Anda di halaman 1dari 203

LEMBAR PENGESAHAN

DOKUMEN KURIKULUM 2013 SMK PAWIYATAN SURABAYA


BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN
PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI
PAKET KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah dan diketahui Dinas


Pendidikan Kota Surabaya, dengan ini
Kurikulum 2013 SMK Pawiyatan Surabaya
Tahun Pelajaran 2013 /2014 ditetapkan/disahkan untuk diperlakukan.

Surabaya, 21 Agustus 2013


Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah

Sugiyono, SE Pramono Effendi, SE

Mengetahui Mengetahui
Kepala Bidang Dikmenjur Kepala Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan Prop. Jawa Timur Kota Surabaya

GATOT GUNARSO, SH, M.Hum, MM Dr. IKHSAN, S.Psi, MM


Pembina Tk I Pembina Tk I
NIP. 19600724 198603 1006 NIP. 196908091995011002

1
2
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, akhirnya kami dapat


menyelesaikan penyusunan Kurikulum SMK PAWIYATAN Surabaya Tahun
Pelajaran 2013 / 2014 untuk Paket Keahlian ADMINISTRASI PERKANTORAN.
Penyusunan Kurikulum ini dilakukan atas kerja sama antara Komite SMK
PAWIYATAN Surabaya dengan guru-guru dibawah bimbingan Dinas Pendidikan
Kota Surabaya dan Subdin Dikmenti Propinsi Jawa Timur.
Penyusunan dokumen Kurikulum 2013 dilakukan dengan merujuk pada
Kompetensi Inti SMK yang dikeluarkan oleh BNSP tahun 2006, Permendikbud No.
64 tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendikbud No. 54 tahun 2013 tentang
Kompetensi Inti Kelulusan , Permendikbud No. 70 tahun 2013 tentang Kerangka
dan Struktur Kurikulum, serta bimbingan teknis pihak Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan dan Dinas Pendidikan Kota Surabaya, bersama
Sekolah Menengah Kejuruan dan Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG)
lingkup kejuruan, Perguruan Tinggi, dengan pengarahan dari BNSP dan Pusat
Kurikulum Balitbang Diknas.
Penyusunan Kurikulum ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pihak
sekolah bersama komite sekolah dan merupakan aktualisasi pengembangan
kemampuan profesional guru dalam pengembangan kurikulum.Untuk itu
kurikulum ini perlu disempurnakan sesuai dengan perkembangan tuntutan dunia
kerja sebagai orientasi pendidikan sekolah menengah kejuruan.
Besar harapan kami kurikulum ini dapat digunakan oleh seluruh guru
Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Paket Keahlian ADMINISTRASI
PERKANTORAN di SMK PAWIYATAN Surabaya dalam melaksanakan
penyelenggaraan pembelajaran, serta stakeholder lainnya dalam rangka
memaksimalkan penyelenggaraan pendidikan.

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
1. RASIONAL

KONDISI NYATA BERDASARKAN EDS

Kurikulum memiliki posisi sentral dalam penyelenggaraan kegiatan


pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini
meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi
dan potensi daerah, satuan pendidikan, kompetensi lulusan pada satuan
pendidikan, dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum tingkat satuan
pendidikan disusun oleh satuan pendidikan yang memungkinkan penyesuaian
program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan kurikulum berdasarkan kepada standar nasional
pendidikan sehingga diharapkan terjaminnya pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi
lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan,
dan penilaian pendidikan. Dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut,
Kompetensi Inti lulusan, standar isi, standar proses, dan standar penilaian
merupakan . acuan utama untuk mengembangkan kurikulum tingkat satuan
pendidikan.

KONDISI IDEAL SESUAI DENGAN PERMENDIKBUD

Kurikulum disusun berdasarkan Sandar Kelulusan (Permen No. 54 tahun


2013), Standr Isi (Permen No. 64 tahun 2013), Kerangka dasar Struktur
Kulikulum SMK (Permen No. 70 Tahun2013), Standar Proses (Permen No. 65
tahun 2013), dan Standar Penilaian (Permen No 66 Tahun 2013).
Sesuai dengan Permen 54 tahun 2013 tentang standar Kelulusan,
sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang dielaborasi. Sedangkan menurut Permen Dikbud No. 64
tahun 2013 tentang Standar Isi, Sikap diperoleh melalui aktivitas : menerima,
menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan
diperoleh melalui aktivitas : mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas : mengamati,

4
menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta"
Berdasarkan Kompetensi Inti Lulusan dan Standar Isi; prinsip
pembelajaran yang digunakan adalah:

1. Peserta didik mencari tahu;


2. Berbasis aneka sumber belajar;
3. Menggunakan pendekatan ilmiah;
4. Pembelajaran berbasis kompetensi;
5. Pembelajaran terpadu;
6. Pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
7. Pembelajaran dengan ketrampilan aplikatif;
8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal {hardskills) dan
keterampilan mental (softskills);
9. Mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai
pembelajar sepanjang hayat;
10. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing
ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso),
dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran
(tut wuri handayani);
11. Pembelajaran berlangsung di rumah, di sekolah, dan dimasyarakat;
12. Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru,
siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.
13. Pemanfaatan Bisnis dan Manajemen untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran; dan
14. Pengakuan atas perbedaan individualdan latar belakang budaya peserta
didik.

Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik


antar mata pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan
pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery / inquiry learning).
Untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya
kontekstual menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya
berbasis pemecahan masalah (project based learning).
Berdasarkan Permen No. 70 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan
struktur kurikulum SMK disebutkan tentang karakteristik Kurikulum 2013 sebagai
berikut:

5
1) mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan
sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan
intelektual dan psikomotorik;
2) sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman
belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di

sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber


belajar;
3) mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4) memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
5) kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih
lanjut dalam kompetensi dasar Mata pelajaran;
6) kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)
kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan
dalam kompetensi inti;

7) kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,saling


memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar Mata pelajaran.

Berdasarkan Permen No 70 tahun 2013 Kurikulum 2013 dikembangkan


berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Tantangan Internal
yakni kondisi pendidikan dikaitkan dengan 8 Standar Nasional Pendidikan
(standar isi, standar proses, Kompetensi Inti lulusan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan)
b. Tantangan Ekstemal
terkait dengan arus globalisasi, masalah lingkungan hidup, kemajuan
teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan
perkembangan pendidikan di tingkat internasional.
c. Penyempurnaan Pola Pembelajaran yakni
1) berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan
terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;
2) interaktif (interaktif guru - peserta didik - masyarakat - lingkungan alam,

6
sumber/ media lainnya);
3) secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan
dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);
4) siswa aktif-mencari dengan model pendekatan sains;
5) belajar kelompok;
6) berbasis multi media;
7) berbasis kebutuhan pelanggan (users) dengan
memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta
didik;

8) berfokus pada ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines);


9) siswa berfikir kritis.
d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum, antara lain dengan :
1) tata kerja guru yang bersifat kolaboratif;
2) penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan
manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational
leader); dan penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan
manajemen dan proses pembelajaran.
e. Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi
yang relevan bagi peserta didik.
Menurut Permen No. 65 tahun 2013 tentang standar proses bahwa
pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi keaktifan, serta meningkatkan prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. Untuk itu wajib adanya perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran.
Pada Permen no 66 tahun 2013 tentang Standart Penilaian disebutkan
bahwa Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian
otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu
tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah.
Prinsip - prinsip Penilaian mengacu pada penilaian yang objektif, terpadu,
ekonomis, transparan, akuntabel, dan edukatif.
Kriteria penilaian menggunakan KKM (kriteria ketuntasan belajar minimal)

7
yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik
Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta
didik.
Ruang lingkup Penilaian mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dilakukan secara berimbang untuk menentukan posisi relatif
setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian
merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata pelajaran/kompetensi
muatan/kompetensi program, dan proses.
Teknik penilaian dengan menggunkan penilaian sikap, penilaian
pengetahuan dan ketrampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui observasi,
penilaian diri, penilaian "teman sejawat" (peer evaluation) dan jurnal. Instrumen

yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antar peserta didik
adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik,
sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
Penilaian Kompetensi Pengetahuan dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan
penugasan. Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat,
benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman
penskoran. Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan. Instrumen penugasan
berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau
kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
Penilaian Kompetensi Keterampilan dilakukan melalui penilaian kinen'a,
yaitu penilaian dengan mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu berupa tes
praktik, projek, dan portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau
skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan:
1) substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;
2) konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan
bentuk instrumen yang digunakan; dan
3) penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuaidengan
tingkat perkembangan peserta didik.
Penilaian hasil belajar dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,
Pemerintah dan/atau lembaga mandiri. Penilaian hasil belajar dilakukan dalam
bentuk penilaian otentik, penilaian diri, penilaian projek, ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu
tingkat kompetensi, ujian sekolah, dan ujian nasional.

8
Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik disesuaika
dengan silabus dan dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Ujian sekolah dilakukan dengan menyusun kisi-kisi ujian, mengembangkan
(menulis, menelaah, dan merevisi) instrume, melaksanakan ujian, mengolah
(menyekor dan menilai) dan menentukan kelulusan peserta didik, dan melaporkan
serta memanfaatkan hasil penilaian. Ujian nasional dilaksanakan sesuai
langkah-langkah Prosedur Operasi Standar (POS). Pada Ulangan harian diharapkan
lulus sesuai KKM,yang kurang dari KKM harus mengikuti pembelajaran remedial.
Hasil penilaian dilaporkan dalam bentuk nilai dan deskripsi pencapaian
kompetensi kepada orangtua dan pemerintah.
Proses penilaian diawali dengan mengkaji silabus sebagai acuan dalam
membuat rancangan dan kriteria penilaian, pendidik memilih teknik
penilaian sesuai dengan indikator dan mengembangkan instrumen serta pedoman
penyekoran sesuai dengan teknik penilaian yang dipilih.
Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali dengan
penelusuran (pretest) dan diakhiri dengan tes dan/atau non tes. Penelusuran
dilakukan dengan menggunakan teknik bertanya untuk mengeksplorasi
pengalaman belajar sesuai dengan kondisi dan tingkat kemampuan peserta didik.
Hasil penilaian harus dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui kemajuan dan
kesulitan belajar, dikembalikan kepada peserta didik disertai balikan (feedback)
berupa komentar yang mendidik (penguatan) yang dilaporkan kepada pihak
terkait dan dimanfaatkan untuk perbaikan pembelajaran.
Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh semua
pendidik selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan dinyatakan dalam
bentuk deskripsi kompetensi oleh wali kelas/guru kelas.
Sekolah menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) dan
ijazah setiap setelah penyelenggaraan Ujian Nasional bagi satuan pendidikan
yang telah terakreditasi.

POTENSI DAN KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN


SMK PAWIYATAN Surabaya selalu berusaha meningkatkan mutu Pendidikan
berkarakter dan berkepribadian, berakhlak mulia dan berwawasan lingkungan
serta berbasis Teknologi Informasi.
Dengan jumlah siswa yang banyak yaitu sekitar 1500 siswa adalah potensi
yang besar untuk menjadikan sekolah unggulan dikarenakan dana yang

9
didapatkan dari pemerintah juga besar dan menjadikan modal untuk operasional
sekolah dan kesejahteraan guru.

TANTANGAN DAN SOLUSI SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI


KURIKULUM 2013

NO TANTANGAN SOLUSI

1. Struktur Kurikulum selalu berubah 1. Koordinasi dengan Pengawas Kota


-ubah setiap saat sehingga Surabaya untuk menentukan
membingungkan dalam penataan Struktur Kurikulum yang
penyusunan Jadwal Pembelajaran digunakan dalam penyusunan
Jadwal Pembelajaran
2. Koordinasi dengan MGMP Kota
Surabaya untuk menyamakan
persepsi tentang pemilihan
Struktur Kurikulum yang dipakai
2. Buku Pegangan Guru dan Siswa yang ada 1. Guru inti dan sasaran 3 mapel
dari pusat hanya ada tiga, yaitu : Bahasa mensosialisasikan cara
Indonesia, Matematika, Sejarah Indonesia penyusunan RPP dam model
sehingga mapel yang lain masih Pembelajaran Kurikulum 2013
menggunakan Buku yang KTSP 2. Meningkatkan kinerja Kepala Paket
Keahlian dan MGMP Lokal SMK
Pawiyatan Surabaya untuk
menyusun Bahan Ajar
3. Menyamakan Persepsi
Implementasi Kurikulum 2013 oleh
Kepala Sekolah dan Pengawas
Kota Surabaya
3. Turunnya Struktur Kurikulum sebagian Meningkatkan Kinerja Kepala Paket
besar masih belum dilengkapi dengan Keahlian, MGMP Lokal dan Guru SMK
Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar untuk menyusun:
(KD) dan Silabus sehingga menyulitkan 1. Analisis Kompetensi Inti (KI),
guru untuk menyusun Perangkat Kompetensi Dasar (KD) dan
Mengajar dan kesulitan dalam Kompetensi Inti Lulusan (SKL)
mengimplementasikan Kompetensi Inti 2. Silabus
(KI), Kompetensi Dasar (KD), dan 3. Perangkat Mengajar
Kompetensi Inti Lulusan (SKL)

2. DASAR HUKUM YANG RELEVAN :


1. UU No 20 th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Permendiknas No 32 th 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

10
3. Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar isi
4. Permendiknas No 23 Th. 2006 tentang Kompetensi Inti Lulusan (SKL)
5. Permendiknas No. 41 Th 2007 tentang Standar Proses
6. Permendiknas No. 20 Th 2007 tentang Standar Penilaian
7. Permendikbud No 54 Th.2013 tentang Kompetensi Inti Lulusan (SKL)
8. Permendikbud No. 64 Th. 2013 tentang Standar Isi
9. Permendikbud No 65 th 2013 tentang Standar Proses
10. Peremendikbud, No.66 Th 2013 tentang Standar Penilaian
11. Permendikbud No. 70 Th.2013 tentang Kerangka dan Struktur Kurikulum

B. TUJUAN PENYUSUNAN KURIKULUM 2013 DAN TUJUAN


PENGEMBANGAN KTSP2006

Tujuan Penyusunan Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu 'berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

Tujuan Pengembangan KTSP 2006


Sebelum diuraikan tentang tujuan pengembangan kurikulum, terlebih dahulu
akan dipaparkan tentang kerangka dasar kurikulum. Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 6 Ayat (1)
menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan
khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
1. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
3. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
4. kelompok mata pelajaran estetika;
5. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.

