Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA

UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG


LINGKUNGAN SEHAT DENGAN METODE EDUKASI SANITASI
DASAR LINGKUNGAN RUMAH DI WILAYAH
KERJA UPTD PUSKESMAS WAY SULAN
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Oleh:

Oleh :
JUNIZA RAHMAWATI, A.Md.KL
NIP: 19970711 201902 2 003

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN VII

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH


PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : Upaya Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat


Tentang Lingkungan Sehat Dengan Metode
Edukasi Sanitasi Dasar Lingkungan Rumah Di
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Way Sulan
Kabupaten Lampung Selatan

NAMA : Juniza Rahmawati, A.Md.KL

NIP : 19970711 201902 2 003

UNIT KERJA : UPTD Puskesma Way Sulan

Telah disetujui berdasarkan seminar laporan Hasil Aktualisasi

Pada hari Selasa, tanggal 23 Juli 2019

DISETUJUI OLEH:

COACH MENTOR

Tutik Yamasita,SE., MM dr. Supriyanto


NIP. 19710726 199203 2 004 NIP.19760212 201001 1 008

i
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

NAMA : Juniza Rahmawati,A.Md.KL

NIP. : 19970711 201902 2 003

UNIT KERJA/MAGANG : UPTD Puskesmas Way Sulan

Telah disahkan berdasarkan seminar laporan Hasil Aktualisasi

Pada hari Selasa, tanggal 23 Juli 2019

COACH Penguji

Tutik Yamasita,SE., MM Misbar,SP.,MM


NIP. 19710726 199203 2 004 NIP.19640706 198801 1 002
NIP.19760212 201001

ii
KATA PENGANTAR

Tiada kata yang lebih indah dan pantas terucap selain


Alhamdulillah hanya milik Allah swt karena hanya dengan rahmat,
karunia dan petunjuk-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan
rangkaian rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara
(ASN) dalam bentuk Rancangan aktualisasi yang berjudul “Upaya
Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Tentang Lingkungan Sehat
Dengan Metode Edukasi Sanitasi Dasar Lingkungan Rumah Di
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Way Sulan Kabupaten Lampung
Selatan”. Shalawat dan salam tercurah kepada junjungan Rasulullah
SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut sunnahnya hingga hari
kiamat.
Penulisan rancangan aktualisasi ini merupakan salah satu tugas
Latihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan VII. Dalam rancangan ini
terdapat berbagai kegiatan yang telah penulis susun dengan menerapkan
nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi atau biasa
disingkat “ANEKA”.
Penulisan rancangan ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Untuk itu pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Lampung yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk mengikuti Latsar di Badan Pelatihan Provinsi Lampung.
2. Bapak Misbar, SP., MM selaku Penguji yang telah memberikan
kontribusinya dalam menguji hasil dari aktualisasi yang saya lakukan

iii
dengan memberikan masukan, kritik, saran sehingga laporan
aktualisasi ini dapat menjadi lebih baik lagi dan terselesaikan.
3. Ibu Tutik Yamasita, SE., MM, selaku Coach yang telah meluangkan
banyak waktu dan kesempatan untuk memberikan bimbingan, arahan
dan masukan sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
4. Bapak dr.Supriyanto selaku Kepala Puskesmas Way Sulan sekaligus
Mentor yang telah banyak membantu memberikan arahan, saran dan
kemudahan selama penulis malaksanakan aktualiasi di tempat tugas.
5. Seluruh Widyaswara yang telah memberikan materi dan bimbingan
sehingga proses prajabatan dan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini
berjalan lancar.
6. Segenap panitia dan pengasuh yang telah membimbing dan melatih
kami selama menjadi peserta diklat latsar.
7. Rekan-rekan diklat latsar golongan II angkatan VII yang telah banyak
mengukir kisah serta kenangan dalam rangkaian metamorfosa
menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Saling berbagi banyak informasi
dan pengalaman sehingga aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini dapat
berjalan lancar.
Akhirnya secara khusus penulis haturkan sembah dan sujud
kepada Mama, Andung Dato dan Papah Tercinta yang telah merawat,
membersarkan dan menjadikan penulis pantang menyerah akan segala
ujian-ujian yang diberikan Allah SWT, berkat do’a dan dorongan moral
maupun materil memberikan motivasi terbesar dalam menyelesaikan
laporan ini. Serta kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan
namanya satu persatu yang telah memberi sumbangsih penulis
mengucapkan banyak terimakasih. Tiada daya dan upaya melainkan atas
kehendak-Nya, semoga segala bantuan yang diberikan memperoleh
pahala disisi-Nya.

iv
Penulis menyadari bahwa rancangan ini masih memerlukan banyak
perbaikan, olehnya itu penulis memohon maaf atas segala kesalahan dan
kekhilafan selama proses Latihan Dasar, dan penulisan rancangan ini
seraya mengharapkan sumbangan pemikiran berupa saran dan kritik
konstruktif untuk perbaikan selanjutnya.
Semoga rancangan ini dapat memberikan gambaran hasil
pemahaman penulis terhadap materi-materi yang telah diberikan selama
latsar dalam rangka aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara
(ASN). Serta penerapannya kelak pasca prajabatan. Amin ya Robbal
Alamin.

Bandar Lampung, Selasa 23 Juli 2019


Penulis

Juniza Rahmawati, A.Md.KL


NIP. 19970711 201902 2 003

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………….

LEMBAR PERSETUJUAN …………………………………………………… i

LEMBAR PENGESAHAN.…………………………………………………… ii

KATA PENGANTAR ………………………………………………………… iii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………… vi

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………......1

A. Latar Belakang ………………………………………………………… 1

B. Tujuan dan Manfaat …………………………………………………....2

C. Ruang Lingkup ………………………………………………………… 4

D. Deskripsi Organisasi …………………………………………………. 5

1. Profil Organisasi …………………………………………………... 5

2. Visi, Misi, Nilai-Nilai Organisasi ……………………………. ….. 6

3. Tupoksi ……………………………………………………………...8

E. Deskripsi Isu …………………………………………………………. 11

F. Analisis Isu …………………………………………………………… 12

G. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih ………………………. 14

BAB II PROSES PEMAHAMAN NILAI-NILAI ASN……………………….. 15

A. Nilai-Nilai PNS ……………………………………………………… 15

vi
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ………………………………………21

A. Profil Lembaga ………………………………………………………..21

B. Identifikasi Permasalahan …………………………………………..26

C. Rencana Kegiatan Aktualisasi ……………………………………..27

D. Matrix Rancangan Aktualisasi ……………………………………...31

E. Jadwal Kegiatan ……………………………………………………...40

BAB IV PENUTUP …………………………………………………………....41

A. Kesimpulan...... ………………………………………………………..41

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..42

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah Negara kesatuan yang terdiri dari ribuan pulau dengan
berbagai suku bangsa yang bernaung dalam bentuk Negara kesatuan Republik
Indonesia. Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, potensi
sumber daya manusia, peluang pasar yang besar dan demokrasi yang relatif stabil.
Untuk dapat mengelola sumber daya alam yang melimpah diharapkan Sistem
Pemerintahan Negara Indonesia mempunyai suatu sistem birokrasi dengan SDM nya
yang berkualitas, yaitu PNS Profesional yang saat ini dikenal dengan istilah ASN
(Aparatur Sipil Negara).
Dalam UU No. 5 Tahun 2014 dijelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN)
adalah Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas Negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan. Pembinaan terhadap ASN sangat diperlukan dalam rangka
menciptakan ASN yang mempunyai SDM yang berkualitas.
Pendidikan dan pelatihan dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk
meningkatkan kualitas dan dan profesionalisme PNS. Peraturan lembaga
administrasi negara republik indonesia nomor 12 tahun 2018 tentang pelatihan dasar
calon pegawai negeri sipil yang profesional seperti tersebut di atas adalah bahwa
untuk melaksanakan ketentuan Pasal 34 ayat (7) Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, perlu menetapkan Peraturan
Lembaga Administrasi Negara tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Selain itu pendidikan dan pelatihan prajabatan merupakan pembekalan
komprehensif agar CPNS mempunyai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan
untuk melaksanakan tugas sebagai Aparatur Sipil Negara, sesuai dengan peraturan

