Anda di halaman 1dari 64

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAINEGERI SIPIL (PNS)

OPTIMALISASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA KELAS TINGGI


DI SDNEGERI 1 KOKOSAN KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN
KLATEN

Disusun oleh:
Nama : Anggraini Dhian Kusumabangsa, S. Pd.
NIP : 19930810 201903 2 007
Angkatan : CCXXX
No. Urut :1
Golongan/Ruang : III/a
Jabatan : Guru Kelas Ahli Pertama
Unit Kerja : SD Negeri 1 Kokosan Kec. Prambanan
Coach : Ir. Djoko Suwarso, MP.
Mentor : Mekar Hayuningsih, S.Pd.

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CCXXX


BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN
KLATEN BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI
JAWA TENGAH
2019

i
HALAMAN PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI PEGAWAI
NEGERI SIPIL (PNS)

Judul : Optimalisasi Pendidikan Karakter Siswa Kelas Tinggi di SD


Negeri 1 Kokosan Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada:


Hari : Rabu
Tanggal : 2 Oktober 2019
Tempat : D‟Madinnah Inn Gentan, Baki, Sukoharjo.

Sukoharjo, 2 Oktober 2019


Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Anggraini Dhian Kusumabangsa, S.Pd


NIP. 19930810 201903 2 007

Mengetahui,

Coach, Mentor,

Ir. Djoko Suwarso, MP. Mekar Hayuningsih, S.Pd


Widyaiswara Ahli Madya Kepala SD Negeri 1 Kokosan
NIP.19640916 199103 1 009 NIP. 19650919 198810 2 003

ii
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

Judul : Optimalisasi Pendidikan Karakter Siswa Kelas Tinggi di SD


Negeri 1 Kokosan Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten

Telah diseminarkan pada :


Hari : Rabu
Tanggal : 2 Oktober 2019
Tempat : D‟Madinnah Inn, Gentan, Baki, Sukoharjo

Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Anggraini Dhian Kusumabangsa, S.Pd


NIP. 19930810 201903 2 007

Menyetujui,
Coach, Mentor,

Ir. Djoko Suwarso, MP. Mekar Hayuningsih, S.Pd


Widyaiswara Ahli Madya Kepala SD Negeri1 Kokosan
NIP.19640916 199103 1 009 NIP. 19650919 198810 2 003

Narasumber,

Rahardjanto Pudjiantoro, SH., MT.


Widyaiswara Ahli Madya
NIP.19611011 198811 1 001

iii
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan rancangan
aktualisasi nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi yang mengambil isu mengenai “OPTIMALISASI PENDIDIKAN
KARAKTER SISWA KELAS TINGGI DI SD NEGERI 1 KOKOSAN
KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN KLATEN” dapat
terselesaikan dengan baik. Rancangan aktualisasi ini disusun untuk
memenuhi tugas pada Latihan Dasar CPNS Golongan III tahun 2019 pada
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Regional Jawa Tengah.
Penyusunan rancangan aktualisasi ini dapat selesai dan berjalan
dengan lancar berkat bantuan, arahan, dan bimbingan dari berbagai
pihak. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak sebagai berikut :
1. Drs. Mohamad Arief Irwanto, M. Si., selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah ( BPSDMD ) Provinsi
Jawa Tengah.
2. Hj. Sri Mulyani, selaku Bupati Klaten yang telah memberi kesempatan
untuk mengikuti Pelatihan Dasar CPNS Golongan III.
3. Surti Hartini, SH. CN., selaku Kepala BKPPD Kabupaten Klaten yang
telah memberi pembinaan bagi peserta agar bisa menjadi ASN yang
sesuai dengan harapan bangsa.
4. Rahardjanto Pudjiantoro, SH., MT., selaku narasumber dalam seminar
rancangan aktualisasi.
5. Ir. Djoko Suwarso, MP. selaku coach yang telah memberikan inspirasi,
motivasi, arahan, bimbingan dan masukan sehingga penulisan
rancangan aktualisasi dapat selesai dengan lancar dan tepat waktu.
6. Mekar Hayuningsih, S. Pd. selaku kepala SD Negeri 1 Kokosan, telah
memberikan dukungan, bimbingan dan masukan sehingga penulisan
rancangan aktualisasi dapat selesai dengan lancar dan tepat waktu.

iv
7. Seluruh widyaiswara, Binsuh, dan Panitia yang telah memberikan
ilmu yang sangat bermanfaat, dan baik secara langsung maupun tidak
langsung yang telah membantu dalam penyelesaian rancangan
aktualisasi ini.
8. Seluruh guru dan karyawan SD Negeri 1 Kokosan yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaikan laporan aktualisasi ini.
9. Teman-teman peserta latsar CPNS Golongan III yang selalu
memberikan semangat dan motivasi dalam menyelesaikan laporan
aktualisasi ini.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya kepada mereka semua atas amal kebaikannya. Penulis menyadari
bahwa laporan aktualisasi ini belum sempurna. Untuk itu penulis
mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan pada laporan aktualisasi ini. Akhir kata, penulis berharap
laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan dan semua
pihak yang berkepentingan.

Sukoharjo, 2 Oktober 2019

Anggraini Dhian K., S. Pd.

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. iii
PRAKATA ........................................................................................ iv
DAFTAR ISI ..................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Identifikasidan Rumusan Masalah......................................... 3
C. Tujuan ................................................................................... 9
D. Manfaat ................................................................................. 9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Sikap dan Perilaku Bela Negara ........................................... 10
B. Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil ........................................... 12
C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI .............................. 21
D. Pendidikan Karakter …………………………………………….. 25
BAB III TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
A. Profil Organisasi .................................................................... 28
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi ......................... 28
2. Visi, Misi, Nilai dan Tujuan Organisasi ............................ 28
3. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi ............................ 30
4. Deskripsi SDM, Sarpras dan Sumber Daya Lain ............ 35
B. Tugas Jabatan Peserta Latsar .............................................. 36
C. Role Model ............................................................................ 37
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
A. Daftar Rancangan KegiatanAktualisasi dan Keterkaitan
dengan Nilai ANEKA ........................................................... 38
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi.............................................. 48
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala ........................ 50

vi
BAB V PENUTUP
A. Pentingnya Rancangan Aktualiasi Dibuat ............................... 51
B. Dampak Apabila Rancangan Aktualisasi Tidak Dibuat ........... 52
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 53
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................... 55

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Identifikasi Isu ................................................................... 5


Tabel 1.2. Analisis Isu Strategis ......................................................... 7
Tabel 1.3. Dampak Isu Tidak Terselesaikan ...................................... 8
Tabel 3.1 Data Guru SD Negeri 1 Kokosan………………................. 35
Table 3.2 Jumlah Peserta didik Per Prombel …………………………. 35
Tabel 3.3 Sarana dan Prasarana SD Negeri 1 Kokosan..…………… 36
Tabel 4.1.Rancangan Kegiatan Aktualisasi ....................................... 39
Tabel 4.2. Jadwal Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi .................... 49
Tabel 4.3. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala ………… .... 50

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi SD Negeri 1 Kokosan .................... 31


Gambar 3.2 Anies Baswedan ……………………………………………. 37

ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, Aparatur
Sipil Negara adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah (Tenaga Kontrak). Pegawai ASN terdiri dari
Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas
dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara
lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Di
Dalam melaksanakan tugas, seorang ASN dalam hal ini adalah
PNS, memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan
pemerintahan yang berfungsi sebagai : (1) Pelaksana Kebijakan
Publik; (2) Pelayan Publik; (3) Perekat dan Pemersatu Bangsa
(Undang-Undang No.5 Tahun 2014).
Untuk dapat membentuk PNS yang memiliki dan
berpegang pada nilai-nilai luhur tersebut perlu dilaksanakan
pembinaan melalui berbagai tahapan pembinaan termasuk
Pelatihan Dasar kepada Calon PegawaiNegeri Sipil (CPNS)
mengacu Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 pasal 63 ayat (3)
dan (4) bahwa CPNS wajib menjalani masa percobaan dan masa
percobaan yang dimaksud dilksanakan memlalui proses pelatihan
dasar yang terintegrasi untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionlisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab dan
memperkuat profesionalisme sertakomperensi bidang. Pelatihan ini
diselenggarakan secara inovatif dan terintegrasi memadukan
pembelajaran klasikal terpusat dan non-klasikal di unit kerja
masing-masing sehingga CPNS mampu menyerap teori dan nilai yang
diajarkan dan secara berkesinambungan menerapkan,
mengaktualisasikan, serta membuat nilai-nilai tersebut menjadi

1
kebiasaan. Pada akhir kegiatan pelatihan PNS diharapkan dapat
memberikan pengaruh positif ke unit tugasnya dan sudah memiliki
karakter yang terbentuk oleh pemahaman bela negara, nilai-nilai
dasar PNS, pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI, serta memiliki kompetensi dalam bidang keahliannya
sehingga dapat menjalan tugas dengan baik sebagai pelayan
masyarakat.
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
dilaksanakan berdasarkan Peraturan LAN Nomor 12 Tahun 2018
tetang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Kompetensi
yang dibangun dalam pelatihan ini adalah kompetensi PNS
sebagai pelayan masyarakat yang profesional, yang dapat dilihat dari
kemampuan:
1. Menunjukkan sikap perilaku bela Negara;
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan
tugas jabatannya;
3. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka
NKRI; dan
4. Menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan
sesuai bidang tugas.
Pada Agenda selanjutnya, Proses habituasi seorang CPNS harus
mampu mewujudkan sebuah rancangan aktualisasi yang
bermanfaat bagi dinas tempat asal masing-masing. Aktulisasi
harus merupakan sebuah komitmen mutu bagi seorang CPNS
yakni berupa inovasi dan pengembangan sebuah kreatifitas
sebagai bentuk Problem Solving atas masalah yang timbul di dinas
tempat CPNS tersebut bekerja.
Berdasarkan pengalaman selama mengajar di SDN 1 Kokosan,
penulis menemukan beberapa isu / problematika dalam melaksanakan
tugas sebagai Guru Kelas Ahli Pertama di instansi tempat bekerja. Di
kelas satu, ditemukan permasalahan kemampuan membaca siswa
masih rendah. Terukur dari kecepatan dan ketepatan saat membaca.

