Disusun oleh:
Krisdaning, S.Pd
NIP. 19910721 201903 2 006
Menyetujui,
Coach Mentor
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Krisdaning, S.Pd
NIP. 19910721 201903 2 006
Mengesahkan,
Coach Mentor
Narasumber
iii
PRAKATA
iv
7. Seluruh Widyaiswara, dan Panitia yang telah memberikan ilmu,
bimbingannya, dukungan dan fasilitas selama kegiatan Pelatihan Dasar
CPNS Golongan III Angkatan CCXXX.
8. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CCXXX
atas inspirasi, kekompakan, bantuan, dan dukungannya.
Penulis berharap semoga rancangan aktualisasi ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak dan dapat memberikan contoh
tentang implementasi nilai-nilai “ANEKA” dengan prinsip Manajemen
Aparatur Sipil Negara (ASN), Pelayanan Publik dan Whole of Government
dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kerja dan masyarakat.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada
rancangan ini, oleh karena itu penulis berharap kepada semua pihak untuk
memberikan saran dan masukan serta kritik yang membangun untuk
penyempurnaan rancangan aktualisasi ini.
Krisdaning, S.Pd
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii
KATA PENGANTAR .......................................................................... iv
DAFTAR ISI ......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. viii
DAFTAR TABEL ................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Identifikasi Isu .................................................................. 5
C. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan ............................... 10
D. Rumusan Masalah ............................................................ 10
E. Tujuan Kegiatan ................................................................ 11
F. Manfaat Kegiatan .............................................................. 11
vi
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan
dengan Nilai ANEKA ......................................................... 35
B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ....................................... 45
C. Antisipasi Menghadapi Kendala ........................................ 47
BAB V PENUTUP ............................................................................. 49
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 50
IDENTITAS DIRI .................................................................................. 52
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat dan bangsa. Berdasarkan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) nomor 23 tahun
2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti, setiap sebelum memulai
pelajaran, peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan danatau lagu
nasional. Kemudian menyanyikan lagu daerah sebelum pulang. Salah
satu tujuan dari Permendikbud nomor 23 tahun 2015 ini adalah untuk
menumbuh kembangkan kebiasaan yang baik sebagai bentuk
pendidikan karakter sejak di keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Dalam Permendikbud tersebut ditegaskan kembali pentingnya
penanaman nilai-nilai luhur dan budi pekerti.
Salah satu PNS yang juga menempati posisi penting di
Indonesia yaitu PNS yang berada dinaungan Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan dan Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/ Kota,
termasuk dalam hal ini guru Sekolah Dasar. Guru Sekolah Dasar
sebagai salah satu PNS dituntut untuk dapat membentuk karakter dari
dirinya sendiri menjadi PNS yang berakuntabilitas,nasionalis, beretika
publik yang baik, memberikan pelayanan yang bermutu kepada
masyarakat, serta memiliki sikap anti korupsi.
Menurut peraturan Mentri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi No.16 tahun 2009 pasal 13, rincian
kegiatan guru sebagai berikut menyusun kurikulum pembelajaran
pada satuan pendidikan, menyusun silabus pembelajaran, menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran, melaksaanakan kegiatan
pembelajaran, menyusun alat ukur soal sesuai mata pelajaran, menilai
dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran
dikelasnya, menganalisis hasil penilaian pembelajaran, dan
melaksanakan pembelajaran perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi, melaksanakan bimbingan
konseling di kelas yang menjadi tanggung jawabnya, Menjadi
pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar
2
tingkat sekolah nasional, membimbing guru pemula dalam program
induksi, membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kulikuler proses
pembelajaran, melaksanakan publikasi ilmiah dan membuat karya
inofatif.
Berbagai tantangan yang dihadapi oleh ASN dalam mencapai
tujuan tersebut menjadi semakin berat, baik yang datang dari dalam
maupun dari luar, sehingga ASN perlu untuk melakukan pelatihan
dasar CPNS. Untuk Pemerintah Kabupaten Klaten diselenggarakan
oleh BPSDMD Provinsi Jawa Tengah. Pelatihan Dasar CPNS ini
dilaksanakan selama 51 hari kerja atau 508 JP, dengan perincian; 18
hari kerja untuk pembelajaran klasikal (178 JP) dan 30 hari kerja untuk
pembelajaran non klasikal atau aktualisasi nilai dasar profesi (320 JP)
serta evaluasi selama 3 hari (10 JP). Dalam sistem pembelajaran
Pelatihan Dasar CPNS, setiap peserta dituntut untuk mampu
mengaktualisasikan nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) yang telah
dipelajari didalam unit kerja.
Sekolah adalah unit kerja tempat guru mengabdikan diri, guru
merupakan salah satu faktor terpenting dalam menentukan proses
pembelajaran, karena guru yang langsung berhadapan dengan siswa
di kelas. Oleh karena itu, guru dituntut untuk melakukan pembelajaran
yang berkualitas agar hasil belajar peserta didik memuaskan, salah
satunya dengan cara mengunakan media pembelajaran agar materi
yang disampaikan mudah dipahami oleh peserta didik atau
meneraptak berbagai macam strategi pembelajaran yang inovatif demi
terwujudnya pembelajaran yang efektif dan efisien. Dengan
memanfaatkan media dan menerapkan strategi inovatif dapat
membangkitkan minat siswa dalam mengikuti, mempelajari, mencari
tahu, partisipatif dan menyukai pembelajaran yang dilakukan.Dengan
adanya factor penanda munculnya minat tersebut siswa tergugah
untuk belajar selalu memperbaiki diri demi tercapainya hasil yang
memuaskan dan membanggakan.
