Anda di halaman 1dari 22

RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PEMILAHAN SAMPAH MEDIS DAN NON


MEDIS MELALUI PENYULUHAN DI PUSKESMAS PINTU
PADANG KECAMATAN MAPAT TUNGGUL
KABUPATEN PASAMAN

DISUSUN OLEH:
CYNTIA RAMADANI, A.Md.Kes
KELAS/ No. URUT ABSENSI : A70/ 6

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


AGKATAN LXX

KEMENTERIAN DALAM NEGERI


PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
2019
A. LATAR BELAKANG
Sebagai perwujudan reformasi kepegawaian Aparatur Sipil Negara yang
berorientasi pada pelayanan publik secara profesional dengan selalu
mengedepankan kepentingan Negara, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu menjalankan kebijakan publik
dan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai
perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD RI
1945, di bentuklah peraturan tentang ASN dalam UU No. 5 Tahun 2014
sebagai landasan operasional tentang Aparatur Sipil Negara.
Pola baru yang sekarang ini sedang diterapkan oleh Lembaga Administrasi
Negara (LAN) adalah Pendidikan Dasar CPNS dengan pola ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
ditetapkan bahwa salah satu jenis Pendidikan Dasar CPNS tahun 2019. Diksar
ini dilaksanakan dalam rangka membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS
yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat
serta berdaya saing.Serta PERKA LAN No 15 Tahun 2015 tentang pedoman
penyelenggaraan Pendidikan Dasar (DIKSAR) CPNS GOLONGAN II.
Undang-undang nomor : 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
mengamanahkan kepada pemerintah daerah untuk dapat mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahannya akan tetapi masih dalam sistem dan
prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Puskesmas merupakan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang
bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada satu
atau bagian wilayah kecamatan. Pusat Kesehatan Masyarakat berfungsi
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya
Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama. Puskesmas merupakan Unit
Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dinas kesehatan Kabupaten/Kota, sehingga
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya akan mengacu pada kebijakan
pembangunan kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bersangkutan,
yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah daerah
(RPJMD) dan Rencana Lima Tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Adanya berbagai sarana pelayanan kesehatan baik rumah sakit, klinik
maupun puskesmas, akan menghasilkan limbah baik cair maupun padat.
Limbah padat puskesmas adalah semua limbah puskesmas yang berbentuk
padat akibat kegiatan yang terdiri dari limbah medis dan non medis, untuk
mengantisipasi terjadinya infeksi terhadap petugas maupun masyarakat
sekitar dibutuhkan pengolahan sampah tersebut dengan baik, dimulai dengan
pemilahan yang bertujuan untuk memisahkan antara tempat penampungan
sampah medis dan non medis, hal ini di lakukan agar sampah tidak
bercampur dan menimbulkan efek negatif kedepannya.
Pengolahan sampah medis yang paling utama untuk menurunkan
potensi bahaya adalah dengan pemilahan sampah antara sampah medis dan
non medis. Hal ini banyak terjadi di pelayanan kesehatan tingkat
Puskesmas belum menjalaninya. Potensi bahaya yang paling sering terjadi
adalah petugas kesehatan yang tertusuk benda tajam seperti jarum suntik
karena tercampurnya antara sampah medis dan non medis. Dengan
dilakukannya pemilahan sampah dapat mengurangi potensi bahaya tersebut.
Pemilahan sampah di pelayanan kesehatan dapat dilakukan dengan
penyediaan tempat sampah yang sesuai standar kesehatan yaitu terpisahnya
antara sampah medis dan non medis.
UPT Puskesmas Pintu Padang adalah puskesmas rawat inap dengan
kategori pedesaan, unit pelaksana teknik Dinas Kesehatan Kabupaten
Pasaman yang bertanggung jawab menyelenggarakan Pembangunan
Kesehatan di wilayah Kecamatan Mapat Tunggul. Dalam melakukan
pelayanan kesehatan Puskesmas Pintu Padang sangat berpotensi
menghasilkan sampah medis dari unit pelayanan seperti poli umum, poli gigi,
poli KIA, poli Farmasi, dll yang tidak dilakukan pengolahan sampah seperti
pemilahan sampah. Hal ini dapat mengurangi tingkat derajat kesehatan yang
ada di wilayah kerja. Jika tidak dilakukan pengolahan sampah medis yang
pertama yaitu pemilahan sampah medis dan non medis dengan baik maka
akan menghambat proses pelayanan di Puskesmas sehingga berdampak
kepada buruknya mutu pelayanan di Puskesmas tersebut terutama di Bidang
Kesehatan lingkungan. Salah satu pelayanan penunjang puskesmas yaitu
pelayanan kesehatan lingkungan yang diartikan sebagai upaya penyehatan
dan pengawasan lingkungan puskesmas yang mungkin berisiko menimbulkan
penyakit dan atau gangguan kesehatan bagi masyarakat sehingga terciptanya
derejat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya.
Puskesmas Pintu Padang dalam pemilahan sampah medis dan non
medis masih belum optimal disebabkan oleh beberapa factor yaitu perilaku
tenaga kesehatannya yang masih belum membiasakan diri untuk melakukan
pemilahan sampah medis dan non medis secara benar karena jika sampah
medis dan non medis tidak dipisahkan sesuai dengan karakteristiknya akan
menyebab penyebaran penyakit baik ke tenaga medis, pasien dan
masyarakat. Dengan alasan tersebut diatas maka penulis menyusun
rancangan aktualisasi ini dengan judul “Optimalisasi Pemilahan Sampah
Medis dan Non Medis Melalui Penyuluhan di Puskesmas Pintu Padang
Kecamatan Mapat Tunggul”
B. Deskripsi Singkat Lokus
1. Gambaran Umum Puskesmas Pintu Padang

