Anda di halaman 1dari 84

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI DAN PERAN KEDUDUKAN


APARATUR SIPIL NEGARA

OPTIMALISASI PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN


KEBUGARAN JASMANI PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR
NEGERI RAWAJAYA 08 KECAMATAN BANTARSARI KABUPATEN
CILACAP

DISUSUN OLEH :

Nama : Sigit Eko Wibowo,S.Pd.


NIP : 19920517 201902 1 003
Gol/Angkatan : III / CCLXXIII
NIS : 391
Jabatan : Guru Penjasorkes Ahli Pertama
Unit Kerja : SDN Rawajaya 08 Kec. Bantarsari
Coach : Yuni Indarti, S.Sos, MM.
Mentor : Zaenudin, S.Pd.

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN CCLXXIII
PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2019

i
HALAMAN PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

Judul : Optimalisasi Peran Guru Dalam Meningkatkan


Kebugaran Jasmani Peserta Didik Kelas V Sekolah
Dasar Negeri Rawajaya 08 Kecamatan Bantarsari
Kabupaten Cilacap

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada:


Hari : Jumat
Tanggal : 25 Oktober 2019
Tempat : Cilacap

Cilacap, 25 Oktober 2019


Peserta Pelatihan Dasar CPNS

SIGIT EKO WIBOWO, S.Pd.


NIP.199205172019021003

Menyetujui,

Coach, Mentor,

Yuni Indarti, S.Sos, MM Zaenudin, S.Pd.


NIP. 197906202009012003 NIP. 196407161985081002

ii
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

Judul : Optimalisasi Peran Guru Dalam Meningkatkan


Kebugaran Jasmani Peserta Didik Kelas V Sekolah
Dasar Negeri Rawajaya 08 Kecamatan Bantarsari
Kabupaten Cilacap

Dinyatakan disahkan untuk diseminarkan pada:


Hari : Jumat
Tanggal : 25 Oktober 2019
Tempat : Cilacap

Cilacap, 25 Oktober 2019


Peserta Pelatihan Dasar CPNS

SIGIT EKO WIBOWO, S.Pd


NIP.199205172019021003

Mengesahkan,

Coach, Mentor,

Yuni Indarti, S.Sos, MM Zaenudin, S.Pd


NIP. 197906202009012003 NIP. 196407161985081002

Narasumber,

Endah Widiyarti K, S.Sos, M.Si


NIP. 197612041999032005

PRAKATA

iii
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan rancangan
aktualisasi sebagai implementasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara
(ASN) ini tepat pada waktunya.
Rancangan aktualisasi ini disusun dalam rangka memenuhi salah
satu syarat menyelesaikan Latihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan
273 Tahun 2019 Pemerintah Kabupaten Cilacap. Dengan adanya
rancangan aktualisasi ini diharapkan ASN dapat menerapkan nilai-nilai
dasar ASN di tempat kerja, yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
Penulisan rancangan aktualisasi ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak H. Tato Suwarto Pamuji selaku Bupati Kabupaten Cilacap
yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti Latihan Dasar
CPNS Golongan III angkatan 273 Tahun 2019;
2. Bapak Drs. Muhamad Arief Irwanto selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Tengah :
3. Ibu Endah Widiarti K, S.Sos, M.Si, selaku narasumber dalam
penulisan laporan aktualisasi melalui habituasi pelatihan dasar CPNS
golongan III Gelombang VII angkatan 273;
4. Ibu Yuni Indarti, S.Sos, MM. selaku Coach dalam penuliasn laporan
aktualisasi dan habituasi
5. Bapak Zaenudin, S.Pd. selaku Mentor dalam penulisan laporan
aktualisasi dan habituasi;
6. Bapak dan Ibu Widyaiswara yang telah memberikan ilmu tentang
implementasi nilai-nilai dasar ASN;
7. Para Pamong yang telah membimbing kami tentang kedisiplinan;
8. Semua pihak yang telah membantu proses tersusunnya laporan ini;

iv
Penulis menyadari bahwa penyusunan rancangan aktualisasi ini
masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan. Semoga
rancangan ini dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan
aktualisasi dan habituasi, serta memberikan manfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.

Cilacap, 25 Oktober 2019

Sigit Eko Wibowo, S.Pd.

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................... iii
PRAKATA.......................................................................................... iv
DAFTAR ISI....................................................................................... vi
DAFTAR TABEL................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR............................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Rumusan masalah dan Identifikasi Isu................................... 3
1. Identifikasi Isu................................................................. 3
2. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan............................. 7
3. Rumusan Masalah......................................................... 8
C. Tujuan..................................................................................... 9
D. Manfaat................................................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI................................................................ 11
A. Sikap dan Perilaku Bela Negara............................................ 11
B. Nilai-Nilai Dasar PNS............................................................. 12
1. Akuntabilitas................................................................... 12
2. Nasionalisme.................................................................. 15
3. Etika Publik..................................................................... 19
4. Komitmen Mutu.............................................................. 20
5. Anti Korupsi.................................................................... 22
C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI............................... 25
1. Manajemen ASN............................................................ 27
2. Whole of Government.................................................... 27
3. Pelayan Publik................................................................ 28
D. Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan............................................................................... 29
1. Pembelajaran.................................................................... 29

vi
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan............... 31
3. Materi kebugaran Jasmani................................................ 33

BAB III TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA.................... 34


A. Profil Organisasi..................................................................... 34
1. Dasar Hukum Pebentukan Organisasi............................ 34
2. Visi, Misi, Nilai dan Tujuan Organisasi............................ 37
3. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi............................ 39
4. Deskripsi SDM, Sarpras dan Sumber Daya Lain............ 39
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat................................................ 42
C. Role Model.............................................................................. 44
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI........................... 46
A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan
Dengan Nilai ANEKA dan Peran Kedudukan ASN................ 46
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi............................................... 67
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala........................ 69
BAB V PENUTUP.............................................................................. 71
A. Simpulan .................................................................................. 71
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 73
DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................. 75

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Identifikasi Isu..................................................................... 3


Tabel 1.2. Analisis Metode APKL........................................................ 4
Tabel 1.3. Parameter Indikator USG................................................... 5
Tabel 1.4. Parameter Analisis USG.................................................... 6
Tabel 1.5. Indikator USG..................................................................... 6
Tabel 1.6. Dampak Isu Tidak Terselesaikan ...................................... 7
Tabel 3.1. Data Peserta didik Menurut Rombel ................................. 36
Tabel 3.2. Data Peserta didik menurut Jenis Kelamin........................ 37
Tabel 4.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi........................................ 47
Tabel 4.2. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi........................................ 47
Tabel 4.3. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala ………........ 69

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi ........................................................ 41


Gambar 3.2. Role Model .................................................................... 44

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah. Pegawai ASN menurut UU Nomor 5 tahun 2014
memiliki fungsi melaksanakan kebijakan publik yang di buat oleh
pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional
dan berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.

Untuk mewujudkan ASN yang profesional, bersih dan melayani,


perlu diselengarakan Pendidikan Latihan Dasar seperti yang telah
diatur dalam PERLAN Nomor 12 tahun 2018 tentang pelatihan dasar
CPNS, bahwa untuk menghasilkan ASN yang professional ASN harus
mengikuti pelatihan dasar (LATSAR) CPNS. Pelatihan dasar tersebut
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan
secara terintegritas. Pelaksanaan LATSAR CPNS akan memberikan
pembekalan tentang nilai-nilai dasar ASN yang sekarang ini disebut
dengan ANEKA, yakni akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi. Disamping itu harus mampu menjadi
agen perubahan sesuai fungsi ASN yaitu sebagai Pelaksana
Kebijakan Publik, Pelayan Publik, dan Perekat dan Pemersatu
Bangsa.
Penulis merupakan seorang guru mata pelajaran PJOK di SD
Negeri Rawajaya 08 Kecamatan Bantarsari. Berdasarkan pengamatan
penulis selama tujuh bulan diperoleh isu-isu yang terjadi antara lain:
(1) kurang optimalnya pelatihan baris-berbaris peserta didik di SD
Negeri Rawajaya 08. Dibuktikan dari observasi pada saat upacara
bendera, peserta upacara masih belum tertib dalam baris berbaris (2)
kurang optimalnya penataan ruang kelas yang berpengaruh terhadap
motivasi belajar siswa di SD Negeri Rawajaya 08. Dibuktikan dari

1
observasi pada saat pembelajaran siswa kurang bersemangat. (3)
Kurang optimalnya peran guru dalam upaya meningkatkan kebugaran
jasmani siswa kelas V SD Negeri Rawajaya 08 Kec. Bantarsari,
terlihat ketika siswa kelas V SD Negeri Rawajaya 08 mudah sekali
mengalami kelelahan ketika mengikuti kegiatan pembelajaran
olahraga karena peserta didik tidak terbiasa bergerak dengan aktif,
ketika pelajaran olahraga berlangsung siswa hanya duduk-duduk saja
tanpa melakukan kegiatan pembelajaran olahraga yang terarah hal
tersebut terjadi karena sejak SD Negeri Rawajaya 08 berdiri Belum
pernah ada guru PJOK yang ditugaskan di SD tersebut. Dari
kurangnya tingkat kebugaran peserta didik itu juga dapat
mengakibatkan peserta didik mudah sekali terserang penyakit yang
secara langsung akan mengganggu proses pembelajaran peserta
didik. Selain itu rendahnya kebugaran peserta didik karena tidak
adanya guru PJOK juga terlihat pada pencapaian hasil popda SD
Negeri Rawajaya 08 yang bisa dikatakan kurang memuaskan karena
dalam 4 tahun terahir belum pernah mengirimkan atletnya sampai
tingkat kecamatan. (4) Kurangnya ketersediaan buku bacaan dan alat
pembelajaran PJOK di SD Negeri Rawajaya 08. (5) kurang optimalnya
kemampuan IT guru di SD Negeri Rawajaya 08. Guru kurang
memanfaatkan fasilitas IT yang tersedia di SD Negeri Rawajaya 08
Kec. Bantarsari.
Beberapa permasalahan yang ada di SD Negeri Rawajaya 08
Kec. Bantarsari tersebut mengusik pikiran penulis selaku CPNS untuk
melakukan tindakan – tindakan aktualisasi. Kegiatan aktualisasi
tersebut diharapkan dapat mengubah keadaan ke arah lebih baik
yang mampu bermuara pada meningkatnya mutu pendidikan di SD
Negeri Rawajaya 08 Kecamatan Bantarsari Kabupaten Cilacap.
Berdasarkan permasalahan yang ada, penulis menyeleksi
dengan dua metode, yaitu Metode APKL dan Metode USG.
Selanjutnya, penulis mendapatkan isu yang menjadi isu utama, yaitu
kurang optimalnya peran guru dalam upaya meningkatkan kebugaran

2
jasmani peserta didik kelas V SD Negeri Rawajaya 08. Isu tersebut
memenuhi tingkat urgency, seriousness, dan growth yang paling
tinggi, sehingga penulis memutuskan untuk mengangkatnya sebagai
bahan aktualisasi dan habituasi di SD Negeri Rawajaya 08
Kecamatan Bantarsari Kabupaten Cilacap.