3
Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran di
kelas VI SD Negeri 1 Sumberejo wilayah Klaten Selatan didapatkan
hasil sebai berikut. Pertama, perpustakaan di SD Negeri 1 Sumberejo
memiliki koleksi buku yang cukup banyak, baik buku pelajaran
ataupun buku non pelajaran. Namun kenyataan perpustakaan ini
masih belum maksimal dalam pemanfaatannya. Salah satu faktor
yang melatarbelakanginya adalah karena tidak adanya petugas
perpustakaan. Hal tersebut menjadikan kurangnya pemanfaatan
perpustakaan utamanya sebagai sumber belajar bagi siswa kelas VI.
Kedua, kurang optimalnya penanaman kedisiplinan siswa
khususnya pada siswa kelas VI. Siswa belum sepenuhnyamemiliki
kesadaran akan pentingnya disiplin dan menghargai waktu. Hal ini
tampak ketika siswa mengerjakan tugas. Siswa mengerjakan dan
mengumpulkan tugas melebihi waktu yang ditetapkan. Selama
mengerjakan siswa terlihat kurang memanfaatkan waktu dengan baik
dan kurang serius dalam mengerjakan sehingga ketika waktu
mengerjakan sudah selesai, siswa belum selesai mengerjakan tugas..
Adanya jadwal piket kelas juga belum dilaksanakan sepenuhnya oleh
peseta didik.
Ketiga, kurang optimalnya pelaksanaan gerakan literasi sekolah
yang berdampak pada minat baca siswa. Siswa belum memiliki
kesadaran akan pentingnya membaca. Frekuensi siswa untuk
mengunjungi perpustakaan masih jarang. Di dalam kelas pun siswa
tidak banyak yang membaca, kecuali diperintahkan oleh guru. Selain
itu, belum adanya pojok baca di kelas juga mempengaruhi minat baca
siswa.
Keempat kurang optimalnya penguatan motivasi belajar siswa
kelas VI SD Negeri 1 Sumberejo. Hal ini tampak ketika siswa kurang
antusias dan cenderung pasif mengikuti pembelajaran. Kondisi ini
dapat menghambat pencapaian tujuan pembelajaran dan
menyebabkan menurunnya prestasi akademik siswa. Siswa kurang
serius dalam belajar dan kurang bersemangat dalam mengikuti
4
pembelajaran. Bahkan beberapa siswa diantaranya, bermain dengan
teman sebangkunya. Ketika guru menegur siswa tersebut untuk
memperhatikan guru, maka siswa hanya sebentar saja
memperhatikan guru selanjutnya siswa kembali bermain dengan
teman sebangkunya. Kurang optimalnya penguatan motivasi belajar
siswa ini berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan
dengan hasil nilai peserta didik yang di bawah KKM.
Kelima, kurang optimalnya pemanfaatan media pembelajaran.
Kondisi ini terjadi karena media pembelajaran yang tersedia kurang
lengkap dan beberapa media pembelajaran telah rusak sehingga
dapat menghambat kelancaran proses mentrasfer ilmu pengetahuan
kepada peserta didik di kelas.
Dengan kegiatan aktualisasi ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, dan Anti Korupsi) di SD Negeri 1
Sumberejo, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten, nilai-nilai
dasar ASN dapat diinternalisasikan dan diimplementasikan dalam
tindakan sehari-hari, mampu mempengaruhi kinerja ASN menjadi
lebih baik dan mampu melakskanakan pekerjaan sesuai pokok dan
fungsinya serta mampu mewujudkan visi misi SD Negeri 1 Sumberejo
Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten Klaten.
B. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi
beberapa isu atau problematika yang ditemukan dalam melaksanakan
tugas sebagai Guru Kelas Ahli Pertama di instansi tempat bekerja,
yaitu di SD Negeri 1 Sumberejo. Sumber isu yang diangkat dapat
berasal dari individu, unit kerja, maupun organisasi. Isu-isu yang
menjadi dasar rancangan aktualisasi ini bersumber dari aspek:
1. Whole of Government (WoG)
2. Pelayanan publik
3. Manajemen ASN
5
Kemudian dipetakan beberapa isu atau problematika di SD
Negeri 1 Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan, antara lain:
1. Kurangnya optimalnya pemanfaatan perpustakaan di SD Negeri 1
Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan.
2. Kurang optimalnya penanaman kedisiplinan siswa di SD Negeri 1
Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan.
3. Kurang optimalnya pelaksanaan gerakan literasi sekolah di SD
Negeri 1 Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan.
4. Kurang optimalnya penguatan motivasi belajar siswa kelas VI SD
Negeri 1 Sumberejo.
5. Kurang optimalnya pemanfaatan media pembelajaran SD Negeri 1
Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan.
