Anda di halaman 1dari 44

RANCANGAN AKTUALISASI

JABATAN PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

OPTIMALISASI PENCARIAN REKAM MEDIS SAAT PASIEN


TIDAK MEMBAWA KARTU BEROBAT PADA PUSKESMAS
BINTANG ARA KABUPATEN TABALONG

Oleh
WILIYANOR, A.Md.RMIK
NIP. 19961213 201903 2 009
NDH : 39

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH


PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II
ANGKATAN KE-VI
BANJARBARU
2019
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI
ii

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN II ANGKATAN II

JUDUL : Optimalisasi Pencarian Rekam Medis Saat Pasien


Tidak Membawa Kartu Berobat Pada Puskesmas
Bintang Ara Kabupaten Tabalong

PENULIS : Wiliyanor, A.Md.RMIK

JABATAN : Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Terampil

UNIT KERJA : Puskesmas Bintang Ara

NDH : 39

Telah disetujui oleh Mentor dan Coach untuk diseminarkan


Pada hari Selasa tanggal 2019
Di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan

Banjarbaru, Juli 2019

Mengetahui dan menyetujui

Coach Mentor,

Rofiah, S. Sos, M. Cs Muhammad Rasyidi. S.Kep


NIP. 19740424 199403 2 006 NIP. 19700622 199002 1 001

LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

ii
iii

GOLONGAN II ANGKATAN II

JUDUL : Optimalisasi Pencarian Rekam Medis Saat Pasien


Tidak Membawa Kartu Berobat Pada Puskesmas
Bintang Ara Kabupaten Tabalong

PENULIS : Wiliyanor, A.Md.RMIK

JABATAN : Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Terampil

UNIT KERJA : Puskesmas Bintang Ara

NDH : 39

Telah diseminarkan dan disahkan pada tanggal 29 Mei 2019


Di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan

Banjarbaru, Juli 2019

Coach, Mentor,

Rofiah, S. Sos, M. Cs Muhammad Rasyidi. S.Kep


NIP. 19740424 199403 2 006 NIP. 19700622 199002 1 001

Penguji,

Rizmaya A.D., S. STP, M.AP


NIP. 1

iii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha


Esa yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga Penulis
dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS
Golongan II Angkatan VI Tahun 2019 dengan judul “Optimalisasi
Pencarian Rekam Medis Saat Pasien Tidak Membawa Kartu Berobat
Pada Puskesmas Bintang Ara Kabupaten Tabalong”.
Penulis menyadari bahwa selesainya laporan ini tidak terlepas dari
bantuan, bimbingan, petunjuk, saran dan dukungan dari semua pihak.
Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak – pihak
yang telah membantu dalam penulisan rancangan ini khususnya kepada
yang terhormat :
1. Bapak Drs. H. Muhammad Nispuani, M.AP selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Kalimantan
Selatan.
2. Bapak Dr. Abdul Haris, S.Sos, S.H, M.Si selaku Kepala Sub Bidang
Kompetensi Pimpinan Daerah dan Prajabatan.
3. Bapak Drs. H. Abu Hanifah Prasetya, MM selaku Pejabat Pelaksana
Tugas (Plt.) Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru.
4. Bapak IPTU H. Mat Nawawi, S.Pd dan BRIPKA Joni Eko Prabowo,
S.AP selaku pengasuh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
angkatan V dan VI.
5. Bapak Muhammad Rasyidi, S.Kep selaku Kepala Puskesmas Bintang
Ara Kabupaten Tabalong sekaligus mentor yang telah memberikan
bimbingan dan arahan, sehingga rancangan ini dapat diselesaikan.
6. Ibu Rofiah, S. Sos, M.Cs selaku coach atau pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dan masukan serta semangat
dengan penuh kesabaran dalam penyusunan rancangan aktualisasi
ini.

iv
7. Ibu Rizmaya A.D., S.STP, M.AP selaku penguji yang telah
memberikan masukan dan saran terhadap penulisan rancangan
aktualisasi ini.
8. Bapak dan Ibu seluruh Widyaiswara, panitia, pengasuh, dan staf
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan yang telah memberikan bantuan selama diklat ini.
9. Kedua orang tua dan keluarga, yang selalu memberikan segala
bentuk dukungan, semangat dan doa kepada penulis.
10. Kepada teman – teman peserta Diklat Prajabatan Golongan II
angkatan V dan VI tahun 2019 atas keceriaan dan kerjasamanya.
11. Seluruh karyawan Puskesmas Bintang Ara.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan rancangan
aktualisasi ini masih jauh dari sempurna dan terdapat banyak
kekurangan. Penulis mengharapkan adanya masukan, saran dan kritik
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini. Semoga
rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi semua
pihak.

