Anda di halaman 1dari 70

LAPORAN AKTUALISASI

PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL MELALUI LEAFLET

TENTANG TRIPLE ELIMINASI DI PUSKESMAS SILAYANG

KABUPATEN PASAMAN

DISUSUN OLEH :

CHIRISTINA MALAU, A.Md.AK

A.70/7

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II

ANGKATAN LXX

KEMENTRIAN DALAM NEGERI

PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

REGIONAL BUKITTINGGI

2019
KEMENTRIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
REGIONAL BUKITTINGGI
Jl. Raya Bukittinggi – Payakumbuh KM.12, Tabek Panjang Baso

LAPORAN AKTUALISASI
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL MELALUI LEAFLET
TENTANG TRIPLE ELIMINASI DI PUSKESMAS SILAYANG
KABUPATEN PASAMAN
Disusun oleh :

CHIRISTINA MALAU, A.Md.AK


ANGKATAN LXX
A70/7
TIM PEMBIMBING
EVALUATOR MENTOR

(Drs. DESWAN SYAM, M.Si) drg. INDRA MAYELDI


NIP.19761211 199511 1 001 NIP. 19820121 201715 1 001

Laporan aktualisasi ini sudah dipertahankan di depan Tim Penguji


Tanggal 21 Desember 2019 Dan dinyatakan “LAYAK TERBIT
Diketahui oleh,

KEPALA BIDANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI JABATAN


FUNGSIONAL, PELAKSANA,KEPALA DAERAH, WAKIL KEPALA
DAERAH, DPRD DAN LURAH

H. IRWANDI, SE, M.Si


NIP : 19620118 199403 1 001

DISAHKAN OLEH,
KEPALA PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENDAGRI REGIONAL BUKITTINGI

(Drs.H.SUKRIADI SAWAI, M.Si)


NIP.19600930 198703 1 001
KEMENTRIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
REGIONAL BUKITTINGGI
Jl. Raya Bukittinggi – Payakumbuh KM.12, Tabek Panjang Baso

LAPORAN AKTUALISASI
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL MELALUI LEAFLET
TENTANG TRIPLE ELIMINASI DI PUSKESMAS SILAYANG
KABUPATEN PASAMAN

Disusun oleh :
CHIRISTINA MALAU, A.Md.AK
ANGKATAN LXX
A70/7
TIM PEMBIMBING

COACH MENTOR

EKA SAPUTRA,S.Sos,MM drg. INDRA MAYELDI


NIP.19801104 200812 1 001 NIP. 19820121 201715 1 001

Draft ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan


untuk mengikuti Seminar Laporan Aktualisasi
Tanggal 21 Desember 2019

Diketahui oleh,

KEPALA BIDANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI JABATAN


FUNGSIONAL, PELAKSANA,KEPALA DAERAH, WAKIL KEPALA
DAERAH, DPRD DAN LURAH

H. IRWANDI, SE, M.Si


NIP : 19620118 199403 1 001
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa

atas berkat, rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan aktualisasi calon pegawai negeri sipil yang telah

dilaksanakan di tempat penulis bertugas yaitu di Puskesmas silayang.Penyusunan

laporan aktualisasi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Pelatihan

Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan LXX Tahun

2019.

Penyusunan laporan aktualisasi ini tidak terlepas dari bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, izinkan penulis menyampaikan

terima kasih dan rasa hormat kepada :

1. Bapak Eka Saputra S.Sos, MM selaku coach yang selalu memberikan

bimbingan dan dukungan dalam penyusunan laporan ini.

2. Bapak drg. Indra Mayeldi selaku mentor yang memberikan dukungan serta

memberi masukan kepada penulis selama pendidikan latsar.

3. Bapak Drs. Deswan Syam, M.Si sebagai penguji/narasumber yang telah

memberikan arahan dan pendampingan selama mengikuti pelaksanaan

Latihan Dasar on campus.

4. Bapak/Ibu Widyaiswara selaku tenaga pengajar dan panitia penyelenggara

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan LXX

di Lingkungan PPSDM Regional Bukittinggi Tahun 2019.

5. Seluruh rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Golongan II Angkatan LXX di Lingkungan Hotel Dymens Tahun 2019.


6. Ayahanda dan Ibunda yang telah mendidik dan membesarkan penulis

dengan penuh kasih sayang dan selalu mendokan penulis. Semoga penulis

bisa menjadi anak yang dapat membahagiakan kedua orang tua nantinya.

7. Saudara yang telah memberikan semangat, motivasi, dan doa yang tiada

henti kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

aktualisasi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan aktualisasi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari semua pihak untuk perbaikan di masa yang akan datang. Semoga

penulisan laporan aktualiasi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Pasaman, Desember 2019

Chiristina Malau, A.Md.AK


DESKRIPSI SINGKAT

Beberapa penyakit menular langsung pada pemeriksaan triple eliminasi

yang terdiri dari HIV, Sifilis dan Hepatitis B adalah penyakit yang dapat

ditularkan dari ibu yang terinfeksi ke anaknya selama kehamilan, persalinan, dan

menyusui dan menyebabkan kesakitan, kecacatan dan kematian, sehingga

berdampak buruk pada kelangsungan dan kualitas hidup anak. Namun hal ini

dapat dicegah dengan intervensi sederhana dan efektif berupa deteksi dini

(skrining) pada saat pelayanan antenatal, penanganan dini dan imunisasi. Sebagai

bentuk tanggung jawab negara dalam menjamin kelangsungan hidup anak maka

dilakukanlah eliminasi penularan.

pelayanan di ruangan laboratorium sudah baik, tapi masih ada masalah

pada pasien ibu hamil terkait pemeriksaan triple eliminasi. Ditemukan hepatitis B

positif pada ibu hamil di lokasi yang sulit dijangkau di waktu kehamilan

trismester ke-3 atau usia kandungan 8 bulan, sementara ibu tersebut tidak

mengetahui apa itu penyakit hepatitis B dan Berdasarkan observasi selama

bekerja, 6 dari 10 pasien ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan triple eliminasi

ke puskesmas. Dengan alasan di atas, maka penulis menyusun rancangan

aktualisasi ini dengan judul Peningkatkan Pengetahuan Ibu Hamil Melalui Leaflet

Tentang Pemeriksaan Triple Eliminasi di Puskesmas Silayang Kabupaten

Pasaman.
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Analisis isu dengan metode AKPL ..................................................... 16

Tabel 2 Perumusan faktor penyebab dengan analisis USG ............................. 17

Tabel 3 Rancangan Kegiatan ........................................................................... 18

Tabel 4 Jorong diwilayah kerja puskesmas silayang ....................................... 22

Tabel 5 Jumlah dan jenis SDM kesehatan puskesmas silayang tahun 2019 .... 22
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 :Role Mode

Gambar 2 :Konsep Kegiatan aktualisasi

Gambar 3: Draf persetujuan kegiatan aktualisasi

Gambar 4: Konsultasi terkait rancangan aktualisasi

Gambar 5: Catatan hasil diskusi dengan mentor

Gambar 6: Surat persetujuan mentor

Gambar 7: Draf Penyuluhan

Gambar 8: Panduan penyuluhan triple eliminasi

Gambar 9: Persetujuan mentor terkait panduan penyuluhan

Gambar 10 : Desain leaflet

Gambar 11 : Desain leaflet (Hard Copy)

Gambar 12 : (a) Meminta persetujuan mentor

(b) Surat persetujuan

Gambar 13: (a) Mencetak leaflet di percetakan

(b) Leaflet

Gambar 14: Catatan koordinasi

Gambar 15: Daftar referensi

Gambar 16: Instrumen pertanyaan

Gambar 17: (a) Pembuatan blangko daftar hadir

(b) Blangko daftar hadir

Gambar 18: (a) Catatan Tanya jawab sebelum penyuluhan jr Aur kuning

(b) Catatan Tanya jawab sebelum penyuluhan jr Tigo koto

(c) Catatan Tanya jawab sebelum penyuluhan jr Batang Silayang

Gambar 19: (a) Penyuluhan di jorong aur kuning

(b) Penyuluhan di jorong Tigi Koto


(c) Penyuluhan di jorong Batang Silayang

Gambar 20: Pembagian leaflet

Gambar 21: Tanda terima leaflet

Gambar 22: Catatan sesudah penyuluhan

Gambar 23:Laporan penyuluhan

Gambar 24: Laporan analisis


DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran kegiatan 1 : Konsep kegiatan aktualisasi