B. Identifikasi Isu, Dampak, Rumusan Masalah


1. Identifikasi Isu
Berdasarkan uraian latar belakang di atas. Isu atau masalah
ditemukan dari adanya kesenjangan antara kondisi nyata yang terjadi
di SD Negeri Rawajaya 08 dengan kondisi yang diharapkan.
Beberapa isu berikut penulis temukan terkait dengan manajemen
ASN, Whole of Government, dan Pelayanan Publik.
Tabel 1. 1 Identifikasi Isu
Sumber Kondisi yang
No Identifikasi Isu Kondisi Saat Ini
Isu Diharapkan
Kurang optimalnya Pelayanan Kurangnya Guru meningkatnya
pelatihan baris berbaris publik kemampuan peserta kemampuan
1.
pada peserta didik di didik dalam baris peserta didik dalam
SD Negeri Rawajaya 08 berbaris baris berbaris
Kurang optimalnya Pelayanan Masih Belum Optimalnya
penataan ruang kelas Publik optimalnya penataan penataan ruang
yang berpengaruh ruang kelas yang kelas yang
2. terhadap motivasi berpengaruh berpengaruh
belajar peserta didik di terhadap motivasi terhadap motivasi
SD Negeri Rawajaya 08 belajar peserta didik belajar peserta
didik
Kurang optimalnya Pelayanan Guru kurang Guru dapat
peran guru dalam Publik menerapkan membimbing dan
upaya meningkatkan pembelajaran gerak mengarahkan
3. kebugaran jasmani dalam materi peserta dididk
siswa kelas V SD kebugaran jasmani. untuk aktif bergerak
Negeri Rawajaya 08 dalam materi
kebugaran jasmani
Kurangnya WOG Masih belum Tersedianya buku
ketersediaan buku tersedianya buku bacaan dan alat
4. bacaan dan alat bacaan dan alat pembelajaran
pembelajaran PJOK SD pembelajaran PJOK PJOK
Negeri Rawajaya 08
5. Kurang optimalnya Manajemen Masih belum Meningkatnya
pemanfaatan IT guru ASN optimalnya pemanfaatan IT

3
yang berpengaruh pemanfaatan IT oleh oleh guru yang
terhadap prestasi guru yang berpengaruh
belajar peserta didik di berpengaruh terhadap prestasi
SD Negeri Rawajaya terhadap prestasi belajar peserta
08 belajar peserta didik didik
Dari uraian isu di atas, kemudian ditetapkan berdasarkan
pendekatan APKL, yaitu aktual, problematik, kekhalayakan, dan
layak/kelayakan. Kemudian, setelah diperoleh hasil dari APKL,
maka dipilih isu yang menjadi prioritas utama yang akan
diidentifikasi.
Table 1.2
Analisis APKL
Kriteria
No Identifikasi Isu Keterangan
A P K L
Kurang optimalnya pelatihan baris Tidak
1 berbaris pada peserta didik di SD + - + + Memenuhi
Negeri Rawajaya 08 Syarat
Kurang optimalnya penataan
ruang kelas yang berpengaruh Memenuhi
2 + + + +
terhadap motivasi belajar peserta Syarat
didik di SD Negeri Rawajaya 08
Kurang optimalnya peran guru
dalam upaya meningkatkan + Memenuhi
3 + + +
kebugaran jasmani siswa kelas V Syarat
SD Negeri Rawajaya 08
Kurangnya ketersediaan buku Tidak
4 bacaan dan alat pembelajaran + + + - Memenuhi
PJOK SD Negeri Rawajaya 08 Syarat
Kurang optimalnya pemanfaatan
IT guru yang berpengaruh Memenuhi
5 + + + +
terhadap prestasi belajar peserta Syarat
didik di SD Negeri Rawajaya 08
Keterangan:
(+) : memenuhi, (-) = tidak memenuhi

Berdasarkan metode APKL dari tabel di atas diperoleh 3 (tiga) isu


utama yang terpilih, yaitu kurang optimalnya penataan ruang
kelas yang berpengaruh terhadap motivasi belajar peserta didik di
SD Negeri Rawajaya 08, Kurang optimalnya peran guru dalam
upaya meningkatkan kebugaran jasmani siswa kelas V SD Negeri

4
Rawajaya 08, kurang optimalnya pemanfaatan IT guru yang
berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik di SD Negeri
Rawajaya 08.

Beberapa isu tersebut kemudian dianalisis lagi dengan


menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth)
dengan rentang penilaian 1-5. Urgency yaitu seberapa mendesak
suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
Seriousness yaitu seberapa serius suatu isu harus dibahas yang
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan. Growth didefinisikan
sebagai seberapa besar memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani dengan segera.Tabel indikator analisis USG dapat
dilihat pada tabel 1.3 dan parameter analisis USG dapat dilihat
pada tabel 1.4 berikut:

Tabel 1.3
Parameter Indikator USG
No Komponen Keterangan
1 2 3
1 Urgency Seberapa mendesak isu tersebut dibahas
dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta
seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan isu
2 Seriousness Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas
dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan
penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang
ditimbulkan masalah-masalah lain kalau
masalah penyebab isu tidak dipecahkan (bisa
mengakibatkan masalah lain)
3 Growth Seberapa kemungkinan isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah
penyebab isu akan semakin memburuk jika
dibiarkan.

5
Tabel 1.4.
Parameter Analisis USG

PARAMETER
Skor
Urgency Seriousness Growth
1 2 3 4
1 Isu tidak mendesak Isu tidak begitu serius Isu lamban
untuk segera untuk di bahas karena berkembang
diselesaikan tidak berdampak ke hal
yang lain
2 Isu kurang Isu kurang serius untuk Isu kurang
mendesak untuk segera dibahas karena cepat
segera diselesaikan tidak kurang berdampak berkembang
ke hal yang lain
3 Isu cukup mendesak Isu cukup serius untuk Isu cukup
untuk segera segera dibahas karena cepat
diselesaikan akan berdampak ke hal berkembang,
yang lain segera dicegah
4 Isu mendesak untuk Isu serius untuk segera Isu cepat
segera diselesaikan dibahas karena akan berkembang
berdampak ke hal yang untuk segera
lain dicegah
5 Isu sangat Isu sangat serius untuk Isu sangat

6
PARAMETER
Skor
Urgency Seriousness Growth
1 2 3 4
mendesak untuk segera dibahas karena cepat
segera diselesaikan akan berdampak ke hal berkembang
yang lain untuk segera
dicegah

Tabel 1.5
Indikator USG
No Isu U S G Jumlah Prioritas
Kurang optimalnya penataan
ruang kelas yang berpengaruh
1 terhadap motivasi belajar 3 3 3 9 3
peserta didik di SD Negeri
Rawajaya 08
Kurang optimalnya peran guru
dalam upaya meningkatkan
2 5 4 4 13 1
kebugaran jasmani siswa kelas
V SD Negeri Rawajaya 08
Kurang optimalnya
pemanfaatan IT oleh guru
3 yang berpengaruh terhadap 5 4 3 12 2
prestasi belajar peserta didik di
SD Negeri Rawajaya 08
Keterangan: berdasarkan Skala Likert: 1 – 5
1 = sangat kecil, 2 = kecil, 3 = sedang, 4 = besar, 5 = sangat besar.

Dari analisis USG yang telah dilakukan, isu “Kurang optimalnya


pembelajaran PJOK materi kebugaran jasmani di SD Negeri
Rawajaya 08” mendapat prioritas pertama untuk diselesaikan dengan
perolehan skor 13.

2. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan


Dampak dari isu terpilih yang telah dianalisis menggunakan metode
USG jika tidak diselesaikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

7
Tabel 1.6 Dampak Isu Tidak Terselesaikan
Sumber Identifikasi Isu Dampak
No.
Isu
1. Pelayanan Kurang optimalnya Pembelajaran PJOK
Publik peran guru dalam merupakan pembelajaran
upaya yang identik dengan
meningkatkan aktifitas fisik.
kebugaran jasmani Pembelajaran PJOK
siswa kelas V SD diharapkan mampu
Negeri Rawajaya membuat peserta didik
08 aktif bergerak mengikuti
semua proses
pembelajaran yang
disajikan oleh guru,
sehingga kebugaran
peserta didik akan baik.
Melihat hal tersebut maka
seorang pendidik harus
menyajikan pembelajaran
yang menarik sehingga
akan mendorong peserta
didik tertarik untuk
mengikuti proses
pembelajarannya.
Terutama pada materi
kebugaran jasmani yang
menuntut peserta didik
untuk selalu aktif bergerak.
Karena apabila peserta
didik tidak aktif bergerak
dimungkinkan kebugaran
jasmani peserta didik akan
kurang baik.
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)

Dari table 1.6 menunjukkan validasi isu dengan penggunaan


analisis USG. Dari analisa didapatkan core issue “Kurang optimalnya
peran guru dalam upaya meningkatkan kebugaran jasmani siswa kelas V
SD Negeri Rawajaya 08”.

3. Rumusan masalah
Berdasarkan penjabaran identifikasi isu dan penetapan isu di

8
atas, rumusan masalah dalam rancangan aktualisasi ini adalah:
1. Bagaimana guru dapat meningkatkan kebugaran jasmani kelas V
di SD Negeri Rawajaya 08?
2. Bagaimana cara mengaktualisaikan dan menginternalisasikan
mata pelatihan Manajemen ASN,Pelayanan Publik, Whole of
Government (WoG) dan nilai-nilai dasar ASN (Nilai ANEKA) yang
mendasari kegiatan baik secara langsung maupun tidak
langsung?
3. Bagaimana keterkaitan antara visi, misi, nilai organisasi, dari isu
yang diangkat?

C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada perancangan aktulisasi ini
adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana cara guru dapat meningkatkan
kebugaran jasmani kelas V di SD Negeri Rawajaya 08.
2. Mampu mengaktualisasikan dan menginternalisasikan mata
pelatihan Manajemen ASN, Pelayanan Publik, Whole of
Government (WoG) dan Nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) yang
mendasari kegiatan baik secara langsung maupun tidak langsung.
3. Mampu mengetahui keterkaitan antara visi, misi, dan nilai
organisasi dengan hasil kegiatan dari isu yang diangkat.

D. Manfaat

Penulis berharap semoga rancangan aktualisasi ini bisa


bermanfaat dalam upaya optimalisasi peningkatan minat dan
semangat peserta didik kelas V di SD Negeri Rawajaya 08
Kecamatan Bantarasari dalam mengikuti pembelajaran PJOK materi
kebugaran jasmani, diantaranya adalah:
1. Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
a. Mampu menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar PNS yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika

9
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi ketika melaksanakan
kegiatan optimalisasi peran guru dalam upaya meningkatkan
kebugaran jasmani di SD Negeri Rawajaya 08 Kecamatan
Bantarsari.
b. Menjadi tenaga pendidik yang mampu menjalankan fungsi
sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik dan perekat dan
pemersatu bangsa yang memiliki integritas dan profesional di
lingkungan SD Negeri Rawajaya 08 Kecamatan Bantarsari
Kabupaten Cilacap.

2. Bagi SD Negeri Rawajaya 08 Kecamatan Bantarsari


a. Rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat meningkatkan
efektifitas, efesiensi, inovasi, serta mutu pelayanan
pendidikan di SD Negeri Rawajaya 08 Kecamatan Bantarsari
melaui kegiatan optimalisasi peran guru dalam upaya
meningkatkan kebugaran jasmani.
b. Membantu meningkatkan kerja sama antara sekolah dan
masyarakat Desa Rawajaya dalam mengembangkan
kemampuan anak.
3. Bagi Peserta Didik SD Negeri Rawajaya 08 Kecamatan Bantarsari
a. Mendapatkan pelayanan pendidikan dari guru agar minat dan
semangat peserta didik semakin bersemangat ketika
mengikuti proses pembelajaran kebugaran jasmani yang
melelahkan.
b. Meningkatnya kebugaran jasmani peserta didik di SD Negeri
Rawajaya 08 Kecamatan Bantarsari
4. Bagi orang tua/ wali murid dan masyarakat SD Negeri Rawajaya
08 Kecamatan Bantarsari
Rancangan aktualisasi ini diharapkan mampu memberi
gambaran tentang pentingnya optimalisasi pembelajaran yang
aktif, sehingga kebugaran peserta didik semakin baik.

