Anda di halaman 1dari 20

BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR CPNS

A. Konsep Nilai Dasar PNS


Dalam menyusun Rancangan Aktualisasi terdapat nilai-nilai dasar profesi
ASN yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas secara profesional sebagai
pelayan masyarakat. Adapun nilai-nilai dasar profesi ASN diakronimkan
menjadi ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi. Penjelasan dari kelima nilai tersebut dapat dijabarkan
sebagai berikut:
 Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan suatu kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
Nilai-nilai publik tersebut antara lain:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.

Nilai-nilai dalam upaya menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel


antara lain :
a. Kepemimpinan (memberikan contoh pada orang lain, adanya komitnen
yang tinggi dalam melakukan pekerjaan);
b. Transparansi (mendorong komunikasi dan kerjasama, meningkatkan
kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan);
c. Integritas (kewajiban untuk mematuhi undang-undang, kontrak,
kebijakan dan peraturan yang berlaku);
d. Tanggung Jawab/Responsibilitas (terbagi atas resposibilitas instirusi
dan responsibilitas perseorangan)
e. Keadilan (ketidakadilan dapat menghancurkan kepercayaan dan
kredibilitas organisasi);
f. Kepercayaan (lingkungan akuntabilitas akan lahir dari hal-hal yang
dapat dipercaya);
g. Keseimbangan (keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan,
serta harapan dan kapasitas);
h. Kejelasan (mengetahui kewenangan dan tangung jawab); dan
i. Konsistensi (konsistensi menjamin stabilitas)

 Nasionalisme
Nasionalisme adalah pondasi bagi Aparatur Sipil Negara untuk
mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan
orientasi mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara. Atau sering
juga diartikan sebagai paham kebangsaan. Nilai – nilai dasar nasionalisme
adalah sebagai berikut :
a. Nilai ketuhanan
1. Jujur dan mempunyai integritas
2. Hormat pada hak orang lain
3. Hormat pada aturan & hukum masyarakat
4. Punya etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari
5. Tidak korupsi dan tingkah laku koruptif lainnya
6. Sabar
7. Jiwa besar
8. Berprasangka baik
b. Nilai kemanusiaan
1. Tidak Dzalim
2. Sopan/santun
3. Saling tolong menolong
c. Nilai Persatuan
1. Rukun &Damai
2. Menjaga keutuhan bangsa
3. Menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negara.
d. Nilai Kerakyatan
1. Mau mendengar pendapat orang lain
2. Siap menang, tetapi juga siap kalah
3. Sportif
4. Selalu sesuai aturan main/ mematuhi undang-undang yang
berlaku
5. Bertanggung jawab
6. Tolong Menolong
7. Tidak anarkis
e. Nilai Keadilan
1. Tidak serakah
2. Tepat waktu
3. Mau bekerja keras
4. Saling membantu
5. Suka menabung & investasi
 Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggungjawab
pelayanan publik (LAN, 2017: 8). Selanjutnya kode etik merupakan aturan-
aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut
pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-
ketentuan tertulis.Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode
perilaku ASN yakni sebagai berikut :
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggujawab dan
berintegritas tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-
Undang ASN sebagai berikut :
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah;
i. Mempercepat layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m.Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.

 Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri sendiri atau pada orang lai
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.
Aspek utama yang menjadi target organisasi/lembaga adalah layanan yang
komitmen pada mutu melalui penyelenggaraan tugas adalah efektivitas,
efisiensi, inovasi dan mutu.
a. Efektivitas
Efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja
sedangkan efektivitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat
mencapai tujuan yang ditetapkan atau berhasil mencapai apapun yang
coba dikerjakannya. Efektivitas organisasi berarti memberikan barang
atau jasa yang dihargai oleh pelanggan.
b. Efisiensi
Efisiensi adalah ukuran tingkat penggunaan sumber daya dalam suatu
proses. Tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga
dan pikiran. Efisiensi organisasi dalah jumlah sumber daya yang
digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Efisiensi organisasi
ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang dan manusia yang
dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu.
c. Inovasi
Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi untuk
beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi disekitarnya.
Dorongan yang memunculkan inovasi ada dorongan dari dalam
(internal) untuk melakukan perubahan atau bisa juga inovasi muncul
karena ada desakan kebutuhan dari pihak eksternal. Inovasi lahir dari
imajinasi pemikiran orang-orang kreatif, dan lahirnya kreatifitas
didorong oleh munculnya ide/gagasan baru untuk keluar dari rutinitas
yang membosankan.
d. Mutu
Konsep mutu berkembang seiring dengan berubahnya paradigma
organisasi terkait pemuasan kebutuhan manusia yang semula lebih
berorientasi pada terpenuhinya jumlah (kuantitas) produk sesuai
permintaan, ketika aneka ragam hasil produksi telah membanjiri pasar,
maka kepuasan konsumen lebih dititik beratkan pada aspek mutu
(kualitas) produk. Mutu sudah menjadi salah satu alat vital untuk
mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas
institusi.

 Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus yang berarti
kerusakan atau kebobrokan. Dalam bahasa yunani corruption perbuatan
yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang
dari kesucian, melanggar norma-norma agama, material, mental dan umum.
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Nilai-nilai dasar
anti korupsi sebagai berikut :
1) jujur,
2) peduli,
3) mandiri,
4) disiplin,
5) tanggung jawab,
6) kerja keras,
7) sederhana,
8) berani dan
9) adil.

B. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


Untuk pelatihan dasar pola terintegrasi bukan hanya menerapkan
nilai-nilai dasar perofesi PNS tetapi juga kedudukan dan peran PNS dalam
NKRI. Penjelasan dari kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dapat
dijabarkan sebagai berikut:

a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan
nepotisme. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka ASN
berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan
perekat pemersatu bangsa. Selanjutnya pegawai ASN bertugas :
1) Melaksanakan kewajiban yang dibuat yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan-
perundang-undangan;
2) Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitasl
3) Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI
Adapun peran dari Pegawai PNS adalah perencana, pelaksana dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan
publik yang professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari
praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.
Pengelolaan SDM harus selalu berkaitan dengan tujuan dan sasaran
organisasi, dalam konteks ini aktivitas dalam pengelolaan SDM/ASN
dilakukan untuk memotivasi dan juga meningkatkan produktivitas
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sehingga mampu berkontribusi
pada pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Sistem Merit pada dasarnya adalah konsepsi dalam manajemen SDM
yang menggambarkan diterapkannya obyektifitas dalam keseluruhan
semua proses pengelolaan ASN yakni pada pertimbangan kemampuan
dan prestasi individu untuk melaksanakan pekerjaannya (kompetensi
dan kinerja).
b. Whole Of Government (WOG)
WOG adalah sebuah pendekatanpenyelenggaraan pemerintah
yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahandari
keseluruhan sector dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas
guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen
program dan pelayanan publik. WOG juga dikenal sebagai pendekatan
interagency yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan
yang terkait dengan urusan yang relevan. Pendekatan WOG dapat
dilakukan baik dari sisi penataan institusi formal maupun informal
pernah dipraktekkan dengan cara antara lain penguatan koordinasi
antar lembaga, membentuk lembaga koordinasi khusus, membentuk
gugus tugas dan koalisi sosial. Jenis pelayanan publik yang dikenal
dapat didekati oleh pelayanan yang bersifat administratif, pelayanan
jasa, pelayanan barang dan pelayanan regulatif. Tantangan yang
dihadapi dalam penerapan WOG adalah kapasitas dan SDM, nilai dan
budaya organisasi dan kepemimpinan.

c. Pelayanan Publik
Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayan Publik dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggaraan pelayanan publik. Prinsip pelayanan
publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah
a. Partisipatif;
b. Transparan;
c. Responsif;
d. Tidak diskriminastif;
e. Mudah dan murah;
f. Efektif dan efisien;
g. Aksesibel;
h. Akuntabel; dan
i. Berkeadilan.

C. ISI AKTUALISASI
a. Identifikasi Isu:
Unit Kerja : UPT BLUD PUSKESMAS SIBIRUANG
Identifikasi isu ini didapatkan melalui diskusi mentor, terkait pelayanan
public yaitu:
1. Belum Optimalnya Pengetahuan masyarakat tentang penyakit TB Paru di
UPT BLUD Puskesmas Sibiruang .
2. Belum Optimalnya kesadaran pasien meminum obat TB Paru secara
teratur di UPT BLUD Puskesmas Sibiruang .
3. Belum Optimalnya pengetahuan masyarakat tentang factor resiko
Penyakit Tidak Menular di UPT BLUD Puskesmas Sibiruang.
4. Belum Optimalnya Pengetahuan masyarakat tentang prilaku hidup bersih
dan sehat.
Berdasarkan identifikasi yang telah ditemukan, maka akan dilakukan
analisis isu berdasarkan kriteria isu. Kriteria isu dapat diukur menggunakan
metode APKL. Unsur-unsur yang dinilai menggunakan metode APKL ini
adalah Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak/ Kelayakan. Aktual
artinya benar-benar terjadi dan sedang dibicarakan. Problematik artinya
sebuah isu memiliki permasalahan yang kompleks sehingga harus segera
dicarikan solusi permasalahannya. Kekhalayakan artinya isu yang
menyangkut hajat hidup orang banyak. Kelayakan artinya isu yang diangkat
masuk akal dan realistis untuk dipecahkan masalahnya.

