Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS NILAI KARAKTER DALAM BUKU SISWA KELAS IV TEMA

PAHLAWANKU

PROPOSAL SKRIPSI

OLEH
ADIP TRI NURKHAZIS
NPM 11120252

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2014

ANALISIS NILAI KARAKTER DALAM BUKU SISWA KELAS IV TEMA


PAHLAWANKU

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Semarang


untuk Penyusunan Skripsi

OLEH
ADIP TRI NURKHAZIS
NPM 11120252

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2014

PROPOSAL SKRIPSI

ANALISIS NILAI KARAKTER DALAM BUKU SISWA KELAS IV TEMA


PAHLAWANKU

Disusun dan diajukan oleh


ADIP TRI NURKHAZIS
NPM 11120252

Telah disetujui oleh pembimbing untuk dilanjutkan untuk disusun menjadi


skripsi pada tanggal 1 April 2015

A. Konteks Penelitian
Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia
melupakan pendidikan karakter. Padahal dalam esensi utama pendidikan karakter
merupakan suatu pondasi bangsa yang penting dan perlu ditanamkan sejak dini
kepada anak-anak. Namun, apabila kita mencermati perjalanan hidup bangsa ini
selama satu dasa warsa di era reformasi, nampak jelas adanya indikasi bahwa
bangsa ini telah kehilangan stamina dan jati diri bangsa sebagai bangsa timur yang
memiliki falsafat hidup adiluhung yaitu Pancasila. Hal tersebut dibuktikan dengan
adanya beberapa kasus yang sering terjadi di dunia pendidikan seperti kekerasan
dan tindak kriminal. Karena kondisi negeri ini semakin krisis akan karakter bangsa,
maka dibutuhkan pendidikan yang lebih mengutamakan nilai-nilai karakter untuk
membangun kepribadian bangsa menjadi lebih baik, salah satu caranya adalah
melalui pengintegrasian nilai karakter bangsa pada buku pegangan siswa yang ada
di sekolah.
Sunandar (dalam http://news.okezone.com/read/2014/10/18/340/1053783/
kekerasan-sd-bukittinggi-sekolah-kambinghitamkan-guru-agama, di akses tanggal
1 Maret 2015 pukul 17.50) menyatakan bahwa di Padang, kekerasan siswa di SD
Trisula Perwari Bukittinggi terungkap setelah video kekerasan berdurasi 1 menit 52
detik muncul di jejaring Youtube yang berjudul kekerasan anak anak SD.
Sedangkan Linangkung (dalam http://daerah.sindonews.com/read/938112/22/
siswa-sd-di-bantul-dikeroyok-saat-jam-belajar-1418721110, diakses tanggal 1
Maret 2015 pukul 19.02) menyatakan bahwa di Bantul, siswa S kelas V SD 2
Sanden, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, menjadi korban pengeroyokan
teman sekelasnya sehingga S mengalami trauma dan luka lebam.
Menurut Kamus Besar bahsa Indonesia dalam Fathurrohman (2013:18)
karakter adalah sifat-sifat kejiwaan; akhlak atau budi pekerti yang membedakan
seseorang dari yang lain; tabiat; watak. Sedangkan menurut Kevin Ryan dan
Bohlin dalam Fathurrohman (2013:17) Pendidikan karakter adalah sebagai upaya
sungguh-sungguh untuk membantu seseorang memahami, peduli, dan bertindak
dengan landasan inti nilai-nilai estetis. Pendidikan karakter sangat penting untuk
diberikan kepada anak sedini mungkin supaya anak mempunyai akhlak mulia dan

