Anda di halaman 1dari 50

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI NILAI DASAR PNS

OPTIMALISASI MADING UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS


SISWA SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI
DI LINGKUNGAN SD N 1 TUMANG KABUPATEN BOYOLALI

Disusun Oleh:
Nama : Marlita Pramuharti, S.Pd
NIP : 19970307 201902 2 002
Angkatan /Kelompok/No. Absensi : XXVII / 2 / 25
Jabatan : Guru Kelas Ahli Pertama
Unit Kerja : SD Negeri 1 Tumang
Coach : Ir. Djoko Suwarso,MP
Mentor : Darmanto, S.Pd

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH


PROVINSI JAWA TENGAH
BEKERJASAMA DENGAN
BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH
KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2019

i
HALAMAN PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

Judul : Optimalisasi Mading Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa


sebagai Media Komunikasi di Lingkungan SD N 1 Tumang

Dinyatakan setuju untuk diseminarkan pada :


Hari : Sabtu
Tanggal : 30 April 2019
Tempat : LPPKS
Boyolali, 30 April 2019
Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Marlita Pramuharti, S.Pd


NIP. 19970307 201902 2 002

Menyetujui :
Coach Mentor

Ir. Djoko Suwarso,MP Darmanto, S.Pd


Widyaiswara Ahli Madya Kepala Sekolah
NIP.196409161991031009 NIP. 196408231991031009

ii
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Kegiatan : Optimalisasi Mading Untuk Meningkatkan
Kreativitas Siswa sebagai Media Komunikasi di
Lingkungan SD N 1 Tumang
Nama Penyusun : Marlita Pramuharti, S.Pd
NIP : 19970307 201902 2 002
Unit Kerja : SD Negeri 1 Tumang Kabupaten Boyolali
Telah diseminarkan
Di : Karanganyar
Hari/Tanggal : 2 Mei 2019

Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Marlita Pramuharti, S.Pd


NIP 19970307 201902 2 002

Coach, Mentor

Ir. Djoko Suwarso, MP Darmanto, S.Pd


Widyaiswara Ahli Madya Kepala Sekolah
NIP 19640916 199103 1 009 NIP 196408231991031009
Narasumber

Ir. Surata
Wisyaiswara Ahli Madya
NIP 195906171991031002

iii
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala
rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
“Optimalisasi Mading Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa sebagai
Media Komunikasi di Lingkungan SD N 1 Tumang”, sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh surat keterangan lulus diklat prajabatan.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Allah SWT yang senantiasa mencurahkan Rahmat serta
KaruniaNya yang tak terhingga.
2. Keluarga yang selalu memberikan doa dan dukungannya baik
secara moril maupun materil.
3. Keluarga besar SD Negeri 1 Tumang, UPT. DIKDAS LS Cepogo,
Boyolali yang senantiasa mendukung penuh dalam penyusunan
kegiatan ini.
4. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dan memberikan
pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat terapkan di instansi.
5. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan menfasilitasi
kegiatan latsar.
6. Keluarga besar peserta Diklatsar CPNS Golongan III Angkatan
XXVII Tahun 2019 tanpa terkecuali yang selama ini telah banyak
berbagi bersama selama proses Diklatsar.
Semoga rancangan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat dan
memberikan wawasan tambahan bagi para pembaca dan khususnya bagi
penulis sendiri.

Boyolali, Mei 2019

Marlita Pramuharti

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i


HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii
PRAKATA ............................................................................................. iv
DAFTAR ISI .......................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................... 1
B. Identifikasi isu…………………………………..…………… 2
C. Rumusan masalah…………………………………………....8
D. Tujuan ............................................................................ .8
E. Manfaat ………………………………………………………..9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Sikap perilaku bela Negara………………………………….10
B. Nilai dasar PNS………….. .............................................. 11
1. Akuntabilitas……………………………………………...11
2. Nasionalisme …………………………………………….12
3. Etika public………………………………………………..16
4. Komitmen mutu…………………………………………..17
5. Anti korupsi……………………………………………….18
C. Kedudukan dan peran PNS dalam NKRI…………..………15
1. Manajemen ASN………………………...……………….22
2. Whole of Govermen……………………………………..22
3. Pelayanan Publik……………………………………...…23
BAB III PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
A. Profil Organisasi ............................................................. 25
1. Dasar hukum pembentukan organisasi………………..25
2. Visi dan misi sekolah………………………….…………25
3. Struktur organisasi dan job deskripsi…………………..26
a. Struktur organisasi…………………………………..26
b. Job Deskripsi………………………………………...28

v
4. Deskripsi SDM,Sarpras dan sumber daya lain……….29
a. Data sarana prasarana SD N 1 Tumang………….30
B. Role Model…………………………………………………….31
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI DAN
A. Daftar rancangan kegiatan ............................................. 32
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi …………………………… 38
C. Antisipasi dan strategi menghadapi kendala……....………39

BAB V PENUTUP
A. Simpulan ........................................................................ 41

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 42


DAFTAR RIWAYAT HIDUP…………………………………………………..43
RIWAAT PENDIDIKAN………………………………………………………..43

vi
DAFTAR TABEL
Table 1 : identifikasi isu………………………………………………….3
Table 2 : analisis isu dengan analisis APKL dan USG……………….6
Table 3 : pembagian tugas mengajar……………………………….…27
Table 4 : data guru dan karyawan………………………………..……29
Table 5 : data sarana prasarana………………………………….……30
Table 6 : rancangan kegiatan aktualisasi…………………...………...33
Table 7 : jadwal pelaksanaan………………………………………..…38
Table 8 : antisipasi menghadapi kendala-kendala aktualisasi……...39
Table 9 : identitas diri………………………………...……………..…..43
Table 10 : riwayat pendidikan…………………….…………………...…43

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kreativitas merupakan hal penting dalam kehidupan khususnya
pada anak usia dini karena dapat membuat manusia lebih produktif.
Selain itu juga meningkatkan kualitas hidup serta dapat mempermudah
mencari jalan keluar dari sebuah permasalahan. Pengembangan
kreativitas sangat penting dikembangkan sejak usia dini karena
kreativitas sangat berpengaruh sekali dalam pengembangan aspek -
aspek perkembangan anak usia dini, apabila kreativitas anak tidak
dikembangkan sejak dini maka kemampuan kecerdasan dan
kelancaran dalam berfikir anak tidak berkembang karena untuk
menciptakan suatu produk dan bakat kreativitas yang tinggi
diperlukan kecerdasan yang cukup tinggi pula. Misalnya, ketika anak
diminta untuk membuat sesuatu dari bentuk-bentuk persegi, kalau anak
membuat persegi itu menjadi rumah, buku, kotak obat, atau peti maka hal
ini menunjukkan kelancaran anak mengungkapkan ide karena ide
yang dihasilkan bervariasi, (Sari, 2012).
Mengembangkan kreativitas bisa dilakukan dengan banyak
cara, antara lain melalui pembuatan mading di sekolah. Mading sering
dipandang sebelah mata keberadaanya. Sedikit sekolah mengembangkan
mading sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Padahal mading sungguh
memiliki kekuatan besar untuk mengembangkan minat siswa menulis.
Ketika sekolah mengabaikan kegiatan ini, sekolah telah membuang unsur
penting dalam pendidikan yakni proses berpikir karena mading adalah
pembelajaran menulis, dan “menulis adalah proses berpikir”. Selain itu,
pihak sekolah akan sangat diuntungkan ketika akreditasi sekolah tiba
karena salah satu instrument akreditasi adalah pengembangan kreativitas
siswa dan budaya ilmiah di lingkungan sekolah. Mading adalah media
efektif untuk mengembangkan kreativitas siswa dan budaya ilmiah di
lingkungan sekolah.