Puskesmas Pintu Padang merupakan puskesmas yang terletak di


Kecamatan Mapat Tunggul Kabupaten Pasaman, dengan luas wilayah kerja ±
60,529 Km2, wilayah Kecamatan Mapat Tunggul bergelombang dan
perbukitan dengan batas wilayah:
• Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Rao Utara dan Rao Selatan.
• Sebelah Timur berbatasan Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau.
• Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Madina Provinsi Sumatera
Utara
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Mapat Tunggul Selatan
Kecamatan Mapat Tunggul terdiri dari 3 nagari dan 15 jorong
dengan jumlah penduduk 10.533 jiwa.
Tabel 1
Data Nagari dan Jorong di wilayah kerja Puskesmas Pintu Padang

No Nagari Jorong
1 Pintu Padang - Pintu Padang
- Koto Sawah
- Malancar
2 Guo Siayuang - Guo Siayuang
- Lubuk Gadang
- Marapan
3 Muara Tais - Rumbai
- Benai
- Kampung Tengah
- Muara Tais
- Sei.Belut
- BT.Busuk
- Sibintayan
- Kubu Baru
- Soma

2. Sumber Daya Puskesmas


Data tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Pintu Pada dapat
terlihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2
Data Tenaga Kesehatan Puskesmas Pintu Padang

No Tenaga Kesehatan Jumlah


1 Dokter Umum 2
2 Dokter Gigi 1
3 Bidan 4
4 Perawat 9
5 Perawat Gigi 2
6 Farmasi 1
7 Gizi 0
Kesmas 3
9 Kesehatan Lingkungan 1
10 Analis Laboratorium 2
Jumlah 25