10
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Sikap dan Perilaku Bela Negara


Bela Negara merupakan sebuah semangat berani berkorban
demi tanah air, baik harta bahkan nyawa sekalipun berani
dikorbankan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menurut Kaelan dam Achmad Zubaidi bela negara adalah tekad,
sikap, dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu
dan berkelanjutan yang dilandasi oleh kecintaan terhadap tanah air
serta kesadaran hidup berbangsa dan bernegara dengan didasarkan
pada pancasila dan UUD 1945.
Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk membela
negara sesuai dengan pasal 27 ayat 3 UUD 1945 yaitu setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara.
Pasal tersebut memiliki 2 makna yaitu:
a. Setiap warga negara memiliki hak sekaligus kewajiban dalam
menentukan kebijakan-kebijakan tentang pembelaan negara
melalui lembaga-lembaga perwakilan sebagaimana diamanatkan
oleh UUD 1945.

11
b. Setiap warga negara harus turut serta dalam setiap usaha
pembelaan negara, sesuai dengan kemampuan dan profesi
masing-masing.
Fakta menunjukkan semangat dan sikap bela negara tidak
hanya dilakukan melalui peperangan yang menghasilkan
kemerdekaan saja, tetapi dapat ditunjukkan dengan menampilkan
perilaku-perilaku dan sikap yang sesuai dengan kerangka ideologis
dan konstitusional bangsa Indonesia.
Wujud dari bela negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap
warga negara untuk berkorban demi mempertahankan: kemerdekaan
dan kedaulatan negara, kesatuan dan persatuan bangsa, keutuhan
wilayah dan yuridis nasional dan nilai-nliai pancasila dan UUD 1945.
Upaya bela negara selain sebagai kewajiban dasar manusia, juga
merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan
dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban.
Pembelaan negara bukan semata-mata tugas TNI, tetapi juga
segenap warga negara termasuk tugas kita sebagai Pegawai ASN,
untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan cinta terhadap
bangsanya sendiri yakni NKRI.
Dalam Undang-undang No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara, komponen pertahanan negara ada tiga yaitu: TNI, Komponen
cadangan, dan yang ketiga adalah komponen pendukung. Dimana
komponen pendukung itu terdiri dari sumber daya manusia (SDM),
sumber daya buatan dan sarana prasarana nasional.
Dalam pembelajaran wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela
negara terdapat beberapa nilai bela negara seperti: cinta tanah air,
kesadaran berbangsa dan bernegara, pancasila, rela berkorban, dan
memiliki kemampuan bela negara. Kita sebagai pegawai ASN harus
bisa menjadi agen perubahan untuk menuju Indonesia yang lebih
makmur.

B. Nilai-nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil

12
Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai dasar
sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam
menjalankan profesi. Nilai dasar tersebut antara lain Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi, yang
diakronimkan menjadi ANEKA. Kelima nilai dasar tersebut berperan
penting dalam menuntun ASN menjadi pelayan masyarakat yang
profesional untuk membantu mencapai tujuan berbangsa dan
bernegara. Nilai-nilai dasar tersebut yaitu:

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah Kewajiban untuk memberikan
pertanggung jawaban atau untuk menjawab dan menerangkan
kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif
suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau
berkewenangan untuk meminta keterangan atau
pertanggungjawaban.
Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban
yang harus dicapai.Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab
yang menjadi amanahnya.Dengan demikian kepercayaan
masyarakat (public trust) kepada birokrasi akan semakin menguat
karena aparaturnya mampu berperan sebagai kontrol demokrasi,
mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan serta
meningkatkan efisiensi dan efektivitas.

a. Indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus


diperhatikan, yaitu :
1) Kepemimpinan: Lingkungan yang akuntabel tercipta dari
atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan
yang penting dalam menciptakan lingkungannya.

13
2) Transparansi: Keterbukaan atas semua tindakan dan
kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok/instansi.
3) Integritas: konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan.
4) Tanggung Jawab: kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak
di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5) Keadilan: kondisi kebenaran ideal secara moral
mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau
orang.
6) Kepercayaan: Rasa keadilan akan membawa pada
sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan
melahirkan akuntabilitas.
7) Keseimbangan: Untuk mencapai akuntabilitas dalam
lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara
akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas.
8) Kejelasan: Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab
harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang
menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
9) Konsistensi: adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
b. Jenis-jenis Akuntabilitas
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu:
1) Akuntabilitas vertikal (vertical accountability),
akuntabilitas yang pertanggungjawaban atas
pengelolaan dananya kepada otoritas yang lebih tinggi.

14
2) Akuntabilitas horizontal (horizontal accountability),
akuntabilitas yang pertanggungjawabannya kepada
masyarakat luas.
c. Tingkatan Akuntabilitas
Tingkatan akuntabilitas terdiri dari lima (5) tingkatan yaitu :
1) Akuntabilitas Personal
2) Akuntabilitas Individu
3) Akuntabilitas Kelompok
4) Akuntabilitas Organisasi
5) Akuntabilitas Stakeholder
d. Aspek Akuntabilitas
Terdapat beberapa aspek dalam akuntabilitas, antara lain :
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (accountability
is a relationship)
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (accountability is
results oriented)
3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
(accountability requires reporting)
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (accountability
is meaningless without consequences)
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (accountability
improves performance)
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham atau ajaran untuk mencintai
bangsa dan negara sendiri; sifat nasional; kesadaran
keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau
aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan
mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan
bangsa itu; semangat kebangsaan (Kamus Besar Bahasa
Indonesia).
Nasionalisme merupakan sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri dan pandangan tentang rasa cinta terhadap

15
bangsa dan negara.Dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap
PNS memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik,
bangsa, dan negara.Nasionalisme merupakan pandangan atau
paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah
airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.PNS dapat
mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila
agar memiliki karakter yang kuat dengan nasionalisme dan
wawasan kebangsaannya.

Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang


harus diperhatikan, yaitu :
a. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayaan yang berbedabeda terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat
beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi
manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain

16
b. Sila Kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradap
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa.
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan
kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan
suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa
selira.
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap
orang lain.
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari
seluruh umat manusia.
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain.
c. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai
kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara
dan bangsa apabila diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air Indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

17
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar
Bhinneka Tunggal Ika.
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan
bangsa.
d. Sila Keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap
manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan
kewajiban yang sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama.
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh
semangat kekeluargaan.
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah.
6) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima
dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama
di atas kepentingan pribadi dan golongan.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai
dengan hati nurani yang luhur.
9) Keputusan yang diambil harus dapat
dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang
dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
e. Sila Kelima: Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia

18
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat
berdiri sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang
bersifat pemerasan terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan
atau merugikan kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat
bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta
keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas, guna
menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-
cara pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-
hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya
dilakukan sesuai nila-nilai yang dianut
a. Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik yakni:
1) Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
2) Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai
bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebijakan
publik dan alat evaluasi.

19
3) Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan
tindakan faktual.
b. Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik yaitu:
1) Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
2) Dimensi Modalitas
3) Dimensi Tindakan Integritas Publik
c. Indikator nilai-nilai dasar etika publik, yaitu:
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara
Pancasila.
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar
Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945.
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya
kepada publik.
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun.
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga

20
mutu kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan
pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil,
dipersepsikan oleh individu terhadap produk/ jasa berupa ukran
baik/ buruk.Bidang apapun yang menjadi tanggungjawab pegawai
negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat
memberi kepuasan kepada stakeholder.
a. Nilai-nilai Komitmen Mutu:
1) Efektivitas: dapat diartikan dengan berhasil guna, dapat
mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan
efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang
telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun
mutu hasil kerja. Efektivitas organisasi tidak hanya diukur
dari performans untuk mencapai target (rencana) mutu,
kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya,
melainkan juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya
kebutuhan pelanggan.
2) Efisiensi: dapat dihitung sebagai jumlah sumberdaya yang
digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Tingkat
efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga,
dan pikiran dalam melaksanakan kegiatan. Efisiensi
organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan baku,
uang dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan
jumlah keluaran tertentu.
3) Inovasi: dapat muncul karena ada dorongan dari dalam
(internal) untuk melakukan perubahan, atau bisa juga
karena ada desakan kebutuhan dari pihak eksternal
misalnya permintaan pasar. Inovasi dalam layanan publik
harus mencerminkan hasil pemikiran baru yang
konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu
untuk membangun karakter dan mindset baru sebagai
aparatur penyelenggara pemerintahan, yang diwujudkan
dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang

21
berbeda dengan sebelumnya, bukan sekedar
menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
4) Orientasi mutu: mutu merupakan salah satu standar yang
menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu
menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan
keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
Orientasi mutu berkomitmen untuk senantiasa melakukan
pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas
pelayanan sehingga pelanggan menjadi puas dalam
pelayanan.

b. Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan dalam


mengevaluasi kualitas pelayanan, yaitu:
1) Tangibles (bukti langsung), yaitu : meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi;
2) Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam
memberikan pelayanan dengan segera dan memuaskan
serta sesuai dengan yang telah dijanjikan;
3) Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk
memberikan pelayanan dengan tanggap;
4) Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan,
kesopanan, dan sifat dapat dipercaya;
5) Empathy, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus
terhadap kebutuhan pelanggan.
Tanggung jawab mutu ada pada setiap level organisasi.Pada
level puncak (corporate level) bertanggung jawab atas mutu
layanan institusi secara keseluruhan untuk membangun citra
kelembagaan dan keunggulan bersaing. Pada level strategic
business unit level tanggung jawab mutu berkaitan dengan
penetapan diversifikasi mutu pada setiap unit kerja sesuai

22
dengan target masing-masing. Pada level fungsional
bertanggung jawab atas mutu hasil setiap layanan yang
diberikan di unit-unit pendukung. Sedangkan pada level unit
dasar tanggung jawab mutu berkaitan dengan aktivitas/
rencana aksi yang dilaksanakan di masing-masing unit kerja.
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin “corruption” (Fockema
Andrea: 1951) atau “corruptus” (Webster Student Dictionary:
1960). Selanjutnya dikatakan bahwa “corruption” berasal dari kata
“corrumpere”, suatu bahasa latin yang lebih tua. Dari bahasa latin
tersebut kemudian dikenal istilah “coruption, corrupt” (Inggris),
“corruption” (Perancis) dan “corruptive/korruptie” (Belanda).
Korupsi secara harafiah adalah kebusukan, keburukan, kebejatan,
ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari
kesucian.
Korupsi sering disebut dengan kejahatan luar biasa karena
dampaknya dapat menyebabkan kerusakan yang luar biasa baik
dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan
yang lebih luas. Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam
kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara
jangka panjang. Korupsi menurut UU No. 20 Tahun 2001
didefinisikan sebagai tindakan melawan hukum dengan maksud
memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi yang berakibat
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. menurut
UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7 kelompok tindak
pidana korupsi yang terdiri dari: (1) kerugian keuangan negara, (2)
suap-menyuap, (3) pemerasan, (4) perbuatan curang, (5)
penggelapan dalam jabatan, (6) benturan kepentingan dalam
pengadaan, dan (7) gratifikasi. Semua jenis tersebut merupakan
delik-delik yang diadopsi dari KUHP (pasal 1 ayat 1 sub c UU
no.3/71)
a. Nilai-Nilai Anti Korupsi