1
Keterampilan dari pembuatan mading tidak hanya dari barang baru,
disini anak-anak akan diajarkan untuk mengolah kreativitas dari barang
bekas sehingga barang yang sudah tidak terpakai dapat diolah lagi
menjadi barang baru dengan fungsinya yang baru. Selain sebagai wadah
untuk meningkatkan kreativitas anak, mading sekolah dapat digunakan
sebagai media komunikasi sekolah. Mading dapat diperbarui secara
berkala untuk mengganti dengan berita atau informasi yang aktual.
Di SD N 1 Tumang, pemanfaatan mading belum berjalan dengan
baik. Tampilan mading belum menarik sehingga anak kurang tertarik
untuk mengisi konten. Selain itu guru kurang memberikan perhatian
kepada mading sekolah sehingga mading menjadi terbengkalai. Keadaan
tersebut membuat fungsi pokok mading sebagai media komunikasi
menjadi tidak tercapai dengan baik.
Target yang ingin dicapai dari program ini adalah anak-anak dapat
memanfaatkan barang-barang bekas sesuai dengan kearifan lokal yang
berada di lingkungan SD N 1 Tumang untuk membuat mading. Selain itu,
anak bisa mengetahui informasi aktual untuk bisa dibagikan dengan
warga lain di sekolah melalui mading. Dengan begitu, anak dapat
melestarikan budaya serta keanekaragaman yang ada di lingkungannya
yang dapat menumbuhkan rasa cinta pada tanah air. Anak dapat
termotivasi untuk mencurahkan kreatifitasnya untuk mendapatkan tempat
di mading sekolah. Selain itu, informasi yang aktual membuat warga
sekolah tidak ketinggalan zaman.
1.2 Identifikasi Isu
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, rencana
kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan di SDN 1 Tumang
mengandung nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi (ANEKA) dan sesuai dengan peran dan kedudukan ASN. Maka
dapat diidentifikasi masalah-masalah di SDN 1 Tumang Kabupaten
Boyolali sebagai berikut :

2
1.2.1 Identifikasi Isu
Prioritas isu yang telah ditentukan kemudian diidentifikasi
berdasarkan sumber isu, aktor yang terlibat, peran masing-masing aktor
yang terlibat dan keterkaitan dengan mata pelatihan yang relevan, dan
kegiatan-kegiatan yang digagas untuk menyelesaikan permasalahan yang
ada di SDN 1 Tumang Kabupaten Boyolali.
Tabel 1.1 Identifikasi isu
No Kondisi yang
Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini
. Diharapkan
1. Kurang Manajemen Pojok baca dibuat Guru dapat
optimalnya ASN apa adanya dan memaksimalkan
pembuatan pojok tidak menarik pembuatan pojok
baca dalam baca yang kreatif,
meningkatkan inovatif, dan
minat baca siswa menarik sehingga
SDN 1 Tumang peserta didik bisa
berminat dalam
membaca
2. Kurang Pelayanan Mading belum Guru dapat
optimalnya Publik digunakan secara mengoptimalisasi
pemanfaatan optimal. kegunaan mading
mading sekolah sekolah untuk
dalam meningkatkan
menumbuhkan kreativitas anak
kreativitas siswa sebagai media
di SDN 1 Tumang komunikasi.
Kabupaten
Boyolali
3. Kurang Manajemen Guru jarang Guru dapat
optimalnya ASN menggunakan mengoptimalkan
pemanfaatan media audio pembelajaran
media audio visual dalam dengan
visual dalam proses memanfaatkan
pembelajaran pembelajaran teknologi audio
SDN 1 Tumang visual dalam

3
No Kondisi yang
Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini
. Diharapkan
Kabupaten proses
Boyolali pembelajaran.
4. Kurangnya Pelayanan Banyak siswa Siswa bisa sadar
kesadaran siswa Publik yang membuang dan melaksanakan
dalam menjaga sampah tidak untuk menjaga
lingkungan pada tempatnya lingkungan sekolah
sekolah di SDN 1 terutama
Tumang membuang
Kabupaten samapah pada
Boyolali tempatnya
5. Kurangnya Pelayanan Jiwa Meningkatnya rasa
penanaman rasa Publik nasionalisme nasionalisme
nasionalisme pada siswa masih dalam keseharian
dalam kurang siswa terutama
pembentukan ketika di
karakter siswa di lingkungan sekolah
SDN 1 Tumang
Kabupaten
Boyolali

1.2.2 Penetapan Isu


Penetapan isu dilakukan dengan melalui analisis isu dengan
menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Analisis
isu dilakukan dengan menggunakan alat bantu APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan) dan USG (Urgency,
Seriousness, Growth)

a. Analisa Kriteria Isu dengan APKL


1) Aktual, benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
dalam masyarakat.
2) Problematik, isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya.

4
3) Kekhalayakan, isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak.
4) Kelayakan, isu yang masuk akal dan realistis serta relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
b. Analisa Kriteria Isu dengan USG
Isu tersebut kemudian dianalisis dengan matriks USG
((Urgency, Seriousness, Growth)
1. Urgency, mendesak untuk dibahas dikaitkan dengan waktu.
2. Seriousness, seberapa serius dikaitkan dengan akibat yang
muncul bila penyebab isu tidak dipecahkan dan masalahnya
yang akan timbul akan serius dari masalah pokok.
3. Growth, seberapa akan berkembang dikaitkan dengan
kemungkinan masalah akan semakin memburuk bila
dibiarkan.
Analisis isu ini bertujuan untuk menetapkan kualitas isu dan
menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan
melalui gagasan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Analisis
isu dilakukan dengan menggunakan alat bantu APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan) dan USG (Urgency,
Seriousness, dan Growth). Identifikasi penentuan kelayakan isu
dilihat dari nilai APKL, sedangkan penentuan prioritas isu yang
akan dipecahkan dapat dilihat dari nilai USG yang dapat dilihat
pada tabel 1.2 berikut:

5
Tabel 1.2 Analisis Isu dengan Metode APKL dan USG
KRITERIA
NO SUMBER ISU
A P K L KET
1 Manajemen Kurang optimalnya pembuatan pojok baca dalam - + + - TMS
ASN meningkatkan minat baca siswa SDN 1 Tumang
2 Pelayanan Kurang optimalnya pemanfaatan mading sekolah + + + + MS
publik untuk meningkatkan kreativitas siswa sebagai media
komunikasi di SDN 1 Tumang Kabupaten Boyolali
3 Manajemen Kurang optimalnya pemanfaatan media audio visual + - + + TMS
ASN dalam pembelajaran SDN 1 Tumang Kabupaten
Boyolali
4 Pelayanan Kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga + + + + MS
Publik lingkungan sekolah di SDN 1 Tumang Kabupaten
Boyolali
5 Pelayanan Kurangnya penanaman rasa nasionalisme dalam + + + + MS
Publik pembentukan karakter siswa di SDN 1 Tumang
Kabupaten Boyolali

KETERANGAN :

A = Aktual
P = Problematik
K = Khalayak
L = Layak
MS = Memenuhi Syarat
TMS = Tidak Memenuhi Syarat

Dari hasil analisis APKL didapatkan isu yang dinyatakan memenuhi


kriteria, yang kemudian isu-isu tersebut dianalisis lebih lanjut dengan
menggunakan analisis USG. Isu nomor 1 dan 3 Tidak Memenuhi Syarat
dikarenakan pada isu nomor 1 syarat Aktual dan Kelayakan tidak
memenuhi syarat. Sedangkan pada isu nomor 3, syarat Problematik tidak
memenuhi syarat, sehingga hanya ada 3 isu yang dapat dilanjutkan ke
metode USG

6
No Sumber Isu U S G ∑ PERINGKAT

1. Pelayanan Kurang optimalnya pemanfaatan mading 5 5 5 15 1


Publik sekolah untuk meningkatkan kreativitas
siswa sebagai media komunikasi di SDN
1 Tumang Kabupaten Boyolali
2 Pelayanan Kurangnya kesadaran siswa dalam 4 5 4 13 3
publik menjaga lingkungan sekolah di SDN 1
Tumang Kabupaten Boyolali
3 Pelayanan Kurangnya penanaman rasa 5 4 5 14 2
Publik nasionalisme dalam pembentukan
karakter siswa di SDN 1 Tumang
Kabupaten Boyolali

KETERANGAN:
U = Urgency
S = Seriousness
G = Growth

Skala Linkert
1 = Tidak U/S/G
2 = Kurang U/S/G
3 = Cukup U/S/G
4 = Baik U/S/G
5 = Sangat U/S/G

c. Penetapan isu yang dipilih


Dari hasil analisis APKL dan USG, ditetapkan isu yang dipilih dan
ditindaklanjuti dengan gagasan rencana kegiatan yang akan dilakukan
untuk mengatasi isu tersebut. Hasil perumusan isu yang terpilih adalah
“Kurang optimalnya pemanfaatan mading untuk meningkatkan
kreativitas siswa sebagai media komunikasi di SDN 1 Tumang
Kabupaten Boyolali”.
Berdasarkan penetapan isu yang dipilih, maka dapat ditarik judul
“Optimalisasi Mading Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa sebagai
Media Komunikasi di Lingkungan SD N 1 Tumang Kabupaten Boyolali”
d. Dampak jika isu tidak segera diselesaikan

7
Sumber Isu Dampak
Pelayanan Kurang Dampak yang terjadi apabila mading
Publik optimalnya tidak dikelola, adalah fungsi mading
pemanfaatan sebagai media komunikasi di sekolah
mading sekolah tidak berjalan dengan baik, sehingga
untuk kurang mendapatkan informasi seputar
meningkatkan pendidikan maupun sekolah yang bisa
kreativitas siswa disampaikan kepada warga sekolah
sebagai media melalui mading. Selain itu siswa kurang
komunikasi di berminat untuk mengembangkan
SDN 1 Tumang kreativitasnya karena kurang ada
Kabupaten apresiasi ntuk ditempel pada mading
Boyolali sekolah dikarenakan tampilan mading
yang kurang menarik.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan penjabaran identifikasi isu dan isu di atas, rumusan
masalah dalam rancangan aktualisasi ini adalah
1. Bagaimana cara optimalisasi pemanfaatan mading sekolah untuk
menumbuhkan kreativitas siswa di SDN 1 Tumang?
2. Bagaimana mengetahui keterkaitan antara kegiatan yang diusulkan
dengan nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) yang mendasari kegiatan?
3. Bagaimana keterkaitan antara visi, misi, dan nilai organisasi dengan
hasil kegiatan dari isu yang diangkat.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dalam kegiatan aktualisasi ini adalah :
1. Mengoptimalkan pemanfaatan mading sekolah SDN 1 Tumang.
2. Mengetahui keterkaitan nilai dasar ANEKA dalam kegiatan kegiatan
pembelajaran.
3. Mengetahui keterkaitan antara visi, misi, dan nilai organisasi
dengan hasil kegiatan isu yang diangkat.

8
1.5 Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :
1. Peserta Latsar
a. Meningkatkan pemahaman serta penerapan nilai dasar
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan
anti korupsi sebagai landasan pendidik menjalankan kegiatan
pembelajaran.
b. Merubah pola fikir untuk lebih profesional, berkomitmen, beretika
dan berintegritas dalam bekerja.
c. Sebagai tempat belajar untuk mengemban tanggung jawab
penuh sebagai abdi negara pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya.
2. Unit kerja
a. Meningkatkan mutu pelayanan pendidikan SDN 1 Tumang.
b. Meningkatkan kualitas SDM SDN 1 Tumang.
3. Stakeholder
Meningkatkan motivasi dan kualitas hasil belajar peserta didik yang
dapat dipertanggungjawabkan oleh masyarakat. Sehingga para
masyarakat lebih puas dengan pelayanan yang di berikan kepada
anaknya.

9
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Sikap Perilaku Bela Negara


Bela negara merupakan sebuah konsep yang disusun oleh
perangkat perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme
seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara
dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara tersebut.
Dilihat dari segi fisik, bela negara merupakan upaya pertahanan yang
dilakukan dalam menghadapi ancaman, serangan dan agresi dari
pihak-pihak yang dapat mengancam keberadaan negara. Sedangkan
dari segi non fisik, diartikan sebagai sebagai upaya yang dilakukan
dalam rangka berperan aktif untuk memajukan bangsa dan negara,
yang dapat dilakukan melalui berbagai bidang misalnya pendidikan,
kesehatan, moral, sosial maupun peningkatan kesejahteraan
masyarakat yang ada di dalamnya.
Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang
seutuhnya. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat 3,
menyebutkan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara”. Begitu pula dengan seorang
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai bagian dari warga masyarakat
tentu memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk melakukan bela
Negara sebagaimana diamanatkan dalam UUD Negara RI 1945
tersebut.
Seorang ASN harus mampu menginternalisasikan nilai-nilai
dasar PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi di
unit kerja masing-masing. Peran ASN dalam memajukan bangsa dan
negara melalui pelayanan di masing-masing institusi merupakan salah
satu wujud dari bela negara.

