Anda di halaman 1dari 69

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

OPTIMALISASI KEMAMPUAN MENULIS SISWA


DI SMP NEGERI 1 JATINEGARA

Disusun oleh:
Nama : Teguh Tri Handoyo, S.Pd.
NIP : 199205042019021005
Angkatan : CCLXIX
No. Urut : 36
Jabatan : Guru Bahasa Indonesia Ahli Pertama
Gol/Ruang : III/a
Unit Kerja : SMP NEGERI 1 JATINEGARA
Coach : Wahju Widiarsih, S.T., M.Pi.
Mentor : Abdullah, S.Pd.

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CCLXIX


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2019

i
HALAMAN PERSETUJUAN

Judul : OPTIMALISASI KEMAMPUAN MENULIS SISWA


DI SMP NEGERI 1 JATINEGARA

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada:


Hari : Senin
Tanggal : 28 Oktober 2019
Tempat : Balai Pelatihan Koperasi dan UMKM Prov. Jawa Tengah

Semarang, 28 Oktober 2019


Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Teguh Tri Handoyo, S.Pd.


NIP. 199205042019021005

Menyetujui,

Coach, Mentor,

Wahju Widiarsih, S.T., M.Pi. Abdullah, S. Pd.


Pembina Tk. IV/a Pembina Tk. IV/a
NIP. 196706071998032001 NIP. 196210251986011003

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : OPTIMALISASI KEMAMPUAN MENULIS SISWA


DI SMP NEGERI 1 JATINEGARA

Telah diseminarkan pada :


Hari : Senin
Tanggal : 28 Oktober 2019
Tempat : Balai Pelatihan Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah

Semarang, 28 Oktober 2019


Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Teguh Tri Handoyo, S.Pd.


NIP. 199205042019021005

Coach, Mentor,

Wahju Widiarsih, S.T., M.Pi. Abdullah, S.Pd.


Pembina Tk. IV/a Pembina Tk. IV/a
NIP. 196706071998032001 NIP. 196210251986011003

Menyetujui
Narasumber,

-
-
NIP.

iii
PRAKATA

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas
segala berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil
Negara (ASN) yang berjudul “Optimalisasi Kemampuan Menulis Siswa di
SMP Negeri 1 Jatinegara”.
Penulis menyadari bahwa rancangan ini dapat terwujud karena
bantuan dan dorongan dari banyak pihak. Penulis dengan rendah hati
mengucapkan terima kasih kepada:
1. selaku narasumber atas saran masukan yang diberikan untuk
perbaikan rancangan aktualisasi
2. Abdullah, S.Pd. selaku mentor yang telah meluangkan waktunya untuk
memberikan arahan, motivasi dan bimbingan
3. Wahju Widiarsih, S.T., M.Pi. selaku coach yang telah memberikan
motivasi dan bimbingan
4. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan
memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat
diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi.
5. Seluruh Panitia dan Binsuh yang telah membantu dan menfasilitasi
kegiatan latsar
6. Keluarga besar SMP Negeri 1 Jatinegara atas bimbingan dan
kerjasamanya.
7. Rekan–rekan peserta Diklat Latihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan CCLXIX Tahun 2019

Penulis sadar bahwa rancangan laporan aktualisasi ini masih jauh


dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis berharap masukan dari
berbagai pihak membuat rancangan laporan menjadi lebih baik agar
rancangan ini dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan
aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS, serta memberikan manfaat

iv
yang besar bagi satuan kerja, masyarakat dan bagi calon pegawai negeri
sipil.
Semarang, 28 Oktober 2019

Teguh Tri Handoyo, S.Pd.

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. iii
PRAKATA ..................................................................................... iv
DAFTAR ISI ..................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Identifikasi Isu.......................................................................... 2
a. Analisis Kriteria Isu Menggunakan Analisis APKL .......... 5
b. Analisis Prioritas Isu Menggunakan USG ...................... 6
C. Dampak jika isu yang dipilih tidak diselesaikan ..................... 8
D. Rumusan Masalah ................................................................ 8
E. Tujuan ................................................................................... 8
F. Manfaat ................................................................................. 9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Sikap Perilaku Bela Negara .................................................. 10
B. Nilai-Nilai Dasar PNS ............................................................ 15
C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI .............................. 28
BAB III TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
A. Profil Organisasi .................................................................... 35
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi ........................... 35
2. Visi, Misi, Nilai dan Tujuan Organisasi .............................. 35
3. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi .............................. 39
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat ............................................... 40
C. Role Model ............................................................................ 41

vi
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi ............................... 43
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi.............................................. 54
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala ........................ 56
BAB V PENUTUP ............................................................................ 58
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 59
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................... 60

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Identifikasi Isu ................................................................... 3


Tabel 1.2. Parameter APKL………………………………………............ 5
Tabel 1.3. Analisis dengan Metode APKL .......................................... 6
Tabel 1.4. Analisis Kualitas isu dengan USG ..................................... 7
Tabel 4.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi ...................................... 46
Tabel 4.2. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi………… ......................... 54
Tabel 4.3 Antisipasi Dan Strategi Menghadapi Kendala……………… 57

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Jatinegara ............. . 39

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (ASN) dijelaskan bahwa ASN adalah profesi bagi
Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN dituntut untuk
memahami nilai-nilai dasar yang menjadi landasan dalam
menjalankan profesinya. Nilai-nilai dasar tersebut antara lain
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi. Kelima dasar tersebut memiliki peranan penting demi
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi,
kolusi dan nepotisme sesuai dengan harapan dari pemerintah.

Maka dari itu diadakannya Pelatihan Dasar CPNS Golongan III


Kabupaten Tegal oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah selama 18 hari di Balai
Pelatihan Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan
pelatihan dasar tersebut berpedoman pada Peraturan Kepala
Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil serta Surat Kepala
BPSDMD Provinsi Jawa Tengah Nomor 892.1/16270 tanggal 16
September 2019 Perihal Pemanggilan Peserta Pelatihan Dasar CPNS
golongan III Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019. Di akhir pembelajaran
peserta diklat diwajibkan membuat Rancangan Aktualisasi perihal isu
yang ada ditempat kerja dan nantinya akan diaktualisasikan di tempat
kerja masing-masing peserta yang berlandaskan nilai-nilai dasar
profesi ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, Anti Korupsi) dan berpinsip pada agenda tiga atau
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yaitu Manajemen ASN, Whole
of Goverment, dan Pelayanan Publik.

1
Dengan kegiatan aktualisasi yang mengedepankan nilai-nilai
dasar ASN yakni ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) di diharapkan nilai-nilai dasar ASN
dapat terinternalisasi dalam tindakan dan pekerjaan sehari-hari,
mampu memberi pengaruh di lingkungan kerja ke arah yang lebih
positif, mampu meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab siswa
terhadap kebersihan lingkungan agar mampu mewujudkan visi dan
misi SMP Negeri 1 Jatinegara yaitu “Unggul dalam Prestasi dan Sikap
Terpuji”.
Penulis menyeleksi isu-isu yang terjadi di lingkungan SMP
Negeri 1 Jatinegara dengan dua metode, yaitu Metode APKL dan
Metode USG. Selanjutnya, penulis mendapatkan isu yang menjadi isu
utama yang memenuhi tingkat urgency, seriousness, dan growth yang
paling tinggi, sehingga penulis memutuskan untuk mengangkatnya
sebagai bahan aktualisasi dan habituasi dengan dibuat rancangan
aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN dengan judul “Optimalisasi
Kemampuan Menulis Siswa di SMP Negeri 1 Jatinegara”. Hal ini
terkait pada minat untuk menulis dan mengekpresikan diri melalui
tulisan masih belum optimal. Budaya menulis di kalangan siswa masih
kurang populer. Maka dari itu, melalui rancangan aktualisasi ini
diharapkan dapat membawa manfaat bagi diri sendiri dan guru
sebagai ASN, siswa, serta serta masyarakat.

B. Identifikasi Isu
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah
dalam rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan di sesuai
dengan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi) dan sesuai dengan peran dan kedudukan ASN dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Rancangan kegiatan aktualisasi
dan habituasi dibuat berdasarkan identifikasi isu dengan
mempertimbangkan keaktualan, problematik, kekhalayakan dan
kelayakan isu tersebut (metode APKL). Kemudian prioritas isu

2
ditentukan dengan mengukur tingkat urgensi (urgency), keseriusan
masalah (seriously), dan perkembangan masalah tersebut jikan tidak
dipecahkan (growth) yang dikenal dengan metode USG. Prioritas isu
yang telah ditentukan kemudian diidentifikasi berdasarkan sumber isu,
aktor yang terlibat, peran masing-masing aktor yang terlibat dan
keterkaitan dengan mata pelatihan, dan kegiatan-kegiatan yang
digagas untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di .
Daftar isu yang diperoleh dalam lingkungan kerja penulis yang
dikaitkan dengan agenda ketiga Pelatihan Dasar CPNS (Manajemen
ASN,Whole of Government (WoG), dan Pelayanan Publik) dapat
ditampilkan pada tabel berikut:

Tabel 1.1.Identifikasi Isu dikaitkan dengan Agenda Ketiga Pelatihan


Dasar CPNS (Manajemen ASN, Whole of Government (WoG), dan
Pelayanan Publik)

Kondisi Saat Kondisi yang


No Identifikasi Isu Sumber Isu
Ini Diharapkan

1. Belum Pelayanan Rendahnya Meningkatnya


optimalnya Publik tingkat kunjungan
fungsi kunjungan siswa ke
perpustakaan siswa ke perpustakaan
pada perpustakaan
pembelajaran
Bahasa
Indonesia
2. Masih Pelayanan Ketersediaan Kebutuhan
kurangnya Publik buku bacaan siswa akan
ketersediaan kurang buku bacaan
sumber bacaan memadai, fiksi terpenuhi
siswa (buku terutama buku
fiksi) nonteks (fiksi)
3. Rendahnya Pelayanan Minat baca Meningkatnya
minat membaca Publik siswa di SMP minat baca
siswa dalam Negeri 1 siswa di SMP
pelajaran Jatinegara Negeri 1
Bahasa masih rendah Jatinegara