Berdasarkan cakupan kelompok mata pelajaran tersebut diatas, dapat


dipaparkan tujuan pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut:

11
1. Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia
2. Meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan
kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
meningkatkan kualitas dirinya sebagai manusia
3. Mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi serta
menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif, dan
mandiri
4. Meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan, dan kemampuan
mengapresiasi keindahan dan harmoni
5. Meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup
sehat

C. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM TAHUN 2006


Kurikuium Tingkat Satuan Pendidikan SMK dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah, di
bawah koordinasi dan supervisi.
Dinas pendidikan, mengacu pada standar isi dan Kompetensi Inti lulusan serta
berpedoman pada panduan penyusunan KTSP yang disusun oleh BSNP. Sebagaimana
Kurikuium Tingkat Satuan Pendidikan pada umumnya, KTSP SMK dikembangkan
berdasarkan prinsip-prinsip berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan,
dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya
Kurikuium dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut
pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan
lingkungan. Peserta didik memiliki posisi sentral, berarti segala kegiatan
pembelajaran berpusat pada peserta didik.
2. Beragam dan terpadu
Kurikuium dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, • kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta

12
menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya,
adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikuium meliputi substansi
komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan
diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan
yang bermakna dan tepat antar substansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu,
semangat dan isi kurikulum harus memberikan kegiatan pembelajaran
peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,
dunia usaha/industri dan dunia kerja. Oleh karena itu, upaya pengembangan
kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan kecakapan
vokasional merupakan keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal,
nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan
lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia
seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bemegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah
harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka

13
Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

D. KARAKTERISTIK KTSP 2006 DAN KTSP 2013 arakteristik KTSP 2006


Dihubungkan dengan konsep dasar dan desain kurikulum maka KTSP
2006 mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Dilihat dari desainnya KTSP adalah kurikulum yang berorientasi pada
displin ilmu. Hal ini dapat dilihat dari: pertama, strukutur program KTSP
yang memuat sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta
didik. Kedua, kriteria keberhasilan KTSP lebih banyak diukur dari
kemampuan siswa menguasai materi pelajaran
2. KTSP adalah kurikulum yang berorientasi pada pengembangan individu
3. KTSP adalah kurikulum yang mengakses kepentingan daerah
4. KTSP adalah kurikulum teknologis

Karakteristik KTSP 2013


Berdasarkan Permendikbud No 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar
dan Struktur Kurikulum, maka Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik
sebagai berikut:
1. mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan
sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan
intelektual dan psikomotorik;
2. sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa
yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat
sebagai sumber belajar;
3. mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4. memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai
sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
5. kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci
lebih lanjut dalam kompetensi dasar Mata pelajaran;
6. kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)
kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan
dalam kompetensi inti;

14
7. kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched)
antar mata pelajaran.

E. TUJUAN KURIKULUM 2006 DAN KURIKULUM 2013


Tujuan Kurikulum 2006
Secara khusus tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk
1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah
dalam mengembangkan kurikulum, mengelola, dan memberdayakan
sumber daya yang tersedia
2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam
pengembangkan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama
3. Meningkatkan kompetisi yang sehat antara satuan pendidikan tentang
kualitas pendidikan yang akan dicapai

Tujuan Kurikulum 2013

Berdasarkan Permendikbud No 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur

Kurikulum, Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia

Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara

yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi

pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban

15
BAB II

VISI, MISI DAN TUJUAN

A. TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL


Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, yang dimaksud dengan Pendidikan Nasional adalah pendidikan
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan
nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Dan
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

B. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bentuk satuan


Pendidikan kejuruan sebagaimana ditegaskan dalam penjelasan pasal
15 UU Sisdiknas.
Merupakan Pendidikan menengah Yang mempersiapkan peserta didik
terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Tujuan Umum dan Khusus pendidikan menengah kejuruan adalah
sebagai berikut

1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Tuhan


Yang Maha Esa.

2. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga negara


yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
demokrasi dan bertanggung jawab.

16
3. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan
kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya
bangsa.

4. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian


terhadap lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumberdaya alam
dengan efektif dan efisien.

C. Tujuan Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran

1. Mendidik peserta didik dengan keahlian dan keterampilan dalam


kompetensi keahlian ADMINISTRASI PERKANTORAN, agar dapat
bekerja baik secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada
di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat
menengah.

2. Mendidik peserta didik agar mampu memilih karier, berkompetisi, dam


mengembangkan sikap profesional dalam Kompetensi keahlian
ADMINISTRASI PERKANTORAN.

3. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai


dengan kompetensi keahlian ADMINISTRASI PERKANTORAN.

4. Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan masa


yang akan datang dalam Bidang keahlian Bisnis dan Manajemen
khususnya kompetensi keahlian ADMINISTRASI PERKANTORAN.

5. Siap untuk memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan


sikap profesional dalam Bidang keahlian Bisnis dan Manajemen
khususnya kompetensi keahlian ADMINISTRASI PERKANTORAN.

6. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan


sebagai bekal bagi yang berminat untuk melanjutkan pendidikan.

7. Menjadi warga negara yang produktif dan kreatif.

17
D. VISI DAN MISI SMK PAWIYATAN
a. Visi

Terwujudnya lembaga Pendidikan Kejuruan yang bonafid dan


favorit di Kota Surabaya sebagai pencetak tenaga kerja menengah
yang profesional dan atau wirausahaan yang handal serta
berakhlak mulia baik di tinggat regional, nasional maupun
internasional.

b. Misi

1. Meningkatkan manajemen sekolah

2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas peralatan pembelajaran


siswa

3. Meningkatkan kualitas SDM (tenaga pendidik dan kependidikan)

4. Meningkatkan kualitas KBM dan optimalisasi M & E

5. Meningkatkan Kegiatan dan peran unit produksi

6. Meningkatkan kualitas OJT

7. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan seluruh warga sekolah

E. Tujuan SMK PAWIYATAN SURABAYA

1. Mempersiapkan tamatan yang memiliki kepribadian dan berakhlak


mulia sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang kompeten
sesuai kompetensi keahlian pilihannya

2. Membekali peserta didik untuk berkarir, mandiri yang mampu


beradaptasi dilingkungan kerja sesuai bidangnya dan mampu
menghadapi perubahan yang terjadi di masyarakat.

3. Membekali peserta didik sikap profesional untuk mengembangkan


diri dan mampu berkompetisi di tingkat nasional, regional dan
internasional.

18
F. Tujuan Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran
Tujuan Program Keahlian Administrasi Perkantoran secara
umum mengacu pada isi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional
(UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan
penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan
merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik
terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Secara khusus tujuan
Program Keahlian Administrasi Perkantoran adalah membekali peserta
didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten:
a. Menginstalasi software aplikasi spesifik.
b. Mengoperasikan software aplikasi spesifik.
c. Merawat software aplikasi spesifik.
d. Membangun software aplikasi spesifik
e. Mengelola usaha di bidang pembuatan software aplikasi.

G. KOMPETENSI INTI KEAHLIAN

A. Kompetensi Inti Lulusan SMK

1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai


dengan perkembangan remaja;

2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan


kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya;

3. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas


perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya;

4. Berpartisipasi dalam menegakkan aturan-aturan sosial

5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan


golongan sosial ekonomi dalam lingkup global;

6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan


secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif;

19
7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan
inovatif dalam pengambilan keputusan;

8. Menunjukkan kemampuan budaya belajar untuk pemberdayaan


diri;

9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan


hasil yang terbaik;

10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan


masalah kompleks;

11. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial;

12. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan


bertanggungjawab;

13. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan


bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia;

14. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya;

15. Mengapresiasi karya seni dan budaya;

16. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok;

17. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani,


serta kebersihan lingkungan;

18. Berkomunikasi lisan dna tulisan secara efektif dan santun;

19. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam
pergaulan di masyarakat;

20. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati


terhadap orang lain;

21. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah


secara sistematis dan estesis;

22. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan


berbicara dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris;

20
23. Menguasai Kompetensi Keahlian dan kewirausahaan baik untuk
memenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti
pendidikan tinggi sesuai dengan kejuruannya.

21
BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. STRUKTUR KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN

Mata pelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok Mata pelajaran yang


substansinya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B adalah
kelompok mata pelajaran yang substansinya dikembangkan oleh pusat dan dapat
dilengkapi dengan muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Kegiatan Ekstrakurikuler : Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR, dan Iain-Iain,
diatur lebih lanjut dalam bentuk Pedoman Program Ekstrakurikuler.

Pemilihan Peminatan Bidang Keahlian dan program keahlian dilakukan


saat peserta didik mendaftar pada SMK/MAK. Pilihan pendalaman peminatan
keahlian dalam bentuk pilihan Paket Keahlian dilakukan pada semester 3,
berdasarkan nilai rapor dan/atau rekomendasi guru BK di SMK/MAK dan/atau
hasil tes penempatan {placement test) oleh psikolog.

Pada SMK/MAK, Mata Pelajaran Kelompok Peminatan (C) terdiri atas:


1. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Bidang Keahlian (CI);
2. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Program Keahlian (C2);
3. Kelompok Mata Pelajaran Paket Keahlian (C3).

Mata pelajaran serta KD pada kelompok C2 dan C3 ditetapkan oleh Direktorat


Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk
menyesuaikan dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan dunia usaha dan
industri.

Adapun Struktur Kurikulum untuk jurusan Administrasi Perkantoran berdasarkan


Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut :

22
23
B. MUATAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN
Muatan Kurikulum Kelas X
Muatan Kurikulum X terdiri dari Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik
pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai
kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan
kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan dapat dilihat pada Tabel berikut:

24
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS X KELAS XI KELAS XII
1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya agama yang dianutnya

2. Menghayati dan 2. Menghayati dan 2. Menghayati dan


Mengamalkan perilaku mengamalkan perilaku mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, jujur, disiplin, jujur, disiplin,
tanggung-jawab, peduli tanggung-jawab, peduli tanggung-jawab,
(gotong royong, (gotong royong, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, kerjasama, toleran, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif damai), santun, responsif damai), santun,
dan pro-aktif dan dan pro-aktif dan responsif dan pro-aktif
menunjukan sikap sebagai menunjukan sikap sebagai dan menunjukan sikap
bagian dari solusi atas bagian dari solusi atas sebagai bagian dari
berbagai permasalahan berbagai permasalahan solusi atas berbagai
dalam berinteraksi secara dalam berinteraksi secara permasalahan dalam
efektif dengan lingkungan efektif dengan lingkungan berinteraksi secara
sosial dan alam serta sosial dan alam serta efektif dengan
dalam menempatkandiri dalam menempatkan diri lingkungan sosial dan
sebagai cerminan bangsa sebagai cerminan alam serta dalam
dalam pergaulan dunia. bangsa dalam pergaulan menempatkan diri
dunia. sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia.

25
3. Memahami, 3. Memahami, 3. Memahami,
menerapkan dan menerapkan, dan menerapkan,
menganalisis menganalisis menganalisis, dan
pengetahuan faktual, pengetahuan faktual, mengevaluasi
konseptual, dan konseptual, prosedural, pengetahuan faktual,
prosedural ' dan metakognitif konseptual,
berdasarkan rasa ingin berdasarkan rasa ingin prosedural, dan
tahunya tentang ilmu tahunya tentang ilmu metakognitif dalam
pengetahuan, teknologi, pengetahuan, teknologi, ilmu pengetahuan,
seni, budaya, dan seni, budaya, dan teknologi, seni,
humaniora dalam humaniora dalam budaya, dan
wawasan kemanusiaan, wawasan kemanusiaan, humaniora dengan
kebangsaan, kebangsaan, kenegaraan, wawasan
kenegaraan, dan dan peradaban terkait kemanusiaan,
peradaban terkait penyebab fenomena dan kebangsaan,
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kenegaraan, dan
kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk peradaban terkait
kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. penyebab fenomena
memecahkan masalah. dan kejadian dalam
bidang kerja yang
spesifik untuk
memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar,


dan menyaji dalam ranah dan menyaji dalam ranah menyaji, dan mencipta
konkret dan ranah abstrak konkret dan ranah abstrak dalam ranah konkret
terkait dengan terkait dengan dan ranah abstrak
pengembangan dari yang pengembangan dari yang terkait dengan
dipelajarinya di sekolah dipelajarinya di sekolah pengembangan dari yang
secara mandiri, dan secara mandiri, bertindak dipelajarinya di sekolah
mampu melaksanakan secara efektif dan kreatif, secara mandiri, dan
tugas spesifikdi bawah dan mampu mampu melaksanakan
pengawasan langsung. melaksanakan tugas tugas spesifik di bawah
spesifik di bawah pengawasan langsung.
pengawasan langsung.

Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan
kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta
didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar

26
dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti
sebagai berikut:
1. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual
dalam rangka menjabarkan KI-1;
2. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI-2;
3. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan
dalam rangka menjabarkan KI-3; dan
4. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan
dalam rangka menjabarkan KI-4.

Pengelompokkan kompetensi dasar seperti tersebut di atas adalah sebagai


berikut:

Kompetensi Dasar Kelompok Mata Pelajaran Wajib Sekolah


Menengah Kejuruan
KELOMPOK A ( WAJIB )
1. Kompetensi Dasar Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
- a. Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti
KELAS: X

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


1. Menghayati dan mengamalkan 1.1. Menghayati nilai-nilai keimanan
ajaran agama yang dianutnya. kepada
Malaikat-malaikat Allah SWT.
1.2. Berpegang teguh kepada Al-Quran, iHadits
dan Ijtihad sebagai pedoman hidup.
1.3. Meyakini kebenaran hukum Islam.
2. Menghayati dan mengamalkan 1.4. Berpakaian sesuai
2.1. Menunjukkan dengan
perilaku ketentuan
jujur dalam
perilaku jujur, disiplin, kehidupan sehari-hari sebagai
tanggung-jawab, peduli(gotong implementasi dari pemahaman Q.S.
royong, kerjasama, toleran, Al-Maidah (5): 8, dan Q.S. At-Taubah (9):
damai), santun, 119 dan hadits terkait.

