ANALISA
Pelatihan
Pelatihan Dasar Prajabatan Pegawai Negeri Sipil, di tetapkan bahwa salah satu
jenis latihan dasar yang strategi untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN
menjadi professional seperti tersebu diatas adalah latihan dasar calon PNS.
Latihan dasar ini dilaksanakan dalam rangka membetuk karakter PNS yang kuat,
yaitu PNS yang mempu bersikap dan bertindak professional dalam melayani
masyarakat.
Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 tahun
masa percobaan. Tujuan dari pelatihan terintegrasi ini adalah untuk membangun
PNS.
Hal-27
4.1.1 Manajemen ASN
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari
pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Untuk menjalankan
b. Pelayan publik;
intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. ASN
Hal-28
berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh
undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan fungsi dan tugasnya tersebut.
bagi setiap warganegara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
tujuan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu ASN dituntut untuk professional
manajemen ASN, salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan. ASN harus
4.1.2 Akuntabilitas
Hal-29
pimpinan penulis melakukan dengan penuh tanggung jawab. Penulis berharap
secara jangka panjang. Berikut ini adalah beberapa nilai dasar dari akuntabilitas :
a. Tanggung jawab,
b. Jujur,
c. Kejelasan Target,
d. Netral,
f. Adil,
g. Transparan,
h. Konsisten,
i. Partisipatif
Kata etika sering disamakan dengan moral. Padahal ada perbedaan antara
keduana. Etika lebih dipahami sebagai refleksi yang baik atau benar. Sedangkan
moral mengacu pada kewajiban untuk melanjutkan yang baik atau apa yang
seharusnya dilakukan. Etika juga dipandang sebagai karakter atau etos individu/
dengan pimpinan harus dilakukan dengan sikap dan prilaku yang sopan terhadap
pimpinan serta dengan melakukan komunikasi yang baik. Nilai-nilai dasar etika
a. Jujur,
Hal-30
b. Bertanggung jawab,
c. Integritas tinggi,
d. Cermat,
e. Disipilin,
f. Hormat,
g. Sopan,
i. Taat perintah,
j. Menjaga rahasia.
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar
masyarakat dan kehidupan yang luas. Dengan memiliki kesadaran diri, kita akan
lebih mantap untuk memastikan bahwa seluruh unsur yang ada pada dalam diri
baik pikiran, emosi, ucapan dan tindakan semuanya akan anti korupsi dan
Hal-31
4.1.5 Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan suatu sikap yang mana perkataan dan perbuatan
Dalam hal ini melaksanakan arahan pimpinan secara optimal dapat membantu
b. Inovasi;
teknologi;
dan benchmark.
Hal-32
4.1.6 Nasionalisme
mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan
Nasionalisme dalam arti luas adalah merupakan pandangan tentang rasa cinta
yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghargai bangsa lain.
dan jiwa nasionalisme dalam menjalankan profesinya sebagai pelayan publik yang
Hal-33
dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
Berikut ini adalah penerapan nilai-nilai dasar dalam kegiatan yang penulis
A. Kegiata 1
Membuat telaah staf terkait dengan kegiatan habituasi yang akan dilakukan.
kegiatan yang akan dilakukan dalam proses habituasi. Adapun tahapan yang
dilakukan yaitu :
1. Membuat draf telaah staf terkait kegitan habituasi yang akan dijalankan
Dalam membuat draf telaah staf penulis apabila telaah staf saya tidak
kembali (Akuntabilitas)
Setelah mendapat persetujuan dari atasan saya akan Bertanggung Jawab atas
B. Kegiatan 2
Kegiatan konsultasi dengan atasan merupakan salah satu langkah awal yang
Hal-34
diharapkan adanya masukan dari atasan dalam proses habituasi. Adapun tahapan
kinerja kegiatan DAK Sanitasi sebagai bahan konsultasi dengan atasan. Penulis
mengatur jadwal dengan atasan agar tidak menganggu jam kerja dan
konsultasi dengan etika berbicara sopan, dan santun dan menerima semua
Hal-35
(Akuntabilitas) atas rencana yang diajukan. Hal tersebut sebagai bentuk
sebagai aparatur tentang pembuatan buku capaian kinerja Kegiatan DAK Sanitasi
Tahun 2019 yang belum dilaporkan dngan baik, jika penulis tidak memberikan
usulan kepada atasan tentang permasalahan ini maka kegiatan DAK Sanitasi
Tahun 2019 tidak akan terpantau dengan baik dan dilaporkan dengan sistematika
yang benar sehingga penulis termasuk aparatur yang kurang bertanggung jawab
C. Kegiatan 3
sehingga menghasilkan suatu Buku Capaian Kinerja sesuai yang diharapkan serta
(Akuntabilitas).
Hal-36
2. Melaporkan buku capaian kinerja TFLyang telah dibuat kepada atasan;
buku yang telah dibuat. Saat, menemui mereka, penulis menjelaskan sistematika
buku capaian kinerja secara sopan, santun (Etika Publik), urut dan jelas
(Komitmen Mutu). Penulis juga meminta arahan, masukan saran dan kritik
terhadap buku capaian kinerja yang telah dibuat oleh penulis kepada atasan.
antara penulis degan atasan, penulis mencoba meyakinkan kepada atasan buku
capaian kinerja ini dengan etika yang baik dan jelas (Kejelasan target -
menghargai (Nasionalisme) semua arahan dan kritik yang dijelaskan oleh atasan
(mentor dan kabid). Jika ada beda pendapat antara mentor dan kabid, penulis akan
Publik) tentang saran yang diberikan oleh kabid. Setelah mentor menyetujui
Penulis memperbaiki buku capaian kinerja dari revisi mentor dan kabid.
