Anda di halaman 1dari 62

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR PNS

OPTIMALISASI PENGUATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VI


SDN 1 SUMBEREJO KECAMATAN KLATEN SELATAN
KABUPATEN KLATEN

Disusun oleh:

Nama : Krisdaning, S.Pd


NIP : 19910721 201903 2 006
Angkatan / No. Absensi : 230 / 19
Jabatan : Guru Kelas Ahli Pertama
Unit Kerja : SD Negeri 1 Sumberejo
Coach : Ir. Djoko Suwarso, MP.
Mentor : Praptini, S.Pd. SD.

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CCXXX


PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN BEKERJA SAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
2019
HALAMAN PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR


PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

Judul : Optimalisasi Penguatan Motivasi Belajar Siswa Kelas VI


SD Negeri 1 Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan
Kabupaten Klaten

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada :


Hari, Tanggal : Rabu, 2 Oktober 2019
Tempat : D’Madinah Inn Gentan

Sukoharjo, 2 Oktober 2019


Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Krisdaning, S.Pd
NIP. 19910721 201903 2 006

Menyetujui,
Coach Mentor

Ir. Djoko Suwarso, MP. Praptini, S.Pd. SD.


Widyaiswara Ahli Madya Pembina Tingkat I
NIP.19640916 199103 1 009 NIP. 19610121 198201 2 012

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kegiatan : Optimalisasi Penguatan Motivasi Belajar Siswa


Kelas VI SD Negeri 1 Sumberejo
Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten Klaten
Nama Penyusun : Krisdaning, S.Pd
NIP : 19910721 201903 2 006
Unit Kerja : SD Negeri 1 Sumberejo

Telah diseminarkan pada :

Hari, Tanggal : Rabu, 2 Oktober 2019


Tempat : D’Madinah Inn Gentan Sukoharjo

Sukoharjo, 2 Oktober 2019


Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Krisdaning, S.Pd
NIP. 19910721 201903 2 006

Mengesahkan,

Coach Mentor

Ir. Djoko Suwarso, MP. Praptini, S.Pd. SD.


Widyaiswara Ahli Madya Pembina Tingkat I
NIP.19640916 199103 1 009 NIP. 19610121 198201 2 012

Narasumber

Rahardjanto Pudjiantoro, SH., MT.


Widyaiswara Ahli Madya
NIP. 19611011 198811 1 001

iii
PRAKATA

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas


limpahan karunia serta hidayah-Nya, sehingga tersusunlah Rancangan
Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar PNS dengan judul “Optimalisasi
Penguatan Motivasi Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Sumberejo
Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten Klaten”
Penulisan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini disusun
sebagai salah satu persyaratan kelulusan Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan III Angkatan CCXXX Tahun 2019 sebagai bentuk
pemahaman konseptual dan internalisasi nilai-nilai dasar PNS yang akan
diterapkan di SD Negeri 1 Sumberejo.
Dalam menyelesaian rancangan aktualisasi nilai-nilai PNS ini,
penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Drs. Mohammad Arief Irwanto, M.Si. selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi
Jawa Tengah.
2. Hj. Sri Mulyani, S.E. selaku Bupati Klaten atas dukungan dan
terfasilitasnya pelatihan dasar CPNS 2019 di D’Madinah Inn Gentan
Sukoharjo.
3. Ir. Djoko Suwarso, MP..selaku coach yang telah memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga rancangan aktualisasi
ini dapat selesai dengan baik.
4. Praptini, S.Pd.SD. selaku mentor yang telah memberikan masukan,
inspirasi dan arahan sehingga rancangan aktualisasi ini dapat
diselesaikan dengan baik.
5. Rahardjanto Pudjiantoro, SH., MT. selaku narasumber/ penguji yang
memberikan saran, masukan perbaikan untuk penyempurnaan
rancangan aktualisasi ini sehingga dapat diterapkan dengan baik.
6. Keluarga, terutama kedua orang tua, suami dan keluaga besar yang
telah mendukung, mendoakan serta memberi bantuan sehingga semua
kegiatan Pelatihan Dasar CPNS dapat terselesaikan dengan baik.

iv
7. Seluruh Widyaiswara, dan Panitia yang telah memberikan ilmu,
bimbingannya, dukungan dan fasilitas selama kegiatan Pelatihan Dasar
CPNS Golongan III Angkatan CCXXX.
8. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CCXXX
atas inspirasi, kekompakan, bantuan, dan dukungannya.
Penulis berharap semoga rancangan aktualisasi ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak dan dapat memberikan contoh
tentang implementasi nilai-nilai “ANEKA” dengan prinsip Manajemen
Aparatur Sipil Negara (ASN), Pelayanan Publik dan Whole of Government
dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kerja dan masyarakat.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada
rancangan ini, oleh karena itu penulis berharap kepada semua pihak untuk
memberikan saran dan masukan serta kritik yang membangun untuk
penyempurnaan rancangan aktualisasi ini.

Sukoharjo, 2 Oktober 2019


Penulis,

Krisdaning, S.Pd

v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii
KATA PENGANTAR .......................................................................... iv
DAFTAR ISI ......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. viii
DAFTAR TABEL ................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Identifikasi Isu .................................................................. 5
C. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan ............................... 10
D. Rumusan Masalah ............................................................ 10
E. Tujuan Kegiatan ................................................................ 11
F. Manfaat Kegiatan .............................................................. 11

BAB II LANDASAN TEORI


A. Sikap dan Prilaku Bela Negara ......................................... 12
B. Nilai-nilai Dasar ASN ........................................................ 14
C. Kedudukan Dan Peran ASN Dalam NKRI ........................ 20
D. Motivasi Belanjar............................................................... 23

BAB III PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA


A. Profil SD Negeri 1 Sumberejo .......................................... 25
1. Profil Sekolah.................................................................. 25
2. Visi Misi, Nilai, dan Tujuan Sekolah ................................ 25
3. Struktur Organisasi dan Tugas Fungsi Guru................... 28
4. Deskripsi SDM,Sarpras, dan Sumber DayaLain ............. 30
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat ........................................... 32
C. Role Model ....................................................................... 34

vi
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan
dengan Nilai ANEKA ......................................................... 35
B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ....................................... 45
C. Antisipasi Menghadapi Kendala ........................................ 47
BAB V PENUTUP ............................................................................. 49
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 50
IDENTITAS DIRI .................................................................................. 52

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SD Negeri 1 Sumberejo Kecamatan


Klaten Selatan................................................................... 29

Gambar 3.2 Role Model ....................................................................... 34

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Identifikasi Isu di SD Negeri 1 Sumberejo ........................... 6

Tabel 1.2 Analisis APKL dan USG ...................................................... 9

Tabel 3.1 Data Guru SD Negeri 1 Sumberejo Kecamatan Klaten

Selatan Tahun Pelajaran 2019/2020 ................................... 30

Tabel 3.2 Tabel Jumlah Peserta Didik Per Rombel ............................


............................................................................................ 31

Tabel 3.3 Tabel Sarana dan Prasarana SD N 1 Sumberejo Kecamatan


Klaten Selatan ..................................................................... 31

Tabel 4.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi ......................................... 36

Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi ....................... 45

Tabel 4.3 Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala ....................... 47

Tabel 1.4 Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan................................... 10

Tabel 1.5 Analisis USG ....................................................................... 6

Tabel 3.1 Struktur organisasi .............................................................. 41

Tabel 4.1 Kegiatan Rancangan Aktualisasi ......................................... 49

Tabel 4.2 Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ............ 58


Tabel 4.3 Antisipasi Menghadapi Kendala ........................................... 59

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai
Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah.Dalam rangka pelaksanaan cita-cita
bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum
dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara (ASN) yang
memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
NegaraBab I Pasal 1 Ayat 1 dan 2 menyatakan bahwaAparatur Sipil
Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah.Pegawai Aparatur Sipil Negara yang
selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu
jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Pendidik sebagai seorang ASN harus memegang teguh nilai-
nilai dasar ASN dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Nilai-nilai
dasar tersebut yaitu: akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA). Nilai-nilai dasar inilah yang
menjadi pedoman seorang pendidik guna menciptakan pendididkan
yang berkualitas.
Menurut UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional, yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

1
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat dan bangsa. Berdasarkan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) nomor 23 tahun
2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti, setiap sebelum memulai
pelajaran, peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan danatau lagu
nasional. Kemudian menyanyikan lagu daerah sebelum pulang. Salah
satu tujuan dari Permendikbud nomor 23 tahun 2015 ini adalah untuk
menumbuh kembangkan kebiasaan yang baik sebagai bentuk
pendidikan karakter sejak di keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Dalam Permendikbud tersebut ditegaskan kembali pentingnya
penanaman nilai-nilai luhur dan budi pekerti.
Salah satu PNS yang juga menempati posisi penting di
Indonesia yaitu PNS yang berada dinaungan Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan dan Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/ Kota,
termasuk dalam hal ini guru Sekolah Dasar. Guru Sekolah Dasar
sebagai salah satu PNS dituntut untuk dapat membentuk karakter dari
dirinya sendiri menjadi PNS yang berakuntabilitas,nasionalis, beretika
publik yang baik, memberikan pelayanan yang bermutu kepada
masyarakat, serta memiliki sikap anti korupsi.
Menurut peraturan Mentri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi No.16 tahun 2009 pasal 13, rincian
kegiatan guru sebagai berikut menyusun kurikulum pembelajaran
pada satuan pendidikan, menyusun silabus pembelajaran, menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran, melaksaanakan kegiatan
pembelajaran, menyusun alat ukur soal sesuai mata pelajaran, menilai
dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran
dikelasnya, menganalisis hasil penilaian pembelajaran, dan
melaksanakan pembelajaran perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi, melaksanakan bimbingan
konseling di kelas yang menjadi tanggung jawabnya, Menjadi
pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar

2
tingkat sekolah nasional, membimbing guru pemula dalam program
induksi, membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kulikuler proses
pembelajaran, melaksanakan publikasi ilmiah dan membuat karya
inofatif.
Berbagai tantangan yang dihadapi oleh ASN dalam mencapai
tujuan tersebut menjadi semakin berat, baik yang datang dari dalam
maupun dari luar, sehingga ASN perlu untuk melakukan pelatihan
dasar CPNS. Untuk Pemerintah Kabupaten Klaten diselenggarakan
oleh BPSDMD Provinsi Jawa Tengah. Pelatihan Dasar CPNS ini
dilaksanakan selama 51 hari kerja atau 508 JP, dengan perincian; 18
hari kerja untuk pembelajaran klasikal (178 JP) dan 30 hari kerja untuk
pembelajaran non klasikal atau aktualisasi nilai dasar profesi (320 JP)
serta evaluasi selama 3 hari (10 JP). Dalam sistem pembelajaran
Pelatihan Dasar CPNS, setiap peserta dituntut untuk mampu
mengaktualisasikan nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) yang telah
dipelajari didalam unit kerja.
Sekolah adalah unit kerja tempat guru mengabdikan diri, guru
merupakan salah satu faktor terpenting dalam menentukan proses
pembelajaran, karena guru yang langsung berhadapan dengan siswa
di kelas. Oleh karena itu, guru dituntut untuk melakukan pembelajaran
yang berkualitas agar hasil belajar peserta didik memuaskan, salah
satunya dengan cara mengunakan media pembelajaran agar materi
yang disampaikan mudah dipahami oleh peserta didik atau
meneraptak berbagai macam strategi pembelajaran yang inovatif demi
terwujudnya pembelajaran yang efektif dan efisien. Dengan
memanfaatkan media dan menerapkan strategi inovatif dapat
membangkitkan minat siswa dalam mengikuti, mempelajari, mencari
tahu, partisipatif dan menyukai pembelajaran yang dilakukan.Dengan
adanya factor penanda munculnya minat tersebut siswa tergugah
untuk belajar selalu memperbaiki diri demi tercapainya hasil yang
memuaskan dan membanggakan.

3
Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran di
kelas VI SD Negeri 1 Sumberejo wilayah Klaten Selatan didapatkan
hasil sebai berikut. Pertama, perpustakaan di SD Negeri 1 Sumberejo
memiliki koleksi buku yang cukup banyak, baik buku pelajaran
ataupun buku non pelajaran. Namun kenyataan perpustakaan ini
masih belum maksimal dalam pemanfaatannya. Salah satu faktor
yang melatarbelakanginya adalah karena tidak adanya petugas
perpustakaan. Hal tersebut menjadikan kurangnya pemanfaatan
perpustakaan utamanya sebagai sumber belajar bagi siswa kelas VI.
Kedua, kurang optimalnya penanaman kedisiplinan siswa
khususnya pada siswa kelas VI. Siswa belum sepenuhnyamemiliki
kesadaran akan pentingnya disiplin dan menghargai waktu. Hal ini
tampak ketika siswa mengerjakan tugas. Siswa mengerjakan dan
mengumpulkan tugas melebihi waktu yang ditetapkan. Selama
mengerjakan siswa terlihat kurang memanfaatkan waktu dengan baik
dan kurang serius dalam mengerjakan sehingga ketika waktu
mengerjakan sudah selesai, siswa belum selesai mengerjakan tugas..
Adanya jadwal piket kelas juga belum dilaksanakan sepenuhnya oleh
peseta didik.
Ketiga, kurang optimalnya pelaksanaan gerakan literasi sekolah
yang berdampak pada minat baca siswa. Siswa belum memiliki
kesadaran akan pentingnya membaca. Frekuensi siswa untuk
mengunjungi perpustakaan masih jarang. Di dalam kelas pun siswa
tidak banyak yang membaca, kecuali diperintahkan oleh guru. Selain
itu, belum adanya pojok baca di kelas juga mempengaruhi minat baca
siswa.
Keempat kurang optimalnya penguatan motivasi belajar siswa
kelas VI SD Negeri 1 Sumberejo. Hal ini tampak ketika siswa kurang
antusias dan cenderung pasif mengikuti pembelajaran. Kondisi ini
dapat menghambat pencapaian tujuan pembelajaran dan
menyebabkan menurunnya prestasi akademik siswa. Siswa kurang
serius dalam belajar dan kurang bersemangat dalam mengikuti

4
pembelajaran. Bahkan beberapa siswa diantaranya, bermain dengan
teman sebangkunya. Ketika guru menegur siswa tersebut untuk
memperhatikan guru, maka siswa hanya sebentar saja
memperhatikan guru selanjutnya siswa kembali bermain dengan
teman sebangkunya. Kurang optimalnya penguatan motivasi belajar
siswa ini berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan
dengan hasil nilai peserta didik yang di bawah KKM.
Kelima, kurang optimalnya pemanfaatan media pembelajaran.
Kondisi ini terjadi karena media pembelajaran yang tersedia kurang
lengkap dan beberapa media pembelajaran telah rusak sehingga
dapat menghambat kelancaran proses mentrasfer ilmu pengetahuan
kepada peserta didik di kelas.
Dengan kegiatan aktualisasi ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, dan Anti Korupsi) di SD Negeri 1
Sumberejo, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten, nilai-nilai
dasar ASN dapat diinternalisasikan dan diimplementasikan dalam
tindakan sehari-hari, mampu mempengaruhi kinerja ASN menjadi
lebih baik dan mampu melakskanakan pekerjaan sesuai pokok dan
fungsinya serta mampu mewujudkan visi misi SD Negeri 1 Sumberejo
Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten Klaten.

B. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi
beberapa isu atau problematika yang ditemukan dalam melaksanakan
tugas sebagai Guru Kelas Ahli Pertama di instansi tempat bekerja,
yaitu di SD Negeri 1 Sumberejo. Sumber isu yang diangkat dapat
berasal dari individu, unit kerja, maupun organisasi. Isu-isu yang
menjadi dasar rancangan aktualisasi ini bersumber dari aspek:
1. Whole of Government (WoG)
2. Pelayanan publik
3. Manajemen ASN

5
Kemudian dipetakan beberapa isu atau problematika di SD
Negeri 1 Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan, antara lain:
1. Kurangnya optimalnya pemanfaatan perpustakaan di SD Negeri 1
Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan.
2. Kurang optimalnya penanaman kedisiplinan siswa di SD Negeri 1
Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan.
3. Kurang optimalnya pelaksanaan gerakan literasi sekolah di SD
Negeri 1 Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan.
4. Kurang optimalnya penguatan motivasi belajar siswa kelas VI SD
Negeri 1 Sumberejo.
5. Kurang optimalnya pemanfaatan media pembelajaran SD Negeri 1
Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan.

Berdasarkan identifikasi beberapa isu atau problematika yang


ditemukan ketika melaksanakan tugas sebagai Guru Kelas VI di SD
Negeri 1 Sumberejo. Sumber isu yang diangkat dapat berasal dari
individu, unit kerja, maupun organisasi.Berdasarkan prinsip-prinsip
kedudukan dan Peran Pegawai Negeri Sipil dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dapat diidentifikasi isu-isu sebagai
berikut:
Table 1.1 Identifikasi Isu di SD Negeri 1 Sumberejo
Sumber Kondisi Saat Kondisi yang
No Identifikasi Isu
Isu Ini diharapkan
1 Kurangnya optimalnya Pelayanan Pemanfaatan Memanfaatkan
pemanfaatan Publik perpustakaan perpustakaan
perpustakaan di SD sebagai sekolah sebagai
Negeri 1 Sumberejo sumber belajar salah satu sumber
Kecamatan Klaten siswa belum belajar siswa
Selatan. maksimal
2 Kurang optimalnya Pelayanan Peserta didik Peserta didik disiplin
peran guru dalam Publik tidak dalam mengerjakan
penanaman mengerjakan dan mengumpulkan
kedisiplinan siswa dan tugas
kelas VI di SD Negeri mengumpulkan
1 Sumberejo tugas tepat
Kecamatan Klaten waktu
Selatan.
3 Kurang optimalnya Manajemen Kegiatan Guru dapat
pelaksanaan gerakan ASN membaca 15 melaksanakan

6
literasi sekolah di SD menit sebelum gerakan literasi
Negeri 1 Sumberejo pembelajaran untuk menumbuhkan
Kecamatan Klaten belum kemampuan
Selatan. terlaksana membaca dan minat
dengan baik membaca peserta
didik
4 Kurang optimalnya Pelayanan Belum ada Motivasi belajar
penguatan motivasi Publik upaya kegiatan meningkat melalui
belajar siswa kelas VI pembelajaran kegiatan-kegiatan
SD Negeri 1 yang inovatif pembelajaran yang
Sumberejo. untuk inovatif
meningkatkan
motivasi
belajar peserta
didik
5 Kurang optimalnya Manajemen Guru jarang Guru dapat
penggunaan media ASn menggunakan menggunakan
dan alat peraga media berbagai macam
pembelajaran SD pembelajaran, media pembelajaran
Negeri 1 Sumberejo pembelajaran agar peserta didik
Kecamatan Klaten cenderung mempunyai
Selatan. menggunakan pengalaman belajar
metode yang baik
ceramah
Sumber : dielaborasi oleh penulis, 2019

Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah


dipaparkan, perlu dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu
mana yang merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi oleh
penulis. Proses tersebut menggunakan dua alat bantu penetapan
kriteria kualitas isu yakni berupa:

1. APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan)


APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Kelayakan.
a. Aktual ( A ) yaitu Isu yang sering terjadi atau dalam proses
kejadian sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat.
b. Problematik ( P ) yaitu Isu yang memiliki dimensi masalah
yang kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
c. Kekhalayakan (K) yaitu Isu yang secara langsung
menyangkut hajat hidup orang banyak

7
d. Layak ( L ) yaitu Isu yang masuk akal dan realistis serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya
2. USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan
perkembangan setiap variabeldengan skor 1-5.
a. Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
b. Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah
tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak, dan
sebagainya.
c. Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit
dicegah.

