Anda di halaman 1dari 85

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR DAN PERAN KEDUDUKAN


APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

AKTIVASI TATA KELOLA KEBERLANJUTAN DAN KESINAMBUNGAN


(CONTINUITY AND CONSISTENCY) PUBLIKASI JURNAL ILMIAH SECARA
BERKALA BAIK JURNAL YANG BERBASIS FISIK (CETAK) DAN YANG
BERBASIS ELEKTRONIK (E-JOURNAL) PADA JURNAL ‘KAJIAN ISLAM
INTERDISIPLINER’ PASCASARJANA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

Disusun oleh:
Nama : Dr. Ita Rodiah, M.Hum
NIP : 198402022019032009
Gol / Angkatan : IIIc / II
No. Presensi : 13
Jabatan : Dosen Penata
Unit Kerja : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Coach : Drs. H. Sholihin, M.Si
Mentor : Dr. Moch. Nur Ichwan, MA.

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN II


BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SEMARANG
TAHUN 2019
HALAMAN PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI


NILAI-NILAI DASAR DAN PERAN KEDUDUKAN
APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

AKTIVASI TATA KELOLA KEBERLANJUTAN DAN KESINAMBUNGAN


(CONTINUITY AND CONSISTENCY) PUBLIKASI JURNAL ILMIAH SECARA
BERKALA BAIK JURNAL YANG BERBASIS FISIK (CETAK) DAN YANG
BERBASIS ELEKTRONIK (E-JOURNAL) PADA JURNAL ‘KAJIAN ISLAM
INTERDISIPLINER’ PASCASARJANA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

Disusun oleh:
Nama : Dr. Ita Rodiah, M.Hum
NIP : 198402022019032009

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada:


Hari, tanggal : Jumat, 30 Agustus 2019
Tempat : BDK Semarang

Semarang, 28 Agustus 2019

Mengetahui,
Coach Mentor

Drs. H. Sholihin, M.Si Dr. Moch. Nur Ichwan, MA.


Widyaiswara Ahli Utama Lektor (III/d)
NIP: 195905251985031004 NIP: 197010242001121001

1
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Aktivasi Tata Kelola Keberlanjutan dan Kesinambungan (Continuity


and Consistency) Publikasi Jurnal Ilmiah Secara Berkala Baik Jurnal
yang Berbasis Fisik (Cetak) dan yang Berbasis Elektronik (e-Journal)
pada Jurnal ‘Kajian Islam Interdisipliner’ Pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta

Nama : Dr. Ita Rodiah, M.Hum

NIP : 198402022019032009

Unit Kerja : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Telah diseminarkan,

Di : Semarang

Hari, tanggal : Rabu, 28 Agustus 2019

Peserta Pelatihan Dasar

Dr. Ita Rodiah, M.Hum


NIP.198402022019032009

Coach Mentor

Drs. H. Sholihin, M.Si Dr. Moch. Nur Ichwan, MA.


NIP: 195905251985031004 NIP: 197010242001121001

Penguji,

Drs. H. Ibnu Hasyir, S.Pd., MM


NIP: 196205011983031004

2
PRAKATA

Alhamdulillahirabbi’alamiin, penulis panjatkan rasa syukur kepada Allah SWT


yang telah menganugerahkan berkah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan Rancangan Aktualisasi (RA) nilai-nilai dasar Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dengan judul “Aktivasi Tata Kelola Keberlanjutan dan
Kesinambungan (Continuity and Consistency) Publikasi Jurnal Ilmiah Secara
Berkala Baik Jurnal yang Berbasis Fisik (Cetak) dan yang Berbasis Elektronik (e-
Journal) pada Jurnal ‘Kajian Islam Interdisipliner’ Pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta” tepat pada waktunya. Penulisan Rancangan Aktualisasi nilai-
nilai dasar PNS ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) Golongan III Angkatan
II Tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan
Keagamaan (BDK) Semarang sebagai bentuk pemahaman konseptual dan
internalisasi nilai-nilai dasar PNS yang diimplementasikan di Pascasarjana UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Terdapat pelbagai hambatan dan kesulitan dalam menyelesaikan
Rancangan Aktualisasi ini, namun berkat bantuan dari pelbagai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung, akhirnya Rancangan Aktualisasi ini dapat
diselesaikan dengan baik. Untuk itu dengan rendah hati penulis menyampaikan
terima kasih kepada:
1. Drs. H. Ibnu Hasyir, S.Pd., MM selaku Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan
Keagamaan (BDK) Semarang sekaligus penguji yang telah memfasilitasi
penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS)
Golongan III Angkatan II Tahun 2019
2. Drs. H. Sholihin, M.Si selaku coach atas semua inspirasi, dorongan, masukan,
dan bimbingannya dalam membuat Rancangan Aktualisasi (RA) ini.
3. Dr. Moch. Nur Ichwan, MA selaku mentor atas semua arahan, motivasi,
dukungan, masukan dan bimbingan selama perancangan program aktualisasi.
4. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan
memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat
diinternalisasikandan diaktualisasikan di instansi.

3
5. Seluruh Panitia dan Binsuh yang telah membantu dan menfasilitasi kegiatan
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) Golongan III
Angkatan II Tahun 2019
6. Bapak Muhamad Tajudin Ansory dan Mama Yoyoh Ansory serta keluarga yang
telah mendukung, mendoakan, dan memberi bantuan sehingga semua
kegiatan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) Golongan
III Angkatan II Tahun 2019 dapat terselesaikan dengan baik
7. Seluruh peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS)
Golongan III Angkatan I dan II Tahun 2019 atas kehangatan, kekeluargaan,
kerjasama, dan kebersamaannya.
Penulis sadar bahwa rancangan laporan aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis berharap masukan dari pelbagai pihak
guna membuat rancangan laporan menjadi lebih baik sehingga rancangan
aktualisasi ini dapat dijadikan dasar dalam pelaksanan dan pelaporan aktualisasi
nilai dasar ASN serta memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Semarang, Agustus 2019


Penulis

Dr. Ita Rodiah, M.Hum

4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................
PRAKATA...................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................
DAFTAR TABEL........................................................................................
DAFTAR GAMBAR...................................................................................
DAFTAR AKRONIM DAN BENTUK SINGKAT....................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................
B. Identifikasi dan Penetapan Isu .............................................
C. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan………….......................
D. Rumusan Masalah…………......................................................
E. Tujuan…………...........................................................................
F. Manfaat.........................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI


A. Sikap Perilaku Bela Negara.......................................................
1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara...........
2. Analisis Isu Kontemporer.........................................................
3. Kesiapsiagaan Bela Negara....................................................
B. Nilai-Nilai Dasar ASN.................................................................
1. Akuntabilitas ...............................................................................
2. Nasionalisme.............................................................................
3. Etika Publik................................................................................
4. Komitmen Mutu.........................................................................
5. Anti Korupsi................................................................................
C. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI................................
1. Manajemen ASN.......................................................................

5
2. Pelayanan Publik......................................................................
3. Whole of Goverment (WoG)....................................................
D. Tinjauan Umum tentang Publikasi Ilmiah................................

BAB III PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA


A. Profil Organisasi..........................................................................
B. Visi, Misi, Nilai, dan Tujuan Organisasi...................................
C. Struktur Organisasi.....................................................................
D. Tugas Jabatan Peserta Diklat...................................................
E. Role Model...................................................................................

BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI


A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan
Nilai ANEKA.................................................................................
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi.................................................
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala.........................

BAB V PENUTUP......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.......................................................................

6
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Identifikasi Isu.............................................................................


Tabel 1.2 Parameter APKL........................................................................
Tabel 1.3 Penetapan Isu Strategis dengan Metode APKL...................
Tabel 1.4 Tabel penjelasan USG..............................................................
Tabel 1.5. Parameter USG.........................................................................
Tabel 1.6 Analisis Isu dengan Metode USG.......................................
Tabel 4.1 Kegiatan yang akan Dilakukan dan Keterkaitan dengan
Substansi Mata Pelatihan....................................................................
Tabel 4.2Rancangan Kegiatan Aktualisasi..............................................

7
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Faktor Perubahan yang mempengaruhi Kinerja PNS

8
DAFTAR AKRONIM DAN BENTUK SINGKAT

APKL : Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan


ARJUNA : (Lembaga) Akreditasi Jurnal Nasional
NKRI : Negara Kesauan Republik Indonesia
OJS : Online Journal System
PNS : Pegawai Negeri Sipil
PKM : Pengabdian Kepada Masyarakat
RA : Rancangan Aktualisasi
SDM : Sumber Daya Manusia
USG : Urgency, Sriousness, and Growth
WoG : Whole of Government

9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
menjelaskan bahwa ASN dituntut untuk memahami nilai-nilai dasar yang
menjadi landasan dalam menjalankan profesinya. Nilai-nilai dasar tersebut
meliputi akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi. Dalam rangka melaksanakan ketentuan tersebut, Pasal 34 ayat 7
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil yang diterjemahkan dalam Peraturan Lembaga Administrasi
Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil (Latsar CPNS) penyelenggarakan pengembangan pelbagai
kompetensi CPNS secara terintegrasi seperti (a) menunjukkan sikap perilaku
bela negara, (b) mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan
tugas jabatannya, (c) mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan (d) menunjukkan
penguasaan kompetensi teknik yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas.
Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut cakap menyelenggarakan pelayanan
publik yang baik bagi masyarakat dan sanggup berperan sebagai perekat
persatuan dan kesatuan bangsa, sekaligus ASN berperan penting dalam
pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk
mewujudkan pemerintah yang baik (whole of government).
Dengan mengacu pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2012 tentang Pendidikan Tinggi yang ditindaklanjuti dengan Permenristekdikti
Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
menyatakan bahwa civitas academica memiliki kewajiban untuk melakukan
publikasi ilmiah, bagi lulusan Program Magister minimum di jurnal nasional
terakrediasi sementara bagi lulusan Program Doktor minimum di jurnal
bereputasi internasional. Saat ini, publikasi hasil penelitian Indonesia di tingkat

10
internasional masih rendah termasuk publikasi pada terbitan berkala (jurnal
ilmiah) yang terindeks di pengindeks bereputasi internasional. Kelesuan
tersebut terlihat pada mengendurnya geliat produktivitas pada ‘Jurnal Kajian
Islam Interdisipliner’ Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang
mengalami stagnasi dalam pengelolaan dan publikasi secara berkala.
Diantara permasalahan umum yang berkaitan dengan pengelolaan
terbitan berkala ilmiah tersebut adalah pertama, ketersediaan naskah bermutu
yang sangat terbatas, hal ini sebabkan oleh pelbagai faktor diantaranya (a)
budaya menulis yang belum berkembang di masyarakat umumnya dan
perguruan tinggi khususnya, (b) motivasi melakukan penelitian belum
diimbangi dengan tanggung jawab moral sebagai peneliti untuk
menyebarluaskan hasil-hasil penelitannya baik untuk kepentingan praktis
maupun umtuk pengembangan teoritis. Padahal, dengan dipublikasikannya
hasil penelitian seorang peneliti akan mendapat banyak manfaat (benefits)
yang tidak hanya berupa kesempatan untuk pengembangan penelitian pada
masa yang akan datang, tetapi juga kontribusi terhadap pengembangan dan
kemajuan ilmu pengetahuan. (c) para peneliti belum mempunyai komitmen
yang cukup dan rendahnya kompetensi menulis untuk mempublikasikan hasil
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat melalui terbitan berkala ilmiah
(jurnal).
Kedua, pengelolaan jurnal ilmiah yang tidak standar sebagaimana yang
diminta oleh lembaga akreditasi dan pengindeks. Dalam konteks ini,
pengelolaan jurnal ilmiah dalam rangka mencapai target menjadi jurnal ilmiah
terakreditasi nasional atau bahkan menjadi jurnal yang bereputasi
internasional memerlukan sistem manajemen dan pengelolaan jurnal yang
efektif dan efisien yang didasarkan pada instrumen-instrumen dan kualifikasi
yang disyaratkan oleh lembaga akreditasi jurnal nasional seperti ARJUNA dan
lembaga pengindeks bereputasi internsional. Jika mengacu pada
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2011 tentang Terbitan Berkala Ilmiah, kondisi
yang terjadi pada ‘Jurnal Kajian Islam Interdisipliner’ Pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta tersebut perlu dilakukan pembenahan.
Ketiga, keberlanjutan dan kesinambungan (continuity and consistency)
pengelolaan jurnal ilmiah yang belum optimal. Jika mengacu pada Surat

11
Edaran Dirjen Dikti No.2050/E/T/2011 tentang Kebijakan Unggah Karya Ilmiah
dan Jurnal dan Surat Edaran Dirjen Dikti No.212/E/T/2012 tentang Panduan
Pengelolaan Jurnal Terbitan Berkala Ilmiah Elektronik, maka ‘Jurnal Kajian
Islam Interdisipliner’ Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta harus
didorong untuk meningkatkan mutu pengelolaan sehingga mampu berdampak
mutu terbitan berkala sehingga dapat diindeks oleh lembaga pengindeks baik
bereputasi nasional bahkan internasional. Peningkatan kualitas jurnal menjadi
sangat krusial dalam rangka mewujudkan perguruan tinggi menjadi unievrsitas
riset (research university).
Dengan melihat kondisi tersebut, maka penulis membuat rancangan
aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar dan peran kedudukan Aparatur Sipil
Negara (ASN) dengan judul “Aktivasi Tata Kelola Keberlanjutan dan
Kesinambungan (Continuity and Consistency) Publikasi Jurnal Ilmiah Secara
Berkala Baik Jurnal yang Berbasis Fisik (Cetak) dan yang Berbasis Elektronik
(e-Journal) pada ‘Jurnal Kajian Islam Interdisipliner’ Pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta”

