Anda di halaman 1dari 48

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR DAN PERAN KEDUDUKAN


APARATUR SIPIL NEGARA

ONLINE (ANDROID) BASED TEST


UNTUK MENGOPTIMALISASI PROSES PENILAIAN HARIAN
DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS
DI KELAS IX E MTS NEGERI 9 BANTUL

Disusun oleh:

Nama : Amin Iskandar, S.Pd


NIP : 198504262019031016
Gol / Angkatan : III / II
No. Presensi :2
Jabatan : Guru Bahasa Inggris Ahli Pertama
Unit Kerja : MTs Negeri 9 Bantul
Coach : Achmad Subkhan, S.H.I., M.S.I
Mentor : Drs. Miftakhul Bakhri, M.Pd

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN II


BALAI DIKLAT KEAGAMAAN SEMARANG
2019

i
HALAMAN PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR DAN


PERAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA

ONLINE (ANDROID) BASED TEST


UNTUK MENGOPTIMALISASI PROSES PENILAIAN HARIAN
DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS
DI KELAS IX E MTS NEGERI 9 BANTUL

Disusun oleh:

Nama : Amin Iskandar, S.Pd

NIP : 198504262019031016

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada:

Hari, tanggal : Kamis, 29 Agustus 2019

Tempat : Balai Diklat Keagamaan Semarang

Semarang, 29 Agustus 2019

Mengetahui,
Coach Mentor

Achmad Subkhan, S.H.I., M.S.I Drs. Miftakhul Bakhri, M.Pd


Widyaiswara Ahli Madya Kepala MTs Negeri 9 Bantul
NIP 198004192003121003 NIP 19690904 199903 1 001

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : ONLINE (ANDROID) BASED TEST UNTUK MENGOPTIMALISASI


PROSES PENILAIAN HARIAN DALAM MATA PELAJARAN
BAHASA INGGRIS DI KELAS IX E MTS NEGERI 9 BANTUL

Nama : Amin Iskandar, S.Pd


NIP : 19850426 201903 1 016
Unit Kerja : MTs N 9 Bantul
Golongan : III Tahun 2019
Angkatan : 2
Telah diseminarkan,
Di : Semarang
Hari, tanggal : Kamis, 29 Agustus 2019

Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Amin Iskandar, S.Pd


NIP. 198504262019031016

Coach Mentor

Achmad Subkhan, S.H.I., M.S.I Drs. Miftakhul Bakhri, M.Pd


Widyaiswara Ahli Madya Kepala MTs Negeri 9 Bantul
NIP 198004192003121003 NIP 19690904 199903 1 001
Penguji

Drs.H. Nafiuddin, M.Si, M.Pd.


WidyaIswara Ahli Madya
NIP. 19650227 198603 1 001

iii
PRAKATA

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya penulisan rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Sebagai
bagian penting dari Latihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 2 Balai Diklat
Keagamaan Semarang. Kegiatan yang ada dalam rancangan aktualisasi ini diharapkan
dapat mencerminkan nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) meliputi materi
tentang Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA) yang dapat diterapkan di tempat kerja.
Pembuatan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN ini tidak dapat terse-
lesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. H. Ibnu Hasyir, S.Pd, M.M selaku Kepala Balai Diklat Keagamaan Semarang beser-
ta jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Latihan Dasar CPNS Golo-
ngan III.
2. Drs.H. Nafiuddin, M.Si, M.Pd selaku penguji yang telah memberikan kritik dan sa-
ran sehingga rancangan aktualisasi ini menjadi lebih baik.
3. Achmad Subkhan, S.H.I, M.S.I, selaku coach yang telah memberikan inspirasi,
dukungan, masukan dan bimbingan dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.
4. Drs. Miftakhul Bakhri, M.Pd selaku mentor yang telah memberikan arahan, duku-
ngan, masukan dan bimbingan dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.
5. Segenap Panitia Latsar yang sudah memfasilitasi pelaksanaan latsar.
6. Keluarga dan kedua orangtua atas doa, dukungan, dan motivasinya.
7. Keluarga besar MTs Negeri 9 Bantul atas dukungan dan kerjasamanya.
8. Keluarga besar peserta Diklat Latsar Golongan III Angkatan 2 tahun 2019.
Penulis sadar bahwa rancangan aktualisasi ini belum sempurna. Penulis berharap
adanya masukan yang membangun dari berbagai pihak guna membuat rancangan laporan
menjadi lebih baik. Sehingga, rancangan aktualisasi ini dapat dijadikan dasar dalam pelak-
sanaan dan pelaporan aktualisasi nilai dasar ASN, serta memberikan manfaat bagi semua
pihak yang membutuhkan.
Semarang, 29 Agustus 2019
Penulis

Amin Iskandar, S.Pd

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……….......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ………………................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ………………...............,,,,,,........................................... iii

PRAKATA ………………………….............................................................................. iv

DAFTAR ISI …………….….......................................................................................... v

DAFTAR TABEL ……….…......................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ……………………… .................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN ……… ……………............................................................. 1

A. Latar Belakang …………..……………............................................................. 1


B. Identifikasi Isu …………..…………......................................................……… 3
C. Dampak Jika Isu tidak Diselesaikan ……….….................................................. 8
D. Rumusan Masalah ..……………......................................................................... 8
E. Tujuan …….……………………................................................................. 9
F. Manfaat ….…………………….................................................................. 9

BAB II LANDASAN TEORI …… ……………............................................................. 10

A. Sikap dan Perilaku Bela Negara ….. ................................................................. 10

1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara ....................................... 10

2. Analisis Isu Kontemporer .… …………….................................................. 10

3. Kesiapsiagaan Bela Negara ............................................................................ 11

B. Nilai-nilai Dasar ASN ……………………………………................................... 11

1. Akuntabilitas ………….................................................................................. 11

2. Nasionalisme ………. ….............................................................................. 12

3. Etika Publik .................................................................................................. 12

v
4. Komitmen Mutu ……………………………................................................. 13

5. Anti Korupsi …………..…………..……......................................................... 14

C. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI …… ……......................................... 15

1. Manajemen ASN ……………………………………....................................... 15

2. Pelayanan Publik …………………………….…………................................. 15

3. Whole of Goverment ………………………..………...................................... 15

D. Tinjauan Umum tentang Penilaian Harian Online dengan Google form .. 16

BAB III PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA ....................................... 18

A. Profil MTs Negeri 9 Bantul ................................................................... 18


B. Misi, Nilai dan Tujuan Organisasi ………………… ............................... 20
C. Sruktur Organisasi .................................................................................. 21
D. Tugas Jabatan Peserta Diklat …………………........................................ 21
E. Role Model ........................................................................................... 24

BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI………….................................. 25

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai ANEKA 25


B. Jadwal Rancangan Aktualisasi ………………….................................. 33
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala ....................................... 34

BAB V PENUTUP …………………………………………….................................. 35

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………….................................. 36

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ……………………………….................................. 38

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Identifikasi Isu ………..……….. ………………… ............................... 4

Tabel 1.2 Parameter APKL ……..…………….. ………………… ....................... 6

Tabel 1.3 Penetapan Isu dengan Metode APKL …………… ........................ 6

Tabel 1.4 Tabel penjelasan USG ..……….. ………………… ....................... 7

Tabel 1.5 Parameter USG ………..…………….. ………………… ....................... 8

Tabel 1.6 Analisis Isu dengan Metode USG ……………………… ....................... 8

Table 3.1 Bagan Profil MTs N 9 Bantul …….,,,,,,………………… ....................... 21

Tabel 3.2 Bagan Organisasi Madrasah Tsanawiyah Negeri 9 Bantul … ………..... 24

Tabel 4.1 Kegiatan yang akan Dilakukan dan Keterkaitan dengan Substansi Mata
Pelatihan ……………………………………………………………...... 28

Tabel 4.2 Identifikasi Isu Berdasarkan Sumber Isu, Aktor yang Terlibat, Peran dari
Setiap Aktor, serta Keterkaitan Isu dengan Mata Pelatihan Baik Secara
langsung Maupun Tidak Langsung …………..……………………...... 29

Tabel 4.3. Rancangan Kegiatan dan tahapan aktualisasi ……….………………...... 32

Tabel 4.4. Jadwal Rencana harian Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ……….......... 38

Tabel 4.5. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala …………………….... ...... 39

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Role Model …..………………………………………………………........ 27

Gambar Lampiran : profil biodata …..………………………………………………...... 42

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang me-
miliki peranan penting dalam mengelola kondisi Indonesia saat ini. Sejumlah kebijakan,
keputusan-keputusan strategis, perencanaan pembangunan, dan pelayanan terhadap
masyarakat ditetapkan dan dilakukan oleh PNS diberbagai bidang manapun sektor
pembangunan. Untuk memainkan peranan tersebut, diperlukan sosok PNS yang
profesional, yaitu PNS yang mampu memenuhi standar kompetensi dan melaksanakan
tugas jabatannya secara efektif dan efisien.