27
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

responsif dan pro-aktif dan 2.2 Menunjukkan perilaku hormat dan patuh
menunjukkan sikap sebagai kepada orang tua dan guru sebagai
bagian dari solusi atas implementasi dari pemahaman Q.S. Al-
berbagai permasalahan dalam Isra (17): 23 dan hadits terkait.
berinteraksi secara efektif 2.3 Menunjukkan perilaku kontrol diri
dengan lingkungan sosial dan (mujahadah an-nafs), prasangka baik
alam serta dalam (husnuzzhan), dan Dersaudaraan.
menempatkan diri sebagai (ukhuwah) sebagai implementasi dari
cerminan bangsa dalam pemahaman Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S.
pergaulan dunia. Al-Hujurat (49): 12 dan 10 serta hadits yang
terkait.
2.4 Menunjukkan perilaku menghindarkan
diri dari pergaulan bebas dan perbuatan
zina sebagai implementasi dari
pemahaman Q.S. Al-Isra' (17): 32, dan
Q.S. An-Nur (24): 2, serta hadits yang
terkait.
2.5 Menunjukkan sikap semangat menuntut
ilmu dan menyampaikannya kepada
sesama sebagai implementasi dari
pemahaman Q.S. At-Taubah (9): 122 dan
hadits terkait.
2.6 Menunjukkan sikap keluhuran budi,
kokoh pendirian, pemberi rasa aman,
tawakkal dan perilaku adil sebagai
implementasi dari pemahaman Asmaul
Husna al-Kariim, al-Mu'min, al-Wakiil, al-
Matiin, al-Jaami', al-'Adl, dan al-Akhiir.
2.7 Menunjukkan sikap tangguh dan
semangat menegakkan kebenaran
sebagai implementasi dari pemahaman
strategi dakwah Nabi di Mekah.
2.8 Menunjukkan sikap semangat ukhuwah
sebagai implementasi dari pemahaman
strategi dakwah Nabi di Madinah.

28
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menganalisis Q.S. Al-Anfal (8): 72); Q.S.
menganalisis pengetahuan Al-Hujurat (49) : 12; dan QS Al-Hujurat
• faktual, konseptual, prosedural (49): 10; serta hadits tentang kontrol
berdasarkan rasa ingin tahunya diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik
tentang ilmu pengetahuan, (husnuzzhan), dan persaudaraan
teknologi, seni, budaya, dan (ukhuwah).
humaniora dengan wawasan 3.2 Memahami manfaat dan hikmah kontrol
kemanusiaan, kebangsaan, diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik
kenegaraan, dan peradaban terkait (husnuzzhan) dan persaudaraan
penyebab fenomena dan kejadian, (ukhuwah), dan menerapkannya dalam
serta menerapkan pengetahuan kehidupan.
prosedural pada bidang kajian yang 3.3 Menganalisis Q.S. Al-Isra' (17): 32, dan
spesifik sesuai dengan bakat dan Q.S. An-Nur (24): 2, serta hadits
minatnya untuk memecahkan tentang larangan pergaulan bebas dan
masalah. perbuatan zina.
3.4 Memahami manfaat dan hikmah larangan
pergaulan bebas dan perbuatan zina.
3.5 Memahami makna Asmaul Husna: al-
Kariim, al-Mu'min, al-Wakiil, al-Matiin, al-
Jaami', al-'Adl, dan al-Akhiir.
3.6 Memahami makna beriman kepada
malaikat-malaikat Allah.
3.7 Memahami Q.S At-Taubat (9):122 dan
hadits terkait tentang semangat menuntut
ilmu, menerapkan dan menyampaikannya
kepada sesama.
3.8 Memahami kedudukan Alquran, Hadits,
dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam
3.9 Memahami pengelolaan wakaf.
3.10.1. Memahami substansi dan strategi
dakwah Rasullullah saw. di Mekah.
3.10.2. Memahami substansi dan strategi
dakwah Rasulullah saw. di Madinah.

29
4. Mengolah, meitalar, dan 4.1.1 Membaca Q.S. Al-Anfal (8): 72); Q.S. Al-
menyaji dalam ranah konkret dan Hujurat (49): 12; dan Q.S. Al-Hujurat
ranah abstrak terkait dengan (49): 10, sesuai dengan kaidah tajwid
pengembangan dari yang dan makhrajul huruf.
dipelajarinya di sekolah secara 4.1.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-Anfal
mandiri, dan mampu (8): 72); Q.S. Al-Hujurat (49): 12; QS
menggunakan metoda sesuai Al-Hujurat (49): 10 dengan lancar.
kaidah keilmuan. 4.2.1 Membaca Q.S. Al-Isra' (17): 32, dan Q.S.
An-Nur (24): 2 sesuai dengan kaidah
tajwid dan makhrajul huruf.
4.2.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-Isra'
(17): 32, dan Q.S. An-Nur (24): 2
dengan lancar.
4.3 Berperilaku yang mencontohkan
keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi
rasa aman, tawakal dan perilaku adil
sebagai implementasi dari pemahaman
makna Asmaul Husna al-Kariim, al-
Mu'min, al-Wakiil, al-Mati'm, al-Jaami', al-
xAdl, dan al-Akhiir

4.4 Berperilaku yang mencerminkan


kesadaran beriman kepada malaikat-
malaikat Allah SWT
4.5 Menceritakan tokoh-tokoh teladan dalam
semangat mencari ilmu
4.6 Menyajikan macam-macam sumber
hukum Islam
4.7.1 Menyajikan dalil tentang ketentuan wakaf
4.7.2 Menyajikan pengelolaan wakaf
4.8.1 Mendeskripsikan substansi dan strategi
dakwah Rasullullah SAW di Mekah
4.8.2 Mendeskripsikan substansi dan strategi
dakwah Rasulullah SAW di Madinah

30
KELAS: XI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati nilai-nilai keimanan kepada


ajaran agama yang dianutnya. Kitab-kitab Allah SWT.
1.2 Menghayati nilai-nilai keimanan kepada
Rasul-rasul Allah SWT.
1.3 Berperilaku taat kepada aturan.
1.4 Menerapkan ketentuan syariat Islam
dalam penyelenggaraan jenazah.
1.5 Menerapkan ketentuan syariat Islam
dalam pelaksanaan khutbah, tabligh da'n
dakwah di masyarakat.

2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menunjukkan perilaku jujur dalam


perilaku jujur, disiplin, kehidupan sehari-hari sebagai implentasi
tanggung-jawab, peduli (gotong dari pemahaman Q.S. At Taubah (9):
royong, kerjasama, toleran, 119 dan had its terkait.
damai), santun, responsif dan 2.2 Menunjukkan perilaku hormat dan patuh
pro-aktif dan menunjukkan sikap kepada orang tua dan guru sebagai
sebagai bagian dari solusi atas implentasi dari pemahaman Q.S. Al Isra'
berbagai permasalahan dalam (17) : 23-24 dan hadits terkait.
berinteraksi secara efektif dengan 2.3 Menunjukkan perilaku kompetitif dalam
lingkungan sosial dan alam serta kebaikan dan kerja keras sebagai
dalam menempatkan diri sebagai implementasi dari pemahaman QS. Al
cerminan bangsa dalam Maidah (5): 48;Q.S. Az-Zumar (39): 39;
pergaulan dunia. dan Q.S. At Taubah (9): 105 serta Hadits
yang terkait.
2.4 Menunjukkan sikap toleran, rukun dan
menghindarkan diri dari tindak kekerasan
sebagai implementasi dari pemahaman
Q.S. Yunus (10): 40-41 dan Q.S. Al-
Maidah (5): 32, serta hadits terkait.
2.5 Menunjukkan sikap 'semangat
menumbuh-kembangkan ilmu
pengetahuan dan kerja keras sebagai
implementasi dari masa kejayaan Islam.
2.6 Menunjukkan perilaku kreatif, inovatif, dan
produktif sebagai implementasi dari sejarah
peradaban Islam di era modern.

31
3. Memahami, menerapkan, dan 3.1 Menganalisis Q.S. Al-Maidah (5) : 48;
menganalisis pengetahuan faktual, Q.S. Az-Zumar (39): dan Q.S. At-Taubah
konseptual, (9): 105, serta hadits tentang taat,
• prosedural, dan metakognitif kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja.
berdasarkan rasa ingin tahunya 3.2 Menganalisis Q.S. Yunus (10): 40-41 dan
tentang ilmu pengetahuan, Q.S. Al-Maidah (5): 32, serta hadits
teknologi, seni, budaya, dan tentang toleransi dan menghindarkan diri
humaniora dengan wawasan dari tindak kekerasan.
kemanusiaan, kebangsaan, 3.3 Memahami makna iman kepada Kitab-
kenegaraan, dan peradaban terkait kitab Allah SWT.
penyebab fenomena dan kejadian, 3.4 Memahami makna iman kepada Rasul-
serta menerapkan pengetahun rasul Allah SWT.
procedural bidang kajian 3.5 Memahami makna taat kepada aturan,
kompetisi dalam kebaikan, dan bekerja

KOMPETENSIINTI KOMPETENSI DASAR

yang spesifik sesuai dengan 3.6 Memahami makna toleransi dan


bakat dan minatnya untuk kerukunan.
memecahkan masalah. 3.7 Memahami bahaya perilaku tindak
kekerasan dalam kehidupan.
3.8 Menelaah prinsip-prinsip dan praktik
ekonomi dalam Islam.
3.9 Memahami pelaksanaan tatacara
penyelenggaraan jenazah.
3.10 Memahami pelaksanaan khutbah, tabligh
dan dakwah.
3.11 Menelaah perkembangan peradaban
Islam pada masa kejayaan.
3.12 Menelaah perkembangan Islam pada
masa modern (1800- sekarang).

32
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Membaca Q.S. An-Nisa (4) : 59; Q.S. Al-
menyaji dalam ranah konkret dan Maidah (5) : 48; Q.S. At Taubah (9) : 105
ranah abstrak terkait dengan sesuai dengan kaidah tajwid dan
pengembangan dari yang makhrajul huruf.
dipelajarinya di sekolah secara 4.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. An-Nisa
mandiri, bertindak secara efektif (4): 59; Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S. At-
dan kreatif, serta mampu Taubah (9): 105 dengan lancar.
menggunakan metoda sesuai 4.3 Membaca Q.S. Yunus (10): 40-41 dan
kaidah keilmuan. Q.S. Al-Maidah (5): 32sesuai dengan
kaidah tajwid dan makhrajul huruf.
4.4 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Yunus
(10): 40-41 dan Q.S. Al-Maidah (5): 32
dengan lancar.
4.5 Berperilaku yang mencerminkan
kesadaran beriman kepada Kitab-kitab
Suci Allah SWT.
4.6 Berperilaku yang mencerminkan
kesadaran beriman kepada Rasuf-rasul
Allah SWT.
4.7 Menampilkan perilaku taat kepada aturan,
kompetisi dalam kebaikan, dan bekerja
keras.
4.8 Menampilkan contoh perilaku toleransi
dan kerukunan.
4.9 Mendeskripsikan bahaya perilaku tindak
kekerasan dalam kehidupan.
4.10 Mempresentasikan praktik-praktik
ekonomi Islam.
4.11 Memperagakan tata cara
penyelenggaraan jenazah.
4.12 Mempraktikkan khutbah, tabligh, dan
dakwah.
4.13 Mendiskripsikan perkembangan Islam
pada masa kejayaan.
4.14 Mendiskripsikan perkembangan Islam
pada masa medern (1800-sekarang).

33
KOMPETENSIINTI KOMPETENSI DASAR

dan kejadian, serta menasihati dan berbuat baik (ihsan)


menerapkan pengetahuan dalam kehidupan.
prosedural pada bidang kajian 3.6 Memahami ketentuan pernikahan dalam
yang spesifik sesuai dengan Islam.
bakat dan minatnya untuk 3.7 Memahami hak dan kedudukan wanita
memecahkan masalah. dalam keluarga berdasarkan hukum
Islam.
3.8 Memahami ketentuan waris dalam Islam.
3.9 Memahami strategi dakwah dan
perkembangan Islam di Indonesia.
3.10 Menganalisis faktor-faktor kemajuan dan
kemunduran peradaban Islam di dunia.

4. Mengolah, menalar, menyaji, 4.1.1 Membaca Q.S. Ali Imran (3): 190-191 dan
dan mencipta dalam ranah konkret Q.S. Ali Imran (3): 159; sesuai dengan
dan ranah abstrak terkait dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf.
pengembangan dari yang 4.1.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Ali
dipelajarinya di sekolah secara Imran (3): 190-191 dan Q.S. Ali Imran
mandiri serta bertindak secara (3): 159 dengan lancar.
efektif dan kreatif, dan mampu 4.2.1 Membaca Q.S. Luqman (31): 13-14 dan
menggunakan metoda sesuai Q.S. Al-Baqarah (2): 83 sesuai dengan
kaidah keilmuan. kaidah tajwid dan makhrajul huruf.
« 4.2.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Luqman
(31): 13-14 dan Q.S. Al-Baqarah (2): 83
denagn lancar.
4.3 Berperilaku yang mencerminkan
kesadaran beriman kepada Hari Akhir.
4.4 Berperilaku yang mencerminkan
kesadaran beriman kepada Qadha dan
Qadar Allah SWT.
4.5 Menyajikan hikmah dan manfaat saling
menasihati dan berbuat baik (ihsan)
dalam kehidupan.
4.6 Memperagakan tata cara pernikahan
dalam Islam.
4.7 Menyajikan hak dan kedudukan wanita
dalam keluarga berdasarkan hukum
Islam.
4.8 Mempraktikkan pelaksanaan pembagian
waris dalam Islam.
4.9 Mendeskripsikan strategi dakwah dan
perkembangan Islam di Indonesia.
4.10 Mendeskripsikan faktor-faktor kemajuan
dan kemunduran peradaban Islam di
dunia.

34
b. Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Kristen dan Budi
Pekerti KELASX

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan 1.1 Mensyukuri karunia Allah bagi dirinya


mengamalkan ajaran agama yang terus bertumbuh sebagai pribadi
yang dianutnya. dewasa.
1.2 Menghayati nilai-nilai Kristiani:
Kesetiaan, kasih dan keadilan dalam
kehidupan sosial.
1.3 Mengakui peran Ron Kudus dalam
membarui kehidupan orang beriman.
1.4 Mensyukuri karunia Allah melalui
kebersamaan dengan orang lain tanpa
kehilangan identitas.
1.5 Mensyukuri keberadaan Allah sebagai
pembaharu kehidupan manusia dan
alam.
2. Menghayati dan 2.1 Mengembangkan perilaku sebagai pribadi
mengamalkan perilaku jujur, yang terus bertumbuh menjadi dewasa.
disiplin, tanggung-jawab, peduli 2.2 Meneladani Yesus dalam mewujudkan
(gotong royong, kerjasama, nilai-nilai Kristiani: Kesetiaan, kasih dan
toleran, damai), santun, keadilan dalam kehidupan.
responsif dan pro-aktif dan 2.3 Bersedia hidup baru sebagai wujud
menunjukkan sikap sebagai percaya pada peran Roh Kudus sebagai
bagian dari solusi atas berbagai pembaharu.
permasalahan dalam berinteraksi 2.4 Bersedia hidup bersama dengan orang
secara efektif dengan lingkungan lain tanpa kehilangan identitas.
sosial dan alam serta dalam 2.5 Merespon keberadaan Allah sebagai
menempatkan diri sebagai pembaharu dalam relasi dengan sesama
cerminan bangsa dalam manusia dan alam.
pergaulan dunia.