23
Adapun Nilai-nilai dasar anti korupsi adalah meliputi:
1) Kejujuran
Jujur dapat didefinisikan sebagai lurus hati, tidak
berbohong, dan tidak curang. Jujur adalah salah satu sifat
yang sangat penting dalam kehidupan pegawai, tanpa
sifat jujur pegawai tidak akan dipercaya dalam kehidupan
sosialnya.
2) Kepedulian
Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan
menghiraukan. Nilai kepedulian sangat penting bagi
seorang pegawai dalam kehidupan di tempat kerja dan di
masyarakat.
3) Kemandirian
Kondisi mandiri dapat diartikan sebagai proses
mendewasakan diri yaitu dengan tidak bergantung pada
orang lain untuk mengerjakan tugas dan tanggung
jawabnya
4) Kedisiplinan
Disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan
5) Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah menerima segala sesuatu
perbuatan yang salah baik itu disengaja maupun tidak
disengaja. Tanggung jawab tersebut berupa perwujudan
dan kesadaran akan kewajiban menerima dan
menyelesaikan semua masalah yang telah dilakukan.
6) Kerja Keras
Bekerja keras didasari dengan adanya kemauan, dimana
kemauan menimbulkan asosiasi dengan ketekadan,
ketekunan, daya tahan, tujuan jelas, daya kerja, pendirian,
pengendalian diri, keberanian, ketabahan, keteguhan,
tenaga, kekuatan dan pantang mundur.
7) Sederhana

24
Gaya hidup sederhana dibiasakan untuk tidak hidup
boros, hidup sesuai dengan kemampuannya dan dapat
memenuhi semua kebutuhannya. Prinsip hidup sederhara
merupakan parameter penting dalam menjalin hubungan
antara sesama karena prinsip ini akan mengatasi
permasalahan kesenjangan sosial, iri, dengki, tamak,
egosi dan juga menghindari dari keinginan yang
berlebihan.
8) Keberanian
Nilai keberanian dapat dikembangkan dan diwujudkan
dalam bentuk berani mengatakan dan membela
kebenaran, berani mengakui kesalahan, berani
bertanggungjawab dan lain sebagainya.
9) Keadilan
Adil berarti adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak
memihak.
C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
Kedudukan ASN dalam NKRI yaitu:
1. Pegawai ASN berkedudukan sebagai Aparatur Negara.
2. Pegawai ASN melaksanakan Kebijakan yg ditetapkan oleh
Pimpinan Instansi Pemerintah serta harus bebas dr pengaruh &
Intervensi semua Golongan & Parpol.
3. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai
politik.
4. Kedudukan ASN berada di Pusat, Daerah dan Luar Negeri,
namun demikian Pegawai ASN merupakan satu kesatuan.
Bagian Ketiga Peran Pasal 12 Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara,
pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas pemerintahan dan penyelenggaraan pembangunan tugas
umum nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik
yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik

25
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Setiap kegiatan yang dilakukan PNS
pasti terdapat konsekuensi baik berupa penghargaan maupun
sanksi,semestinya sebagai PNS kita tidak boleh melalaikan kewajiban
kita di kantor. Dengan adanya Peraturan Pemerintah nomor 53 tahun
2010 tentang Disiplin PNS dalam pasal 3 dijelaskan tentang kewajiban
selaku PNS sebagai berikut:
1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan Pemerintah;
2. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS
dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;
4. Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat
PNS;
5. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri,
seseorang, dan/atau golongan;
6. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut
perintah harus dirahasiakan;
7. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk
kepentingan negara;
8. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila
mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan
negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan,
dan materiil;
9. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
10. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
11. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara
dengan sebaik-baiknya;
12. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
13. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
14. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengembangkan karier; dan

26
15. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.Untuk itu ASN
harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut.Harus mengutamakan
pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.

1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan
nepotisme.Manajemen ASN meliputi Manajemen PNS dan
Manajemen PPPK.PNS diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki suatu jabatan pemerintahan dan
memilili nomor induk pegawai nasional.Sementara itu, PPPK
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian berdasarkan
perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah
untuk jangka waktu tertentu.
Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit.
Manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan;
pengadaan; pangkat dan jabatan; pengembangan karier; pola
karier; promosi; mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan
tunjangan; penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun
dan jaminan hari tua; dan perlindungan (LAN, Manajemen Aparatur
Sipil Negara, 2014).
2. Whole of Government (WoG)
Whole of Goverment (WoG) merupakan suatu pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang

27
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program, dan pelayanan
publik.Oleh karena itu WoG dikenal sebagai pendekatan
interagency, yaitu pendekatan dengan menunjuk sejumlah
kelembagaan yang terkait urusan-urusan yang relevan (Suwarno &
Sejati, 2016).
WoG dipandang sebagai metode suatu instansi pelayanan
publik bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan
bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu
tertentu (Shergold & lain-lain, 2004).
Alasan penerapan WoG dalam sistem aparatur sipil Indonesia
adalah:
a. Adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam
mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan
pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan lebih
baik, selain itu perkembangan teknologi informasi, situasi dan
dinamika kebijakan yang lebih kompleks juga mendorong
pentingnya WoG.
b. Faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan
kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi
antar sektor dalam pembangunan.
c. Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta
bentuk latar belakang lainnya mendorong adanya potensi
disintegrtasi bangsa.
3. Pelayanan Publik
LAN (1998), mengartikan pelayanan publik sebagai segala
bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi
Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan /atau jasa, baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat. Dalam UU No. 25 tahun 2009
tentang Pelayanan Publik, Pelayanan Publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan

28
pelayanan sesuai dengan Peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
Pelayanan Publik.
Barang/jasa publik adalah barang/jasa yang memiliki rivalry
(rivalitas) dan excludability (ekskludabilitas) yang rendah.
Barang/jasa publik yang murni yang memiliki ciri-ciri: tidak dapat
diproduksi oleh sektor swasta karena adanya free rider problem,
non-rivalry, dan non-excludable, serta cara mengkonsumsinya
dapat dilakukan secara kolektif. Perkembangan paradigma
pelayanan: Old Public Administration (OPA), New Public
Management (NPM) dan seterusnya menjadi New Public Service
(NPS).
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah: partisipatif, transparan,
responsif, non diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien,
aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan. Fundamen Pelayanan
Publik yaitu:
a. Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai
amanat konstitusi.
b. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak warga
negara.
c. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk
mencapai hal-hal strategis untuk memajukan bangsa di masa
yang akan datang.
d. Pelayanan publik tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan warga negara tetapi juga untuk proteksi.

D. Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan


Pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan yang
dibahas di bawah ini berupa pengertian pembelajaran, pengertian
pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan, dan pengertian

29
pembelajaran pendidikan jasmani adaptif. Adapun penjelasannya
sebagai berikut:
1. Pembelajaran
Pembelajaran berasal dari kata dasar belajar. Belajar
menurut Gagne dalam buku Ratna Wilis Dahar (2011: 2) adalah
suatu proses organisasi maupun individu berubah perilakunya
sebagai akibat dari pengalaman. Belajar membutuhkan waktu,
belajar dari pengalaman sendiri lebih lama tersimpan dalam
memori otak manusia dibandingkan hanya belajar dari cerita
pengalaman orang lain. Pengalaman dalam kehidupan sehari-
hari dapat disebut juga dalam suatu proses belajar yang nyata.
Pengalaman mencoba sesuatu yang gagal akan membuat
manusia terus mencoba sampai menemukan keberhasilan. Maka
dari itu, ketika seseorang mengalami kegagalan dalam proses
belajar sudah seharusnya seseorang itu mencoba dan terus
mencoba agar mendapatkan keberhasilan dalam belajar.
Misalnya, peserta didik gagal dalam melempar bola ke sasaran,
maka peserta didik tersebut tidak boleh putus asa tetapi harus
mencobanya melempar kembali sampai peserta didik berhasil
melempar ke sasaran dengan tepat.
Memperkuat pendapat di atas, dilihat dari teori-teori belajar
menurut Thorndike dalam buku Hergenhahn dan Olson (2008:
65) menjelaskan tentang interaksi stimulus dan respons dalam
hukum latihan. Apabila stimulus yang diberikan berimbas pada
peningkatan kualitas ikatannya dengan respons, maka saat
stimulus berikutnya diberikan, akan ada peningkatan pula pada
probabilitas terjadinya respons tersebut. Dengan kata lain, dalam
belajar gerak, jika suatu gerakan dilakukan secara berkelanjutan
atau berulang-ulang dalam situasi yang sama, maka gerakan
tersebut dapat menjadi suatu gerakan otomatisasi. Dengan
adanya gerak otomatisasi akan ada peningkatan kualitas
gerakan dan hasil belajar peserta didik. Thorndike dalam buku

30
Ratna Wilis Dahar (2011: 19) kembali menjelaskan pada hukum
pengaruh atau efek, bahwa suatu tindakan yang diikuti oleh
suatu perubahan yang memuaskan dalam lingkungan, kemudian
tindakan itu diulangi dalam situasi yang mirip, maka akan terjadi
peningkatan.
Apapun komponen instingtual yang memungkinkan bagi
manusia, namun sangat jelas bahwa pembelajaran adalah
komponen yang paling utama (Boeree, 2009: 39). Pembelajaran
merupakan salah satu penuntun kehidupan manusia.
Pembelajaran membuat peserta didik mengerti perbedaan antara
hal yang baik dan hal yang buruk, hal yang seharusnya
dilakukan dan hal yang tidak seharusnya dilakukan.
Pembelajaran mengubah pola pikir manusia dari yang tidak bisa
menjadi bisa, dari yang tidak mengerti menjadi mengerti. Maka
dari itu, pembelajaran penting untuk dipelajari manusia.
Elly Sari Melinda (2013: 61) menyebutkan bahwa
pembelajaran adalah kegiatan pokok dalam proses pendidikan
untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan di sekolah
yaitu untuk mencapai aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
Pembelajaran di sekolah yang direncanakan oleh guru harus
mencapai tujuan pendidikan agar proses belajar mengajar di
sekolah dikatakan berhasil. Guru membina, membimbing, dan
melatih peserta didik agar peserta didik dapat mengembangkan
potensi yang ada dalam dirinya untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Berdasarkan pendapat di atas, peneliti menyimpulkan
bahwa pembelajaran merupakan proses dalam pendidikan untuk
mencapai tujuan pembelajaran pada saat itu. Pembelajaran
mengajarkan manusia berpikir dalam melakukan sesuatu.
Pembelajaran di sekolah dibimbing dan dibina oleh seorang
guru. Guru diharapkan dapat menyajikan pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan. Jika pembelajaran yang diajarkan

31
guru itu menarik dan menyenangkan maka peserta didik dapat
mengikuti pembelajaran tersebut dengan baik dan tidak
membosankan.
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan
pendidikan yang memadukan hubungan erat antara gerak tubuh
manusia dan ranah pendidikan lainnya, yakni hubungan antara
perkembangan tubuh fisik manusia dengan perkembangan jiwa
dan pikirannya (Fakih Gunawan, 2014: 916). Hal ini sejalan
dengan pendapat Dian Budiana (2014: 123) bahwa tujuan
pendidikan jasmani secara umum ialah mengembangkan segala
aspek dalam diri manusia, meliputi aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor melalui pergerakan fisik yang terrencana dan
dikehendaki dengan metodologi yang sistematis untuk
mengembangkan kualitas manusia secara keseluruhan. Dengan
kata lain, pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan adalah
proses pendidikan yang mengedepankan aktivitas jasmani untuk
mencapai tujuan pendidikan.
Sementara, Mitsuo Otsuka, Satoshi Otomo, Tadao Isaka,
Toshiyuki Kurihara, dan Chihiro Akutsu (2015: 147)
menyebutkan bahwa salah satu tujuan pendidikan jasmani
adalah menyuguhkan peluang kepada peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan motoriknya. Sehingga, pendidikan
jasmani, olahraga, dan kesehatan di sekolah bertujuan agar
membuat badan menjadi sehat dan bugar serta perkembangan
dalam hal pola hidup sehat. Tujuan pendidikan jasmani,
olahraga, dan kesehatan tersebut tidak mudah untuk dicapai,
diperlukan kerja keras seorang guru pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan dalam mengajar.
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan
bagian penting dari pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan
jasmani, olahraga, dan kesehatan bertujuan untuk

32
mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak,
keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalaran,
stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan
pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani.
Peneliti menyimpulkan bahwa pendidikan jasmani,
olahraga, dan kesehatan adalah pembelajaran yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat secara langsung
dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani
untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam aspek afektif, aspek
kognitif, dan aspek psikomotor. Dengan kerja keras seorang guru
pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan maka tujuan
pendidikan akan mudah dicapai.
3. Materi Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani merupakan salah satu materi ajar
yang harus disampaikan pada peserta didik. kebugaran jasmani
lebih identik dengan aktifitas fisik yang dimiliki oleh seseorang.
Kebugaran jasmani meliputi daya tahan (daya tahan
kardiovaskuler, daya tahan otot), kekuatan otot, kecepatan,
power, kelincahan, kelenturan, keseimbangan, koordinasi.
Karena materi kebugaran jasmani mengharuskan fisik bergerak,
maka apabila dalam penyampaian materinya hanya monoton
dan langsung ke materi pengajaran akan membuat peserta didik
akan cepat bosan dan lelah mengikuti pembelajaran. melihat hal
tersebut maka dalam pembelajaran PJOK materi kebugaran
jasmani seorang guru harus mampu menyajikan materi ajar yang
menyenangkan agar peserta didik tertarik untuk mengikutinya
dan senang dalam melaksanakannya. Dengan pembelajaran
yang menyenangkan, diharapkan tujuan dari pembelajaran bisa
tercapai secara optimal.