B. Identifikasi dan Penetapan Isu


Latar belakang yang telah penulis uraikan tersebut di atas menjadi
dasar (based on) untuk melakukan identifikasi dan penetapan isu (core issue).
Core issue tersebut kemudian dimanifestasikan dalam rancangan aktualisasi
(RA) nilai-nilai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai bentuk pemecahan isu
yang telah ditetapkan (problem solving). Penetapan isu merupakan salah satu
tahapan rancangan aktualisasi yang penting karena menjadi penentuan awal
mengenai isu yang akan diangkat tergantung pada proses identifikasi dan
penetapan isu tersebut.
Berdasarkan pemaparan dalam latar belakang di atas, ditemukan
pelbagai varian masalah (issue) yang memiliki relevansi dengan nilai-nilai
Pelayanan Publik dan Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN). Sebagai
pelayan publik, pelbagai isu tersebut melahirkan konsekuensi logis tersendiri
dan menimbulkan keresahan sehingga menjadi core issue question yang
perlu dianalisis penyebabnya berdasarkan pada identifikasi dan penetapan isu
sehingga dapat ditemukan solusi untuk menanganinya (analysis problem

12
solving using AKPL and USG) yaitu melalui pendekatan APKL(Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan) dan USG (Urgency, Sriousness,
and Growth) yang dikaitkan dengan kedudukan dan peran Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dalam Negara Kesauan Republik Indonesia (NKRI).
1. Identifikasi Isu
Berdasarkan prinsip-prinsip kedudukan dan Peran Pegawai Negeri
Sipil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, dapat diidentifikasi isu-
isu sebagai berikut dengan mengacu pada aspek yaitu (a) Manajemen
ASN, (b) Pelayanan Publik, dan (c) Whole of Government (WoG)

Tabel 1.1 Identifikasi Isu

No Identifikasi Prinsip Kondisi yang


Kondisi Saat Ini
Isu ASN Diharapkan
1. 1 Aktivasi Tata 1) Pelayanan 1. Tidak 1. Meningkatnya
Kelola Publik terbitnya produktivitas
Keberlanjutan2) Manajemen ‘Jurnal Kajian publikasi ilmiah
dan ASN Islam ‘Jurnal Kajian
Kesinambung Interdisipliner Islam
an (Continuity ’ berbasis Interdisipliner’
and fisik (cetak) secara berkala
Consistency) secara baik jurnal yang
Publikasi berkala berbasis fisik
Jurnal Ilmiah 2. Tidak (cetak) dan yang
Secara terbitnya berbasis elektronik
Berkala Baik ‘Jurnal Kajian (e-journal)
Jurnal yang Islam 2. Dengan
Berbasis Fisik Interdisipliner optimalnya
(Cetak) dan ’ berbasis publikasi ilmiah
yang Berbasis eletronik (e- ‘Jurnal Kajian
Elektronik (e- journal) Islam
Journal) pada secara Interdisipliner’
‘Jurnal Kajian berkala diharapkan mampu
Islam menjadi jurnal
Interdisipliner’ terakreditasi
Pascasarjana nasional Melalui
UIN Sunan Journal Citation
Kalijaga Rating (JCR)
Yogyakarta SINTA Sebagai
Mesin Publikasi
Pascasarjana UIN
Sunan Kalijaga
Yogyakarta
bahkan mendapat

13
No Identifikasi Prinsip Kondisi yang
Kondisi Saat Ini
Isu ASN Diharapkan
pengakuan dunia
3. Dengan
optimalnya
pengelolaan jurnal
‘Jurnal Kajian
Islam
Interdisipliner’
harapkan memberi
dampak ilmiah
(citation) yang
lebih luas terhadap
perkembangan
keilmuan dan
pengetahuan
4. Pemanfaatan e-
journal mendorong
terhindarnya dari
budaya plagiasi
karena
memudahkan
pemeriksaan
(plagiarism
checker)

2. 2 Belum 1) Pelayanan 1. Belum 1. Mampu


intensifnya Publik intensifnya terkelolanya
manajemen 2) Manajemen manajemen manajemen
pengelolaan ASN pengelolaan pengelolaan jurnal
dan online journal dengan efektif dan
manajemen system (OJS) efisien
substansi ‘Jurnal Kajian 2. Dengan
naskah pada Islam meningkatnya
‘Jurnal Kajian Interdisipliner mutu substansi
Islam ’ yang sesuai naskah hasil
Interdisipliner’ dengan penelitian ‘Jurnal
yang sesuai standar yang Kajian Islam
dengan diminta Interdisipliner’
standar yang lembaga memudahkan
diminta akreditasi terindeks di
lembaga dan lingkungan
akreditasi dan pengindeks pengindeks
pengindeks (ARJUNA) bereputasi
2. Belum internasional
optimalnya 3. Dengan
manajemen meningkatnya
substansi mutu terbitan
naskah pada berkala ilmiah

14
No Identifikasi Prinsip Kondisi yang
Kondisi Saat Ini
Isu ASN Diharapkan
‘Jurnal Kajian mampu
Islam mendorong
Interdisipliner percepatan untuk
’ terakreditasi
nasional
(ARJUNA), bahkan
bereputasi
internasional

3. 3 Optimalisasi 1) Pelayanan Ketidaklengkapa Sumber daya manusia


sumber daya Publik n sumber daya (SDM) pengelola jurnal
manusia 2) Manajemen manusia (SDM) yaitu dewan redaksi
(SDM) ASN pengelola jurnal dan staf pendukung
pengelola yaitu dewan teknologi informasi
jurnal yaitu redaksi dan staf menjadi motor
dewan redaksi pendukung penggerak geliat
dan staf teknologi keberlangsungan
pendukung informasi secara hidup ‘Jurnal Kajian
teknologi keberlanjutan Islam Interdisipliner’
informasi dan Pascasarjana UIN
secara kesinambungan Sunan Kalijaga
keberlanjutan (continuity and Yogyakarta
dan consistency) di
kesinambunga ‘Jurnal Kajian
n (continuity Islam
and Interdisipliner’
consistency)
4. 4 Rendahnya 1) Pelayanan 1. Belum 1. Optimalisasi peran
optimalisasi Publik maksimalnya peer-review
peer-review 1) Manajemen peer-review sebagai seorang
dan editor ASN dan editor pakar/expert dalam
dalam proses 2) WoG dalam proses bidang tertentu
pengelolaan pengelolaan sehingga sebuah
dan ‘Jurnal Kajian jurnal yang melalui
rendahnya Islam proses peer-review
kesadaran Interdisipliner akan sulit sekali
akan ’ baik berupa ditemukan cacat
keuntungan penyuntingan pada isi (content).
(benefits) bagi , penelaahan, selain itu,
penulis yang dan optimalisasi editor
hasil penerbitan sebagai pihak
penelitiannya karya ilmiah yang berwenang
dipublikasi baik dalam menentukan siapa
sistem yang akan
aplikasi e- dijadikan section
journal editor, reviewer,
maupun dan

15
No Identifikasi Prinsip Kondisi yang
Kondisi Saat Ini
Isu ASN Diharapkan
jurnal fisik menyampaikan ke
(cetak) penulis bahwa
2. Rendahnya tulisannya sedang
kesadaran direview/editing.
akan 2. Adanya kesadaran
keuntungan (awareness)
(benefits) terhadap
bagi penulis keuntungan yang
yang hasil diperoleh (benefits)
penelitiannya dari publikasi hasil
dipublikasi penelitian seperti
oleh terbitan (a) memperoleh
berkala kesempatan untuk
ilmiah mengembangkan
penelitian pada
masa akan datang,
(b) memperoleh
point untuk
menambah nilai
kepangkatan, (c)
memupuk self-
motivated yang
mampu memicu
lahirnya karya-
karya yang
berkelanjutan

5. 5 Rendahnya 1) Pelayanan 1. Budaya 1. Dengan adanya


budaya Publik menulis optimalisasi
menulis ilmiah2) Manajemen ilmiah berupa training,
(academic ASN (academic workshop, dan
writing) dan
3) WoG writing) yang seminar
komitmen rendah di diharapkan
mempublikasi kalangan meningkatkan
sekaligus civitas budaya literasi
rendahnya academica untuk
kemauan, yang perkembangan
kemampuan, menyebabka ilmu pengetahuan
serta motivasi n kendurnya 2. Dengan adanya
menulis di geliat reward terhadap
kalangan produktivitas penulis yang
civitas ‘Jurnal Kajian tulisannya sudah
academica Islam dipublikasi akan
dalam Interdisipliner menggenjot geliat
publikasi ’ secara produktivitas dan
ilmiah (jurnal) berkala baik kreativitas para
jurnal yang penulis untuk

16
No Identifikasi Prinsip Kondisi yang
Kondisi Saat Ini
Isu ASN Diharapkan
berbasis fisik memberikan
(cetak) dan kontribusinya
yang terhadap
berbasis perkembangan
elektronik (e- ilmu pengetahuan
journal) yang disalurkan
2. Rendahnya melalui eksistensi
kemauan, jurnal sebagai
kemampuan, media publikasi
dan motivasi ilmiah
menulis hasil 3. Adanya komitmen
penelitian mempublikasi hasil
atau penelitian sebagai
pengabdian bentuk pengabdian
kepada kepada
masyarakat masyarakat
(pkm) dalam melalui terbitan
terbitan berkala ilmiah
berkala (jurnal) sebagai
ilmiah seperti bentuk tanggung
‘Jurnal Kajian jawab moral
Islam sebagai civitas
Interdisipliner academica untuk
’ menyebarluaskan
3. Rendahnya hasil-hasil
komitmen penelitiannya
mempublikas untuk kepentingan
i karya (hasil praktis maupun
penelitian) pengembangan
dan teoritis
pengabdian
kepada
masyarakat
(pkm) melalui
terbitan
berkala
ilmiah

(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)

2. Penetapan Isu
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan,
perlu dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang
merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi oleh penulis. Proses

17
tersebut menggunakan dua alat bantu penetapan kriteria kualitas isu
yakni berupa:
1. Analisis Kriteria Isu Menggunakan APKL
Penetapan isu dilakukan melalui analisis isu dengan
menggunakan alat bantu penetapan kriteria tersebut. Analsis isu
memiliki tujuan untuk menetapkan kualitas isu dan menentukan
prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui gagasan
kegiatan yang dilakukan. Analisis isu tersebut dilakukan melalui
gagasan kegiatan yang dilakukan yaitu memiliki 4 kriteria penilaian
yaitu aktual, problematik, kekhalayakan, dan kelayakan. Analisis
APKL merupakan alat bantu untuk menganalisis ketepatan dan
kualitas isu dengan memperhatikan tingkat aktual, problematik,
kekhalayakan, dan layak dari isu-isu yang ditemukan di lingkungan
unit kerja. Setelah diperoleh analisis APKL, maka dipilih isu yang
menjadi prioritas utama yang selanjutnya akan diidentifikasi.

Tabel 1.2 Parameter APKL

No. Indikator Keterangan


1 2 3
1 Aktual Isu yang sering terjadi atau dalam proses
kejadian sedang hangat dibicarakan di
(A) kalangan masyarakat

2 Problematik Isu yang memiliki dimensi masalah yang


kompleks sehingga perlu dicarikan segera
(P) solusinya

3 Kekhalayakan Isu yang secara langsung menyangkut hajat


hidup orang banyak dan bukan hanya untuk
(K) kepentingan seseorang atau sekelompok

4 Layak Isu yang masuk akal, pantas, dan realistis


serta relevan untuk dimunculkan inisiatif
(L) pemecahan masalahnya

Berikut ini beberapa isu yang ada pada Pascasarjana UIN


Sunan Kalijaga Yogyakarta yang akan ditentukan kelayakannya

18
menggunakan metode APKL. Untuk lebih jelasnya dideskripsikan
dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 1.3 Penetapan Isu Strategis dengan Metode APKL

Mata Pelatihan Kriteria


No Keterang an
Terkait Identifikasi Isu A P K L
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Pelayanan Aktivasi Tata
Publik Kelola
Manajemen ASN Keberlanjutan dan
Kesinambungan
(Continuity and
Consistency)
Publikasi Jurnal
Ilmiah Secara
Berkala Baik Jurnal
Memenuhi
yang Berbasis Fisik + + + +
Syarat
(Cetak) dan yang
Berbasis Elektronik
(e-Journal) pada
‘Jurnal Kajian Islam
Interdisipliner’
Pascasarjana UIN
Sunan Kalijaga
Yogyakarta

2. Pelayanan Belum intensifnya


Publik manajemen
Manajemen ASN pengelolaan dan
manajemen
substansi naskah
pada ‘Jurnal Kajian
Memenuhi
Islam Interdisipliner’ + + + +
Syarat
yang sesuai dengan
standar yang
diminta lembaga
akreditasi dan
pengindeks