1
kepala LAN –RI nomer 38 tahun 2014 tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan
dan pelatihan Latsar CPNS golongan II, yang menggunakan pola baru, peserta diklat
mengikuti proses pembelajaran yang mencakup nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika public, Komitmen mutu, Anti korupsi).
Latihan dasar ini dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi ASN
yang nantinya akan diaktualisasikan di tempat tugas, sehingga nilai-nilai dasar profesi
ASN tersebut terpatri kuat dalam diri ASN.
Pada masa sekarang masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek,
termasuk terhadap mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas. Sejalan dengan
peningkatan pengetahuan dan tekhnologi, kebutuhan dan tuntutan masyarakat
terhadap mutu pelayanan kesehatan semakin meningkat, baik pelayanan yang
bersifat preventif, promotif, maupun kuratif Hal ini menunjukkan bahwa pandangan
masyarakat terhadap kesehatan telah semakin meningkat, terlihat masyarakat sudah
semakin banyak mencari tahu mengenai kesehatan lingkungan. Maka dari itu perlu
pelayanan kesehatan yang tepat, cepat, dan akurat dengan berdasarkan nilai-nilai
ANEKA perlu dilaksanakan dengan baik.

Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan


maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan
buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan
meningkatkan kesehatan manusia. Bahaya ini mungkin bias terjadi secara fisik,
mikrobiologi dan agen-agen kimia atau biologis dari penyakit terkait. Bahan buangan
yang dapat menyebabkan masalah kesehatan terdiri dari tinja manusia atau binatang,
sisa bahan buangan padat, air bahan buangan domestik (cucian, air seni, bahan
buangan mandi atau cucian), bahan buangan industri dan bahan buangan pertanian.
Cara pencegahan bersih dapat dilakukan dengan menggunakan solusi teknis
(contohnya perawatan cucian dan sisa cairan buangan), teknologi sederhana
(contohnya kakus, tangki septik), atau praktik kebersihanpribadi (contohnya
membasuh tangan dengan sabun). Definisi lain dari sanitasi adalah segala upaya
yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan

2
kesehatan. Sementara beberapa definisi lainnya menitik beratkan pada pemutusan
mata rantai kuman dari sumber penularannya dan pengendalian lingkungan.

Sanitasi dasar adalah sanitasi minimum yang diperlukan untuk menyediakan


lingkungan sehat yang memenuhi syarat kesehatan yang menitikberatkan pada
pengawasan berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan
manusia. (Azwar,1995).Upaya sanitasi dasar meliputi penyediaan air bersih,
pembuangan kotoran manusia (jamban), pengelolaan sampah dan saluran
pembuangan air limbah.

ODF atau open Defecation Free adalah kondisi ketika setiap individu dalam
komunitas tidak buang air besar sembarangan, Pembuangan tinja yang tidak
memenuhi syarat sangat berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis
lingkungan, sehingga untuk memutuskan rantai penularan ini harus dilakukan
rekayasa pada akses ini. Agar usaha tersebut berhasil, akses masyarakat pada
jamban (sehat) harus mencapai 100% pada seluruh komunitas. Makanya wajar jika
setiap Kab/Kota ingin mentargetkan semua desanya ODF. ODF itu memastikan
bahwa Desa/Kelurahan ODF (Open Defecation Free) kondisi 100% masyarakatnya
telah buang air besar di jamban sehat, yaitu mencapai perubahan perilaku kolektif
terkait Pilar 1 dari 5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Pemerintah
mencanangkan agar pada tahun 2020 seluruh kecamatan yang terdapat di Indonesia
harus sudah bias verifikasi ODF (Open Defecation Free) bebasdari 5 yaitu :

1. Stop Buang Air BesarSembarangan (STOP BABS)


2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CPTS)
3. Pengamanan Air Minum Rumah Tangga
4. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
5. Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga

Oleh karena itu, penulis membuat rancangan aktualisasi yang berjudul upaya
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang lingkungan sehat dengan metode

3
edukasi sanitasi dasar lingkungan rumah di wilayah kerja UPTD Puskesmas Way
Sulan Kabupaten Lampung Selatan.

B. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Peserta Diklat Latsar Golongan II Angkatan VII diharapkan mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab di unit tempat bertugas, yaitu UPTD
Puskesmas Way Sulan.
b. Tujuan Khusus
Peserta Diklat Latsar Golongan II Angkatan VII diharapkan mampu
mengaktualisasikan dengan kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar,
yaitu:
1) Kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas
jabatannya.
2) Kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan.
3) Kemampuan menjunjung tinggi standar etika public dalam pelaksanaan
tugas jabatan.
4) Kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas
jabatan.
5) Kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan
pemberantasan korupsi di lingkungan instansi.
2. Manfaat
a. Peserta
1) Mampu menerangkan nilai-nilai akuntabilitas sehingga memiliki tanggung
jawab dan integritas terhadap tugas dan jabatan.
2) Mampu menerapkan nilai-nilai nasionalisme sehingga dapat bekerja atas
dasar semangat nilai-nilai Pancasila

4
3) Mampu menjunjung tinggi etika public dalam pelaksanaan tugas dalam
kehidupan sehari-hari
4) Mampu menerapkan nilai-nilai komitmen mutu sehingga mewujudkan
pelayanan yang prima di lingkungan kerja
5) Mampu menerapkan nilai-nilai anti korupsi didalam pelaksanaan tugas di
kehidupan sehari-hari
6) Mengaktualisasikan pelayanan public yang berkualitas sesuai jabatannya
kepada masyarakat/stakeholder yang dilayani.
a. Organisasi
1) Terwujudnya lingkungan kerja yang harmonis yang didasari nilai-nilai
ANEKA (akuntabilitas, nasionalisme, etika public, komitmen mutu, dan
anti korupsi)
2) Terwujudnya manajemen ASN yang baik yang dilakukan oleh
organisasi sehingga tersedia sumber daya aparatur sipil negara yang
unggul selaras dengan perkembangan zaman.

C. Ruang Lingkup Aktualisasi


Ruang lingkup Aktualisasi dan habituasi dilaksanakan dari tanggal 04 Juli 2019
hingga tanggal 07 September 2019 yang bertempat di UPTD Puskesmas Way Sulan
Kec. Way Sulan, Lampung Selatan, Lampung.

D. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi

Wilayah kerja Puskesmas Way Sulan terletak di Kecamatan Way Sulan


Kabupaten Lampung Selatan dengan luas wilayah 47,17 km2, terdiri dari 8 desa
binaan, yaitu Mekar Sari, Sumber Agung, Talang Way Sulan, Pamulihan, Purwodadi,
Suka Maju, Banjar Sari dan Karang Pucung.Badan Pusat Statistik Kecamatan
mendata jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Way Sulan pada tahun 2018
sebanyak 22.948 jiwa, dengan jumlah KK 6. 920 sehingga rata-rata jiwa dalam rumah
tangga adalah 3,3 jiwa. Dari jumlah penduduk yang ada terdiri dari 11.768 jiwa laki-
5
laki, dan 11.180 jiwa perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa laju pertumbuhan
penduduk laki-laki lebih tinggi daripada laju pertumbuhan penduduk perempuan.Dari
6.920 KK yang ada sebanyak 2.857 KK tergolong kategori miskin (41.3%) yang
mempunyai 10.807 jiwa miskin. Dari 8 desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Way Sulan tercatat desa yang paling banyak penduduknya adalah Desa Karang
Pucung dengan jumlah penduduk sasaran 5.856 jiwa, sedangkan jumlah penduduk
sasaran yang paling sedikit adalah Desa Pamulihan yaitu 1.552 jiwa. Kepadatan
penduduk di wilayah kerja Puskesmas Way Sulan adalah 486/Km 2. Kepadatan
penduduk tidak merata atau bervariasi antara 182 jiwa per km2 sampai dengan 1.130
jiwa per km2. Tercatat desa yang kepadatan penduduknya paling tinggi adalah Desa
Sumber Agung dan yang kepadatan penduduknya paling rendah adalah Desa
Pamulihan.

2. Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Organisasi


a. Visi UPTD Puskesmas Way Sulan:
Mewujudkan masyarakat Way Sulan yang sehat dan mandiri untuk hidup sehat

b. Misi UPTD Puskesmas Way Sulan:


1. Pelayanan sesuai standar, berkualitas, terjangkau, tepat waktu, dan tepat
guna
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat melalui kegiatan
promotif dan preventif
3. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat
beserta lingkungannya

c. Nilai-Nilai Organisasi
Bekerjasama dengan ikhlas dan bangga dengan menerapkan 5 S yaitu
Senyum, Salam, Sapa, Santun, Semangat

6
3. Struktur Organisasi

7
4. Tupoksi

URAIAN TUGAS SANITARIAN TERAMPIL

a. Nama : Sanitarian Terampil


Jabatan

b. Pengertian Seorang tenaga Kesehatan Lingkungan yang


melaksankan pengamatan, pengawasan kesehatan
lingkungan dan pemberdayaan masyarakat dalam
rangka perbaikkan kesehatan lingkungan untuk
dapat memelihara, melindungi, dan meningkatkan
cara-cara hidup bersih.

c. Uraian Tugas : 1) Mengubah, mengendalikan atau menghilangkan


semua unsur fisik dan lingkungan yang memberi
pengaruh buruk terhadap kesehatan
masyarakat.
2) Menyusun rencana sasaran program kesling
3) Melakukan pendataan sasaran program kesling
4) Pendataan, penyuluhan dan penggerakan peran
serts masyarakat tentang penggunaan air bersih
5) Pendataan, penyuluhan dan penggerakan peran
serta masyarakat tentang penggunaan jamban
keluarga.
6) pendataan, penyuluhan dan penggerakan peran
serta masyarakat tentang penyediaan SPAL
yang baik
7) Pendataan, penyuluhan dan penggerakan peran
serta masyarakat tentang rumah sehat.
8) Pendataan, penyuluhan dan penggerakan peran

8
serta masyarakat tentang pemberantasan
sarang nyamuk.
9) Pengawasan dan pembinaan higine TTU, TPM,
TP3 Pestisida, depot air minum.
10) Fasilitator program STOP BABS/STBM
11) Pencatatan, pelaporan, dan evaluasi
12) Mengevaluasi hasil kegiatan pembinaan
kesehatan lingkungan secara keseluruhan.
13) Mencatat hasil kegiatan program kesehatan
secara keseluruhan sebagai bahan informasi
dan pertanggung jawaban kepada kepala
puskesmas.
14) Membuat laporan kegiatan rutin yang
diserahkan ke dinas kesehatan.

E. Deskripsi Isu
Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam UU No. 5 Tahpengun
2014, tentang tugas ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik
dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa, seorang ASN yang memiliki
nilai-nilai dasar, sesuai dengan standar kompetensi jabatannya. Oleh sebab
itu, dalam rancangan aktualisasi ini, penulis mengangkat beberapa isu antara
lain

1. Kurang optimalnya penggunan APD pada petani penyemprot sawah


Masih belum optimalnya peran sanitarian unutk memberikan
penyuluhan mengenai dampak dari tidak menggunakan APD saat
penyemprotan pestisida

9
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai lingkungan rumah
sehat pada penderita TB (Tubercolosis)
Masih kurangnya pengetahuan masyarakat lebih khususnya pada
penderita TB (Tubercolosis) untuk lingkungan rumah yang sehat seperti apa.
3. Kurang optimalnya pengetahuan masyarakat mengenai sanitasi dasar
di sarana tempat-tempat umum seperti masjid dan pasar
Masih kurangnya pengetahuan masyarakat dalam perasanan sanitasi
dasar pada tempat-tempat umum seperti masjid dan pasar terhadap
kesehatan lingkungan maupun kesehatan individual
4. Kurangnya Pengetahuan Masyarakat mengenai pentingnya Sanitasi
Dasar Lingkungan Rumah
Masih sangat kurangnya pengetahuan mengenai pentingnya sanitasi
dasar lingkungan rumah STBM mengenai Stop BABS, CTPS, Pengelolaan
air minum / makanan rumah tangga, Pengelolaan sampah, dan Pengelolaan
limbah cair rumah tangga.

F. Analisis Isu
Berdasarkan deskripsi isu di atas, maka perlu dipilih isu prioritas yang
akan diselesaikan dalam pelaksanaan aktualisasi. Kepner dan Tragoe (1981)
menyatakan pentingnya suatu masalah dibandingkan masalah lainnya dapat
dilihat dari tiga aspek berikut:
1. Bagaimana gawatnya masalah dilihat dari pengaruhnya sekarang ini
terhadap produktivitas, orang, dan / atau sumber dana dan daya?
2. Bagaimana mendesaknya dilihat dari waktu yang tersedia?
3. Bagaimana perkiraan yang terbaik mengenai kemungkinan
berkembangnya masalah?

10
Pada penggunaan Matrix USG, untuk menentukan suatu masalah yang
prioritas, terdapat tiga factor yang perlu dipertimbangkan. Ketiga factor
tersebut adalah urgency, seriousness, dan growth.

Urgency berkaitan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan untuk


menyelesaikan masalah tersebut. Semakin mendesak suatu masalah untuk
diselesaikan maka semakin tinggi urgency masalah tersebut.