Banjarbaru, Juli 2019


Penulis,

Wiliyanor, A.Md.RMIK

v
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................... iii
KATA PENGANTAR............................................................................. iv
DAFTAR ISI.......................................................................................... vi
DAFTAR TABEL................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR............................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi.............................................. 4
C. Identifikasi Isu.......................................................................... 6
D. Ruang Lingkup........................................................................ 6
BAB II GAMBARAN UMUM
A. Profil Organisasi....................................................................... 9
B. Struktur Organisasi.................................................................. 10
C. Visi dan Misi Puskesmas Bintang Ara..................................... 11
D. Tugas Pokok dan Fungsi ........................................................ 11
E. Sasaran Kinerja Pegawai......................................................... 13
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
A. Landasan Teori ....................................................................... 14
B. Rancangan Aktualisasi............................................................ 28
C. Rencana Penjadwalan Kegiatan aktualisasi............................ 38
D. Rencana Matrik Penjadwalan Kegiatan Aktualisasi................. 39
DAFTAR PUSTAKA

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Rancangan Aktualisasi........................................................ 23


Tabel 3.2. Rencana Penjadwalan Kegiatan Aktualisasi....................... 38
Tabel 3.3. Matriks Rancangan Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi....... 39

vii
DAFTAR GAMBAR

Tabel 2.2 Luas Wilayah Puskesmas Bintang Ara...............................9


Tabel 2.2. Struktur Organisasi Puskesmas Bintang Ara ......................10

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pegawai Negeri Sipil atau yang kini disebut Aparatur Sipil
Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian pada instansi pemerintah yang
berperan strategis dalam keberhasilan penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
Peraturan baru tentang tentang ASN tertuang dalam UU No.5 Tahun
2014 sudah secara implisit menghendaki bahwa ASN yang umum
disebut sebagai birokrat bukan sekadar merujuk kepada jenis
pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah pelayanan publik.
Sesuai Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara
(LAN) RI Nomor 12 tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar (Latsar)
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), maka penyelenggaraan Latsar
CPNS diharapkan dapat membentuk kader Pegawai Negeri Sipil
(PNS) yang profesional sehingga mampu melaksanakan tugas
jabatannya secara efektif dan efisien. Pelatihan Dasar CPNS ini
dilaksanakan dalam rangka pembentukan karakter PNS dan
membentuk kemampuan bersikap dan bertindak profesional
mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial kultural dengan
menggunakan perspektif whole of government atau one government
yang didasari nilai – nilai dasar PNS berdasarkan kedudukan dan
peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada
setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan masyarakat
berlandaskan dengan nilai - nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
Menurut Permenkes No.269/Menkes/PER/III/2008 rekam
medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan

1
2

lain yang telah diberikan kepada pasien. Kartu Indeks Utama Pasien
(KIUP), baik dalam bentuk kertas maupun dalam format elektronik,
selayaknya disusun secara akurat karena merupakan sumber data
yang sangat penting dalam sarana pelayanan kesehatan. KIUP
berfungsi sebagai alat pelacak data pasien dan sarana komunikasi
antar bagian dalam pelayanan kesehatan pasien. KIUP digunakan
untuk mengidentifikasi semua pasien yang pernah mendapat
pelayanan dan merupakan catatan nomor rekam medis mereka
berkaitan dengan nama pasien sebagai kuncinya. Indeks nama ini
dapat dikelola secara manual atau sebagai bagian dari sistem
komputer.
KIUP adalah daftar permanen yang mengandung nama
semua pasien yang pernah terlayani dan terfasilitasi pelayanan
kesehatan. KlUP juga bisa dijadikan kunci petunjuk lokasi rekam
medis. KlUP dapat membantu petugas rekam pedis dalam mencari
berkas rekam medis didalam rak penyimpanan. KIUP merupakan
sumber data yang selamanya harus disimpan.
Setelah mempelajari kelima nilai dasar ANEKA serta
kedudukan dan peran PNS berupa Manajemen ASN, Pelayanan
Publik, dan Whole of Government peserta Latsar CPNS tahun 2019
ditugaskan untuk merancang habituasi nilai dasar ANEKA dengan
mengutamakan kedudukan dan peran PNS yang akan dilaksanakan
di bagian pendaftaran di Puskesmas Bintang Ara selama 30 hari
kerja sebagai bentuk penerapan ilmu yang sudah didapat selama
mengikuti teori Latsar CPNS on kampus selama 18 hari.
Kartu Indeks Utama Pasien atau KIUP adalah kartu yang
dijadikan database pasien secara manual,sehingga KIUP harus
mutlak dibuat bagi setiap pasien yang baru mendaftar di TPP
(Tempat Pendaftaran Pasien ) Baik itu pasien rawat jalan ,rawat
inap,dan rawat darurat.
3

Kartu Indeks Utama Pasien berguna sebagai cadangan


apabila pasien lupa membawa kartu berobatnya. KIUP yang
merupakan salah satu sumber data penting pasien ini bersifat
permanen atau disimpan selamanya pada instansi puskesmas,
karena itu KIUP harus diisi secara lengkap dan tepat sesuai dengan
identitas pasien.

B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi


1. Tujuan Umum
a. Tujuan penyusunan rancangan aktualisasi nilai dasar ANEKA
yaitu sebagai pembiasaan nilai dasar Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
dalam peran dan kedudukan ASN yang melakukan pelayanan
publik, berkoordinasi dengan sektor lainnya (Whole of
Government) dan mempunyai kemampuan Manajemen ASN ini
adalah sebagai dasar melakukan habituasi nilai-nilai dasar
ANEKA di tempat kerja.
b. Sebagai syarat kelulusan Pelatihan dan Pendidikan Prajabatan
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan II dan
memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan
(STTPL).

