Anda di halaman 1dari 24

15

BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Landasan Teori
1. Nilai – Nilai Dasar ANEKA
Berdasarkan pada nilai-nilai dasar ANEKA yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi yang harus diterapkan dan ditanamkan pada Aparatur Sipil
Negara (ASN), maka perlu diketahui indikator-indikator dari kelima
dasar tersebut yaitu:
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggung jawaban
yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk kepada kewajiban
setiap individu, kelompok, atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang
PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
Akuntabilitas tidak akan terwujud apabila tidak ada alat
akuntabilitas. Alat akuntabilitasnya berupa perencanaan
strategis (strategic plans), kontrak kinerja, dan laporan kinerja.
Dalam menciptakan lingkungan kerja akuntabel, ada beberapa
nilai dasar yang harus diperhatikan, yaitu:
1) Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari
atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang
penting dalam menciptakan lingkungannya.
2) Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan
kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok/instansi.
3) Integritas : adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang
tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan.
16

4) Tanggung Jawab : adalah kesadaran manusia akan tingkah


laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak
di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5) Keadilan : adalah kondisi kebenaran ideal secara moral
mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
6) Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan.Kepercayaan ini yang akan melahirkan
akuntabilitas.
7) Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam
lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara
akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
8) Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab
harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang
menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
9) Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan
pada nilai nilai pancasila, sehingga senantiasa menempatkan
persatuan dan kesatuan serta kepentingan dan keselamatan
bangsa diatas kepentingan pribadi dan golongan (Tim penulis,
2015b).
PNS yang memiliki Nasionalisme yang kuat adalah PNS
yang memahami dan memiliki kesadaran mengaktualisasikan
wawasan kebangsaan dan jiwa nasionalisme dalam
menjalankan profesinya sebagai pelayan publik yang
berintegritas. Adapun nilai dasar Nasionalisme yaitu:
17

Sila 1: Ketuhanan Yang Maha Esa


1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketakwaannya terhadap Tuhan YME
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan
YME, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-
masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab
3) Mengembankan sikap hormat-menghormati dan
bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan YME.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama
dan kepercayaan terhadap Tuhan YME.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan YME adalah
masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia
dengan Tuhan YME.
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan YME kepada orang lain.
8) Memiliki etos kerja yang tinggi
Sila 2: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan YME.
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan
kewajiban hak asasi setiap manusia, tanpa memebeda-
bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan sosial, warna kulit, dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang
lain
18

6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan


7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
8) Berani membela kebenaran dan keadilan
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari
seluruh umat manusia
10) Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain.
Sila 3: Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai
kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan Negara dan
bangsa apabila diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air Indonesia
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kepada
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka
Tunggal Ika
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa
Sila 4: Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan Perwakilan
1) Sebagai warga Negara dan warga masyarakat, setiap
manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan
kewajiban yang sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama.
19

4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat


kekeluargaan.
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah.
6) Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentungan bersama di
atas kepentingan pribadi dan golongan.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat sesuai hati nurani
yang luhur.
9) Keputusan yang diambil harus dapat
dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan YME,
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai
kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan dan
kesatuan demi kepentingan bersama.
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang
dipercayai untuk melakukan persmusyawaratan.
Sila 5: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong-royongan
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesame
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat
berdiri sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang
bersifat pemerasan terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan
atau merugikan kepentingan umum.
20

9) Suka bekerja keras.


10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat
bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
c. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar atau
norma yang menentukan baik-buruk, benar-salah tindakan
keputusan, perilaku untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum
dalam undang-undang ASN, memiliki indikator sebagai berikut :
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara
Pancasila.
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun.
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
21

13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.


14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.
d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau
pada orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk
menjaga mutu kinerja pegawai. Bidang apapun yang menjadi
tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan
secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada
stakeholder. Nilai-nilai dasar dari komitmen mutu adalah
sebagai berikut:
1) Efektifitas dan efisiensi
2) Inovasi
3) Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan
customer/pelanggan
4) Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga
dan memelihara agar customers/client tetap setia
5) Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi: tanpa
cacat, tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan
6) Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi baik dengan
pergeseran tuntutan kebutuhan customers/client maupun
perkembangan teknologi
7) Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
8) Melakukan upaya secara berkelanjutan melalui berbagai
cara, antara lain pendidikan, pelatihan dan pengembangan,
ide kreatif, kolaboratif dan benchmark.
e. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari kata latin Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Selaras dengan kata
asalnya, korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa,
22

salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa


menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi,
keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang
dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan
yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh
keuntungan pribadi, merugikan negara, masyarakat baik secara
langsung ataupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang
terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-menyuap,
pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan,
benturan kepentingan dalam pengadaan atau gratifikasi.
Adapun nilai nilai dasar anti korupsi adalah: Jujur, Peduli,
Mandiri, Disiplin, Tanggung jawab, Kerja keras, Sederhana,
Berani, dan Adil.
2. Peran dan Kedudukan PNS dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia
PNS wajib mengetahui peran dan kedudukannya dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar dapat
memahami peran dan kedudukan PNS dalam NKRI.
a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Berikut beberapa konsep
yang ada dalam UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara.
1) Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas: Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK)
2) Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan
23

instansi pemerintah dan serta harus bebas dari pengaruh


dan intervensi semua golongan dan politik.
3) Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri.
Namun demikian merupakan satu kesatuan.
4) Fungsi pegawai ASN adalah: pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, serta perekan dan pemersatu bangsa.
5) Pegawai ASN bertugas:
a) Melaksanakan kebijakan dari Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
b) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas
c) Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab
dengan baik, dapat meningkatkan produktivitas, menjamin
kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan
hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga
berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya
(Fatimah & Irawati, 2016).
b. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan penyelenggara pelayanan publik.
Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan yang prima adalah partisipatif, transparan,
responsive, tidak diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan
efisien, aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan.
24

c. Whole of Government
Whole of Governement (WoG) adalah sebuah
pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan
upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor
dalam ruang lingkup kordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program,
dan pelayanan publik. WoG juga dikenal sebagai pendekatan
interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah
kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan
(Suwarno.& Sejati, 2016). Terkait implementasi WoG
berdasarkan UU No.28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme, telah ditetapkan asas-asas umum penyelenggaraan
negara yang harus menjadi acuan dalam penyelenggaraan
negara dan pemerintahan negara oleh Aparatur Sipil Negara,
yaitu :
a. Asas Kepastian Hukum;
b. Asas Kepentingan Umum;
c. Asas Akuntabilitas;
d. Asas Proporsionalitas;
e. Asa Profesionalitas;
f. Asas Keterbukaan;
g. Asas Efisiensi; dan
h. Asas Efektifitas.
3. Teori yang berkaitan dengan Isu
a. Pengertian
Spill Kit adalah seperangkat alat yang digunakan
untuk menangani jika terjadi tumpahan. Baik berupa cairan
tubuh pasien seperti darah, muntah, urin, faces atau limbah
B3 (bahan berbahaya beracun) lainnya agar tidak
25

membahayakan petugas, pasien, pengunjung dan


lingkungan sekitarnya.
Penanganan tumpahan cairan infeksius adalah
perlakuan untuk menangani apabila terjadi suatu hal tidak
diinginkan, seperti tumpahan yang bersifat infeksius yang
berupa cairan tubuh manusia.
Penggunaan spill kit yang baik dan benar pada cairan
tubuh infeksius dapat turut serta menyukseskan program
pengendalian dan pencegahan infeksi di rumah sakit yang
juga menjadi salah satu penilaian dalam akreditasi rumah
sakit (Kemenkes RI, 2011)
b. Alat dan Bahan
1) Kacamata
2) Apron
3) Sarung Tangan
4) Cairan Chlorin 0,5%
5) Detergen
6) Masker
7) Kain Pengering/ Underpad
8) Kantong Plastik Infeksius
c. Langkah-langkah penggunaan Spill Kit.
1) Membaca Basmalah
2) Menyiapkan Spill Kit
3) Pasang penanda tumpahan cairan infeksius
4) Pasang APD (kacamata, masker, penutup kepala, gaun,
sarung tangan.
5) Siapkan dua plastic kuning.
6) Kelilingi deterjen bubuk pada pinggiran tumpahan cairan
tubuh, bagian tengah tumpahan diberi cairan clorin 0,5%,
biarkan selama 2 menit setelah itu tutup dan dilap secara
memutar dengan kain penyerap dan langsung buang ke
26

kantong plastik warna kuning pertama (sampah infeksius)


lakukan ulang dua kali setelah itu sisa detergen disapu
dan masukkan ke plastik kuning yang pertama, sisa
detergen yang ada dilantai dibersihkan dengan sapu kecil
dan sapu kecil masuk plastik kuning ke dua untuk
dibersihkan dan dapat dipakai ulang, lalu dibasahi
dengan air lalu lap dengan kain pengering satu kali.
7) Lepaskan sarung tangan, masker, penutup kepala, gaun
dan masukkan kekantong plastik pertama, sedangkan
kaca dibersihkan dan masuk ke box.
8) Pel lantai seperti biasa.
9) Lakukan kebersihan tangan.
10) Mengucapkan Alhamdulillah

