1. Visi
”Berakhlak mulia dan berkarakter Profil Pelajar Pancasila, unggul dalam prestasi serta berwawasan lingkungan”
2. Misi
Mengacu pada visi sekolah diatas, maka misi yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut ;
1. Menciptakan pelajar yang berakhlak mulia dan rajin beribadah melalui pembinaan keagamaan.
2. Menciptakan profil pelajar yang mandiri, bernalar kritis dan kreatif sehingga mampu mengkreasi ide dan keterampilan yang inovatif.
3. Menciptakan pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan berkarakter yang mampu memfasilitasi pelajar sesuai bakat dan
minatnya dengan mengikuti tuntutan zaman sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang berprestasi.
4. Meningkatkan manajemen satuan pendidikan yang adaptif, berkarakter, dan bermutu.
5. Menanamkan nilai kebersamaan dan kekeluargaan serta terbuka untuk menerima semua perbedaan yang ada.
6. Menjamin hak belajar setiap anak tanpa terkecuali termasuk anak yang berkebutuhan khusus (inklusi) dalam proses pembelajaran
yang menjunjung tinggi nilai gotong-royong.
7. Mengembangkan sikap dan perilaku warga sekolah yang peduli dan ramah lingkungan menuju sekolah Adiwiyata.
b. Struktur Oganisasi Instansi U P T S P F SD Inpres Tallo Tua I
KEPALA SEKOLAH
AHMAD,S.Pd.I, M.Pd.I DEWAN/KOMITE
Hj. NURDIANA,S.Pd.I,MM
BENDAHARA
UNIT PERPUSTAKAAN OPERATOR SEKOLAH
ASMIRAWATI,S.Pd
ASMIATY ABBAS, S.Pd IRWAN
GURU KLS 1 A/B GURU KLS 2 A/B GURU KLS 3 A/B GURU KLS 4A/B GURU KLS 5A/B GURU KLS 6A/B
SYAMSIR,S.Pd
ASMIRAWATI H. RAPPE,S.Pd ASMIATY ABBAS SUPRIADY,S.Pd MUTMAINNAH,S.Pd IRWAN
RATNAWATI HERMIANTI,S.Pd SUBHAN SYAM NURWAIS,S.Pd RATNAWATI,S.Pd DIRMAWANSA,S.Pd
SISWA
MASYARAKAT
2. Uraian Jabatan
a. Uraian Tugas Jabatan pada Organisasi
1. Kepala Sekolah
Kepala sekolah merupakan pimpinan tertinggi dalam suatu organisasi sekolah. Kepala sekolah memiliki peran yang
signifikan untuk membangun sekolah menjadi lebih baik. Dalam hal ini kepala sekolah dapat berperan sebagai leader,
motivator, edukator, manajer, hingga inovator. Adapun tugas-tugas yang dijalankan oleh kepala sekolah yaitu sebagai
berikut:
Suatu bagian dari sekolah yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan belajar mengajar agar berjalan lancar
sesuai apa yang telah direncanakan dan bisa tercapai seperti apa yang diinginkan. Dengan uraian tugas sebagai berikut
:
1. Menyusun program kerja Tata Usaha.
2. Mengkordinir tugas tugas tata usaha
3. Membina dan mengembangkan tugas tugas ketata usahaan.
4. Mengatur pengurus kepegawaian.
5. Meneliti dan kemudian membuat surat, baik surat masuk dan surat keluar dan disposisi kepala sekolah.
6. Mengawasi dan mengendalikan penggunaan alat alat sekolah.
3. Wakasek Kurikulum
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, atau disingkat Wakasek Kurikulum, memiliki peran penting dalam
mengelola aspek kurikulum di sekolah. Berikut adalah tugas wakasek kurikulum :
1. Perencanaan Kurikulum:
Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan kurikulum sekolah.
Memastikan bahwa kurikulum yang disusun sesuai dengan standar pendidikan yang berlaku.
2. Pengembangan Materi Pembelajaran:
Mengawasi proses pengembangan materi pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang telah
ditetapkan.
Memastikan adanya penyesuaian materi pembelajaran dengan kebutuhan dan perkembangan peserta
didik.
