Disusun oleh :
Nama : Marlina, S.Pd
NIP : 199409212019032011
Golongan/Angkatan : III a/ LXVI
No. Presensi : 10
Jabatan : Guru Kelas Ahli Pertama
Unit Kerja : SD Negeri Cangkol 1
Coach : Sodikin, SS, M.Si
Mentor : Sumardi, S.Pd
iv
8. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan
memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat
diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi.
9. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan menfasilitasi
kegiatan latsar.
10. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Angkatan LXVI tahun 2019.
Penulis sadar bahwa rancangan laporan aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karenanya penulis berharap masukan dari berbagai pihak
membuat rancangan laporan menjadi lebih baik agar rancangan ini dapat
dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi dan habituasi
nilai-nilai dasar PNS, serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi
semua pihak yang membutuhkan.
Penulis
Marlina, S.Pd
v
DAFTAR ISI
vi
C. Kedudukan dan Peran dalam NKRI................................................. 21
1. Manajemen ASN ........................................................................... 21
2. Pelayanan Publik ........................................................................... 23
3. Whole Of Government ................................................................... 24
D. Pendidikan Karakter ........................................................................ 25
1. Pengertian Pendidikan Karakter .................................................... 25
2. Tujuan Pendidikan Karakter .......................................................... 26
3. Manfaat Pendidikan Karakter ........................................................ 28
4. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter .............................................. 29
5. Landasan Pendidikan Karakter ..................................................... 30
6. Nilai-nilai Pendidikan Karakter....................................................... 31
BAB III TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA ........................... 34
A. Profil Sekolah .................................................................................. 34
1. Dasar Hukum dan Pembentukan Organisasi ................................ 34
2. Visi, Misi dan Tujuan Organisasi ................................................... 35
3. Struktur Organisasi dan Job Desricption ....................................... 37
b. Job Deskripsi ................................................................................. 38
4. Sumber Daya Manusia dan Sarana Prasarana ............................. 38
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat.......................................................... 40
C. Jabatan Fungsional Guru ................................................................ 41
D. Role Model ...................................................................................... 42
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI .................................. 44
A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi .......................................... 44
B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi...................................................... 56
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala .................................. 59
BAB V PENUTUP .................................................................................... 61
A. Simpulan ......................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 63
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR BAGAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 menyatakan bahwa
Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah. Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu
jabatan pemerintahan atau diserahi tugas Negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
1
Dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 menyatakan
bahwa guru adalah pendidik professional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
2
yang kondusif dan berdaya saing tinggi. Pelaksanaan diklat prajabatan
ini bertujuan agar setiap peserta prajabatan mampu menginternalisasi
dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS, yaitu
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi (ANEKA) sebagai guru di SD Negeri Cangkol 1 Kecamatan
Plupuh Kabupaten Sragen.
B. Identifikasi Isu
1. Identifikasi Isu
Berdasarkan latar belakang di atas, maka selanjutnya akan
dituliskan rumusan masalah dalam rancangan aktualisasi ini. Isu
atau masalah ditemukan dari adanya kesenjangan antara kondisi
yang terjadi di SD Negeri Cangkol 1 dengan kondisi yang
diharapkan. Beberapa isu yang ditemukan oleh penulis terkait
dengan manajemen ASN, Whole of Government, dan pelayanan
public, adalah
Tabel 1.1 Identifikasi Isu
No. Identifikasi Prinsip Kondisi Saat Kondisi yang
Isu ASN Ini diharapkan
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pembelajaran Manajemen Pembelajaran Pembelajaran
yang ASN yang dapat
dilaksanakan dilaksanakan dilaksanakan
masih masih berupa dengan
konvesional metode berpusat
ceramah jadi dengan siswa
berpusat guru (student
(teacher centered)
centered)
3
No. Identifikasi Prinsip Kondisi Saat Kondisi yang
Isu ASN ini diharapkan
(1) (2) (3) (4) (5)
2. Kurangnya Pelayan Buang Siswa
kesadaran Publik sampah tidak membuang
siswa pada sampah pada
mengenai tempatnya tempatnya
perilaku dan Terdapat dan Kuku
hidup bersih siswa yang siswa
kukunya menjadi
panjang dan bersih dan
kotor. rapi
4
2. Penetapan Isu
Isu yang diperoleh di lapangan selanjutnya dianalisis untuk
menapatkan isu utama. Analisis isu dimulai dengan metode APKL
yaitu Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak dengan sistem
penilaian (+ dan -) selanjutnya menggunakan metode USG
urgency, seriousness, and growth dengan sistem penilaian
menggunakan skala likert.
5
Isu-isu yang sudah diidentifikasi kemudian dianalisis
menggunakan metode APKL. Analisis dari isu-isu yang ada di
SD Negeri Cangkol 1 menggunakan metode APKL disajikan
pada tabel berikut.
6
b. Penetapan Kualitas Isu menggunakan metode USG
Penetapan isu menggunakan USG mempertimbangkan
urgency, seriousness, and growth. Indikator analisis metode
USG dijelaskan pada tabel berikut.
No Komponen Keterangan
(1) (2) (3)
Seberapa mendesak isu tersebut dibahas
dikaitkan dengan waktu yang tersedia
1 Urgency serta seberapa keras tekanan waktu
tersebut untuk memecahkan masalah
yang menyebabkan isu
Seberapa serius isu tersebut perlu
dibahas dikaitkan dengan akibat yang
timbul dengan penundaan pemecahan
masalah yang menimbulkan isu tersebut
2 Seriousness
atau akibat yang ditimbulkan masalah-
masalah lain kalu masalah penyebab isu
tidak dipecahkan (bisa mengakibatkan
masalah lain)
Seberapa kemungkinan isu tersebut
menjadi berkembang dikaitkan
3 Growth
kemungkinan masalah penyebab isu akan
semakin memburuk jika dibiarkan.