2
Sedangkan di kelas 4 ditemukan permasalahan kemampuan berhitung
perkalian dan pembagian yang belum dikuasai siswa. Hal ini tentu
mengganggu kelancaran belajar matematika siswa. Media LCD
Proyektor, juga belum digunakan oleh guru untuk menjadi media
belajar efektif. Karakter baik terutama karakter religius dan peduli
lingkungan juga belum tertanam dengan kuat dalam diri siswa
utamanya siswa kelas 4, 5, dan 6. Selain itu, peran orang tua dalam
pendampingan kegiatan belajar di rumah juga masih sangat
kurang.Isu - Isu tersebut akan penulis analisis lebih lanjut, sehingga
didapatkan satu isu yang harus segera diselesaikan.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah


1. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi
beberapa isu atau problematika yang ditemukan dalam
melaksanakan tugas sebagai Guru Kelas Ahli Pertama di instansi
tempat bekerja, yaitu di SD Negeri 1 Kokosan. Sumber isu yang
diangkat dapat berasal dari individu, unit kerja, maupun organisasi.
Isu-isu yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini bersumber
dari aspek:
a. whole of government (WoG),
b. pelayanan publik, dan
c. manajemen PNS.
Telah dipetakan beberapa isu atau problematika, antara lain:
a. Belum optimalnya kegiatan pendukung literasi permulaan siswa
kelas satu SD Negeri 1 Kokosan.
b. Kurang optimalnya kegiatan pendukung kemampuan berhitung
perkalian dan pembagian siswa kelas 5 SD Negeri 1 Kokosan.
c. Belum optimalnya penggunaan LCD Proyektor sebagai media
pembelajaran di kelas 5 SD Negeri 1 Kokosan.
d. Kurang optimalnya kegiatan pendukung pendidikan karakter
siswa kelas tinggi SD Negeri 1 Kokosan.

3
e. Belum optimalnya media komunikasi wali siswa dengan guru
kelas 5 SD Negeri 1 Kokosan untuk membantu pendampingan
kegiatan belajar di rumah.
Belum optimalnya kegiatan pendukung literasi permulaan
siswa kelas 1 SD Negeri 1 Kokosan.Hal ini menyebabkan siswa
belum dapat membaca dengan baik. Perlu partisipasi aktif dari
pihak sekolah dan keluarga agar dapat meningkatkan kemampuan
membaca permulaan siswa.
Belum optimalnya kegiatan yang mendukung kemampuan
berhitung perkalian dan pembagian pada siswa menyebabkan
kurangnya kemampuan berhitung perkalian dan pembagian
peserta didik kelas 5 di SD Negeri 1 Kokosan. Kurangnya
kemampuan berhitung perkalian dan pembagian peserta didik
berdampak pada lambatnya peserta didik kelas 5 SD Negeri 1
Kokosan dalam menerima materi matematika yang berhubungan
dengan perhitungan perkalian dan pembagian.
Belum optimalnya penggunaan LCD Proyektor sebagai
media pembelajaran di kelas 5 SD Negeri 1 Kokosan. Sarana LCD
Proyektor belum pernah digunakan sebagai media dalam proses
pembelajaran oleh guru. Sehingga media yang digunakan dalam
proses belajar mengajar kurang beragam.
Selanjutnya, kurang optimalnya kegiatan pendukung
pendidikan karakter religus dan cinta lingkungan siswa kelas tinggi
SD Negeri 1 Kokosan. Padahal, kurang tertanamnya karakter
religius siswa menimbulkan berbagai permasalahan dalam
pergaulan antar teman.Karakter cinta lingkungan juga perlu
ditanamkan agar siswa memiliki kesadaran menjaga dan merawat
lingkungannya.
Belum optimalnya media komunikasi wali siswa dengan guru
kelas 5 SD Negeri 1 Kokosan untuk membantu pendampingan
kegiatan belajar di rumah membuat proses belajar hanya terjadi di
sekolah dan tidak berlanjut hingga di rumah. Tentu ini akan

4
menghambat proses belajar di kelas, karena maksud dari
penugasan dan pemberian PR di sekolah adalah untuk
memantapkan materi yang diperoleh siswa di sekolah. Untuk itu
media komunikasi antara guru dan wali siswa sangat penting agar
terjadi keterpaduan antara proses belajar di ruma dan di sekolah.
Berdasarkan prinsip-prinsip kedudukan dan Peran Pegawai
Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, dapat di
identifikasi isu-isu sebagai berikut:

Tabel 1.1 Identifikasi Isu


Kondisi yang
No. Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini
Diharapkan
Siswa memiliki
Belum Kemampuan kemampuan
optimalnya membaca siswa membaca yang
kegiatan masih sangat rendah, baik sehingga
pendukung Manajemen yang ditandai dengan meningkatkan
1. literasi ASN tingkat pemahaman, kemampuan
permulaan ketepatan, dan pemahaman,
siswa kelas kecepatan membaca ketepatan, dan
satu SD N 1 yang rendah. kecepatan
Kokosan. membaca.
Banyak peserta didik
yang masih kesulitan
Kurang
dalam berhitung
optimalnya
perkalian dan
kegiatan
pembagian yang Adanya kegiatan
pendukung
berdampak pada yang dapat
kemampuan Manajemen
2. kelancaran mendukung
berhitung ASN pemahaman peserta kemampuan
perkalian dan
didik pada materi berhitung perkalian
pembagian
matematikanyang dan pembagian
siswa kelas 5
membutuhkan
SD N 1
kemampuan berhitung
Kokosan.
perkalian dan
pembagian.
Belum
optimalnya LCD Proyektor
penggunaan Media yang dapat digunakan
LCD Proyektor digunakan guru masih sebagai media
sebagai media Pelayanan
3. belum beragam dan alternatif untuk
pembelajaran di Publik sudah banyak yang meningkatkan
kelas 5 SD N 1 rusak. keefektifan
Kokosan. pembelajaran.

5
Siswa kelas tinggi SD
Setiap siswa
N 1 kokosan masih
memiliki karakter
belum menunjukkan
religius yang
Kurang karakter religius dan
diamalkan dalam
optimalnya peduli lingkungan. Hal
pergaulan sehari –
kegiatan ini terlihat dari
hari dan memiliki
pendukung Manajemen seringnya terjadi
4. karakter peduli
pendidikan ASN pertengkaran, saling
lingkungan
karakter siswa mengejek, dan sikap
sehingga selalu
kelas tinggi SD berdoa yang kurang
menjaga fasilitas,
N 1 Kokosan. khusuk, dan
kebersihan,
kurangnya kesadaran
kerapihan, dan
untuk menjaga
keindahan sekolah.
lingkungan sekolah.

Belum Proses belajar di


optimalnya rumah dan di
Kegiatan belajar di
media sekola dapat saling
ruma dan di sekolah
komunikasi wali melengkapi dan
tidak selaras dan
siswa dengan terpadu. Dimana
terpadu. Hal ini
guru kelas 5 SD WoG komunikasi antara
5. dikarenakan
Negeri 1 guru dan wali
kurangnya komunikasi
Kokosan untuk siswa dapat
antara guru dan wali
membantu menjembatani
siswa mengenai
pendampingan pertukaran
proses belajar siswa.
kegiatan belajar informasi kemajuan
di rumah. belajar siswa.
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)

Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah


dipaparkan, perlu dilakukan proses analisis isu untuk menentukan
isu mana yang merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi
oleh penulis. Proses tersebut menggunakan dua alat bantu
penetapan kriteria kualitas isu yakni berupa:
a. APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan)
APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan.
1) Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan di kalangan masyarakat.
2) Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah
yang kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya.
3) Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup
orang banyak. Sedangkan

6
4) Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis,
serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya.
b. USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan
perkembangan setiap variabeldengan rentang skor 1-5.
1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah
tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak, dan
sebagainya.
3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit
dicegah.

