Anda di halaman 1dari 58

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

OPTIMALISASI PENGETAHUAN MASYARAKAT


TENTANG PENYAKIT TB PARU DI UPT BLUD
PUSKESMAS SIBIRUANG

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN 1 KELAS A DILINGKUNGAN
PEMERINTAH KABUPATEN KAMPAR
PROVINSI RIAU

OLEH :
dr. BADRIYAH WARDANI BR RITONGA
NIP: 19900509 201903 2 001

PEMERINTAH PROVINSI RIAU


BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA
MANUSIA
JALAN RONGGOWARSITO NO. 14
PEKANBARU TAHUN 2021

i
BIODATA PENULIS

A. Identitas Diri
Nama : dr.Badriyah Wardani Br Ritonga
Tempat, tanggal lahir : Labuhan Batu, 09 Mei 1990
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : Profesi Dokter. Universitas Methodist
Indonesia
No. HP : 082166664040
Email : badriyahwardani@gmail.com
Alamat Asal : Dusun II Desa Kijang Makmur, Kecamatan
Tapung Hilir, Kabupaten Kampar
Unit Kerja : UPT BLUD Puskesmas Sibiruang
Jabatan : Dokter Ahli Pertama
B. Riwayat Pendidikan
 SD N 010 Kijang Makmur 2002
 MTS Darul Hikmah 2005
 MAN 2 MODEL Pekanbaru 2008
 Universitas Methodist Indonesia (S.Ked) 2012
 Universitas Methodist Indonesia (dr) 2014

i
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

Nama : dr. Badriyah Wardani Br Ritonga


NIP : 19900509 201903 2 001
Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk 1/IIIb
Jabatan : Dokter Ahli Pertama
Instansi : UPT BLUD Puskesmas Sibiruang
Isu : Belum Optimalnya Pengetahuan Masyarakat Tentang
Penyakit TB Paru di UPT BLUD Puskesmas Sibiruang

Disahkan pada :
Bangkinang : 7 April 2021
Penguji Coach Mentor

Dany Setyawan, AP., M.Si H.Andry Sukarmen,SE.,MP dr. Ilham Effendi


NIP. 19770805 199511 1 001 NIP.19631114 198803 1 002 NIP. 19801122 201405 1 001

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT,atas Rahmat dan Karunia-Nya sehingga


penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi dengan judul Optimalisasi
Pengetahuan Masyarakat tentang Penyakit TB Paru Di UPT BLUD Puskesmas
Sibiruang Kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten Kepulauan Kampar.
Tujuan laporan aktualisasi ini supaya ASN mampu mengimplementasikan
nilai dasar ANEKA ( Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi ) sehingga diharapkan nantinya akan terbentuk ASN yang
profesional dan berkompeten pada pelayanan publik.
Dalam menyelesaikan Laporan Aktualisasi ini banyak pihak yang telah
membantu penulis oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua Saya Bapak H.Zulkifli Ritonga dan Istikomah .
Nasihat, kasih sayang dan do’anya tidak pernah berhenti hingga
mengantarkan saya pada fase ini dan yang selalu menyemangati didalam
mengikuti latihan dasar CPNS di Kabupaten Kampar.
2. Bapak H. Joni Irwan selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Provinsi Riau atas dukungan dan motivasinya.
3. Bapak H. Zulfahmi, SH., MH selaku Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kampar atas dukungan
dan motivasinya.
4. Bapak Bakharuddin, M.Pd selaku Sekertaris Badan Kepegawaian
Daerah atas motivasi dan dukungannya.
5. Bapak Andry Sukarmen, SE., MP selaku WI dan Coach yang telah
memberikan ilmu, motivasi dan bimbingan kepada penulis;
6. Bapak Dani Setiawan, AP., M.Si selaku Penguji yang telah memberikan
ilmu, motivasi dan bimbingan kepada penulis:
7. Bapak dr. Ilham Effendi selaku mentor dan Kepala Puskesmas UPT BLUD
Puskesmas Sibiruang yang telah membimbing, membantu, memberikan
saran dan masukan, serta memotivasi penulis;

ii
8. Bapak dan Ibu Widyaiswara yang telah memberikan ilmu serta motivasi
kepada penulis;
9. Seluruh Panitia Penyelenggara Latsar CPNS Gelombang I BPSDM
Provinsi Riau dan BKPSDM Kabupaten Kampar;
10. Keluarga besar UPT BLUD Puskesmas Sibiruang Kecamatan Koto Kampar
Hulu Kabupaten Kampar yang telah membantu dan memberi motivasi
kepada penulis;
11. Teman-teman peserta pelatihan Diklatsar BPSDM Kampar telah
memberikan masukan dan motivasi kepada saya.
Penulis menyadari bahwa laporan rancangan aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan oleh karena itu, penulis berharap masukan dari berbagai pihak agar
laporan menjadi lebih baik sehingga laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membutuhkan dan bermanfaat demi kemajuan generasi ASN
sebagai agent of change untuk menjadikan Indonesia jaya dan sejahtera.

Bangkinang, 07 April 2021

dr. Badriyah Wardani Br Ritonga


NIP.19900509 201903 2 001

iii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI. .................................................................................................. i


KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR TABEL............................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... v
BAB 1. PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................... .... 3
1.2 Gambaran Umum Puskesmas................................................... 3
1.3 Sumber Daya Puskesmas ......................................................... 5
1.4 VIsi Misi Puskesmas................................................................. 7
1.5 Tugas dan Fungsi ..................................................................... 8
1.6 Struktur Organisasi ................................................................... 10
1.7 Uraian Tugas ………………………………………………… 11
BAB 2. RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR CPNS................. 12
Konsep Nilai Dasar PNS............................................................ 12
Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI ................................. 29
2.3 Identitas Isu ............................................................................ 31
2.4 Rancangan Aktualisasi.............................................................. 33
BAB 3. PENUTUP ........................................................................................ 46
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 47

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Gambar Pola Ketenagaan................................................................. 6


Tabel 1.2.Gambar Pola Pendidikan Ketenagaan.............................................. 7
Tabel 1.3. Struktur Organisasi UPT BLUD Puskesmas Sibiruang.................. 10
Tabel 2.1 Analisis USG………………………………………………………. 32
Tabel 2.2 Isu, Penyebab dan Gagasan Penyelesaian Isu……………………... 33
Tabel 2.3 Kegiatan 1…………………………………………………………. 34
Tabel 2.4 Kegiatan 2…………………………………………………………. 35
Tabel 2.5 Kegiatan 3 ………………………………………………………… 37
Tabel 2.6 Kegiatan 4 ………………………………………………...……..... 40
Tabel 2.7 Kegiatan 5 ……………………………………………………….... 42
Tabel 2.8 Kegiatan 6………………………………………………………..... 44

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Gambar peta wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas Sibiruang ........ 4

Gambar 2. Gambar Googlemap UPT BLUD Puskesmas Sibiruang…………..… 5

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut UU No. 5 tahun 2014 Pegawai Negeri Sipil adalah warga negara
Indonesia yang mempunyai syarat tertentu untuk diangkat menjadi Pegawai ASN.
Pegawai Negeri Sipil menunaikan kebijakan publik yang diatur oleh pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pegawai Negeri Sipil harus memberikan pelayanan publik yang berkualitas dan
professional guna mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Untuk mewujudkan hal tersebut maka Pemerintah melalui Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2014 mewajibkan Pendidikan dan Pelatihan ( Diklat ) terintegrasi
bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu tahun masa percobaan.
Diklat Prajabatan bermaksud untuk membentuk PNS yang profesional, yaitu PNS
yang wataknya dibentuk oleh nilai-nilai dasar profesi PNS, sehingga mampu
menunaikan tugas dan perannya secara profesional menjadi pelayan masyarakat.
Sesuai dengan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 1
Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan
III, peserta Diklat memperoleh materi tentang nilai-nilai dasar profesi PNS, yaitu
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu dan Anti
korupsi) serta materi peran dan kedudukan PNS yang terdiri dari Manajemen
PNS, Pelayanan Publik
Puskesmas merupakan garda depan dalam menyelenggarakan upaya
kesehatan dasar. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 menjadi
landasan hukum dalam penyelenggaraan Puskesmas, yang merupakan unit
pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebagai penanggung jawab
penyelenggaraan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
Melalui proses Latsar, CPNS mendapatkan penjelasan, pendalaman,
penghayatan, dan penguasaan nilai-nilai dasar tersebut. Penerapan nilai-nilai
inilah yang membutuhkan rangkaian proses perencanaan yang dimulai dengan
pendataaan tugas pokok (sasaran kerja pegawai) di satuan/unit kerja, penetapan

1
masalah dan pemecahan isu untuk kemudian merujuk penerapan nilai-nilai dasar
dalam kegiatan tersebut. Proses ini lah yang disebut aktualisasi.
Untuk mendukung pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat khususnya
upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular di fasilitas pelayanan
kesehatan diperlukan penanganan secara komprehensif melalui suatu pedoman
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017.
Implementasi upaya kesehatan dalam pencegahan (preventif) penyakit di
Puskesmas masih sangat rendah terutama di UPT BLUD Puskesmas Sibiruang.
UPT BLUD Puskesmas Sibiruang merupakan salah satu puskesmas yang terletak
di Kabupaten Kampar.
Pelayanan kesehatan di UPT BLUD Puskesmas Sibiruang masih berfokus
pada upaya kuratif dan rehabilitasi daripada promosi dan preventif. Masyarakat
yang sehat merupakan investasi masa depan bagi sebuah negara. Sebagai generasi
penerus bangsa, kesejahteraan masyarakat tentu menjadi prioritas dalam
pembangunan calon sumber daya manusia yang berkualitas. Tetapi para penderita
TB paru memiliki resiko bisa menularkan kepada anggota masyarakat yang lain.
Identifikasi problematika dalam upaya pencegahan penyakit di UPT BLUD
Puskesmas Sibiruang sering dijumpai adalah kurangnya sumber daya manusia,
kurangnya edukasi pada masyarakat tentang TB paru, akses jalan yang susah di
tempuh. Penderita yang datang menggangap penyakit TB paru cuma keluhan
biasa dan pengobatanya tidak memerlukan jangka waktu yang lama. Sehingga saat
pengobatan penderita sering putus berobat dan tidak mau melanjutkan
pengobatan. Kondisi yang diharapkan Pasien TB paru mengetahui tentang
penyakit TB paru, petugas TB paru memberikan sosialisasi dan tata cara
pemberian obat serta langkah-langkah agar penderita bisa sembuh.
Dikarenakan hal tersebut, penularan penyakit menular bagi penderita TB
paru sangat rendah capaianya di UPT BLUD Puskesmas Sibiruang. Dengan
alasan tersebut di atas maka penulis menyusun Laporan Aktualisasi ini dengan
judul “Laporan Aktualisasi Peningkatan Edukasi Tentang Dampak Pengetahuan
Penyakit Menular TB paru melalui leaflet spanduk dan penyuluhan di UPT
BLUD Puskesmas Sibiruang”.