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)
Analisis menggunakan metode USG berbeda dengan
metode APKL. Analisis metode USG memuat rentang skor 1-5
berdasarkan parameter berikut.
7
Tabel 1.5 Tabel Parameter USG
PARAMETER
Skor
Urgency Seriousness Growth
(1) (2) (3) (4)
Isu tidak begitu
Isu tidak
serius untuk di
mendesak untuk Isu lamban
1 bahas karena
segera berkembang
tidak berdampak
diselesaikan
ke hal yang lain
Isu kurang
Isu kurang serius
cepat
Isu kurang untuk segera
berkembang
mendesak untuk dibahas karena
2
segera tidak kurang
diselesaiakn berdampak ke hal
yang lain
Isu cukup serius Isu cukup
Isu cukup
untuk segera cepat
mendesak untuk
3 dibahas karena berkembang,
segera
akan berdampak segera
diselesaikan
ke hal yang lain dicegah
Isu serius untuk
Isu cepat
Isu mendesak segera dibahas
berkembang
4 untuk segera karena akan
untuk segera
diselesaikan berdampak ke hal
dicegah
yang lain
Isu sangat serius Isu sangat
Isu sangat
untuk segera cepat
mendesak untuk
5 dibahas karena berkembang
segera
akan berdampak untuk segera
diselesaikan
ke hal yang lain dicegah
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)
8
Tabel 1.6 Analisis kualitas isu menggunakan metode USG
Indikator
No Isu Jumlah Peringkat
U S G
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pembelajaran yang
1 dilaksanakan 3 4 2 9 III
masih konvesional.
Rendahnya minat
2 4 3 3 10 I
baca siswa
Kurangnya
pendidikan
3 4 4 3 11 II
karakter pada
siswa
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)
9
C. Rumusan Masalah
Setelah melalui tahap analisis dengan metode USG, maka
dapat diidentifikasi isu yang menjadi prioritas, yaitu kurangnya
pendidikan karakter pada siswa. Berdasarkan latar belakang dan
hasil identifikasi isu yang telah diperoleh, maka rumusan masalah
rancangan aktualisasi ini adalah Bagaimana menerapkan nilai-nilai
dasar ASN (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Antikorupsi) dalam rangka Peningkatan Pendidikan Karakter
dalam Kegiatan Pembelajaran Kelas II SD Negeri Cangkol 1
Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen.
D. Tujuan
Tujuan dari kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS
yaitu peserta pendidikan dan pelatihan prajabatan diharapkan mampu
meningkatkan pendidikan karakter dalam kegiatan pembelajaran SD
Negeri Cangkol 1
E. Manfaat
10
2. Bagi Siswa
11
BAB II
LANDASAN TEORI
12
2. Analisa Perubahan Lingkungan Strategis
Lingkungan strategis adalah situasi internal dan eksternal
baik yang statis (trigatra) maupun dinamis (pancagatra) yang
memberikan pengaruh pada pencapaian tujuan nasional. Analisa
perubahan lingkungan strategis ini bertujuan membekali penulis
dengan kemampuan memahami konsepsi perubahan lingkungan
strategis sebagai wawasan strategis PNS. Sehingga PNS dapat
memahami modal insani dalam menghadapi perubahan lingkungan
strategis, dapat mengidentifikasi isu-isu kritikal, dan dapat
melakukan analisis isu-isu kritikal dengan menggunakan
kemampuan berpikir kritis. Dengan begitu PNS dapat mengambil
keputusan yang terbaik dalam tindakan profesionalnya.
13
negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI yang berdasarkan
Pancasila dan UUD NKRI 1945 dalam menjamin kelangsungan
hidup berbangsa dan bernegara. Oleh sebab tiu dalam
pelaksanaan latihan dasar bagi CPNS dibekali dengan latihan-
latihan seperti :
a. kegiatan olah raga dan kesehatan fisik;
b. kesiapsiagaan dan kecerdasan mental;
c. kegiatan baris-berbaris, apel, dan tata upacara;
d. keprotokolan;
e. fungsi-fungsi Intelijen dan Badan Pengumpul Keterangan;
f. kegiatan ketangkasan dan permainan.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban
yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab
yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas seorang ASN dapat
dikatakan terwujud apabila dapat memenuhi indicator-indikator:
14
kepemimpinan, transparasi, integritas, tanggung jawab, keadilan,
kejelasan, keseimbangan, konsistensi, dan kepercayaan.
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta
yang wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati
bangsa lain. Nasionalisme Pancasila merupakan pandangan atau
paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah
airnya yang didasarkan pada nilai – nilai pancasila. Ada lima nilai
dasar dari nasionalisme yang harus diperhatikan, yaitu:
15
e. Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
(mewujudkan rasa keadilan sosial dengan perwujudan relasi
yang adil, penyediaan struktur yang menyediakan kesetaraan
kesempatan, proses fasilitas akses atau informasi, dan
dukungan atas partisipasi bermakna atas pengambilan
keputusan bagi semua orang).
