PADA
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN VI
OLEH:
i
HALAMAN PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI
DASARPERAN DAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
Disusun Oleh :
Nama Peserta : Ali Anwar, S.Pd.I
NIP : 19881025 201902 1 002
No. Urut :1
Coach Mentor
ii
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
PERAN DAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
Telah diseminarkan
Di BKPP Kota semarang
Hari, tanggal :
Menyetujui,
Coach, Mentor,
Penguji,
iii
PRAKATA
Puji dan syukur kepada Allah SWT penulis ucapkan sebab karena
berkat dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
rancangan aktualisasi di SD Negeri Sawah Besar 01 dengan baik.
Kegiatan yang ada dalam rancangan ini diharapkan dapat mencerminkan
nilai nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) meliputi materi
tentang Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, komitmen Mutu dan Anti
Korupsi (ANEKA) yang dapat diimplementasikankan di OPD /unit kerja.
Penulis menyadari bahwa rancangan ini dapat terwujud karena
bantuan dan dorongan dari banyak pihak. Penulis dengan rendah hati
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. Mohammad Arief Irwanto, M.Si, selaku Kepala BPSDMD Provinsi
Jawa Tengah yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti
LATSAR CPNS Golongan III Angkatan VI.
2. Bapak Hendrar Prihadi, S.E, M.M selaku Walikota Semarang beserta
jajarannya yang telah menyediakan segala sarana dan prasarana
dalam rangka pelatihan dasar CPNS.
3. Dra. Litani Satyawati, selaku Kepala Badan Kepegawaian Pendidkan
dan Pelatihan Kota Semarang yang telah memfasilitasi Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III Angkatan IV.
4. Ibu Sriyatun, S.Kep. MM, selaku coach yang membimbing dan
memotivasi
5. Drs. Kunto Nugroho, HP. M.Si, selaku penguji atas saran masukan
yang diberikan untuk perbaikan rancangan aktualisasi
6. Lenggang Wahyu Ujianti, S.Pd. selaku mentor atas seluruh arahan,
motivasi, dukungan, masukan dan bimbingan selama perancangan
program aktualisasi.
7. Keluarga besar SD Negeri Sawah Besar 01 atas dukungan dan
kerjasamanya.
iv
8. Seluruh jajaran Widyaiswara yang telah membimbing dalam
perkuliahan dan memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk
dapat diinternalisasikandan diaktualisasikan di instansi.
9. Seluruh Panitia yang telah membantu dan menfasilitasi kegiatan latsar
Angkatan VI yang tidak bisa saya sebut satu persatu.
10. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Angkatan VI tahun 2019.
Semarang, Agustus
Penulis
v
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai bentuk implementasi reformasi kepegawaian untuk
mewujudkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akuntabel dan
berorientasi pada pelayanan publik serta selalu mengedepankan
kepentingan negara dan masyarakat, diperlukan ASN yang
profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik
bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat
persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD
1945. (Ellly Fatimah, dkk, 2017)
Maka dibentuklah peraturan baru tentang tentang ASN tertuang
dalam UU No.5 Tahun 2014 sudah secara implisit menghendaki
bahwa ASN yang umum disebut sebagai birokrat bukan sekadar
merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi
pelayanan publik.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan bagian dari Aparatur
Sipil Negara (ASN) yang memiliki peranan penting dalam menentukan
keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di
Indonesia saat ini. Calon Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu
unsur penyelenggara pemerintah dan pembangunan, sebagai aparatur
penyelenggara pemerintah dan pembangunan perlu dibekali
pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skill) di bidang
pemerintah agar dapat melaksanakan tugas dengan baik dan benar
(BPSDMD Provinsi Jawa Tengah, 2019). Salah satu cara untuk
mewujudkan dan menyiapkan Sumber Daya Aparatur Pemerintah
yang berkualitas dan professional adalah melalui Pelatihan Dasar
CPNS (BPSDMD Provinsi Jawa Tengah, 2019).
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III dilaksanakan selama 51
hari kerja atau 508 JP, dengan perincian; 18 hari kerja untuk
pembelajaran klasikal (178 JP) dan 30 hari kerja untuk pembelajaran
1
non klasikal atau aktualisasi nilai dasar profesi (320 JP) (BPSDMD
Provinsi Jawa Tengah, 2017) serta evaluasi selama 4 hari (10 JP).
Dalam sistem pembelajaran Pelatihan Dasar Kader PNS, setiap
peserta dituntut untuk mampu mengaktualisasikan materi-materi
pembelajaran yang telah dipelajari dalam memulai proses pembiasaan
diri yang difasilitasi dalam pengembangan agenda aktualisasi
habituasi.
Keberhasilan penyelenggaraan suatu pemerintahan dan
pembangunan sangat ditentukan oleh komitmen mutu serta
profesionalisme aparatur negaranya. Sesuai dengan UU No 5 Tahun
2014 Tentang ASN, bahwa menjadi ASN harus memiliki sikap
profesional yang tercemin dari pengaktualisasian nilai-nilai
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi (ANEKA) yang tidak hanya dipahami sebagai sekedar nilai
namun juga harus diaktualisasikan oleh setiap ASN pada setiap
perkataan, tindakan dan perilaku ketika melaksanakan tugas dan
fungsinya di unit kerja masing-masing.
Kunci kesuksesan dalam sebuah pendidikan dan pembelajaran
tidak lain adalah seorang guru. Guru memiliki peran yang sangat
penting dalam sebuah pendidikan. Dengan menerapkan nilai-nilai
dasar ASN yang terdiri dari ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) yang diharapkan dapat
mempengaruhi seluruh ASN di lingkungan kerja terutama di SD Negeri
Sawah Besar 01sehingga menjadi ASN yang profesional.
Dalam kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi
yang mengharapkan siswa untuk mempunyai kompetensi spiritual,
sosial, pengetahuan dan ketrampilan. Namun di SD Negeri Sawah
besar 01 Semarang, siswa masih rendah kompetensi spiritual dan
sosialnya. Hal itu dibuktikan dengan rendahnya Akhlakul Karimah
siswa baik terhadap guru atau kepada temannya. Guru merupakan
pihak yang sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter bangsa
di masa mendatang. Oleh karena itu guru perlu mengadakan kegiatan
yang bisa membentuk karakter siswa.
2
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis membuat Rancangan
Aktualisasi dengan judul “Meningkatkan Ahklakul Karimah Siswa SD
Negeri Sawah Besar 01Kec. Gayamsari Kota Semarang melalui
kegiatan Bulan Ramadhan”. Dengan rancangan aktualisasi ini
diharapkan ASN dapat meningkatkan integritas diri dalam bekerja
sehingga dapat membawa manfaat bagi diri sendiri, instasi kerja, dan
stakeholder.