10
Dengan melaksanakan kewajiban bela negara tersebut,
merupakan bukti dan proses bagi ASN untuk menunjukkan kesediaan
mereka dalam berbakti kepada Nusa dan Bangsa, serta kesadaran
untuk mengorbankan diri guna membela negara.
B. Nilai Dasar PNS
Didalam menjalankan tugasnya, seorang ASN dituntut untuk
mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani
masyarakat. Sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2014, yaitu mencetak PNS dengan
mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter.
Oleh karena itu, seorang PNS harus mampu menginternalisasikan
nilai-nilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA). Harapannya karakter PNS
akan kuat, sehingga berkompeten dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Adapun nilai-nilai dasar PNS adalah sebagai
berikut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban
yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab
yang menjadi amanahnya.Akuntabilitas seorang ASN dapat
dikatakan terwujud apabila dapat memenuhi indikator-indikator:
kepemimpinan, transparansi, integritas, tanggung jawab, keadilan,
kejelasan, keseimbangan, konsistensi, dan kepercayaan.
Penjelasan lebih lengkapnya sebagai berikut:
a. Kepemimpinan: Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas
ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting
dalam menciptakan lingkungannya.
b. Transparansi: Keterbukaan atas semua tindakan dan
kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok/instansi.
c. Integritas: Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan
dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
11
d. Tanggung Jawab: Kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di
sengaja.Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan: Kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
f. Kepercayaan: Rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan
akuntabilitas.
g. Keseimbangan: Untuk mencapai akuntabilitas dalam
lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara
akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
h. Kejelasan: Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus
memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi
tujuan dan hasil yang diharapkan.
i. Konsistensi: Sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan
sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta
yang wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati
bangsa lain. Nasionalisme Pancasila merupakan pandangan atau
paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah
airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Ada lima nilai
dasar dari nasionalisme yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.

12
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayaan yang berbedabeda terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat
beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi
manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain
b. Sila Kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradap
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa.
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan
kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-
bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa
selira.
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap
orang lain.
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari
seluruh umat manusia.
13
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain.
c. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
dan golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara
dan bangsa apabila diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air Indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar
Bhinneka Tunggal Ika.
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan
bangsa.
d. Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap
manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan
kewajiban yang sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama.
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh
semangat kekeluargaan.
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan
yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
6) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima
dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.

14
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama
di atas kepentingan pribadi dan golongan.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai
dengan hati nurani yang luhur.
9) Keputusan yang diambil harus dapat
dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bersama.
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang
dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
e. Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat
berdiri sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang
bersifat pemerasan terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan
atau merugikan kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat
bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

15
3. Etika Publik
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku
dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan
pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan tertulis.Kode etik
profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu
kelompok khususdalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan
tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok
profesional tertentu.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, melalui indikator sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Mmelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepa, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.

16
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu
kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan tindakan untuk
menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi, dan kinerja yang
berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik.
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang
harus diperhatikan, yaitu:
a. Profesionalisme: bertindak secara profesional sesuai dengan
profesi yang dijabat dalam menjaga kualitas pelayanan.
b. Efektivitas: dapat diartikan dengan berhasil guna, dapat
mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan efektivitas
menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil
kerja. Efektivitas organisasi tidak hanya diukur dari
performans untuk mencapai target (rencana) mutu, kuantitas,
ketepatan waktu, dan alokasi sumber daya, melainkan juga
diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
c. Efisiensi: dapat dihitung sebagai jumlah sumberdaya yang
digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Tingkat
efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan
pikiran dalam melaksanakan kegiatan. Efisiensi organisasi
ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang dan
manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah
keluaran tertentu.
d. Inovasi: dapat muncul karena ada dorongan dari dalam
(internal) untuk melakukan perubahan, atau bisa juga karena
ada desakan kebutuhan dari pihak eksternal misalnya
permintaan pasar. Inovasi dalam layanan publik harus
mencerminkan hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga
akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter
dan mindset baru sebagai aparatur penyelenggara
17
pemerintahan, yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme
layanan publik yang berbeda dengan sebelumnya, bukan
sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
e. Orientasi mutu: mutu merupakan salah satu standar yang
menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu
menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan
keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
Orientasi mutu berkomitmen untuk senantiasa melakukan
pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan
sehingga pelanggan menjadi puas dalam pelayanan.

5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang
artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi dikatakan
sebagai kejahatan yang luar biasa karena dampaknya yang luar
biasa yaitu mampu merusak tatanan kehidupan dalam ranah
pribadi, keluarga, masyarakat maupun ranah kehidupan yang
lebih luas lagi.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan
pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi.
Ada 9 (sembilan) nilai-nilai anti korupsi yang harus diperhatikan,
yaitu :
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan
utama bagi penegakan integritas diri. Seseorang yang dapat
berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik
terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat
membentengi diri dari perbuatan curang.
b. Peduli
Adanya kepedulian terhadap orang lain menjadikan seseorang
memiliki rasa kasih sayang antar sesama. Pribadi dengan jiwa
sosial yang tinggi tidak akan tergoda untuk mmeperkaya diri
sendiri dengan cara yang tidak benar.
18
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter pada diri seseorang untuk
tidak mudah bergantung kepada pihak lain. Pribadi yang
mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan
sesaat.
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Seseorang
yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan
tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan
kekayaan dengan cara yang mudah.
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan
menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah
untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama
manusia. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak
akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
f. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan
kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik
yang sebesar-besarnya.
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang
menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi
kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki
keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak
kebathilan.
i. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa
yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Adil

19
merupakan kemampuan seseorang untuk memperlakukan
orang lain sesuai dengan hak dan kewajibannya.