3. Pemilihan Bahan Ajar:
Menyusun kriteria dan memilih bahan ajar yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran.
Melakukan evaluasi terhadap keefektifan bahan ajar yang digunakan.
4. Pelatihan Guru:
Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan guru dalam penerapan kurikulum.
Mengorganisir dan mengawasi pelatihan guru untuk memastikan pemahaman dan penerapan
yang baik terhadap kurikulum.
5. Evaluasi Kurikulum:
Melakukan evaluasi berkala terhadap kurikulum yang diterapkan.
Mengumpulkan data dan feedback untuk mengevaluasi keberhasilan implementasi kurikulum.
6. Koordinasi dengan Pihak Terkait:
Berkoordinasi dengan kepala sekolah, guru, dan pihak terkait lainnya untuk memastikan keselarasan
implementasi kurikulum.
Berkomunikasi dengan orang tua siswa untuk memberikan informasi terkait kurikulum dan
perkembangan pembelajaran.
7. Pengelolaan Pengembangan Kurikulum:
Memastikan adanya kebijakan dan prosedur yang jelas terkait pengembangan dan perubahan
kurikulum.
Mengawasi pengelolaan perubahan kurikulum secara efisien.
8. Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran:
Memantau dan mengevaluasi proses pembelajaran di kelas untuk memastikan kesesuaian dengan
kurikulum.
Memberikan umpan balik kepada guru untuk perbaikan dan pengembangan.
4. Wakasek Kesiswaan
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, atau disingkat Wakasek Kesiswaan, memiliki peran penting dalam
mengelola aspek kegiatan dan kesejahteraan siswa di sekolah. Berikut adalah tugas dan fungsi wakasek kesiswaan yang
sederhana:
1. Pembinaan Kedisiplinan:
Menegakkan disiplin di kalangan siswa dengan memberikan sanksi dan penghargaan yang sesuai.
Melibatkan diri dalam penanganan masalah disiplin dan pelanggaran aturan sekolah.
2. Pembinaan Prestasi Siswa:
Mendorong dan mendukung siswa untuk mencapai prestasi akademis dan non-akademis.
Mengkoordinasikan kegiatan ekstrakurikuler dan mengawasi partisipasi siswa dalam kegiatan tersebut.
3. Konseling Siswa:
Memberikan bimbingan dan konseling kepada siswa terkait perkembangan pribadi, prestasi akademis, dan
masalah sosial-emosional.
Mengidentifikasi dan menangani masalah pribadi siswa serta memberikan solusi atau arahan yang tepat.
4. Pemantauan Kesejahteraan Siswa:
Memantau kesejahteraan fisik dan mental siswa.
Menyusun program-program kesejahteraan siswa, seperti program kesehatan, kebersihan, dan kegiatan
olahraga.
5. Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler:
Mengkoordinasikan kegiatan ekstrakurikuler dan mengawasi pelaksanaannya.
Membantu siswa dalam pengembangan minat dan bakat mereka di luar lingkup pembelajaran formal.
6. Hubungan dengan Orang Tua:
Berkomunikasi dengan orang tua siswa terkait perkembangan dan kesejahteraan anak-anak mereka.
Mengadakan pertemuan atau acara untuk memperkuat keterlibatan orang tua dalam pendidikan dan
perkembangan siswa.
7. Pengelolaan Penerimaan Siswa Baru:
Mengkoordinasikan proses penerimaan siswa baru.
Menyusun kegiatan orientasi untuk siswa baru dan membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan
sekolah.
8. Penanganan Masalah Sosial:
Menangani masalah sosial di antara siswa, seperti perundungan (bullying) atau konflik antarsiswa.
Melibatkan diri dalam upaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan ramah.
9. Pengelolaan Data dan Catatan Siswa:
Membantu dalam pemeliharaan dan pengelolaan data siswa, termasuk catatan prestasi dan catatan
kehadiran.
Memastikan kerahasiaan dan keamanan data siswa.
10. Pengelolaan Kegiatan Sosial dan Kebudayaan:
Mengorganisir acara-acara sosial dan kebudayaan di sekolah.