3
Kondisi Saat Kondisi yang
No Identifikasi Isu Sumber Isu
Ini Diharapkan

Indonesia saat pelajaran


bahasa
Indonesia
4. Kurang Manajemen Guru Guru
optimalnya guru ASN menggunakan menggunakan
dalam Bahasa Bahasa
menggunakan Indonesia Indonesia yang
Bahasa yang baik dan baik dan benar
Indonesia yang benar saat saat
baik dan benar pembelajaran pembelajaran
saat KBM Bahasa Bahasa
Bahasa Indonesia Indonesia
Indonesia
5. Belum Pelayanan  Siswa kurang  Meningkatnya
optimalnya Publik berminat minat
kemampuan membaca membaca
siswa dalam sehingga siswa
menulis jumlah sehingga
kosakata jumlah
yang kosakata yang
diketahui dimiliki siswa
terbatas banyak
 Kurangnya  Siswa lebih
latihan siswa sering menulis
dalam puisi sehingga
menulis puisi kemampuanny
sehingga a menjadi
kemampuan optimal
nya tidak  Siswa berani
terasah mengungkapk
 Siswa tidak an hasil
berani karyanya
mengungkap
kan hasil
karya puisi

Penetapan Isu dilakukan melalui analisis isu dengan


menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Analisis isu
ini bertujuan untuk menetapkan kualitas isu dan menentukan prioritas
isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui gagasan kegiatan-

4
kegiatan yang akan dilakukan. Analisis isu dilakukan dengan
menggunakan alat bantu APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan,
Kelayakan) dan USG (Urgency, Seriousness, dan Growth).

a. Analisis Kriteria Isu Menggunakan Analisis APKL (Aktual, Problematik,


Kekhalayakan dan Layak)
Penetapan isu dilakukan melalui analisis isu dengan
menggunakan alat bantu penetapan kriteria isu. Analisis isu bertujuan
untuk menetapkan kualitas isu dan menentukan prioritas isu yang
perlu diangkat untuk diselesaikan melalui gagasan kegiatan yang
dilakukan. Analisis isu dilakukan dengan pendekatan APKL yaitu
Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Layak. Analisis APKL
merupakan alat bantu untuk menganalisis ketepatan dan kualitas isu
dengan memperhatikan tingkat aktual, problematik, kekhalayakan dan
layak dari isu-isu yang ditemukan di lingkungan unit kerja. Setelah
diperoleh analisis APKL, maka dipilih isu yang menjadi prioritas utama
yang selanjutnya akan diidentifikasi.

Tabel 1.2 Parameter APKL


No Indikator Keterangan
1 Aktual ( A ) Isu yang sering terjadi atau dalam proses kejadian
sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat.

2 Problematik ( P ) Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks


sehingga perlu dicarikan segera solusinya.

3 Kekhalayakan ( K ) Isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup


orang banyak.

4 Layak ( L ) Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan


untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya.

Berikut ini beberapa isu yang ada pada , yang akan ditentukan
kelayakannya menggunakan metode APKL, untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut ini.

5
Tabel 1.3. Identifikasi Isu di dengan Metode APKL

No Identifikasi Isu Kriteria Keterangan


A P K L
1. Belum optimalnya fungsi + - + - Tidak Memenuhi
perpustakaan pada pembelajaran Syarat
Bahasa Indonesia
2. Masih kurangnya ketersediaan + + + + Memenuhi Syarat
sumber bacaan siswa (buku fiksi)

3. Rendahnya minat membaca siswa + + + + Memenuhi Syarat


dalam pelajaran Bahasa Indonesia
4. Kurang optimalnya guru dalam + + - + Tidak Memenuhi
menggunakan Bahasa Indonesia Syarat
yang baik dan benar saat KBM
Bahasa Indonesia
5. Belum optimalnya kemampuan + + + + Memenuhi Syarat
siswa dalam menulis

Keterangan:
A : Aktual
P : Problematik
K : Kekhalayak
L : Kelayakan

b. Analisis Prioritas Isu Menggunakan USG (Urgency, Seriousness, dan


Growth)

Dari hasil analisis APKL didapatkan isu-isu yang dinyatakan


memenuhi kriteria, yang kemudian isu-isu tersebut dianalisis lebih
lanjut dengan menggunakan analisis USG. Analisis USG merupakan
alat analisis yang dilakukan untuk menentukan prioritas isu melalui
tingkat kegawatan (Urgency), keseriusan (Seriousness), dan tingkat
pertumbuhan suatu isu atau masalah (Growth).
Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,
dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness artinya seberapa serius

6
suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.
Growth artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani segera.
Analisis USG dilakukan dengan memberikan nilai dengan
rentang antara 1 sampai 5 dengan ketentuan nilai 1 berarti sangat
kecil, nilai 2 berarti kecil, nilai 3 berarti sedang, nilai 4 berarti besar,
dan nilai 5 berarti sangat besar. Isu dengan total skor tertinggi dipilih
dan dijadikan isu prioritas yang akan ditetapkan untuk diselesaikan
dengan kegiatan-kegiatan yang diusulkan. Hasil analisis USG terkait
isu-isu disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel1.4. Analisis isu di dengan Metode USG

No Identifikasi Isu U S G Total Peringkat

1. Masih kurangnya ketersediaan 3 4 5 12 2


sumber bacaan siswa (buku fiksi)
2. Rendahnya minat membaca 4 3 4 11 3
siswa dalam pelajaran Bahasa
Indonesia

3. Belum optimalnya kemampuan 5 5 5 15 1


siswa dalam menulis

Keterangan:
1 (satu) = Tidak (mendesak, serius, berkembang)
2 (dua) = Kurang begitu (mendesak, serius, berkembang)
3 (tiga) = Wajar
4 (empat) = Mendesak, serius dan berkembang
5 (lima) = sangat (Mendesak, serius dan berkembang)
(sumber: Yanawari,2013)

Dari hasil analisis APKL dan USG, ditetapkan isu yang dipilih
dan ditindaklanjuti dengan gagasan rencana kegiatan yang akan
dilakukan untuk mengatasi isu tersebut. Hasil perumusan isu yang

7
terpilih adalah kurang optimalnya kemampuan menulis puisi siswa di
SMP Negeri 1 Jatinegara.

Dampak jika isu yang dipilih tidak dilaksanakan


Dampak jika isu kemampuan menulis puisi rendah dan tidak
diselesaikan mengakibatkan minat siswa akan sastra akan menurun,
sehingga kemalasan siswa akan bertambah yang berakibat tujuan
pendidikan tidak maksimal.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, Identifikasi isu dan Penetapan isu di atas,
rumusan masalah pada perancangan aktualisasi ini adalah :
1. Bagaimana cara mengoptimalkan kemampuan menulis puisi siswa
di SMP Negeri 1 Jatinegara?
2. Bagaimana mengetahui keterkaitan antara kegiatan yang
diusulkan dengan substansi mata pelatihan Manajemen ASN,
Pelayanan Publik dan WoG dan nilai-nilai dasar PNS (Nilai
ANEKA) yang mendasari kegiatan baik secara langsung maupun
tidak langsung?
3. Bagaimana keterkaitan antara visi, misi, dan nilai organisasi dari
isu yang diangkat?

D. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin
dicapai pada perancangan aktulisasi nilai-nilai dasar PNS ini adalah:
1. Mampu mengetahui dan melaksanakan cara kemampuan
menulis puisi siswa di SMP Negeri 1 Jatinegara.
2. Mampu mengetahui keterkaitan antara kegiatan yang diusulkan
dengan substansi mata pelatihan Manajemen ASN, Pelayanan
Publik dan WoG dan Nilai ANEKA yang mendasari kegiatan
baik secara langsung maupun tidak langsung.
3. Mengetahui keterkaitan antara visi, misi, dan nilai organisasi

8
dengan hasil kegiatan dari isu yang diangkat

E. Manfaat
Manfaat rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
a. Terwujudnya visi dan misi SMP Negeri 1 Jatinegara
b. Peningkatan mutu pelayanan pendidikan
c. Mampu memberikan kualitas layanan prima dalam
melaksanakan proses belajar mengajar

2. Bagi Siswa
a. Meningkatkan kemampuan menulis siswa
b. Membiasakan siswa untuk gemar membaca
c. Meningkatkan kunjungan siswa ke perpustakaan

3. Bagi masyarakat yaitu peningkatan mutu pelayanan pendidikan


yang berkualitas.

4. Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS


a. Menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA dalam berorganisasi
b. Menyelesaikan tugas aktualisasi pelatihan dasar CPNS tahun
2019.
c. Menjadi pengalaman belajar bagi ASN untuk mengemban
tanggung jawab penuhnya sebagai abdi negara dan pelayan
masyarakat
d. Menjadi ASN yang lebih profesional, berkomitmen, beretika dan
berintegritas tinggi.