Tabel 1.2 Analisis Isu Strategis


Prinsip Kriteria A Kriteria B
Identifikasi Isu
PNS A P K L Ket U S G ∑

Belum optimalnya kegiatan


Manajemen pendukung literasi permulaan
ASN + + + + Memenuhi 5 4 4 13
siswa kelas satu SD N 1 Syarat
Kokosan.
Kurang optimalnya kegiatan
Manajemen pendukung kemampuan
ASN berhitung perkalian dan + + + + Memenuhi 5 3 4 12
Syarat
pembagian siswa kelas 5 SD
Negeri 1 Kokosan.
Belum optimalnya
Pelayanan penggunaan LCD Proyektor Tidak
Publik sebagai media pembelajaran + + - - Memenuhi
di kelas 5 SD Negeri 1 Syarat
Kokosan.
Kurang optimalnya kegiatan
Manajemen pendukung pendidikan
ASN + + + + Memenuhi 5 5 5 15
karakter siswa kelas tinggi SD Syarat
Negeri 1 Kokosan.
Belum optimalnya media
komunikasi wali siswa dengan
Tidak
WoG guru kelas 5 SD Negeri 1 + + + - Memenuhi
Kokosan untuk membantu
Syarat
pendampingan kegiatan
belajar di rumah.
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)

7
Berdasarkan tabulasi APKL seperti tercantum pada tabel
1.2. Analisis Isu Strategis, ditemukan tiga isu utama yang
memenuhi syarat, yaitu sebagai berikut:
1. Belum optimalnya kegiatan pendukung literasi permulaan
siswa kelas satu SD Negeri 1 Kokosan.
2. Kurang optimalnya kegiatan pendukung kemampuan
berhitung perkalian dan pembagian siswa kelas 5 SD N
Negeri 1 Kokosan.
3. Kurang optimalnya pendidikan karakter siswa kelas tinggi
SD Negeri 1 Kokosan.
Dari ketiga isu yang problematik tersebut, ditetapkan isu paling
prioritas yakni “Kurang optimalnya pendidikan karakter siswa
kelas tinggi SD Negeri 1 Kokosan” dengan perolehan skor USG
15.
Dampak dari isu terpilih yang telah dianalisis
menggunakan metode USG jika tidak diselesaikan dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.3 Dampak Isu Tidak Terselesaikan
No Sumber Identifikasi Isu Dampak
Isu
Kurang optimalnya Belum tertanamnya karakter religius
kegiatan siswa menimbulkan berbagai
pendukung permasalahan dalam pergaulan antar
Manajem pendidikan teman. Sedangkan kurangnya rasa
1
en ASN
karakter siswa cinta lingkungan membuat siswa
kelas tinggi SD N 1 belum memiliki kesadaran untuk
Kokosan. menjaga dan merawatlingkungannya.
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)

2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah kegiatan aktualisasi melalui habituasi
adalah:
1. Kegiatan apa yang harus dilakukan untuk memberikan
kontribusi pada optimalnya pendidikan karakter siswa kelas
tinggi SD Negeri 1 Kokosan?

8
2. Bagaimana Nilai Dasar PNS (ANEKA) dapat
diimplementasikan selama kegiatan aktualisasi melalui
habituasi di unit kerja?
Gagasan Pemecahan Isu pada unit kerja SD Negeri 1
Kokosan adalah “Optimalisasi pendidikan karakter siswa kelas
tinggi SD Negeri 1 Kokosan”.
C. Tujuan
Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah
ditemukan, tujuan yang akan dicapai dari dilaksanakannya
aktualisasi ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui kegiatan yang harus dilakukan untuk
mengoptimalkan pendidikan karakter siswa kelas tinggi SD N 1
Kokosan.
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu nilai ANEKA.
3. Mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS ke dalam setiap
kegiatan yang dilakukan di satuan kerja.
D. Manfaat
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar PNS
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi)
sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
2. Bagi Satuan Kerja
Membantu mengoptimalisasi pendidikan karakter siswa kelas
tinggi SD Negeri 1 Kokosan.
3. Bagi Pihak Lain
Siswadi SD Negeri 1 Kokosan Kecamatan Prambanan
Kabupaten Klatenmendapatkan pendidikan karakter yang
optimal sebagai terwujud aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA di
SD Negeri 1 Kokosan Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten.

9
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Sikap dan Perilaku Bela Negara


1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara
Pemahaman dan pemaknaan wawasan kebangsaan dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan bagi aparatur,
pada hakikatnya terkait dengan pembangunan kesadaran
berbangsa dan bernegara yang berarti sikap dan tingkah laku
PNS harus sesuai dengan kepribadian bangsa dan selalu
mengaitkan dirinya dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsa
Indonesia.
Kesadaran bela negara merupakan upaya untuk
mempertahankan negara dari ancaman yang dapat mengganggu
kelangsungan hidup bermasyarakatyang berdasarkan atas cinta
tanah air. Selain itu menumbuhkan rasa patriotisme dan
nasionalisme di dalam diri PNS. Upaya bela negara selain sebagai
kewajiban dasar juga merupakan kehormatan bagi setiap warga
negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, penuh
tanggung jawab dan rela berkorban dalam pengabdian kepada
negara dan bangsa.
2. Analisa Perubahan Lingkungan Strategis
Lingkungan strategis adalah situasi internal dan eksternal
baik yang statis (trigatra) maupun dinamis (pancagatra) yang
memberikan pengaruh pada pencapaian tujuan nasional. Analisa
perubahan lingkungan strategis ini bertujuan membekali peserta
dengan kemampuan memahami konsepsi perubahan lingkungan
strategis sebagai wawasan strategis PNS. Sehingga PNS dapat
memahami modal insani dalam menghadapi perubahan
lingkungan strategis, dapat mengidentifikasi isu-isu kritikal, dan
dapat melakukan analisis isu-isu kritikal dengan menggunakan

10
kemampuan berpikir kritis. Dengan begitu PNS dapat mengambil
keputusan yang terbaik dalam tindakan profesionalnya.
3. Kesiapsiagaan Bela Negara
Pasal 27 dan Pasal 30 UUD Negara RI 1945
mengamanatkan kepada semua komponen bangsa berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara dan syarat-syarat
tentang pembelan negara. Dalam hal ini setiap PNS sebagai
bagian dari warga masyarakat tertentu memiliki hak dan kewajiban
yang sama untuk melakukan bela negara sebagaimana
diamanatkan dalam UUD Negara RI 1945 tersebut.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai
bela negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara sesuai peran dan profesi warga negara, demi menjaga
kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap
bangsa dari segala bentuk ancaman.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan kondisi warga
negara yang secara fisik memiliki kondisi kesehatan, keterampilan
dan jasmani yang prima serta secara kondisi psikis yang memiliki
kecerdasan intelektual, dan spiritual yang baik, senantiasa
memelihara jiwa dan raganya, memiliki sifat-sifat disiplin, ulet,
kerja keras, dan tahan uji, merupakan sikap mental dan perilaku
warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI yang
berdasarkan Pancasila dan UUD NKRI 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Oleh sebab itu
dalam pelaksanaan latihan dasar bagi CPNS dibekali dengan
latihan-latihan seperti :
1. Kegiatan olah raga dan kesehatan fisik;
2. Kesiapsiagaan dan kecerdasan mental;
3. Kegiatan baris-berbaris, apel, dan tata upacara;
4. Keprotokolan;
5. Fungsi-fungsi Intelijen dan Badan Pengumpul Keterangan;
6. Kegiatan ketangkasan dan permainan (LAN, 2015)

11
B. Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dituntut untuk memiliki nilai-nilai
dasar sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam
menjalankan profesi dan tugasnya sebagai PNS. Adapun nilai-nilai
dasar yang dimaksud adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik komitmen mutu dan Anti
korupsi yang harus di tanamkan kepada setiap PNS maka perlu di
ketahui indikator-indikator dari kelima kata tersebut, yaitu:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang seudah tidak asing lagi
kita dengar, namun seringkali kita susah untuk
membedakannya dengan responsibilitas. Namun dua konsep
tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah
kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas
adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Lebih lanjut akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung
jawab yang menjadi amanahnya.
Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah
dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam
menciptakan hal tersebut.
b. Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas
semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu
maupun kelompok / institusi.

12
c. Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan
yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai
luhur dan keyakinan.
d. Tanggungjawab
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan
tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun
yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga dapat berarti
berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral
mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda maupun
orang.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan
adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan, serta harapan dan kapasitas. Selain itu,
adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga
harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya
dan keahlian (skill) yang dimiliki.
h. Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui
kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi organisasi,
kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan
kinerja baik individu maupun organisasi.
i. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapainya tujuan akhir
(LAN, 2015).

13
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai
bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas
mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.
Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan
tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara,
dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-
nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia
senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan
dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga
sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta
tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat,
persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama
manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa (LAN, 2015).
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme
yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayaan yang berbedabeda terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.

14
4) Membina kerukunan hidup di antara umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi
manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
b. Sila Kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradap
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa.
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan
kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-
bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan warna kulit dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa
selira.
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap
orang lain.
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari
seluruh umat manusia.
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain.

15
c. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan sebagai
kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan dan
bangsa apabila diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan
bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air Indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan.
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar
Bhinneka Tunggal Ika.
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan
bangsa.
d. Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
1) Sebagai warga dan warga masyarakat, setiap manusia
Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban
yang sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil
keputusan untuk kepentingan bersama.
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh
semangat kekeluargaan.
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan
yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
6) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima
dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.

16
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama
di atas kepentingan pribadi dan golongan.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai
dengan hati nurani yang luhur.
9) Keputusan yang diambil harus dapat
dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bersama.
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang
dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
e. Sila Kelima : Keadilan bagi seluruh Indonesia
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
2) Mengembangkan sikap adil terhadap.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri
sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang
bersifat pemerasan terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan
dengan atau merugikan kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang
bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan.