C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


Untuk menciptakan Pegawai Negeri Sipil yang baik, maka
diundangkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-
Pokok Kepegawaian yang telah diubah menjadi Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. PNS memegang
peranan besar dalam kelaancaran pemerintahan dan pembangunan,
maka PNS memiliki peran dan kedudukan yang sangat penting dalam
berjalannya sistem pemerintahan serta pelayanan lembaga negara
kepada masyarakat.
Kedudukan ASN dalam NKRI yaitu
1. Pegawai ASN berkedudukan sebagai Aparatur Negara.
2. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan yg ditetapkan oleh
Pimpinan Instansi Pemerintah serta harus bebas dari pengaruh
dan Intervensi semua Golongan dan Parpol.
3. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai
politik.
4. Kedudukan ASN berada di Pusat, Daerah dan Luar Negeri,
namun demikian Pegawai ASN merupakan satu kesatuan.
Bagian Ketiga Peran Pasal 12 Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara,
pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas pemerintahan dan penyelenggaraan pembangunan tugas
umum nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik
yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Setiap kegiatan yang dilakukan PNS
pasti terdapat konsekuensi baik berupa penghargaan maupun
sanksi,semestinya sebagai PNS kita tidak boleh melalaikan kewajiban
kita di kantor. Dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun

20
2010 tentang Disiplin PNS dalam pasal 3 dijelaskan tentang kewajiban
selaku PNS sebagai berikut:
1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan Pemerintah;
2. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS
dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;
4. Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat
PNS;
5. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri,
seseorang, dan/atau golongan;
6. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut
perintah harus dirahasiakan;
7. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk
kepentingan negara;
8. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila
mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan
negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan,
dan materiil;
9. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
10. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
11. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara
dengan sebaik-baiknya;
12. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
13. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
14. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengembangkan karier; dan
15. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai

21
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN
harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. Harus mengutamakan
pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek
korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN meliputi
Manajemen PNS dan Manajemen PPPK. PNS diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki suatu jabatan
pemerintahan dan memilili nomor induk pegawai nasional.
Sementara itu, PPPK diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian
berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan instansi
pemerintah untuk jangka waktu tertentu.
Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem
Merit. Manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan
kebutuhan; pengadaan; pangkat dan jabatan; pengembangan
karier; pola karier; promosi; mutasi; penilaian kinerja; penggajian
dan tunjangan; penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan
pensiun dan jaminan hari tua; dan perlindungan (LAN, Manajemen
Aparatur Sipil Negara, 2014).
2. Whole of Goverment
Whole of Goverment (WoG) merupakan suatu pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program, dan pelayanan
publik. Oleh karena itu, WoG dikenal sebagai pendekatan
interagency, yaitu pendekatan dengan menunjuk sejumlah
kelembagaan yang terkait urusan-urusan yang relevan (Suwarno
& Sejati, 2016).

22
WoG dipandang sebagai metode suatu instansi pelayanan
publik bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan
bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu
tertentu (Shergold & lain-lain, 2004).
Alasan penerapan WoG dalam sistem aparatur sipil
Indonesia adalah:
a. Adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam
mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan
pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan lebih
baik, selain itu perkembangan teknologi informasi, situasi dan
dinamika kebijakan yang lebih kompleks juga mendorong
pentingnya WoG.
b. Faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan
kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa
kompetisi antar sektor dalam pembangunan.
c. Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta
bentuk latar belakang lainnya mendorong adanya potensi
disintegrtasi bangsa.

3. Pelayanan Publik
LAN (1998), mengartikan pelayanan publik sebagai segala
bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi
Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan /atau jasa, baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat. Dalam UU No. 25 tahun 2009
tentang Pelayanan Publik, Pelayanan Publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan Peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
Pelayanan Publik.
Barang/jasa publik adalah barang/jasa yang memiliki rivalry
(rivalitas) dan excludability (ekskludabilitas) yang rendah.
Barang/jasa publik yang murni yang memiliki ciri-ciri: tidak dapat
23
diproduksi oleh sektor swasta karena adanya free rider problem,
non-rivalry, dan non-excludable, serta cara mengkonsumsinya
dapat dilakukan secara kolektif. Perkembangan paradigma
pelayanan: Old Public Administration (OPA), New Public
Management (NPM) dan seterusnya menjadi New Public Service
(NPS).
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah: partisipatif, transparan,
responsif, non diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien,
aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan. Fundamen Pelayanan
Publik yaitu:
a. Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai
amanat konstitusi.
b. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak warga
negara.
c. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk
mencapai hal-hal strategis untuk memajukan bangsa di masa
yang akan datang.
d. Pelayanan publik tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan warga negara tetapi juga untuk proteksi.

24
BAB III
PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA

A. Profil Organisasi
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi
Nama Sekolah : SD Negeri 1 Tumang
NIS : 20308639
N.S.S : 101030903005
Bentuk Pendidikan : SD
Propinsi : Jawa Tengah
Otonomi : Boyolali
Kecamatan : Cepogo
Desa/Kelurahan : Cepogo
Telepon : 0276 323290
Status : Negeri
Kelompok Sekolah : Inti
Tahun Berdiri : 1966
Kegiatan Belajar Mengajar : pagi
Organisasi Penyelenggara : Pemerintah

2. Visi dan Misi SD N 1 Tumang


a. Visi SD Negeri 1 Tumang
“Iman dan taqwa, berbudi luhur, trampil, dan cerdas”
b. Misi SD Negeri 1 Tumang
1. Meningkatkan kerjasama antar sekolah, siswa, orang tua
dan masyarakat.
2. Memberikan bimbingan terhadap siswa sesuai bakat dan
kemampuannya.
3. Melaksanakan mulok sekolah dengan baik.
4. Menumbuhkan semangat kerja sama antar warga sekolah.
5. Menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan masyarakat,
bangsa dan negara.

25
3. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi
a. Struktur Organisasi

Kepala Komite
Sekolah Sekolah
Darmanto, S.Pd Supriyanto

Tata Usaha
Slamet P

Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas


1 2 3 4
Nurwati, S.Pd Sriyani, S.Pd Pariman, S.Pd Erni PH, S.Pd

Guru Kelas Guru Kelas Guru Guru


5 6 Olahraga Agama
Marlita P, S.Pd Trisni S, S.Pd Siti Aminah, S.Pd Zuli N, S.Pd

26
Tabel 3.1 Pembagian Tugas Mengajar dan Tugas Tambahan Guru SD N
1 Tumang Kabupaten Boyolali
Jam
Pangka Mengajar
No NAMA/ NIP Tugas Ket.
t Per
Minggu
PPKn
DARMANTO, S.Pd 6 jam
1 IV / a Kep
NIP. 196408231991031009 18 jam
Sekolah
NURWATI, S.Pd Guru Kelas
2 IV / a 24 jam
NIP. 196012241980122005 I
PARIMAN, S.Pd Guru Kelas
3 IV / a 24 jam
NIP. 196107251984051003 III
ERNI PH, S.Pd Guru Kelas
4 IV / a 24 jam
NIP. 196408091988062003 IV
TRISNI SUTAMTI, S.Pd Guru Kelas
5 II / b 24 Jam
NIP. 197202042014062004 VI
Guru Kelas
6 SRIYANI, S.Pd Honorer 24 jam
II
SITI AMINAH, S.Pd Guru OR
7 III/ d 24 jam
NIP. 196907052000122002 I - VI
MARLITA PRAMUHARTI, S.Pd Guru Kelas
8 III/ a 24 jam
NIP. 199703072019022002 V
Guru PAI/
9 ZULI NURYANTI, S.Pd Honorer BTQ 22 jam
Kelas I,VI
Penjaga/
10 SLAMET PRAMONO Honorer
Pesuruh
Sumber: SD N 1 Tumang