2. Lampiran kegiatan 1 : Draf persetujuan kegiatan aktualisasi

3. Lampiran kegiatan 1 : Catatan hasil diskusi dengan mentor

4. Lampiran kegiatan 1 : Surat persetujuan mentor

5. Lampiran kegiatan 2: Draf Penyuluhan

6. Lampiran kegiatan 2 : Panduan penyuluhan

7. Lampiran kegiatan 2: Persetujuan mentor

8. Lampiran kegiatan 3 : Desain leaflet (Screenshoot)

9. Lampiran kegiatan 3 : Desain leaflet (Hard Copy)

10. Lampiran kegiatan 3 : Surat persetujuan mentor

11. Lampiran kegiatan 3: Leaflet

12. Lampiran kegiatan 4: Catatan koordinasi

13. Lampiran kegiatan 4 : Jadwal penyuluhan yang disepakati

14. Lampiran kegiatan 5: Daftar referensi

15. Lampiran kegiatan 5: Hasil instrument pertanyaan

16. Lampiran kegiatan 6 : Blangko daftar hadir

17. Lampiran kegiatan 6: Catatan Tanya jawab sebelum penyuluhan

18. Lampiran kegiatan 6 : Video penyuluhan

19. Lampiran kegiatan 6: Tanda terima leaflet

10
20. Lampiran kegiatan 6 : Catatan Tanya jawab setelah penyuluhan

21. Lampiran kegiatan 6 : Laporan penyuluhan

22. Lampiran kegiatan 7 : Laporan hasil analisis

11
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN JUDUL ......................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN SEMINAR .................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DESKRIPSISINGKAT .................................................................................. vi
DAFTAR TABEL DAN SKEMA/BAGAN .................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................. 1
B. IDENTIFIKASI ISU ................................................................ 2
C. PERUMUSAN DAN PENETAPAN ISU ................................ 3
D. RENCANA KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN
DAN OUTPUT YANG DIHARAPKAN ................................ 6
BAB II DESKRIPSI LOKUS ........................................................................ 11
A. GAMBARAN UMUM ............................................................. 11
1. Gambaran umum instansi................................. 11
2. Sumber Daya kesehatan ................................... 11
3. Visi Misi puskesmas ........................................ 13
4. Tugas Pokok dan Fungsi .................................. 13
5. Struktur Organisasi .......................................... 16
B. GAMBARAN KHUSUS .......................................................... 17
1. Program dan Kegiatan Saat Ini ........................ 17
2. Role Model ....................................................... 17
BAB III REALISASI AKTUALISASI ......................................................... 19
A. Realisasi Kegiatan Dan Output ................................................ 19
B. Factor Pendukung Realisasi Aktualisasi .................................. 39
C. Factor Penghambat Realisasi Aktualisasi ................................. 39
BAB IV ANALISA ......................................................................................... 40
A. Realisasi Aktualisasi dan Keterkaitan Dengan Substansi
Mata pelatihan .......................................................................... 40
B. Realisasi Aktualisasi dan Kontribusi Terhadap Visi-Misi
Organisasi ................................................................................. 49

12
C. Realisasi Aktualisasi dan Penguatan Nilai-Niali Organisas ..... 51

BABV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 54
B. Saran ........................................................................................... 54
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS

13
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Perubahan Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi Aparatur Sipil Negara

(ASN) berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 seorang Aparatur Sipil

Negara harus memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi

poitik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, serta mampu

menyelenggarakan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945. Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS.

Puskesmas atau Pusat kesehatan masyarakat adalah fasilitas pelayanan

kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya

kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya

promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Permenkes, 2014).

Pranata Laboratorium Kesehatan merupakan Pegawai Negeri Sipil yang

diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang

berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan pada laboratorium kesehatan.

Laboratorium kesehatan mempunyai fungsi dan tugas pelayanan laboratorium

kesehatan secara menyeluruh meliputi salah satu atau lebih bidang pelayanan

yang terdiri dari bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi, imunoserologi,

toksikologi, kimia lingkungan, patologi anatomi (histopatologi, sitopatologi,

14
histokimia, imunopatologi, patologi molekuler), biologi dan fisika (MenpanRB,

2006).

Pemeriksaan Triple eliminasi pada ibu hamil terdiri dari HIV, Hepatitis

virus B, dan Sifilis. HIV adalah virus yang menyerang sistem imun dan jika tidak

diterapi dapat menurunkan daya tahan tubuh manusia. Hepatitis virus B adalah

penyakit menular dalam bentuk peradangan hati yang disebabkan oleh virus

hepatitis B. Sifilis adalah salah satu jenis infeksi menular seksual yang

disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Infeksi HIV, Sifilis, Hepatitis B

pada anak lebih dari 90%. Upaya penularan HIV, Sifilis, Hepatitis B yaitu melalui

hubungan seksual, pertukaran/kontaminasi darah secara vertikal dari ibu ke anak.

Adapun kebijakan baru dalam upaya pencegahan dari ibu ke anak menurut

permenkes no 52 tahun 2017 yang disebut dengan triple eliminasi. Tujuannya

yaitu agar bayi yang dilahirkan sehat dan terbebas dari ketiga penyakit tersebut.

Disini penulis berperan dalam melayani masyarakat di ruang laboratorium,

pelayanan di ruangan laboratorium sudah baik, tapi masih ada masalah pada

pasien ibu hamil terkait pemeriksaan triple eliminasi. Ditemukan hepatitis B

positif pada ibu hamil di lokasi yang sulit dijangkau di waktu kehamilan

trismester ke-3 atau usia kandungan 8 bulan, sementara ibu tersebut tidak

mengetahui apa itu penyakit hepatitis B dan Berdasarkan observasi selama

bekerja, 6 dari 10 pasien ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan triple eliminasi

ke puskesmas. Dengan alasan di atas, maka penulis menyusun rancangan

aktualisasi ini dengan judul “Peningkatkan Pengetahuan Ibu Hamil Melalui

15
Leaflet Tentang Pemeriksaan Triple Eliminasi di Puskesmas Silayang

Kabupaten Pasaman”.

B. IDENTIFIKASI ISU

Identifikasi isu merupakan langkah awal yang harus dilakukan agar dapat

menyusun rancangan aktualisasi. Dari daftar isu-isu yang didapat peserta

menentukan satu isu utama. Penulis menentukan daftar isu, selanjutnya penulis

memilih isu utama yang dianalisis dengan menentukan faktor penyebab dengan

metode prioritas Urgency, Seriousness, Growth (USG). Kemudian menganalisis

penetapan isu dengan dengan menggunakan metode AKPL ( aktual,

kekhalayakan, problematik, layak). Isu utama yang dipilih selanjutnya ditentukan

kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan sebagai habituasi dalam

mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN (ANEKA, WoG, Pelayanan Publik,

Manajemen ASN) di unit kerja. Berdasarkan identifikasi tersebut, didapatlah

beberapa isu yang terjadi di Puskesmas Silayang sebagai berikut :

1. Belum adanya media penyuluhan tentang triple eliminasi

2. Rendahnya tingkat pendidikan ibu hamil

3. Keterbatasan reagen triple eliminasi di Puskesmas Silayang

C. PERUMUSAN DAN PENETAPAN ISU

Berdasarkan beberapa isu yang telah di jelaskan pada bagian

sebelumnya, maka perlu ditentukan isu utama atau isu pokok yang ada di

Puskesmas Silayang untuk segera ditemukan pemecahan isu. Dalam hal

16
penentuan isu utama tersebut maka perlu dilakukan suatu pengujian dengan

menggunakan salah satu metode yaitu AKPL ( Aktual, Kekhalayakan,

Probematik, dan Kelayakan ).

1. Aktual

Benar benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan

2. Kekhalayakan

Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak

3. Problematik

Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan

segera solusinya

4. Kelayakan

Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif

pemecahan masalahnya

Tabel 1. Analisa Isu dengan Metode AKPL

NO Isu A K P L Total Rangking


Nilai
1 Rendahnya 4 4 4 4 16 I
pengetahuan ibu
hamil tentang
pemeriksaan
triple eliminasi di
Puskesmas
Silayang

17
2 Tidak adanya 4 3 3 4 14 II
pemisahan meja
petugas dengan
meja penanganan
pasien
3 Kurangnya 4 2 2 3 11 III
kesadaran
pemakaian masker
pada penderita
tuberculosis di
lingkungan
Puskesmas
Silayang

Keterangan :
1. Skala Nilai 1 s/d 5 4. P = Problematika
2. A = Aktual 5. L = Layak
3. K = Kekhalayakan

Dilakukan penetapan kriteria isu dengan menggunakan AKPL, Maka isu

utama yang diperoleh adalah “Rendahnya pengetahuan ibu hamil tentang

pemeriksaan triple eliminasi di Puskesmas Silayang”.Isu tersebut berhubungan

dengan materi Pelayanan Publik.

Bedasarkan beberapa isu yag telah dijelaskan pada bagian sebelumnya

maka diperlukan pemilihan factor penyebab dengan menggunakan metode USG

(Urgency, Seriousness,Growth)

a. Urgency atau urgensi yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau

tidak masalah tersebut untuk diselesaikan.

b. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah yaitu dengan melihat

dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap

keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak.

18
c. Growth atau tingkat perkembangan masalah yaitu dengan melihat apakah

masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk

dicegah.

