Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU AGENDA 1 HARI KE-2

A. LATAR BELAKANG
Sejak akhir tahun 2019, seluruh dunia telah digemparkan dengan munculnya wabah
Corona Virus-19 (Covid-19) tak terkecuali di Indonesia. Wabah ini tidak hanya membuat
kepanikan, namun memakan korban jiwa. Covid-19 telah dinyatakan sebagai penyakit yang
menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat serta bencana non alam yang tidak hanya
menyebabkan kematian tapi juga menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar sehingga
perlu dilakukan upaya penanggulangan termasuk pencegahan dan pengendalian penyakit.
Masa pandemic ini menuntut masyarakat yang sebelumnya abai terhadap protocol kesehatan
harus mematuhi protocol kesehatan dalam upaya mencegah penularan covid-19. Adapun
protocol kesehatan yang dimaksud adalah melalui gerakan 5M yaitu memakai masker, mencuci
tangan pakai sabun dengan air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan, membatasi
mobilisasi dan interaksi seperti kebiasaan yang berhubungan dengan kontak fisik salah satunya
berjabat tangan.

Meskipun berbagai macam protocol kesehatan telah diberlakukan oleh pemerintah namun
ternyata penambahan kasus covid-19 terjadi setiap harinya dengan angka penularan yang
masih cukup tinggi. Kementerian Kesehatan dalam situs resminya mengungkapkan bahwa
terjadi penambahan kasus hari per hari yang menggambarkan bahwa kepatuhan terhadap
protocol kesehatan yang masih rendah dilaksanakan oleh masyarakat.

Berdasarkan situs resmi Kementerian Kesehatan hingga tanggal 21 Juni 2021, tercatat
jumlah pasien positif Covid-19 sebanyak 2.004.445 kasus dengan kasus sembuh sebanyak
1.801.761 dan meninggal sebanyak 54.956 jiwa. Hal ini diperparah dengan adanya mobilitas
arus mudik masyarakat akibat libur lebaran dan masyarakat yang mulai jenuh terhadap kondisi
saat ini.

Saat ini DKI Jakarta masih tetap menjadi hotspot Covid-19 di Indonesia dengan jumlah
kasus 448,071 kasus (23.4%). Pada pertengahan Juni 2021 ini, DKI Jakarta sedang mengalami
gelombang baru COVID-19. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pada tanggal 14 Juni 2021
menyatakan bahwa terjadi lonjakan kasus aktif dari 11.500 menjadi 17.400 kasus. Hal ini
menunjukkan kasus baru naik 50% dalam satu minggu pasca musim libur lebaran. Selain itu,
tingkat keterisian tempat tidur isolasi di rumah sakit juga meningkat. Seluruh kasus naik tanpa
terkecuali di wilayah Cempaka Putih. Berdasarkan data dari program Surveilance di Puskesmas
Kecamatan Cempaka Putih Jakarta Pusat, jumlah kasus positif covid masyarakat cempaka
putih hingga tanggal 21 Juni 2021 sebanyak 591 kasus. Padahal pada bulan Mei hanya
sebanyak 180 kasus dimana bulan Maret sebanyak 281 kasus. Berbekal pada data dan fakta di
lapangan tersebut, Penulis tertarik untuk melakukan analisis isu dengan menggunakan metode
APKL ( Aktual, Problematika, Kekhalayakan, Kelayakan), Fish Bone, USG dan alternative solusi
dengan metode MCNAMARA.

B. ANALISIS DAN PEMBAHASAN


1. PEMILIHAN ISU DENGAN METODE APKL

PENILAIAN
A P K L TOTAL RANKING
SITUASI
Peningkatan Kasus Infeksi Covid-19 setelah
5 5 5 4 19 I
Libur Lebaran di wilayah Cempaka Putih
Tenaga Kesehatan terinfeksi Covid-19 4 3 3 4 14 III
Terkendalanya Kegiatan Vaksinasi 4 4 4 4 16 II

2. IDENTIFIKASI PENYEBAB ISU DENGAN METODE FISHBONE

Method : Man :

Tradisi Budaya Silaturahmi Masyarakat mengabaikan protocol


saat Lebaran kesehatan saat di dalam dan diluar
rumah
Peningkatan
Kasus Infeksi
Covid-19 Setelah
Lebaran di
Cempala Putih

Mother Nature/Mileu (Lingkungan) :


Machine :
Munculnya Mutasi Varian baru covid-
19 Prasarana terbatas
(pemukiman padat,
terbatasnya ruang isolasi covid,
RS Penuh)
Berdasarkan metode fishbone, dilakukan identifikasi terhadap penyebab peningkatan
kasus Infeksi Covid-19 setelah Lebaran di wilayah cempaka putih dimana diidentifikasi dari segi
Manusia (Man) yaitu masyarakat mengabaikan protocol kesehatan saat di dalam dan di luar
rumah, dari segi Method yaitu adanya tradisi silaturahmi yang menimbulkan kontak fisik seperti
bersalaman dan berkumpul, dari segi Lingkungan yaitu adanya varian baru covid-19 dari luar
yang berpotensi meningkatkan kasus covid-19 dan prasarana yang terbatas seperti isolasi yang
terbatas dan rumah sakit sehingga berisiko untuk menimbulkan penularan secara cepat.
Setelah melakukan identifikasi penyebab maka dilakukan penentuan prioritas dengan metode
USG