33
BAB III
TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA

A. Profil Organisai
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi
Sekolah Dasar Negeri dalam pelaksanaan tugas pokok dan
fungsinya, berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Dasar hukum pelaksanaan tugas berupa Undang-Undang,
Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan dan
Keputusan Menteri, serta dapat pula berupa Surat Edaran Direktur
Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah maupun kebijakan
lainnya. Berikut dasar hukum pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Sekolah Dasar Negeri antara lain:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945
b. Undang-undang No. 20 tahun 2003; tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
c. Peraturan Pemerintah No.28 Tahun 1990 tentang Pendidikan
Dasar
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
e. Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi
Akademik dan KompetensiGuru

34
f. Permendiknas No. 22, 23, dan 24 Tahun 2006 tentang SI dan
SKL
g. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
h. Permendiknas No.19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan
i. Permendiknas No.20 Tahun 2007 tentang Standar Sarana
dan Prasarana
j. Permendiknas No.69 Tahun 2009 tentang Standar
Pembiayaan

Dilihat dari dasar hukum yang mengatur pelaksanaan tugas


dan bekerjanya Sekolah Dasar Negeri seperti yang disebutkan
diatas, maka sebagaimana tercantum dalam Undang-undang No.
20 tahun 2003; tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa peserta
didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
Menurut pasal 3 Undang-undang No. 20 tahun 2003, yaitu:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sedangkan menurut Pasal 17 Undang-undang No. 20 tahun
2003,yaitu:
1. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang
melandasi jenjang pendidikan menengah.
2. Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah
Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs),
atau bentuk lain yang sederajat.

35
3. Ketentuan mengenai pendidikan dasar sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah.
SD Negeri Rawajaya 08 merupakan salah satu sekolah negeri
yang berada di Korwil Kecamatan Bantarsari, Kabupaten Cilacap.
SD Negeri Rawajaya 08 terletak di Desa Rawajaya Kecamatan
Cilacap Kabupaten Cilacap. Untuk dapat mengetahui letak
keberadaan/gambaran umum layanan pendidikan dasar, akan
diuraikan dalam Profil singkat sebagai berikut :

Nama Sekolah : SD Negeri Rawajaya 08


NPSN : 20300109
Alamat : Desa Rawajaya RT 02/ RW 07
Kecamatan : Bantarsari
Kabupaten : Cilacap
Kode Pos : 53258
Email Sekolah : sdnrawajaya_08@yahoo.co.id
Luas Tanah : 2117 m²
Jumlah Siswa : 149
Jumlah Guru :9
SD Negeri Rawajaya 08 berlokasi di Desa Rawajaya RT
02/RW 07 Kecamatan Bantarsari Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa
Tengah yang dibangun pada tahun 1985 di atas lahan seluas 2117
m2 dengan nama Sekolah Dasar Negeri Bantarsari 08.
Tahun pelajaran 2019/2020 ini SD Negeri Rawajaya 08
membina sebanyak 149 peserta didik. SD Negeri Rawajaya 08 juga
memiliki tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sekolah yang
cukup, sebanyak 5 orang PNS dan 5 orang non PNS. SD Negeri
Rawajaya 08 memiliki sarana dan prasana yaitu memiliki  6  ruang
belajar, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 2 kamar WC/jamban
guru dan 3 WC/jamban peserta didik di dalam lingkungan sekolah.

36
Kinerja SD Negeri Rawajaya 08 dapat dilihat dari pencapaian
delapan standar pendidikan (SNP) dapat diuraikan sebagai berikut :
Tabel 3.1 : Data Peserta Didik Menurut Rombel
SD Negeri Rawajaya 08
NO JENIS KELAMIN
KELAS JUMLAH
. LAKI-LAKI PEREMPUAN
1. Kelas I 8 16 24
2. Kelas II 15 14 29
3. Kelas III 9 12 21
4. Kelas IV 14 9 23
6. Kelas V 12 17 29
7. Kelas VI 8 15 23
JUMLAH 65 84 149

Tabel 3.2: DATA Peserta Didik Menurut Jenis Kelamin


SD Negeri Rawajaya 08
DATA JUMLAH SISWA MENURUT
No Jenis JENIS KELAMIN
Kelas Jumlah
. kelamin
1 2 3 4 5 6

1. LAKI-LAKI 8 15 9 14 12 8 65

2. PEREMPUAN 16 14 12 9 17 15 84

JUMLAH 24 29 21 23 29 23 149

2. Visi, Misi, dan Tujuan Organisasi


a) Visi SD Negeri Rawajaya 08:
” Peningkatan Mutu Berdasarkan Iman Dan Taqwa Serta
Berbudi Pekerti Luhur”.
b) Misi SD Negeri Rawajaya 08 :
1. Kedisiplinan dalalm segala hal.
2. Aktivitas kurikuler,ekstrakurikuler, keagamaan dan sosial.
3. Keikutsertaan dalam berbagai macam lomba murid
berprestasi,mapel, popda seni,pramuka,dan kegiatan lain.

37
4. Meningkatkan mutu kelulusan dan perolehan nilai ujian
sekolah murni.
5. Minat dan kemauan untuk melanjutkan belajar di jenjang
pendidikan yang lebih tinggi
c) Tujuan SD Negeri Rawajaya 08 yaitu:
1. Unggul dalam kegiatan keagamaan dan kepedulian
sekolah
2. Unggul dalam perolehan nilai UAN.
3. Unggul dalam persaingan masuk ke jenjang SMP
Negeri/Unggulan.
4. Unggul dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi,
terutama bidang sains dan matematika.
5. Unggul dalam lomba olah raga, kesenian,TIK,dan
pramuka.
6. Unggul dalam kebersihan dan penghijauan sekolah.
d) Nilai-nilai Dasar Organisasi SDN Rawajaya 08, berdasarkan
Perbup no.75 tahun 2015 tentang nilai budaya kerja
“BERPRINSIP” :
1. Beriman
Menjalankan agama yang dianut sesuai tahap
perkembangan anak
2. Profesional
Menjalankan segala kegiatan dengan memiliki kemampuan
yang tinggi dan berpegang teguh pada nilai moral yang
mengarahkan serta mendasari perbuatan.
3. Inovasi
Menjadikan pribadi menciptakan sesuatu yang belum
pernah ada menjadi ada atau menciptakan sesuatu yang
sama sekali berbeda dan bernilai guna.
4. Semangat
Selalu memiliki energi untuk melakukan tindakan dengan
rasa tanggungjawab tinggi

38
5. Inspiratif
Senantiasa memberikan pengaruh berupa semangat dan
kekuatan untuk melakukan atau membuat sesuatu.
6. Peka
Menjadikan pribadi yang mudah merasa dengan fenomena
yang ada dilingkungan

39
3. Struktur Organisasi dan Job Diskripsi

KEPALA SEKOLAH KOMITE SEKOLAH

ZENUDIN, S.Pd. SAI’IN


NIP. 196407161985081002

GURU KELAS I GURU KELAS II GURU KELAS III GURU KELAS IV

NENENG SRI K, S.Pd. SLAMET, S.Pd. NUR SYAHID, S.Pd. ARIS KARNADI,S.Pd.
NIP. 196507151999032002 NIP. - NIP.. - NIP. 196411281986081002

GURU PJOK GURU KELAS V GURU KELAS VI GURU PAI

SIGIT EKO WIBOWO, S.Pd. ENDANG PURWATI, S.Pd. MUHAMAD ANDI H, S.Pd. MATROHAH LAILATUL C.
NIP. 199205172019021002 NIP. - NIP.199006212019021004 NIP. -

PENJAGA OPERATOR/TU

TURIMAN SLAMET, S.Pd.


NIP. - NIP. -

SISWA

41
a. Kepala Sekolah : merupakan salah satu bagian penting di suatu
sekolah. Tugas dan fungsi kepala sekolah yaitu : fungsi manajerial,
fungsi perencanaa, fungsi pengawasan, dan fungsi dukungan/sosial.
b. Guru Kelas : Guru kelas mempunyai tugas utama mendidik,
mengajar,membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik. Guru kelas juga bertugas untuk
membuat administrasi kelas.
c. Guru Mapel PAI : tugas Guru PAI yaitu mengajar dan mendidik
agama islam dengan membimbing, menuntun, memberi tauladan,
dan membantu mengantarkan anak didik ke arah kedewasaan
jasmani dan rohani.
d. Komite Sekolah : yaitu lembaga mandiri yang dibentuk dan berperan
dalam penigkatan mutu pelayanan dengan memberikan
pertimbangan, arahan, dan dukungan tenaga, sarana prasarana,
serta pengawasan pendidikan pada satuan pendidikan.

4. Deskripsi Sumber Daya Manusia dan Sarana Prasarana


SD Negeri Rawajaya 08 memiliki tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan sekolah yang cukup, sebanyak 5 orang PNS dan 5 orang non
PNS. SD Negeri Rawajaya 08 memiliki sarana dan prasana yaitu memiliki  6
ruang belajar, 1 ruang kepala sekolah,1 ruang guru, 2 kamar WC/jamban
guru dan 3 WC /jamban siswa, 1 ruang perpustakaan, 1 dapur dan 1 ruang
UKS di dalam lingkungan sekolah.

B. Tugas Jabatan Peserta Diklat


1. Tugas Aparatur Sipil Negara
Undang-Undang Aparatur Sipil Negara No. 5 Tahun 2014 Pasal 11
menjelaskan bahwa tugas ASN adalah:
a. melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;

42
b. memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
2. Jabatan Fungsional Guru
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (Permenegpan RB) No. 16 tahun 2009 menjelaskan
bahwa Jabatan fungsional guru adalah jabatan fungsional yang
mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk
melakukan kegiatan mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak
usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang diduduki
oleh Pegawai Negeri Sipil.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Kegiatan
pembelajaran adalah kegiatan Guru dalam menyusun rencana
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang bermutu, menilai dan
mengevaluasi hasil pembelajaran, menyusun dan melaksanakan program
perbaikan dan pengayaan terhadap peserta didik.