3
Tabel 1.1. Identifikasi Isu
Sumber Isu
Manaj. ASN
Yan PubliK
No Isu Utama Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diharapkan
WoG
Sebagian besar guru kelas Seluruh stakeholder menyadari
Kurang optimalnya kerjasama beranggapan hanya guru bahwa akhlakul karimah siswa
antar guru terhadap - √ - pendidikan agama Islam dapat terbentuk atas kerjasama
1
pembentukan akhlakul yang bertanggung jawab seluruh warga sekolah yang
karimah siswa terhadap pembentukan ada
akhlakul karimah siswa
Belum tersedianya mushola Tersedianya mushola dan
& tempat wudu yang tempat wudu yang
Kurangnya sarana dan √ - √
2 representative representative sehingga dapat
prasarana ibadah
menunjang kegiatan
keagamaan
Kegiatan Penanaman Optimalnya seluruh kegiatan
karakter belum berjalan penanaman karakter demi
Rendahnya Akhlakul Karimah
√ - - secara optimal sehingga terbentuknya siswa yang
3 siswa baik kepada Guru atau
pembentukan karakter siswa berkarkter
kepada temannya.
belum tercapai secara
optimal
4
Media pembelajaran dan alat Guru mampu membuat media
Kurang optimalnya kegiatan peraga yang masih terbatas, dan alat peraga pembelajaran
pembelajaran mata pelajaran terbatasnya jam pelajaran sendiri, mampu menciptakan
Pendidikan Agama Islam - - √ PAI dan metode suasana belajar yang
4
sehingga hasil belajar siswa pembelajaran yang kurang menyenangkan serta
masih rendah daripada variatif diterapkannya Kurikulum 2013
sekolah lain sehingga jam pelajaran PAI
lebih banyak
Dengan waktu pembelajaran Bekerja sama dengan TPQ dan
yang terbatas Sebagian Madin yang ada di lingkungan
Kurang optimalnya
siswa hanya mendapat sekitar sekolah untuk memberi
pembelajaran dalam √ - √
5 materi Baca Tulis Quran Dua motivasi peserta didik agar
membaca & menulis huruf Al
kali dalam setahun sehingga bersedia mengikuti belajar di
Qur’an
hasil yang diharapkan kurang TPQ dan Madin
optimal
5
6
2. Penetapan Isu
Berdasarkan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu dilakukan
proses identifikasi isu untuk menentukan isu mana yang merupakan
prioritas yang dapat dicarikan solusi oleh penulis. Proses identifikasi isu
tersebut menggunakan dua alat bantu penetapan kriteria kualitas isu.
Kriteria pertama adalah APKL (Aktual, Probematik, Kekhalayakan, dan
Kelayakan). Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan dalam masyarakat. Problematik artinya isu yang memiliki
dimensi masalah yang komples, sehingga perlu dicarikan solusinya.
Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Sedangkan Kelayakan artinya isu yang masuk akal dan realistis serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Analisis
APKL disajikan dalam Tabel 1.3.
6
3) Kurang optimalnya kegiatan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam sehingga hasil belajar siswa lebih rendah daripada
sekolah lain
Dari ketiga isu yang problematik di atas, ditetapkan isu paling
prioritas menggunakan analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
yang mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan
perkembangan setiap variabel dengan rentang skor 1-5, sesuai matriks
pada Tabel 1.4. Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan. Seriousness
(keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap
produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan
sistem atau tidak, dan sebagainya. Growth (berkembangnya masalah),
yaitu apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga
sulit dicegah. Tabel indikator analisis USG dapat dilihat pada tabel 1.3 dan
parameter analisis USG dapat dilihat pada tabel 1.4 berikut :
Tabel 1.3. Indikator USG
No Komponen Keterangan
1 2 3
Seberapa mendesak isu tersebut dibahas
dikaitkan dengan waktu yang tersedia
1 Urgency serta seberapa keras tekanan waktu
tersebut untuk memecahkan masalah
yang menyebabkan isu
Seberapa serius isu tersebut perlu
dibahas dikaitkan dengan akibat yang
timbul dengan penundaan pemecahan
masalah yang menimbulkan isu tersebut
2 Seriousness
atau akibat yang ditimbulkan masalah-
masalah lain kalu masalah penyebab isu
tidak dipecahkan (bisa mengakibatkan
masalah lain)
Seberapa kemungkinan isu tersebut
menjadi berkembang dikaitkan
3 Growth
kemungkinan masalah penyebab isu akan
semakin memburuk jika dibiarkan.
7
Tabel 1.4. Parameter Analisis USG
PARAMETER
Skor
Urgency Seriousness Growth
1 2 3 4
Isu tidak begitu serius
Isu tidak mendesak
untuk di bahas karena Isu lamban
1 untuk segera
tidak berdampak ke hal berkembang
diselesaikan
yang lain
Isu kurang serius untuk
Isu kurang segera dibahas karena
Isu kurang cepat
2 mendesak untuk tidak kurang
berkembang
segera diselesaikan berdampak ke hal yang
lain
Isu cukup serius untuk
Isu cukup mendesak Isu cukup cepat
segera dibahas karena
3 untuk segera berkembang,
akan berdampak ke hal
diselesaikan segera dicegah
yang lain
Isu serius untuk segera Isu cepat
Isu mendesak untuk dibahas karena akan berkembang
4
segera diselesaikan berdampak ke hal yang untuk segera
lain dicegah
Isu sangat serius untuk Isu sangat cepat
Isu sangat
segera dibahas karena berkembang
5 mendesak untuk
akan berdampak ke hal untuk segera
segera diselesaikan
yang lain dicegah
8
Dari analisis USG yang telah dilakukan, Isu “Rendahnya Ahklakul
Karimah siswa kepada Guru dan temannya” mendapat prioritas
pertama untuk diselesaikan dengan perolehan skor USG 15
3. Rumusan Masalah
D. Manfaat Kegiatan
Melalui bekal nilai-nilai dasar profesi ASN (ANEKA) diharapkan
terbentuk pegawai ASN profesional yang berkarakter sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan
masyarakat. Secara rinci, manfaat yang bisa diperoleh melalui aktualisasi
nilai-nilai dasar ASN ini adalah sebagai berikut:
9
1. Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS
10
BAB II
LANDASAN TEORI
11
4. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS
dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;
6. Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat
PNS;
7. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri,
seseorang, dan/atau golongan;
8. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut
perintah harus dirahasiakan;
9. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk
kepentingan negara;
10. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila
mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan
negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan,
dan materiil;
11. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
12. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
13. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara
dengan sebaik-baiknya;
14. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
15. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
16. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengembangkan karier; dan
17. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang.
Pola pikir positif yang demikianlah yang membentuk konsep diri
selaku PNS. Adapun konsep diri PNS adalah sebagai berikut:
1. Bekerja sebagai Ibadah;
2. Menghindari sikap tidak terpuji;
3. Bekerja secara profesional;
4. Berusaha meningkatkan kompetensi dirinya secara terus
menerus;
12
5. Pelayan dan pengayom masyarakat;
6. Bekerja berdasarkan peraturan yang berlaku;
7. Tidak rentan terhadap perubahan dan terbuka serta bersikap
realistis.
Disamping itu sebagai parameter kinerja di akhir tahun, PNS juga
mendapatkan laporan kinerja pegawai dan/atau berupa Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah
nomor 10 tahun 1979, terdiri atas delapan norma-norma sikap perilaku: 1.
