Disusun oleh:
Nama : dr. Shandy Dwi Mahardika
NIP : 19910811 201903 1 005
Golongan/Angkatan : III/I
No. Presensi : 08
Jabatan : Dokter Ahli Pertama
Unit Kerja : RSUD Sunan Kalijaga Demak
Coach : Ir. Wahyu Istiyanti, M.M.
Mentor : dr. Benny Wijaya
i
HALAMAN PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
KEDUDUKAN DAN PERAN APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
Disusun oleh :
Nama : dr. Shandy Dwi Mahardika
NIP : 19910811 201903 1 005
Coach, Mentor,
ii
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
PERAN DAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
Telah diseminarkan :
Coach, Mentor,
Penguji
M.kes
NIP
iii
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karuniaNya, maka penulisan Rancangan Aktualisasi ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya, sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan Latihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan II Tahun 2019
yang diselenggarakan di Badan Kepegawaian Pendidkan dan Pelatihan
(BKPP) Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah.
Dalam penyusunan rancangan ini, banyak pihak yang telah
memberikan dukungan, masukan, kritik, dan saran sehingga dalam
kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terimakasih dan
penghargaan kepada :
1. Kepala BPSDMD Provinsi Jawa Tengah beserta jajarannya.
2. BKPP Kabupaten Demak beserta jajarannya yang telah memfasilitasi
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
3. Pemerintah Kabupaten Demak
4. ……………. selaku penguji atas saran masukan yang diberikan untuk
perbaikan rancangan aktualisasi ini.
5. Ir. Wahyu Istiyanti, MM selaku coach atas semua inspirasi, dorongan,
masukan dan bimbingannya dalam membuat rancangan aktualisasi ini.
6. dr. Benny Wijaya selaku mentor atas semua arahan, motivasi,
dukungan, masukan dan bimbingan selama perancangan program
aktualisasi.
7. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan
memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat
diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi.
8. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan menfasilitasi
kegiatan latsar.
9. Segenap karyawan di RSUD Sunan Kalijaga Demak
10. Isteri tercinta serta keluarga besar yang telah mendukung dan
mendoakan selalu sejak awal mendaftar CPNS sampai sekarang,
iv
11. Orang tua yang tiada henti memberikan doa dan semangat sejak awal
mendaftar CPNS, dan
12. Teman-teman peserta Latsar Golongan III Angkatan II tahun 2019
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala ........................ 55
BAB V PENUTUP
Simpulan ................................................................................ 52
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 53
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................... 59
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 pasal 1 ayat 1, Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan
yang berbentuk Republik. Di mana dalam menjalankan pemerintahannya
terdapat tujuan nasional yang hendak dicapai, sebagaimana yang
tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 alenia ke-4, yaitu untuk melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Dengan melihat tujuan nasional yang kompleks tersebut, maka
dibutuhkan kerjasama dan kontribusi dari berbagai elemen negara, salah
satunya adalah Aparatur Sipil Negara (ASN), yang terdiri dari PNS dan
PPPK. Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) diberikan pendidikan dan
pelatihan dasar yang merupakan hasil kerja sama antara Badan
Kepegawaian Negara dan Lembaga Adminisitrasi Negara.
Penyelenggaraan Diklat Latsar CPNS Golongan III berpedoman pada UU
No.5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara dan Peraturan Lembaga
Administrasi Negara Nomor 25 Tahun 2017 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III. Dari
pelaksanaan latsar ini, diharapkan menghasilkan CPNS yang memiliki
nilai-nilai dasar yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA), serta mampu menjalankan
fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat
dan pemersatu bangsa.
Salah satu bentuk pelayanan publik adalah pelayanan kesehatan.
Pengelolaan kesehatan diselenggarakan melalui pengelolaan administrasi
1
kesehatan, informasi kesehatan, sumber daya kesehatan, upaya
kesehatan, pembiayaan kesehatan, peran serta dan pemberdayaan
masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan, serta
pengaturan hukum kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna
menjamin tercapainya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
(PerPres, 2012)
Sedangkan yang dimaksud dengan sarana pelayanan kesehatan,
adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan, yaitu Rumah Sakit, Puskesmas, Polikliknik, dan atau Unit
Kesehatan lainnya. Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila
dan didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas,
manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan,
perlindungan dan keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial. (RI,
2009)
Belakangan ini PNS di bidang kesehatan sekarang menjadi sorotan
publik dikarenakan beberapa hal yang dilihat oleh masyarakat terutama
tentang kualitas pelayanan yang kurang memuaskan. Masyarakat
semakin kritis dalam menilai mutu pelayanan kesehatan yang didapatkan.