Tabel 2. Perumusan Faktor Penyebab Dengan Analisi USG

NO Faktor U S G Total Rangking


Penyebab Isu
1. Belum adanya 4 4 4 16 I
media
penyuluhan
tentang triple
eliminasi
2. Rendahnya 4 3 3 10 II
tingkat
pendidikan ibu
hamil
3. Keterbatasan 3 3 3 9 III
reagen triple
eliminasi di
Puskesmas
Silayang
Keterangan
Skala : 1 = Tidak mempengaruhi 4= Mempengaruhi
2= Kurangnya Mempengaruhi 5= Sangat mempengaruhi
3= Cukup

Bedasarkan tabel analisi diatas dapat diketahui bahwa factor penyebab


yang paling mempengaruhi untuk diselesaikan adalah point 1 yaitu “Belum
adanya media penyuluhan tentang triple eliminasi”, merupakan isu yang
terkait dengan mata pelatihan Pelayanan Publik .

19
D. RENCANA KEGIATAN, TAHAPAN KEGIATAN DAN OUTPUT

YANG DIHARAPKAN

Unit Kerja : UPT Puskesmas Silayang


Identifikasi Isu : 1. Rendahnya pengetahuan ibu hamil
tentang pentingnya pemeriksaan triple
eliminasi
2. Kurangnya kesadaran pemakaian masker
pada penderita tuberculosis dilingkungan
puskesmas silayang
3. Tidak adanya pemisahan meja petugas
dengan meja penanganan pasien
Isu yang Diangkat : Rendahnya pengetahuan ibu hamil tentang
pentingnya pemeriksaan triple eliminasi
Gagasan Pemecahan Isu : Pembuatan leaflet untuk meningkatkan
pengetahuan ibu hamil tentang triple eliinasi di
puskesmas silayang

Tabel 3. Rancangan Kegiatan

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil

1 Persetujuan mentor Membuat konsep terkait Konsep kegiatan


terkait dengan dengan kegiatan aktualisasi
kegiatan aktualisasi aktualisasi
Membuat draf Draf persetujuan
persetujuan terkait kegiatan aktualisasi
dengan kegiatan
aktualisasi

Melakukan diskusi Catatan hasil diskusi


dengan mentor terkait dengan mentor terkait
kegiatan aktualisasi dengan kegiatan
aktualisasi
Meminta persetujuan Surat persetujuan
mentor terkait kegiatan mentor terkait kegiatan
aktualisasi aktualisasi

20
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil

2 Membuat draf Membuat draf panduan Draf Penyuluhan


panduan untuk tentang triple eliminasi
penyuluhan triple pada ibu hamil
eliminasi kepada ibu
hamil

Membuat panduan Panduan penyuluhan


penyuluhan terkait
pemeriksaan triple
eliminasi pada ibu hamil
Meminta persetujuan Persetujuan mentor
kepada mentor tentang
draf panduan penyuluhan
tentang pemeriksaan
triple eliminasi pada ibu
hamil
3 Pembuatan leaflet Merancang desain leaflet Desain leaflet
tentang pemeriksaan tentang triple eliminasi (Screenshoot)
triple eliminasi pada pada ibu hamil
ibu hamil Mencetak desain leaflet Desain leaflet
(Hard copy)

Meminta persetujuan Surat persetujuan


mentor tentang desain mentor
leaflet triple eliminasi

Mencetak leaflet di Leaflet


percetakan

4 Pelaksanaan Melakukan koordinasi Catatan koordinasi


koordinasi dengan dengan bidan desa
bidan desa terkait tentang triple eliminasi
pemeriksaan triple
eliminasi pada ibu Membuat janji dengan Jadwal penyuluhan
hamil bidan desa terkait jadwal yang telah disepakati
penyuluhan

21
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil

5 Pembuatan Mencari referensi terkait Daftar referensi


instrumen pemeriksaan triple
pertanyaan terkait eliminasi pada ibu hamil
pemeriksaan triple Membuat instrument Hasil instrument
eliminasi pada ibu pertanyaan terkait
hamil pemeriksaan triple
eliminasi pada ibu hamil

Melaksanakan laporan penyuluhan


penyuluhan ke tenaga
medis tentang pemilahan
sampah medis dan non
medis

6 Pelaksanaan Menyiapkan blannko Blanko daftar hadir


penyuluhan di tiga daftar hadir penyuluhan
jorong terkait
pemeriksaan triple Melakukan Tanya jawab Catatan Tanya jawab
eliminasi pada ibu sebelum penyuluhan sebelum penyuluhan
hamil tentang triple eliminasi

Membagikan leaflet Tanda terima leaflet


tentang penyuluhan triple
eliminasi pada ibu hamil

Melakukan penyuluhan Video/Foto


tentang pemeriksaan
triple eliminasi

Melakukan Tanya jawab Catatan Tanya jawab


setelah penyuluhan setelah penyuluhan

22
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil

7 Pelaksanaan evaluasi Menganalisis hasil Laporan hasil analisis


terkait dengan evaluasi tentang triple
pengetahuan ibu eliminasi pada ibu hamil
hamil tentang triple
eliminasi

23
BAB II
DESKRIPSI LOKUS

A. GAMBARAN UMUM

1. Gambaran Umum Instansi

Kecamatan Mapat Tunggul Selatan merupakan salah satu kecamatan yang

ada di Kabupaten Pasaman dengan luas wilayah 471.72 km2. Untuk mencapai

tujuan pembangunan kesehatan, di Kecamatan Mapat Tunggul Selatan maka

dibangunlah Pustu dan Polindes di setiap jorong,Puskesmas Silayang terletak di

Nagari Silayang dengan batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Kec. Mapat Tunggul Selatan

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Bonjol

Sebelah Barat berbatasan dengan Kec. Panti,Kec. Lubuk Sikaping,Kec.

Padang gelugur dan Kec.Rao Selatan

Sebelah Timur berbatasan dengan Kab. Lima Puluh Kota dan Provinsi Riau

Nagari Silayang merupakan daerah pegunungan dengan relief yang cukup

kasar terdiri dari dataran tinggi, perbukitan dan lembah serta sungai yang mengalir

sepanjang Nagari Silayang ini. Oleh sebab itu belum semua wilayah bisa dilalui

oleh kendaraan roda empat yaitu Jorong Jorong Pertemuan dan Jorong Rotan

Getah.

24
Puskesmas Silayang mewilayahi2 Nagari dengan 10 Jorong yang terdiri dari
:
Tabel 1. Jorong di Wilayah kerja Puskesmas Silayang Tahun 2018

NO NAGARI JORONG Jumlah Penduduk

1 Silayang Bangkok 756

2 Tigo Koto 744

3 Batang Silayang 1006

4 Aur Kuning 770

5 Titian Batu 916

6 Muaro Sei Lolo Pangian 1063

7 Rotan Getah 839

8 Sei Lolo 915

9 Muaro 1452

10 Pertemuan 723

Jumlah 9184

2. Sumber Daya kesehatan

Tabel 2. Jumlah dan jenis SDM Kesehatan Puskesmas Silayang


Tahun 2019
KETERANGAN
NO JENIS JUMLAH
PNS KONTRAK SUKA
KETENAGAAN
RELA

1 Dokter umum 1 1

2 Dokter Gigi 1 1

3 Sarjana 3 1 1
Kemasyarakatan

25
4 Perawat S1 4 1 3

5 Perawat DIII 11 2 7 2

6 Bidan DIII 31 11 11 9

7 Sanitarian 2 0 2

8 Gizi DIII 1 1

S1 gizi 1 1

9 Asisten Apoteker 1 1

10 Analis Kesehatan 1

11 SPK 1 1

12 Sopir 1 1

13 Satpam 1 1

14 K3 2 1 1

14 Juru masak 1 1

Jumlah 63 18 32 13

Sumber : Data Puskesmas Silayang tahun 2019

3. Visi dan Misi Puskesmas

a. Visi Puskesmas Silayang : “Mewujudkan Masyarakat Mapat Tunggul Selatan


Sehat dan Mandiri”

b. Misi Puskesmas Silayang :

1. Membudayakan Perilaku hidup bersih dan sehat melalui promotif dan

prefentif

26
2. Pemerataan dan peningkatan kualitas pelayanan dengan prioritas

masyarakat ekonomi lemah daerah terpencil

3. Memberdayakan Masyarakat untuk meningkatkan kemandirian untuk

mengatasi masalah kesehatan

c. Motto Puskesmas Silayang

“MASYARAKAT SEHAT PASIEN SELAMAT SEMUA BAHAGIA”

d. Nilai-Nilai Puskesmas Silayang

B= Bermutu
A= Adil
H= Harmonis
A=Amanah
G=Giat
I= Inovatif
A=Akuntabel

4. Tugas Pokok dan Fungsi

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 370/Menkes/SK/III/2007


Tentang standar profesi ahli teknologi laboratorium kesehatan. Tugas pokok Ahli
Teknologi Laboratorium Kesehatan adalah melaksanakan pelayanan laboratorium
kesehatan meliputi bidang Hematologi, Kimia Klinik, Mikrobiologi, Imun-
serologi, Toksikologi, Kimia Lingkungan, Patologi Anatomi (Histopatologi,
Sitopatologi, Histokimia, Imunopatologi, Patologi Molekuler), Biologi dan Fisika.