6
literasi sekolah di SD menit sebelum gerakan literasi
Negeri 1 Sumberejo pembelajaran untuk menumbuhkan
Kecamatan Klaten belum kemampuan
Selatan. terlaksana membaca dan minat
dengan baik membaca peserta
didik
4 Kurang optimalnya Pelayanan Belum ada Motivasi belajar
penguatan motivasi Publik upaya kegiatan meningkat melalui
belajar siswa kelas VI pembelajaran kegiatan-kegiatan
SD Negeri 1 yang inovatif pembelajaran yang
Sumberejo. untuk inovatif
meningkatkan
motivasi
belajar peserta
didik
5 Kurang optimalnya Manajemen Guru jarang Guru dapat
penggunaan media ASn menggunakan menggunakan
dan alat peraga media berbagai macam
pembelajaran SD pembelajaran, media pembelajaran
Negeri 1 Sumberejo pembelajaran agar peserta didik
Kecamatan Klaten cenderung mempunyai
Selatan. menggunakan pengalaman belajar
metode yang baik
ceramah
Sumber : dielaborasi oleh penulis, 2019
7
d. Layak ( L ) yaitu Isu yang masuk akal dan realistis serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya
2. USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan
perkembangan setiap variabeldengan skor 1-5.
a. Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
b. Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah
tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak, dan
sebagainya.
c. Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit
dicegah.
8
Tabel 1.2. Analisis APKL dan USG
KRITERIA A KET KRITERIA B
Sumber Isu IDENTIFIKASI ISU Total Peringkat
A P K L . U S G
9
Berdasarkan tabulasi APKL seperti tercantum pada tabel di atas,
ditemukan tiga isu utama yang memenuhi syarat, yaitu sebagai berikut:
1. Kurang optimalnya peran guru pada penanaman kedisiplinan siswa
kelas VI di SD Negeri 1 Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan.
2. Kurang optimalnya pelaksanaan gerakan literasi sekolah di SD
Negeri 1 Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan.
3. Kurang optimalnya penguatan motivasi belajar siswa kelas VI SD
Negeri 1 Sumberejo.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan menerapkan nilai-nilai ANEKA
maka rumusan masalah pada rancangan aktualisasi ini adalah
“Bagaimana cara mengoptimalisasikan motivasi belajar siswa kelas VI
di SD Negeri 1 Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten
Klaten?”.
10
E. Tujuan
Sesuai dengan permasalahan yang dipaparkan di atas, maka
rancangan aktualisasi ini dibuat dengan tujuan:
1. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran denan harapan dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik.
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai guru.
F. Manfaat
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN yaitu:
1. Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
a. Meningkatkan pemahaman dan kemampuan
mengimplementasikan nilai-nilai dasar Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
b. Menjadi ASN yang lebih professional, berkomitmen, beretika,
dan berintegritas tinggi.
2. Bagi Instansi SD Negeri 1 Sumberejo
Aktualisasi, habituasi dan penanaman nilai-nilai ANEKA
diharapkan dapat membentuk ASN yang dapat memberikan
kontribusi nyata pada peningkatan kualitas pelayanan di SD
Negeri 1 Sumberejo, dan menjadi bagian dalam proses
pencapaian visi misi SD Negeri 1 Sumberejo dengan ide dan hasil
karya yang kreatif dan inovatif.
3. Bagi Peserta Didik
Meningkatkan motivasi belajar pada peserta didik kelas VI di
SD Negeri 1 Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten
Klaten.
4. Bagi Masyarakat
Masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sebagai
wujud aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA di pelayanan publik.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
12
kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara antara lain:
3. Pancasila.
Dalam wujud bela negara tentu saja kita harus rela berkorban untuk
bangsa dan negara.
13
B. Nilai-nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil
1. Akuntabilitas
14
harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang
menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
15
musyawarah yang dilandasi semangat kekeluargaan,
keragaman masyarakat yang memunculkan keinginan
semangat persaudaraan dan kesederajatan. Kerakyatan
berarti adanya penghormatan terhadap suara rakyat,
permusyawaratan berarti menjunjung tinggi persatuan di atas
kepentingan pribadi dan golongan, sedangkan hikmat
kebijaksanaan adalah adanya landasan etis dalam
demokrasi yaitu sila-sila pancasila lainnya).
e. sila kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
(mewujudkan rasa keadilan sosial dengan perwujudan relasi
yang adil, penyediaan struktur yang menyediakan
kesetaraan kesempatan, proses fasilitas akses atau
informasi, dan dukungan atas partisipasi bermakna dalam
pengambilan keputusan bagi semua orang).
3. Etika Publik
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, melalui indikator sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama
16
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga
mutu kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan tindakan untuk
menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi, dan kinerja yang
berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu
yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai
dengan target. Sedangkan efektivitas menunjukan tingkat
ketercapaian target yang telah direncanakan, baik
menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas
organisasi tidak hanya diukur dari kuantitas dan mutu hasil
kerja, melainkan kepuasan dan terpebuhinya kebutuhan
pelanggan.
b. Efisiensi
Efisiensi adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan
efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan
sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilakukan sehingga
dapat diketahui ada tidaknya penggunaan sumber daya yang
berlebihan, penyalahgunaan alokasi, penyimpanagan
prosedur dan mekanisme yang tidak sesuai dengan alur.
c. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik merupakan hasil pemikiran baru
17
yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu
untuk membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan
dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda
dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau
menggugurkan tugas rutin.
