Anda di halaman 1dari 74

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN I


PROFESI SANITARIAN TERAMPIL

OPTIMALISASI PELAYANAN KONSELING DI UNIT PELKSANAN


TEKNIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KURAU

OLEH:
BAITUL ASKAH, A.Md.KL
NIP. 19960609 201903 2 009
NDH.08

POLA FASILITAS ANTARA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN


TANAH LAUT DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
TAHUN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : OPTIMALISASI PELAYANAN KONSELING PADA


UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN
MASYARAKAT KURAU
PENULIS : BAITUL ASKAH, A.Md.KL
UNIT KERJA : UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN
MASYARAKAT KURAU

Telah disetujui oleh Mentor dan Coach untuk diseminarkan


Pada hari Selasa tanggal 30 April 2019
Di Balai Loka Bina Praja Kabupaten Tanah Laut

Pelaihari, 29 April 2019

Mengetahui dan menyetujui

Coach Mentor

SUMADI, S.T., M.Pd KURDIANSYAH, AMK


NIP. 19640123 198603 1 003 NIP. 19660314 198703 1 006

ii
JUDUL : OPTIMALISASI PELAYANAN KONSELING PADA
UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN
MASYARAKAT KURAU
PENULIS : BAITUL ASKAH, A.Md.KL
UNIT KERJA : UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN
MASYARAKAT KURAU

Telah disetujui oleh Mentor dan Coach untuk diseminarkan


Pada hari Selasa tanggal 30 April 2019
Di Balai Loka Bina Praja Kabupaten Tanah Laut

Pelaihari, 29 April 2019

Mengetahui dan menyetujui

Coach Mentor

SUMADI, S.T., M.Pd KURDIANSYAH, AMK


NIP. 19640123 198603 1 003 NIP. 19660314 198703 1 006

Penguji

iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur Kepada Allah SWT
Tuhan semesta alam karna atas rahmat, taufik beserta hidayah-nya lah,
Penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal Aktualisasi yang berjudul
“Optimalisasi Pelayanan Konseling Pusat Kesehatan Masyarakat Kurau”.
Rancangan Aktualisasi ini dibuat sebagai salah satu syarat akhir kelulusan
pelatihan dasar CPNS.
Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
Golongan II Angkatan I Tahun 2019 merupakan pola kemitraan BPSDM
Provinsi Kalimantan Selatan dengan BKPSDM Kabupaten Tanah Laut.
Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan Rancangan Aktualisasi ini
tidak terlepas dari bimbingan, pengarahan serta bantuan dari berbagai
pihak, baik berupa pikiran, motivasi, materi, doa maupun tenaga. Dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak SUMADI, S.T., M.Pd Selaku coach yang membimbing penulis
dalam penyelesaian rancangan aktualisasi ini
2. Bapak KURDIANSYAH, AMK selaku mentor yang membimbing
penulis dalam penyelesaian rancangan aktualisasi ini
3. Bapak/ Ibu Widyaiswara, fasilitator, pengelola dan staf di BPSDMD
Provinsi Kalimantan Selatan yang telah merancang dan
menyampaikan materi yang dapat menjadi inspirasi.
4. Seluruh Panitia penyelenggara dan pengasuh Pendidikan dan
Pelatihan Dasar Golongan II angkatan I.
5. Kedua orang tua dan keluarga tercinta yang selalu memberikan segala
bentuk dukungan kepada penulis.
6. Rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan I
Tahun 2019 yang telah mendukung dan berjuang bersama dalam
penyelesaian Rancangan Aktualisasi ini.
7. Rekan kerja di Puskesmas Kurau.

iv
Penulis menyadari bahwa Rancangan Aktualisasi ini masih jauh
dari kesempurnaan, Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun untuk kesempurnaan Rancangan Aktualisasi
ini. Semoga Rancangan Aktualisasi ini dapat mengarahkan penulis untuk
bekerja secara efektif dan efisien guna mencapai hasil dan tujuan yang
sesuai dengan target dan mutu yang diharapkan serta dapat bermanfaat
bagi semua.

Pelaihari, April 2019

Penulis

v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................iii
KATA PENGANTAR..................................................................................................iv
DAFTAR ISI................................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.......................................................................................................vii
BAB I............................................................................................................................2
PENDAHULUAN........................................................................................................2
A. Latar Belakang................................................................................................2

B. Tujuan..............................................................................................................3

C. Isu Strategis....................................................................................................4

A. Ruang Lingkup................................................................................................7

BAB II...........................................................................................................................8
GAMBARAN KEADAAN............................................................................................8
A. Gambaran Umum Puskesmas Kurau..........................................................8

Secara astronomis terletak pada :.......................................................................8

B. Visi, Misi, Moto dan Tata Nilai Puskesmas Kurau......................................9

C. Tugas Pokok dan Fungsi Pranata Laboratorium Kesehatan..................11

D. Sasaran Kinerja Pegawai............................................................................12

BAB III........................................................................................................................14
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR.......................................................14
A. Landasan Teori.............................................................................................14

B. Rancangan Aktualisasi................................................................................25

BAB IV.......................................................................................................................33
CAPAIAN AKTUALISASI........................................................................................33
A. Deskripsi Pelaksanaan dan Hasil Aktualisasi...........................................33

B. ANALISIS DAMPAK KEGIATAN AKTUALISASI......................................42

BAB V........................................................................................................................48
PENUTUP.................................................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................49

vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Analisis Kualitas Isu dengan Metode AKPL
Tabel 2. Analisis Isu Prioritas dengan Metode USG
Tabel 3. Rincian Kegiatan
Tabel 4. Luas Daerah menurut Desa Kecamatan Kurau 2018
Tabel 5. Identifikasi ISU
Tabel 6. Kegiatan Aktualisasi

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang No.5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara disebutkan bahwa Aparatur Sipil Negara atau yang biasanya
disingkat ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja
pada instansi pemerintah. Tugas Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah
melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas, serta mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam UU No.5 Tahun 2014 dinyatakan bahwa ASN yang umum
disebut sebagai birokrat bukan sekadar merujuk kepada jenis
pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik.
Pada saat ini sudah bukan rahasia umum bahwa sebagian masyarakat
menilai kualitas pelayanan publik dari ASN kurang memuaskan,
pelayanannya berbelit-belit, prosedurnya kurang jelas, dan tak jarang
terkesan dipersulit. Hal itulah yang memunculkan citra negatif dari
masyarakat terhadap ASN. Kinerja ASN saat ini masih banyak
kekurangan dalam hal melayani masyarakat. Banyak ASN yang dalam
menjalankan tugasnya kurang disiplin, kurang bertanggung jawab
dengan pekerjaannya, lebih mementingkan kepentingan pribadi
dibanding kepentingan masyarakat dan tak jarang yang terjerumus
dalam kasus korupsi.
Oleh karena itu, pemerintah berusaha membentuk ASN yang
lebih berkualitas, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan
mengadakan Pelatihan Dasar untuk Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) dengan pola yang baru. ASN diharapkan dapat memiliki
komitmen terhadap nilai-nilai dasar yang terdiri atas: Akuntabilitas,

1
2

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi


(ANEKA). Selain itu juga diberikan materi Kedudukan dan Peran ASN
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui
pembelajaran Pelatihan Whole of Government, Manajemen ASN, dan
Pelayanan Publik.
Setelah mempelajari kelima nilai dasar serta kedudukan dan
peran ASN dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, ASN dituntut
untuk menerapkan nilai-nilai dasar tersebut sebagai prinsip yang
menjadi landasan dalam menjalankan profesi sebagai ASN. Agar
aktualisasi nilai-nilai dasar ASN dapat dilaksanakan dengan baik,
maka peserta pelatihan dasar perlu membuat laporan aktualisasi yang
memuat kegiatan-kegiatan yang mengandung nilai dasar ANEKA
untuk kemudian diaktualisasikan di tempat tugas masing-masing.
Menurut peraturan menteri kesehatan No 13 Tahun 2015 tentang
penyelenggaran pelayanan kesehatan lingkungan tugas dan tanggung
jawab tentang pelayanan konseling, konseling adalah hubungan
komunikasi antara tenaga kesehatan lingkungan dengan pasien yang
bertujuan untuk mengenali dan memecahkan maslah kesehatan
lingungan yang di hadapi. Pelayanan konseling adalah proses
pelayanan kesehatan lingkungan dari puskesmas
Selama ini pelayanana konseling kurang optimal . hal ini
disebabkan kaena terbatasnya ruangan dan belum optimalnya
pelayanan yang di berikan. Dengan mempertimbangkan hal tersebut,
maka saya membuat Laporan Aktualisasi dengan menerapkan nilai
dasar ANEKA upaya Optimalisasi Pelayanan Konseling di UPT
Puskesmas Kurau.

