Oleh:
Oleh :
JUNIZA RAHMAWATI, A.Md.KL
NIP: 19970711 201902 2 003
DISETUJUI OLEH:
COACH MENTOR
i
LEMBAR PENGESAHAN
COACH Penguji
ii
KATA PENGANTAR
iii
dengan memberikan masukan, kritik, saran sehingga laporan
aktualisasi ini dapat menjadi lebih baik lagi dan terselesaikan.
3. Ibu Tutik Yamasita, SE., MM, selaku Coach yang telah meluangkan
banyak waktu dan kesempatan untuk memberikan bimbingan, arahan
dan masukan sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
4. Bapak dr.Supriyanto selaku Kepala Puskesmas Way Sulan sekaligus
Mentor yang telah banyak membantu memberikan arahan, saran dan
kemudahan selama penulis malaksanakan aktualiasi di tempat tugas.
5. Seluruh Widyaswara yang telah memberikan materi dan bimbingan
sehingga proses prajabatan dan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini
berjalan lancar.
6. Segenap panitia dan pengasuh yang telah membimbing dan melatih
kami selama menjadi peserta diklat latsar.
7. Rekan-rekan diklat latsar golongan II angkatan VII yang telah banyak
mengukir kisah serta kenangan dalam rangkaian metamorfosa
menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Saling berbagi banyak informasi
dan pengalaman sehingga aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini dapat
berjalan lancar.
Akhirnya secara khusus penulis haturkan sembah dan sujud
kepada Mama, Andung Dato dan Papah Tercinta yang telah merawat,
membersarkan dan menjadikan penulis pantang menyerah akan segala
ujian-ujian yang diberikan Allah SWT, berkat do’a dan dorongan moral
maupun materil memberikan motivasi terbesar dalam menyelesaikan
laporan ini. Serta kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan
namanya satu persatu yang telah memberi sumbangsih penulis
mengucapkan banyak terimakasih. Tiada daya dan upaya melainkan atas
kehendak-Nya, semoga segala bantuan yang diberikan memperoleh
pahala disisi-Nya.
iv
Penulis menyadari bahwa rancangan ini masih memerlukan banyak
perbaikan, olehnya itu penulis memohon maaf atas segala kesalahan dan
kekhilafan selama proses Latihan Dasar, dan penulisan rancangan ini
seraya mengharapkan sumbangan pemikiran berupa saran dan kritik
konstruktif untuk perbaikan selanjutnya.
Semoga rancangan ini dapat memberikan gambaran hasil
pemahaman penulis terhadap materi-materi yang telah diberikan selama
latsar dalam rangka aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara
(ASN). Serta penerapannya kelak pasca prajabatan. Amin ya Robbal
Alamin.
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.…………………………………………………… ii
3. Tupoksi ……………………………………………………………...8
vi
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ………………………………………21
A. Kesimpulan...... ………………………………………………………..41
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah Negara kesatuan yang terdiri dari ribuan pulau dengan
berbagai suku bangsa yang bernaung dalam bentuk Negara kesatuan Republik
Indonesia. Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, potensi
sumber daya manusia, peluang pasar yang besar dan demokrasi yang relatif stabil.
Untuk dapat mengelola sumber daya alam yang melimpah diharapkan Sistem
Pemerintahan Negara Indonesia mempunyai suatu sistem birokrasi dengan SDM nya
yang berkualitas, yaitu PNS Profesional yang saat ini dikenal dengan istilah ASN
(Aparatur Sipil Negara).
Dalam UU No. 5 Tahun 2014 dijelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN)
adalah Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas Negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan. Pembinaan terhadap ASN sangat diperlukan dalam rangka
menciptakan ASN yang mempunyai SDM yang berkualitas.
Pendidikan dan pelatihan dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk
meningkatkan kualitas dan dan profesionalisme PNS. Peraturan lembaga
administrasi negara republik indonesia nomor 12 tahun 2018 tentang pelatihan dasar
calon pegawai negeri sipil yang profesional seperti tersebut di atas adalah bahwa
untuk melaksanakan ketentuan Pasal 34 ayat (7) Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, perlu menetapkan Peraturan
Lembaga Administrasi Negara tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Selain itu pendidikan dan pelatihan prajabatan merupakan pembekalan
komprehensif agar CPNS mempunyai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan
untuk melaksanakan tugas sebagai Aparatur Sipil Negara, sesuai dengan peraturan
1
kepala LAN –RI nomer 38 tahun 2014 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan
dan pelatihan Latsar CPNS golongan II, yang menggunakan pola baru, peserta diklat
mengikuti proses pembelajaran yang mencakup nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika public, Komitmen mutu, Anti korupsi).
Latihan dasar ini dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi ASN
yang nantinya akan diaktualisasikan di tempat tugas, sehingga nilai-nilai dasar profesi
ASN tersebut terpatri kuat dalam diri ASN.