8
Tabel 1.2. Analisis APKL dan USG
KRITERIA A KET KRITERIA B
Sumber Isu IDENTIFIKASI ISU Total Peringkat
A P K L . U S G

Pelayanan Kurangnya optimalnya pemanfaatan perpustakaan di + + - - TMS


Publik SD Negeri 1 Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan.
Kurang optimalnya penanaman kedisiplinan siswa
Pelayanan + + + + MS 5 4 14 2
kelas VI di SD Negeri 1 Sumberejo Kecamatan 5
Publik
Klaten Selatan.
Kurang optimalnya pelaksanaan gerakan literasi
Manajemen + + + + MS 4 4 12 3
sekolah di SD Negeri 1 Sumberejo Kecamatan 4
ASN
Klaten Selatan.
Pelayanan Kurang optimalnya penguatan motivasi belajar siswa + + + + MS 1
5 5 5 15
Publik kelas VI SD Negeri 1 Sumberejo.

Kurang optimalnya pemanfaatan media


Manajemen pembelajaran SD Negeri 1 Sumberejo Kecamatan + + - - TMS
ASn Klaten Selatan.

Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019


Keterangan: Keterangan Bobot:
1. A = Aktual 5. U = Urgency 8. MS = Memenuhi Syarat 5 = sangat mendesak
2. P = Problematik 6. S = Seriousness 9. TMS= Tidak Memenuhi Syarat
3. K = Kekhalayakan 7. G = Growth 4 = mendesak
4. L = Kelayakan + = memenuhi 3 = cukup mendesak
- = tidak memenuhi 2 = kurang mendesak
1= tidak mendesak

9
Berdasarkan tabulasi APKL seperti tercantum pada tabel di atas,
ditemukan tiga isu utama yang memenuhi syarat, yaitu sebagai berikut:
1. Kurang optimalnya peran guru pada penanaman kedisiplinan siswa
kelas VI di SD Negeri 1 Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan.
2. Kurang optimalnya pelaksanaan gerakan literasi sekolah di SD
Negeri 1 Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan.
3. Kurang optimalnya penguatan motivasi belajar siswa kelas VI SD
Negeri 1 Sumberejo.

Dari ketiga isu yang problematik di atas, ditetapkan isu paling


prioritas yakni “Kurangnya optimalisasi penguatan motivasi belajar
siswa kelas VI di SD Negeri Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan”
dengan perolehan skor USG 15.

C. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan


Dampak yang akan muncul ketika isu “Kurang optimalnya
penguatan motivasi belajar siswa kelas VI di SD Negeri Sumberejo
Kecamatan Klaten Selatan” yaitu
1. Pembelajaran yang dilakukan kurang optimal dan cenderung
membosankan.
2. Peserta didik kurang antusias dalam pembelajaran sehingga materi
yang dipelajari kurang dipahami oleh siswa.
3. Peserta didik akan tertinggal, baik pengetahuan bahkan
keterampilan akan mengakibatkan hasil belajar siswa menurun
4. Turunnya minat warga menyekolahkan anaknya di sekolah-sekolah
negeri akibat penurunan hasil belajar siswa yang dibiarkan.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan menerapkan nilai-nilai ANEKA
maka rumusan masalah pada rancangan aktualisasi ini adalah
“Bagaimana cara mengoptimalisasikan motivasi belajar siswa kelas VI
di SD Negeri 1 Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten
Klaten?”.

10
E. Tujuan
Sesuai dengan permasalahan yang dipaparkan di atas, maka
rancangan aktualisasi ini dibuat dengan tujuan:
1. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran denan harapan dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik.
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai guru.

F. Manfaat
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN yaitu:
1. Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
a. Meningkatkan pemahaman dan kemampuan
mengimplementasikan nilai-nilai dasar Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
b. Menjadi ASN yang lebih professional, berkomitmen, beretika,
dan berintegritas tinggi.
2. Bagi Instansi SD Negeri 1 Sumberejo
Aktualisasi, habituasi dan penanaman nilai-nilai ANEKA
diharapkan dapat membentuk ASN yang dapat memberikan
kontribusi nyata pada peningkatan kualitas pelayanan di SD
Negeri 1 Sumberejo, dan menjadi bagian dalam proses
pencapaian visi misi SD Negeri 1 Sumberejo dengan ide dan hasil
karya yang kreatif dan inovatif.
3. Bagi Peserta Didik
Meningkatkan motivasi belajar pada peserta didik kelas VI di
SD Negeri 1 Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten
Klaten.
4. Bagi Masyarakat
Masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sebagai
wujud aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA di pelayanan publik.

11
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Sikap dan Perilaku Bela Negara

Bela negara merupakan sebuah konsep yang disusun oleh


perangkat perundangan dan petinggi suatu negara tentang
patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari
suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi
negara tersebut (wikipedia). Dilihat dari segi fisik, bela negara
merupakan upaya pertahanan yang dilakukan dalam menghadapi
ancaman, serangan dan agresi dari pihak – pihak yang dapat
mengancam keberadaan negara. Sedangkan dari segi non fisik,
diartikan sebagai upaya yang dilakukan dalam rangka berperan
aktif untuk memajukan bangsa dan negara, yang dapat dilakukan
melalui berbagai bidang misalnya pendidikan, kesehatan, moral,
sossial maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat yang ada
di dalamnya.

Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat 3,


menyebutkan bahwa “ Setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara”. Begitu pula dengan
seorang Aparatur Sipil Negara, yang memiliki kewajiban yang
sama. Seorang ASN harus mampu menginternalisasikan nilai –
nilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi dalam menjalankan tugas pokok
dan fungsi di unit kerja masing – masing. Peran ASN dalam
memajukan bangsa dan negara melalui pelayanan di masing –
masing institusi merupakan salah satu wujud dari bela negara.

Dengan melaksanakan kewajiban bela negara tersebut,


merupakan bukti dan proses bagi ASN untuk menunjukkan
kesediaan mereka dalam berbakti kepada Nusa dan Bangsa, serta
kesadaran untuk mengorbankan diri guna membela negara. Nilai-
nilai bela negara yang harus lebih dipahami penerapannya dalam

12
kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara antara lain:

1. Cinta Tanah Air.

Kesadaran bela negara yang ada pada setiap masyarakat


didasarkan pada kecintaan kita kepada tanah air kita. Kita dapat
mewujudkan itu semua dengan cara kita mengetahui sejarah
negara kita sendiri, melestarikan budaya-budaya yang ada,
menjaga lingkungan kita dan pastinya menjaga nama baik negara
kita.

2. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara.

Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap kita yang


harus sesuai dengan kepribadian bangsa yang selalu dikaitkan
dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsanya. Kita dapat
mewujudkannya dengan cara mencegah perkelahian antar
perorangan atau antar kelompok dan menjadi anak bangsa yang
berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional.

3. Pancasila.

Pancasila adalah alat pemersatu keberagaman yang ada di


Indonesia yang memiliki beragambudaya, agama, etnis, dan lain-
lain.Nilai-nilai pancasila inilah yang dapat mematahkan setiap
ancaman, tantangan, dan hambatan.

4. Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara.

Dalam wujud bela negara tentu saja kita harus rela berkorban untuk
bangsa dan negara.

5. Memiliki Kemampuan Bela Negara.

Kemampuan bela negara itu sendiri dapat diwujudkan dengan tetap


menjaga kedisiplinan, ulet, bekerja keras dalam menjalani profesi
masing-masing.