B. Tujuan
Terdapat beberapa tujuan dilaksanakannya kegiatan aktualisasi
di UPT Puskesmas kurau :
1. Merealisasikan nilai-nilai dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) sebagai nilai-nilai
3

dasar Aparatur Sipil Negara dan menjabarkan Peran Aparatur Sipil


Negara dalam NKRI ke dalam beberapa kegiatan yang akan
dilaksanakan untuk menjadi solusi dari isu strategis yang diangkat.
2. Meningkatkan pelayanan konseling di UPT Puskesmas kurau yang
kemudian akan dikaitkan dengan nilai-nilai ANEKA

C. Isu Strategis
Proses pemilihan isu prioritas akan dilakukan dengan
menggunakan 2 jenis parameter yaitu dengan uji AKPL yang
didalamnya terdapat indikator: Aktual, Khalayak, Problematik, dan
Layak dan melakukan Uji USG dengan indikator: Urgency,
Seriousness, dan Growth. Kedua parameter tersebut kemudian
dikombinasikan dengan Skala Likert (dengan nilai 1-5) untuk
memberikan makna pada setiap skala yang diberikan untuk
masing-masing indikator. Adapun prosedur pelaksanaan uji AKPL
yang dilakukan oleh penulis dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 1. 1. Kriteria Penetapan Uji AKPL dengan Skala Likert

Metode AKPL Skala Indikator

(1) (2) (3)


1 Belum pernah terjadi
2 Jarang terjadi
Aktual 3 Cukup sering terjadi
4 Sering terjadi
5 Sangat sering terjadi
1 Tidak melibatkan banyak sumber daya manusia
2 Jarang melibatkan sumber daya manusia
Kekhalayakan 3 Cukup banyak melibatkan sumber daya manusia
4 Banyak melibatkan sumber daya manusia
5 Sangat banyak melibatkan sumber daya manusia
4

1 Pengaruh yang ditimbulkan sangat kecil


Problematik
2 Pengaruh yang ditimbulkan kurang besar
3 Pengaruh yang ditimbulkan cukup besar
4 Pengaruh yang ditimbulkan besar
5 Pengaruh yang ditimbulkan sangat besar
1 Tidak sesuai dengan tupoksi
2 Kurang sesuai dengan tupoksi
Kelayakan 3 Cukup sesuai dengan tupoksi
4 Sesuai dengan tupoksi
5 Sangat sesuai dengan tupoksi

Dengan berpedoman pada rubrik Uji AKPL di atas, penulis telah


melakukan seleksi terhadap 5 isu aktual dengan uji AKPL. Hasilnya
adalah terpilihnya 3 isu aktual yang mempunyai jumlah nilai tertinggi
dari penjumlahan setiap indikatornya. Ketiga isu inilah yang selanjutnya
akan diuji dengan uji USG untuk mendapatkan satu isu prioritas. Hasil
dari uji AKPL yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

Tabel 1. 2. Analisis Kualitas Isu dengan


Metode AKPL
NO. ISU A K P L JUMLAH RANKING
Belum optimalnya pelayanan
konseling di upt puskesmas 5 4 5 5 19 1
1
kurau
Belum optimalnya
pengelolaan sampah di 5 4 5 5 14 2
2 upt puskesmas kurau
Belum optimalnya sanitasi
temoat tempat umum di 3 5 1 3 12 3
3 puskesmas kurau
5

Belum optimalanya jamban


keluarga di upt puskes 1 2 3 2 8 4
4

Belum optimalnya
pemeriksaan makanan
2 1 2 1 6 5
jajanan di wilayah kerja upt
5
puskesmas kurau
Pemasyarakatan (WBP)

Dengan berpedoman pada rubrik Uji AKPL di atas, penulis


telah melakukan seleksi terhadap 5 isu aktual dengan uji AKPL.
Hasilnya adalah terpilihnya 3 isu aktual yang mempunyai jumlah nilai
tertinggi dari penjumlahan setiap indikatornya. Ketiga isu inilah yang
selanjutnya akan diuji dengan uji USG untuk mendapatkan satu isu
prioritas. Hasil dari uji AKPL yang telah dilakukan adalah sebagai
berikut:

Tabel 1.3. Analisis Isu Prioritas dengan Metode


USG
NO ISU U S G JUMLAH RANGKING

Belum optimalnya pelayanan


5 5 5 15 1
konseling di upt puskesmas kurau
1
Belum optimalnya
pengelolaan sampah di upt 4 4 4 5 2
2 puskesmas kurau

Belum optimalnya sanitasi


temoat tempat umum di 4 4 3 11 3
3
puskesmas kurau
3

D. RUANG LINGKUP
6

Ruang lingkup Rancangan kegiatan aktualisasi di laksanakan


diLembaga Pemasyarakatan Perempuan Klas II A Martapura, meliputi
pekerjaan yang dilakukan oleh Penjaga Tahanan yang menerapkan
nilai-nilai ANEKA sebagai ASN.
Adapun rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada aktualisasi
dalam pemecahan masalah yakni:
Tabel 1.4. Kegiatan pemecahan isu
No Nama Kegiatan Sumber
(1) (2) (3)
1 Melaksanakan klinik sanitasi SKP
2 Menyiapkan bahan konseling
3 Menerima pasien konseling SKP
4 Identifikasi prilaku SKP
5 Memberikan pelayanan konseling SKP
6 Meningkatkan Sumber Daya Manusia Penugasan
7 Media informasi SKP
8 Membuat Laporan SKP
BAB II
GAMBARAN KEADAAN

A. GAMBARAN UMUM
1. KEADAAN GEOGRAFI

Puskesmas Kurau terletak di Kecamatan Kurau Kabupaten


Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Puskesmas Kurau terletak 96-
o
02’5,66’ UTM 50 meter di atas permukaan laut. Luas wilayah kerja
Puskesmas Kurau + 28 Km2 dengan jumlah penduduknya 3.817
jiwa.
Wilayah kerja Puskesmas Kurau terdiri dari 3 desa. Puskesmas
Kurau dapat ditempuh dengan kendaraan roda 2 maupun roda 4.
Jarak dari Ibukota Kabupaten Pelaihari kurang lebih 41 Km dan
jarak dari Ibukota Banjarmasin kurang lebih 40 Km. Sebagian besar
masyarakat bekerja sebagai petani dan nelayan. Pekerjaan
penduduk lainnya adalah sebagai peternak, pedagang dan pegawai
negeri.
Daerah di wilayah kerja Puskesmas Kurau merupakan
dataran rendah dan banyak diliputi daerah rawa. Adapun Batas
wilayah kerja Puskesmas Kurau antara lain :
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Bumi
Makmur
 Sebelah Selatan Berbatasan dengan Puskesmas Padang
Luas Kecamatan Kurau dan Kecamatan Takisung
Kabupaten Tanah Laut.
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bati-bati
Kabupaten Tanah Laut.
 Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Jawa

7
8

Peta Wilayah Kerja Puskesmas Kurau



9

a. Keadaan Demografi
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kurau 3.817 Jiwa.
Data penduduk dapat dilihat pada tabel.