17
3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai penilaian perilaku serta
keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas, guna
menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup
cara-cara pengambilan keputusan untuk membantu
membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan
apa yang seharusnya dilakukan sesuai nila-nilai yang dianut :
a. Ada tiga utama dalam pelayanan yakni:
1) Pelayanan yang berkualitas dan relevan.
2) Sisi dimensi reflektif, etika berfungsi sebagai bantuan
dalam menimbang pilihan sarana kebijakan dan alat
evaluasi.
3) Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan
tindakan.
b. Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika yaitu :
1) Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
2) Dimensi Modalitas
3) Dimensi Tindakan Integritas Publik
c. Indikator nilai-nilai dasar etika, yaitu :
1) Memegang teguh nilai-nilai dalam Negara Pancasila.
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar
Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945.
3) Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia
4) Menjalankan tugas secara dan tidak berpihak.
5) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
6) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
7) Memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur.
8) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya
kepada.
9) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan
dan program pemerintah.

18
10) Memberikan layanan kepada secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun.
11) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
12) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
13) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
14) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
15) Meningkatkan efektivitas pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat karir.
d. Nilai-nilai yang terkandung dalam Etika Publik diantaranya :
1) Kebersamaan
2) Empati
3) Kepedulian
4) Kedewasaan
5) Orientasi
6) Organisasi
7) Respect
8) Kebajikan
9) Integritas
10) Inovasi
11) Keunggulan
12) Keluwesan
13) Kearifan
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan
publik dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-
nilai komitmen mutu antara lain:
a. efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai
dengan target;
b. efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan pemborosan;

19
c. inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau
mengandung kebaruan;
d. berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di
persepsi individu terhadap produk atau jasa (LAN, 2015).
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang
dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau
tindakan yang melawan norma–norma dengan tujuan
memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan
negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang,
penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam
pengadaan dan gratifikasi.
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada
diri seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu
banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan
menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat;
b. kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka
tercapainya target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat
tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun non
materiil (waktu) menjadi lebih kecil;
c. berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan
atau pihak yang berwenang jika mengetahui ada pegawai
yang melakukan kesalahan;
d. disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan
undang-undung yang mengatur;
e. peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang
dirasakan orang lain;

20
f. jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran
(dharma);
g. tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko
atas apa yang kita kerjakan dalam bentuk apapun;
h. sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus
dan iklas terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh
Tuhan kepada kita;
i. adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam
perkataan maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa
yang terjadi (LAN, 2015).

C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam
menghadapi tantangan-tantangan global, pemerintah melalui UU
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad
untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin
professional. Undang-undang ini merupakan dasar dalam
manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk
membangun aparat sipil negara yang memiliki integritas,
profesional dan netral serta bebas dari intervensi politik, juga bebas
dari praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan pelayanan
publik yang berkualitas bagi masyarakat (LAN, 2017).
1. Manajemen PNS
Manajemen PNS adalah pengelolaan PNS untuk
menghasilkan pegawai PNS yang professional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen PNS lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil
Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Adapun asas-asas manajemen PNS, antara lain:
a. kepastian hukum;

21
b. profesionalitas;
c. proporsionalitas;
d. keterpaduan;
e. delegasi;
f. netralitas;
g. akuntabilitas;
h. efektif dan efisien;
i. keterbukaan;
j. non diskriminatif;
k. persatuan;
l. kesetaraan;
m. keadilan;
n. kesejahteraan.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi
Negara adalah segala bentuk pelayanan umum yang
dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan
dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik
dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah
sebagai penyelenggara pelayanan publik harus
menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui
segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang
diselenggarakan tersebut.

22
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga
negaranya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan
publik yang mereka butuhkan, mekanisme
penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan
biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
boleh dibedakan antara satu warga dengan warga yang lain
atas dasar perbedaan identitas warga.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan dimana masyarakat harus
memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk
memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus
diterapkan prinsip mudah dan murah.Hal ini perlu
ditekankan karena pelayanan yang diselenggarakan oleh
pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan
melainkan untuk memenuhi konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu
mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan
cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan
prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan
biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
harus dapat dijangkau oleh warga negara yang
membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam
arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan
yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan
layanan tersebut.

23
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada
masyarakat. Pertanggungjawaban di sini tidak hanya
secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting
harus dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada
masyarakat luas melalui media.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan
sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu
menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika
berhadapan dengan kelompok yang kuat.
3. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-
upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-
tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan
berdasarkan perbedaan kategori hubungan antara
kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi
menjadi:
 penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan
mempertimbangkan dampak;
 dialog atau pertukaran informasi;
 joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk
kerjasama sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi
menjadi:
 joint working, atau kolaborasi sementara;

24
 joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang,
kerjasama pada pekerjaan besar yang menjadi urusan
utama salah satu peserta kerjasama;
 satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama,
dibentuk sebagai mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat
dibagi lagi menjadi:
 aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang,
kerjasama pada isu besar yang menjadi urusan utama
salah satu peserta kerjasama;
 union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-
masing masih nampak; merger, yaitu penggabungan
ke dalam struktur baru (LAN, 2017).

D. Pendidikan Karakter
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) adalah gerakan
pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui
harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetis), olah pikir (literasi),
dan olah raga (kinestetik) dengan dukungan pelibatan dan kerja
sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat.
1. Dasar Hukum Pelaksanaan Pendidikan Karakter
a. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang
demokratis serta bertanggung jawab.”

25
b. Agenda Nawacita No. 8
Penguatan revolusi karakter bangsa melalui budi pekerti dan
pembangunan karakter peserta didik sebagai bagian dari
revolusi mental.
c. Trisakti
Mewujudkan Generasi yang Berkepribadian dalam
Kebudayaan.
d. RPJMN 2015-2019
“Penguatan pendidikan karakter pada anak-anak usia
sekolah pada semua jenjang pendidikan untuk memperkuat
nilai-nilai moral, akhlak, dan kepribadian peserta didik dengan
memperkuat pendidikan karakter yang terintegrasi ke dalam
mata pelajaran”
e. Mempersiapkan Generasi Emas 2045
yang bertaqwa, nasionalis, tangguh, mandiri, dan memiliki
keunggulan bersaing secara global.
f. Arahan Khusus Presiden kepada Mendikbud untuk
memperkuat pendidikan karakter.
2. Manfaat PPK
g. Penguatan karakter siswa dalam mempersiapkan daya saing
siswa dengan kompetensi abad 21 (berpikir kritis, kreatif,
mampu berkomunikasi, dan berkolaborasi).
h. Pembelajarandilakukan terintegrasi di sekolah dan di luar
sekolah dengan pengawasan guru.
i. Revitalisasi peran Kepala Sekolah sebagai manajer dan guru
sebagai inspirator PPK.
j. Penguatan Peran Keluarga melalui kebijakan
pembelajaranlima hari.
k. Kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah,
lembaga masyarakat, pegiat pendidikan, pegiat kebudayaan,
dan sumber-sumber belajar lainnya.

26
l. Revitalisasi Komite Sekolah sebagai badan gotong royong
sekolah dan partisipasi masyarakat.
3. Pengembangan Nilai – Nilai Karakter
Pengembangan nilai karakter menghasilkan 18 nilai yang
diambil dari filosofi Ki Hajar Dewantoro (olah raga, olah hati, olah
pikir, olah karsa) yaitu :
a. Religius
b. Jujur
c. Toleransi
d. Disiplin
e. Kerja Keras
f. Kreatif
g. Mandiri
h. Demokratis
i. Rasa Ingin Tahu
j. Semangat Kebangsaan
k. Cinta Tanah Air
l. Menghargai Prestasi
m. Bersahabat/Komunikatif
n. Cinta Damai
o. Gemar Membaca
p. Peduli Lingkungan
q. Peduli Sosial
r. Tanggung Jawab
s. (dan lain-lain)

27
BAB III
TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA

A. Profil Organisasi
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi
Data untuk mengenal SD Negeri 1 Kokosan adalah sebagai berikut:
a. Nama Sekolah : SD Negeri 1 Kokosan
b. NPSN : 20309829
c. Bentuk Pendidikan : SD
d. Status kepemilikan : Negeri
e. Tanggal SK : 1955-01-01
f. Alamat : Banjarsari, Kokosan, Prambanan,
Klaten, Jawa Tengah
SD Negeri1 Kokosanletaknya berada tepat di sekitar lahan
persawahan warga.SD Negeri 1 Kokosan saat ini dipimpin oleh Ibu Mekar
Hayuningsih, S.Pd yang berstatus sebagai Kepala Sekolah.
2. Visi, Misi, Nilai dan Tujuan Organisasi
a. Visi SD Negeri 1 Kokosan
Sebagaimana lembaga-lembaga pendidikan umumnya, SD
Negeri 1 Kokosan juga memiliki visi dan misi yang ingin diwujudkan.
Visi dari SD Negeri 1 Kokosan yaitu “Terwujudnya siswa yang beriman,
bertaqwa, cerdas, terampil, berbudi luhur dan mandiri”.
b. Misi SD Negeri 1 Kokosan
Misi berfungsi untuk menjelaskan mengapa suatu organisasi
harus ada, apa yang harus dilakukannya dan bagaimana
melakukannya untuk mewujudkan visi tersebut. Adapun misi dari SD
Negeri 1 Kokosan untuk mencapai visi tersebut adalah :
1) Membina akhlakul karimah siswa sesuai dengan agamanya masing
– masing.
2) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara PAKEM
(Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan).
3) Menumbuhkembangkan bakat dan minat siswa melalui
pengembangan diri.