Kesetiaan 2. Prestasi Kerja 3. Tanggung Jawab 4. Ketaatan 5. Kejujuran
6. Kerjasama 7. Prakarsa, dan 8. Kepemimpinan.
B. Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil
Nilai-nilai dasar adalah nilai yang sangat dibutuhkan dalam tugas
jabatan PNS secara profesional sebagai pelayan masyarakat. Nilai-nilai
dasar tersebut meliputi: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Kelima nilai-nilai dasar ini diakronimkan
menjadi “ANEKA” yang dijabarkan sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Di dalam akuntabilitas, hubungan yang terjadi merupakan hubungan
pertanggungjawaban terhadap Tuhan, pemerintah, dan masyarakat
(publik). (Bevaola Kusumasari, dkk, 2015)
Amanah seorang PNS yaitu menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
Sehingga PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu mewujudkan
nilai-nilai publik, yakni mengambil pilihan yang tepat ketika terjadi konflik
kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis, melayani warga secara
adil dan konsisten (istiqomah) dalam menjalankan tugas dan fungsi pokok
(tupoksi) dalam jabatannya. (Bevaola Kusumasari, dkk, 2015)
Indikator nilai-nilai dasar akuntabilitas antara lain: (Bevaola
Kusumasari, dkk, 2015)
13
a. Kepemimpinan
1) Mencerminkan sikap kepemimpinan dalam melaksanakan tugas
jabatannya
2) Mampu memberikan contoh pada orang lain (lead by example)
3) Berkomitmen tinggi dalam melakukan pekerjaan sehingga
memberikan efek positif bagi pihak lain untuk berkomitmen pula
4) Terhindarnya dari aspek-aspek yang dapat menggagalkan kinerja
yang baik yaitu hambatan politis maupun keterbatasan sumber
daya
b. Transparansi
1) Komunikasi intensif dan kerjasama yang kondusif antara kelompok
internal dan eksternal
2) Perlindungan terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan
korupsi dalam pengambilan keputusan
3) Pertanggungjawaban terhadap keputusan-keputusan yang telah
diambil
c. Integritas
1) Kesesuaian antara perkataan dan tindakan
2) Menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku,
undang-undang, kontrak, kebijakan, dan peraturan yang berlaku
3) Keterpaduan individu dan lembaga dengan publik dan/atau
stakeholders
d. Tanggung jawab
Kewajiban bagi setiap individu dan lembaga bertanggungjawab atas
keputusan yang telah dibuat karena ada suatu konsekuensi dari setiap
tindakan yang telah dilakukan
e. Keadilan
Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik
f. Kepercayaan
Lingkungan akuntabel lahir dari hal-hal yang dapat dipercaya
g. Keseimbangan
1) Keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta
harapan dan kapasitas
14
2) Menggunakan kewenangannya untuk meningkatkan kinerja
3) Keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang
dimiliki
h. Kejelasan
1) Memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan
hasil yang diharapkan
2) Mengetahui kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi
organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem
pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi
i. Konsistensi
1) Penerapan kebijakan, prosedur, sumber daya yang konsisten akan
memiliki konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja yang
akuntabel
2) Menguatnya komitmen dan kredibilitas anggota organisasi.
(Bevaola Kusumasari, dkk, 2015)
2. Nasionalisme
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan
pada nilai-nilai Pancasila. Setiap pegawai ASN wajib memiliki dedikasi
yang tinggi terhadap bangsa dan Negara yakni memiliki jiwa
nasionalisme Pancasila yang kuat dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya. (Yudi Latief, dkk, 2015)
Jiwa nasionalisme Pancasila menjadi dasar dan mengilhami setiap
gerak langkah dan semangat bekerja demi kemajuan bangsa dan
Negara. Untuk itu setiap Pegawai Negeri Sipil sebagai salah satu unsur
ASN harus senantiasa taat menjalankan nilai-nilai Pancasila dan
mengaktualisasikannya dengan semangat nasionalisme yang kuat
menjalankan tugasnya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. (Yudi Latief, dkk, 2015)
Indikator nilai-nilai dasar nasionalisme antara lain: (Yudi Latief, dkk,
2015)
15
a. Nilai-nilai Ketuhanan
1) Mengacu pada sila ke-1 Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa
2) Percaya dan taqwa kepada Tuhan sesuai agama dan kepercayaan
masing-masing
3) Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
4) Melibatkan nilai-nilai moral universal agama-agama yang ada
5) Menjadikan nilai-nilai moral ketuhanan sebagai landasan pengelolaan
kehidupan sehingga memperkuat etos kerja
6) Saling menghormati (toleransi) antar pemeluk agama
7) Menjunjung tinggi keadilan dan persaudaraan
8) Menjalankan kekuasaan (jabatan) dengan transparan dan akuntabel
karena merupakan amanat dari Tuhan
9) Mengembangkan etika sosial di masyarakat
10) Menjaga silaturahmi kepada siapa saja
11) Menjaga kerukunan antar umat beragama
b. Nilai-nilai Kemanusiaan
1) Mengacu pada sila ke-2 Pancasila, Kemanusiaan yang adil dan
beradab
2) Memuliakan nilai-nilai kemanusiaan
3) Menjunjung tinggi hak asasi manusia
4) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia
5) Memajukan kesejahteraan umum
6) Mencerdaskan kehidupan bangsa
7) Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial
8) Penghapusan masalah kekerasan, kemiskinan, ketidakadilan, dan
kesenjangan sosial
c. Nilai-nilai Persatuan
1) Mengacu pada sila ke-3 Pancasila, Persatuan Indonesia
2) Membangkitkan persatuan karakter dan kehendak untuk hidup bersama
3) Semangat gotong royong
16
4) Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
5) Kebersamaan dengan tidak membedakan derajat, golongan, budaya,
suku, ras, etnis, agama, dan warna kulit
6) Menjunjung tinggi persaudaraan, perdamaian, dan keadilan antar
umat manusia
7) Mencegah timbulnya kesenjangan sosial dan ekonomi
8) Melestarikan budaya bangsa
9) Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
melaksanakan tugasnya
d. Nilai-nilai Permusyawaratan
1) Mengacu pada sila ke-4 Pancasila, Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
2) Kerakyatan (kedaulatan rakyat), yakni tidak mengekang proses
demokratisasi (mengedepankan aspirasi rakyat).
3) Permusyawaratan (kekeluargaan) yakni semangat kekeluargaan
diantara keragaman bangsa Indonesia dengan mengakui adanya
persamaan derajat
4) Hikmat kebijaksanaan, yakni wawasan dan pengetahuan yang
mendalam tentang pokok bahasan dalam musyawarah atau
pengambilan keputusan
5) Mengutamakan musyawarah mufakat dalam pengambilan keputusan.
Pemungutan suara (voting) sebagai pilihan terakhir jika tidak
mencapai mufakat dengan tetap menjunjung tinggi semangat
kekeluargaan
e. Nilai-nilai Keadilan
1) Mengacu pada sila ke-5 Pancasila, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
2) Emansipasi dan partisipasi dalam bidang politik
3) Emansipasi dan partisipasi dalam bidang ekonomi
4) Menekankan pada kesejahteraan rakyat
5) Perwujudan relasi yang adil di semua tingkat sistem kemasyarakatan
6) Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing
17
7) Suka bekerja keras dalam memecahkan masalah
3. Etika Publik
Weihrich dan Koontz (2005) mendefinisikan etika sebagai “the
discipline dealing with what is good and bad and with moral duty and
obligation”. Ricoeur (1990) mendefinisikan etika sebagai tujuan hidup
yang baik bersama dan untuk orang lain di dalam institusi yang adil.