Tabel 2.1
Data Penduduk di Wilayah Puskesmas Kurau

PENDUDUK
NO DESA
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 KURAU 1133 1175 2308
2 HANDIL NEGARA 341 310 651
3 KALI BESAR 413 444 858
JUMLAH 1887 1929 3816
Tahun 2018

Jarak dari Desa ke Puskesmas Kurau dapat dilihat dari tabel di bawah ini :
Tabel 2.2
Jarak dari Desa Puskesmas

Luas Wkt tempuh


Jarak Ke Jumlah
NO Kelurahan/Desa Wilayah Ke
Puskesmas RT/RW
(KM2) Puskesmas
1 KURAU 14 0 0 13
2 HANDIL NEGARA 9 6 5 3
3 KALI BESAR 15 7 10 5

JUMLAH 28 13 15 21
10

B. VISI, MISI, DAN NILAI-NILAI ORGANISASI

1. Visi Misi Upt puskesmas kurau


Visi puskesmas kurau
Memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat
Misi puskesmas kurau
a. Meningkatkan pengetahuan dan kemandirian
masyarakat dalam bidang kesehatan.
b. Meningkatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat sesuai dengan kebutuhannya
c. Meningkatkan penampilan kerja yang baik.

Untuk memandu pencapaian visi dan misi serta


untuk mewujudkan tujuan dan sasaran diperlukan nilai-nilai
yang digunakan sebagai pedoman bagi seluruh karyawan
puskesmas kurau.adalah:
1. Profesional
Aparat UPT Puskemas Kurau adalah aparat yang
bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi melalui
penguasaan bidang tugasnya, menjunjung tinggi etika
dan integritas profesi.
2. Akuntabel
Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan dapat dipertanggung jawabkan kepada
masyarakat sesuai dengan ketentuan atau peraturan
yang berlaku.
3. Sinergi
Komitmen untuk membangun dan memastikan
hubungan kerja sama yang produktif serta kemitraan
yang harmonis dengan para pemangku kepentingan
untuk menemukan dan melaksanakan solusi terbaik,
bermanfaat dan berkualitas.
11

4. Transparan
UPT Puskesmas Kurau menjamin akses atau
kebebasan bagi setiap pasien atau keluarga pasien
untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan
pelayanan puskemas
5. Inovatif
UPT Puskesmas Kurau mendukung kreatifitas dan
mengembangkan inisiatif untuk selalu melakukan
pembaharuan dalam penyelenggaraan tugas dan
fungsinya.

2. Tugas Pokok dan Fungsi sanitarian terampil


Sasaran kinerja Pegawai untuk jabatan Sanitarian
Terampil pada UPT, Puskesmas Kurau adalah sebegai
berikut:
1. Menyusun rencana tahunan
2. Menyusun rencana 3 bulan
3. Menyusun rencana bulanan
4. Melaksanakan klinik sanitasi
5. Pengawasan kualitas lingkungan
a. Infeksi SAB
b. Infeksi JAGA
c. Tempat – tempat umum
d. Tempat pengolahan makanan
e. Insfeksi rumah
6. Melakukan pemberdayaan masyarakat
a. Penyuluhan individu
12
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. LANDASAN TEORI
1. Nilai-nilai Dasar ANEKA

Setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki nilai dasar profesi,


yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi. Maka perlu diketahui indikator-indikator dari
kelima nilai dasar tersebut, yaitu:
1. Akuntabilitas

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,


kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya . Amanah seorang PNS adalah menjamin
terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara
lain adalah:
 Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika
terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik
dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;
 Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk
menghindari dan mencegah keterlibatan PNS
dalam politik praktis;
 Memperlakukan warga negara secara sama
dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan
dan pelayanan publik;
 Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.
Terdapat 9 nilai-nilai dasar Akuntabilitas, yaitu:
1. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas kebawah
dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam
menciptakan lingkungannya.

13
14

1. Transparansi
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
2. Integritas
Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban
untuk menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang
berlaku, Undang-undang, kontrak, kebijakan dan peraturan
yang berlaku.
3. TanggungJawab
Memberikan kewajiban bagi setiap individu dan lembaga,
bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang
telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggung
jawab atas keputusan yang telah dibuat.
4. Keadilan
Keadilan harus dipelihara dan dipromosikan oleh pimpinan
pada lingkungan organisasinya. Oleh sebab itu,
ketidakadilain harus dihindari karena dapat menghancurkan
kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang
mengakibatkan kinerja akan menjadi tidk optimal
5. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
6. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
7. Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus
memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi
tujuan dan hasil yang diharapkan.
15

8. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
2. Nasionalisme

Nasionalisme adalah pondasi bagi Aparatur Sipil Negara


untuk mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya dengan orientasi mementingkan kepentingan publik,
bangsa dan negara. Atau sering juga diartikan sebagai paham
kebangsaan.
Nilai-nilai Nasionalisme sesuai dengan 5 (lima) sila Pancasila,
yaitu:

Sila Pertama: Ketuhanan yang Maha Esa


1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaanya dan
ketakwaanya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
3. Menghormati sikap hormat menghormati dan bekerjasama
antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan
yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat
beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi
manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaanya masing-masing.
15

7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhada


Tuan Yang Maha Esa Kepada orang lain.
16

Sila Kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab


1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa.
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan
kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan
suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa
selira.
5. Mengembang sikap tidak semena-mena terhadap orang
lain.
6. Menjungjung tinggi nilai nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusia.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari
seluruh umat manusia.
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain.

Sila ketiga: Persatuan Indonesia


1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai
kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan
golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan
negara apabila diperlukan.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air indonesia.
16

5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan


kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
17

6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka


Tunggal Ika.
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan
bangsa.

Sila Keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat


kebijaksanaan dan pemusyawaratan perwakilan
1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap
manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan
kewajiban yang sama.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh
semangat kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah.
6. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi dan golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai
dengan hati nurani yang luhur.
9. Keputusan yang diambil harus dapat menjunjung tinggi
harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan
keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bersama.
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang
dipercaya untuk melaksanakan pemusyawaratan.

Sila kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


18

1. Mengembangkan perbutan yang luhur, yang mencerminkan


sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong-royongan.
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat
berdiri sendiri.
6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang
bersifat pemerasan terhadap orang lain.
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan
atau merugikan kepentingan umum.
9. Suka bekerja keras.
10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat
bagi kemajuan dan kesejahteraan besama.
11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
19

3. Etika Publik

Etika publik merupakan refleksi atas standar/norma yang


menentukan baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan,
perilaku untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar Etika Publik adalah :
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
3. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak.
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun.
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.
20

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada kualitas dari hasil pelayanan. Bidang
apapun yang menjadi tanggung jawab ASN, semua harus
dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan
kepada stakeholders. Aspek utama yang menjadi target
stakeholders adalah layanan yang komitmen pada mutu, melalui
penyelenggaraan pada tugas secara efektif, efisien, dan inovatif.
Efektifitas menunjukan ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah, mutu maupun hasil
kerja. Efisisensi merupakan tingkat ketepatan realisasi
penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya,
penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan
mekanisme yang keluar alur. Inovasi muncul karena adanya
dorongan kebutuhan organisasi perusahaan untuk beradaptasi
dengan tuntutan perubahan yang terjadi disekitarnya.
Nilai-Nilai Dasar Dari Komitmen Mutu Adalah Sebagai Berikut :
1. Efektifitas dan efisiensi
2. Inovasi
3. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan
customers/clients
4. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga
dan memelihara customers/clients tetap setia
5. Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggitanpa
cacat, tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan
6. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan
dengan pergeseran tuntutan kebutuhan customers/clients
maupun perkembangan teknologi
7. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusa
21

8. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui


berbagai cara, antara lain: pendidikan, pelatihan,
pengembangan ide kreatif, kolaborasi, dan benchmark
5. Anti Korupsi

Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan


untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang
melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan
pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung
maupun tidak.
Nilai-nilai dasar Anti Korupsi:
1) Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan
utama bagi penegakan integritas diri seseorang. Tanpa
adanya kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi pribadi
yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur
dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri
maupun orang lain. Kejujuran juga akan terbawa dalam
bekerja sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan
untuk berbuat curang.