3. Memahami,menerapkan, 3.1 Mengidentifikasi ciri-ciri pribadi yang


menganallsis pengetahuan faktual, terus bertumbuh menjadi dewasa.
konseptual, prosedural 3.2 Memahami makna nilai-nilai Kristiani:
berdasarkan rasa ingintahunya Kesetiaan, kasih dan keadilan dalam
tentang ilmu pengetahuan, kehidupan.
teknologi, seni, budaya, dan 3.3 Menjelaskan peran Roh Kudus dalam
humaniora dengan wawasan membaharui kehidupan orang beriman.
kemanusiaan, kebangsaan, 3.4 Menjelaskan makna kebersamaan
kenegaraan, dan peradaban terkait dengan orang lain tanpa kehilangan
penyebab fenomena dan identitas.
kejadian, serta menerapkan 3.5 Memahami keberadaan Allah sebagai
pengetahuan prosedural pada pembaharu kehidupan manusia dan
bidang kajian yang spesifik sesuai alam.
dengan

35
KOMPETENSIINTI KOMPETENSI DASAR

bakat dan minatnya untuk


memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menunjukkan ciri-ciri pribadi yang terus
menyaji dalam ranah konkret dan bertumbuh menjadi dewasa.
ranah abstrak terkait dengan 4.2 Menerapkan nilai-nilai Kristiani:
pengembangan dari yang Kesetiaan, Kasih dan Keadilan dalam
dipelajarinya di sekolah secara kehidupan.
mandiri, dan mampu 4.3 Memberikan kesaksian tentang peran
menggunakan metoda sesuai Roh Kudus sebagai pembaharu.
kaidah keilmuan. 4.4 Mengkaji bagian Alkitab yang berbicara
mengenai peran Roh Kudus dalam
membarui kehidupan orang beriman dari
kitab Kisah Rasul.
4.5.1 Menjalani kebersamaan dengan orang
lain tanpa kehilangan identitas.
4.5.2 Mengekspresikan diri sebagai pribadi
yang mengalami pembaruan.

KELAS XI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Mengakui peran Allah dalam kehidupan


ajaran agama yang dianutnya. keluarga.
1.2 Menghayati nilai-nilai Kristiani dalam
kehidupan keluarga agar siap
menghadapi gaya hidup modern.
1.3 Mengakui peran keluarga dan sekolah
sebagai lembaga pendidikan utama
dalam kehidupan modern.
1.4 Mengakui bahwa perkembangan
kebudayaan, ilmu pengetahuan dan
teknologi adalah anugerah Tuhan.
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Mengembangkan perilaku tanggOng
perilaku jujur, disiplin, jawab sebagai wujud dari pengakuan
tanggungjawab, peduli (gotong terhadap peran Allah dalam kehidupan
royong, kerjasama, toleran, keluarga.
damai), santun, responsif dan 2.2 Mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam
pro-aktif dan menunjukkan sikap kehidupan keluarga untuk menghadapi
sebagai bagian dari solusi atas gaya hidup modern.
berbagai permasalahan dalam 2.3 Bersikap kritis dalam menyikapi peran
berinteraksi secara efektif dengan keluarga dan sekolah sebagai lembaga
lingkungan sosial dan alam serta pendidikan dalam kehidupan modern.
dalam menempatkan diri sebagai 2.4 Bersikap kritis dalam menghadapi
cerminan bangsa dalam perkembangan kebudayaan, ilmu
pergaulan dunia pengetahuan dan tekonologi dengan
mengacu pada Alkitab.

36
KOMPETENSIINTI KOMPETENSI DASAR

3. Memahami, menerapkan, dan 3.1 Menjelaskan peran Allah dalam


menganalisis pengetahuan faktual, kehidupan keluarga.
konseptual, prosedural, dan 3.2 Menjelaskan pentingnya nilai-nilai
metakognitif berdasarkan rasa Kristiani dalam kehidupan keluarga untuk
ingin tahunya tentang ilmu menghadapi gaya hidup modern.
pengetahuan, teknologi, seni, 3.3 Menganalisis peran keluarga dan sekolah
budaya, dan humaniora dengan sebagai lembaga pendidikan dalam
wawasan kemanusiaan, kehidupan modern.
kebangsaan, kenegaraan, dan 3.4 Mengidentifikasi perkembangan
peradaban terkait penyebab kebudayaan, ilmu pengetahuan dan
fenomena dan kejadian, serta tekonologi dengan mengacu pada
menerapkan pengetahuan Alkitab.
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan
masalah.

4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Bersaksi tentang peran Allah dalam


menyaji dalam ranah konkret dan keluarganya.
ranah abstrak terkait dengan 4.2 Berperan aktif mewujudkan nilai-nilai
pengembangan dari yang Kristiani dalam kehidupan keluarganya
dipelajarinya di sekolah secara untuk menghadapi gaya hidup modern.
mandiri, bertindak secara efektif 4.3 Membuat refleksi tentang peran keluarga
dan kreatif, serta mampu dan sekolah sebagai lembaga pendidikan
menggunakan metoda sesuai dalam kehidupan modern.
kaidah keiimuan. 4.4 Membuat karya untuk mengkritisi
perkembangan kebudayaan, ilmu
pengetahuan dan tekonologi dengan
mengacu pada Alkitab.

KELAS: XII

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menerima HAM sebagai anugerah Allah.


ajaran agama yang dianutnya 1.2 Mensyukuri pemberian Allah dalam
kehidupan multikultur.
1.3 Menghayati kasih Allah kepada semua
orang yang diwujudkan dalam nilai-nilai
demokrasi pada konteks lokal dan global.
1.4 Menghayati perannya sebagai pembawa
damai sejahtera dalam kehidupan sehari-
hari.

37
KOMPETENSIINTI KOMPETENSI DASAR
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Mengembangkan perilaku yang
perilaku jujur, disiplin, mencerminkan nilai-nilai HAM.
tanggung-jawab, peduli (gotong 2.2 Mengembangkan sikap dan perilaku yang
royong, kerjasama, toleran, menghargai multikultur.
damai), santun, responsif dan 2.3 Menunjukkan nilai-nilai demokrasi pada
pro-aktif dan menunjukkan sikap konteks lokal dan global.
sebagai bagian dari solusi atas 2.4 Mengembangkan perilaku sebagai
berbagai permasalahan dalam pembawa damai sejahtera dalam
berinteraksi secara efektif dengan kehidupan sehari-hari.
lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, 3.1 Memahami arti HAM dan hubungannya


menganalisis dan mengevaluasi dengan tuntutan keadilan yang Allah
pengetahuan faktual, konseptual, kehendaki.
prosedural, dan metakognitif 3.2 Menganalisis berbagai pelanggaran HAM
berdasarkan rasa ingin tahunya di Indonesia yang merusak kehidupan
tentang ilmu pengetahuan, dan kesejahteraan manusia.
teknologi, seni, budaya, dan 3.3 Memahami nilai-nilai multikultur.
humaniora dengan wawasan 3.4 Menjelaskan makna nilai-nilai demokrasi
kemanusiaan, kebangsaan, pada konteks lokal dan global dengan
kenegaraan, dan peradaban mengacu pada teks Alkitab.
terkait penyebab fenomena dan 3.5 Menguraikan perannya sebagai
kejadian, serta menerapkan pembawa damai sejahtera dalam
pengetahuan prosedural pada kehidupan sehari-hari selaku murid
bidang kajian yang spesifik sesuai Kristus.
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, menyaji, 4.1 Menerapkan sikap dan perilaku yang


dan mencipta dalam ranah konkret menghargai HAM.
dan ranah abstrak terkait dengan 4.2 Berperan aktif dalam menjunjung
pengembangan dari yang kehidupan yang multikultur.
dipelajarinya di sekolah secara 4.3 Menalar nilai-nilai demokrasi pada
mandiri serta bertindak secara konteks lokal dan global mengacu pada
efektif dan kreatif, dan mampu teks Alkitab.
menggunakan metoda sesuai 4.4 Proaktif sebagai pembawa damai
kaidah keilmuan. sejahtera selaku murid Kristus.

38
c. Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Katolik dan Budi
Pekerti KELAS: X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati keberadaan dirinya dengan


ajaran agama yang dianutnya. segala kemampuan dan keterbatasannya.
1.2 Menghayati makna bersyukur atas diri
apa adanya.
1.3 Menerima jati diri sebagai perempuan
atau laki-laki yang saling melengkapi dan
sederajat.
1.4 Menghayati sikap saling menghargai
sesama manusia yang diciptakan sebagai
citra Allah yang bersaudara satu sama
lain.
1.5 Bersikap patuh terhadap suara hati dan
dapat bertindak secara benar dan tepat.
1.6 Menghayati sikap kritis dan bertanggung-
jawab terhadap pengaruh mass media,
ideologi dan gaya hidup yang
berkembang.
1.7 Menghayati Kitab Suci dan Tradisi
sebagai dasar iman kristiani.
1.8 Menghayati Yesus Kristus yang datang
untuk mewartakan dan memperjuangkan
Kerajaan Allah.
1.9 Menghayati pribadi Yesus Kristus yang
rela menderita , sengsara, wafat, dan .
bangkit demi kebahagiaan manusia.
1.10 Menghayati pribadi Yesus Kristus
sebagai sahabat sejati, tokoh idola, dan
Juru Selamat.
1.11 Menghayati Allah Tritunggal sebagai
kebenaran iman Kristiani.
1.12 Menghayati peran Roh Kudus yang
melahirkan, membimbing, dan
menghidupi Gereja.

39
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Berperilaku tanggung jawab dalam
perilaku jujur, disiplin, menerima diri dengan segala
tanggung-jawab, peduli (gotong kemampuan dan keterbatasannya.
royong, kerjasama, toleran, 2.2 Berperilaku jujur dalam bersyukur atas
damai), santun, responsif dan diri apa adanya.
pro-aktif dan menunjukkan sikap 2.3 Berperilaku santun sebagai perempuan
sebagai bagian dari solusi atas atau laki-laki yang saling melengkapi dan
berbagai permasalahan dalam sederajat.
berinteraksi secara efektif dengan 2.4 Berperilaku santun dengan saling
Iingkungan sosial dan alam serta menghargai sesama manusia yang
dalam menempatkan diri sebagai diciptakan sebagai citra Allah yang
cerminan bangsa dalam bersaudara satu sama lain.
pergaulan dunia. 2.5 Berperilaku patuh terhadap suara hati
dan dapat bertindak secara benar dan
tepat.
2.6 Bersikap kritis dan bertanggungjawab
terhadap pengaruh mass media, ideologi
dan gaya hidup yang berkembang

2.7 Berperiiaku tanggungjawab terhadap


ajaran Kitab Suci dan Tradisi sebagai
dasar iman kristiani.
2.8 Berperiiaku tanggungjawab sebagai
pengikut Yesus Kristus yang datang
untuk mewartakan dan memperjuangkan
Kerajaan Allah.
2.9 Berperiiaku jujur menerima pribadi Yesus
Kristus yang rela menderita, sengsara,
wafat, dan bangkit demi kebahagiaan
manusia.
2.10 Berperiiaku jujur menerima pribadi
Yesus Kristus sebagai sahabat sejati,
tokoh idola, dan Juru Selamat.
2.11 Berperiiaku tanggung jawab dalam
menerima Allah Tritunggal sebagai
kebenaran iman Kristiani.
2.12 Berperiiaku tanggung jawab pada karya
Roh Kudus yang melahirkan,
membimbing, dan menghidupi Gereja.

40
3. Memahami, menerapkan, * 3.1 Memahami diri dengan segala
menganalisis pengetahuan faktual, kemampuan dan keterbatasannya.
konseptual, prosedural 3.2 Memahami makna bersyukur atas diri
berdasarkan rasa ingintahunya apa adanya.
tentang ilmu pengetahuan, 3.3 Memahami jati diri sebagai perempuan
teknologi, seni, budaya, dan atau laki-laki yang saling melengkapi dan
humaniora dengan wawasan sederajat.
kemanusiaan, kebangsaan, »
kenegaraan, dan peradaban terkait 3.4 Memahami sikap saling menghargai
penyebab fenomena dan kejadian, sesama manusia yang diciptakan sebagai
serta menerapkan pengetahuan citra Allah yang bersaudara satu sama
prosedural pada bidang kajian yang lain.
spesifik sesuai dengan bakat dan 3.5 Memahami sikap dan perilaku patuh
minatnya untuk memecahkan terhadap suara hati dan dapat bertindak
masalah. secara benar dan tepat.
3.6 Memahami sikap kritis dan bertanggung-
jawab terhadap pengaruh mass media, -
ideologi dan gaya hidup yang
berkembang.
3.7 Memahami Kitab Suci dan Tradisi
sebagai dasar iman kristiani.
3.8 Memahami Yesus Kristus yang datang
untuk mewartakan dan memperjuangkan
Kerajaan Allah.
3.9 Memahami pribadi Yesus Kristus yang
rela menderita, sengsara, wafat, dan
bangkit demi kebahagiaan manusia.
3.10 Memahami pribadi Yesus Kristus sebagai
sahabat sejati, tokoh idola, dan Juru
Selamat.
3.11 Memahami Allah Tritunggal sebagai
kebenaran iman Kristiani.

41
KOMPETENSIINTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati nilai-nilai keimanan kepada


ajaran agama yang dianutnya hari akhir.
1.2 Menghayati nilai-nilai keimanan kepada
qada dan qadar.
1.3 Menerapkan ketentuan syariat Islam
dalam melaksanakan pernikahan.
1.4 Menerapkan ketentuan syariat Islam
dalam melakukan pembagian harta
warisan.