Dengan demikian etika lebih dipahahmi sebagai refleksi atas baik/buruk,
benar/salah, yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik
atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan
yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. (Wahyudi Kumorotomo,
dkk, 2015)
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik buruk, benar / salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik. (Wahyudi Kumorotomo, dkk, 2015)
Ada 3 (tiga) dimensi etika publik, yaitu: (Wahyudi Kumorotomo,
dkk, 2015)
a. Dimensi Kualitas Pelayanan Publik. Etika publik menekankan pada
aspek nilai dan norma, serta prinsip moral, sehingga etika publik
membentuk integritas pelayanan publik.
b. Dimensi Modalitas. Modalitas etika publik disertai perbaikan sistem
akuntabilitas dan transparasi mendukung pembangunan integritas publik
pejabat dan politisi. Ada tiga unsur modalitas dalam etika publik yaitu:
akuntasbilitas, transparasi, dan netralitas.
c. Dimensi Tindakan Integritas Publik. Integritas Publik maknanya secara
luas yakni tindakan yang sesuai dengan nilai, tujuan, dan kewajibannya
untuk memecahkan dilemma moral yang tercermin dalam
kesederhanaan hidup. Integritas publik juga dimaksudkan kualitas dari
pejabat publik yang sebuai nilai, standar, aturan moral yang diterima
masyarakat.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam
suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal
prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis. Kode Etik dan kode
18
perilaku ASN sesuai undang-undang ASN sebagai berikut: (Wahyudi
Kumorotomo, dkk, 2015)
1) Jujur, bertanggung jawab, integritas tinggi;
2) Cermat dan disiplin;
3) Hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4) Sesuai peraturan perundangan yang berlaku;
5) Tugas sesuai perintah atasan;
6) Menjaga rahasia negara;
7) Menggunakan aset negara secara efektif dan efisien;
8) Tidak terjadi konflik kepentingan;
9) Informasi benar dan tidak menyesatkan;
10) Tidak menyalahgunakan informasi, kekuasaan, tugas, status, dan
jabatan;
11) Menjaga integritas dan reputasi ASN; dan
12) Sesuai aturan disiplin ASN.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang -
Undang ASN yakni sebagai berikut. (Wahyudi Kumorotomo, dkk, 2015)
a) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b) Setia dan mempertahankan Undang–Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
c) Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak.
d) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f) Memelihara dan menjunjung tingggi standar etika luhur.
g) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjannya kepada publik.
h) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.
j) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k) Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.
l) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
19
n) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
2. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji atau kesanggupan untuk menjaga mutu
kinerja pegawai yang tercermin dalam perilaku kita sehari-hari.
Komitmen mutu merupakan tindakan dengan memperhatikan efektivitas,
efisiensi, mengandung inovasi, dan kinerja yang berorientasi pada mutu
khususnya dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
(Tjutju Yuniarsih. dkk, 2015)
Indikator nilai-nilai dasar komitmen mutu dijabarkan sebagai berikut:
(Tjutju Yuniarsih. dkk, 2015)
a. Profesional, yaitu memahami dan memberikan pelayanan sesuai
dengan fungsi, tugas pokok, dan peran masing-masing;
b. Kompeten, pada bidang pekerjaannya;
c. Memiliki target mutu layanan;
d. Memahami karakter masyarakat yang membutuhkan layanan;
e. Efektif yaitu berhasil guna, hasil sesuai dengan target yang
direncanakan
f. Efisien yaitu berdaya guna, proses berjalan dengan lancar serta tidak
terjadi pemborosan, penyalahgunaan alokasi, dan penyimpangan
prosedur
g. Inovatif yaitu mencerminkan hasil pemikiran baru yang konstruktif
h. Orientasi mutu yaitu pelayanan prima sesuai dengan apa yang publik
butuhkan
i. Kreatif, yaitu memiliki dorongan kuat untuk senantiasa mencari
kebaruan, menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada,
dan menciptakan keunikan
3. Anti Korupsi
Korupsi adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara
untuk kepentingan pribadi atau orang lain. Pengertian korupsi menurut
Philip (1997) bahwa korupsi adalah tingkah laku dan tindakan seseorang
pejabat publik yang menyimpang dari tugas-tugas publik formal untuk
mendapatkan keuntungan pribadi, atau keuntungan bagi orang orang
20
tertentu yang berkaitan erat dengan pelaku korupsi seperti keluarga
koruptor, karib kerabat koruptor, dan teman koruptor. (KPK, 2015)
Indikator nilai-nilai dasar anti korupsi dijabarkan sebagai berikut
:(KPK, 2015)
a. Jujur, yaitu berkata apa adanya, tidak menambah ataupun
mengurangi
b. Peduli, yaitu memperhatikan keadaan lingkungan sekitar
c. Mandiri, yaitu mampu berdiri sendiri, tidak bergantung pada orang lain
d. Disiplin, yaitu tepat waktu (ketaatan pada peraturan yang ada)
e. Tanggung jawab, yaitu menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan
dengan baik dan siap menanggung akibat yang ditimbulkan
f. Kerja keras, yaitu melakukan sesuatu dengan mengerahkan seluruh
kemampuan yang dimiliki untuk mendapatkan hasil yang diharapkan
g. Sederhana, yaitu hidup secara wajar, tidak berlebih-lebihan
h. Berani, yaitu mempunyai hati yang mantap dan percaya diri dalam
menghadapi kesulitan atau memutus mata rantai perilaku korupsi di
lingkungan kerja
i. Adil, yaitu tidak memihak, dimana semua orang mendapatkan hak
berdasarkan kewajibannya
C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
Kedudukan ASN dalam NKRI yaitu : (Ellly Fatimah, dkk, 2017)
1. Pegawai ASN berkedudukan sebagai Aparatur Negara.
2. Pegawai ASN melaksanakan Kebijakan yg ditetapkan oleh Pimpinan
Instansi Pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan Intervensi
semua Golongan dan Parpol.
3. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai
politik.
4. Kedudukan ASN berada di Pusat, Daerah dan Luar Negeri, namun
demikian Pegawai ASN merupakan satu kesatuan.
Bagian Ketiga Peran Pasal 12 Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, pegawai ASN
berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas pemerintahan
21
dan penyelenggaraan pembangunan tugas umum nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari
intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Setiap kegiatan yang dilakukan PNS pasti terdapat konsekuensi baik
berupa penghargaan maupun sanksi,semestinya sebagai PNS kita tidak
boleh melalaikan kewajiban kita di kantor. Dengan adanya Peraturan
Pemerintah nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin PNS dalam pasal 3
dijelaskan tentang kewajiban selaku PNS sebagai berikut: (Ellly Fatimah,
dkk, 2017)
1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan Pemerintah;
2. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS
dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;
4. Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat
PNS;
5. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri,
seseorang, dan/atau golongan;
6. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut
perintah harus dirahasiakan;
7. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk
kepentingan negara;
8. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui
ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau
Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil;
9. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
10. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
11. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan
sebaik-baiknya;
12. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
13. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
22
14. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan
karier;
15. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus
mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. Harus mengutamakan
pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik. (Ellly Fatimah, dkk,
2017)
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang
kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini
belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional. (Ellly
Fatimah, dkk, 2017)
23
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi
yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program, dan pelayanan publik. Oleh karena itu WoG dikenal
sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan dengan menunjuk
sejumlah kelembagaan yang terkait urusan-urusan yang relevan. (Yogi
Suwarno, dkk, 2017)
3. Pelayanan Publik
LAN (1998), mengartikan pelayanan publik sebagai segala bentuk
kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan
di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk
barang dan /atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Dalam UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pelayanan Publik
24
adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan Peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara Pelayanan Publik.