2
Dengan adanya aktualisasi ini diharapkan ASN dapat terbentuk menjadi
pelayan masyarakat yang mempunyai sikap profesionalisme, dengan selalu
mengedepankan niali-nilai dasar akuntabilitas dalam tugas yang diembannya,
mempunyai semangat nasionalisme dalam melaksanakan tugasnya , menjunjung
tinggi Etika publik yang baik dalam melayani masyarkat, memiliki Komitmen
Mutu dalam menjalankan tuposkinya , dan memiliki integritas yang tinggi untuk
menjadi pribadi yang Anti Korupsi berlandaskan Spiritual accountability, hal ini
seperti yang diamanatkan dalam UU no 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik.
Kegiatan aktualisasi ini sendiri bertujuan agar penulis dapat menerapkan dan
mengamalkan nilai – nilai dasar profesi ASN dalam melaksanakan tugas di
instansi penulis serta diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang dapat
menularkan nilai dasar tersebut kepada rekan kerja sehingga dimasa yang akan
datang nilai dasar ini dapat diterapkan oleh seluruh ASN. Penulis juga ingin
mewujudkan birokrasi pelayanan kesehatan yang lebih baik lagi di UPT. BLUD
Puskesmas Sibiruang , kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar.

1.2 GAMBARAN UMUM PUSKESMAS


1.2.1 Deskripsi Umum Puskesmas

UPTD Puskesmas Koto Kampar Hulu merupakan pecahan dari UPTD


Puskesmas XIII Koto Kampar II yang resmi berdiri pada bulan Januari Tahun
2013 dan terletak di Desa Sibiruang yang merupakan Salah satu desa di
Kecamatan Koto Kampar Hulu . Wilayah Kerja UPTD Puskemas Koto Kampar
Hulu meliputi 6 (enam) Desa Yaitu Desa Tanjung, Tabing, Pongkai, Gunung
Malelo, Sibiruang dan Bandur Picak.

3
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Koto Kampar Hulu pada umumnya berada
di daerah Dataran Rendah dengan luas wilayah sebesar 674 Km² dengan batas
wilayah sebagaiberikut:
a. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu;
b. Sebelah Barat berbatasandengan Kabupaten Lima Puluh Kota ( Sumbar);
c. Sebelah Utara berbatasan dengan KabupatenRokan Hulu;
d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan XIII Koto Kampar.

Gambar lokasi UPT BLUD Puskesmas Sibiruang

4
1.3 SUMBER DAYA PUSKESMAS
1.3.1 Ketenagaan
Dalam menjalankan fungsinya sebagai pemberi pelayanan kesehatan
tingkat pertama Puskesmas Koto Kampar Hulu telah dilengkapi dengan sarana
dan prasarana yang memadai dan didukung oleh tenaga dokter umum, doktergigi,
bidan, perawat, tenaga kesehatan lingkungan ,rekam medic asisten apoteker
tenaga gizi. Namum di Puskesmas Koto Kampar Hulu belum memiliki tenaga
apoteker dan tenaga admin . Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu
unsure terpenting dalam organisasi. Jalan tidaknya suatu organisasi sangat
tergantung dari keberadaan SDM. SDM Kesehatan yang memiliki kompetensi
tentu akan menunjang keberhasilan pelaksanaan kegiatan, program dan pelayanan
kesehatan. Jenis dan Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Koto Kampar Hulu
pada Tahun 2020 sebanyak 53 orang. Adapun Jenis dan Jumlah tenaga kesehatan

5
di Puskesmas Koto Kampar Hulu pada Tahun 2020 dapat dilihat pada table
berikut.
Tabel 1.1 Gambar Pola Ketenagaan UPTD Puskesmas Koto Kampar Hulu :
JUMLAH
JUMLA
NO JENIS TENAGA STANDAR*) YANG ADA
H
PNS TBK THL
1 DOKTER UMUM 1 3 1 4
2 DOKTER GIGI 1 1 1
3 PERAWAT 5 7 8 1 16
4 BIDAN 4 10 13 23
5 GIZI 1 1 1
TENAGA
6 KESEHATAN 1
LINGKUNGAN
7 KESMAS 1 1 3 1 5
8 KEFARMASIAN 1 2 2
ANALISIS
9 1 1 1
KESEHATAN
TENAGA
10 2 1 2 3
ADMINISTRASI
11 ADMIN 1 0 0

Sumber : Data Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas Koto Kampar Hulu 2020
Sedangkan menurut kompetensi pendidikan, 21.4 Persen berpendidikan
Sajana, berpendidikan Diploma III 69.6 persen, berpendidikan Diploma IV 3.6
persen. Sementara yang berpendidikan SLTA atau Sederajat 5.4 persen dan ada 2
orang tenaga melanjutkan pendidikan dari Diploma III melanjukan kependidikan
S1 Keperawatan.
Tabel 1.2 Gambar Pola Pendidikan Ketenagaan UPT BLUD Puskesmas Sibiruang
TINGKAT
NO JUMLAH PERSENTASE
PENDIDIKAN
1 SARJANA 12 21.4
2 DIPLOMA IV 2 1.9
3 DIPLOMA III 39 69.6
4 SMA/SPK 2 5.4
  JUMLAH 56 100
Sumber : Data Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas Koto Kampar Hulu 2020

6
1.3.2 Biaya/Anggaran
Dalam melaksanakan program-program Puskesmas anggaran berasal dari
dana BOK (Biaya Operasional Kesehatan) untuk 1 tahun. Program-program yang
akan dilaksanakan dan anggaran yang dibutuhkan telah disusun dalam bentuk
PoA (Planing of Action) dan hasil dari program dilaporkan dan di evaluasi tiap
tiga bulan

1.3.3 Sarana dan Prasarana Utama


Sarana :
Gedung puskesmas dalam kondisi baik Rumah dinas terdapat 2 buahJumlah Pustu
6 buah Jumlah Posyandu 13 buah

1.3.4 Sarana dan Prasarana Penunjang

1.4 Visi, Misi, Tata Nilai UPT BLUD Puskesmas Sibiruang


Visi
“Mewujudkan masyarakat Koto Kampar Hulu Sehat Tahun 2021”.

Misi
1. Menjadikan Puskesmas Koto Kampar Hulu Sebagai wadah Pelayanan
Preventif, Kuratif, Rehabilitatif dan edukatif dalam bidang kesehatan;
2. Menggerakkan pembangunan kecamatan yang berwawasan kesehatan;
3. Mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga untuk hidup sehat;
4. Menegakkan disiplin dan profesinalisme pegawai;
5. Memeliharan dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau.
Tata Nilai UPT BLUD Puskesmas Sibiruang
Adapun Tata Nilai UPTD Puskesmas Koto Kampar Hulu adalah: PSBR.
P = Profesional
S = Sopan
B = Bermutu
R = Ramah

7
1.5 Tugas Pokok dan Fungsi
Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.
139/KEP/M.PAN/11/2003, tugas pokok dan fungsi Dokter Umum Ahli Pertama
adalah
1) Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama
2) Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama
3) Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh dokter umum
4) Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh dokter umum
5) Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana
6) Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang
7) Melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada kecelakaan
(P3K) tingkat sederhana
8) Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap
9) Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana
10) Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat I
11) Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana
12) Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat I
13) Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu
14) Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
15) Melakukan pemeliharaan kesehatan anak
16) Melakukan pelayanan keluarga berencana
17) Melakukan pelayanan imunisasi
18) Melakukan pelayanan gizi
19) Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit
20) Melakukan penyuluhan medik
21) Membuat catatan medik rawat jalan
22) Membuat catatan medik rawat inap
23) Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
24) Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
25) Menguji kesehatan individu
26) Menjadi Tim Penguji Kesehatan

8
27) Melakukan visum et repertum tingkat sederhana
28) Melakukan visum et repertum kompleks tingkat I
29) Menjadi saksi ahli
30) Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan
31) Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratprium
32) Melakukan tugas jaga panggilan/on call
33) Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit
34) Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien
35) Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat
sederhana

9
1.6 STRUKTUR ORGANISASI UPT BLUD PUSKESMAS SIBIRUAN

KEPALA PUSKESMAS
KEPALA PUSKESMAS
dr.ILHAM EFFENDI
001dr.ILHAM
1 201405 EFFENDI
19801122
001 1 201405 19801122 Ka.Sub Bag Tata Usaha
Ka.SUBBAG
Ka.Sub
Ns.ELPI WAHYUNI, TATA
Bag Tata Usaha
S.Kep
Ka.SUBBAG
Ns.ELPI WAHYUNI, TATA
S.Kep
USAHA
USAHA
Bendahara BLUD Leni Ramaini, SKM
Bendahara BLUD
Muhammad Syarif, Amd.Kep
Leni Ramaini,
Bendahara SKM
Pengeluaran
Bendahara Pengeluaran Informasi dan Data
Pembantu Informasi
Muhammad Syarif, Amd.Kep Pembantu
Susnita, Amd.Keb Yahya Very dan Data
Gusman
Susnita, Amd.Keb Yahya Very Gusman

,PENANGGUNG JAWAB UKP PENANGGUNG JAWAB UKM ESENSIAL & KEPERAWATAN


,PENANGGUNG
KEFARMASIAN JAWAB UKP
& LABORATORIUM PENANGGUNG JAWAB UKM
KESEHATAN ESENSIAL & KEPERAWATAN
MASYARAKAT
dr.BADRIYAH WARDANI
KEFARMASIAN BR RITONGA
& LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT KOORDINATOR JEJARING PELAYANAN
dr.BADRIYAH WARDANI BR RITONGA MOSYAROFAH, STr.Keb KOORDINATOR JEJARING
LISA MARINA, AMKPELAYANAN
MOSYAROFAH, STr.Keb LISA MARINA, AMK