19
3. Pelayanan Optimalisasi
Publik sumber daya
Manajemen ASN manusia (SDM)
pengelola jurnal
yaitu dewan redaksi
dan staf pendukung Tidak
teknologi informasi - + - + Memenuhi
secara Syarat
keberlanjutan dan
kesinambungan
(continuity and
consistency)

4. Pelayanan Rendahnya
Publik optimalisasi peer-
Manajemen ASN review dan editor
WoG dalam proses
pengelolaan dan
rendahnya Tidak
kesadaran akan + + - + Memenuhi
keuntungan Syarat
(benefits) bagi
penulis yang hasil
penelitiannya
dipublikasi

5. Pelayanan Rendahnya budaya


Publik menulis ilmiah
Manajemen ASN (academic writing)
WoG dan komitmen
mempublikasi
sekaligus
rendahnya
Memenuhi
kemauan, + + + +
Syarat
kemampuan, serta
motivasi menulis di
kalangan civitas
academica dalam
publikasi ilmiah
(jurnal)

2. Analisis Prioritas Isu Menggunakan USG


Berdasarkan metode APKL dari tabel di atas diperoleh 3 (tiga)
isu utama yang terpilih, yaitu (1) Aktivasi Tata Kelola Keberlanjutan
dan Kesinambungan (Continuity and Consistency) Publikasi Jurnal

20
Ilmiah Secara Berkala Baik Jurnal yang Berbasis Fisik (Cetak) dan
yang Berbasis Elektronik (e-Journal) pada ‘Jurnal Kajian Islam
Interdisipliner’ Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, (2)
Belum intensifnya manajemen pengelolaan dan manajemen substansi
naskah pada ‘Jurnal Kajian Islam Interdisipliner’ yang sesuai dengan
standar yang diminta lembaga akreditasi dan pengindeks (ARJUNA),
dan (3) Rendahnya budaya menulis ilmiah (academic writing) dan
komitmen mempublikasi sekaligus rendahnya kemauan, kemampuan,
serta motivasi menulis di kalangan civitas academica dalam publikasi
ilmiah (jurnal). Isu tersebut kemudian dianalisis lagi dengan
menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth).

Tabel 1.4 Tabel Penjelasan USG

No Komponen Keterangan
1 2 3
1 Urgency Seberapa mendesak isu tersebut dibahas
dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta
seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan isu

2 Seriousness Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas


dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan
penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang
ditimbulkan masalah- masalah lain kalu masalah
penyebab isu
tidak dipecahkan (bisa mengakibatkan masalah
lain)
3 Growth Seberapa kemungkinan isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah
penyebab isu akan semakin memburuk jika
dibiarkan.

Parameter yang digunakan untuk menentukan prioritas yaitu


menggunakan skala likert pada tabel berikut :

21
Tabel 1.5 Parameter USG

Urgency Seriousness Growth


Nilai
(Mendesak) (Kegawatan) (Pertumbuhan)
1 Isu tidak Isu tidak begitu seriusIsu lamban
mendesak untuk untuk di bahas karenaberkembang
segera tidak berdampak ke hal
diselesaikan yang lain
Isu kurang Isu kurang serius untuk Isu kurang cepat
2 mendesak untuk segera dibahas karena berkembang
segera tidak kurang berdampak
diselesaiakn ke hal yang lain
3 Isu cukup Isu cukup serius untukIsu cukup cepat
mendesak untuk segera dibahas karenaberkembang,
segera akan berdampak ke halsegera dicegah
diselesaikan yang lain

4 Isu mendesak Isu serius untuk segera Isu cepat


untuk segera dibahas karena akan berkembang untuk
diselesaikan berdampak ke hal yang segera dicegah
lain

5 Isu sangat Isu sangat serius untuk Isu sangat cepat


mendesak segera dibahas karena berkembang untuk
untuk segera akan berdampak ke hal segera dicegah
diselesaikan yang lain

Hasil analisis USG terkait isu-isu di Pascasarjana UIN Sunan


Kalijaga Yogyakarta disajikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 1.6 Analisis Isu dengan Metode USG

Kriteria
U S G Juml Pering kat
No Isu
(1-5) (1-5) (1-5)
1 2 3 4 5 6 7
1. Aktivasi Tata Kelola
Keberlanjutan dan
Kesinambungan
(Continuity and
5 5 5 15 1
Consistency) Publikasi
Jurnal Ilmiah Secara
Berkala Baik Jurnal yang
Berbasis Fisik (Cetak)

22
dan yang Berbasis
Elektronik (e-Journal)
pada ‘Jurnal Kajian Islam
Interdisipliner’
Pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta

2. Belum intensifnya
manajemen pengelolaan
dan manajemen
substansi naskah pada
‘Jurnal Kajian Islam
5 4 4 13 2
Interdisipliner’ yang
sesuai dengan standar
yang diminta lembaga
akreditasi dan
pengindeks
3. Rendahnya budaya
menulis ilmiah (academic
writing) dan komitmen
mempublikasi sekaligus
rendahnya kemauan,
kemampuan, serta 4 4 4 12 3
motivasi menulis di
kalangan civitas
academica dalam
publikasi ilmiah (jurnal)

Berdasarkan range penilaian yang ada dalam metode USG,


maka diperoleh satu isu yang selanjutnya akan dibuatkan rencana
kegiatannya. Dalam pembahasan selanjutnya akan dijabarkan secara
lebih rinci identifikasi isu yang terpilih untuk dibuatkan rangkaian
kegiatan dan tahapan-tahapan dengan menghubungkannya dengan
nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi.

C. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan


Dampak jika isu tidak dipecahkan di Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta dalam hal ini adalah Kurang intensifnya aktivasi tata kelola
keberlanjutan dan kesinambungan (continuity and consistency) publikasi
jurnal ilmiah secara berkala baik jurnal yang berbasis fisik (cetak) dan yang

23
berbasis elektronik (e-journal) pada ‘jurnal kajian islam interdisipliner’
pascasarjana uin sunan kalijaga yogyakarta akan menyebabkan menurunnya
produktivitas publikasi ilmiah secara berkala baik jurnal yang berbasis fisik
(cetak) dan yang berbasis elektronik (e-journal). Jika hal ini dibiarkan, maka
akan menyebabkan banyak masalah diantaranya (a) terhambatnya ‘Jurnal
Kajian Islam Interdisipliner’ menjadi jurnal terakreditasi nasional melalui
Journal Citation Rating (JCR) SINTA sebagai mesin publikasi Pascasarjana
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, (b) terhambatnya ‘Jurnal Kajian Islam
Interdisipliner’ terhadap pengakuan lembaga akreditasi (ARJUNA) yang
berdampak pada sitasi (citation) secara lebih luas terhadap perkembangan
keilmuan dan pengetahuan, (c) sulitnya melakukan pemeriksaan plagiasi
(plagiarism checker) karena belum memaksimalkan pemanfaatan e-journal.
Sedangkan dampak jika rancangan ini tidak terlaksana sesuai dengan nilai-
nilai ASN, maka pelaksanaan aktualisasi tidak akan berjalan dengan
sebagaimana yang diharapkan penulis.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka selanjutnya akan dituliskan
rumusan masalah dalam rancangan aktualisasi ini. Setelah melalui tahap
analisis dengan metode USG, maka dapat diidentifikasi isu yang menjadi
prioritas, yaitu Upaya Aktivasi Tata Kelola Keberlanjutan dan Kesinambungan
(Continuity and Consistency) Publikasi Jurnal Ilmiah Secara Berkala Baik
Jurnal yang Berbasis Fisik (Cetak) dan yang Berbasis Elektronik (e-Journal)
pada ‘Jurnal Kajian Islam Interdisipliner’ Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta. Maka rumusan masalah rancangan aktualisasi ini adalah sebagai
berikut: Bagaimana Upaya Aktivasi Tata Kelola Keberlanjutan dan
Kesinambungan (Continuity and Consistency) Publikasi Jurnal Ilmiah Secara
Berkala Baik Jurnal yang Berbasis Fisik (Cetak) dan yang Berbasis Elektronik
(e-Journal) pada ‘Jurnal Kajian Islam Interdisipliner’ Pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta?

E. Tujuan

24
Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah
ditemukan, tujuan yang diharapkan adalah intensifnya kembali Tata Kelola
Keberlanjutan dan Kesinambungan (Continuity and Consistency) Publikasi
Jurnal Ilmiah Secara Berkala Baik Jurnal yang Berbasis Fisik (Cetak) dan
yang Berbasis Elektronik (e-Journal) pada ‘Jurnal Kajian Islam Interdisipliner’
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sehingga memudahkan ‘Jurnal
Kajian Islam Interdisipliner’ terindeks di lingkungan pengindeks sekaligus
mampu menggenjot geliat produktivitas penulisan academic academica.

F. Manfaat
1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
a) Penulis lebih bisa menjalankan dan mengimplementasikan perannya
dalam lingkup kegiatan sehari-hari menggunakan nilai-nilai dasar
ASN yang telah didapatkan selama mengikuti on campus Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS)
b) Memahami, menginternalisasi, dan mengaktualisasi relevansi
Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government (WoG)
2. Bagi Organisasi
Dapat memberikan manfaat kepada seluruh masyarakat dari aspek
informasi publik berupa publikasi karya ilmiah melalui keberadaan ‘Jurnal
Kajian Islam Interdisipliner’ untuk mendukung Visi dan Misi Pascasarjana
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Bagi Masyarakat/Pihak Lain
Tercapainya penyebaran informasi dan pengembangan ilmu
pengetahuan melalui publikasi hasil-hasil penelitian kepada masyarakat
akademik (civitas academica) secara lebih luas.

25
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Sikap Perilaku Bela Negara


Pembangunan karakter bangsa dilakukan melalui pembinaan
kesadaran (awareness) bela negara bagi setiap warga negara Indonesia yang
berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945. Komitmen tersebut diyakini
sebagai instrumen pengatur kehidupan dan jati diri bangsa yang merupakan
modal dasar untuk mendinamisasikan pembangunan nasional di segala
bidang. Salah satunya adalah kesiapsiagaan bela negara yang merupakan
bagian dari aktualisasi nilai-nilai bela negara demi menjaga kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk
ancaman yang pada hakikatnya mendasari proses nation and character
building. Kesiapsiagaan bela negara diarahkan untuk menangkal paham-
paham, ideologi, dan budaya yang bertentangan dengan nilai kepribadian
bangsa Indonesia.
Sikap perilaku dan kedisiplinan yang harus dilimiliki oleh PNS untuk
menunjang fungsinya adalah nilai-nilai sikap perilaku, kesehatan jasmani dan
kesehatan mental, kesamaptaan jasmani dan kesempatan mental, dan tata
upacara sipil dan keprotokolan. Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga
negara yang dijiwai oleh kecintaanya kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.
Calon Pegawai negeri Sipil (CPNS) sebagai calon aparatur
pemerintahan sudah seharusnya mengambil bagian di garda terdepan dalam
setiap upaya bela negara sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-
masing. Hal ini menjadi titik awal langkah panjang pengabdian yang didasari
oleh nilai-nilai dasar negara. Ketangguhan menal yang didasarkan padanilai-
nilai cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila
sebagai ideologi negara, kerelaan berkorban demi bangsa dan negara akan

26
menjadi sumber energi yang luar biasa dalam pengabdian sebagai abdi
negara dan abdi rakyat.
1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara
Pemahaman dan pemaknaan wawasan kebangsaan dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan bagi aparatur, pada
hakikatnya terkait dengan pembangunan kesadaran berbangsa dan
bernegara yang berarti sikap dan tingkah laku PNS harus sesuai dengan
kepribadian bangsa dan selalu mengkaitkan dirinya dengan cita-cita dan
tujuan hidup bangsa Indonesia (sesuai amanah yang ada dalam
Pembukaan UUD 1945) melalui:
a) Menumbuhkan rasa kesatuan dan persatuan bangsa dan negara
Indonesia yang terdiri dari beberapa suku bangsa yang mendiami
banyak pulau yang membentang dari Sabang sampai Merauke,
dengan beragam bahasa dan adat istiadat kebudayaan yang
berbeda-beda. Kemajemukan itu diikat dalam konsep wawasan
nusantara yang merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang
diri dan lingkungannya yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
b) Menumbuhkan rasa memiliki jiwa besar dan patriotisme untuk
menjaga kelangsungan hidup bangsa dan negara. Sikap dan perilaku
yang patriotik dimulai dari hal-hal yang sederhana yaitu dengan saling
tolong menolong, menciptakan kerukunan beragama dan toleransi
dalam menjalankan ibadah sesuai agama masing-masing, saling
menghormati dengan sesama dan menjaga keamanan lingkungan.
c) Memiliki kesadaran atas tanggungjawab sebagai warga negara
Indonesia yang menghormati lambang-lambang negara dan mentaati
peraturan perundang-undangan.
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada
negara dan kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela negara
itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang paling keras. Mulai
dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-sama
menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.Tercakup di dalamnya
adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.Unsur
Dasar Bela Negara antara lain:

27
Nilai-nilai bela negara yang harus lebih dipahami penerapannya
dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara antara lain:
a) Cinta Tanah Air.
Kesadaran bela negara yang ada pada setiap masyarakat
didasarkan pada kecintaan kita kepada tanah air kita. Kita dapat
mewujudkan itu semua dengan cara kita mengetahui sejarah negara
kita sendiri, melestarikan budaya-budaya yang ada, menjaga
lingkungan kita dan pastinya menjaga nama baik negara kita.
b) Kesadaran Berbangsa dan Bernegara.
Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap kita
yang harus sesuai dengan kepribadian bangsa yang selalu dikaitkan
dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsanya. Kita dapat
mewujudkannya dengan cara mencegah perkelahian antar perorangan
atau antar kelompok.
1) Pancasila.
Pancasila adalah alat pemersatu keberagaman yang ada
di Indonesia yang memiliki beragam budaya, agama, etnis, dan
lain-lain. Nilai-nilai pancasila inilah yang dapat mematahkan
setiap ancaman, tantangan, dan hambatan.
2) Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara.
Dalam wujud bela negara tentu saja kita harus rela
berkorban untuk bangsa dan negara.
3) Memiliki Kemampuan Bela Negara
Kemampuan bela negara itu sendiri dapat diwujudkan
dengan tetap menjaga kedisiplinan, ulet, bekerja keras dalam
menjalani profesi masing-masing.
2. Analisis Isu Kontemporer
Ditinjau dari pandangan Urie Brofenbrenner (Perron, N.C., 2017)
ada empat level lingkungan strategis yang dapat mempengaruhi kesiapan
PNS dalam melakukan pekerjaannya sesuai bidang tugas masing-masing,
yakni: individu, keluarga (family), Masyarakat pada level lokal dan regional
(community/culture), nasional (society), dan dunia (global). Ke empat level
lingkungan stratejik tersebut disajikan dalam gambar berikut ini:

28
Gambar 2.1

Model Faktor Perubahan yang mempengaruhi Kinerja PNS

Berdasarkan gambar di atas dapat dikatakan bahwa erubahan


global (globalisasi) yang terjadi dewasa ini, memaksa semua bangsa
(Negara) untuk berperan serta, jika tidak maka arus perubahan tersebut
akan menghilang dan akan meninggalkan semua yang tidak mau berubah.
Perubahan global ditandai dengan hancurnya batas (border) suatu
bangsa, dengan membangun pemahaman dunia ini satu tidak dipisahkan
oleh batas Negara. Hal yang menjadi pemicunya adalah berkembang
pesatnya teknologi informasi global, dimana setiap informasi dari satu
penjuru dunia dapat diketahui dalam waktu yang tidak lama berselang oleh
orang di penjuru dunia lainnya.
Perubahan cara pandang tersebut, telah mengubah tatanan
kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini ditandai dengan masuknya
kepentingan global (Negara-negara lain) ke dalam negeri dalam aspek
hukum, politik, ekonomi, pembangunan, dan lain sebagainya. Perubahan
cara pandang individu tentang tatanan berbangsa dan bernegara
(wawasan kebangsaan), telah mempengaruhi cara pandang masyarakat
dalam memahami pola kehidupan dan budaya yang selama ini
dipertahankan/diwariskan secara turun temurun.

29
Oleh karena itu, pemahaman perubahan dan perkembangan
lingkungan stratejik pada tataran makro merupakan factor utama yang
akan menambah wawasan PNS. Wawasan tersebut melingkupi
pemahaman terhadap Globalisasi, Demokrasi, Desentralisasi, dan Daya
Saing Nasional.
PNS dihadapkan pada pengaruh yang datang dari eksternal juga
internal yang kian lama kian menggerus kehidupan berbangsa dan
bernegara (pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika)
sebagai konsensus dasar berbangsa dan bernegara. Fenomena-
fenomena tersebut menjadikan pentingnya setiap PNS mengenal dan
memahami secara kritis terkait dengan isu-isu kritikal yang terjadi saat ini
atau bahkan berpotensi terjadi, isu-isu tersebut diantaranya; bahaya
paham radikalisme/ terorisme, bahaya narkoba, cyber crime, money
laundry, korupsi, proxy war. Isu-isu di atas, selanjutnya disebut sebagai
isu-isu strategis kontemporer.
3. Kesiapsiagaan Bela Negara
Untuk melatihan kesiapasiagaan bela negara bagi CPNS ada
beberapa hal yang dapat dilakukan, salah satunya adalah tanggap dan mau
tahu terkait dengan kejadian-kejadian permasalahan yang dihadapi bangsa
negara Indonesia, tidak mudah terprovokasi, tidak mudah percaya dengan
barita gossip yang belum jelas asal usulnya, tidak terpengaruh dengan
penyalahgunaan obat- obatan terlarang dan permasalahan bangsa lainnya,
dan yang lebih penting lagi ada mempersiapkan jasmani dan mental untuk
turut bela negara.
Pasal 27 dan Pasal 30 UUD Negara RI 1945 mengamanatkan kepada
semua komponen bangsa berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara dan syarat-syarat tentang pembelaan negara. Dalam hal
ini, setiap CPNS sebagai bagian dari warga masyarakat tentu memiliki hak
dan kewajiban yang sama untuk melakukan bela Negara sebagaimana
diamanatkan dalam UUD Negara RI 1945 tersebut.
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara
dan kesediaan berkorban membela negara. Cakupan bela negara itu sangat
luas, dari yang paling halus, hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan

30
baik sesama warga negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata
musuh bersenjata. Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang
terbaik bagi bangsa dan negara.
Setidaknya unsur Bela Negara antara lain :
a) Cinta Tanah Air.
b) Kesadaran Berbangsa dan Bernegara.
c) Yakin akan Pancasila sebagai Ideologi Negara.
d) Rela berkorban untuk bangsa dan negara.
e) Memiliki Kemampuan Awal BelaNegara.
Beberapa contoh bela negara dalam kehidupan sehari-hari di
zaman sekarang di berbagai lingkungan:
a) Menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonis dalam keluarga.
(lingkungan keluarga).
b) Membentuk keluarga yang sadar hukum (lingkungankeluarga).
c) Meningkatkan iman dan takwa dan iptek (lingkungan pelatihan)
d) Kesadaran untuk menaati tata tertib pelatihan (lingkungan kampus /
lembagapelatihan).
e) Menciptakan suasana rukun, damai, dan aman dalam
masyarakat (lingkungan masyarakat)
f) Menjaga keamanan kampung secara bersama-sama
(lingkungan masyarakat)
g) Mematuhi peraturan hukum yang berlaku (lingkungan negara)
h) Membayar pajak tepat pada waktunya (lingkungannegara).

B. Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)


1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban yang
harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya.
a) Indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan,
yaitu:
1 Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas

31
ke bawah dimana pimpinan memainkan
peranan yang penting dalam menciptakan
lingkungannya

2 Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan


kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok/instansi

3 Integritas : Konsistensi dan keteguhan yang tak


tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai
luhur dan keyakinan

4 Tanggung jawab : Kesadaran manusia akan tingkah laku atau


perbuatannya yang disengaja maupun yang
tidak disengaja tanggung jawab juga berarti
berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajiban

5 Keadilan : Kondisi kebenaran ideal secara moral


mengenai sesuatu hal baik menyangkut benda
atau orang

6 Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah


kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan
melahirkan akuntabilitas

7 Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam


lingkungan kerja, maka diperlukan
keseimbangan antara akuntabilitas dalam
lingkungan kerja, maka diperlukan
keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan serta harapan dan kapasitas

8 Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab


harus memiliki gambaran yang jelas tentang
apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan

9 Konsisten : Sebuah usaha untuk terus dan terus


melakukan sesuatu sampai pada tercapai
tujuan akhir

b) Jenis-jenis Akuntabilitas
Akuntabiliast publik terdiri atas dua macam, yaitu:
1) Akuntabilitas vertikal (vertical accountability), akuntabilitas yang
pertanggungjawaban atas pengelolaan dananya kepada otoritas
yang lebih tinggi

32
2) Akuntabilitas horizontal (horinzal accountability), akuntabilitas
yang pertanggungjawabannya kepada masyarakat luas
c) Tingkatan akuntabilitas
1) Akuntabilitas personal
2) Akuntabilitas individu
3) Akuntabilitas kelompok
4) Akuntabilitas organisasi
5) Akuntabilitas stakeholder
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan sikap yang meninggikan bangsanya
sendiri dan pandangan tentang rasa cinta terhadap bangsa dan negara.
Dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap PNS memiliki orientasi
berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara.
Nasionalisme merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-
nilai Pancasila. PNS dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi
sila dalam Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan
nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus
diperhatikan, yaitu :
a) Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-
masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama
antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang
berbedabeda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain

33
b) Sila Kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradap
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat
dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban
asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7) Berani membela kebenaran dan keadilan.
c) Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan
dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan
bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan
bangsa apabila diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air Indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
d) Sila Keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia
Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang
sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
4) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah.
5) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.

34
6) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai
untuk melaksanakan pemusyawaratan.
e) Sila Kelima: Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2) Sikap adil terhadap sesama.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka bekerja keras.
6) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan bersama.
7) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan
yang merata dan berkeadilan sosial.
3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian
perilaku serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas, guna
menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara
pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik
dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai
nila-nilai yang dianut Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik yakni:
a) Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
b) Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.
c) Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan
faktual.
Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik yaitu :
a) Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
b) Dimensi Modalitas
c) Dimensi Tindakan Integritas Publik Indikator nilai-nilai dasar etika
publik, yaitu :
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.

35
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang
lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja
pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu
terhadap produk/ jasa berupa ukran baik/ buruk. Bidang apapun yang
menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan
secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder. Nilai-
nilai Komitmen Mutu:
a) Efektivitas: dapat diartikan dengan berhasil guna, dapat mencapai
hasil sesuai dengan target. Sedangkan efektivitas menunjukkan
tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut
jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektivitas organisasi tidak hanya
diukur dari performans untuk mencapai target (rencana) mutu,
kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga
diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.

36
b) Efisiensi: dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya yang digunakan
untuk menghasilkan barang dan jasa. Tingkat efisiensi diukur dari
penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam melaksanakan
kegiatan. Efisiensi organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan
baku, uang dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah
keluaran tertentu.
c) Inovasi: dapat muncul karena ada dorongan dari dalam (internal)
untuk melakukan perubahan, atau bisa juga karena ada desakan
kebutuhan dari pihak eksternal misalnya permintaan pasar. Inovasi
dalam layanan publik harus mencerminkan hasil pemikiran baru yang
konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk
membangun karakter dan mindset baru sebagai aparatur
penyelenggara pemerintahan, yang diwujudkan dalam bentuk
profesionalisme layanan publik yang berbeda dengan sebelumnya,
bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
d) Orientasi mutu: mutu merupakan salah satu standar yang menjadi
dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu
alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan
menjaga kredibilitas institusi. Orientasi mutu berkomitmen untuk
senantiasa melakukan pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk
kualitas pelayanan sehingga pelanggan menjadi puas dalam
pelayanan.
Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan dalam
mengevaluasi kualitas pelayanan, yaitu:
1) Tangibles (bukti langsung), yaitu: meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,
pegawai, dan sarana komunikasi;
2) Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan
pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan
yang telah dijanjikan;
3) Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan
pelayanan dengan tanggap;
4) Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan
sifat dapat dipercaya;

37
5) Empathy, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi
yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan
pelanggan.
Tanggung jawab mutu ada pada setiap level organisasi. Pada level
puncak (corporate level) bertanggung jawab atas mutu layanan institusi
secara keseluruhan untuk membangun citra kelembagaan dan
keunggulan bersaing. Pada level strategic business unit level tanggung
jawab mutu berkaitan dengan penetapan diversifikasi mutu pada setiap
unit kerja sesuai dengan target masing-masing. Pada level fungsional
bertanggung jawab atas mutu hasil setiap layanan yang diberikan di unit-
unit pendukung. Sedangkan pada level unit dasar tanggung jawab mutu
berkaitan dengan aktivitas/ rencana aksi yang dilaksanakan di masing-
masing unit kerja.
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin “corruption” (Fockema Andrea:
1951) atau “corruptus” (Webster Student Dictionary: 1960). Selanjutnya
dikatakan bahwa “corruption” berasal dari kata “corrumpere”, suatu
bahasa latin yang lebih tua. Dari bahasa latin tersebut kemudian dikenal
istilah “coruption, corrupt” (Inggris), “corruption” (Perancis) dan
“corruptive/korruptie” (Belanda). Korupsi secara harafiah adalah
kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak
bermoral, penyimpangan dari kesucian.
Korupsi sering disebut dengan kejahatan luar biasa karena
dampaknya dapat menyebabkan kerusakan yang luar biasa baik dalam
ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih
luas. Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang
pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang. Korupsi
menurut UU No. 20 Tahun 2001 didefinisikan sebagai tindakan melawan
hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri, orang lain, atau
korporasi yang berakibat merugikan keuangan negara atau perekonomian
negara. menurut UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7 kelompok
tindak pidana korupsi yang terdiri dari:
a) Kerugian keuangan negara,

38
b) Suap-menyuap,
c) Pemerasan,
d) Perbuatan curang,
e) Penggelapan dalam jabatan,
f) Benturan kepentingan dalam pengadaan, dan
g) Gratifikasi.
Adapun Nilai-nilai dasar anti korupsi adalah meliputi:
a) Kejujuran: Jujur dapat didefinisikan sebagai lurus hati, tidak
berbohong, dan tidak curang.
b) Kepedulian: Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan
menghiraukan..
c) Kemandirian: Kondisi mandiri dapat diartikan sebagai proses
mendewasakan diri yaitu dengan tidak bergantung pada orang lain
untuk mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya
d) Kedisiplinan: Disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan
e) Tanggung Jawab: Tanggung jawab adalah menerima segala sesuatu
perbuatan yang salah baik itu disengaja maupun tidak disengaja.
f) Kerja Keras: Bekerja keras didasari dengan adanya kemauan, dimana
kemauan menimbulkan asosiasi dengan ketekadan, ketekunan, daya
tahan, tujuan jelas, daya kerja, pendirian, pengendalian diri,
keberanian, ketabahan, keteguhan, tenaga, kekuatan dan pantang
mundur.
g) Sederhana: Gaya hidup sederhana dibiasakan untuk tidak hidup
boros, hidup sesuai dengan kemampuannya dan dapat memenuhi
semua kebutuhannya.
h) Keberanian: Nilai keberanian dapat dikembangkan dan diwujudkan
dalam bentuk berani mengatakan dan membela kebenaran, berani
mengakui kesalahan, berani bertanggungjawab dan lain sebagainya.
i) Keadilan: Adil berarti adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak
memihak.

C. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI

39
Untuk menciptakan Pegawai Negeri Sipil yang baik, maka adanya
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
yang telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara. Karena PNS memegang peranan besar dalam
kelancaran pemerintahan dan pembangunan, maka PNS memiliki peran dan
kedudukan yang sangat penting dalam berjalannya system pemerintahan
serta pelayanan lembaga Negara kepada masyarakat.
Dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
ASN, Pegawai Negeri Sipil diharuskan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a) Pelaksana Kebijakan Publik
ASN berfungsi, berperan dan bertugas untuk melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan
kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya tersebut, harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi
pada kepentingan publik.
b) Pelayan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan
pelayanan publik yang professional dan berkualitas. Pelayanan publik
merupakan kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara
dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administrasi yang
diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan
memenuhi kepuasan pelanggan. Oleh karena itu ASN dituntut untuk
memberikan pelayanan secara professional kepada masyarakat.
c) Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN
senantiasa taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara, dan
pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta
mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan
pribadi/golongan. Dalam Undang- undang ASN disebutkan bahwa dalam
penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN, salah satu diantaranya

40
adalah asas persatuan dan kesatuan. ASN harus senantiasa
mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Sedangkan Kedudukan Aparatur Sipil Negara dalam NKRI yaitu:
1) Pegawai ASN berkedudukan sebagai Aparatur Negara.
2) Pegawai ASN melaksanakan Kebijakan yang ditetapkan oleh
Pimpinan Instansi Pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan
Intervensi semua Golongan serta Parpol.
3) Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai
politik.
4) Kedudukan ASN berada di Pusat, Daerah dan Luar Negeri, namun
demikian Pegawai ASN merupakan satu kesatuan.
Peraturan Pemerintah nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin PNS
dalam pasal 3 dijelaskan tentang kewajiban selaku PNS sebagai berikut:
1) Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan Pemerintah;
2) Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;
3) Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS
dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;
4) Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat
PNS;
5) Mengutamakan kepentingan negara daripada
kepentingan sendiri, seseorang, dan/atau golongan;
6) Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut
perintah harus dirahasiakan;
7) Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk
kepentingan negara;
8) Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui
ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau
Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil;
9) Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
10) Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;

41
11) Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan
sebaik- baiknya;
12) Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
13) Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
14) Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan
karier; dan
15) Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen ASN meliputi Manajemen PNS dan Manajemen PPPK. PNS
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki suatu
jabatan pemerintahan dan memilili nomor induk pegawai nasional.
Sementara itu, PPPK diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian
berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan instansi
pemerintah untuk jangka waktu tertentu.
2. Pelayanan Publik
LAN (1998), mengartikan pelayanan publik sebagai segala bentuk
kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan
di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk
barang dan /atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Dalam UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pelayanan
Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan Peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara Pelayanan Publik.
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah: partisipatif, transparan, responsif, non
diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel,
dan berkeadilan. Fundamen Pelayanan Publik:

42
a) Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai amanat
konstitusi
b) Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak warga negara
c) Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai
hal-hal strategis untuk memajukan bangsa di masa yang akan datang
d) Pelayanan publik tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
warga negara tetapi juga untuk proteksi
3. Whole of Goverment (WoG)
Whole of Goverment (WoG) merupakan suatu pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi
yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program, dan pelayanan publik. Oleh karena itu WoG dikenal
sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan dengan melibatkan
sejumlah kelembagaan yang terkait urusan-urusan yang relevan (Suwarno
& Sejati, 2016).
WoG dipandang sebagai metode suatu instansi pelayanan publik
bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan bersama dan
sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu (Shergold & lain-
lain, 2004).
Alasan penerapan WoG dalam sistem aparatur sipil Indonesia adalah:
a) Adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam
mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan
pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan lebih baik,
b) Faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan
kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar
sektor dalam pembangunan.
c) Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta
bentuk latar belakang lainnya mendorong adanya potensi
disintegrtasi bangsa.

43
D. Tinjauan Umum tentang Publikasi Ilmiah
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi
2. Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi menyatakan bahwa civitas academica memiliki
kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, bagi lulusan Program
Magister minimum di jurnal nasional terakrediasi sementara bagi lulusan
Program Doktor minimum di jurnal bereputasi internasional. Sementara itu,
publikasi hasil penelitian Indonesia di tingkat internasional masih rendah
termasuk publikasi pada terbitan berkala (jurnal ilmiah) yang terindeks di
pengindeks bereputasi internasional. Kelesuan tersebut terlihat pada
mengendurnya geliat produktivitas pada ‘Jurnal Kajian Islam
Interdisipliner’ Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang
mengalami stagnasi dalam pengelolaan dan publikasi secara berkala.
3. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2011 tentang Terbitan Berkala Ilmiah.
Pengelolaan jurnal ilmiah yang tidak standar sebagaimana yang diminta
oleh lembaga akreditasi dan pengindeks. Dalam konteks ini, pengelolaan
jurnal ilmiah ‘Jurnal Kajian Islam Interdisipliner’ Pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta memerlukan sistem manajemen dan pengelolaan
jurnal yang efektif dan efisien yang didasarkan pada instrumen-instrumen
dan kualifikasi yang disyaratkan oleh lembaga akreditasi jurnal nasional
seperti ARJUNA dan lembaga pengindeks bereputasi internsional
4. Surat Edaran Dirjen Dikti No.2050/E/T/2011 tentang Kebijakan Unggah
Karya Ilmiah dan Jurnal dan Surat Edaran Dirjen Dikti No.212/E/T/2012
tentang Panduan Pengelolaan Jurnal Terbitan Berkala Ilmiah Elektronik,
maka ‘Jurnal Kajian Islam Interdisipliner’ Pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta harus didorong keberlanjutan dan kesinambungan
(continuity and consistency) untuk meningkatkan mutu pengelolaan
sehingga mampu berdampak mutu terbitan berkala sehingga dapat
diindeks oleh lembaga pengindeks baik bereputasi nasional bahkan
internasional. Peningkatan kualitas jurnal menjadi sangat krusial dalam

44
rangka mewujudkan perguruan tinggi menjadi universitas riset (research
university).

45
BAB III
PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA

A. Profil Organisasi

Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta lahir sebagai


kelanjutan dari Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN), Akademi
Dinas Ilmu Agama (ADIA), dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN).
Kelahirannya bertujuan untuk menggali ajaran Islam dan mengembangkan
khazanah rohaniah bangsa sebagai proses perjuangan rakyat Indonesia dan
ikut serta dalam mengisi serta mewujudkan cita-cita Kemerdekaan RI, yaitu
untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

UIN Sunan Kalijaga sebagai lembaga Pendidikan Tinggi Agama Islam


(PTAI) menyadari universalitas Islam harus menerima kenyataan pluralisme
bangsa dan proses globalisasi di tengah pergaulan internasional. Kenyataan
ini menuntut UIN Sunan Kalijaga bertanggung jawab secara moral dan
akademik untuk mengkaji Islam; menyebarkan perdamaian dan
mengkomunikasikannya ke seluruh masyarakat dunia melalui Tri Dharma
Perguruan Tinggi; dan memberdayakan sumber daya manusia yang ahli
dalam Ilmu Agama Islam, beriman, dan bertakwa.

Sejak Tahun Akademik 1983/1984 UIN Sunan Kalijaga merintis


pendidikan formal bagi para sarjana yang ingin memperoleh gelar Magister
dan Doktor. Rintisan ini berdasarkan Keputusan Menteri Agama No. 26 tahun
1983 yang ditetapkan kembali dengan Keputusan Menteri Agama No. 208
Tahun 1997 dan Keputusan Menteri Agama No. 95 Tahun 1999. Pada Tahun
Akademik 1985/1986 untuk pertama kalinya Program Pascasarjana
melahirkan lulusan Magister dan mulai saat itu pula dilaksanakan kegiatan
perkuliahan Program Doktor (S3).

Pendidikan formal ini pada mulanya disebut Fakultas Pascasarjana


dan Pendidikan Doktor IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Selanjutnya, untuk
pertama kalinya dekan fakultas Pascasarjana dan Pendidikan Doktor dijabat
oleh Rektor IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, H. Zaini Dahlan, M.A. Tidak

46
berapa lama menjabat dekan, H. Zaini Dahlan, M.A. diangkat pemerintah RI
sebagai Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam
Departemen Agama. Selanjutnya, jabatan dekan Fakultas Pascasarjana dan
Pendidikan Doktor dilimpahkan kepada Prof. Dr. Hj. Zakiah Daradjat.

Pada perkembangan selanjutnya, nama Fakultas Pascasarjana dan


Pendidikan Doktor diubah menjadi Program Pascasarjana yang dipimpin oleh
seorang direktur. Untuk pertama kalinya, jabatan Direktur Program Pascarjana
IAIN Sunan Kalijaga ini dijabat oleh Prof. Dr. H. Nourouzzaman Shiddiqi, M.A.
Namun tanggal 16 Juli 1999 beliau wafat. Selanjutnya, Pejabat Direktur
Program Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga dirangkap oleh Rektor IAIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Dr. H. M. Atho Mudzhar, berdasarkan pada
Keputusan Rektor IAIN Sunan Kalijaga, Nomor: 198/Ba.0/A/1999.

Selanjutnya, pada tahun berikutnya tanggal 7 Februari 2000, Prof. Dr.


Faisal Ismail, M.A. ditetapkan sebagai Direktur Program Pascasarjana IAIN
Sunan Kalijaga yang baru, berdasarkan pada Keputusan Rektor IAIN Sunan
Kalijaga, Nomor: 21/Ba.0/A/2000. Setelah empat bulan menjabat Direktur,
beliau diangkat oleh Presiden R.I. sebagai Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan Agama Departemen Agama di Jakarta.

Sesuai dengan Penjelasan Pasal 54 ayat (1) Peraturan Pemerintah No.


60 Tahun 1999, mulai tanggal 12 Juni 2000, dengan SK Rektor, Pjs. Direktur
Program Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga dirangkap oleh Pembantu Rektor
I, Prof. Dr. H. M. Amin Abdullah, berdasarkan Keputusan Rektor IAIN Sunan
Kalijaga, Nomor: 91/Ba.0/A/2000. Dengan terpilihnya Prof. Dr. H. M. Amin
Abdullah sebagai Rektor IAIN Sunan Kalijaga, berdasarkan keputusan Rektor
Nomor 115/Ba.0/A/2002, terhitung sejak tanggal 22 Maret 2002, Direktur
Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga dijabat oleh Prof. Dr. H. Musa Asy’arie.

Sebelum masa jabatannya berakhir, Prof. Dr. H. Musa Asy’arie


diangkat sebagai Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Sosial Budaya
dan Peran Masyarakat, beradasarkan pada Keputusan Presiden RI Nomor
81/M Tahun 2005 tanggal 23 Mei 2005. Selanjutnya, masa antara tahun 2005
hingga 2006, Pejabat Direktur Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga

47
dijabat oleh Prof. Dr. H. Machasin, M.A., berdasarkan pada Keputusan Rektor
UIN Sunan Kalijaga, Nomor: 218/Ba.0/A/2005.

Selanjutnya, terhitung sejak tanggal 17 Juli 2006 hingga tahun 2010


Direktur Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga dijabat oleh Prof. Dr. H.
Iskandar Zulkarnain. Hal ini berdasarkan pada Keputusan Rektor UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, Nomor: 312/Ba.0/A/2006. Mulai tahun 2001/2002
Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga menerapkan Kurikulum Terpadu
S2/S3. Sistem yang dipakai penuh, setiap mahasiswa bebas memilih
matakuliah yang ditawarkan dengan memenuhi jumlah SKS yang telah
ditetapkan. Seiring dengan transformasi UIN berdasarkan Keppres No. 50
tanggal 21 Juni 2004, lembaga ini juga berubah menjadi Program
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga

B. Visi, Misi, dan Tujuan Organisasi


1. Visi

Menjadi Pascasarjana yang unggul dan terkemuka dalam


pemaduan dan pengembangan studi keislaman dan keilmuan bagi
kemajuan peradaban

2. Misi
a) Mengembangkan pendidikan dan pengajaran jenjang Magister dan
Doktor yang berperspektif integratif-interkonektif, transformatif dan
inklusif.
b) Mengembangkan riset-riset interdisipliner dan multidisipliner
berperspektif integratif-interkonektif yang kontributif bagi kemajuan
peradaban.
c) Memperkuat posisi Pascasarjana sebagai centre of excellence
pengkajian Islam berkelas internasional.
d) Meningkatkan peran serta Pascasarjana dalam merespons
persoalan-persoalan kemanusiaan dan kebangsaan untuk
terwujudnya perdamaian.