Mendorong partisipasi siswa dalam kegiatan yang membangun kebersamaan dan semangat solidaritas.
Tugas dan fungsi wakasek kesiswaan dapat bervariasi tergantung pada kebijakan sekolah dan regulasi
pendidikan di suatu wilayah.
5. Wakasek Sarana Prasarana
Sarana prasarana merupakan bagian yang berfungsi untuk mengatur serta mengelola sarana-prasarana yang ada di
sekolah. Berikut adalah beberapa tugasnya:
Mengawasi penggunaan sarana-prasarana di sekolah.
Bertanggung jawab dengan sarana-prasarana yang ada di sekolah.
Memastikan bahwa sarana-prasarana di sekolah telah memenuhi kebutuhan sekolah.
Tugas bendahara Dana BOS adalah mengelolah keuangan sekolah berdasarkan rencana anggaran yang telah di susun
berdasarkan kebutuhan sekolah.
7. Komite Sekolah
Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola
kelasnya sehingga hasil belajar peserta didik berada pada tingkat optimal.
Guru berperan untuk menciptakan proses edukatif yang dapat dipertanggungjawabkan, baik secara formal (kepada pihak
yang mengangkat dan menugaskannya) maupun secara moral(kepada sasaran didik,serta Tuhan yang menciptakannya).
Sebagai demonstrator dan pengajar, guru hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan
diajarkan serta senantiasa mengembangkan dan meningkatkan kemampuan yang dimilikinya.
Salah satu yang harus diperhatikan oleh guru bahwa ia sendiri adalah pelajar. Ini berarti bahwa guru harus belajar terus-
menerus. Dengan cara demikian ia akan memperkaya dirinya dengan berbagai ilmu pengetahuan sebagai bekal dalam
melaksanakan tugasnya sebagai pengajar dan demonstrator serta mampu memperagakan apa yang diajarkannya secara didaktis
sehingga apa yang disampaikan itu betul-betul dimiliki oleh anak didik.
Seorang guru hendaknya mampu dan terampil dalam merumuskan TPK serta memahami kurikulum. Selain itu, guru juga
harus memahami dirinya sebagai sumber belajar dan terampil dalam memberikan informasi kepada peserta didik. Sebagai
pengajar ia pun harus membantu perkembangan peserta didik untuk dapat menerima, memahami, serta menguasai ilmu
pengetahuan. Dengan demikian seorang guru akan dapat memainkan peranannya sebagai pengajar dengan baik.
3. Guru sebagai Pengelola kelas
Guru dalam peranannya sebagai pengelola kelas, hendaknya mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta
mengorganisasikan lingkungan sekolah. Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan-kegiatan belajar terarah pada tujuan-
tujuan pendidikan.
Pengawasan terhadap lingkungan belajar itu turut menentukan sejauh mana lingkungan tersebut menjadi lingkungan belajar
yang baik. Lingkungan yang baik bersifat menantang dan merangsang peserta didik untuk belajar, memberikan rasa aman dan
kepuasan dalam mencapai tujuan.
Kualitas dan kuantitas belajar peserta didik di dalam kelas bergantung pada banyak faktor, antara lain ialah guru, hubungan
pribadi antara peserta didik di dalam kelas, serta kondisi umum dan suasana di dalam kelas.
Tujuan umum pengelolaan kelas ialah menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar
dan mengajar agar mencapai hasil yang baik. Sedangkan tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan peserta didik
untuk memperoleh hasil yang diharapkan.
Sebagai fasilitator, guru mamberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar-mengajar.
Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan, karena
media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar-mengajar.
Media pendidikan merupakan dasar yang sangat diperlukan yang bersifat melengkapi dan merupakan bagian integral demi
berhasilnya proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Guru tidak cukup memiliki pengetahuan tentang media pendidikan,
tetapi juga harus memiliki keterampilan memilih dan menggunakan serta mengusahakan media itu dengan baik.