2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menunjukkan perilaku jujur dalam


perilaku jujur, disiplin, kehidupan sehari-hari sebagai
tanggung-jawab, peduli (gotong implementasi dari pemahaman Q.S. At-
royong, kerjasama, toleran, Taubah (9): 119 dan Q.S. Lukman (31):
damai), santun, responsif dan 14 serta hadits terkait.
pro-aktif dan menunjukkan sikap 2.2 Menunjukkan perilaku hormat dan
sebagai bagian dari solusi atas berbakti kepada orangtua dan guru Q.S.
berbagai permasalahan dalam Al-Isra (17): 23 dan hadits terkait.
berinteraksi secara efektif dengan 2.3 Menunjukkan sikap kritis dan demokratis
lingkungan sosial dan alam serta sebagai implementasi dari pemahaman
dalam menempatkan diri sebagai Q.S. Ali Imran (3): 190-191 dan 159,
cerminan bangsa dalam serta hadits terkait.
pergaulan dunia. 2.4 Menunjukkan perilaku saling menasihati
• dan berbuat baik {//isan)sebaga\
implementasi dari pemahaman Q.S.
Luqman (31) : 13-14 dan Q.S. Al-Baqarah
(2): 83, serta hadits terkait.
2.5 Menunjukkan sikap mawas diri dan taat
beribadah sebagai cerminan dari
kesadaran beriman kepada hari akhir.
2.6 Menunjukkan sikap optimis, berikhtiar
dan bertawakal sebagasi cerminan dari
kesadaran beriman kepada Qadha dan
Qadar Allah SWT.
2.7 Menunjukkan sikap semangat melakukan
penelitian di bidang ilmu pengetahuan
sebagai implementasi dari pemahaman
dan perkembangan Islam di dunia.

42
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menganalisis Q.S. Ali Imran (3): 190-191,
menganalisis dan mengevaluasi dan Q.S. Ali Imran (3): 159, serta hadits
pengetahuan faktual, konseptual, tentang berpikir kritis dan bersikap
prosedural, dan metakognitif demokratis.
berdasarkan rasa ingin tahunya 3.2 Menganalisis Q.S. Luqman (31): 13-14
tentang ilmu pengetahuan, dan Q.S. Al-Baqarah (2): 83, serta hadits
teknologi, seni, budaya, dan tentang saling menasihati dan berbuat
humaniora dengan wawasan baik (ihsan).
kemanusiaan, kebangsaan, 3.3 Memahami makna iman kepada hari
kenegaraan, dan peradaban akhir.
3.4 Memahami makna iman kepada Qadha
dan Qadar.
3.5 Memahami Hikmah dan manfaat saling

4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Melatih diri dengan segala kemampuan


menyaji dalam ranah konkret dan keterbatasannya.
dan ranah abstrak terkait 4.2 Mengungkapkan rasa yukur atas diri apa
dengan pengembangan dari adanya yang diciptakan Tuhan.
yang dipelajarinya di sekolah 4.3 Menunjukkan jati diri sebagai perempuan
secara mandiri, dan mampu atau laki-laki yang saling melengkapi dan
menggunakan metoda sesuai sederajat.
kaidah keilmuan. 4.4 Bersikap saling menghargai sesama
manusia yang diciptakan sebagai citra
Allah yang bersaudara satu sama lain.
4.5 Berperilaku patuh terhadap suara hati
dan dapat bertindak secara benar dan
tepat.
4.6 Bersikap kritis dan bertanggung-jawab
terhadap pengaruh mass media, ideologi
dan gaya hidup yang berkembang.
4.7 Menghayati Kitab Suci dan Tradisi
sebagai dasar iman kristiani.
4.8 Bersaksi tentang Yesus Kristus yang
datang untuk mewartakan dan
memperjuangkan Kerajaan Allah.
4.9 Meneladani pribadi Yesus Kristus yang
rela menderita , sengsara, wafat, dan
bangkit demi kebahagiaan manusia.
4.10 Meneladani pribadi Yesus Kristus sebagai
sahabat sejati, tokoh idola, dan Juru Selamat.
4.11 Menghayati Allah Tritunggal sebagai
kebenaran iman Kristiani.
4.12 Menghayati Roh Kudus yang melahirkan,
membimbing, dan menghidupi Gereja.

43
KELAS: XI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati Gereja sebagai umat Allah


ajaran agama yang dianutnya. dan persekutuan yang terbuka.
1.2 Menghayati sifat-sifat Gereja sebagai
dasar panggilan untuk merasul dan
memperjuangkan nilai-nilai Kerajaan
Allah.
1.3 Mengahayati fungsi dan peranan hierarki.
1.4 Menghayati tugas pokok Gereja sesuai
dengan kedudukan dan peranannya
sebagai murid Yesus Kristus.
1.5 Menghayati hubungan Gereja dengan
dunia agar dapat terlibat dalam
kegembiraan dan keprihatinan dunia.
1.6 Menghayati hak asasi Manusia, sebagai
dasar panggilan untuk ikut serta
menegakkan hak-hak asasi manusia.
1.7 Menghayati makna dan hakikat bersyukur
atas hidup sebagai anugerah Allah.
2. Menghayati dan mengamaikan 2.1 Berperilaku tanggung jawab sebagai
perilaku jujur, disiplin, anggota Gereja yang merupakan umat
tanggung-jawab, peduli (gotong Allah dan persekutuan yang terbuka.
royong{ kerjasama, toleran, 2.2 Berperilaku disiplin pada sifat-sifat
damai), santun, responsif dan Gereja sebagai dasar panggilan untuk
pro-aktif dan menunjukkan sikap merasul dan memperjuangkan nilai-nilai
sebagai bagian dari solusi atas Kerajaan Allah.
berbagai permasalahan dalam 2.3 Berperilaku santun pada fungsi dan
berinteraksi secara efektif dengan peranan hierarki.
lingkungan sosial dan alam serta 2.4 Berperilaku tanggungjawab pada tugas
dalam menempatkan diri sebagai pokok Gereja sesuai dengan kedudukan
cerminan bangsa dalam dan peranannya sebagai murid Yesus
pergaulan dunia. Kristus.
2.5 Berprilaku peduli pada hubungan Gereja
dengan dunia agar dapat terlibat dalam
kegembiraan dan keprihatinan dunia.
2.6 Berprilaku peduli pada hak asasi
Manusia, sebagai dasar panggilan untuk
ikut serta menegakkan hak-hak asasi
manusia.
2.7 Berprilaku tanggungjawab sebagai
perwujudan dari makna dan hakikat
bersyukur atas hidup yang merupakan
anugerah Allah.

44
3. Memahami, menerapkan, dan . 3.1 Memahami Gereja sebagai umat Allah
menganalisis pengetahuan faktual, dan persekutuan yang terbuka.
konseptual, prosedural, dan 3.2 Memahami sifat-sifat Gereja sebagai
metakognitif berdasarkan rasa dasar panggilan untuk merasul dan
ingin tahunya tentang ilmu memperjuangkan nilai-nilai Kerajaan
pengetahuan, teknologi, seni, Allah.
budaya, dan humaniora dengan 3.3 Memahami fungsi dan peranan hierarki.
wawasan kemanusiaan, 3.4 Memahami tugas pokok Gereja sesuai
kebangsaan, kenegaraan, dan dengan kedudukan dan peranannya
peradaban terkait penyebab sebagai murid Yesus Kristus.
fenomena dan kejadian, serta 3.5 Memahami hubungan Gereja dengan
menerapkan pengetahuan dunia agar dapat terlibat dalam
prosedural pada bidang kajian yang kegembiraan dan keprihatinan dunia.
spesifik sesuai dengan bakat dan 3.6 Memahami tentang hak asasi Manusia,
minatnya untuk memecahkan sebagai dasar panggilan untuk ikut serta
masalah. menegakkan hak-hak asasi manusia.
3.7 Memahami makna dan hakikat bersyukur
atas hidup sebagai anugerah Allah.
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Mengahayati Gereja sebagai umat Allah
menyaji dalam ranah konkret dan dan persekutuan yang terbuka.
ranah abstrak terkait dengan 4.2 Menghayati sifat-sifat Gereja sebagai
pengembangan dari yang dasar panggilan untuk merasul dan
dipelajarinya di sekolah memperjuangkan nilai-nilai Kerajaan
secara efektif dan kreatif, 4.3 Bersaksi tentang fungsi dan peranan
serta mampu menggunakan Hierarki.
metoda sesuai kaidah 4.4 Melibatkan diri dalam tugas pokok Gereja
keilmuan. sesuai dengan kedudukan dan
peranannya sebagai murid Yesus Kristus.
4.5 Menghayati hubungan Gereja dengan
dunia agar dapat terlibat dalam
kegembiraan dan keprihatinan dunia.
4.6 Menghayati hak asasi manusia, sebagai
dasar panggilan untuk ikut serta
menegakkan hak asasi manusia
4.7 Mensyukuri hidup sebagai anugerah Allah

45
KELAS: XII

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati panggilan hidupnya sebagai


ajaran agama yang dianutnya umat Allah (Gereja) dengan menentukan
langkah yang tepat dalam menjawab
panggilan hidup tersebut.
1.2 Menghayati nilai-nilai keadilan, kejujuran,
kebenaran, perdamaian dan keutuhan
ciptaan sesuai dengan ajaran Yesus
Kristus.
1.3 Menghayati kemajemukan bangsa
Indonesia sebagai anugerah Allah.
1.4 Menghayati makna berdialog serta
bekerjasama dengan umat beragama
lain.
1.5 Menghayati makna keterlibatan aktif
umat Katolik dalam membangun bangsa
dan negara Indonesia.
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Berperilaku tannggungjawab pada
perilaku jujur, disiplin, panggilan hidupnya sebagai umat Allah
tanggung-jawab, peduli (Gereja) dengan menentukan langkah
* (gotong royong, kerjasama, yang tepat dalam menjawab panggilan
toleran, damai), santun, responsif hidup tersebut.
dan pro-aktif dan menunjukkan 2.2 Berperilaku peduli pada nilai-nilai
sikap sebagai bagian dari solusi keadilan, kejujuran, kebenaran,
atas berbagai permasalahan dalam perdamaian dan keutuhan ciptaan sesuai
berinteraksi secara efektif dengan dengan ajaran Yesus Kristus.
lingkungan sosial dan alam serta 2.3 Berperilaku cinta damai pada
dalam menempatkan diri sebagai kemajemukan bangsa Indonesia sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan anugerah Allah.
dunia. 2.4 Berperilaku proaktif untuk berdialog serta
bekerjasama dengan umat beragama
lain.
2.5 Berperilaku tanggungjawab sebagai
umat Katolik dalam keterlibatan aktif
membangun bangsa dan negara
Indonesia.

46
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Memahami panggilan hidupnya sebagai
menganalisis dan mengevaluasi umat Allah (Gereja) dengan menentukan
pengetahuan faktual, konseptual, langkah yang tepat dalam menjawab
prosedural, dan metakognitif panggilan hidup tersebut
berdasarkan rasa ingin tahunya 3.2 Memahami nilai-nilai keadilan, kejujuran,
tentang ilmu pengetahuan, kebenaran, perdamaian dan keutuhan
teknologi, seni, ciptaan sesuai dengan ajaran Yesus
budaya, dan humaniora dengan Kristus.
wawasan kemanusiaan, 3.3 Memahami kemajemukan bangsa
kebangsaan, kenegaraan, dan Indonesia sebagai anugerah Allah.
peradaban terkait penyebab 3.4 Memahami makna berdialog serta
fenomena dan kejadian, serta bekerjasama dengan umat beragama
menerapkan pengetahuan lain.
prosedural pada bidang kajian 3.5 Memahami makna keterlibatan aktif
yang spesifik sesuai dengan bakat umat Katolik dalam membangun bangsa
dan minatnya untuk memecahkan dan negara Indonesia.
masalah.

4. Mengolah, menalar, menyaji, 4.1 Melaksanakan panggilan hidupnya


dan mencipta dalam ranah konkret sebagai umat Allah (Gereja) dengan
dan ranah abstrak terkait dengan menentukan langkah yang tepat dalam
pengembangan dari yang menjawab panggilan hidup tersebut.
dipelajarinya di sekolah secara 4.2 Menerapkan nilai-nilai keadilan,
mandiri serta bertindak secara kejujuran, kebenaran, perdamaian dan
efektif dan kreatif, dan mampu keutuhan ciptaan sesuai dengan ajaran
menggunakan metoda sesuai Yesus Kristus.
kaidah keilmuan. 4.3 Mensyukuri kemajemukan bangsa
Indonesia sebagai anugerahr Allah.
4.4 Berdialog serta bekerjasama dengan
umat beragama lain.
4.5 Berperan aktif dalam membangun
bangsa dan negara Indonesia.

Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti


KELAS: X

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Membiasakan mengucapkan salam agama


ajaran agama yang dianutnya. Hindu.
1.2 Membiasakan mengucapkan dainika
upasana (doa sehari-hari).

47
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Toleran terhadap sesama, keluarga, dan
perilaku jujur, disiplin, lingkungan dengan cara menyayangi
tanggungjawab, peduli (gotong ciptaan Sang Hyang Widhi (Ahimsa).
royong, kerjasama, toleran, 2.2 Berperilaku jujur (Satya), menghargai
damai), santun, responsif dan dan menghormati (Tat Tvam Asi)
pro-aktif dan menunjukkan sikap makhluk ciptaan Sang Hyang Widhi.
sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan


alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami,menerapkan, 3.1 Memahami hakekat dan nilai-nilai Yaj a
menganalisis pengetahuan faktual, yang terkandung dalam kitab Ramayana.
konseptual, prosedural 3.2 Menyebutkan ajaran Upaveda sebagai
berdasarkan rasa ingintahunya tuntunan hidup.
tentang ilmu pengetahuan, 3.3 Menjelaskan hakekat padewasan
teknologi, seni, budaya, dan (wariga) dalam kehidupan umat Hindu.
humaniora dengan wawasan 3.4 Menjelaskan ajaran Dharsana dalam
kemanusiaan, kebangsaan, agama Hindu.
kenegaraan, dan peradaban 3.5 Menjelaskan ajaran Catur Asrama.
terkait penyebab fenomena dan 3.6 Menjelaskan perilaku gotong royong dan
kejadian, serta menerapkan kerjasama, serta berinteraksi secara
pengetahuan prosedural pada efektif dengan menjalankan ajaran Catur
bidang kajian yang spesifik sesuai Warna sesuai sastra Hindu.
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Mempraktikkan pelaksanaan yadnya


menyaji dalam ranah konkret dan menurut kitab Ramayana dalam
ranah abstrak terkait dengan kehidupan.
pengembangan dari yang 4.2 MenalarUpaveda sebagai tuntunan hidup
dipelajarinya di sekolah secara 4.3 Mempraktekkan cara menentukan
mandiri, dan mampu padewasan (wariga) dalam kehidupan
menggunakan metoda sesuai umat Hindu.
kaidah keilmuan. 4.4 Menalar ajaran Dharsana sabagai bagian
dalam filsafat Hindu.
4.5 Mempraktekkan manfaat menjalani
ajaran Catur Asrama dalam kehidupan.
4.6 Menyaji masing-masing fungsi Catur
Warna dalam masyarakat.