48
e) Mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak untuk
meningkatkan kualitas pelaksanaan dan pelayanan akademik,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
3. Tujuan Organisasi
a) Melahirkan sarjana strata dua (S2) dan strata tiga (S3) dalam bidang
studi Islam dengan penguasaan keilmuan yang integratif-interkonektif
yang didukung dengan metodologi yang kuat dalam kerangka
transformasi sosial yang humanis-transendental
b) Menghasilkan ilmu pengetahuan yang berguna bagi kemajuan
peradaban.
c) Membangun jejaring dan sinergi dengan berbagai pemangku
kepentingan untuk mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan dan
perdamaian di tengah masyarakat.

49
C. Struktur Organisasi
Direktur

Prof. Noorhaidi, MA., M.Phil., Ph.D.

Wakil Direktur:

Dr. Moch. Nur Ichwan, M.A.

Program Magister Interdisciplinary Islamic Studies (IIS)

Ketua Program Studi Sekretaris Program Studi

Ro'fah, S.Ag., BSW., MA., Ph.D. Dr. Roma Ulin Nuha, M.Hum.

Program Doktor Studi Islam (SI)

Ketua Program Studi Sekretaris Program Studi

Ahmad Rafiq, S.Ag., M.Ag., MA., Ph.D. Dr. Eva Latipah, M.Si.

KasubbagTata Usaha

Erie Susanty, SE., MM

50
Tugas dan Fungsi Organisasi, sebagai penyelenggara program Master
dan Doktor, Pascasarjana dirancang sebagai research school dan wadah bagi
civitas academica untuk bertukar pikiran dan berdiskusi seputar riset-riset
mutakhir di bidang studi Islam. Pascasarjana bertekad untuk menjadi pilar
penting dalam publikasi dan produksi pengetahuan di lingkungan UIN Sunan
Kalijaga. Untuk itu, Pascasarjana merancang langkah-langkah strategis
sebagai berikut:

1. Memperkuat posisi Pascasarjana sebagai pusat pengkajian Islam


berperspektif integrasi-interkoneksi untuk mendukung penyelenggaraan
dan pengembangan pendidikan S2 dan S3 berkelas internasional.
2. Menjadikan Pascasarjana simpul penting penyelenggaraan Program 5000
doktor Kementerian Agama.
3. Memperbaiki mutu penelitian dosen dan mahasiswa untuk menembus
jurnal-jurnal dan penerbit akademik bergengsi dan berskala nasional
maupun internasional.
4. Memperkuat sumberdaya, sistem manajemen, administrasi keuangan,
dan kelembagaan Pascasarjana untuk mendukung pengembangan
akademik, penelitian, jejaring kerjasama, exposure internasional, dan
keterlibatan civitas akademika dalam merespons persoalan-persoalan
aktual.
5. Menjadikan kampus Pascasarjana sebagai rumah akademik yang
berintegritas, bernuansa religius, dan mendukung dinamisasi
pengembangan keilmuan dan profesionalitas civitas academica.
6. Menghasilkan sarjana yang beriman, berakhlak mulia, memiliki kecakapan
sosial, manajerial, dan berjiwa kewirausahaan serta rasa tanggung jawab
sosial kemasyarakatan;
7. Menghasilkan sarjana yang yang menghargai dan menjiwai nilai-nilai
keilmuan dan kemanusiaan;
8. Menjadikan Universitas sebagai pusat studi yang unggul dalam bidang
kajian dan penelitian yang integratif-interkonektif; dan
9. Membangun jaringan yang kokoh dengan para alumni.

51
D. Tugas Jabatan Peserta Diklat
1. Tugas Pegawai Aparatur Sipil Negara (PNS)
Kemenpan RB Tahun 16 Tahun 2009 Pegawai ASN turut serta
dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan negara.Tugas pegawai ASN
tercantum dalam Undang – Undang Nomor 5 tahun 2014 adalah:
a) Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
b) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
c) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Tugas ASN lainnya juga diatur dalam undang-undang ASN nomor
5 tahun 2014 pasal 5 mengatur tentang kode etik dan kode perilaku ASN,
yang bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik
dan kode perilaku tersebut adalah sebagai berikut:
a) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi;
b) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan;
e) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
f) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien;
h) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
i) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
j) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,

52
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
k) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN; dan melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.
2. Jabatan Sebagai Dosen
Berdasarkan SK CPNS, penulis diangkat sebagai Bahasa dan
Sastra Arab dan berdasarkan Surat Penugasan Rektor, penulis
ditugaskan di Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga. Sebagai dosen, penulis
berkewajiban melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu
pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat, diantara deskripsi
tugas penulis adalah sebagai berikut:
a) Melaksanakan perkuliahan untuk mata kuliah Bahasa dan Sastra
Arab: Ilmu Sastra, Kritik Sastra, dan Sejarah Sastra untuk jenjang S2
Prodi Interdisciplinary Islamic Studies;
b) Menjadi pembimbing akademik mahasiswa Pascasarjana;
c) Melakukan publikasi ilmiah baik berupa artikel jurnal, paper maupun
buku referensi;
d) Membantu pengelolaan jurnal elektronik “Jurnal Kajian Islam
Interdisipliner’
e) Membina kegiatan mahasiswa;
f) Mengembangkan program kuliah;
g) Mengembangkan bahan kuliah;
h) Menyampaikan orasi ilmiah;
i) Melakukan kegiatan pengembangan diri untuk meningkatkan
kompetensi.

E. Role Model

53
Role model merupakan sosok yang laik dijadikan teladan karena memiliki
sikap, prestasi, dan kontribusi positif terhadap kehidupan. Mengacu pada Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teladan memiliki makna yaitu suatu yang patut
ditiru (baik untuk dicontoh) seperti perbuatan, kelakuan, sifat, dan lain
sebagainya. Dalam hal ini, role model bagi penulis adalah Direktur Pascasarjana
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yaitu Prof. Noorhaidi, MA., M.Phil., Ph.D. yang
laik dijadikan inspirator, motivator, dan suri tauladan khususnya bagi penulis.
Selama beberapa minggu penulis bekerja di bawah pimpinan dan
bimbingan beliau, penulis melihat bahwa Prof. Noorhaidi, MA., M.Phil., Ph.D.
adalah sosok inspiratif yang berwibawa dan memiliki tingkat profesionalitas tinggi
sebagai seorang intelektual dengan melebarkan sayap keilmuannya ke pelbagai
negara di dunia. Kontribusi positif terhadap kemajuan dan perkembangan
keimuan yang membawa nama bangsa Indonesia dalam pergaulan dunia dalam
bidang ilmu pengetahuan. Kontribusi beliau merefleksikan sikap aparatur sipil
negara yang mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA dalam kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu, Prof. Noorhaidi, MA., M.Phil., Ph.D. merupakan figur
yang sesuai untuk penulis jadikan role model.

54
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai


ANEKA
Untuk dapat mewujudkan fungsi Aparatur Sipil Negara ( ASN )
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan
pemersatu bangsa, maka di perlukan ASN yang profesional, kompeten dan
berintegritas yang berkarakter ANEKA, Karakter ANEKA mempunyai nilai
dasar PNS yang meliputi akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu dan anti korupsi sering ditemukan dalam pelaksanaan
kegiatan instansi-instansi pemerintah, setiap pendidikan latihan dasar
diwajibkan untuk menyusun daftar rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan ketika kembali ke tempat tugas. Berdasarkan isu yang terpilih,
maka dirancang kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

Tabel 4.1.
Kegiatan yang akan Dilakukan dan Keterkaitan dengan Substansi Mata
Pelatihan

Unit Kerja : Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogtyakarta


Isu yang diangkat : Kurang optimalnya Tata Kelola Keberlanjutan dan
Kesinambungan (Continuity and Consistency)
Publikasi Jurnal Ilmiah Secara Berkala Baik Jurnal
yang Berbasis Fisik (Cetak) dan yang Berbasis
Elektronik (e-Journal) pada ‘Jurnal Kajian Islam
Interdisipliner’ Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta;
Judul : Aktivasi Tata Kelola Keberlanjutan dan
Kesinambungan (Continuity and Consistency)
Publikasi Jurnal Ilmiah Secara Berkala Baik Jurnal
yang Berbasis Fisik (Cetak) dan yang Berbasis
Elektronik (e-Journal) pada ‘Jurnal Kajian Islam
Interdisipliner’ Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta;
Keterkaitan dengan : 1. Pelayanan Publik
Substansi Mata 2. Whole of Government (WoG)
Pelatihan 3. Manajemen ASN
4. Komitmen Mutu
5. Akuntabilitas
Gagasan : Upaya Aktivasi Tata Kelola Keberlanjutan dan
55
Penyelesaian Isu Kesinambungan (Continuity and Consistency)
Publikasi Jurnal Ilmiah Secara Berkala Baik Jurnal
yang Berbasis Fisik (Cetak) dan yang Berbasis
Elektronik (e-Journal) pada ‘Jurnal Kajian Islam
Interdisipliner’ Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta;

56
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

Unit Kerja : Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga


Identifikasi Isu : Kurang Optimalnya Tata Kelola Keberlanjutan dan Kesinambungan (Continuity and
Consistency) Publikasi Jurnal Ilmiah Secara Berkala Baik Jurnal yang Berbasis Fisik (Cetak)
dan yang Berbasis Elektronik (e-Journal) Pada Jurnal ‘Kajian Islam Interdisipliner’
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Gagasan Pemecahan Isu : Upaya Aktivasi Tata Kelola Keberlanjutan dan Kesinambungan (Continuity and Consistency)
Publikasi Jurnal Ilmiah Secara Berkala Baik Jurnal yang Berbasis Fisik (Cetak) dan yang
Berbasis Elektronik (e-Journal) Pada Jurnal ‘Kajian Islam Interdisipliner’ Pascasarjana UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta

Tabel 4.2 Rancangan Aktualisasi

Penguatan
Kontribusi
Output/Hasil Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi
Kegiatan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Kegiatan 1 1. Konsultasi Output: MANAJEMEN ASN Teladan:
Pembentukan dengan Direktur Tersedianya Saya akanf) Dengan adanya Dengan kegiatan
TIM Jurnal Pascasarjana ancangan SOP mengimplementasik pelbagai kegiatan melalui publikasi
‘Kajian Islam UIN Sunan (Standard Operating an dengan menjaga tersebut ilmiah jurnal
Interdisipliner’ Kalijaga Procedure) terkait integritas dalam diharapkan ‘Kajian Islam
Pascasarjana Yogyakarta dengan: membuat mampu Interdisipliner’
UIN Sunan terkait upaya 1. Penamaan pembentukan tim mengembangkan Pascasarjana
Kalijaga aktivasi tata terbitan berkala jurnal (manajemen) universitas UIN Sunan
Yogyakarta kelola ilmiah (jurnal) yang ditunjukkan menjadi Kalijaga
(ultimate keberlanjutan 2. Kelembagaan dengan rasa universitas riset Yogyakarta
guide to dan penerbit tanggung jawab. sesuai dengan diharapkan
journal’s team kesinambungan 3. Penyuntingan Saya harus misi inttitusi yaitu mampu menjadi

57
Penguatan
Kontribusi
Output/Hasil Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi
Kegiatan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
building) (continuity and dan manajemen menjalankan tugas mengembangkan panutan atau
consistency) ) pengelolaan sesuai dengan riset-riset teladan bagi
berupa terbitan aturan dan tata cara interdisipliner dan lingkungan.
penentuan 4. Substansi artikel yang berlaku. multidisipliner
timeline 5. Gaya penulisan berperspektif Yakin:
(determine 6. Penampilan WHOLE OF integratif- Melaksanakan
journal’s 7. Keberkalaan GOVERNMENT interkonektif yang tugas selalu
timeline) 8. penyebarluasan Dalam menyusun kontributif bagi didasari pada
publikasi jurnal pembentukan tim kemajuan keyakinan
baik jurnal fisik Bukti Fisik: pengelola jurnal peradaban. Selain dengan penuh
maupuan 1) Foto Kegiatan dilakukan koordinasi itu, mampu percaya diri
elektronik (e- 2) SOP yang baik antara memperkuat posisi bahwa apa yang
journal) saya dengan pihak Pascasarjana dilaksanakan
lain sehingga sebagai centre of akan membawa
tercipta suasana excellence manfaat.
yang komunikatif pengkajian Islam
dan dapat berkelas Ahli Profesional:
menumbuhkan internasional. Mempunyai
kebersamaan. kompetensi
dalam menjadi
PELAYANAN fasilitator pada
PUBLIK proses kegiatan
Kegiatan dilakukan berdasarkan
agar dalam pada komitmen
pengelolaan jurnal pada
menjadi lebih jelas pekerjaannya.
disesuaikan dengan

