Anda di halaman 1dari 31

Biodata Rancangan Aktualisasi

1. Nama Aprilia Evi Arini, S.Pd.Si.


2. NIP / No. HP / Email 198604252019032008 / 087838441434 /
apriliaeviarini@gmail.com
3. Instansi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa
Yogyakarta
4. Unit Kerja SMK Negeri 2 Pengasih
5. Uraian Tugas Berdasarkan PERMENPAN RB Nomor 16 Tahun 2009
Jabatan tentang Jabatan Fungsional Guru, tugas guru mata
pelajaran adalah sebagai berikut:
1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan
pendidikan.
2. Menyusun silabus pembelajaran.
3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
5. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran.
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar
pada mata pelajaran yang diampunya.
7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran.
8. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan
pengayaan dengan memanfaatkan hasil penilaian
dan evaluasi.
9. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap
proses dan hasil belajar tingkat sekolah dan
nasional.
10. Membimbing guru pemula dalam program induksi.
11. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler
proses pembelajaran.
12. Melaksanakan pengembangan diri.
13. Melaksanakan publikasi ilmiah.
14. Membuat karya inovatif.
6. Mentor Rina Watiningsih, S.Pd., M.Pd.
7. Jabatan Mentor Guru Matematika
8. Kontak Mentor 085727842385
9. Coach Eko Yayuk Winartiningsih, S.KM., M.Pd.
10. Kontak Coach 081348099176
11. E-mail Coach emeritaekoyayuk@gmail.com
12. Visi Organisasi Mewujudkan sekolah berwawasan lingkungan, yang
menghasilkan sumber daya manusia beraklak mulia,
profesional, berjiwa wirausaha dan mampu bersaing di
era global.
13. Misi Organisasi 1. Mewujudkan sekolah yang bersih dan hijau.
2. Menyelenggarakan pelestarian alam di lingkungan
sekolah.
3. Mengamalkan agama dan nilai-nilai Pancasila dalam

1
setiap aspek kehidupan seluruh komponen sekolah.
4. Membudayakan 5S.
5. Menyelenggarakan pendidikan formal kejuruan, baik
untuk laki-laki dan perempuan guna menghasilkan
lulusan yang memiliki sikap, pengetahuan dan
keterampilan sesuai dengan tuntutan dunia industri.
6. Menumbuhkan jiwa wirausaha melalui kegiatan
pembelajaran kewirausahaan.
7. Mengembangkan pelayanan kepada masyarakat
melalui Unit Produksi dan Jasa (UPJ) sebagai wahana
berlatih kewirausahaan bagi peserta didik laki-laki dan
perempuan.
8. Menyediakan pelayanan tempat uji kompetensi untuk
sertifikasi kompetensi siswa dan masyarakat sesuai
dengan bidang kompetensinya.
9. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler bahasa
asing.
10. Menyelenggarakan Manajemen sekolah berdasarkan
ISO 9001.
14. Nilai Organisasi SATRIYA:
1. Selaras artinya: dalam kehidupan selalu menjaga
kelestarian dan keseimbangan hubungan manusia
dengan Tuhan, alam, dan sesama manusia.
2. Akal budi Luhur-Jatidiri artinya: keluhuran jatidiri
seseorang merupakan pengejawantahan
perikemanusiaannya.
3. Teladan-keteladanan artinya: dapat dijadikan anutan/
sebagai teladan/contoh oleh lingkungannya.
4. Rela Melayani artinya: memberikan pelayanan yang
lebih dari yang diharapkan masyarakat.
5. Inovatif artinya: selalu melakukan pembaharuan yang
bersifat positif ke arah kemajuan individu dan
kelompok.
6. Yakin dan percaya diri artinya: dalam menjalankan
tugas selalu didasari atas keyakinan dan penuh
percaya diri bahwa apa yang dilaksanakan membawa
kemajuan dan manfaat baik ke intern maupun ke
ekstern.
7. Ahli-Profesional atinya: mempunyai kompetensi,
komitmen dan prestasi pada pekerjaannya.