Seriousness berkaitan dengan dampak dari adanya masalah tersebut


terhadap organisasi. Dampak ini terutama yang menimbulkan kerugian bagi
organisasi seperti dampaknya terhadap produktivitas, keselematan jiwa
manusia, sumber daya atau sumber dana. Semakin tinggi dampak masalah
tersebut terhadap organisasi maka semakin serius masalah tersebut.

Growth berkaitan dengan pertumbuhan masalah. Semakin cepat


berkembang masalah tersebut maka semakin tinggi tingkat pertumbuhannya.
Suatu masalah yang cepat berkembang tentunya semakin prioritas untuk
diatasi masalah tersebut.

Penilaian terhadap matrix USG sangat ditentukan oleh subyektivitas


pendapat ahli, sehingga untuk mengurangi tingkat subyektivitas dalam
menentukan masalah prioritas maka perlu menetapkan kriteria untuk masing-
masing unsur USG tersebut. Umumnya menggunakan skor dengan skala
tertentu. Misalnya menggunakan skor skala 1-5, disebut skala Likert.
Semakin tinggi tingkat urgensi, serius, atau pertumbuhan masalah tersebut,
maka semakin tinggi skor untuk masing-masing unsur tersebut.

SKOR
NO IDENTIFIKASI ISU TOTAL RK
U S G
1 Kurang optimalnya penggunan APD pada 5 4 3 12 3

11
petani penyemprot sawah
2 Pengetahuan masyarakat mengenai 5 4 4 13 2
lingkungan rumah sehat pada penderita
TB (Tubercolosis)
3 Kurang optimalnya pengetahuan 4 2 3 9 4
masyarakat mengenai sanitasi dasar di
sarana tempat-tempat umum seperti
masjid dan pasar
4 Kurang pengetahuan masyarakat 4 5 5 14 1
mengenai sanitasi dasar yang terdapat
pada lingkungan rumah
Tabel 1
Kriteria Penetapan skala Likert yaitu:
URGENCY SERIOUSNESS GROWTH
5 : Sangat Mendesak 5: Akibat yang ditimbulkan 5: Sangat
4: Mendesak sangat serius berkembang
3: Cukup mendesak 4: Akibat yang ditimbulkan 4: Berkembang
2: Kurang mendesak serius 3: Cukup
1: Tidak mendesak 3: Akibat yang ditimbulkan berkembang
cukup serius 2: Kurang
2: Akibat yang ditimbulkan berkembang
kurang serius 1: Tidak berkembang
1: Akibat yang ditimbulkan tidak
serius
Hasil analisis teknik USG tersebut menunjukkan bahwa skor isu yang
terbesar adalah isu nomor satu. Maka kesimpulan yang diperoleh mengarah
pada isu kurangnya Pengetahuan Masyarakat mengenai jamban sehat
Berdasarkan hasil tersebut dapat dirumuskan gagasan pemecahan isu yaitu:
“Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai Pentingnya sanitasi dasar
yang terdapat pada lingkungan rumah”.

G. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih


Isu yang terpilih yaitu Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai
jamban sehat pada masyarakat yang belum memiliiki jamban. Hasil tersebut

12
berdasarkan pertimbangan nilai skor USG tertinggi. Analisis terhadap skor-
skor tersebut adalah:

Pertama, factor urgency. Masalah yang paling cepat harus ditangani


adalah Pengetahuan masyarakat mengenai lingkungan rumah sehat pada
penderita TB (Tubercolasis). Nilai masalah tersebut paling tinggi karena
memiliki tingkat kepentingan sangat tinggi diantara isu yang lain, yaitu
memperoleh skor tertinggi 5.

Kedua, factor seriousness. Berdasarkan factor seriousness maka isu


yang memiliki skor tertinggi adalah isu Kurangnya pengetahuan masyarakat
mengenai Pentingnya sanitasi dasar yang terdapat pada lingkungan
rumah.Isu tersebut memperoleh skor 4 yang memiliki makna bahwa jika isu
tersebut tidak diatasi maka akan berdampak serius.

Ketiga, factor growth. Skor tertinggi pada factor growth adalah isu
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai Pentingnya sanitasi dasar
yang terdapat padalingkungan rumah. Skor yang diperoleh adalah 4, yaitu
berkembang. Artinya isu ini akan berkembang jika tidak segera diatasi.

13
BAB II
PROSES PEMAHAMAN NILAI-NILAI ASN

A. Nilai-Nilai ASN
Sesuai latar belakang pada bab pendahuluan bahwa ASN harus
mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi PNS berikut
penjelasan dari nilai-nilai tersebut:

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas mengacu pada harapan implisist atau eksplisit bahwa
keputusan atau tindakan seorang akan di evaluasi oleh pihak lain dan hasil
evaluasinya dapat berupa reward atau punishment. Akuntabilitas yang
dlakukan oleh PNS tersebut mengalami permasalahan dalam transpransi dan
akses informasi, penyalahgunaan wewenang, penggunaan sumberdaya milik
negara dan konflikkepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis, melayani
warga secara adil dan konsisten dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
(Lembaga Administrasi Negara, 2015).
PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil pilihan yang
tepat ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis,
melayani masyarakat secara adil dan konsisten dalam menjalankan tugas
dan fungsinya.
Terdapat beberapa aspek akuntabilitas, yaitu
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan
Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara
individu/kelompok/institusi dengan negara dan masyarakat
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil
Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat
pemerintah yang bertanggung jawab, adil dan inovativ

14
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas.
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuen
Akuntabilitas adalah kewajiban menunjukan tanggung jawab dan
menghasilkan konsekuensi
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja
Tujuan utama akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS
dalam memberikan layanan

2. Nasionalisme
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bukan
sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting.
ASN yang memiliki nasionalisme yang kuat memiliki orientasi berpikir
mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara, serta mampu
menerapkan nilai-nilai Pancasila dan semangat nasionalisme serta wawasan
kebangsaan dalam setiap pelaksanaan fungsi dan tugasnya sesuai
bidangnya masing-masing (Lembaga Administrasi Negara, 2015).
Nilai-nilai yang terkandung dalam nasionalisme pancasila diantaranya
adil dan tidak diskriminasi, profesional dan berintegritas, menjunjung tinggi
keadilan, disiplin. Untuk mewujudkan ASN dengan semangat nasionalisme
tinggi, beberapa indikator yang dilakukan untuk mencapai keberhasilan
adalah sebagai berikut :
a. Memiliki pemahaman tentang keragaman bangsa dilihat aspek sejarah,
budaya, dan tingkat kemajuan social ekonomi dan implikasinya terhadap
manajemen kebijakan dan pelayanan public
b. Mengenali nilai-nilai perjuangan kemerdekaan, keteladanan dari para
pendiri bangsa, dan menjadikannya sebagai sumber motivasi dan inspirasi
dalam penyelenggaraan pemerintahan

15
c. Menjaga dan mengimplementasikan nilai-nilai gotong royong dan
kebersamaan sebagai modal sosial dan cultural penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan

3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah prilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik. Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat
publik untuk memiliki komitmen moral dengan mempertimbangkan
keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi pribadi, dan
kebijaksanaan didalam pelayanan publik (Haryatmoko, 2001).
Sementara itu, nilai-nilai dasar etika publik yaitu,
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m.Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.