B. Rancangan Kegiatan Aktualisasi


Rencana aktualisasi yang akan dilaksanakan dengan
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA, visi misi organisasi dan
nilai-nilai organisasi.
Unit Kerja : RSUD Brigjend H. Hasan Basry
Kandangan
Isu yang diangkat : Belum optimalnya pengunaan spill kit
oleh perawat di Instalasi Gawat Darurat
Rumah Sakit Umum Daerah Brigjend
H.Hasan Basry Kandangan
Gagasan pemecahan isu :
1. Melakukan koordinasi dengan kepala ruangan, mentor dan coach
terkait rancangan kegiatan aktualisasi.
2. Membuat poster informasi dan leaflet tentang penggunaan spill kit
di Instalasi Gawat Darurat.
3. Membuat form check list mengenai penggunaan Spill Kit sesuai
Standar Prosedur Operasional.
27

4. Melakukan sosialisasi kepada perawat mengenai penggunaan


Spill Kit sesuai Standar Prosedur Operasional.
5. Melakukan evaluasi mengenai penggunaan Spill Kit kepada
perawat.
6. Memasang poster tentang penggunaan Spill Kit.
28

3.1 Tabel Rencana Kegiatan Aktualisasi


Keterkaitan Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan a) Membuat janji a) Menerima janji Akuntabilitas : Kegiatan yang Upaya
koordinasi temu konsultasi temu. Melaksanakan dilakukan persiapan
dengan kepala dengan kepala b) Waktu pertemuan konsultasi dan berkontribusi dengan
ruangan, mentor yang disepakati menyampaikan dalam mendiskusikan
ruangan, mentor &
dan coach c) Catatan mengenai usulan kegiatan mendukung Visi konsep rencana
terkait coach rencana kegiatan dengan kejelasan dan Misi RSUD yang akan
rancangan b) Melakukan d) Catatan saran target dan dapat Brigjend. H. dilakukan
kegiatan konfirmasi waktu e) Adanya surat dipertanggung Hasan Basry Selama kegiatan
aktualisasi. pertemuan dengan persetujuan dari jawabkan. Kandangan habituasi
kepala ruangan, kepala ruangan Visi : memberikan
mentor & coach dan mentor. Nasionalisme : Menuju penguatan nilai
f) Foto kegiatan Menghargai dan Kabupaten Hulu organisasi
c) Mendiskusikan
menerima Sungai Selatan RSUD Brigjend
konsep rencana pendapat mentor yang Cerdas, H. Hasan Basry
yang akan atas usulan yang Inovatif, Kandangan
dilakukan saya konsultasikan. Teknologis, dan yaitu “Jujur,
Agamis untuk Ramah,
Etika Publik : Mewujudkan Profesional”
Saya akan Kesejahteraan
menggunakan Dunia dan
bahasa yang Akhirat.
29

santun selama Misi :


konsultasi dengan Mengembangkan
mentor. pelayanan
unggulan,
Komitmen Mutu : pendidikan dan
Saya akan penelitian
menjaga mutu dan berbasis
berkonsultasi teknologis
dengan seefektif informasi dalam
dan seefisien bingkai
mungkin agar kehidupan yang
dapat melanjutkan agamis.
kegiatan
selanjutnya.

Anti Korupsi :
Disiplin Tepat
waktu terhadap
jadwal janji temu
yang sudah
disepakati dengan
mentor.
2 Membuat poster a) Menyiapkan alat a) Poster sebagai Akuntabilitas : Kegiatan Upaya
informasi dan dan bahan untuk alat bantu untuk Melakukan membuat poster pembuatan
leaflet tentang pembuatan poster memberi informasi penyusunan materi dan leaflet poster
penggunaan dan leaflet. mengenai poster dengan mengenai memberikan
spill kit di b) Menyusun isi penggunaan spill penuh tanggung penggunaan spill penguatan nilai
30