2
A. IDENTIFIKASI ISU KONTEMPORER
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara yang
selanjutnya disingkat ASN menjelaskan bahwa ASN adalah profesi bagi pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah dan memiliki tugas melaksanakan kebijakan publik yang
professional dan berkualitas serta mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana,
dan pengawas penyelenggara tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional
melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari
intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Untuk mewujudkan pegawai ASN yang profesional, maka harus mampu
mengaplikasikan nilai-nilai dasar ASN. Nilai-nilai dasar ASN yang harus
diaktualisasikan adalah ANEKA, meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Diharapkan dengan selalu memegang teguh kelima
nilai ini ASN sebagai pelayan publik mampu bekerja secara professional.
Menurut Peraturan Daerah DIY Nomor 15 tahun 2016, Sekolah Menengah
Kejuruan yang selanjutnya disingkat SMK adalah salah satu bentuk satuan pendidikan
formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan
menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat. Menurut
Peraturan Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 16 tahun
2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, tugas utama guru
adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah serta tugas tambahan yang relevan
dengan fungsi sekolah/madrasah.
SMK Negeri 2 Pengasih merupakan salah satu SMK yang berada di Kabupaten
Kulon Progo. SMKN 2 Pengasih didirikan atas usulan Kakanwil Depdikbud Prov DIY
yang kemudian direalisasikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan
alasan belum adanya belum adanya sekolah teknik di Kulon Progo pada 25 Maret
1970. Dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI dengan nama STM
Percobaan / Vilial di Jln. Diponegoro, Tegal Rejo (saat ini SMPN 1 Wates Unit 2)
dengn status masih bergabung dengan STM 1 Yogyakarta. Dibuka hanya dengan 1
jurusan Bangunan karena berpotensi untuk berkembang lalu tahun 1971 berubah
nama menjadi STMN 1 Wates. Tahun 1986 mendapat bantuan dari bank Dunia
digunakan untuk membangun STMN 1 Wates di desa Margosari, Pengasih, Kulon
Progo. Berdasarakan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 03610/96 pada
tanggal 7 Maret 1996 menjadi SMKN 2 Pengasih di Jalan KRT. Kertodiningrat,
Pengasih, Kulon Progo. Dengan adanya SMKN 2 Pengasih membuktikan pentingnya
peranan sekolah kejuruan teknologi industri bagi masyarakat Kulon Progo dan
sekitarnya.
Dalam menalankan tugas pokok dan fungsinya, SMKN 2 Pengasih memiliki Visi,
Misi, Tujuan, Sarana dan Prasarana, serta Struktur Organisasi.
VISI:
Terwujudnya sekolah berwawasan lingkungan yang menghasilkan SDM berakhlak
mulia, profesionall, berjiwa wirausaha, dan mampu bersaing di era global.
Indikator Visi:
1. Mewujudkan sekolah berwawasan lingkungan.
2. Menghasilkan SDM berakhlak mulia.
3
3. Menghasilkan SDM profesional.
4. Menghasilkan SDM berjiwa wirausaha.
5. Menghasilkan SDM yang mampu bersaing di era global.
MISI:
1. Mewujudkan sekolah yang bersih dan hijau.
2. Menyelenggarakan pelestarian alam di lingkungan sekolah.
3. Mengamalkan agama dan nilai-nilai Pancasila dala setiap aspek kehidupan
seluruh komponen sekolah.
4. Membudayakan 5S.
5. Menyelenggarakan pendidikan formal kejuruan, baik untuk laki-laki dan
perempuan guna menghasilkan lulusan yang memiliki sikap, pengetahuan dan
keterampilan sesuai dengan tuntutan dunia industri.
6. Menumbuhkan jiwa wirausaha melalui kegiatan pembelajaran kewirausahaan.
7. Mengembangkan pelayanan kepada masyarakat melalui Unit Produksi dan Jasa
(UPJ) sebagai wahana berlatih keirausahaan bagi peserta didik laki-laki dan
perempuan.
8. Menyediakan pelayanan tempat uji kompetensi untuk sertifikasi kompetensi siswa
dan masyarakat sesuai dengan bidang kompetensinya.
9. Menyelenggarakan kegiatan ekstra kurikuler bahasa asing.
10. Menyelenggarakan Management sekolah berdasarkan ISO 9001.
TUJUAN:
Tujuan Umum:
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha
Esa;
2. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga negara yang
berakhlak mulia, sehta, berilmu, caka, kreatif, mandiri, demokratis, dan
bertanggung jawab;
3. Mengembangkan potensi peserta didik gara memiliki wawasan kebangsaan,
memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia;
4. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap
lingkungan hidup, dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan
lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif an
efisien.
Tujuan Khusus:
1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja
mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri
sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam
program keahlian yang dipilihnya;
2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier , ulet dan gigih dalam
berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap
professional dalam bidang keahlian yang diminatinya;
3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, agar
mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun
melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi;
4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan
program keahlian yang dipilih;
5. Membekali peserta didik agar memiliki jiwa nasionalisme serta patriotism yang
kuat.
4
SARANA DAN PRASARANA:
1. Musholla
2. Lapangan Volly
3. Lapangan Basket
4. Lab. KKPI 1
5. Perpustakaan
6. Lab. KKPI 2
7. Lab. Bahasa
8. Ruang BK
9. Aula
10. UKS
11. Tempat Parkir
12. Warnet
13. Lapangan Sepak Bola
14. Kantin 1
15. Kantin 2

STRUKTUR ORGANISASI:

Gambar 1. Struktur Organisasi SMK N 2 Pengasih

5
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran
matematika, yang dilakukan di SMKN 2 Pengasih, terdapat beberapa permasalahan
diantaranya:
1. Materi pada buku paket yang dipinjamkan kepada siswa urutannya tidak sesuai
dengan urutan materi pada Kompetensi Dasar.
2. Belum tersedianya sumber belajar yang berkaitan dengan materi pertumbuhan,
peluruhan, bunga dan anuitas.
3. Rendahnya motivasi dan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran
matematika sehingga pencapaian hasil belajar peserta didik kurang memuaskan.
Terkait dengan ketercapaian visi misi organisasi, penulis memandang bahwa isu
kontemporer yang dijumpai di SMKN 2 Pengasih, terdiri dari 3 hal, yaitu:
Tabel 1. Pengelompokan Isu
No. Kondisi yang
Kondisi Saat Ini Pengelompokan Isu
Diharapkan
1. Minimnya sumber belajar Tercukupinya sumber Pelayanan publik
Matematika. belajar Matematika.
2. Urutan materi pada buku Urutan materi pada buku Pelayanan publik
paket tidak sesuai paket sesuai dengan KD.
dengan KD.
3. Motivasi belajar peserta Motivasi belajar peserta Pelayanan publik
didik rendah. didik tinggi.

B. PENETAPAN ISU
Penetapan isu memakai metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Metode ini
digunakan untuk menyusun skala prioritas isu yang harus diselesaikan. Cara yang
dipakai yakni menentukan urgensi, keseriusan, dan perkembangan/pertumbuhan
dengan skala 1 – 5. Total yang paling tinggi merupakan isu yang dijadikan prioritas.
1. Urgency (U): seberapa mendesak isu tersebut harus diselesaikan dengan melihat
keterkaitan waktu yang diperlukan.
2. Seriousness (S): seberapa serius isu itu dan keterkaitan dampak isu tersebut jika
tidak diselesaikan
3. Growth (G): seberapa kemungkinannya isu itu menjadi berkembang dan dikaitkan
dengan kemungkinan penyebab masalah isu makin memburuk jika dibiarkan.
Dari penjelasan masing-masing aspek USG, maka isu-isu di SMKN 2 Pengasih
berdasarkan hasil observasi yang dilakukan yaitu: 1) Minimnya sumber belajar
matematika di SMKN 2 Pengasih. 2) Urutan materi pada buku paket tidak sesuai
dengan KD sehingga menyulitkan peserta didik dalam mencari sumber belajar selain
dari guru. Kedua hal di atas ditunjukkan dengan tidak terdapatnya materi kelas X pada
buku kelas XI. 3) Motivasi belajar peserta didik rendah dilihat dari kurangnya disiplin
peserta didik dalam mengikuti pelajaran matematika. Maka, ketiga isu tersebut
dipetakan dengan metode USG sebagai berikut:

6
Tabel 2. Penetapan Isu dengan Metode USG
No. Penilaian Kriteria Total
Isu
U S G Nilai
1. Minimnya sumber belajar 5 4 4 13
matematika.
2. Urutan materi pada buku paket 4 4 4 12
tidak sesuai dengan KD.
3. Motivasi belajar peserta didik 4 3 4 11
rendah.