3. Etika Publik
Kode etik adalah aturan – aturan yang mengatur tingkah laku
dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan
pada hal – hal prinsip dalam bentuk ketentuan tertulis. Kode etik
profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku / etika suatu
kelompok khususnya dalam masyarakat melalui ketentuan –
ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh
sekelompok profesional tertentu.
Nilai – nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang – Undang ASN, melalui indikator sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai – nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang – Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepa, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama
16
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu
kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan tindakan untuk
menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja yang
berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik.
a. Efektif
b. Efisien
17
daya yang berlebihan, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan
prosedur dan mekanisme yang tidak sesuai dengan alur.
c. Inovasi
d. Mutu
18
5) Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik dan perhatian yang tulus terhadap
kebutuhan pelanggan.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang
artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi dikatakan
sebagai kejahatan yang luar biasa karena dampaknya yang luar
biasa yaitu mampu merusak tatanan kehidupan dalam ranah
pribadi, keluarga, masyarakat maupun ranah kehidupan yang lebih
luas lagi.
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan
utama bagi penegakan integritas diri. Seseorang yang dapat
berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap
diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi
diri dari perbuatan curang.
b. Peduli
Peduli, dengan adanya kepedulian terhadap orang lain
menjadikan seseorang memiliki rasa kasih sayang antar
sesama. Pribadi dengan jiwa sosial yang tinggi tidak akan
tergoda untuk mmeperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak
benar.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter pada diri seseorang untuk
tidak mudah bergantung kepada pihak lain. Pribadi yang
mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak – pihak
19
yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan
sesaat.
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Seseorang
yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan
tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan
kekayaan dengan cara yang mudah.
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan
menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah
untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama
manusia. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak
akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
f. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan
kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik
yang sebesar – besarnya.
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang
menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi
kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih – lebihan.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki
keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak
kebathilan.
i. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa
apa yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Adil
merupakan kemampuan seseorang untuk memperlakukan
orang lain sesuai dengan hak dan kewajibannya.
20
C. Kedudukan dan Peran dalam NKRI
1. Manajemen ASN
Manejemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar
selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul selaras dengan
perkembangan zaman.
a. Kedudukan ASN
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi
selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan
birokrasi yang profesional. Untuk dapat membangun
profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam
UU ASN tersebut harus jelas. Berikut beberapa konsep yang
ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN.
Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja (PPPK). PNS merupakan warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN
secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk
pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK adalah warga
negara Indonesia yang memnuhi syarat tertentu, yang diangkat
oleh pejabat pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian
kerja sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah untuk
jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
21
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi
semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang
menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. Selain itu
untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hai ini
dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan
persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian,
pikiran dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya.
Oleh karena itu dalam pembinaan karir pegawai ASN,
khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu
pejabat karir tertinggi.
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri.
Namun demikian pegawai ASN merupakan kesatuan. Kesatuan
bagi pegawai ASN sangat penting, mengingat dengan adanya
desentralisasi dan otonomi daerah, sering terjadinya isu putra
daerah yang hampir terjadi dimana-mana sehingga
perkembangan birokrasi menjadi stagnan di daerah-daerah.
Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.
b. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai
ASN berfungsi dan bertugas sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan public
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk
melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan
kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus
mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada
kepentingan public.
22
2) Pelayan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk
memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan
administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara
pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
3) Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk
mempererat persatuan dan kesatuan NKRI. ASN
senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,
UUD1945, negara dan pemerintah. ASN senantiasa
menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa
mengutamakan kepentingan negara dari pada kepentingan
diri sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU ASN
disebutkan bahwa dalam penyelengaraan dan kebijakan
manajemen ASN, salah satu diantaranya asas persatuan
dan kesatuan.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan public adalah pelayanan yang berorientasi pada
kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, pelayanan pada masyarakat
dimasa dating itu hendaknya: makin lama makin baik, makin lama
makin cepet, makin lama makin diperbaharui, makin lama makin
murah, dan makin lama makin sederhana.
23
menjadi tidak peka, tidak peduli dan bahkan seringkali diskriminatif,
terutama pada masyarakat kalangan bawah yang tidak beruntung.
Etika public merupakan refleksi kritis yang mengarahkan
bagaimana nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan,
dan lain-lain dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan kepedulian
terhadap kesejahteraan masyarakat.
3. Whole Of Government
Whole of Government (WoG) Berdasarkan interpretasi
analitis dan manifestasi empiris di lapangan, maka WoG
didefinisikan sebagai “suatu model pendekatan integratif fungsional
satu atap” yang digunakan untuk mengatasi wicked problems yang
sulit dipecahkan dan di atasi karena berbagai karakteristik atau
keadaan yang melekat antara lain: tidak jelas sebabnya, multi
dimensi, menyangkut perubahan perilaku.
24
mendekati jumlah yang ideal untuk sebuah koordinasi.
Dengan jumlah lembaga yang rasional, maka koordinasi
dapat dilakukan lebih mudah.
2) Membentuk lembaga koordinasi khusus, pembentukan
lembaga terpisah dan permanen yang bertugas dalam
mengkoordinasikan sektor atau kementrian adalah salah
satu cara melakukan WoG. Lembaga koordinasi ini biasanya
diberikan status lembaga setingkat lebih tinggi, atau
setidaknya setara dengan kelembagaan yang
dikoordinasikan.