9
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Sikap Perilaku Bela Negara


Sikap perilaku dan kedisiplinan yang harus dilimiliki oleh PNS untuk
menunjang fungsinya adalah nilai-nilai sikap perilaku, kesehatan
jasmani dan kesehatan mental, kesamaptaan jasmani dan
kesamaptaan mental, dan tata upacara sipil dan keprotokolan.
1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-nilai Bela Negara
Pemahaman dan pemaknaan wawasan kebangsaan dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan bagi aparatur,
pada hakikatnya terkait dengan pembangunan kesadaran
berbangsa dan bernegara yang berarti sikap dan tingkah laku
PNS harus sesuai dengan kepribadian bangsa dan selalu
mengkaitkan dirinya dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsa
Indonesia (sesuai amanah yang ada dalam Pembukaan UUD
1945) melalui:
a. Menumbuhkan rasa kesatuan dan persatuan bangsa dan
negara Indonesia yang terdiri dari beberapa suku bangsa
yang mendiami banyak pulau yang membentang dari Sabang
sampai Merauke, dengan beragam bahasa dan adat istiadat
kebudayaan yang berbeda-beda. Kemajemukan itu diikat
dalam konsep wawasan nusantara yang merupakan cara
pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya
yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
b. Menumbuhkan rasa memiliki jiwa besar dan patriotisme untuk
menjaga kelangsungan hidup bangsa dan negara. Sikap dan
perilaku yang patriotik dimulai dari hal-hal yang sederhana
yaitu dengan saling tolong menolong, menciptakan kerukunan
beragama dan toleransi dalam menjalankan ibadah sesuai
agama masing-masing, saling menghormati dengan sesama
dan menjaga keamanan lingkungan

10
c. Memiliki kesadaran atas tanggungjawab sebagai warga
negara Indonesia yang menghormati lambang-lambang
negara dan mentaati peraturan perundang-undangan
Berbagai masalah yang berkaitan dengan kesadaran
berbangsa dan bernegara perlu mendapat perhatian dan
tanggung jawab bersama. Sehingga amanat pada UUD 1945
untuk menjaga dan memelihara Negara Kesatuan wilayah
Republik Indonesia serta kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan.
Hal yang dapat mengganggu kesadaran berbangsa dan
bernegara bagi PNS yang perlu di cermati secara seksama
adalah semakin tipisnya kesadaran dan kepekaan sosial, padahal
banyak persoalan-persoalan masyarakat yang membutuhkan
peranan PNS dalam setiap pelaksanaan tugas jabatannya untuk
membantu memediasi masyarakat agar keluar dari himpitan
masalah, baik itu masalah sosial, ekonomi dan politik, karena
dengan terbantunya masyarakat dari semua lapisan keluar dari
himpitan persoalan, maka bangsa ini tentunya menjadi bangsa
yang kuat dan tidak dapat di intervensi oleh negara apapun,
karena masyarakat itu sendiri yang harus disejahterakan dan
jangan sampai mengalami penderitaan. Di situ PNS telah
melakukan langkah konkrit dalam melakukan bela negara.
Kesadaran bela negara adalah dimana kita berupaya untuk
mempertahankan negara kita dari ancaman yang dapat
mengganggu kelangsungan hidup bermasyarakat yang
berdasarkan atas cinta tanah air. Kesadaran bela negara juga
dapat menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme di dalam
diri masyarakat. Upaya bela negara selain sebagai kewajiban
dasar juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara
yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, penuh tanggung
jawab dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan
bangsa. Keikutsertaan kita dalam bela negara merupakan bentuk
cinta terhadap tanah air kita.

11
Nilai-nilai bela negara yang harus lebih dipahami
penerapannya dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan
bernegara antara lain:
a. Cinta Tanah Air
Negeri yang luas dan kaya akan sumber daya ini perlu kita
cintai. Kesadaran bela negara yang ada pada setiap
masyarakat didasarkan pada kecintaan kita kepada tanah air
kita. Kita dapat mewujudkan itu semua dengan cara kita
mengetahui sejarah negara kita sendiri, melestarikan budaya-
budaya yang ada, menjaga lingkungan kita dan pastinya
menjaga nama baik negara kita.
b. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap kita
yang harus sesuai dengan kepribadian bangsa yang selalu
dikaitkan dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsanya. Kita
dapat mewujudkannya dengan cara mencegah perkelahian
antar perorangan atau antar kelompok dan menjadi anak
bangsa yang berprestasi baik di tingkat nasional maupun
internasional.
c. Pancasila
Ideologi kita warisan dan hasil perjuangan para pahlawan
sungguh luar biasa, pancasila bukan hanya sekedar teoritis dan
normatif saja tapi juga diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kita tahu bahwa Pancasila adalah alat pemersatu
keberagaman yang ada di Indonesia yang memiliki beragam
budaya, agama, etnis, dan lain-lain. Nilai-nilai pancasila inilah
yang dapat mematahkan setiap ancaman, tantangan, dan
hambatan.

12
d. Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara
Dalam wujud bela negara tentu saja kita harus rela berkorban
untuk bangsa dan negara. Contoh nyatanya seperti sekarang
ini yaitu perhelatan seagames. Para atlet bekerja keras untuk
bisa mengharumkan nama negaranya walaupun mereka harus
merelakan untuk mengorbankan waktunya untuk bekerja
sebagaimana kita ketahui bahwa para atlet bukan hanya
menjadi seorang atlet saja, mereka juga memiliki pekerjaan
lain. Begitupun supporter yang rela berlama-lama
menghabiskan waktunya antri hanya untuk mendapatkan tiket
demi mendukung langsung para atlet yang berlaga demi
mengharumkan nama bangsa.
e. Memiliki Kemampuan Bela Negara
Kemampuan bela negara itu sendiri dapat diwujudkan dengan
tetap menjaga kedisiplinan, ulet, bekerja keras dalam menjalani
profesi masing-masing.
Kesadaran bela negara dapat diwujudkan dengan cara ikut
dalam mengamankan lingkungan sekitar seperti menjadi bagian
dari Siskamling, membantu korban bencana sebagaimana kita
ketahui bahwa Indonesia sering sekali mengalami bencana alam,
menjaga kebersihan minimal kebersihan tempat tinggal kita sendiri,
mencegah bahaya narkoba yang merupakan musuh besar bagi
generasi penerus bangsa, mencegah perkelahian antar perorangan
atau antar kelompok karena di Indonesia sering sekali terjadi
perkelahian yang justru dilakukan oleh para pemuda, cinta produksi
dalam negeri agar Indonesia tidak terus menerus mengimpor
barang dari luar negeri, melestarikan budaya Indonesia dan tampil
sebagai anak bangsa yang berprestasi baik pada tingkat nasional
maupun internasional.

13
2. Kesiapsiagaan Bela Negara
Untuk melatihan kesiapasiagaan bela negara bagi CPNS ada
beberapa hal yang dapat dilakukan, salah satunya adalah tanggap
dan mau tahu terkait dengan kejadian-kejadian permasalahan
yang dihadapi bangsa negara Indonesia, tidak mudah
terprovokasi, tidak mudah percaya dengan barita gossip yang
belum jelas asal usulnya, tidak terpengaruh dengan
penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan permasalahan bangsa
lainnya, dan yang lebih penting lagi ada mempersiapkan jasmani
dan mental untuk turut bela negara.
Pasal 27 dan Pasal 30 UUD Negara RI 1945
mengamanatkan kepada semua komponen bangsa berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara dan syarat-syarat
tentang pembelaan negara. Dalam hal ini setiap CPNS sebagai
bagian dari warga masyarakat tentu memiliki hak dan kewajiban
yang sama untuk melakukan bela Negara sebagaimana
diamanatkan dalam UUD Negara RI 1945 tersebut.
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti
pada negara dan kesediaan berkorban membela negara. Cakupan
bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang
paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara
sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh
bersenjata. Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat
yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Setidaknya unsur Bela Negara antara lain:
a. Cinta tanah air
b. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
c. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara
d. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
e. Memiliki kemampuan awal bela negara
Beberapa contoh bela negara dalam kehidupan sehari-haro di
zaman sekarang di berbagai lingkungan:

14
a. Menciptakan susasana rukun, damai, dan harmonis dalam
keluarga (lingkungan keluarga)
b. Membentuk keluarga yang sadar hukum (lingkungan keluarga)
c. Meningkatkan iman dan takwa dan iptek (lingkungan
pelatihan) Kesadaran untuk menaati tata tertib pelatihan
(lingkungan kampus/lembaga pelatihan)
d. Menciptakan suasana rukun, damai, dan aman dalam
masyarakat (lingkungan masyarakat).
e. Menjaga keamanan kampung secara bersama-sama
(lingkungan masyarakat).
f. Mematuhi peraturan hukum yang berlaku (lingkungan negara).
g. Membayar pajak tepat pada waktunya (lingkungan negara).
Terkait dengan Pelatihan Dasar bagi CPNS, sudah barang
tentu kegiatan bela negara bukan memanggul senjata sebagai
wajib militer atau kegiatan semacam militerisasi, namun lebih
bagaimana menanamkan jiwa kedisiplinan, mencintai tanah air
(dengan menjaga kelestarian hayati), menjaga asset bangsa,
menggunakan produksi dalam negeri, dan tentu ada beberapa
kegiatan yang bersifat fisik dalam rangka menunjang
kesiapsiagaan dan meningkatkan kebugaran fisik saja.
Oleh sebab itu maka dalam pelaksanaan latihan dasar bagi
CPNS akan dibekali dengan latihan-latihan seperti:
a. Kegiatan olahraga dan kesehatan fisik
b. Kesiapsiagaan dan kecerdasan mental
c. Kegiatan baris-berbaris, apel dan tata upacara
d. Kepemimpinan
e. Kegiatan ketangkasan dan permainan.