Keterangan:
Urgency = Mendesak Seriousness = Kegawatan Growth =
Pertumbuhan
5 = Sangat Penting 5 = Sangat Penting 5 = Sangat Penting
4 = Penting 4 = Penting 4 = Penting
3 = Cukup Penting 3 = Cukup Penting 3 = Cukup Penting
2 = Kurang Penting 2 = Kurang Penting 2 = Kurang Penting
1= Tidak Penting 1= Tidak Penting 1= Tidak Penting

C. ISU YANG DIANGKAT


Dari 3 isu yang menjadi sorotan, sesuai dengan kondisi dan tabel prioritas pada
analisis USG dengan isu “Minimnya sumber belajar matematika” mendapatkan nilai
13, isu “Urutan materi pada buku paket tidak sesuai dengan KD” mendapatkan nilai
12, dan isu “Motivasi belajar peserta didik rendah” mendapatkan nilai 11.
Berdasarkan skala prioritas dari hasil USG terkait masalah yang diangkat dapat
disimpulkan bahwa nilai Urgency, Seroiusness, dan Growth paling besar terdapat
pada nomor 1 yaitu “Minimnya sumber belajar matematika”. Masalah tersebut
sangatlah penting untuk diangkat dikarenakan jika tidak segera diatasi maka akan
menimbulkan dampak terhadap kualitas pembelajaran.
Setelah analisis penetapan isu prioritas terpilih, selanjutnya adalah menganalisis
penyebab isu prioritas yang terpilih. Pohon masalah (problem tree) merupakan
sebuah pendekatan/metode yang digunakan untuk identifikasi penyebab suatu
masalah. Analisis pohon masalah dilakukan dengan membentuk pola pikir yang lebih
terstruktur mengenai komponen sebab akibat yang berkaitan dengan masalah yang
telah diprioritaskan. Metode ini dapat diterapkan apabila sudah dilakukan identifikasi
dan penentuan prioritas masalah.

7
D. PENETAPAN JUDUL DAN ANALISIS DAMPAK
1. Penetapan Judul
Berasarkan paparan isu di atas, maka penulis menyusun rancangan
berbagai kegiatan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang telah ditemukan
sehingga penulis dapat menetapkan judul “Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai
Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil sebagai Guru Matematika dalam
Mengatasi Minimnya Sumber Belajar Melalui Pengembangan Materi E-
Learning Menggunakan Aplikasi Ed-modo di SMK Negeri 2 Pengasih Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY”
2. Analisis Dampak
Berdasarkan analisis isu yang telah dilakukan, maka dapat diketahui
apabila isu tersebut tidak segera ditangani dapat menimbulkan dampak yaitu tidak
tercapainya visi sekolah yaitu berkaitan dengan menghasilkan sumber daya
manusia profesional.

E. GAGASAN PEMECAHAN ISU


Sebagai upaya untuk mengatasi isu permasalahan yang telah dipilih, serta
sebagai uraian lebih lanjut mengenai judul yang telah ditetapkan, dirancang berbagai
bentuk kegiatan yang akan dilakukan di lingkungan kerja. Gagasan kegiatan untuk
pemecahan isu yang telah ditetapkan adalah 4 kegiatan, meliputi:
1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
Menurut Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap
8
muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai
Kompetensi Dasar Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Setiap
pendidik pada suatu pndidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan
sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. Penulis merasa bahwa penyusunan RPP ini sangat penting dalam
menunjang kelancaran proses belajar mengajar.
Adapun sub kegiatannya adalah:
a. Memetakan Kompetisi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD) dan indikator.
b. Menyusun silabus
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
mengkonsultasikan dengan mentor.
d. Menyerahkan kepada kepala sekolah untuk menyetujui Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah disusun.
2. Menyusun Bahan Ajar Berbentuk Modul Pembelajaran Matematika
Modul merupakan salah satu bahan ajar dalam bentuk cetak yang digunakan oleh
peserta didik sebagai alat untuk belajar secara mandiri dan digunakan seorang
pengajar untuk memberikan materi kepada peserta didik secara runtut. Kegiatan
penyusunan modul ini merupakan kegiatan inovasi yang bertujuan untuk
memecahkan permasalahan yang ada. Dengan disusunnya modul ini, diharapkan
dapat menjadi panduan dan referensi bagi guru dan peserta didik dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran matematika.
Adapun sub kegiatannya adalah:
a. Mengumpulkan bahan acuan materi.
b. Menyusun modul matematika dengan materi pertumbuhan, peluruhan, bunga,
dan anuitas.
c. Mengkonsultasikan modul kepada mentor dan guru senior.
3. Menyusun Soal
Kegiatan ini merupakan upaya untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik
terhadap suatu materi.
Adapun sub kegiatannya adalah:
a. Membuat kisi-kisi soal
b. Menyusun soal kognitif
c. Membuat pedoman penilaian (kunci jawaban) kognitif
4. Mengunggah e-modul dan soal ke akun ed-modo
Dengan menggunakan media pembelajaran e-learning melalui aplikasi ed-modo,
kemudahan yang didapat peserta didik adalah dapat mengakses materi, soal, dan
tugas dimana dan kapanpun tidak harus saat pelajaran dilakukan, sehingga
diharapkan mampu menambah sumber berlajar serta meningkatkan aktivitas
belajar peserta didik.
Adapun sub kegiatannya adalah:
a. Membuat akun ed-modo untuk e-learning
b. Mengunggah materi dan soal ke dalam akun ed-modo
c. Mengkonsultasikan akun ed-modo dengan mentor ataupun guru senior.

9
Tabel Form Rancangan Aktualisasi

Tabel 3. Kegiatan 1
NO Kegiatan / Output / Hasil
Tahapan dan Bukti Fisik Keterkaitan Substansi Mata Diklat
Kegiatan Aktualisasi
1 2 3 4
1. Menyusun Output: Manajemen ASN
Perangkat menghasilkan Seorang guru matematika harus mampu menyusun perangkat pembelajaran sebagai salah
Pembelajaran perangkat satu administrasi yang harus dimiliki sebelum melakukan pelaksanaan pembelajaran.
(RPP) pembelajaran Sehingga pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan tujuan.
Pelayanan Publik
Bukti Fisik: Foto Sebagai seorang CPNS Guru Matematika, wujud nyata dalam pelayanan publik yaitu
kegiatan, KI, KD, melakukan persiapan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas dengan menyusun
silabus, dan RPP perangkat pembelajaran.
WoG
Dalam kegiatan penyusunan perangkat pembelajaran berkonsultasi kepada guru senior dan
bidang kurikulum, agar perangkat yang dihasilkan sesuai dengan pedoman penyusunan
yang berlaku di sekolah.

a. Memetakan Output:  AKUNTABILITAS:


Kompetensi Kompetensi Inti Tanggung jawab
Inti (KI), (KI), Kompetensi Dalam mengawali penyusunan perangkat pembelajaran diawali menentuka Kompetensi
Kompetensi Dasar (KD) dan Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Indikator, dan bertanggungjawab melaporkan kepada
Dasar (KD), Indikator yang mentor.
dan indikator sesuai dengan Kejelasan
yang akan yang akan Dalam memetakan KI, KD, dan Indikator harus jelas sesuai dengan materi yang akan
digunakan digunakan disampaikan.
 NASIONALISME:
Bukti Fisik: Cinta tanah air