48
KELASXI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Membiasakan mengucapkan salam agama


ajaran agama yang dianutnya. Hindu.
1.2 Membiasakan mengucapkan dainika
upasana (doa sehari-hari).
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Toleran terhadap sesama, keluarga, dan
perilaku jujur, disiplin, lingkungan dengan cara menyayangi
tanggung-jawab, peduli (gotong ciptaan Sang Hyang Widhi (Ahimsa).
royong, kerjasama, toleran, 2.2 Berperilaku jujur (Satya), menghargai
damai), santun, responsif dan dan menghormati (Tat Tvam Asi)
pro-aktif dan menunjukkan sikap makhluk ciptaan Sang Hyang Widhi.
sebagai baaian dari solusi atas

berbagai permasalahan dalam


berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan 3.1 Menjelaskan pengertian dan pelaksanaan
menganalisis pengetahuan faktual, Yoga menurut Sastra Hindu.
konseptual, prosedural, dan 3.2 Memahami hakekat dan nilai-nilai Yaj a
metakognitif berdasarkan rasa yang terkandung dalam kttab
ingin tahunya tentang ilmu Mahabharata.
pengetahuan, teknologi, seni, 3.3 Memahami ajaran Catur Marga sebagai
budaya, dan humaniora dengan jalan berhubungan dengan Sang Hyang
wawasan kemanusiaan, Widhi.
kebangsaan, kenegaraan, dan 3.4 Menjelaskanajaran Wibuthi Marga dalam
peradaban terkait penyebab kehidupan.
fenomena dan kejadian, serta 3.5 Menjelaskan kitab Manawa Dharma
menerapkan pengetahuan Sastra sebagai kitab hukum Hindu.
prosedural pada bidang kajian 3.6 Menjelaskan nilai-nilai ajaran Niwerti dan
yang spesifik sesuai dengan bakat Prawerti Marga dalam kehidupan.
dan minatnya untuk memecahkan 3.7 Memahami hakekat ajaran Catur
masalah. Purusarta dalam kehidupan sehari-hari.
3.8 Menjelaskan perilaku bertanggungjawab,
peduli, santun dan cinta damai, untuk
menciptakan keluarga yang rukun
bahagia dan sejahtera sesuai ajaran
wiwaha.

49
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Mempraktikkan sikap-sikap yoga
menyaji dalam ranah konkret dan 4.2 Mempraktikkan pelaksanaan yadnya
ranah abstrak terkait dengan menurut kitab Mahabharata dalam
pengembangan dari yang kehidupan.
dipelajarinya di sekolah secara 4.3 Mempraktikan sikap melaksanakan Catur
mandiri, bertindak secara efektif Marga.
dan kreatif, serta mampu 4.4 Menyajiajaran Wibuthi Marga dalam
menggunakan metoda sesuai kehidupan.
kaidah keilmuan. 4.5 Mempraktikan ajaran Manawa Dharma
Sastra sebagai kitab hukum Hindu.
4.6 Menalar nilai-nilai ajaran Niwerti dan
Prawerti Marga dalam kehidupan.
4.7 Mempraktekan perilaku jujur, disiplin,
peduli dan ramah dengan menjalankan
ajaran Catur Purusarta dalam kehidupan
sehari-hari.
4.8 Menyaji perilaku bertanggung jawab,
peduli, santun dan cinta damai, untuk
menciptakan keluarga yang rukun
bahagia dan sejahtera sesuai ajaran
wiwaha.

KELAS: XII

KOMPETENSIINTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Membiasakan mengucapkan salam agama


ajaran agama yang dianutnya. Hindu.
1.2 Membiasakan mengucapkan dainika
upasana (doa sehari-hari).
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Toleran terhadap sesama, keluarga, dan
perilaku jujur, disiplin, lingkungan dengan cara menyayangi
tanggung-jawab, peduli (gotong ciptaan Sang Hyang Widhi (Ahimsa).
royong, kerjasama, toleran, 2.2 Berperilaku jujur (Satya), menghargai
damai), santun, responsif dan dan menghormati (TatTvam Asi)
pro-aktif dan menunjukkan sikap makhluk ciptaan Sang Hyang Widhi.
sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.

50
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menjelaskan ajaran Moksha dalam
menganalisis dan mengevaluasi Susastra Veda.
pengetahuan faktual, konseptual, 3.2 Menyebutkan sumber-sumber Hukum
prosedural, dan metakognitif Hindu dalam Susastra Veda.
berdasarkan rasa ingin tahunya 3.3 Menjelaskan kebudayan Prasejarah dan
tentang ilmu pengetahuan, Sejarah, toeri-teori masuknya agama
teknologi, seni, budaya, dan Hindu di Indonesia.
humaniora dengan wawasan 3.4 Menjelaskan ajaran Yantra, Tantra dan
kemanusiaan, kebangsaan, Mantra.
kenegaraan, dan peradaban 3.5 Menjelaskan ajaran Nawa Widha Bhakti.
terkait penyebab fenomena dan 3.6 Menjelaskan ajaran Tri Purusha.
kejadian, serta menerapkan 3.7 Menerapkan sikap disiplin, peduli dan
pengetahuan prosedural pada bertanggung jawab sesuai dengan ajaran
bidang kajian yang spesifik sesuai Dasa Yama Bratha.
dengan bakat dan minatnya untuk 3.8 Menerapkan sikap disiplin, peduli dan
memecahkan masalah. bertanggung jawab sesuai dengan ajaran
Dasa Nyama Bratha.

4. Mengolah, mehalar, menyaji, 4.1 Menyaji Astangga Yoga untuk mencapai


dan mencipta dalam ranah konkret Moksa.
dan ranah abstrak terkait dengan 4.2 Melantunkan sloka-sloka yang terkait
pengembangan dari yang dengan sumber hukum Hindu.
dipelajarinya di sekolah secara 4.3 Menyaji bukti-bukti prasejarah dan
mandiri serta bertindak secara sejarah perkembangan agama Hindu di *
efektif dan kreatif, dan mampu Indonesia.
menggunakan metoda sesuai 4.4 Mempraktekkan ajaran Yantra, Tantra
kaidah keilmuan. dan Mantra dalam kehidupan.
4.5 Mempraktekkan ajaran Nawa Widha
Bhakti sebagai ajaran sikap hidup yang
positif dalam kehidupan.
4.6 Menalar ajaran Tri Purusha sebagai
manifestasi Ida Sang Hyang Widhi.
4.7 Mempraktekan ajaran Dasa Yama Bratha
dalam kehidupan sehari-hari.
4.8 Mempraktekan ajaran Dasa Nyama
Bratha dalam kehidupan sehari-hari.

e. Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Budha dan Budi


Pekerti KELAS: X

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Mengamalkan manifestasi keyakinan


ajaran agama yang dianutnya. terhadapTuhan Yang Maha Esa.
1.2 Menghayati Triratna sebagai pelindung.

51
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Mengembangkan sikap pluralisme,
perilaku jujur, disiplin, inklusivisme, dan toleransi dalam
tanggung-jawab, peduli (gotong lingkungan social.
royong, kerjasama, toleran, 2.2 Mengembangkan perilaku jujur, disiplin,
damai), santun, responsif dan tanggung jawab, peduli, dan santun
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai manifestasi keyakinan agama
sebagai bagian dari solusi atas Buddha.
berbagai permasalahan dalam 2.3 Mengembangkan makna berlindung
berinteraksi secara efektif dengan kepada Triratna dan cara
lingkungan sosial dan alam serta merealisasikannya dalam kehidupan
dalam menempatkan diri sebagai sehari-hari.
cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.

3. Memahami ,menerapkan, 3.1 Merumuskan peranan agama, tujuan


menganalisis pengetahuan faktual, hidup, dan perlindungan berdasarkan
konseptual, prosedural agama Buddha
berdasarkan rasa ingintahunya 3.2 Merumuskan peranan Agama Buddha
tentang ilmu pengetahuan, dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
teknologi, seni, budaya, dan dan budaya.
humaniora dengan wawasan 3.3 Mendeskripsikan berbagai fenomena
kemanusiaan, kebangsaan, kehidupan sesesuai proses kerja hukum
kenegaraan, dan peradaban terkait tertib kosmis {niyama)
penyebab fenomena dan kejadian, 3.4 Mendeskripsikan sejarah penulisan, ruang
serta menerapkan pengetahuan lingkup dan intisari Tripitaka
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah.

°4. Mengolah, menaiar, dan 4.1 Menerapkan ajaran agama Buddha


menyaji dalam ranah konkret dalam kehidupan bermasyakat
dan ranah abstrak terkait 4.2 Menaiar peranan Agama Buddha dalam.
dengan pengembangan dari ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
yang dipelajarinya di sekolah budaya.
secara mandiri, dan mampu 4.3 Menaiar berbagai fenomena kehidupan
menggunakan metoda sesuai sesesuai proses kerja hukum tertib
kaidah keilmuan kosmis
4.4 Membuat peta konsep tentang Tripitaka

52
KELAS: XI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati puja dan doa dalam


ajaran agama yang dianutnya kehidupan sehari-hari
1.2 Menghayati hukum Kebenaran Mutlak
sebagaihukum alam yang berlaku
universal
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Mengembangkan Ucapan, Perbuatan dan
perilaku jujur, disiplin, Penghidupan Benar sebagai praktik Jalan
tanggungjawab, peduli (gotong Mulia Berunsur Delapan
royong, kerjasama, toleran, 2.2 Mengembangkan perilaku ramah
damai), santun, responsif dan lingkungan dan responsif sebagai bentuk
pro-aktif dan menunjukkan sikap kepedulian lingkungan
sebagai bagian dari solusi atas 2.3 Mengembangkan perilaku gotong
berbagai permasalahan dalam royong, kerja sama, cinta damai, dan
berinteraksi secara efektif dengan proaktif sebagai bentuk kepedulian sosial
lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia

3. Memahami, menerapkan, dan 3.1 Memahami aspek-aspek dan


menganalisis pengetahuan faktual, pengklasifikasian sila
konseptual, prosedural, dan 3.2 Mendeskripsikan prinsip-prinsip normatif
metakognitif berdasarkan rasa sertakriteria baik dan buruk suatu
ingin tahunya tentang ilmu perbuatan
pengetahuan, teknologi, seni, 3.3 Merumuskan puja terkait denganbudaya
budaya, dan humaniora dengan 3.4 Menganalisis berbagai fenomena dan
wawasan kemanusia-an, kejadian berdasarkan proses kerja hukum
kebangsaan/ kenegaraan, dan Empat Kebenaran Mulia, Hukum Karma
peradaban terkait penyebab dan Kelahiran Kembali, Tiga Corak
fenomena dan kejadian, serta Universal, dan Sebab Akibat yang Saling
menerapkan pengetahuan Bergantungan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
Masalah

53
4. Mengolah, menalar, dan menyaji 4.1 Mengimplementasikan aspek-aspek sila
dalam ranah konkret dan ranah sehingga menjadi manusia susila
abstrak terkait dengan 4.2 Menalar kriteria baik-buruk suatu
pengembangan dari yang perbuatan
dipelajarinya di sekolah secara 4.3 Mempraktikkan puja dan doa dalam
mandiri, bertindak secara efektif kehidupan sehari-hari
dan kreatif, serta mampu 4.4 Menerapkan konsep hokum-hukum
menggunakan metoda sesuai Kebenaran dalam aktivitas sehari-hari.
kaidah keilmuan

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati perbuatan dan akibatnya


ajaran agama yang dianutnya dalam kehidupan manusia berikutnya
1.2 Menghayati hidup penuh kesadaran
(mindfulness) dalam kehidupan sehari-
hari

2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Mengembangkan sikap dan perilaku


perilaku jujur, disiplin, manusia susila sebagai agen transformasi
tanggungjawab, peduli (gotong masyarakat dalam membangun
royong, kerjasama, toleran, damai), peradaban bangsa
santun, responsif dan pro-aktif dan 2.2 Mengembangkan perilaku disiplin dalam
menunjukkan sikap sebagai bagian melakukan Usaha, Perhatian, dan
dari solusi atas berbagai Konsentrasi Benar sebagai praktik dari
permasalahan dalam berinteraksi Jalan Mulia Berunsur Delapan
secara efektif dengan lingkungan 2.3 Menumbuhkan Pandangan dan Pikiran
sosial dan alam serta dalam Benar sebagai pelaksanaan Jalan Mulia
menempatkan diri sebagai Berunsur Delapan
cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia

3. Memahami, menerapkan, 3.1 Mendeskripsikan konsep alam semesta


menganalisis dan mengevaluasi dan alam-alam kehidupan
pengetahuan faktual, konseptual, 3.2 Mendeskripsikan konsep meditasi
prosedural, dan metakognitif pandangan terang
berdasarkan rasa ingin tahunya 3.3 Mendeskripsikan masalah-masalah sosial
tentang ilmu pengetahuan, ditinjau dari agama Buddha
teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta

54
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, menyaji, 4.1 Membuat peta konsep alam-alam


dan mencipta dalam ranah kehidupan
konkret dan ranah abstrak 4.2 Mempraktikkan hidup penuh kesadaran
terkait dengan pengembangan dalam kehidupan sehari-hari
dari yang dipelajarinya di 4.3 Mengatasi masalah-masalah kehidupan
sekolah secara mandiri serta sesuai dengan ajaran Buddha
bertindak secara efektif dan
kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan

6. Kompetensi Dasar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


KELAS: X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati nilai-nilai ajaran agama dan


ajaran agama yang dianutnya kepercayaan dalam kehidupan
bermasyarakat.
1.2 Menghayati isi dan makna pasal 28E dan
29 ayat (2) Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

55
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menghayati nilai-nilai Pancasila dalam
perilaku jujur, disiplin, kehidupan bermasyarakat, berbangsa
tanggungjawab, peduli (gotong dan bernegara
royong, kerjasama, toleran, 2.2 Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung
damai), santun, responsif dan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
pro-aktif dan menunjukkan sikap Negara Republik Indonesia Tahun 1945
sebagai bagian dari solusi atas dalam kehidupan berbangsa dan
berbagai permasalahan dalam bernegara.
berinteraksi secara efektif dengan 2.3 Menghayati nilai-nilai yang terkandung
lingkungan sosial dan alam serta dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar
dalam menempatkan diri sebagai Negara Republik Indonesia Tahun 1945
cerminan bangsa dalam dalam berbagai aspek kehidupan
pergaulan dunia. ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan, serta hukum.
2.4 Mengamalkan sikap toleransi antarumat
beragama dan kepercayaan dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara..