B. Nilai-nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil


Pegawai ASN sebagai agen pemerintah harus memiliki nilai-nilai
dasar yang terinternalisasi dalam profesinya. Nilai-nilai tersebut antara
lain Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan

15
Anti Korupsi. Lima nilai dasar yang biasa disingkat ANEKA
ini merupakan modal awal PNS dalam menjalankan tugasnya.
Sebelum mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS, ada satu tahap
yang dilalui yaitu tahap internalisasi. Internalisasi merupakan proses
pemahaman atas nilai yang terkandung dari masing-masing poin
ANEKA yaitu :
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah Kewajiban untuk memberikan
pertanggung jawaban atau untuk menjawab dan menerangkan
kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif
suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau
berkewenangan untuk meminta keterangan atau
pertanggungjawaban.
Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban
yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab
yang menjadi amanahnya. Dengan demikian kepercayaan
masyarakat (public trust) kepada birokrasi akan semakin menguat
karena aparaturnya mampu berperan sebagai kontrol demokrasi,
mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan serta
meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
a. Indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus
diperhatikan, yaitu:
1) Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari
atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang
penting dalam menciptakan lingkungannya.
2) Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan
kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok/instansi.
3) Integritas : konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan.

16
4) Tanggung Jawab : kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di
sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5) Keadilan : kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
6) Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan
akuntabilitas.
7) Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam
lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara
akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas.
8) Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab
harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang
menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
9) Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.

b. Jenis-jenis Akuntabilitas
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu:
1) Akuntabilitas vertikal (vertical accountability), akuntabilitas
yang pertanggungjawaban atas pengelolaan dananya kepada
otoritas yang lebih tinggi.
2) Akuntabilitas horizontal (horizontal accountability),
akuntabilitas yang pertanggungjawabannya kepada
masyarakat luas.

c. Tingkatan Akuntabilitas
Tingkatan akuntabilitas terdiri dari lima (5) tingkatan yaitu :
1) Akuntabilitas Personal
2) Akuntabilitas Individu

17
3) Akuntabilitas Kelompok
4) Akuntabilitas Organisasi
5) Akuntabilitas Stakeholder

d. Aspek Akuntabilitas
Terdapat beberapa aspek dalam akuntabilitas, antara lain :
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (accountability is a
relationship)
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (accountability is results
oriented)
3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (accountability
requires reporting)
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (accountability is
meaningless without consequences)
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (accountability improves
performance)

2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham atau ajaran untuk mencintai
bangsa dan negara sendiri; sifat nasional; kesadaran keanggotaan
dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-
sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas,
integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu; semangat
kebangsaan (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Nasionalisme merupakan sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri dan pandangan tentang rasa cinta terhadap
bangsa dan negara. Dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap
PNS memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik,
bangsa, dan negara. Nasionalisme merupakan pandangan atau
paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah
airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. PNS dapat
mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila

18
agar memiliki karakter yang kuat dengan nasionalisme dan
wawasan kebangsaannya.
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme
yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat
beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi
manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain

b. Sila Kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradap


1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa.

19
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan
kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan
suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa
selira.
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap
orang lain.
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari
seluruh umat manusia.
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain.

c. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia


1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai
kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara
dan bangsa apabila diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air Indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar
Bhinneka Tunggal Ika.

20
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan
bangsa.

d. Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat


kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap
manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan
kewajiban yang sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama.
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh
semangat kekeluargaan.
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah.
6) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima
dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama
di atas kepentingan pribadi dan golongan.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai
dengan hati nurani yang luhur.
9) Keputusan yang diambil harus dapat
dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang
dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

21
Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat
berdiri sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang
bersifat pemerasan terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan
atau merugikan kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat
bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

3. Etika Publik
Weihrich dan Koontz (dalam LAN RI, 2015) mendefinisikan
etika sebagai “the dicipline dealing with what is good and bad and
with moral duty and obligation”. Konsep etika sering digunakan
sinomim dengan moral. Dalam kaitannya dengan pelayanan
publik, etika publik adalah refleksi standar/norma yang
menentukan baik dan buruk, benar dan salah perilaku, tindakan
dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta
keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas, guna
menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-

22
cara pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-
hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya
dilakukan sesuai nila-nilai yang dianut.
a. Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik yakni:
1) Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
2) Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai
bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebijakan
publik dan alat evaluasi.
3) Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan
tindakan faktual.
b. Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik yaitu :
1) Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
2) Dimensi Modalitas
3) Dimensi Tindakan Integritas Publik
c. Indikator nilai-nilai dasar etika publik, yaitu :
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara
Pancasila.
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar
Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945.
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya
kepada publik.
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun.
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.

23
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu
kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan
pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil,
dipersepsikan oleh individu terhadap produk/jasa berupa ukuran
baik/ buruk. Bidang apapun yang menjadi tanggungjawab pegawai
negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat
memberi kepuasan kepada stakeholder.
a. Nilai-nilai Komitmen Mutu:
1) Efektivitas: dapat diartikan dengan berhasil guna, dapat
mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan
efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang
telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun
mutu hasil kerja. Efektivitas organisasi tidak hanya diukur
dari performans untuk mencapai target (rencana) mutu,
kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya,
melainkan juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya
kebutuhan pelanggan.
2) Efisiensi: dapat dihitung sebagai jumlah sumberdaya yang
digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Tingkat
efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga,
dan pikiran dalam melaksanakan kegiatan. Efisiensi
organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan baku,
uang dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan
jumlah keluaran tertentu.

24
3) Inovasi: dapat muncul karena ada dorongan dari dalam
(internal) untuk melakukan perubahan, atau bisa juga
karena ada desakan kebutuhan dari pihak eksternal
misalnya permintaan pasar. Inovasi dalam layanan publik
harus mencerminkan hasil pemikiran baru yang
konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu
untuk membangun karakter dan mindset baru sebagai
aparatur penyelenggara pemerintahan, yang diwujudkan
dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang
berbeda dengan sebelumnya, bukan sekedar
menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
4) Orientasi mutu: mutu merupakan salah satu standar yang
menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu
menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan
keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
Orientasi mutu berkomitmen untuk senantiasa melakukan
pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas
pelayanan sehingga pelanggan menjadi puas dalam
pelayanan.
b. Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan dalam
mengevaluasi kualitas pelayanan, yaitu:
1) Tangibles (bukti langsung), yaitu : meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi;
2) Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam
memberikan pelayanan dengan segera dan memuaskan
serta sesuai dengan yang telah dijanjikan;
3) Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk
memberikan pelayanan dengan tanggap;
4) Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan,
kesopanan, dan sifat dapat dipercaya;

25
5) Empathy, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus
terhadap kebutuhan pelanggan.
Tanggung jawab mutu ada pada setiap level organisasi. Pada
level puncak (Corporate level) bertanggung jawab atas mutu
layanan institusi secara keseluruhan untuk membangun citra
kelembagaan dan keunggulan bersaing. Pada level strategic
business unit level tanggung jawab mutu berkaitan dengan
penetapan diversifikasi mutu pada setiap unit kerja sesuai
dengan target masing-masing. Pada level fungsional
bertanggung jawab atas mutu hasil setiap layanan yang
diberikan di unit-unit pendukung. Sedangkan pada level unit
dasar tanggung jawab mutu berkaitan dengan aktivitas/
rencana aksi yang dilaksanakan di masing-masing unit kerja.

5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin “corruption” (Fockema
Andrea: 1951) atau “corruptus” (Webster Student Dictionary:
1960). Selanjutnya dikatakan bahwa “corruption” berasal dari kata
“corrumpere”, suatu bahasa latin yang lebih tua. Dari bahasa latin
tersebut kemudian dikenal istilah “coruption, corrupt” (Inggris),
“corruption” (Perancis) dan “corruptive/korruptie” (Belanda).
Korupsi secara harafiah adalah kebusukan, keburukan, kebejatan,
ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari
kesucian.
Korupsi sering disebut dengan kejahatan luar biasa karena
dampaknya dapat menyebabkan kerusakan yang luar biasa baik
dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan
yang lebih luas. Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam
kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara
jangka panjang. Korupsi menurut UU No. 20 Tahun 2001
didefinisikan sebagai tindakan melawan hukum dengan maksud

26
memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi yang berakibat
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. menurut
UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7 kelompok tindak
pidana korupsi yang terdiri dari: (1) kerugian keuangan negara, (2)
suap-menyuap, (3) pemerasan, (4) perbuatan curang, (5)
penggelapan dalam jabatan, (6) benturan kepentingan dalam
pengadaan, dan (7) gratifikasi. Semua jenis tersebut merupakan
delik-delik yang diadopsi dari KUHP (pasal 1 ayat 1 sub c UU
no.3/71)
a. Nilai-Nilai Anti Korupsi
Adapun Nilai-nilai dasar anti korupsi adalah meliputi:
1) Kejujuran
Jujur dapat didefinisikan sebagai lurus hati, tidak
berbohong, dan tidak curang. Jujur adalah salah satu sifat
yang sangat penting dalam kehidupan pegawai, tanpa
sifat jujur pegawai tidak akan dipercaya dalam kehidupan
sosialnya.
2) Kepedulian
Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan
menghiraukan. Nilai kepedulian sangat penting bagi
seorang pegawai dalam kehidupan di tempat kerja dan di
masyarakat.
3) Kemandirian
Kondisi mandiri dapat diartikan sebagai proses
mendewasakan diri yaitu dengan tidak bergantung pada
orang lain untuk mengerjakan tugas dan tanggung
jawabnya
4) Kedisiplinan
Disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan
5) Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah menerima segala sesuatu
perbuatan yang salah baik itu disengaja maupun tidak

27
disengaja. Tanggung jawab tersebut berupa perwujudan
dan kesadaran akan kewajiban menerima dan
menyelesaikan semua masalah yang telah dilakukan.
6) Kerja Keras
Bekerja keras didasari dengan adanya kemauan, dimana
kemauan menimbulkan asosiasi dengan ketekadan,
ketekunan, daya tahan, tujuan jelas, daya kerja, pendirian,
pengendalian diri, keberanian, ketabahan, keteguhan,
tenaga, kekuatan dan pantang mundur.
7) Sederhana
Gaya hidup sederhana dibiasakan untuk tidak hidup
boros, hidup sesuai dengan kemampuannya dan dapat
memenuhi semua kebutuhannya. Prinsip hidup sederhara
merupakan parameter penting dalam menjalin hubungan
antara sesama karena prinsip ini akan mengatasi
permasalahan kesenjangan sosial, iri, dengki, tamak,
egosi dan juga menghindari dari keinginan yang
berlebihan.
8) Keberanian
Nilai keberanian dapat dikembangkan dan diwujudkan
dalam bentuk berani mengatakan dan membela
kebenaran, berani mengakui kesalahan, berani
bertanggung jawab dan lain sebagainya.
9) Keadilan
Adil berarti adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak
memihak.