28
c. Nilai-Nilai Organisasi SD Negeri 1 Kokosan
Nilai-nilai yang menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas di SD
Negeri 1 Kokosan adalah berasal dari nilai-nilai Tata Nilai Budaya Kerja
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Adapun nilai-nilainya adalah
sebagai berikut:
1) Integritas
Yang dimaksud dengan integritas adalah keselarasan antara
pikiran, perkataan, dan perbuatan.Indikator dari integritas adalah
konsisten, jujur, menghindari benturan keinginan, berpikiran
positif, arif, bijaksana, dan mematuhi peraturan perundang-
undangan.
2) Kreatif dan Inovatif
Kreatif dan inovatif adalah memiliki daya cipta, memiliki
kemampuan untuk menciptakan hal baru yang berbeda dari yang
sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. Indikator dari
kreatif dan inovatif adalah memiliki pola pikir, cara pandang yang
variatif terhadap setiap permasalahan, bersikap terbuka, berani
mengambil terobosan, dan memanfaatkan teknologi secara efektif
dan efisien.
3) Inisiatif
Inisiatif adalah kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi
yang dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan.Indikator dari
inisiatif adalah responsive, bersikap proaktif, dan memiliki
dorongan untuk menyelesaikan masalah.
4) Pembelajar
Pembelajar adalah selalu berusaha untuk mengembangkan
kompetensi dan profesionalisme.Indikator dari pembelajar adalah
berkeinginan untuk selalu menambah wawasan, mengambil
hikmah atas segala kesalahan, dan berbagi pengetahuan dengan
rekan kerja.
5) Menjunjung Meritokrasi
Menjunjung meritokrasi adalah menjunjung tinggi keadilan dalam
pemberian penghargaan bagi karyawan yang

29
kompeten.Indikatornya adalah berkompetisi secara maksimal,
memberikan kesempatan yang sama dalam mengembangkan
kompetensi pegawai, memberikan penghargaan secara secara
proporsional,tidak sewenang-wenang, dan tidak mementingkan
diri sendiri.
6) Aktif
Aktif adalah senantiasa berpartisipasi dalam setiap
kegiatan.Inidkator dari aktif adalah terlibat langsung dalam setiap
kegiatan dan dukungan kepada rekan kerja.
6) Tanpa Pamrih
Tanpa pamrih adalah bekerja dengan tulus ikhlas dan penuh
dedikasi.Indikator yang termasuk dalam tanpa pamrih adalah
penuh komitmen dalam melaksanakan pekerjaan, rela membantu
rekan kerja, dan menunjukkan sikap 4S (senyum, sapa, sopan,
dan santun).
d. Tujuan Organisasi
Tujuan SD Negeri 1 Kokosan, yaitu:
1) Mewujudkan siswa yang beriman, bertaqwa, dan berbudi luhur.
2) Mewujudkan siswa yang cerdas dan terampil.
3) Mewujudkan siswa mandiri.

3. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi


a. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi merupakan prasyarat mutlak yang harus
dimiliki oleh setiap lembaga pendidikan. Struktur organisasi pendidikan
SD Negeri 1 Kokosan mencerminkan adanya suatu bentuk kerjasama
untuk mencapai tujuan pendidikan. Adapun struktur organisasi SD
Negeri 1 Kokosandisajikan dalam Gambar 3.1.

30
Gambar 3.1. Struktur Organisasi SD Negeri 1 Kokosan

KEPALA SEKOLAH KETUA KOMITE


Mekar Hayuningsih, S. Pd.

GURU KELAS I GURU KELAS II GURU KELAS III


Jamiyati, S. Pd. Mekar Hayuningsih, S. Pd. Emy Fitriantini, S.

GURU KELAS IV GURU KELAS V GURU KELAS VI


Anggraini Dhian K., S. Pd. Anggraini Dhian K., S. Pd. Wuntat Puspawati, S.Pd.

b. Tugas dan Fungsi Guru


1. Tugas Guru
Tugas guru ini dijelaskan dalam Bab XI 39 Ayat 2
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen serta Pasal 52 Peraturan
Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru, yakni:
1) Merencakan pembelajaran;
2) Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
3) Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
4) Membimbing dan melatih peserta didik
5) Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
6) Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan
pokok yang sesuai; dan
7) Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik
dan kompetensi secara berkelanjutan
Lebih lanjut, tugas guru secara lebih terperinci
dijelaskan dalam Permendiknas No. 35 tentang Petunjuk Teknis
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya:

31
1) Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
2) Menyusun silabus pembelajaran;
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
4) Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5) Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran
6) Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada
mata pelajaran di kelasnya.
7) Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
8) Melaksanakan pembelajaran/perbaikan danpengayaan
dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
9) Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang
menjadi tanggung jawabnya (khusus guru kelas);
10) Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses
dan hasil belajar tingkat sekolah/madrasah dan nasional;
11) Membimbing guru pemula dalam program induksi;
12) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakulikuler proses
pembelajaran
13) Melaksanakan pengembangan diri
14) Melaksanakan publikasi ilmiah dan /atau karya inovatif;
15) Melakukan presentasi ilmiah

2. Fungsi Guru
Fungsi guru yang dimaksudkan disini juga sudah termasuk
dalam tugas guru yang telah dijabarkan di atas, namun terdapat
beberapa fungsi lain yang terkandung dalam poin d dan e Pasal
20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen serta poin a, b, dan c Pasal 40 Ayat (2) Undang-
Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
yakni:
1) Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
2) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, kode etik
guru, serta nilai-nilai agama dan etika;

32
3) Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis;
4) Memelihara komitmen secara professional untuk
meningkatkan mutu pendidikan, dan
5) Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi,
dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan
kepadanya.

Masing-masing dari perangkat sekolah memiliki tugas


pokok dan fungsi yang berbeda. Adapun tugas pokok dan fungsi
dari perangkat sekolah adalah sebagai berikut:
1) Kepala Sekolah:
a) Menyusun program kerja, baik jangka pendek, menengah,
maupun jangka panjang.
b) Menyusun organisasi ketenagaan di sekolah.
c) Menggerakkan staf/guru/karyawan dengan cara
memberikan arahan dan mengkoordinasikan pelaksanaan
tugas.
d) Mengoptimalkan sumber daya manusia secara optimal,
memanfaatkan sarana/prasarana secara optimal dan
merawat sarana prasarana milik sekolah
2) Guru Kelas:
a) Pengelolaan kelas
b) Penyelenggaraan administrasi kelas
c) Penyusunan dan pembuatan statistik bulanan anak didik
d) Pembuatan catatan khusus tentang anak didik
e) Pencatatan mutasi anak didik
f) Pengisian dan pembagian buku laporan penilaian hasil
belajar
3) Pustakawan sekolah:
a) Perencanaan pengadaan buku atau bahan pustaka atau
media elektronika.
b) Pelayanan perpustakaan

33
c) Perencanaan pengembangan perpustakaan
d) Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku atau bahan
pustaka atau media elektronika
e) Inventarisasi dan pengadministrasian
f) Penyimpanan buku atau bahan pustaka dan media
elektronika
g) Menyusun tata tertib perpustakaan
h) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan
secara berkala
4) Operator atau administrasi sekolah:
a) Melaksanakan Penelitian Kemasyarakatan terhadap klien
Anak.
b) Melaksanakan sidang TPP ( Tim Pengamat
Pemasyarakatan).
c) Melaksanakan program pembimbingan kepribadian.
d) Melaksanakan program pembimbingan kemandirian.
e) Melaksanakan pendampingan terhadap Anak Bermasalah
Hukum (ABH) dalam Sidang Anak di PN dan Upaya
Diversi.
5) Penjaga Sekolah mempunyai tugas :
a) Melaksanakan tugas pengamanan sekolah
b) Memonitor lingkungan sekolah
c) Mengawasi dan menjaga keamanan lahan sekolah
d) memelihara dan menjaga barang barang milik sekolah
e) bekerjasama dengan dinas terkait apabila ada masalah
keamanan yang tidak dapat diatasi internal atau sudah
terjadi perbuatan melanggar aturan.
f) mengatasi hal hal yang mengganggu keamanan dan
ketertiban
g) mengamankan pelaksanaan kegiatan sekolah
h) menjaga ketenangan dan keamanan komplek sekolah
siang dan malam
i) merawat peralatan keamanan

34
j) menjaga kebersihan pos jaga
k) mengisi buku catatan kejadian
l) melaporkan kejadian secepatnya
m) mengawasi keluar masuknya oran, barang kendaraan di
lingkungan sekolah.