3) Membangun gugus tugas, gugus tugas merupakan bentuk
pelembagaan koordinasi yang dilakukan di luar struktur
formal, yang setidaknya tidak permanen. Pembentukan
gugus tugas biasanya menjadi salah satu cara agar sumber
daya yang terlibat dalam koordinasi tersebut dicabut
sementara dari lingkungan formalnya untuk berkonsentrasi
dalam proses koordnasi tadi.
4) Koalisi sosial, koalisi sosial merupakan bentuk informal dari
penyatuan koordinasi antar sektor atau lembaga, tanpa perlu
membentuk pelembagaan khusus dalam koordinasi.
D. Pendidikan Karakter
25
membentuk watak peserta didik. Hal ini mencakup keteladanan
bagaimana perilaku guru, cara guru berbicara atau
menyampaikan materi, bagaimana guru bertolransi, dan hal
terkait lainnya.
26
a. Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik
sebagai manusia dan warga Negara yang memiliki nilai-nilai
karakter bangsa.
b. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik
yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan
tradisi budaya bangsa yang religius.
c. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab
peserta didik sebagai generasi penerus bangsa.
d. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi
manusia yang mandiri, kreatif dan berwawasan
kebangsaan.
e. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai
lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan
persahabatan, dan dengan rasa kebangsaan yang tinggi
serta penuh kekuatan.
Barnawi dan Arifin (2016:29) mengungkapkan tujuan
pendidikan karakter di sekolah bahwa tujuan pembelajaran
peningkatan wawasan, perilaku, dan keterampilan, dengan
berlandaskan empat pendidikan. Tujuan akhirnya adalah
terwujudnya insan yang berilmu dan berkarakter. Karakter yang
diharapkan tercerabut dari budaya asli Indonesia sebagai
perwujudan nasionalisme dan saran muatan agama (religius)
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas dapat
disimpulkan tujuan pendidikan karakter adalah membentuk
peserta didik menjadi insan yang berilmu, toleran, bergotong
royong, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan Pancasila.
27
3. Manfaat Pendidikan Karakter
Faddilah dan Khorida (2013:25) mengungkapkan bahwa
manfaat pendidikan karakter di antaranya ialah menjadikan
manusia agar kembali kepada fitrahnya, yaitu selalu menghiasi
kehidupannya dengan nilai-nilai kebajikan yang telah digariskan
oleh-Nya.
28
4. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter
Menurut Mulyasa (Faddilah dan Khorida, 2013:25)
mengungkapkan 11 prinsip untuk memwujudkan pendidikan
karakter yang efektif.
29
5. Landasan Pendidikan Karakter
Faddilah dan Khorida (2013:32) mengungkapkan
landasan-landasan dalam melaksanakan dan mengembangkan
pendidikan karakter di Indonesia.
a. Agama
Agama merupakan sumber kebaikan. Oleh
karenanya, pendidikan karakter harus dilaksanakan
berdasarkan nilai-nilai ajaran agama.
b. Pancasila
Pancasila merupakan dasar Negara Indonesia yang
menjadi acuan dalam melaksanakan roda pemerintahan.
Hubungannya dengan pendidikan karakter, Pancasila harus
menjadi ruh setiap pelaksanaanya. Artinya Pancasila
susunannya tercantum dalam pembukaan UUD 19945,
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya menjadi nilai-nilai
pula dala mengatur kehidupan politi, hukum, ekonomi,
kemasyarakatan, budaya, dan seni.k Oleh karenanya,
konteks pendidikan karakter dimaksudkan mempersiapkan
peserta didik menjadi warganegara yang lebih baik, yaitu
warganegara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan
menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan warga
Negara.
c. Budaya
Nilai budaya dijadikan sebagai dasar dalam
pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam
komunikasi antar anggota masyarakat. Oleh karena itu,
budaya yang ada di Indonesia harus menjadi sumber nilai
dalam pendidikan karakter bangsa. Hal ini dimaksudkan
supaya pendidikan yang ada tidak tercabut dari akar
budaya bangsa Indonesia.
30
d. Tujuan Pendidikan Nasional
Rumusan pendidikan nasional secara keseluruhan
diatur dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam
undang-undang tersebut, disebutkan bahwa fungsi dan
tujuan pendidikan nasional ialah mengembangkan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga Negara yang
demokratis dan bertanggung jawab.
Dalam pendidikan karakter, landasan ini tidak boleh
terlupakan, meskipun pada anak usia sekolah dasar.
Pendidikan karakter harus disesuaikan dengan tujuan
pendidikan nasional. Oleh karena itu, nilai-nilai pendidikan
karakter yang dikembangkan harus terintegrasikan dengan
tujuan pendidikan nasional.
31
b. Jujur, perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan
dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
c. Toleransi, sikap tindakan yang menghargai perbedaan
agama, suku, etnis, pendapat, dan tindakan orang lain yang
berbeda dari dirinya.
d. Disiplin, tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan
patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
e. Kerja keras, perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-
sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan
tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
f. Kreatif, berpikir dan melakukan sesuatu untuk
menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah
dimiliki.
g. Mandiri, sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung
pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
h. Demokratis cara berpikir, bersikap, dan bertindak menilai
sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
i. Rasa ingin tahu, sikap, dan tindakan yang selalu berupaya
untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu
yang dipelajarinya, dilihat dan didengar.
j. Semangat kebangsaan, cara berpikir, bertindak, dan
berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan
Negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
k. Cinta tanah air, cara berpikir, bertindak, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan
yang tinggi terhadap bangsa, lingkungan fisik, sosial,
budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
l. Menghargai prestasi, sikap dan tindakan yang mendorong
dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
32
masyarakat, dan mengakui serta menghormati keberhasilan
orang lain.
m. Bersahabat atau komunikatif, tindakan yang
memperlihatkan rasa senang bicara, bergaul dan
bekerjasama dengan orang lain.
n. Cinta damai, sikap, perkataan, dan tindakan yang
menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas
kehadirannya.
o. Gemar membaca, kebiasaan yang menyediakan waktu
untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan
kebajikan bagi dirinya.
p. Peduli lingkungan, sikap dan tindakan yang selalu berupaya
mencegah kerusakan pada lingkungan alam sekitarnya,
dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang terjadi.
q. Peduli social, sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi
bantuan pada orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan.
r. Tanggung jawab, sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya
dilakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan
(alam, social, budaya), Negara, dan Tuhan Yang Maha
Esa.
