Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA PENUGASAN KELOMPOK AGENDA 2

RINGKASAN MATERI NILAI-NILAI ANEKA


Kelompok 2 / Group 2 / Angkatan XI 2021
Tanggal : 04 Agustus 2021

Anggota Kelompok:
• Wahyu Yuningsih, A.Md.Kes.
• Monica Chandra Pradiska, A.Md.RMIK.
• Anita Kumala Dewi Nihayatul Karomah, A.Md.Gz.
• Chandra Dewi Puspitarini, A.Md.Gz.
• Yulina, A.Md.

Untuk dapat mewujudkan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa, maka diperlukan ASN yang profesional,
kompeten dan berintegritas yang berkarakter ANEKA. Karakter ANEKA yaitu mempunyai nilai-nilai
dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Adapun inti
penjelasan terkait nilai-nilai ANEKA adalah sebagai berikut:

1. Konsep Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan keadaan setiap individu, kelompok atau institusi yang


berkewajiban memebrikan tanggung jawab yang menjadi amanahnya dalam pekerjaan. Untuk
menciptakan lingkungan organisasi yang akuntabel, maka diperlukan beberapa aspek yang
merupakan Nilai-nilai dasar akuntabilitas anatar lain : kepemimpinan, integritas, tanggung
jawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan, dan konsistensi. Contoh Nilai-nilai
dasar akuntabilitas yang dapat di terapkan dalam kehidupan yaitu :

a) Memiliki jiwa kepemimpinan yang mampu mewujudkan tujuan organisasi


b) Integritas dalam menciptakan pelayanan masyarakat profesional
c) Menciptakan keseimbangan antara hak dan kewajiban dalam menjalankan tugas pekerjaan
d) Menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah
e) Bertanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban yang diamanahkan
f) Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan
g) Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
2. Konsep Nasionalisme