d. Orientasi mutu
Orientasi mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan
dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang
sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu
mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan
kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya, bahkan melampaui harapan.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang
artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi
dikatakan sebagai kejahatan yang luar biasa karena dampaknya
yang luar biasa yaitu mampu merusak tatanan kehidupan dalam
ranah pribadi, keluarga, masyarakat maupun ranah kehidupan
yang lebih luas lagi. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
bersama dengan pakar telah melakukan identifikasi nilai – nilai
dasar anti korupsi. Ada 9 (sembilan) nilai – nilai anti korupsi yang
harus diperhatikan, yaitu :
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama
bagi penegakan integritas diri. Seseorang yang dapat berkata
jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri
sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri
dari perbuatan curang.
b. Peduli
Peduli, dengan adanya kepedulian terhadap orang lain
menjadikan seseorang memiliki rasa kasih sayang antar
sesama. Pribadi dengan jiwa sosial yang tinggi tidak akan
18
tergoda untuk mmeperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak
benar.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter pada diri seseorang untuk
tidak mudah bergantung kepada pihak lain. Pribadi yang
mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak – pihak
yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan
sesaat.
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Seseorang
yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan
tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan
kekayaan dengan cara yang mudah.
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan
menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah
untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama
manusia. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak
akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
f. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan
kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik
yang sebesar – besarnya.
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang
menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi
kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih – lebihan.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki
keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak
kebathilan.
i. Adil
19
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa
yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Adil
merupakan kemampuan seseorang untuk memperlakukan
orang lain sesuai dengan hak dan kewajibannya.
20
h. efektif dan efisien;
i. keterbukaan;
j. non diskriminatif;
k. persatuan;
l. kesetaraan;
m. keadilan;
n. kesejahteraan.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara
adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh
instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat. Adapun prinsip pelayanan
publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah
sebagai penyelenggara pelayanan publik harus
menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui
segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang
diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga
negaranya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan
publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan
layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya
penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
21
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan
warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas
warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat
harus memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee
untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus
diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu
ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan
oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari
keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu
mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan
cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan
prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan
biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
harus dapat dijangkau oleh warga negara yang
membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam
arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan
yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan
layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus
dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada
masyarakat. Pertanggungjawaban di sini tidak hanya
secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting
harus dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada
masyarakat luas melalui media publik.
22
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan
sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu
menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika
berhadapan dengan kelompok yang kuat.
3. Whole of Government
WoG merupakan suatu model pendekatan integratif
fungsional satu atap. Model ini diterapkan untuk mengatasi
wicked problem yang sulit dipecahkan dan diatasi karena
berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat, diantaranya
tidak jelasnya sebab, multi dimensi dan menyangkut perubahan
perilaku. Terdapat beberapa cara pendekatan WoG antara lain:
a. Penguatan koordinasi antar lembaga
Hal ini dilakukan jika jumlah lembaga-lembaga yang
dikoordinasikan masih terjangkau dan manageable.
b. Membentuk lembaga koordinasi khusus
Pembentukan lembaga ini terpisah dan permanen yang
bertugas dalam mengkoordinasikan sektor atau kementrian.
c. Membangun gugus tugas
Gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan koordinasi
yang dilakukan diluar struktur formal yang setidaknya tidak
permanen.
d. Koalisi social
Koalisi sosial merupakan bentuk informal dari bentuk
penyatuan kordinasi antar sektor atau lembaga tanpa perlu
membentuk pelembagaan khusus dalam koordinasi.
D. Motivasi Belajar
Motivasi berawal dari kata “motif”, motif dapat diartikan aktif
saat melakukan sesuatu, hal ini dirasa mempunyai kebutuhan
cukup mendesak untuk mencapai tujuan. Motivasi adalah suatu
dorongan dari dalam individu untuk melakukan suatu tindakan
23
dengan cara tertentu sesuai dengan tujuan yang direncanakan
(Kompri, 2015: 4). Sedangkan menurut Donald dalam Sardiman
(2012: 73), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang
yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan.
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling
mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara
relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari
praktik atau penguatan (reinforced practice) yang dilandasi tujuan
untuk mencapai tujuan tertentu. (Uno, 2008: 23).
Menurut Hanafiah dan Suhana (2010: 26) motivasi belajar
merupakan kekuatan (power motivation), daya pendorong (driving
force), atau alat pembangun kesediaan dan keinginan yang kuat
dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif,
inovatif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku, baik
dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. Pendapat lain
mengatakan bahwa motivasi belajar adalah faktor psikis yang
bersifat nonintelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal
penumbuhan gairah, merasa senang, dan semangat untuk belajar.
Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi
untuk melakukan kegiatan belajar. (Sardiman, 2012: 75).
Berdasarkan beberapa pengertian motivasi belajar seperti
yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi
belajar adalah suatu usaha yang didasari kemauan dari dalam diri
seorang siswa untuk mencapai tujuan belajar. Tujuan belajar
tersebut untuk meraih suatu hasil yaitu tercapainya suatu
kompetensi yang akan dicapai dalam proses pembelajaran.
24
BAB III
PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
25
3) Meningkatkan kwalitas Sumber Daya Manusia dan
sarana penunjang pendidikan.
4) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama
sehingga terbangun insan yang cerdas, dan berakhlak
mulia.
5) Menciptakan suasana sekolah yang ramah dan
konduksif
6) Menerapkan nilai – nilai luhur budaya bangsa dalam
kehidupan sehari – hari.
7) Menjalin kerjasama yang harmonis antar warga sekolah,
komite, tokoh masyarakat, dan lingkungan.
8) Menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap
lingkungan.
26
mengambil terobosan, dan memanfaatkan teknologi
secara efektif dan efisien.
3) Inisiatif
Inisiatif adalah kemampuan seseorang untuk bertindak
melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut dari
pekerjaan. Indikator dari inisiatif adalah responsive,
bersikap proaktif, dan memiliki dorongan untuk
menyelesaikan masalah
4) Pembelajar
Pembelajar adalah selalu berusaha untuk
mengembangkan kompetensi dan profesionalisme.
Indikator dari pembelajar adalah berkeinginan untuk
selalu menambah wawasan, mengambil hikmah atas
segala kesalahan, dan berbagi pengetahuan dengan
rekan kerja.
5) Menjunjung Meritokrasi
Menjunjung meritokrasi adalah menjunjung tinggi
keadilan dalam pemberian penghargaan bagi karyawan
yang kompeten. Indikatornya adalah berkompetisi
secara maksimal, memberikan kesempatan yang sama
dalam mengembangkan kompetensi pegawai,
memberikan penghargaan dan hukuman secara secara
proporsional,tidak sewenang-wenang, dan tidak
mementingkan diri sendiri.
6) Aktif
Aktif adalah senantiasa berpartisipasi dalam setiap
kegiatan. Inidkator dari aktif adalah terlibat langsung
dalam setiap kegiatan dan memberi dukungan kepada
rekan kerja.
7) Tanpa Pamrih
Tanpa pamrih adalah bekerja dengan tulus ikhlas dan
penuh dedikasi. Indikator yang termasuk dalam tanpa
27
pamrih adalah penuh komitmen dalam melaksanakan
pekerjaan, rela membantu rekan kerja, dan
menunjukkan sikap 4S (senyum, sapa, sopan, dan
santun)
d. Tujuan Organisasi
Sesuai dengan visi dan misi sekolah, SD Negeri 1
Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan mempunyai tujuan
sebagai berikut:
1) Mewujudkan peserta didik yang disiplin dan terampil
dalam kegiatan pengembangan diri melalui pramuka,
kegiatan keagamaan, kesenian, senam, dan upacara;
2) Mempersiapkan peserta didik agar dapat menjuarai
lomba akademik dan non akademik tingkat kecamatan
dan kabupaten;
3) Menumbuhkembangkan siswa agar dapat mencapai
standart kelulusan belajar minimal/kriteria ketuntasan
minimal yang ditentukan sekolah;
4) Membentuk peserta didik agar dapat melaksanakan
ibadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing
dalam kehidupan sehari-hari.
28
Gambar 3.1. Struktur Organisasi SD Negeri 1 Sumberejo
Kecamatan Klaten Selatan
Kepala Sekolah
Praptini, S.Pd. SD.
Ketua Komite
Tri Hadmoko
JABATAN
Guru Kelas VI Guru Kelas V Guru Kelas IV Guru Kelas III Guru Kelas II Guru Kelas I
Krisdaning, S.Pd Sri Lestari, A.Ma. Pd. Tanti Purwi P, S.Pd. Reni Pujiastuti, S. Pd. Wahyu Nursiati, S.Pd. Dewi Listyorini B.U, S.Pd.
29
4. Deskripsi SDM, Sarpras dan Sumber Daya Lain
SD Negeri 1 Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan memiliki 1
kepala sekolah, 7 guru kelas, 1 guru PAI, 1 guru olahraga, 1 guru
agama kristen, 1 guru agama katholik, 1 pustakawan dan 1
penjaga sekolah. Berikut ini adalah daftar nama guru dan
karyawan di SD Negeri 1 Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan
beserta jabatannya:p
Tabel 3.1
Data Guru SD Negeri 1 Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan
Tahun Pelajaran 2019/ 2020
Gol. Status
No. Nama/NIP Jabatan
Ruang Pegawai
Praptini, S.Pd. SD
1. IV/ a Kepala sekolah PNS
NIP. 19610121 198201 2 012
Wahyu Nursiati,S.Pd
2. III/ a Guru Kelas II PNS
NIP. 19621228 200604 2 002
Tanti Purwi Puspitasari, S.Pd
3. III/ a Guru Kelas IV CPNS
NIP. 19850102 201903 2 009
Krisdaning, S.Pd
4. III/ a Guru Kelas VIA CPNS
NIP. 19910721 201903 2 006
Y.Haryana, S.Pd
6. IV/ a Guru PJOK PNS
NIP. 19620715 198304 1 009
Slameta, S.Pd.K Guru Agama
5. IV/ b PNS
NIP. 19600112 197912 1 007 Kristen
Th. Dewi Susilowati, A.Ma
7. II/b Guru Agama PNS
NIP. '19640207 201410 2 001
Katholik
8. Sri Lestari,A.Ma.Pd - Guru Kelas V Non PNS
9. Reni Pujiastuti,S.Pd - Guru Kelas III Non PNS
10 Suranto - Guru Kelas VI B Non PNS
Guru Agama
11. Lina Wati, S. Pd. - Non PNS
Islam
12. Silvia Saraswati - Pustakawan Non PNS
13. Dewi Listiorini B.U - Guru Kelas I Non PNS
Penjaga
14. Supriyanto - Non PNS
Sekolah
30
Tabel 3.2 Tabel Jumlah Peserta Didik per Rombel
Jumlah Siswa
No. Nama Rombel Tingkat Kelas
L P Total
1. Kelas 1 1 12 9 21
2. Kelas 2 2 6 8 14
3. Kelas 3 3 17 17 34
4. Kelas 4 4 13 14 27
5. Kelas 5 5 11 9 20
6. Kelas 6 6 17 18 35
Total
31
dimanfaatkan dan dikembangkan dalam menunjang kegiatan
pembelajaran walaupun masih ada beberapa sarana dan
prasarana serta ruangan yang masih dalam kondisi kurang baik.