33
BAB III
TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
A. Profil Sekolah
a. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SD NEGERI CANGKOL 1
NPSN : 20313168
Jenjang Pendidikan : SD
Status Sekolah : Negeri
b. Lokasi Sekolah
Nama Dusun : Mulyorejo
Desa/Kelurahan : Cangkol
Kode Pos : 57283
Kecamatan : Plupuh
Kabupaten : Sragen
Lintang/Bujur : -7,4373/110,8754
34
2. Visi, Misi dan Tujuan Organisasi
a. Visi SD Negeri Cangkol 1
TERWUJUDNYA INSAN YANG CERDAS, CINTA TANAH AIR,
BERIMAN DAN BERTAQWA
b. Misi SD Negeri Cangkol 1
1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
2) Membentuk dan membangun karakter yang berakar budaya
bangsa yaitu budaya gotong royong, jujur, disiplin, sehat,
dan cinta lingkungan.
3) Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan
4) Meningkatkan disiplin dan bertanggungjawab dalam
mencapai prestasi akademik.
5) Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang,
menyenangkan, komunikatif, tanpa takut salah, dan
demokratis.
6) Mengupayakan pemanfaatan waktu belajar sumber daya
fisik, dan manusia agar memberikan hasil yang terbaik bagi
perkembangan peserta didik.
7) Menanamkan kepedulian social dan lingkungan cinta damai,
cinta tanah air, semangat kebangsaan, dan hidup
demokratis.
c. Tujuan SD Negeri Cangkol 1
1) Dapat mengamalkan ajaran agama hasil proses
pembelajaran dan kegiatan pembiasaan.
2) Meraih prestasi akademik maupun non akademik.
3) Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi
sebagai bekal untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih
tinggi.
4) Menjadi sekolah pelopor dan penggerak dilingkungan
masyarakat sekitar.
35
5) Menjadi sekolah yang diminati masyarakat.
6) Menumbuhkembangkan kedisiplinan peserta didik dan
ketertiban peserta didik agar tujuan pendidikan tercapai.
7) Meningkatkan peran peserta didik dalam memwujudkan
wawasan wiyata mandala.
8) Menanamkan kesadaran pada peserta didik agar memiliki
budi pekerti luhur.
36
3. Struktur Organisasi dan Job Desricption
a. Struktur Organisasi
Guru Kelas 1 Guru Kelas 2 Guru Kelas 3 Guru Kelas 4 Guru Kelas 5 Guru Kelas 6
Wijiningsih,S.Pd.SD Marlina, S.Pd Henny Dian N, S.Pd SD Windarti, S.Pd SD Suharni, S.Pd SD Sudarman, S.Pd SD
Siswa-Siswi Penjaga
Masyarakat Sekitar
37
b. Job Deskripsi
Penulis Dikslatsar merupakan seorang guru Pendidikan
Dasar yang memiliki tugas dan kewajiban tertentu. Undang-undang
Republik Indonesia No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
mencantumkan bahwa dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan, guru berkewajiban:
38
2) Data Guru dan Karyawan
Tabel 3.2 Jumlah Guru dan Karyawan Tahun Ajaran
2018/2019
Status
No. SMP SMA D2 D3 S1 S2 Jml
Kepegawaian
1. Kepala - - - - 1 - 1
Sekolah
2. Guru Tetap - - - - 3 - 3
(PNS)
3. Guru Tidak - - - - 5 - 5
Tetap
5. Staf TU - - - - - - -
6. Penjaga - 1 - - - - 1
Sekolah
Jumlah - 1 - - 8 - 10
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)
39
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan
tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu
dibangun aparatur sipil negara yang memiliki integritas, profesional,
netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan
publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur
perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Seperti yang dijelaskan
Undang-undang Aparatur Sipil Negara Nomor 5 tahun 2014, Pegawai
ASN bertugas:
1. melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
2. memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas;
dan
3. mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Selain tugas diatas undang-undang ASN nomor 5 tahun 2014
pasal 5 mengatur tentang kode etik dan kode perilaku ASN, yang
bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik
dan kode perilaku tersebut adalah sebagai berikut:
1. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi;
2. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
5. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
40
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
6. menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
7. menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
8. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
9. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan;
10. tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
11. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN; dan melaksanakan ketentuan peraturan
perundang- undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.