3. Tugas Pokok dan Fungsi Guru


Rincian kegiatan tugas jabatan guru dimuat pada Permenpan RB
pasal 13 ayat 1, yaitu:
1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
2. Menyusun silabus pembelajaran;
3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5. Menyusun alat ukur/ soal sesuai mata pelajaran;

43
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata
pelajaran di kelasnya;
7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
8. Melaksanakan pembelajaran/ perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
9. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi
tanggung jawabnya;
10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil
belajar tingkat sekolah dan nasional;
11. Membimbing guru pemula dalam program induksi;
12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran;
13. Melaksanakan pengembangan diri;
14. Melaksanakan publikasi ilmiah; dan
15. Membuat karya inovatif.

C. Role Model

ZAENUDIN, S.Pd.

Bekerja di Lembaga Pendidikan diperlukan sikap profesional yang


tinggi, dimana sikap tersebut dapat menunjang dan mewujudkan visi dan

44
misi lembaga atau unit kerja dimana kita berada. SD Negeri Rawajaya 08
Kecamatan Bantarsari terdapat tokoh yang menurut saya mempunyai
dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaan yaitu Bapak Zaenudin,S.Pd. selaku
Kepala Sekolah Dasar Negeri Rawajaya 08. Dedikasi tersebut bisa
ditunjukkan dari wibawa, jiwa kepemimpinan, kedisiplinan, etos kerja, sikap
dan perilaku kerja beliau. Perilaku kerja yang menurut saya perlu dicontoh
adalah kedisiplinan beliau ketika kerja di kantor dan loyalitas kepada SD
Negeri Rawajaya 08. Misalnya beliau dapat memimpin SD Negeri
Rawajaya 08 menjadi lebih produktif, mengarahkan pegawai untuk bekerja
keras dan kerja ikhlas.. Sikap tersebut telah dilakukan oleh beliau. Beliau
memberikan arahan untuk bekerja dengan penuh integritas, disiplin, bekerja
keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas, kita bisa mulai meniru sikap belau
mulai dari apa yang kita bisa, sedikit demi sedikit memperbaiki sikap kerja
kita sehingga kita menjadi seorang ASN atau Pelayan Publik yang
Profesionalitas

45
BAB IV
RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterikatan dengan Nilai


ANEKA dan Peran Kedudukan ASN
Rancangan kegiatan aktualisasi merupakan rencana operasional
pelaksanaan aktualisasi dan habituasi yang akan diterapkan oleh penulis
selama 30 hari kerja mulai 29 Oktober 2019 sampai 26 November 2019 di
SD Negeri Rawajaya 08. Rancangan kegiatan aktualisasi disajikan secara
rinci dalam tabel 4.1.berikut ini
:
Unit Kerja : SD Negeri Rawajaya 08 Kecamatan Bantarsari
Kabupaten Cilacap
Isu yang Diangkat : Optimalisasi Peran Guru Dalam Meningkatkan
Kebugaran Jasmani Peserta Didik Kelas V
Sekolah Dasar Negeri Rawajaya 08 Kecamatan
Bantarsari Kabupaten Cilacap.

Gagasan Pemecahan Isu : Gagasan kegiatan untuk menyelesaikan isu


terdiri atas 5 kegiatan
1. Melaksanakan Tes kebugaran jasmani awal
menggunakan instrument Tes Kebugaran
Jasmani Indonesia (TKJI)
2. Melaksanakan pembelajaran permainan
tradisional bentengan dan gobak sodor
3. Melaksanakan permainan skipping
4. Melaksanakan permainan tradisional gim-
giman

46
5. Melaksanakan tes kebugaran jasmani akhir
menggunakan instrumen Tes Kebugaran
Jasmani Indonesia (TKJI)

47
Tabel 4.1.
Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Keterkaitan kegiatan Kontribusi


Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan dengan nilai-nilai Dasar terhadap Visi Misi
Organisasi
ASN (ANEKA) Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melaksanakan Mendapatkan data awal Kegiatan tes awal Nilai santun,
tes awal tentang kebugaran kebugaran jasmani ketuhanan,
kebugaran jasmani peserta didik menggunakan kejelasan,musya
jasmani a. Konsultasi dengan a. Laporan hasil Saya Berkonsultasi dengan instrument TKJI warah,
menggunakan kepala sekolah konsultasi dengan kepala sekolah dengan memberikan komunikasi,
instrument Tes kepala sekolah (bukti : santun (Santun, Etika kontribusi terhadap efisiensi, mandiri,
Kebugaran Lembar persetujuan, Publik) misi keikutsertaan inovatif,
Jasmani Foto) dalam berbagai seimabng, mutu,
Indonesia Saya berkonsultasi dengan macam lomba akurat,
(TKJI) kepala sekolah dengan murid berprestasi, sederhana,
(SKP) mengucap salam terlebih maple, popda seni, transparan, adil
dahulu pramuka, dan menguatkan nilai
( Nasionalisme, Pancasila kegiatan lain untuk organisasi
sila ke-1) mewujudkan visi profesional
peningkatan mutu
Saya Berkonsultasi dengan berdasarkan iman
kepala sekolah secara jelas dan taqwa serta
dengan membawa draft TKJI berbudi pekerti
(Jelas, Akuntabilitas) luhur.

48
Keterkaitan kegiatan Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan dengan nilai-nilai Dasar terhadap Visi Misi
Organisasi
ASN (ANEKA) Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
b. Kordinasi dengan b. Laporan saran dan Saya berkordinasi dengan
teman sejawat bantuan dari teman teman sejawat dengan
tentang sejawat (bukti : foto, Musyawarah
pelaksanaan lembar saran ) (Nasionalisme, Pancasila
kegiatan sila ke-4)

Saya melaksanakan
kordinasi dengan teman
sejawat dengn menghargai
komunikasi dan kerjasama
(Kerjasama, Etika Publik)

Saya berkordinasi dengan


teman sejawat agar efisien
dalam pelaksanaan kegiatan
(Komitmen Mutu)
c. Mempersiapkan c. Tersedianya sarana Saya mempersiapkan
sarana dan dan prasarana tes sarana dan prasarana
prasarana tes (termasuk instrument dengan mandiri
penilaian) (bukti : draf (Anti korupsi)
penilain TKJI)
Saya mempersiapkan

49
Keterkaitan kegiatan Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan dengan nilai-nilai Dasar terhadap Visi Misi
Organisasi
ASN (ANEKA) Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
sarana dan prasarana
dengan Inovatif (inovatif,
Komitmen Mutu)

Saya mempersiapkan
sarana dan prasarana
dengan seimbang agar
dapat sesuai dengan jumlah
siswa (adil, Akuntabilitas)
d. Memutarkan d. Teredukasinya 29 Saya menyiapkan materi
video tentang peserta didik tentang video dengan mencari
cara melakukan cara pelaksanaan tes literatur sesuai standar
tes kebugaran kebugaran jasmani (Mutu, Komitmen Mutu)
jasmani (bukti : Video
pembelajaran)
Saya menayangkan video
pembelajaran demi
kejelasan dalam
pembelajaran (Kejelasan,
Akuntabilitas)

Saya menampilkan video

50
Keterkaitan kegiatan Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan dengan nilai-nilai Dasar terhadap Visi Misi
Organisasi
ASN (ANEKA) Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
pembelajaran dengan akurat
(Etika publik)
e. Melaksanakan e. Terlaksananya tes Saya melaksanakan tes
tes kebugaran kebugaran jasmani kebugaran diawali dengan
jasmani (bukti : foto) berdoa (Nasionalisme sila
ke-1)

Saya melaksanakan tes


kebugaran jasmani dengan
penuh tanggungjawab
(Tanggungjawab,
Akuntabilitas)

Saya melaksanakan tes


kebugaran jasmani dengan
peralatan sederhana
(Sederhana, Anti Korupsi)

Saya melaksanakan tes


kebugaran jasmani dengan
efisien, efektif (Efektif,
Komitmen mutu)

51
Keterkaitan kegiatan Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan dengan nilai-nilai Dasar terhadap Visi Misi
Organisasi
ASN (ANEKA) Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
f. Membuat laporan f. Laporan hasil tes awal Saya membuat laporan hasil
hasil tes awal kebugaran jasmani tes awal kebugaran jasmani
kebugaran (bukti :Foto, Laporan dengan transparan
jasmani hasil tes awal) (Transparan, Akuntabilitas)

Saya membuat laporan hasil


tes awal kebugaran jasmani
dengan adil (Adil, Anti
Korupsi)

Saya membuat laporan hasil


tes kebugaran jasmani
dengan efektif (Efektif,
Komitmen Mutu)

2. Melaksanakan Terlaksananya Kegiatan NIlai tnggung


pembelajaran pembelajaran permainan pembelajaran jawab, mandiri,
permainan tradisional bentengan permainan nasionalisme,
tradisional dan gobak sodor tradisional santun, efektif,
bentengan dan bentengan dan transparan,
a. Membuat RPP a. RPP permainan Saya membuat RPP dengan
gobak sodor gobak sodor akurat,
permainan tradisional bentengan rasa tanggungjawab
memberikan kebersamaan,
tradisional dan gobak sodor (Tanggungjawab,

52
Keterkaitan kegiatan Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan dengan nilai-nilai Dasar terhadap Visi Misi
Organisasi
ASN (ANEKA) Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
(SKP) bentengan dan (bukti : RPP) Akuntabilitas) kontribusi terhadap mutu, kejelasan,
gobak sodor misi aktivitas menguatkan nilai
Saya membuat RPP secara kurikuler, organisasi
mandiri (Mandiri, Anti ekstrakurikuler, profesional
korupsi) keagamaan, dan
sosial untuk
Saya membuat RPP dengan mewujudkan visi
bahasa Indonesia yang baik peningkatan mutu
dan benar (Nasionalisme, berdasarkan iman
Pancasila sila ke-3) dan taqwa serta
b. Konsultasi RPP b. Persetujuan RPP Saya konsultasi dengan berbudi pekerti
dengan kepala permainan tradisional kepala sekolah dengan luhur
sekolah bentengan dan gobak santun (Santun, Etika
sodor (bukti : lembar Publik)
persetujuan)
Saya konsultasi dengan
kepala sekolah dengan efektif
(Efektif, Komitmen Mutu)

Saya konsultasi dengan


kepala sekolah secara
transparan (Transparan,

53
Keterkaitan kegiatan Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan dengan nilai-nilai Dasar terhadap Visi Misi
Organisasi
ASN (ANEKA) Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Akuntabilitas)
c. Mempersiapkan c. Tersedianya sarana Saya mempersiapkan
sarana dan dan prasarana sarana dan prasarana yang
prasarana pembelajaran (bukti ; inovatif (Inovatif, Komitmen
pembelajaran Foto) Mutu)

Saya mempersiapkan
sarana dan prasarana
dengan sederhana
(sederhana, Anti Korupsi)

Saya mempersiapkan
sarana dan prasarana
dengan adil (Nasionalisme,
Pancasila sila ke-5)
d. Menjelaskan d. Teredukasinya Saya menjelaskan materi
materi kebugaran peserta didik tentang kebugaran jasmani dengan
jasmani melalui materi kebugaran jelas(Jelas, Akuntabilitas)
permainan melalui permainan
tradisional tradisional (bukti : Saya menjelaskan materi
Foto) kebugaran jasmani secara
Efisien (Efisien, Komitmen

54
Keterkaitan kegiatan Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan dengan nilai-nilai Dasar terhadap Visi Misi
Organisasi
ASN (ANEKA) Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Mutu)

Saya menjelaskan materi


dengan akurat (Akurat,
Etika Publik)
e. membagi peserta e. Terbentuk 4 kelompok Saya membagi peserta didik
didik menjadi 4 (bukti : foto) dengan adil (Adil,
kelompok Akuntabilitas)

Saya membagi peserta didik


tanpa memandang suku dan
ras (Nasionalisme,
Pancasila sila ke-5)