16
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan
kepada pelanggan (costumer) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya,
dan bahkan melampaui harapan. Mutu merupakan salah satu standar yang
menjadi dasar untuk mencapai hasil kerja. Mutu juga dapat digunakan
sebagai alat pembeda atau pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya,
yang dihasilkan oleh lembaga lain sebagai pesaing.
Dalam meningkatkan mutu terdapat 4 komponen yang harus dipenuhi,
yaitu, efektifitas, efisiensi, kreatifitas dan inovasi.
a. Efektifitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai
tujuan yang ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang
dikerjakannya. Efektivitas organisasi tidak hanya diukur dari performance
untuk mencapai target sesuai rencana baik dari aspek mutu, kuantitas,
ketepatan waktu, dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur dari
kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan (customers)
b. Efisiensi organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk
mencapai tujuan organisasional. Efisiensi dapat diukur dari ketepatan
realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber
daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme
yang keluar alur (penghematan biaya, waktu, tenaga dan pikiran dalam
menyelesaikan kegiatan)
c. Berpikir kreatif adalah suatu cara berpikir dimana seseorang mencoba
menemukan hubungan-hubungan baru untuk memperoleh jawaban baru
terhadap suatu masalah. Kreativitas pada umumnya berkaitan dengan
kemampuan dan keuletan untuk berupaya menemukan ide-ide ataupun

17
hal-hal baru. Tuntutan globalisasi yang tengah melanda dunia di berbagai
sektor pelayanan publik menjadikan masyarakat semakin kritis untuk
mendapatkan pelayanan terbaik dari pemerintah. Oleh karena itu setiap
pelayanan harus diupayakan selalu dapat dicari pemecahan permasalahan
yang ada untuk dapat dicarikan solusi yang dapat segera dikerjakan
secara kreatif.
d. Inovasi adalah kegiatan yang meliputi seluruh proses menciptakan dan
menawarkan jasa atau barang baik yang sifatnya baru, lebih baik atau
lebih murah dibandingkan dengan yang tersedia sebelumnya. Sebuah
inovasi dapat berupa produk atau jasa yang baru, teknologi proses
produksi yang baru, system struktur dan administrasi baru atau rencana
baru bagi anggota administrasi (Richard L. Daft, 2010).
Nilai-nilai dasar dalam menjalankan komitmen mutu yaitu,
a. Adanya komitmen bagi kepuasan masyarakat
b. Pemberian layanan yang cepat, tepat dan senyum
c. Pemberian layanan yang dapat memberikan perlindungan kepada publik
d. Pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah
e. Upaya perbaikan secara berkelanjutan

5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan
kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat, dan
kehidupan yang lebih luas yang tidak hanya berdampak buruk dalam kurun
waktu yang pendek, namun juga secara jangka panjang (Lembaga
Administrasi Negara, 2015).

18
Adapun nilai-nilai anti korupsi yang diidentifikasi oleh KPK yaitu jujur,
peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras sederhana, berani dan
adil.
Agar prilaku anti korupsi dapat diwujudkan, maka terdapat beberapa
indikator keberhasilan, yaitu :
a. Mampu mengidentifikasi sikap dan perilaku yang mengarah dan atau
termasuk prilaku korupsi.
b. Mampu menjelaskan cara-cara menghindari prilaku korupsi.
c. Mampu menjelaskan risiko dari tindakan korupsi bagi dirinya, keluarga,
dan masyarakat secara keseluruhan.

19
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

Unit Kerja : UPTD Puskesmas Way Sulan Kabupaten


Lampung Selatan
Identifikasi Isu :
1. Kurang optimalnya penggunan APD pada
petani penyemprot sawah
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat
mengenai lingkungan rumah sehat pada
penderita TB (Tubercolosis)
3. Kurang optimalnya pengetahuan masyarakat
mengenai sanitasi dasar di sarana tempat-
tempat umum seperti masjid dan pasar
4. Kurangnya pengetahuan masyarakat
mengenai pentingnya sanitasi dasar yang
terdapat pada lingkungan rumah
Isu Yang Diangkat : Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai
Pentingnya sanitasi dasar yang terdapat pada
lingkungan rumah
Gagasan Pemecahan Isu : Menggunakan edukasi sanitasi dasar untuk
Meningkatkan sanitasi pada lingkungan.
Formulir 1.a : Rancangan Aktualisasi

Nama Peserta JUNIZA RAHMAWATI,A.Md.KL

Tugas/Jabatan (sesuai SANITARIAN TERAMPIL


formasi)

20
A. PROFIL LEMBAGA

A Nama Satuan Kerja UPTD Puskesmas Way Sulan


Mewujudkan masyarakat Way Sulan yang sehat
Visi Satuan Kerja
dan mandiri untuk hidup sehat

Misi UPTD Puskesmas Way Sulan sebagai


C Misi Satuan Kerja
berikut:
a. Pelayanan sesuai standar, berkualitas,
terjangkau, tepat waktu, dan tepat guna
b. Mendorong kemandirian masyarakat untuk
hidup sehat melalui kegiatan promotif dan
preventif
c. Memelihara dan meningkatkan kesehatan
individu, keluarga, dan masyarakat beserta
lingkungannya
D Struktur Organisasi pada (terlampir)
Satuan Kerja
E Tugas Satuan Kerja Sebagai pusat pembangunan kesehatan
masyarakat serta memberikan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Way Sulan.
1. Melakukan koordinasi kerja dengan unit kerja
F TugasUnit/Atasan
lainnya dilingkungan bidang bina pencegahan
Langsung/Mentor
dan pengendalian penyakit dalam rangka
penyusunan program dan rencana kerja seksi
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular dan ksehatan jiwa untuk dijadikan
pedoman
2. Menginventarisasi permasalahan-
permasalahan yang berhubungan dengan
bidang tugas seksi pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular dan
ksehatan jiwa dan menyusun bahan untuk
pemecahan masalahnya
3. Menyiapkan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan operasional program
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular serta kesehatan jiwa sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas

21
4. Menyusun program dan rencana kerja seksi
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular serta kesehatan jiwa berdasarkan
program kerja bidang pencegahan dan
pengendalian penyakit sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas
5. Merencanakan pelaksanaan kegiatan
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular serta kesehatan jiwa
6. Melaksanakan bimbingan dan pembinaan
tentang kegiatan pandu PTM, Posbindu,
prilaku cerdik dan kawasan tanpa rokok serta
kesehatan jiwa
7. Melakukan koordinasi program pencegahan
dan pengendalian penyakit tidak menular dan
kesehatan jiwa dengan program seksi terkait
8. Menyusun konsep tentang rencana
kebutuhan sarana dan operasional kegiatan
pencegahan pengendalian penyakit tidak
menular serta kesehatan jiwa
9. Melaksanakan tugas kedinasan lainya yang
diberikan oleh atasan.
G Rincian Tugas dan Tugas Pokok dan Fungsi:
Fungsi dan atau Tugas Fungsi pokok :
Tambahan, dan atau a. Melakukan pengkajian keperawatan dasar
Kegiatan Inisiatif Sendiri pada individu;
dengan Persetujuan b. Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
Atasan pada individu dalam rangka melakukan upaya
promotif;
c. Membuat media untuk peningkatan perilaku
hidup bersih dan sehat pada individu dalam
rangka melakukan upaya promotif;
d. Memfasilitasi penggunaan alat-alat
pengamanan atau pelindung fisik pada pasien
untuk mencegah risiko cedera pada individu
dalam rangka upaya preventif;
e. Memantau perkembangan pasien sesuai
dengan kondisinya (melakukan pemeriksaan
fisik, mengamati keadaan pasien) pada
individu dalam rangka upaya preventif;
f. Memfasilitasi penggunaan pelindung diri pada
kelompok dalam rangka melakukan upaya