10
Lembar analisis Dalam KI, KD, dan Indikator menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
KI, KD, Indikator sesuai dengan EYD.
dan jenis materi,  ETIKA PUBLIK:
foto kegiatan Cermat
Sebagai seorang CPNS guru matematika harus memperhatikan segala data yang ada
dan digunakan secara tepat dalam memetakan Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar
(KD), dan indikator sehingga menghasilkan pemetaan yang berkualitas dan efektif
digunakan.
 KOMITMEN MUTU:
Efektif
Sebagai seorang CPNS guru matematika harus dapat memetakan Kompetensi Inti (KI),
Kompetensi Dasar (KD), dan indikator sesuai target agar dapat digunakan sebagai
dasar penyusunan perangkat pembelajaran yang lain.
 ANTI KORUPSI
Jujur
Dalam menntukan Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan indikator harus
memperhatikan waktu dengan optimal yang akan digunakan karena akan mempengaruhi
dalam penyusunan perangkat pembelajaran yang lain.
b. Menyusun Output :  AKUNTABILITAS
silabus Menghasilkan Integritas
silabus yang Dalam menyusun silabus harus sesuai dengan kurikulum dan aturan yang berlaku,
sistematis dan sehingga dapat memberikan kepercayaan dan keyakinan untuk acuan dalam
jelas agar mudah pembuatan RPP.
dijadikan Kejelasan
pedoman Penyusunan silabus sebagai acuan pembuatan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
penyusunan RPP (RPP) harus memperhatikan keterkaitan KI dan KD serta dapat dipertanggungjawabkan
isi dan kejelasannya.
Bukti Fisik: Foto  NASIONALISME
kegiatan Cinta tanah air
Dalam KI, KD, dan Indikator menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar

11
sesuai dengan EYD
 ETIKA PUBLIK
Komunikasi
Dalam penyusunan silabus harus dikomunikasikan kepada mentor atau guru senior
dengan bahasa yang baik.
Teliti
Untuk memudahkan dalam penyusunan RPP guru harus teliti menyelaraskan antara
silabus, KI, dan KD, sehingga dapat merumuskan tujuan pembelajaran yang sesuai.
 KOMITMEN MUTU
Akurat
Dalam menyusun slabus, seorang guru harus akurat menentukan komponen seperti
waktu dan metode karena menjadi acuan pembuatan RPP.
Inovasi
Sebagai seorang guru harus mampu membuat sesuatu yang belum ada dengan
melakukan pembelajaran berbasis IT dengan mengacu pada indikator dan tujuan.
 ANTI KORUPSI
Disiplin
Sebagai seorang guru, dalam menysun silabus harus disiplin sesuai waktu yang
ditentukan, karena akan mempengaruhi lamanya penyusunan perangkat pembelajaran
lainnya.
Jujur
guru harus jujur dalam penulisan silabus dengan menuliskan sumber bahan yang
digunakan.
c. Menyusun Output:  AKUNTABILITAS
Rencana Menghasilkan Kejelasan
Pelaksanaan Rancangan Dalam penyusunan RPP harus ada keelasan alat dan bahan ajar, alokasi waktu,
Pembelajaran Pelaksanaan runtutan pembelajaran, sehingga memudahkan dalam melaksanakan kegiatan belajar
(RPP). Pembelajaran mengajar.
Adapun (RPP) yang jelas Tanggung jawab
penyusunan dan sistematis, Sebagai seorang guru, sebelum melakukan pembelajaran mempunyai tugas untuk

12
RPP dari KD sebagai pedoman menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Kurikulum,
3.7 dalam kegiatan KI, dan KD sebagai wujud tanggung jawabnya.
Menganalisis pembelajaran  NASIONALISME
pertumbuhan, Cinta tanah air
peluruhan, Bukti Fisik: foto Dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan Bahasa
bunga dan kegiatan Indonesia yang baik dan benar.
anuitas Kerja sama
dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tidak lepas dari masukan
mentor dan guru-guru senior.
 ETIKA PUBLIK
Menghargai komunikasi
Menghargai masukan yang diberikan oleh guru senior dalam penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Cermat
Dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru harus cermat
menentukan pendekatan metode yang akan digunakan.
 KOMITMEN MUTU
Berkualitas
Seorang guru harus mampu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang berkualitas dengan inovasi model pembelajaran e-learning menggunakan aplikasi
ed-modo yang dijabarkan dalam RPP.
Efisiensi
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus memperhatikan metode
yang digunakan dengan alokasi waktu pembelajaran, dan disusun dengan sistematis
dan runtut agar semua kegiatan dapat terlaksana.
 ANTI KORUPSI
Disiplin
Dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus sesuai dengan
waktu yang dibuat dalam Matriks rencana habituasi agar selesai tepat waktu.
Amanah

13
Sebagai seorang guru, penyusunan RPP harus sesuai dengan aturan yang berlaku dan
alokasi waktu, agar pembelajaran yang akan dilakukan sesuai dengan koridor yang ada.
d. Menyerahkan Output: Rencana  AKUNTABILITAS
kepada Pelaksanaan Transparansi
kepala Pembelajaran Guru melaporkan kepada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah jadi
sekolah (RPP) yang kepada kepala sekolah sebagai wujud keterbukaan dalam pembelajaran, agar atasan
untuk disahkan mengetahui kegiatan pembelajaran yang terjadi di dalam kelas.
menyetujui Tanggung jawab
Rencana Bukti Fisik: Foto Penyerahan perangkat pembelajaran yang disusun merupakan bukti administratif
Pelaksanaan Kegiatan, RPP tanggung jawab seorang guru mengenai tugasnya.
Pembelajaran  NASIONALISME
(RPP) yang Kerjasama
telah disusun. Dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dibutuhkan kerja sama
Kepala Sekolah untuk mendukung rencana pembelajaran yang disusun, yaitu dengan
memberikan persetujuan perangkat pembelajaran yang disusun.
 ETIKA PUBLIK
Sopan
Dalam penyerahan perangkat pembelajaran kepada kepala sekolah maupun guru senior
menggunakan bahasa yang sopan dan santun.
Hormat
Penyerahan dan meminta persetujuan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
kepada atasan merupakan bentuk penghormatan dari bawahan.
 KOMITMEN MUTU
Efisien
Dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus dilakukan secara
tepat waktu agar tidak berlama-lama, sehingga dapat dapat segera dimintakan
persetujuan kepada atasan.
 ANTI KORUPSI
Jujur
Dengan menyerahkan perangkat pembelajaran, guru sudah melakukan tindakan jujur