2) Peduli

Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang


memiliki sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial
tinggi akan memperhatikan lingkungan sekelilingnya dimana
masih terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita,
dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial
tidak akan tergoda untuk memperkaya diri sendiri dengan cara
yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk menyisihkan
sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.
22

3) Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri
seseorang menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada
orang lain. Mentalitas kemandirian yang dimiliki seseorang
memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna
bekerja secara efektif. Jejaring sosial yang dimiliki pribadi yang
mandiri dimanfaatkan untuk menunjang pekerjaannya tetapi
tidak untuk mengalihkan tugasnya. Pribadi yang mandiri tidak
akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat.
4) Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan
dan konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri
membuat seseorang akan selalu mampu memberdayakan
dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip
kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam
bekerja. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat terhadap
nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang
mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
5) TanggungJawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan
menyadari bahwa keberadaan dirinya dimuka bumi adalah
untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama
manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang
dilakukannya akan dipertanggung jawabkan sepenuhnya
kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan
bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang
tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
6) Kerja Keras
Perbedaan nyata akan jelas terlihat antara seseorang yang
mempunyai etos kerja dengan yang tidak memilikinya. Individu
beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas
22

hasil
23

kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-


besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan kemampuannya
untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-
baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa
mengeluarkan keringat.
7) Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang
menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi
kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia
tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan.
Kekayaan utama yang menjadi modal kehidupannya adalah
ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar harta tidak akan
pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan
selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-banyaknya.
8) Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki
keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak
kebathilan. Ia tidak akan mentolerir adanya penyimpangan dan
berani menyatakan penyangkalan secara tegas. Ia juga berani
berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua kolega
dan teman-teman sejawatnya melakukan perbuatan yang
menyimpang dari hal yang semestinya.
9) Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa
yang diaterima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan
menuntut untuk mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah
upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan member
kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan
kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan dan
kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.
24

Tabel 3.1. Nilai-nilai dasar PNS dan Indikatornya

No Nilai Dasar Indikator Nilai Dasar

1. AKUNTABILITAS Tanggung jawab, jujur, kejelasan target, netral,


mendahulukan kepentingan publik, adil,
transparan, konsisten, partisipatif

2. NASIONALISME Ketuhanan : religius, toleran, etos kerja,


transparan , amanah, percaya diri
Kemanusiaan: humanis, tenggang rasa,
persamaan derajat, saling menghormati, tidak
diskriminatif.
Persatuan : cinta tanah air, rela berkorban,
menjaga ketertiban, mengutamakan kepentingan
publik, gotong royong
Kerakyatan: musyawarah mufakat,
kekeluargaan, menghargai pendapat, bijaksana
Keadilan: bersikap adil, tidak serakah, tolong
menolong, kerja keras, sederhana
3. KOMITMEN MUTU Efektifitas (puas, berhasil guna, sesuai target),
efesiensi (hemat,termudah, termurah,
tersingkat,teringan,terpendek), inovasi (berubah,
berpikir kreatif), berorientasi mutu ( lulus, ramah,
tertib,cepat, aman, telili, teratur)

4. ETIKA PUBLIK Jujur, bertanggug jawab, integritas tinggi, cermat,


disiplin, hormat, sopan, taat pada peraturan, taat
perintah, menjaga rahasia

5. ANTI KORUPSI Jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras,


sederhana, mandiri, adil, berani, peduli

2. Kedudukan dan Peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik


Indonesia
Dalam melaksanakan tugasnya, PNS wajib mengetahui
peran dankedudukannya dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) agardapat memahami peran dan kedudukan
24

PNS.
25

a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Berikut beberapa
konsep yang ada dalam UU No.5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara.
1. Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
A. PNS, merupakan pegawai berstatus tetap dan memiliki
Nomor Induk Pegawai (NIP)
B. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK),
merupakan pegawai dengan perjanjian kerja sesuai
kebutuhan instansi dalam jangka waktu tertentu.
2. Pegawai ASN berkedudukan sebagai Aparatur Negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan
instansi pemerintah dan serta harus bebas dari pengaruh
dan intervensi semua golongan dan politik.
3. Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar
negeri. Namun
demikian merupakan satu kesatuan.
4. Fungsi pegawai ASN adalah:
a) Pelaksana Kebijakan Publik
b) Pelayan Publik
c) Perekat dan Pemersatu Bangsa
5. Pegawai ASN bertugas:
a) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
b) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas
c) Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan
26

baik, dapat meningkatkan produktivitas, menjamin


kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN
diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga
berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya.
b. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Unsur penting dalam pelayanan adalah:
 Unsur pertama, adalah organisasi penyelenggara
pelayanan;
 Undur kedua, adalah penerima layanan (pelanggan) yaitu
orang atau masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan, dan;
 Unsur ketiga, adalah kepuasan yang diterima oleh penerima
layanan (pelanggan).
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan yang prima yaitu:
1. Partisipatif
2. Transpran
3. Responsive
4. Tidak diskriminatif
5. Mudah dan murah
6. Akuntabel
7. Efektif dan efisien
8. Aksesibel
9. Berkeadilan
27

c. Whole of Goverment
Whole of Governement atau disingkat WoG adalah sebuah
pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan
upaya upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor
dalam ruang lingkup kordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program
dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal
sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang
melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-
urusan yang relevan
Praktek WoG dalam Pelayanan Publik
1. Berdasarkan Jenis
a) Pelayanan yang bersifat administrative
b) Pelayanan jasa
c) Pelayanan barang
d) Pelayanan regulatif
2. Berdasarkan Pola
a) Pelayanan Teknis Fungsional
b) Pelayanan Satu Atap
c) Pelayanan Satu Pintu

B. RANCANGAN AKTUALISASI
Rancangan aktualisasi berisi serangkaian kegiatan yang akan
dilaksanakan untuk memecahkan isu prioritas yang diangkat.
Kegiatan dilaksanakan pada saat kegiatan off campus. Kegiatan
akan dilaksanakan pada tanggal 3 Mei 2019 sampai dengan 20 juni
2019 dari Sasaran Kerja Pegawai (SKP), Pendelegasian atau
penugasan dari pimpinan, dan atas inisiatif sendiri. Nilai-nilai dasar
ANEKA, nilai-nilai organisasi, visi-misi organisasi, pelayanan publik,
Whole of Government (WoG), dan manajemen ASN akan menjadi
basis dalam pelaksanaan kegiatan dalam rancangan aktualisasi.
Rancangan kegiatan dijabarkan pada tabel berikut
28

Tabel 3.3. Rancangan Kegiatan Aktualisasi


N Tahapan Output hasil Konstribusi terhadap Pengaturan nilai – nilai
Kegiatan Nilai – nilai dasar
o. kegiatan kegiatan visi misi organisasi organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Menyiapk  Berkoordi Lancarnya  Mempersiapkan meja Mempersiapkansarana Mempersiapkan
an pojok nasi kegiatan pojok konsultasi sarana dan prasarana
dan kursi sebagai
konsultasi dengan ka konseling Sesuai dengan visi upt Profesional, akuntabel,
Bukti fisik tanggung jawab yang puskesmas kurau sinergi, transparan
puskesma
 Foto Memberikan pelayan
s dilaksanakan petugas
kegiatan yang optimal bagi
 Memperis (Akuntabilitas) masyarakat
 Tersediany
pkan meja
a sarana  Meminta izin kepada ka.
dan kursi
dan Puskesmas untuk
prasarana
memakai pojok buat
konsultasi denagan
sopan dan santun
(Etika Publik)
 Melakukan kegiatan
dengan rasa desiplin
yang di lakukan petugas
(Anti Korupsi)
29

Menyia  Mempersi Tersediany  Memberikan Sesuai dengan Memberikan


2. pkan apkan a bahan informasi kepada
informasi kepada visi upt
media informasi informasi pasien dan
informa tentang pasien tenatang puskesmas kurau pengunjung
tentang
si kesehatan
penyakit penyakit yang Meningkatkan
kepada lingkungan
pengunj kesehata ditimbulkan oleh pengetahuan dan
ung dan n Bukti fisik
Pencetaka lingkungan dengan kemandirian
pasien lingkunga
n dengan n leafleat kejelasan masyarakat
liefleat (Akuntabilitas) dalam bidang
 Menyamp kesehatan.
aikan
informasi
kepada  Memberikan
pasien informasi secara
sopan dan santun
kepada pengunjung
(Etika Publik)