bisa meningkatkan kualitas akademisnya. Buku pegangan siswa merupakan salah


satu sumber penting dan utama dalam mengintegrasikan nilai karakter bangsa
kepada siswa, sehingga buku siswa memiliki kedudukan cukup penting dalam
pembelajaran di kelas.
Sementara itu, dengan adanya pengembangan kurikulum terbaru saat ini yang
sedang banyak didiskusikan para pendidik, yaitu kurikulum 2013. Kurikulum 2013
dirancang untuk memperkuat komponen siswa dari sisi pengetahuan,keterampilan
dan sikap secara utuh. Proses pencapainanya melalui pembelajaran dalam suatu
mata pelajaran yang dirangkai sebagai suatu kesatuan yang saling mendukung
pencapaian kompetensi tersebut.
Sebagaimana pada buku siswa tema pahlawanku karangan Afriki dkk karena
buku tersebut yang akan banyak digunakan oleh sekolah sebagai buku panduan
utama dalam pembelajaran tematik kurikulum 2013 pada semester genap
mendatang, definisi operasional buku teks pelajaran adalah buku acuan wajib untuk
digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan
keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi
fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan Standar Nasional Pendidikan.
Dalam buku teks pelajaran, seluruh cakupan materi disusun sesuai dengan
kompetensi inti dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan oleh pemerintah
sehingga guru dan siswa menggunakan buku teks pelajaran sebagai acuan utama
ketika proses belajar mengajar. Hal tersebut tercantum dalam Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan yang
mendefinisikan bahwa buku teks pelajaran adalah sumber pembelajaran utama
untuk mencapai kompetensi dasar dan kompetensi inti.
Berdasarkan

pemaparan

di

atas,

penelitian

ini

bertujuan

untuk

mendeskripsikan dan menunjukkan kandungan serta wujud dari nilai-nilai karakter


pada buku siswa Tema Pahlawanku kelas IV. Penelitian ini diharapkan mampu
memberikan informasi kepada pendidik maupun peserta didik mengenai nilai-nilai
karakter yang ada pada buku tersebut, karena dimungkinkan dengan adanya

pengembangan kurikulum yang baru masih banyak pendidik maupun peserta didik
yang belum mengetahui kandungan serta wujud karakter apa saja yang ada pada
buku siswa, sehingga karakter yang diharapkan dalam buku tersebut ditinggalkan
begitu saja.

B. Fokus Penelitian
Dari uraian konteks penelitian, peneliti membuat fokus penelitian. Adapun
fokus penelitian tersebut adalah Apa saja nilai karakter yang terkandung dalam
Buku Siswa Kelas IV Tema Pahlawanku?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja nilai karakter yang
terkandung dalam buku siswa Kelas IV Tema Pahlawanku.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Secara Teoritis
Supaya dalam proses pembelajaran guru tidak meninggalkan nilai karakter
yang terkandung dalam buku pegangan siswa tersebut sehingga siswa dapat
mengaplikasikan nilai karakter yang telah ia dapatkan di kehidupannya seharihari.

2. Manfaat secara Praktis


a. Bagi Peneliti
Peneliti yang juga akan menjadi guru nantinya dapat mengetahui apa saja
nilai karakter yang terkandung dalam buku siswa kelas IV tema pahlawanku
sehingga dalam

mengajarkan

mata pelajaran tersebut peneliti tidak

meninggalkan nilai-nilai karakter dalam buku tersebut.

b. Bagi Guru
Guru dapat lebih menekankan nilai karakter yang terkandung pada setiap
pembelajaran sehingga siswa dapat mempunyai karakter sesuai yang diharapkan
di buku tersebut.

E. Penegasan Istilah
1. Analisis
Analisis menurut Sudjana (2013:76) adalah proses penyusunan,
pengaturan, dan pengolahan data agar dapat digunakan untuk membenarkan
atau menyalahkan hipotesis.

2. Nilai
Menurut Steeman dalam Adisusilo (2012:56) nilai adalah sesuatu yang
member makna pada hidup, yang member acuan, titik tolak dan tujuan hidup,
sedangkan menurut Adisusilo sendiri nilai adalah sesuatu yang dijunjung
tinggi, yang dapat mewarnai dan menjiwai tindakan seseorang.

3. Karakter
Menurut Pusat Bahasa Depdiknas dalam fathurrohman (2013:17) karakter
adalah bawaan, hati, jiwa, sifat, tabiat, tempramen, watak. Sedangkan karakter
menurut istilah adalah
Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti to mark atau menandai
atau memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam
bentuk tindakan atau tingkah laku sehingga orang yang tidak jujur, kejam,
rakus, dan perilaku jelak lainnya dikatakan orang berkarakter jelek.
Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut
dengan berkarakter mulia (Aqib, 2012;2).
Ada enam pilar penting karakter manusia yang dapat digunakan untuk
mengukur dan menilai watak/perilakunya, yaitu: respect (penghormatan).
Responsibility

(tanggung

jawab),

citizenship-civic

duty

(kesadaran

berwarganegara), fairness (keadilan), caring (kepedulian dan kemauan


berbagi) dan trustworthiness (kepercayaan).