22
preventif;
g. Melakukan komunikasi terapeutik dalam
pemberian asuhan keperawatan
h. Memfasilitasi suasana lingkungan yang
tenang dan aman
i. Melakukan dokumentasi pelaksanaan
tindakan keperawatan
j. melaksanakan penanggulangan wabah/
penyakit tertentu
Tugas Tambahan:
Melakukan tugas lain selain Tupoksi sesuai
perintah atasan

B. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DALAM PELAKSANAAN TUGAS

SKOR
NO IDENTIFIKASI ISU TOTAL RK
U S G
1 Kurang optimalnya penggunan APD pada 5 4 3 12 3
petani penyemprot sawah
2 Pengetahuan masyarakat mengenai 5 4 4 13 2
lingkungan rumah sehat pada penderita TB
(Tubercolosis)
3 Kurang optimalnya pengetahuan masyarakat 4 2 3 9 4
mengenai sanitasi dasar di sarana tempat-
tempat umum seperti masjid dan pasar
4 Kurang pengetahuan masyarakat mengenai 4 5 5 14 1
sanitasi dasar yang terdapat pada lingkungan
rumah

Tabel 1

Kriteria Penetapan skala Likert yaitu:

URGENCY SERIOUSNESS GROWTH


5 : Sangat Mendesak 5: Akibat yang ditimbulkan sangat 5 :Sangat berkembang

23
4: Mendesak serius 4 : Berkembang
3: Cukup mendesak 4: Akibat yang ditimbulkan serius 3 : Cukup berkembang
2: Kurang mendesak 3: Akibat yang ditimbulkan cukup 2 :Kurang berkembang
1: Tidak mendesak serius 1 : Tidak berkembang
2: Akibat yang ditimbulkan kurang
serius
1: Akibat yang ditimbulkan tidak
Serius

C. RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI SESUAI NILAI-NILAI DASAR PNS


NILAI DASAR YANG AKAN DIAKTUALISASIKAN
N KEGIATAN YANG AKAN DALAM KEGIATAN: AKUNTABILITAS,
O DILAKUKAN NASIONALISME, ETIKA PUBLIK, KOMITMEN MUTU,
ANTI KORUPSI
1. Akuntabilitas
Pembuatan dan
perencanaan program Pembuatan dan perencanaan program edukasi sanitasi
edukasi sanitasi dasar pada dasar lingkungan akan dibuat dengan rasa penuh
lingkungan tanggung jawab dan transparan kepada mentor.
Nasionalisme
Pembuatan dan perencanaan akan dilakukan secara
musyawarah dengan berkoordinasi dengan mentor.
Etika public
Saya akan berkomunikasi dan bersikap sopan saat
melakukan diskusi Bersama mentor mengenai Pembuatan
dan perencanaan edukasi
Komitmen Mutu
Saya akan bersikap tegas serta tepat waktu sehingga
mentor dapat memotivasi dan membantu dalam
pembuatanperencanaan aktualisasi
Anti Korupsi
Saya akan berkoordinasi dalam pembuatan dan
perencanaan program edukasi dengan mentor tanpa
melakukan gratifikasi dan suap
2 Membuat materi dan media Akuntabilitas
yang akan digunakan

24
sebagai bahan edukasi Tanggung Jawab dan Transparasi Kegiatan pembuatan
kepada masyarakat materi dan media akan saya lakukan dengan penuh
mengenai sanitasi dasar tanggung jawab dan transparan bersama mentor.
pada lingkungan rumah
Nasionalisme
Kegiatan pembuatan materi dan media dilakukan dengan
musyawarah, saling menghormati pendapat bersama
mentor guna mendapatkan materi yang akan disampaikan
kepada masyarakat namun tetap tercapainya tujuan.
Etika publik
Komunikasi dan Kerjasama
Melaksanakan kegiatan pembuatan materi dan media
menggunakan kalimat yang dapat dimengerti dan sopan
serta tegas.
Komitmen Mutu
Kegiatan pembuatan materi dan media terhadap
masyarakat dilakukan secara lugas dan tegas.
Anti Korupsi
Pembuatan materi dan media akan disampaikan dengan
program edukasi kepada masyarakat tanpa melakukan
aktifitas grativikasi dan suap.
3 Akuntabilitas
Perencanaan dan
Pelaksanaan satuan acara Perencanaan dan pelaksanaan Satuan Acara Penyuluhan
penyuluhan (SAP) berguna (SAP) akan dilakukan secara bertanggung jawab dan
sebagai bahan edukasi transparan dengan mentor, masyarakat serta kader
kepada masyarakat kesehatan lingkungan pada masing-masing desa dan
aparatur desa.

Nasionalisme
Perencanaan dan pelaksanaan Satuan Acara Penyuluhan
(SAP) akan dilakukan secara musyawarah kepada
masyarakat.
Etika publik

25
Perencanaan dan pelaksanaan Satuan Acara Penyuluhan
(SAP) akan dilakukan dengan sikap yang ramah, sopan,
Komitmen Mutu
Perencanaan dan pelaksanaan Satuan Acara Penyuluhan
(SAP) akan Memberikan pengetahuan mengajak
masyarakat untuk berkomitmen melakukan perubahan
dengan tegas, lugas namun tetap sopan.
Anti Korupsi
Tidak memberikan suap dan gratifikasi apapun kepada
masyarakat
4 Membuat infosmos Akuntabilitas
(Informasi melalui media
social Facebook) sebagai Bertanggung jawab membuat group media social
bahan edukasi tambahan Facebook yang beranggotakan masyarakat yang masih
pengetahuan masyarakat sulit untuk diajak melakukan perubahan perilaku secara
mengenai sanitasi dasar transparan.
lingkungan rumah Nasionalisme
Berkoordinasi bersama kader kesling untuk mengajak
masyarakat ikut serta dalam infosmos tersebut yang
berguna sebagai tempat untuk memberikan edukasi
kepada masyarakat secara musyawarah.
Etika public
Dengan adanya infosmos melalui Facebook komunikasi
dan kerjasama dapat terjalin jelas dan pasti untuk
Bersama-sama belajar mengubah perilaku masyarakat.
Komitmen Mutu
Saya akan bersikap professional tanpa membeda-
bedakan golongan, ras, suku, secara tegas dan ramah
agar tercapainya tujuan.