(Erwan Agus Purwanto, dkk, 2017)
25
BAB III
SEKILAS TENTANG SMP NEGERI 1 GAYAMSARI
A. Profil Organisasi
1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SMP NEGERI 1 SARANG
2 NPSN : 20315728
3 Jenjang Pendidikan : SMP
4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : Jl. Pasar Sarang
RT / RW : 0 / 0
Kode Pos : 59274
Kelurahan : Sendangmulyo
Kecamatan : Kec. Sarang
Kabupaten/Kota : Kab. Rembang
Provinsi : Prop. Jawa Tengah
Negara : Indonesia
6 Posisi Geografis : -6.7416 Lintang
111.6673 Bujur
3. Data Pelengkap
7 SK Pendirian Sekolah : 04720/0/1983
8 Tanggal SK Pendirian : 1983-07-01
9 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
10 SK Izin Operasional : 0472/O/1983
11 Tgl SK Izin Operasional : 1983-11-07
12 Kebutuhan Khusus Dilayani :
13 Nomor Rekening : 3-029-04638-6
14 Nama Bank : Bank Jateng
15 Cabang KCP/Unit : Rembang
16 Rekening Atas Nama : SMP Negeri 1 Sarang
17 MBS : Ya
18 Luas Tanah Milik (m2) : 20256
19 Luas Tanah Bukan Milik (m2) : 0
20 Nama Wajib Pajak :
21 NPWP :
3. Kontak Sekolah
20 Nomor Telepon : 0356 411327
21 Nomor Fax :
22 Email : smp_satusarang@yahoo.co.id
.
26
Gambar 3.1. Foto SMP Negeri 1 Gayamsari
27
2. Misi
Untuk melaksanakan visi di atas, SD Negeri Sawah Besar 01merumuskan misi
sekolah sebagai berikut:
a. Mewujudkan peserta didik yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Mewujudkan pelaksanaan kegiatan peringatan Hari Besar Agama.
c. Mewujudkan peserta didik yang peduli terhadap kebersihan lingkungan.
d. Mewujudkan peserta didik yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan.
e. Mewujudkan peserta didik yang memiliki sikap santun.
f. Memastikan pelaksanaan tata tertib sekolah.
g. Mewujudkan perangkat kurikulum yang lengkap dan berwawasan ke depan.
h. Melaksanakan pembelajaran yang efektif.
i. Mewujudkan pendidik dan tenaga kependidikan yang mampu bekerja sama
secara efektif dan bertanggung jawab.
j. Mewujudkan sarana dan prasarana yang mewadai sesuai kebutuhan kurikulum
sekolah.
k. Mewujudkan tata lingkungan yang kondusif.
l. Mewujudkan penyelenggaraan sistem penjaminan mutu internal sekolah.
m. Menumbuhkembangkan potensi peserta didik melalui kegiatan eksrakurikuler
28
7. Menghasilkan silabus mata pelajaran untuk kelas 7, 8, dan 9 dengan lebih
baik.
8. Menghasilkan RPP lengkap untuk semua guru mata pelajaran.
9. Mampu melaksanakan inovasi pembelajaran, strategi dan pendekatan CTL,
Saintifik.
10. Menghasilkan rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik 1:1 untuk 8 mata
pelajaran.
11. Menghasilkan pengelolaan kelas yang efektif.
12. Menghasilkan pengawasan proses pembelajaran (supervisi) secara
keseluruhan.
13. Menghasilkan rata-rata pencapaian KBM semua mapel diatas 60.
14. Menghasilkan nilai ujian nasional dengan rata-rata 6,75.
15. Menghasilkan kelulusan 100%.
16. Menghasilkan prestasi kejuaraan tingkat kabupaten.
17. Menghasilkan semua lulusan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang
lebih tinggi sebanyak 90%.
18. Pencapaian standar pendidik berkualifikasi minimal S1 dan bersertifikat
pendidik.
19. Pencapaian jumlah guru mengajar sesuai dengan bidangnya.
20. Mampu mengikuti pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru.
21. Pencapaian kinerja staff tata usaha yang lebih profesional.
22. Pencapaian jumlah rombongan belajar menjadi 24 rombel.
23. Pencapaian pemenuhan lapangan voli, basket dan sepak takraw yang
memadai.
24. Pencapaian pemenuhan ruang TIK.
25. Pencapaian pemenuhan 1 laptop dan LCD proyektor untuk kegiatan
pembelajaran.
26. Pencapaian pemenuhan jaringan internet di sekolah.
27. Pencapaian perbaikan dan penambahan alat drum band.
28. Pencapaian penambahan buku referensi guru.
29. Pencapaian penambahan alat-alat olahraga.
Sumber : (Vivin, 2019)
29
b. Struktur Organisasi Sekolah
Untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan sekolah diperlukan
kerjasama seluruh pihak. Pihak-pihak yang berperan dalam upaya
tersebut tercakup dalam wadah organisasi sekolah. Berikut adalah
Struktur Organisasi SD Negeri Sawah Besar 01Tahun Pelajaran
2018/2019
30
Tabel 3.1 Pembagian Tugas Guru dalam Proses Belajar Mengajar
Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019
31
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat
1. Tugas Aparatur Sipil Negara
Undang-Undang Aparatur Sipil Negara No. 5 Tahun 2014 Pasal 11
menjelaskan bahwa tugas ASN adalah: (Ellly Fatimah, dkk, 2017)
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
2. Tugas Pokok dan Fungsi Guru Agama Islam
Menurut Muhammad Surya yang dikutip Ramayulis (2005: 60)
kompetensi guru agama sekurang-kurangnya ada empat, yaitu:
32
C. Role Model
Menurut Wikipedia, role model adalah sesorang yang memberikan
teladan dan berperilaku yang bisa di ikuti oleh orang lain. Secara
sederhana arti dari kata “role model” adalah teladan.
2. Sosok yang bisa mendukung upaya guru dan staf untuk berinovasi.
3. Dapat membantu guru menerjemahkan gagasan besar dari
pernyataan misi dan visi ke dalam praktik pelaksanaan
pembelajaran sehari-hari.
4. Menjadi sosok yang mampu memberikan masukan untuk
mengatur/mengubah jadwal, kepegawaian,
budgeting/penganggaran, dan struktur lain yang ada dengan cara
yang konkret, nyata, produktif, dan strategis dengan menggunakan
TIK sebagai alat untuk mendukung bentuk pembelajaran yang baru
33
saat yang sama tetap berpegang teguh pada 8 standar nasional
pendidikan.
5. Sebagai Wakil Kepala di sekolah, beliau telah berhasil
mengkoordinasikan tugas dan fungsi guru sebagai mana mestinya.
6. Sebagai fasilitator beliau selalu menjembatani baik guru, siswa
maupun stakeholder untuk melaksanakan kegiatan dengan penuh
inovatif dan tanggung jawab.