Ada pun nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya yang


diidentifikasikan adalah Jujur, Religius, Toleransi, Disiplin, Kerja keras,
Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa ingin tahu, Semangat kebangsaan, Cinta
tanah air, Menghargai prestasi, Bersahabat, Cinta damai, Gemar membaca,
peduli lingkungan, Peduli sosial, dan Tanggung jawab.

F. Kajian Teori
1. Acuan Teori Fokus Penelitian
a. Nilai karakter
1) Hakikat Nilai Karakter
Nilai menurut Aqib dan Sujak didasarkan pada kajian nilai-nilai agama,
norma-norma sosial, peraturan/hukum, etika akademis, dan prinsip-prinsip
HAM, telah diidentifikasi butir-butir nilai yang dikelompokkan menjadi lima
nilai utama, yaitu nilai-nilai perilaku manusia dalam hubungannya dengan
Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesame manusia, dan lingkunagn, serta
kebangsaan.

Tabel 1: Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter


Bangsa
No

Nilai

Religius

Jujur

Toleransi

Disiplin

Deskrisi
Sikap dan perilaku patuh dalam
melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan
ibadah agama lain, dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain.
Perilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang
selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan.
Sikap dan tindakan yang menghargai
perbedaan agama, suku, etnis, pendapat,
sikap, dan tindakan orang lain yang
berbeda dari dirinya.
Tindakan yang menunjukkan perilaku
tertib dan patuh pada berbagai ketentuan
dan peraturan.

Kerja Keras

Kreatif

Mandiri

Demokratis

Rasa Ingin Tahu

10

Semangat
Kebangsaan

11

Cinta Tanah Air

12

Menghargai Prestasi

13

Bersahabat

14

Cinta Damai

15

Gemar Membaca

16

Peduli Lingkungan

Perilaku yang menunjukkan upaya


sungguh-sungguh dalam mengatasi
berbagai hambatan belajar dan tugas,
serta menyelesaikan tugas dengan
sebaik-baiknya.
Berpikir dan melkukan sesuatu untuk
menghasilkan cara atau hasil baru dari
suatu yang telah dimiliki.
Sikap dan perilaku yang tidak mudah
tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
Cara berpikir, bersikap dan bertindak
yang menilai sama hak dan kewajiban
dirinya dan orang lain.
Sikap dan tindakan yang selaluberupaya
untuk mengetahui lebih mendalam dan
meluas dari sesuatu yang dipelajarinya,
dilihat, dan didengar.
Cara
berpikir,
bertindak,
dan
berwawasan
yang
menempatkan
kepentingan bangsan dan negara di atas
kepentingan diri dan kelompoknya.
Cara berpikir, bersikap, dan berbuat
yang
menunjukkan
kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang
tinggi
terhadap
bangsa
bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya,
ekonomi, dan politik bangsa.
Sikap dan tindakan yang mendorong
dirinya untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi masyarakat, dan
mengakui,
serta
menghormati
keberhasilan orang lain.
Komunikatif/
tindakan
yang
memperlihatkan rasa senang berbicara,
bergaul, dan bekerja sama dengan orang
lain.
Sikap, perkataan, dan tindakan yang
menyebabkan orang lain merasa senang
dan aman atas kehadiran dirinya.
Kebiasaan menyediakan waktu untuk
membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi dirinya
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya
mencegah kerusakan pada lingkungan
alam di sekitarnya, dan mengembangkan
6

17

Peduli Sosial

18

Tanggung Jawab

upaya-upaya
untuk
memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi.
Sikap dan tindakan yang selalu ingin
memberi bantuan pada orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan.
Sikap dan perilaku seorang untuk
melaksanakan tugasdan kewajibannya,
yang seharusnya dia lakukan, terhadap
diri sendiri, masyarakat, lingkungan
(alam, sosial, dan budaya), negara dan
Tuhan Yang Maha Esa,

2) Fungsi karakter
Menurut Syarbini (2012:22) fungsi karakter bagi seorang guru adalah
sebagai saran pembentuk pedoman perilaku, pengayaan nilai individu dengan
cara memberikan ruang bagi figur keteladanan bagi anak didik dan
menciptakan lingkungan kondusif bagi proses pertumbuhan berupa
kenyamanan dan keamanan yang membantu suasana pengembangan diri
satau sama lain dalam keseluruhan dimensinya.
Fungsi karakter bagi sekolah adalah memberikan sebuah lingkungan
nyata dimana idealisme dan cita-cita secara kongkrit menjadi pedoman
perilaku, sumber motivasi, sehingga setiap individu di dalam lembaga itu
semakin tumbuh secara utuh dan penuh. Pada umumnya fungsi utama
karakter adalah menciptakan manusia Indonesia yang seutuhnya, yaitu
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia serta memiliki tanggung jawab yang tinggi dalam
menjalankan kehidupan ini.