C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


Untuk menciptakan Pegawai Negeri Sipil yang baik, maka adanya
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian yang telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Karena PNS memegang

28
peranan besar dalam kelancaran pemerintahan dan pembangunan,
maka PNS memiliki peran dan kedudukan yang sangat penting dalam
berjalannya system pemerintahan serta pelayanan lembaga Negara
kepada masyarakat
Dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang ASN, Pegawai Negeri Sipil diharuskan mempunyai fungsi
sebagai berikut :
1. Pelaksana Kebijakan Publik
ASN berfungsi, berperan dan bertugas untuk melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus
mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut, harus mengutamakan
pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.

2. Pelayan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan
pelayanan publik yang professional dan berkualitas. Pelayanan
publik merupakan kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau
pelayanan administrasi yang diselenggarakan oleh penyelenggara
pelayanan publik dengan tujuan memenuhi kepuasan pelanggan.
Oleh karena itu ASN dituntut untuk memberikan pelayanan secara
professional kepada masyarakat.

3. Perekat dan pemersatu bangsa


ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
ASN senantiasa taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945,
Negara, dan pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi
martabat ASN serta mengutamakan kepentingan negara daripada

29
kepentingan pribadi/golongan. Dalam Undang-undang ASN
disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan dan kebijakan
manajemen ASN, salah satu diantaranya adalah asas persatuan
dan kesatuan. ASN harus senantiasa mengutamakan dan
mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Bagian Ketiga Peran Pasal 12 Undang-Undang Republik


Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara,
pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas pemerintahan dan penyelenggaraan pembangunan tugas
umum nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik
yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Setiap kegiatan yang dilakukan PNS
pasti terdapat konsekuensi baik berupa penghargaan maupun sanksi,
semestinya sebagai PNS kita tidak boleh melalaikan kewajiban kita di
kantor. Dengan adanya Peraturan Pemerintah nomor 53 tahun 2010
tentang Disiplin PNS dalam pasal 3 dijelaskan tentang kewajiban
selaku PNS sebagai berikut:
1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan Pemerintah;
2. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS
dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;
4. Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat
PNS;
5. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri,
seseorang, dan/atau golongan;
6. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut
perintah harus dirahasiakan;
7. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk
kepentingan negara;

30
8. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila
mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan
negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan,
dan materiil;
9. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
10. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
11. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara
dengan sebaik-baiknya;
12. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
13. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
14. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengembangkan karier; dan
15. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang.

ASN berfungsi, bertugas, dan berperan untuk melaksanakan


kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN
harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. Harus mengutamakan
pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan
nepotisme. Manajemen ASN meliputi Manajemen PNS dan
Manajemen PPPK. PNS diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki suatu jabatan pemerintahan dan
memilili nomor induk pegawai nasional. Sementara itu, PPPK
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian berdasarkan
perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah
untuk jangka waktu tertentu.

31
Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit.
Manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan;
pengadaan; pangkat dan jabatan; pengembangan karier; pola
karier; promosi; mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan
tunjangan; penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun
dan jaminan hari tua; dan perlindungan (LAN, Manajemen Aparatur
Sipil Negara, 2014).

2. Whole of Goverment
Whole of Goverment (WoG) merupakan suatu pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program, dan pelayanan
publik. Oleh karena itu WoG dikenal sebagai pendekatan
interagency, yaitu pendekatan dengan menunjuk sejumlah
kelembagaan yang terkait urusan-urusan yang relevan (Suwarno &
Sejati, 2016).
WoG dipandang sebagai metode suatu instansi pelayanan
publik bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan
bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu
tertentu (Shergold & lain-lain, 2004).
Alasan penerapan WoG dalam sistem aparatur sipil Indonesia
adalah:
a. Adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam
mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan
pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan lebih
baik, selain itu perkembangan teknologi informasi, situasi dan
dinamika kebijakan yang lebih kompleks juga mendorong
pentingnya WoG.

32
b. Faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan
kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi
antar sektor dalam pembangunan.

c. Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta


bentuk latar belakang lainnya mendorong adanya potensi
disintegrtasi bangsa.

3. Pelayanan Publik
LAN (1998), mengartikan pelayanan publik sebagai segala
bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi
Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa, baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat. Dalam UU No. 25 tahun 2009
tentang Pelayanan Publik, Pelayanan Publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan Peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
Pelayanan Publik.
Barang/jasa publik adalah barang/jasa yang memiliki rivalry
(rivalitas) dan excludability (ekskludabilitas) yang rendah.
Barang/jasa publik yang murni yang memiliki ciri-ciri: tidak dapat
diproduksi oleh sektor swasta karena adanya free rider problem,
non-rivalry, dan non-excludable, serta cara mengkonsumsinya
dapat dilakukan secara kolektif. Perkembangan paradigma
pelayanan: Old Public Administration (OPA), New Public
Management (NPM) dan seterusnya menjadi New Public Service
(NPS).
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah: partisipatif, transparan,
responsif, non diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien,

33
aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan. Fundamen Pelayanan
Publik yaitu:
a. Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai
amanat konstitusi.
b. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak warga
negara.
c. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk
mencapai hal-hal strategis untuk memajukan bangsa di masa
yang akan datang.
d. Pelayanan publik tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan warga negara tetapi juga untuk proteksi.

34
BAB III
PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA

A. Profil Organisasi
1. Dasar hukum pembentukan Organisasi
Identitas Sekolah :
1) Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Jatinegara
2) NPSN : 20325366
3) Jenjang Pendidikan : SMP
4) Status Sekolah : Negeri
5) Alamat Sekolah : Jalan Raya Timur Jatinegara
6) Kode POS : 52473
7) Kecamatan : Jatinegara
8) Kabupaten : Tegal
9) Provinsi : Jawa Tengah
10) Negara : Indonesia
11) Posisi geografis :
a. Lintang : -7,0593
b. Bujur : 109,2246
12) Tanggal SK Pendirian : 1981-07-14
13) Tanggal SK Izin Operasional : 1981-07-14

2. Visi, Misi, Nilai Organisasi


a) Visi
Visi SMP Negeri 1 Jatinegara adalah “Unggul dalam Prestasi
dan Sikap Terpuji”

b) Misi
1) Memberikan layanan pendidikan yang semakin bermutu dari
waktu ke waktu baik bidang akademik maupun non
akademik.Meningkatkan motivasi seluruh warga sekolah
untuk bekerja dan belajar secara mantap sehingga mampu

35
mengembangkan potensi diri dan lingkungannya secara
optimal
2) Menyelenggarakan pendidikan/pengajaran yang
menghasilkan kemempuan peserta didik dalam aspek
intelektual, emosional, keimanan, dan ketakwaan.
3) Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif bagi
berlangsungnya proses belajar mengajar yang berkualitas.
4) Menumbuhkan semangat berprestasi secara intensif seluruh
warga sekolah.
Tujuan:
a. Tujuan Primer
Meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.
b. Tujuan Intermedian
Mewujudkan sekolah sebagai pusat penanaman dan
sosialisasi nilai-nilai sosial dan kultural serta pengembangan
intelektual dan kreativitas menuju terwujudnya komunitas
belajar yang beradab.

c) Nilai-nilai Organisasi
1. Profesional
Kompetensi professional guru merupakan salah satu
kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru dalam jenjang
pendidikan. Dalam Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen bahwa
kompetensi yang perlu dimiliki oleh guru meliputi : kompetensi
pedagogik, kompetesi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi professional yang diperoleh melalui pendidikan
profesi. Guru profesional adalah guru yang mampu mengelola
dirinya sendiri dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Guru
yang kompeten akan lebih mampu melaksanakan tugas

36
secara optimal untuk kepentingan pencapaian hasil belajar
siswa khususnya dan pencapaian mutu pendidikan pada
umumnya.

2. Akuntabel
Akuntabilitas dalam dunia pendidikan merujuk pada
pertanggungjawaban stakeholder (kepala sekolah) lembaga
pendidikan terhadap kegiatan yang telah dilakukan.
Akuntabilitas juga merupakan salah satu prinsip good
governance atau corporate governance. Istilah ini banyak
digunakan dalam dunia bisnis atau pemerintahan.
Akuntabilitas dapat diartikan sebagai kegiatan pelaporan
terhadap suatu program dengan melihat alur kegiatan mulai
dari input-proses-output.

3. Efektif
Sekolah efektif adalah sekolah memiliki standar pengelolaan
yang baik, transparan, responsibel, akuntabel, serta
memperdayakan setiap komponen penting sekolah, baik
secara internal maupun eksternal, dalam rangka pencapaian
visi-misi-tujuan sekolah secara efektif dan efisien. Sekolah
merupakan suatu institusi yang didalamnya terdapat
komponen guru, siswa, dan staf administrasi yang masing-
masing mempunyai tugas tertentu dalam melancarkan
program.