32
menjadi tanggung jawabnya;
j. Melaksanakan pengawas penilaian dan evaluasi terhadap
proses dan hasil belajar tingkat sekolah dan nasional;
k. Membimbing guru pemula dalam program induksi;
l. Membimbing Peserta Didik dalam kegiatan ekstrakurikuler
proses pembelajaran;
m. Melaksanakan pengembangan diri;
n. Melaksanakan publikasi ilmiah; dan
o. Membuat karya inovatif
33
d. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum,
dan kode etik guru, serta nilai agama dan etika, dan
e. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
C. Role Model
34
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
35
Tabel 4.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
36
tertentu
2 Melaksanakan 1. Melaksanakan 1. Terlaksananya Etika Publik Kualitas hasil Melalui
kegiatan konsultasi kegiatan (sopan santun) kegiatan kegiatan
“Classroom rancangan konsultasi Menyampaikan “Classrom aktualisasi
Decoration” kegiatan rancangan rancangan kegiatan Decoration” nilai-nilai
(Sumber “Classroom kegiatan melalui kepada kepala sekolah mendukung visi ANEKA pada
Kegiatan: Decoration” musyawarah dan guru menggunakan sekolah yaitu pelaksanaan
Inovasi) dengan kepala menggunakan bahasa yang santun. “Terbentuknya kegiatan-
sekolah dan rekan bahasa yang Nasionalisme Generasi kegiatan
guru santun. (Sila ke-4 Pancasila) Penerus Bangsa “Classroom
Sehingga berdiskusi dan yang Unggul Decoration”
menghasilkan bermusyawarah dalam Prestasi, menguatkan
persetujuan dengan rekan guru Beriman dan nilai
kepala sekolah terkait rancangan Berbudi Pekerti oraganisasi
dan rekan guru kegiatan. Luhur”. Dan misi inisiatif,
dan catatan sekolah nomor 5 inovatif dan
hasil konsultasi yaitu kreatif.
jelas. menciptakan
suasana sekolah
2. Menentukan 2. Tersedianya Komitmen Mutu yang ramah dan
konsep rancangan (Sepenuh Hati) konduksif
“Classroom konsep menyiapkan konsep
Decoration” “Classroom kegiatan “Classroom
Decoration” Decoration”dengan
sepenuh hati.
3. Menyiapkan 3. Tersedianya Anti Korupsi
bahan-bahan yang bahan-bahan (Kerja Keras)
dibutuhkan untuk yang dibutuhkan Guru bekerja keras
“Classroom untuk menyediakan bahan-
Decoration” “Classroom bahan yang
Decoration” dibutuhkan.
Akuntabilitas
(Tanggung jawab)
37
Menyiapkan bahan
yang dibutuhkan dalam
pembuatan “Classroom
Decoration”
4. Memberikan 4. Peserta didik Akuntabilitas
pengarahan memahami (Kejelasan)
kepada peserta aturan Saya memberikan
didik berkaitan pembuatan arahan yang jelas.
dengan “Classroom
pembuatan Decoration”
“Classroon
Decoration”
5. Melaksanakan 5. Terlaksananya Nasionalisme
kegiatan kegiatan (Sila ke-3 Pancasila)
“Classroom “Classroom Saya mengajak peserta
Decoration” Decoration” didik untuk
melaksanakan kegiatan
tanpa membedakan.
3 Melakukan 1. Konsultasi 1. Adanya Nasionalisme Terlaksananya Melalui
Kegiatan Rancangan persetujuan dan (Sila ke-4 Pancasila) kegiatan penerapan
Gubah Lagu Gubahan Lagu kesepakatan berdiskusi dan menyanyikan nilai-nilai
Sesuai Materi dengan mentor dengan mentor bermusyawarah lagu gubahan dasar ASN
(GuLa SeMa) dan teman guru serta dengan rekan guru sebagai (ANEKA)
untuk memperoleh terkait rancangan penumbuh dalam
menumbuhkan saran kegiatan. motivasi peserta kegiatan ini
motivasi didik dapat diharapkan
peserta didik mendukung misi akan mampu
(Sumber 2. Menyiapkan 2. Adanya Akuntabilitas SD N 1 meningkatkan
Kegiatan: materi yang akan kesesuaian (konsistensi) Sumberejo yaitu nilai kreatif
Inovasi) digunakan untuk antara lagu Menyesuaikan antara mengembangkan dan inovatif,
membuat lagu dengan materi lagu dengan materi bakat, minat dan pembelajar
gubahan pembelajaran pelajaran merupakan potensi siswa dan aktif
wujud dari konsistensi. secara optimal dalam
38
Komitmen mutu organisasi.