 Menjelaskan
tentang leafleat
sesuai dengan
29

informasi
permasalahan yang
di derita secara
jujur , adil dan
berani
(Anti Korupsi)

 Membuat leafleat
informas(Nasionalis
me

 Membuat leafleat
guna efektifnya
Pelaksanaan
konseling
(Komitmen Mutu)
3. Tersediany  Saya akan Melakukan Melakukan
 Menyiapka a bahan penyiapan penyiapan
n kartu bertangung jawab
sesuai konseling konseling sejalan
Menyia status dengan dalam menyiapkan terhadap dengan nilai
29

pkan kesehatan permenkes bahan untuk pasien profesional,


bahan lingkungan 13 tahun akuntabel, sinergi
konseling
2015
 Daftar tentang kesehatan
pertanyaa kesehatan
lingkungan
n lingkungan
konseling  Akuntabilitas
(tanggung jawab
 Dalam menyiapkan
kursi dan daftar
pertanyaan yang
sesuai dengan
penyakit yang di
derita yang akan

 berlaku adil terhadap


pasien.
Nasionalsme (Sila
29

ke 2

4. Meneri  Menerima Terkunjung  Saya akan menumbuhkan Menumbuhkan


ma rujukan inya Pojok rasa pengetahuan
menumbuhkan rasa
pasien dari poli konseling pengetahuan tentang pentingnya
konseli terkait kepercayaan agar terhadap pasien kesehatan
ng  Menyamb lingkungan yang
pertama pasien mau
ut pasien ada di sekitar kita
berkonsultasi
 Memperk
seputar kesling
enalkan
diri merasa yakin
Akuntabilitas
 Saya tidak akan
membeda bedakan
dan adil pasien
yang mau
berkonseling di
klinik sanitasi dari
miskin atau
kayanya pasien ,
29

Anti korupsi
 Saya akan
menyambut pasien
dengan lemah
lembut sehingga
membuat
pelayanan yang
menyentuh ke hati
Komitmen mutu
 Saat menyambut
pasien dngan
ramah dan tidak
semena mena
terhadap pasien
Nasionalisme

5. Melaks  Dimana Mengetahu  Dengan Melakukan kerja Melakukan


anakan letak i mempertanyakan sama dengan kerjasama dengan
identifik penyakit kebiasaan rasa kepercayaan pasiendan pasien secara
29

si yang di pasien terhadap pasien petugas klinik professional


perilaku derita / untuk meneritakan
pasien keadaan Menjawab semua keluhan yang
umum  Mengump dengan di derita
ulkan antusias (Akuntabilitas)
informasi  Mengumpulkan
dari informasi dengan
pasien jujur tanpa
 Menanyak mengurangi
an informasi sedikitpin
seberapa (Anti Korupsi)
jauh
 Dalam
pasien
mengumpulkan
menetahui
penyakit data saya tidak
yang di akan membeda
derita bedakan pasien
 Berapa satu dengan yang
lama lain
pasien (Nasionalisme)
menderita  Saat menanyakan
letak penyakit atau
penyakit yang di
derita saya harus
bersikap sopan
santun (etika
public )
29

6 Membe  Mendeng Telah Akuntabilitas


rikan arkan dilakukan
 Kegiatan telah
KONSE keluhan konseling
LING  Memberik dilaksanakan dan
an dilakukan dengan
pertanyaa
n Kepada penuh
pasien tanggungjawab
seputar
penyakit sesuai dengan
yang di perencanaan yang
derita
telah dibuat, serta
 Menjelask
dilakukan dengan
an
tentang pengawasan.
kesehatan
Nasionalisme
lingkunga
n seputar  Dalam kegiatan ini
penyakit
saya
yang di
derita memberlakukan
Bhineka Tunggal
Ika, dimana pun asal
dan latar belakang
29

pendidikan mereka
tetap kami adalah
satu kesatuan yang
saling
membutuhkan.
 saya berharap
semua kalangan
dapat menerima
informasi.
Etika Publik
 Saya bersikap
tanggapdengan
memperhatikan
setiap pasien
konseling baik dari
gerakan maupun
ekspresi yang
mereka rasakan
29

Komitmen Mutu
 Kegiatan ini
dilakukan dengan
efektif dan efisien,
sesuai dengan
keluhan pasien Anti
Korupsi
 Saya akan
melaksanakan
kegiatan dengan
Disiplin sesuai
dengan keluhan
pasien tanpa
mengurangi ataupun
menambahkan
apapun.

7. Mereka  Menulis Data rekap  Membuat rekapan Membuat laporan Membuat laporan
p data pasien secara bersungguh sesuai dengan sesuai dengan nilai
jumlah pasien konseling sungguh dan profesional,
29

konseli pada buku responsibilitas akuntabel,


ng register (akuntabilitas) transparan
 Menulis  Membuat rekapan
hasil
guna menunjang
kegiatan
konseling efektifitas dalam
 Merekap system pekerjaan
jumlah (Etika Publik)
pasien  Membuat rekapan
konseling dapat menunjang
efektifitas kinerja
(Komitmen Mutu)
 Membuat rekapan
secara jujur,
tanggung
jawab,disiplin dan
mandiri (Anti
korupsi)
8. Mening  Menyelen Output: 1. Meningkatkan Meningkatkan
katkan ggarakan  Sosialisa penyuluhan tentang penyuluhan sesuai
sosialis kegiatan si phbs dengan nilai
asi sosialisasi  Bukti (Akuntabilitas) profesional,
tentang 2. Meningkatkan akuntabel, sinergi
Fisik:
kesehata  SOP penyuluhan untuk
n kesehata beradaptasi dengan
lingkunga nlingkung perubahan yang
n terjadi (Komitmen
29

 Sop an Mutu)
kesehata  Foto 3. Meningkatkan
n Kegiatan penyuluhan , peduli
lingkunga dan tanggung jawab
n (Anti Korupsi)
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI

A. Capaian Aktualisasi dan Kriteria Keberhasilan


Berdasarkan rancangan aktualisasi yang telah dibuat,
pelaksanaan aktualisasi dan habituasi yang dilakukan di UPT.
Puskesmas Kurau bertujuan sebagai pembiasaan atas perilaku kerja
yang mencerminkan bagaimana PNS bekerja dengan baik sesuai
nilai-nilai ANEKA dengan menerapkan konsep manajerial dalam
mewujudkan pelayanan publik yang baik dengan berkolaborasi pada
bidang lainnya demi terwujudnya kepemerintahan yang baik (good
governance). Kegiatan yang berlangsung selama 36 hari
dikoordinasikan dan dilaporkan kepada mentor dan coach melalui
laporan mingguan selama 5 minggu .
Kegiatan yang sudah dilaksanakan sebagai capaian aktualisasi
dapat diurakan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Kegiatan Pertama
Kegiatan Menyiapkan pojok konsultasi

Tanggal Pelaksanaan 3 mei 2019 – 4 mei 2019

Output a. Konsultasi kepada kepala


puskesmas
Kegiatan pertama ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :
a. Konsultasi kepada kepala puskesmas
Kegiatan ini dilaksanakan dari minggu ke-1 di bulan Mei selama kurang
lebih 2 (dua ) hari. Kegiatan menyiapkan pojok kesling dilaksanakan
bertujuan agar dapat membuat pasien merasa nyaman dan mudah
saat berkonsultasi. Pada akhir kegiatan pertama ini saya laporkan juga
formulir 2 pengendalian aktualisasi yang ditandatangi oleh mentor dan
coach (Formulir terlampir).

41
42

2. Pelaksanaan Kegiatan Kedua


Kegiatan Menyiapkan media informasi kepada
pengunjung daan pasien

Tanggal Pelaksanaan 03 Mei 2019 – 08 Mei 2019

Output a. Membuat leafleat tentang penyakit


berbasis lingkungan
Kegiatan kedua ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :
a. Membuat leafleat
Kegiatan ini dilaksanakan dari minggu ke-1 di bulan Mei selama
kurang lebih 6 (lima) hari. Kegiatan ini bertujuan agar memberikan
informasi kepada masyarakat . Pada akhir kegiatan kedua ini saya
laporkan juga formulir 2 pengendalian aktualisasi yang ditandatangi
oleh mentor dan coach (Formulir terlampir).

