Anda di halaman 1dari 4

LEARNING JURNAL

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021


Angkatan :V
Golongan : II
Mata Pelatihan : Nasionalisme dan Etika Publik
Widyaiswara : Benny Martika, ST.,MM.
Nama Peserta : Aprianti, A.Md.Keb

 NASIONALISME
a. Pokok Pikiran Nasionalisme
1) Definisi
Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa yang
mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan
tujuan, dengan demikian masyarakat suatu bangsa tersebut merasakan adanya
kesetiaan yang mendalam terhadap bangsa itu sendiri.
2) Hal – hal yang mendorong munculnya faham nasionalisme :
a) Adanya campur tangan bangsa lain misalnya penjajahan dalam wilayahnya.
b) Adanya keinginan dan tekad bersama untuk melepaskan diri dari belenggu
kekuasaan absolut, agar manusia mendapatkan hak-haknya secara wajar
sebagai warga negara.
c) Adanya ikatan rasa senasib dan seperjuangan.
d) Bertempat tinggal dalam suatu wilayah.
3) Prinsip-prinsip nasionalisme
a) Hasrat untuk mencapai kesatuan
b) Hasrat untuk mencapai kemerdekaan
c) Hasrat untuk mencapai keaslian
d) Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa.

b. Indikator perilaku dari Nasionalisme


No Indikator Tujuannya
- Memiliki nilai religious, toleran, transparan,
Sila Ketuhanan yang Maha
1 etos kerja, tanggung jawab, amanah, dan
Esa
percaya diri.
- Memiliki nilai humanis, tenggang rasa,
Sila Kemanusiaan yang
2 persamaan derajat, saling menghormati, tidak
Adil dan Beradab
diskriminatif.
- Memiliki nilai cinta tanah air, rela berkorban,
3 Sila Persatuan Indonesia menjaga ketertiban, mengutamakan
kepentinngan public, dan gotong royong.
Sila Kerakyatan yang - memiliki nilai musyawarah mufakat,
Dipimpin oleh Hikmad kekeluargaan, menghargai pendapat, dan
4 Kebijaksanaan dalam bijaksana.
Permusyawaratan
Perwakilan.
Sila Keadilan Sosial Bagi - Memiliki nilai bersikap adil, tidak serakah,
5 tolong menolong, kerja keras, dan sederhana.
Seluruh Rakyat Indonesia.

c. Implementasi perilaku dalam tugas dan fungsi saudara


Implementasi dalam Tugas dan Fungsi PNS di
No Indikator
Tempat Kerja
- Hormat menghormati antara tenaga kesehatan
dan masyarakat sehingga terbina kerukunan
Sila Ketuhanan yang Maha hidup antar Agama.
1
Esa. - Tidak membeda-bedakan pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat walaupun
terdapat perbedaan agama.
Sila Kemanusiaan yang - Sebagai tenaga kesehatan wajib menjunjung
2
Adil dan Beradab. tinggi nilai kemanusiaan.
- Memberikan pelayanan yang terbaik untuk
3 Sila Persatuan Indonesia masyarakat tanpa membedakan suku atau
rasnya.
Sila Kerakyatan yang - Memberikan soulusi terbaik untuk semua
Dipimpin oleh Hikmad permasalahan kesehatan yang ada di
masyarakat bisa dengan cara bermusyawarah
4 Kebijaksanaan dalam
dengan masyarakat sebagai contoh
Permusyawaratan dilaksanaknnya Musyawarah Masyarakat
Perwakilan. Desa (MMD).
- Dengan tulus memberikan Pelayanan
Sila Keadilan Sosial Bagi Kesehatan dan tetap memperlakukan semua
5
Seluruh Rakyat Indonesia. pasien dengan cara pelayanan yang sama dan
adil.
 ETIKA PUBLIK
a. Pokok Pikiran
1) Definisi
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus
dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral
mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya
dilakukan.
2) Kode Etik Aparatur Sipil Negara Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode
etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai berikut:
a) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas
tinggi.
b) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
d) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
e) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundangundangan dan etika pemerintahan.
f) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
g) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien.
h) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.
i) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
j) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain.
k) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN.
l) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN
3) Dimensi Etika Publik :
a) Dimensi Kualitas Pelayanan
b) Dimensi Modalitas
c) Dimensi Tindakan Integritas Publik
b. Nilai-Nilai Dasar Etika Publik
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN,
yakni sebagai berikut :
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945.
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna dan santun.
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.

c. Implementasi Nilai-Nilai Dasar Etika Publik di Tempat Kerja


1) Memberikan pelayanan dengan senyum, sapa, salam, sopan, dan santun kepada
pasien. Sehingga pasien dapat menerima pelayanan dengan senang.
2) Melayani pasien dengan tetap memegang teguh Kode Etik ASN dan Kode Etik
Profesi.
3) Memberikan pelayanan secara cermat dan disiplin dengan mentaati SPO standar
pelayanan.
4) Tidak deskriminasi dalam memberikan pelayanan kesehatan.
5) Memberikan pelayanan kepada pasien dengan jujur, tanggap, cepat, tepat, dan
akurat. Sehingga pelayanan yang diberikan dapat optimal.

Anda mungkin juga menyukai