7. Sebagai motivator, beliau tidak pernah lelah untuk menyemangati
guru, terlebih guru wiyata bakti untuk tidak mudah menyerah dalam
menghadapi tantangan-tantangan dalam dunia pendidikan.
Oleh karena itu, penulis mengambil role model yaitu Bapak
Suhodo, S.Pd karena dapat memberikan inspirasi orang lain supaya
meniru perilaku teladannya, khususnya bagi diri penulis sendiri.
34
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
35
Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan antara lain
sebagai berikut:
1. Pembacaan Doa dan Asmaul Husna secara bersama sama
sebelum kegiatan Pesantren Ramadhan.
2. Pembacaan tadarus surat-surat pendek sebelum Kegiatan Belajar
Pesantren Ramadhan dimulai
3. Kegiatan Kuliah Ramadhan bekerjasama dengan Peyuluh Agama
Kec. Gayamsari
4. Kegiatan Amal Ramadhan
5. Kegiatan solat Dhuhur berjamaah sesuai jadwal yang ditentukan
6. Kegiatan Zakat fitrah dan pendistribusiannya
7. Kegiatan Santunan anak yatim piatu
36
Tabel 4.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Judul : Meningkatkan Akhlakul Karimah Siswa SD Negeri Sawah Besar 01Kecamatan Gayamsari Kota
Semarang
Gagasan yang
Diangkat : Meningkatkan Akhlakul Karimah Siswa SD Negeri Sawah Besar 01Kecamatan Gayamsari Kota
Semarang melalui kegiatan Bulan Ramadhan
37
Tabel 4.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi di SMP Negeri 1 Gayamsari, Kec. Gayamsari, Kota Semarang
N Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi- Penguatan Nilai Dampak Jika Kegiatan
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
o. Mata Pelatihan Misi Organisasi Organisasi Tidak Dilaksanakan
1 2 3 4 5 6 7 8
Aktualisasi nilai-
1. Musyawarah dengan 1. Terjadinya Dalam melakukan Kontribusi kegiatan ini
nilai dasar PNS
stakeholder (kepala kesepakatan musyawarah, saya adalah sebagai
sekolah, guru ) antar bersikap sopan (etika berupa
perwujudan misi sekolah
berkaitan dengan stakeholder publik), adil (anti korupsi) Akuntabilitas
yang ke 1, yakni:
Pembacaan Pembacaan Doa dan tentang dan transparan (tanggungjawab),
Mewujudkan peserta didik
Doa dan Asmaul Husna secara kegiatan yang (akuntabilitas) nasionalisme
Asmaul bersama sama sebelum akan yang bertakwa kepada
(Ketuhanan yang
Husna kegiatan Pesantren dilaksanakan Tuhan Yang Maha Esa
maha esa), etika - Siswa kurang disiplin.
secara Ramadhan
publik - Kurang terciptanya
bersama Dalam membuat jadwal Dan tujuan SD Negeri
sama 2. Menyusun Jadwal piket 1. Jadwal piket piket, saya memberikan (keramahan dan suasana religius dan
Sawah Besar 01yag ke-1
sebelum guru yang akan bertugas guru terpasang Kejelasan (Akuntabilitas), sopan santun), perilaku sopan
yakni:
1. kegiatan mengkoordinir kegiatan di papan Musyawaroh komitmen mutu santun
Pesantren pengumuman (Nasionalisme), Efisiensi (efektif) dan anti - - Siswa kurang
Ramadhan ruang guru (Komitmen mutu) 1. Menghasilkan
korupsi ( peduli, mandiri karena selalu
pembagian tugas piket peserta didik dan
mandiri) dalam bergantung pada
guru lulusan yang
kegiatan ini perintah guru
memiliki
3. Sosialisasi kepada siswa 2. Terpahaminya Dalam mensosialisasikan memperkuat nilai
keimanan dan
Sumber : tentang kegiatan seluruh kepada siswa, saya organisasi SD
ketakwaan
pesantren ramadhan rangkaian memberikan kejelasan ( Negeri Sawah
Inovasi kepada Tuhan
kegiatan Akuntabilitas), efisien Besar 01yaitu
(Komitmen mutu) dan Yang Maha Esa.
Bertaqwa,
menerapkan kemandirian berbudaya,
( Anti Korupsi) kepada
cerdas dan
siswa
38
N Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi- Penguatan Nilai Dampak Jika Kegiatan
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
o. Mata Pelatihan Misi Organisasi Organisasi Tidak Dilaksanakan
. terampil
39
N Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi- Penguatan Nilai Dampak Jika Kegiatan
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
o. Mata Pelatihan Misi Organisasi Organisasi Tidak Dilaksanakan
40
N Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi- Penguatan Nilai Dampak Jika Kegiatan
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
o. Mata Pelatihan Misi Organisasi Organisasi Tidak Dilaksanakan
Guru Kelas
diwujudkan dengan kinerja
yang efektif (Komitmen
Mutu) dan
dan Diwujudkan dengan
sikap disiplin(Anti
Korupsi)
Dalam kegiatan ini saya Kontribusi kegiatan ini Aktualisasi nilai-nilai
mewujudkan musyawarah
mufakat (Nasionalisme) adalah sebagai dasar PNS berupa
1. Konsultasi dengan
1. Terdapat antara kedua belah pihak
kepala sekolah dan guru perwujudan misi SD Negeri Akuntabilitas
Kegiatan kesepakatan Diwujudkan adanya
PAI Senior berkaitan
Kuliah antara guru PAI dan komunikasi (Etika Publik) Sawah Besar 01 yang ke (tanggungjawab)
dengan kegiatan “Kuliah Siswa kurang
Ramadhan kepala sekolah dan Transparansi
Ramadhan” 5, yakni Nasionalisme
bersama (Akuntabilitas) antara guru pemahaman ilmu
Penyuluh PAI dan kepala sekolah Mewujudkan peserta didik (ketuhanan,
3. Agama Kec. agamanya dan tidak
yang memiliki sikap santun musyawarah
Gayamsari tahu arti pentingnya
Dalam mensosialisasikan mufakat), Etika
Dan tujuan SD Negeri
2. Sosialisasi kepada siswa kepada siswa, saya sopan santun
2. Siswa memahami public ( komnikasi)
Sumber : tentang kegiatan “Kuliah memberikan kejelasan ( Sawah Besar 01yag ke-3
tata cara
Inovasi Ramadhan”” dan Akuntabilitas), efisien komitmen mutu
pelaksanaan yakni
pembagian Jadwal (Komitmen mutu) dan
kegiatan “Kultum” (inovatif) dan anti
Kegiatan menerapkan kemandirian
( Anti Korupsi) 1. Menghasilkan korupsi (kerja keras
41
N Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi- Penguatan Nilai Dampak Jika Kegiatan
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
o. Mata Pelatihan Misi Organisasi Organisasi Tidak Dilaksanakan
Dalam kegiatan ini peserta didik yang dan mandiri) dalam
disampaikan secara
berakhlaq dan kegiatan ini
inovatif (Komitmen mutu)
3. Terlaksananya menyampaikan materi berbudi pekerti luhur memperkuat nilai
3.Pelaksaan kegiatan kepada siswa
kegiatan Kuliah serta berkarakter organisasi SD
Kuliah Ramadhan Secara jelas (
Ramadhan
Akuntabilitas) kebangsaan yang Negeri Sawah
dengan nuansa religious
kuat dan tangguh. Besar 01yaitu
( Nasionalisme)
Diwujudkan dengan Bertaqwa,
4. Pembagian tugas tanggungjawab ( berbudaya, cerdas
kepada siswa untuk 4. kumpulan materi Akuntabilitas), Kerja
meresume materi kuliah kuliah ramadhan Keras ( Anti Korupsi) dan dan terampil
Ramadhan efisien (Komitmen mutu)
42
N Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi- Penguatan Nilai Dampak Jika Kegiatan
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
o. Mata Pelatihan Misi Organisasi Organisasi Tidak Dilaksanakan
Dalam melaksanakan korupsi (kerja keras
kegiatan ini, saya
dan mandiri) dalam
menerapkan sila ke 2 (
Nasionalisme) , kegiatan ini
3. Terlaksananya