Poli Umum & Usila UKM ESSENSIAL & KEPERAWATAN


dr.Badriyah Wardani Br Ritonga KESEHATAN MASYARAKAT UKM PENGEMBANGAN Pustu Tanjung
Poli Gigi & Kesehatan Mulut Helni Ramzah, Amd.Keb
Promosi Kesehatan Kesehatan Jiwa
drg. Alki Marlino Ns. Elfi Wahyuni, S.Kep Susnita, Amd.Keb
Poli KIA-KB Kesehatan Lingkungan Kesehatan Olahraga Pustu Tabing
Bebta Sriwardani, Amd.Keb Muliati, AMK Muliati, AMK Petrawati, Amd.Keb
Laboratorium KIA-KB
Zelvi Raini, Amd. AK Mosyarofah, STr.Keb Kesehatan Indera Pustu Pongkai
Lisa Marina, AMK Ises Nita, Amd.Keb
Poli Gizi Pengendalian Penyakit Menular
Seripa Mahfuzo, Amd. Gz Lisa Marina, AMK Kesehatan Lansia Pustu Gunung Malelo
Mosyarofah, STr.Keb Mosyarofah, STr.Keb
Klinik Sanitasi Gizi UKS / UKGS
Muliati, AMK Et Sriwardani, AmdKeb dr. Zeppa Musnicu Pustu Sibiruang
Yankestrad Harni Zulfitri, Amd.Keb
Poli ODGJ Keperawatan Kesehatan
Susnita, Amd.Keb Masyarakat Ns. Elfi Wahyuni, S. Kep Pustu Bandur Picak
Multi Aprida, AMK
Penyakit Tidak Menular
Zustareny, Amd.Keb
Poli Akupresure PIS-PK
Ns. Elfi Wahyuni, S.Kep Yen Purwawinata Mohan, SKM Susnita, Amd.Keb

Poli TB Mengetahui
Sulisna Ningsih, Amd.Keb KEPALA DINAS KESEHATAN KAB.KAMPAR
Farmasi
Izurliati, Aka Farma

Pendaftaran
Resky Yunita Delrah Nst, SKM

Klinik Sanitasi
H. DEDY SAMBUDI, SKM. M.Kes
Muliati, AMK Pembina NIP. 19750505 199312 1 001
10
UGD
dr. Zeppa Musnicu
1.7 Uraian TugasSebagai Dokter Umum
Sebagai Dokter Umum dan Staf UPT BLUD Puskesmas Sibiruang saya
mempunyai uraian tugas sebagai berikut, yaitu :
1. Membuat rencana kerja tahunan
2. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama
3. Melakukan tindakan khusus oleh dokter umum tingkat sederhana
4. Melakukan dan menerima konsultasi pasien dan masyarakat
5. Bertanggung jawab atas kegiatan pelayanan poli umum
6. Melakukan tindakan darurat medik tingkat sederhana
7. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana
8. Melakukan pemulihan fisik tingkat kompleks
9. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu dan anak
10. Melakukan penyuluhan medik
11. Membuat catatan medis pasien rawat jalan
12. Melayani dan menerima konsultasi dari luar atau keluar
13. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan
14. Melakukan pembinaan teknis kepada pelaksana kegiatan.

11
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR CPNS

2.1 Konsep Nilai Dasar PNS


Dalam menyusun Rancangan Aktualisasi terdapat nilai-nilai dasar profesi
ASN yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas secara profesional sebagai
pelayan masyarakat. Adapun nilai-nilai dasar profesi ASN diakronimkan menjadi
ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi. Penjelasan dari kelima nilai tersebut dapat dijabarkan sebagai
berikut:
2.1.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan suatu kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah
seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik
tersebut antara lain:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.

Nilai-nilai dalam upaya menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel


antara lain :
a. Kepemimpinan (memberikan contoh pada orang lain, adanya komitnen yang
tinggi dalam melakukan pekerjaan);
b. Transparansi (mendorong komunikasi dan kerjasama, meningkatkan
kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan);

12
c. Integritas (kewajiban untuk mematuhi undang-undang, kontrak, kebijakan
dan peraturan yang berlaku);
d. Tanggung Jawab/Responsibilitas (terbagi atas resposibilitas instirusi dan
responsibilitas perseorangan)
e. Keadilan (ketidakadilan dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas
organisasi);
f. Kepercayaan (lingkungan akuntabilitas akan lahir dari hal-hal yang dapat
dipercaya);
g. Keseimbangan (keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta
harapan dan kapasitas);
h. Kejelasan (mengetahui kewenangan dan tangung jawab); dan
i. Konsistensi (konsistensi menjamin stabilitas)

2.1.2 Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan.
Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu
terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat nasionalisme
adalah dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Pengamalan
nilai- nilai luhur yang terkandung didalamnya oleh setiap penyelenggara negara,
baik di pusat maupun di daerah.
Seorang PNS dituntut untuk memiliki perilaku mencintai tanah air Indonesia
(nasionalisme) dan mengedepankan kepentingan nasional. Nasionalisme
merupakan salah satu perwujudan dari fungsi PNS sebagai perekat dan pemersatu
bangsa. Dalam menjalankan tugas, seorang ASN senantiasa harus mengutamakan
dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa. Kepentingan kelompok,
individu, golongan harus disingkirkan demi kepentingan yang lebih besar yaitu
kepentingan bangsa dan Negara diatas segalanya.
Nilai-nilai yang senantiasa berorientasi pada kepentingan publik
(kepublikan) menjadi nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai PNS.
Untuk itu pegawai PNS harus memahami dan mampu mengaktualisasikan
Pancasila dan semangat nasionalisme serta wawasan kebangsaan dalam setiap

13
pelaksanaan fungsi dan tugasnya, sesuai bidangnya masing-masing. Pegawai PNS
dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila, dan
berbagai kisah ketauladanan yang dapat diambil hikmahnya. Peserta Prajabatan
dapat belajar dari sejarah perjalanan bangsa, ketauladanan para pejuang dan
aparatur/ pejabat publik yang saat ini mampu memberikan inspirasi betapa mereka
memiliki karakter yang kuat dengan nasionalisme dan wawasan kebangsaaannya.
Nasionalisme dalam arti sempit merupakan sikap yang meninggikan bangsanya
sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Dalam arti
luas, nasionalisme berarti pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila
merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa
dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.

a. Penerapan Nilai-nilai Nasionalisme Pancasila Bagi ASN


Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan,
yaitu :
1. Sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
Ketuhanan YME menjadikan Indonesia bukan sebagai negara
sekuler yang membatasi agama dalam ruang privat. Pancasila justru
mendorong nilai-nilai ketuhanan mendasari kehidupan masyarakat dan
berpolitik. Nilai-nilai ketuhanan yang dikehendaki Pancasila adalah nilai-
nilai ketuhanan yang positif, yang digali dari nilai-nilai keagamaan yang
terbuka (inklusif), membebaskan dan menjunjung tinggi keadilan dan
persaudaraan.
Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai ketuhanan diharapkan
bisa memperkuat pembentukan karakter dan kepribadian, melahirkan etos
kerja yang positif, dan memiliki kepercayaan diri untuk mengembangkan
potensi diri dan kekayaan alam yang diberikan Tuhan untuk kemakmuran
masyarakat.

14
2. Sila kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila kedua memiliki konsekuensi ke dalam dan ke luar. Ke dalam berarti
menjadi pedoman negara dalam memuliakan nilai-nilai kemanusiaan dan
hak asasi manusia. Ini berarti negara menjalankan fungsi “melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

3. Sila ketiga: Persatuan Indonesia


Semangat kebangsaan adalah mengakui manusia dalam keragaman dan
terbagi dalam golongan-golongan. Keberadaan bangsa Indonesia terjadi
karena memiliki satu nyawa, satu asal akal yang tumbuh dalam jiwa rakyat
sebelumnya, yang menjalani satu kesatuan riwayat, yang membangkitkan
persatuan karakter dan kehendak untuk hidup bersama dalam suatu wilayah
geopolitik nyata. Selain kehendak hidup bersama, keberasaan bangsa
Indonesia juga didukung oleh semangat gotong royong. Dengan kegotong
royongan itulah, Indonesia harus mampu melindungi segenap bangsa dan
tumpah darah Indonesia, bukan membela atau mendiamkan suatu unsur
masyarakat atau bagian tertentu dari teritorial Indonesia.
Tujuan nasionalisme yang mau didasari dari semangat gotong royong
yaitu ke dalam dan ke luar. Ke dalam berarti kemajemukan dan
keanekaragaman budaya, suku, etnis, agama yang mewarnai kebangsaan
Indonesia, tidak boleh dipandang sebagai hal negatif dan menjadi ancaman
yang bisa saling menegasikan. Sebaliknya, hal itu perlu disikapi secara
positif sebagai limpahan karunia yang bisa saling memperkaya khazanah
budaya dan pengetahuan melalui proses penyerbukan budaya. Ke luar
berarti memuliakan kemanusiaan universal, dengan menjunjung tinggi
persaudaraan, perdamaian dan keadilan antar umat manusia.

15
4. Sila keempat : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan / Perwakilan
Demokrasi permusyawaratan mempunyai dua fungsi. Fungsi
pertama , badan permusyawaratan/perwakilan bisa menjadi ajang
memperjuangkan asprasi beragam golongan yang ada di masyarakat. Fungsi
kedua, semangat permusyawaratan bisa menguatkan negara persatuan,
bukan negara untuk satu golongan atau perorangan. Permusyawaratan
dengan landasan kekeluargaan dan hikmat kebijaksanaan diharapkan bisa
mencapai kesepakatan yang membawa kebaikan bagi semua pihak.
Abraham Lincoln mendefinisikan demokrasi sebagai “pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”. Ada tiga prasyarat dalam
pemerintahan yang demokratis, yaitu : (1) kekuasaan pemerintah berasal
dari rakyat yang diperintah; (2) kekuasaan itu harus dibatasi; dan (3)
pemerintah harus berdaulat, artinya harus cukup kuat untuk dapat
menjalankan pemerintahan secara efektif dan efisien.
Secara garis besar, terdapat dua model demokrasi, yaitu : majoritarian
democracy (demokrasi yang lebih mengutamakan suara mayoritas) dan
consensus democracy ( demokrasi yang mengutamakan konsensus atau
musyawarah). Oleh karena itu, pilihan demokrasi konsensus berupa
demokrasi permusyawaratan merupakan pilihan yang bisa membawa
kemaslahatan bagi bangsa Indonesia.