3. Pelaksanaan Kegiatan Ketiga


Kegiatan Menyiapkan bahan

Tanggal Pelaksanaan 07 mei – 22 juni 2019

Output a. Menyiapkan kartu setatus kesehatan


lingkungan
b. Daftar pertanyaan konseling

Kegiatan ketiga ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :


a. Menyiapkan kartu setatus kesehatan lingkungan
b. Daftar pertanyaan konseling
Kegatan ini di laksanakan setiap hari mulia tanggal 07 Mei sampai tanggal 31
juni 2019 .menyiapkan status kartu dan daftar pertanyaan konseling sesuai
dengan keluahan penyakit yang di derita pasien disini saya memakai dari
peraturan no 13 tahun 215 tentang kesehatan lingkungan di puskesmas
43

4 Pelaksanaan Kegiatan Keempat


Kegiatan Melakukan komunikasi

Tanggal Pelaksanaan 07 mei – 22 juni 2019

Output a. Menyapa pasien


b. Memperkenalkan diri
c. Berkomunikasi membina hubungan
saling percaya
Kegiatan ketiga ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :
a. Menyapa pasien
b. Memperkenalkan diri
c. Berkomunikasi membina hubungan saling percaya
Kegatan ini di laksanakan setiap hari mulia tanggal 07 Mei sampai tanggal 31
juni 2019 . saya selalu menyapa , memperkenalkan diri dan berkomunikasi
membina hubungan yang baik dengan setiap pasien yang datang untuk
konsultasi tentang masalah penyakit yang disebabkan oleh lingkungan Pada
akhir kegiatan ke empat ini saya laporkan juga formulir 2 pengendalian
aktualisasi yang ditandatangi oleh mentor dan coach (Formulir terlampir).

5. Pelaksanaan Kegiatan Kelima


Kegiatan Menerima pasien konseling

Tanggal Pelaksanaan 7 Mei 2019 – 22 juni 2019

Output a. menerima rujukan dari poli


terkait
b. menyambut pasien
c. memperkenalkan diri
44

Kegiatan keempat ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :


a. menerima rujukan dari pasien
b. menyambut pasien
c. memperkenalkan diri
Kegiatan ini dilaksanakan dari 7 Mei sampai dengan 22 juni Setelah
menerima rujukan dari poli terkit saya melakukan penyapaan terhadap
pasien dan saya melakukan perkenalan diri kepada pasien Pada akhir
kegiatan ke lima
ini saya laporkan juga formulir 2 pengendalian aktualisasi yang
ditandatangi oleh mentor dan coach (Formulir terlampir).

6. Pelaksanaan Kegiatan Ke enam


Kegiatan Melakukan identifikasi pasien

Tanggal Pelaksanaan 7 mei 2019 – 22 juni 2019

Output a. mengumpulkan informasi daari


pasien
b. menanyakan seberapa jauh
mengetahui penyakit yang di
derita
c. berapa lama pasien menderita
45

Kegiatan keenam ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :


a. mengumpulkan informasi dari pasien
b. menanyakan seberapa jauh mengetahui penyakit yang di derita
c. berapa lama pasien menderita
Kegiatan ini dilaksanakan dari 7 mei 2019 – 22 juni berdasarkan
panduan permenkes no 13 tahun 2015 tentang kesehatan lingkungan
setiap pasien yang konseling tentang penyakit yang disesabkan oleh
lingkungan bahwa petugas berhak mengumpulkan informasi dari
pasien dan menanyakan seberapa jauh mengetahui penyakit yang di
derita dan berapa lama pasien menderita agar saat pemberiaan
konseling berjalan dengan lancar . Pada akhir kegiatan keenam ini
saya laporkan juga formulir 2 pengendalian aktualisasi yang
ditandatangi oleh mentor dan coach (Formulir terlampir).

7. Pelaksanaan Kegiatan Ketujuh


Kegiatan Memberikan konseling

Tanggal Pelaksanaan 7 mei 2019 – 22juni 2019

Output a. memberikan peranyaan kepada


pasien seputar penyakitt yang di
derita
b. tindak lanjut
46

Kegiatan ketujuh ini terdiri dari beberapa tahapan,


yaitu :
a. memberikan peranyaan kepada pasien seputar penyakitt yang
di derita
b. tindak lanjut
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 7 mei sampai dengan 22 juni
2019 pemberian konseling dari memberikan pertanyaan sampai tindak
lanjut semua berpacu kepada permenkes no 13 tahun 2015 Pada akhir
presentasi, saya juga membuat notulen hasil audiensi dan dikirimkan
pada semua peserta audiensi. Pada akhir kegiatan keenam ini saya
laporkan juga formulir 2 pengendalian aktualisasi yang ditandatangi
oleh mentor dan coach (Formulir terlampir).

8. Pelaksanaan Kegiatan Merekap jumlah konseling


Kedelapan Kegiatan

Tanggal Pelaksanaan 7 mei 2019 – 22 juni 2019

Output a. menulis data pasien pada buku


regester
b. merekap jumlah pasien
konseling

Kegiatan kedelapan ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :


a. Melakukan presentasi
b. Membuat dan mengirimkan notulensi
Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 7 mei – 22 juni 2019 kegiatan ini
dilakukan bertujuan memberikan saran untuk pasien untuk
mengantisipasi dan tahu penyakit yang disebabkan oleh lingkungan
saya juga membuat leafleat agar pasien membaca dan tahu tentang
penyakit yang dialami . Salah satu tujuan ini juga dilakukan untuk
menyempurnakan kajian yang sudah dilakukan. Pada akhir kegiatan
kedelapan ini saya laporkan juga formulir 2 pengendalian aktualisasi
yang ditandatangi oleh mentor dan coach (Formulir terlampir).
47

9. Pelaksanaan Kegiatan kesembilan


Kegiatan Meningkatkan kegiatan sosialisasi

Tanggal Pelaksanaan 13 mei 2019 – 22 juni 2019

Output a. menyelenggarakan
kegiatan sosialisasi
b. sop kesehatan
lingkungan
Kegiatan kesembilan ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :
a. menyelenggarakan kegiatan sosialisasi
b. sop kesehatan lingkungan
Kegiatan ini dilaksanakan dari 13 mei 2019 – 22 juni 2019 kegiatan ini
sosialisasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat agar masyarakat
mengetahui pentingnya hidup bersih dan sehat dan sop klinik sanitasi
untuk memperlancar semua kegiatan yang ingin dilaksanakan Pada
akhir kegiatan kedelapan ini saya laporkan juga formulir 2
pengendalian aktualisasi yang ditandatangi oleh mentor dan coach
(Formulir terlampir).

B. Deskripsi Core Issue dan Strategi Pemecahannya


Berdasarkan hasil skoring APKL dan USG didapatkan isu aktual
berupa “kurang optimalnya pelayanan konseling di unit pelaksana
teknis pusat kesehatan masyarakat kurau”. Kajian perkembangan
pelayanan konseling sebagai salah satu bentuk evaluasi pelayanan di
UPT.Puskesmas Kurau dalam pelayanan konseling selanjutnya.
Strategi pemecahan masalah tersebut adalah dengan
mengaktualisasikan secara berkelanjutan kegiatan-kegiatan yang
telah disusun pada rancangan aktualisasi berdasarkan nilai-nilai dasar
ANEKA, whole of government, pelayanan publik serta manajemen
ASN. Dalam hal ini saya melaksanakan 9 (sembilan) kegiatan yang
telah dilaksanakan terhadap isu aktual. Deskripsi strategi pemecahan
dalam rangka menjawab isu aktual yang saya angkat sebagai
permasalahan dalam aktualisasi yaitu:
48