3) Nilai-nilai karakter inti pada pendidikan nasional


Karena terlalu banyak nilai-nilai karakter, maka Menteri Pendidikan
Nasional telah memilih nilai-nilai inti (core value) yang dikembangkan dalam
implementasi pendidikan karakter di Indonesia. Menurut Fathurrohman
(2013:21) nilai-nilai inti yang dipilih tersebut adalah sebagai berikut:

Nilai-nilai Karakter yang dipilih sebagai nilai-nilai inti


(core values)
OTAK

HATI

PERSONAL

CERDAS

JUJUR

SOSIAL

TANGGUH

PEDULI

2. Kurikulum 2013
Menurut Hajar (2013:21) secara sederhana, kurikulum tematik dapat
diartikan sebagai kurikulum yang memuat konsep pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat
memberikan pengalaman bermakna kepada para peserta didik.
Dalam kurikulum 2013 terdapat karakteristik kurikulum tematik yang harus
dimunculkan dalam pembelajaran. Diantaranya: berpusat pada peserta didik,
memberikan pengalam langsung, tidak terjadi pemisahan materi pelajaran secara
jelas, manyajikan konsep dari berbagai materi pelajaran, bersifat flesibel, hasil
pembelajaran sesuai minat dan kebutuhan peserta didik, menggunakan prisip
belajar sambil bermain dan menyenangkan, mengembangkan komunikasi
peserta didik, mengembangkan kemampuan metakognisi peserta didik, lebih
menekankan proses daripada hasil.

3. Buku Siswa
Buku siswa merupakan buku panduan sekaligus buku aktivitas yang akan
memudahkan para siswa teribat aktif dalam pembelajaran (Afriki: 2013:iv).
Buku siswa dilengkapi dengan penjelasan lebih rinci tentang isi dan
penggunaan buku sebagaimana dituangkan dalam buku panduan guru. Kegiatan
pembelajaran yang ada di buku siswa lebih merupakan contoh yang dapat dipilih
guru

dalam

melaksanakan

pembelajaran.

Guru

diharapkan

mampu

mengembankan ide-ide kreatif lebih lanjut dengan memanfaatkan alternatifalternatif kegiatan yang ditawarkan di dalam buku panduan guru, atau

mengembangkan ide-ide pembelajaran sendiri. Buku siswa dapat digunakan


oleh orang tua secara mandiri untuk mendukung aktivitas belajar siswa di rumah.

4. Teori Perkembangan
Kelas IV pada umumnya memiliki usia 9-10 tahun maka menurut Piaget
dalam Trianto (2011:15) siswa yang duduk di kelas IV masuk pada tahap
perkembangan kognitif operasi kongkrit, yaitu usia 7-11 tahun.
perbaikan dalam kemampuan untuk berpikir secara logis. Kemampuankemampuan baru termasuk penggunaan operasi-operasi yang dapat-balik.
Pemikiran tidak lagi sentrasi tetapi desentrasi, dan pemecahan masalah tidak
dibatasi oleh keegosentrisan (Trianto, 2011:15)
Untuk peserta didik pada rentang usia 11-15 tahun berada pada taraf
perkembangan operasi formal. Pada usia ini yang perlu dipertimbangkan adalah
aspek-aspek perkembangan remaja. Dimana remaja mengalami tehap transisi
dari penggunaan operasi kongkrit ke penarapan operasi formal dan bernalar.
(Trianto, 2011:15). Implikasinya dalam proses pembelajaran adalah saat guru
memperkenalkan informasi yang melibatkan siswa menggunakan konsepkonsep, memberikan waktu yang cukup untuk menemukan ide-ide dengan
menggunakan pola-pola berpikir formal.