4. Deskripsi SDM, Sarpras dan Sumber Daya Lain


SD Negeri 1 Kokosan memiliki 4 guru dan 1 kepala sekolah. Berikut ini
adalah daftar nama guru dan karyawan di SD Negeri 1 Kokosan beserta
jabatannya:
Tabel 3.1 Data Guru SD Negeri 1 Kokosan Tahun 2019
Gol. Status
No. Nama/NIP Jabatan
Ruang Pegawai
Mekar Hayuningsih, S.Pd. Kepala
1. IV/a PNS
19650919 198810 2 003 sekolah
Jamiyati, S. Pd. Guru
2. III/b PNS
19720908 199903 2 002 Kelas 1
Wuntat Puspawati, S. Pd. Guru
3. III/b PNS
19870923 201001 2 010 Kelas 6
Emy Fitriantini, S. Pd. Guru
4. III/a PNS
19890525 201903 2 008 Kelas 3
Anggraini Dhian K., S. Pd. Guru Kelas
5. III/a PNS
19930810 201903 2 007 44 dan 5

Adapun jumlah siswa di SD Negeri 1 Kokosan adalah siswa yang


terbagi menjadi 6 rombongan kelas. Berikut data siswa SD Negeri 1 Kokosan
dan rombongan belajarnya.
Tabel 3.2 Jumlah Peserta Didik per Rombel
Jumlah Siswa
No. Nama Rombel Tingkat Kelas
L P Total
1. Kelas 1 1 4 3 7
2. Kelas 2 2 3 3 6
3. Kelas 3 3 7 5 12
4. Kelas 4 4 4 0 4
5. Kelas 5 5 3 3 6
6. Kelas 6 6 4 4 8
Total 25 18 43

Sarana prasarana atau fasilitas yang terdapat di SD Negeri 1 Kokosan


meliputi ruang kelas, ruang kantor guru, kamar mandi/WC, gedung

35
perpustakaan, tempat parkir, dan lapangan upacara. Adapun uraian sarana
prasarana yang ada di SD Negeri 1 Kokosan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Sarana dan Prasarana SD Negeri 1 Kokosan


No. Jenis Prasarana Banyak Jenis Ruang Ukuran (m2)
1. Tempat parkir 1 Permanen 5x2
2. Kamar mandi/WC siswa pria 2 Permanen 2x2
Kamar mandi/WC siswa 5x4
3. 2 Permanen
perempuan
4. Kamar mandi/WC guru 2 Permanen 3x2
6. Ruang teori/kelas 1 Permanen 8x7

7. Ruang teori/kelas 1 Permanen 8x7

8. Ruang teori/kelas 1 Permanen 8x7

9. Ruang teori/kelas 1 Permanen 8x7

10. Ruang teori/kelas 1 Permanen 8x7


11. Ruang perpustakaan 1 Permanen 8x7
12. Ruang teori/kelas 1 Permanen 8x7
13. Ruang guru 1 Permanen 5x5
14. Lapangan upacara 1 Permanen 20x20
Sumber: Dokumentasi Sekolah 2019

Berdasarkan di atas dapat diketahui bahwa bangunan dan ruang


belajar yang ada di SD Negeri 1 Kokosan sudah cukup memadai untuk
digunakan, dimanfaatkan dan dikembangkan dalam menunjang kegiatan
pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

B. Tugas Jabatan Peserta Latsar


Tugas jabatan peserta latsar adalah sebagai Guru Kelas Ahli Pertama
di unit kerja SD Negeri 1 Kokosan. Adapun tugas peserta latsar secara lebih
terperinci dijelaskan dalam Permendiknas No. 35 tentang Petunjuk Teknis
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya:
1) Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
2) Menyusun silabus pembelajaran;
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
4) Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5) Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran
6) Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata
pelajaran di kelasnya

36
7) Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
8) Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
9) Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi
tanggung jawabnya (khusus guru kelas);
10) Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil
belajar tingkat sekolah/madrasah dan nasional;
11) Membimbing guru pemula dalam program induksi;
12) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakulikuler proses pembelajaran
13) Melaksanakan pengembangan diri
14) Melaksanakan publikasi ilmiah dan /atau karya inovatif;

C. Role Model
Anies Baswedan

Gambar 3.2 Anies Baswedan


Anies Rasyid Baswedan, lahir di Kuningan, 7 Mei 1969. Pada tahun 2007
beliau menjadi Rektor termuda yang pernah dilantik oleh sebuah perguruan tinggi
di Indonesia. Saat itu, beliau menjadi Rektor Universitas Paramadina pada usia 38
tahun. Saat ini beliau bertugas menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017 - 2022
Beliau pemrakarsa gerakan indonesia mengajar yang bertujuan untuk
meratakan pendidikan di Indonesia. Gerakan ini berhasil menginspirasi pemuda-
pemudi untuk mengajar di daerah-daerah terpencil yang kita kenal dengan
Indonesia Mengajar.
Alasan beliau dijadikan role model pada pelaksanaan rencana aktualisasi
karena dedikasi beliau pada dunia pendidikan di Indonesia. Hal ini juga yang
membawanya menduduki jabatan Mentri Pendidikan Nasional tahun 2014
lalu.Beliau adalah sosok intelektual muda yang memiliki sikap disiplin, tanggung
jawab dan transparan yang dapat kita apresiasi sehingga beliau patut dijadikan
sebagai Role Model.

37
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterikatan dengan Nilai


ANEKA
Berdasarkan hasil analisis dengan metode AKPL dan USG, dari
kelima isu tersebut yang paling dominan dengan skor 15 adalah belum
optimalnya penggunaan perputakaan di SD Negeri 1 Kokosan.Untuk
mengatasi masalah belum optimalnya penggunaan perputakaan, ditemukan
gagasan pemecah isu yaitu Optimalisasi pendidikan karakter siswa
kelas tinggi di SDNegeri 1 Kokosan Kecamatan Prambanan Kabupaten
Klaten.
Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan berkaitan dengan antara
lain sebagai berikut:
1. Menyusun kriteria sikap religius dan peduli lingkungan
2. Melakukan sosialisasi rencana pelaksanaan pendidikan karakter di SD
Negeri 1 Kokosan.
3. Mendampingi siswa dalam kegiatan membuat poster dan peduli
lingkungan.
4. Membimbing pelaksanaan kegiatan Tim Karakter
5. Melakukan kegiatan refleksi.

38
Tabel 4.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Judul : Optimalisasi pendidikan karakter siswa kelas tinggi di SD


Negeri 1 Kokosan Kecamatan Prambanan Kabupaten
Klaten.
Nama Lengkap : Anggraini Dhian Kusumabangsa, S. Pd.
Jabatan : Guru Kelas Ahli Pertama
Unit Kerja : SD Negeri 1 Kokosan
Coach :Ir. Djoko Suwarso, M.P.
Mentor : Mekar Hayuningsih, S. Pd.
Identifikasi Isu :
1. Belum optimalnya kegiatan pendukung literasi permulaan siswa kelas satu
SD Negeri 1 Kokosan.
2. Kurang optimalnya kegiatan pendukung kemampuan berhitung perkalian
dan pembagian siswa kelas 5 SD Negeri 1 Kokosan.
3. Belum optimalnya penggunaan LCD Proyektor sebagai media
pembelajaran di kelas 5 SD Negeri 1 Kokosan
4. Kurang optimalnya kegiatan pendukung pendidikan karakter siswa kelas
tinggi SD Negeri 1 Kokosan.
5. Belum optimalnya media komunikasi wali siswa dengan guru kelas 5 SD
Negeri 1 Kokosan untuk membantu pendampingan kegiatan belajar di
rumah.
Isu yang Diangkat : Kurang optimalnya kegiatan pendukung pendidikan karakter
siswa kelas tinggi SD Negeri 1 Kokosan.

Gagasan yang Diangkat :Optimalisasipendidikan karakter siswa kelas tinggi di


SD Negeri 1 Kokosan Kecamatan Prambanan
Kabupaten Klaten.

39
Penguatan
Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil nilai-nilai
Mata Pelatihan ( ANEKA ) Visi Misi Organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Menyusun kriteria 1. Meminta izin dan 1. Diperolehnya izin 1. Akuntabilitas
sikap religius dan menyampaikan maksud dan Kejelasan, tanggung Dengan penerapan Melalui
peduli lingkungan. serta tujuan kepada tersampaikannya jawab, adil. nilai-nilai dasar PNS penerapan nilai-
kepala sekolah terkait maksud serta 2. Nasionalisme (ANEKA) dalam nilai dasar PNS
(Sumber rencana pelaksanaan tujuan pelaksanaan Sila ke 4 Pancasila kegiatan ini, (ANEKA) dalam
Kegiatan : pendidikan karakter pendidikan karakter (Musyawarah) diharapkan dapat kegiatan ini,
Inovasi) siswa kelas tinggi SD N untuk dapat 3. Etika Publik mendukung diharapkan akan
1 Kokosan. dilakukan dengan Sopan santun terpenuhinya visi SD mampu
jelas, 4. Komitmen Mutu Negeri 1 Kokosan meningkatkan
menggunakan Sepenuh hati yaitu “Terwujudnya nilai inisiatif,
bahasa yang 5. Anti Korupsi siswa yang beriman, aktif dan
sopan dan santun, Tanggung jawab bertaqwa, cerdas, inovatif sebagai
dan penuh terampil, berbudi PNS yang
tanggung jawab. luhur dan mandiri”. bertugas di SD
2. Didapatkannya serta misi yang Negeri 1
masukan dan pertamayaitu : Kokosan
arahan hasil “Membina akhlakul
koordinasi dengan karimah siswa sesuai
Kepala Sekolah dengan agamanya
untuk masing – masing.”
menyempurnakan
program yang akan
dilakukan dengan
sepenuh hati.
(Nasionalisme sila