2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penyusunan rancangan aktualisasi Optimalisasi
Pencarian Rekam Medis Saat Pasien Tidak Membawa Kartu
Berobat Pada Puskesmas Bintang Ara Kabupaten Tabalong:
a. Mengidentifikasi sarana penomoran rekam medis di
pendaftaran Puskesmas Bintang Ara.
b. Mengidentifikasi cara pencarian rekam medis di pendaftaran
Puskemas Bintang Ara
4

C. Isu Aktual
Berdasarkan tugas pokok sebagai Perekam Medis Terampil,
hasil pengamatan data dan diskusi dengan kepala puskesmas serta
rekan kerja dapat isu aktualisasi yang diangkat yaitu “Belum
optimalnya pencarian rekam medis saat pasien tertinggal kartu
berobat pada Puskesmas Bintang Ara Kabupaten Tabalong”. Dalam
melaksanakan kegiatan ini, Perekam Medis terampil
mengedepankan tugasnya untuk melaksanakan kebijakan publik dan
memberikan pelayanan publik yang professional kepada masyarakat
dengan berkoordinasi dengan rekan kerja terkait.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi meliputi kegiatan
pelaksanaan pendaftaran rekam medis yang dilaksanakan oleh
Perekam Medis sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (TUPOKSI).
Adapun fokus yang dilakukan yaitu untuk pelaksanaan pelayanan
Rekam Medis (Pendaftaran) yang akan dilakukan pada Puskesmas
Bintang Ara Kecamatan Bintang Ara Kabupaten Tabalong. Kegiatan
aktualisasi ini dilakukan sejak tanggal 04 Juli 2019 sampai 18
Agustus 2019.
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. KONDISI GEOGRAFIS
UPT. Puskesmas Bintang Ara terletak di Jl. Simpang Tiga
Rantau Jari Desa Bintang Ara berjarak + 45 km dari kota Tanjung /
Dinas Kesehatan Kabupaten, berjarak + 42 km dari RSU Badaruddin
Tanjung, dan + 280 -an Km dari RSU Ulin Banjarmasin. Berdasarkan
SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong nomor 063 tahun
2007 tanggal 01 Mei 2007 tentang penetapan Puskesmas Bintang Ara
sebagai unit pelayanan Kesehatan di wilayah kerja Kecamatan
Bintang Ara Kabupaten Tabalong. Secara geografis wilayah kerja
Puskesmas di sepanjang Jalur sungai Tabalong dengan batas-batas
wilayah
- Sebelah utara : Kecamatan Muara Uya dan Provinsi
Kalimantan Tengah
- Sebelah timur : Kecamatan Haruai
- Sebelah selatan : Kecamatan Haruai dan Kecamatan Tanjung
- Sebelah barat : Propinsi Kalimantan Tengah
Luas wilayah kerja Puskesmas Bintang Ara adalah 147,5 Km2.
Wilayah kerja Puskesmas Bintang Ara terdiri dari 6 Desa yaitu Waling,
Usih, Bintang Ara, Argo Mulyo, Burum dan Bumi Makmur. Wilayah
kerja terluas adalah desa Bintang Ara 37,5 km2, desa Burum 30.0
km2 dan wilayah terkecil adalah Desa Argo Mulyo dan Desa Bumi
Makmur 12,5 km2.
Grafik 2.1
Luas Wilayah Puskesmas Bintang Ara

KM2

Burum;
30

5
6

B. Struktur Organisasi

Kepala Puskesmas
Muhammad Rasyidi, S. Rekam Medik
Kep Wiliyanor,A.Md.RM

Perencanaan
Faisal,A.Md.Farm

Keuangan
Kasubag TU Aris Rahman, AMK
Sapnah SKM
Pengelola Barang
Hefzi
Rahman,AMK
Upaya KesMas
Hj.Halipah
Poli Umum Pusling
Dr.Johan Nashihatu Diniya

UKS ISPA Kes. Jiwa Gigi dan Mulut


Selviana Intan.P Winda Nina Fauzan Hakim Selviana Intan.P
Selpita

KesLing Olahraga KIA-KB UKP


Diare
Desi Amelia Fauzan Hakim Mia Novita Dewi
Siti Mudrikah
DBD Lansia Gizi UKP
KIA-KB-UKM
Ika Nur Noviani Dwi Nikmawati Siska Damaiyanti
Hj.Mirawati
TB Paru Kes. Kerja Gawat Darurat
Gizi UKM Aris Rahman Fauzan Hakim Fauzan Hakim
Siska Damaiyanti
Farmasi
Malaria
P2P Faisal
H.Sugianor
Laboratorium
Rabies Rini Khairinisa
Perkesmas
Kes. Haji dan
PTM
Promkes
Surveilans
Nashihatu
Diniya

Imunisasi
Norhannisa
7

C. Visi, Misi
a. Visi
Kecamatan Bintang Ara Sehat
b. Misi
1. Meningkatkan sarana dan prasarana untuk mencapai standar
pelayanan kesehatan dasar yang bermutu.
2. Mendorong Menggerakan kemandirian masyarakat untuk
berprilaku hidup bersih dan sehat.
3. Meningkatkan kerjasama dalam mendukung tercapainya
Kecamatan Bintang Ara sehat.
4. Meningkatkan kompetensi staff dan administrasi.
c. Tata Nilai
Tata nilai yang diterapkan pada Puskesmas Bintang Ara
adalah “BERSERI” Bersahaja, Bersemangat, Ramah dan Ikhlas.

