaksanaan realisasi ini, dapat
66
meningkatkan pelayanan puskesmas dalam hal pengetahuan pasien, pasien
67
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam pelaksanaan realisasi penyuluhan terhadap ibu hamil mengenai
baik dan konsisten. Pelaksanaan kegiatan ini telah terlaksana sesuai dengan
rencana yang telah disusun sebelumnya. Hasil kegiatan yang ingin dicapai yaitu
adanya peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang triple eliminasi melalui leaflet,
menular pada ibu dan bayi. Serta penyuluhan pemeriksaan triple eliminasi yang
eliminasi.
B. SARAN
melalui leaflet tentang triple eliminasi, semua pasien yang akan diperiksa triple
agar pengelola program triple eliminasi bisa bekerja sama dengan lintas program
68
DAFTAR PUSTAKA
69
BIODATA PENULIS
70