Selain tugas pokok, Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan mempunyai


fungsi/kewajiban sebagai berikut :

1. Mengembangkan prosedur untuk mengambil dan memproses spesimen.


2. Melaksanakan uji analitik terhadap reagen dan spesimen.
3. Mengoperasikan dan memelihara peralatan/instrumen laboratorium

27
4. Mengevaluasi data laboratorium untuk memastikan akurasi dan prosedur
pengendalian mutu dan mengembangkan pemecahan masalah yang
berkaitan dengan data hasil uji.
5. Mengevaluasi teknik, instrument, dan prosedur baru untuk menentukan
manfaat kepraktisannya.
6. Membantu klinisi dalam pemanfaatan data laboratorium secara efektif dan
efisien untuk menginterpretasikan hasil uji laboratorium.
7. Merencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan
laboratorium.
8. Membimbing dan membina tenaga kesehatan lain dalam bidang teknik
kelaboratoriuman.
9. Merancang dan melaksanakan penelitian dalam bidang laboratorium
kesehatan.

28
5. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur Organisasi UPT Kesehatan Puskesmas Silayang

Kepala UPT Kesehatan Puskesmas


Silayang
drg. Indra mayeldi

Kasubag TU UPT KesehaKasubagtan


Kelompok Jabtan Fungsional Puskesmas Silayang
- Perawat y
- Sanitarian
- Bidan
- Nutrisionis
- Apoteker
- Promkes
Kepegawaian Bendahara BOK
Umum
Yeli Widiawati,
Yeli
Amrieni,Str.Keb Amd.Keb
Amrieni,Str.Keb

Koordinator UKM Bendahara BPJS


Koordinator UKM kooKoordinator
coordinator UKM
Pengembangan Guswita
Elsa Muis,Amd.Keb UKP
Elsa Muis, Amd.Keb Afrina,Amd.Keb
dr. Lestari
dr lestari rambey
Rambey

29
B. GAMBARAN KHUSUS

1. Program dan Kegiatan Saat ini

Berdasarkan rancangan kegiatan yang saya buat yaitu untuk

meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang triple eliminasi di puskesmas

silayang, adapun kegiatan ini belum dilakukan sebelumnya.

Kegiatan yang dilakukan yaitu penyuluhan terhadap ibu hamil melalui

leaflet dengan tahap awal melakukan konsultasi dengan mentor terkait rancangan

kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan. Kemudian melakukan evaluasi setelah

dilakukan penyuluhan.

2. Penetapan Role Model

Berdasarkan konsep dari The Power of Goals Setting dari Locke &

Latham (1994) yang menyatakan bahwa pentingnya peran role model sebagai

partner pembelajaran agenda habituasi. Dimana jika seseorang memiliki tujuan

yang ingin dicapai, kemudian menuliskan tujuan tersebut dalam satu rumusan

kalimat yang terukur maka keberhasilan mencapai tujuan sebesar 25-30 %, jika

kemudian seseorang mendiskusikan rumusan tujuan dan strategi pencapaian

tujuan dengan pihak-pihak yang relevan maka keberhasilan mencapai tujuan

sebesar 55-60 %, dan jika seseorang mendapatkan rekan kerja yang

“berakuntabilitas” untuk bersama-sama mencapai tujuan tersebut maka

kemungkinan keberhasilan peserta mencapai tujuan lebih dari 85 %.

30
Untuk menjaga keberlangsungan proses habituasi, maka penulis memilih

pimpinan di Puskesmas Silayang yang akan dijadikan figur atau contoh teladan

selama proses aktualisasi nilai dasar PNS yaitu ANEKA.

Tokoh yang akan dijadikan role model adalah seorang kepala Puskesmas

bernama drg. Indra Mayeldi. Sebagai pimpinan beliau memiliki sikap tanggung

jawab yang tinggi serta disiplin yang baik. Selain itu sifat yang patut penulis

contoh dari role model adalah sikap ramah, sopan dan santun dalam mengayomi

rekan kerja baik yang muda, tua dan sebaya serta ramah terhadap pasien yang

berkunjung ke puskesmas. Dengan adanya nilai yang beliau miliki tersebut, maka

penulis bermaksud menerapkan nilai diatas dalam pelaksanaan tugas sebagai

promosi kesehatan melalui penerapan sikap ramah, sopan dan santun serta

mengayomi masyarakat dalam memberikan pelayanan kesehatan tanpa membeda

bedakan.

Nama : drg. Indra Mayeldi

NIP : 19820121 201705 1 001

TTL : 21 Januari 1982

Agama : Islam

Pendidikan : Kedokteran Gigi


terakhir

Gambar 1. Role Model

31
BAB III
REALISASI KEGIATAN DAN OUTPUT

A. REALISASI KEGIATAN DAN OUTPUT

Kegiatan aktualisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan

ibu hamil melalui leaflet tentang triple eliminasi di Puskesmas Silayang

Kabupaten Pasaman yang dilakukan dengan beberapa tahap kegiatan. Berikut

dijabarkan penjelasan realisasi tahapan kegiatan pada tabel dibawah ini :

Kegiatan 1 Persetujuan mentor terkait dengan kegiatan


aktualisasi

1. Membuat konsep terkait dengan kegiatan


aktualisasi
2. Membuat draf persetujuan terkait dengan
kegiatan aktualisasi
3. Melakukan diskusi dengan mentor terkait
dengan kegiatan aktualisasi
4. Meminta persetujuan mentor terkait kegiatan
aktualisasi

Waktu Pelaksanaan 27 November 2019

Bukti Fisik 1. Konsep aktualisasi


2. Draf Persetujuan
3. Catatan Diskusi
4. Surat Persetujuan

Tahap 1. Membuat konsep terkait dengan kegiatan aktualisasi

Sebelum melakukan konsultasi dengan mentor, penulis membuat konsep


rancangan aktualisasi tentang judul yang penulis ambil yaitu “Peningkatan
Pengetahuan Ibu Hamil Melalui Leaflet Tentang Triple Eliminasi di Puskesmas
Silayang” agar mudah dibaca oleh mentor.

32
(a) (b)

Gambar 2. (a) pembuatan konsep aktualisasi (b) konsep aktualisasi

Tahap 2. Membuat draf persetujuan terkait dengan kegiatan aktualisasi

Setelah membuat konsep rancangan aktualisasi penulis membuat draf


persetujuan terkait rancangan aktualisasi tersebut.

Gambar 3. Draf persetujuan kegiatan aktualisasi

33
Tahap 3. Melakukan diskusi dengan mentor terkait dengan kegiatan
aktualisasi

Pada hari Rabu tanggal 27 November 2019, saya melakukan


konsultasi dengan atasan/mentor terkait rancangan aktualisasi yang sudah saya
buat. Konsultasi dilakukan untuk meminta pendapat, masukan dan saran dari
mentor atas susunan kegiatan yang akan dilakukan. Kegiatan ini sangat penting
untuk dilakukan guna tidak terjadinya perbedaan pendapat dan persepsi antara
mentor dan penulis terkait proses pelaksanaan kegiatan. Sehingga dengan adanya
kegiatan ini dapat menyatukan persepsi, saran dan masukan untuk mencapai
pelaksanaan kegiatan yang baik dan sesuai dengan harapan serta memperoleh
dukungan dari mentor untuk terlaksananya seluruh kegiatan aktualisasi ini.

Gambar 4. Konsultasi terkait rancangan aktualisasi

34
Gambar 5. Catatan hasil diskusi dengan mentor

Tahap 4. Meminta surat persetujuan mentor terkait kegiatan aktualisasi

Setelah melakukan diskusi dengan Kepala Puskesmas, selanjutnya


Kepala Puskesmas menyetujui pelaksanaan kegiatan.

Gambar 6. Surat persetujuan mentor

35
Kegiatan 2 Membuat draf panduan untuk penyuluhan
triple eliminasi pada ibu hamil
1. Membuat draf panduan tentang triple
eliminasi
2. Membuat panduan penyuluhan terkait
pemeriksaan triple eliminasi
3. Meminta persetujuan mentor tentang draf
panduan penyuluhan tentang triple
eliminasi

Waktu Pelaksanaan 04 Desember 2019

Bukti Fisik 1. Draf penyuluhan


2. Panduan penyuluhan
3. Persetujuan mentor

Tahap 1

Pada hari rabu tanggal 4 Desember 2019, saya membuat draf terkait
dengan penyuluhan triple eliminasi pada ibu hamil.