Pembiayaan kegiatan Puskesmas Pintu Padang bersumber dari 2


sumber pembiayaan yaitu APBN JKN dan Dana BOK. Semua kegiatan
Puskesmas Pintu Padang digunakan untuk semua kegiatan ke Lapangan
dalam bentuk UKBM dan kebutuhan operasional Puskesmas yang
mendukung pencapaian program Puskesmas Pintu Padang.
3. Visi dan Misi Puskesmas
a. Visi
“ Mewujudkan Puskesmas Pintu Padang sebagai pusat pelayanan
kesehatan yang berkualitas menuju masyarakat Mapat Tunggul sehat
secara mandiri, berbudaya dan agamais ”
b. Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan tiga misi pembangunan
kesehatan sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan kesehatan secara adil, merata, dan terjangkau
oleh masyarakat
2. Menjadikan masyarakat sehat mandiri
3. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
c. Nilai-Nilai Puskesmas Pintu Padang
P = Prima
I = Inovatif
S = Senyum
A = Amanah
N = Nyaman
G = Giat
4. Tugas Pokok dan Fungsi
Puskesmas merupakan pusat kesehatan masyarakat yang berfungi
melayani masyarakat. Tidak hanya untuk masyarakat yang sakit tapi juga
untuk masyarakat sehat untuk melakukan konseling. Puskesmas di pimpin
oleh seorang kepala Puskesmas yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Dinas Kesehatan. Di Puskesmas sebagai tenaga Sanitarian
Terampil penulis mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :
1. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan
2. Melakukan pengamatan kesehatan lingkungan
3. Melakukan pengawasan kesehatan lingkungan
4. Melakukan pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kualitas
kesehatan lingkungan
5. Membuat karya tulis atau karya ilmiah di bidang kesehatan
lingkungan.
6. Menerjemahkan/menyadur buku dan bahan lainnya dibidang
kesehatan lingkungan
7. Membimbing sanitarian di bawah jenjang jabatannya
8. Membuat buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di
bidang kesehatan lingkungan
9. Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang kesehatan
lingungan
10. Mengajar atau melatih yang berkaitan dengan bidang kesehatan
lingkungan
11. Mengikuti seminar/lokakarya di bidang kesehatan
lingkungan/kesehatan
12. Menjadi anggota organisasi profesi bidang kesehatan lingkungan
13. Menjadi anggota tim penilai jabatan fungsional sanitarian
14. Melaksanakan kegiatan lintas program dan lintas sektoral
5. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Puskesmas ( Terlampir ).
6. Penetapan Role Model
Role model (Teladan) artinya orang yang
berperan sebagai pemberi contoh mengenai apa yang
disampaikannya kepada orang lain. Dalam hal ini,
semua orang bisa menjadi role model bagi orang lain.
Seseorang yang yang dijadikan role model adalah
seseorang yang menjadi panutan atau contoh untuk
melakukan suatu tindakan kearah yang lebih baik,
baik itu dilingkungan Puskesmas maupun dilingkungan masyarakat.
Sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil penulis perlu mencontoh
kepada seorang role model yang nantinya bisa penulis tiru dalam kehidupan
sehari-hari tujuan nya agar penulis bisa menjadi seorang Apratur Sipil
Negara yang bisa menerapakan nilai-nilai ANEKA. Maka dari itu penulis
menunjuk Sebagai role model yang penulis tetapkan pada unit kerja UPT
Puskesmas Pintu Padang Kabupaten Pasaman yaitu Ibu kepala Puskesmas.
Alasan penulis menetapkan Kepala Puskesmas Pintu Padang sebagai Role
Model disebabkan karena penulis melihat dan memperhatikan kegiatan
sehari-hari beliau. Kepala Puskesmas merupakan sosok yang sangat disiplin
dan mempunyai komitmen mutu yang tinggi. Beliau merupakan sosok
pimpinan yang baik untuk ditiru oleh staf Puskesmas.
Kepala Puskesmas dalam mengemban tugasnya sangat
bertanggungjawab dalam membimbing stafnya dan tidak membeda-
bedakan. Apabila ada kesalahan yang dilakukan oleh stafnya dalam
mengerjakan tugas, beliau selalu mengarahkan dengan etika publik yang
baik. Sebagai kepala Puskesmas beliau tidak hanya memerintah tetapi juga
membimbing semua staf untuk menjadi tenaga kesehatan yang profesional.
Selain itu kepala puskesmas mampu memberi contoh, bukan hanya dengan
kata-kata tapi juga ditunjukkan dengan perbuatan.
C. PENETAPAN ISU
Beberapa isu yang akan penulis jadikan sebagai bahan rancangan untuk
aktualisasi ditempat kerja penulis adalah :
1. Belum optimalnya pemilahan sampah medis dan non medis di
Puskesmas.
2. Kurang optimalnya kinerja petugas kebersihan di puskesmas.
3. Belum optimalnya pengawasan sanitasi tempat-tempat umum di wilayah
kerja Puskesmas.
Bedasarkan Isu diatas dicari isu prioritas dengan menggunakan metode
AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematika, Layak).
Tabel 3
Penetapan Isu
No Isu Aktual Kriteria Skor Rangking
A K P L
1 Belum adanya 5 4 5 5 19 I
pemilahan sampah
medis dan non
medis di Puskesmas
2 Belum optimalnya 3 3 4 4 14 II
kinerja petugas
kebersihan di
puskesmas.