Untuk menjadi guru perlu mengalami latihan-latihan praktik secara kontinu dan sistematis, baik melalui pre-service maupun
inservice training. Pemilihan dan penggunaan media pendidikan harus sesuai dengan tujuan, materi, metode, evaluasi,
kemampuan guru serta minat dan kemampuan peserta didik.
Sebagai mediator guru pun menjadi perantara dalam hubungan antar manusia. Untuk keperluan itu guru harus terampil
menggunakan pengetahuan tentang bagaiman orang berinteraksi dan berkomunikasi. Tujuannya agar guru dapat menciptakan
secara maksimal kualitas lingkungan yang interaktif.
Dalam hal ini ada tiga macam kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru, yaitu mendorong berlangsungnya tingkah laku sosial
yang baik, mengembangkan gaya interaksi pribadi, dan menumbuhkan hubungan positif dengan para peserta didik.
Sebagai motivator, guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar semangat dan aktif belajar.
Sebagai inspirator, guru harus memberikan inspirasi bagi kemajuan belajar peserta didik. Persoalan belajar adalah masalah
utama anak didik, guru harus dapat memberikan petunjuk bagaimana cara belajar yang baik.
Sebagai klimator, guru berperan untuk menciptakan iklim belajar yang kondusif dan menyenangkan.
9. Guru Sebagai Informator
Sebagai informator, guru harus bisa menjadi sumber informasi kegiatan akademik maupun umum
Sebagai kulminator, Guru adalah orang yang mengarahkan proses belajar secara bertahap dari awal hingga akhir
(kulminasi). Dengan rancangannya peserta didik akan melewati tahap kulminasi, suatu tahap yang memungkinkan setiap
peserta didik bisa mengetahui kemajuan belajarnya.
Setiap jenis pendidikan atau bentuk pendidikan, pada waktu tertentu selama satu periode pendidikan, guru selalu
mengadakan evaluasi atau penilaian terhadap hasil yang telah dicapai, baik oleh pihak terdidik maupun oleh pendidik.
Demikian pula dalam satu kali proses belajar-mengajar, guru hendaknya menjadi seorang evaluator yang baik.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan itu tercapai atau belum, dan
apakah materi yang diajarkan selalu cukup tepat. Semua pertanyaan tersebut akan dapat dijawab melalui kegiatan
evaluasi atau penilaian.
Dengan penilaian, guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan peserta didik terhadap pelajaran,
serta ketepatan atau keefektifan metode mengajar. Tujuan lain dari penilaian diantaranya ialah untuk mengetahui
kedudukan peserta didik di dalam kelas atau kelompoknya. Dengan penilaian, guru dapat mengklasifikasikan apakah
seorang peserta didik termasuk kelompok peserta didik yang pandai, sedang, kurang, atau cukup baik di kelasnya jika
dibandingkan dengan teman-temannya.
3. Matriks Kegiatan
5. Menilai
Guru sebagai penilai berperan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang keberhasilan pembelajaran yang telah
dilakukan. Dengan melakukan penilaian maka guru akan mengetahui atau menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai
tujuan pembelajaran.
c. Matriks Kegiatan :
KETERKAITAN
KETERKAITAN VISI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI-NILAI
MISI ORGANISASI
DASAR ASN
1. Menyusun Program 1. Tersedianya Program
Tahunan Tahunan
Merencanakan 2. Menyusun Program 2. Tersedianya Program Kompeten
1 Unggul
Pembelajaran Semester Semester
3. Menyusun silabus 3. Tersedianya silabus
4. Menyusun RPP 4. Tersedianya RPP
1. Terlaksananya kegiatan
Pendahuluan Berorientasi
Melaksanakan Melakukan kegiatan pelayanan
2 2. Terlaksananya Kegiatan inti Iptek
Pembelajaran awal,inti, dan akhir.
3. Terlaksananya Kegiatan
Penutup.