`Gambar 7. Draf Penyuluhan

36
Tahap 2. Membuat panduan penyuluhan terkait pemeriksaan triple

eliminasi pada ibu hamil

Selain membuat draf penyuluhan, saya juga membuat panduan terkait

dengan pemeriksaan triple eliminasi

Gambar 8. Panduan penyuluhan triple eliminasi

Tahap 3. Meminta persetujuan mentor tentang draf panduan

penyuluhan terkait triple eliminasi

Pada hari Rabu 04 November 2019, Setelah membuat panduan


penyuluhan triple eliminasi, selanjutnya Kepala Puskesmas menyetujui draf
panduan dan panduan penyuluhan yang telah dibuat.

37
Gambar 9. Persetujuan mentor terkait panduan penyuluhan

Kegiatan 3 Membuat media leaflet tentang pemilahan


sampah medis dan non medis
1. Merancang desain leaflet tentang pemilhan
triple eliminasi
2. Mencetak desain leaflet
3. Meminta persetujuan atasan tentang desain
leaflet triple eliminasi
4. Mencetak leaflet

Waktu Pelaksanaan 05 s.d 07 November 2019

Bukti Fisik 1. Desain leaflet(Screenshoot)


2. Desain leaflet (Hard copy)
3. Surat Persetujuan mentor
4. Leaflet

38
Tahap 1

Pada hari kamis tanggal 05 November 2019, sebagai bahan

pertimbangan dan referensi dalam pembuatan leaflet triple eliminasi pada ibu

hamil saya terlebih dahulu membuat desain leaflet terkait triple eliminasi pada

ibu hamil.

Gambar 10. Desain Leaflet

Tahap 2

Setelah desain leaflet selesai dibuat , pada hari yang sama saya
mencetak desain leaflet yang sudah dirancang dalam bentuk hard copy untuk
meminta persetujan mentor terkait leaflet triple eliminasi pada ibu hamil.

39
Gambar 11. Desain leaflet (Hard Copy)

Tahap 3

Setelah membuat panduan penyuluhan triple eliminasi, selanjutnya


Kepala Puskesmas menyetujui draf panduan dan panduan penyuluhan yang
telah dibuat.

(a) (b)

Gambar 12. (a) Meminta persetujuan mentor (b)Surat persetujuan

40
Tahap 4. Mencetak leaflet di percetakan
Setelah leaflet selesai dibuat dan dikonsultasikan ke mentor, pada hari
Jumat 6 November 2019 saya mencetak dan memperbanyak leaflet tentang
triple eliminasi pada ibu hamil.

(a) (b)

Gambar 13. (a) Mencetak leaflet di percetakan (b) leaflet

Kegiatan 4 Pelaksanaan koordinasi dengan bidan desa


terkait pemeriksaan triple eliminasi pada ibu
hamil.
1. Melakukan koordinasi dengan bidan
desa tentang triple eliminasi
2. Membuat janji dengan bidan desa
terkait jadwal penyuluhan

Waktu Pelaksanaan 7 November 2019

Bukti Fisik 1. Catatan koordinasi


2. Jadwal penyuluhan yang di sepakati

41
Tahap 1. Melakukan koordinasi dengan bidan desa tentang triple
eliminasi

Pada hari sabtu 07 Desember 2019 saya melakukan koordinasi


dengan bidan desa di tiga jorong untuk membahas penyuluhan triple eliminasi
pada ibu hamil.

Gambar 14. Catatan koordinasi

Tahap 2. Membuat janji dengan bida desa terkait jadwal penyuluhan

Setelah berkoordinasi dengan bidan desa dibuatlah jadwal penyuluhan


yang telah di sepakati, yaitu tanggal 11 desember 2019 di jorong aur kuning,
tanggal 13 desember 2019 di jorong tigo koto dan 14 desember 2019 di
jorong batang silayang.

42
Kegiatan 5 Pembuatan instrument pertanyaan terkait triple
eliminasi pada ibu hamil
1. Mencari referensi terkait pemeriksaan triple
eliminasi pada ibu hamil
2. Membuat instrument pertanyaan terkait
pemeriksaan triple eliminasi pada ibu hamil

Waktu Pelaksanaan 09 November 2019

Bukti Fisik 1. Daftar referensi


2. Instrumen pertanyaan

Tahap 1

Pada hari sabtu tanggal 09 November 2019 saya membuat daftar


referensi terkait triple eliminasi pada ibu hamil.

Gambar 15. Daftar referensi

Tahap 2

Pada hari yang sama saya membuat instrument pertanyaan terkait


triple eliminasi pada ibu hamil.

43
Gambar 16. Instrumen Pertanyaan

Kegiatan 6 Pelaksanaan penyuluhan di tiga jorong terkait


pemeriksaan triple eliminasi pada ibu hamil

1. Menyiapkan blangko daftar hadir


2. Melakukan Tanya jawab sebelum
penyuluhan tentang triple eliminasi
3. Melakukan penyuluhan tentang
pemeriksaan triple eliminasi
4. Membagikan leaflet tentang penyuluhan
triple eliminasi kepada ibu hamil
5. Melakukan Tanya jawab sesudah
penyuluhan tentang triple eliminasi
6. Membuat laporan penyuluhan terkait triple
eliminasi

Waktu Pelaksanaan 10 s.d 19 November 2019

Bukti Fisik 1. Blangko daftar hadir


2. Catatan Tanya jawab sebelum penyuluhan
3. Video penyuluhan
4. Tanda terima leaflet
5. Catatan Tanya jawab setelah penyuluhan
6. Laporan penyuluhan

44
Tahap 1

Pada hari selasa tanggal 10 November 2019 saya mempersiapkan


blanko hadir penyuluhan yang dilakukan hari berikutnya

(a) (b)

Gambar 17. (a) Pembuatan blangko daftar hadir (b) Blangko daftar

hadir

Tahap 2

Pada tanggal 11 November 2019 saya melakukan penyuluhan di


jorong aur kuning, tanggal 13 di jorong tigo koto dan 14 di jorong batang
silayang sebelum melakukan penyuluhan saya melakukan Tanya jawab
sebelum penyuluhan kepada ibu hamil terkait pemeriksaan triple eliminasi.

45
(a) (b)

(c)

Gambar 18. (a) Catatan Tanya jawab sebelum penyuluhan jorong


aur kuning (b)Catatan Tanya jawab jorong togo koto (c) Catatan
Tanya jawab jorong batang silayang

Tahap 3

Pada hari Rabu 11 Desember 2019 saya melakukan penyuluhan di


jorong aur kuning, pada hari jumat 13 Desember 2019 saya melakukan

46
penyuluhan di jorong tigo koto, dan pada tanggal 14 Desember saya
melakukan penyuluhan di jorong batang silayang.

(a)

Gambar 19. (a) Penyuluhan di jorong aur kuning

Gambar 19. (b) Penyuluhan di jorong tigo koto

47
(c)

Gambar 19. (c) Penyuluhan di jorong batang silayang

Tahap 4. Membagikan leaflet tentang triple eliminasi pada ibu hamil

Pada hari yang sama, setelah dilakukan penyuluhan kepada ibu hamil,
saya membagikan leaflet dan meminta tanda terima leaflet yang telah
dibagikan.

48
Gambar 20. Pembagian Leaflet

Gambar 21. Tanda terima leaflet

49
Tahap 5. Catatan Tanya Jawab Sesudah Penyuluhan

Pada tanggal 11 November 2019 saya melakukan penyuluhan di


jorong aur kuning, tanggal 13 di jorong tigo koto dan 14 di jorong batang
silayang setelah melakukan penyuluhan saya melakukan Tanya jawab setelah
penyuluhan kepada ibu hamil terkait pemeriksaan triple eliminasi.

Gambar 22. Catatan sesudah penyuluhan

Tahap 6. Membuat laporan penyuluhan terkait triple eliminasi

Setelah semua kegiatan dilaksanakan saya kemudian membuat


laporan kegiatan penyuluhan triple eliminasi yang telah dilakukan.

50
Gambar 23. Laporan penyuluhan terkait triple eliminasi

Kegiatan 7 Pelaksanaan evaluasi terkait dengan pengetahuan


ibu hamil tentang triple eliminasi
1. Menganalisis hasil evaluasi tentang triple
eliminasi pada ibu hamil
Waktu pelaksanaan 16 Desember 2019
Bukti fisik 1. Laporan hasil analisis

Tahap 1. Menganalisis hasil evaluasi tentang triple eliminasi pada ibu


hamil

Setelah memberikan penyuluhan kepada ibu hamil, penulis melakukan


pencatatan Tanya jawab dengan ibu hamil dan membandingkan bagaimana
pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah di beri penyuluhan

Gambar 24. Laporan hasil analisis

51
Hasil : Setelah merekapitulasi catatan Tanya jawab maka didapatkan hasil
bahwa sebelum dilakukan penyuluhan pemeriksaan triple eliminasi
tidak satupun ibu hamil yang mengerti apa itu triple eliminasi,
Bagaimana penularan HIV, Sifilis, Hepatitis B dari ibu ke anak, serta
bagaimana cara penanggulangannya tetapi setelah dilakukan
penyuluhan di tiga jorong 77 % ibu hamil sudah mengerti.