3 Belum optimalnya 3 3 3 3 12 III


pengawasan sanitasi
tempat-tempat
umum di wilayah
kerja Puskesmas
Keterangan :
A. Skala Nilai 1 s/d 5
B. A = Aktual
C. B = Kekhalayakan
D. P = Problematika
E. L : Layak
Setelah dilakukan penetapan kriteria isu dengan menggunakan AKPL,
Maka isu utama yang diperoleh adalah “Belum optimalnya pemilahan
sampah medis dan non medis di Puskesmas Pintu Padang”.Isu tersebut
berhubungan dengan materi Pelayanan Publik.
Faktor Penyebab
Beberapa faktor penyebab yang akan penulis jadikan sebagai bahan
rancangan untuk aktualisasi ditempat kerja penulis adalah :
1. Belum adanya penyuluhan tentang pemilahan sampah medis dan non
medis di Puskesmas.
2. Kurangnya pengetahuan staf puskesmas tentang sampah medis dan non
medis.
3. Belum adanya pengawasan tentang pemilahan sampah.
Bedasarkan faktor penyebab diatas dicari factor penyebab prioritas
dengan menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness,Growth)
Tabel 4
Perumusan Faktor Penyebab Dengan Analisi USG
No Faktor Penyebab Isu Kriteria Skor Prioritas
U S G
1. Belum adanya 4 4 5 13 I
penyuluhan tentang
pemilahan sampah
medis dan non medis di
Puskesmas
2. Kurangnya pengetahuan 3 3 3 9 III
staf puskesmas tentang
sampah medis dan non
medis
3. Belum adanya 3 3 4 10 II
pengawasan tentang
pemilahan sampah.
Keterangan :
Skala 1 = Tidak Mempengaruhi 4 = Mempengaruhi
2 = Kurang Mempengaruhi 5 = Sangan Mempengaruhi
3 = Cukup Mempengaruhi
Bedasarkan tabel analisis diatas dapat diketahui bahwa faktor penyebab
yang paling mempengaruhi untuk diselesaikan adalah point 1 yaitu “Belum
Adanya Penyuluhan Tentang Pemilahan Sampah Medis Dan Non Medis
Di Puskesmas Pintu Padang”, merupakan isu yang terkait dengan mata
pelatihan Pelayanan Publik Karena jika sampah medis dan non medis
tidak dipsahkan sesuai dengan karakteristinya akan menyebab
penyebaran penyaki baik ke tenaga medis pasien dan masyarakat.
D. RENCANA KEGIATAN, TAHAPAN KEGIATAN DAN OUTPUT YANG DIHARAPKAN
RANCANGAN AKTUALISASI