41
8. melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan
denganmemanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
9. melaksanakan bimbingan dan konseling yang menjadi
tanggungjawabnya;
10. menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan
hasilbelajar tingkat sekolah dan nasional;
11. membimbing guru pemula dalam program induksi;
12. membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran;
13. melaksanakan pengembangan diri;
14. melaksanakan publikasi ilmiah; dan
15. membuat karya inovatif
D. Role Model
42
Pada saat sekolah dasar, beliau menempuh pendidikan di SD
Negeri Gentan Banaran 1. Selanjutnya sekolah menengah pertama di
SMP Negeri Tanon dan untuk sekolah SLTA beliau menempuh
pendidikan di SPG Saverius Gemolong. Selain itu beliau menempuh
pendidikan perkuliahan DII PGSD Universitas Surakarta dan S1
Pendidikan IPS di Universitas Widya Dharma Klaten.
43
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
44
dalam kegiatan pembelajaran meliputi siswa sering sekali tidak
mengerjakan PR, siswa sering sekali menyontek atau tidak mandiri
dalam mengerjakan tugas evaluasi, rendahnya kreatifitas dan siswa
sehingga hasil karya siswa ditumpuk dalam meja dibanding dipajang.
Isu yang terakhir kurang berfungsinya perpustakaan. Perpustakaan
merupakan tempat dimana kita mencari segala sumber ilmu. Namun
dikarenakan buku-buku yang diperpustakaan kurang beranekaragam
menjadikan perpustakaan jarang sekali didatangi oleh siswa.
45
Tabel 4.1 Rancangan Aktualisasi
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Konstribusi Penguatan
terhadap Visi Nilai-nilai
(Sumber
Kegiatan) Misi Organisasi
46
Komitmen Mutu
Memberikan
inovasi bahwa
belajar bukan
sekedar menulis
dan membaca tetapi
juga membuat karya
Antikorupsi
Bertanggung jawab
dan tepat waktu
dalam pelaksanaan
kegiatan
2. Reward Berkonsultasi Saran dan Akuntabilitas Menciptakan Bertanggung
dan Tepuk dengan kepala persetujuan Menjelaskan materi suasana jawab dan
Salut sekolah dari kepala dengan penuh pembelajaran perbaikan
Membuat sekolah kejelasan yang menantang, mutu
Rencana Rencana Nasionalisme menyenangkan,
Sumber Pelaksanaan Pelaksanaan Menghargai komunikatif, tanpa
kegiatan: Pembelajaran pembelajaran pendapat siswa takut salah, dan
Inovasi Menjelaskan Terisinya ketika menjawab demokratis.
materi papan bintang pertanyaan
Memberikan karena Etika Publik
pertanyaan keaktifan Bersikap sopan
Memberikan siswa selama dan santun dalam
reward kepada pembelajaran berkonsultasi
siswa yang dengan kepala
tunjuk jari dan sekolah
47
dapat Bertanggungjawab
menjawab pelaksanaan
pertanyaan kegiatan
Memberikan pembelajaran
reward bintang Komitmen Mutu
dan
ditempelkan Berusaha perbaikan
pada papan mutu dengan
bintang meminta siswa
prestasi untuk maju kedepan
kelas
Memberi
kesempatan Antikorupsi
siswa untuk Melaksanakan
maju kegiatan dengan
membacakan tanggung jawab
sila-sila dan tepat waktu
pancasila
didepan kelas
Memberikan
reward berupa
piagam
prestasi
Memberikan
tepuk salut
bersama-sama
dengan siswa
48
3. Story Berkonsultasi Saran dan Akuntabilitas Menciptakan Adil,
telling dengan kepala persetujuan Memberikan suasana menghasilkan
Pancasila sekolah dari kepala penjelasan materi pembelajaran mutu,
Pedoman Membuat sekolah dengan penuh yang menantang, tanggung
Hidupku media flipchart Tersedianya kejelasan menyenangkan, jawab
yang berisi media Nasionalisme komunikatif, tanpa
penerapan pembelajaran Bersikap adil takut salah, dan
Sumber sila-sila inovatif terhadap siswa demokratis.
kegiatan: pancasila yang maju kedepan
Mengupayakan
Inovasi dalam dan tidak dalam
pemanfaatan
kehidupan pemberian nilai
waktu belajar
sehari-hari. Etika Publik sumber daya fisik,
Menjelaskan Bersikap sopan dan manusia agar
penerapan dan santun dalam memberikan hasil
sila-sila berkonsultasi yang terbaik bagi
pancasila dengan kepala perkembangan
dalam sekolah peserta didik.
kehidupan Bersikap cermat
sehari-hari apabila siswa keliru Menanamkan
Meminta siswa bercerita sehingga kepedulian social
untuk bercerita membenarkan. dan lingkungan
didepan kelas Komitmen Mutu cinta damai, cinta
menggunakan Menghasilkan tanah air,
media mutu yaitu semangat
Flipchart mengajak siswa kebangsaan, dan
Pancasila untuk percaya diri hidup demokratis.
Pedoman dengan maju ke
Hidupku depan kelas
49
Memberi Antikorupsi
apresiasi Menjalankan tugas
kepada siswa dengan
yang sudah tanggungjawab
maju kedepan dan tepat waktu.
dengan tepuk
tangan
4. PRku Berkonsultasi Saran dan Akuntabilitas Membentuk dan Bijaksana,
Kewajiban dengan kepala persetujuan Memberikan membangun berintegritas,
ku sekolah dari kepala penjelasan dengan karakter yang berorientasi
Membuat buku sekolah penuh kejelasan berakar budaya mutu dan
PR dari Buku PRku Nasionalisme bangsa yaitu bertanggung
Sumber Snelheacter Kewajibanku Bijaksana dalam budaya gotong jawab.
kegiatan: dengan cover mengambil royong, jujur,
Sasaran bertuliskan keputusan bagi disiplin, sehat,
Kinerja PRku siswa yang dan cinta
Pegawai Kewajibanku mengerjakan PR lingkungan.