5. Sila kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia


Dalam rangka mewujudkan keadilan sosial, para pendiri bangsa
menyatakan bahwa Negara merupakan organisasi masyarakat yang
bertujuan menyelenggarakan keadilan. Keadilan sosial juga merupakan
perwujudan imperative etis dari amanat pancasila dan UUD 1945.
Peran negara dalam mewujudkan rasa keadilan sosial, antara lain:
(a) perwujudan relasi yang adil di semua tingkat sistem
kemasyarakatan;

16
(b) pengembangan struktur yang menyediakan kesetaraan
kesempatan;
(c) proses fasilitasi akses atas informasi, layanan dan sumber
daya yang diperlukan; dan
(d) dukungan atas partisipasi bermakna atas pengambilan
keputusan bagi semua orang.

b. ASN sebagai Pelaksana Kebijakan Publik


Berdasarkan pasal 10 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara, salah satu fungsi ASN adalah sebagai pelaksana
kebijakan publik. Thomas R. Dye dalam bukunya berjudul Understanding
Public Policy yang diterbit- kan pada tahun 1981 menyebutkan bahwa
kebijakan publik adalah apapun yang dipilih oleh pemerintah untuk
dilakukan atau tidak dilakukan.
Definisi ini mencakup pengertian yang sangat luas. Segala hal yang
merupakan tindakan pemerintah maupun diamnya pemerintah terhadap
sesuatu disebut sebagai kebijakan publik. Bertolak dari pengertian di atas,
ASN sebagai bagian dari pemerintah atau sebagai aparat sipil negara
memiliki kewajiban melaksanakan kebijakan publik. Dengan kata lain, ASN
adalah aparat pelaksana (eksekutor) yang melaksanakan segala peraturan
perundang-undangan yang menjadi landasan kebijakan publik di berbagai
bidang dan sektor pemerintahan. Selanjutnya, Tachjan juga menyebutkan
bahwa ada tiga kegiatan pokok yang berkaitan dengan kebijakan publik,
yaitu:
• Perumusan kebijakan
• Implementasi kebijakan
• Pengawasan dan penilaian hasil kebijakan

17
Tugas utama Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah melaksanakan
kebijakan publik peraturan-peraturan yang sudah ada dari pemerintah
dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Kemudian melakukan proses
pelayanan publik yang prima kepada masyarakat.

c. ASN sebagai Pelayan Publik


Menurut Sianipar (1998) dalam bukunya yang berjudul Manajemen
Pelayanan Masyarakat, Pelayanan sebagai cara melayani, membantu,
menyiapkan dan mengurus, menyelesaikan keperluan, kebutuhan seseorang
atau sekelompok orang.
Menurut Arif Faizal dan Sujudi (1995) secara umum wujud
pelayanan yang di dambakan masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Adanya kemudahan mendapatkan pelayanan
2. Memperoleh pelayanan secara wajar
3. Mendapatkan perlakuan yang sama dalam pelayanan terhadap kepentingan
yang sama
4. Pelayanan yang jujur dan terus terang
5. Pelayanan yang bermutu

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang


pelayanan publik Pasal 1 Ayat 1 bahwa pelayanan publik merupakan
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik, Penyelenggara
pelayanan publik merupakan setiap institusi penyelenggara negara,
korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang
untuk kegiatan pelayanan publik dan badan hukum lain yang dibentuk
semata-matauntuk kegiatan layanan publik.Berdasarkan Undang-undang
tersebut, Tujuan penyelenggaraan pelayanan publik adalah sebagai berikut:

18
1. Terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak,
tanggung jawab, kewajiban dan kewenangan seluruh pihak yang terkait
dengan penyelenggaraan pelayanan publik
2. Terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik
yang layak sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang
baik
3. Terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan publik sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
4. Terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat
dalam penyelenggaraan pelayanan publik

American society for Public Administration menyebutkan prinsip-


prinsip etika pelayanan sebagai berikut (Dalam Sudana 2009):
1. Pelayanan terhadap publik harus diutamakan
2. Rakyat adalah berdaulat dan mereka yang bekerja dalam pelayanan publik
secara mutlak bertanggung jawab kepadanya
3. Hukum yang mengatur semua kegiatan pelayanan publik. Apabila hukum
atau peraturan yang ada bersifat jelas, maka kita harus mencari cara terbaik
untuk memberi pelayanan publik;
4. Manajemen yang efesien dan efektif merupakan dasar bagi administrator
publik. Penyalahgunaan, pemborosan, dan berbagai aspek yang merugikan
tidak dapat ditolerir;
5. Sistem merit dan kesempatan kerja yang sama harus didukung,
dimplementasikan dan dipromosikan;
6. Mengorbankan kepentingan publik demi kepentingan pribadi tidak dapat
dibenarkan;
7. Keadilan, kejujuran, keberanian, kesamaan, kepandaian, dan empathy
merupakan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dan secara aktif harus
dipromosikan;
8. Kesadaran moral memegang peranan penting dalam memilih alternatif
keputusan;

19
9. Administrator publik tidak semata-mata berusaha menghindari kesalahan,
tetapi juga berusaha mengejar atau mencari kebenaran.

d. ASN sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa


Dalam UU No 5 tahun 2014 pasal 66 ayat 1-2 terkait sumpah
dan janji ketika diangkat menjadi PNS, disana dinyatakan bahwa PNS akan
senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, negara
dan pemerintah. PNS juga senantiasa menjunjung tinggi martabat PNS serta
senantiasa mengutamakan kepentingan Negara dari pada kepentingan diri
sendiri, seseorang dan golongan”. Dengan sumpah tersebut, seorang PNS
sudah terikat oleh sumpah dan janjinya untuk loyal, setia dan taat kepada
pilar dasar Negara Indonesia yaitu Pancasila dan UUD 1945, serta kepada
pemerintahan yang sah. Seorang PNS tidak boleh memiliki pemikiran,
pandangan dan melakukan tindakan yang bertentangan dengan Pancasila
dan UUD 1945. Bagi seorang PNS, Pancasila, UUD 1945 dan NKRI adalah
sesuatu yang final dan harga mati. Dia siap mengorbankan jiwa dan raganya
untuk mempertahankan keutuhan Negara Indonesia.
Dalam Peraturan Kepala LAN No 11 tahun 2011 tentang
Pedoman penyelenggaraan Diklat Prajabatan bagai Calon PNS, dalam
pembelajaran materi diklat, ada 4 kompetensi dasar yang harus diimliki oleh
seorang PNS yaitu integritas, kebangsaan, administrasi umum dan sikap
perilaku. Dalam materi kebangsaan, PNS dituntut untuk memiliki perilaku
mencintai tanah air Indonesia, dan mengedepankan kepentingan nasional
ditengah persaingan global. Materi yang berkaitan dengan urgensi persatuan
dan kesatuan bangsa diantarnya yaitu; empat pilar kebangsaan, sejarah ber-
dirinya NKRI, system penyelenggaraan pemerintahan Negara, tata
pemerintahan yang baik dan Indonesia dalam persaingan global.
Pentingnya peran PNS sebagai salah satu pemersatu bangsa, secara
implisit disebutkan dalam UU No 5 tahun 2014 terkait asas, prinsip, nilai
dasar dan kode etik dan kode perilaku, dimana dalam pasal 2 ayat 1
disebutkan bahwa asas asas dalam penyelenggaraan dan kebijakan

20
manajemen ASN ada 13, salah satu diantaranya asas persatuan dan
kesatuan. Hal ini berarti, seorang PNS atau ASN dalam menjalankan tugas-
tugasnya senantiasa mengutamakan dan mementingkan persatuan dan
kesatuan bangsa. Kepentingan kelompok, individu, golongan harus
disingkirkan demi kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan bangsa
dan Negara diatas segalanya.
Nasionalisme adalah pondasi bagi Aparatur Sipil Negara untuk
mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan orientasi
mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara. Atau sering juga diartikan
sebagai paham kebangsaan. Nilai – nilai dasar nasionalisme adalah sebagai
berikut :

a. Nilai ketuhanan
1. Jujur dan mempunyai integritas
2. Hormat pada hak orang lain
3. Hormat pada aturan & hukum masyarakat
4. Punya etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari
5. Tidak korupsi dan tingkah laku koruptif lainnya
6. Sabar
7. Jiwa besar
8. Berprasangka baik

b. Nilai kemanusiaan
1. Tidak Dzalim
2. Sopan/santun
3. Saling tolong menolong

c. Nilai Persatuan
1. Rukun &Damai
2. Menjaga keutuhan bangsa
3. Menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negara.

21
d. Nilai Kerakyatan
1. Mau mendengar pendapat orang lain
2. Siap menang, tetapi juga siap kalah
3. Sportif
4. Selalu sesuai aturan main/ mematuhi undang-undang yang berlaku
5. Bertanggung jawab
6. Tolong Menolong
7. Tidak anarkis

e. Nilai Keadilan
1. Tidak serakah
2. Tepat waktu
3. Mau bekerja keras
4. Saling membantu
5. Suka menabung & investasi

2.1.3 Etika Publik


Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggungjawab pelayanan publik
(LAN, 2017: 8). Selanjutnya kode etik merupakan aturan-aturan yang mengatur
tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan
pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis.
Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik, yakni:
1. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
2. Sisi dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.
3. Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.
Konsep etika sering disamakan dengan moral. Padahal ada
perbedaan antara keduanya. Etika lebih dipahami sebagai refleksi yang
baik atau benar. Sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Etika juga

22
dipandang sebagai karakter atau etos individu/kelompokberdasarkan nilai-
nilai dan norma-norma luhur.

a. Kode Etik dan Perilaku Pejabat Publik


Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam
suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal
prinsip dalam bentuk ketentuan tertulis. Kode etik profesi dimaksudkan
untuk mengatur tingkah laku / etika suatu kelompok khusus dalam
masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat
dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu. Berdasarkan UU
ASN, kode etik dan kode perilaku ASN adalah
 Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggujawab dan
berintegritas tinggi;
 Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
 Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan;
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku;
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
 Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
undang-undang ASN, memiliki indikator sebagai berikut :
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;

23
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah;
i. Mempercepat layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.

b. Bentuk-bentuk Kode Etik dan Implikasinya

Pemahaman awam mengenai kode etik (ethical codes) biasanya


merujuk kepada kodifikasi etika publik yang berlaku di dalam profesi
tertentu. Oleh sebab itu, biasanya orang mengenal Kode Etik Kedokteran,
Kode Etik Insinyur, Kode Etik Akuntan dan sebagainya, sedangkan bagi
PNS yang merupakan jabatan generik tidak ada rumusan kode etik yang
berlaku bagi semua jenis pekerjaan. Maka kode etik administrasi negara
biasanya dirujuk posisinya berada diantara etika profesi dan etika politik.