Masyarakat menuntut pelayanan kesehatan semakin meningkat baik di
bidang promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Hal tersebut
mengimplikasikan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap
kesehatan dan mendorong para tenaga medis untuk selalu memberikan
pelayanan kesehatan yang bertajuk Excelent service. Tentunya hal
tersebut membutuhkan komitmen dari para tenaga medis untuk selalu
prima dalam menjalankan tugasnya.
Upaya kesehatan yang dimaksud salah satunya disebut sebagai upaya
kuratif (penyembuhan). Dalam pelaksanaanya, jenis pelayanan tersebut
terbagi menjadi pelayanan medis umum dan pelayanan medis
kegawatdarutan. Di dalam pelayanan kegawatdaruratan medis terdapat
suatu prosedur medis untuk keadaan henti jantung yang disebut dengan
Resusitasi Jantung Paru (RJP). Sedangkan Code blue merupakan
stabilisasi kondisi medis melalui prosedur RJP yang terjadi dalam area
2
rumah sakit. Kondisi darurat medis ini membutuhkan perhatian segera.
Sebuah code blue harus segera dimulai setiap kali seseorang ditemukan
dalam keadaan cardiac-respiratory arrest (tidak ada respon, nadi tiak
teraba dan tidak bernafas) (SOP RS). Merujuk kepada American Heart
Assosiation AHA yang menyatakan kecepatan pelaksanaan resusitasi
jantung paru berkolerasi positif terhadap tingkat keselamatan pasien.
(AHA,1992)
ASN yang bekerja di rumah sakit salah satunya adalah dokter umum
yang tentunya dituntut untuk mengaktualisasikan nilai-nilai ASN saat
melakukan pekerjaan. Dokter ASN adalah Pegawai Negeri Sipil yang
diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh
pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat pada sarana pelayanan kesehaan (KPAN, 2003)
Dokter umum berkewajiban memberikan pelayanan medis bagi pasien
tidak hanya sesuai standar operasional prosedur (SOP) tetapi juga
dengan rasa tanggung jawab dan empati. Begitu juga yang penulis
terapkan di unit kerja penulis yaitu di Rumah Sakit Umum Daerah Sunan
Kalijaga Demak. Penulis bertugas sebagai dokter umum di Instalasi Gawat
Darurat (IGD) dan di ruang rawat inap sebagai dokter jaga bangsal..
RSUD Sunan kalijaga telah meresmikan Gedung Sakura, suatu
fasilitas rawat inap yang berupa gedung 3 lantai yang dikhususkan untuk
perawatan pasien dengan penyakit Paru, dengan daya tampung 20 pasien
dan terbagi dalam 2 lantai ruang perawatan yang berbeda. Penulis telah
melaksanakan orientasi dan tugas pokok di Rumah sakit. Penulis
melaksanakan pemeriksaan dan tindakan medis sesuai dengan SOP yang
berlaku. Temuan yang didapatkan dalam proses tersebut adalah
didapatinya prosedur medis di bangsal rawat inap sakura yang
dilaksanakan secara benar namun belum optimal, seperti pelaksanaan
Code blue di ruang rawat inap sakura.
Dengan alasan tersebut diatas maka penulis menyusun laporan
aktualisasi cpns 2019 dengan judul “ Upaya Optimalisasi pelaksanaan
Code Blue di Ruang rawat inap Sakura RSUD Sunan Kalijaga Demak ”
3
dengan tujuan memberikan pelayanan kesahatan paripurna guna
mencapai misi Pemerintah Kabupaten Demak yakni meningkatkan
pelayanan pendidikan, kesehatan dan perlindungan sosial sesuai
standardan mewujudkan kualitas pelayanan Investasi dan meningkatkan
kualitas pelayanan publik.
B. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa
isu atau problematika yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai
dokter Umum di instansi tempat bekerja, yaitu di RSUD Sunan Kalijaga
Demak. Sumber isu yang diangkat dapat berasal dari individu, unit kerja,
maupun organisasi. Isu-isu yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini
bersumber dari aspek:
1. Whole Of Government (Wog),
2. Pelayanan Publik, dan
3. Manajemen ASN
Telah dipetakan beberapa isu atau problematika, antara lain:
1. Belum optimalnya pelaksanaan Code Blue di Ruang Rawat
Inap Sakura RSUD Sunan Kalijaga Demak .
2. Belum terpenuhinya jumlah tenaga medis untuk setiap lantai
ruang rawat inap di Bangsal Sakura RSUD Sunan Kalijaga.