Membuat soal- dan tidak
Meningkatkan
soal PR Etika Publik disiplin dan
dikertas A4 Bersikap sopan bertanggungjawab
lalu dan santun dalam dalam mencapai
memasukan- berkonsultasi prestasi
nya di dengan kepala akademik.
Snelheacter sekolah
Membagikan Berintegritas tinggi
kepada setiap bagi siswa yang
siswa belum mengerjakan
tugas mendapatkan
50
Memberikan punisment
penjelasan Komitmen Mutu
bahwa PR Berorientasi mutu
harus yaitu menghasilkan
dikerjakan dan mutu yang
dikumpulkan bertanggung jawab
tepat waktu. dan displin
Pada hari Antikorupsi
berikutnya, \ Bertanggungjawab
meminta dalam menjalankan
pekerjaan tugasnya
siswa bagi
yang
menggumpulk
an diberikan
bintang
prestasi bagi
yang
menggumpul-
kan tugas dan
memberikan
punishment
bagi yang tidak
menggumpulk
an surat tugas.
51
5. Pengguna- Berkonsultasi Saran dan Akuntabilitas Menciptakan Berinteggritas
an model dengan kepala persetujuan Membuat RPP suasana tinggi, inovasi,
pembelajar sekolah dari kepala dengan penuh pembelajaran dan
an NHT Membuat sekolah kejelasan yang menantang, bertanggung
(Numbere Rencana Tersedianya Nasionalisme menyenangkan, jawab
d Head Pelaksanaan Rencana Menjaga ketertiban komunikatif, tanpa
Together) Pembelajaran Pembelajaran saat kegiatan takut salah, dan
dan Media dengan Terimplentasi- diskusi dan demokratis.
Puzzle menggunakan nya model dan bersikap adil saat
model media membimbing siswa
pembelajaran pembelajaran Etika Publik
Sumber NHT inovatif Bersikap sopan
Kegiatan: (Numbered dan santun dalam
Inovasi Head berkonsultasi
Together) dan dengan kepala
media Puzzle sekolah
Membuat Berintegritas
Nomor kepala tinggi dalam
siswa dan memberikan soal
media puzzle kepada siswa
Menjelaskan dengan porsi yang
materi sama
pembelajaran Komitmen Mutu
Membagi Kegiatan dapat
siswa menjadi meningkatkan
4 kelompok kreativitas siswa
dengan dan sebagai
berbagai inovasi
52
gender pembelajaran agar
Membagikan tidak monoton.
media puzzle Antikorupsi
Meminta siswa Bertanggung
untuk jawab dalam
menyusun melaksanakan
media Puzzle tugasnya.
dan
mendiskusikan
nya
Menunjuk
nomor 1 siswa
kelompok
bintang untuk
menjawab
pertanyaan.
Jika siswa bisa
menjawab
diminta untuk
menunjuk
kelompok
lainnya yaitu
dengan sama
nomor satu
Memberi
pertanyaan
kepada
kelompok
53
yang telah
dipilih.
6. Evaluasiku Berkonsultasi Saran dan Akuntabilitas Membentuk dan Bijaksana, taat
Hasil dengan kepala persetujuan Menjelaskan materi membangun peraturan,
Pemikiran- sekolah dari kepala dengan penuh karakter yang berorientasi
ku Membuat sekolah kejelasan. berakar budaya mutu, dan
Rencana Tersedianya Konsisten dalam bangsa yaitu bertanggung
Pelaksanaan rencana pemberian penilaian budaya gotong jawab
Pembelajaran pembelajaran bagi siswa yang royong, jujur,
Membuat soal dan soal jujur dan mandiri.
disiplin, sehat,
evaluasi evaluasi Nasionalisme
dan cinta
hubungan sila- Terciptanya Bijaksana dalam
memberikan lingkungan.
sila Pancasila aturan saat
dengan pelaksanaan penilaian siswa
kehidupan soal evaluasi yang mengerjakan
sehari-sehari mandiri dan jujur
Melaksanakan maupun sebaliknya
pembelajaran Etika Publik
Menjelaskan Bersikap sopan
materi dan santun dalam
pembelajaran berkonsultasi
Menyusun dengan kepala
tempat duduk sekolah
sesuai dengan Taat peraturan
nomor absen bagi siswa yang
Membagikan melanggar aturan
soal evaluasi diberi punishment
54
Menjelaskan dan yang tidak
aturan bahwa melanggar diberi
soal dikerjakan reward
secara mandiri Komitmen Mutu
tidak boleh Berorientasi Mutu
menyontek yang menghasilkan
Mengawasi siswa yang jujur dan
siswa saat mandiri
proses Anti Korupsi
mengerjakan Bertanggungjawab
soal evaluasi dalam
Mengumpul- melaksanakan
kan hasil ujian kegiatan
siswa dan pembelajaran.