B. FAKTOR PENDUKUNG REALISASI AKTUALISASI

Selama pelaksanaan kegiatan aktualisasi terdapat beberapa faktor-

faktor pendukung realisasi aktualisasi saat melakukan aktualisasi seperti,

dukungan penuh dan semangat dari mentor untuk mendukung kegiatan yang

akan dilaksanakan, memberikan masukan dan saran serta mau meluangkan

waktu ditengah kesibukannya. Selain dukungan mentor, dukungan para rekan

kerja juga sangat membantu. Mentor yang bersedia membimbing dan memberi

masukan dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang dilakukan serta rekan

kerja yang lain yang mempermudah kegiatan aktualisasi sehingga realisasi

dapat berjalan lancar.

C. FAKTOR PENGHAMBAT REALISASI AKTUALISASI

Selain faktor pendukung, juga terdapat beberapa faktor-faktor pengahambat

realisasi aktualisasi saat melakukan aktualisasi seperti, sulitnya mengatur

52
jadwal dengan mentor untuk bimbingan aktualisasi karena mentor banyak

mengikuti pertemuan, dala tahap memberikan sosialisasi mengenai triple

eliminasi ke peserta harus menyesuaikan social budaya, suku, pendidikan

sehingga dapat menyesuaikan bahasa yang akan digunakan ke pasien dan

sulitnya medan yang dilalui untuk turun ke lapangan dikarenakan cuaca yang

selalu hujan.

53
BAB IV
ANALISA

A. REALISASI AKTUALISASI DAN KETERKAITAN DENGAN


SUBSTANSI MATA PELATIHAN

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan

Pelatihan Dasar Prajabatan Pegawai Negeri Sipil, ditetapkan bahwa salah satu

jenis latihan dasar yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari

ASN menjadi profesional seperti tersebut di atas adalah latihan dasar calon PNS.

Latihan dasar ini dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai dasar profesi PNS.

Kompetensi ini yang kemudian berperan dalam membentuk karakter PNS yang

kuat, yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani

masyarakat.

Dalam Undang Undang No.5 tahun 2014, tentang Aparatur Sipil Negara

(ASN) mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan pendidikan

dan pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1

tahun masa percobaan. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk membangun

integrasi moral, kejujuran, semangat dan motivasi, nasionalisme dan kebangsaan,

karakter pribadi yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat

profesionalisme serta kompetensi bidang. Dengan demikian UU ASN

mengedepankan penguatan nilai nilai dan pengembangan karakter dalam

mencetak PNS.

Pemahaman akan nilai-nilai dasar PNS besar perannya dalam rangka mewujudkan

PNS yang bekerja secara profesional, efektif dan efisien. Pemahaman ini adalah

langkah awal dari internalisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS dalam

54
menjalankan fungsi jabatannya bukan hanya ketika dalam masa pelatihan dasar,

tetapi diharapkan dapat terus dilaksanakan hingga berakhir masa kerja

seorangPNS.

Nilai-nilai dasar PNS yang disampaikan pada saat sesi on campus adalah

materi mengenai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan

anti korupsi serta manajemen ASN, pelayanan publik dan Whole Of Government

(WOG).

1. Persetujuan Mentor terkait dengan kegiatan aktualisasi

a. Membuat konsep terkait dengan kegiatan aktualisasi

Membuat konsep dilakukan agar saya bisa lebih terjadwal dalam

melaksanakan kegiatan aktualisasi ini, pembuatan konsep mengacu kepada

rancangan aktualisasi yang telah saya buat sebelumnya dimana jadwal dalam

konsep ini juga mengacu kepada jadwal habituasi yang telah ditentukan oleh

panitia. dalam pembuatan konsep aktualisasi ini saya melakukan dengan jujur,

cermat, teliti dan akurat dan bertanggung jawab(komitmen mutu, etika public

dan akuntabilitas)

b. Membuat draf persetujuan terkait dengan kegiatan aktualisasi

Sebelum surat persetujuan diberikan kepada kepala puskesmas/mentor,

saya membuat draf persetujuan terlebih dahulu unutk dikonsultasikan kepada

kepala puskesmas/mentor saya,

Pembuatan draf persetujuan ini berguna untuk surat persetujuan yang akan

ditandatangani oleh mentor. Dalam membuat draf persetujuan saya akan

55
melakukannya dengan jujur, cermat, teliti, dan bertanggung jawab (komitmen

mutu, etika public, akuntabilitas dan anti korupsi ).

c. Melakukan diskusi dengan mentor terkait dengan kegiatan aktualisasi

Konsultasi dilakukan untuk meminta pendapat, masukan dan saran dari

mentor atas susunan kegiatan yang akan dilakukan. Kegiatan ini sangat penting

untuk dilakukan guna tidak terjadinya perbedaan pendapat dan persepsi antara

mentor dan penulis terkait proses pelaksanaan kegiatan. Sehingga dengan adanya

kegiatan ini dapat menyatukan persepsi, saran dan masukan untuk mencapai

pelaksanaan kegiatan yang baik dan sesuai dengan harapan serta memperoleh

dukungan dari mentor untuk terlaksananya seluruh kegiatan aktualisasi ini. (Etika

Publik, taat aturan).Dalam Menyampaikan maksud dan tujuan serta meminta

dukungan dari atasan tentang rencana kegiatan aktualisasi dilakukan dengan

penuh sopan santun, jujur, hormat, informasi yang diberikan jelas, penuh

tanggung jawab dan komukasi yang efektif, sikap ini sesuai dengan (Etika Publik

dan akuntabilitas). Dalam melakukan diskusi dengan mentor terkait dengan

rancangan aktualisasi saya akan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan

benar (Nasionalisme).

d. Meminta persetujuan mentor terkait kegiatan aktualisasi

Setelah adanya kesepakatan dengan atasan maka dilakukan penyampaian

aktualisasi yang akan dilaksanakan selama masa off campus dengan sopan dan

menerima kritikan serta saran dari pimpinan, sekaligus meminta izin pelaksanaan

kegiatan aktualisasi. Beberapa kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan telah

didiskusikan bersama atasan saya perbaiki sesuai dengan saran dan kritikan dari

56
pimpinan. Setelah saya memperbaiki saya kembali menemui pimpinan untuk

meminta izin dan persetujuan untuk melakukan aktualisasi yang telah

disampaikan sebelumnya kepada pimpinan. (Akuntabilitas dan Etika Publik).

2. Pembuatan draf panduan untuk penyuluhan triple eliminasi pada ibu

hamil

a. Membuat draf panduan tentang triple eliminasi pada ibu hamil


Setelah saya mendapat beberapa referensi yang menurut saya bagus, saya

mulai menyusun draf panduan yang saya buat dengan menentukan jadwal dan

tempat dilakukan penyuluhan dan berisi uraian tentang latar belakang, tujuan,

tahapan kegiatan penyuluhan, kemudian dalam membuat draf panduan saya

melakukan dengan cermat dan teliti dan bertanggung jawab (Etika Publik)..

b. Membuat panduan penyuluhan terkait pemeriksaan triple


eliminasi pada ibu hamil
Setelah saya mendapat beberapa referensi dari internet yang menurut saya

bagus, saya mulai membuat panduan penyuluhan. kemudian dalam membuat

panduan penyuluhan saya melakukan dengan cermat dan teliti dan bertanggung

jawab (Etika Publik).

c. Meminta persetujuan mentor tentang draf panduan penyuluhan


tentang triple eliminasi
Setelah draf panduan dan panduan penyuluhan selesai pada hari yang

sama saya melakukan konsultasi bersama mentor Dalam melakukan konsultasi

dengan mentor dengan bersikap sopan dan santun (Etika Publik) dengan cara

tutur kata yang baik serta berpakaian rapi dan sopan untuk menghargai mentor

satu sama lain mencerminkan kita di negara yang baik sehingga bisa menjadi

contoh bagi masyarakat. Kegiatan ini sangat penting untuk dilakukan guna tidak

57
terjadinya perbedaan pendapat dan persepsi antara mentor dan penulis terkait

proses pelaksanaan kegiatan. Sehingga dengan adanya kegiatan ini dapat

menyatukan persepsi, saran dan masukan untuk mencapai pelaksanaan kegiatan

yang baik dan sesuai dengan harapan serta memperoleh dukungan dari mentor

untuk terlaksananya seluruh kegiatan aktualisasi ini. (Etika Publik, taat aturan).