3. Belum optimalnya kepatuhan petugas dalam menggunakan
alat pelindung diri (APD) di Ruang Rawat Inap Sakura RSUD
Sunan Kalijaga Demak .
4. Belum optimalnya koordinasi antara pihak BPJS dengan
penyedia layanan kesehatan terkait pengetahuan masyarakat
akan peraturan BPJS tentang kasus kegawatan yang dapat
ditangani di IGD RSUD Sunan Kalijaga Demak.
5. Lamanya waktu tunggu pasien untuk diantar ke ruangan,
pada pasien rawat inap di IGD ketika kondisi IGD penuh.
4
Tabel 1.1 identifikasi isu
Prinsip
No. Identifikasi Isu Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diharapkan
ASN
1. Belum optimalnya Pelayanan Masih belum Meningkatnya potensi ROSC
pelaksanaan Code Publik optimalnya potensi pada pasien henti jantung.
Blue di Ruang ROSC (Response
Rawat Inap Sakura of simultaneous
RSUD Sunan circulation) pada
Kalijaga Demak pasien henti
jantung.
2. Belum terpenuhinya Managemen Munculnya Potensi Terjaganya stabilitas
jumlah tenaga medis ASN kelelahan yang efektivitas kerja.
secara optimal untuk dialami Nakes yang
setiap lantai ruang berujung
rawat inap di menurunkan
Bangsal Sakura. efektivitas kinerja
pegawai.
3. Belum optimalnya Pelayanan Munculnya celah Mengeliminir celah untuk
kepatuhan petugas publik untuk terjadinya terjadinya potensi penularan
dalam potensi penularan penyakit dari pasien ke
menggunakan alat penyakit dari pasien petugas atau petugas ke
pelindung diri (APD) ke petugas atau pasien.
di Ruang Rawat petugas ke pasien
Inap Sakura RSUD
Sunan Kalijaga
Demak .
4. Belum optimalnya Whole of Pengetahuan Masyarakat dapat
koordinasi antara government masyarakat yang memahami tentang
pihak BPJS dengan masih rendah peraturan BPJS tentang
penyedia layanan tentang peraturan kasus kegawatan yang dapat
kesehatan terkait BPJS tentang kasus ditangani di IGD dengan
pengetahuan kegawatan yang cara berkoordinasi dengan
masyarakat akan dapat ditangani di pihak terkait.
peraturan BPJS IGD RSUD Sunan
tentang kasus Kalijaga Demak
kegawatan yang yang mungkin
dapat ditangani di disebabkan karena
IGD RSUD Sunan kurangnya
Kalijaga Demak koordinasi antara
BPJS dengan
penyedia layanan
kesehatan.
5
5. Lamanya waktu Managemen Waktu pemindahan Waktu pemindahan pasien
tunggu pasien untuk ASN pasien dari IGD ke dari IGD ke ruang perawatan
diantar ke ruangan, ruang perawatan rawat Inap dapat menjadi
pada pasien rawat rawat Inap cukup lebih cepat.
inap di IGD ketika lama
kondisi IGD penuh.
6
3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
Tabel 1.2. Analisis Isu Strategis
7
3. Belum optimalnya kepatuhan petugas dalam menggunakan alat
pelindung diri (APD) di Ruang Rawat Inap Sakura RSUD Sunan Kalijaga
Demak.
4. Belum optimalnya koordinasi antara pihak BPJS dengan penyedia
layanan kesehatan terkait pengetahuan masyarakat akan peraturan
BPJS tentang kasus kegawatan yang dapat ditangani di IGD RSUD
Sunan Kalijaga Demak.
C. Dampak Jika Isu Tidak Terselesaikan
Dampak dari isu terpilih yang telah dianalisis menggunakan metode USG jika
tidak diselesaikan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.3 Dampak Isu Tidak Terselesaikan
No Sumber Identifikasi Isu Dampak
Isu
1 Pelayanan Belum optimalnya Belum optimalnya pelaksanaan Code
publik pelaksanaan Code Blue dapat memberi sumbangsi
Blue di Ruang terhadap angka kematian di rumah
Rawat Inap Sakura sakit yang mempengaruhi tingkat
RSUD Sunan kepuasan pasien yang merupakan
Kalijaga Demak bagian penting dari excellent
services
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)
Dari Tabel 1.2. Analisis Isu Strategis, menunjukkan validasi isu dengan
menggunakan analisa USG. Dari analisa didapatkan core issue yakni Belum
optimalnya pelaksanaan Code Blue di Ruang Rawat Inap Sakura RSUD
Sunan Kalijaga Demak
D. Rumusan Masalah
Dari isu tersebut maka rumusan masalah kegiatan aktualisasi melalui
habituasi adalah:
1. Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan
pelaksanaan Code Blue di Ruang Rawat Inap Sakura RSUD Sunan
Kalijaga Demak ?