D. Tugas Pokok dan Fungsi Perekam Medis dan Informasi


Kesehatan
Tugas pokok dan fungsi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
mengacu berdasarkan permenkes 55 tahun 2013 Ahli Madya Rekam
Medis dan informasi kesehatan mempunyai kewenangan sesuai
dengan kualifikasi pendidikan sebagai berikut :
1. Melaksanakan kegiatan pelayanan pasien dalam manajemen dasar
rekam medis dan informasi kesehatan
2. Melaksanakan evaluasi isi rekam medis
3. Melaksanakan klasifikasi dan kodifikasi penyakit yang berkaitan
dengan kesehatan dan tindakan medis sesuai dengan terminologi
medis yang benar
4. Melaksanakan index dengan cara mengumpulkan data penyakit,
kematian, tindakan dan dokter yang dikelompokan pada index
5. Melaksanakan sistem pelaporan dalam bentuk informasi kegiatan
pelayanan kesehatan
8

6. Merancang struktur isi dan standar data kesehatan, untuk


pengelolaan informasi kesehatan
7. Melaksanakan evaluasi kelengkaan isi diagnosis dan tindakan
sebagai ketepatan pengkodean
8. Mengelola kelompok kerja dan manajemen unit kerja dan
menjalankan organisasi penyelenggara dan pelayanan kesehatan
9. Mensosialisasikan setiap program pelayanan rekam medis dan
informasi kesehatan
10. Melaksakan hubungan kerja sesuai dengan kode etik profesi.
11. Melakukan pengembangan diri terhadap kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
12. Melaksanakan dan bertanggung jawab atas
penyimpanan,penjajaran serta pengambilan kembali berkas rekam
medik.
13. Menerima berkas rekam medis rawat jalan dari setiap unit
pelayanan.
14. Mencatat berkas rekam medis yang keluar pada buku register
penerimaan pasien.
15. Melayani dan mendistribusikan setiap permintaan berkas rekam
medis untuk unit pelayanan maupun pihak lain.
16. Menyusun rekam medik sesuai ketentuan.
17. Mengidentifikasi dan melakukan analisis terhadap pengembalian
berkas rekam medis setelah dilakukan pelayanan kepada pasien
18. Mensosialisasikan setiap program pelayanan rekam medis dan
informasi kesehatan guna melaksanakan ketepatan koding
penyakit.
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. LANDASAN TEORI

1. Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara


Pada saat memulai dalam melaksanakan tugas pekerjaan,
ASN harus memahami terlebih dahulu wewenang dan tanggung
jawab yang dibebankan kepadanya, kemudian menguasai standar
mutu layanan yang melekat pada wewenang tersebut. Pelayanan
publik yang bermutu tidak saja dibebankan pada pemerintah tetapi
juga semua elemen yang terdapat dalam sistem pelayanan publik.
Berdasarkan pada prinsip pelaksanaan aktualisasi yang
memuat tentang nilai dasar ANEKA, yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang
harus ditetapkan dan ditanamkan pada Aparatur Sipil Negara maka
perlu penulis uraikan indikator-indikator dari kelima kata dasar
tersebut yaitu:
a. Akuntabilitas
Terdapat beberapa pengertian dan pemahaman tentang
akuntabilitas. Untuk memudahkan pemahaman perlu dijabarkan
bahwa akuntabilitas adalah kewajiban pertanggung jawaban
yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya. Aspek Akuntabilitas terdapat beberapa
aspek dalam akuntabilitas, antara lain:
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a
relationship)
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is result
oriented)

9
10

3) Akuntabilitas memerlukan adanya laporan (Accountability


requires reporting)
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is
meaningless without consequences)
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves
performance)
Adapun jenis akuntabilitas terbagi menjadi dua, yaitu
akuntabilitas vertikal (vertical accountability) berupa pertanggung
jawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi
dan akuntabilitas horizontal (horizontal accountability) berupa
pertanggungjawaban kepada masyarakat luas. Nilai-nilai dasar
akuntabilitas memiliki beberapa indikator, antara lain:
1) Kepemimpinan
2) Transparansi
3) Integritas
4) Responsibilitas
5) Keadilan
6) Kepercayaan
7) Keseimbangan
8) Kejelasan
9) Konsisten

b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan
terhadap bangsa dan tanah air Indonesia yang didasarkan pada
Pancasila. Nilai-nilai Nasionalisme sesuai dengan 5 (lima) sila
Pancasila, yaitu:
Sila Pertama: Ketuhanan yang Maha Esa
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaanya dan
ketakwaanya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
11