Unit Kerja : UPT Puskesmas Pintu Padang


Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya pemilahan sampah medis dan non medis di
Puskesmas
2. Kurang optimalnya kinerja petugas kebersihan di Puskesmas Pintu Padang.
3. Belum optimalnya pengawasan sanitasi tempat-tempat umum
diwilayah kerja Puskesmas
Isu Yang Diangkat : Belum optimalnya pemilahan sampah medis dan non medis di
Puskesmas Pintu Padang
Gagasan Pemunculan Isu : Pelaksanaan penyuluhan untuk mengoptimalkan pemilahan sampah medis dan non medis di
Puskesmas Pintu Padang.
Kontribusi
Keterkaitan Subtansi Mata Penguatan Nilai
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Terhadap Visi-
Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
1. Persetujuan Melakukan Diskusi Catatan hasil saya akan berkonsultasi dan Persetujuan Dengan
mentor terkait dengan mentor terkait diskusi meminta persetujuan dengan mentor terkait berkonsultasi kepada
dengan kegiatan dengan kegiatan mentor secara langsung dengan dengan kegiatan mentor / kepala
aktualisasi aktualisasi menggunakan bahasa Indonesia aktualisasi puskesmas dalam
dengan baik dan benar berkaitan dengan mengajukan usulan
(nasionalisme) dan saya akan misi no 3 yaitu kegiatan berkaitan
membuat notulen hasil organisasi untuk dengan nilai
Meminta surat Surat konsultasi dengan mentor meningkatkan puskesmas yaitu
persetujuan terkait persetujuan sebagai hasil pertanggung mutu pelayanan inovatif
kegiatan aktualisasi jawaban konsultasi yang sudah kesehatan
dilakukan dengan jujur dan
jelas.
(Akuntabilitas) serta selalu
hormat dan sopan (Etika
publik) kepada atasan sehingga
menghasilkan usulan kegiatan
yang bersifat efektif dan efisien
(Komitmen mutu).
2. Pembuatan Mencari referensi di Refrensi Dalam mencari referensi saya Pembuatan Dengan pembuatan
satuan acara situs internet tentang materi menggunakan referensi yang satuan acara satuan acara
penyuluhan materi penyuluhan penyuluhan terpecaya yang ditentukan penyuluhan penyuluhan
(SAP) tentang pemilahan sampah dengan jelas perihal materi yang (SAP) berkaitan berkaitan dengan
pemilahan medis dan non medis disampaikan (Akuntabilitas) dengan misi no 3 nilai inovatif
sampah medis Dalam membuat SAP, saya organisasi yaitu
dan non medis akan melakukan dengan untuk
Membuat rancangan Rancangan cermat,teliti dan bertanggung meningkatkan
materi penyuluhan materi jawab (Etika Publik mutu pelayanan
tentang pemilahan penyuluhan &Akuntabilitas) kesehatan
sampah medis dan non Dalam meminta persetujuan
medis dari atasan saya akan bersikap
Meminta persetujuan Persetujuan sopan dan ramah
kepada atasan tentang materi Jika atasan saya tidak
rancangan materi penyuluhan menyetujui atau ada koreksi
penyuluhan pemilahan terkait materi penyuluhan yang
sampah medis dan non saya ajukan, maka saya akan
medis menerima dengan penuh lapang
dada Etika publik
3. Pembuatan Merancang desain desain leaflet Dalam membuat rancangan Pembuatan Dengan pembuatan
media leaflet pemilahan desain leflet, saya akan leaflet berkaitan leflet berkaitan
Leaflet tentang sampah medis dan melakukan dengan teliti dengan misi dengan nilai –nilai
penyuluhan nonmedis Komitmen mutu organisasi no 3 puskesmas yaitu
pemilahan Jika dalam membuat rancangan yaitu untuk inovatif
sampah medis desain leflet saya menemukan meningkatkan
dan non medis kendala, maka saya akan mutu pelayanan
Meminta persetujuan Persetujuan mencari beberapa referensi kesehatan
atasan tentang desain atasan dalam membuat rancangan
leaflet pemilahan suatu kegiatan (kejelasan
sampah medis dan target) Akuntabilitas
nonmedis Dalam meminta persetujan dari
Mencetak leflet yang Leflet atasan saya akan bersikap
telah di setujui atasan sopan dan ramah
Jika atasan saya tidak
menyetujui atau ada koreksi
terkait desain leflet yang saya
ajukan, maka saya akan
menerima dengan penuh lapang
dada (Etika public)
Dalam mencetak leaflet saya
melakukan dengan sungguh –
sungguh dan penuh tanggung
jawab (Akuntabilitas)
4. Pembuatan form Membuat draf form Draf form Dalam membuat rancangan draf Pembuatan form Dengan pembuatan
ceklis untuk ceklis monitoring ceklis form ceklis, saya akan ceklis berkaitan form ceklis berkaitan
monitoring pemilahan sampah melakukan dengan teliti dengan misi dengan nilai
pemilahan medis dan non medis (Komitmen mutu) organisasi no 3 -nilai puskesmas
sampah medis Dalam meminta persetujan dari yaitu untuk yaitu inovatif
dan non medis atasan saya akan bersikap meningkatkan
Meminta persetujuan persetujuan sopan dan ramah mutu pelayanan
mentor terkait form terkait draf Jika atasan saya tidak
ceklis pemilahan form ceklis menyetujui atau ada koreksi
sampah medis dan non terkait desain leflet yang saya
medis ajukan, maka saya akan
Memperbanyak form Form ceklis menerima dengan penuh lapang
ceklis dada (Etika public)
Dalam mencetak leaflet saya
melakukan dengan sungguh –
sungguh dan penuh tanggung
jawab (Akuntabilitas)
5. Pembuat Membuat draf Draf saya akan membuat undangan Pembuatan Dengan pembuatan
undangan undangan penyuluhan undangan dengan penuh rasa tanggung undangan undangan
penyuluhan pemilahan sampah jawab Akuntabilitas penyuluhan ini penyuluhan
pemilahan medis dan non medis Dalam meminta persetujan dari berkaitan dengan berkaitan dengan
sampah medis atasan saya dan misi organisasi nilai inovatif
dan non medis mendistribusikan undangan no 3 yaitu untuk
Meminta persetujuan Persetujuan saya akan bersikap sopan dan meningkatkan
atasan tentang draf undangan ramah Etika publik mutu pelayanan
undangan kesehatan
mendistribusikan Tanda terima
undangan ke setiap undangan
staf Puskesmas
6 Pelaksanaan Melakukan koordinasi Adanya saya akan berkoordinasi dengan Pelaksanaan Dengan koordinasi
koordinasi dengan koordinasi tenaga promkes secara langsung koordinasi ini berkaitan dengan
Promkes terkait dengan menggunakan bahasa dengan promkes nilai inovatif
pelaksanaan Indonesia dengan baik dan ini berkaitan
penyuluhan benar (nasionalisme) dengan misi
Meminta surat izin Surat izin Ketika melakukan pertemuan organisasi no 3