1. Menyiapkan pojok konsultasi


Dalam penyiapkan pojok untuk konsultasi saya berkonsultasi
kepada mentor dengan jelas utuk penempatan degan jelas jelas
dan relevan (Akuntabilitas), efektif dan efisien dalam
penggunaan tempat sebagai tempat konseling (Komitmen
Mutu) serta cermat (Etika Publik) dan mandiri (Anti Korupsi)
dalam melakukan kegiatan yang diperlukan dalam penelitian.
kebutuhan tersebut kemudian dibuat dengan baik dan benar
(Nasionalisme) agar maksud dari pojok kesling dapat digunakan
dengan semestinya.
2. Menyiapkan media informasi kepada pengunjung dan pasien
Dalam pembuatan media informasi berupa leaflet saya akan
mencantumkan informasi – informasi yang berguna tentang
penyakit – penyakit yang di sebabkan oleh lingkungan . agar
pasien lebih mengetahui tentang penyakit yang di deritanya.
Setelah itu tidak ada yang saya kurang – kurangi Saat pembuatan
leafleat (Anti Korupsi). setelah leafleat yang telah di rancang dan
di cetak akan di bagikan kepada pasien sebagai bentuk
keseimbangan dalam pemberian konseling (Akuntabilitas) Pada
saat berkoordinasi saya juga akan meminta pendapat rekan rekan
dan sedikit bermusyawarah mengenai pembuatan leaflet ini
(Nasionalisme) dan akhirnya di buatlah leafleat tentang penyait
yang di sebabkan oleh lingkungan yang merupakan bentuk inovasi
karena sebelumnya klinik sanitasi tidak memiliki leaflet tentang
penyakit – penyakit yang di sebabkan oleh lingkungan (Inovasi).
3. melakukan komunikasi teraupetik
Terkait (Whole of Government), saya menjalin komunikasi
dan kerjasama dengan Pasien terkait, (Etika Publik) sehingga
informasi yang diberikan pasien dapat terpercaya
(Akuntabilitas). Memperkenalkan diri tanpa basa basi sehingga
waktu yang di gunakan lebih efesien untuk kegiatan konseling
(Komitmen Mutu). Melakukan komunikasi bertujuan agar
48

memudahkan nantinya pada saat pasien bercerita tentang


keadaan seputar lingkungan pasien.
49

4. Menyiapkan bahan
Ketika menyiapkan bahan pertanyaan sesua dengan penyakit
yang di alami pasien saya melakukan dengan sungguh –
sungguh dan terus dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab
saya sebagai petugas klinik sanitasi (Akuntabilitas), disaat saya
menyiapkan bahan pertanyaan sesuai dengan penyakit yang di
alami pasien saya tidak akan membeda – bedakan pertanyaan
dan akan berlaku adil sesuai dengan sila ke – 2 pancasila
(Nasionalisme), saya akan menyiapkan kartu status buat pasien
konseling yang berpacu kepada permenkes no 13 tahun 2015
tentang kesehatan lingkungan agar pekerjaan menjadi efesien
(Komitmen Mutu),dan saya harus jujur dalam memberikan
pertanyaan kepada pasien (Anti Korupsi).
5. menerima pasien konseling
Setelah status rekam medis datang dari rujukan poli terkait
maka saya akan menerima sebagai tanggung jawab saya
sebagai petugas sanitasi (Akuntabilitas), ketika pasien sudah
memasuki klinik sanitasi saya akan menyambut pasien dengan
ramah dan lembut dan membuat pelayanan yang menyentuh hati
(Komitmen Mutu) dan saat pasien datang saya akan berlaku adil
dan tidak akan membeda bedakan status pasien antara kaya dan
miskin (Anti Korupsi).
6. melaksanakan identifikasi prilaku
Pada saat saya mengidentifikasi prilaku atau kebiasaan
seseornag dengan sopan santun sehingga pasien merasa
nyaman (Etika Publik) sehingga saat saya melaksanakan
identifikasi berani (Anti Korupsi), Berdasarkan penjelasan dari
pasien tentang keadaan yang ada dilingkungan dan kebiasaan
pasien (Akuntabilitas).
7. memberikan konseling
49

Saat saya memberikan konseling kepada pasien bagimana


tindak lanjut atau saran seperti lingkungan rumah, ventilasi
dengan
50

sopan santun(Etika Publik), memberi masukan, dengan


audiensi/musyawarah (Nasionalisme) dari musyawarah (Whole
of Government) terkait konseling tentang kesehatan saya juga
menjelaskan bgaimana cara mencuci tangan dan dilengkapi
dengan inovasi berupa leafleat sebagai tanggung jawab
(Komitmen Mutu) sehingga pemberian konseling memili
kejelasan dan pertanggungjawabannya (Akuntabilitas).
8. merekap jumlah konseling
Saya berkonsultasi dengan sopan dan santun kepada atasan
mengenai jumlah pasien yang berkonseling ke klinik sanitasi
(Etika publik) agar tidak terjadi pemborosan pada saat
pencetakan dan penggandaan laporan (Komitmen Mutu).
Selanjutnya laporan tersebut didistribusikan (Pelayanan Publik)
kepada tata usaha (Nasionalisme) dan menggunakan tanda
terima sebagai bukti telah memberikan laporan tersebut
(Akuntabilitas).
9. meningatkan kegiatan sosialisasi
Menyelenggarakan kegiatan sosialisasi sebagi tugas
wewenang yang diberikan oleh atasan dengan rasa tanggung
jawab (Komitmen Mutu) saat saya memberikan penyuluhan
dengan cara sopan santun (Etika Publik) dan memuat suasana
menjadi nyaman dan rasa peduli (Anti Korupsi) dan sayapun
harus menjelaskan tentang materi penyuluhan yang akan saya
berikan dengan jelas (Akuntabilitas).
Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan memberikan informasi
terkait penelitian yang sudah dilakukan kepada UPT. Puskesmas
Kurau.

C. Proses Penerapan Inisiatif dan Gagasan Kreatif


UPT. Puskesmas Kurau melakukan Inisiatif dan Gagasan Kreatif
untuk puskesmas kurau. Hal ini dikarenakan berdasarkan pelayanan
50

konseling yang belum optimal.. Oleh karena itu saya berinisiatif


mengangkat tema penelitian terkait pelayanan yang ada di puskesmas
51

kurau Pada proses inisiatif, saya berkonsultasi dengan atasan


mengenai ide-ide dan gagasan untuk menjawab isu aktual yang saya
angkat.
Inisiatif yang pertama yaitu melakukan pojok kesling sebagai
tahapan awal dalam melakukan penelitian. Analisis kebutuhan
enyiapkan pojok buat konseling yang relevan dan dijadikan acuan
terkait kajian melakukan konseling, sehingga menghasilkan temoat
yang disesuaikan.
Inisiatif yang kedua yaitu pembuatan leaflet. leaflet yang sudah di
buat kemudian disimpan dan dibagikan kepad pasien Hal ini
dilakukan agar memudahkan dalam pemberian konseling
Inisiatif ketiga yaitu menyiapkan bahan seperti status pasien
khusus konseling.
Inisiatif keempat yaitu merekap data kunjungan melakukan
Kegiatan ini dimaksudkan untuk jumlah pasien yang konseling di klinik
sanitasi .
F. Analisis
1. Dampak Hasil Inisiatif (Output/Outcome)
Berdasarkan uraian inisiatif dan gagasan kreatif di atas,
dampak yang terjadi setelah saya melakukan hal-hal baru berupa
inisiatif dan gagasan kreatif yang selalu dikoordinasikan dengan
atasan, dihasilkan laporan penelitian terkait pemberian koseling
yang berjudul “Optimalisasi Pelayanan Konseling di UPT
Puskesmas Kurau”. Dampak akhir dari semua kegiatan penelitian
yang dilaksanakan, diharapkan dapat meningkatkan kualitas
pelayanan konseling terhadap masyarakat.
2. Dampak Individu, Unit Kerja atau Organisasi
Dampak dari seluruh kegiatan aktualisasi baik kegiatan yang
sudah merupakan tugas pokok dan fungsi saya sebagai calon
peneliti, maupun kegiatan yang berupa inisiatif dan gagasan
kreatif adalah dapat meningkatkan skill dalam membuat tulisan
51