Pada masa sekarang masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek,
termasuk terhadap mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas. Sejalan dengan
peningkatan pengetahuan dan tekhnologi, kebutuhan dan tuntutan masyarakat
terhadap mutu pelayanan kesehatan semakin meningkat, baik pelayanan yang
bersifat preventif, promotif, maupun kuratif Hal ini menunjukkan bahwa pandangan
masyarakat terhadap kesehatan telah semakin meningkat, terlihat masyarakat sudah
semakin banyak mencari tahu mengenai kesehatan lingkungan. Maka dari itu perlu
pelayanan kesehatan yang tepat, cepat, dan akurat dengan berdasarkan nilai-nilai
ANEKA perlu dilaksanakan dengan baik.
2
kesehatan. Sementara beberapa definisi lainnya menitik beratkan pada pemutusan
mata rantai kuman dari sumber penularannya dan pengendalian lingkungan.
ODF atau open Defecation Free adalah kondisi ketika setiap individu dalam
komunitas tidak buang air besar sembarangan, Pembuangan tinja yang tidak
memenuhi syarat sangat berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis
lingkungan, sehingga untuk memutuskan rantai penularan ini harus dilakukan
rekayasa pada akses ini. Agar usaha tersebut berhasil, akses masyarakat pada
jamban (sehat) harus mencapai 100% pada seluruh komunitas. Makanya wajar jika
setiap Kab/Kota ingin mentargetkan semua desanya ODF. ODF itu memastikan
bahwa Desa/Kelurahan ODF (Open Defecation Free) kondisi 100% masyarakatnya
telah buang air besar di jamban sehat, yaitu mencapai perubahan perilaku kolektif
terkait Pilar 1 dari 5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Pemerintah
mencanangkan agar pada tahun 2020 seluruh kecamatan yang terdapat di Indonesia
harus sudah bias verifikasi ODF (Open Defecation Free) bebasdari 5 yaitu :
Oleh karena itu, penulis membuat rancangan aktualisasi yang berjudul upaya
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang lingkungan sehat dengan metode
3
edukasi sanitasi dasar lingkungan rumah di wilayah kerja UPTD Puskesmas Way
Sulan Kabupaten Lampung Selatan.
4
3) Mampu menjunjung tinggi etika public dalam pelaksanaan tugas dalam
kehidupan sehari-hari
4) Mampu menerapkan nilai-nilai komitmen mutu sehingga mewujudkan
pelayanan yang prima di lingkungan kerja
5) Mampu menerapkan nilai-nilai anti korupsi didalam pelaksanaan tugas di
kehidupan sehari-hari
6) Mengaktualisasikan pelayanan public yang berkualitas sesuai jabatannya
kepada masyarakat/stakeholder yang dilayani.
a. Organisasi
1) Terwujudnya lingkungan kerja yang harmonis yang didasari nilai-nilai
ANEKA (akuntabilitas, nasionalisme, etika public, komitmen mutu, dan
anti korupsi)
2) Terwujudnya manajemen ASN yang baik yang dilakukan oleh
organisasi sehingga tersedia sumber daya aparatur sipil negara yang
unggul selaras dengan perkembangan zaman.
D. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
c. Nilai-Nilai Organisasi
Bekerjasama dengan ikhlas dan bangga dengan menerapkan 5 S yaitu
Senyum, Salam, Sapa, Santun, Semangat
6
3. Struktur Organisasi
7
4. Tupoksi
8
serta masyarakat tentang pemberantasan
sarang nyamuk.
9) Pengawasan dan pembinaan higine TTU, TPM,
TP3 Pestisida, depot air minum.
10) Fasilitator program STOP BABS/STBM
11) Pencatatan, pelaporan, dan evaluasi
12) Mengevaluasi hasil kegiatan pembinaan
kesehatan lingkungan secara keseluruhan.
13) Mencatat hasil kegiatan program kesehatan
secara keseluruhan sebagai bahan informasi
dan pertanggung jawaban kepada kepala
puskesmas.
14) Membuat laporan kegiatan rutin yang
diserahkan ke dinas kesehatan.
E. Deskripsi Isu
Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam UU No. 5 Tahpengun
2014, tentang tugas ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik
dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa, seorang ASN yang memiliki
nilai-nilai dasar, sesuai dengan standar kompetensi jabatannya. Oleh sebab
itu, dalam rancangan aktualisasi ini, penulis mengangkat beberapa isu antara
lain
9
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai lingkungan rumah
sehat pada penderita TB (Tubercolosis)
Masih kurangnya pengetahuan masyarakat lebih khususnya pada
penderita TB (Tubercolosis) untuk lingkungan rumah yang sehat seperti apa.