2.5 Mengamalkan perilaku toleransi dan


harmoni keberagaman dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara Indonesia.
2.6 Mengamalkan nilai dan budaya demokrasi
dengan mengutamakan prinsip
musyawarah mufakat dalam kehidupan
sehari-hari dalam konteks Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

56
KOMPETENSIINTI KOMPETENSI DASAR

3. Memahami ,menerapkan, 3.1 Menganalisis kasus-kasus pelanggaran


menganalisis pengetahuan faktual, HAM dalam rangka pelindungan dan
konseptuai, prosedural pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai
berdasarkan rasa ingintahunya Pancasila dalam kehidupan
tentang ilmu pengetahuan, bermasyarakat, berbangsa, dan
teknologi, seni, budaya, dan bernegara.
humaniora dengan wawasan 3.2 Memahami pokok pikiran yang
kemanusiaan, kebangsaan, terkandung dalam Pembukaan Undang-
kenegaraan, dan peradaban terkait Undang Dasar Negara Republik
penyebab fenomena dan kejadian, Indonesia Tahun 1945
serta menerapkan pengetahuan 3.3 Memahami bentuk dan kedaulatan
prosedural pada bidang kajian yang Negara sesuai dengan Undang-Undang
spesifik sesuai dengan Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
. bakat dan minatnya untuk 1945.
memecahkan masalah 3.4 Memahami hubungan struktural dan
fungsional pemerintahan pusat dan
daerah menurut Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3.5 Memahami sistem hukum dan peradilan
nasional dalam lingkup NKRI.
3.6 Menganalisis kasus pelanggaran hak
dan pengingkaran kewajiban sebagai
warga negara
3.7 Menganalisis indikator ancaman
terhadap negara dalam membangun
integrasi nasional dengan bingkai
BhinnekaTunggal Ika.
3.8 Memahamipentingnya kesadaran
berbangsa dan bernegara dilihat dari
konteks sejarah dan geopolitik
Indonesia.

57
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menyaji kasus-kasus pelanggaran HAM
menyaji dalam ranah konkret dan dalam rangka perlindungan dan
ranah abstrak terkait dengan pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai-
pengembangan dari yang Pancasila dalam kehidupan
dipelajarinya di sekolah secara bermasyarakat, berbangsa, dan
mandiri, dan mampu bernegara.
menggunakan metoda sesuai 4.2 Menyaji hasil telaah pokok-pokok pikiran
kaidah keilmuan Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
4.3 Menyaji hasil telaah bentuk dan
kedaulatan negara sesuai dengan
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
4.4 Menyaji hasil telaah hubungan
struktural dan fungsional pemerintahan
pusat dan daerah menurut Undang-
Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
4.5 Menyaji hasil telaah sistem hukum dan
peradilan nasional dalam linakuD NKRI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

4.6 Menyaji analisis penanganan kasus


pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban sebagai warga negara
4.7 Menyaji hasil analisis tentang indikator
ancaman terhadap negara dalam
membangun integrasi nasional dengan
bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
4.8 Menyaji analisis tentang pentingnya
kesadaran berbangsa dan bernegara dilihat dari
konteks sejarah dan geopolitik Indonesia
4.9.1 Berinteraksi dengan teman dan orang
lain berdasarkan prinsip saling
menghormati, dan menghargai dalam
keberagaman suku, agama, ras,
budaya, dan gender
4.9.2 Menyaji bentuk partisipasi
kewarganegaraan yang mencerminkan
komitmen terhadap keutuhan nasional

58
KELAS: XI
KOMPETENSI INTT KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati perilaku yang sesuai


ajaran agama yang dianutnya dengan
prinsip-prinsip solidaritas yang
dilandasi
ajaran agama dan kepercayaan
yang
dianutnya
1.2 Mengamalkan isi pasal 28E dan 29
ayat 2
Undang-Undang Dasar Negara
Republik
Indonesia Tahun 1945 dalam
kehidupan
berbangsa dan bernegara
1.3
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menghayati persamaan
Mengamalkan kedudukan
nilai-nilai Pancasila
perilaku jujur, disiplin, warga
dalam
tanggungjawab, peduli (gotong negara tanpa
kehidupan membedakan ras,
bermasyarakat,
royong, kerjasama, toleran, agama
berbangsa
damai), santun, responsif dan dan kepercayaan,
dan bernegara. gender,
pro-aktif dan menunjukkan sikap 2.2 golongan,
Menghayati nilai-nilai yang
sebagai bagian dari solusi atas budaya, dan suku dalam kehidupan
terkandung
berbagai permasalahan dalam bermasyarakat,
dalam Pembukaan berbangsa, dan
Undang-Undang
berinteraksi secara efektif bernegara
Dasar
dengan lingkungan sosial dan Negara Republik Indonesia Tahun
alam serta dalam menempatkan 1945dalam kehidupan berbangsa
diri sebagai cerminan bangsa dan
dalam pergaulan dunia bernegara.
2.3 Mengamalkan nilai-nilai yang
terkandung
dalam pasal-pasal Undang-Undang
Dasar
2.5 Negara Republik
Menghayati budayaIndonesia Tahun
demokrasi
1945"
dengan mengutamakan prinsip
dalam berbagai
musyawarah, mufakat aspek kehidupan
dan kesadaran
(ipoleksosbudhankam dan hukum).
bernegara kesatuan dalam konteks
2.4 Menghayati berbagai dampak dan
NKRI.
bentuk
ancaman terhadap negara dalam
mempertahankan Bhinneka
Tunggal Ika.

59
3. Memahami, menerapkan, dan 3.1 Menganalisis kasus pelanggaran
menganalisis pengetahuan HAM
faktual, konseptual, prosedural, dalam rangka pelindungan,
dan metakognitif berdasarkan pemajuan,
rasa ingin tahunya tentang ilmu dan pemenuhan HAM
pengetahuan, teknologi, seni, 3.2 Menganalisis pasal-pasal yang
budaya, dan humaniora dengan mengatur
wawasan kemanusiaan, tentang wilayah negara, warga
kebangsaan, kenegaraan, dan negara
peradaban terkait penyebab dan penduduk, agama dan
fenomena dan kejadian, serta kepercayaan,
menerapkan pengetahuan pertahanan dan keamanan
prosedural pada bidang kajian 3.3 Menganalisis perkembangan
yang spesifik sesuai dengan demokrasi
bakat dan minatnya untuk dalam kehidupan bermasyarakat,
memecahkan masalah berbangsa dan bernegara
3.4 Menganalisis sistem pembagian
kekuasaan pemerintahan negara,
kementerian negara, dan
pemerintahan
daerah menurut Undang-Undang
Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun
1945
3.5 Menganalisis praktik perlindungan
dan
penegakan hukum dalam
masyarakat
untuk menjamin keadilan dan
kedamaian
3.6 Menganalisis kasus pelanggaraan
hak dan
pengingkaran kewajiban sebagai
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menyaji hasil analisis tentang
warga
menyaji dalam ranah konkret kasus
negara
dan ranah abstrak terkait pelanggaran HAM dalam
3.7 Menganalisis strategi yang telah
dengan pengembangan dari pelindungan,
diterapkan oleh negara dalam
yang dipelajarinya di sekolah pemajuan, dan pemenuhan HAM
mengatasi
secara mandiri, bertindak 4.2 Menyaji hasil kajian pasal-pasal
ancaman untuk membangun
secara efektif dan kreatif, serta yang
integrasi
mampu menggunakan metoda mengaturdalam
nasional tentang wilayah
bingkai negara,
Bhinneka
sesuai kaidah keilmuan warga
Tunggal
negara dan penduduk, agama dan
Ika
3.8 kepercayaan, dinamika
Menganalisis pertahanan dan
kehidupan
4.4. keamanan
Menyaji hasil
bernegara analiasis
sesuai konseptentang
NKRI dan
4.3 Menyaji
sistem hasil
pembagiananalisis tentang
kekuasaan
bernegara sesuai konsep federal
perkembangan
pemerintahan
dilihat demokrasi
negara, dalam
kementerian
kehidupan
negara
dari dan bermasyarakat,
konteks pemerintahan
geopolitik daerah
3.9 berbangsa,
menurut Undang-
Menganalisis Undang Dasar
macam-macam
dan
Negarabernegara
budaya Republik Indonesia Tahun
1945
politik di Indonesia
4.5. Menyaji hasil analisis praktik
perlindungan dan penegakan

60
hukum untuk menjamin keadilan
dan kedamaian dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
4.6. Menyaji hasil analisis kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban sebagai warga Negara
4.7. Menyaji hasil analisis tentang
strategi untuk mengatasi ancaman
terhadap negara dalam
membangun integrasi nasional
dengan bingkai Bhinneka Tunggal
Ika
4.8. Menyaji hasil analisis tentang

dinamika kehidupan bernegara


sesuai konsep NKRI dan bernegara
sesuai konsep federal dilihat dari
konteks geopolitik
4.9. Menyaji hasil analisis tentang
budaya politik di Indonesia
4.10. Menyaji hasil analisis tentang
perkembangan demokrasi dalam
kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
4.10.1. Berinteraksi dengan teman dan
orang lain berdasarkan prinsip
saling menghormati, dan
menghargai dalam keberagaman
suku, agama, ras, budaya, dan
gender
4.10.2. Menyaji bentuk partisipasi
kewarganegaraan yang
mencerminkan komitmen terhadap
keutuhan nasional

Kompetensi Dasar Pendidikan Agama dan Budi Pekerti


1. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK)

a. Agama Islam

Latar Belakang

Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat


manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan

61
suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari
bahwa peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka
internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah
keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di
lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.

Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik


menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan berakhlak mulia serta peningkatan potensi spiritual. Akhlak
mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari
pendidikan Agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan,
pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan
nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif
kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya
bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang
aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan.

Pendidikan agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan


membetuk peserta didik agar menajdi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.
Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan potensi spiritual
mencakup pengamalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai
keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan
individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi
spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai
potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa
agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan
manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta
bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti,
etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal
maupun sosial. Tuntutan visi ini mendorong dikembangkannya standar

62
kompetesi sesuai dengan jenjang persekolahan yang secara nasional
ditandai dengan ciri-ciri:

1. Lebih menitikberatkan pencapaian kompetensi secara utuh selain


penguasaan materi;

2. mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya


pendidikan yang tersedia;

3. memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pendidik di lapangan


untuk mengembangkan strategi dan program pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan dan ketersediaan sumber daya pendidikan.

Pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran


sesuai dengan Kompetensi Inti dan kompetensi dasar. Pencapaian
seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak
berurutan. Peran orang tua sangat penting dalam mendukung
keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam.

Tujuan

Pendidikan Agama Islam di SMK/MAK bertujuan untuk:

1. menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan


pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan,
pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam
sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan
dan ketakwaannya kepada Allah SWT;

2. mewujudkan manusia Indonesia berakhlak mulia yaitu manusia yang


produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), serta
menjaga harmoni secara personal dan sosial.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek sebagai


berikut.

1. Al Qur’an dan Hadits

2. Aqidah

63
3. Akhlak

4. Fiqih

5. Tarikh dan peradaban Islam.

Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan


keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan
manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri
sendiri, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Al Qur’an

1. Memahami ayat-ayat 1. 1 Membaca QS Al Baqarah: 30, Al-Mukminum: 12-14,


Az-Zariyat: 56 dan Al-Hajj: 5
Al-Qur’an tentang
1. 2 Menyebutkan arti QS Al Baqarah: 30, Al-Mukminum:
manusia dan tugasnya
12-14, Az-Zariyat: 56 dan Al-Hajj: 5
sebagai khalifah di
1. 3 Menampilkan perilaku sebagai khalifah di bumi seperti
bumi
terkandung dalam QS Al Baqarah: 30, Al-Mukminum:
12-14, Az-Zariyat: 56 dan Al-Hajj: 5

2. Memahami ayat-ayat 2. 1 Membaca QS Al An’am: 162-163 dan Al-Bayyinah: 5

Al-Qur’an tentang 2. 2 Menyebutkan arti QS Al An’am: 162-163 dan


Al-Bayyinah: 5
keikhlasan dalam
beribadah 2. 3 Menampilkan perilaku ikhlas dalam beribadah seperti
terkandung dalam QS Al An’am: 162-163 dan
Al-Bayyinah: 5

3. Meningkatkan 3. 1 Menyebutkan 10 sifat Allah dalam Al-Asma al-Husna

keimanan kepada Allah 3. 2 Menjelaskan arti 10 sifat Allah dalam Al-Asma al-Husna

melalui pemahaman 3. 3 Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan

sifat-sifatNya dalam Al terhadap 10 sifat Allah dalam Al-Asma al-Husna

Asma

64
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Akhlak

4. Membiasakan perilaku 4. 1 Menyebutkan pengertian perilaku husnudhan

terpuji 4. 2 Menyebutkan contoh-contoh perilaku husnudhan


terhadap Allah, diri sendiri dan sesama manusia

4. 3 Membiasakan perilaku husnudhan dalam kehidupan


sehari-hari

Fiqih

5. Memahami sumber 5. 1 Menyebutkan pengertian, kedudukan dan fungsi Al


Qur’an, Al Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum
hukum Islam, hukum
Islam
taklifi, dan hikmah
5. 2 Menjelaskan pengertian, kedudukan, dan fungsi hukum
ibadah
taklifi dalam hukum Islam

5. 3 Menjelaskan pengertian dan hikmah ibadah

5. 4 Menerapkan hukum taklifi dalam kehidupan sehari-hari

Tarikh dan Peradaban Islam

6. Memahami 6. 1 Menceritakan sejarah dakwah Rasulullah SAW periode


Mekkah
keteladanan Rasulullah
6. 2 Mendeskripsikan substansi dan strategi dakwah
dalam membina umat
Rasulullah SAW periode Makkah
periode Makkah

Al Qur’an

7. Memahami ayat-ayat 7. 1 Membaca QS Ali Imran: 159 dan QS Asy Syura: 38


Al-Qur’an tentang 7. 2 Menyebutkan arti QS Ali Imran: dan QS Asy Syura:
demokrasi 38

7. 3 Menampilkan perilaku hidup demokratis seperti


terkandung dalam QS Ali Imran: dan QS Asy
Syura: 38 dalam kehidupan sehari-hari

65
Aqidah

8. Meningkatkan 8. 1 Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada


keimanan kepada Malaikat
Malaikat 8. 2 Menampilkan contoh-contoh perilaku beriman
kepada Malaikat