Penulis memperlihatkan hasil perbaikan kepada mentor dan kabid serta meminta
secara, hormat, sopan dan santun (Etika Publik) untuk meminta persetujuan
ACC dari kedua pihak dan meminta persetujuan untuk melakukan sosialisasi.
Hal-37
Dalam melaksanakan habituasi, penulis menerapkan nilai-nilai diatas
sehingga Buku Capaian Kinerja ini mendapatkan persetujuan dari atasan. Jika
Panduan ini sesuai arahan atasan maka buku capaian kinerja TFL kegiatan DAK
Sanitasi. Sehingga buku ini berfungsi sebagai panduan TFL dalam melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah dibuat dan melakukan perbaikan
daripekerjaan yang tidak terlaksana. Akhirnya tidak ada alat kontrol pengawasan
kegiatan DAK Sanitasi di lapangan dari Dinas Perkim Kab Agam sehingga tidak
ada peran penulis sebagai aparatur dalam memberikan pelayanan publik yang
D. Kegiatan 4
TFL DAK Sanitasi melalui Buku Capaian Kinerja Tenaga Fasilitator Lapangan
memperkenalkan buku Capaian Kinerja yang berisi tentang kegiatan apa saja yang
dilakukan oleh TFL dilapangan baik itu progres pekerjaan ataupun kendala yang
undangan sesuai dengan tata tertib administrasi yang berlaku (Etika Publik).
Hal-38
Setelah itu penulis meminta paraf kepada PPTK Sanitasi, Kabid serta Kepala
Dinas. Saat meminta tanda tangan Kepala Dinas, penulis berbicara dengan sopan,
santun dan hormat serta menjelaskan secara jelas (Etika Publik) tentang
capaian kinerja untuk dibagikan kepada TFL DAK Sanitasi. Dalam proses kopian
ini, penulis meminta izin secara hormat, sopan dan santun kepada atasan
(Etika Publik) dalam menggunakan kertas A4 dan printer beserta mesin fotocopy
santun kepada TFL (Etika Publik) dan melibatkan semua orang yang hadir
rapat sosialisasi adanya mufakat berupa kesepakatan antara pihak Dinas Perkim
sosialisasi ini lancar didukung oleh semua pihak yang berkaitan dengan Kegiatan
Hal-39
DAK Air Minum dan Sanitasi. Jika penulis tidak koordinasi dengan pihak terkait
maka penulis tidak menggambarkan sebagai aparatur yang bertanggung jawab dan
dan meningkatkan efisiensi kerja dalam membangun kerja sama pihak terkait.
Dalam membuat undangan jika penulis tidak mengikuti aturan tata tertib
tidak melibatkan semua pihak yang hadir di sosialisasi dengan berbicara yang
sopan dan santun maka penulis tidak beperan sebagai aparatur dalam pelayanan
publik.
E. Kegiatan 5
1. Membuat grup WA
publik)
(Etika Publik).
Hal-40
Jika didalam grup ada diskusi atau pertanyaan dari TFL DAK Sanitasi, saat
itu penulis mengacuhkan dan tidak menggunakan bahasa yang santun dan sopan
Organisasi
Sejahtera”.
1. Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi yang efektif, efisien dan
akuntabel.
Keterkaitan antara realisasi aktualisasi dan kontribusi pada saat habituasi terhadap
Hal-41
4.2.1 Konsultasi dengan atasan mengenai isu yang akan diangkat yaitu
kinerja.
yaitu meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi Dinas Perumahan Rakyat
dan Kawasan Permukiman. Dampak jika penulis tidak menerapkan nilai kreatif,
sopan serta santun maka penulis tidak menggambarkan aparatur Pelayan Publik.
tidak dapat mewujudkan misi No.1. Sehingga penulis tidak berperan sebagai ASN
Hal-42
Permukiman. Nilai yang terdapat kegiatan ini adalah koordinasi, kerja sama,
sopan, santun, hormat, dan mufakat. Dampak jika penulis tidak menerapkan nilai
ini adalah penulis tidak dapat mewujudkan misi no.1 yang tidak menggambarkan
berkaitan dengan misi No.1 yaitu meningkatkan tata kelola sumber Dinas
kegiatan ini adalah partisipatif, etika berbicara sopan dan santun. Tanpa adanya
4.3.1 Konsultasi dengan atasan mengenai isu yang akan diangkat yaitu
sungguh, musyawarah, pelayanan publik dan etika berbicara sopan serta santun
Hal-43
Selama kegiatan diatas nilai yang terkandung adalah cermat, teliti, sesuai
tidak berperan sebagai ASN pelaksana kebijakan publik dan bertanggung jawab.
Nilai yang terdapat kegiatan ini adalah koordinasi, kerja sama, sopan,
santun, hormat, dan mufakat. Nilai diatas diterapkan pada kegiatan ini
organisasi. Jika Penulis tidak menerapkan nilai tersebut maka penulis tidak
partisipatif, etika berbicara sopan dan santun. Jika Penulis tidak menerapkan nilai
evaluasi dari kegiatan dari buku capaian kinerja ini dapat dilakukan.
Hal-44