2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang


Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-
masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Menghormati sikap hormat menghormati dan bekerjasama
antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang
berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia
dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaanya masing-masing.
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhada
Tuan Yang Maha Esa Kepada orang lain.
Sila Kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat
dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban
asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku,
keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5) Mengembang sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6) Menjungjung tinggi nilai nilai kemanusiaan.
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusia.
8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh
umat manusia.
12

10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan


bekerjasama dengan bangsa lain.
Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai
kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan
golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan
negara apabila diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka
Tunggal Ika.
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Sila Keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dan pemusyawaratan perwakilan
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia
Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang
sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama.
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah.
6) Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
13

7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di


atas kepentingan pribadi dan golongan.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan
hati nurani yang luhur.
9) Keputusan yang diambil harus dapat menjunjung tinggi harkat
dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang
dipercaya untuk melaksanakan pemusyawaratan.
Sila Kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
1) Mengembangkan perbutan yang luhur, yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong-royongan.
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat
berdiri sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang
bersifat pemerasan terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan
atau merugikan kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat
bagi kemajuan dan kesejahteraan besama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
14

c. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagai tercantum dalam
Undang-undang ASN, yakni sebagai berikut:
1) Memegang teguh ideologi Pancasila
2) Setia dan mempertahankan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 serta pemerintahan yang sah
3) Mengabdi kepada Negara dan rakyat Indonesia
4) Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak
5) Mebuat keputusan berdasrkan prinsip keahlian
6) Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif
7) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur
8) Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik
9) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah
10) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun
11) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
12) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama
13) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan.
d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan
publik dengan berorientasi pada kualitas dari hasil pelayanan.
Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab ASN, semua
15

harus dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi


kepuasan kepada stakeholders. Aspek utama yang menjadi
target stakeholders adalah layanan yang komitmen pada mutu,
melalui penyelenggaraan pada tugas secara efektif, efisien, dan
inovatif.
Efektifitas menunjukan ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah, mutu maupun hasil
kerja. Efisisensi merupakan tingkat ketepatan realisasi
penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya,
penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan
mekanisme yang keluar alur. Inovasi muncul karena adanya
dorongan kebutuhan organisasi perusahaan untuk beradaptasi
dengan tuntutan perubahanyang terjadi disekitarnya.
Nilai-nilai dasar dari komitmen mutu adalah sebagai berikut:
1) Efektifitas dan efisiensi
2) Inovasi
3) Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan
customers/clients
4) Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga
dan memelihara customers/clients tetap setia
5) Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi tanpa cacat,
tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan
6) Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan
dengan pergeseran tuntutan kebutuhan customers/clients
maupun perkembangan teknologi
7) Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
8) Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui
berbagai cara, antara lain: pendidikan, pelatihan,
pengembangan ide kreatif, kolaborasi, dan benchmark.
16

e. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari kata latin corruptio yang artinya
secara harafiah adalah kebusukan, keburukan, kebejatan,
ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral dan penyimpangan
dari kesucian.
Langkah untuk menjauhkan diri dari korupsi adalah
internalisasi integritas pada diri sendiri dan hidup/bekerja dalam
lingkungan yang menjalankan integritas dengan baik. Adapun
nilai-nilai dasar anti korupsi adalah:
1) Kejujuran
2) Kepedulian
3) Kemandirian
4) Kedisiplinan
5) Tanggung jawab
6) Kerja keras
7) Sederhana
8) Keberanian
9) Keadilan
2. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
Sesuai Perkalan No. 21 Tahun 2016, pada pelatihan dasar
CPNS Tahun 2017, ditambahkan satu agenda pelatihan yaitu
Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI yang terbagi dalam 3
(tiga) mata pelatihan, yaitu Manajemen ASN (Aparatur Sipil
Negara), Pelayanan Publik dan Whole of Government.
1) Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersin dari
praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Manajemen ASN
lebih menekankan kepada profesi pegawai sehingga
17

diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul


selaras dengan perkembangan jaman.

Berdasarkan jenisnya pegawai ASN terdiri atas:


1) Pegawai Negeri Sipil (PNS)
PNS merupakan warga Negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap
oleh pejabat Pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan dan memiliki nomor induk pegawai secara
nasional.
2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
PPPK adalah warga Negara Indonesa yang memenuhi
syarat tertentu yang diangkat oleh pehabat Pembina
kepegawaian berdasarkan perjanjia kerja sesuai dengan
kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu
dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk
memberikan pelayanan publik yang profesional. Pelayanan
publik merupakan pelayanan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan
bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang dan jasa
dan/atau pelayanan administrative yang diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan
pelaggan.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya dengan baik dapat meningkatkan produktivitas,
menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN
diberikan hak sesuai amanat Undang - undang. Setelah
mendapatkan haknya maka ASN uga berkewajiban sesuai
dengan tugas dan tanggung jawabnya.
18