3. Kurang optimalnya pengetahuan masyarakat mengenai sanitasi dasar
di sarana tempat-tempat umum seperti masjid dan pasar
Masih kurangnya pengetahuan masyarakat dalam perasanan sanitasi
dasar pada tempat-tempat umum seperti masjid dan pasar terhadap
kesehatan lingkungan maupun kesehatan individual
4. Kurangnya Pengetahuan Masyarakat mengenai pentingnya Sanitasi
Dasar Lingkungan Rumah
Masih sangat kurangnya pengetahuan mengenai pentingnya sanitasi
dasar lingkungan rumah STBM mengenai Stop BABS, CTPS, Pengelolaan
air minum / makanan rumah tangga, Pengelolaan sampah, dan Pengelolaan
limbah cair rumah tangga.
F. Analisis Isu
Berdasarkan deskripsi isu di atas, maka perlu dipilih isu prioritas yang
akan diselesaikan dalam pelaksanaan aktualisasi. Kepner dan Tragoe (1981)
menyatakan pentingnya suatu masalah dibandingkan masalah lainnya dapat
dilihat dari tiga aspek berikut:
1. Bagaimana gawatnya masalah dilihat dari pengaruhnya sekarang ini
terhadap produktivitas, orang, dan / atau sumber dana dan daya?
2. Bagaimana mendesaknya dilihat dari waktu yang tersedia?
3. Bagaimana perkiraan yang terbaik mengenai kemungkinan
berkembangnya masalah?
10
Pada penggunaan Matrix USG, untuk menentukan suatu masalah yang
prioritas, terdapat tiga factor yang perlu dipertimbangkan. Ketiga factor
tersebut adalah urgency, seriousness, dan growth.
SKOR
NO IDENTIFIKASI ISU TOTAL RK
U S G
1 Kurang optimalnya penggunan APD pada 5 4 3 12 3
11
petani penyemprot sawah
2 Pengetahuan masyarakat mengenai 5 4 4 13 2
lingkungan rumah sehat pada penderita
TB (Tubercolosis)
3 Kurang optimalnya pengetahuan 4 2 3 9 4
masyarakat mengenai sanitasi dasar di
sarana tempat-tempat umum seperti
masjid dan pasar
4 Kurang pengetahuan masyarakat 4 5 5 14 1
mengenai sanitasi dasar yang terdapat
pada lingkungan rumah
Tabel 1
Kriteria Penetapan skala Likert yaitu:
URGENCY SERIOUSNESS GROWTH
5 : Sangat Mendesak 5: Akibat yang ditimbulkan 5: Sangat
4: Mendesak sangat serius berkembang
3: Cukup mendesak 4: Akibat yang ditimbulkan 4: Berkembang
2: Kurang mendesak serius 3: Cukup
1: Tidak mendesak 3: Akibat yang ditimbulkan berkembang
cukup serius 2: Kurang
2: Akibat yang ditimbulkan berkembang
kurang serius 1: Tidak berkembang
1: Akibat yang ditimbulkan tidak
serius
Hasil analisis teknik USG tersebut menunjukkan bahwa skor isu yang
terbesar adalah isu nomor satu. Maka kesimpulan yang diperoleh mengarah
pada isu kurangnya Pengetahuan Masyarakat mengenai jamban sehat
Berdasarkan hasil tersebut dapat dirumuskan gagasan pemecahan isu yaitu:
“Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai Pentingnya sanitasi dasar
yang terdapat pada lingkungan rumah”.
12
berdasarkan pertimbangan nilai skor USG tertinggi. Analisis terhadap skor-
skor tersebut adalah:
Ketiga, factor growth. Skor tertinggi pada factor growth adalah isu
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai Pentingnya sanitasi dasar
yang terdapat padalingkungan rumah. Skor yang diperoleh adalah 4, yaitu
berkembang. Artinya isu ini akan berkembang jika tidak segera diatasi.
13
BAB II
PROSES PEMAHAMAN NILAI-NILAI ASN
A. Nilai-Nilai ASN
Sesuai latar belakang pada bab pendahuluan bahwa ASN harus
mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi PNS berikut
penjelasan dari nilai-nilai tersebut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas mengacu pada harapan implisist atau eksplisit bahwa
keputusan atau tindakan seorang akan di evaluasi oleh pihak lain dan hasil
evaluasinya dapat berupa reward atau punishment. Akuntabilitas yang
dlakukan oleh PNS tersebut mengalami permasalahan dalam transpransi dan
akses informasi, penyalahgunaan wewenang, penggunaan sumberdaya milik
negara dan konflikkepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis, melayani
warga secara adil dan konsisten dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
(Lembaga Administrasi Negara, 2015).
PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil pilihan yang
tepat ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis,
melayani masyarakat secara adil dan konsisten dalam menjalankan tugas
dan fungsinya.
Terdapat beberapa aspek akuntabilitas, yaitu
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan
Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara
individu/kelompok/institusi dengan negara dan masyarakat
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil
Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat
pemerintah yang bertanggung jawab, adil dan inovativ
14
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas.
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuen
Akuntabilitas adalah kewajiban menunjukan tanggung jawab dan
menghasilkan konsekuensi
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja
Tujuan utama akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS
dalam memberikan layanan
2. Nasionalisme
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bukan
sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting.