memberi
reward bagi
siswa yang
sudah
mengerjakan
dengan
mandiri dan
jujur
55
B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di UPTD SD Negeri Cangkol 1 pada tanggal 20 Juni 2019 sampai
dengan 24 Juli 2019. Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan dijabarkan dalam kronologi kegiatan pada tabel 4.2 Jadwal
Pelaksanaan Aktualisasi berikut:
Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No Kegiatan Juni Juli Bukti Fisik
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1 JANGKA Notulen
SISWA Konsultasi,
(Pajang Konsep
Karya kegiatan,
Siswa) Hasil karya
siswa,
Mading
karya siswa
2 Reward Notulen
dan Konsultasi,
Tepuk Konsep
Salut Kegiatan,
Reward
piagam,
56
Reward
bintang, dan
Papan
bintang
prestasi
3 Story Notulen
telling Konsultasi,
Pancasila Konsep
Pedoman Kegiatan,
Hidupku Media
Flipchart
Pancasila
Pedoman
Hidupku
4 PRku Notulen
Kewajiban Konsultasi,
-ku Konsep
kegiatan,
Buku PRku
Kewajibank
u
5 Pengguna- Notulen
57
an model Konsultasi,
pembelaja Notulen
ran NHT Koordinasi,
(Numbere RPP, Media
d Head Puzzle
Together) Garuda
dan Media
Pancasila
Puzzle
dan Nomor
Garuda
Pancasila Kepala
6 Evaluasiku Notulen
Hasil Konsultasi,
Pemikiran- RPP, Soal
ku Evaluasi,
Reward
Keterangan:
A Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajara, Bahan ajar, Media, dan alat bantu
:
. pembelajaran
B
: Pelaksanaan Kegiatan
.
C
: Tahap finalisasi pelaporan dan penyusunan bukti kegiatan aktualisasi melalui habituasi.
.
58
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Kendala- kendala yang mungkin terjadi dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi nilai- nilai dasar ASN, dan
antisipasi yang dapat dilakukan antara lain :
59
5. Penggunaan Siswa bingung dalam Membimbing siswa dalam Memberikan contoh bagaimana
model melaksanakan diskusi diskusi menyusun media penyusunan media Puzzle
pembelajaran menyusun media puzzle puzzle agar ditemukannya dengan benar.
NHT sehingga terdapat hasil.
(Numbered kesenjangan pendapat
Head Together)
dan Media
Puzzle Garuda
Pancasila
6. Evaluasiku Siswa masih menyontek Menegur siswa saat Memberi point min untuk
Hasil dalam kegiatan ketahuan menyontek. memberi efek jera bagi siswa
Pemikiranku mengerjakan soal yang menyontek
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)
60
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Guru sebagai salah satu ASN yang melaksanakan tugas di bidang
pendidikan harus senantiasa melaksanakan tugasnya dengan didasari
nilai- nilai ASN. Nilai- nilai ASN yang terdiri dari Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi yang biasa
disingkat ANEKA merupakan nilai- nilai luhur yang harus dimiliki oleh
setiap individu ASN.
61
dapat memberikan kontribusi terhadap visi dan misi organisasi serta
menguatkan nilai organisasi.
Apabila Rancangan Aktualisasi tidak dilaksanakan maka
pemahaman mengenai nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) menjadi
kurang karena tidak ada implementasi nilai-nilai tersebut. Jika masalah ini
tidak segera di selesaikan maka akan mempengaruhi proses
pembelajaran pada jenjang selanjutnya dan pada akhirnya akan
memberikan kulaitas yang buruk pada lulusan sekolah. Hal tersebut jika
berlangsung terus-menerus akan mengakibatkan menurunnya kualitas
lembaga satuan pendidikan dan ketikdak percayaan orang tua untuk
menyekolahkan anaknya di sekolah dasar tersebut.
Dampak jika rancangan aktualisasi tidak dilaksanakan, maka
peserta latsar tidak memenuhi persyaratan kelulusan dalam mengikuti
pelatihan dasar. Dampak jika rancangan aktualisasi tidak terlaksana
sesuai dengan nilai- nilai dasar ASN yaitu rencana pembelajaran yang
tidak akuntabel sehinggga pembelajaran kurang optimal, peserta didik
kurang tercukupi kebutuhan belajarnya.
62
DAFTAR PUSTAKA
Barnawi & Arifin, M. (2016). Strategi & Kebijakan Pembelajaran
Pendidikan Karakter. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Departemen Pendidikan Nasional, Undang-undang No. 20 Tahun 2003,
(Jakarta: Depdiknas,2003)
Faddilah, M & Khorida, L. M. (2013). Pendidikan Karakter Anak Usia Dini.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Fatimah Elly, Erna Irawati.(2017). Manajemen ASN Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Latief Yudi, Adi Suryanto, Abdul Aziz Muslim. (2015). Nasionalisme Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Pemerintah Indonesia.(2005). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Lembaran Negara RI
Tahun 2005, No. 14, Jakarta: Sekertariat Negara.
Pemerintah Indonesia. (2014). Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Lembaran
Negara RI Tahun 2014, No. 6, Jakarta: Sekretariat Negara.
Purwanto Erwan Agus, Damayani Tyastianti, Andi Taufiq, Widhi Novianto.
(2017). Pelayanan Publik Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Robbins, Stephen P. 2007. Perilaku Organisasi Buku 1. Jakarta: Salemba
Empat, Hal. 92-102
63
Suwarno Yogi, Tri Atmojo Sejati. (2017). Whole Of Government Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara
Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. (2015). Anti Korupsi Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I/II dan III. (Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara).
Yuniarsih Tjutju, Muhammad Taufiq. (2015). Komitmen Mutu Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. (Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara).
64
Biodata Penulis
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
Jenjang Nama Sekolah Tahun
SD SD Negeri Dari 1 2002 – 2007
SMP SMP Negeri 1 Plupuh 2007 – 2010
SMA SMA Negeri 1 Sukodono 2010 – 2013
Universitas Universitas Sebelas Maret 2013 – 2017
65