5. Kajian Hasil-Hasil Penelitian yang Relevan


Penelitian ini menggunakan acuan penelitian sebelumnya yang memiliki
persamaan pada beberapa aspek. Pada penelitian tersebut di antaranya:
a. Nur Afriyana Sholikhah dalam penelitiannya berjudul Analisis Nilai
Karakter pada Buku Teks Tematik Terpadu Kelas I. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa Buku Teks Tematik Terpadu Kelas I mengandung
banyak nilai karakter. Sehingga guru menggunakan buku tersebut sebagai
salah satu media untuk mengajarkan nilai karakter kepada peserta didik.
b. Dita Lestiyanti dalam penelitiannya berjudul Analisis Nilai Karakter pada
Buku Sekolah Elektronik Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk
Kelas Satu Sekolah Dasar. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
Buku Sekolah Elektronik Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas
9

I Sekolah Dasar mengandung banyak nilai karakter. Guru dapat


menggunakan media buku sebagai sarana untuk menanamkan nilai karakter
pada peserta didik.
Berdasarkan penelitian yang relevan di atas dapat diambil persamaan bahwa
penanaman nilai karakter sangat penting bagi siswa. Penanaman nilai karakter dapat
dilakukan sedini mungkin dengan menggunakan buku sebagai salah satu medianya.
Penelitian ini bermaksud menganalisis nilai karakter dalam buku siswa kelas IV
tema pahlawanku.

G. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini akan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Menurut
Ghony dan Almanshur (2014: 25) menyatakan bahwa penelitian kualitatif
adalah penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat
dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau dengan cara-cara
kuantifikasi.
Sugiyono (2013: 9), metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti
pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)
dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna
dari pada generalisasi.
Penelitian kualitatif dapat menunjukkan kehidupan masyarakat, sejarah,
tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, pergerakan sosial, dan hubungan
kekerabatan (Ghony dan Almanshur, 2014: 25). Ghony dan Almanshur (2014:
25), penelitian kualitatif memiliki dua tujuan utama, yaitu pertama,
menggambarkan dan mengungkap (to describe and explore); kedua,
meggambarkan dan menjelaskan (to describe and explain). Pendekatan kualitatif
digunakan untuk menjabarkan dan mendeskripsikan fokus penelitian, yaitu
mengenai nilai karakter yang terdapat dalam buku siswa kelas IV tema
pahlawanku karangan Afriki, dkk tahun 2013.

10

Dalam penelitian ini peneliti akan menjabarkan nilai-nilai karakter yang


terdapat dalam buku siswa kelas IV tema pahlawanku dalam sebuah laporan
diskripsi.

2. Setting Penelitian
Setting penelitian ini yaitu dengan mengumpulkan sumber bahan analisis
untuk menganalisis nilai karakter yang terdapat dalam buku. Proses
penganalisisan dapat dilakukan oleh peneliti dimana dan kapan saja karena buku
bersifat fleksibel dan dapat dibawa kemana-mana dan mengumpulkan kajian
pustaka.

3. Data dan Sumber Data


Data adalah segala keterangan, informasi atau fakta tentang sesuatu hal atau
persoalan. Arikunto (2010: 161) mengemukakan bahwa data adalah hasil
pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka.
Sumber data pada penelitian ini adalah seluruh kegiatan pembelajaran yang
terdapat dalam buku siswa kelas IV tema pahlawanku. Penelitian ini juga akan
menggunakan data tertulis yang mendiskripsikan masing-masing karakter yang
terdapat dalam setiap pembelajaran di buku siswa tersebut.

4. Metode Pengumpulan Data


Kegiatan pengumpulan data merupakan bagian penting dari proses
penelitian. Untuk memperoleh data yang memadai, dalam penelitian ini
menggunakan metode berbagai metode, diantaranya:
a. Wawancara
Wawancara akan digunakan peneliti untuk validitas penelitian sehingga
penelitian sesuai dengan kenyataan dilapangan. Metode Wawancara digunakan
sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam
dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2013: 137). Wawancara yang

11

dipergunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur.


Dalam melakukan wawancara peneliti menyiapkan instrumen penelitian dan
pedoman wawancara yang berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis.
Wawancara dilakukan dengan guru kelas IV SD N Demaan Kabupaten
Rembang tentang proses penerapan nilai karakter yang diharapkan buku pada
setiap pembelajaran.

b. Dokumen
Guba dan Licoln dalam Moeleong (2014: 216) menyatakan bahwa dokumen
ialah setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record, yang tidak dipersiapkan
karena adanya permintaan seorang penyidik. Dokumen merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen digunakan dalam penelitian sebagai
sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data
dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramal.
Dokumen merupakan catatan penting yang sudah berlalu (Sugiyono, 2013:
240). Dokumen bisa berupa tulisan maupun gambar. Metode dokumentasi
digunakan peneliti dalam penelitian ini.
Dokumentasi berupa kartu data nilai karakter juga akan digunakan untuk
mendukung hasil penelitian. Kartu data nilai karakter yang akan digunakan
adalah sebagai berikut:

12

Analisis Buku Siswa


Judul buku

: ....................................................................................................