13
B. Nilai-nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil

Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai


dasar sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam
menjalankan profesi dan tugasnya sebagai ASN. Adapun nilai-nilaI
dasar yang dimaksud adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban


yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab
yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas seorang ASN dapat
dikatakan terwujud apabila dapat memenuhi indikator-indikator:
kepemimpinan, transparansi, integritas, tanggung jawab,
keadilan, kejelasan, keseimbangan, konsistensi, dan
kepercayaan. Penjelasan lebih lengkapnya sebagai berikut:

a. Kepemimpinan: Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas


ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang
penting dalam menciptakan lingkungannya.

b. Transparansi: Keterbukaan atas semua tindakan dan


kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok/instansi.

c. Integritas: Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan


dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.

d. Tanggung Jawab: Kesadaran manusia akan tingkah laku


atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di
sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban.

e. Keadilan: Kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai


sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.

f. Kejelasan: Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab

14
harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang
menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.

g. Keseimbangan: Untuk mencapai akuntabilitas dalam


lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara
akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.

h. Konsistensi: Sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan


sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.

i. Kepercayaan: Rasa keadilan akan membawa pada sebuah


kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan
akuntabilitas.
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang
wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati
bangsa lain. Nasionalisme Pancasila merupakan pandangan atau
paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah
airnya yang didasarkan pada nilai – nilai pancasila. Ada lima nilai
dasar dari nasionalisme yang harus diperhatikan, yaitu:
a. sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa (yang memiliki
makna bahwa negara menjamin kemerdekaan masyarakat
dalam memeluk agama dan kepercayannya masing-
masing).
b. sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (perpaduan
sila pertama dan kedua menuntut pemerintah dan
penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti
kemanusiaan yang luhur dan memegang cita-cita moral
rakyat yang mulia).
c. sila ketiga: Persatuan Indonesia (keberadaan bangsa
Indonesia adalah karena adanya persatuan yang tumbuh
dalam jiwa masyarakatnya dan kehendak untuk hidup
bersama dalam suatu wilayah geopolitik yang nyata).
d. sila keempat: kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
keijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan (tradisi

15
musyawarah yang dilandasi semangat kekeluargaan,
keragaman masyarakat yang memunculkan keinginan
semangat persaudaraan dan kesederajatan. Kerakyatan
berarti adanya penghormatan terhadap suara rakyat,
permusyawaratan berarti menjunjung tinggi persatuan di atas
kepentingan pribadi dan golongan, sedangkan hikmat
kebijaksanaan adalah adanya landasan etis dalam
demokrasi yaitu sila-sila pancasila lainnya).
e. sila kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
(mewujudkan rasa keadilan sosial dengan perwujudan relasi
yang adil, penyediaan struktur yang menyediakan
kesetaraan kesempatan, proses fasilitas akses atau
informasi, dan dukungan atas partisipasi bermakna dalam
pengambilan keputusan bagi semua orang).
3. Etika Publik
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, melalui indikator sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama

16
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga
mutu kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan tindakan untuk
menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi, dan kinerja yang
berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu
yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai
dengan target. Sedangkan efektivitas menunjukan tingkat
ketercapaian target yang telah direncanakan, baik
menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas
organisasi tidak hanya diukur dari kuantitas dan mutu hasil
kerja, melainkan kepuasan dan terpebuhinya kebutuhan
pelanggan.
b. Efisiensi
Efisiensi adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan
efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan
sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilakukan sehingga
dapat diketahui ada tidaknya penggunaan sumber daya yang
berlebihan, penyalahgunaan alokasi, penyimpanagan
prosedur dan mekanisme yang tidak sesuai dengan alur.
c. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik merupakan hasil pemikiran baru

17
yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu
untuk membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan
dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda
dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau
menggugurkan tugas rutin.
d. Orientasi mutu
Orientasi mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan
dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang
sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu
mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan
kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya, bahkan melampaui harapan.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang
artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi
dikatakan sebagai kejahatan yang luar biasa karena dampaknya
yang luar biasa yaitu mampu merusak tatanan kehidupan dalam
ranah pribadi, keluarga, masyarakat maupun ranah kehidupan
yang lebih luas lagi. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
bersama dengan pakar telah melakukan identifikasi nilai – nilai
dasar anti korupsi. Ada 9 (sembilan) nilai – nilai anti korupsi yang
harus diperhatikan, yaitu :
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama
bagi penegakan integritas diri. Seseorang yang dapat berkata
jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri
sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri
dari perbuatan curang.
b. Peduli
Peduli, dengan adanya kepedulian terhadap orang lain
menjadikan seseorang memiliki rasa kasih sayang antar
sesama. Pribadi dengan jiwa sosial yang tinggi tidak akan

18
tergoda untuk mmeperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak
benar.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter pada diri seseorang untuk
tidak mudah bergantung kepada pihak lain. Pribadi yang
mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak – pihak
yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan
sesaat.
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Seseorang
yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan
tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan
kekayaan dengan cara yang mudah.
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan
menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah
untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama
manusia. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak
akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
f. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan
kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik
yang sebesar – besarnya.
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang
menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi
kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih – lebihan.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki
keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak
kebathilan.
i. Adil

19
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa
yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Adil
merupakan kemampuan seseorang untuk memperlakukan
orang lain sesuai dengan hak dan kewajibannya.

C. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI


Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam
menghadapi tantangan-tantangan global, pemerintah melalui UU
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad
untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin
professional. Undang-undang ini merupakan dasar dalam
manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk membangun
aparat sipil negara yang memiliki integritas, profesional dan netral
serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN,
serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas
bagi masyarakat.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil
Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a. kepastian hukum;
b. profesionalitas;
c. proporsionalitas;
d. keterpaduan;
e. delegasi;
f. netralitas;
g. akuntabilitas;

20
h. efektif dan efisien;
i. keterbukaan;
j. non diskriminatif;
k. persatuan;
l. kesetaraan;
m. keadilan;
n. kesejahteraan.

2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara
adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh
instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat. Adapun prinsip pelayanan
publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah
sebagai penyelenggara pelayanan publik harus
menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui
segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang
diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga
negaranya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan
publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan
layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya
penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif

21
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan
warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas
warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat
harus memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee
untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus
diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu
ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan
oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari
keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu
mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan
cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan
prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan
biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
harus dapat dijangkau oleh warga negara yang
membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam
arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan
yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan
layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus
dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada
masyarakat. Pertanggungjawaban di sini tidak hanya
secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting
harus dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada
masyarakat luas melalui media publik.

22
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan
sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu
menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika
berhadapan dengan kelompok yang kuat.

3. Whole of Government
WoG merupakan suatu model pendekatan integratif
fungsional satu atap. Model ini diterapkan untuk mengatasi
wicked problem yang sulit dipecahkan dan diatasi karena
berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat, diantaranya
tidak jelasnya sebab, multi dimensi dan menyangkut perubahan
perilaku. Terdapat beberapa cara pendekatan WoG antara lain:
a. Penguatan koordinasi antar lembaga
Hal ini dilakukan jika jumlah lembaga-lembaga yang
dikoordinasikan masih terjangkau dan manageable.
b. Membentuk lembaga koordinasi khusus
Pembentukan lembaga ini terpisah dan permanen yang
bertugas dalam mengkoordinasikan sektor atau kementrian.
c. Membangun gugus tugas
Gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan koordinasi
yang dilakukan diluar struktur formal yang setidaknya tidak
permanen.
d. Koalisi social
Koalisi sosial merupakan bentuk informal dari bentuk
penyatuan kordinasi antar sektor atau lembaga tanpa perlu
membentuk pelembagaan khusus dalam koordinasi.

D. Motivasi Belajar
Motivasi berawal dari kata “motif”, motif dapat diartikan aktif
saat melakukan sesuatu, hal ini dirasa mempunyai kebutuhan
cukup mendesak untuk mencapai tujuan. Motivasi adalah suatu
dorongan dari dalam individu untuk melakukan suatu tindakan

23
dengan cara tertentu sesuai dengan tujuan yang direncanakan
(Kompri, 2015: 4). Sedangkan menurut Donald dalam Sardiman
(2012: 73), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang
yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan.
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling
mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara
relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari
praktik atau penguatan (reinforced practice) yang dilandasi tujuan
untuk mencapai tujuan tertentu. (Uno, 2008: 23).
Menurut Hanafiah dan Suhana (2010: 26) motivasi belajar
merupakan kekuatan (power motivation), daya pendorong (driving
force), atau alat pembangun kesediaan dan keinginan yang kuat
dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif,
inovatif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku, baik
dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. Pendapat lain
mengatakan bahwa motivasi belajar adalah faktor psikis yang
bersifat nonintelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal
penumbuhan gairah, merasa senang, dan semangat untuk belajar.
Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi
untuk melakukan kegiatan belajar. (Sardiman, 2012: 75).
Berdasarkan beberapa pengertian motivasi belajar seperti
yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi
belajar adalah suatu usaha yang didasari kemauan dari dalam diri
seorang siswa untuk mencapai tujuan belajar. Tujuan belajar
tersebut untuk meraih suatu hasil yaitu tercapainya suatu
kompetensi yang akan dicapai dalam proses pembelajaran.