Dengan menggunakan metode APKL tersebut, diperoleh hasil analisis isu sebagai
berikut:
Analisis APKL
ANALISIS APKL
NO ISU KETERANGAN
A P K L
1 Belum Optimalnya Pengetahuan
masyarakat tentang penyakit TB Memenuhi
√ √ √ √
Paru di UPT BLUD Puskesmas Kriteria
Sibiruang
2 Belum Optimalnya kesadaran
pasien meminum obat TB Paru Memenuhi
√ √ √ √
secara teratur di UPT BLUD Kriteria
Puskesmas Sibiruang
3 Belum Optimalnya pengetahuan
masyarakat tentang factor resiko Memenuhi
√ √ √ √
Penyakit Tidak Menular di UPT Kriteria
BLUD Puskesmas Sibiruang.
4 Belum Optimalnya Pengetahuan
Memenuhi
masyarakat tentang prilaku √ √ √ √
hidup bersih dan sehat Kriteria

Berdasarkan alat bantu penetapan isu diatas dapat disimpulkan bahwa


seluruh isu yang ada memenuhi semua kriteria aktual, problematik, kekhalayakan
dan layak/ kelayakan.
Untuk lebih menguatkan pada prioritas isu yang akan dipilih, dari kelima
isu tersebut akan dilakukan analisa penetapan prioritas isu menggunakan metode
USG (Urgency, Seriousness dan Growth). Urgency artinya seberapa mendesaknya
suatu isu untuk segera dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness artinya
seberapa serius suatu isu harus segera dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan
ditimbulkan. Dan Growth adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani segera.
Untuk lebih jelasnya mengenai analisis isu menggunakan USG, dapat dilihat pada
tabel berikut.
Analisis USG
Proses
No Identifikasi Isu Total Peringkat
U S G
1. Belum Optimalnya Pengetahuan masyarakat 5 4 4 13 1
tentang penyakit TB Paru di UPT BLUD
Puskesmas Sibiruang
2. Belum Optimalnya kesadaran pasien 5 4 3 12 2
meminum obat TB Paru secara teratur di UPT
BLUD Puskesmas Sibiruang
3. Belum Optimalnya pengetahuan masyarakat 4 3 4 11 3
tentang factor resiko Penyakit Tidak Menular
di UPT BLUD Puskesmas Sibiruang.
4. Belum Optimalnya Pengetahuan masyarakat 4 3 3 10 4
tentang prilaku hidup bersih dan sehat
KET:
1 = Tidak Mempengaruhi
2 = Kurang Mempengaruhi
3 = Cukup Mempengaruhi
4 = Mempengaruhi
5 = Sangat Mempengaruhi

Berdasarkan analisis USG, isu dengan skor yang paling tinggi dan prioritas
harus segera dikerjakan adalah isu tentang “Belum Optimalnya Pengetahuan
masyarakat tentang penyakit TB Paru di UPT BLUD Puskesmas Sibiruang”
dengan skor 13.

b. Penetapan Isu
Dari beberapa isu di UPT BLUD Puskesmas Sibiruang yang berkaitan
dengan tupoksi dokter umum, ada salah satu isu yang paling penting dan harus
segera dioptimalkan atau diperbaiki. Menurut analisis APKL dan USG, isu yang
harus segera diatasi yaitu tentang “Belum Optimalnya Pengetahuan Masyarakat
tentang penyakit TB Paru di UPT BLUD Puskesmas Sibiruang”.

c. Gagasan Penyelesaian Isu


Melihat dampak yang akan terjadi dari masalah tersebut diatas maka
perlu dilakukan tindak lanjut agar masalah ini dapat diselesaikan. Maka
ditemukan beberapa solusi/gagasan yang diharapkan dapat membawa perubahan
kearah yang lebih baik. Gagasan pemecahan isu tersebut dapat dilihat pada tabel
di bawah ini :
Isu ,Penyebab, dan Gagasan Penyelesaian Isu