Untuk mendapatkan sosok PNS yang profesional, perlu dilaksanakan


pembinaan melalui jalur Pelatihan Dasar (Latsar). Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib membe-
rikan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) se-
lama 1 (satu) tahun masa percobaan. Tujuan Pelatihan terintegrasi ini adalah untuk mem
bangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsa-
an karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesio-
nalisme serta kompetensi bidang

Lembaga Administrasi Negara (LAN) menerjemahkan amanat Undang-Undang


tersebut dalam bentuk Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan yang tertuang dalam
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar
CPNS.

Pelatihan ini dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi


PNS yang tergabung dalam singkatan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi). Kompetensi inilah yang kemudian berperan
dalam membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang berintegritas, serta mampu
bersikap dan bertindak professional dalam melayani masyarakat.

Latsar CPNS merupakan kegiatan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi


antara pembelajaran klasikal (tempat pelatihan) dan non-klasikan (instansi kerja). Pola

1
ini bertujuan untuk membuka kesempatan bagi peserta untuk menginternalisasikan kon-
konsep PNS ideal dan kemudian mengaktualisasikannya di instansi kerja. Proses ini
merupakan pembelajaran habituasi, yaitu proses pembelajaran melalui penanaman
kebiasaan, sehingga karakter PNS yang profesional akan melekat.

Pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Kementrian Agama golongan III tahun


Anggaran 2019 bekerjasama dengan Balai Diklat Keagamaan Semarang untuk dua
angkatan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus sampai dengan 5 Oktober
2017 yang terbagi dengan 3 tahap on-off-on campus.
Ujian berdasarkan https://kbbi.web.id/uji mempunyai arti sesuatu yang dipakai
untuk menguji mutu sesuatu (kepandaian, kemampuan, hasil belajar, dan sebagainya).
Ujian dan penilaian merupakan suatu proses yang tidak bisa dipisahkan, apabila soal
dibuat secara manual maka mungkin saja penilaian bisa dilakukan secara online,
berbeda jika soal dibuat secara online maka proses penilaian pasti bisa dilakukan secara
online. Penilaian manual biasanya dilakukan dengan cara memeriksa lembar jawaban
soal satu persatu secara acak (random) atau berurutan (sequence), kelemahan dari proses
penilaian seperti ini adalah: Membutuhkan waktu yang lama jika lembar jawaban soal
relative banyak, rentan terjadi kesalahan terhadap penilaian, proses analisis butir soal
relatif lama untuk dilakukan, penyimpanan tidak terpusat.
Penilaian Harian adalah salah satu komponen penilaian pada aspek pengetahuan
yang dibutuhkan dalam Aplikasi Raport Digital di Madrasah. Biasanya penilaian harian
oleh masing-masing guru di MTs Negeri 9 Bantul dilaksanakan dilakukan dengan
menggunakan kertas (by paper) atau dengan unjuk kerja (demonstrasi). Soal diketik
dalam sebuah kertas dandiperbanyak dan disebarkan kepada peserta pembelajaran
secara manual, tentu hal ini memiliki beberapa kelemahan, diantaranya :
a. membutuhkan tenaga manusia yang lebih untuk mengetik soal,
b. memperbanyak soal, membutuhkan sumber daya kertas dan tinta,
c. meninggalkan residu yaitu kertas soal ujian maupun lembar jawaban
yang sudah digunakan,
d. membutuhkan ruang yang lebih untuk menyimpan arsip soal dan lembar
jawaban,
e. serta membutuhkan waktu yang lama saat arsip soal dan arsip lembar
jawaban dibutukan kembali.

2
Berdasarkan kelemahan diatas maka kami sebagai penulis menggunakan
teknologi yang bisa dimanfaatkan salah satu alas an dan tujuannya adalah untuk
mengubah bagaimana supaya tahap koreksi hasil penilaian harian tidak menghabiskan
waktu produktif guru sehingga akan bisa digunakan untuk melaksanakan tugas pokok
dan tugas tambahan yang juga tidak kalah penting.
Untuk membuat soal dan penilaian online dibutuhkan sebuah tool (software),
untuk membuat soal. Software pembuat soal online dan penilaian online tersebut antara
lain: Edmodo, Google Classroom (Google form Included), Google Docs, (Google form
Included), Efront, Remind, Haiku LMS, Claroline, dll yang tergolong ke- dalam
kategori Learning Management System (LMS). Google form merupakan salah satu
produk dari google dari kategori produk google docs. Google form merpakan webbase
application yang memberikan layanan untuk membuat form input untuk berbagai
kepentingan seperti, membuat survey, buku tamu, pengumpulan data, dll. Selain google
form google docs sendiri memiliki tiga layanan lainnya yaitu : Google Docs, Google
Sheets Google Slide
Berdasarkan dari fungsi dan fitur yang dimilikinya sebagai aplikasi
pembuat form (Form Generator), maka kita bisa memanfaatkan untuk membuat
soal online dan penilaian online yang bisa digunakan dalam membantu mengukur
keberhasilan proses pembelajaran peserta didik.

Dengan melihat kondisi tersebut, maka penulis membuat rancangan


aktualisasi nilai dasar profesi ASN dengan judul ONLINE (ANDROID) BASED TEST
UNTUK MENGOPTIMALISASI PROSES PENILAIAN HARIAN DALAM MATA
PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI KELAS IX E MTS NEGERI 9 BANTUL

B. Identifikasi Isu
Latar belakang yang telah diuraikan diatas menjadi dasar bagi penulis untuk
mengidentifikasi dan penetapan isu. Kemudian dituangkan dalam rancangan aktualisasi
nilai-nilai PNS sebagai bentuk pemecahan akan isu yang telah ditetapkan. Penetapan isu
merupakan salah satu tahapan rancangan aktualisasi yang penting sebab penentuan awal
tentang isu yang akan diangkat tergantung pada proses identifikasi dan penetapan isu
tersebut.

3
Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa Isu atau masalah yang
ditemukan yang berkaitan dengan nilai-nilai pelayanan publik dan manajemen ASN.
Sebagai pelayan publik isu-isu tersebut sangat mempengaruhi sehingga menjadi perlu
untuk dianalisis penyebabnya dan ditemukan solusi untuk menanganinya

Tabel 1.1 Identifikasi Isu

No Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi saat ini Kondisi yang


diharapkan
1 Kurang Optimal dan Pelayanan Guru mengkopi Guru dapat
efisien biaya dalam Publik soal untuk siswa. menghemat biaya
mengadakan Dan siswa untuk mengkopi
penilaian baik dari menggunakan soal dan siswa
guru maupun siswa kertas untuk tidak perlu
dalam pengadaan mengerjakan menyediakan
ATK. sobekan kertas
maupun hvs.
2 Kurang Optimalnya Pelayanan Penilaian masih Penggunaan media
penggunaan media Publik World dengan dalam
berbasis IT dalam of menggunakan pembelajaran dan
proses pembelajaran Government kertas dan penilaian hasil
maupun penilaian pembelajaran belajar
siswa. jarang
menggunakan
media IT
3 Kurang optimalnya Manajemen Penyimpanan Arsip soal dan
cara/system ASN arsip masih jawaban siswa
pengarsipan hasil World of terkomputerisasi
ujian harian karena berupa fisik dan
Government belum dan mudah
tidak terpusatnya
penyimpanan. terkomputerisasi pencariaannya
kesulitan untuk
mencarinya

4 Kurang efektifnya Pelayanan Guru harus Guru lebih


waktu untuk koreksi Publik mengkoreksi soal menghemat waktu
hasil penilaian tulis satu persatu kertas koreksi soal dan
dengan kertas. hasil ulangan siswa siswa lebih cepat
di sela-sela waktu tahu hasilnya.
mengajar. Dan
siswa menunggu
hasil ulangannya.

4
5. Kurang familiernya Pelayanan Siswa yang akan Siswa bisa/ biasa
siswa dengan pola Publik menghadapi ujian berinteraksi dan
ujian online yang Naional berbasis menghadapi ujian
berbasis IT Komputer jarang dengan pola online
menghadapai ujian lewat web.
dengan pola online

1. Analisis Kriteria Isu Menggunakan Metode APKL (Aktual, Problematik,


Kekhalayakan dan Layak)

Penetapan isu dilakukan melalui analisis isu dengan menggunakan alat


bantu penetapan kriteria isu. Analisis isu bertujuan untuk menetapkan kualitas
isu dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui
gagasan kegiatan yang dilakukan. Analisis isu dilakukan dengan pendekatan
APKL yaitu Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Layak. Analisis APKL
merupakan alat bantu untuk menganalisis ketepatan dan kualitas isu dengan
memperhatikan tingkat aktual, problematik, kekhalayakan dan layak dari isu-isu
yang ditemukan di lingkungan unit kerja. Setelah diperoleh analisis APKL,
maka dipilih isu yang menjadi prioritas utama yang selanjutnya akan
diidentifikasi.