ASN yang memiliki nasionalisme yang kuat memiliki orientasi berpikir
mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara, serta mampu
menerapkan nilai-nilai Pancasila dan semangat nasionalisme serta wawasan
kebangsaan dalam setiap pelaksanaan fungsi dan tugasnya sesuai
bidangnya masing-masing (Lembaga Administrasi Negara, 2015).
Nilai-nilai yang terkandung dalam nasionalisme pancasila diantaranya
adil dan tidak diskriminasi, profesional dan berintegritas, menjunjung tinggi
keadilan, disiplin. Untuk mewujudkan ASN dengan semangat nasionalisme
tinggi, beberapa indikator yang dilakukan untuk mencapai keberhasilan
adalah sebagai berikut :
a. Memiliki pemahaman tentang keragaman bangsa dilihat aspek sejarah,
budaya, dan tingkat kemajuan social ekonomi dan implikasinya terhadap
manajemen kebijakan dan pelayanan public
b. Mengenali nilai-nilai perjuangan kemerdekaan, keteladanan dari para
pendiri bangsa, dan menjadikannya sebagai sumber motivasi dan inspirasi
dalam penyelenggaraan pemerintahan
15
c. Menjaga dan mengimplementasikan nilai-nilai gotong royong dan
kebersamaan sebagai modal sosial dan cultural penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah prilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik. Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat
publik untuk memiliki komitmen moral dengan mempertimbangkan
keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi pribadi, dan
kebijaksanaan didalam pelayanan publik (Haryatmoko, 2001).
Sementara itu, nilai-nilai dasar etika publik yaitu,
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m.Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
16
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan
kepada pelanggan (costumer) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya,
dan bahkan melampaui harapan. Mutu merupakan salah satu standar yang
menjadi dasar untuk mencapai hasil kerja. Mutu juga dapat digunakan
sebagai alat pembeda atau pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya,
yang dihasilkan oleh lembaga lain sebagai pesaing.
Dalam meningkatkan mutu terdapat 4 komponen yang harus dipenuhi,
yaitu, efektifitas, efisiensi, kreatifitas dan inovasi.
a. Efektifitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai
tujuan yang ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang
dikerjakannya. Efektivitas organisasi tidak hanya diukur dari performance
untuk mencapai target sesuai rencana baik dari aspek mutu, kuantitas,
ketepatan waktu, dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur dari
kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan (customers)
b. Efisiensi organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk
mencapai tujuan organisasional. Efisiensi dapat diukur dari ketepatan
realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber
daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme
yang keluar alur (penghematan biaya, waktu, tenaga dan pikiran dalam
menyelesaikan kegiatan)
c. Berpikir kreatif adalah suatu cara berpikir dimana seseorang mencoba
menemukan hubungan-hubungan baru untuk memperoleh jawaban baru
terhadap suatu masalah. Kreativitas pada umumnya berkaitan dengan
kemampuan dan keuletan untuk berupaya menemukan ide-ide ataupun
17
hal-hal baru. Tuntutan globalisasi yang tengah melanda dunia di berbagai
sektor pelayanan publik menjadikan masyarakat semakin kritis untuk
mendapatkan pelayanan terbaik dari pemerintah. Oleh karena itu setiap
pelayanan harus diupayakan selalu dapat dicari pemecahan permasalahan
yang ada untuk dapat dicarikan solusi yang dapat segera dikerjakan
secara kreatif.
d. Inovasi adalah kegiatan yang meliputi seluruh proses menciptakan dan
menawarkan jasa atau barang baik yang sifatnya baru, lebih baik atau
lebih murah dibandingkan dengan yang tersedia sebelumnya. Sebuah
inovasi dapat berupa produk atau jasa yang baru, teknologi proses
produksi yang baru, system struktur dan administrasi baru atau rencana
baru bagi anggota administrasi (Richard L. Daft, 2010).
Nilai-nilai dasar dalam menjalankan komitmen mutu yaitu,
a. Adanya komitmen bagi kepuasan masyarakat
b. Pemberian layanan yang cepat, tepat dan senyum
c. Pemberian layanan yang dapat memberikan perlindungan kepada publik
d. Pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah
e. Upaya perbaikan secara berkelanjutan
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan
kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat, dan
kehidupan yang lebih luas yang tidak hanya berdampak buruk dalam kurun
waktu yang pendek, namun juga secara jangka panjang (Lembaga
Administrasi Negara, 2015).
18
Adapun nilai-nilai anti korupsi yang diidentifikasi oleh KPK yaitu jujur,
peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras sederhana, berani dan
adil.