Isu Penyebab terjadinya Isu Gagasan penyelesaian isu

Belum  kurangnya edukasi 1. Mengkonsulkan


Optimalnya pada masyarakat kepada kepala
Pengetahuan tentang TB paru. puskesmas tentang
Masyarakat  Penderita yang rancangan aktualisasi.
tentang penyakit datang aktualisasi yang akan
TB Paru di UPT menggangap dilakukan mengenai
BLUD penyakit TB paru Rendahnya
Puskesmas cuma keluhan biasa Pengetahuan
Sibiruang dan pengobatanya Masyarakat tentang
tidak memerlukan penyakit TB Paru.
jangka waktu yang 2. Membuat informasi
lama. yang berkaitan dengan
 penderita sering TB di mediasosial
putus berobat milik Puskesmas
 kurangnya SIBIRUANG seperti
petugas / sumber Facebook
daya manusia 3. Membuat poster
 akses jalan yang mengenai etika batuk
susah di tempuh 4. Membuat 30 leflet
 kurang pahamnya mengenai TB
masyarakat tentang 5. Melakukan edukasi
etika Batuk kepada pasien dan
keluarga penderita TB
6. Melakukan
penyuluhan mengenai
TB paru kepada
masyarakat.
d. Rancangan Aktualisasi

Uraian Kegiatan
Nama : dr. Badriyah Wardani Br Ritonga
Unit Kerja : UPT BLUD PUSKESMAS SIBIRUANG
Identifikasi Isu :
1. Belum Optimalnya Pengetahuan masyarakat tentang penyakit TB Paru
di UPT BLUD Puskesmas Sibiruang.
2. Belum Optimalnya kesadaran pasien meminum obat TB Paru secara
teratur di UPT BLUD Puskesmas Sibiruang.
3. Belum Optimalnya pengetahuan masyarakat tentang factor resiko
Penyakit Tidak Menular di UPT BLUD Puskesmas Sibiruang.
4. Belum Optimalnya Pengetahuan masyarakat tentang prilaku hidup
bersih dan sehat.
Isu yang diangkat :Belum Optimalnya Pengetahuan masyarakat tentang
penyakit TB Paru di UPT BLUD Puskesmas Sibiruang.
Gagasan Pemecahan Isu :Peningkatan Edukasi Tentang Dampak Penularan
Penyakit Menular TB Paru melalui Leaflet spanduk dan
Penyuluhan di UPT BLUD PUSKESMAS SIBIRUANG
sehingga pasien bisa membaca dan membawa pulang
Leafletnya untuk diterapkan dirumah.

Tabel Rancangan Aktualisasi


Kegiatan 1: Pengajuan izin kepada Kepala Puskesmas

No Uraian Keterangan
1 Kegiatan

Konsultasi dan mengajukan izin kepada kepala Puskesmas

2 Tahapan
Kegiatan  Membuat jadwal pertemuan dengan kepala puskesmas.
 Memaparkan dan mengkonsultasikan rencana kegiatan
yang akan dilakukan.
 meminta izin kepada kepala Puskesmas
3 Output / Hasil
Kegiatan Mendapat Surat pernyataan dukungan dari Kepala Puskesmas.

4 Keterkaitan  Saya akan berkonsultasi dengan kepala puskesmas


Substansi Mata menggunakan bahasa yang jelas dan akan
Pelatihan (Nilai bertanggung jawab dalam rencana pelaksanaan
Dasar) kegiatan.
 Saya akan mendengarkan masukan dan kritik dari
kepala puskesmas tentang rencana kegiatan agar dapat
berjalan dengan baik.
 Saya akan berkonsultasi dengan sopan dan santun
kepada kepala puskesmas.
 Saya akan bersosialisasi dengan kepala Puskesmas
secara komunikatif, efektif dan efisien
 Saya akan menghadap kepada kepala Puskesmas
dengan jujur tentang kegiatan yang akan dilakukan
dan akan mengerjakan kegiatan dengan disiplin.

Manajemen ASN :
Sebagai seorang staf saya akan mengkonsultasikan dan
meminta izin untuk melakukan kegiatan penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut ibu hamil menggunakan media
leaflet dan Spanduk.
Pelayanan Publik :
Saya akan memilih media sosialisasi yang mudah dan
murah serta efektif dan efisien diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dan pemahaman yang baik bagi
masyarakat.
Whole of Government:
Saya akan melakukan diskusi dan konsultasi dengan atasan
tentang rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.
5 Kontribusi Berkontribusi terhadap visi misi UPT BLUD PUSKESMAS
Terhadap Visi SIBIRUANG dalam memberikan pelayanan prima dan
Misi Organisasi profesional, mengembangkan sarana dan prasarana yang lebih
nyaman. maka tujuan kegiatan ini akan sesuai dengan visi
Puskesmas yaitu “MEWUJUDKAN masyarakat Koto Kampar
Hulu Sehat.” dan sesuai misi Puskesmas