Anti Korupsi
Dengan adanya infosmos secara tidak langsung materi
edukasi yang akan disampaikan kepada masyarakat lebih
bisa menekankan tanpa adanya tindak gratifikasi dan

26
suap-menyuap.
5. Evaluasi Keberhasilan dari Akuntabilitas
edukasi secara langsung
maupun edukasi yang Saya akan bertanggung jawab membuat soal evaluasi
dilakukan secara infosmos kepada masyarakat dan transparan kepada mentor untuk
keberlangsungannya acara tersebut.
Nasionalisme
Berkoordinasi bersama kader kesling, aparatur desa dan
mentor untuk memberikan di akhir acara evaluasi
keberhasilan dari materi-materi yang telah disampaikan.
Etika public
Dengan adanya evaluasi keberhasilan kita bias
mengetahui sebatas mana masyarakat dapat mengerti
dari apa yang disampaikan pada saat edukasi sehingga
diharapkan masyarakat dapat mengubah perilaku
kesehariannya.
Komitmen Mutu
Saya akan bersikap professional tanpa membeda-
bedakan golongan, ras, suku, maupun hubungan
kekeluargaan terhadap siapapun pada saat
dilangsungkannya evaluasi keberhasilan secara tegas dan
ramah agar tercapainya tujuan.
Anti Korupsi
Kegiatan evaluasi keberhasilan dilakukan tanpa adanya
gratifikasi dan suap-menyuap.

27
28
A. Matrix Rancangan Aktualisasi
Form 1.b Rancangan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai Dasar Kontribusi Penguatan Nilai-
kegiatan Terhadap Visi- nilai Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. a) Berko Output Akuntabilitas Kegiatan ini
Pembuatan dan Kegiatan ini
ordinasi dengan kegiatan: dilakukan sejalan
perencanaan Saya akan dilakukan dengan
mentor a) Dokumentasi dengan Visi
program melakukan menjunjung tinggi
b) Memb b) Hardcopy Puskesmas Way
edukasi sanitasi pembuatan dan tata nilai
uat rencana Perencanaan Sulan, yaitu :
dasar pada perencanaan Puskesmas Way
kegiatan program Mewujudkan
lingkungan program edukasi Sulan, yaitu
c) Meren edukasi masyarakat Way
rumah sanitasi dasar Bekerjasama
canakan program Sulan yang sehat
lingkungan akan dengan ikhlas dan
edukasisanitasid dan mandiri untuk
dibuat dengan bangga dengan
asar pada hidup sehat
rasa penuh menerapkan 5 S:
lingkunganrumah
tanggung jawab Senyum, Salam,
denganberkoordi Serta mempunyai Sapa, Santun,
nasi Bersama dan transparan keterkaitan dengan Semangat
mentor kepada mentor. misi Puskesmas
Nasionalisme yaitu Memelihara
dan meningkatkan
Saya akan kesehatan
melakukan individu, keluarga
pembuatan dan dan masyarakat
perencanaan akan beserta
dilakukan secara lingkungannya.
musyawarah dan

29
berkoordinasi
dengan mentor.
Etika public
Saya akan
Berkomunikasi dan
bersikap sopan
saat melakukan
diskusi Bersama
mentor mengenai
Pembuatan dan
perencanaan
edukasi
Komitmen Mutu
Saya akan
bersikap tegas
serta tepat waktu
sehingga mentor
dapat memotivasi
dan membantu
dalam pembuatan
perencanaan
aktualisasi
Anti Korupsi
Saya akan
berkoordinasi
dalam pembuatan

30
dan perencanaan
program edukasi
dengan mentor
tanpa melakukan
gratifikasi dan
suap
2. Membuat materi a) Membuat materi Output Akuntabilitas Kegiatan iniKegiatan ini
dan media yang dan media yang kegiatan: dilakukan sejalan
Saya akan dilakukan dengan
akan digunakan berguna sebagai a) Materi dan dengan Visi
melakukan menjunjung tinggi
sebagai bahan bahan edukasi media edukasi Puskesmas Way
Kegiatan tata nilai
edukasi kepada kepada b) Dokumentasi Sulan, yaitu :
pembuatan materi Puskesmas Way
masyarakat masyarakat Foto Mewujudkan
dan media akan Sulan, yaitu
mengenai b) Melaporkan masyarakat Way
saya lakukan Bekerjasama
sanitasi sadar kembali hasil Sulan yang sehat
dengan penuh dengan ikhlas dan
pada lingkungan materi dan media dan mandiri untuk
tanggung jawab bangga dengan
rumah yang telah dibuat hidup sehat
dan transparan menerapkan 5 S:
kepada mentor
bersama mentor. Senyum, Salam,
c) Menyampaikan Serta mempunyai Sapa, Santun,
materi dan media Nasionalisme keterkaitan dengan Semangat
kepada misi Puskesmas
masyarakat Saya akan yaitu Memelihara
melakukan dan meningkatkan
Kegiatan kesehatan
pembuatan materi individu, keluarga
dan media dan masyarakat
dilakukan dengan beserta
musyawarah, lingkungannya.
saling
menghormati

31
pendapat bersama
mentor guna
mendapatkan
materi yang akan
disampaikan
kepada
masyarakat namun
tetap tercapainya
tujuan.
Etika publik
Saya akan
melakukan
Membuat materi
dan media dengan
kalimat yang dapat
dimengerti dan
sopan serta tegas.
Komitmen Mutu
Saya akan
melakukan
Kegiatan materi
dan media
terhadap
masyarakat
dilakukan secara
lugas dan tegas.

32
Anti Korupsi
Saya akan
melakukan
pembuatan materi
dan media akan
disampaikan
dengan program
edukasi kepada
masyarakat tanpa
melakukan aktifitas
grativikasi dan
suap.
3. Pembuatandan a) Membuatan dan Output Akuntabilitas Kegiatan iniKegiatan ini
Pelaksanaan pelaksanaan kegiatan: dilakukan sejalan
Saya akan dilakukan dengan
satuan acara acara SAP akan a) materi dengan Visi
melakukan menjunjung tinggi
penyuluhan dihadiri secara b) daftar hadir Puskesmas Way
Perencanaan dan tata nilai
(SAP) berguna random di setiap peserta Sulan, yaitu :
pelaksanaan Puskesmas Way
sebagai bahan desa c) dokumentasi Mewujudkan
Satuan Acara Sulan, yaitu
edukasi kepada b) Melakukan kegiatan masyarakat Way
Penyuluhan (SAP) Bekerjasama
masyarakat edukasi kepada Sulan yang sehat
akan dilakukan dengan ikhlas dan
masyarakat guna dan mandiri untuk
secara bangga dengan
merubah perilaku hidup sehat
bertanggung jawab menerapkan 5 S:
keseharian
dan transparan Senyum, Salam,
masyarakat. Serta mempunyai Sapa,
dengan mentor, Santun,
keterkaitan dengan Semangat
masyarakat serta misi Puskesmas
kader kesehatan yaitu Mendorong
lingkungan pada kemandirian
masing-masing

33
desa dan aparatur masyarakat untuk
desa. hidup sehat
melalui kegiatan
Nasionalisme promotif dan
Saya akan preventif,
melakukan Memelihara dan
Perencanaan dan meningkatkan
pelaksanaan kesehatan
Satuan Acara individu, keluarga,
Penyuluhan (SAP) dan masyarakat
akan dilakukan beserta
secara lingkungannya
musyawarah .
kepada
masyarakat.
Etika publik
Saya akan
melakukan
Perencanaan dan
pelaksanaan
Satuan Acara
Penyuluhan (SAP)
akan dilakukan
dengan sikap yang
ramah, sopan,
Komitmen Mutu