24
BAB III
PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA

A. Profil SD Negeri 1 Sumberejo


1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi
Unit kerja peserta diklat adalah di SD Negeri 1 Sumberejo
Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten Klaten. Sekolah ini
didirikan atas dasar SK Pendirian Sekolah dengan nomor
421.2/1603.6/11. Berikut adalah profil SD Negeri 1 Sumberejo:
a. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SD Negeri 1 Sumberejo
NPSN : 203110264
Jenjang Pendidikan : Sekolah Dasar
Status Sekolah : Negeri
b. Lokasi Sekolah
Alamat Sekolah : Bendogantungan, Sumberejo
Kecamatan : Klaten Selatan
Kabupaten : Klaten
Kode Pos : 57426
c. Data Kelengkapan Sekolah
Akreditasi :A
Luas Tanah : 1050 m2

2. Visi, Misi, Nilai, dan Tujuan SD Negeri 1 Sumberejo


a. Visi SD Negeri 1 Sumberejo
“TERBENTUKNYA GENERASI PENERUS BANGSA YANG
UNGGUL DALAM PRESTASI, BERIMAN DAN BERBUDI
PEKERTI LUHUR”
b. Misi SD Negeri 1 Sumberejo
1) Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang kreatif,
inovatif, menyenangkan berkwalitas dan terprogram.
2) Mengembangkan bakat, minat dan potensi siswa secara
optimal.

25
3) Meningkatkan kwalitas Sumber Daya Manusia dan
sarana penunjang pendidikan.
4) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama
sehingga terbangun insan yang cerdas, dan berakhlak
mulia.
5) Menciptakan suasana sekolah yang ramah dan
konduksif
6) Menerapkan nilai – nilai luhur budaya bangsa dalam
kehidupan sehari – hari.
7) Menjalin kerjasama yang harmonis antar warga sekolah,
komite, tokoh masyarakat, dan lingkungan.
8) Menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap
lingkungan.

c. Nilai- Nilai Dasar Organisasi SD Negeri 1 Sumberejo


Nilai-nilai yang menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas di
SD Negeri 1 Sumberejo berasal dari nilai-nilai Tata Nilai
Budaya Kerja Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Adapun nilai-nilainya adalah sebagai berikut:
1) Integritas
Yang dimaksud dengan integritas adalah keselarasan
antara pikiran, perkataan, dan perbuatan. Indikator dari
integritas adalah konsisten, jujur, menghindari benturan
keinginan, berpikiran positif, arif, bijaksana, dan
mematuhi peraturan perundang-undangan.
2) Kreatif dan Inovatif
Kreatif dan inovatif adalah memiliki daya cipta, memiliki
kemampuan untuk menciptakan hal baru yang berbeda
dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal
sebelumnya. Indikator dari kreatif dan inovatif adalah
memiliki pola piker, cara pandang yang variatif terhadap
setiap permasalahan, bersikap terbuka, berani

26
mengambil terobosan, dan memanfaatkan teknologi
secara efektif dan efisien.
3) Inisiatif
Inisiatif adalah kemampuan seseorang untuk bertindak
melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut dari
pekerjaan. Indikator dari inisiatif adalah responsive,
bersikap proaktif, dan memiliki dorongan untuk
menyelesaikan masalah
4) Pembelajar
Pembelajar adalah selalu berusaha untuk
mengembangkan kompetensi dan profesionalisme.
Indikator dari pembelajar adalah berkeinginan untuk
selalu menambah wawasan, mengambil hikmah atas
segala kesalahan, dan berbagi pengetahuan dengan
rekan kerja.
5) Menjunjung Meritokrasi
Menjunjung meritokrasi adalah menjunjung tinggi
keadilan dalam pemberian penghargaan bagi karyawan
yang kompeten. Indikatornya adalah berkompetisi
secara maksimal, memberikan kesempatan yang sama
dalam mengembangkan kompetensi pegawai,
memberikan penghargaan dan hukuman secara secara
proporsional,tidak sewenang-wenang, dan tidak
mementingkan diri sendiri.
6) Aktif
Aktif adalah senantiasa berpartisipasi dalam setiap
kegiatan. Inidkator dari aktif adalah terlibat langsung
dalam setiap kegiatan dan memberi dukungan kepada
rekan kerja.
7) Tanpa Pamrih
Tanpa pamrih adalah bekerja dengan tulus ikhlas dan
penuh dedikasi. Indikator yang termasuk dalam tanpa

27
pamrih adalah penuh komitmen dalam melaksanakan
pekerjaan, rela membantu rekan kerja, dan
menunjukkan sikap 4S (senyum, sapa, sopan, dan
santun)
d. Tujuan Organisasi
Sesuai dengan visi dan misi sekolah, SD Negeri 1
Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan mempunyai tujuan
sebagai berikut:
1) Mewujudkan peserta didik yang disiplin dan terampil
dalam kegiatan pengembangan diri melalui pramuka,
kegiatan keagamaan, kesenian, senam, dan upacara;
2) Mempersiapkan peserta didik agar dapat menjuarai
lomba akademik dan non akademik tingkat kecamatan
dan kabupaten;
3) Menumbuhkembangkan siswa agar dapat mencapai
standart kelulusan belajar minimal/kriteria ketuntasan
minimal yang ditentukan sekolah;
4) Membentuk peserta didik agar dapat melaksanakan
ibadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing
dalam kehidupan sehari-hari.

3. Struktur Organisasi dan Tugas Fungsi Guru


Struktur Organisasi merupakan prasyarat mutlak yang
harus dimiliki oleh setiap lembaga pendidikan. Struktur
organisasi pendidikan SD Negeri 1 Sumberejo Kecamatan
Klaten Selatan mencerminkan adanya suatu bentuk
kerjasama untuk mencapai tujuan pendidikan. Adapun
struktur organisasi SD Negeri 1 Sumberejo Kecamatan
Klaten Selatan disajikan dalam Gambar 3.1.

28
Gambar 3.1. Struktur Organisasi SD Negeri 1 Sumberejo
Kecamatan Klaten Selatan

Kepala Sekolah
Praptini, S.Pd. SD.

Ketua Komite
Tri Hadmoko

JABATAN

Guru PJOK Guru PA Islam Guru PA Kristen


Y. Haryana, S. Pd. Lina Wati, S.Pd. Slameto, S. PdK

Guru Kelas VI Guru Kelas V Guru Kelas IV Guru Kelas III Guru Kelas II Guru Kelas I
Krisdaning, S.Pd Sri Lestari, A.Ma. Pd. Tanti Purwi P, S.Pd. Reni Pujiastuti, S. Pd. Wahyu Nursiati, S.Pd. Dewi Listyorini B.U, S.Pd.

29
4. Deskripsi SDM, Sarpras dan Sumber Daya Lain
SD Negeri 1 Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan memiliki 1
kepala sekolah, 7 guru kelas, 1 guru PAI, 1 guru olahraga, 1 guru
agama kristen, 1 guru agama katholik, 1 pustakawan dan 1
penjaga sekolah. Berikut ini adalah daftar nama guru dan
karyawan di SD Negeri 1 Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan
beserta jabatannya:p

Tabel 3.1
Data Guru SD Negeri 1 Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan
Tahun Pelajaran 2019/ 2020
Gol. Status
No. Nama/NIP Jabatan
Ruang Pegawai
Praptini, S.Pd. SD
1. IV/ a Kepala sekolah PNS
NIP. 19610121 198201 2 012
Wahyu Nursiati,S.Pd
2. III/ a Guru Kelas II PNS
NIP. 19621228 200604 2 002
Tanti Purwi Puspitasari, S.Pd
3. III/ a Guru Kelas IV CPNS
NIP. 19850102 201903 2 009
Krisdaning, S.Pd
4. III/ a Guru Kelas VIA CPNS
NIP. 19910721 201903 2 006
Y.Haryana, S.Pd
6. IV/ a Guru PJOK PNS
NIP. 19620715 198304 1 009
Slameta, S.Pd.K Guru Agama
5. IV/ b PNS
NIP. 19600112 197912 1 007 Kristen
Th. Dewi Susilowati, A.Ma
7. II/b Guru Agama PNS
NIP. '19640207 201410 2 001
Katholik
8. Sri Lestari,A.Ma.Pd - Guru Kelas V Non PNS
9. Reni Pujiastuti,S.Pd - Guru Kelas III Non PNS
10 Suranto - Guru Kelas VI B Non PNS
Guru Agama
11. Lina Wati, S. Pd. - Non PNS
Islam
12. Silvia Saraswati - Pustakawan Non PNS
13. Dewi Listiorini B.U - Guru Kelas I Non PNS
Penjaga
14. Supriyanto - Non PNS
Sekolah

Adapun jumlah siswa di SD Negeri 1 Sumberejo Kecamatan


Klaten Selatan adalah siswa yang terbagi menjadi 6 rombongan
kelas. Berikut tabel siswa SD Negeri 1 Sumberejo Kecamatan
Klaten Selatan dan rombongan belajarnya.