2) Pelayanan Publik
Penyelenggaraan pelayanan publik sebagaimana
termuat dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
Tentang Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa pelayanan
publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik. Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik,
yaitu organisasi penyelenggara pelayanan publik, penerima
layanan dan kepuasan yang diberikan oleh penerima
layanan.
Pelayanan publik yang baik didasarkan pada prinsip-
prinsip yang digunakan untuk merespon berbagai kelemahan
yang melekat pada tubuh birokrasi. Prinsip pelayanan publik
yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:
1) Partisipatif
2) Transparan
3) Responsif
4) Tidak diskriminatif
5) Mudah dan murah
6) Efektif dan efisien
7) Aksesibel
8) Akuntabel
9) Berkeadilan
3) Whole of Government
Whole of Government atau yang disingkat WoG adalah
sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih
19

luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,


manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya
WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu
pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang
terkait dengan urusan-urusan yang relevan

3. Pengertian rekam medis


Puskesmas sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan
bagi masyarakat harus dapat meningkatkan pelayanan kesehatan
di masyarakat, sebagai salah satunya adalah dengan melakukan
suatu tertib administrasi dengan penyelenggaraan rekam medis di
sarana pelayanan kesehatan. Rekam medis adalah berkas yang
berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien (Permenkes No.269/MENKES/PER/II
I/2008).
Rekam Medis mempunyai pengertian yang sangat luas tidak
hanya sekedar disimpulkan bahwa diatas dapat dari paragraf
kegiatan pencatatan saja, rekam medis merupakan suatu sistem
penyelenggaraan bukan sekedar kegiatan pencatatan saja. tetapi
mempunyai pengertian sebagai satu sistem penyelenggaraan
rekam medis. Suatu rekam medis mempunyai nilai administrasi,
karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan
tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam
mencapai tujuan pelayanan medis.
Informasi didalam rekam medis bersifat rahasia, karena hal
ini menjelaskan hubungan yang khusus antara pasien dan dokter
yang wajib dilindungi dari pembocoran sesuai kode etik
kedokteran dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
20

4. Analisis Kuantitatif Rekam Medis

Penilaian mutu berkas rekam medik salah satunya dapat


dilakukan melalui analisis kuantitatif. Ketidaklengkapan pengisian
rekam medis sering terjadi sehingga menyulitkan petugas rekam
medik dalam pembuatan laporan hasil kinerja.

Mutu dalam pengisian berkas rekam medis memang menjadi


tanggung jawab para tenaga kesehatan. Hal ini dijelaskan dalam
UU Praktik Kedokteran No. 29 tahun 2004 pasal 46 ayat
(1) :’Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktek
wajib membuat rekam medis.”. Selanjutnya dalam ayat (2)
disebutkan bahwa “Rekam medis sebagaimana dimaksud ayat (1)
harus segera dilengkapi setelah pasien selesai menerima
pelayanan kesehatan. Dalam ayat (3) disebutkan bahwa,” Setiap
catatan rekam medis harus dibubuhi nama, waktu dan tanda
tangan petugas yang memberikan pelayanan atau tindakan”.

Analisis kuantitatif adalah telaah atau review bagian tertentu


dari isi rekam medis dengan maksud menemukan kekurangan
khusus dari isi rekam medis dengan maksud menemukan
kekurangan khusus yang berkaitan dengan pendokumentasian
(pencatatan) rekam medis.

B. RANCANGAN AKTUALISASI
Isu prioritas yang diangkat yaitu “Optimalisasi Kinerja Petugas
Poli MTBS Dengan Analisis Rekam Medis Rawat Jalan
PadaPuskesmas Bintang Ara Kabupaten Tabalong”
Dalam mengorganisir kegiatan ini, perekam medis mengutamakan
kewajibannya sebagai PNS (Etika Publik) dalam memberikan
pelayanan yang memuaskan dan dalam memelihara mutu rekam
21

medis (komitmen Mutu) dengan melibatkan semua pihak yang terkait


seperti perawat, dokter dan pihak lainnya (Whole of Government).

Formulir 1
Unit Kerja : Puskesmas Bintang Ara
Identifikasi Isu : Belum adanya sosialisasi tentang analisis
berkas rekam medis rawat jalan
Isu yang : Belum optimalnya analisis berkas rekam
diangkat medis ruang MTBS
Gagasan : Optimalisasi Kinerja Petugas Poli MTBS
Pemecahan Isu Dengan Analisis Rekam Medis Rawat Jalan
Pada Puskesmas Bintang Ara Kabupaten
Tabalong sebagai berikut :
A. Mengidentifikasi kelengkapan pengisian
rekam medis rawat jalan ruang MTBS di
puskesmas Bintang Ara
B. Mengetahui kesesuaian pelaksanaan
SOP tentang pengisian kelengkapan
rekam medis pasien
C. Mengetahui faktor penyebab
ketidaklengkapan pengisian rekam medis
pasien
D. Mensosialisasikan pentingnya pengisian
kelengkapan rekam medis
E. Melakukan evaluasi kegiatan analisis
setelah dilakukan sosialisasi tentang
kelengkapan isi rekam medis
22
23