Dalam Menyampaikan maksud dan tujuan serta meminta dukungan dari atasan

tentang rencana kegiatan aktualisasi dilakukan dengan penuh sopan santun, jujur,

hormat, informasi yang diberikan jelas, penuh tanggung jawab dan komukasi

yang efektif, sikap ini sesuai dengan (Etika Publik dan akuntabilitas). Dalam

melakukan diskusi dengan mentor terkait dengan rancangan aktualisasi saya akan

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (Nasionalisme).

3. Pembuatan leaflet tentang pemeriksaan triple eliminasi pada ibu


hamil
a. Merancang desain leaflet tentang triple eliminasi

Saya mulai merancang leaflet. Dalam pembuatan leaflet, saya mencari

referensi untuk pembuatan leaflet di internet yang saya lakukan secara mandiri

(Anti Korupsi, mandiri) . Setelah saya mendapat beberapa referensi yang

menurut saya bagus, saya mulai mendesain leaflet dan menyusun leaflet yang saya

buat semenarik mungkin dan sebagus mungkin (Komitmen Mutu, Inovasi). Dan

juga saya meminta beberapa saran untuk leaflet yang saya buat dengan rekan kerja

saya yang ada di ruangan.

58
b. Mencetak desain leaflet

Setelah selesai merancang desain leaflet saya mencetak leaflet dalam

bentuk hard copy untuk didiskusikan dengan mentor. Hal ini dilakukan dengan

cermat.(Etika Publik). Agar leaflet yang saya desain dapat di mengerti oleh ibu

hamil atau peserta penyuluhan. Sehingga dengan adanya kegiatan ini dapat

menyatukan persepsi, saran dan masukan untuk mencapai pelaksanaan kegiatan

yang baik dan sesuai dengan harapan serta memperoleh dukungan dari mentor

untuk terlaksananya seluruh kegiatan aktualisasi ini. (Etika Publik, taat

aturan). Dalam Menyampaikan maksud dan tujuan serta meminta dukungan dari

atasan tentang rencana kegiatan aktualisasi dilakukan dengan penuh sopan

santun, jujur, hormat, informasi yang diberikan jelas, penuh tanggung jawab dan

komukasi yang efektif, sikap ini sesuai dengan (Etika Publik dan

akuntabilitas). Dalam melakukan diskusi dengan mentor terkait dengan

rancangan aktualisasi saya akan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan

benar (Nasionalisme).

c. Meminta persetujuan mentor tentang desain leaflet triple eliminasi

Setelah leaflet selesai saya kemudian mendiskusikannya dengan atasan dalam

melakukan konsultasi dengan mentor dengan bersikap sopan dan santun (Etika

Publik) dengan cara tutur kata yang baik serta berpakaian rapi dan sopan untuk

menghargai mentor satu sama lain (Nasionalisme, diskusi), Kemudian atasan

memberikan masukan dan ide untuk media leaflet yang sudah saya buat.

59
b. Mencetak leflet di percetakan

kemudian hari berikutnya setelah leaflet saya di setujui saya

memperbanyak leaflet untuk dibagikan saat penyuluhan. Hal ini dilakukan dengan

cermat.(Etika Publik). Agar leaflet yang dibagikan dapat dimengerti bagi ibu

hamil/ peserta penyuluhan. Dalam mencetak leaflet saya menggunakan dana

pribadi supaya tidak membebani instansi dalam proses pelaksanaan rancangan

aktualisasi (Anti Korupsi).

4. Pelaksanaan koordinasi dengan bidan desa tentang triple eliminasi

a. Melakukan koordinasi dengan bidan desa tentang triple eliminasi

Setelah leaflet selesai saya kemudian melakukan koordinasi dengan bidan

desa di tiga jorong untuk meminta persetujuan bidan desa untuk melakukan

penyuluhan terkait pemeriksaan triple eliminasi pada ibu hamil. Dalam melakukan

konsultasi dengan bidan desa dengan bersikap Sopan dan santun (Etika Publik)

dengan cara tutur kata yang baik serta berpakaian rapi dan sopan untuk

menghargai bidan desa satu sama lain (Nasionalisme, diskusi),

b. Membuat janji dengan bidan desa terkait jadwal penyuluhan

kemudian saya mendiskusikan jadwal penyuluhan triple eliminasi dengan

bidan desa. Dalam melakukan konsultasi dengan bidan desa dengan bersikap

Sopan dan santun (Etika Publik) dengan cara tutur kata yang baik serta

berpakaian rapi dan sopan untuk menghargai bidan desa satu sama lain

(Nasionalisme, diskusi),

60
5. Pembuatan instrument pertanyaanterkait pemeriksaan triple eliminasi
pada ibu hamil
a. Mencari referensi terkait pemeriksaan triple eliminasi pada ibu hamil

Saya mulai merancang dan membuat konsep kegiatan penyuluhan tentang

triple eliminasi pada ibu hamil, saya mencari referensi materi penyuluhan di

internet yang saya lakukan secara mandiri (Anti Korupsi, mandiri) guna untuk

membantu tersusun nya panduan penyuluhan triple eliminasi yang sesuai dengan

ketentuan.

b. Membuat instrument pertanyaan terkait pemeriksaan triple eliminasi


pada ibu hamil

Setelah saya mencari referensi terkait pemeriksaan triple eliminasi pada

ibu hamil, saya kemudian membuat instrumen pertanyaan terkait pemeriksaan triple

eliminasi pada ibu hamil. Saya akan membuat instrumen dengan jujur (Anti

korupsi) dan bertanggungjawab (Akuntabilitas)

6. Pelaksanaan penyuluhan di tiga jorong terkait pemeriksaan triple


eliminasi pada ibu hamil
a. Menyiapkan blangko daftar hadir penyuluhan
Seblum saya mulai melakukan penyuluhan, terlebih dahulu yang saya

lakukan adalah membuat blanko daftar hadir dan tanda terima leaflet secara mandiri

( anti korupsi, mandiri).

b. Melakukan tanya jawab sebelum penyuluhan triple eliminasi


Sebelum saya menyampaikan materi penyuluhan, saya akan mengajukan

pertanyaan terkait triple eliminasi. Dalam bertanya dan menjawab pertanyaan saya

61
akan melakukan dengan sopan dan santun (Etika Publik) dan tidak diskriminatif

(Nasionalisme).

c. Melakukan penyuluhan terkait pemeriksaan triple eliminasi pada ibu

hamil

Setelah itu saya melakukan penyuluhan sesuai dengan tempat dan waktu

yang telah ditentukan dan dalam penyampaian materi saya menggunakan bahasa

Indonesia yang baik dan benar dan dilakukan secara profesional (Nasionalisme,

cinta tanah air) ( etika public, intergritas tinggi) dalam menyampaikan materi

penyuluhan dengan disertakan leaflet sebagai media penyuluhan.

d. Membagikan leaflet tentang penyuluhan triple eliminasi pada ibu hamil

Dalam pembagian leaflet saya akan melakukan dengan sopan santun,

Tanggung jawab, efektif, bekerja keras dan tepat waktu (Akuntabilitas, Etika

publik, dan komitmen mutu)

e. Melakukan Tanya jawab sesudah penyuluhan

Setelah saya menyampaikan materi penyuluhan, saya akan mengajukan

pertanyaan terkait triple eliminasi kembali. Dalam bertanya dan menjawab

pertanyaan saya akan melakukan dengan sopan dan santun (Etika Publik) dan

tidak diskriminatif (Nasionalisme).

f. Membuat laporan penyuluhan terkait triple eliminasi

Laporan hasil saya buat dengan sebenar-benarnya berdasarkan data dan

hasil yang saya peroleh selama melakukan kegiatan aktualisasi di puskesmas

(Anti Korupsi, jujur).

62
7. Pelaksanaan evaluasi terkait dengan pengetahuan ibu hamil tentang

triple eliminasi

a. Menganalisis hasil evaluasi tentang triple eliminasi pada ibu hamil

Kegiatan terakhir yang saya lakukan adalah evaluasi terhadap

peningkatan pengetahuan ibu hamil melalui leaflet tentang triple eliminasi.

Hal ini dilakukan dengan sopan dan santun, tanggung jawab, dan konsisten

dalam melakukan evaluasi agar dapat berjalan baik dan benar. (etika

public,sopan, akuntabilitas, tanggung jawab dan konsisten).

B. REALISASI AKTUALISASI DAN KONTRIBUSI TERHADAP VISI

MISI ORGANISASI

Pada kegiatan pertama yaitu tahap persetujuan mentor terkait dengan

kegiatan aktualisasi. konsultasi bersama mentor yang berisi uraian tentang

kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan selama habituasi dan kegiatan yang

dilakukan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang triple

eliminasi melalui leaflet di puskesmas silayang ini telah berkontribusi terhadap

pencapaian Misi puskesmas No.3 yaitu memberdayakan masyarakat untuk

meningkatkan kemandirian untuk mengatasi masalah kesehatan.