6 Penguatan Nilai
Dengan menerapkan nilai- nilai ini maka kita akan jujur,
Organisasi
disiplin dan bertanggungjawab dalam pelaksanaan kegiatan.
Kegiatan 2: Membuat informasi yang berkaitan dengan TB di
mediasosial milik Puskesmas SIBIRUANG seperti Facebook

No Uraian Keterangan
1 Kegiatan
Membuat informasi yang berkaitan dengan TB di mediasosial
milik Puskesmas SIBIRUANG seperti Facebook

2 Tahapan  Meminta arahan dan persetujuan kepada atasan untuk


Kegiatan proses pemberian izin pembuatan dan penginputan
video tentang TB paru ke Facebook milik puskesmas
SIBIRUANG
 Pembuata video tentang TB paru .
 Menginput video ke facebook.
 Melakukan dokumenta si kegiatan.
3 Output / Hasil Vidio mengenai pengobatan TB paru telah terinput di media
Kegiatan social facebook milik Puskesmas sibiruang
4 Keterkaitan  Saya akan meminta arahan dan persetujuan atasan
Substansi Mata diawali dengan menyampaikan gagasan inovatif
Pelatihan (Nilai dengan jelas, sopan dan santun sehingga dapat
Dasar) menciptakan komunikasi yang baik dalam hubungan
PNS
 Saya akan membuat vidio tentang pengobatan TB
paru dengan baik dan mandiri sebagai bentuk
pertanggungjawaban saya terkait penyelesaian isu.
 Nilai dasar terkait adalah
AKUNTABILITAS= jelas, tanggung jawab,
transparan, konsisten
ETIKA PUBLIK= hormat, sopan
KOMITMEN MUTU= inovatif, komunikasi yang baik,
efektif dan efisien
Mata pelatihan terkait adalah
MANAJEMEN ASN =
Sebagai seorang staf saya harus berkonsultasi dengan
kepala Puskesmas dalam membuat video tentang
penyuluhan penyakit TB Paru didalam media social milik
puskesmas seperti facebook sebagai Dokter yang
professional.

PELAYANAN PUBLIK =
Dengan memilih media sosialisasi yang mudah dan
murah serta efektif dan efisien diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dan pemahaman yang baik bagi
masyarakat.
WOG =
Melakukan diskusi dan konsultasi dengan kepala Puskesmas
dalam membuat vidio tentang penyakit TB Paru dengan baik.

5 Kontribusi Dengan terlaksananya pembuatan informasi Edukasi tentang


Terhadap Visi penyaki TB paru di mediasosial milik puskesmas Sibiruang,
Misi Organisasi maka tujuan kegiatan ini akan sesuai dengan visi Puskesmas
yaitu “MEWUJUDKAN masyarakat Koto Kampar Hulu
Sehat .” dan sesuai misi Puskesmas nomor 1 yaitu 1)
“Menjadikan Puskesmas sebagai wadah pelayanan preventif,
Kuratif, Rehabilitatif dan Edukatif dalam bidang kesehatan.
6 Penguatan Nilai Dengan menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA dan teknik
Organisasi kolaborasi dan simbolisasi dalam melakukan kegiatan
membagikan video ke mediasosial milik Puskesmas seperti
Facebook tentang penyakit TB Paru kepada pasien atau
masyarakat diharapkan dapat mewujudkan tata nilai
diantaranya:
 Beriman : Memberikan pelayanan semata-mata niat karena
Tuhan Yang Maha Esa
 Ikhlas : Bekerja dan melayani dengan sepenuh hati
 Jujur : Jujur dalam segala aspek dan dalam menjalankan
tugas dan tanggung jawab di puskesmas
 Bertanggung jawab : petugas melaksanakan pekerjaan
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
 Bekerja sama : Melakukan pekerjaan bersama-sama rekan
sejawat dan masyarakat.

