Anda di halaman 1dari 5

LEARNING JOURNAL

NASIONALISME DAN ETIKA PUBLIK

Angkatan : XIX (19) Kelompok 3


Nama : ANDRI SUTIARA HABIB, S.Hum
NDH : 20
Instansi : Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lamandau
Nama Mentor : YOHANIS LILING
Jabatan Mentor : Kasubbag Umum dan Kepegawaian

A. Pokok Pikiran
1. Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme adalah dogma yang mengajarkan bahwa individu hanya hidup untuk bangsa dan
bangsa demi bangsa itu sendiri. Dengan kata lain, nasionalisme merupakan Suatu sikap politik
dari masyarakat suatu bangsa yang mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta
kesamaan cita-cita dan tujuan, dengan demikian masyarakat suatu bangsa tersebut merasakan
adanya kesetiaan yang mendalam terhadap bangsa itu sendiri.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan
agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan – kesatuan, kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi atau kepentingan
golongan;menunjukkan sikap rela berkorban demikepentingan bangsa dan negara;bangga
sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri;mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusiadan sesama
bangsa;menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;mengembangkan sikap
tenggang rasa. Berikut prinsip-prinsip nasionalisme (hertz dalam nationality ) :
a. Hasrat untuk mencapai kesatuan
b. Hasrat untuk mencapai kemerdekaan
c. Hasrat untuk mencapai keaslian
d. Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa
2. Pengertian Etika Publik
Etika Publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk
benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Dalam etika public terdapat integritas
publik.
Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat publi untuk memiliki komitmen
moral dengan mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian kelembagaan dimensi-
dimensi pribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan publik (Haryatmoko, 2001). Integritas
publik
juga dimaksudkan kualitas dari pejabat publik yang sesuai nilai, standar, aturan moral yang
diterima masyarakat;Etika publik juga merupakan niat baik seorang pejabat publik yang
didukung oleh institusi sosial seperti hukum,aturan, kebiasaan, dan sistem pengawasan.
B. Prinsip Nasionalisme dan ASN
1. Prinsip Nasionalisme diantaranya yaitu : Hasrat untuk mencapai kesatuan , hasrat untuk
mencapai kemerdekaan, hasrat untuk mencapai keaslian, hasrat untuk mencapai kehormatan
bangsa
2. Prinsip aparatur sipil negara diantaranya adalah : nilai dasar, kode etik dan kode perilaku,
komitmen/ integritas moral/tanggung jawab pada pelayanan publik, kompetensi yan
diperlukan sesuai bidang tugas, kualifikasi akademik, jaminan perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas, profesionalitas jabatan.

C. Nilai-nilai dasar Nasionalisme dan Etika Publik


1. Nilai-nilai dasar nasionalisme
Nilai-nilai dasara nasionalisme merupakan nilai yang diambil dari butir pancasila.:
a. Pancasila sila ke 1-2 yang dalam penjabarannya meliputi : Sejarah Ketuhanan dalam
Masyarakat Indonesia, Ketuhanan dalam Perumusan Pancasila, Perspektif teoritis nilai-
nilai ketuhanan dalam kehidupan bernegara, dan implementasi nilai-nilai ketuhanan dalam
kehidupan.
b. Pancasila sila ke 3-5 meliputi : Pemahaman dan implementasi sila persatuan indonesia bagi
aparatur sipil negara (asn) dalam menjalankan tugasnya, Pemahaman dan implementasi
nilai-nilai kerakyatan dalam hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan bagi aparatur
sipil negara (asn) menjalankan tugasnya, Pemahaman dan implementasi nilai-nilai
keadilan sosial bagi aparatur sipil negara (asn) dalam menjalankan tugasnya.

Nilai dasar nasionalisme sebagai ASN yang menerapkan Pancasila sebagai dasar dalam
menjalankan tugasnya dibagi menjadi lima sesuai dengan jumlah sila dari Pancasila.
a. Sila Ketuhanan yang Maha Esa memiliki nilai religius, toleran, transparan, etos kerja,
tanggung jawab, amanah, dan percaya diri.
b. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab memiliki nilai humanis, tenggang rasa, persamaan
derajat, saling menghormati, dan tidak diskriminatif.
c. Sila persatuan Indonesia memiliki nilai cinta tanah air, rela berkorban, menjaga
ketertiban, mengutamakan kepentingan publik, dan gotong royong.
d. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmad kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan memiliki nilai musyawarah mufakat, kekeluargaan, menghargai
pendapat, dan bijaksana.
e. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia memiliki nilai bersikap adil, tidak
serakah, tolong menolong, kerja keras, dan sederhana.

2. Nilai – nilai dasar etika publik


Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN, yakni
sebagai berikut :
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna,
berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.

D. Penerapan Nilai Dasar


Berikut adalah beberapa contoh penerapan nilai akuntabilitas yang dapat dilakukan
di lingkup kerja Pemerintahan Kabupate Lamandau :
1. Penerapan nasionalisme

NO Nilai Dasar Nasionalisme Contoh Penerapan di lingkungan kerja


1 Ketuhanan Yang Maha Esa Menanamkan paham bahwa jabatan yang
di emban memiliki tanggung jawab yang
besar kepada tuhan yang maha esa dan
masyarakat, berdoa sebelum melakukan
pekerjaan.
2 Kemanusiaan yang adil dan beradab Memberikan bantuan kepada rekan kerja
tanpa pandang bulu
3 Persatuan indonesia Menjunjung tinggi persaudaraan dan
perdamaian dengan tidak saling
menjatuhkan antar rekan kerja
4 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat Berpartisipasi dalam proses pengambilan
kebijaksanaan dalam permusyawaratan keputusan yang dilakukan oleh kantor.
perwakilan Seperti megikuti rapat internal kantor.
5 Keadilan bagi seluruh rakyat indonesia Memberikan fasilitas/sumber daya yang
sesuai dengan tanggung jawab yang
diemban oleh pegawai ASN.

2. Penerapan etika publik


Penerapan etika publik sebagai seorang ASN dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk,
benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar,
sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang
seharusnya dilakukan. Maka dari itu etika publik dapat diterapkan di lingkungan kerja
melalui :
1. Dalam hal pengimplementasian kode etik ASN pada institusi, seorang ASN harus
mengikuti aturan yang berlaku pada suatu institusi seperti dengan rutin melakukan
presensi. Hadir di kantor tepat waktu atau lebih awal, dan menjalankan tugas dengan
penuh tanggung jawab.
2. Sebagai seorang pelayan masyarakat, ASN harus bisa bersikap adil dan mendahulukan
kepentingan publik diatas kepentingan pribadi.
3. Mampu memberikan, mencari, dan mengolah informasi secara transparan dan benar
4. Mampu memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
5. Mampu menunjukan sikap ASN yang memiliki kinerja yang baik kepada publik.
6. Mampu berkomunikasi, konsultasi juga bekerja sama dengan pihak- pihak yang terkait
pekerjaan kantor dan pelayanan publik.

Anda mungkin juga menyukai