8
2. Bagaimana keterkaitan Nilai Dasar ASN (ANEKA) dengan kegiatan
yang dilakukan selama aktualisasi dan habituasi ?
3. Bagaimana keterkaitan antara visi misi dan nilai organisasi
terhadap hasil kegiatan dari isu yang diangkat?
E. Tujuan
Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah ditemukan,
tujuan yang akan dicapai dari dilaksanakannya aktualisasi ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengoptimalkan pelaksanaan Code Blue di Ruang Rawat
Inap Sakura RSUD Sunan Kalijaga Demak
2. Untuk mengetahui keterkaitan nilai dasar ASN (ANEKA) dengan
kegiatan yang dilakukan selama aktualisasi dan habituasi.
3. Untuk mengetahui keterkaitan antara visi misi dan nilai organisasi
erhadap hasil kegiatan dari isu yang diangkat.
F. Manfaat
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar PNS adalah sebagai
berikut:
1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk mengimplementasikan nilai-
nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi) sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan
fungsinya.
2. Bagi Satuan Kerja
Mengoptimalkan pelaksanaan Code Blue di Ruang Rawat Inap Sakura.
3. Bagi Masyarakat
Dengan adanya upaya optimalnya pelaksanaan Code Blue di Ruang
Rawat Inap Sakura RSUD Sunan Kalijaga Demak diharapkan dapat
meningkatkan kualitas pelayanan Rumah sakit yang nantinya merujuk
kepada excellent service dan meningkat kualitas pelayanan publik
9
BAB II
LANDASAN TEORI
10
prima serta secara kondisi psikis yang memiliki kecerdasan intelektual,
dan spiritual yang baik, senantiasa memelihara jiwa dan raganya, memiliki
sifat-sifat disiplin, ulet, kerja keras, dan tahan uji, merupakan sikap mental
dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI yang
berdasarkan Pancasila dan UUD NRI 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Oleh sebab tiu dalam
pelaksanaan latihan dasar bagi CPNS dibekali dengan latihan-latihan
seperti :
1. Kegiatan olah raga dan kesehatan fisik;
2. Kesiapsiagaan dan kecerdasan mental;
3. Kegiatan baris-berbaris, apel, dan tata upacara;
4. Keprotokolan;
5. Fungsi-fungsi Intelijen dan Badan Pengumpul Keterangan;
6. Kegiatan ketangkasan dan permainan.
11
akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
a Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan
memainkan peranan yang penting dalam menciptakan hal tersebut.
b Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan
dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok / institusi.
c Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d Tanggungjawab
Tanggung jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Tanggungjawab juga dapat berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran
akan kewajiban.
e Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu
hal, baik menyangkut benda maupun orang.
f Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini
akan melahirkan akuntabilitas.
g Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang
baik juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya
dan keahlian (skill) yang dimiliki
12
h Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan
tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan
sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
i Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan
sesuatu sampai pada tercapainya tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu
dengan bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas, nasionalisme
merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa
dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila
yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan
persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di
atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap
rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai
bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah
diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara
sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling
mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah
yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar,
sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik
atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan
publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik.
13
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-
Undang ASN, yakni sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b. Setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
h. Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara
lain:
a. Efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan
target;
b. Efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan pemborosan;
c. Inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung
kebaruan;
d. Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi
individu terhadap produk atau jasa.
14
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–
norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara
atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak
pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-
menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan,
benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri
seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada
orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan
dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai
keuntungan sesaat;
b. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya
target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang
untuk korupsi secara materiil maupun non materiil (waktu) menjadi
lebih kecil;
c. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak
yang berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan
kesalahan;
d. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-
undung yang mengatur;
e. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang
dirasakan orang lain;
f. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran
(dharma);
g. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa
yang kita kerjakan dalam bentuk apapun;
h. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas
terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh tuhan kepada kita;
15
i. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam
perkataan maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang
terjadi.