Tabel 1.2 Parameter APKL

No Indikator Keterangan

1 2 3
1 Aktual (A) Isu yang sering terjadi atau dalam proses kejadian
sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat.
2 Problematik (P) Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks
sehingga perlu dicarikan segera solusinya
3 Kekhalayakan (K) Isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup
orang banyak dab bukan hanya untuk kepentingan
seseorang atau sekelompok kecil
4 Layak (L) Isu yang masuk akal, pantas dan realistis serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya

Berikut ini beberapa isu yang ada pada MTs Negeri 9 Bantul, yang akan
ditentukan kelayakannya menggunakan metode APKL, untuk lebih jelasnya
lihat tabel berikut ini:

5
Tabel 1.3 Penetapan Isu dengan Metode APKL

Mata Kriteria
No Pelatihan Identifikasi Isu
Terkait Keterangan
A P K L
1 2 3 4 5 6 7
1. Pelayanan Kurang Optimal dan efisien 5 4 4 4 17 Memenuhi
Publik biaya dalam mengadakan Syarat
penilaian baik dari guru maupun
siswa dalam pengadaan ATK.
2. Pelayanan Kurang Optimalnya penggunaan 3 4 4 4 15 Memenuhi
Publik media berbasis IT dalam proses Syarat
pembelajaran maupun penilaian
siswa.
3 Manajemen Kurang optimalnya cara/system 3 3 3 3 12 Tidak
ASN dan pengarsipan hasil ujian harian memenuhi
World of karena tidak terpusatnya Syarat
Government penyimpanan.
4 Pelayanan Kurang efektifnya waktu untuk 5 5 4 4 18 Memenuhi
Publik koreksi hasil penilaian tulis Syarat
dengan kertas.
5 Pelayanan Kurang familiernya siswa 3 3 3 4 13 Tidak
Publik dengan pola ujian online memenuhi
Syarat

2. Analisis Prioritas Isu Menggunakan USG

Berdasarkan metode APKL dari tabel di atas diperoleh 3 (tiga) isu utama yang
terpilih Isu tersebut kemudian dianalisis lagi menggunakan metode USG.

No Komponen Keterangan
1 2 3
1 Urgency Seberapa mendesak isu tersebut dibahas dikaitkan dengan waktu yang
tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan isu
2 Seriousness Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat
yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang ditimbulkan masalah-
masalah lain kalu masalah penyebab isu tidak dipecahkan (bisa
mengakibatkan masalah lain)
3 Growth Seberapa kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin
memburuk jika dibiarkan.
Tabel 1.4 Tabel penjelasan USG

6
Parameter yang digunakan untuk menentukan prioritas yaitu menggunakan
skala likert pada tabel berikut :

Nilai Urgency / Seriousness / Growth /


Mendesak Kegawatan Pertumbuhan
1 Isu tidak mendesak Isu tidak begitu serius Isu lamban
untuk segera untuk di bahas karena tidak berkembang
diselesaikan berdampak ke hal yang lain
2 Isu kurang mendesak un Isu kurang serius untuk se Isu kurang cepat ber-
tuk segera diselesaiakn gera dibahas karena tidak kembang
kurang berdampak ke hal
yang lain
3 Isu cukup mendesak Isu cukup serius untuk se- Isu cukup cepat ber-
untuk segera gera dibahas karena akan kembang,segera dice-
diselesaikan berdampak ke hal yang lain gah

4 Isu mendesak untuk se- Isu serius untuk segera di- Isu cepat berkem-
gera diselesaikan bahas karena akan bang untuk segera di-
berdampak ke hal yang lain cegah

5 Isu sangat mendesak Isu sangat serius untuk se- Isu cepat berkem-
untuk segera gera dibahas karena akan bang untuk segera di-
diselesaikan berdampak ke hal yang lain cegah

Tabel 1.5 Parameter USG

Hasil analisis USG terkait isu-isu di Madrasah Tsanawiyah Negeri 9 Bantul


disajikan dalam table berikut ini :

Tabel 1.6 Analisis Isu dengan Metode USG

Kriteria Peringka
No Isu U S G Jumlah
t
(1-5) (1-5) (1-5)
1 2 3 4 5 6 7
1. Kurang efektifnya waktu untuk 5 5 5 15 1
koreksi hasil penilaian tulis dengan
2. kertas
Kurang Optimalnya penggunaan 5 4 4 13 2
media berbasis IT dalam proses
pembelajaran maupun penilaian
siswa.

7
3. Kurang Optimal dan efisien biaya 4 4 4 12 3
dalam mengadakan penilaian baik
dari guru maupun siswa dalam
pengadaan ATK.
Berdasarkan range penilaian yang ada dalam metode USG, maka diperoleh
satu isu yang selanjutnya akan dibuatkan rencana kegiatannya. Dalam
pembahasan selanjutnya akan dijabarkan secara lebih rinci identifikasi isu yang
terpilih untuk dibuatkan rangkaian kegiatan dan tahapan-tahapan dengan
menghubungkannya dengan nilai-nilai akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Publik, Anti Korupsi.

C. Dampak Jika Isu tidak Diselesaikan

Dampak jika isu tidak dipecahkan di MTs Negeri 9 Bantul dalam hal ini adalah
kurang efektifnya waktu dan keakuratan guru untuk mengoreksi hasil penilaian tulis
dengan kertas. Jika hal tersebut dibiarkan maka akan menyebabkan banyak masalah,
diantaranya siswa kesulitan mendapatkan hasil dari penilaian hariannya dengan cepat
dan kurangnya layanan guru dalam memberikan nilai sesuai dengan apa yang
dikerjakan. Sedangkan dampak jika rancangan ini tidak terlaksana sesuai dengan nilai-
nilai ASN maka pelaksanaan aktualisasi tidak akan berjalan dengan sebagaimana yang
diharapkan penulis

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka selanjutnya akan dituliskan rumusan


masalah dalam rancangan aktualisasi ini. Setelah melalui tahap analisis dengan metode
USG, maka dapat diidentifikasi isu yang menjadi prioritas, yaitu Upaya Optimalisasi
Proses Penilaian Harian dengan Tes Berbasis Online kelas IX E MTs Negeri 9 Bantul.
Maka rumusan masalah rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan dalam optimalisasi dalam keefektifan


waktu dan keakuratan penilaian harian mata pelajaran bahasa inggris di MTs
Negeri 9 bantul?

8
2. Bagaimana cara guru menyajikan kepuasan maksimal murid dengan hasil
penilaian yang lebih cepat?
3. Bagaimana meningkatkan upaya dalam meningkatkan keakuratan penilaian
harian oleh guru?

E. Tujuan

Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah ditemukan, tujuan
yang diharapkan proses penilaian harian pada mata pelajaran Bahasa Inggris dapat
dioptimalkan dengan kemudahan akses, efisiensi, kecepatan dan keakuratan melalui
penilaian berbasis online dengan android.

F. Manfaat

1. Bagi Satuan Kerja :

Dapat mendukung efisiensi kerja guru dalam memuaskan pelanggan dalam


pelaporan penilaian.

2. Bagi Siswa :

Terwujudnya siswa yang siap dalam menghadapi penggunaan soal Ujian Nasional
Online dan siap menghadapi era 4.0.

3. Bagi CPNS :
a. Penulis lebih bisa menjalankan dan mengimplementasikan perannya dalam lingkup
kegiatan sehari-hari menggunakan nilai-nilai dasar ASN yang telah didapatkan
selama mengkuti oncampuss Pelatihan Dasar CPNS
b. Memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasi keterkaitan prinsip Manajemen
ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government.

9
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Sikap dan Perilaku Bela Negara

CPNS perlu dipersiapkan dalam memasuki kultur baru di birokrasi dengan


mandate pelayanan yang dimulai dengan kesadaran bela negara. CPNS perlu dibentuk
karakter untuk bersikap dan bertindak professional dalam mengelola tantangan dan
masalah keragaman sosial kultural dengan menggunakan perspektif WoG yang
didasari nilai-nilai kebangsaan berdasarkan kedudukan dan perannya sebagai PNS
dalam NKRI
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai oleh
kecintaanya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan
Negara yang seutuhnya.
1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-nilai Bela Negara
a. Cinta Tanah Air.
Kita dapat mewujudkan dengan mengetahui sejarah Negara kita, melestarikan
budaya-budaya, menjaga lingkungan kita dan menjaga nama baik negara kita.
b. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara.
Kita dapat mewujudkannya dengan cara mencegah perkelahian antar perorangan
atau antar kelompok dan menjadi anak bangsa yang berprestasi baik di tingkat
nasional maupun internasional.
c Pancasila.
Pancasila adalah alat pemersatu keberagaman yang ada di Indonesia yang
memiliki beragam budaya, agama, etnis, dan lain-lain. Nilai-nilai pancasila
inilah yang dapat mematahkan setiap ancaman, tantangan, dan hambatan.
d. Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara.
Dalam wujud bela negara tentu saja kita harus rela berkorban untuk bangsa dan
negara.
e. Memiliki Kemampuan Bela Negara.
Kemampuan bela negara itu sendiri dapat diwujudkan dengan tetap menjaga
kedisiplinan, ulet, bekerja keras dalam menjalani profesi masing-masing.

2. Analisis Isu Kontemporer


Ditinjau dari pandangan Urie Brofenbrenner (Perron, N.C., 2017) ada
empat level lingkungan strategis yang dapat mempengaruhi kesiapan PNS dalam
melakukan pekerjaannya sesuai bidang tugas masing-masing, yakni: individu,
keluarga (family), Masyarakat pada level lokal dan regional (Community/ Culture),
Nasional (Society), dan Dunia (Global).