58
Penguatan
Kontribusi
Output/Hasil Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi
Kegiatan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kebutuhan
organisasi dan
tujuan
pembentukkan tim
pengelola dapat
tercapai secara
optimal, dalam hal
ini berkaitan dengan
sikap memuaskan
stakeholder yaitu
Pascasarjana UIN
Sunan Kalijaga
Yogyakarta

2. Pembentukan Output: MANAJEMEN ASN


manajemen / Dengan disusunnya Saya akan
penyusunan tim tim pengelola jurnal mengimplementasik
pengelola jurnal akan mempermudah an dengan menjaga
(set up journal’s proses pengelolaan integritas dalam
planning team) jurnal baik secara membuat
untuk mengelola teknis maupun non- penyusunan tim
Jurnal ‘Kajian teknis, seperti pengelola dengan
Islam membantu: objektif tanpa
Interdisipliner’ 1. Mempermudah tendesi apapun
Pascasarjana tercapainya kecuali segala yang
UIN Sunan rencana / tujuan menyangkut
Kalijaga 2. Mempermudah kepentingan Jurnal

59
Penguatan
Kontribusi
Output/Hasil Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi
Kegiatan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Yogyakarta pendelegasian ‘Kajian Islam
tugas antar Interdisipliner’
pengelola jika Pascasarjana UIN
terkendala satu Sunan Kalijaga
hal dan lainnya Yogyakarta
3. Menciptakan
atmosfir sharing AKUNTABILITAS
ide kreatif dan Tanggung Jawab
inovatif untuk Saya akan
kemajuan dan merumuskan tujuan
perkembangan penyusunan tim
jurnal ‘Kajian pengelola dengan
Islam bertanggung
Interdisipliner’ jawab.
Kejelasan
Bukti Fisik: Rumusan tujuan
1) Foto Kegiatan penyusunan tim
2) Susunan tim pengelola yang
pengelola Jurnal disusun harus jelas
‘Kajian Islam agar fokus utama
Interdisipliner’ dan hasil yang
diharapkan bisa
selaras

NASIONALISME
Musyawarah dan
Kerja Sama

60
Penguatan
Kontribusi
Output/Hasil Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi
Kegiatan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Dalam
pembentukan
penyusunan tim
pengelola harus
senantiasa
bermusyawarah
dan bekerja sama
dengan rekan
sejawat.

ETIKA PUBLIK
Cermat
Dalam merumuskan
pembentukan
penyusunan tim
pengelola harus
cermat agar uraian
tujuan organisasi
dalam hal ini jurnal
memuat hal-hal
yang memang harus
dipenuhi oleh
pemangku
wewenang dalam
tim pengelola

KOMITMEN MUTU

61
Penguatan
Kontribusi
Output/Hasil Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi
Kegiatan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Efektif
Uraian penyusunan
tim pengelola jurnal
(set up journal’s
planning team)
untuk mengelola
jurnal harus efektif
dan tidak bertele-
tele
Tepat
Tujuan
pembelajaran yang
dirumuskan harus
tepat dan sesuai
dengan kompetensi
dasar yang harus
dipelajari siswa

3. Penyusunan Output: AKUNTABILITAS


terkait aktivitas / Dengan Tanggung Jawab
tugas masing- dideskripsikannya Dalam memilih
masing tim tugas secara jelas aktivitas dan tugas
pengelola jurnal dan teratur akan sesuai dengan
(organizing mempermudah kualifikasi tim
team building proses pengelolaan pengelola jurnal
activity) untuk jurnal dengan efisien harus bertanggung
mengelola dan efektif, jawab agar tujuan

62
Penguatan
Kontribusi
Output/Hasil Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi
Kegiatan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Jurnal ‘Kajian diantaranya: organisasi dapat
Islam 1. Membuat Job tercapai
Interdisipliner’ description Kejelasan
Pascasarjana menjadi jelas dan Pemilihan aktivitas
UIN Sunan terarah, sehingga dan tugas sesuai
Kalijaga terhindar dari dengan kualifikasi
Yogyakarta double burden tim pengelola jurnal
dalam harus jelas dan
pelaksanaan pasti. Hal ini akan
tugas memberikan
pengelolaan kejelasan dalam
Jurnal ‘Kajian proses tercapainya
Islam tujuan.
Interdisipliner’
2. mempermudah NASIONALISME
dalam melakukan Rela Berkorban
prioritas aktivitas Dalam memilih
(selecting the aktivitas dan tugas
group activity) sesuai dengan
3. Mempermudah kualifikasi tim
dalam pengelola jurnal
pembuatan harus rela
agenda berkorban tenaga
perharinya dan waktu agar
(creating an tjuan organisasi
agenda for the dapat tercapai
day) dengan baik.

63
Penguatan
Kontribusi
Output/Hasil Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi
Kegiatan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Musyawarah
Dalam memilih
Bukti Fisik: aktivitas dan tugas
1) Foto kegiatan sesuai dengan
2) Job description kualifikasi tim
masing-masing pengelola jurnal
pemangku harus
wewenang dalam bermusyawarah
tim pengelola dengan rekan
Jurnal ‘Kajian sejawat agar terjadi
Islam pertukaran ilmu dan
Interdisipliner’ saling melengkapi.

ETIKA PUBLIK
Berdaya guna
Seorang pemangku
jabatan dalam tim
pengelola jurnal
harus mampu
berdaya guna
untuk mengatasi
permasalahan yang
terjadi.
Cermat
Pemilihan memilih
aktivitas dan tugas
sesuai dengan

64
Penguatan
Kontribusi
Output/Hasil Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi
Kegiatan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kualifikasi tim
pengelola jurnal
juga harus cermat
karena akan
mempermudah
untuk memahami
job description.

KOMITMEN MUTU
Efektif
Tim pengelola jurnal
perlu
menyelaraskan
antara tugas atau
wewenang dengan
jabatan yang
dipegang sehingga
fungsi organisasi
menjadi efektif
dalam mencapai
tujuan organisasi
dengan mudah

4. Peninjauan Output: AKUNTABILITAS


alokasi estimasi Dengan adanya Kejelasan
keuangan ancangan alokasi Transparansi dan
dalam proses biaya pengelolaan akuntabilitas

65
Penguatan
Kontribusi
Output/Hasil Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi
Kegiatan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
pengelolaan jurnal dengan tepat keuangan
Jurnal ‘Kajian guna, akuntabel, dan merupakan kunci
Islam transparan akan pokok berhasil
Interdisipliner’ membuat tidaknya suatu
Pascasarjana pengelolaan berjalan pengelolaan
UIN Sunan dengan efektif dan sekaligus
Kalijaga efisien. mempengaruhi
Yogyakarta peningkatan kualitas
(creating a Bukti Fisik: pengelolaan suatu
detailed budget) 1) Foto kegiatan organisasi/kelemba
2) Ancangan alokasi gaan dalam hal ini
estimasi biaya Jurnal ‘Kajian Islam
pengelolaan Interdisipliner’
Jurnal ‘Kajian Pascasarjana UIN
Islam Sunan Kalijaga
Interdisipliner’ Yogyakarta.
Pascasarjana Konsistensi
UIN Sunan Dalam menyusun
Kalijaga langkah-langkah
Yogyakarta dalam penyusunan
anggaran keuangan
juga harus
konsisten.
Konsisten dalam hal
ini tetap mengacu
pada dasar
penyusunan

66
Penguatan
Kontribusi
Output/Hasil Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi
Kegiatan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
ancangan keuangan
yaitu asas
transparan dan
akuntabilitas.

NASIONALISME
Mengutamakan
Kepentingan
Umum
Langkah-langkah
yang disusun
merupakan langkah
untuk tercapainya
tujuan efisiensi
keuangan
organisasi dalam
hal ini adalah jurnal,
bukan sekadar
dokumen pemanis
organisasi. Hal ini
berarti para
pemangku
wewenang
pengelola jurnal
lebih
mementingkan
kepentingan

67
Penguatan
Kontribusi
Output/Hasil Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi
Kegiatan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
masyarakat
daripada keperluan
dirinya sendiri.
Semangat Kerja
Langkah-langkah
yang disusun oleh
para pemangku
wewenang
pengelola jurnal
dengan baik
mengindikasikan
bahwa seorang para
pemangku
wewenang
pengelola jurnal
bersemangat
menyelesaikan
pekerjaannya
dengan efektif dan
efisien.
Cinta Tanah Air
Dalam menyusun
langkah-langkah
penyusunan
anggaran keuangan
pengelolaan jurnal,
para pemangku

68
Penguatan
Kontribusi
Output/Hasil Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi
Kegiatan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
wewenang
pengelola jurnal
harus
memperhatikan
muatan pendidikan
karakter
kebangsaan yaitu
mencintai organisasi
yang menyangkut
hajat hidup orang
banyak merupakan
bagian dari
mencintai tanah air

ETIKA PUBLIK
Cermat
Dalam menyusun
langkah-langkah
anggaran keuangan
pengelolaan jurnal,
para pemangku
wewenang
pengelola jurnal
harus cermat, agar
langkah-langkah
yang disusun bisa
sistematis,

69
Penguatan
Kontribusi
Output/Hasil Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi
Kegiatan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
akuntabel, dan
transparan.

KOMITMEN MUTU
Efektif dan Efisien
Dengan
transparansi dan
akuntabilitas yang
dibuat oleh para
pemangku
wewenang
pengelola jurnal
pada langkah
penyusunan
anggaran keuangan
diharapkan kegiatan
pengelolaan akan
lebih efektif dan
efisien dalam
mencapai tujuan.

ANTI KORUPSI
Disiplin
Dalam penyusunan
anggaran
keuangan, saya
akan melaksanakan

70
Penguatan
Kontribusi
Output/Hasil Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi
Kegiatan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
secara transparan,
akuntabel, dan tepat
guna sesuai dengan
anggaran yang telah
ditetapkan.
Kedisiplinan
terhadap
pengelolaan
keuangan
merupakan wujud
tekad saya untuk
melakukan tindakan
anti korupsi.

2. Kegiatan 2 1) Implementasi Output: KOMITMEN MUTU Aktualisasi nilai-


Pelatihan Tim Sistem OJS 1. Sistem OJS pada MANAJEMEN ASN Dengan adanya nilai dasar yang
Pengelola pada Jurnal Jurnal ‘Kajian AKUNTABILITAS pelbagai kegiatan memperkuat nilai
Jurnal ‘Kajian ‘Kajian Islam Islam ANTI KORUPSI tersebut organisasi yaitu:
Islam Interdisipliner’ Interdisipliner’ WoG diharapkan unggul,
Interdisipliner’ Pascasarjana Pascasarjana Implementasi OJS, mampu berkemampuan
Pascasarjana UIN Sunan UIN Sunan online status mengembangkan tinggi, adaptif,
UIN Sunan Kalijaga Kalijaga system, dan self- universitas kompeten,
Kalijaga Yogyakarta Yogyakarta evaluation peer menjadi tanggung jawab,
Yogyakarta 2) Penyuntingan terimplementasi review dalam universitas riset dan tuntas
(ultimate artikel yang 2. Online status pengelolaan jurnal sesuai dengan
guide to dilakukan system dalam Jurnal ‘Kajian Islam misi institusi yaitu
journal’s team secara online penyuntingan Interdisipliner’ mengembangkan

71
Penguatan
Kontribusi
Output/Hasil Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi
Kegiatan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
building) sehingga jejak artikel Jurnal Pascasarjana UIN riset-riset
penyuntingan ‘Kajian Islam Sunan Kalijaga interdisipliner dan
terekam secara Interdisipliner’ Yogyakarta multidisipliner
lengkap Pascasarjana menunjukan upaya berperspektif
(tracking the UIN Sunan transparansi, jelas, integratif-
manuscript Kalijaga cermat, dan terukur interkonektif yang
status dalam Yogyakarta yang kontributif bagi
online tracking 3. Efektivitas self memanifestasikan kemajuan
system) evaluastion peer efektivitas dan peradaban. Selain
3) Self evaluation review pada efisiensi itu, mampu
peer review Jurnal ‘Kajian memperkuat posisi
yaitu upaya Islam Pascasarjana
pelaksanaan Interdisipliner’ sebagai centre of
evaluasi mandiri Pascasarjana excellence
dan rekan UIN Sunan pengkajian Islam
Kalijaga berkelas
Yogyakarta internasional.