34
Saya akan
melakukan
Perencanaan dan
pelaksanaan
Satuan Acara
Penyuluhan (SAP)
akan Memberikan
pengetahuan
mengajak
masyarakat untuk
berkomitmen
melakukan
perubahan dengan
tegas, lugas
namun tetap
sopan.
Anti Korupsi
Saya Tidak akan
memberikan suap
dan gratifikasi
apapun kepada
masyarakat

35
4. Membuat a) Membuat group Output Akuntabilitas Kegiatan ini
Kegiatan ini
infosmos yang dinamakan kegiatan: dilakukan sejalan
Saya akan dilakukan dengan
(Informasi semangat sehat a) Dokumentasi dengan Visi
melakukan menjunjung tinggi
melalui media b) Mendata Foto screnshoot Puskesmas Way
Bertanggung tata nilai
social Facebook masyarakat agar percakapan Sulan, yaitu :
jawab membuat Puskesmas Way
) sebagai bahan bias masuk di media sosial Mewujudkan
group media social Sulan, yaitu
edukasi dalam group masyarakat Way
Facebook yang Bekerjasama
tambahan tersebut Sulan yang sehat
beranggotakan dengan ikhlas dan
pengetahuan c) Mengedukasi dan mandiri untuk
masyarakat yang bangga dengan
masyarakat masyarakat hidup sehat
masih sulit untuk menerapkan 5 S:
mengenai secara lebih
diajak melakukan Senyum, Salam,
sanitasi dasar menekan Serta mempunyai Sapa, Santun,
lingkungan sehingga perubahan keterkaitan dengan Semangat
rumah masyarakat mau perilaku secara misi Puskesmas
merubah transparan. yaitu Mendorong
perilakunya Nasionalisme kemandirian
masyarakat untuk
Saya akan hidup sehat
melakukan melalui kegiatan
Berkoordinasi promotif dan
bersama kader preventif
kesling untuk
mengajak
masyarakatikut
serta dalam
infosmos tersebut
yang berguna
sebagai tempat
untuk memberikan
edukasi kepada

36
masyarakat secara
musyawarah.
Etika public
Saya akan
melakukan
Dengan adanya
infosmos melalui
Facebook
komunikasi dan
kerja sama dapat
terjalin jelas dan
pasti untuk
Bersama-sama
belajar mengubah
perilaku
masyarakat.
Komitmen Mutu
Saya akan
bersikap
professional tanpa
membeda-
bedakan golongan,
ras, suku, secara
tegas dan ramah
agar tercapainya
tujuan.

37
Anti Korupsi
Saya akan
melakukan
Dengan adanya
infosmos secara
tidak langsung
materi edukasi
yang akan
disampaikan
kepada
masyarakat lebih
bisa menekankan
tanpa adanya
tindak gratifikasi
dan suap-
menyuap.
5 Evaluasi a) Membuat soal Output Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
Keberhasilan evaluasi kegiatan: dilakukan sejalan
Saya akan dilakukan dengan
dari edukasi b) Memberikan a) Dokumentasi dengan Visi menjunjung tinggi
waktu 30 menit kegiatan melakukan Puskesmas Way tata nilai
untuk menjawab b) Hasil penilaian Bertanggung Sulan, yaitu : Puskesmas Way
soal evaluasi evaluasi jawab membuat Mewujudkan Sulan, yaitu
keberhasilan masyarakat group media social masyarakat Way Bekerjasama
c) Materi Sulan yang sehat
whatsapp yang dengan ikhlas dan
evaluasi dan mandiri untuk
beranggotakan bangga dengan
hidup sehat
masyarakat yang menerapkan 5 S:
Senyum, Salam,
masih sulit untuk

38
diajak melakukan Serta mempunyai Sapa, Santun,
perubahan keterkaitan dengan Semangat
perilaku secara misi Puskesmas
yaitu Mendorong
transparan.
kemandirian
Nasionalisme masyarakat untuk
hidup sehat
Saya akan melalui kegiatan
melakukan promotif dan
Berkoordinasi preventif
bersama kader
kesling, aparatur
desa dan mentor
untuk memberikan
di akhir acara
evaluasi
keberhasilan dari
materi-materi yang
telah disampaikan.

Etika public
Saya akan
melakukan
Dengan adanya
evaluasi
keberhasilan kita
bias mengetahui

39
sebatas mana
masyarakat dapat
mengerti dari apa
yang disampaikan
pada saat edukasi
sehingga
diharapkan
masyarakat dapat
mengubah perilaku
kesehariannya.

Komitmen Mutu
Saya akan
bersikap
professional tanpa
membeda-
bedakan golongan,
ras, suku terhadap
siapapun pada
saat
dilangsungkannya
evaluasi
keberhasilan
secara tegas dan
ramah agar

40
tercapainya tujuan.

Anti Korupsi
Saya akan
melakukan
Kegiatan tanpa
adanya gratifikasi
dan suap-
menyuap.

41
B. Jadwal Kegiatan Table Jadwal Kegiatan

Juli Agustus

No. Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pembuatan dan perencanaan program edukasi sanitasi dasar pada


lingkungan

2. Membuat materi dan media yang akan digunakan sebagai bahan


edukasi kepada masyarakat mengenai sanitasi dasar pada lingkungan
rumah

3. Perencanaan dan Pelaksanaan satuan acara penyuluhan (SAP)


berguna sebagai bahan edukasi kepada masyarakat

4. Membuat infosmos (Informasi melalui media social Facebook ) sebagai


bahan edukasi tambahan pengetahuan masyarakat mengenai sanitasi
dasar lingkungan rumah

5. Evaluasi Keberhasilan dari edukasi secara langsung maupun edukasi


yang dilakukan secara infosmos

42
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Habituasi di tempat kerja akan dilaksanakan untuk mengaktualisasikan


nilai-nilai dasar ASN yang termuat dalam ANEKA, serta menerapkan peran
dan kedudukan ASN dalam NKRI seperti manajemen ASN, Whole of
Government, dan Pelayanan Publik di UPTD Puskesmas Way Sulan,
Kecamatan Way Sulan Kabupaten Lampung Selatan. Selain itu, aktualisai
dibuat untuk menerapkan solusi atas isu mengenai sosialisasi kesehatan
kepada keluarga dan kesehatan lingkungan

Aktualisasi akan dilaksanakan pada tanggal 04 Juli 2019 sampai


dengan 07 September 2019 di UPTD Puskesmas Way Sulan, Kecamatan
Way Sulan Kabupaten Lampung Selatan. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi
sesuai rancangan yang termuat dalam laporan ini, dibutuhkan dukungan dari
mentor, coach, maupun rekan sejawat. Dukungan yang diharapkan penulis
terutama adalah dukungan secara moril serta saran yang membangun dalam
upaya pelaksanaan aktualisasi nantinya.

43
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon


PNS: Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon


PNS: Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon


PNS: Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon


PNS: Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara

Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon


PNS: Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon


PNS: Whole of Government. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara

Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon


PNS: Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara

Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon


PNS: Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara

Wulandari D & Erawati. (2016). Buku Ajar Keperawatan Anak.


Yogyakarta : Pustaka Ajar
44

Anda mungkin juga menyukai