Namun demikian, perkembangan kebutuhan profesionalisme


Aparatur Sipil Negara sekarang ini menuntut dirumuskannya kode etik
yang berlaku bagi semua jenis pekerjaan sebagai pelayan publik (public
servants), yang merupakan sebutan lain dari Pegawai Negeri Sipil
(ASN). Ada dua perkembangan yang perlu diperhatikan dalam hal ini.
Pertama, sumber-sumber kode etik yang berlaku bagi Aparatur Sipil
Negara (ASN) sebenarnya sudah banyak yang dapat dijadikan sebagai
rujukan bagi kaidah etika publik yang baku. Kedua, peraturan baru
mengenai ASN seperti tertuang dalam Undang-Undang No.5 Tahun
2014 sudah secara implisit menghendaki bahwa ASN yang umum
disebut sebagai birokrat bukan sekadar merujuk kepada jenis pekerjaan

24
tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayan publik. Oleh sebab itu,
rumusan kode etik harus benar-benar dipahami dan dilaksanakan
dengan baik karena memiliki ketentuan dan sistem sanksi yang jelas.

sumber-sumber kode etik yang telah berkembang dalam sistem


administrasi publik sejak kemerdekaan.

1. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1959 tentang Sumpah


Jabatan Pegawai Negeri Sipil dan Anggota Angkatan Perang

2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji


Pegawai Negeri Sipil

3. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan


Disiplin Pegawai Negeri Sipil

4. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan


Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil
5. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS

6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil


Negara (ASN)
c. Aktualisasi Etika Aparatur Sipil Negara
PNS adalah aparatur sipil negara yang bertugas memberikan
pelayanan publik kepada seluruh masyarakat. Bentuk pelayanan publik
yang diberikan haruslah berdasarkan nilai-nilai aktualisasi etika publik
yang benar. Wujud aktualisasi etika aparatur sipil negara adalah sebagai
berikut :
1. Pemanfaatan sumber daya publik
2. Absen sidik jari
3. Penerimaan tenaga honorer
4. Pemberian hadiah atau cendera mata
5. Konflik kepentingan dalam pengadaan
6. Pelantikan walikota dipenjara
7. Terpidana korupsi menjabat kembali
8. Membocorkan infromasi

25
9. Pengunduran diri pejabat
10. Melanggar hukum
11. Perbuatan tercela
12. Kebocoran Ujian Nasional
13. Aparat penegak hukum yang jujur

2.1.4 Komitmen Mutu


Komitmen mutu adalah janji pada diri sendiri atau pada orang lai yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Aspek utama
yang menjadi target organisasi/lembaga adalah layanan yang komitmen pada mutu
melalui penyelenggaraan tugas adalah efektivitas, efisiensi, inovasi dan mutu.
a. Efektivitas
Efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja
sedangkan efektivitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat
mencapai tujuan yang ditetapkan atau berhasil mencapai apapun yang coba
dikerjakannya. Efektivitas organisasi berarti memberikan barang atau jasa
yang dihargai oleh pelanggan.
b. Efisiensi
Efisiensi adalah ukuran tingkat penggunaan sumber daya dalam suatu
proses. Tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga dan
pikiran. Efisiensi organisasi dalah jumlah sumber daya yang digunakan
untuk mencapai tujuan organisasi. Efisiensi organisasi ditentukan oleh
berapa banyak bahan baku, uang dan manusia yang dibutuhkan untuk
menghasilkan jumlah keluaran tertentu.
c. Inovasi
Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi untuk
beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi disekitarnya. Dorongan
yang memunculkan inovasi ada dorongan dari dalam (internal) untuk
melakukan perubahan atau bisa juga inovasi muncul karena ada desakan
kebutuhan dari pihak eksternal. Inovasi lahir dari imajinasi pemikiran

26
orang-orang kreatif, dan lahirnya kreatifitas didorong oleh munculnya
ide/gagasan baru untuk keluar dari rutinitas yang membosankan.
d. Mutu
Konsep mutu berkembang seiring dengan berubahnya paradigma organisasi
terkait pemuasan kebutuhan manusia yang semula lebih berorientasi pada
terpenuhinya jumlah (kuantitas) produk sesuai permintaan, ketika aneka
ragam hasil produksi telah membanjiri pasar, maka kepuasan konsumen
lebih dititik beratkan pada aspek mutu (kualitas) produk. Mutu sudah
menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan
organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.

2.1.5 Anti Korupsi


Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus yang berarti
kerusakan atau kebobrokan. Dalam bahasa yunani corruption perbuatan yang
tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari
kesucian, melanggar norma-norma agama, material, mental dan umum. Anti
korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala
tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan
memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara atau masyarakat baik secara
langsung maupun tidak langsung. Nilai-nilai dasar anti korupsi sebagai berikut :
a. Jujur Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang
bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata
jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang
lain, sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang.
b. Peduli Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki
sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan
lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat 19 banyak orang yang tidak
mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial
tidak akan tergoda untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar

27
tetapi ia malah berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk
membantu sesama.
c. Mandiri Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian
yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya
guna bekerja secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan
dengan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan
sesaat.
d. Disiplin Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan
selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan
pada prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja.
Seseorang yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan
terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara yang
mudah.
e. Tanggung Jawab Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan
menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan
perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan
kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada
Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran
seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan
nista.
f. Kerja Keras Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan
kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang
sebesarbesarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk
melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau
memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.
g. Sederhana Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang
menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan
semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang
kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal kehidupannya adalah ilmu

28
pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya
karena hawa nafsu keserakahan akan selalu memacu untuk mencari harta
sebanyak-banyaknya.
h. Berani Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian
untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir
adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas. Ia juga
berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua kolega dan teman-
teman sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang
semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata
mereka mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.
i. Adil Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia
terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untukmendapatkan
lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan
memberi kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia
juga ingin mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan
bangsanya.

2.2 Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


Untuk pelatihan dasar pola terintegrasi bukan hanya menerapkan nilai-nilai
dasar perofesi PNS tetapi juga kedudukan dan peran PNS dalam NKRI.
Penjelasan dari kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dapat dijabarkan sebagai
berikut:

2.2.1 Manajemen ASN


Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. Untuk menjalankan
kedudukannya tersebut, maka ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik dan perekat pemersatu bangsa. Selanjutnya pegawai ASN bertugas
1) Melaksanakan kewajiban yang dibuat yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan-perundang-undangan;

29
2) Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitasl
3) Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI
Adapun peran dari Pegawai PNS adalah perencana, pelaksana dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang professional, bebas dari
intervensi politik, serta bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.
Pengelolaan SDM harus selalu berkaitan dengan tujuan dan sasaran
organisasi, dalam konteks ini aktivitas dalam pengelolaan SDM/ASN dilakukan
untuk memotivasi dan juga meningkatkan produktivitas pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sehingga mampu berkontribusi pada pencapaian tujuan
dan sasaran organisasi.
Sistem Merit pada dasarnya adalah konsepsi dalam manajemen SDM yang
menggambarkan diterapkannya obyektifitas dalam keseluruhan semua proses
pengelolaan ASN yakni pada pertimbangan kemampuan dan prestasi individu
untuk melaksanakan pekerjaannya (kompetensi dan kinerja).

2.2.2 Whole Of Government (WOG)


WOG adalah sebuah pendekatanpenyelenggaraan pemerintah yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahandari keseluruhan sector dalam
ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. WOG juga
dikenal sebagai pendekatan interagency yaitu pendekatan yang melibatkan
sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan yang relevan. Pendekatan
WOG dapat dilakukan baik dari sisi penataan institusi formal maupun informal
pernah dipraktekkan dengan cara antara lain penguatan koordinasi antar lembaga,
membentuk lembaga koordinasi khusus, membentuk gugus tugas dan koalisi
sosial. Jenis pelayanan publik yang dikenal dapat didekati oleh pelayanan yang
bersifat administratif, pelayanan jasa, pelayanan barang dan pelayanan regulatif.
Tantangan yang dihadapi dalam penerapan WOG adalah kapasitas dan SDM, nilai
dan budaya organisasi dan kepemimpinan.

30
2.2.3 Pelayanan Publik
Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayan Publik
dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggaraan pelayanan publik.
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelengara pelayanan publik. Pelayanan
Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk pelayanan
umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan
dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
adalah : partisipatif, transparan, responsif, tidak diskriminatif, mudah dan murah
efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan.
Ada 3 unsur dalam pelayanan publik yaitu:
 Organisasi penyelenggara pelayanan publik
 Penerima pelayanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi
yang berkepentingan
 Kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan
(pelanggan)

Dalam pelayanan publik, ada 9 Prinsip Pelayanan Publik untuk


mewujudkan pelayanan prima yaitu:
 Akuntabel
 Tidak diskriminatif
 Efektif dan efisien
 Mudah dan murah

31
 Partisipatif
 Aksesibel
 Adil
 Transparasi
 Responsive

Adapun prinsip-pinsip pelayanan prima antara lain:


 Membangun visi dan misi pelayanan
 Responsif terhadap pelanggan/memahami pelanggan
 Menetapkan standar pelayanan dan ukuran kinerja pelayanan
 Pemberian pelatihan dan pengembangan pegawai terkait bagaimana
memberikan pelayanan yang baik
 Memberikan apresiasi kepada pegawai

Adapun sikap pelayanan dapat digambarkan melalui 7 P sebagai berikut:


 Passionate (Sangat bergairah = Bersemangat, Antusias)
 Progressive (Memakai cara yang terbaik = termaju)
 Proactive (Antisipatif, proaktif dan tidak menunggu)
 Prompt (Positif = tanpa curiga dan kekhawatiran)
 Patience (Penuh rasa kesabaran)
 Proporsional (Tidak mengada-ada)
 Punctional (Tepat waktu)

2.3 Identifikasi Isu


Unit Kerja : UPT BLUD PUSKESMAS SIBIRUANG
Identifikasi isu ini didapatkan melalui diskusi mentor, terkait pelayanan
public yaitu:
1. Belum Optimalnya Pengetahuan masyarakat tentang penyakit TB Paru
di UPT BLUD Puskesmas Sibiruang .