30
Tabel 3.2 Tabel Jumlah Peserta Didik per Rombel
Jumlah Siswa
No. Nama Rombel Tingkat Kelas
L P Total
1. Kelas 1 1 12 9 21
2. Kelas 2 2 6 8 14
3. Kelas 3 3 17 17 34
4. Kelas 4 4 13 14 27
5. Kelas 5 5 11 9 20
6. Kelas 6 6 17 18 35
Total

Sarana prasarana atau fasilitas yang terdapat di SD Negeri 1


Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan meliputi ruang kelas, ruang
kantor guru, kamar mandi/WC, dan lapangan upacara. Adapun
uraian sarana prasarana yang ada di SD Negeri 1 Sumberejo
Kecamatan Klaten Selatan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Sarana dan Prasarana SD Negeri 1 Sumberejo Kec. Klaten


Selatan
No. Jenis Prasarana Banyak Jenis Ruang
1. Kamar mandi/WC 2 Permanen
2. Kamar mandi bersama 2 Permanen
3. Ruang teori/kelas I 1 Permanen
4. Ruang teori/kelas II 1 Permanen
5. Ruang teori/kelas III 1 Permanen
6. Ruang teori/kelas IV 1 Permanen
7. Ruang teori/kelas V 1 Permanen
8. Ruang teori/kelas VI 1 Permanen
Semi
9. Ruang perpustakaan 1
Permanen
11. Ruang guru 1 Permanen
12. Mushola 1 Pemanen
(Sumber: Dokumentasi Sekolah 2019)
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa bangunan dan
ruang belajar yang ada di SD Negeri 1 Sumberejo Kecamatan
Klaten Selatan sudah cukup memadai untuk digunakan,

31
dimanfaatkan dan dikembangkan dalam menunjang kegiatan
pembelajaran walaupun masih ada beberapa sarana dan
prasarana serta ruangan yang masih dalam kondisi kurang baik.

B. Tugas Jabatan Peserta Diklat


1. Tugas Aparatur Sipil Negara
Menurut Undang-undang Aparatur Sipil Negara Nomor 5
Tahun 2014, ASN merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja
pada instansi pemerintah. Aparatur sipil negara memiliki tugas-
tugas diantaranya:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat
Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas;
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Republik Indonesia.
Guru sebagai salah satu ASN tentu memiliki tugas pokok
profesi yang di atur dalam peraturan perundang- undangan.
Tugas guru berdasarkan PermenPan-RB No. 16 Tahun 2009
Pasal 13, yaitu:
a. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
b. Menyusun silabus pembelajaran;
c. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
e. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
f. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada
mata pelajaran di kelasnya;
g. Mengkaji hasil penilaian pembelajaran;
h. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan
dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
i. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang

32
menjadi tanggung jawabnya;
j. Melaksanakan pengawas penilaian dan evaluasi terhadap
proses dan hasil belajar tingkat sekolah dan nasional;
k. Membimbing guru pemula dalam program induksi;
l. Membimbing Peserta Didik dalam kegiatan ekstrakurikuler
proses pembelajaran;
m. Melaksanakan pengembangan diri;
n. Melaksanakan publikasi ilmiah; dan
o. Membuat karya inovatif

2. Jabatan Fungsional Guru


Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya. Menurut Pasal 5 tugas utama guru yaitu
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak
usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah serta tugas tambahan yang relevan
dengan fungsi sekolah/madrasah. Sesuai dengan Pasal 6,
uraian Kewajiban Guru dalam melaksanakan tugas adalah
a. Merencanakan pembelajaran/bimbingan, melaksanakan
pembelajaran/ bimbingan yang bermutu, menilai dan
mengevaluasi hasil pembelajaran/ bimbingan, serta
melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan.
b. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akedemik
dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, ilmu, dan teknologi.
c. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas pertimbangan
jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu,
latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta
didik dalam pembelajaran.

33
d. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum,
dan kode etik guru, serta nilai agama dan etika, dan
e. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

C. Role Model

Gambar 3.2 Role Model


Ibu Praptini, S.Pd SD. merupakan Kepala Sekolah di SD
Negeri 1 Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten
Klaten. Beliau lahir di Klaten, 21 Januari 1961. Ibu Praptini,
S.Pd.SD. dapat menjadi role model dalam pelaksanaan
aktualisasi dan habituasi karena beberapa alasan, pertama ketika
saya pernah meminta saran dan masukan beliau menjelaskan
dengan jelas. Kedua, beliau adalah sosok yang religius. Ini
mencerminkan sikap nasionalisme cerminan sila pertama
pancasila. Ketiga, melaksanakan pekerjaan secara professional
dan bijaksana. Ini sebagai perwujudan nilai etika publik.

34
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan


Nilai ANEKA
Unit Kerja : SD Negeri 1 Sumberejo Kecamatan Klaten
Selatan, Kabupaten Klaten
Isu yang Diangkat : Kurang optimalnya penguatan motivasi
belajar peserta didik kelas VI SD Negeri 1
Sumberejo
Judul : Optimalisasi Penguatan Motivasi Belajar
Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Sumberejo
Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten
Klaten
Gagasan Penyelesaian Isu:
1. Membuat Papan Bintang Prestasi
2. Melakukan kegiatan “Classroom Decoration”
3. Melaksanakan Kegiatan Gubah Lagu Sesuai Materi (GuLa SeMa)
4. Menggunakan media pembelajaran audio visual
5. Melaksanakan pembelajaran dengan metode Permainan “Detektif
Aneka Ilmu (AnMu)”
6. Menerapan Kartu BPJS (Boleh Pulang Jawab Soal)
7. Melakukan evaluasi dan refleksi di akhir program kegiatan

35
Tabel 4.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan


Kegiatan dengan Nilai-Nilai terhadap Visi Nilai-Nilai
Dasar ASN (ANEKA) Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Membuat 1. Melakukan 1. Adanya  Nasionalisme Terlaksananya Melalui
Papan konsultasi dengan persetujuan Saya menghormati kegiatan penerapan
Bintang mentor dengan mentor keputusan mentor saat menyanyikan nilai-nilai
Prestasi terkait kegiatan berkonsultasi. lagu gubahan dasar ASN
yang akan  Etika Publik sebagai (ANEKA)
dilakukan. (Sopan Santun) penumbuh dalam
Saya berkonsultasi motivasi peserta kegiatan ini
kepada mentor dengan didik dapat diharapkan
sopan dan santun. mendukung misi akan mampu
2. Merancang Papan 2. Tersusunnya  Komitmen Mutu SD N 1 meningkatkan
Prestasi rancangan Efektif dan Efisien Sumberejo yaitu nilai kreatif
Papan prestasi mengembangkan dan inovatif,
3. Menyiapkan 3. Tersedianya alat  Komitmen Mutu bakat, minat dan pembelajar
bahan-bahan yang dan bahan Menyediakan potensi siswa dan aktif
diperlukan secara keperluan kegiatan secara optimal dalam
sederhana dengan sepenuh hati organisasi.
4. Menempelkan 4. Tertempelnya  Akuntabilitas
bintang prestasi bintang prestasi (Transparansi)
yang diperoleh
siswa
5. Memberi 5. Terpilihnya siswa  Akuntabilitas
Penghargaan yang mendapat (Transparansi)
kepada siswa bintang
yang terbanyak
mendapatkan
bintang terbanyak
dengan kriteria

36
tertentu
2 Melaksanakan 1. Melaksanakan 1. Terlaksananya  Etika Publik Kualitas hasil Melalui
kegiatan konsultasi kegiatan (sopan santun) kegiatan kegiatan
“Classroom rancangan konsultasi Menyampaikan “Classrom aktualisasi
Decoration” kegiatan rancangan rancangan kegiatan Decoration” nilai-nilai
(Sumber “Classroom kegiatan melalui kepada kepala sekolah mendukung visi ANEKA pada
Kegiatan: Decoration” musyawarah dan guru menggunakan sekolah yaitu pelaksanaan
Inovasi) dengan kepala menggunakan bahasa yang santun. “Terbentuknya kegiatan-
sekolah dan rekan bahasa yang  Nasionalisme Generasi kegiatan
guru santun. (Sila ke-4 Pancasila) Penerus Bangsa “Classroom
Sehingga berdiskusi dan yang Unggul Decoration”
menghasilkan bermusyawarah dalam Prestasi, menguatkan
persetujuan dengan rekan guru Beriman dan nilai
kepala sekolah terkait rancangan Berbudi Pekerti oraganisasi
dan rekan guru kegiatan. Luhur”. Dan misi inisiatif,
dan catatan sekolah nomor 5 inovatif dan
hasil konsultasi yaitu kreatif.
jelas. menciptakan
suasana sekolah
2. Menentukan 2. Tersedianya  Komitmen Mutu yang ramah dan
konsep rancangan (Sepenuh Hati) konduksif
“Classroom konsep menyiapkan konsep
Decoration” “Classroom kegiatan “Classroom
Decoration” Decoration”dengan
sepenuh hati.
3. Menyiapkan 3. Tersedianya  Anti Korupsi
bahan-bahan yang bahan-bahan (Kerja Keras)
dibutuhkan untuk yang dibutuhkan Guru bekerja keras
“Classroom untuk menyediakan bahan-
Decoration” “Classroom bahan yang
Decoration” dibutuhkan.
 Akuntabilitas
(Tanggung jawab)