4. Kebersihan
Pembiasaan untuk hidup bersih harus diberikan sejak dini
kepada anak-anak kita. Tidak hanya dirumah tapi juga
disekolah. Menjaga kebersihan disekolah dapat diajarkan
melalui cara pembiasaan tidak membuang sampah
sembarangan, saling mengawasi dan mengingatkan sesame

37
teman, pemberian contoh dari guru menjaga kebersihan
sekolah, kegiatan bersama membersihkan lingkungan
sekolah, membersihkan toilet secara bergiliran masing-masing
kelas, membuat asri lingkungan sekolah dan menyediakan
media ekspresi bagi siswa dalam mengekspresikan
kegemarannya dalam mencorat-coret.

5. Transparan
Dinas pendidikan terbuka dalam informasi tentang
penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang
kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta
hasil-hasil yang dicapai.

38
3. Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Jatinegara

KOMITE SEKOLAH KEPALA SEKOLAH


H. M. DARONI ABDULLAH, S.Pd.

WAKIL KEPALA SEKOLAH


AGUS SYAFI’I, S.Pd.Ing

KOORDINATOR TU
SARNO

STAF TU

KOORD. SARPRAS KOORD. KURIKULUM KOORD. HUMAS KOORD. KESISWAAN


MAGHFUR, S.Pd. SUROSO, S. Pd ERNAWATI, S.Pd WAHYU GALIH M., S.Pd

KEPALA PERPUSTAKAAN KEPALA LABORATORIUM


TEGUH TRI HANDOYO, S. Pd RAHAYU, A.Ma. Pd

WALI KELAS GURU BK Kelompok Jabatan


Fungsional Guru

VII VIII IX GURU BK GURU BK GURU BK


KELAS VII KELAS VIII KELAS VIII

39 NEGERI 1 JATINEGARA
SISWA – SISWI SMP
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat
1. Tugas Aparatur Sipil Negara
Undang-Undang Aparatur Sipil Negara No. 5 Tahun 2014 Pasal 11
menjelaskan bahwa tugas ASN adalah:
a) Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
b) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas;
dan
c) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
2. Jabatan Fungsional Guru
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi (Permenegpan RB) No. 16 tahun 2009
menjelaskan bahwa Jabatan fungsional guru adalah jabatan
fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab,
dan wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh Pegawai Negeri
Sipil.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan Guru dalam
menyusun rencana pembelajaran, melaksanakan pembelajaran
yang bermutu, menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran,
menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
terhadap peserta didik.

40
3. Tugas Pokok dan Fungsi Guru Mata Pelajaran
Rincian kegiatan tugas jabatan guru mata pelajaran dimuat pada
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, pasal 13 ayat 2, yaitu:
a) Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
b) Menyusun silabus pembelajaran;
c) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;
d) Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
e) Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
f) Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata
pelajaran yang diampunya;
g) Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
h) Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
i) Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan
hasil belajar tingkat sekolah dan nasional;
j) Membimbing guru pemula dalam program induksi;
k) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran;
l) Melaksanakan pengembangan diri;
m)Melaksanakan publikasi ilmiah; dan
n) Membuat karya inovatif.

C. Role Model
Agus Syafi’I, S.Pd.Ing. adalah guru mata pelajaran Bahasa Inggris.
Selain itu juga beliau bertugas sebagai Wakil Kepala SMP Negeri 1
Jatinegara. Sebelumnya, beliau mengurusi bidang kurikulum di
sekolah ini.
Sebagai role model beliau adalah pria yang banyak memiliki
keteladanaan dan nilai-nilai positif bagi penulis untuk
menginternalisasikan nilai-nilai tersebut kedalam diri penulis seperti
kepemimpinan yang tegas, berintegritas tinggi, penegakan disiplin

41
kepada pegawai yang beliau terapkan adalah bertanggung jawab,
profesional dalam mengemban amanah, serta beliau dapat
memberikan suasana damai dalam membenahi kondisi SMP Negeri 1
Jatinegara saat ini, kerja keras yang diiringi dengan integritas yang
tinggi memberikan hasil yang luar biasa.
Beliau selalu mengatakan kepada seluruh guru dan pegawai di
SMP Negeri 1 Jatinegara untuk selalu bekerja keras, jujur sehingga
membawa dampak positif bagi kemajuan SMP Negeri 1 Jatinegara
yang Profesional, Akuntabel, Efektif, Kebersihan dan Transparan.

42
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan


Nilai ANEKA dan Peran Kedudukan ASN
Rancangan aktualisasi merupakan dokumen atau produk
pembelajaran aktualisasi yang dihasilkan penulis dari Pelatihan Dasar
CPNS Golongan III. Dalam rancangan aktualisasi ini terdiri atas
tahapan: 1) pengidentifikasian, penyusunan dan penetapan isu atau
permasalahan yang terjadi dan harus segera dipecahkan; 2)
pengajuan gagasan pemecahan isu/masalah dengan menyusunnya
dalam daftar rencana kegiatan, tahapan kegiatan, dan output
kegiatan; 3) pendeskripsian keterkaitan antara kegiatan yang
diusulkan dengan substansi mata pelatihan yaitu pelayanan publik,
Whole of Government, dan manajemen ASN yang mendasari kegiatan
baik secara langsung maupun tidak langsung; 4) pendeskripsian
rencana pelaksanaan kegiatan yang didasari aktualisasi nilai-nilai
dasar PNS dan kontribusi hasil kegiatan; serta 5) pendeskripsian hasil
kegiatan yang dilandasi oleh substansi mata pelatihan terhadap
pencapaian visi, misi, tujuan organisasi, dan penguatan terhadap nilai-
nilai organisasi.
Tahap pertama yaitu identifikasi isu dan penetapan isu telah
dijelaskan dalam BAB I. Selanjutnya dalam BAB IV ini dijelaskan
tahap kedua sampai dengan tahap kelima yaitu gagasan/rencana
kegiatan, tahapan kegiatan, output kegiatan, pendeskripsian
keterkaitan antara kegiatan yang diusulkan dengan substansi mata
pelatihan, pendeskripsian rencana pelaksanaan kegiatan yang
didasari aktualisasi nilai-nilai dasar PNS, dan pendeskripsian hasil
kegiatan yang dilandasi oleh substansi mata pelatihan terhadap
pencapaian visi, misi, tujuan organisasi, dan penguatan terhadap nilai-
nilai organisasi.

43
Rancangan kegiatan aktualisasi merupakan rencana operasional
pelaksanaan aktualisasi dan habituasi yang akan diterapkan oleh
penulis selama 30 hari kerja mulai tanggal 30 Oktober 2019 sampai
dengan 4 Desember 2019 di SMP Negeri 1 Jatinegara. Rancangan
kegiatan aktualisasi disajikan secara rinci berikut ini:
Unit Kerja : SMP Negeri 1 Jatinegara, Kecamatan Jatinegara,
Kabupaten Tegal
Identifikasi isu : 1. Belum optimalnya fungsi perpustakaan pada
pembelajaran Bahasa Indonesia
2. Masih kurangnya ketersediaan sumber
bacaan siswa (buku fiksi)
3. Rendahnya minat membaca siswa dalam
pelajaran Bahasa Indonesia
4. Kurang optimalnya guru dalam menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar saat
KBM Bahasa Indonesia
5. Belum optimalnya kemampuan siswa dalam
menulis
Isu yang diambil : Belum optimalnya kemampuan siswa dalam
menulis

Gagasan : 1. Memotivasi siswa akan pentingnya


penyelesaian keterampilan menulis
2. Mangajak siswa untuk gemar membaca
isu
melalui Gerakan Perpusku Apik
3. Melaporkan hasil 1 bait puisi perhari dengan
Kartu Bait Pintar
4. Membuat puisi lengkap dengan Program
CIKASI (Cipta Karya Puisi)
5. Melombakan pembacaan puisi dari hasil
dengan “Berekspresi Lewat Puisi”

44
Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Nama Lengkap : Teguh Tri Handoyo, S.Pd.


Jabatan : Guru Bahasa Indonesia Ahli Pertama
Unit Kerja : SMP Negeri 1 Jatinegara
Coach : Wahju Widiarsih, S.T., M.Psi
Mentor : Abdullah, S.Pd.

Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya fungsi perpustakaan pada pembelajaran Bahasa Indonesia
2. Masih kurangnya ketersediaan sumber bacaan siswa (buku fiksi)
3. Rendahnya minat membaca siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia
4. Kurang optimalnya guru dalam menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar saat KBM
Bahasa Indonesia
5. Belum optimalnya kemampuan siswa dalam menulis

Isu yang Diangkat : Belum optimalnya kemampuan siswa dalam menulis

Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi kemampuan siswa dalam menulis

45
Tabel. 4.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-nilai Dasar PNS
Kontribusi
Penguatan
Keterkaitan Kegiatan dengan terhadap
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai-Nilai
Materi ANEKA Visi Misi
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Memotivasi Siswa menjadi Dengan Aktualisasi
siswa akan bersemangat untuk melakukan nilai-nilai dasar
pentingnya menulis kegiatan transparansi,
keterampilan pemberian pelayanan
motivasi sepenuh hati,
menulis
pentingnya dan sopan
1.1. Konsultasi dengan 1.1. Persetujuan dari kepalaDalam membuat rencana
menulis pada santun
Kepala Sekolah sekolah untukaktualisasi ini khususnya
(SKP) menguatkan
memberikan motivasi memberikan motivasi pada siswa, siswa di SMP
nilai-nilai
pada siswa tentang saya telah menggunakan alur yang Negeri 1
organisasi
pentingnya menulis diawali dengan konsultasi dengan Jatinegara, yaituTranspar
Kepala Sekolah, mencerminkan kegiatan ini an
nilai transparansi yang terdapat berkontribusi
dalam nilai dasar ASN dalam nilai misi
Akuntabilitas organisasi yang
Selain itu, saya pun menggunakan ke I yaitu
bahasa Indonesia yang baik dan Memberikan
benar, ini merupakan pengamalan
layanan
sila ketiga pancasila yang
pendidikan
termasuk ke dalam nilai
yang semakin
Nasionalisme
1.2. Menyiapkan materi 1.2. Tersajinya materi Dalam menyiapkan materi motivasi bermutu dari
menulis pada siswa saya waktu ke waktu

46
Kontribusi
Penguatan
Keterkaitan Kegiatan dengan terhadap
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai-Nilai
Materi ANEKA Visi Misi
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
motivasi tentang motivasi tentang mengutamakan tentang manfaat baik bidang
pentingnya menulis pentingnya menulis untuk generasi penerus akademik
bangsa yang termasuk ke dalam maupun non
sila kelima yang mengandung akademik
nilai dasar PNS Nasionalisme Dan mendukung
1.3. Menyiapkan media 1.3 Tersedianya media Dalam menyediakan media terwujudnya visi
penunjang guna penunjang untuk penunjang materi akan organisasi yaitu
memaparkan materi memaparkan materi memudahkan siswa untuk
Unggul dalam
menerima materi. Nilai ini termasuk
Prestasi dan
ke dalam nilai Layanan Sepenuh
Sikap Terpuji
Hati pada Komitmen Mutu
1.4. Melaksanakan 1.4 Terlaksananya Dalam menyampaikan motivasi
pemaparan materi pemaparan materi saya akan tetap mengedepankan
tentang pentingnya pentingnya menulis sopan santun dan menjunjung
menulis untuk tinggi standar nilai etika yang
memotivasi siswa termuat dalam nillai dasar PNS
Etika Publik
2 Gerakan Menambah pengetahuan Dengan Aktualisasi
Perpusku Apik tentang menulis siswa melakukan nilai-nilai dasar
dengan membaca buku kegiatan komunikasi
(Inovasi) di Perpustakaan gerakan dan kerja
2.1. Memberikan 2.1 Terselesaikannya Diwujudkan melalui sikap perpusku apik sama,
penjelasan kepada penjelasan tentang menghargai proses komunikasi, pada siswa di layanan
konsultasi dan kerjasama yang sepenuh hati,
siswa tentang fungsi fungsi perpustakaan SMP Negeri 1
termuat dalam nillai dasar PNS disiplin,
perpustakaan Jatinegara,

47
Kontribusi
Penguatan
Keterkaitan Kegiatan dengan terhadap
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai-Nilai
Materi ANEKA Visi Misi
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Etika Publik kegiatan ini mandiri, dan
2.2 Mengajak siswa untuk 2.2 Timbulnya keinginan Saya dalam memberikan tugas berkontribusi mengedepank
berkunjung ke siswa untuk pada siswa layanan sepenuh hati dalam nilai misi an orientasi
perpustakaan mengunjungi yang termuat dalam nillai dasar organisasi yang mutu
PNS Komitmen mutu ke I yaitu menguatkan
perpustakaan
Memberikan nilai-nilai
2.3. Mengarahkan siswa 2.3 Siswa dapat Kegiatan mencari buku di
layanan organisasi
guna mencari buku menemukan buku yang perpustakaan mencerminkan nilai
yaitu
yang berkaitan berkaitan tentang puisi cermat dan disiplin yang terdapat pendidikan
Profesional
tentang puisi dalam nilai dasar ASN Etika yang semakin
Publik bermutu dari
2.4. Peminjaman buku 2.4 Terperolehnya buku Siswa meminjam dan memilih waktu ke waktu
yang sudah didapat perpustakaan sebagai buku di perpustakaan menunjukan baik bidang
untuk dibaca siswa bahan bacaan guna sikap mandiri dan bertanggung akademik
menjadi sumber jawab yang terdapat dalam nilai maupun non
pembuatan puisi dasar ASN Anti Korupsi akademik
Dan mendukung
2.5. Menugaskan kepada 2.5. Siswa membaca buku Saya dalam memberikan tugas terwujudnya visi
siswa untuk yang telah didapatkan pada siswa mengedepankan organisasi yaitu
membaca buku yang orientasi pada mutu yang Unggul dalam
sudah dipinjam termuat dalam nillai dasar PNS Prestasi dan
Komitmen mutu Sikap Terpuji

3 Kartu Bait Terstimulusnya minat siswa Dengan Aktualisasi


Pintar dalam menulis puisi nilai-nilai dasar

48
Kontribusi
Penguatan
Keterkaitan Kegiatan dengan terhadap
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai-Nilai
Materi ANEKA Visi Misi
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3.1 Menjelaskan tujuan dan 3.1 Penyamaan konsep Diwujudkan melalui sikap melakukan komunikasi
(Inovasi) tahapan pembuatan kartu bait pintar menghargai proses komunikasi, kegiatan Kartu dan kerja
kartu bait pintar kepada konsultasi dan kerjasama yang Bait Pintar pada sama,
siswa termuat dalam nillai dasar PNS siswa di SMP pemenuhan
Etika Publik Negeri 1 kebutuhan
Jatinegara, publik,
kegiatan ini efektivitas
3.2 Menyiapkan alat dan 3.2 Tersedianya alat dan Dengan dipenuhinya alat dan
dan efisiensi,
bahan guna membuat bahan untuk membuat bahan yang akan digunakan dalam berkontribusi
dan nilai sila
kartu bait pintar kartu bait pintar kegiatan Kartu Bait Pintar saya dalam nilai misi
kedua
merasa pemenuhan kebutuhan organisasi yang
menguatkan
peserta didik akan terpenuhi yang ke IV yaitu, nilai-nilai
termasuk ke dalam Pelayanan Menumbuhkan organisasi
Publik semangat yaitu
3.3 Melaksanakan 3.3 Pembuatan Kartu Bait Dengan pembuatan kartu bait berprestasi Profesional
pembuatan kartu bait Pintar sesuai dengan pintar sesuai rambu-rambu yang secara intensif
pintar konsep ditentukan menunjukan sikap seluruh warga
efektivitas, efisiensi, dan sekolah
berorientasi mutu yang terdapat Dan mendukung
pada nilai Komitmen Mutu terwujudnya visi
3.4 Mengumpulkan dan 3.4 Terpenuhinya Kartu Bait Dalam melaksanakan evaluasi organisasi yaitu
mengevaluasi hasil Pintar per harinya pembuatan Kartu Bait Pintar saya Unggul dalam
pembuatan kartu bait mencontohkan penilaian dengan Prestasi dan
pintar bahasa yang baik agar ditiru oleh Sikap Terpuji

49
Kontribusi
Penguatan
Keterkaitan Kegiatan dengan terhadap
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai-Nilai
Materi ANEKA Visi Misi
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
peserta didik dan mencerminkan
nilai sila kedua saling menghargai
sesama manusia (Nasionalisme).
4 CIKASI Terciptanya sebuah puisi Dengan Aktualisasi
Cipta Karya orisinal buatan siswa melakukan nilai-nilai dasar
Puisi 4.1 Melakukan persiapan 4.1 Terbentuknya kesiapan Dengan mempersiapkan keperluan kegiatan CIKASI pelayanan
awal sebelum siswa dalam membuat yang dibutuhkan dan penjelasan pada siswa di yang
(Inovasi) membuat puisi puisi tentang membuat puisi, saya SMP Negeri 1 memuaskan,
bertekad untuk memberikan Jatinegara, kepemimpina
pelayanan yang memuaskan kegiatan ini n,
terhadap siswa SMP Negeri 1 kebersamaan,
berkontribusi
empati,
Jatinegara yang sesuai dengan dalam nilai misi
peduli, dan
nilai Komitmen Mutu dan nilai organisasi yang
perwujudan
yang terdapat dalam substansi ke II yaitu sila pertama
mata pelatihan Pelayanan Publik Menumbuhkan menguatkan
4.2 Mengondisikan siswa 4.2 Persamaan pandangan Mengondisikan siswa berarti semangat nilai-nilai
untuk membuat membuat puisi sesuai mengatur dan membuat siswa berprestasi organisasi
sebuah puisi dengan kriteria kondusif agar proses berjalan secara intensif yaitu
lancar. Hal ini berarti saya seluruh warga Akuntabel
menunjukkan sikap sekolah
kepemimpinan yang terdapat Dan mendukung
dalam nilai Akuntabilitas
terwujudnya visi
4.3 Memberi kebebasan 4.3 Terciptanya sebuah Dengan dibebaskannya siswa
organisasi yaitu
siswa untuk membuat kondisi yang nyaman dalam menulis puisi, hal ini sejalan

50
Kontribusi
Penguatan
Keterkaitan Kegiatan dengan terhadap
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai-Nilai
Materi ANEKA Visi Misi
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
sebuah puisi karena siswa dengan sikap kebersamaan, Unggul dalam
dibebaskan dalam empati, peduli yang terkandung Prestasi dan
membuat puisi pada nilai Etika Publik Sikap Terpuji
4.4 Melaksanakan 4.4 Terciptanya sebuah Berada di luar kelas bertujuan
kegiatan outclass puisi untuk lebih dekat dengan alam dan
peka terhadap lingkungan sekitar,
karena alam merupakan karunia
Tuhan YME yang patut kita
syukuri. Ini merupakan perwujudan
dari Sila Pertama Pancasila
merupakan nilai yang terkandung
dalam Nasionalisme
5 Berekspresi Terbentuknya sikap ekpresif Dengan Aktualisasi
Lewat Puisi dalam menggambarkan melakukan nilai-nilai dasar
sebuah puisi kegiatan transparansi,
(Inovasi) 5.1 Melakukan konsultasi 5.1 Mendapatkan Dalam membuat rencana berekspresi adil,
dengan Kepala Mendapatan aktualisasi ini khususnya lewat puisi pada tanggung
Sekolah rekomendasi dari mengajukan kegiatan perlombaan siswa di SMP jawab, dan
menghargai
Kepala Sekolah membaca puisi, saya telah Negeri 1
karya orang
menggunakan alur yang diawali Jatinegara,
lain
dengan konsultasi dengan Kepala kegiatan ini
menguatkan
Sekolah, mencerminkan nilai berkontribusi nilai-nilai
transparansi yang terdapat dalam dalam nilai misi