C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi
tantangan-tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur
sipil negara menjadi semakin professional. Undang-undang ini merupakan
dasar dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk
membangun aparat sipil negara yang memiliki integritas, profesional dan
netral serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN,
serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi
masyarakat.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil
Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a. Kepastian hukum;
b. Profesionalitas;
c. Proporsionalitas;
d. Keterpaduan;
e. Delegasi;
f. Netralitas;
g. Akuntabilitas;
h. Efektif dan efisien;
i. Keterbukaan;
j. Non diskriminatif;
k. Persatuan;
16
l. Kesetaraan;
m. Keadilan;
n. Kesejahteraan.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah
segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi
Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam
bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan
prima adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat
pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga
negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik
yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar
dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan
bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme
penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya
penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh
dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas
dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi
berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang
17
mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu
ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan oleh
pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan
untuk memenuhi mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan
yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan
dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya
yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan
dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan
persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan
layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada atasan
akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara
terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat
melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi
kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
3. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan
dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas
guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen
program dan pelayanan publik.
18
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan
kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan
mempertimbangkan dampak;
Dialog atau pertukaran informasi;
Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama
sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
Joint working, atau kolaborasi sementara;
Joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama
pada pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu
peserta kerjasama;
Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk
sebagai mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi
menjadi:
Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama
pada isu besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta
kerjasama;
Union, berupa unifikasi resmi, identitas masing-masing masih
nampak; merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru.
19
BAB III
PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
A. Profil Organisasi
1. Gambaran Umum
20
21
2. Visi, Misi, Nilai, motto janji layanan dan Tujuan Organisasi
Nilai Nilai RSUD Sunan Kalijaga Demak : Suka Disiplin, Suka Integritas, Suka Profesionalitas, Suka Jujur, Suka
Kebersamaan
22
3. Struktur Organisasi
23
4. Deskripsi Sumber
24
B. Tugas Jabatan Dokter Umum
Job deskripsi
I. Unsur utama
1. Pelayanan pasien (penyembuhan penyakit kompetensi dokter
umum)
2. Pelayanan pasien ( melakukan tindakan kompetensi dokter umum )
3. Pemulihan kesehatan akibat penyakit ( mental )
4. Pemulihan kesehatan akibat penyakit ( fisik )
5. Pembuatan catatan medik pasien rawat inap
6. Pembuatan catatan medik pasien rawat jalan
7. Pembinaan peran serta masyarakat di bidang kesehatan
8. Pembuatan karya ilmiah
II. Unsur Penunjang
1. Mengikuti seminar sebagai peserta
25
SOP CODE BLUE
ALUR PEMANGGILAN TIM BLUE CENTER
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSU
K
MA
D
DE
UN
S
A A
N K ALIJAG
/ / ……………… /
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
26
tindakan tersebut yaitu penyakit terminal
K
MA
D
DE
UN
S
A A
N K ALIJAG
/ / ……………… /
27
kejadian,respon time maksimal 5 menit dari
panggilan diterima.
b. Diperbolehkan minta bantuan untuk aktivasi code
blue pada Petugas atau karyawan RSUD Sunan
Kalijaga lainnya
3. Petugas atau karyawan RSUD Sunan Kalijaga yang
menemukan korban melakukan pengecekan nadi
carotis (dewasa), nadi brachialis/femoralis (anak &
bayi) selama 5 detik
4. Jika nadi tidak teraba dalam waktu 5 detik segera
lakukan sesuai SPO Resusitasi Jantung Paru, sambil
menunggu TIM BLUE CENTER datang, kecuali
korban/pasien yang menggunakan gelang dengan pin
warna ungu (DNR)
5. Perawat TIM BLUE CENTER datang dengan
membawa tas emergency dan mengambil alih
komando penanganan korban untuk Bantuan Hidup
Dasar maupun Bantuan Hidup Lanjut hingga dokter
jaga datang
a. Dokter jaga mengambil alih komando penanganan
korban Bantuan Hidup Dasar maupun Bantuan
Hidup Lanjut dan sepenuhnya bertanggung jawab
dalam tindakan tersebut
b. Melakukan pemasangan ETT tanpa sedasi moderat
dalam
c. Defibrilasi sesuai indikasi
d. Pemberian obat-obat emergency (adrenalin,
Amiodaron, Sulfas atropin, Lidocain, dsb) sesuai
indikasi dan dosis
6. Selama resusitasi, petugas ruangan atau yang
menemukan tetap turut serta aktif dalam tindakan
7. Bila ROSC dan pasien stabil
a. Transfer pasien ke ICU sesuai SPO transfer
internal
b. Bila ICU penuh, rujuk ke RS lain dengan fasilitas
28
ICU sesuai SPO transfer eksternal
8. TIM BLUE CENTER berkolaborasi
mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
dalam lembar catatan terintegrasi dan log book
9. TIM BLUE CENTER berkoordinasi dengan Dokter
Koordinator TIM BLUE CENTER dalam hal pelayanan
dan evaluasi layanan
10. SPO ini tidak berlaku pada
a. Pasien dinyatakan Do Not Rescucitate
b. Pasien telah mendapatkan penanganan yang
adekuat di IGD, IBS, atau ICU
c. Pasien Paliatif/Hospice care
29
C. Role Model
30
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
31
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan Melakukan Mendapatkan informasi Nilai-nilai dasar yang Dengan kegiatan Nilai nilai rumah sakit
pelayanan anamnesis yang subjektif dan dapat diterapkan : melakukan yang terkandung dalam
medik umum (tanya jawab dapat dipercaya Tahap 1 pelayanan Medis kegiatan ini adalah
secara tepat antara dokter Akuntabilitas secara lengkap yang profesionalisme dan
dan umum dengan (partisipatif) terdiri dari tahapan integritas.