27
b. Job Deskripsi
1) Kepala Sekolah
a) Peran sebagai educator, kepala sekolah berperan dalam pembentukan
karakter yang didasari nilai-nilai pendidik.
b) Perang sebagai manager,kepala sekolah berperan dalam mengelola
sumber daya untuk mencapai tujuan institusi secara efektif dan efisien.
c) Perang sebagai administrator, kepala sekolah berperan dalam mengatur
tata laksana sistem administrasi di sekolah sehingga efektif dan efisien
d) Peran sebagai supervisor, kepala sekolah berperan dalam upaya
membantu mengembangkan profesionalitas guru dan tenaga
kependidikan lainnya.
e) Peran sebagai leader, kepala sekolah berperan dalam mempengaruhi
orang-orang untuk bekerja sama dalam mencapai visi dan tujuan
bersama.
f) Peran sebagai innovator, kepala sekolah adalah pribadi yang dinamis dan
kreatif yang tidak terjebak dalam rutinitas
g) Peran sebagai motivator, kepala sekolah harus mampu memberi dorongan
sehingga seluruh komponen pendidikan dapat berkembang secara
profesional
h) Peran sebagai entrepreneur, kepala sekolah berperan untuk melihat
adanya peluang dan memanfaatkan peluang untuk kepentingan sekolah
2. Komite Sekolah
a) Pemberi pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan
pendidikan di satuan pendidikan.
b) Pendukung baik yang berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam
penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.
c) Pengontrol dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan
pendidikan di satuan pendidikan.
d) Mediator antara pemerintah dengan masyarakat di satuan pendidikan.
3. Guru
a) Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap
b) Melaksanakan kegiatan pembelajaran
c) Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan
umum, dan ujian akhir

28
d) Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
e) Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
f) Mengisi daftar nilai anak didik
g) Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan), kepada
guru lain dalam proses pembelajaran
h) Membuat alat pelajaran/alat peraga
i) Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni
j) Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum
k) Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
l) Mengadakan pengembangan program pembelajaran
m) Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik
n) Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran
o) Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya
p) Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat
Disamping itu guru juga diberi tugas tambahan sebagai bendahara bos,
Operator sekolah dan tugas kegiatan lain untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatan seperti lomba dan acara hari besar keagamaan.
4. Penjaga
a) Melaksanakan tugas pengamanan sekolah
b) Memonitor lingkungan sekolah sebanyak 3 (tiga) kali
c) Mengawasi dan menjaga keamanan lahan parkir sekolah
d) Memelihara dan menjaga barang-barang milik sekolah
Mengatasi hal-hal yang mengganggu

4. Deskripsi SDM, Sarpras, dan Sumber Daya Lain


a. Data Guru dan Karyawan SD N 1 Tumang Kabupaten Boyolali
Tabel 3.2 Keadaan Guru dan Karyawan SD N 1 Tumang Kabupaten
Boyolali
PENDIDIKAN
No. STATUS GURU
SLTA D1 D2 D3 D4 S1 S2
1 Kepala Sekolah - - - - - 1 -
2 Guru Kelas PNS - - - - - 6 -
3 Guru Kelas non PNS - - - - - -

29
4 Guru Mapel PNS - - - - - 1 -
5 Guru Mapel Non - - - - - 1 -
PNS
6 TenagaAdministrasi 1 - - - - - -
JUMLAH 1 0 0 0 0 9 0
Sumber: SDN 1 Tumang Kabupaten Boyolali
c. Data sarana prasarana SD N 1 Tumang Kabupaten Boyolali
Jumlah Murid 117
Rombel 6
Ruang kelas Baik 3
Rr 3
Rs
Rb
Mebeler Meja Baik 80
Rusak 24
Jumlah 104
Kursi Baik 117
Rusak 8
Jumlah 125
Perpustakaan Jumlah 1
Kamar mandi Jumlah 3
Alat peraga, buku dan tik Alat peraga 18
Tik 13
Buku 1759

30
B. Role Model
Tokoh yang menjadi role model
penulis adalah Bapak Darmanto, S.Pd
selaku kepala sekolah di SD N 1
Tumang. Beliau kelahiran Boyolali, 23
Agustus 1964. Selain menjabat sebagai
kepala sekolah di SD N 1 Tumang, beliau
juga mengampu tugas sebagai kepala
sekolah di SD N Kembangkuning 2 yang
terletak di Kabupaten Boyolali juga.
Beliau bisa mengampu dua SD sekaligus
tanpa ada tugas yang tercecer.
`Beliau pertama kali mengajar di SD
N Ngargoloka Kecamatan Ampel pada tahun 1991 sampai dengan tahun
1998 sebagai Guru kelas. Setelah itu beliau dimutasi ke SD N 2 Kembang
Kuning Kecamatan Cepogo dari tahun 1998 sampai tahun 2012. Beliau
juga pernah dimutasi ke SD N 2 Paras kecamatan Cepogo pada tahun
2012-2016 sebagai Kepala Sekolah. Hingga sekarang menjadi kepala
sekolah di SD N 1 Tumang sekaligus mengampu menjadi kepala sekolah
di SD N 2 Kembang Kuning Kecamatan Cepogo sampai ada defimitif
kepala sekolah yang baru.
Dari kesibukannya yang sangat banyak tersebut, beliau tetap bisa
menjalankan kewajiban sebagai kepala keluarga dengan bijak. Suami dari
Ibu Suparmi itu memiliki makanan kesukaan sambel tumpang dan tempe
bacem. Untuk minuman kesukaan, beliau lebih memilih teh dan kopi.
Dengan kesederhanaannya itu, beliau memiliki cita-cita yang mulia, yaitu
menyalurkan ilmu yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Ayah dari 4
anak tersebut memiliki motto hidup yaitu sukses dunia dan sukses akhirat.

31
BAB IV

RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan


Nilai ANEKA

Unit Kerja : SD N 1 Tumang Kabupaten Boyolali


Isu yang diangkat : Kurang Optimalnya Fungsi Mading Untuk
Meningkatkan Kreativitas sebagai Media
Komunikasi di Lingkungan SD N 1 Tumang
Judul : Optimalisasi Mading Untuk Meningkatkan
Kreativitas Siswa sebagai Media Komunikasi di
Lingkungan SD N 1 Tumang
Gagasan Penyelesaian Isu :
1. Sosialisasi Mading, yaitu kegiatan penyampaian fungsi mading di
sekolah.
2. Membuat Mading, yaitu pembuatan mading sesuai dengan standar.
3. Menghias Mading, yaitu kegiatan menghias mading agar terlihat
lebih menarik
4. Cabe (Cari Berita), yaitu kegiatan mencari berita aktual untuk
konten pada mading sekolah.
5. BKS (Buat Karya Sastra), yaitu pembuatan karya sastra untuk
konten pada mading yang merujuk pad akreativitas siswa.