Sebagai PNS kita harus memiliki rasa nasionalisme yang tinggi sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
Rasa nasionalisme akan muncul dari kesadaran akan pentingnya nilai-nilai
nasionalisme. Kemudian dari kesadaran ini kita akan mencoba memahami nilai-nilai
tersebut. Setelah kita paham akan makna dari nasionalisme ini, akan muncul kepedulian
dan komitmen untuk mengimplementasikan nilai-nilai nasionalisme ini. Adapun nilai-
nilai nasionalisme yang harus kita terapkan dalam melaksanakan tugas:
a) Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dalam melaksanakan profesi kita
harus percaya kepada Tuhan dengan selalu melaksanakan kewajiban kita terhadap
Tuhan dan selalu merasa bersyukur dengan apa yang kita dapatkan. Selain itu,
apabila kita percaya dengan Tuhan kita tidak akan melakukan sesuatu yang dilarang
oleh agama.
b) Tidak membeda-bedakan setiap manusia, dalam profesi kita tidak boleh
membedakan manusia. Pada dasarnya setiap manusia itu sama, dan memilik hak
yang sama dalam menerima pelayanan.
c) Rela berkorban, dalam profesi kita harus bisa mengutamakan kepentingan
organisasi ketimbang kepentingan kita sendiri.
d) Cinta tanah air dan bangsa serta persatuan, dalam bekerja kita harus senantiasa
bangga dengan bangsa sendiri, salah satunya adalah dengan mengikuti upacara atau
peringatan pada hari besar nasional.
e) Tidak memaksakan kehendak dalam memberikan opini, meskipun menurut kita itu
sudah benar.
f) Musyawarah dalam menyelesaikan suatu masalah dalam pekerjaan.
g) Kekeluargaan contohnya adalah pada saat rekan kerja kita sakit dan dirawat kita
menengok dan memberikan dukungan dan doa agar cepat sembuh.
h) Berlaku adil kepada semua orang sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
i) Dan apabila rekan kerja kita membutuhkan pertolongan kita senantiasa membantu
semampunya.
3. Konsep Etika Publik
Etika adalah norma tentang baik/ buruk dan benar/ salah yang berlaku di
masyarakat. Etika publik adalah norma tentang baik / buruk atau benar / salah yang
berlaku dalam melakukan pelayanan publik. Etika biasanya dikaitan dengan Kode etik.
Kode etik adalah norma atau aturan yang berlaku dalam suatu kelompok tertentu, Kode
Etik ASN adalah norma atau aturan yang berlaku bagi ASN yang sudut pandangnya
ditujukan pada hal- hal prinsip yang tertulis. Dalam hal ini kode etik ASN tercantum
dalam UU No 5 Tahun 2014 tentang ASN.
A. Dimensi Etika Publik
a) Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
Menekankan pada nilai norma dan prinsip moral sehingga dapat membentuk
integritas pelayanan publik. Diperlukan analisa polsosbud sehingga dalam
memberikan pelayanan selaras antara nilai norma di masyarakat dan nilai norma
di lembaga pelayan publik
b) Dimensi Modalitas
Dalam memberikan pelayanan publik bersifat akuntable, netral dan transparan
c) Dimensi Tindakan integritas publik
Dalam memberikan pelayanan publik sesuai dengan nilai, tujuan dan
kewajiban, tidak melakukan korupsi / kecurangan.
B. Tuntutan Etika Publik dalam komptetensi
Dengan kompetensi etika, seorang pejabat publik diharapkan lebih peka, peduli dan
tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan publik. Serta penempatan pejabat
publik sebaiknya disesuaikan dengan kompetensinya (the right man on the right place.)
C. Sikap dan Perilaku Etika Publik
a) Pentingnya etika dalam urusan publik
Seorang pejabat publik harus memilki kewaspadaan prfesional (Mentaati
peraturan/kode etik) dan kewaspadaan spiritual (mentaati nilai norma dan
berakhlak mulia)
b) Etika Publik dalam Penggunaan Kekuasaan/ Legitimasi kebijakan
Kekuasaan seorang pejabat publik harus dibatasi dengan norma etika dan
norma hukum secara bertanggungjawab sesuai lingkup kerjanya serta
menerapkan legitimasi etis
c) Konflik kepentingan
Seorang pejabat publik harus menghindari konflik kepentingan yang dapat
mengakibatkan penyalahgunaan kekuasaan, penggunaan sumber daya publik
yang kurang optimal dan peningkatan kesejahteraan rakyat terabaikan.
Sehingga etika lebih difahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang
harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral
mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya
dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi
tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik
4. Konsep Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan , nilai dasar yang harus dimiliki ASN (Aparatur
Sipil Negara) dimana dalam bekerja harus memiliki komitmen atau suatu janji yang
dibuktikan dengan kegiatan yang bermutu atau sesuai standart dan layak di adakan
kegiatan tersebut. Ada tujuh indicator nilai-nilai dasar Komitemen mutu meliputi:
a) Efektivitas adalah upaya meningkatkan ketercapaian target atau tujuan yang telah
di tetapkan
b) Efisien adalah upaya meningkatkan ketepatan penggunaan sumber daya sehingga
tidak terjadi pemborosan dan penyalahgunaan sumber daya serta penyimpangan
prosedur
c) Inovatif adalah upaya untuk menemukan cara-cara baru atau ide gagasan baru yang
meningkatkan nilai tambah / kemanfaatan dalam menyelesaikan suatu masalah
d) Mutu adalah upaya untuk menyesuaikan kondisi dinamis yang berkaitan dengan
produk, jiwa, manusia , proses dan lingkungan guna memenuhi harapan public
e) Adaptif adalah upaya perubahan pola kerja yang lebih baik guna memenuhi
tuntutan perubahan lingkungan kerja
f) Responsif adalah kepekaan kita untuk membantu orang lain dan menyediakan
layanan yang cepat
g) Perbaikan berkelanjutan adalah upaya secara berkala terhadap pelayanan yang
sudah ada sebelumnya dan harus memiliki progress.
Sehingga ASN harus memiliki komitmen mutu agar dapat mengembangkan diri
untuk berfikir kreatif , menciptakan inovasi-inovasi baru yang efektif dan efisien
dalam menyelesaikan masalah yang ada.
5. Konsep Anti Korupsi
Korupsi sampai saat ini memberikan pengaruh negatif dan signifikan terhadap
keuangan negara maupun pertumbuhan ekonomi dan investasi sehingga merupakan
musuh sebagian besar negara. Indonesia telah berusaha mencegah dan memberantas
korupsi melalui seperangkat peraturan dan lembaga yang berwenang mencegah
tindakan korupsi. Namun Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai pelayan publik masih
banyak yang melakukan tindakan korupsi.
Upaya melawan korupsi dapat dilakukan dengan merubah pola pikir
penyelenggara negara, selain juga meniadakan lingkungan maupun sistem yang
mendukung adanya tindakan korupsi. Dimulai dari diri sendiri dan hal terkecil. Oleh
sebab itu, diperlukan internalisasi nilai-nilai anti korupsi bagi setiap PNS yaitu :
a) Jujur merupakan perbuatan tidak berbohong/curang, dan lurus hati. Sikap jujur ini
dapat menumbuhkan kepercayaan setiap PNS dalam bersosialisasi di tempat kerja
maupun bermasyarakat di luar kantor.
b) Mandiri merupakan tindakan PNS untuk tidak mengandalkan dan bergantung
kepada orang lain dalam melakukan pekerjaan. Termasuk mempunyai sikap yang
tidak terpengaruh kepada orang lain dalam menghindari tindakan korupsi.
c) Peduli merupakan mengindahkan, tidak acuh dan menghiraukan atas lingkungan
sekitar. Ada kepedulian sekiranya terdapat PNS yang melakukan tindakan korupsi
untuk diperingatkan atau bahkan dilaporkan kepada KPK. Kepedulian juga
terwujud untuk mengindahkan seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku di
dalam unit organisasinya.
d) Disiplin merupakan sikap taat atau patuh terhadap norma agama maupun norma
hukum. Ketaatan terhadap peraturan antara lain diwujudkan adanya datang dan
pulang sesuai ketentuan jam kerja serta membayar pajak.
e) Tanggung jawab merupakan kesadaran untuk mempertanggung jawabkan seluruh
perbuatannya kepada masyarakat, bangsa dan negara serta kepada Tuhan
sebagaimana awal menjadi PNS yang telah disumpah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya.
f) Sederhana merupakan hidup menerima apa adanya sesuai kemampuan sehingga
tidak terjebak kepada pola hidup konsumtif dan terjebak dalam hedonisme. Kondisi
demikian akan memicu tindakan korupsi yang wajib dihindari oleh PNS.
g) Bekerja keras merupakan kemauan yang harus dimiliki oleh setiap PNS sehingga
akan terhindar dari tindak pidana korupsi untuk melakukan jalan pintas menerima
suap.
h) Berani sebagai sikap yang wajib dimiliki PNS untuk mengatakan yang sebenarnya
sekiranya terdapat indikasi adanya tindakan korupsi yang dilakukan oleh rekan
sejawat maupun atasan yang melanggar ketentuan/peraturan.
LEMBAR KERJA PENUGASAN KELOMPOK AGENDA 2
ANALISIS ISU ORGANISASI TERKAIT PENERAPAN ANEKA DI INSTANSI
KESEHATAN
Kelompok 2 / Group 2 / Angkatan XI
Tanggal : 04 Agustus 2021