3.Pelaksaan kegiatan Amal Transparansi
kegiatan Amal memperkuat nilai
Ramadhan (Akuntabilitas) dan
Ramadhan
kerjakeras serta organisasi SD
kemandirian ( Anti
Negeri Sawah
Korupsi)
Besar 01yaitu
Diwujudkan dengan
Bertaqwa,
4. Pembagian tugas tanggungjawab
4. Rekapitulasi (Akuntabilitas), efisien berbudaya, cerdas
kepada siswa ( Anggota
Amal Ramadhan (Komitmen Mutu) dan
Osis ) untuk merekap hasil dan terampil
per kelas setiap hari Jujur ( Anti Korupsi)
Amal Ramadhan
43
N Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi- Penguatan Nilai Dampak Jika Kegiatan
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
o. Mata Pelatihan Misi Organisasi Organisasi Tidak Dilaksanakan
Diwujudkan Sebagai peserta didik yang kegiatan ini
bentuk tanggungjawab ( memperkuat
taat
Akuntabilitas) yang nilai organisasi
Siswa secara sesuai melaksanakan
SD Negeri
mandiri terbiasa dengan nilai ketuhanan
3. Melaksanakan kegiatan ibadah dalam Sawah Besar
melaksanakan salat (Sila Pertama)
solat dzuhur berjamaah 01yaitu
berjamaah tidak (Nasionalisme) kehidupan
setiap hari Senin, Selasa, Bertaqwa,
hanya di sekolah secara efektif dan
Rabu, Kamis beragama
tetapi juga diluar konsisten (Komitmen berbudaya,
sekolah mutu)untuk melatih cerdas dan
kemandirian ( Anti terampil
Korupsi)siswa dalam
melaksanakan kegiatan
Dalam kegiatan ini saya
Aktualisasi nilai-nilai
mewujudkan musyawarah
1. Konsultasi dengan mufakat (Nasionalisme) dasar PNS berupa
1. Terdapat
kepala sekolah dan dengan adanya Kontribusi kegiatan ini
kesepakatan Akuntabilitas
kesiswaan berkaitan komunikasi (Etika Publik)
antara guru PAI, adalah sebagai
dengan kegiatan Zakat dan Transparansi (tanggungjawab) Siswa kurang
kesiswaan dan
Zakat Fitrah Fitrah dan pembagiannya (Akuntabilitas) antara perwujudan misi SD Negeri
kepala sekolah Nasionalisme mempunyai kesadaran
dan guru PAI dan kepala Sawah Besar 01 yang ke
pembagiann sekolah (kemanusiaan yang akan kewajibannya dan
6
ya 4, yakni
Dalam mensosialisasikan adil dan beradab, sifat peduli terhadap
2. Siswa memahami Mewujudkan peserta didik
kepada siswa, saya
tata cara memberikan kejelasan ( musyawarah sesama
Sumber : 2. Sosialisasi kepada siswa yang memiliki kepedulian
pelaksanaan Akuntabilitas), efisien
Inovasi tentang kegiatan Zakat mufakat), Etika
kegiatan Zakat (Komitmen mutu) dan terhadap lingkungan
Fitrah dan pembagiannya
Fitrah dan menerapkan kemandirian public ( komnikasi)
pembagiannya ( Anti Korupsi) kepada komitmen mutu
siswa
44
N Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi- Penguatan Nilai Dampak Jika Kegiatan
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
o. Mata Pelatihan Misi Organisasi Organisasi Tidak Dilaksanakan
(inovatif) dan anti
Dalam mensosialisasikan
korupsi (kerja keras
kepada siswa, saya
3. Pembagian tugas
4. Rekapitulasi memberikan kejelasan ( dan mandiri) dalam
kepada siswa ( Anggota
Zakat Fitrah per Akuntabilitas), efisien
Osis ) untuk merekap kegiatan ini
kelas setiap hari (Komitmen mutu) dan
Zakat Fitrah dan Mustahiq-
dan Mustahiqnya menerapkan kemandirian memperkuat nilai
nya
( Anti Korupsi) kepada
organisasi SD
siswa
Negeri Sawah
Diwujudkan Sebagai
Besar 01yaitu
bentuk tanggungjawab (
Akuntabilitas) yang Bertaqwa,
sesuai
3. Terlaksananya berbudaya, cerdas
4.Pelaksaan kegiatan dengan nilai
kegiatan Zakat
Zakat Fitrah dan kemanusiaan (Sila dan terampil
Fitrah dan
pembagiannya Pertama) (Nasionalisme)
pembagiannya
secara efektif dan
konsisten (Komitmen
mutu) untuk melatih
kepedulian ( Anti
Korupsi) siswa
Dalam kegiatan ini saya Aktualisasi nilai-nilai
Kontribusi kegiatan ini
mewujudkan musyawarah dasar PNS berupa
mufakat (Nasionalisme) adalah sebagai
1. Konsultasi dengan 1. Terdapat Akuntabilitas
antara kedua belah pihak perwujudan misi SD Negeri
kepala sekolah dan kesepakatan (tanggungjawab) Siswa kurang
Santunan Diwujudkan adanya Sawah Besar 01 yang ke
7 kesiswaan berkaitan antara guru PAI, Nasionalisme mempunyai sifat peduli
Yatim Piatu komunikasi (Etika Publik) 4, yakni
dengan kegiatan kesiswaan dan (kemanusiaan yang terhadap sesama
dan Transparansi Mewujudkan peserta didik
“Santunan Yatim Piatu kepala sekolah adil dan beradab,
(Akuntabilitas) antara yang memiliki kepedulian
guru PAI dan kepala musyawarah
terhadap lingkungan
sekolah mufakat), Etika
45
N Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi- Penguatan Nilai Dampak Jika Kegiatan
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
o. Mata Pelatihan Misi Organisasi Organisasi Tidak Dilaksanakan
Dalam mensosialisasikan public ( komnikasi)
kepada siswa, saya komitmen mutu
2. Siswa dan guru memberikan kejelasan (
2. Sosialisasi kepada siswa memahami tata (inovatif) dan anti
Akuntabilitas), efisien
dan guru tentang kegiatan cara pelaksanaan korupsi (kerja keras
(Komitmen mutu) dan
Santunan Yatim Piatu kegiatan “Santunan menerapkan kemandirian dan mandiri) dalam
Yatim Piatu” ( Anti Korupsi) kepada kegiatan ini
siswa memperkuat nilai
Diwujudkan Sebagai organisasi SD
bentuk tanggungjawab ( Negeri Sawah
Akuntabilitas) yang Besar 01yaitu
3. Terlaksananya sesuai dengan nilai Bertaqwa,
3.Pelaksaan kegiatan
kegiatan Santunan kemanusiaan (Sila
Santunan Yatim Piatu berbudaya, cerdas
Yatim Piatu kedua) (Nasionalisme)
Sebagai bentuk dan terampil
kepedulian ( Anti
Korupsi) siswa
46
B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Jadwal pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mengaktualisasikan nilai dasar profesi ASN “ANEKA” di
SD Negeri Sawah Besar 01Kecamatan Gayamsari Kota Semarang dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 4.2. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi di SD Negeri Sawah Besar 01Kecamatan Gayamsari
Bulan/Minggu ke-
Bukti Kegiatan
No Kegiatan Aktualisasi Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 5
47
Bulan/Minggu ke-
Bukti Kegiatan
No Kegiatan Aktualisasi Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 5
a) Jadwal Kegiatan
Pelaksanaan Salat Dzuhur b) Daftar Hadir per kelas
5 Berjamaah sesuai jadwal √ c) dokumentasi kegiatan
a) Jadwal Kegiatan
Zakat Fitrah dan b) Daftar pembayaran per kelas
6 pembagiannya √ √ c) Daftar mustahiq zakat
d) dokumentasi kegiatan
a) Jadwal Kegiatan
Santunan yatim piatu b) Daftar anak yatim per kelas
7 √ c) dokumentasi kegiatan
48
B. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Dalam pelaksanaan 9 kegiatan aktualisasi dan habituasi ANEKA, terdapat
kemungkinan kegiatan-kegiatan tersebut mengalami kendala sehingga
rancangan kegiatan ini tidak dapat direalisasikan secara optimal atau tidak
tercapai aktualisasinya. Oleh karena itu perlu disampaikan kendala-kendala
yang mungkin terjadi, langkah-langkah antisipasi menghadapi kendala tersebut,
dan perlu dicari secara cermat strategi untuk menghadapi kendala tersebut.