Kelas

: ....................................................................................................

Jenjang

: ....................................................................................................

Tema/Topik

: ....................................................................................................

NO.

ASPEK YANG DIANALISIS

1.

Religius

2.

Jujur

3.

Toleransi

4.

Disiplin

5.

Kerja Keras

6.

Kreatif

7.

Mandiri

8.

Demokratis

9.

Rasa Ingin Tahu

Data

13

Halaman

Keterangan

10.

Semangat Kebangsaan

11.

Cinta Tanah Air

12

Menghargai Prestasi

13.

Bersahabat

14.

Cinta Damai

15.

Gemar Membaca

16.

Peduli Lingkungan

17.

Peduli Sosial

18.

Tanggung Jawab

14

5. Pengecekan Keabsahan Data


Dalam penelitian ini, pengecakan keabsahan data yang digunakan adalah
dengan teknik Triangulasi, yaitu pengecekan data dari berbagai sumber dengan
berbagai cara, dan berbagai waktu (Sugiyono, 2013:273).
Triangulasi Sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah
diperoleh melalui beberapa sumber. Peneliti akan melakukan wawancara
terhadap guru kelas IV terkait nilai karakter yang terdapat di dalam buku siswa
kelas IV tema pahlawanku karangan Afriki, dkk penerbit Departemen
Pendidikan Nasional tahun 2013.
Peneliti mendapatkan data dari wawancara terstruktur. Bila dengan tiga
teknik pengujian kredibilitas data tersebut, menghasilkan data yang berbedabeda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang
bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap benar.

6. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data dalam penelitian ini terdiri dari tahap reduksi data,
penyajian data, verifikasi/kesimpulan. Langkah-langkah analisis aliran data
adalah sebagai berikut:
a. Reduksi Data (data reduction)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya (Sugiyono,
2013: 247). Sehingga data yang telah di reduksi akan memberikan gambaran
yang lebih jelas dan mempermudah melakukan pengumpulan data selanjutnya.
b. Penyajian Data (data display)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan
data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowcart, dan sejenisnya
(Sugiyono, 2013: 249). Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan
untuk memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya
berdasarkan apa yang telah dipahami.
c. Verifikasi/ Kesimpulan (conclusion drawing)

15

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan


temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa
deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang
atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal
atau interaktif, hipotesis atau teori ( Sugiyono, 2013: 253). Pada penelitian ini
akan menyimpulkan data sesuai dengan penyajian data.

16

DAFTAR PUSTAKA
Adisusilo, Sutarjo. 2012. Pembelajaran Nilai Karakter Kontruktivisme dan VCT
Sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Aqib, Zainal & Sujak. 2012. Panduan & Aplikasi Pendidikan Karakter. Bandung:
YRAMA WIDYA.
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta:
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.
Fathurrohman, Pupuh, dkk. 2013. Pengembangan Pendidikan Karakter. Bandung:
Refika Aditama.
Hajar, Ibnu. 2013. Panduan Lengkap Kurikulum Tematik untuk SD/MI. Jogjakarta:
DIVA PRESS
Linangkung, Erfanto. Siswa SD di Bantul Dikeroyok saat Jam Belajar.
http://daerah.sindonews.com/read/938112/22/siswa-sd-di-bantul-dikeroyoksaat-jam-belajar-1418721110. di unduh pada 1 Maret 2015. Pukul 19.02.
Moleong, Lexi J. 2014. Motodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Soegeng Ysh, A.Y. 2006. Dasar-dasar Penelitian. Semarang: IKIP PGRI PRESS
Sudjana, Nana. 2013. Tuntunan Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sunandar, Budi. Kekerasan SD Bukittinggi, Sekolah Kambinghitamkan Guru Agama.
http://news.okezone.com/read/2014/10/18/340/1053783/kekerasan-sd-bukittinggisekolah-kambinghitamkan-guru-agama. di unduh pada 1 Maret 2015. Pukul 17.50.
Syarbini, Amirullah. 2012. Buku Pintar Pendidikan Karakter. Jakarta: Prima
Pustaka.
Trianto. 2011. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka.

17

Anda mungkin juga menyukai