Instalasi Gawat materi yang akan kit di Instalasi jawab dan kit merupakan organisasi yang
Darurat. dicetak di poster Gawat Darurat. berusaha membuat wujud misi ramah dan
dan leaflet. b) Foto kegiatan. poster sejelas RSUD Brigjend professional.
c) Mengkonsultasikan mungkin. H.Hasan Basry
dengan Kepala Nasionalisme : Kandangan.
Ruangan, Promosi mebuat isi materi Misi :
Kesehatan dan tim poster dengan Mengembangkan
PPI. berdiskusi dengan pelayanan
d) Mencetak poster atasan dan rekan unggulan,
dan leaflet. kerja serta tidak pendidikan dan
memaksakan penelitian
kehendak. berbasis
teknologis
Komitmen Mutu : informasi dalam
Poster yang saya bingkai
buat berbahasa kehidupan yang
lugas,menarik dan agamis.
mudah dipahami
oleh perawat.

Anti Korupsi :
Dalam penyusunan
materi di dalam
poster, saya akan
melakukannya
dengan jujur dan
mandiri.
31

3 Membuat form a) Menyiapkan alat Tersedianya form Akuntabilitas : Dengan Upaya


check list dan bahan. check list untuk Saya menyiapkan membuat form pembuatan form
mengenai b) Membuat form memantau alat dan bahan check list dapatcheck list
penggunaan check list keoptimalan untuk membuat mendukung berkontribusi
Spill Kit sesuai c) Melakukan penggunaan spill kit form check list. kegiatan demi dalam
Standar konsultasi dengan oleh perawat di terwujudnya Misimenerapkan
Prosedur kepala ruangan, Instalasi Gawat Nasionalisme : RSUD Brigjend budaya kerja
Operasional. mentor & coach Darurat. Saya bekerja keras H.Hasan Basry yang
d) Meminta dalam membuat Kandangan. berdasarkan
persetujuan form check list. dengan nilai
mentor & coach. Misi : Profesional,
e) Mencetak form Etika Publik ; Mengembangkan Bermutu dan
cheklist Saya melakukan pelayanan Ramah.
konsultasi dengan unggulan,
kepala ruangan, pendidikan dan
mentor & coach penelitian
terkait form check berbasis
list yang sudah teknologis
saya buat dengan informasi dalam
bicara yang santun bingkai
dan sopan. kehidupan yang
agamis.
4 Melakukan a) Melakukan a) Arahan dari kepala Akuntabilitas : Kegiatan Upaya kegiatan
sosialisasi konsultasi dan ruangan. Dalam melakukan sosialisasi SOP sosialisasi ini
kepada perawat koordinasi dengan b) Absensi peserta sosialisasi, saya Spill Kit di memberikan
mengenai kepala ruangan. sosialisasi. akan melakukan Instalasi Gawat penguatan nilai
penggunaanSpil b) Melakukan c) Foto Kegiatan dengan penuh Darurat sejalan organisasi jujur,
32

l Kit. koordinasi dengan tanggung jawab dengan misi ikhlas, ramah


perawat Instalasi dan tidak RSUD Brigjend dan profesional
Gawat Darurat membeda- H.Hasan Basry
c) Membagikan bedakan. Kandangan.
leaflet tentang Misi :
penggunaan spill Nasionalisme : Mengembangkan
kit. Saat melakukan Pelayanan
f) Melakukan sosialisasi saya unggulan,
sosialisasi mengutamakan pendidikan dan
mengenai pelayanan yang penelitian
penggunaan Spill berorientasi pada berbasis
Kit. kepentingan publik. teknologis
informasi dalam
Etika publik : bingkai
Saya juga akan kehidupan yang
memberikan agamis.
pelayanan secara
jujur, cepat
tanggap, berdaya
guna dan santun.

Anti korupsi :
Sosialisasi ini
dilakukan dengan
memperhatikan
kebutuhan dari
masyarakat.
33

5 Melakukan Mengisi form check a) Terlaksananya Akuntabilitas : Kegiatan Upaya kegiatan


evaluasi list. evaluasi. Saya akan Evaluasi ini evaluasi
mengenai d) Mendapatkan data melakuakn merupakan pemberian
penggunaan evalusi. evaluasi dengan upaya kontribusi edukasi
Spill Kit kepada penuh tanggung terhadap salah merupakan
perawat jawab. satu misi penguatan nilai
organisasi RSUD organisasi
Nasionalisme : Brigjend H. RSUD Brigjend
Saya akan Hasan H. Hasan Basry
melakukan Kandangan. yaitu “Jujur,
evaluasi dengan Misi : Ikhlas,
tidak diskriminatif Mengembangkan Profesional”
pelayanan
Etika Publik : unggulan,
Saya menghargai pendidikan dan
dalam penelitian
berkomunikasi, berbasis
konsultasi dan teknologis
bekerjasama yang informasi dalam
baik apabila ada bingkai
masukan dari kehidupan yang
kegiatan yang saya agamis.
lakukan.