10
Perubahan global (globalisasi) memaksa semua bangsa (Negara) ikut serta
berubah. Perubahan global ditandai dengan hancurnya batas (border) suatu bangsa,
dengan membangun pemahaman dunia ini satu tidak dipisahkan oleh batas Negara.
Hal ini karena berkembang pesatnya teknologi informasi global, dimana setiap
informasi dari satu penjuru dunia dapat diketahui dalam waktu yang tidak lama
berselang oleh orang di penjuru dunia lainnya.
Pemahaman perubahan dan perkembangan lingkungan stratejik pada
tataran makro merupakan factor utama yang akan menambah wawasan PNS.
Wawasan tersebut melingkupi pemahaman terhadap Globalisasi, Demokrasi,
Desentralisasi, dan Daya Saing Nasional.
PNS dihadapkan pada pengaruh yang datang dari eksternal juga internal
yang kian lama kian menggerus kehidupan berbangsa dan bernegara (pancasila,
UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) sebagai consensus dasar berbangsa
dan bernegara. Fenomena-fenomena tersebut menjadikan pentingnya setiap PNS
mengenal dan memahami secara kritis terkait dengan isu-isu kritikal yang terjadi
saat ini atau bahkan berpotensi terjadi, isu-isu tersebut diantaranya; bahaya paham
radikalisme/ terorisme, bahaya narkoba, cyber crime, money laundry, korupsi,
proxy war. Isu-isu di atas, selanjutnya disebut sebagai isu-isu strategis
kontemporer.

3. Kesiap-siagaan Bela Negara


CPNS dapat berlaku tanggap dan mau tahu terkait dengan kejadian-
kejadian permasalahan yang dihadapi bangsa Negara Indonesia, tidak mudah
terprovokasi, tidak mudah percaya dengan barita gossip yang belum jelas asal
usulnya, tidak terpengaruh dengan penyalahgunaan obat- obatan terlarang dan
permasalahan bangsa lainnya, dan yang lebih penting lagi ada mempersiapkan
jasmani dan mental untuk turut bela negara.
Pasal 27 dan Pasal 30 UUD Negara RI 1945 mengamanatkan kepada
semua komponen bangsa berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara dan syarat-syarat tentang pembelaan negara. Dalam hal ini setiap CPNS
sebagai bagian dari warga masyarakat tentu memiliki hak dan kewajiban yang sama
untuk melakukan bela Negara sebagaimana diamanatkan dalam UUD Negara RI
1945 tersebut.

B. Nilai-nilai Dasar ASN


ASN yang profesional, kompeten dan berintegritas yang berkarakter ANEKA
diperlukan dalam mewujudkan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Karakter
ANEKA itu meliputi:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang
Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-
nilai publik tersebut antara lain adalah:

11
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepent-
ingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan
pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.

2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan.
Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu terhadap
bangsanya.
Seorang PNS dituntut untuk memiliki perilaku mencintai tanah air
Indonesia (nasionalisme) dan mengedepankan kepentingan nasional. Nasionalisme
merupakan salah satu perwujudan dari fungsi PNS sebagai perekat dan pemersatu
bangsa. PNS harus berpegang pada prinsip adil dan netral. Adil dalam artian tidak
boleh berperilaku diskriminatif serta harus obyektif, jujur, transparan. Netral adalah
tidak memihak kepada salah satu kelompok atau golongan yang ada. Dengan
bersikap netral dan adil dalam melaksanakan tugasnya, PNS akan mampu
menciptakan kondisi yang aman, damai, dan tentram di lingkungan kerja dan
masyarakat sekitar.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila
yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa; menempatkan persatuan
kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi
kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air
Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan
hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap
saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.

3. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik
atau buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam pasal 4 Undang-undang
Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, yakni:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara, Kesatuan
Republik Indonesia 1945 serta pemerintah yang sah;
c. Mengabdi kepada Negara dan rakyat Indonesia;
d. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;

12
e. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
f. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
g. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
h. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
i. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah;
j. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
k. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
l. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;
m. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
n. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
o. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
Kode etik dan kode perilaku sesuai dengan pasal 5 Undang-undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang ASN, bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN.
Kode etik mengatur perilaku agar pegawai ASN:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas
tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggungjawab,
efektif, dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau untuk orang lain;
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN; dan
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.
Azas etika publik mensyaratkan agar setiap bentuk kekuasaan pejabat
dibatasi dengan norma etika maupun norma hukum.

4. Komitmen Mutu

13
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean gov-
ernance) dan berorientasi pada layanan prima harus dipenuhi lembaga pemerintah
jika ingin meningkatkan kepercayaan publik.
Paradigma pemerintah harus segera berubah, dari pola paternalisitik
dan feodal yang selalu minta dilayani, menjadi pola pemerintahan yang siap
melayani dan senantiasa mengedepankan kebutuhan dan keinginan masyarakat
sebagai stakeholder pemerintah. Aspek utama yang menjadi
target stakeholder adalah layanan yang komitmen pada mutu, melalui
penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien dan inovatif.
Komitmen mutu merupakan pemahaman konsep mengenai efektivitas,
efisiensi, inovasi, dan mutu penyelenggaraan Pemerintah. Karakterisitik utama untuk
mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah direncanakan,
baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat
memberikan kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya,
waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan. Sementara inovasi,
muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan untuk beradaptasi
dengan tuntutan perubahan yang terjadi disekitarnya. Di sisi lain, mutu merupakan
suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan
lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna.
Nilai-nilai dasar komitmen mutu adalah efektivitas, efisiensi, inovasi, dan
berorientasi pada mutu.

5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dancorruptus yang berarti
perbuatan yang tidak baik, buruk, dapat disuap dan tidak bermoral. Sedangkan tidak
pidana korupsi berarti tindakan melanggar hukum yang dilakukan secara sengaja
maupun tidak sengaja oleh seseorang atau sekelompok orang yang dapat
dipertanggungjawabkan oleh peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi, bahwa korupsi adalah tindakan melawan hukum dengan melakukan
perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Sedangkan pada UU No. 20 Tahun 2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana
korupsi antara lain: (1) Kerugian Keuangan Negara, (2) suap-menyuap, (3)
pemerasan, (4) perbuatan curang, (5) penggelapan dalam jabatan, (6) benturan
kepentingan dalam pengadaan, dan (7) gratifikasi.
Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (sembilan) nilai yang terdiri
dari nilai-nilai anti korupsi, yaitu:
a. Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat didefinisikan sebagai sebuah
tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang.
b. Kepedulian adalah mengindahkan, memerhatikan dan menghiraukan. Rasa
kepedulian dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar.
c. Kemandirian berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya tidak banyak
bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal.

14
d. Kedisiplinan adalah ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.
e. Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu.
f. Kerja keras didasari dengan adanya kemauan di dalam kemauan terkandung
ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian keberanian.
g. Kesederhanaan yaitu dibiasakan untuk tidak hidup boros.
h. Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan
membela kebenaran.
i. Keadilan adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak.
Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.

C. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI


Dengan terbitnya Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang aparatur sipil
Negara pegawai negeri sipil diharuskan mempunyai fungsi sebagai: 1. Pelaksana
kebijakan publik; 2. Pelayan publik; dan 3. Perekat dan pemersatu bangsa.
Peran dan kedudukan ASN dalam NKRI bisa dilihat dari kemampuan mereka
memahami manajemen ASN, Pelayanan Publik dan inovasi yang berkaitan dengan
whole of government (WOG).
1. Manajemen ASN
Manejemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN meliputi
Manajemen PNS dan Manajemen PPPK. PNS diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki suatu jabatan pemerintahan dan memilili nomor
induk pegawai nasional. Sementara itu, PPPK diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan instansi
pemerintah untuk jangka waktu tertentu. Manajemen ASN lebih menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.

2. Pelayanan Publik
LAN (1998), mengartikan pelayanan publik sebagai segala bentuk kegiatan
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan
Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan /atau jasa, baik
dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Dalam UU No. 25 tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik, Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan Peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administrative yang disediakan oleh penyelenggara Pelayanan Publik.
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan
prima adalah: partisipatif, transparan, responsif, non diskriminatif, mudah dan
murah, efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan.

3. Whole of Government

15
Whole of Government (WoG) berdasarkan interpretasi analitis dan manifes-
tasi empiris di lapangan, maka WoG didefinisikan sebagai “suatu model
pendekatan integratif fungsional satu atap” yang digunakan untuk
mengatasi wicked problems yang sulit dipecahkan dan di atasi karenaberbagai
karakteristik atau keadaan yang melekat antara lain: tidak jelas sebabnya, multi
dimensi, menyangkut perubahan perilaku.
a. Penerapan Whole of Government
1) Penguatan koordinasi antar lembaga.
2) Membentuk lembaga koordinasi khusus, pembentukan lembaga terpisah
dan permanen yang bertugas dalam mengkoordinasikan sektor atau
kementrian adalah salah satu cara melakukan WoG.
3) Membangun gugus tugas, gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan
koordinasi yang dilakukan di luar struktur formal, yang setidaknya tidak
permanen. Pembentukan gugus tugas biasanyamenjadi salah satu cara agar
sumber daya yang terlibat dalam koordinasi tersebut dicabut sementara dari
lingkungan formalnya untuk berkonsentrasi dalam proses koordnasi tadi.
4) Koalisi sosial, koalisi sosial merupakan bentuk informal dari penyatuan
koordinasi antar sektor atau lembaga, tanpa perlu membentuk pelembagaan
khusus dalam koordinasi.

b. Nilai-nilai dasar Whole of Government


1) Koordinasi
Kompleksitas lembaga membutuhkan koordinasi yang efektif dan efisien
antar lembaga dalam menjalankan kegiatan kelembagaan.
2) Integrasi
Integrasi dilakukan dengan pembauran sebuah sistem antar
lembaga sehingga menjadi kesatuan yang utuh
3) Singkronisasi
Singkronisasi merupakan penyelarasan semua kegiatan/data yang berasal
dari berbagai sumber , dengan menyingkronkan seluruh sumber tersebut.
4) Simplifikasi
Simplikasi merupakan penyederhanaan segala sesuatu baik terkait
data/proses disuatu lembaga untuk mengefisienkan waktu, tenaga dan biaya.