Agar prilaku anti korupsi dapat diwujudkan, maka terdapat beberapa
indikator keberhasilan, yaitu :
a. Mampu mengidentifikasi sikap dan perilaku yang mengarah dan atau
termasuk prilaku korupsi.
b. Mampu menjelaskan cara-cara menghindari prilaku korupsi.
c. Mampu menjelaskan risiko dari tindakan korupsi bagi dirinya, keluarga,
dan masyarakat secara keseluruhan.
19
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
20
A. PROFIL LEMBAGA
21
4. Menyusun program dan rencana kerja seksi
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular serta kesehatan jiwa berdasarkan
program kerja bidang pencegahan dan
pengendalian penyakit sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas
5. Merencanakan pelaksanaan kegiatan
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular serta kesehatan jiwa
6. Melaksanakan bimbingan dan pembinaan
tentang kegiatan pandu PTM, Posbindu,
prilaku cerdik dan kawasan tanpa rokok serta
kesehatan jiwa
7. Melakukan koordinasi program pencegahan
dan pengendalian penyakit tidak menular dan
kesehatan jiwa dengan program seksi terkait
8. Menyusun konsep tentang rencana
kebutuhan sarana dan operasional kegiatan
pencegahan pengendalian penyakit tidak
menular serta kesehatan jiwa
9. Melaksanakan tugas kedinasan lainya yang
diberikan oleh atasan.
G Rincian Tugas dan Tugas Pokok dan Fungsi:
Fungsi dan atau Tugas Fungsi pokok :
Tambahan, dan atau a. Melakukan pengkajian keperawatan dasar
Kegiatan Inisiatif Sendiri pada individu;
dengan Persetujuan b. Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
Atasan pada individu dalam rangka melakukan upaya
promotif;
c. Membuat media untuk peningkatan perilaku
hidup bersih dan sehat pada individu dalam
rangka melakukan upaya promotif;
d. Memfasilitasi penggunaan alat-alat
pengamanan atau pelindung fisik pada pasien
untuk mencegah risiko cedera pada individu
dalam rangka upaya preventif;
e. Memantau perkembangan pasien sesuai
dengan kondisinya (melakukan pemeriksaan
fisik, mengamati keadaan pasien) pada
individu dalam rangka upaya preventif;
f. Memfasilitasi penggunaan pelindung diri pada
kelompok dalam rangka melakukan upaya
22
preventif;
g. Melakukan komunikasi terapeutik dalam
pemberian asuhan keperawatan
h. Memfasilitasi suasana lingkungan yang
tenang dan aman
i. Melakukan dokumentasi pelaksanaan
tindakan keperawatan
j. melaksanakan penanggulangan wabah/
penyakit tertentu
Tugas Tambahan:
Melakukan tugas lain selain Tupoksi sesuai
perintah atasan
SKOR
NO IDENTIFIKASI ISU TOTAL RK
U S G
1 Kurang optimalnya penggunan APD pada 5 4 3 12 3
petani penyemprot sawah
2 Pengetahuan masyarakat mengenai 5 4 4 13 2
lingkungan rumah sehat pada penderita TB
(Tubercolosis)
3 Kurang optimalnya pengetahuan masyarakat 4 2 3 9 4
mengenai sanitasi dasar di sarana tempat-
tempat umum seperti masjid dan pasar
4 Kurang pengetahuan masyarakat mengenai 4 5 5 14 1
sanitasi dasar yang terdapat pada lingkungan
rumah
Tabel 1
23
4: Mendesak serius 4 : Berkembang
3: Cukup mendesak 4: Akibat yang ditimbulkan serius 3 : Cukup berkembang
2: Kurang mendesak 3: Akibat yang ditimbulkan cukup 2 :Kurang berkembang
1: Tidak mendesak serius 1 : Tidak berkembang
2: Akibat yang ditimbulkan kurang
serius
1: Akibat yang ditimbulkan tidak
Serius
24
sebagai bahan edukasi Tanggung Jawab dan Transparasi Kegiatan pembuatan
kepada masyarakat materi dan media akan saya lakukan dengan penuh
mengenai sanitasi dasar tanggung jawab dan transparan bersama mentor.
pada lingkungan rumah
Nasionalisme
Kegiatan pembuatan materi dan media dilakukan dengan
musyawarah, saling menghormati pendapat bersama
mentor guna mendapatkan materi yang akan disampaikan
kepada masyarakat namun tetap tercapainya tujuan.
Etika publik
Komunikasi dan Kerjasama
Melaksanakan kegiatan pembuatan materi dan media
menggunakan kalimat yang dapat dimengerti dan sopan
serta tegas.
Komitmen Mutu
Kegiatan pembuatan materi dan media terhadap
masyarakat dilakukan secara lugas dan tegas.
Anti Korupsi
Pembuatan materi dan media akan disampaikan dengan
program edukasi kepada masyarakat tanpa melakukan
aktifitas grativikasi dan suap.
3 Akuntabilitas
Perencanaan dan
Pelaksanaan satuan acara Perencanaan dan pelaksanaan Satuan Acara Penyuluhan
penyuluhan (SAP) berguna (SAP) akan dilakukan secara bertanggung jawab dan
sebagai bahan edukasi transparan dengan mentor, masyarakat serta kader
kepada masyarakat kesehatan lingkungan pada masing-masing desa dan
aparatur desa.