40
Penguatan
Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil nilai-nilai
Mata Pelatihan ( ANEKA ) Visi Misi Organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
ke 4)
2. Melakukan koordinasi Terbentuknya Tim
dengan wali kelas 4, 5, Karakter dan jadwal
dan 6 untuk tugas Tim Karakter di
membentuk dan SD N 1 Kokosan dari
menyusun jadwal kelas 4,5, dan kelas 6
tugas Tim Karakter yang dicetak dengan
masing – masing jelas.
kelas.
3. Menyusun instrumen Tersusunnya
penilaian karakter instrumen penilaian
religius dan peduli karakter religius dan
lingkungan dengan peduli lingkungan
membaca berbagai sesuai dengan
sumber referensi sumber referensi.
pendidikan karakter. sebagai bentuk
tanggung jawab
ilmiah.
2. Melakukan Terlaksananya 1. Akuntabilitas Dengan penerapan Melalui
sosialisasi konsultasi dengan Keadilan, kkejelasan. nilai-nilai dasar PNS penerapan nilai-
rencana 1. Melakukan konsultasi sikap sopan dan 2. Nasionalisme (ANEKA) dalam nilai dasar PNS
pelaksanaan kepada kepala santunyang Sila ke 4 Pancasila kegiatan ini, (ANEKA) dalam
pendidikan sekolah/mentor menghasilkan (Musyawarah) diharapkan dapat kegiatan ini,
karakter di SD N 1 masukan dan arahan Sila ke 3 Pancasila ( mendukung diharapkan akan
Kokosan. untuk menggunakan bahasa terpenuhinya visi SD mampu

41
Penguatan
Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil nilai-nilai
Mata Pelatihan ( ANEKA ) Visi Misi Organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
(Sumber penyempurnaan persatuan dengan baik Negeri 1 Kokosan meningkatkan
kegiatan : program yang akan dan benar) yaitu “Terwujudnya nilai tanpa
Inovasi) dilakukan dengan 3. Etika Publik siswa yang beriman, pamrih,
sepenuh hati. Sopan santun, bertaqwa, cerdas, inisiatif,kreatif
(Nasionalisme sila kebersamaan, respect terampil, berbudi dan inovatif
ke 4) 4. Komitmen Mutu luhur dan mandiri”. sebagai PNS
2. Melakukan kerjasama Terwujudnya Efektif dan efisien, serta misi yang yang bertugas di
dengan guru kelas kerjasama dengan sepenuh hati. pertama yaitu : SD Negeri 1
terkait sosialisasi Tim yang dapat “Membina akhlakul Kokosan
Karakter sebagai salah meningkatkan karimah siswa sesuai
satu pendukung kebersamaan antar dengan agamanya
pendidikan karakter di teman sejawat masing – masing.”
sekolah. agar dapat sehingga sosialisasi
terselenggara
dengan efisien dan
efektif.
(Nasionalisme sila
ke 4)
3. Menjelaskan Tersampaikannya
pelaksanaan kegiatan, informasi tentang
jadwal, dan tugas Tim pelaksanaan
Karakter yang telah kegiatan Tim
disusun. Karakter dan jadwal
tugas yang telah
disusun secara

42
Penguatan
Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil nilai-nilai
Mata Pelatihan ( ANEKA ) Visi Misi Organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
adildengan Jelas
kepada siswa
menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan benar
(Nasionalisme sila
ke 3).
4. Memberikan informasi Tersampaikannya
tentang informasi tentang
penghargaan„Si Baik„ ( penghargaan Si Baik
Siswa berkarakter kepada siswan
baik. sebagai bentuk
respect terhadap
siswa.
Terlaksananya 1. Akuntabilitas Dengan penerapan Melalui
Mendampingi konsultasi dengan Kejelasan nilai-nilai dasar PNS penerapan nilai-
siswa dalam sikap sopan dan 2. Nasionalisme (ANEKA) dalam nilai dasar PNS
kegiatan santunyang Sila ke 4 Pancasila kegiatan ini, (ANEKA) dalam
membuat poster 1. Melakukan konsultasi menghasilkan (Musyawarah) diharapkan dapat kegiatan ini,
3. dan peduli kepada kepala masukan dan arahan Sila ke 2 Pancasila mendukung diharapkan akan
lingkungan. sekolah/mentor untuk (pertimbangan terpenuhinya visi SD mampu
(Sumber penyempurnaan kemampuan setiap orang Negeri 1 Kokosan meningkatkan
kegiatan : program yang akan berbeda) yaitu “Terwujudnya nilai tanpa
Inovasi ) dilakukan dengan Sila ke 5 Pancasila siswa yang beriman, pamrih,
sepenuh hati. (keadilan) bertaqwa, cerdas, inisiatif,kreatif

43
Penguatan
Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil nilai-nilai
Mata Pelatihan ( ANEKA ) Visi Misi Organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
(Nasionalisme sila 3. Etika Publik terampil, berbudi dan inovatif
ke 4) Sopan santun, respect luhur dan mandiri”. sebagai PNS
Terciptanya poster 4. Komitmen Mutu serta misi yang yang bertugas di
yang dibuat sendiri Sepenuh hati, orientasi pertama yaitu : SD Negeri 1
(mandiri) yang mutu “Membina akhlakul Kokosan
memilikimutu baik 5. Anti Korupsi karimah siswa sesuai
menggunakan Mandiri dengan agamanya
1. Membuat sketsa bahasa dan gambar masing – masing.”
poster tentang karakter yang menarik yang
religius dan peduli sesuai dengan tahap
lingkungan. perkembangan
siswa
(Nasionalisme sila
ke 2) agar lebih
mudah dipahami
siswa.
Tersampaikannya
2. Memberikan informasi
informasi tentang
kepada siswa terkait
alat dan kebutuhan
alat dan kebutuhan
yang harus di bawa
yang harus di bawa
oleh setiap siswa
oleh setiap siswa saat
saat saat kegiatan
kegiatan penempelan
membuat poster
poster.
dengan jelas .
3. Membimbing siswa Terbimbingnya

44
Penguatan
Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil nilai-nilai
Mata Pelatihan ( ANEKA ) Visi Misi Organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
menghias sketsa kebiatan menghias
poster menggunakan poster member
sampah organik dan penghargaan secara
anorganik. lisan sebagai bentuk
respect terhadap
kreatifitas siswa dan
memberi perlakuan
yang sama pada
setiap siswa.
(Nasionalisme sila
ke 5)
Terlaksananya
4. Melaksanakan pendampingan saat
pendampingan siswa menempel poster
dalam saat menempel yang dilaksanakan
poster di lingkungan dengan sepenuh
sekolah. hati dan tanggung
jawab.
4 Membimbing 1. Melaksanakan Terkondisikannya 1. Akuntabilitas Dengan penerapan Melalui
pelaksanaan pengkondisian siswa tim karakter yang Transparansi , keadilan, nilai-nilai dasar PNS penerapan nilai-
kegiatan Tim yang bertugas sebagai bertugas dengan responbility (ANEKA) dalam nilai dasar PNS
Karakter tim karakter sesuai tepat waktu 2. Nasionalisme kegiatan ini, (ANEKA) dalam
jadwal yang disusun. (disiplin). Sila ke 4 Pancasila diharapkan dapat kegiatan ini,
(sumber 2. Melaksanakan Terawasinya tim (Musyawarah) mendukung diharapkan akan
kegiatan: inovasi) pengawasan pada karakter yang 3. Etika Publik terpenuhinya visi SD mampu

45
Penguatan
Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil nilai-nilai
Mata Pelatihan ( ANEKA ) Visi Misi Organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
siswa melakukan bertugas wujud Kepedulian, Negeri 1 Kokosan meningkatkan
tugasnya sebagai tim kepedulian dan 4. Komitmen Mutu yaitu “Terwujudnya nilai tanpa
karakter. responbility. Sepenuh hati, orientasi siswa yang beriman, pamrih,
3. Melaksanakan Terekapnya catatan mutu bertaqwa, cerdas, integratif,aktif,
perekapan catatan karakter siswa pada 5. Anti Korupsi terampil, berbudi dan
karakter dari tim diagram karakterku Kejujuran, tanggung luhur dan mandiri”. pembelajaranse
karakter selama sebagai bentuk jawab, disiplin serta misi yang bagai PNS yang
bertugas ke dalam transparansi dan pertama yaitu : bertugas di SD
diagram karakterku. kejujuran. “Membina akhlakul Negeri 1
4. Mengevaluasi kegiatan Terevaluasinya karimah siswa sesuai Kokosan
Tim Karakter satu kegiatan Tim dengan agamanya
minggu sekali dan Karakter dengan masing – masing.”
memberikan memberikan
penghargaan bagi penghargaan bagi
siswa yang dapat siswa yang dapat
mencerminkan mencerminkan
karakter religius dan karakter religius dan
peduli lingkungan di peduli lingkungan di
sekolah berdasarkan sekolah berdasarkan
data pada diagram data pada diagram
karakterku. karakterku dengan
penuh kejujuran,
tanggung jawab,
dan keadilan.
5 Melakukan 1. Melakukan konsultasi Terlaksananya 1. Akuntabilitas Dengan penerapan Melalui