32
2. Belum Optimalnya kesadaran pasien meminum obat TB Paru secara
teratur di UPT BLUD Puskesmas Sibiruang .
3. Belum Optimalnya Pengetahuan masyarakat tentang prilaku hidup
bersih dan sehat.
Berdasarkan identifikasi yang telah ditemukan, maka akan dilakukan
analisis isu berdasarkan kriteria isu.
Untuk lebih menguatkan pada prioritas isu yang akan dipilih, dari kelima isu
tersebut akan dilakukan analisa penetapan prioritas isu menggunakan metode
USG (Urgency, Seriousness dan Growth). Urgency artinya seberapa mendesaknya
suatu isu untuk segera dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness artinya
seberapa serius suatu isu harus segera dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan
ditimbulkan. Dan Growth adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani segera.
Untuk lebih jelasnya mengenai analisis isu menggunakan USG, dapat dilihat
pada tabel berikut.

Tabel 2.1 Analisis USG


Proses Peringk
No Identifikasi Isu Total
U S G at
1. Belum Optimalnya Pengetahuan 5 4 4 13 1
masyarakat tentang penyakit TB Paru di
UPT BLUD Puskesmas Sibiruang
2. Belum Optimalnya kesadaran pasien 5 4 3 12 2
meminum obat TB Paru secara teratur di
UPT BLUD Puskesmas Sibiruang
4. Belum Optimalnya Pengetahuan 4 3 3 10 3
masyarakat tentang prilaku hidup bersih
dan sehat

KET:
1 = Tidak Mempengaruhi
2 = Kurang Mempengaruhi
3 = Cukup Mempengaruhi
4 = Mempengaruhi
5 = Sangat Mempengaruhi

33
Berdasarkan analisis USG, isu dengan skor yang paling tinggi dan prioritas
harus segera dikerjakan adalah isu tentang “Belum Optimalnya Pengetahuan
masyarakat tentang penyakit TB Paru di UPT BLUD Puskesmas Sibiruang”
dengan skor 13.

2.3.1 Penetapan Isu


Dari beberapa isu di UPT BLUD Puskesmas Sibiruang yang berkaitan
dengan tupoksi dokter umum, ada salah satu isu yang paling penting dan harus
segera dioptimalkan atau diperbaiki. Menurut analisis APKL dan USG, isu yang
harus segera diatasi yaitu tentang “Belum Optimalnya Pengetahuan Masyarakat
tentang penyakit TB Paru di UPT BLUD Puskesmas Sibiruang”.
2.3.2 Gagasan Penyelesaian Isu
Melihat dampak yang akan terjadi dari masalah tersebut diatas maka perlu
dilakukan tindak lanjut agar masalah ini dapat diselesaikan. Maka ditemukan
beberapa solusi/gagasan yang diharapkan dapat membawa perubahan kearah yang
lebih baik. Gagasan pemecahan isu tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.2 Isu ,Penyebab, dan Gagasan Penyelesaian Isu
Isu Penyebab terjadinya Isu Gagasan penyelesaian isu
Belum a. kurangnya edukasi pada 1. Pembuatan lembar surat
Optimalnya masyarakat tentang TB persetujuan dari
Pengetahuan paru. Pimpinan.
Masyarakat b. Penderita yang datang 2. Pembuatan vidio tentang
tentang penyakit menggangap penyakit Cuci Tangan di
TB Paru di UPT TB paru cuma keluhan mediasosial milik
BLUD biasa dan pengobatanya Puskesmas Sibiruang
Puskesmas tidak memerlukan seperti Facebook
Sibiruang jangka waktu yang lama. 3. Pembuatan poster dan
c. penderita sering putus Leflet mengenai etika
berobat batuk.
d. kurangnya petugas / 4. Pemberian edukasi
sumber daya manusia kepada pasien dan
e. akses jalan yang susah di keluarga penderita TB.
tempuh 5. Pelaksanaan Penyuluhan
f. kurang pahamnya mengenai TB paru
masyarakat tentang etika kepada masyarakat.
Batuk 6. Evaluasi Pelaksanaan
kegiatan penyuluhan

34
tentang penyakit TB
Paru.

2.4 Rancangan Aktualisasi


Uraian Kegiatan : UPT BLUD Puskesmas Sibiruang
Nama : dr. Badriyah Wardani Br Ritonga
Unit Kerja : UPT BLUD PUSKESMAS SIBIRUANG
Identifikasi Isu :

1. Belum Optimalnya Pengetahuan masyarakat tentang penyakit TB Paru di


UPT BLUD Puskesmas Sibiruang.
2. Belum Optimalnya kesadaran pasien meminum obat TB Paru secara teratur
di UPT BLUD Puskesmas Sibiruang.
3. Belum Optimalnya Pengetahuan masyarakat tentang prilaku hidup bersih
dan sehat.

Isu yang diangkat : Belum Optimalnya Pengetahuan masyarakat


tentang penyakit TB Paru di UPT BLUD
Puskesmas Sibiruang.

Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan Edukasi Tentang Dampak Penularan


Penyakit Menular TB Paru melalui Leaflet
spanduk dan Penyuluhan di UPT BLUD
PUSKESMAS SIBIRUANG sehingga pasien bisa
membaca dan membawa pulang Leafletnya untuk
diterapkan dirumah.

35
Tabel 2.3 Rancangan Aktualisasi
Table 2.3 Kegiatan 1: Pembuatan Lembar surat persetujuan dari Pimpinan
No Uraian Keterangan
1 Kegiatan Pembuatan Lembar surat persetujuan dari Pimpinan
2 Tahapan a. A. Menyiapkan draft surat persetujuan;
Kegiatan b. B. Membuat janji utk pertemuan dgn Pimpinan;
c. C. Penandatangan Surat Persejuan pelaksanaan
rancangan aktualisasi kepada Pimpinan
3 Output / Hasil
Tersedianya surat persetujuan dari pimpinan
Kegiatan
4 Keterkaitan a. Saya akan berkonsultasi dengan kepala puskesmas
Substansi Mata menggunakan bahasa yang jelas dan akan
Pelatihan (Nilai bertanggung jawab dalam rencana pelaksanaan
Dasar) kegiatan( Akuntabilitas)
b. Saya akan menghadap kepada kepala Puskesmas
dengan jujur tentang kegiatan yang akan dilakukan
dan akan mengerjakan kegiatan dengan disiplin.
(Anti Korupsi)
c. Saya akan berkonsultasi dengan sopan dan santun
kepada kepala puskesmas(Etika Publik)
d. Saya akan mendengarkan masukan dan kritik
dengan Sopan dari kepala puskesmas tentang
rencana kegiatan agar dapat berjalan dengan
baik(Nasionalisme)
e. Saya akan bersosialisasi dengan kepala Puskesmas
secara komunikatif, efektif dan
efisien(Komitmen Mutu)

Manajemen ASN :
Sebagai seorang staf saya akan mengkonsultasikan dan
meminta izin untuk melakukan kegiatan penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut ibu hamil menggunakan
media leaflet dan Spanduk.
Pelayanan Publik :
Saya akan memilih media sosialisasi yang mudah dan
murah serta efektif dan efisien diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dan pemahaman yang baik
bagi masyarakat.
Whole of Government:
Saya akan melakukan diskusi dan konsultasi dengan
atasan tentang rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan.

36
No Uraian Keterangan
5 Kontribusi Berkontribusi terhadap visi misi UPT BLUD
Terhadap Visi Puskesmas Sibiruang dalam memberikan pelayanan
Misi Organisasi prima dan profesional, mengembangkan sarana dan
prasarana yang lebih nyaman. maka tujuan kegiatan ini
akan sesuai dengan visi Puskesmas yaitu
“MEWUJUDKAN masyarakat Koto Kampar Hulu
Sehat.” dan sesuai misi Puskesmas Menegakkan
disiplin dan profesinalisme pegawai

6 Penguatan Nilai Dengan menerapkan nilai- nilai ini maka kita akan
Organisasi jujur, disiplin dan bertanggungjawab dalam
pelaksanaan kegiatan.

Table 2.4 Kegiatan 2: Pembuatan vidio tentang Cuci Tangan di mediasosial


milik Puskesmas Sibiruang seperti Facebook
No Uraian Keterangan
1 Kegiatan Pembuatan vidio tentang cuci tangan di mediasosial
milik Puskesmas Sibiruang seperti Facebook
2 Tahapan a. Menyiapkan materi Edukasi seefisien dan
Kegiatan seefektif mungkin berdasarkan sumber yang
terpercaya agar dapat dipertanggung jawabkan.
b. Membuat skrip tentang Cuci Tangan di
mediasosial milik UPT BLUD Puskesmas
Sibiruang.
c. Literature editing video cuci tangan dimediasosial
milik UPT BLUD Puskesmas Sibiruang.
d. Melakukan syuting video cuci tangan untuk
dimasukkan ke media social.
e. Melakukan editing video yang akan diposting ke
media social milik puskesmas.
f. Memposting video cuci tangan ke social media
dengan bahasa yang mudah dimengerti sehingga
efektif dalam penyampaian.
g. Mensosialisasikan akun Facebook ke pengunjung
puskesmas secara ramah dan saling menghormati.
3 Output / Hasil Terlaksananya pembuatan video tentang cuci tangan
Kegiatan dimedia social milik puskesmas seperti Facebook.
4 Keterkaitan a. Saya akan mensosialisasikan vidio tentang
Substansi Mata penyakit TB di Facebook Puskesmas secara
Pelatihan (Nilai ramah dan saling menghormati (Nasionalisme)
Dasar) b. Saya akan bekerjasama dan saling
menghormati dengan staf lain untuk pembuatan
video tentang cuci tangan (Nasionalisme)

37
No Uraian Keterangan
c. Saya akan membuat vidio tentang Cuci Tangan
dengan baik dan mandiri sebagai bentuk
pertanggungjawaban saya terkait penyelesaian
isu (Akuntabilitas)
d. Saya akan memposting Vidio Cuci Tangan ke
social media sehingga dapat dimengerti dengan
efesien (Komitmen Mutu)

Mata pelatihan terkait adalah

MANAJEMEN ASN =
Sebagai seorang staf saya harus berkonsultasi dengan
kepala Puskesmas dalam membuat video tentang
penyuluhan penyakit TB Paru didalam media social
milik puskesmas seperti facebook sebagai Dokter
yang professional.