Kegiatan 3 : Membuat poster mengenai etika batuk

No Uraian Kegiatan
1 Kegiatan Membuat poster mengenai etika batuk
2 Tahapan  Meminta arahan dan persetujuan kepada atasan
Kegiatan untuk proses pemberian izin pembuatan dan
penempelan poster tentang etika batuk.
 Mendesign poster tentang etika batuk.
 Mencetak Poster tentang etika batuk
 Menempelka n satu poster di ruang tunggu
puskesmas
 Melakukan dokumentasi kegiatan.
3 Output/Hasil Poster tentang etika batuk ditempel di Puskesmas
Kegiatan
4 Keterkaitan  Saya akan meminta arahan dan persetujuan atasan
Substansi Mata diawali dengan menyampaikan gagasan inovatif
Pelatihan dengan jelas, sopan dan santun sehingga dapat
menciptakan komunikasi yang baikdalam hubungan
antar PNS.
 Saya akan mendesign poster tentang etika batuk
dengan baik dan mandiri sebagai bentuk
pertanggungjawaban saya terkait penyelesaian isu .
 Saya akan mencetak poster dan akan melaporkan
laporan keuangan secara jujur dan transparan kepada
Kepala Puskesmas Sebelum menempelkan poster saya
akan melakukan koordinasi agar kegiatan dapat
berjalan secara konsisten, efektif, dan efisien.
 Nilai dasar terkait adalah
AKUNTABILITAS= jelas, tanggung jawab,
transparan, konsisten
ETIKA PUBLIK= hormat, sopan
KOMITMEN MUTU= inovatif, komunikasi yang baik,
efektif dan efisien
ANTI KORUPSI= jujur

Mata pelatihan terkait adalah

WOG = Melakukan diskusi dan konsultasi dengan kepala


Puskesmas dalam membuat poster tentang etika batuk.

MANAJEMEN ASN = Sebagai seorang staf saya harus


berkonsultasi dengan kepala Puskesmas dalam poster
tentang etika batuk untuk membangun karakter Dokter yang
professional.

PELAYANAN PUBLIK = Dengan memilih media


sosialisasi yang mudah dan murah serta efektif dan
efisien diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan
pemahaman yang baik bagi masyarakat.

5 Konstribusi Dengan terlaksananya pemasangan poster Edukasi tentang


Terhadap Visi etika batuk, maka tujuan kegiatan ini akan sesuai dengan visi
dan Misi Puskesmas yaitu “Mewujudkan masyarakat Koto Kampar
Hulu Sehat .”” dan sesuai misi Puskesmas nomor 3 dan 5 yaitu
3) “mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga untuk
hidup sehat. 5) memelihara dan meningkatkan pelayanan
kesehatan bermutu, merata dan terjangkau.
6 Penguatan Dengan menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA dan teknik
Nilai-Nilai kolaborasi dan simbolisasi dalam melakukan kegiatan
Organisasi memasang poster tentang etika batuk di lingkungan
Puskesmas agar masyarakat diharapkan dapat mewujudkan
tata nilai diantaranya:
 Beriman : Memberikan pelayanan semata-mata niat karena
Tuhan Yang Maha Esa
 Ikhlas : Bekerja dan melayani dengan sepenuh hati
 Jujur : Jujur dalam segala aspek dan dalam menjalankan
tugas dan tanggung jawab di puskesmas
 Bertanggung jawab : petugas melaksanakan pekerjaan
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
 Bekerja sama : Melakukan pekerjaan bersama-sama rekan
sejawat dan masyarakat

Kegiatan 4 : Membuat 30 leflet mengenai TB

No Uraian Keterangan
1 Kegiatan Membuat 30 leflet mengenai TB
2 Tahapan  Meminta arahan dan persetujuan kepada atasan untuk
Kegiatan proses pemberian izin pembuatan leflet tentang tentang
TB paru secara tuntas.
 Mendesign leflet tentang TB paru secara tuntas .
 Mencetak leflet sebanyak tiga puluh lembar
 dMeletakkan 10 leflet di informasi, 10 leflet di ruang tb
 Meminta izin kepada kepala puskesmas meletakkan
leflet di ruang tunggu, meminta pengelola Tb untuk
meletakkan satu leflet di meja ruang Tb
 Melakukan dokumentasi kegiatan .
3 Output/ Hasil Leflet tentang penyakit Tb diletakkan di Puskesmas
Kegiatan
4 Keterkaitan  Saya akan meminta arahan atasan sebelum membuat
dengan leflet sebanya 30 dengan gagasan inovatif dan
Substansi jelas,sopan santun agar tercipta suasana komunikatif
Mata antar PNS.
Pelajaran  Dalam mendesain dan mencetak saya akan melaporkan
(Nilai Dasar) keuangan secara transparan dan jujur kepada kepala
puskesmas.
 Sebelum membagikan leflet saya akan melakukan
koordinasi dan terlebih dahulu memperkenalkan diri
dengan hormat dan sopan kemudian mensosialisasikan
kegiatan kepada kepala puskesmas, dan pemegang
program Tb agar kegiatan dapat berjalan secara
konsisten, efektif, dan efisien.
 Nilai dasar yang terkait adalah
ETIKA PUBLIK= hormat, sopan
KOMITMEN MUTU= inovatif, komunikasi yang baik,
efektif dan efisien
ANTI KORUPSI= jujur