46
Penguatan
Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil nilai-nilai
Mata Pelatihan ( ANEKA ) Visi Misi Organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kegiatan refleksi. kepada kepala konsultasi dengan Tanggung jawab nilai-nilai dasar PNS penerapan nilai-
sekolah/mentor sikap sopan dan 2. Nasionalisme (ANEKA) dalam nilai dasar PNS
santun(Nasionalism Sila ke 4 Pancasila kegiatan ini, (ANEKA) dalam
e sila ke 4) (Musyawarah) diharapkan dapat kegiatan ini,
Terdampinginya 3. Etika Publik mendukung diharapkan akan
2. Mendampingi siswa
siswa saat menulis Kepedulian terpenuhinya visi SD mampu
untuk menulis refleksi
refleksi diri mengenai 4. Komitmen Mutu Negeri 1 Kokosan meningkatkan
diri mengenai karakter
karakter religius dan Perbaikan berkelanjutan yaitu “Terwujudnya nilai tanpa
religius dan peduli
peduli lingkungan 5. Anti Korupsi siswa yang beriman, pamrih,
lingkungan yang telah
dengan penuh Jujur, tanggung jawab. bertaqwa, cerdas, integratif,aktif,
dia lakukan dua
tanggung jawab terampil, berbudi dan
minggu sekali.
dan kepedulian. luhur dan mandiri”. pembelajaranse
Terlaksananya serta misi yang bagai PNS yang
kegiatan refleksi pertama yaitu : bertugas di SD
secara jujur “Membina akhlakul Negeri 1
bersama guru dan karimah siswa sesuai Kokosan
kepala sekolah yang dengan agamanya
3. Melaksanakan refleksi
menghasilkan masing – masing.”
kegiatan bersama guru
masukan, kritik, dan
dan kepala sekolah
saran untuk
dua minggu sekali.
dilakukan perbaikan
berkelanjutan
dengan penuh
tanggung
jawab.(Nasionalism

47
Penguatan
Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil nilai-nilai
Mata Pelatihan ( ANEKA ) Visi Misi Organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
e sila ke 4)
(Sumber: data dielaborasi penulis, 2019)

B.Jadwal RancanganAktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di SD Negeri 1 Kokosan pada tanggal 4 Oktober sampai dengan 7
November 2019. Adapun kegiatan-kegiatan aktualisasi akan di jabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel 4.2. Jadwal
Pelaksanaan Aktualisasi sebagai berikut:

48
Tabel 4.2Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Bulan
Bukti
Kegiatan Oktober 2019 kegiatan
No November 2019
Aktualisasi
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Foto
kegiatan,
notulen,
Menyusun kriteria
instrumen
sikap religius dan √ √ penilaian,
peduli lingkungan jadwal
Tim
Karakter
2 Melakukan
sosialisasi rencana
pelaksanaan video, foto
√ √ √ √
M i n g g u

pendidikan kegiatan

M i n g g u

M in g g u

M in g g u

M in g g u
karakter di SD N 1
Kokosan.
3 Mendampingi
siswa dalam Foto
kegiatan membuat √ √ kegiatan,
poster dan peduli poster
lingkungan.
4 Membimbing
Video,
pelaksanaan
kegiatan Tim
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Foto
kegiatan
Karakter
5 Kartu
refleksi,
Melakukan
kegiatan refleksi.
√ √ notulen,
foto
kegiatan

49
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Dalam pelaksanaan lima kegiatan aktualisasi dan habituasi ANEKA,
terdapat kemungkinan kegiatan-kegiatan tersebut mengalami kendala sehingga
rancangan kegiatan ini tidak dapat direalisasikan secara optimal atau tidak
tercapai aktualisasinya. Oleh karena itu perlu disampaikan kendala-kendala
yang mungkin terjadi, langkah-langkah antisipasi menghadapi kendala tersebut,
dan perlu dicari secara cermat strategi untuk menghadapi kendala tersebut.
Kendala, resiko dan solusi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.3. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala


No. Kegiatan Kendala Antisipasi Strategi
Bertanya pada teman
Menyusun
Kesulitan mencari sejawat baik dalam
kriteria sikap
sumber referensi satu instansi maupun Mencari jurnal ilmiah dan
religius dan
1. tentang karakter di lain instansi yang ebook dengan
peduli
religius dan peduli sudah melaksanakan memanfaatkan internet.
lingkungan
lingkungan. pendidikan karakter
di skolahnya.
Melakukan
sosialisasi Melaksanakan kegiatan di
Waktu yang
rencana hari jumat atau sabtu
terbatas atau Merencanakan
pelaksanaan karena pada hari tersebut
2. berbenturan kegiatan jauh – jauh
pendidikan jarang ada kegiatan di
dengan agenda hari.
karakter di SD luar sekolah baik bagi
lain.
Negeri 1 siswa maupun guru.
Kokosan.
M
Mendampingi Mengumumkan
siswa dalam kegiatan jauh hari Membatasi waktu
Waktu
kegiatan sebelumnya agar penyelesaian poster dan
pelaksanaan
3. membuat siswa bisa mulai meminta siswa sudah
memakan waktu
poster dan bersiap – siap dan menyiapkan hiasan dari
yang lama.
peduli merancang konsep rumah.
lingkungan. iasan poster.

Memasang jadwal
Membimbing tugas Tim Karakter
Menukar jadwal petugas
pelaksanaan Terdapat siswa sebelum kegiatan
Tim Karakter ari tersebut
4. kegiatan Tim yang tidak hadir dilaksanakan. Agar
dengan Tim karakter hari
Karakter saat bertugas. semua siswa tahu
berikutnya.
kapan dia akan
bertugas.
Melakukan Membuat kertu refleksi
Memberi penjelasan
kegiatan Siswa belum yang berisi pertanyaan
5. di awal kegiatan
dapat / terbiasa bantuan untuk
refleksi. tentang fungsi
menulis refleksi memudahkan siswa
refleksi
menulis refleksi.
(Sumber: data dielaborasi penulis, 2019)

50
BAB V
PENUTUP

A. Pentingnya Rancangan Aktualisasi Dibuat

Pentingnya Rancangan Aktualisasi dibuat melalui habituasi di


unit kerja merupakan rancangan kegiatan untuk menyelesaikan isu
dengan identifikasi isu yang telah dirumuskan melaui analisa APKL
dan analisa USG.Identifikasi isu yang ada dapat berasal dari individu,
unit kerja maupun dari organisasi, dari sana beberapa isu telah dapat
diidentifikasi. Dari beberapa isu tersebut kemudian dilakukan
identifikasi dengan metode USG.Isu yang diangkat yaitu Kurang
optimalnya kegiatan pendukung pendidikan karakter siswa kelas
tinggi SD Negeri 1 Kokosan. Dari isu tersebut muncul gagasan
pemecahan isu yang tertuang dalam 5 kegiatan inovasi. Adapun
kegiatan tersebut sebagai berikut:
1. Menyusun kriteria sikap religius dan peduli lingkungan
2. Melakukan sosialisasi rencana pelaksanaan pendidikan karakter di
SD Negeri 1 Kokosan.
3. Mendampingi siswa dalam kegiatan membuat poster dan peduli
lingkungan.
4. Membimbing pelaksanaan kegiatan Tim Karakter
5. Melakukan kegiatan refleksi.
Dengan adanya pembuatan Rancangan Aktualisasi,
diharapkan pelaksanaan kegiatan aktualisasi dapat menghasilkan
output yang sesuai dengan perencanaan. Selain itu dengan
membuat Rancangan Aktualisasi, penulis juga dapat lebih
memahami nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) yang dapat
diimplementasikan dalam berbagai kegiatan selama melaksanakan
aktualisasi maupun dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Penulis
juga lebih paham mengenai sikap dan perilaku yang dapat
memberikan kontribusi terhadap visi dan misi organisasi serta

51
menguatkan nilai organisasi serta mengasah kepekaan terhadap
masalah yang sedang dihadapi unit kerja.

B. Dampak Apabila Rancangan Aktualisasi Tidak Dibuat

Apabila Rancangan Aktualisasi tidak dibuat maka dapat


mengakibatkan dampak berupa tidak terselesaikannya isu yang ada di
unit kerja dan dapat menghasilkan berbagai masalah yang lebih
kompleks. Selain itu pemahaman mengenai nilai-nilai dasar ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) pun menjadi kurang karena tidak ada pedoman dan panduan
dalam mengimplementasikan nilai-nilai tersebut.

52
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Manajemen Peningkatan Mutu


Berbasis Sekolah, Jakarta.
Djohar. 1999. Reformasi dan Masa Depan Pendidikan di Indonesia .
Pustaka Belajar, Jakarta.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2017.
Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Jakarta.
Lembaga AdministrasI Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan III Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai
Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan III : Akuntabilitas. Lembaga Administrasi Negara,
Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan III : Nasionalisme. Lembaga Administrasi Negara,
Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan III : Etika Publik.Lembaga Administrasi Negara,
Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan III : Komitmen Mutu. Lembaga Administrasi Negara,
Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan III : Anti Korupsi. Lembaga Administrasi Negara,
Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Pelayanan Publik. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Manajemen Aparatur Sipil Negara. Lembaga Administrasi
Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Whole of Goverment. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

53
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul
Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon PNS Habituasi.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Jakarta..

54
BIODATA

A. Identitas

Nama :Anggraini Dhian Kusumabangsa


NIP : 19930810 201903 2 007
Tempat/Tgl. Lahir :Banyumas, 10 Agustus 1993
Jenis Kelamin : Perempuan
Jabatan : Guru Kelas Ahli Pertama
Pangkat/ Golongan : Penata Muda/ IIIa
Alamat Rumah : Jalan Banowati rt 4 rw 2, Gumilir,
Cilacap Utara, Cilacap, Jawa Tengah
Nomor HP :0821 3431 6717
Unit Kerja : SD Negeri 1 Kokosan
Alamat Kantor : Banjarsari, Kokosan, Prambanan,
Klaten
Alamat e-mail :ad.kusumaa@gmail.com

B. Riwayat Pendidikan

No Sekolah Tahun Jurusan


Lulus
1. SD Negeri Bantarsari 03 2005 -
2. SMP Negeri 1 Cilacap 2008 -
3. SMA Negeri 1 Cilacap 2011 IPA
Universitas Negeri
4. 2016 S1 PGSD
Yogyakarta

55

Anda mungkin juga menyukai