Nasionalisme
Perencanaan dan pelaksanaan Satuan Acara Penyuluhan
(SAP) akan dilakukan secara musyawarah kepada
masyarakat.
Etika publik
25
Perencanaan dan pelaksanaan Satuan Acara Penyuluhan
(SAP) akan dilakukan dengan sikap yang ramah, sopan,
Komitmen Mutu
Perencanaan dan pelaksanaan Satuan Acara Penyuluhan
(SAP) akan Memberikan pengetahuan mengajak
masyarakat untuk berkomitmen melakukan perubahan
dengan tegas, lugas namun tetap sopan.
Anti Korupsi
Tidak memberikan suap dan gratifikasi apapun kepada
masyarakat
4 Membuat infosmos Akuntabilitas
(Informasi melalui media
social Facebook) sebagai Bertanggung jawab membuat group media social
bahan edukasi tambahan Facebook yang beranggotakan masyarakat yang masih
pengetahuan masyarakat sulit untuk diajak melakukan perubahan perilaku secara
mengenai sanitasi dasar transparan.
lingkungan rumah Nasionalisme
Berkoordinasi bersama kader kesling untuk mengajak
masyarakat ikut serta dalam infosmos tersebut yang
berguna sebagai tempat untuk memberikan edukasi
kepada masyarakat secara musyawarah.
Etika public
Dengan adanya infosmos melalui Facebook komunikasi
dan kerjasama dapat terjalin jelas dan pasti untuk
Bersama-sama belajar mengubah perilaku masyarakat.
Komitmen Mutu
Saya akan bersikap professional tanpa membeda-
bedakan golongan, ras, suku, secara tegas dan ramah
agar tercapainya tujuan.
Anti Korupsi
Dengan adanya infosmos secara tidak langsung materi
edukasi yang akan disampaikan kepada masyarakat lebih
bisa menekankan tanpa adanya tindak gratifikasi dan
26
suap-menyuap.
5. Evaluasi Keberhasilan dari Akuntabilitas
edukasi secara langsung
maupun edukasi yang Saya akan bertanggung jawab membuat soal evaluasi
dilakukan secara infosmos kepada masyarakat dan transparan kepada mentor untuk
keberlangsungannya acara tersebut.
Nasionalisme
Berkoordinasi bersama kader kesling, aparatur desa dan
mentor untuk memberikan di akhir acara evaluasi
keberhasilan dari materi-materi yang telah disampaikan.
Etika public
Dengan adanya evaluasi keberhasilan kita bias
mengetahui sebatas mana masyarakat dapat mengerti
dari apa yang disampaikan pada saat edukasi sehingga
diharapkan masyarakat dapat mengubah perilaku
kesehariannya.
Komitmen Mutu
Saya akan bersikap professional tanpa membeda-
bedakan golongan, ras, suku, maupun hubungan
kekeluargaan terhadap siapapun pada saat
dilangsungkannya evaluasi keberhasilan secara tegas dan
ramah agar tercapainya tujuan.
Anti Korupsi
Kegiatan evaluasi keberhasilan dilakukan tanpa adanya
gratifikasi dan suap-menyuap.
27
28
A. Matrix Rancangan Aktualisasi
Form 1.b Rancangan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai Dasar Kontribusi Penguatan Nilai-
kegiatan Terhadap Visi- nilai Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. a) Berko Output Akuntabilitas Kegiatan ini
Pembuatan dan Kegiatan ini
ordinasi dengan kegiatan: dilakukan sejalan
perencanaan Saya akan dilakukan dengan
mentor a) Dokumentasi dengan Visi
program melakukan menjunjung tinggi
b) Memb b) Hardcopy Puskesmas Way
edukasi sanitasi pembuatan dan tata nilai
uat rencana Perencanaan Sulan, yaitu :
dasar pada perencanaan Puskesmas Way
kegiatan program Mewujudkan
lingkungan program edukasi Sulan, yaitu
c) Meren edukasi masyarakat Way
rumah sanitasi dasar Bekerjasama
canakan program Sulan yang sehat
lingkungan akan dengan ikhlas dan
edukasisanitasid dan mandiri untuk
dibuat dengan bangga dengan
asar pada hidup sehat
rasa penuh menerapkan 5 S:
lingkunganrumah
tanggung jawab Senyum, Salam,
denganberkoordi Serta mempunyai Sapa, Santun,
nasi Bersama dan transparan keterkaitan dengan Semangat
mentor kepada mentor. misi Puskesmas
Nasionalisme yaitu Memelihara
dan meningkatkan
Saya akan kesehatan
melakukan individu, keluarga
pembuatan dan dan masyarakat
perencanaan akan beserta
dilakukan secara lingkungannya.
musyawarah dan
29
berkoordinasi
dengan mentor.