(Orientasi Mutu)
Membuat lagu yang
disesuaikan dengan
materi merupakan
bentuk dari orientasi
mutu
3. Membuat gubahan 3. Terciptanya Komitmen Mutu
lagu sebagai gubahan lagu (inovatif)
apersepsi yang untuk Menciptakan gubahan
berisi materi yang menumbuhkan lagu merupakan salah
akan dipelajari motivasi belajar satu bentuk inovaasi
peserta didik dalam pembelajaran
Akuntabilitas
(Integritas)
39
secara kompak oleh
seluruh peserta didik
merupakan wujud dari
sila ke-3 Pancasila.
4 Menggunakan 1. Melaksanakan 1. Adanya Etika Publik Penerapan Dengan
media konsultasi persetujuan dan (sopan santun) pembelajaran penggunaan
pembelajaran rancangan kesepakatan Saya menyampaikan menggunakan media audio
audio visual kegiatan kepada dengan mentor rancangan kegiatan media audio visual pada
(Sumber mentor serta kepada mentor visual pembelajaran
Kegiatan: memperoleh menggunakan bahasa mendukung misi menguatkan
Inovasi) saran yang santun. sekolah yaitu nilai-nilai
Nasionalisme melaksanakan organisasi
(Sila ke-4 Pancasila) kegiatan yaitu kreatif
Saya berdiskusi dan pembelajaran dan inovatif
bermusyawarah yang kreatif,
dengan mentor terkait inovatif,
rancangan kegiatan. menyenangkan
2. Melakukan 2. Adanya Akuntabilitas berkwalitas dan
observasi untuk kesesuaian (Tanggung Jawab) terprogram
menentukan antara media Saya menyiapkan
materi yang akan yang akan media yang sesuai
diajarkan digunakan dnegan pembelajaran
dengan materi dengan penuh
yang diajarkan tanggung jawab.
3. Menyiapkan 3. Tesedianya Anti Korupsi
media audio visual media yang (Kejujuran)
yang sesuai sesuai untuk Saya menyiapkan
dengan materi pembelajaran media dengan
pembelajaran mengedepankan nilai-
nilai kejujuran.
4. Melaksanakan 4. Terlaksananya Komitmen Mutu
kegiatan kegiatan (Efektif dan Efisien)
pembelajaran pembelajaran Saya menggunakan
40
menggunakan menggunakan media audio visual
media audio visual media audio lebih efektif dan efisien
di kelas. visual dalam pembelajaran
5 Melaksanakan 1. Konsultasi 1. Adanya Etika Publik Dengan Melalui
Permainan rancangan persetujuan dan (sopan santun) menerapkan kegiatan
“Detektif kegiatan yang kesepakatan Saya menyampaikan permainan aktualisasi
Aneka Ilmu akan dilakukan dengan mentor rancangan kegiatan “Detektif AnMU nilai-nilai
(AnMu)” kepada mentor kepada mentor dengan (Aneka Ilmu)” ANEKA pada
sikap baik dan santun. peserta didik pelaksanaan
2. Menyiapkan 2. Adanya Komitmen Mutu akan berlomba kegiatan
materi yang akan kesesuaian (Sepenuh Hati) dalam permainan …
digunakan untuk antara materi Saya menyiapkan berprestasi. Hal menguatkan
permainan pembelajaran materi permainan ini mendukung nilai
dengan dengan sepenuh hati misi sekolah organisasi
permainan yaitu kreatif dan
3. Membuat Kartu 3. Terciptanya kartu Anti Korupsi melaksanakan inovatif.
Soal yang soal sesuai (Kerja Keras) kegiatan
berkaitan dengan dengan materi Guru bekerja keras pembelajaran
materi pelajaran yang diajarkan menyiapkan Kartu Soal yang kreatif,
4. Memberikan 4. Peserta didik Akuntabilitas inovatif,
pengarahan memahami (Kejelasan) menyenangkan
kepada peserta aturan permainan Saya memberikan berkualitas dan
didik mengenai arahan dengan jelas terprogram
aturan permainan
5. Melaksanakan 5. Terlaksananya Nasionalisme
permainan permainan (Sila ke-3 Pancasila)
Detektif Aneka Detektif Aneka Saya membentuk
Ilmu dengan Ilmu kelompok tanpa
peserta didik membeda-bedakan.
6. Memberikan 6. Pemberian Anti Korupsi
reward kepada hadiah kepada (Keadilan)
peserta didik peserta didik Saya memberikan
yang menang reward terhadap
41
dalam permainan peserta didik secara
adil.