32
Tabel 4.1Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Kegiatan dengan Nilai-
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan terhadap Visi Misi Nilai
Nilai Dasar ASN (ANEKA)
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Sosialisasi 1. Berkonsultasi dengan 1. Disetujuinya kegiatan  Nasionalisme Kegiatan Terjalinnya
Mading kepala sekolah tentang pembuatan mading (Sila keempat yaitu melakukan Sosialisasi Mading komunikasi
kegiatan membuat sekolah oleh kepala musyawarah dengan atasan untuk dalam upaya dan
mading sekolah sekolah yang mencapai mufakat) mencapai misi koordinasi
kemudian akan saya sekolah yaitu antara peserta
lakukan dengan penuh meningkatkan prajab dengan
tanggung jawab  Akuntabilitas kerjasama antar guru senior
2. Menyusun materi 2. Materi disusun dengan (pembuatan materi dengan sekolah, siswa, dan Kepala
sosialisasi bahasa yang mudah tanggung jawab serta memiliki orang tua dan Sekolah
dimengerti integritas yang tinggi) masyarakat
3. Melakukan sosialisasi 3. Terlaksananya  Etika Pubik
mengenai mading ketika kegiatan sosialisasi (Menghargai komunikasi,
apel pagi dengan disiplin konsultasi, dan kerjasamadengan
atasan ketika akan mengadakan
suatu kegiatan, mengutamakan
kepemimpinan, selain itu
berkomitmen untuk memberikan
pelayanan publik yang berkualitas

33
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Kegiatan dengan Nilai-
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan terhadap Visi Misi Nilai
Nilai Dasar ASN (ANEKA)
Organisasi Organisasi
kepada stakeholder)
4. Terlaksananya  Anti Korupsi
4. Melakukan evaluasi evaluasi sosialisasi (peserta berani mengeluarkan
sosialisasi mengenai mengenai pemahaman pendapatnya)
pemahaman siswa siswa terhadap
terhadap mading mading sekolah
sekolah
2 Membuat 1. Membuat konsep 1. Tersedianya konsep  Akuntabilitas Kegiatan Membuat Menerapkann
Mading pembuatan mading pembuatan mading (melaksanakan kegiatan dengan Mading dalam ya sikap
sekolah yang menarik dengan cermat dan cermat, teliti, dan penuh tanggung upaya mencapai tanggung
teliti jawab, serta konsisten dengan misi sekolah yaitu jawab dengan
rencana) meningkatkan hal yang telah
2. Melakukan konsultasi 2. Disetujuinya konsep  Nasionalisme kerjasama antar direncanakan
dengan kepala sekolah mading yang telah (menerapkan sila ke empat sekolah, siswa,
tentang konsep yang dibuat Pancasila yaitu musyawarah untuk orang tua dan
telah dirancang. mufakat) masyarakat
3. Menyiapkan alat dan 3. Tersedianya alat dan  Akuntabilitas
bahan yang diperlukan bahan yang diperlukan (mempersiapkan alat dan bahan
untuk membuat mading untuk membuat dengan cermat dan teliti, serta
mading secara lengkap bertanggung jawab)

34
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Kegiatan dengan Nilai-
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan terhadap Visi Misi Nilai
Nilai Dasar ASN (ANEKA)
Organisasi Organisasi
4. Melaksanakan kegiatan 4. Terlaksananya  Komitmen mutu
pembuatan mading kegiatan pembuatan (efektif dan efisien dalam
sekolah mading dengan penuh pembuatan mading)
tanggung jawab
3 Menghias 1. Menyiapkan alat dan 1. Tersedianya alat dan  Akuntabilitas Kegiatan Menghias Terjalinnya
Mading bahan yang diperlukan bahan yang diperlukan (teliti, cermat, tanggung jawab Mading dalam koordinasi
untuk menghias mading untuk menghias menjalankan tugas, kejelasan upaya mencapai antara guru
mading dengan cermat target yang perlu dicari) misi sekolah yaitu dengan siswa
dan tanggung jawab menumbuhkan dalam
2. Memperlihatkan contoh 2. Memperlihatkan  Komitmen Mutu semangat kerja mencapai
hiasan yang telah contoh hiasan yang (menyampaikan dengan bahasa yang sama antar warga tujuan
disiapkan disiapkan dengan efektif, dan mudah dimengerti) sekolah bersama
sopan, bahasa yang
mudah dimengerti.
3. Membimbing siswa untuk 3. Melakukan  Etika Publik
membuat hiasan yang pembimbingan dengan (sopan dalam menyampaikan
dicontohkan dengan siswa untuk membuat pembinaan, berintegritas tinggi,
kreativitas masing- hiasan mading dengan bertanggung jawab)
masing tanggung jawab
4. Memilih karya terbaik 4. Melakukan pemilihan  Anti Korupsi

35
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Kegiatan dengan Nilai-
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan terhadap Visi Misi Nilai
Nilai Dasar ASN (ANEKA)
Organisasi Organisasi
untuk ditempel di mading karya terbaik dengan (adil dan berani mengambil
sekolah adil dan obyektif keputusan, jujur, tidak membeda-
bedakan siswa)
4. Cabe 1. Mencari info-info terbaru 1. Tersedianya info-info  Akuntabilitas Kegiatan Cabe Guru dan
(Cari Berita) terbaru (kejelasan target yang dicari untuk dalam upaya siswa yang
dijadikan konten pada mading) mencapai misi melek
2. Menyaring info yang 2. Tersaringnya informasi  Komitmen Mutu sekolah yaitu teknologi
sesuai untuk lingkungan yang sesuai untuk (menyaring informasi yang sesuai menanamkan sikap
SD lingkungan SD dengan efektif dan efisien) peduli terhadap
3. Menghias info yang telah 3. Tersedianya info yang  Akuntabilitas lingkungan,
disaring untuk ditempel telah telah dihias untuk (kejelasan target yang dicari untuk masyarakat,
pada mading sekolah ditempel pada mading dijadikan konten pada mading) bangsa dan negara
sekolah
4. Menempel info terpilih 4. Terpilihnya info yang  Anti Korupsi
pada mading sekolah akan ditempel pada (memilih informasi yang terbaik
mading sekolah dengan adil, jujur, dan penuh
dengan tepat tanggung jawab
5. BKS 1. Membuat contoh puisi 1. Tersedianya contoh  Akuntabilitas Kegiatan BKS Adanya
(Buat Karya puisi sesuai dengan (kejelasan target dalam membuat dalam upaya koordinasi
Sastra) tema puisi, cerpen, maupun pantun yang mencapai misi antara siswa