3. PENENTUAN PRIORITAS PENYEBAB ISU DENGAN METODE USG

PENILAIAN U S G
TOTAL RANKING
SITUASI
Masyarakat mengabaikan protocol
5 5 5 14 I
kesehatan saat di dalam dan di luar rumah
Tradisi Budaya Silaturahmi saat Lebaran 2 3 4 9 IV
Munculnya mutasi varian baru covid-19 4 4 3 11 III
Prasarana Terbatas 4 4 4 12 II

Setelah dilakukan penentuan prioritas penyebab melalui metode USG terpilihlah


Masyarakat mengabaikan protocol kesehatan saat di dalam dan di luar rumah. Selanjutnya
dilakukan penentuan alternative solusi dengan metode mcnamara.

4. ALTERNATIF SOLUSI DENGAN METODE MCNAMARA


ALTERNATIF EFEKTIFI KEMUDA RANKIN
NO BIAYA TOTAL
SOLUSI TAS HAN G
1. Melakukan 5 4 3 12 I
koordinasi dengan
program
Puskesmas Bagian
Promosi Kesehatan
untuk melakukan
edukasi protocol
kesehatan secara
massif di
masyarakat
Melakukan edukasi
terhadap pasien
yang berobat ke
2. 3 4 4 11 II
poli saat pelayanan
pasien di
Puskesmas
Bekerja sama
dengan pemerintah
untuk megadakan
pembatasan
mobilitas
3. 3 2 2 7 V
masyarakat melalui
pembatasan akses
keluar masuk
daerah perbatasan
setiap hari
Aktif menyebarkan
informasi tentang
protocol kesehatan
4. dan cara 3 3 4 10 III
mencegah
penularan covid-19
di media sosial
Menjalin kerjasama
dengan
stakeholder untuk
5 4 2 2 8 IV
memperbanyak
tempat-tempat
isolasi yang layak

Keterangan :
5 : Sangat Tinggi
4 : Tinggi
3 : Cukup
2 : Kurang
1 : Sangat Kurang

Berdasarkan tabel diatas, solusi yang didapat adalah melakukan koordinasi dengan
program Puskesmas Bagian Promosi Kesehatan untuk melakukan edukasi protocol kesehatan
secara massif, melakukan edukasi terhadap pasien yang berobat ke poli saat pelayanan pasien
di Puskesmas, Bekerja sama dengan pemerintah untuk megadakan pembatasan mobilitas
masyarakat melalui pembatasan akses keluar masuk daerah perbatasan setiap hari, Aktif
menyebarkan informasi tentang protocol kesehatan dan cara mencegah penularan covid-19 di
media social serta menjalin kerjasama dengan stakeholder untuk memperbanyak tempat-
tempat isolasi yang layak.
Data responden menunjukkan bahwa aktif melakukan koordinasi dengan program
Promosi Kesehatan di wilayah Puskesmas menjadi solusi terbaik dalam menekan lonjakan
kasus covid-19 akibat arus mudik yang terjadi. Wilayah-wilayah rawan dengan kasus covid-19
dapat ditangani langsung melalui koordinasi RT/RW yang dilakukan oleh bagian promosi
kesehatan. Penyebaran dan pembuatan media non elektronik seperti leaflet dan sosialisasi
langsung menjadi alternative dalam rangka memberikan kesadaran masyarakat akan
pentingnya protocol kesehatan terutama saat peningkatan kasus covid-19 yang terjadi saat ini.
Sebagaimana kontribusi ASN dalam memperjuangkan Nilai Bela Negara yaitu rela berkorban
untuk bangsa dan negara maka kita sebagai warga negara harus bersedia mengorbankan
waktu, tenaga dan pikirannya untuk kemajuan bangsa negara terhadap berbagai ancaman
termasuk ancaman lonjakan kasus covid-19.

C. PENUTUP

Tingginya angka lonjakan kasus covid-19 tentu menjadi permasalahan penting di Dunia,
termasuk Indonesia. Arus mudik lebaran menambah lonjakan kasus positif covid-19 di DKI
Jakarta termasuk wilayah Cempaka Putih. Berdasarkan latar belakang tersebung maka
dilakukan identifikasi isu yaitu dengan menggunakan metode APKL yang terdiri dari tiga issu
yaitu peningkatan kasus Infeksi Covid-19 setelah Libur Lebaran di wilayah Cempaka Putih,
tenaga kesehatan terinfeksi Covid-19, terkendalanya kegiatan vaksinasi. Setelah dianalisis
menggunakan metode APKL selanjutnya dilakukan identifikasi penyebab isu dengan metode
Fishbone dan dilakukan penentuan prioritas masalah dengan metode USG dimana didapatkan
Masyarakat mengabaikan protocol kesehatan saat di dalam dan di luar rumah. Selanjutnya
dilakukan penentuan alternative solusi dengan metode mcnamara dan didapatkan bahwa
Melakukan koordinasi dengan program Puskesmas Bagian Promosi Kesehatan untuk
melakukan edukasi protocol kesehatan secara massif di masyarakat guna menekan lonjakan
kasus covid-19 yang terjadi di wilayah Cempaka Putih.

Anda mungkin juga menyukai