Tabel 3.1 Rancangan Aktualisasi


Keterkaitan
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Target Substansi Mata
Visi Misi Organisasi Organisasi
Pelatihan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Mengide Persiapan 1. Dalam Adanya Dengan adanya
1. Melakukan 1. Tabel
ntifikasi Analisis pelaksanaan perencanaan pelaksanaan
pengumpula
kelengk n berkas 2. Foto analisis kuantitatif, kegiatan yang baik, analisis lebih
rekam 3. Laporan
apan saya akan akan berdampak optimal, maka nilai
medis dari
pengisia tiap melakukan dengan pada pencapaian pelayanan akan
ruangan
n rekam penuh tanggung misi pertama lebih baik.
terkait.
medis jawab dan jelas organisasi yaitu
pelaksanaa
rawat (akuntabilitas), memberikan
n
jalan 2. Melakukan agar pelayanan pelayanan
analisis
ruang dapat berjalan kesehatan yang
pada rekam
MTBS di medis dengan yang bermutu.
dengan
puskes semestinya dan
memuat
mas pada tabel (Pelayanan
analisis
Bintang Publik),
kuantitatif
Ara menjunjung nilai
24

Keterkaitan
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Target Substansi Mata
Visi Misi Organisasi Organisasi
Pelatihan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
3. Menghitung efektivitas dan
hasil
efisiensi
kelengkapa
n rekam (komitmen mutu),
medis rawat
serta disiplin
jalan.
dalam
Evaluasi
menjalankan time
4. Membuat schedule (anti
laporan hasil
kelengkapan korupsi).

2. Mengetahui Persiapan 1.Foto bukti Dalam hal ini saya Kesesuaian Meningkatkan
25

Keterkaitan
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Target Substansi Mata
Visi Misi Organisasi Organisasi
Pelatihan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
kesesuaian 1.Mengumpulkan tabel melakukan cek pelaksanaan SOP Semangat bagi unit
pelaksanaa berkas dari ruang ketidaklengkap pada jumlah kelengkapan rekam yang terkait agar
n SOP pelayanan an berkas presentase medis dalam hal ini tercapainya
tentang Pelaksanaan rekam medis kelengkapan dan sesuai dengan misi pelayanan yang
pengisian Melihat dari SOP ketidaklengkapan yaitu demi bermutu
kelengkapan terlaksana atau 2.SOP analisis hasil analisis tercapainya standar
rekam medis tidak kelengkapan rekam medis rekam medis pelayanan yang
pasien analisis sesuai atau bermutu
Evaluasi tidaknya dengan
Terlaksananya, SOP yang telah
Waktu dan Jadwal dibuat (komitmen
Pengisian RM mutu)

3. Mengetahui Persiapan 1.tabel Dalam hal ini saya Mengetahui Faktor Sesuai dengan tata
26

Keterkaitan
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Target Substansi Mata
Visi Misi Organisasi Organisasi
Pelatihan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
faktor 1. Membuat tabel wawancara merancang tabel ketidaklengkapan nilai mengetahui
penyebab wawancara wawancara agar Pengisian RM faktor
2. foto
ketidaklengk 2. Mengusulkan mempermudah sesuai dengan misi ketidaklengkapan
apan kepada kepala mengetahui factor puskesmas bintang termasuk “ikhlas”
pengisian puskesmas dan kendala dalam ara meningkatkan dalam mencari tahu
rekam tentang tabel mengisi rekam kompetensi staff apa saja yang hal
medis wawancara medis dan administrasi yang masih kurang
pasien (akuntabilitas) tentang pengisian
lalu saya RM
Pelaksanaan mengusulkan
1. Mewawancarai berkerja sama
dokter, perawat kepada kepala
dan tenaga medis puskesmas
yang terkait dalam tentang rancangan
pengisian rekam saya
medis (nasionalisme)
27

Keterkaitan
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Target Substansi Mata
Visi Misi Organisasi Organisasi
Pelatihan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Evaluasi Mewawancarai
1.Menyimpulkan dokter, perawat,
hasil wawancara dan bidan tentang
agar kendalanya apa saja kendala
bisa terpecahkan dalam pengisian
rekam medis agar
mempermudah
dalam mengetahui
factor-faktor yang
terjadi (komitmen
mutu) setelah
dokter, perawat
dan bidan di
wawancarai saya
menyimpulkan
hasil dari
28

Keterkaitan
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Target Substansi Mata
Visi Misi Organisasi Organisasi
Pelatihan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
wawancara saya
dengan jujur dan
tanpa ada
kecurangan (anti
korupsi) dan
setelah
mengetahui faktor-
faktor pengisian
kelengkapan
rekam medis saya
mengkonsulkan
kepada kepala
puskesmas
tentang kendala -
kendala, dan
memecahkan
29

Keterkaitan
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Target Substansi Mata
Visi Misi Organisasi Organisasi
Pelatihan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
faktor ketidak
lengkapan
pengisian rekam
medis (etika
publik)