36
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan Kegiatan dengan Nilai-
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan terhadap Visi Misi Nilai
Nilai Dasar ASN (ANEKA)
Organisasi Organisasi
2. Membuat contoh cerpen 2. Tersedianya contoh sesuai dengan target) sekolah yaitu dengan guru
cerpen yang sesuai memberikan dalam proses
dengan ke SD an bimbingan pembuatan
3. Membuat contoh pantun 3. Tersedianya contoh terhadap siswa karya
pantun sesuai dengan sesuai dengan
tema bakat dan
4. Membimbing siswa untuk 4. Melakukan  Etika Publik kemampuannya.
membuat salah satu pembimbingan kepada (melakukan pembimbingan
karya sastra yang telah siswa untuk membuat dengan senyum, sopan, dan
ditentukan suatu karya dengan bertanggung jawab)
efektif dan efisien
5. Menempel karya sastra 5. Terpilihnya karya  Anti Korupsi
terbaik sesuai dengan sastra untuk ditempel (memilih karya sastra dengan adil,
jenis yang ditentukan pada mading sekolah obyektif, tidak membeda bedakan
dengan adil siswa)

37
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi
Tabel 4.2. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi di SD N 1 Tumang Kabupaten Boyolali
Bulan Mei
Tanggal
Kegiatan Dokumen
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Sosialisasi Foto/video
Mading
Membuat Foto/video
Mading
Menghias Foto/video
Mading
Cabe Foto/video
BKS Foto/video
Keterangan :
: Hari Libur : Pelaksanaan Kegiatan : Ujian Sekolah

38
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN akan dilaksanakan
pada minggu kedua bulan Mei 2019 sampai dengan minggu keempat
bulan Mei 2019 pada institusi tempat kerja. Dalam pelaksanaannya
dimungkinkan terjadinya kendala-kendala yang berisiko menghambat
kegiatan yang telah direncanakan menjadi kurang optimal. Oleh
karena itu diperlukan antisipasi untuk menghadapi kendala-kendala
tersebut, sehingga dampak yang menghambat kegiatan tersebut
dapat diminimalisir. Antisipasi dalam menghadapi kendala-kendala
selama aktualisasi dapat dijelaskan lebih lanjut pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.3 Antisipasi Menghadapi Kendala-kendala Aktualisasi
Antisipasi Strategi
No. Kegiatan Kendala menghadapi menghadapi
kendala kendala
1. Sosialisasi Mading Kurangnya Melakukan Memanfaatkan
koordinasi koordinasi jauh- teknologi
dengan jauh hari informasi untuk
stakeholder di berkomunikasi
sekolah dengan
stakeholder di
sekolah
2. Membuat Mading Terbatasnya Berkoordinasi Pembuatan
dana dengan Mading sesuai
bendahara dengan dana
sekolah yang tersedia
3. Menghias Mading Siswa tidak Melakukan Guru
antusias koordinasi memberikan
mengikuti dengan semua motivasi kepada
arahan/bimbing guru kelas siswa
an
4. CABE Kurang ada Mencari berita Pencarian
(Cari Berita) informasi lain yang masih informasi lebih
seputar sesuai dengan cermat
pendidikan yang lingkup SD

39
sesuai dengan
bacaan anak SD
5. BKS Siswa tidak bisa Melakukan Pemberian
(Buat Karya Seni) menuangkan ide koordinasi apresiasi
dan dengan semua kepada siswa
kreativitasnya guru kelas yang karyanya
dalam karya ditempel di
seni mading

40
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan bagian dari Aparatur
Sipil Negara (ASN)yang memilikiperanan penting dalam menentukan
keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di
Indonesia saat ini.Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang ASN, terdapat 3 fungsi ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa. Terdapat
beberapa nilai-nilai dasar yang harus dikuasai oleh ASN.Nilai-nilai
dasar tersebut diantaranya akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi.Kelima nilai-nilai dasar tersebut harus
dimiliki oleh ASN agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik
sebagai ASN yang profesional.
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah
pendidikan. Dalam upaya optimalisasi pelayanan publik di sekolah
khususnya optimalisasi fungsi mading sekolah sebagai media
komunikasi siswa dan guru di SD N 1 Tumang kabupaten Boyolali,
guru menerapkan nilai-nilai dasar ASN yang terdiri dari Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA)
yang diimplementasikan pada 5 rancangan kegiatan aktualisasi,yang
dalam penerapannya diharapkan dapat mengoptimalkan fungsi mading
sekolah sebagai media komunikasi siswa dan guru di SD N 1 Tumang
Kabupaten Boyolali
Rancangan aktualisasi ini dibuat sebagai salah satu perwujudan
nyata nilai-nilai dasar ASN dalam menjalankan tugas, yang diperoleh
oleh penulis selama mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III Angkatan XXVII. Begitu juga dalam menjalankan
aktualisasi dan habituasi, selain mendasari pelaksanaan tugas pokok
nilai-nilai dasar ini juga senantiasa diaktualisasikan oleh penulis dalam
rangka mewujudkan visi dan misi SD N 1 Tumang Kabupaten Boyolali.

41
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas. Modul pendidikandan


pelatihan prajabatan golongan III. Jakarta:Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi. Modul pendidikandan


pelatihan prajabatan golongan I/II dan III. Jakarta:Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik. Modul pendidikandan


pelatihan prajabatan golongan I dan II. Jakarta:Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu. Modul


pendidikandan pelatihan prajabatan golongan I dan II.
Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme. Modul


pendidikandan pelatihan prajabatan golongan III. Jakarta:Lembaga
Administrasi Negara.

Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Tersedia di


https://unnes.ac.id/wp-content/uploads/PP_74_Tahun_2008.pdf
(diunduh 26 April 2019).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang


Aparatur Sipil Negara. Tersedia di
http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU5-2014AparaturSipilNegara.pdf.
(diunduh 25 April 2019)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru


dan Dosen. Tersedia di luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU14-
2005GuruDosen.pdf. (diunduh 26 April 2018).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional. Tersedia di
https://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-
content/uploads/2016/08/UU_no_20_th_2003.pdf. (diunduh 26
April 2019).

Wikipedia. Bela Negara. Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Bela_


negara(diunduh 23 April 2019).

42
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama Lengkap (dengan gelar) Marlita Pramuharti, S.Pd


Formasi Jabatan Guru Kelas
NIP 19970307 201902 2 002
Tempat dan Tanggallahir Boyolali, 7 Maret 1997
a. Jalan Boyolali - Magelang
b. Kelurahan/Desa Sukabumi
Alamat c. Kecamatan Cepogo
d. Kabupaten/Kota Boyolali
e. Provinsi Jawa Tengah
Nomor Telepon/Faks/HP 081567911788
e-mail marlitapramuharti@gmail.com
Instasi Kantor SD N 1 Tumang
Alamat Kantor Tumang Kulon, Cepogo, Cepogo,
Boyolali
B. Riwayat Pendidikan

Nama Sekolah /
No Tingkat Tempat Jurusan Lulus
Perguruan Tinggi
1 SD SD N 1 Cepogo Boyolali - 2009
2 SMP SMP N 1 Boyolali Boyolali - 2011
3 SMA SMA N 1 Boyolali Boyolali IPA 2014
Universitas Sebelas Maret
4 S-1 Surakarta PGSD 2018
Surakarta

43

Anda mungkin juga menyukai