Sila Kedua:
Kemanusiaan yang adil dan beradab
1)Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2)Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia,
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit dan sebagainya.
3)Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4)Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5)Mengembang sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6)Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7)Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8)Berani membela kebenaran dan keadilan.
9)Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10)Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
Sila Keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan pemusyawaratan
perwakilan. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap
manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban
yang sama.
1)Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
2)Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
3)Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
4)Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yangdicapai sebagai hasil
musyawarah.
5)Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
6)Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
dan golongan.
7)Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
8)Keputusan yang diambil harus dapat menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan
demi kepentingan bersama.
9)Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercaya untuk melaksanakan
pemusyawaratan
2)Setia dan mempertahankan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
serta pemerintahan yang sah.
10)Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
2)Inovasi.
5)Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi tanpa cacat, tanpa kesalahan, dan
tidak ada pemborosan.
6)Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan pergeseran tuntutan
kebutuhan customers/clientsmaupun perkembangan teknologi.
korupsi berasal dari kata latin corruptionyang artinya secara harafiah adalah
kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoraldan
penyimpangan dari kesucian.Langkah untuk menjauhkan diri dari korupsi adalah
internalisasi integritas pada diri sendiri dan hidup/bekerja dalam lingkungan yang
menjalankan integritas dengan baik. Identifikasi nilai dasar anti korupsi memberikan
nilai-nilai dasar anti korupsi yang prioritas dan memiliki signifikasi yang tinggi bagi
kita. Nilai-nilai dasar anti korupsi penting untuk mencegah terjadinya korupsi dan
mendukung prinsip-prinsip anti korupsi
3)Kemandirian, dapat diartikan sebagai proses mendewasakan diri yaitu tidak tergantung
pada orang lainuntuk mengerjakan tugas dan tanggung jawabnyadengan usahanya sendiri
dan bukan atas usaha orang lain.
4)Kedisiplinan, berarti ketaatan kepada peraturan. Manfaat dari hidup yang disiplin
adalah kita dapat mencapai tujuan hidup dengan waktu yang lebih efisien, dan juga
dapat membuat orang lain percaya dalam mengelola suatu kepercayaan.
6)Kerja keras, seorang PNS yang bekerja keras didasari adanya kemauan, tekad,
ketekunan, daya tahan, tujuan jelas, daya kerja, pendirian, pengendalian diri, ketabahan,
keteguhan, tenaga, kekuatan dan pantang mundur.
7)Sederhana, setiap PNS sepantasnya memiliki gaya hidup sederhana, tidak boros,
hidup sesuai dengan kemampuan dan dapat memenuhi semua kebutuhannya. Konsep
hidup sederhana merupakan parameter penting dalam menjalin hubungan antara sesama
karena prinsip ini akan mengatasi permasalahan kesenjangan sosial, iri, dengki, tamak, egois,
dan tidak berlebihan.
9)Keadilan, keadilan terbagi menjadi dua yakni distributif yang berarti sama rata dan
keadilan komutatif yang berarti mendapat sesuatu sesuai haknya/ tidak sama rata.
Nilai keadilan dapat diwujudkan dalam bentuk memberikan pujian yang tulus kepada
yang berprestasi, memberikan saran perbaikan dan semangat pada yang tidak berpretasi,
tidak memilih kawan berdasarkan latar belakang sosial dan lain-lain.
Akuntabilitas
Ankuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja yg telah dicapai, baik
pelaporan yang dilakukan oleh individu terhadap organisasi/institusi maupun kinerja
organisasi kepada stakeholders lainnya.
Akuntabilitas adalah sebuah hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak
individu/kelompok/institusi dengan Negara dan masyarakat.
Akuntabilitas berorientasi pada hasil. Hasil yg diharapkan dari akuntabilitas adalah
perilaku aparat pemerintah yang bertanggungjawab, adil dan inovatif.
Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan. Laporan adalahh perwujudan dari
akuntabilitas
Akuntabilitas memerlukan konsekuensi. Akuntabilitas adalah kewajiban
menunjukkan tanggungjawab, dan tanggungjawab menghasilkan konsekuensi.
Akuntabilitas memperbaiki kinerja. Tujuan utama dari akuntabilitas adalah
memperbaiki kinerja PNS dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
3. Bagaimana seharusnya perilaku diri seorang PNS sehingga dapat dikatakan Akuntabilitas
tinggi
Nasionalisme
Menyadari bahwa tanggungjawab yang diembah bukan hanya amanat dari manusia tetapi
juga merupakan amanat dari Tuhan, maka amanat itu harus dijalankan dengan sungguh-
sungguh, transparan, akuntabel karena jabatan yg diemban adalah amanat Tuhan dan manat
manusia yg tidak boleh dilalaikan.
Dengan melandaskan pada nilai kemanusiaan maka aparatur Negara dan seluruh komponen
bangsa perlu bahu membahu menghapuskan masalah kekerasan, kemiskinan, ketidak adilan,
dan kesenjangan social merupakan kenyataan yang bertentangan dengan nilai-nilai
kemanusiaan.
3. Jelaskan apa yang harusnya dapat anda lakukan sebagai seorang ASN dalam mengatasi
konflik dalam lingkungan masyarakat
Sesuai fungsi PNS sebagai perekat dan pemersatu bangsa apabila terjadi konflik dilingkungan
masyarakat harus tetap menjaga kenetralitasannya dan menjadi negosiator dengan
menjunjung tinggi nilai egaliterianisme dengan pendekatan musyawarah dan mufakat.
Etika Publik
1. Jelaskan dan berikan contoh-contoh konsekuensi dari pelayanan publik yang memiliki
kompentensi leadership dan kompentensi teknis tetapi minus kompetensi etika
Tanpa kompetensi etika pejabat cenderung menjadi tidak peka, tidak peduli dan diskriminatif,
terutama pada masyarakat kalangan bawah. Oleh karena itu profesionalitas merupakan
persyaratan yg tidak bias ditawar bagi pejabat public.
Pertama, berubah dari penguasa menjadi pelayan; kedua merubah dari wewenang menjadi
peranan; ketiga menyadari bahwa jabatan public adalah amanah, yang harus
dipertanggungjawabkan bukan hanya didunia tetapi juga diakhirat.
3. Berikan contoh kasus adanya konflik kepentingan yang terjadi pada birokrasi kita
Kotmitmen Mutu
1. Coba amati kegiatan keseharian PNS senior dilingkungan tempat kerja saat ini kemukakan
fenomena faktual yang mencermikan mutu kinerja mereka, baik yang sudah sesuai harapan
maupun yang menyimpang dari ketentuan. Bagaimana komentar saudara terhadap fenomena
tersebut?
Fenomena seperti itu terjadi karengan individu/personal PNS tidak berorientasi pada mutu
layanan, dalam bekerja tidak memiliki kerangka dan alur piker yang terarah sehingga
memberikan layanan yang sembrono dan seenaknya.
2. Mengapa best practices diperlukan dalam menciptakan invoasi dan memperkuat
pembangunan ? Jelaskan sifat-sifat yang dimiliki pegawai yang berjiwa kreatif dan inovatif ?
Best practices itu dapat memberikan inspirasi terhadap kegiatan yang sedang dilakukan
disuatu tempat baik dalam hal proses maupun hasil inovasi yang diberikan. Sifat yang
dimiliki pegawai yang berjiwa kreatif dan inovatif:
Anti Korupsi