4. Tinjauan umum tentang Penilaian dan Penilaian Online


Dalam standar proses (Permendikbud No. 22 Tahun 2016) disebutkan bahwa
kegiatan guru dalam pengelolaan pembelajaran meliputi perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.
Menurut Permendibud No. 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.
Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan
menengah meliputi aspek: a. sikap; b. pengetahuan; dan c. keterampilan. Penilaian

16
pengetahuan sebagaimana yang akan dibahas di aktualisasi ini merupakan kegiatan
yang dilakukan untuk mengukur penguasaan pengetahuan peserta didik.
Online adalah istilah saat kita sedang terhubung dengan internet atau dunia
maya, baik itu terhubung dengan akun media sosial kita, email dan berbagai jenis
akun lainnya yang kita pakai atau gunakan lewat internet.
Penilaian online adalah penilaian dengan menggunakan akses internet atau
online, dimana siswa tidak perlu menggunakan peralatan ATK (Alat Tulis Kantor)
tetapi hanya menggunakan elektronik seperti laptop atau pun komputer , bahkan hp
yang berbasis android dengan syarat electronik mereka sudah tersambung dengan
jaringan atau tersambung internet.
Untuk membuat soal dan penilaian online dibutuhkan sebuah tool
(software). Berikut contoh software pembuat soal online dan penilaian online yang
banyak digunakan: Edmodo, Google Classroom (Google form Included), Google
Docs (Google form Included), Efront, Remind, Haiku LMS, Claroline,
Wondershare, dll.
Google form merupakan salah satu produk dari google dari kategori
produk google docs. Google form merpakan webbase application yang
memberikan layanan untuk membuat form input untuk berbagai kepentingan
seperti, membuat survey, buku tamu, pengumpulan data, dll. Selain itu google form
google docs memiliki tiga layanan lainnya yaitu:
a. Google Docs
Layanan google yang memberikan layanan aplikasi word processor secara
online serta gratis, mirip seperti Microsoft Word, OpenOffice, LibreOffice
Writer, Freeoffice Text Maker dan sejenisnya.
b. Google Sheets
Layanan google yang memberikan layanan aplikasi spreedshet secara
online serta gratis, mirip seperti Microsoft Excel, OpenOffice Calc,
Libreoffice Calc, Freeoffice Plan Maker dan sejenisnya
c. Google Slide
Layanan google yang memberikan layanan aplikasi presentasi secara
online serta gratis, mirip seperti Microsoft Powerpoint, OpenOffice
Impress, Libreoffice Impress, Freeoffice Presentatiosn dan sejenisnya.
Berdasarkan dari fungsi dan fitur yang dimilikinya sebagai aplikasi
pembuat form (Form Generator), maka kita bisa memanfaatkan untuk membuat
soal online dan penilaian online yang bisa digunakan dalam membantu mengukur
keberhasilan proses pembelajaran peserta didik.

17
BAB III
PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA

A. Profil Organisasi
1. Profil MTs Negeri 9 Bantul
Table 3.1 Bagan Profil MTs N 9 Bantul
NPSN 20409773
NSS 121134020009
Nama MTSN 9 BANTUL
Akreditasi Akreditasi A
JL. WONOCATUR, NOMOR 446B,
Alamat TEGALMULYO, BANGUNTAPAN,
BANTUL
Kodepos 55198
Nomer Telpon 0274 541257 / 08112631782
Email mtsnlabuinyogya@gmail.com
Jenjang SMP
Status Negeri
Situs Web http://mtsn9bantul.ti-unriyo.org/

Ditinjau dari sisi geografis, MTs Negeri 9 Bantul terletak di pinggiran kota
Yogyakarta dan sangat mudah dijangkau. Lokasi geografis ini pula yang
menyebabkan madrasah memiliki kemudahan dalam memperoleh informasi untuk
kepentingan madrasah. Namun, di sisi lain, kondisi geografis ini juga merupakan
hambatan untuk kemajuan madrasah karena mudahnya infiltrasi budaya non
edukatif masuk ke madrasah. Hal tersebut tidak bisa dihindari sebagai konsekuensi
dari kemudahan akses ke madrasah.
Dari sisi sosiologis, MTs Negeri 9 Bantul berada di lingkungan masyarakat
sosial menengah ke bawah. Baik ditinjau dari pendidikan, keadaan ekonomi,
maupun gerak budaya masyarakat sekitar sehingga MTs Negeri 9 Bantul belum
memperoleh dukungan kondusif yang maksimal bagi terciptanya situasi belajar
yang produktif. Salah satu yang paling menonjol adalah fungsi kontrol masyarakat

18
pada madrasah. Tetapi kondisi ini justru dijadikan sebagai pendorong untuk mem-
membangun kontrol diri (Sefl-Control) di lingkungan warga madrasah.
Dari sisi ekonomis, MTs Negeri 9 Bantul berada di lingkungan ekonomi
menengah ke bawah dengan mata pencaharian sebagaian masyarakat adalah
pekerja (buruh) dan pedagang kecil. Akan tetapi, dengan perhatian yang dari
Pemerintah Kota Yogyakarta dan Pemerintah Kabupaten Bantul, masyarakat yang
masih belum mapan secara ekonomi ini tetap dapat mengakses pendidikan melalui
MTs Negeri 9 Bantul. Kondisi demikian dapat dijadikan sebagai motivasi siswa
agar bisa produktif.
Dari sisi budaya, MTs Negeri 9 Bantul terletak di dekat cagar budaya
Kraton Yogyakarta. Dengan masyarakat masih berpegang erat dengan budaya,
MTs Negeri 9 Bantul memperoleh dukungan yang relevan dalam mendidik siswa-
siswinya. Sangat mudah untuk memperoleh referensi budaya bagi siswa terutama
dalam mengembangkan keterampilan berbudaya

2. Dasar Hukum Pendirian MTs Negeri 9 Bantul


Sekolah ini mempunyai sejarah yang cukup panjang, seiring transformasi
perubahan nama sebanyak empat kali. Awalnya sekolah ini bernama Sekolah
Pendidikan Guru Agama (PGA) Latihan Fakultas Tarbiyah yang berdiri pada
tanggal 5 Syawal 1388 H (Oktober 1969). Pendiriannya dipelopori oleh Prof. Dr.
Muchtar
Yahya, Drs. Surojo, M.A., Drs. Busyairi Madjidi, Drs. Abdul Rahman dan
Drs. Sadjad Aryanto yang merupakan tokoh pendidikan di lingkungan IAIN Sunan
Kalijaga (sekarang UIN).
Sejak tahun ajaran 1983/1984 sekolah ini mengalami perubahan nama men
jadi Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga
(MTs LFT IAIN Sunan Kalijaga) berdasarkan SK Menteri RI No. 23 Tahun 1983.
Kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 48 Tahun 2009,
tanggal 6 Maret 2009 berubah lagi menjadi Madrasah Tsanawiyah Negeri dengan
nama MTs Negeri Lab UIN Yogyakarta.
Berdasar Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama
Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 68 Tahun 2017 tertanggal 27 Januari 2017.
Per 1 Februari 2017, MTs Negeri Lab UIN Yogyakarta berganti nama menjadi

19
MTs Negeri 9 Bantul atau sering disebut dengan ‘Masemba’ yang beralamat di Jl.
Wonocatur 446B Tegalmulyo, Banguntapan, Banguntapan, Bantul D.I
Yogyakarta.

B. Visi Misi dan Nilai Organisasi


1. Visi Organisasi
Dibawah naungan Kementerian Agama, Madrasah Tsanawiyah Negeri 9
Bantul mempunyai Visi:
“Terwujudnya pribadi muslim yang unggul dalam prestasi, kompetitif,
mandiri dan berwawasan lingkungan”.

2. Misi Organisasi
a. Beberapa misi yang diturunkan dari visi tersebut antara lain:
b. Membudayakan kehidupan yang islami bagi seluruh warga madrasah,
c. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada warga madrasah,
d. Melaksanakan pembelajaran dan pembimbingan secara efektif sesuai dengan
potensi siswa,
e. Menciptakan lingkungan madrasah yang bersih, sehat, asri dan nyaman,
f. Menumbuhkan semangat kompetitif untuk mengukir prestasi, baik di bidang
akademik maupun non akademik,
g. Menumbuhkan sikap kemandirian untuk menghadapi tantangan kehidupan di
masyarakat,
h. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan warga madrasah dan
stakeholder terkait.

3. Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama


Nilai budaya kerja Kementerian Agama dilakukan sebagai upaya pelayanan
kepada publik berbasis akuntabilitas dan transparansi harus didukung oleh pelaya-
nan yang ikhlas dari seluruh pegawainya.
a. Integritas : Keselarasan Antara Hati, Pikiran, Perkataan Dan
Perbuatan Yang Baik Dan Benar
b. Profesionalitas : Bekerja Secara Disiplin, Kompeten Dan Tepat Waktu
Dengan Hasil Terbaik

20
c. Inovasi : Menyempurnakan Yang Sudah Ada Dan Mengkreasi
Hal Baru Yang Lebih Baik
d. Tanggung Jawab : Bekerja Secara Tuntas Dan Konsekuen
e. Keteladanan : Menjadi Contoh Yang Baik Bagi Orang Lain

C. Struktur Organisasi
Tabel 3.2
Bagan Organisasi Madrasah Tsanawiyah Negeri 9 Bantul

KEPALA SEKOLAH

KOMITE SEKOLAH Drs. Miftakhul Bakhri, M.Pd TATA USAHA SEKOLAH

Sugiyono, S.E Drs. Sukidi, M.Si

WAKA KURIKULUM WAKA KESISWAAN

Noor Shofiyati, S.Pd Muh. Rosyid, S.T

WAKA SARPRAS WAKA HUMAS

Asfari, S.Ag Dra. Rahmi Prabawaty

BIMBINGAN KONSELING BIMBINGAN KONSELING

Drs. Wasidi Tri Suparmi, S.Pd

GURU DAN WALI KELAS KARYAWAN TU

SISWA

MASYARAKAT

D. Tugas Jabatan Peserta Diklat


1. Tugas Pegawai Aparatur Sipil Negara
Kemenpan RB Tahun 16 Tahun 2009 Pegawai ASN turut serta dalam
mewujudkan cita-cita dan tujuan negara.Tugas pegawai ASN tercantum dalam
Undang – Undang Nomor 5 tahun 2014 adalah:

21
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepega-
waian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tugas ASN lainnya juga diatur dalam undang-undang ASN nomor 5 tahun
2014 pasal 5 mengatur tentang kode etik dan kode perilaku ASN, yang bertujuan
untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Melakukan tugasnya dengan jujur dan tanggung jawab
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
j. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN; dan melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan
mengenai disiplin Pegawai ASN.
2. Jabatan Guru Ahli Pertama
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada
30 Maret 2017, tentang masalah pangkat dan jabatan menyebutkan bahwa jabatan
PNS terdiri atas: a. Jabatan Administrasi (JA); b. Jabatan Fungsional (JF); dan c.
Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT). JF memiliki tugas memberikan pelayanan fungsional
yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu,” bunyi Pasal 68 PP ini.

22
Kategori JF terdiri atas: a. JF keahlian; dan b. JF keterampilan. Sedangkan jen-
jang JF keahlian terdiri atas: a. ahli utama; b. ahli madya; c. ahli muda; dan d. ahli
pertama.
Peraturan Pemerintah Republik Indonseia Nomor 19 tahun 2017 tentang
perubahan atas peraturan pemerintah nomer 19 tahun 2017 tentang perubahan atas
Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang Guru.menyatakan bahwa Guru
adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
a. Kedudukan guru
1) Guru adalah pejabat fungsional dengan tugas utama mengajar pada jalur
pendidikan sekolah yang meliputi Taman Kanak-Kanak, pendidikan
dasar dan pendidikan menengah.
2) Guru tersebut di atas hanya diduduki oleh seseorang yang telah berstatus
sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
b. Tugas pokok guru
1) Tugas pokok guru kelas atau guru mata pelajaran adalah menyusun
program pengajaran, menyajikan program pengajaran, evaluasi belajar
dan analisis hasil evaluasi belajar serta menyusun program perbaikan
dan pengayaan terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya.
2) Tugas guru bimbingan dan konseling yaitu menyusun program
bimbingan, melaksanakan program bimbingan, evalusi program
bimbingan, analisis hasil pelaksanaan bimbingan dan Konseling
c. Tanggung jawab dan wewenang guru
1) Tanggung jawab guru
Tanggung jawab guru adalah menyelesaikan tugas sebagai tenaga
pengajar atau pembimbing sesuai dengan tujuan pendidikan yang
dibebankan kepadanya.
2) Wewenang guru
Wewenang guru adalah memilih dan menentukan metode kerja untuk
mencapai hasil pendidikan yang optimal dalam melaksanakan tugas pe-
kerjaannya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kode etik guru

23
E. Role Model

Gambar 3.1 Role Model


Role Model adalah panutan, yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) sama artinya dengan teladan yaitu suatu yang patut ditiru atau baik untuk
dicontoh seperti deladan, kelakuan, perbuatan, sifat dan sebagainya.
Dalam hal ini role model bagi penulis adalah Tifatul Sembiring (mantan
MENKOMINFO). Salah satu jasanya adalah lelang penggunaan kanal 3G dan
mobil pintar yang mengatasi problem jangkauan internet di daerah terpencil.
Selama masa jabatannya, sudah banyak desa telah terkoneksi dengan sambungan
telepon. Seluruh kecamatan telah terhubung dengan internet melalui Pusat Layanan
Internet Kecamatan (PLIK) dan Mobile Pusat Layanan Internet Kecamatan
(MPLIK). Cara penyelesaian masalah yang beliau tunjukkan mencerminkan sikap
yang harus diteladani aparatur sipil negara yang berintegritas dan penerapan nilai-
nilai dasar ANEKA dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, beliau
merupakan figur yang cocok untuk penulis jadikan role model.

24
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai ANEKA


Kegiatan dalam rancangan ini adalah kegiatan bersumber dari Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP) sebagai pelaksana guru mata pelajaran stau penugasan khusus dari
atasan. Dari sumber kegiatan ini, diperoleh 6 kegiatan untuk sarana aktualisasi ANEKA
pada MTs Negri 9 Bantul dengan pertimbangan bahwa kegiatan bisa dilaksanakan di
masa aktualisasi.
Karakter ANEKA mempunyai nilai dasar PNS yang meliputi akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi sering ditemukan dalam
pelaksanaan kegiatan instansi-instansi pemerintah, setiap pendidikan latihan dasar
diwajibkan untuk menyusun daftar rencana kegiatan yang akan dilaksanakan ketika
kembali ke tempat tugas. Berdasarkan isu yang terpilih, maka dirancang kegiatan-
kegiatan sebagai berikut:

Tabel 4.1 Kegiatan yang akan Dilakukan dan Keterkaitan dengan Substansi
Mata Pelatihan

Unit Kerja MTs Negeri 9 Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta

Isu yang
Kurang efektif dan efisiennya waktu, dan keakuratan guru untuk
diangkat mengadakan dan mengoreksi hasil penilaian tulis dengan ujian berbasis
kertas
Online (Android) Based Test Untuk Mengoptimalisasi Proses Penilaian
Judul Harian Dalam Mata Pelajaran Bahasa Inggris Di Kelas IX E MTs Negeri 9
Bantul
Keterkaitan 1. Pelayanan Publik, 2. Whole of Government, 3. Manajemen ASN, 4. Ko
Substansi Mata
Pelatihan mitmen Mutu, 5. Anti Korupsi

25
1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2. Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Gagasan 3. Merancang system penilaian harian/ ujian pengetahuan berbasis(Online)
4. Membuat soal Penilaian Harian berbasis TIK (Online)
5. Melaksanakan penilaian harian/ ujian pengetahuan berbasis TIK (online)
dengan android
6. Melaksanakan program remidial

26
Tabel 4.2 Identifikasi Isu Berdasarkan Sumber Isu, Aktor yang Terlibat, Peran dari Setiap Aktor, serta Keterkaitan Isu dengan
Mata Pelatihan Baik Secara Langsung Maupun Tidak Langsung
Gagasan- Gagasan Sumber Isu
Isu Mata Pelajaran Aktor yang
No Kreatif/ Kegiatan- (Individu, Unit Peran Setiap Aktor
Terpilih Terkait terlibat
kegiatan Kerja, Organisasi
Kepala Madrasah
1. Membuat Rencana 1. Kepala Madrasah memberikan saran, arahan
1. Guru
Pelaksanaan 2. Waka Kurikulum dan persetujuan terhadap
1. Pelayanan Publik Pembelajaran (RPP) 3. Guru gagasan optimalisasi
2. Whole of enggunaan Penilaian online
Government 2.Pelaksanaan Proses Peseta diklat
3. Komitmen mutu Pembelajaran 1. Individu Peserta diklat mempersiapkan soal sesuai
4. Anti Korupsi RPP
5. Akuntabilititas 3. Merancang system
Kurang penilaian harian/
Peserta diklat membuat
efektifnya 1. Individu Peserta diklat akun google dan setting
ujian pengetahuan
waktu untuk ujian online
berbasis (Online)
1 koreksi hasil
4. Membuat soal Peserta diklat
penilai-an
Penilaian Harian mensosilisasikan
tulis de-ngan 1. Individu Peserta diklat
berbasis (Online) pelaksanaan penilaian
kertas online ke siswa
5. Melaksanakan
penilaian harian/ Peerta diklat menguji
ujian pengetahuan 1. Individu Peserta diklat cobakan soal simulasi pada
berbasis (online) siswa dan guru lain
dengan android
Peserta diklat mengujikan
6. Melaksanakan
1. Individu Peserta diklat soal penilaian online pada
program remidial
siswa