penyuluhan penyuluhan dengan staf unit poli umum dan yaitu untuk
poli anak, saya akan bersikap meningkatkan
sopan dan ramah (Etika Publik).
mutu pelayanan
kesehatan

7. Pelaksanaan Menyiapkan blanko blanko daftar Saya akan menyerahkan blanko Pelaksanaan Dengan pelaksanaan
penyuluhan daftar hadir hadir daftar hadir kepada peserta yang penyuluhan penyuluhan
tentang pemilahan datang dengan sopan dan santun berkaitan dengan berkaitan dengan
sampah medis (Etika Publik) misi organisasi nilai-nilai puskesmas
dan non medis Dan tidak diskriminatif no.3 yaitu untuk yaitu inovatif.
Melaksanakan laporan (Nasionalisme) meningkatkan
penyuluhan ke penyuluhan Saya akan melaksanakan mutu pelayanan
pegawai tentang penyuluhan dengan rasa kesehatan
pemilahan sampah tanggung jawab (Akuntabilitas)
medis dan non medis Dalam pembagian leflet saya
Membagikan leflet Tanda terima akan melakukannya dengan
kepada pegawai leaflet sopan santun,tanggung jawab,
tentang pemilahan efektif,bekerja keras dan tepat
sampah medis dan non waktu (Akuntabilitas, etika
medis public,komitmen mutu dan anti
korupsi).
8 Melakukan Melakukan lembar form Dalam melakukan kegiatan Melakukan Dengan melakukan
monitoring dan monitoring pemilahan ceklis terisi monitoring dan evaluasi monitoring dan monitoring dan
evaluasi tentang sampah medis dan non penyuluhan pemilahan sampah evaluasi evaluasi berkaitan
pemilahan medis medis dan non medis saya akan berkaitan dengan dengan nilai-nilai
sampah medis melakukannya dengan sopan misi organisasi puskesmas yaitu
dan non medis santun hormat, disiplin, jujur no.3 yaitu untuk inovatif
Mengumpulkan form Form ceklis dan penuh dengan tanggung meningkatkan
ceklis terisi pemilahan terisi jawab. (Etika public, mutu pelayanan
sampah medis dan non terkumpul Nasionalisme dan kesehatan
medis (foto) akuntabilitas)
Menganalisis hasil laporan hasil
monitoring terkait analisis
pemilahan sampah
medis dan non medis

Anda mungkin juga menyukai