Etika public
Saya akan
Berkomunikasi dan
bersikap sopan
saat melakukan
diskusi Bersama
mentor mengenai
Pembuatan dan
perencanaan
edukasi
Komitmen Mutu
Saya akan
bersikap tegas
serta tepat waktu
sehingga mentor
dapat memotivasi
dan membantu
dalam pembuatan
perencanaan
aktualisasi
Anti Korupsi
Saya akan
berkoordinasi
dalam pembuatan
30
dan perencanaan
program edukasi
dengan mentor
tanpa melakukan
gratifikasi dan
suap
2. Membuat materi a) Membuat materi Output Akuntabilitas Kegiatan iniKegiatan ini
dan media yang dan media yang kegiatan: dilakukan sejalan
Saya akan dilakukan dengan
akan digunakan berguna sebagai a) Materi dan dengan Visi
melakukan menjunjung tinggi
sebagai bahan bahan edukasi media edukasi Puskesmas Way
Kegiatan tata nilai
edukasi kepada kepada b) Dokumentasi Sulan, yaitu :
pembuatan materi Puskesmas Way
masyarakat masyarakat Foto Mewujudkan
dan media akan Sulan, yaitu
mengenai b) Melaporkan masyarakat Way
saya lakukan Bekerjasama
sanitasi sadar kembali hasil Sulan yang sehat
dengan penuh dengan ikhlas dan
pada lingkungan materi dan media dan mandiri untuk
tanggung jawab bangga dengan
rumah yang telah dibuat hidup sehat
dan transparan menerapkan 5 S:
kepada mentor
bersama mentor. Senyum, Salam,
c) Menyampaikan Serta mempunyai Sapa, Santun,
materi dan media Nasionalisme keterkaitan dengan Semangat
kepada misi Puskesmas
masyarakat Saya akan yaitu Memelihara
melakukan dan meningkatkan
Kegiatan kesehatan
pembuatan materi individu, keluarga
dan media dan masyarakat
dilakukan dengan beserta
musyawarah, lingkungannya.
saling
menghormati
31
pendapat bersama
mentor guna
mendapatkan
materi yang akan
disampaikan
kepada
masyarakat namun
tetap tercapainya
tujuan.
Etika publik
Saya akan
melakukan
Membuat materi
dan media dengan
kalimat yang dapat
dimengerti dan
sopan serta tegas.
Komitmen Mutu
Saya akan
melakukan
Kegiatan materi
dan media
terhadap
masyarakat
dilakukan secara
lugas dan tegas.
32
Anti Korupsi
Saya akan
melakukan
pembuatan materi
dan media akan
disampaikan
dengan program
edukasi kepada
masyarakat tanpa
melakukan aktifitas
grativikasi dan
suap.
3. Pembuatandan a) Membuatan dan Output Akuntabilitas Kegiatan iniKegiatan ini
Pelaksanaan pelaksanaan kegiatan: dilakukan sejalan
Saya akan dilakukan dengan
satuan acara acara SAP akan a) materi dengan Visi
melakukan menjunjung tinggi
penyuluhan dihadiri secara b) daftar hadir Puskesmas Way
Perencanaan dan tata nilai
(SAP) berguna random di setiap peserta Sulan, yaitu :
pelaksanaan Puskesmas Way
sebagai bahan desa c) dokumentasi Mewujudkan
Satuan Acara Sulan, yaitu
edukasi kepada b) Melakukan kegiatan masyarakat Way
Penyuluhan (SAP) Bekerjasama
masyarakat edukasi kepada Sulan yang sehat
akan dilakukan dengan ikhlas dan
masyarakat guna dan mandiri untuk
secara bangga dengan
merubah perilaku hidup sehat
bertanggung jawab menerapkan 5 S:
keseharian
dan transparan Senyum, Salam,
masyarakat. Serta mempunyai Sapa,
dengan mentor, Santun,
keterkaitan dengan Semangat
masyarakat serta misi Puskesmas
kader kesehatan yaitu Mendorong
lingkungan pada kemandirian
masing-masing
33
desa dan aparatur masyarakat untuk
desa. hidup sehat
melalui kegiatan
Nasionalisme promotif dan
Saya akan preventif,
melakukan Memelihara dan
Perencanaan dan meningkatkan
pelaksanaan kesehatan
Satuan Acara individu, keluarga,
Penyuluhan (SAP) dan masyarakat
akan dilakukan beserta
secara lingkungannya
musyawarah .
kepada
masyarakat.
Etika publik
Saya akan
melakukan
Perencanaan dan
pelaksanaan
Satuan Acara
Penyuluhan (SAP)
akan dilakukan
dengan sikap yang
ramah, sopan,
Komitmen Mutu
34
Saya akan
melakukan
Perencanaan dan
pelaksanaan
Satuan Acara
Penyuluhan (SAP)
akan Memberikan
pengetahuan
mengajak
masyarakat untuk
berkomitmen
melakukan
perubahan dengan
tegas, lugas
namun tetap
sopan.