51
Kontribusi
Penguatan
Keterkaitan Kegiatan dengan terhadap
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai-Nilai
Materi ANEKA Visi Misi
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
nilai dasar ASN Akuntabilitas organisasi yang organisasi
Serta berkomunikasi ke IV yaitu yaitu
menggunakan Bahasa Indonesia Menumbuhkan Akuntabel
yang baik dan benar, maka hal ini semangat
merupakan implikasi dari Sila berprestasi
ketiga yang terdapat dalam nilai secara intensif
Nasionalisme seluruh warga
5.2 Memilih puisi terbaik 5.2Terpilihnya puisi-puisi Kegiatan memilih puisi terbaik sekolah
siswa terbaik yang nantinya dengan berdasarkan kriteria Dan mendukung
akan dibacakan tertentu. Pemilihan berdasarkan terwujudnya visi
prinsip keadilan dan organisasi yaitu
transparansi yang merupakan Unggul dalam
perwujudan dari nilai Akuntabilitas Prestasi dan
5.3 Menyajikan puisi 5.3 Puisi tersaji dengan Dengan terpilihnya dan Sikap Terpuji
terbaik dengan maksimal dengan cara dibacakannya sebuah puisi,
pembacaan pembacaan langsung sehingga terpilihlah pemenang.
oleh pembuat Syarat penentuan pemenang
didasari atas asas keadilan,
transparansi, dan tanggung
jawab yang merupakan nilai
Akuntabilitas
Serta puisi terpilih merupakan puisi
terbaik, sehingga menggambarkan
orientasi mutu yang

52
Kontribusi
Penguatan
Keterkaitan Kegiatan dengan terhadap
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Nilai-Nilai
Materi ANEKA Visi Misi
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
menggambarkan nilai Komitmen
Mutu
5.4 Memberikan hadiah 5.4 Pemberian reward bagi Pemberian reward pada siswa
bagi pembaca puisi puisi dan pembacaan merupakan nilai saling
terbaik terbaik menghargai karya orang lain
yang terdapat dalam materi
Nasionalisme

53
B. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

Tabel 4.2 Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

Okt
2019
Bukti Kegiatan
No Kegiatan November 2019 Des 2019

30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4

1. Lembar catatan
bimbingan mentor
Memotivasi siswa 2. Materi motivasi
akan pentingnya 3. Daftar hadir
1 keterampilan 4. Foto konsultasi dan
menulis saat pemberian
materi
5. Video saat
memberikan materi
1. Daftar hadir
kunjungan siswa ke
Gerakan perpustakaan
2 Perpusku Apik 2. Foto kunjungan
3. Video saat siswa
kunjungan ke
perpustakaan
1. Lembar kartu bait
pintar
3 Kartu Bait Pintar 2. Deskripsi kegiatan
bait pintar
3. Foto kegiatan
4. Video kegiatan
CIKASI 1. Puisi hasil karya
4 siswa
2. Foto kegiatan

54
Okt
2019
Bukti Kegiatan
No Kegiatan November 2019 Des 2019

30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4

Cipta Karya Puisi 3. Video kegiatan

1. Nominasi puisi
terbaik
2. Pembacaan puisi
5 Berekspresi
terbaik oleh siswa
Lewat Puisi 3. Foto
4. Video pembacaan
puisi

Keterangan: █ 25-30 November 2019 PAS (Penilaian Akhir Semester)


█ Hari Libur
█ Hari Efektif

55
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN akan dilaksanakan pada
minggu pertama bulan November tepatnya tanggal 4 November 2019 sampai
dengan minggu ketiga bulan november tepatnya tanggal 30 November 2019
di institusi tempat kerja. Dalam pelaksanaannya dimungkinkan terjadinya
kendala-kendala yang berisiko menghambat kegiatan yang telah
direncanakan Smenjadi kurang optimal. Oleh karena itu diperlukan antisipasi
untuk menghadapi kendala-kendala tersebut, sehingga dampak yang
menghambat kegiatan tersebut dapat diminimalisasi. Antisipasi dalam
menghadapi kendala-kendala selama aktualisasi dapat dijelaskan lebih lanjut
pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.3 Antisipasi menghadapi kendala-kendala aktualisasi


Antisipasi Strategi
No. Kegiatan Kendala menghadapi menghadapi
kendala kendala
1. Memotivasi siswa Kurangnya Mempersiapkan Pemanfaatan
akan pentingnya media media sebaik media dan
keterampilan pendukung mungkin guna penguasaan
menulis sebagai menyukseskan kelas harus
penunjang pemaparan optimal agar
keberhasilan materi materi yang
memotivasi disampaikan bisa
diterima dengan
baik

2. Gerakan Buku tentang Memilih buku Menjelaskan


Perpusku Apik puisi masih teks yang secara rinci buku
sedikit di memiliki materi yang dibutuhkan
perpustakaan puisi agar siswa tidak
bingung mencari

3. Kartu Bait Pintar Kurangnya Memotivasi agar Membuat


partisipasi antusias demi pembelajaran
aktif siswa kelncaran yang nyaman dan
dalam pembelajaran santai serta
pembelajaran memfasalitiasi
ini semua kebutuhan
siswa

4. CIKASI Keterbatasan Menambah Menyiapkan


kosakata pengetahuan beberapa puisi
(Cipta Karya siswa dalam siswa dengan sebagai contoh
merangkai cara membaca untuk
56
Puisi) dan memilih berbagai puisi menciptakan
diksi puisi

5. Berekspresi Siswa masih Membangun Membuat kondisi


Lewat Puisi malu-malu kepercayaan diri kelas yang
jika harus siswa agar nyaman, santai,
tampil di berani tampil di dan ramah agar
depan kelas depan siswa tidak
tegang

57
BAB V
PENUTUP

Nilai-nilai dasar ASN yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang biasa disebut dengan ANEKA merupakan
nilai-nilai luhur yang dimiliki oleh setiap individu ASN. Internalisasi dan aktualisasi
nilai-nilai ANEKA sangat dibutuhkan agar dapat menjadi pelayan publik yang
berintegritas tinggi. Rancangan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini sebagai
wujud keberhasilan proses internalisasi. Selanjutnya nilai-nilai ini diharapkan selalu
tercermin dan menjadi pembiasaan dalam setiap tindakan seorang ASN dalam
menjalankan tugasnya di unit kerja masing-masing.

Pentingnya penyusunan rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat menjadi


pedoman dalam pelaksanaan 5 kegiatan aktualisasi yaitu Memotivasi siswa akan
pentingnya keterampilan menulis; Gerakan Perpusku Apik; Kartu Bait Pintar; dan
Berekspresi Lewat Puisi dalam rancangan aktualisasi ini terdapat kemungkinan
kegiatan-kegiatan tersebut mengalami kendala sehingga rancangan kegiatan ini
tidak dapat direalisasikan secara optimal.

Dampak jika rancangan aktualisasi ini tidak dilaksanakan akan mengakibatkan


efek yang berantai yaitu pelayanan kepada siswa yang stagnan dan mengakibatkan
siswa tidak dapat termotivasi untuk menulis dan mengekspresikan diri melalui
tulisan, selain itu peserta Pelatihan Dasar CPNS tidak dapat memenuhi persyaratan
kelulusan. Jika rancangan ini tidak terlaksana sesuai dengan nilai-nilai ASN maka
pelaksanaan aktualisasi tidak berjalan dengan sebagaimana yang diharapkan
penulis.

58
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Aktualisasi: Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Akuntabilitas: Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Nasionalisme: Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Etika Publik: Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Komitmen Mutu: Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Anti Korupsi: Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Pelayanan Publik: Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Manajemen Aparatur Sipil
Negara: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Whole of Government
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan
III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2009 Tentang Pelayanan Publik.
Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.

59
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

a. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Teguh Tri Handoyo, S.Pd.


Guru Bahasa Indonesia Ahli
2. Formasi Jabatan
Pertama
3. NIP 199205042019021005
Tempat dan
4. Bogor, 4 Mei 1992
Tanggal Lahir

Kp. Sukaraja, No. 35, RT1/RW5,


5. Alamat Rumah
Desa Cikeas, Sukaraja, Bogor

6. Nomor HP 089606331645

7. Alamat Kantor Jl. Raya Timur Jatinegara, Tegal

8. Alamat e-mail Teguhtriehandoyo@gmail.com

b. Riwayat Pendidikan

Nama Sekolah Tahun Lulus Jurusan

SDN Slawi Kulon 03 2004 -

SMP Negeri 1 Slawi 2007 -

SMA Negeri 1 Slawi 2010 IPS

Universitas Pakuan Bogor 2017 Pendidikan Bahasa dan Sastra


Indonesia

c. Riwayat Pekerjaan

Nama Instansi Tahun Kerja Jabatan

PT Megasari Makmur (Godrej Group Company) 2010-2012 Quality Control


Guru Seni
SMP PGRI 5 Kota Bogor 2018
Budaya

60

Anda mungkin juga menyukai