6 Menerapkan 1. Konsultasi dengan 1. Adanya Etika Publik Penerapan Melalui
Kartu BPJS mentor untuk kesepakatan (Kebersamaan dan Kegiatan Kartu kegiatan
(Boleh Pulang menerapkan Kartu guru dan mentor sopan santun) Boleh Pulang aktualisasi
Jawab Soal) BPJS (Boleh mengenai Saya berdiskusi Jawab Soal nilai-nilai
Pulang Jawab penerapan Kartu dengan mentor ketika (BPJS) akan ANEKA
(Sumber Soal) Boleh Pulang sedang berkumpul mendukung misi menguatkan
Kegiatan: Jawab Soal bersama dengan rekan sekolah yaitu nilai
Inovasi) (BPJS) kerja pada jam istirahat meningkatkan organisasi
dengan bahasa yang kualitas sumber sekolah yaitu
santun. daya manusia kreatif dan
2. Menyiapkan 2. Tersedianya Anti Korupsi dan sarana inovatif.
bahan-bahan bahan yang penunjang
yang dibutuhkan dibutuhkan untuk sekolah
untuk membuat membuat kartu
kartu soal soal
3. Membuat Kartu 3. Tersedianya Komitmen Mutu
Boleh Pulang Kartu Boleh (Inovasi)
Jawab Soal Pulang Jawab Saya membuat kartu
(BPJS) dengan Soal (BPJS) Boleh Pulang Jawab
desain yang Soal (BPJS) dengan
menarik desain yang menarik.
4. Mengarahkan 4. Adanya petunjuk Akuntabilitas
peserta didik yang jelas dalam (Kejelasan)
mengambil satu pelaksanaan Saya menyampaikan
kartu soal. penerapan kartu petunjuk secara jelas
Boleh Pulang kepada peserta didik.
Jawab Soal
(BPJS)
5. Melakukan 5. Terwujudnya Anti Korupsi
penerapan Kartu sikap (Kedisiplinan)
Boleh Pulang professional, adil, Saya menanamkan
42
Jawab Soal dan tidak sikap disiplin kepada
(BPJS) dengan diskriminatif peserta didik.
memberikan kepada peserta Nasionalisme
instruksi kepada didik (Sila ke-5 Pancasila)
peserta didik Saya melaksanakan
untuk berbaris di kegiatan dengan adil
dalam kelas untuk tanpa adanya
menjawab soal. diskriminasi terhadap
peserta didik.
7 Melakukan 1. Konsultasi dengan 1. Adanya Nasionalisme Kualitas hasil Dengan
evaluasi dan mentor mengenai persetujuan Saya menghormati kegiatan evaluasi adanya
refleksi di kegiatan evaluasi dengan mentor keputusan mentor saat tentang kegiatan
akhir program terkait kegiatan berkonsultasi. peningkatan evaluasi
kegiatan yang akan Etika Publik motivasi belajar melalui
dilakukan. (Sopan Santun) peserta didik penerapan
(Sumber Saya berkonsultasi mendukung misi nilai-nilai
Kegiatan: kepada mentor dengan sekolah yaitu dasar ANEKA
SKP) sopan dan santun. menguatkan
2. Membuat draft 2. Tersedianya Akuntabilitas nilai
untuk evaluasi lembar evaluasi (Jelas dan Transparan) organisasi
kegiatan untuk Saya membuat draft yaitu
mengetahui lembar evaluasi dan integritas dan
kemajuan siswa. refleksi sistematis. aktif
3. Melaksanakan 3. Terlaksananya Komitmen Mutu
evaluasi kegiatan kegiatan evaluasi (efektif dan efisien)
dan refleksi melaksanakan
kegiatan evaluasi
dengan efektif dan
efisien.
Akuntabilitas
(integritas)
Melaksanakan
evaluasi kegiatan
43
pembelajaran
4. Mengolah hasil 4. Didapatkannya Anti Korupsi
evaluasi dan hasil evaluasi Saya mengolah hasil
refleksi kegiatan refleksi dan evaluasi
dengan jujur
44
B. Jadwal Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi
45
3. Melakukan Kegiatan Lembar
Gubah Lagu Sesuai persetujuan,
Materi (GuLa SeMa) Draft
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ kegiatan,
untuk menumbuhkan
Dokumenta
motivasi peserta si foto,
didik video,
46
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Dalam pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai ANEKA dimungkinkan
terdapat beberapa kendala yang akan dialami. Oleh karena itu,
dibutuhkan tindakan untuk mengantisipasi kendala tersebut..
Tabel 4.3 Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Antisipasi dan
Strategi
No Kegiatan Kendala Menghadapi
Kendala
47
dan arahan.
6 Menerapkan Kartu BPJS Peserta didik Guru memberi
(Boleh Pulang Jawab Soal) berebut dalam arahan kepada
pengambilan peserta didik
kartu, pembuatan untuk tertib dalam
kartu soal mengantri
memakan waktu mengambil kartu.
cukup lama Penerapan Kartu
BPJS dilakukan
setiap 2 kali
dalam seminggu
7 Melakukan evaluasi Ada peserta didik Mengumumkan
pembelajaran yang tidak masuk hari pelaksanaan
sehingga tidak kegiatan refleksi
ikut dan evaluasi
melaksanakan kepada peserta
kegiatan refleksi didik sebelumnya.
dan evaluasi
48
BAB V
PENUTUP
49
DAFTAR PUSTAKA
50
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun
2018. Tentang Pelatihan Dasar CPNS.
51
BIODATA
A. Identitas Diri
52
B. Riwayat Pendidikan
Nama
No Tingkat Sekolah/Perguruan Tempat Jurusan Lulus
Tinggi
53