Anti Korupsi
Saya Tidak akan
memberikan suap
dan gratifikasi
apapun kepada
masyarakat
35
4. Membuat a) Membuat group Output Akuntabilitas Kegiatan ini
Kegiatan ini
infosmos yang dinamakan kegiatan: dilakukan sejalan
Saya akan dilakukan dengan
(Informasi semangat sehat a) Dokumentasi dengan Visi
melakukan menjunjung tinggi
melalui media b) Mendata Foto screnshoot Puskesmas Way
Bertanggung tata nilai
social Facebook masyarakat agar percakapan Sulan, yaitu :
jawab membuat Puskesmas Way
) sebagai bahan bias masuk di media sosial Mewujudkan
group media social Sulan, yaitu
edukasi dalam group masyarakat Way
Facebook yang Bekerjasama
tambahan tersebut Sulan yang sehat
beranggotakan dengan ikhlas dan
pengetahuan c) Mengedukasi dan mandiri untuk
masyarakat yang bangga dengan
masyarakat masyarakat hidup sehat
masih sulit untuk menerapkan 5 S:
mengenai secara lebih
diajak melakukan Senyum, Salam,
sanitasi dasar menekan Serta mempunyai Sapa, Santun,
lingkungan sehingga perubahan keterkaitan dengan Semangat
rumah masyarakat mau perilaku secara misi Puskesmas
merubah transparan. yaitu Mendorong
perilakunya Nasionalisme kemandirian
masyarakat untuk
Saya akan hidup sehat
melakukan melalui kegiatan
Berkoordinasi promotif dan
bersama kader preventif
kesling untuk
mengajak
masyarakatikut
serta dalam
infosmos tersebut
yang berguna
sebagai tempat
untuk memberikan
edukasi kepada
36
masyarakat secara
musyawarah.
Etika public
Saya akan
melakukan
Dengan adanya
infosmos melalui
Facebook
komunikasi dan
kerja sama dapat
terjalin jelas dan
pasti untuk
Bersama-sama
belajar mengubah
perilaku
masyarakat.
Komitmen Mutu
Saya akan
bersikap
professional tanpa
membeda-
bedakan golongan,
ras, suku, secara
tegas dan ramah
agar tercapainya
tujuan.
37
Anti Korupsi
Saya akan
melakukan
Dengan adanya
infosmos secara
tidak langsung
materi edukasi
yang akan
disampaikan
kepada
masyarakat lebih
bisa menekankan
tanpa adanya
tindak gratifikasi
dan suap-
menyuap.
5 Evaluasi a) Membuat soal Output Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
Keberhasilan evaluasi kegiatan: dilakukan sejalan
Saya akan dilakukan dengan
dari edukasi b) Memberikan a) Dokumentasi dengan Visi menjunjung tinggi
waktu 30 menit kegiatan melakukan Puskesmas Way tata nilai
untuk menjawab b) Hasil penilaian Bertanggung Sulan, yaitu : Puskesmas Way
soal evaluasi evaluasi jawab membuat Mewujudkan Sulan, yaitu
keberhasilan masyarakat group media social masyarakat Way Bekerjasama
c) Materi Sulan yang sehat
whatsapp yang dengan ikhlas dan
evaluasi dan mandiri untuk
beranggotakan bangga dengan
hidup sehat
masyarakat yang menerapkan 5 S:
Senyum, Salam,
masih sulit untuk
38
diajak melakukan Serta mempunyai Sapa, Santun,
perubahan keterkaitan dengan Semangat
perilaku secara misi Puskesmas
yaitu Mendorong
transparan.
kemandirian
Nasionalisme masyarakat untuk
hidup sehat
Saya akan melalui kegiatan
melakukan promotif dan
Berkoordinasi preventif
bersama kader
kesling, aparatur
desa dan mentor
untuk memberikan
di akhir acara
evaluasi
keberhasilan dari
materi-materi yang
telah disampaikan.
Etika public
Saya akan
melakukan
Dengan adanya
evaluasi
keberhasilan kita
bias mengetahui
39
sebatas mana
masyarakat dapat
mengerti dari apa
yang disampaikan
pada saat edukasi
sehingga
diharapkan
masyarakat dapat
mengubah perilaku
kesehariannya.
Komitmen Mutu
Saya akan
bersikap
professional tanpa
membeda-
bedakan golongan,
ras, suku terhadap
siapapun pada
saat
dilangsungkannya
evaluasi
keberhasilan
secara tegas dan
ramah agar
40
tercapainya tujuan.
Anti Korupsi
Saya akan
melakukan
Kegiatan tanpa
adanya gratifikasi
dan suap-
menyuap.
41
B. Jadwal Kegiatan Table Jadwal Kegiatan
Juli Agustus
No. Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4
42
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
43
DAFTAR PUSTAKA