14
dalam rancangan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
Amanah
Dengan memintakan persetujuan dan menyerahkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) kepada atasan merupakan bentuk dapat dipercaya guru dalam
melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang ada.
Kontribusi Dalam kegiatan penyusunan perangkat pembelajaran seorang guru berkontribusi terhadap visi sekolah untuk
terhadap Visi “menghasilkan SDM yang mampu bersaing di era global“ dengan salah satu misinya untuk
dan Misi ”menyelenggarakan pendidikan formal kejuruan, baik untuk laki-laki dan perempuan guna menghasilkan
Organisasi lulusan yang memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan tuntutan dunia industri”
karena dengan menyusun perangkat pembelajaran diharapkan dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan
pembelajaran di sekolah, guna menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di era global melalui pembelajaran
Matematika.
Penguatan Nilai Kegiatan menyusun perangkat pembelajaran selaras dengan nilai SATRIYA pada bagian Teladan-
Organisasi Keteladanan, yaitu harus mampu menjadi teladan bagi orang-orang disekitarnya juga siswa, dalam
penyesuaian penyusunan perangkat pembelajaran sesuai kurikulum KI, KD, Indikator, Silabus, dan Rancangan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Analisis Dampak Dampak jika kegiatan ini dilaksanakan maka kegiatan pembelajaran akan sesuai dengan rencana dan runtut
karena perangkat pembelajaran digunakan sebagai acuan dalam kegiatan belajar mengajar sehingga tujuan
pembelajaran tercapai.
Dampak jika kegiatan ini tidak terlaksana maka proses pembelajaran akan terkendala, dan berjalan tidak sesuai
yang diharapkan sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai.
Catatan Mentor: Yogyakarta, …… Juni 2019
Disetujui Oleh Diajukan Oleh
Mentor, Peserta Diklat,

Rina Watiningsih, S.Pd., M.Pd. Aprilia Evi Arini, S. Pd. Si.


NIP. 19661116 199003 2 006 NIP. 19860425 201903 2 008

15
Tabel 4. Kegiatan 2
NO Kegiatan/ Output/ Hasil
Tahapan dan Bukti Fisik Keterkaitan Substansi Mata Diklat
Kegiatan Aktualisasi
1 2 3 4
2. Menyusun modul Output: 1 sampel Manajemen ASN
pembelajaran hardcopy modul Seorang guru harus mampu membuat modul pembelajaran sebagai tambahan bahan
pembelajaran ajar matematika.
Matematika Pelayanan Publik
Modul pembelajaran dibuat untuk memudahkan pemahaman siswa dalam belajar
Bukti Fisik: foto matematika, karena dengan membuat modul yang diunggah di media e-learning dapat
kegiatan, 1 bendel diunduh kapanpun sehingga waktu pembelajaran lebih efektif.
hardcopy modul WoG
pembelajaran Kategori koordinasi, tipe dialog dan joint planning.
Dalam proses penyusunan modul pembelajaran, guru harus berkonsultasi dengan
mentor dan guru senior maupun kepala sekolah untuk menentukan kelayakan dan
susunan modul yang lebih tepat untuk diterapkan kepada peserta didik di kelas.
a. Mengumpulkan Output:  AKUNTABILITAS:
bahan acuan Terkumpulnya Tanggung jawab
materi. materi yang sesuai Materi yang dikumpulkan harus bisa dipertanggungjawabkan yaitu dengan mencari
dengan kurikulum dari sumber yang jelas.
yang ada. Kejelasan
Guru harus mampu mengumpulkan materi yang sesuai dan jelas agar mudah untuk
Bukti Fisik: Foto disusun menjadi modul.
kegiatan, data  NASIONALISME:
buku dan sumber Cinta tanah air
yang digunakan Materi yang dikumpulkan sesuai dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan
disahkan oleh menggunakan contoh-contoh kebiasaan kehidupan sehari-hari masyarakat
mentor. Indonesia.
Kerja sama:

16
Dalam mengumpulkan materi, penulis bekerja sama dengan mentor guru senior yaitu
bertanya sumber buku yang bisa dijadikan acuan dalam mengumpulkan materi ajar.
 ETIKA PUBLIK:
Sopan
Dalam mengumpulkan materi, guru harus bisa memilah dan memilih contoh dalam
materi agar tidak menyinggung orang lain.
 ANTI KORUPSI
Jujur
Dalam mengumpulkan materi, guru harus mancatat sumbernya agar terhindar dari
unsur plagiatisme, dan dapat memudahkan dalam menyusun di daftar pustaka.
b. Menyusun Output :  AKUNTABILITAS
Modul Menghasilkan Kejelasan
Matematika modul yang sesuai Guru harus mampu menyusun materi yang sistematis dan jelas, sehingga mudah
dengan materi yang berkualitas, dimengerti oleh siswa.
pertumbuhan, jelas dan mudah  NASIONALISME
peluruhan, dimengerti. Cinta tanah air
bunga dan Penyusunan modul yang akan dibuat menggunakan Bahasa Indonesia yang sesuai
anuitas. Bukti Fisik: Foto dengan EYD dan memberikan contoh sesuai dengan kehidupan sehari-hari
kegiatan, 1 bendel masyarakat Indonesia pada umumnya.
modul hardcopy.  ETIKA PUBLIK
Sopan
Guru harus dapat memilih kata-kata yang sopan untuk menyusun materi
pembelajaran yang akan disajikan sehingga nantinya materi pembelajaran tidak
menyinggung siapapun termasuk peserta didik.
Teliti
Dalam penyusunan modul ini guru harus teliti mengenai urutan materi, sehingga
dihasilkan modul yang sistematis.
 KOMITMEN MUTU
Akurat
Penyusunan modul ini harus akurat sesuai dengan materi dalam KI, KD.