menyeluruh pasien atau Melakukan anamnesis tersebut, dapat Selalu menjalankan
keluarga pasien) sesuai ilmu kedokteran mendukung tugas sesuai keilmuan
(SKP) lengkap dari dengan memberi terpenuhinya Visi dan SOP merupakan
riwayat penyakit kesempatan pasien untuk Pemerintah perwujudan nyata dari
terdahulu, bercerita sebebasnya Kabupaten Demak nilai profesionalisme
riwayat penyakit untuk mengetahui riwayat yaitu “Terwujudnya dan integritas.
keluarga, hingga penyakit dalam keluarga, Masyarakat Demak
perjalanan riwayat penyakit dahulu yang Agamis lebih
sampai perjalanan Sejahtera, Mandiri,
penyakit sekarang Maju, Kompetitif,
Nasionalisme Kondusif,
(keadilan sosial) Berkepribadian dan
Melakukan anamnesis Demokratis.”
tanpa membedakan status Serta misi
sosial & ekonomi pasien Pemerintah
Etika publik Kabupaten Demak
(ramah, sopan ) yaitu :
Melakukan anamnesis “Meningkatkan
32
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
33
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
fisik
Komitmen mutu
(sepenuh hati,
berorientasi mutu)
Melakukan pemeriksaan
fisik dengan sunguh-
sungguh secara baik &
benar berdasarkan ilmu
kedokteran.
34
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Akuntabilitas
(transparansi)
Memberi informasi kepada
pasien mengenai
pemeriksaan penunjang
yang akan dilakukan
Etika public
(sopan dan ramah)
Memberi informasi kepada
pasien menggunakan
bahasa dan penyampaian
yang baik dan benar.
Komitmen mutu
(efektid dan efisien)
Mengetahui nilai – nilai
normal dari pemeriksaan
penunjang yang akan
dilakukan
Menegakkan Setelah memproses Tahap 4
diagnosis ketiga elemen diatas, Nilai-nilai dasar yang
sehingga dapat dapat diterapkan :
menentukan diagnosis Akuntabilitas
dengan baik (tanggung jawab)
Dapat menentukan
35
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
36
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
(tanggung jawab )
Memberikan terapi yang
sesuai dengan kondisi
pasien dan kompetensi
saya sebagai dokter
umum
Anti korupsi
(keadilan)
Memberikan obat sesuai
kebutuhan tanpa
membedakan latar
belakang pasien
Etika public
(ramah dan sopan)
Menjelaskan terapi yang
akan diberikan kepada
pasien dengan sopan
dan ramah sampai pasien
paham
Komitmen mutu
(orientasi mutu)
Memberikan terapi secara
rasional, yaitu tepat
indikasi, jenis, dosis, dan
37
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
cara pemberiannya
Anti korupsi
(berani)
Menolak melakukan
kerjasama dengan
perusahaan farmasi dalam
memberikan terapi
2 Pengajuan Menghadap dan Mendapat arahan, Nilai-nilai dasar yang Dengan kegiatan Nilai nilai rumah sakit
konsep berkonsultasi rekomendasi serta dapat diterapkan : Pengajuan konsep yang terkandung dalam
kegiatan dengan kabid dukungan terhadap Tahap 1 kegiatan optimalisasi kegiatan ini adalah
optimalisasi Pelayanan, rencana kegiatan. Akuntabilitas code Blue dengan Disiplin dan
code Blue penanggung (keseimbangan) pihak yang terkait Profesionalisme.
dengan jawab code pembagian kewenangan yang terdiri dari Disiplin waktu,
pihak yang blue, Medik dan tercermin dari adanya tahapan tersebut berpakaian, dan
terkait Keperawatan tatanan kewenangan akan menjadi dasar tingkah laku dan
tentang dalam pengajuan kegiatan. akan kegiatan menjalankan tugas
(Inovasi) rancangan Nasionalisme selanjutnya, sesuai perintah
aktualisasi yang (musyawarah) sehingga dapat mencerminkan nilai
akan berdiskusi dan mendukung Disiplin dan
dilasanakan di bermusyawarah guna terpenuhinya Visi Profesionalisme.
ruang rawat inap mencapai tujuan bersama Pemerintah
RSUD sunan Etika public Kabupaten Demak
kalijaga Demak. (hormat, sopan) yaitu “Terwujudnya
Saling menghormati dalam Masyarakat Demak
38
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
prosedur.