Komitmen Mutu :
Saya akan
membangun
34

informasi yang
efektif, efisien,
inovatif dan
bermutu.

Anti korupsi :
Jujur dalam
menganalisis data
hasil post test
berdasarkan fakta
yang ada
6 Memasang a) Menyiapkan poster Terlaksananya Akuntabilitas : Memasang Memasang
poster tentang yang akan pemasangan poster di Adanya kejelasan poster tentang poster tentang
penggunaan dipasang. tempat yang terlihat tentang penggunaan spill penggunaan
Spill Kit b) Meminta izin untuk jelas oleh perawat. penggunaan Spill kit sesuai spill kit
memasang poster. Kit sesuai dengan dengan SOP memperkuat
c) Menjelaskan SOP berkontribusi nilai Ikhlas, dan
maksud dan tujuan terhadap visi dan Profesional
pemasangan Etika Publik : misi RSUD
poster. Media poster yang Brigjend
d) Memasang poster diletakkan dapat H.Hasan Basry
di tempat yang berguna sebagai Kandangan
mudah dilihat. media informasi Visi :
Menuju
Komitmen Mutu : Kabupaten Hulu
Poster yang Sungai Selatan
diletakkan yang Cerdas,
35

diharapkan dapat Inovatif,


membantu perawat Teknologis, dan
menggunakan spill Agamis untuk
kit dengan efektif Mewujudkan
dan efisien. Kesejahteraan
Dunia dan
Akhirat.
Misi :
Mengembangkan
pelayanan
unggulan,
pendidikan dan
penelitian
berbasis
teknologis
informasi dalam
bingkai
kehidupan yang
agamis.
36

C. JADWAL RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI


Tabel 3.2 Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Nama
No Tahap Kegiatan Jadwal Kegiatan Tempat Kegiatan
Kegiatan
Melakukan koordinasi dengan kepala ruangan, mentor RSUD Brigjend H. Hasan Basry
1 Persiapan 9 November 2021
& coach terkait rancangan kegiatan aktualisasi. Kandangan
Membuat poster informasi dan leaflet tentang
10-18 November 2021 Tempat tinggal penulis
penggunaan spill kit di Instalasi Gawat Darurat
Membuat form check list mengenai penggunaan Spill
19-20 November 2021 Tempat tinggal penulis
Kit sesuai dengan Standar Prosedur Operasional
Melakukan sosialisasi kepada perawat mengenai 22 November - 06 Instalasi Gawat Darurat RSUD
penggunaan Spill Kit. Desember 2021 Brigjend H.Hasan Basry Kandangan
2 Pelaksanaan
Melakukan evaluasi mengenai penggunaan Spill Kit Instalasi Gawat Darurat RSUD
07-09 Desember 2021
kepada perawat. Brigjend H.Hasan Basry Kandangan

Instalasi Gawat Darurat RSUD


Memasang poster tentang penggunaan Spill Kit 10 Desember 2021
Brigjend H.Hasan Basry Kandangan

3 Evaluasi Evaluasi laporan kegiatan 11-19 Desember 2021 Tempat tinggal penulis
37

RENCANA MATRIK PENJADWALAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

No Kegiatan

9
Persiapan
1 Melakukan koordinasi dengan
kepala ruanganmentor & coach
terkait rancangan kegiatan
aktualisasi
Pelaksanaan
2 Membuat poster informasi dan
leaflet tentang penggunaan spill
kit di Instalasi Gawat Darurat
3 Membuat form check list
mengenai penggunaan Spill Kit
sesuai Standar Prosedur
Operasional
4 Melakukan sosialisasi kepada
perawat mengenai penggunaan
Spill Kit.
5 Melakukan evaluasi mengenai
penggunaan Spill Kit kepada
perawat
6 Memasang poster tentang
penggunaan Spill Kit
Evaluasi
7 Evaluasi laporan kegiatan

Tabel 3.3 Rencana Matrik Penjadwalan Aktualisasi


38

Anda mungkin juga menyukai