Anggota Kelompok:
• Wahyu Yuningsih, A.Md.Kes.
• Monica Chandra Pradiska, A.Md.RMIK.
• Anita Kumala Dewi Nihayatul Karomah, A.Md.Gz.
• Chandra Dewi Puspitarini, A.Md.Gz.
• Yulina, A.Md.

1. IDENTIFIKASI ISU
a. Belum semua pegawai patuh terhadap kelengkapan APD
b. Kurangnya disiplin waktu pegawai dalam bekerja
c. Kurangnya penerapan pelayanan prima oleh pegawai dalam melayani pasien

2. IDENTIFIKASI PRIORITAS ISU MASALAH MENGGUNAKAN


USG
Rancangan prioritas isu masalah kelompok kami menggunakan alat bantu
tapisan USG. USG merupakan singkatan dari Urgency, Seriousness, dan Growth.
Urgency merupakan seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti. Seriousness merupakan seberapa serius suatu isu harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth merupakan seberapa besar
kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera. Berikut tabel USG
kelompok kami:
Isu
No Data/fakta/bukti Urgency Seriousness Growth Prioritas
Organisasi
1 Belum 5 5 5 15
semua
pegawai
patuh
terhadap
kelengkapan
APD
2 Kurangnya 4 5 4 13
disiplin
waktu
pegawai
dalam
bekerja

3 Kurangnya 5 5 4 14
penerapan
pelayanan
prima oleh
pegawai
dalam
melayani
pasien

Keterangan: 5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil

Simpulan : Dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis yang perlu
diselesaikan adalah “Belum semua pegawai patuh terhadap kelengkapan APD”

3. AKAR MASALAH DENGAN FISHBONE

MAN
Kurangnya kesadaran pegawai
untuk menggunakan APD Belum semua
lengkap pegawai patuh
terhadap
Stigma negatif tentang kelengkapan
Belum adanya checklist tidak pentingnya APD
kelengkapan APD menggunakan APD yang
lengkap
METHOD ENVIRONMENT
4. SOLUSI ISU MASALAH KAITANYA DENGAN ANEKA ( Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi )
Isu Indik Akar Gagasan Kegiatan Akuntabilitas Nasionalis Etika Komitmen Anti
Organisa ator Masalah kreatif me Publik Mutu Korupsi
si fishb
prioritas one
Belum Man Kurangnya Memberika Bertanggung Ikon poster Menggun Desain Menceta
semua kesadaran n motivasi jawab tidak akan poster dapat k poster
pegawai pegawai untuk dengan membuat mengandu Bahasa di terima sesuai
patuh menggunakan membuat poster ng unsur yang semua dengan
terhadap APD lengkap poster pentingnya sara dan sopan kalangan anggaran
kelengkap tentang penggunaan menyinggu dan dengan yang di
an APD pentingnya APD lengkap ng suku, santun menggunaka tetapkan
menggunak sesuai dengan ras n bahasa
an APD pentunjuk ,budaya, yang mudah
yang teknis dari golongan, di pahami
lengkap kementerian dan agama
kesehatan
Method Belum adanya Membuat Bertanggung Rela Jujur Konsisten Mandiri
checklist checklist jawab meluangka pada saat dalam dalam
kelengkapan kelengkapa membuat n waktu pengisian mengisi mengisi
APD Optimalisasi n APD checklist untuk checklist checklist checklist
penggunaan APD yang mengisi kelengka kelengkapan kelengka
APD jelas sesuai checklist pan APD APD pan APD
dengan kelengkapa
petunjuk n APD
teknis
kementerian
kesehatan
Environ Stigma negatif Melakukan Bertanggung Pada Memberi Memberikan Bekerja
ment tentang tidak sosialisasi jawab sosialisasi kan sosialisasi keras
pentingnya pentingnya menyiapkan mengguna sosialisas dengan dalam
menggunakan penggunaa materi kan Bahasa i dengan sepenuh hati memberi
APD yang n APD sosialisasi Indonesia menekan kan
lengkap yang pentingnya yang baik edukasi sosialiasi
lengkap APD dan benar tanpa
unsur
pemaksa
an

Anda mungkin juga menyukai