PELAYANAN PUBLIK =
Dengan memilih media sosialisasi yang mudah dan
murah serta efektif dan efisien diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dan pemahaman yang baik
bagi masyarakat.

WOG =
Melakukan diskusi dan konsultasi dengan kepala
Puskesmas dalam membuat vidio tentang penyakit TB
Paru dengan baik.
5 Kontribusi Dengan terlaksananya pembuatan informasi Edukasi
Terhadap Visi tentang penyaki TB paru di mediasosial milik
Misi Organisasi puskesmas Sibiruang, maka tujuan kegiatan ini akan
sesuai dengan visi Puskesmas yaitu
“MEWUJUDKAN masyarakat Koto Kampar Hulu
Sehat .” dan sesuai misi Puskesmas nomor 1 yaitu 1)
“Menjadikan Puskesmas sebagai wadah pelayanan
preventif, Kuratif, Rehabilitatif dan Edukatif dalam
bidang kesehatan.
6 Penguatan Nilai Dengan menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA dan
Organisasi teknik kolaborasi dan simbolisasi dalam melakukan
kegiatan membagikan video ke mediasosial milik
Puskesmas seperti Facebook tentang penyakit TB
Paru kepada pasien atau masyarakat diharapkan dapat
mewujudkan tata nilai diantaranya:
1. Beriman : membuat video semata-mata niat
karena Tuhan Yang Maha Esa

38
No Uraian Keterangan
2. Ikhlas : Bekerja dan melayani dengan sepenuh
hati
3. Jujur : Jujur dalam segala aspek dan dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab di
puskesmas
4. Bertanggung jawab : petugas melaksanakan
pekerjaan sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajibannya.
5. Bekerja sama : Melakukan pekerjaan bersama-
sama rekan sejawat dan masyarakat.

Table 2.5 Kegiatan 3 : Pembuatan poster dan Leflet mengenai etika batuk
No Uraian Kegiatan
1 Kegiatan Pembuatan poster dan Leflet mengenai etika batuk
2 Tahapan a. Meminta arahan dan persetujuan kepada atasan untuk
proses pemberian izin pembuatan leflet tentang etika
Kegiatan
batuk.
b. Menyiapkan dan menyusun poster dan Leflet
tentang etika batuk yang akan dibuat dengan kreatif,
efektif, dan efisien.
c. Mencari sumber literature tentang etika batuk
d. Mendesign Poster dan leflet tentang Etika Batuk secara
tuntas
e. Melakukan pemeriksaan isi poster dan leflet etika
batuk
f. pencetakan poster dan leflet agar dapat
dipertanggungjawabkan.
g. Bekerjasama dan saling menghormati dengan
petugas staf lain untuk memasang poster dan
pembagian leflet di ruang tunggu dan pengunjung
secara gratis/ bebas membacanya.
3 Output/Hasil Tersedianya poster tentang etika batuk dan
menempelkannya diruang tunggu puskesmas agar mudah
Kegiatan
dibaca oleh masyarakat.
4 Keterkaitan a. Saya akan meminta arahan dan persetujuan atasan
diawali dengan menyampaikan gagasan inovatif dengan
Substansi
jelas, sopan dan santun sehingga dapat menciptakan
Mata komunikasi yang baikdalam hubungan antar PNS
(Etika Publik)
Pelatihan
b. Saya akan menyiapkan dan menyusun isi materi yang
akan dibuat dengan kreatif, efektif, dan efisien
(Komitmen Mutu)
c. Saya akan melakukan evaluasi dan pencetakan poster
agar dapat dipertanggungjawabkan (Akuntabilitas)

39
No Uraian Kegiatan
d. Saya akan meletakkan poster dan leflet di meja
pendaftaran dan pengunjung secara gratis/bebas
membaca dan membawa poster tanpa dipungut biaya
(AntiKorupsi)
e. Saya akan bekerjasama dan saling menghormati dengan
staf lain untuk menempelkan dan membagikan poster
dan leflet. (Nasionalisme)

Mata pelatihan terkait adalah

WOG = Melakukan diskusi dan konsultasi dengan kepala


Puskesmas dalam membuat poster tentang etika batuk.

MANAJEMEN ASN = Sebagai seorang staf saya harus


berkonsultasi dengan kepala Puskesmas dalam poster
tentang etika batuk untuk membangun karakter Dokter
yang professional.

PELAYANAN PUBLIK = Dengan memilih media


sosialisasi yang mudah dan murah serta efektif dan
efisien diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan
pemahaman yang baik bagi masyarakat.
5 Konstribusi Dengan terlaksananya pemasangan poster dan Leflet
tentang etika batuk, maka tujuan kegiatan ini akan sesuai
Terhadap
dengan visi Puskesmas yaitu “Mewujudkan masyarakat
Visi dan Koto Kampar Hulu Sehat .”” dan sesuai misi Puskesmas
nomor 3 dan 5 yaitu 3) “mendorong kemandirian
Misi
masyarakat dan keluarga untuk hidup sehat. 5) memelihara
dan meningkatkan pelayanan kesehatan bermutu, merata
dan terjangkau.
6 Penguatan Dengan menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA dan teknik
kolaborasi dan simbolisasi dalam melakukan kegiatan
Nilai-Nilai
memasang poster tentang etika batuk di lingkungan
Organisasi Puskesmas agar masyarakat diharapkan dapat mewujudkan
tata nilai diantaranya:
1. Beriman : Memberikan pelayanan semata-mata niat
karena Tuhan Yang Maha Esa
2. Ikhlas : Bekerja dan melayani dengan sepenuh hati
3. Jujur : Jujur dalam segala aspek dan dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab di
puskesmas
4. Bertanggung jawab : petugas melaksanakan
pekerjaan sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajibannya.
5. Bekerja sama : Melakukan pekerjaan bersama-

40
No Uraian Kegiatan
sama rekan sejawat dan masyarakat

Table 2.6 Kegiatan 4: Pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga


penderita TB
No Uraian Keterangan
1 Kegiatan Pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga
penderita TB
2 Tahapan a. Meminta keluangan waktu pasien sebelum memulai
Kegiatan memberi edukasi.
b. Meminta persetujuan pasien untuk menampilkan
foto/data diri untuk menunjunag dokumen
aktualisasi.
c. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga
pasien penderita TB.
d. Melakukan Tanya jawab dengan Pasien TB Paru
e. Menyudahi Edukasi tentang penyakit TB Paru
f. Melakukan dokumentasi
3 Output/ Hasil Terlaksananya kegiatan memberikan edukasi kepada
Kegiatan pasien dan keluarga pasien yang menderita TB
4 Keterkaitan a. Sebelum memulai edukasi saya akan meminta
dengan keluangan waktu kepada pasien dengan
Substansi menggunakan bahasa yang sopan dan dapat di
Mata mengerti (Etika Publik)
Pelajaran b. Memulai edukasi dengan materi yang sudah
(Nilai Dasar) disiapkan secara jelas, mudah dipahami efektif dan
efesien (Komitmen Mutu)
c. Membuat Tanya jawab atau konseling,
bertanggung jawab dan terbuka dengan apayang
disampaikan (akuntabilitas)
d. menjelaskan secara benar, detail dan mudah
dimengerti dengan bahasa yang jelas
(Nasionalisme)
e. Saat menyudahi kegiatan edukasi menggunakan
bahasa yang sopan dan tidak menyinggung (Etika
Publik)

Manajemen ASN
Menyampaikan edukasi materi sesuai dengan etika
profesi dan professional

Pelayanan publik
Menunjukkan sikap responsif dan tidak diskriminatif

41
No Uraian Keterangan
dalam penyampaian edukasi materi

Whole of goverment
Dalam kegiatan edukasi terhadap pasien dan keluarga
pasien dilakukan kerjasama dengan petugas medis
lainnya.
5 Konstribusi Dengan terlaksananya pembuatan informasi Edukasi
Terhadap Visi tentang penyaki TB paru di mediasosial milik
dan Misi puskesmas Sibiruang, maka tujuan kegiatan ini akan
sesuai dengan visi Puskesmas yaitu “MEWUJUDKAN
masyarakat Koto Kampar Hulu Sehat .” dan sesuai misi
Puskesmas nomor 1 dan 5 yaitu 1) “Menjadikan
Puskesmas sebagai wadah pelayanan preventif, Kuratif,
Rehabilitatif dan Edukatif dalam bidang kesehatan. 5)
memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan
bermutu, merata dan terjangkau.
6 Penguatan Dengan menerapkan nilai dasar di atas, saya lebih
Nilai-Nilai mudah meningkatkan mutu pelayanan terhadap pasien.
Organisasi Dan setiap pasien poli TB bisa menerapkan protokol
kesehatan di Puskesmas. Dengan menerapkan
pelayanan diharapkan dapat mewujudkan tata nilai
diantaranya:
a. BERIMAN : Memberikan pelayanan semata-mata
niat karena Tuhan Yang Maha Esa
b. IKHLAS : Bekerja dan melayani dengan sepenuh
hati
c. JUJUR : Jujur dalam segala aspek dan dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab di
puskesmas
d. BERTANGGUNG JAWAB : petugas
melaksanakan pekerjaan sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajibannya.