26
Tabel 4.3. Rancangan Kegiatan dan tahapan aktualisasi
Tahapan Output /Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai
No Kegiataan Pelatihan Terhadap Visi Organisasi
Kegiatan
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Membuat Rencana 1.memilih materi yang  Silabus. Membuat RPP sesuai dengan Hasil pembuatan Dengan adanya
Pelaksanaan akan diajarkan dengan  Draft permendikbud nomor 22 tahun 2016 dan RPP yang dibuat kegiatan
Pembelajaran (RPP) bersumber pada silabus, Rencana permendikbud nomor 103 tahun 2014 dengan baik dan pembuatan RPP
Prota dan Prosem. pelaksanaan sebagai bentuk pertanggungjawaban sesuai aturan yang berkualitas
pembelajaran terhadap salah satu tugas pokok guru. dapat memberi akan
(RPP). (AKUNTABILITAS) kontribusi memperkuat
2.membuat RPP sesuai
terhadap nilai tanggung
format yang terdapat Berdiskusi dan musyawarah dengan
pada peraturan guru bahasa inggris lain untuk terwujudnya misi jawab dan
pemerintah. menentukan keputusan dalam pembuatan sekolah terutama efektifitas
RPP dalam upaya madrasah
3. Berkonsultasi dengan (Nasionalisme) membekali
guru bahasa inggris lain tamatan yang
dalam proses pembuatan Berkomunikasi dengan guru bahasa unggul dalam
RPP inggris lain dan meminta bimbingan dari prestasi,
kepala madrasah dengan menggunakan kompetitif,
4. Meminta tanda tangan bahasa yang sopan santun mandiri. Sesuai
kepala madrasah sebagai (Etika Publik) kurikulum.
aspek legatilas RPP
Kegiatan ini bertujuan agar terjadi proses
pembelajaran yang baik dan berorientasi
mutu. (Komitmen Mutu)

Media ajar yang saya cantumkan dengan


memanfaatkan sumber daya yang ada
dan tidak membebani siswa (Anti-

27
No Kegiataan Tahapan Output / Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai
Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Organisasi
Pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Pelaksanaan Proses 1. Mempersiapkan RPP Bukti fisik: Dilakukan secara konsisten dan Pelaksanaan Pelaksanaan
Pembelajaran yang telah disiapkan.  foto bersungguh-sungguh. –Konsisten dan pembelajaran proses
2. Memasuki kelas tepat dokumentasi sungguh-sungguh (Akuntabilitas) dengan baik pembelajaran
waktu kegiatan dapatmemberi yang konsisten
3. Mengawali  fotokopi Sebelum pembelajaran, mengajak siswa kontribusi terhadap dan sungguh-
pembelajaran dengan kehadiran berdoa, hal ini merupakan perwujudan terwujudnya misi sungguh
doa siswa serta sikap relijius.
 agenda harian madrasah terutama merupakan
4. Melaksanakan Saya tidak membedakan siswa dan
pembelajaran sesuai mengajar. dalam upaya kegiatan yang
memberikan kesempatan yang sama mencetak lulusan akan
RPP yang telah dibuat
menggunakan kata- untuk aktif dalam setiap kegiatan. yang kompetitif memperkuat
kata yang sopan (Nasionalisme) dan unggul. professional dan
dalam pembelajaran integritas
5. Tidak membedakan Menyampaikan materi dengan baik, madrasah.
siswa dalam sopan mudah dipahami siswa. Selain
pembelajaran itu saya juga menggunakan pakaian
6. Meninggalkan kelas yang sopan dan rapi saat melaksanakan
tepat waktu pembelajaran- (Etika Publik)

Pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP,


sehingga siswa dapat mencapai tujuan
pembelajaran dengan baik (Komitmen
Mutu).

Pembelajaran dilaksanakan dengan


media sederhana yang tidak
membebani siswa. Siswa dengan
tanggung jawab dan kejujuranmengikuti
kegiatan
(Anti Korupsi)

28
Tahapan Output / Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai
N Kegiataan Substansi Mata Terhadap Visi Organisasi
Kegiatan
Pelatihan Misi Organisasi
o
1 2 3 4 5 6 7
3. Merancang system penilaian 1.Akun Gmail E-test pada Merancang system penilaian harian Kegiatan Dengan adanya
harian/ ujian pengetahuan 2.Koneksi internet portal google berbasis TIK dengan tanggung jawab merancang system kegiatan
berbasis TIK (Online) 3.PC/Laptop yang terkoneksi dan sungguh-sungguh. (Akuntabilitas) penilaian online merancang
4.Soal simulasi soal dan internet. berkontribusi Sistem penilaian
jawaban. Perancangan soal dengan semangat terhadap berbasis TIK
untuk mencerdaskan anak bangsa terwujudnya misi yang berkualitas
(nasionalisme) sekolah terutama akan
upaya membekali memperkuat
Cermat dan teliti menyusun kisi-kisi tamatan yang nilai tanggung
saol dan kunci jawaban (etika publik) unggul dan jawab dan
kompetitif serta komitmen mutu
Dalam memberikan penilaian harian melakukan inovasi madrasah
kepada siswa, menggunakan system dalam bidang ilmu
penilaian berbasis TIK-dengan pengetahuan dan
mengedepankan inovasi, efektif dan teknologi.
efisien (Komitmen Mutu)

Perancangan system dilakukan tanpa


menuntut bayaran atau hadiah dari
pengguna soal (Anti-Korupsi)

29
Tahapan Output / Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai
N Kegiataan Substansi Mata Terhadap Visi Organisasi
Kegiatan
Pelatihan Misi Organisasi
o
1 2 3 4 5 6 7
4. Membuat soal Penilaian 1.Menyiapkan peralatan  Kisi-kisi Merancang system penilaian harian Kegiatan membuat Dengan kegiatan
Harian berbasis TIK yang dibutuhkan penilaian berbasis TIK dengan tanggung jawab soal penilaian pembuatan soal
(Online) 2.Merancang membuat harian, dan sungguh-sungguh (Akuntabilitas) online yang berkualitas
soal  soal berkontribusi memperkuat
3.Mengunggah soal ke penilaian Pembuatan soal dengan kerja keras dan terhadap nilai tanggung
portal google form harian, semangat untuk mencerdaskan anak terwujudnya misi jawab dan
4.Menguji coba system  E-test bangsa (nasionalisme)
pada portal sekolah untuk efektifitas
ulangan online
berbasis TIK website yang membekali tamatan sekolah.
terkoneksi yang memiliki
dengan Akan cermat menyusun kisi-kisi soal pengetahuan yang
internet. dan jawaban (Etika Publik) kompetitif yang
unggul dalam misi
Dalam memberikan ulangan harian melakukan inovasi
terhadap siswa, menggunakan inovasi, dalam bidang ilmu
system penilaian berbasis TIK sehingga pengetahuan dan
menjadi efisien dan efektif (komitmen teknologi dalam
mutu) menghadapi era 4.0
Pembuatan portal akun website untuk
ujian dengan memilih free website atau
aplikasi sehingga tidak membebani
(Anti-Korupsi)

30
Tahapan Output / Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai
N Kegiataan Substansi Mata Terhadap Visi Organisasi
Kegiatan
Pelatihan Misi Organisasi
o
1 2 3 4 5 6 7
5. Melaksanakan penilaian 1.Menyiapkan peralatan  Daftar hadir Sebagai bentuk tanggung jawab Kegiatan ini Pelaksanaan
harian/ ujian pengetahuan 2.Mempersiapkan pelaksanaan terhadap salah satu tugas guru. Saya kan berkontribusi penilaian harian
berbasis (online) dengan daftar hadir kegiatan penilaian melaksanakan ulangan harian setelah terhadap yang kondusif
android. penilaian harian materi pelajaran selesai (akuntabilitas) terwujudnya misi dan tertib serta
3.Memberi pengarahan  Dokumentasi sekolah untuk menggunakan
petunjuk pelaksanaan foto saat mengawasi siswa yang sedang membekali tamatan teknologi akan
penilaian harian pelaksanaan melaksanakan penilaian harian, saya
penilaian yang memiliki memperkuat
4.Mengawasi jalannya bersikap adil dan tidak diskriminatif.
ulangan harian. harian pengetahuan yang nilai
5.Memeriksa hasil Hasil koreksi kompetitif yang akuntabilitas dan
penilaian online dokumentasi Memberikan pengarahan sebelum unggul dalam misi efektifitas
6.Mengumumkan nilai saat proses penilaian harian dengan menggunakan melakukan inovasi madrasah
hasil ulangan online pengoreksian bahasa yang santun dan mudah dalam bidang ilmu
hasil dipahami.(Etika Publik) pengetahuan dan
penilaian teknologi dalam
harian Dalam memberikan ulangan harian menghadapi era 4.0
 rekap daftar terhadap siswa menggunakan system
nilai siswa penilaian berbasis TIK secara inovasi,
(print out) efektif dan efisien (komitmen mutu)