5. Menyusun soal 5. Terlaksananya Menyusun soal
Mengevaluasi
3 6. Menyusun kunci 6. Terlaksananya menyusun Akuntabel Iptek
Pembelajaran
jawaban kunci jawaban
Peserta,
Tujuan Pembelajaran:
Setelah pembelajaran Peserta didik dapat :
1. Mengidentifikasi sistem operasi dengan tepat.
2. Menjelaskan jenis – jenis sistem operasi yang ada dengan benar.
3. Memilih jenis sistem operasi sesuai kebutuhan.
4. Menghidupkan dan mematikan komputer dengan cara yang benar.
B. Petunjuk Belajar :
1. Peserta didik diminta untuk mengidentifikasi dan mengenali sistem operasi.
2. Setelah itu peserta didik menganalisa kelebihan dan kekurangan serta contoh penggunaan
3. Peserta didik menjelaskan cara mematikan sistem operasi pada komputer dengan benar
https://id.wikipedia.org/wiki/DOS
https://id.wikipedia.org/wiki/Superkomputer
https://agrotek.id/vip/pengertian-komputer-mainframe/
https://qwords.com/blog/macam-macam-sistem-operasi/
https://fungsi.co.id/fungsi-sistem-operasi/
https://id.wikipedia.org/wiki/Android_(sistem_operasi)
https://id.wikipedia.org/wiki/IOS#:~:text=iOS%20(sebelumnya%20iPhone%20OS)%20adalah,sebel um
%20pengenalan%20iPadOS%20pada%202019.
http://infoku-share.blogspot.com/2014/04/kelebihan-dan-kekurangan-apple-ios.html
https://www.excellentcom.id/cara-mematikan-komputer-dengan-baik-dan-benar/
KISI-KISI PENULISAN SOAL
Siswa dapat
mengidentifikasi Lembar
Observasi
3.1.2. Mengenal pemfungsian Observasi
pemfungsian sistem operasi.
sistem Siswa dapat
operasi. mengenal jenis Lembar
Observasi
– jenis Sistem Observasi
Operasi. Sangat Baik (SB)
Siswa dapat Baik (B)
memilih jenis Cukup (C)
Lembar
Sistem Operasi Observasi Kurang (K)
Observasi
sesuai
kebutuhan
4.1.2. Mematikan
Siswa dapat
komputer
mempraktekkan
dengan benar
cara mematikan Lembar
Observasi
Sistem Operasi Observasi
pada komputer
dengan benar
Observasi Jumlah
No. Nama Siswa Diskusi Kerjasama Nilai
Skor
RUBRIK LEMBAR OBSERVASI
Kriteria Skor Indikator
Sangat Baik Selalu aktif dalam kegiatan pembelajaran dan diskusi, dapat bekerja
4 sama dengan teman sekelompok.
(SB)
Sering aktif dalam kegiatan pembelajaran dan diskusi, dapat bekerja
Baik (B) 3
sama dengan teman sekelompok.
Cukup (C) 2 Kadang-kadang aktif dalam kegiatan pembelajaran dan diskusi, dapat
bekerja sama dengan teman sekelompok.
Tidak pernah aktif dalam kegiatan pembelajaran dan diskusi, dapat
Kurang (K) 1
bekerja sama dengan teman sekelompok.
Keterangan:
1. Skor maksimal = Jumlah sikap yang dinilai x jumlah kriteria.
2. Skor sikap = Jumlah skor : jumlah sikap yang dinilai
Skor sikap ditulis dengan dua desimal. Rentang skor sikap: 1,00 – 4,00
3. Kode nilai/Predikat:
3,25 – 4,00 = SB (Sangat baik) 2,50 –
3,24 = B (Baik)
1,75 – 2,49 = C (Cukup)
1,00 – 1,74 = K (Kurang)
INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
Butir Instrumen
Kompetensi Dasar Indikator Teknik Rubrik
(Soal-soal/Tugas)
3.1.2. Mengenal Siswa dapat
pemfungsian mengidentifikasi
Observasi Non Test
sistem pemfungsian
operasi. sistem operasi.
Siswa dapat
mengenal jenis
Observasi Non Test
– jenis Sistem
Operasi.
Siswa dapat
mengenal jenis
Observasi Non Test
– jenis Sistem
Operasi.
Siswa dapat
memilih jenis
4.1.2. Mematikan
Sistem Operasi Observasi Non Test
komputer
sesuai
dengan benar
kebutuhan