Saya membagi peserta didik


dengan tidak diskriminatif
(Nondiskriminatif, Etika
publik)

f. Mempraktikkan f. Terlaksananya kegiatan Saya memimpin


materi ajar pembelajaran (bukti : pembelajaran permainan
permainan Foto) tradisional (kepemimpinan,
tradisional

55
Keterkaitan kegiatan Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan dengan nilai-nilai Dasar terhadap Visi Misi
Organisasi
ASN (ANEKA) Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
bentengan dan Akuntabilitas)
gobak sodor
Saya memimpin
pembelajaran dengan
Bahasa Indonesia yang baik
dan benar (Nasionalisme,
pancasila sila ke-3)

Saya mempraktikan
pembelajaran dengan
inovasi (Inovasi, Komitmen
mutu)

g. Guru meminta g. peserta didik dapat Saya meminta peserta didik


peserta didik menjelaskan kembali untuk menjelaskan dengan
untuk materi yang sudah benar (Kepemimpinan,
menjelaskan diajarkan (Foto) Akuntabilitas)
kembali materi yg
sudah diajarkan Saya meminta peserta didik
untuk menjelaskan materi
demi menjaga mutu (Mutu,
Komitmen mutu)

56
Keterkaitan kegiatan Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan dengan nilai-nilai Dasar terhadap Visi Misi
Organisasi
ASN (ANEKA) Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

Saya mendorong siswa agar


mampu menjelaskan materi
kembali (Dorongan, Etika
publik)

h. Guru dibantu h. Peralatan kembali Saya bersama peserta didik


peserta didik tertata rapi digudang mengembalikan peralatan
mengembalikan (bukti : Foto) (Kebersamaan, Etika
peralatan Publik)
pembelajaran ke
gudang Saya memimpin peserta
didik mengembalikan
peralatan (Kepemimpinan,
Akuntabilitas)

Saya mengembalikan
peralatan dengan penuh
tanggungjawab
(Tanggungjawab, Anti
Korupsi)

3. Melaksanakan Terlaksanannya Kegiatan Nilai adil, standar

57
Keterkaitan kegiatan Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan dengan nilai-nilai Dasar terhadap Visi Misi
Organisasi
ASN (ANEKA) Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
permainan permainan skipping permainan skipping mutu, persatuan,
skipping dengan semangat memberikan ketuhanan,
berhadiah kontribusi terhadap kejelasan,
a. Menyiapkan a. Tersedianya sarana Saya menyiapkan sarana
(SKP) misi keikutsertaan efisiensi, jujur,
sarana dan dan prasarana dan prasarana dengan adil
dalam berbagai sportivitas,
prasarana kegiatan (bukti : Foto) (Adil, Anti Korupsi)
macam lomba kepedulian
bersama siswa Saya menyiapkan sarana
murid berprestasi, menguatkan nilai
dan prasarana dengan
mapel, popda seni, organisasi
peralatan yg sesuai standar
pramuka dan profesional
(Mutu, Komitmen mutu)
kegiatan lain untuk
Saya menyiapkan sarana
mewujudkan visi
dan prasarana bersama
peningkatan mutu
siswa (Nasionalisme,
berdasarkan iman
Pancasila sila ke-3)
dan taqwa serta
b. Memberikan b. Teredukasinya Saya memberikan berbudi pekerti
pengumuman peserta didik tentang pengumuman diawali luhur
tentang peraturan peraturan permainan dengan salam
permainan (bukti : Foto) (Nasionalisme, Pancasila
sila ke-1)
Saya memberikan
pengumuman dengan jelas
(Jelas, Akuntabilitas)

58
Keterkaitan kegiatan Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan dengan nilai-nilai Dasar terhadap Visi Misi
Organisasi
ASN (ANEKA) Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Saya memberikan
pengumuman dengan
Efisien (Efisien, Komitmen
mutu)

c. Melaksanakan c. Terlaksanya Saya melaksanakan


skipping permainan skipping permainan skipping dengan
berhadiah dengan semangat efisien (Efisien, Komitmen
(bukti : Foto, Daftar mutu)
peserta didik) Saya melaksanakan
kegiatan dengan adil (Adil,
Akuntabilitas)
Saya melaksanakan
kegiatan dengan kejujuran
(Jujur, Anti Korupsi)

d. Memberikan d. Peserta didik dengan Saya memberikan reward


reward kepada loncatan skipping dengan jujur (Jujur, Anti
peserta didik paling banyak Korupsi)
dengan jumlah mendapat Saya meberikan reward
loncatan reward(bukti : data dengan menjunjung tinggi
terbanyak perolehan hasil) sportivitas (Mutu, Komitmen
mutu)

59
Keterkaitan kegiatan Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan dengan nilai-nilai Dasar terhadap Visi Misi
Organisasi
ASN (ANEKA) Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Saya memberikan reward
dengan Kepedulian
(Kepedulian, Etika Publik)

4. Melaksanakan Terlaksananya Kegiatan Nilai


Pembelajaran pembelajaran permainan permainan tanggungjawab,
permainan tradisional Gim-giman
tradisional Gim- mandiri, jelas,
tradisional a. Membuat RPP a. RPP tentang Saya membuat RPP dengan
Gim-giman tentang pembelajaran rasa tanggungjawab giman memberikan efisien, akurat,
(SKP) pembelajaran permainanl tradisional (Tanggungjawab, kontribusi terhadap kepemimpinan,
permainan Gim-giman (bukti : Akuntabilitas)
misi aktivitas nasionalisme,
tradisional RPP) Saya membuat RPP secara
mandiri (Mandiri, Anti kurikuler, inovasi
korupsi) ekstrakurikuler, menguatkan nilai
Saya membuat RPP dengan keagamaan, dan organisasi
bahasa Indonesia yang baik
dan benar (Nasionalisme, sosia untuk profesional
Pancasila sila ke-3) mewujudkan visi

b. Menjelaskan b. Terbentuk pemahaman Saya menjelaskan materi peningkatan mutu


materi kebugaran peserta didik tentang kebugaran jasmani dengan berdasarkan iman
jasmani yang permainan tradisional jelas(Jelas, Akuntabilitas) dan taqwa serta
akan diajarkan Gim-giman (bukti : foto) Saya menjelaskan materi

60
Keterkaitan kegiatan Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan dengan nilai-nilai Dasar terhadap Visi Misi
Organisasi
ASN (ANEKA) Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
melalui permainan kebugaran jasmani secara berbudi pekerti
Gim-giman Efisien (Efisien, Komitmen luhur
Mutu)
Saya menjelaskan materi
dengan akurat (Akurat,
Etika Publik)
c. Guru membagi c. Terbentuk 4 kelompok Saya membagi peserta didik
peserta didik dengan adil (Adil,
menjadi 4 Akuntabilitas)
kelompok Saya membagi peserta didik
tanpa memandang suku dan
ras (Nasionalisme,
Pancasila sila ke-5)
Saya membagi peserta didik
dengan tidak diskriminatif
(nondiskriminatif, Etika
publik)

d. Guru d. Peserta didik Saya memimpin


membimbing melaksanakan pembelajaran permainan
peserta didik permaian dengan tradisional (kepemimpinan,
untuk semangat (bukti : foto) Akuntabilitas)
mempraktikan Saya memimpin

61
Keterkaitan kegiatan Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan dengan nilai-nilai Dasar terhadap Visi Misi
Organisasi
ASN (ANEKA) Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
materi ajar pembelajaran dengan
permainan Gim- Bahasa Indonesia yang baik
giman dan benar (Nasionalisme,
pancasila sila ke-3)
Saya mempraktikan
pembelajaran dengan
inovasi (Inovasi, Komitmen
mutu)

e. Guru meminta e. Peserta didik dapat Saya meminta peserta didik


peserta didik menjelaskan materi untuk menjelaskan dengan
untuk ajar dengan benar benar (Kepemimpinan,
menjelaskan (bukti :foto) Akuntabilitas)
kembali materi Saya meminta peserta didik
ajar yang sudah untuk menjelaskan materi
di sampaikan demi menjaga mutu (Mutu,
Komitmen mutu)
Saya mendorong siswa agar
mampu menjelaskan materi
kembali (dorongan, Etika
publik)

f. Guru dibantu f. Peralatan olahraga Saya bersama peserta didik

62
Keterkaitan kegiatan Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan dengan nilai-nilai Dasar terhadap Visi Misi
Organisasi
ASN (ANEKA) Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
peserta didik tertata rapi di gudang mengembalikan peralatan
untunk (bukti : foto) (Kebersamaan, Etika
mengembalikan Publik)
peralatan Saya memimpin peserta
pembelajaran ke didik mengembalikan
gudang peralatan (Kepemimpinan,
Akuntabilitas)
Saya mengembalikan
peralatan dengan penuh
tanggungjawab
(Taanggungjawab, Anti
Korupsi)

5. Melaksanakan Diperoleh data tentang Kegiatan tes Nilai santun,


tes kebugaran hasil tes kebugaran kebugaran jasmani ketuhanan, jelas,
jasmani akhir jasmani akhir peserta akhir memberikan transparan,
menggunakan didik kontribusi terhadap efisien, efektif,
instrument Tes misi keikutsertaan sederhana,
a. Konsultasi dengan a. Laporan persetujuan Saya Berkonsultasi dengan
Kebugaran dalam berbagai sportivitas
kepala sekolah dan masukan dari kepala sekolah dengan
jasmani macam lomba menguatkan nilai
kepala sekoalh (bukti : santun (Santun, Etika
Indonesia murid berprestasi, organisasi
buku notulen) Publik)
(TKJI) mapel, popda seni, Profesional
Saya berkonsultasi dengan

63
Keterkaitan kegiatan Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan dengan nilai-nilai Dasar terhadap Visi Misi
Organisasi
ASN (ANEKA) Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
(SKP) kepala sekolah dengan pramuka dan
mengucap salam terlebih kegiatan lain untuk
dahulu mewujudkan visi
( Nasionalisme, Pancasila peningkatan mutu
sila ke-1) berdasarkan iman
Saya Berkonsultasi dengan dan taqwa serta
kepala sekolah secara jelas berbudi pekerti
dengan membawa draft TKJI luhur
(Jelas, Akuntabilitas)

b. Kordinasi dengan b. Laporan kordinasi Saya berkordinasi dengan


teman sejawat dengan teman sejawat teman sejawat dengan
(bukti : lembar saran, Musyawarah
foto) (Nasionalisme, Pancasila
sila ke-4)
Saya melaksanakan
kordinasi dengan teman
sejawat dengn menghargai
komunikasi dan kerjasama
(Kerjasama, Etika Publik)
Saya berkordinasi dengan

64
Keterkaitan kegiatan Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan dengan nilai-nilai Dasar terhadap Visi Misi
Organisasi
ASN (ANEKA) Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
teman sejawat agar efisien
dalam pelaksanaan kegiatan
(Efisien, Komitmen Mutu)

c. Mempersiapakan C. Tersedianya sarana dan Saya mempersiapkan


sarana dan prasarana tes (bukti : sarana dan prasarana
prasarana tes foto) dengan mandiri
(Mandiri, Anti korupsi)
Saya mempersiapkan
sarana dan prasarana
dengan Inovatif (Inovatif,
Komitmen Mutu)
Saya mempersiapkan
sarana dan prasarana
dengan seimbang agar
dapat sesuai dengan jumlah
siswa (Seimbang,
Akuntabilitas)

d. Melaksanakan tes d. Terlaksananya tes Saya melaksanakan tes


kebugaran kebugaran jasmani kebugaran diawali dengan

65
Keterkaitan kegiatan Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan dengan nilai-nilai Dasar terhadap Visi Misi
Organisasi
ASN (ANEKA) Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
jasmani akhir akhir (bukti :laporan berdoa (Nasionalisme sila
dengan hasil kegiatan) ke-1)
instrument TKJI Saya melaksanakan tes
kebugaran jasmani dengan
penuh tanggungjawab
(Tanggungjawab,
Akuntabilitas)
Saya melaksanakan tes
kebugaran jasmani dengan
peralatan sederhana
(Sederhana, Anti Korupsi)
Saya melaksanakan tes
kebugaran jasmani dengan
efisien, efektif (Efektif,
Komitmen Mutu)

e. Membuat laporan e. Laporan data tentang Saya membuat laporan hasil


hasil tes hasil tes kebugaran tes akhir kebugaran jasmani
kebugaran jasmani akhir peserta dengan transparan
jasmani akhir didik (bukti :laporan (Transparan, Akuntabilitas)
hasil kegiatan) Saya membuat laporan hasil