Kendala, resiko dan solusi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Antisipasi
No Kegiatan Asumsi kendala
mengatasi kendala
1 2 3 4
Pembacaan Doa dan Masih terdapat Memberikan perhatian
Asmaul Husna secara siswa yang dan pengertian kepada
bersama sama sebelum belum mau siswa tentang pentingnya
1
kegiatan Pesantren membaca doa membaca doa dan asmaul
Ramadhan dan asmaul husna
husna
Pembacaan Tadarus surat- Masih terdapat Dilaksanakan secara
surat pendek dan Doa siswa yang berulang-ulang dan
Sehari-hari setiap hari belum hafal bertahap dengan cara tiap
2 sebelum Kegiatan surat –surat hari 5 surat, dan 2 doa.
pesantren ramadhan pendek dan doa Surat dan doa berganti
dimulai sehari-hari setiap minggunya
Masih terdapat Melakukan pengawasan
Kuliah Ramadhan bersama beberapa siswa terhadap pelaksaanan
penyuluh agama kec. yang yang masih kegiatan dan Antar siswa
3
Gayamsari bicara sendiri saling mengingatkan
ketika kegiatan
berlangsung
Kurangnya Memaksimalkan
kesadaran siswa kesadaran siswa tentang
4 Amal Ramadhan tentang pentingnya beramal dan
pentingnya peduli kepada sesama
beramal
Masih terdapat Meningkatkan siswa agar
siswa yang disiplin dan serius dalam
kurang disiplin melaksanakan kegiatan
Pelaksanaan Salat Dzuhur dan serius dalam karena ini sudah menjadi
5 Berjamaah sesuai jadwal pelaksanaan kewajibannya
kegiatan
49
Antisipasi
No Kegiatan Asumsi kendala
mengatasi kendala
Masih terdapat
Kegiatan Zakat fitrah dan siswa yang Memberikan penjelasan
6 pendistribusiannya belum faham kepada siswa tentang
tentang ketentua ketentuan zakat
ketentuan zakat
Kurangnya
Kegiatan santunan anak Memaksimalkan
kesadaran siswa
kesadaran siswa tentang
7 yatim piatu tentang
pentingnya ber empati
pentingnya ber
kepada sesama
empati
(Sumber: data dielaborasi penulis, 2019)
50
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Rancangan aktualisasi nilai-nilai PNS yang telah disusun dalam rangkaian
konsep penguatan keaktifan siswa dalam kegiatan pembiasaan demi teciptanya
pendidikan yang berkarakter dengan menghasilkan 5 (lima) kegiatan. Seluruh
kegiatan tersebut tentu saja berkaitan dengan upaya perbaikan karakter siswa
dengan memberdayakan potensi kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional,
kecerdasan social, dan kecerdasan religious siswa sesuai dengan nilai-nilai
dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA).
Kegiatan yang diusung melibatkan pihak-pihak komite, kepala sekolah,
penyuluh agama, guru dan siswa, yang diharapkan mampu membantu proses
penguatan karakter siswa sesuai visi misi sekolah. Harapannya, berbagai
kegiatan yang direncanakan untuk segera diaktualisasikan tersebut memiliki
dampak berkelanjutan (habit) yang menghasilkan nuansa religius di SD Negeri
Sawah Besar 01dan masyarakat Kecamatan Gayamsari pada umumnya.
B. Saran
Untuk melaksanakan kegiatan yang sudah dirancang, sebaiknya
dilakukan dengan menerapkan prinsip WoG, menaati semua peraturan berkaitan
dengan managemen ASN, dan berorientasi pada pelayanan publik yang bisa
memuaskan pengguna layanan. Selain dapat terealisasi dengan baik penulis
juga berharap kegiatan dalam rancangan ini dapat dilakukan secara
berkelanjutan dan mendukung visi misi organisasi.
51
DAFTAR PUSTAKA
Ellly Fatimah, dkk. (2017). Manajemen ASN Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Jakarta: LAN.
Erwan Agus Purwanto, dkk. (2017). Pelayanan Publik Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: LAN.
KPK. (2015). Anti Korupsi Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III.
Jakarta: LAN.
SMP Negeri I. (2019). Profil SMP Negeri I Gayamsari. Rembang: SMP Negeri I Rembang.
Tjutju Yuniarsih. dkk. (2015). Komitmen Mutu Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Jakarta: LAN.
Wahyudi Kumorotomo, dkk. (2015). Etika Publik Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: LAN.
Yogi Suwarno, dkk. (2017). WOG Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan
III. Jakarta: LAN.
Yudi Latief, dkk. (2015). Nasionalisme Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Jakarta: LAN.
Peraturan Pemerintah nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2015
Tentang Penumbuhan Budi Pekerti Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Pasal 1.
Surat Keputusan Kepala Sekolah tentang Pembagian Tugas Nomor : 424/ 016b/III /2019
Tentang Pembagian tugas guru dalam Proses belajar mengajar/ membimbing, dan
tugas tambahan Semester II Tahun pelajaran 2018/2019
52
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Rembang, 20 Mei 2019
Penulis,
53
Ali Anwar, S.Pd.I
NIP. 19881025 201902 1 002
54