17
Efektifitas
Dalam penyusunan materi modul dibuat ringkas, padat, jelas dan contoh yang
diberikan sesuai sehingga mempermudah peserta didik dalam memahami materi.
 ANTI KORUPSI
Kerja keras
Penyusunan modul ini sebagai bukti kerja keras guru sebagai tanggung jawabnya
menyediakan bahan ajar yang terbaik untuk peserta didik.
Jujur
Guru menuliskan sumber dari materi yang dicantumkan pada daftar pustaka.
c. Menkonsultasik Output:  AKUNTABILITAS
an modul Menghasilkan Tanggung jawab
kepada mentor modul yang sesuai Sebagai bukti pertanggungjawaban seorang guru matematika yang menyusun modul
dan guru dengan kurikulum sebagai bahan ajar matematika.
senior dan materi yang  NASIONALISME
mudah dipahami. Cinta tanah air
Dalam menyusun modul menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Bukti Fisik: foto Kerjasama
kegiatan, 1 bendel Dengan adanya konsultasi modul yang dibuat, terjalin kerjasama dengan para guru
modul hardcopy senior.
 ETIKA PUBLIK
Komunikasi
Dengan adanya konsultasi, akan terjadi komunikasi antar guru matematika sehingga
modul yang dihasilkan tidak melenceng dari kurikulum.
 KOMITMEN MUTU
Komitmen
Konsultasi modul kepada mentor dan guru senior merupakan bentuk komitmen
seorang guru untuk menyelesaikan modul dalam mewujudkan kegiatan pembelajaran
yang bermanfaat untuk peserta didik.
 ANTI KORUPSI
Amanah

18
Mengkonsultasikan modul yang dibuat merupakan bentuk amanah dari tugas sebagai
seorang guru dalam melaksanakan pengembangan diri untuk menerima masukan-
masukan yang diberikan.
Kontribusi Dalam kegiatan penyusunan modul pembelajaran seorang guru berkontribusi terhadap visi sekolah untuk
terhadap Visi dan “menghasilkan SDM yang mampu bersaing di era global“ dengan salah satu misinya untuk
Misi Organisasi ”menyelenggarakan pendidikan formal kejuruan, baik untuk laki-laki dan perempuan guna
menghasilkan lulusan yang memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan tuntutan
dunia industri” karena dengan penyusunan modul ini diharapkan mampu mendorong peningkatan
pemahaman peserta didik terhadap pembelajaran matematika guna menghasilkan SDM yang mampu bersaing
di era global.
Penguatan Nilai Kegiatan penyusunan modul pembelajaran ini selaras dengan nilai SATRIYA yaitu ahli-profesional, karena
Organisasi disini penulis berusaha menggunakan ilmunya untuk penyusunan modul matematika guna membantu
meningkatkan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran matematika yang masih cenderung dianggap
sulit.
Analisis Dampak Dampak jika kegiatan ini dilaksanakan maka guru telah membantu memudahkan peserta didik dalam mencari
acuan belajar matematika dan lebih efisien karena penyusunan modul lebih ringkas dan jelas.
Dampak jika kegiatan ini tidak dilaksanakan maka peserta didik akan kesulitan menemukan sumber belajar
matematika karena buku acuan tidak sesuai dengan materi.

Catatan Mentor: Yogyakarta, …… Juni 2019


Disetujui Oleh Diajukan Oleh
Mentor, Peserta Diklat,

Rina Watiningsih, S.Pd., M.Pd. Aprilia Evi Arini, S. Pd. Si.


NIP. 19661116 199003 2 006 NIP. 19860425 201903 2 008

19
Tabel 5. Kegiatan 3
NO Kegiatan/ Output/ Hasil dan
Tahapan Bukti Fisik Keterkaitan Substansi Mata Diklat
Kegiatan Aktualisasi
1 2 3 4
3. Menyusun Output: Manajemen ASN
Soal Menghasilkan soal Seorang guru harus mampu membuat soal sebagai alat ukur pemahaman peserta didik
untuk mengukur terhadap materi pelajaran yang diberikan
kemampuan kognitif Pelayanan Publik
siswa. Soal dibuat oleh guru sebagai wujud tugas guru menyediakan bahan ajar yang bertujuan
untuk mengukur sejauh mana tingkat pemahaman peserta didik, sehingga guru dapat
Bukti Fisik: Print mengetahui bagian materi yang masih kurang dipahami.
out kisi-kisi soal dan WoG
soal, Foto Kegiatan Dalam penyusunan soal ini, guru berkoordinasi dengan guru senior untuk menentukan
kesesuaian soal dengan materi maupun KI, KD, dan indikator.
a. Membuat Output:  AKUNTABILITAS:
kisi-kisi Tersusunnya kisi-kisi Tanggung jawab
soal soal kognitif Dalam penyusunan kisi-kisi, guru harus bertanggung jawab sehingga sesuai dengan KI,
KD, dan Indikator.
Bukti Fisik: Foto Transparansi
kegiatan, print out Kisi-kisi soal merupakan wujud transparansi dalam kegiatan pembelajaran.
kisi-kisi.  NASIONALISME:
Cinta tanah air
Penyusunan kisi-kisi menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai EYD.
 ETIKA PUBLIK:
Teliti
Dalam menyusun kisi-kisi soal harus teliti agar tidak ada soal yang tidak sesuai dengan
KI, KD, indikator, dan tujuan.
Profesional
Pembuatan kisi-kisi soal merupakan wujud keprofesionalan guru terhadap tugasnya

20
dalam bagian menyusun soal.
 KOMITMEN MUTU
Efektifitas
Penyususunan kisi-kisi soal bertujuan agar dengan jumlah soal yang tidak terlalu banyak
tetapi sudah mencakup beberapa indikator.
 ANTI KORUPSI
Amanah
Penyusunan kisi-kisi soal haruslah amanah sehingga sesuai dengan KI, KD, Indikator,
dan tujuan pembelajaran.
Disiplin
Penyusunan kisi-kisi soal harus sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam matriks
kegiatan sehingga tidak menghambat kegiatan lainnya.
b. Menyusu Output :  AKUNTABILITAS
n Soal Menghasilkan soal Tanggung jawab
Kognitif yang sesuai dengan Soal yang dibuat haruslah yang dapat dikerjakan sehingga dapat dipertanggungjawabkan
dari KD KI, KD, Indikator, hasil jawabannya.
3.7 dan Tujuan. Kejelasan
Menganal Soal yang dihasilkan jelas, tidak multitafsir.
isis Bukti Fisik: Foto  NASIONALISME
pertumbu kegiatan, 1 bendel Cinta tanah air
han, print out soal Penyusunan modul yang akan dibuat menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
peluruhan benar sesuai EYD.
, bunga Kerja sama
dan Dalam menyusun soal dibutuhkan masukan dari guru senior agar sesuai dengan
anuitas kemampuan siswa SMK.
 ETIKA PUBLIK
Menghargai komunikasi
Dalam penyusunan soal selalu dengan mempertimbangkan masukan yang diberikan guru
senior.
Teliti