39
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3 Pembuatan Koordinasi Terlaksananya Nilai-nilai dasar yang Pemerintah Nilai nilai rumah sakit
Komitmen dengan pihak- pertemuan dengan dapat diterapkan : Kabupaten Demak yang terkandung dalam
dalam pihak terkait tepat waktu dan Tahap 1 yaitu “Terwujudnya kegiatan ini adalah
pelaksanaan dihadiri pihak penting Etika public Masyarakat Demak Disiplin,
kegiatan terkait. (sopan,ramah) yang Agamis lebih Profesionalisme,
optimalisasi Selalu sopan ramah dan Sejahtera, Mandiri, integritas
code blue hormat dalam Maju, Kompetitif, Disiplin waktu,
oleh pihak berkomunikasi dengan Kondusif, berpakaian, dan
terkait pihak-pihak terkait. Berkepribadian dan tingkah laku,
40
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
41
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
42
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Etika publik
(taat perintah)
Penandatanganan
komitmen pelaksanan
kegiatan menunjukkan
bahwa semua pihak yang
terkait taat akan perintah.
4 Refresh ilmu Mengumpulkan Meningkatkan keilmuan Nilai-nilai dasar yang Dengan kegiatan Nilai nilai rumah sakit
bersama literatur tentang code blue dapat diterapkan : Refresh ilmu yang terkandung dalam
teman Tahap 1 bersama teman kegiatan ini adalah
sejawat Komitmen Mutu sejawat tentang Integritas dan
tentang (berkelanjutan) bidang keilmuan profesionalime
bidang Menuntut ilmu sepanjang terkait code blue Belajar sepanjang
keilmuan hayat atau long life yang hayat, menjalankan
terkait code learning dilakukan terdiri dari tahapan tugas sesuai ranah
blue secara berkelanjutan tersebut, menjadi pekerjaan dapat
Antikorupsi modal utama bagi menguatkan nilai
(SKP) (bekerja keras) kegiatan selanjutnya, Integritas dan
Menerapkan pembelajaran sehingga dapat profesionalisme
mendalam dalam mendukung
meningkatkan keilmuan. terpenuhinya Visi
Akuntabilitas Pemerintah
(tanggung jawab) Kabupaten Demak
Memiliki modal awal yaitu “Terwujudnya
43
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
44
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
45
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
46
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
47
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
yang inovatif.
Akuntabilitas
(kejelasan)
Pelaksanaan memiliki
target yang jelas.
Evaluasi simulasi Mengetahui Antikorupsi
keterampilan peserta (Tanggung jawab)
simulasi
Mempertanggungjawabka
n hasil kegiatan
Akuntabilitas
(keadilan)
48
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
49
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
50
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
51
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7
53
B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan RSUD Sunan Kalijaga Demak pada tanggal 30 April sampai dengan 11 Juni 2019. Adapun
kegiatan-kegiatan aktualisasi akan di jabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel 4.2. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi sebagai berikut:
Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Bulan/Mingggu ke-
No Kegiatan April Mei Portofolio/Bukti Kegiatan
3 4 1 2 3
Melakukan Pelayanan Medik Umum Secara Tepat dan Dokumentasi foto, video,
1
Menyeluruh copy rekam medis
Pengajuan konsep kegiatan optimalisasi code Blue dengan Notulen, konsep,
2
pihak yang terkait Dokumentasi foto
Pembuatan Komitmen pelaksanaan kegiatan optimalisasi Notulen, dokumen tertulis
3
oleh pihak terkait lembar Komitmen, foto.
Refresh ilmu bersama teman sejawat tentang bidang Notulen, dokumentasi foto
4
keilmuan terkait code blue.