Tabel 2.7 Kegiatan 5: Pelaksanan Penyuluhan mengenai TB paru kepada


masyarakat.
No Uraian Keterangan
1 Kegiatan Pelaksanaan penyuluhan mengenai TB paru kepada
masyarakat.
2 Tahapan a. Meminta izin kepada kepala puskesmas dengan
Kegiatan sopan dan santun
b. Menyiapkan dan menyusun materi yang akan
disampaikan berdasarkan sumber yang terpercaya
dan dapat dipertanggungjawabkan.

42
No Uraian Keterangan
c. Pelaksanaan koordinasi dengan pemegang program
untuk pelaksanaan penyuluhan kepada masyarakat.
d. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
untuk presentasi secara mandiri.
e. Menyiapkan surat perintah Tugas dari Kepala
Puskesmas
f. Menyiapkan surat undangan untuk kepala desa
yang bertujuan meminta bantuan agar
mengumpulkan masyarakat.
g. Melaksanakan penyuluhan penyakit TB.
3 Output/ Hasil Terlaksananya penyuluhan kepada masyarakat di
Kegiatan puskesmas sibiruang.
4 Keterkaitan a. Saya Meminta arahan dan persetujuan kepada
dengan atasan dengan menyampaikan gagasan inovatif
Substansi dengan jelas, sopan, santun sehingga dapat
Mata menciptakan komunikasi dengan baik dalam
Pelajaran hubungan antar rekan PNS(Etika Publik)
(Nilai Dasar) b. Saya menyiapkan dan menyusun materi yang akan
disampaikan berdasarkan sumber terpercaya dan
dapat dipertanggung jawabkan (Akuntabilitas)
c. Saya akan melakukan koordinasi dengan
pemegang program untuk pelaksanaan penyuluhan
kepada masyarakat(Nasionalisme)
d. Saya akan membawa surat perintah Tugas dari
Kepala Puskesmas untuk melaksanakan penyuluhan
kepada masyarakat berdasarkan sumber terpacaya
dan dapat dipertanggung jawabkan.(Akuntabilitas)
e. Saya akan bekerjasama dengan kepala desa untuk
terlaksanya penyuluhan tentang penyakit TB Paru.
(Nasionalisme)
f. Saya sebelum Melakukan penyuluhan dengan
memperhatikan cara berbicara dan cara berpakaian,
dan melakukan penyuluhan tidak
membedabedakan masyarakat (Nasionalisme)
g. Saya Memulai penyuluhan dengan materi yang
sudah disiapkan secara jelas, mudah dipahami
efektif dan efesien (Komitmen Mutu)

Manajemen ASN
Menyampaikan materi sosialisasi sesuai dengan etika
profesi dan professional. Sebagai seorang staf saya
harus berkonsultasi dengan kepala Puskesmas dalam
sosialisasi tentang penyakit TB Paru untuk membangun
karakter Dokter yang professional.

43
No Uraian Keterangan

Pelayanan publik
Dengan memilih media sosialisasi yang mudah dan
murah serta efektif dan efisien diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dan pemahaman yang baik
bagi masyarakat.

Whole of goverment
Koordinasi yang baik dengan lintas sector
5 Konstribusi Dengan terlaksananya pembuatan informasi Edukasi
Terhadap Visi tentang penyaki TB paru di mediasosial milik
dan Misi puskesmas Sibiruang, maka tujuan kegiatan ini akan
sesuai dengan visi Puskesmas yaitu “MEWUJUDKAN
masyarakat Koto Kampar Hulu Sehat .” dan sesuai
misi Puskesmas nomor 1 dan 5 yaitu 1) “Menjadikan
Puskesmas sebagai wadah pelayanan preventif,
Kuratif, Rehabilitatif dan Edukatif dalam bidang
kesehatan. 5) memelihara dan meningkatkan
pelayanan kesehatan bermutu, merata dan
terjangkau.
6 Penguatan Dengan menerapkan nilai dasar di atas, saya lebih
Nilai-Nilai mudah menyampaikan materi tentang penyakit TB Paru
Organisasi kepada masyarakat agar masyarakat paham akan
bahaya dan penularan penyakit TB Paru. Dan
pelaksanaan sosialisasi tetap menerapkan protokol
kesehatan. Dengan menerapkan pelayanan diharapkan
dapat mewujudkan tata nilai diantaranya:
1. BERIMAN : Memberikan pelayanan semata-mata
niat karena Tuhan Yang Maha Esa
2. IKHLAS : Bekerja dan melayani dengan sepenuh
hati
3. JUJUR : Jujur dalam segala aspek dan dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab di
puskesmas
4. BERTANGGUNG JAWAB : petugas
melaksanakan pekerjaan sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajibannya.

Table 2.8 Kegiatan 6: Evaluasi Pelaksanaan kegiatan penyuluhan tentang


penyakit TB Paru
No Uraian Keterangan
1 Kegiatan Evaluasi Pelaksanaan kegiatan penyuluhan tentang

44
No Uraian Keterangan
penyakit TB Paru
2 Tahapan a. Membuat jadwal dengan pimpinan tentang
Kegiatan pelaporan dan evaluasi Rancangan Aktualisasi.
b. Pelaksanaan penyuluhan tentang penyakit TB Paru
di UPT BLUD puskesmas Sibiruang.
c. Pelaksanaan pembuatan, Pemasangan poster dan
Pembagian Leflet tentang Etika Batuk dan di UPT
BLUD Puskesmas Sibiruang.
d. Menerima kritik dan saran dari pimpinan terkait
hasil akhir Aktualisasi.
e. Pembuatan laporan kegiatan.
3 Output/ Hasil Tersusunnya pembuatan laporan rancangan aktualisasi.
Kegiatan
4 Keterkaitan Saya akan bersikap ramah dan sopan serta bertutur
dengan kata yang baik dalam melakukan komunikasi dengan
Substansi pimpinan sebagai bentuk penerapan nilai (Etika
Mata Publik).
Pelajaran a. Dalam melakukan pembuatan laporan aktualisasi,
(Nilai Dasar) saya akan Menerapkan nilai kejujuran yang
dibuktikan dengan memberikan penilaian yang
sebenar-benarnya(Akuntabilitas)
b. Dalam pembuatan aktualisasi saya akan
Menerapkan nilai kerjasama yang dibuktikan
dengan terlibatnya seluruh staf (Nasionalisme)
c. Dalam melakukan evaluasi, saya akan Menerapkan
nilai praktis (komitmen mutu) yang dibuktikan
dengan pembuatan prosedurnya yang sederhana

Manajemen ASN
Pembuatan laporan sesuai dengan etika profesi dan
professional

Pelayanan publik
Menunjukkan sikap responsif dan tidak diskriminatif
dalam pembuatan laporan.
5 Konstribusi Dengan terlaksananya pembuatan aktualisasi tentang
Terhadap Visi belum optimalnya pengetahuan masyarakat tentang
dan Misi penyakit TB paru di UPTBLUD puskesmas Sibiruang,
diharapkan bisa menjadikan Puskesmas sesuai dengan
visi Puskesmas yaitu “MEWUJUDKAN masyarakat
Koto Kampar Hulu Sehat .”
6 Penguatan Dengan menerapkan nilai dasar di atas, saya lebih
Nilai-Nilai mudah menyampaikan materi tentang penyakit TB Paru
Organisasi kepada masyarakat agar masyarakat paham akan
bahaya dan penularan penyakit TB Paru. Dan

45
No Uraian Keterangan
pelaksanaan sosialisasi tetap menerapkan protokol
kesehatan. Dengan menerapkan pelayanan diharapkan
dapat mewujudkan tata nilai diantaranya:
a. BERIMAN : Memberikan pelayanan semata-mata
niat karena Tuhan Yang Maha Esa
b. IKHLAS : Bekerja dan melayani dengan sepenuh
hati
c. JUJUR : Jujur dalam segala aspek dan dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab di
puskesmas
d. BERTANGGUNG JAWAB : petugas
melaksanakan pekerjaan sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajibannya.

46
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil 2020
yang dilaksanakan oleh BPSDM Kabupaten Kampar yang bekerja
sama dengan BPSDM Provinsi Riau memberikan dampak yang
sangat positif bagi pengembangan pengetahuan para peserta
Latsar khususnya dalam aspek penerapan nilai-nilai dasar PNS
(ANEKA) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai
Aparatur Sipil Negara. Nilai-nilai dasar ANEKA berperan dalam
membentuk ASN yang professional dan berorientasi pada pelayanan
publik yang baik, memiliki tanggung jawab dan beretika dalam
melayani masyarakat dan menjadi perekat bangsa. Dengan adanya
laporan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA ini, diharapkan
mampu membantu saya sebagai peserta pelatihan dasar CPNS
dalam memahami nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi serta menerapkannya di
tempat saya bertugas, yaitu di UPT BLUD Puskesmas Sibiruang.
B. Saran
1. Setiap peserta Latsar untuk dapat mengikuti kegiatan Latsar
dengan baik sesuai aturan dan memahami tahap demi tahap
materi yang disampaikan oleh Widyaiswara agar tidak kesulitan
dalam melakukan aktualisasi nantinya.
2. Peserta Latsar harus berkomitmen memahami, menerapkan, dan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu ANEKA setelah
benar-benar menjadi PNS nantinya.
3. Hendaknya nilai-nilai dasar ANEKA menjadi dasar dalam setiap

47
sikap, pekerjaan dan kegiatan dalam mengemban tugas dan
tanggung jawab sebagai ASN.

DAFTAR PUSTAKA

Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.


Jakarta : Sekretariat Negara
Keputusan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor :
139/KEP/M.PAN/11/2003 tentang Jabatan Fungsional Dokter dan
Angka Kreditnya. Jakarta : Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara
Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas. Jakarta :
Peraturan Menteri Kesehatan
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Aktualisasi. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Antikorupsi. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan I/II dan III. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu. Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Manajement Aparatur Sipil Negara.
Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara

48
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Whole of Goverment. Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara
Aldodokter.com (2019 Agustus 14).ProsesTerjadinya penularan TBC.Diakses
pada 29 Maret 2021, dari https://www.alodokter.com/proses-terjadinya-
penularan-tbc
Health.detik.com. (2012 Maret 14). Cara Bergaul dengan Pasien TBC Agar Tidak
tertular Diakses pada 29 Maret 2021 dari https://health.detik.com/hidup-sehat-
detikhealth/d-1866630/cara-bergaul-dengan-pasien-tbc-agar-tidak-tertular

49
50

Anda mungkin juga menyukai