Mata pelatihan terkait adalah


WoG = Melakukan diskusi dan konsultasi dengan
kepala Puskesmas dalam membuat Leeflet tentang
penyakit TB Paru .
MANAJEMEN ASN=
Sebagai seorang staf saya harus berkonsultasi dengan
kepala Puskesmas dalam Leflet tentang penyakit TB
Paru batuk untuk membangun karakter Dokter yang
professional.
PELAYANAN PUBLIK =
Dengan memilih media sosialisasi yang mudah dan
murah serta efektif dan efisien diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dan pemahaman yang baik
bagi masyarakat.
5 Konstribusi Dengan terlaksananya pembagian Leeflet tentang penyakit TB
Terhadap Visi Paru, maka tujuan kegiatan ini akan sesuai dengan visi
dan Misi Puskesmas yaitu “Mewujudkan masyarakat Koto Kampar Hulu
Sehat .”” dan sesuai misi Puskesmas nomor 3 dan 5 yaitu 3)
“mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga untuk hidup
sehat. 5) memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan
bermutu, merata dan terjangkau.
6 Penguatan Dengan menerapkan nilai dasar di atas, saya lebih mudah
Nilai-Nilai meningkatkan mutu pelayanan terhadap pasien. Dan
Organisasi masyarakat dapat membacanya secara berulang.
Dan dapat diharapkan agar diharapkan dapat mewujudkan tata
nilai diantaranya:
 Beriman : Memberikan pelayanan semata-mata niat karena
Tuhan Yang Maha Esa
 Ikhlas : Bekerja dan melayani dengan sepenuh hati
 Jujur : Jujur dalam segala aspek dan dalam menjalankan tugas
dan tanggung jawab di puskesmas
 Bertanggung jawab : petugas melaksanakan pekerjaan
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
 Bekerja sama : Melakukan pekerjaan bersama-sama rekan
sejawat dan masyarakat.

Kegiatan 5: Melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga penderita TB


No Uraian Keterangan
1 Kegiatan Melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga penderita TB
2 Tahapan  Meminta arahan dan persetujuan kepada atasan
Kegiatan untuk melakukan edukasi kepada pasien dan
keluarga penderita TB.
 Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga
pasien penderita TB
 Melakukan dokumentasi
3 Output/ Hasil Terlaksananya kegiatan memberikan edukasi kepada pasien
Kegiatan dan keluarga pasien yang menderita TB
4 Keterkaitan  Meminta arahan dan persetujuan kepada atasan dengan
dengan menyampaikan gagasan inovatif dengan jelas, sopan
Substansi dan santun sehingga dapat menciptakan komunikasi
Mata yang baik dalam hubungan antar rekan PNS .
Pelajaran  Memberikan edukasi kepada pasin dan keluarga pasien
(Nilai Dasar) penderita TB dengan sopan,santun dan tidak
membedabedakan pasien yang akan saya beri edukasi.
Mata pelatihan terkait adalah
AKUNTABILIT AS : jelas, tanggung jawab, konsisten
ETIKA PUBLIK: sopan ,santun, hormat
NASIONALISME : tidak diskriminatif
KOMITMEN MUTU : efektif dan efisien, komunikasi
yang baik
PELAYANAN PUBLIK : efektif ,efisien

Manajemen ASN
Menyampaikan edukasi materi sesuai dengan etika profesi dan
professional

Pelayanan publik
Menunjukkan sikap responsif dan tidak diskriminatif dalam
penyampaian edukasi materi

Whole of goverment
Dalam kegiatan edukasi terhadap pasien dan keluarga pasien
dilakukan kerjasama dengan petugas medis lainnya.

5 Konstribusi Dengan terlaksananya pembuatan informasi Edukasi tentang


Terhadap Visi penyaki TB paru di mediasosial milik puskesmas Sibiruang,
dan Misi maka tujuan kegiatan ini akan sesuai dengan visi Puskesmas
yaitu “MEWUJUDKAN masyarakat Koto Kampar Hulu
Sehat .” dan sesuai misi Puskesmas nomor 1 dan 5 yaitu 1)
“Menjadikan Puskesmas sebagai wadah pelayanan preventif,
Kuratif, Rehabilitatif dan Edukatif dalam bidang kesehatan. 5)
memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan bermutu,
merata dan terjangkau.
6 Penguatan Dengan menerapkan nilai dasar di atas, saya lebih mudah
Nilai-Nilai meningkatkan mutu pelayanan terhadap pasien. Dan setiap
Organisasi pasien poli TB bisa menerapkan protokol kesehatan di
Puskesmas. Dengan menerapkan pelayanan diharapkan dapat
mewujudkan tata nilai diantaranya:
 BERIMAN : Memberikan pelayanan semata-mata niat karena
Tuhan Yang Maha Esa
 IKHLAS : Bekerja dan melayani dengan sepenuh hati
 JUJUR : Jujur dalam segala aspek dan dalam menjalankan
tugas dan tanggung jawab di puskesmas
 BERTANGGUNG JAWAB : petugas melaksanakan
pekerjaan sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajibannya.