Bukti fisik:
1. Foto kegiatan
2. Sistem OJS
dalam e-journal
Jurnal ‘Kajian
Islam
Interdisipliner’
Pascasarjana
UIN Sunan

72
Penguatan
Kontribusi
Output/Hasil Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi
Kegiatan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Kalijaga
Yogyakarta

3 Kegiatan 3 1. Publikasi Jurnal Output: PELAYANAN Mampu Aktualisasi nilai-


Publikasi ‘Kajian Islam Publikasi diupayakan PUBLIK memperkuat posisi nilai dasar yang
Jurnal ‘Kajian Interdisipliner’ dalam bentuk daring KOMITMEN MUTU Pascasarjana memperkuat nilai
Islam Pascasarjana (online) agar MANAJEMEN ASN sebagai centre of organisasi yaitu
Interdisipliner’ UIN Sunan desiminasi dan AKUNTABILITAS excellence visioner yaitu
Pascasarjana Kalijaga sebaran akses ANTI KORUPSI pengkajian Islam memiliki
UIN Sunan Berbasis fisik semakin luas WoG berkelas sesuai pandangan yang
Kalijaga (cetak) dibandingkan dengan Memberikan dengan misi jauh ke depan
2. Publikasi Jurnal jurnal cetak. Salah informasi kepada Pascasarjana UIN serta memiliki
‘Kajian Islam satu sistem khalayak dengan Snan Kalijaga kemampuan
Interdisipliner’ pengelolaan yang cepat, akuntabel, Yogyakarta merencanakan
Pascasarjana banyak digunakan transparan, dan dan mempimpin
UIN Sunan saat ini adalah OJS dapat pencapaian visi
Kalijaga (open journal dipertanggung institusi yang
Berbasis system)karena jawabkan karena dicita-citakan
elektronik (e- pengelolaan jurnal baik dalam jurnal
journal) lebih tertata dan fisik maupun
terdokumentasikan elektronik dapat
secara baik dan rapi direkam dan dilacak
secara lengkap
Bukti fisik:
1. Foto kegiatan
2. Publikasi jurnal
fisik (cetak) dan

73
Penguatan
Kontribusi
Output/Hasil Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi
Kegiatan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
elektronik (e-
journal) Jurnal
‘Kajian Islam
Interdisipliner’
Pascasarjana
UIN Sunan
Kalijaga Berbasis
elektronik (e-
journal)

4 Kegiatan 4 1) Manajemen Output: PELAYANAN Dengan adanya Aktualisasi nilai-


Tata kelola pengelolaan 1) Terciptanya PUBLIK pelbagai kegiatan nilai dasar yang
Jurnal ‘Kajian jurnal berkala manajemen KOMITMEN MUTU tersebut memperkuat nilai
Islam pada Jurnal pengelolaan MANAJEMEN ASN diharapkan organisasi yaitu
Interdisipliner’ ‘Kajian Islam jurnal berkala AKUNTABILITAS mampu visioner yaitu
Pascasarjana Interdisipliner’ pada Jurnal ANTI KORUPSI mengembangkan memiliki
UIN Sunan Pascasarjana ‘Kajian Islam Mengecek kembali universitas pandangan yang
Kalijaga UIN Sunan Interdisipliner’ fungsi tata kelola menjadi jauh ke depan
Kalijaga Pascasarjana jurnal dengan baik universitas riset serta memiliki
2) Kualitas UIN Sunan untuk dapat berbasis pada kemampuan
pengelolaan Kalijaga dengan memenuhi standar pubikasi ilmiah merencanakan
Jurnal ‘Kajian efektif dan efisien kualifikasi jurnal dan mempimpin
Islam 2) Terwujudnya terakreditasi pencapaian visi
Interdisipliner’ kualitas institusi yang
Pascasarjana pengelolaan dicita-citakan
UIN Sunan jurnal yang
Kalijaga profesional dan

74
Penguatan
Kontribusi
Output/Hasil Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi
Kegiatan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3) Upaya kredibel
akreditasi Jurnal 3) Terakreditasinya
‘Kajian Islam Jurnal ‘Kajian
Interdisipliner’ Islam
Pascasarjana Interdisipliner’
UIN Sunan Pascasarjana
Kalijaga pada UIN Sunan
ARJUNA Kalijaga secara
nasional

Bukti fisik:
1. Foto kegiatan
2. Terakreditasinya
Jurnal ‘Kajian
Islam
Interdisipliner’
Pascasarjana
UIN Sunan
KalijagaYogyakar
ta secara
nasional
5 Kegiatan 5 1. Menganalisis 1) Kesimpulan tata PELAYANAN Mampu Melalui
Evaluasi tata kelola jurnal kelola jurnal PUBLIK memperkuat posisi penerapan nilai-
kegiatan ‘Kajian Islam ‘Kajian Islam KOMITMEN MUTU Pascasarjana nilai dasar ASN
Interdisipliner’ Interdisipliner’ MANAJEMEN ASN sebagai centre of dalam kegiatan
Pascasarjana Pascasarjana Dengan diadakanya excellence ini, akan mampu
UIN Sunan UIN Sunan kegiatan aktualisasi pengkajian Islam meningkatkan

75
Penguatan
Kontribusi
Output/Hasil Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi
Kegiatan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Kalijaga Kalijaga terkait dengan tata berkelas sesuai nilai kreatif,
Yogyakarta Yogyakarta kelola Jurnal ‘Kajian dengan misi inovatif, terarah,
2. Menghimpun 2) Daftar kritik dan Islam Interdisipliner’ Pascasarjana UIN tanpa pamrih,
kritik dan saran saran yang Pascasarjana UIN Snan Kalijaga dan terlibat aktif
sebagai upaya kontruktif demi Sunan Yogyakarta sebagai ASN
evaluatif dari perbaikan KalijagaYogyakarta tenaga pendidik
kegiatan kegiatan mengantarkan pada yang bertugas di
aktualisasi aktualisasi upaya bertanggung Pascasarjana
3. Konsultasi 3) Laporan jawab, profesional, UIN Sunan
laporan aktivasi aktualisasi jujur disiplin, dan Kalijaga
tata kelola dan cermat akuntabel Yogyakarta
‘Kajian Islam dalam
Interdisipliner’ menganalisis
Pascasarjana hasil evalusi akhir
UIN Sunan
Kalijaga
Yogyakarta
kepada Direktur
Pascasarjana
UIN Sunan
Kalijaga
Yogyakarta

76
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi

Nama : Dr. Ita Rodiah, M.Hum


Instansi : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Tempat Aktualisasi Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

September 2019
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
No Kegiatan Bukti Kegiatan
2 3 4 5 6 7 8 9 10 111213 14 15 1 1 1 1 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
6 7 8 9
Kegiatan 1
Pembentukan TIM
Jurnal ‘Kajian Islam (Foto/Video/ dokumen)
1 Interdisipliner’
Pascasarjana UIN
Sunan Kalijaga
Yogyakarta (ultimate
guide to journal’s
team building)
Kegiatan 2
2 Pelatihan Tim (Foto/Video/ dokumen)
Pengelola Jurnal
‘Kajian Islam
Interdisipliner’
Pascasarjana UIN
Sunan Kalijaga
Yogyakarta (ultimate
guide to journal’s
team building)

77
Kegiatan 3
3 Publikasi Jurnal (Foto/Video/ dokumen)
‘Kajian Islam
Interdisipliner’
Pascasarjana UIN
Sunan Kalijaga
Kegiatan 4
Tata kelola Jurnal (Foto/Video/ dokumen)
4 ‘Kajian Islam
Interdisipliner’
Pascasarjana UIN
Sunan Kalijaga

Kegiatan 5 (Foto/Video/ dokumen)


5 Evaluasi kegiatan

78
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Dalam pelaksanaan 5 kegiatan aktualisasi dan habituasi ANEKA,
terdapat kemungkinan kegiatan-kegiatan tersebut mengalami kendala
sehingga rancangan kegiatan ini tidak dapat direalisasikan secara optimal
atau tidak tercapainya aktualisasinya. Oleh karena itu, perlu disampaikan
kendala-kendala yang mungkin terjadi, langkah-langkah antisipasi
menghadapi kendala tersebut dan perlu dicari secara cermat strategi untuk
menghadapi kendala tersebut. Kendala, resiko, dan solusi tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut ini.

Antisipasi dan
Kendala yang Strategi
No Kegiatan
Mungkin Terjadi Menghadapi
Kendala
1 2 3 4
1. 1 Kegiatan 1 Mengingat Melakukan upaya
Pembentukan TIM Jurnal mobilitas yang komunikatif dengan
‘Kajian Islam Interdisipliner’ sangat tinggi, Direktur
Pascasarjana UIN Sunan sangat Pascasarjana UIN
Kalijaga Yogyakarta dimungkinkan Sunan Kalijaga
(ultimate guide to journal’s Direktur Yogyakarta melaui
team building) Pascasarjana UIN penyesuaian
Sunan Kalijaga jadwal pertemuan
Yogyakarta melalui sekertaris
memiliki jadwal pribadi sehingga
yang unpredictable sangat
dimungkinkan
untuk melakukan
pertemuan diluar
jam kantor
2. Kegiatan 2 Sulitnya mengatur Melakukan
Pelatihan Tim Pengelola schedule pelatihan komunikasi aktif
Jurnal ‘Kajian Islam tim pengelola jurnal dan intensif untuk
Interdisipliner’ karena beban melakukan
Pascasarjana UIN Sunan tugas yang arrangement
Kalijaga Yogyakarta terkadang melebihi dengan tim
(ultimate guide to journal’s batas kadar pengelola jurnal
team building) (double burden)
3. Kegiatan 3 Rendahnya Melakukan upaya
Publikasi Jurnal ‘Kajian kuantitas tulisan publikasi melalui
Islam Interdisipliner’ yang masuk ke media sosial dan
Pascasarjana UIN Sunan jurnal Jurnal ‘Kajian memanfaatkan
Kalijaga Islam kolega dan rekan
Interdisipliner’ untuk memberikan
Pascasarjana UIN kontribusi terhadap
Sunan Kalijaga publikasi pada

79
Yogyakarta Jurnal ‘Kajian Islam
Interdisipliner’
Pascasarjana UIN
Sunan Kalijaga
Yogyakarta
4. Kegiatan 4 Kesulitan dalam Berupaya
Tata kelola Jurnal ‘Kajian melakukan membentuk
Islam Interdisipliner’ pengelolaan jika struktur organisasi
Pascasarjana UIN Sunan dibebankan hanya agar tata kelola
Kalijaga pada individual dapat berjalan
atau personal dengan baik
5. Kegiatan 5 Kegiatan tidak Melakukan
Evaluasi kegiatan selesai tepat waktu koordinasi dengan
pihak terkait agar
bisa diselesaikan
tepat waktu

80
BAB V

PENUTUP

Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan bagian dari Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang memiliki peranan penting dalam menentukan keberhasilan
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Indonesia saat ini. Dalam
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, terdapat 3 fungsi ASN yaitu
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu
bangsa. Terdapat beberapa nilai-nilai dasar yang harus dikuasai ASN. Nilai-nilai
dasar tersebut diantaranya akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen
mutu dan anti korupsi. Kelima nilai-nilai dasar tersebut harus dimiliki oleh ASN
yang profesional.
Dosen memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah pendidikan.
Dalam upaya peningkatan manajemen ASN di universitas khususnya Upaya
Aktivasi Tata Kelola Keberlanjutan dan Kesinambungan (Continuity and
Consistency) Publikasi Jurnal Ilmiah Secara Berkala Baik Jurnal yang Berbasis
Fisik (Cetak) dan yang Berbasis Elektronik (e-Journal) Pada Jurnal ‘Kajian Islam
Interdisipliner’ Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dosen
menerapkan nilai-nilai dasar ASN yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) yang
diimplementasikan pada 5 rancangan kegiatan aktualisasi, yang dalam
penerapannya diharapkan dapat Meningkatkan aktivasi tata kelola jurnal
tersebut.
Rancangan aktualisasi ini dibuat sebagai salah satu perwujudan nyata
nilai-nilai dasar ASN dalam menjalankan tugas yang diperoleh oleh penulis
selama mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan II.
Begitu juga dalam menjalankan aktualisasi dan habituasi, selain mendasari
pelaksanaan tugas pokok, nilai-nilai dasar ini juga senatiasa diaktualisasikan
oleh penulis dalam rangka mendukung visi misi dan tujuan Pascasarjana UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta.

81
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga AdministrasI Negara. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II dan Golongan III: Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela
Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga AdministrasI Negara. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II dan Golongan III: Analisis Isu Kontemporer. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga AdministrasI Negara. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II dan Golongan III: Kesiapsiagaan Bela Negara. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga AdministrasI Negara. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II dan Golongan III: Akuntabilitas. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga AdministrasI Negara. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II dan Golongan III: Nasionalisme. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga AdministrasI Negara. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II dan Golongan III: Etika Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga AdministrasI Negara. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II dan Golongan III: Komitmen Mutu. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga AdministrasI Negara. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II dan Golongan III: Anti Korupsi. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga AdministrasI Negara. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II dan Golongan III: Manajemen ASN. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga AdministrasI Negara. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II dan Golongan III: Pelayanan Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga AdministrasI Negara. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II dan Golongan III: Whole of Government. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.

82
Lembaga AdministrasI Negara. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II dan Golongan III: Habituasi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2011 tentang Terbitan Berkala Ilmiah
Surat Edaran Dirjen Dikti No.2050/E/T/2011 tentang Kebijakan Unggah Karya Ilmiah
dan Jurnal
Surat Edaran Dirjen Dikti No.212/E/T/2012 tentang Panduan Pengelolaan Jurnal
Terbitan Berkala Ilmiah Elektronik

83
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Dr. Ita Rodiah, M.Hum

Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 02 Februari 1984

Status : Belum Menikah

Pendidikan : S1 Bahasa dan Sastra Arab, UIN Syarif


Hidayatullah Jakarta

S2 Ilmu Susastra, Universitas Indonesia

S3 Bahasa dan Sastra Arab, SPS UIN


Syarif Hidayatullah Jakarta

NIP : 198402022019032009

Jabatan : Dosen Bahasa dan Sastra Arab

Satuan Kerja : Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga


Yogyakarta

Alamat Unit Kerja : Jl. Marsda Adisucipto Yogyakarta

No. Hp : 082111127235

Email : ita.rodiah@uin-suka.ac.id

ita.pgn@gmail.com

84

Anda mungkin juga menyukai