66
Keterkaitan kegiatan Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan dengan nilai-nilai Dasar terhadap Visi Misi
Organisasi
ASN (ANEKA) Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
tes akhir kebugaran jasmani
dengan adil (Adil, Anti
Korupsi)
Saya membuat laporan hasil
tes kebugaran jasmani
dengan efektif (Efektif,
Komitmen Mutu)

f. Pemberian reward f. Peserta didik merasa Saya memberikan reward


kepada peserta didik bersemanagat untuk dengan jujur (Jujur, Anti
yang memiliki nilai melakukan kegiatan Korupsi)
kebugaran jasmani olahraga (bukti :foto) Saya meberikan reward
tinggi dengan menjunjung tinggi
sportivitas (Mutu, Komitmen
mutu)
Saya memberikan reward
dengan Kepedulian
(Kepedulian, Etika Publik)

67
Keterkaitan kegiatan Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan dengan nilai-nilai Dasar terhadap Visi Misi
Organisasi
ASN (ANEKA) Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi


Jadwal pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mengaktualisasikan nilai dasar profesi ASN “ANEKA” di
SD Negeri Rawajaya 08 Kecamatan Bantarsari Kabupaten Cilacap dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 4.2. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi di SD Negeri Rawajaya 08 Kecamatan Bantarsari Kabupaten Cilacap

Bulan/Minggu ke-
Bukti Kegiatan
No Kegiatan Aktualisasi Oktober November

3 4 5 1 2 3 4
1 Melaksanakan tes 1) Draft instrument TKJI
kebugaran jasmani awal 2) Presensi peserta didik
menggunakan instrument 3) Foto Konsultasi dan kordinasi

Tes Kebugaran Jasmani 4) Lembar persetujuan
Indonesia (TKJI) 5) Foto Kegiatan tes
6) Laporan hasil tes kebugaran jasmani awal
2 Melakukan pembelajaran √ √ √ 1) Draf dan peraturannya

68
Bulan/Minggu ke-
Bukti Kegiatan
No Kegiatan Aktualisasi Oktober November

3 4 5 1 2 3 4
permainan tradisional 2) Presensi peserta didik
Bentengan dan gobak 3) Foto Konsultasi dengan kepala sekolah
sodor 4) Lembar persetujuan
5) Foto Koordinasi dengan teman sejawat
6) Lembar masukan dari teman sejawat
7) Foto dan peraturan permainan
3 Melaksanakan permainan 1) Foto konsultasi dengan kepala sekolah
Skipping berhadiah √ √ √ 2) Lembar pencatatan hasil skipping
3) Foto kegiatan skipping
4 Melaksanakan permainan 1) Foto kegiatan pembelajaran
tradisional Gim-giman √ √ √

5 Melaksanakan tes 1) Draft instrument TKJI


kebugaran jasmani akhir 2) Presensi peserta didik
menggunakan instrument 3) Foto Konsultasi dan kordinasi

Tes Kebugaran Jasmani 4) Lembar persetujuan
Indonesia (TKJI) 5) Foto Kegiatan tes
6) Laporan hasil tes kebugaran jasmani awal

69
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Rancangan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN akan
dilaksanakan pada minggu ke 5 bulan Oktober 2019 sampai dengan
minggu keempat bulan November 2019 pada institusi tempat kerja.
Pelaksanaan rancangan kegiatan aktualisasi dimungkinkan terjadinya
kendala-kendala yang menghambat kegiatan yang telah direncanakan.
Oleh karena itu diperlukan antisipasi untuk menghadapi kendala-kendala
tersebut, sehingga dampak yang menghambat kegiatan dapat diminimalisir.
Antisipasi dalam menghadapi kendala-kendala selama aktualisasi dapat
dijelaskan lebih lanjut pada tabel di bawah ini:.
Tabel 4.3.
Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala

Antisipasi Strategi
No Kegiatan Kendala menghadapi menghadapi
kendala kendala
1. Melaksanakan Kurangnya Menumbuhkan Memeberikan
tes kebugaran semangat semangat dalam pemahaman
jasmani awal peserta didik melaksanakan tentang
menggunakan untuk kegiatan tes pentingnya
instrument mengikuti tes kebugaran kebugaran
Tes kebugaran jasmani jasmani
Kebugaran jasmani
Jasmani
Kebugaran
Indonesia
(TKJI)
2. Melaksanakan Kurangya Mengedukasi Mendemonstra
pembelajaran pengetahuan peserta didik sikan cara
permainan peserta didik tentang peraturan permainan
tradisional tentang permainan bentengan dan
bentengan peraturan bentengan dan gobak sodor
dan gobak permainan gobak sodor
sodor bentengan dan
gobak sodor
3. Melaksanakan Peserta didik Mengajarkan Mendemonstra
permainan belum kepada peserta sikan teknik
skipping mengetahui didik tentang bermain
teknik yang teknik yang benar skipping yang
benah untuk dalam bermain benar

70
Antisipasi Strategi
No Kegiatan Kendala menghadapi menghadapi
kendala kendala
bermain skipping
skipping

4. Melaksanakan Terbatasnya Melaksanakan Melaksanakan


Pembelajaran waktu dalam kegiatan tepat pembelajaran
permainan kegiatan waktu secara efektif
tradisional Pembelajaran dan efisien
Gim-giman

5. Melaksanakan Kurang Memotivasi Pemberian


tes kebugaran semangatnya peserta didik reward bagi
jasmani akhir peserta didik untuk semangat peserta didik
menggunakan untuk melaksanakan yang
instrument melaksanakan kegiatan memperoleh
Tes kegiatan tes nilai kebugaran
Kebugaran kebugaran jasmani tinggi
Jasmani jasmani
Indonesia
(TKJI)

71
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Kegiatan habituasi adalah kegiatan yang diawali dengan membuat
rancangan aktualisasi. Penyusunan aktualisasi didahului dengan
identifikasi isu. Isu-isu dianalisis kemuadian diangkat dan dianalisis
menggunakan perangkat analisis APKL dan USG untuk menemukan
corre isu. Berdasarkan isu-isu yang ada, penulis menyeleksi dengan
dua metode, yaitu Metode APKL dan Metode USG. Selanjutnya, penulis
mendapatkan isu yang menjadi isu utama, yakni Kurang Optimalnya
Peran Guru Dalam Meningkatkan Kebugaran Jasmani Peserta Didik
Kelas V Sekolah Dasar Negeri Rawajaya 08 Kecamatan Bantarsari
Kabupaten Cilacap. Isu tersebut untuk mewujudkan pembelajaran yang
aktif dan menarik demi mewujudkan manusia Indonesia yang sehat
secara jasmani dan rohani sehingga bisa melakukan kegiatan-kegiatan
bela negara dengan mengedepankan rasa nasionalisme. Isu tersebut
memenuhi tingkat urgency, seriousness, dan growth yang paling tinggi,
sehingga penulis memutuskan untuk mengangkatnya sebagai bahan
aktualisasi dan habituasi di SD Negeri Rawajaya 08 Kec. Bantarsari Kab.
Cilacap.
Penyelesaian atas isu tersebut menggunakan penerapan nilai-nilai dasar
ASN yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi, serta kedudukan ASN dalam NKRI seperti Whole of Goverment,
pelayanan publik dan manajemen ASN.
Pentingnya menyusun rancangan aktualisasi diharapkan dapat
menjadi pedoman dalam enam kegiatan pelaksanaan aktualisasi nilai-
nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan
anti korupsi. Sehingga isu dapat terselesaikan serta dapat meningkatkan
kinerja peserta pelatihan dasar dalam menjalankan tugas dan fungsi
dilingkungan unit kerja.

72
Pembelajaran PJOK merupakan pembelajaran yang identik
dengan aktifitas fisik. Pembelajaran PJOK diharapkan mampu membuat
peserta didik aktif bergerak mengikuti semua proses pembelajaran yang
disajikan oleh guru, sehingga kebugaran peserta didik akan baik. Melihat
hal tersebut maka seorang pendidik harus menyajikan pembelajaran
yang menarik sehingga akan mendorong peserta didik tertarik untuk
mengikuti proses pembelajarannya. Terutama pada materi kebugaran
jasmani yang menuntut peserta didik untuk selalu aktif bergerak. Karena
apabila peserta didik tidak aktif bergerak dimungkinkan kebugaran
jasmani peserta didik akan kurang baik

73
DAFTAR PUSTAKA

Boeree, G (2009). Metode pembelajaran & pengajaran. (A.Q. Shaleh,


terjemahan). Shippensburg, PA: Shippensburg University. (Buku Asli
diterbitkan tahun 1997)

Elly Sari Melinda. (2013). Pembelajaran adaptif anak berkebutuhan khusus.


Jakarta: PT Luxima Metro Media.

Fakih Gunawan. (2014). Survey pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani


adaptif sekolah luar biasa se-Kabupaten Gunung Kidul. Journal of
Physical Education, Sport, Health, and Recreations. 3, 916.
doi:10.15294/active.v3i2.2943.

Lembaga AdministrasI Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS


Golongan I dan II Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan I dan II : Akuntabilitas.Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan I dan II : Nasionalisme. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan I dan II : Etika Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan I dan II : Komitmen Mutu. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan I dan II : Anti Korupsi. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Pelayanan Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

74
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Whole of Goverment. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Pendidikan
dan Pelatihan Dasar Calon PNS Habituasi Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Menteri PAN dan RB Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen
dan Angka Kreditnya
Otsuka, M., Otomo, S., Isaka, T.,Kurihara, T., & Akutsu, C. (2015). Teaching
material based on biomechanical evidence: „high-jump hurdles‟ for
improving fundamental motor skills. Biomedical Human Kinetics,
7(1), 147-155. Retrieved 25 May. 2016, from doi:10.1515/bhk-2015-
0022
Peraturan LAN RI No. 12 tahun 2018. Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Peraturan Kepala LAN (KALAN) Nomor 38 Tahun 2014
Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000 Tentang Pendidikan dan Pelatihan
Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Ratna Wilis Dahar. (2011). Teori-teori belajar dan pembelajaran. Jakarta:
Erlangga.
Undang – Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005. Tentang Guru dan
Dosen.
Undang – Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2014. Tentang Aparatur
Sipil Negara.

75
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Sigit Eko Wibowo


Tempat Tanggal Lahir : Cilacap, 17 Mei 2992
Agama : Islam
Alamat Rumah : Jl. Kanguru, Rt03/Rw05, Metasinga
Cilacap Utara
No.Telp : 085642713451
Jabatan : Guru Penjasorkes Ahli Pertama
Instansi : SD Negeri Rawajaya 08, Kec. Bantarsari
Alamat Instansi : Jl. Cireong Rawasari Rt 02 Rw 07, Kec. Bantarsari,
Kab. Cilacap
Riwayat Pendidikan : 1. SDN Rawajaya 08 lulus tahun 2004
2. SMPN 1 Kawunganten lulus 2007
3. SMAN 1 Jeruklegi lulus tahun 2010
4. S-1 Prodi PGSD Penjas UNY lulus tahun 2014

76

Anda mungkin juga menyukai