Pelaksanaan simulasi dan pelatihan Code blue di ruang Dokumentasi foto, video,daftar
5
rawat inap Sakura. hadir
Menulis Resume Medis Pasien Pulang dengan Lengkap dan Dokumentasi foto, copy rekam
6
dengan Pengkodean yang Benar medis
Peningkatan kebugaran tenaga medis melalui program Dokumentasi foto dan video,
7
vitalisasi otak setiap ganti shift daftar hadir
54
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Dalam pelaksanaan 7 kegiatan aktualisasi dan habituasi ANEKA, terdapat
kemungkinan kegiatan-kegiatan tersebut mengalami kendala sehingga rancangan
kegiatan ini tidak dapat direalisasikan secara optimal atau tidak tercapai aktualisasinya.
Oleh karena itu perlu disampaikan kendala-kendala yang mungkin terjadi, langkah-
langkah antisipasi menghadapi kendala tersebut, dan perlu dicari secara cermat strategi
untuk menghadapi kendala tersebut. Kendala, resiko dan solusi tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
55
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, penulis mampu mengidentifikasi isu dan
menemukan penyebab-penyababnya serta menganalisis dan dampak isu tersebut jika
tidak terselesaikan sehingga penulis menemukan gagasan dalam penyeselesaian
dengan menyusun rancangan aktualisasi yang mengambil judul isu “ Upaya
Optimalisasi pelaksanaan Code Blue di Ruang rawat inap Sakura RSUD Sunan
Kalijaga Demak “. Terdapat beberapa gagasan kreatif yang dituangkan dalam bentuk
kegiatan dan usulan yaitu :
1. Melakukan Pelayanan Medik Umum Secara Tepat dan Menyeluruh
2. Pengkoordinasian tentang kegiatan optimalisasi code blue dengan
pihak yang terkait
3. Pembuatan Komitmen pelaksanaan kegiatan optimalisasi oleh pihak
terkait
4. Refresh ilmu bersama teman sejawat tentang bidang keilmuan terkait
code blue.
5. Pelaksanaan simulasi dan pelatihan Code blue di ruang rawat inap
Sakura.
6. Menulis Resume Medis Pasien Pulang dengan Lengkap dan dengan
Pengkodean yang Benar
7. Peningkatan kebugaran tenaga medis melalui program vitalisasi otak
setiap ganti shift
Dari kegiatan-kegiatan tersebut diatas yang telah dituangkan dalam beberapa
tahapan kegiatan diharapkan mampu meningkatkan kualitas penanganan Code blue
terutama di ruang rawat inap Sakura RSUD Sunan Kalijaga Demak yang bersumber
dari keterkaitan gagasan penyelesaian isu dengan nilai-nilai dasar akuntabilitas,
nasionalisme, etika public, komitemen mutu, dan anti korupsi.
B. Saran
Agar rancangan kegiatan diatas bisa berjalan dengan baik maka diperlukan
dukungan dari berbagai pihak, antara lain:
56
1. Persetujuan dan dukungan baik dari pimpinan, rekan kerja, dan pihak yang terlibat
dalam kegiatan aktualisasi di unit kerja.
2. Koordinasi dan kolaborasi yang baik dengan pimpinan, rekan kerja atau pihak
yang terlibat dalam kegiatan aktualisasi.
3. Simulasi code blue secara berkala bagi petugas medis di lingkungan RSUD Sunan
kalijaga.
4. Melakukan monitoring dan evaluasi terjadinya code blue di ruang rawat inap.
57
Daftar Pustaka
American Heart Association. 2017. Fokus utama pembaruan pedoman American Heart
Association. AHA Guidelines Highlights Indonesian. https://eccguidlines.heart.org
American Heart Association. Guidelines for Cardiopulmonary Resuscitation Emergency
Cardiac Care. JAMA.1992; 268:2212–2302.
Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara, 2003. Keputusan MenteriPendayagunaan
Aparatur Negara Nomor : 139/Kep/M.Pan/11/2003TentangJabatan Fungsional
Dokter Dan Angka Kreditnya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri
Sipil. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai
Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015.Akuntabilitas. Modul Penyelenggaraan Perdana
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015.Anti Korupsi. Modul Penyelenggaraan Perdana
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015.Etika Publik. Modul Penyelenggaraan Perdana
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015.Komitmen Mutu.Modul Penyelenggaraan Perdana
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015.Nasionalisme. Modul Penyelenggaraan Perdana
Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Republik Indonesia.2012. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012
Tentang Sistem Kesehatan Nasional.Jakarta
Republik Indonesia.2014. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil
Negara.Lembaran Negara RI Tahun 2014, No. 5494. Sekretariat Negara.. Jakarta.
Republik Indonesia.2009. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit.Lembaran Negara RI Tahun 2009, No. 5072. Sekretariat Negara.. Jakarta.
RSUD Sunan Kalijaga.2018. Profil Rumah Sakit Umum Daerah SunanKalijagaDemak.Demak
58
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
59