Hasil ujian diperiksa dan dilaporkan


sesuai hasil yang diperoleh siswa dan
tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun
–menjaga kerahasiaan (anti-korupsi)

31
Tahapan Output / Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai
N Kegiataan Substansi Mata Terhadap Visi Organisasi
Kegiatan
Pelatihan Misi Organisasi
o
1 2 3 4 5 6 7
6. Melaksanakan program 1. Mempersiapkan daf- Daftar siswa Bagi siswa yang tidak tuntas nilai peni- Pelaksanaan Dengan adanya
remidial tar siswa yang meng- yang mengikuti laian hariannya, saya akan melaksanakan remedial yang kegiatan
ikuti remedial remedial, daftar remedial dengan penuh tanggng jawab dilaksanakan remedial akan
2. Mempersiapkan hadir siswa saat (akuntabilitas) dengan baik dapat memperkuat
daftar hadir remedial remedial dan memberi kontribusi nilai tanggung
3. Memberi pengarahan dokumentasi Siswa mendapat haknya dengan adil un-
terhadap jawab dan
tentang petunjuk proses tuk memperbaiki nilai. (nasionalisme)
remedial. terwujudnya misis professional
pelaksanaan remedial
4. Memberi bimbingan madrasah terutama madrasah
Dalam pengarahan sebelum p remedial, dalam membekali
kepada siswa jika
terjadi kendala dalam saya menggunakan kata-kata yang san- tamatan yang
pelaksanaan remedial. tun dan mudah dipahami (etika pu- unggul dan
blik) kompetitif dalam
menghadapi era 4.0
Pelaksanaan remedial bertujuan agar hasil
yang diharapkan dapat terealisasi dengan
baik dengan inovasi efektif efisien dan
bermutu. (komitmen mutu)

Siswa dengan nilai kurang dengan ke-


mauan kerja keras dan etos kerja, be-
lajar memperbaiki nilai dengan jujur
sesuai jalurnya
Semarang, 29 Agustus 2019
Penulis

Amin Iskandar, S.Pd

32
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi
Tabel 4.4. Jadwal Rencana harian Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Nama : Amin Iskandar, S.Pd
Instansi dan Tempat Aktualisasi : MTs N 9 Bantul

September 2019
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
No Kegiatan 2 3 4 5 6 7 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3
0 1 2 3 4 6 7 8 9 0 1 3 4 5 6 7 8 0

1 Membuat Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran (RPP)

2 Pelaksanaan Proses Pembelajaran


3 Merancang system penilaian harian/ ujian
pengetahuan berbasis Online

4 Membuat soal Penilaian Harian berbasis


(Online)
5 Melaksanakan penilaian harian/ ujian
pengetahuan berbasis TIK (online) dengan
android.
6 Melaksanakan program remidial

Semarang, 29 Agustus 2019

Amin iskandar
Penulis

33
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala

Tabel 4.5. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala


Kendala Yang Antisipasi dan
No. Kegiatan Strategi Menghadapi
Mungkin Terjadi
Kendala
1 2 3 4
Berkonsultasi dengan atasan lain
Membuat Rencana Guru mapel yang sama atau
dan guru maple sejenis sembari
1 Pelaksanaan kepala sekolah tidak di
menunggu atasan yang dituju
Pembelajaran (RPP) tempat
berada ditempat

Ketrbatasan waktu dengan


Pelaksanaan Proses Flow chart materi untuk
2 siswa yang harus segera
Pembelajaran pemetaan disampaikan ke siswa.
focus ke UN.
Merancang system
Penyediaan sumber internet baik
penilaian harian/ ujian Wifi/ koneksi internet
3 modem maupun Sharing dari
pengetahuan berbasis down/mati.
android
TIK (Online)
Membuat soal Penyediaan sumber internet baik
Wifi/ koneksi internet
4 Penilaian Harian Ujian modem maupun Sharing dari
down/mati.
berbasis TIK (Online) android
Melaksanakan
penilaian harian/ ujian
Keterbatasan alat media Guru menyediakan android
5 pengetahuan berbasis
android sebagai cadangan
TIK (online) dengan
android.
Melaksanakan program Sulit menentukan materi yg guru menganalisis jawaban siswa
remidial diremidikan untuk menentukan materi yg
6
paling banyak siswa kesulitan.

34
BAB V
PENUTUP

Rancangan aktualisasi ini menganalisis kegiatan terkait dengan tupoksi guru yang
dikaitkan dengan nilai-nilai dasar PNS, di antaranya Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti korupsi setra kedudukan PNS di didalam NKRI seperti
Whole of Goverment, Pelayan Publik, ataupun Manajemen ASN yang akan di
aktualisasikan selama proses habituasi.
Penyusunan rancangan aktualisasi dan habituasi ini diharapakan dapat menjadi
pedoman dalam pelaksanaan 6 (delapan) kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut
kemungkinan mengalami kendala sehingga rancangan kegiatan ini tidak dapat
direalisasikan secara optimal atau tidak tercapai aktualisasinya . Oleh sebab itu Penulis
berharap agar rancangan aktualisasi di MTs Negeri 9 Bantul bisa berjalan sebagaimana
jadwal dan tahapan yang telah diusun dengan dukungan segenap pihak
Dampak yang akan terjadi apabila isu tidak dipecahkan adalah tidak optimalnya
penyampaian hasil penilaian harian sehingga siswa kesulitan mendapatkan hasil dari
penilaian hariannya dengan cepat dan kurangnya layanan guru dalam memberikan nilai
sesuai dengan apa yang dikerjakan.

35
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas. Modul pendidikan dan pelatihan


prajabatan golongan III. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Analisis Isu Kontemporer Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta:Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi. Modul pendidikan dan pelatihan
prajabatan golongan III. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik. Modul pendidikan dan pelatihan
prajabatan golongan III. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Kesiapsiagaan Bela Negara. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta:Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen ASN. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme. Modul pendidikandan pelatihan


prajabatan golongan III. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang petunjuk Teknis
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Diakses https://jatim.kemenag.go.
id/file/file/peraturantentangPNS/vsef1413864091.pdf di unduh tanggal 28 Agustus
2019 pukul 13.00 WIB

Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Tersedia di https://unnes.ac.id


/wp-content/uploads/PP_74_Tahun_2008.pdf (diunduh 06 April 2019).

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomer 22 tahun 2016 tentang standar
proses pendidikan dasar dan menengah. Tersedia di http://bsnp-indonesia.org/
standar-proses/ (diunduh tanggal 20 Agustus 2019 pukul 13.00 WIB

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomer 2 tahun 2016 tentang standar
penilaian. Tersedia di https://bsnp-indonesia.org/wp-content/uploads/2009/09/Per-

36
medikbud_Tahun2016_Nomor023.pdf (diunduh tanggal 20 Agustus 2019 pukul
10.00 WIB

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil


Negara. Tersedia di https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU5-
2014AparaturSipilNegara.pdf. Diakses tanggal 28 Agustus 2019 pukul 13.00 WIB

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Tersedia di http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU14-2005GuruDosen.pdf diakses
tanggal 28 Agustus 2019 pukul 13.05 WIB

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional. Tersedia di https://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-
content/uploads/2016/08/UU_no_20_th_2003.pdf diakses tanggal 28 Agustus
2019 pukul 13.20 WIB

37
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

a. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Amin Iskandar, S.Pd

2 Jenis Kelamin Laki-laki


Formasi
3 Jabatan Guru Bahasa Inggris Ahli Pertama

4 NIP 19850426 201903 1 016


Tempat dan
5 Tanggal Lahir Sukoharjo, 26 April 1985

Jatimalang, RT 1 RW 10, Kateguhan,


6 Alamat Rumah Tawangsari, Sukoharjo, Jawa Tengah

7 Nomor Hp 085647206669

JL. Wonocatur, Nomor 446B, Tegalmulyo,


8 Alamat Kantor Banguntapan, Bantul, Yogyakarta

Nomor 0274 541257 / 08112631782


9 Telepon/Fax
10 Alamat e-mail aminiskandar.am@gmail.com

38
b. . Riwayat Pendidikan

Nama Sekolah Tahun Lulus Jurusan

SD NEGERI 1 KATEGUHAN 1997 -

SMP NEGERI 1 TAWANGSARI 2000 -

SMU NEGERI 1 SUKOHARJO 2003 IPS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET S1 PENDIDIKAN


SURAKARTA 2009 BAHASA INGGRIS

.
c. Riwayat Pekerjaan

Nama Instansi Tahun Lulus Jabatan

SMK Saraswati Grogol Sukohajo 2009-2018 Guru Bahasa Inggris

Ganesha Operation Surakarta 2012-2015 Tutor

SMK Tunas Bangsa Tawangsari 2012-2013 Guru Bahasa Inggris

SMP Islam Diponegoro 2014 Guru Bahasa Inggris

39

Anda mungkin juga menyukai