37
Menyiapkan bahan
yang dibutuhkan dalam
pembuatan “Classroom
Decoration”
4. Memberikan 4. Peserta didik  Akuntabilitas
pengarahan memahami (Kejelasan)
kepada peserta aturan Saya memberikan
didik berkaitan pembuatan arahan yang jelas.
dengan “Classroom
pembuatan Decoration”
“Classroon
Decoration”
5. Melaksanakan 5. Terlaksananya  Nasionalisme
kegiatan kegiatan (Sila ke-3 Pancasila)
“Classroom “Classroom Saya mengajak peserta
Decoration” Decoration” didik untuk
melaksanakan kegiatan
tanpa membedakan.
3 Melakukan 1. Konsultasi 1. Adanya  Nasionalisme Terlaksananya Melalui
Kegiatan Rancangan persetujuan dan (Sila ke-4 Pancasila) kegiatan penerapan
Gubah Lagu Gubahan Lagu kesepakatan berdiskusi dan menyanyikan nilai-nilai
Sesuai Materi dengan mentor dengan mentor bermusyawarah lagu gubahan dasar ASN
(GuLa SeMa) dan teman guru serta dengan rekan guru sebagai (ANEKA)
untuk memperoleh terkait rancangan penumbuh dalam
menumbuhkan saran kegiatan. motivasi peserta kegiatan ini
motivasi didik dapat diharapkan
peserta didik mendukung misi akan mampu
(Sumber 2. Menyiapkan 2. Adanya  Akuntabilitas SD N 1 meningkatkan
Kegiatan: materi yang akan kesesuaian (konsistensi) Sumberejo yaitu nilai kreatif
Inovasi) digunakan untuk antara lagu Menyesuaikan antara mengembangkan dan inovatif,
membuat lagu dengan materi lagu dengan materi bakat, minat dan pembelajar
gubahan pembelajaran pelajaran merupakan potensi siswa dan aktif
wujud dari konsistensi. secara optimal dalam

38
 Komitmen mutu organisasi.
(Orientasi Mutu)
Membuat lagu yang
disesuaikan dengan
materi merupakan
bentuk dari orientasi
mutu
3. Membuat gubahan 3. Terciptanya  Komitmen Mutu
lagu sebagai gubahan lagu (inovatif)
apersepsi yang untuk Menciptakan gubahan
berisi materi yang menumbuhkan lagu merupakan salah
akan dipelajari motivasi belajar satu bentuk inovaasi
peserta didik dalam pembelajaran
 Akuntabilitas
(Integritas)

4. Menyampaikan 4. Tersampaikanny  Komitmen Mutu


dan mengajarkan a gubahan lagu (Sepenuh Hati)
lagu yang telah Menyampaikan dan
digubah mengajarkan lagu
dengan sepenuh hati
 Akuntabilitas
(Kejelasan)
Memberi pengajaran
lagu gubahan dengan
mengedepankan
kejelasan dalam
penyampaian
5. menyanyikan lagu 5. Terlaksananya  Etika Publik
yang telah kegiatan (Kebersamaan)
digubah menyanyikan  Nasionalisme
lagu gubahan (SIla Ke-3)
untuk Menyanyikan lagu

39
secara kompak oleh
seluruh peserta didik
merupakan wujud dari
sila ke-3 Pancasila.
4 Menggunakan 1. Melaksanakan 1. Adanya  Etika Publik Penerapan Dengan
media konsultasi persetujuan dan (sopan santun) pembelajaran penggunaan
pembelajaran rancangan kesepakatan Saya menyampaikan menggunakan media audio
audio visual kegiatan kepada dengan mentor rancangan kegiatan media audio visual pada
(Sumber mentor serta kepada mentor visual pembelajaran
Kegiatan: memperoleh menggunakan bahasa mendukung misi menguatkan
Inovasi) saran yang santun. sekolah yaitu nilai-nilai
 Nasionalisme melaksanakan organisasi
(Sila ke-4 Pancasila) kegiatan yaitu kreatif
Saya berdiskusi dan pembelajaran dan inovatif
bermusyawarah yang kreatif,
dengan mentor terkait inovatif,
rancangan kegiatan. menyenangkan
2. Melakukan 2. Adanya  Akuntabilitas berkwalitas dan
observasi untuk kesesuaian (Tanggung Jawab) terprogram
menentukan antara media Saya menyiapkan
materi yang akan yang akan media yang sesuai
diajarkan digunakan dnegan pembelajaran
dengan materi dengan penuh
yang diajarkan tanggung jawab.
3. Menyiapkan 3. Tesedianya  Anti Korupsi
media audio visual media yang (Kejujuran)
yang sesuai sesuai untuk Saya menyiapkan
dengan materi pembelajaran media dengan
pembelajaran mengedepankan nilai-
nilai kejujuran.
4. Melaksanakan 4. Terlaksananya  Komitmen Mutu
kegiatan kegiatan (Efektif dan Efisien)
pembelajaran pembelajaran Saya menggunakan

40
menggunakan menggunakan media audio visual
media audio visual media audio lebih efektif dan efisien
di kelas. visual dalam pembelajaran
5 Melaksanakan 1. Konsultasi 1. Adanya  Etika Publik Dengan Melalui
Permainan rancangan persetujuan dan (sopan santun) menerapkan kegiatan
“Detektif kegiatan yang kesepakatan Saya menyampaikan permainan aktualisasi
Aneka Ilmu akan dilakukan dengan mentor rancangan kegiatan “Detektif AnMU nilai-nilai
(AnMu)” kepada mentor kepada mentor dengan (Aneka Ilmu)” ANEKA pada
sikap baik dan santun. peserta didik pelaksanaan
2. Menyiapkan 2. Adanya  Komitmen Mutu akan berlomba kegiatan
materi yang akan kesesuaian (Sepenuh Hati) dalam permainan …
digunakan untuk antara materi Saya menyiapkan berprestasi. Hal menguatkan
permainan pembelajaran materi permainan ini mendukung nilai
dengan dengan sepenuh hati misi sekolah organisasi
permainan yaitu kreatif dan
3. Membuat Kartu 3. Terciptanya kartu  Anti Korupsi melaksanakan inovatif.
Soal yang soal sesuai (Kerja Keras) kegiatan
berkaitan dengan dengan materi Guru bekerja keras pembelajaran
materi pelajaran yang diajarkan menyiapkan Kartu Soal yang kreatif,
4. Memberikan 4. Peserta didik  Akuntabilitas inovatif,
pengarahan memahami (Kejelasan) menyenangkan
kepada peserta aturan permainan Saya memberikan berkualitas dan
didik mengenai arahan dengan jelas terprogram
aturan permainan
5. Melaksanakan 5. Terlaksananya  Nasionalisme
permainan permainan (Sila ke-3 Pancasila)
Detektif Aneka Detektif Aneka Saya membentuk
Ilmu dengan Ilmu kelompok tanpa
peserta didik membeda-bedakan.
6. Memberikan 6. Pemberian  Anti Korupsi
reward kepada hadiah kepada (Keadilan)
peserta didik peserta didik Saya memberikan
yang menang reward terhadap

41
dalam permainan peserta didik secara
adil.
6 Menerapkan 1. Konsultasi dengan 1. Adanya  Etika Publik Penerapan Melalui
Kartu BPJS mentor untuk kesepakatan (Kebersamaan dan Kegiatan Kartu kegiatan
(Boleh Pulang menerapkan Kartu guru dan mentor sopan santun) Boleh Pulang aktualisasi
Jawab Soal) BPJS (Boleh mengenai Saya berdiskusi Jawab Soal nilai-nilai
Pulang Jawab penerapan Kartu dengan mentor ketika (BPJS) akan ANEKA
(Sumber Soal) Boleh Pulang sedang berkumpul mendukung misi menguatkan
Kegiatan: Jawab Soal bersama dengan rekan sekolah yaitu nilai
Inovasi) (BPJS) kerja pada jam istirahat meningkatkan organisasi
dengan bahasa yang kualitas sumber sekolah yaitu
santun. daya manusia kreatif dan
2. Menyiapkan 2. Tersedianya  Anti Korupsi dan sarana inovatif.
bahan-bahan bahan yang  penunjang
yang dibutuhkan dibutuhkan untuk sekolah
untuk membuat membuat kartu
kartu soal soal
3. Membuat Kartu 3. Tersedianya  Komitmen Mutu
Boleh Pulang Kartu Boleh (Inovasi)
Jawab Soal Pulang Jawab Saya membuat kartu
(BPJS) dengan Soal (BPJS) Boleh Pulang Jawab
desain yang Soal (BPJS) dengan
menarik desain yang menarik.
4. Mengarahkan 4. Adanya petunjuk  Akuntabilitas
peserta didik yang jelas dalam (Kejelasan)
mengambil satu pelaksanaan Saya menyampaikan
kartu soal. penerapan kartu petunjuk secara jelas
Boleh Pulang kepada peserta didik.
Jawab Soal
(BPJS)
5. Melakukan 5. Terwujudnya  Anti Korupsi
penerapan Kartu sikap (Kedisiplinan)
Boleh Pulang professional, adil, Saya menanamkan

42
Jawab Soal dan tidak sikap disiplin kepada
(BPJS) dengan diskriminatif peserta didik.
memberikan kepada peserta  Nasionalisme
instruksi kepada didik (Sila ke-5 Pancasila)
peserta didik Saya melaksanakan
untuk berbaris di kegiatan dengan adil
dalam kelas untuk tanpa adanya
menjawab soal. diskriminasi terhadap
peserta didik.
7 Melakukan 1. Konsultasi dengan 1. Adanya  Nasionalisme Kualitas hasil Dengan
evaluasi dan mentor mengenai persetujuan Saya menghormati kegiatan evaluasi adanya
refleksi di kegiatan evaluasi dengan mentor keputusan mentor saat tentang kegiatan
akhir program terkait kegiatan berkonsultasi. peningkatan evaluasi
kegiatan yang akan  Etika Publik motivasi belajar melalui
dilakukan. (Sopan Santun) peserta didik penerapan
(Sumber Saya berkonsultasi mendukung misi nilai-nilai
Kegiatan: kepada mentor dengan sekolah yaitu dasar ANEKA
SKP) sopan dan santun. menguatkan
2. Membuat draft 2. Tersedianya  Akuntabilitas nilai
untuk evaluasi lembar evaluasi (Jelas dan Transparan) organisasi
kegiatan untuk Saya membuat draft yaitu
mengetahui lembar evaluasi dan integritas dan
kemajuan siswa. refleksi sistematis. aktif
3. Melaksanakan 3. Terlaksananya  Komitmen Mutu
evaluasi kegiatan kegiatan evaluasi (efektif dan efisien)
dan refleksi melaksanakan
kegiatan evaluasi
dengan efektif dan
efisien.
 Akuntabilitas
(integritas)
Melaksanakan
evaluasi kegiatan