Pada kegiatan kedua yaitu pembuatan draf panduan untuk penyuluhan

treiple eliminasi pada ibu hamil. Pembuatan draf panduan sebagai prosedur

dalam melakukan penyuluhan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan

dengan baik dan lancar. Kegiatan ini telah berkontribusi terhadap pencapai

Misi puskesmas No.3 yaitu memberdayakan masyarakat untuk

meningkatkan kemandirian untuk mengatasi masalah kesehatan.

63
Pada kegiatan ketiga yaitu pembuatan Leaflet tentang pemeriksaan triple

eliminasi pada ibu hamil sebagai media yang digunakan dalam melakukan

penyuluhan. Kegiatan ini telah berkontribusi pada Misi puskesmas No.3

yaitu memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan kemandirian

untuk mengatasi masalah kesehatan.

Pada Kegiatan Keempat, yaitu pelaksanaan koordinasi dengan bidan desa

terkait pemeriksaan triple eliminasi pada ibu hamil Kegiatan ini dapat

berkontribusi pada Misi puskesmas No.3 yaitu memberdayakan

masyarakat untuk meningkatkan kemandirian untuk mengatasi masalah

kesehatan.

Pada kegiatan kelima yaitu Pembuatan instrument pertanyaan terkait

pemeriksaan triple eliminasi pada ibu hamil. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi

berupa pertanyaan tentang triple eliminasi dimaksudkan untuk meningkatkan

pengetahuan ibu hamil supaya melakukan pemeriksaan ke puskesmas.

kegiatan ini telah berkontribusi terhadap Misi puskesmas No.3 yaitu

memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan kemandirian untuk

mengatasi masalah kesehatan.

Pada kegiatan keenam, yaitu melakukan pelaksanaan penyuluhan di

tiga jorong terkait pemeriksaan triple eliminasi pada ibu hamil Pelaksanaan

kegiatan aktualisasi berupa penyuluhan tentang peningkatan pengetahuan ibu

hamil tentang triple eliminasi dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan

ibu hamil supaya melakukan pemeriksaan ke puskesmas. kegiatan ini telah

berkontribusi terhadap Misi puskesmas No.3 yaitu memberdayakan

64
masyarakat untuk meningkatkan kemandirian untuk mengatasi masalah

kesehatan.

Pada kegiatan terahir yaitu, Pelaksanaan evaluasi terkait dengan

pengetahuan ibu hamil tentang triple eliminasi. Setelah pelaksanaan realisasi

ini, dapat meningkatkan pelayanan puskesmas dalam hal pengetahuan pasien,

pasien mendapatkan pengetahuan mengenai pemeriksaan triple eliminasi

maupun pemeriksaan di laboratorium kesehatan. kegiatan ini telah

berkontribusi terhadap Misi puskesmas No.3 yaitu memberdayakan

masyarakat untuk meningkatkan kemandirian untuk mengatasi masalah

kesehatan.

C. REALISASI AKTUALISASI DAN PENGUATAN NILAI-NILAI

ORGANISASI

Kegiatan pertama, yaitu tahap persetujuan mentor terkait dengan kegiatan

aktualisasi. konsultasi bersama mentor yang berisi uraian tentang kegiatan

aktualisasi yang akan dilakukan selama habituasi sehingga kegiatan yang

dilakukan dapat sesuai dengan pedoman yang dibuat dalam melakukan pelayanan

kepada masyarakat Dalam melakukan kegiatan konsultasi dengan dengan

mentor telah berkaitan nilai yang terkandung dalam organisasi yaitu

akuntabel

Kegiatan Kedua yaitu pembuatan draf panduan untuk penyuluhan treiple

eliminasi pada ibu hamil. Pembuatan draf panduan sebagai prosedur dalam

melakukan penyuluhan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan baik dan

65
lancar. Kegiatan ini telah berkontribusi terhadap pencapai Tahapan kegiatan ini

bertujuan untuk mengedepankan nilai puskesmas yaitu Inovatif

Kegiatan ketiga, pembuatan Leaflet tentang pemeriksaan triple eliminasi pada

ibu hamil sebagai media yang digunakan dalam melakukan penyuluhan. Kegiatan

ini telah berkontribusi pada nilai puskesmas yaitu Inovatif

Kegiatan keempat, Pada Kegiatan Keempat, yaitu pelaksanaan koordinasi

dengan bidan desa terkait pemeriksaan triple eliminasi pada ibu hamil Kegiatan

ini dapat berkontribusi pada nilai puskesmas yaitu Inovatif.

Kegiatan kelima, Pada kegiatan kelima yaitu Pembuatan instrument

pertanyaan terkait pemeriksaan triple eliminasi pada ibu hamil. Pelaksanaan

kegiatan aktualisasi berupa pertanyaan tentang triple eliminasi dimaksudkan untuk

meningkatkan pengetahuan ibu hamil supaya melakukan pemeriksaan ke

puskesmas. kegiatan ini telah berkontribusi terhadap nilai puskesmas yaitu

Inovatif.

Kegiatan keenam, melakukan pelaksanaan penyuluhan di tiga jorong terkait

pemeriksaan triple eliminasi pada ibu hamil Pelaksanaan kegiatan aktualisasi

berupa penyuluhan tentang peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang triple

eliminasi dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil supaya

melakukan pemeriksaan ke puskesmas. kegiatan ini telah berkontribusi terhadap

nilai puskesmas yaitu Inovatif.

Pada kegiatan terahir yaitu, Pelaksanaan evaluasi terkait dengan pengetahuan

ibu hamil tentang triple eliminasi. Setelah pelaksanaan realisasi ini, dapat

66
meningkatkan pelayanan puskesmas dalam hal pengetahuan pasien, pasien

mendapatkan pengetahuan mengenai pemeriksaan triple eliminasi maupun

pemeriksaan di laboratorium kesehatan. kegiatan ini telah berkontribusi terhadap

nilai puskesmas yaitu Inovatif

67
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam pelaksanaan realisasi penyuluhan terhadap ibu hamil mengenai

pemeriksaan triple eliminasi di wilayah UPT puskesmas silayang telah berjalan

baik dan konsisten. Pelaksanaan kegiatan ini telah terlaksana sesuai dengan

rencana yang telah disusun sebelumnya. Hasil kegiatan yang ingin dicapai yaitu

adanya peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang triple eliminasi melalui leaflet,

meskipun kegiatan penyuluhan dilakukan ditempat yang berbeda sehingga

mempunyai patokan yang terstruktur didalam menegakkan diagnosis penyakit

menular pada ibu dan bayi. Serta penyuluhan pemeriksaan triple eliminasi yang

dilakukan kepada pasien sebagai bentuk tanggung jawab pranata laboratorium

kesehatan kepada pasien dalam memberikan pengetahuan mengenai pemeriksaan

dilaboratorium yang membuat pasien mengetahui tentang pemeriksaan triple

eliminasi.

B. SARAN

Diharapkan setelah realisasi aktualisasi peningkatan pengetahuan ibu hamil

melalui leaflet tentang triple eliminasi, semua pasien yang akan diperiksa triple

eliminasi akan mengerti tujuan dilakukan pemeriksaan tersebut dan diharapkan

agar pengelola program triple eliminasi bisa bekerja sama dengan lintas program

sehingga dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada pasien.

68
DAFTAR PUSTAKA

LembagaAdministrasi Negara. 2015. Akuntabilitas. Modul Pendidikan dan

Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: LembagaAdministrasi Negara

LembagaAdministrasi Negara. 2015. Nasionalisme. Pendidikan dan Pelatihan

Prajabatan Golongan III. Jakarta: LembagaAdministrasi Negara.

LembagaAdministrasi Negara. 2015. EtikaPublik. Modul Pendidikan dan

Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: LembagaAdministrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. KomitmenMutu. Modul Pendidikan dan

PelatihanPrajabatanGolongan III. Jakarta: LembagaAdministrasi Negara.

LembagaAdministrasi Negara. 2015. Anti Korupsi. Modul Pendidikan dan

Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: LembagaAdministrasi Negara

LembagaAdministrasi Negara. 2017. Modul pelatihan dasar calon PNS. Pelayanan

public. Jakarta: LembagaAdministrasi Negara

LembagaAdministrasi Negara. 2017. Modul pelatihan dasar calon PNS. Whole of

Government.. Jakarta: LembagaAdministrasi Negara

69
BIODATA PENULIS

Nama : Chiristina Malau, A.Md.AK


Tempat/Tanggal Lahir : Lubuk Sikaping/26 Oktober 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Protestan
Pendidikan : DIII Analis Kesehatan
Pekerjaan : Pranata Laboratoriu Kesehatan Terampil
Pangkat/Golongan : Pengatur / IIc
NIP : 10091026 201902 2 004
Tempat Tugas : UPT Puskesmas Silayang
Alamat : Jl By Pass Tampuniak
Email : Christinamalau944@yahoo.com
No. HP : 081362816994

70

Anda mungkin juga menyukai