21
Dalam penyusunan soal harus teliti agar komponen-komponen yang disajikan dapat
digunakan untuk mengerjakan soal.
 KOMITMEN MUTU
Kreatif
Soal yang disusun menggunakan kejadian yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Inovatif
Guru harus inovatif dalam membuat soal dari berbagai sumber, serta soal-soal yang
disajikan berorientasi dengan kegiatan sehari-hari agar mudah dipahami.
 ANTI KORUPSI
Amanah
Dalam membuat soal harus sesuai dengan materi dan disesuaikan dengan alokasi waktu
yang akan disediakan untuk mengerjakan soal.
Disiplin
Penyusunan soal harus sesuai waktu yang ditentukan dalam matriks kegiatan sehingga
tidak menghambat kegiatan lainnya.
c. Membuat Output:  AKUNTABILITAS
pedoman Menghasilkan Kejelasan
penilaian pedoman penilaian Dalam menyusun kunci jawaban harus jelas, tepat, dan megacu pada aturan penskoran.
(kunci sebagai dasar  NASIONALISME
jawaban) menilai hasil belajar Cinta tanah air
kognitif siswa. Kunci jawaban yang disusun menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Adil
Bukti Fisik: foto Guru harus objektif dalam melakukan penskoran sesuai dengan tingkat kesukaran soal
kegiatan, print out sebagai panduan penilaian.
kunci jawaban.  ETIKA PUBLIK
Teliti
Guru harus teliti dalam merumuskan kunci jawaban sehingga jawaban yang dihasilkan
tepat.
 KOMITMEN MUTU
Efektif

22
Dengan dibuatnya kunci jawaban, akan memudahkan guru dalam menilai hasil belajar
siswa.
 ANTI KORUPSI
Jujur
Dengan dibuatnya pedoman penilaian diharapkan guru lebih jujur dalam memberikan nilai
kepada siswa dan tidak subyektif.
Kontribusi Dalam kegiatan penyusunan soal, seorang guru berkontribusi terhadap visi sekolah untuk “menghasilkan SDM
terhadap yang mampu bersaing di era global“ dengan salah satu misinya untuk ”menyelenggarakan pendidikan formal
Visi dan Misi kejuruan, baik untuk laki-laki dan perempuan guna menghasilkan lulusan yang memiliki sikap, pengetahuan
Organisasi dan keterampilan sesuai dengan tuntutan dunia IndustrI” karena dengan penyusuna soal ini diharapkan mampu
mendorong peningkatan pemahaman peserta didik terhadap pembelajaran matematika guna menghasilkan SDM
yang mampu bersaing di era global.
Penguatan Kegiatan penyusunan soal ini selaras dengan nilai SATRIYA yaitu ahli-profesional, karena penulis berusaha
Nilai menggunakan ilmunya untuk penyusunan soal matematika guna membantu meningkatkan pemahaman peserta
Organisasi didik dalam pembelaran matematika.
Analisis Dampak jika kegiatan ini dilaksanakan maka akan memudahkan dalam pengukuran tingkat kemampuan peserta
Dampak didik, dan motivasi peserta didik terhadap pembelajaran matematika.
Dampak jika kegiatan ini tidak dilaksanakan maka akan mengalami kesulitan dalam mengukur pemahaman siswa
terhadap suatu materi yang diberikan oleh guru, sehingga sulit untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran.

Catatan Yogyakarta, …… Juni 2019


Mentor: Disetujui Oleh Diajukan Oleh
Mentor, Peserta Diklat,

Rina Watiningsih, S.Pd., M.Pd. Aprilia Evi Arini, S. Pd. Si.


NIP. 19661116 199003 2 006 NIP. 19860425 201903 2 008

23
Tabel 6. Kegiatan 4
NO Kegiatan/ Output/ Hasil dan
Tahapan Bukti Fisik Keterkaitan Substansi Mata Diklat
Kegiatan Aktualisasi
1 2 3 4
4. Mengunggah e- Output: 1 sampel e- Manajemen ASN
modul dan soal modul dan soal di ed- Seorang guru harus bisa berinovasi dalam pembelajaran sebagai bentuk tanggung
ke akun ed-modo modo. jawab dengan mengikuti perkembangan zaman dimana bahan ajar dapat diakses
dimana saja dan kapanpun sesuai kebutuhan.
Bukti Fisik: Foto Pelayanan Publik
screenshot jendela ed- Dengan adanya e-modul matematika yang diunggah ke dalam ed-modo memudahkan
modo guru maupun peserta didik dalam mengakses materi, soal dan dapat digunakan untuk
mengirimkan tugas, maupun ulangan secara langsung.
WoG
E-modul dan soal fisika yang diunggah ke dalam ed-modo merupakan salah satu
strategi dalam mengembangkan kemampuan guru.
a. Membuat Output: Menghasilkan  AKUNTABILITAS:
akun akun ed-modo Kepemimpinan
ed-modo Guru mampu membuat akun ed-modo dan mengarahkan siswa memiliki akun di
untuk Bukti Fisik: Foto ed-modo dan mengakses pembelajaran
e-learning screenshot jendela e-learning.
edmodo  NASIONALISME:
Rela berkorban
Pembuatan akun ed-modo ini dilakukan oleh penulis menggunakan fasilitas dan
biaya pribadi demi memudahkan para peserta didik dalam belajar.
Mengutamakan kepentingan umum
Dengan membuat akun ed-modo bertujuan untuk memudahkan kepentingan
peserta didik dalam belajar matematika dan mencari bahan ajar.
Cinta tanah air
Dengan membuat akun ed-modo untuk kegiatan pembelajaran matematika

24
merupakan wujud cinta tanah air seorang guru dalam usahanya memajukan
pendidikan dengan menyediakan fasilitas belajar.
 ETIKA PUBLIK:
Profesional
Sebagai seorang guru haruslah bersikap profesional dengan mengikuti
perkembangan zaman termasuk dengan membuat akun ed-modo guna
penyampaian materi secara e-learning kepada peserta didik.
Tanggap
Sebagai seorang guru harus tanggap dengan ketersediaan bahan ajar dan
membuat terobosan baru atas solusi dari masalah dengan bahan ajar yang dapat
diakses dimanapun dan kapanpun.
 KOMITMEN MUTU
Efektifitas
Dengan pembuatan akuned-modo untuk pembelajaran dapat membuat
pembelajaran yang semula masih terfokus di dalam kelas dan harus menunggu
jam pelajaran tiba, sekarang tugas dari guru dapat langsung dikirim dan dapat
diakses oleh peserta didik.
Inovasi
Pembuatan akun ed-modo untuk e-learning pembelajaran matematika merupakan
karya inovatif karena metode ini sebelumnya belum pernah digunakan dalam
pembelajaran matematika di SMK N 2 Pengasih.
 ANTI KORUPSI
Amanah
Guru harus bertanggung jawab terhadap pengelolaan akun ed-modo yang dibuat
untuk mengunggah materi atau tugas dan mengecek tugas peserta didik.
b. Mengunggah Output : Tersedianya  AKUNTABILITAS
materi dan materi dan soal Tanggung jawab
soal ke dalam pembelajaran Guru harus bertanggung jawab dalam pengelolaan akun dan pembuatan materi
akun ed-modo matematika ke dalam serta soal yang diunggah dalam akun ed-modo.
akun ed-modo yang Kejelasan