43
pembelajaran
4. Mengolah hasil 4. Didapatkannya  Anti Korupsi
evaluasi dan hasil evaluasi Saya mengolah hasil
refleksi kegiatan refleksi dan evaluasi
dengan jujur

44
B. Jadwal Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi

Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan


Oktober November
No Kegiatan Aktualisasi Bukti Fisik
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7

1 Membuat Papan Lembar


Bintang Prestasi persetujuan,
Jadwal
kegiatan,
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Papan
bintang
prestasi
Dokumentasi
foto, video
2 Melakukan kegiatan Lembar
“Classroom persetujuan,
Decoration” Draft
kegiatan,

√ √ √ Dokumenta
si foto,
video,
Lembar
Kerja Siswa

45
3. Melakukan Kegiatan Lembar
Gubah Lagu Sesuai persetujuan,
Materi (GuLa SeMa) Draft
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ kegiatan,
untuk menumbuhkan
Dokumenta
motivasi peserta si foto,
didik video,

4 Menggunakan media Lembar


pembelajaran audio persetujuan,
visual √ √ √ √ √ √ Draf
Kegiatan,
dokumentasi
foto, video
5 Melaksanakan Lembar
pembelajaran persetujuan,
dengan metode Dokumentasi
Permainan “Detektif √ √ √ √ √ √
foto, video
Aneka Ilmu (AnMu)” kegiatan,
hasil kerja
peserta didik
6 Menerapkan Kartu Lembar
BPJS (Boleh Pulang persetujuan,
√ √ √ √
Jawab Soal) √ √ √ √ Katu Soal,
dokumentasi
foto, video
7 Melakukan evaluasi Lembar
dan refleksi di akhir persetujuan,
program kegiatan √ √ √ √
dokumentasi
foto, video,
hasil evaluasi

46
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Dalam pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai ANEKA dimungkinkan
terdapat beberapa kendala yang akan dialami. Oleh karena itu,
dibutuhkan tindakan untuk mengantisipasi kendala tersebut..
Tabel 4.3 Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Antisipasi dan
Strategi
No Kegiatan Kendala Menghadapi
Kendala

1 Melaksanakan kegiatan Pembuatan Menggunakan


menggunakan Papan Bintang papan prestasi bahan yang
Prestasi membutuhkan sederhana dan
biaya harga terjangkau.
Dapat juga
dengan mendaur
ulang barang lain.
2 Melakukan kegiatan Kemungkinan Guru
“Classroom Decoration” kondisi kelas membimbing
akan gaduh dan peserta didik
mengganggu untuk membuat
aktivitas belajar dekorasi sesuai
di kelas lain dengan petunjuk
dan arahan
3 Melakukan Kegiatan Gubah Membutuhkan Pilih lagu yang
Lagu Sesuai Materi (GuLa waktu untuk sudah familiar
SeMa) untuk menumbuhkan mengafal dengan peserta
motivasi peserta didik didik sehingga
lagu akan mudah
dihafalkan
4 Menggunakan media Terkendalanya Meminjam
pembelajaran audio visual peralatan seperti dengan rekan
(ppt/film pendek) speaker/LCD kerja yang
proyektor di memiliki alat
sekolah untuk
menampilkan
audio visual.
5 Melaksanakan pembelajaran Kemungkinan Guru
dengan metode Permainan kondisi kelas mengkondisikan
“Detektif Matematika Tematik akan gaduh dan siswa untuk
(MatTe)” mengganggu melakukan
aktivitas belajar permainan sesuai
di kelas lain dengan petunjuk

47
dan arahan.
6 Menerapkan Kartu BPJS Peserta didik Guru memberi
(Boleh Pulang Jawab Soal) berebut dalam arahan kepada
pengambilan peserta didik
kartu, pembuatan untuk tertib dalam
kartu soal mengantri
memakan waktu mengambil kartu.
cukup lama Penerapan Kartu
BPJS dilakukan
setiap 2 kali
dalam seminggu
7 Melakukan evaluasi Ada peserta didik Mengumumkan
pembelajaran yang tidak masuk hari pelaksanaan
sehingga tidak kegiatan refleksi
ikut dan evaluasi
melaksanakan kepada peserta
kegiatan refleksi didik sebelumnya.
dan evaluasi

Sumber: Dielaborasi oleh penulis, 2019

48
BAB V
PENUTUP

Rancangan aktualisasi ini merupakan rancangan kegiatan untuk


menyelesaikan isu yang telah diidentifikasi melalui analisis APKL dan
USG dengan mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA. Isu yang diangkat
adalah kurang optimalnya peran guru dalam menumbuhkan minat belajar
siswa. di kelas VI SD Negeri 1 Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan
Kabupaten Klaten.
Dalam upaya optimalisasi motivasi belajar siswa kelas di VI SD N
1 Sumberejo, penulis membuat rancangan kegiatan aktualisasi nilai
dasar ASN (ANEKA) yang bersumber dari SKP, inovasi, atau perintah
atasan. Berikut adalah 6 (enam) kegiatan yang akan diaktualisasikan
dalam waktu 30 hari:
1. Melakukan kegiatan “Classroom Decoration”
2. Membuat Papan Bintang Prestasi
3. Melaksanakan Kegiatan Gubah Lagu Sesuai Materi (GuLa SeMa)
4. Menggunakan media pembelajaran audio visual
5. Melaksanakan pembelajaran dengan metode Permainan “Mencari
Harta Karun”
6. Menerapkan Kartu BPJS (Boleh Pulang Jawab Soal)
7. Melakukan evaluasi dan refleksi di akhir program kegiatan

Dampak apabila rancangan aktualisasi ini tidak dilaksanakan


adalah kurang optimalnya motivasi belajar peserta didik sehingga
akan berakibat pada kurangnya prestasi belajar peserta didik. Selain
itu Calon Pegawai Negeri Sipil yang telah mengikuti Pelatihan Dasar
tidak menanamkan nilai-nilai ANEKA dimana hal ini bertentangan
dengan tujuan Pelatihan Dasar.

49
DAFTAR PUSTAKA

Djamarah. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hanafiah, N dan Cucu Suhana. (2010). Konsep Strategi


Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama

Kompri. (2015). Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan


SIswa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset

Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan


CPNS Golongan III : Akuntabilitas.Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan


CPNS Golongan III : Nasionalisme. Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan


CPNS Golongan III : Etika Publik. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan


CPNS Golongan III : Komitmen Mutu. Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan


CPNS Golongan III : Anti Korupsi. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS Pelayanan Publik. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS Manajemen Aparatur Sipil Negara.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS Whole of Goverment. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017).


Modul Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon PNS
Aktualisasi Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Muhibbin Syah. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja
Grafindo.

50
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun
2018. Tentang Pelatihan Dasar CPNS.

Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 38


Tahun 2014. Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Calon Pegawai
Negeri Sipil.

Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018. Tenang Pemenuhan


Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas
Sekolah, dan Pengawas Sekolah.

Sardiman. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.


Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Undang-Undang No 5 Tahun 2014. Tentang Manajemen ASN.

Uno, H.B. (2008). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta:


PT Bumi Aksara

51
BIODATA

A. Identitas Diri

Nama Lengkap (dengan gelar) : Krisdaning, S.Pd


Formasi Jabatan : Guru Kelas
NIP : 19910721 201903 2 006
Tempat dan Tanggal lahir : Klaten, 21 Juli 1991
a. Jalan : Mranggen, RT.01 RW.01
b. Kelurahan/Desa : Trunuh
Alamat c. Kecamatan : Klaten Selatan
d. Kabupaten/Kota : Klaten
e. Provinsi : Jawa Tengah
Nomor Telepon/Faks/HP : 082323470887
e-mail : Krisdaning217@gmail.com
Instasi Kantor SD Negeri 1 Sumberejo
: Kecamatan Klaten Selatan
SD Negeri 1 Sumberejo
Alamat Kantor Bendogantungan, Sumberejo, Klaten
:
Selatan
Nomor Telepon Kantor : -
Alamat email Kantor : -

52
B. Riwayat Pendidikan
Nama
No Tingkat Sekolah/Perguruan Tempat Jurusan Lulus
Tinggi

1 SD SDN 1 JETIS KLATEN - 2003

2 SMP SMP N 1 KLATEN KLATEN - 2006

3 SMA SMA N 2 KLATEN KLATEN IPA 2009

UNIVERSITAS NEGERI 2013


4 S1 SLEMAN PGSD
YOGYAKARTA
UNIVERSITAS
5 PPG PENDIDIKAN BANDUNG PGSD 2017
INDONESIA

53

Anda mungkin juga menyukai