4. Mensosi Persiapan 1.Surat sesuai keilmuan Dalam hal ini, sesuai Sesuai dengan tata
yang saya miliki dengan misi ketiga nilai
alisasika 1. Berkonsultasi undangan sosialisasi
(etika publik).
n dengan atasan 2.Foto Saya akan sosialisasi termasuk dilakukan dengan
bersikap santun, meningkatkan
pentingn mengenai “Ramah” dan tidak
menghormati dan
ya konsep tidak diskriminatif kerjasama dalam diskriminatif dengan
(nasionalisme) mendukung
pengisia kegiatan pihak layanan
bekerjasama
n 2. Membuat dengan dokter dan tercapainya manapun
pihak pelayanan Kecamatan Bintang
kelengk undangan,dafta
terkait sebagai
apan r hadir siapa bentuk layanan Ara sehat.
sepenuh hati
rekam saja yang
(komitmen mutu)
diundang, serta mandiri,
30

Keterkaitan
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Target Substansi Mata
Visi Misi Organisasi Organisasi
Pelatihan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
medis tanggal disiplin dan kerja
keras (anti
pelaksaan
korupsi) agar
sosialisasi. kegiatan dapat
terlaksana demi
3. Menyiapkan
terciptanya
Materi pelayanan
kesehatan mutu
4. Membuat buku
yang berkualitas
notulen (pelayanan
publik)

Pelaksanaan
Melakukan
Edukasi kepada
Dokter,Bidan,
dan Perawat
tentang Analisis
RM
Evaluasi
31

Keterkaitan
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Target Substansi Mata
Visi Misi Organisasi Organisasi
Pelatihan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Terlaksananya
seluruh
Kegiatan
Sosialisai

5. Melakukan Persiapan 1. Analisis hasil Dalam melakukan Dengan adanya Adanya evaluasi
1. Melakukan evaluasi ini, saya evaluasi kegiatan, akan membuat yang
evaluasi 2. Draft
konsultasi akan bersifat jujur diharapkan terlibat semakin
kegiatan dengan atasan evaluasi (anti korupsi), mendapatkan data berdaya saing
disetujui
mengenai draft melakukan yang berkualitas positif dan
analisis
evaluasi pendekatan ilmiah dan termonitoring. meningkatkann etos
setelah Pelaksanaan 3. Laporan dalam laporan Hal ini sesuai kerja, sehingga
Membuat laporan evaluasi (komitmen mutu), dengan visi misi diharapkan nilai
dilakukan
hasil evaluasi membuat hasil puskesmas yang organisasi melalui
sosialisasi kegiatan berdasarkan ingin menciptakan analisis kuantitatif
keilmuan yang pelayanan dasar dapat tercapai.
tentang
Evaluasi saya miliki (etika yang bermutu
Analisis Didapatkan hasil publik) dan
Laporan seluruh bertanggung jawab
Kuantitatif RM
Kegiatan dengan hasil
kegiatan dan
32

Keterkaitan
Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Target Substansi Mata
Visi Misi Organisasi Organisasi
Pelatihan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
laporan yang
sudah saya susun
(akuntabilitas).

C. RENCANA PENJADWALAN KEGIATAN AKTUALISASI


33

Tabel 3.2.Jadwal Rancangan Pelaksanaan Aktualisasi


No Kegiatan Pelaksanaan Tempat
(1) (2) (3) (4)
Mengidentifikasi kelengkapan
pengisian rekam medis rawat
1 10 Juni – 18 Juni 2019
jalan ruang MTBS di puskesmas
Bintang Ara
Mengetahui kesesuaian pelaksanaan

2 SOP tentang pengisian kelengkapan 10 Juni – 25 Juli 2019


rekam medis pasien Di Wilayah Kerja
Mengetahui faktor penyebab Puskesmas Bintang Ara
3 ketidaklengkapan pengisian rekam 10 Juni – 25 Juli 2019
medis pasien
Mensosialisasikan pentingnya

4 pengisian kelengkapan rekam 10 Juni – 25 Juli 2019


medis
5 Melakukan evaluasi hasil kegiatan 10 Juni – 25 Juli 2019
34

D. RENCANA MATRIK PENJADWALAN KEGIATAN AKTUALISASI

Tabel 3.3.Matriks Rancangan Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi


Jadwal Pelaksanaan
A
g
u
No Kegiatan Mei Juni Juli s
t
u
s

Konsultasi atau koordinasi dengan


Persiapan
Coach dan Mentor
Pelaksanaan Mengidentifikasi kelengkapan
pengisian rekam medis rawat jalan
ruang MTBS di puskesmas Bintang C
Ara U
Mengetahui kesesuaian
pelaksanaan SOP tentang pengisian
kelengkapan rekam medis pasien
Mengetahui faktor penyebab
ketidaklengkapan pengisian rekam
medis pasien
Mensosialisasikan pentingnya R
pengisian kelengkapan rekam
medis M
35

Melakukan evaluasi hasil kegiatan


Penyusunan laporan dan evaluasi
Evaluasi kegiatan
Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang


Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Presiden Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Akuntabilitas: Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Anti Korupsi: Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Etika Publik: Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Komitmen Mutu: Modul Pendidikan


dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Nasionalisme: Modul Pendidikan


dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Managemen Aparatur Sipil Negara


Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik: Modul Pelatihan


Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole Of Goverment: Modul


Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Anda mungkin juga menyukai