25
dapat diakses melalui Materi yang diunggah oleh guru haruslah jelas sesuai dengan bab yang akan
hp/laptop. dibahas.
 NASIONALISME
Bukti Fisik: Foto Rela berkorban
materi dan soal dalam Sebagai seorang guru, dalam menyusun pembuatan akun dan mengunggah
akun ed-modo materi serta soal menggunakan dana pribadi guru dem meningkatkan motivasi
peserta didik.
Mementingkan kepentingan umum
Guru mementingkan kepentingan para peserta didik dengan mengunggah materi
pembelajaran pada ed-modo supaya memudahkan peserta didik dalam belajar di
manapun dan kapanpun demi meningkatkan prestasi belajar peserta didik.
 ETIKA PUBLIK
Komunikasi
Guru harus menjawab pertanyaan peserta didik jika mengalami kesulitan terhadap
materi, soal maupun tentng akun ed-modo sendiri.
Teliti
Dalam mengunggah materi dan soal guru harus teliti agar tidak salah dalam
mengunggah.
 KOMITMEN MUTU
Inovasi
Penyampaian materi dan soal ke dalam akun ed-modo untuk e-learning
pembelajaran matematika merupakan hal baru karena belum pernah
menggunakan metode ini sebelumnya dalam pembelajaran matematika di SMK N
2 Pengasih.
 ANTI KORUPSI
Jujur
Dalam mengunggah materi pembelajaran untuk e-learning, haruslah
mencantumkan sumbernya.
c. Mengkonsulta Output: Menghasilkan  AKUNTABILITAS
sikan akun akun ed-modo yang Tanggung jawab

26
ed-modo sesuai dan berkualitas. Berkonsultasi terhadap akun ed-modo yang dibuat erupakan wujud
dengan pertanggungjawaban tugas seorang guru matematika dalam membuat karya
mentor Bukti Fisik: Foto inovatif.
Kegiatan  NASIONALISME
Kerjasama
Dengan adanya konsultasi akun ed-modo yang dibuat merupakan bentuk kerja
saama dengan guru senior.
 ETIKA PUBLIK
Komunikasi
Dengan adanya konsultasi akan terjadi komunikasi antara guru dengan guru
senior sehingga modul yang dihasilkan tidak melenceng dari kurikulum.
 KOMITMEN MUTU
Berkualitas
Dengan adanya konsultasi yang dilakukan maka akan mnghailkan konten di akun
ed-modo yang lebih berkualitas karena mendapatkan masukan-masukan
perbaikan.
 ANTI KORUPSI
Amanah
Mengkonsultasikan akun ed-modo yang dibuat untuk menerima masukan-
masukan yang diberikan, merupakan bentuk amanah dari tugasnya sebagai
seorang guru dalam membuat karya inovatif.
Kontribusi Dalam kegiatan pengunggahan materi dan soal , seorang guru berkontribusi terhadap visi sekolah untuk
terhadap Visi “menghasilkan SDM yang mampu bersaing di era global“ dengan salah satu misinya untuk
dan Misi ”menyelenggarakan pendidikan formal kejuruan, baik untuk laki-laki dan perempuan guna menghasilkan
Organisasi lulusan yang memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan tuntutan dunia industri”
karena dengan pengunggahan materi dan soal ini diharapkan mampu mendorong peningkatan pemahaman
peserta didik terhadap pembelajaran matematika guna menghasilkan SDM yang mampu bersaing di era global.
Penguatan Nilai Kegiatan pengunggahan materi dan soal ke akun ed-modo ini selaras dengan nilai SATRIYA yaitu inovatif,
Organisasi karena penulis berusaha melakukan inovasi dengan menyusun pembelajaran berbasis e-learning menggunakan
aplikasi ed-modo guna membantu meningkatkan pemahaman dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran

27
matematika.
Analisis Dampak Dampak jika kegiatan ini dilaksanakan maka akan memudahkan peserta didik dalam mengakses sumber belajar
sekaligus menggunakan media yang menarik melalui aplikasi ed-modo. Serta kemudahn siswa dalam
mengakses materi, soal dan tugas dimanapun dan kapanpun, tidak harus saat pelajaran matematika dilakukan.
Dampak jika kegiatan ini tidak dilaksanakan maka pembelajaran masih dilakukan sama seperti sebelumnya
tanpa adanya inovasi.

Catatan Mentor: Yogyakarta, …... Juni 2019


Disetujui Oleh Diajukan Oleh
Mentor, Peserta Diklat,

Rina Watiningsih, S.Pd., M.Pd. Aprilia Evi Arini, S. Pd. Si.


NIP. 19661116 199003 2 006 NIP. 19860425 201903 2 008

28
MATRIKS JADWAL KEGIATAN

Pelaksanaan kegiatan Hari libur

29
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil


Negara. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Bab XI Pasal 39 Ayat (2) tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 20
Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Pasal 52 Peraturan
Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
No. 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya.Jakarta :Menteri Negara
Peraturan Daerah DIY Nomor 15 tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Menengah.
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia. 2017. Handout Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III: Akuntabilitas.
Fatimah, Elly dan Erna Irawati. 2017. Handout Pelatihan Dasar Calon PNS,Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Idris, Irfan, dkk. 2017. Handout Pelatihan Dasar Calon PNS,Analisis Isu Kontemporer.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Kumorotomo, Wahyudi, dkk. 2015. Handout Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III,Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Kusumasari, Bevaola, dkk. 2015. Handout Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III, Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Latief, Yudi, dkk. 2015. Handout Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan
III,Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Purwanto, Erwan Agus, dkk. 2017. Handout Pelatihan Dasar Calon PNS,Pelayanan
Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Suwarno, Yogi dan Tri AtmojoSejati. 2017. Handout Pelatihan Dasar Calon PNS,Whole
of Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. Handout Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan I/II dan III, Antikorupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Yuniarsih, Tjutju dan Muhammad Taufik. 2015. Handout Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan I/II dan III,Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
http://www.smkn2pengasih.sch.id/html/profil.php?id=profil&kode=12&profil=Sejarah%20Si
ngkat

30
LAMPIRAN

31

Anda mungkin juga menyukai