ilmiah. Selain itu kegiatan aktualisasi ini memberikan wawasan


baru
52

kepada saya dan menjadikan saya terlatih berpikir secara


sistematis.
Dampak bagi unit kerja atau organisasi dalam hal ini UPT.
Puskesmas Kurau pada kegiatan ini yaitu meningkatnya kualitas
perencanaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta visi dan
misi UPT. Puskesmas Kurau. Dampak masing-masing kegiatan
bagi unit kerja atau organisasi dapat saya uraikan sebagai berikut
a. Pada kegiatan pertama yaitu Menyiapkan pojok konsultasi
untuk mendukung pencapaian Misi puskesmas dalam
“Meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
sesuai dengan kebutuhannya ” (kontribusi terhadap misi
puskesmas ). Dengan melakukan kegiatan menigkatkan nilai
organisasi yang profesional dan penuh kehati-hatian dapat
diperkuat (penguatan nilai organisasi).
b. Pada kegiatan kedua yaitu Menyiapkan media informasi
kepada pengunjung dan pasien membuat dan membagikan
leaflet terkait mendukung pencapaian visi puskesmas kurau
“memberkan pelauyanan yang optinal bagi masyarakat”
(kontribusi terhadap visi puskesmas ). Dengan melakukan
kegiatan membuat dan membagikan leaflet kepada pasien
dapat meningkatkan nilai organisasi dalam berkoordinasi
(kerjasama), profesional, sinergi dan kesetaraan untuk
mencapai hasil akhir bagi organisasi secara keseluruhan
(penguatan nilai organisasi).
c. Pada kegiatan ketiga yaitu Menyiapkan bahan
melakukan penyiapan bahan yang baik dan terstruktur harus
terus dilakukan agar mendukung pencapaian visi puskesmas
dalam “Memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat
” (kontribusi terhadap visi puskesmas ). Dengan melakukan
kegiatan menyiapkan secara rapi, terstruktur dan
akurat/dapat dipertanggungjawabkan, maka nilai organisasi
yang
53

profesional, disiplin dan bertanggung jawab dapat diperkuat


(penguatan nilai organisasi).
d. Pada kegiatan keempat yaitu melakukan Melakukan
komunikasi dengan profesional agar hasilnya dapat
digunakan sebagai bahan perencanaan yang berkualitas. Hal
ini mendukung pencapaian visi Puskesmas yaitu “memberikan
pelayanan yang optimal bagi masyarakat” dan Misi
puskesmas dalam “meningkatkan penampilan kerja yang
baik”, khususnya dalam kegiatan ini sebagai dasar yang
dilakukan (kontribusi terhadap visi dan misi puskesmas).
Dengan melakukan kegiatan pengolahan dan analisis data
secara profesional, maka nilai organisasi yang profesional,
transparansi dan kemandirian dalam pelaksanaan tugas dapat
diperkuat (penguatan nilai organisasi).
e. Pada kegiatan kelima yaitu Menerima pasien konseling.
Menerima pasien konseling yang dimaksud agar dalam
pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan
sesuai dengan rencana. Hal ini mendukung Misi Puskesmas
dalam “meningkatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat sesuai dengan kebutuhannya ” (kontribusi
terhadap misi Puskesmas). Dengan melakukan kegiatan
menerima pasien konseling , maka nilai organisasi kerjasama
dan tanggung jawab dapat diperkuat (penguatan nilai
organisasi).
f. Pada kegiatan keenam yaitu Melakukan identifikasi pasien
melakukan audiensi hasil kajian identifikasi pasien untuk
memberikan informasi terkait identifikasi . Hal ini mendukung
Visi Puskesmas yaitu “memberikan pelayanan yang optimal
bagi masyarakat,”” (kontribusi terhadap visi Puskesmas).
Dengan melakukan kegiatan identifikasi ini selain memberikan
informasi juga menghimpun kritik dan saran, maka nilai
53

organisasi partisipasi, demokrasi dan kerjasama dapat


diperkuat (penguatan nilai organisasi).
54

g. Pada kegiatan ke tujuh yaitu pemberian konseling yang


berkualitas”, dan Misi puskesmas dalam “Meningkatkan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan
kebutuhannya” (kontribusi terhadap misi puskesmas).
maka nilai organisasi keadilan dan akuntabilitas dapat
diperkuat (penguatan nilai organisasi).
h. . Pada kegiatan kedelapan yaitu Merekap jumlah konseling
sesuai dengan visi Puskesmas yaitu “memberikan pelayanan
yang optimal bagi masyarakat ”, (Kontribusi terhadap visi
Puskesmas). Dengan melakukan kegiatan laporan secara
efektif, efisien dan bertanggung jawab, maka nilai organisasi
profesional, bertanggung jawab dan disiplin dapat diperkuat
(penguatan nilai organisasi).
i. Pada kegiatan kesembilan yaitu meningkatkan kegiatan
sosialisasi
kegiatan sosialisasi dilakukan untuk memberikan informasi
terkait penelitian kepada orang lain, agar dapat memberikan
pengetahuan Hal ini mendukung misi puskesmas yaitu
“Meningkatkan pengetahuan dan kemandirian masyarakat
dalam bidang kesehatan. (kontribusi terhadap misi
puskesmas). Dengan melakukan kegiatan sosialisas maka
nilai organisasi keadilan dan akuntabilitas dapat diperkuat
(penguatan nilai organisasi).

3. Keberlanjutan Inisiatif
Seluruh kegiatan yang sudah direncanakan telah saya
laksanakan dengan baik. Kegiatan yang sudah dilaksanakan telah
menjawab isu aktual yang diangkat dalam pembuatan laporan
aktualisasi ini, yaitu teroptimalisasinya pelayanan konseling
sedianya kajian terkait dimana sebelumnya belum optimalnya
pelayanan konseling di upt puskesmas
55

Kurau. Hasil dari pelayanan konseling diharapkan dapat


meningkatkan pengetahuan terhadap kondisi lingkungan yang
sehat.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan aktualisasi dan habituasi selama 80 hari di
Bappeda Kabupaten Tabalong, sebanyak 8 kegiatan sudah
dilaksanakan. Seluruh kegiatan dilaksanakan berdasarkan tugas
pokok dan fungsi dan kegiatan inisiatif sendiri atas persetujuan atasan
yang didalamnya tercakup nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi), whole
of government, pelayanan publik dan manajemen ASN. Kegiatan yang
diaktualisasikan dan dihabituasikan tersebut mampu dan berhasil
mengatasi isu aktual “Belum optimalnya pelayan konseling di upt
puskesmas kuau”.

B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan yang telah disampaikan dalam
pelaksanaan aktualisasi dan habituasi ini, maka dapat disampaikan
beberapa saran, yaitu:
1. Penerapan aktualisasi nilai-nilai ANEKA, whole of government,
pelayanan publik dan manajemen ASN akan sangat bagus jika
tetap dan terus dilakukan secara konsisten sebagai motivasi
dalam meningkatkan kinerja ASN.
2. kepada bkpsdm agar terus melaksanakan pelatihan dan
pendidikan mengenai penerapan aktualisasii nilai dasar ANEKA
kepada para ASN baru dan melakukan penyegaran bagi ASN
lama.
3. Bagi Upt Puskesmas kurau sebagai instansi tempat aktualisasi
agar selalu mendukung secara penuh terhadap kegiatan
aktualiasasi
serta melakukan pengarahan, pembinaan, dan koreksi terhadap
capaian hasil aktualisasi yang dilaksanakan.

56
57

4. Bagi para PNS, diharapkan untuk melaksanakan kewajibannya


sebagai pelaksana kebijakan dan pelayan publik dengan tidak
lupa menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA.
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang


Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Presiden Republik Indonesia.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang


Pelayanan Publik. Jakarta: Presiden Republik Indonesia.

Peraturan Menteri kesehatan no 13 tahun 2015 tentang pelayanan


kesehatan lingkungan di puskesmas

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Akuntabilitas: Modul Pelatihan


Dasar CPNS Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Anti Korupsi: Modul Pelatihan Dasar


CPNS Golongan II. Jakarta: Lembaga administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Etika Publik: Modul Pelatihan Dasar


CPNS Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Komitmen Mutu: Modul Pelatihan


Dasar CPNS Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Nasionalisme: Modul Pelatihan


Dasar CPNS Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

58

Anda mungkin juga menyukai