Kegiatan 6: Melakukan penyuluhan mengenai TB paru kepada masyarakat.

No Uraian Keterangan
1 Kegiatan Melakukan penyuluhan mengenai TB paru kepada masyarakat.
2 Tahapan  Meminta arahan dan persetujuan kepada atasan
Kegiatan untuk melakukan penyuluhan kepada masyarakat di
puskesmas Sibiruang
 Membuat jadwal Penyuluhan
 Menyiapkan peralatan penyuluhan
 Menyiapkan materi penyuluhan
 Mengarahkan masyarakat dengan sopan dan ramah.
 Melakukan penyuluhan kepada masyarakat
 Membuat daftar hadir.
 Melakukan dokumentas i.
3 Output/ Hasil Terlaksananya penyuluhan kepada masyarakat di puskesmas
Kegiatan lau baleng.
4 Keterkaitan  Meminta arahan dan persetujuan kepada atasan dengan
dengan menyampaikan gagasan inovatif dengan jelas, sopan,
Substansi santun sehingga dapat menciptakan komunikasi dengan
Mata baik dalam hubungan antar rekan PNS .
Pelajaran  Sebelum memulai saya akan mengarahkan masyarakat
(Nilai Dasar) dengan sopan dan santun.
 Melakukan penyuluhan dengan memperhatikan cara
berbicara dan cara berpakaian.
 Dalam melakukan penyuluhan tidak membedabedakan
masyarakat.
 Nilai dasar terkait adalah
AKUNTABILITAS : tanggungjawab, jelas , konsisten
NASIONALISME : semangat gotong royong demi
kepentingan masyarakat
ETIKA PUBLIK : sopan, santun , hormat, visioner
KOMITMEN MUTU : efektif dan efisien, inovatif,
cermat, komunikasi yang baik
ANTI KORUPSI : mandiri

Manajemen ASN
Menyampaikan materi sosialisasi sesuai dengan etika
profesi dan professional. Sebagai seorang staf saya
harus berkonsultasi dengan kepala Puskesmas dalam
sosialisasi tentang penyakit TB Paru untuk membangun
karakter Dokter yang professional.
Pelayanan publik
Dengan memilih media sosialisasi yang mudah dan murah
serta efektif dan efisien diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dan pemahaman yang baik bagi masyarakat.

Whole of goverment
Koordinasi yang baik dengan lintas sector
5 Konstribusi Dengan terlaksananya pembuatan informasi Edukasi tentang
Terhadap Visi penyaki TB paru di mediasosial milik puskesmas Sibiruang,
dan Misi maka tujuan kegiatan ini akan sesuai dengan visi Puskesmas
yaitu “MEWUJUDKAN masyarakat Koto Kampar Hulu
Sehat .” dan sesuai misi Puskesmas nomor 1 dan 5 yaitu 1)
“Menjadikan Puskesmas sebagai wadah pelayanan
preventif, Kuratif, Rehabilitatif dan Edukatif dalam bidang
kesehatan. 5) memelihara dan meningkatkan pelayanan
kesehatan bermutu, merata dan terjangkau.
6 Penguatan Dengan menerapkan nilai dasar di atas, saya lebih mudah
Nilai-Nilai menyampaikan materi tentang penyakit TB Paru kepada
Organisasi masyarakat agar masyarakat paham akan bahaya dan penularan
penyakit TB Paru. Dan pelaksanaan sosialisasi tetap
menerapkan protokol kesehatan. Dengan menerapkan
pelayanan diharapkan dapat mewujudkan tata nilai diantaranya:
 BERIMAN : Memberikan pelayanan semata-mata niat karena
Tuhan Yang Maha Esa
 IKHLAS : Bekerja dan melayani dengan sepenuh hati
 JUJUR : Jujur dalam segala aspek dan dalam menjalankan
tugas dan tanggung jawab di puskesmas
 BERTANGGUNG JAWAB : petugas melaksanakan
pekerjaan sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajibannya.

Anda mungkin juga menyukai