8. 3 Menampilkan perilaku sebagai cerminan beriman


kepada Malaikat dalam kehidupan sehari-hari

Akhlak

9. Membiasakan perilaku 9. 1 Menjelaskan pengertian adab dalam berpakaian, berhias,


bertamu, menerima tamu, dan bepergian
terpuji
9. 2 Menampilkan contoh-contoh adab dalam berpakaian,
berhias, bertamu, menerima tamu, dan bepergian

9. 3 Mempraktikkan adab dalam berpakaian, berhias,


bertamu, menerima tamu, dan bepergian dalam
kehidupan sehari-hari

10. Menghindari perilaku 10. 1 Menjelaskan pengertian hasud, riya dan aniaya

tercela 10. 2 Menyebutkan contoh perilaku hasud, riya, dan aniaya

10. 3 Menghindari perilaku hasud, riya dan aniaya dalam


kehidupan sehari-hari

66
Fiqih

11. Memahami hukum 11. 1 Menjelaskan perundang-undangan tentang


Islam tentang infak, pengelolaan infak, zakat, haji dan wakaf
zakat, haji dan wakaf 11. 2 Menyebutkan contoh-contoh pengelolaan infak,
zakat, haji dan wakaf

11. 3 Membiasakan berinfak

Tarikh dan Peradaban Islam

12. Memahami 12. 1 Menceritakan sejarah dakwah Rasulullah periode


keteladanan Rasulullah Madinah
SAW dalam membina 12. 2 Mendeskripsikan substansi dan strategi dakwah
umat periode Madinah Rasulullah SAW periode Madinah

Al Qur’an

13. Memahami ayat-ayat 13. 1 Membaca QS Al Baqarah: 148 dan QS Al-Fatir: 32

Al-Qur’an tentang 13. 2 Menjelaskan arti QS Al Baqarah: 148 dan QS Al-Fatir: 32

kompetisi dalam 13. 3 Menampilkan perilaku berkompetisi dalam kebaikan

kebaikan seperi terkandung dalam QS Al Baqarah: 148 dan QS


Al-Fatir: 32

14. Memahami ayat-ayat 14. 1 Membaca QS Al Isra: 26–27 dan QS Al-Baqarah: 177

Al-Qur’an tentang 14. 2 Menjelaskan arti QS Al-Isra: 26-27 dan QS Al Baqarah:


177
perintah menyantuni
kaum dhuafa 14. 3 Menampilkan perilaku menyantuni kaum du’afa seperti
terkandung dalam QS Al-Isra: 26-27 dan QS Al Baqarah:
177

Aqidah

15. Meningkatkan 15. 1 Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada Rasul-rasul


Allah
keimanan kepada
15. 2 Menunjukkan contoh-contoh perilaku beriman kepada
Rasul-rasul Allah
Rasul-rasul Allah

15. 3 Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan


kepada Rasul-rasul Allah dalam kehidupan sehari-hari

67
Akhlak

16. Membiasakan 16. 1 Menjelaskan pengertian taubat dan raja`

berperilaku terpuji 16. 2 Menampilkan contoh-contoh perilaku taubat dan raja`

16. 3 Membiasakan perilaku bertaubat dan raja` dalam


kehidupan sehari hari

Fiqih

17. Memahami hukum 17. 1 Menjelaskan asas-asas transaksi ekonomi dalam Islam

Islam tentang 17. 2 Memberikan contoh transaksi ekonomi dalam Islam

muamalah 17. 3 Menerapkan transaksi ekonomi Islam dalam kehidupan


sehari-hari

Tarikh dan Peradaban Islam

18. Memahami 18. 1 Menjelaskan perkembangan Islam pada abad


pertengahan
perkembangan Islam
18. 2 Menyebutkan contoh peristiwa perkembangan Islam
pada abad
pada abad pertengahan
pertengahan

68
Al Qur’an

19. Memahami ayat-ayat 19. 1 Membaca QS Ar Rum: 41- 42, QS Al-A’raf: 56-58, dan
QS Ash Shad: 27
Al Qur’an tentang
19. 2 Menjelaskan arti QS Ar Rum: 41- 42, QS Al-A’raf: 56-58,
perintah menjaga
dan QS Ash Shad: 27
kelestarian lingkungan
19. 3 Membiasakan perilaku menjaga kelestarian lingkungan
hidup
hidup seperti terkandung dalam QS Ar Rum: 41- 42,
QS Al-A’raf: 56-58, dan QS Ash Shad: 27

Aqidah

20. Meningkatkan 20. 1 Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan


terhadap Kitab-kitab Allah
keimanan kepada
20. 2 Menerapkan hikmah beriman kepada Kitab-kitab Allah
Kitab-kitab Allah

Akhlak

21. Membiasakan perilaku 21. 1 Menjelaskan pengertian dan maksud menghargai


karya orang lain
terpuji
21. 2 Menampilkan contoh perilaku menghargai karya orang
lain

21. 3 Membiasakan perilaku menghargai karya orang lain


dalam kehidupan sehari-hari

22. Menghindari perilaku 22. 1 Menjelaskan pengertian dosa besar

tercela 22. 2 Menyebutkan contoh perbuatan dosa besar

22. 3 Menghindari perbuatan dosa besar dalam kehidupan


sehari-hari

Fiqih

23. Memahami ketentuan 23. 1 Menjelaskan tatacara pengurusan jenazah

hukum Islam tentang 23. 2 Memperagakan tatacara pengurusan jenazah

pengurusan jenazah

24. Memahami khutbah, 24. 1 Menjelaskan pengertian khutbah, tabligh, dan dakwah

tabligh, dan dakwah 24. 2 Menjelaskan tatacara khutbah, tabligh, dan dakwah

24. 3 Memperagakan khutbah, tabligh, dan dakwah

69
Tarikh dan Peradaban Islam

25. Memahami 25. 1 Menjelaskan perkembangan Islam pada masa modern

perkembangan Islam 25. 2 Menunjukkan contoh peristiwa perkembangan Islam


masa modern
pada masa modern

Al Qur’an

26. Memahami ayat–ayat 26. 1 Membaca QS Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan QS


Al-Kahfi: 29
Al-Qur’an tentang
26. 2 Menjelaskan arti QS Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan
anjuran bertoleransi
QS Al-Kahfi: 29

26. 3 Membiasakan perilaku bertoleransi seperti terkandung


dalam QS Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan QS
Al-Kahfi: 29

27. Memahami ayat-ayat 27. 1 Membaca QS Al-Mujadalah: 11 dan QS Al-Jumuah: 9-10

Al-Qur’an tentang 27. 2 Menjelaskan arti QS Al-Mujadalah: 11 dan QS


Al-Jumuah: 9-10
etos kerja
27. 3 Mebiasakan beretos kerja seperti terkandung dalam QS
Al-Mujadalah: 11, dan QS Al-Jumuah: 9-10

Aqidah

28. Meningkatkan 28. 1 Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan


terhadap Hari Akhir
keimanan kepada Hari
28. 2 Menerapkan hikmah beriman kepada Hari Akhir
Akhir

70
Akhlak

29. Membiasakan perilaku 29. 1 Menjelaskan pengertian adil, ridla, dan amal shaleh
terpuji 29. 2 Menampilkan contoh perilaku adil, ridla, dan amal
shaleh

29. 3 Membiasakan perilaku adil, ridla, dan amal shaleh


dalam kehidupan sehari-hari

Fiqih

30. Memahami hukum 30. 1 Menjelaskan ketentuan hukum perkawinan dalam


Islam
Islam tentang hukum
30. 2 Menjelaskan hikmah perkawinan
keluarga
30. 3 Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut
perundang-undangan di Indonesia

Tarikh dan Peradaban Islam

31. Memahami 31. 1 Menjelaskan perkembangan Islam di Indonesia

perkembangan Islam 31. 2 Menampilkan contoh perkembangan Islam di


Indonesia
di Indonesia
31. 3 Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di
Indonesia

71
Al Qur’an

32. Memahami ayat–ayat 32. 1 Membaca QS Yunus:101 dan QS Al-Baqarah: 164

Al Qur’an tentang 32. 2 Menjelaskan arti QS Yunus: 101 dan QS


Al-Baqarah: 164
pengembangan IPTEK
32. 3 Melakukan pengembangan iptek seperti terkandung
dalam QS Yunus: 101 dan QS Al-Baqarah: 164

Aqidah

33. Meningkatkan 33. 1 Menjelaskan tanda-tanda keimanan kepada qadha’


dan qadar
keimanan kepada
33. 2 Menerapkan hikmah beriman kepada qadha’ dan
qadha’ dan qadar
qadar

Akhlak

34. Membiasakan perilaku 34. 1 Menjelaskan pengertian dan maksud persatuan dan
kerukunan
terpuji
34. 2 Menampilkan contoh perilaku persatuan dan
kerukunan

34. 3 Membiasakan perilaku persatuan dan kerukunan


dalam kehidupan sehari-hari

35. Menghindari perilaku 35. 1 Menjelaskan pengertian isyrof, tabzir, ghibah, dan
fitnah
tercela
35. 2 Menjelaskan contoh perilaku isyrof, tabzir, ghibah,
dan fitnah

35. 3 Menghindari perilaku isyraf, tabzir, ghibah, dan fitnah


dalam kehidupan sehari-hari

Fiqih

36. Memahami hukum 36. 1 Menjelaskan ketentuan-ketentuan hukum waris

Islam tentang waris 36. 2 Menjelaskan ketentuan hukum waris di Indonesia

36. 3 Menjelaskan contoh pelaksanaan hukum waris di


Indonesia

Tarikh dan Peradaban Islam

37. Memahami perkembangan 37. 1 Menjelaskan perkembangan Islam di dunia


Islam di dunia
37. 2 Memberikan contoh perkembangan Islam di dunia

37. 3 Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di dunia

72
3. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Latar Belakang

Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang
bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari peran agama amat penting bagi
kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi
menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di
lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.

Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spritual dan


membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika,
budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan
potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai
keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual
ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada
akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang
aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.

Penerapan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di bidang Pendidikan Agama


Kristen (PAK), sangat tepat dalam rangka mewujudkan model PAK yang bertujuan
mencapai transformasi nilai-nilai kristiani dalam kehidupan peserta didik pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
memberikan ruang yang sama kepada setiap peserta didik dengan keunikan yang
tberbeda untuk mengembangkan pemahaman iman kristiani sesuai dengan
pemahaman, tingkat kemampuan serta daya kreativitas masing-masing.

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Kristen bukanlah


“standar moral” Kristen yang ditetapkan untuk mengikat peserta didik, melainkan
dampingan dan bimbingan bagi peserta didik dalam melakukan perjumpaan dengan
Tuhan Allah untuk mengekspresikan hasil perjumpaan itu dalam kehidupan
sehari-hari. Peserta didik belajar memahami, mengenal dan bergaul dengan Tuhan
Allah secara akrab karena seungguhnya Tuhan Allah itu ada dan selalu ada dan
berkarya dalam hidup mereka. Dia adalah Sahabat dalam Kehidupan Anak-anak.

Hakikat Pendidikan Agama Kristen (PAK) seperti yang tercantum dalam hasil
Lokakarya Strategi PAK di Indonesia tahun 1999 adalah: Usaha yang dilakukan

73
secara terencana dan kontinu dalam rangka mengembangkan kemampuan
peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan
menghayati kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam
kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungan hidupnya. Dengan
demikian, setiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran PAK memiliki
keterpanggilan untuk mewujudkan tanda-tanda Kerajaan Allah dalam kehidupan
pribadi maupun sebagai bagian dari komunitas.

Pada dasarnya PAK dimaksudkan untuk menyampaikan kabar baik


(euangelion = injil), yang disajikan dalam dua aspek, aspek ALLAH TRITUNGGAL
(ALLAH BAPA, ANAK, DAN ROH KUDUS) dan KARYANYA, dan aspek NILAI-NILAI
KRISTIANI. Secara holistik, pengembangan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
PAK pada Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu pada dogma Allah Tritunggal
dan karya-Nya. Pemahaman terhadap Allah Tritunggal dan karya-Nya harus tampak
dalam nilai-nilai kristiani yang dapat dilihat dalam kehidupan keseharian peserta
didik.

Berdasarkan pemahaman tersebut, maka rumusan Kompetensi Inti dan


Kompetensi Dasar PAK di sekolah dibatasi hanya pada aspek yang secara substansial
mampu mendorong terjadinya transformasi dalam kehidupan peserta didik,
terutama dalam pengayaan nilai-nilai iman kristiani. Dogma yang lebih spesifik dan
mendalam diajarkan di dalam gereja.

Fokus Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar berpusat pada kehidupan manusia
(life centered). Artinya, pembahasan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
didasarkan pada kehidupan manusia, dan iman Kristen berfungsi sebagai cahaya
yang menerangi tiap sudut kehidupan manusia. Pembahasan materi sebagai wahana
untuk mencapai kompetensi, dimulai dari lingkup yang paling kecil, yaitu manusia
sebagai ciptaan Allah, selanjutnya keluarga, teman, lingkungan di sekitar peserta
didik, setelah itu barulah dunia secara keseluruhan dengan berbagai dinamikanya.

74
Tujuan dan Fungsi

1. Mata pelajaran PAK di SMK bertujuan:

a. Memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-karya-Nya agar
peserta didik bertumbuh iman percayanya dan meneladani Allah Tritunggal
dalam hidupnya

b. Menanamkan pemahaman tentang Allah dan karya-Nya kepada peserta


didik, sehingga mampu memahami dan menghayatinya

c. Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya secara


bertanggungjawab serta berakhlak mulia di tengah masyarakat yang
pluralistik.

2. Fungsi

a. Memampukan peserta didik memahami kasih dan karya Allah dalam


kehidupan sehari-hari

b. Membantu peserta didik mentransformasikan nilai-nilai kristiani dalam


kehidupan sehari-hari

Ruang Lingkup

Ruang lingkup PAK meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

1. Allah Tritunggal (Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus) dan karya-Nya

2. Nilai-nilai kristiani.

Karena jenjang pendidikan SMK merupakan jenjang terakhir dalam pendidikan dasar
dan menengah serta persiapan memasuki perguruan tinggi, maka sebagai klimaks
dari Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar PAK di jenjang SD sampai SMA, peserta
didik dibimbing untuk mampu memberitakan kabar baik dan menjadi pembawa
damai sejahtera dalam kehidupan pribadi, dalam kehidupan keluarga, gereja,
masyarakat dan bangsa.

75
Kelas X, Semester 1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Nilai-Nilai Kristiani

1. Mewujudkan nilai-nilai Kristiani 1.1 Mengalami proses pertumbuhan sebagai


dalam pergaulan antar pribadi
pribadi yang dewasa dan memiliki karakter
dan kehidupan sosial dengan
menunjukkan bahwa remaja
yang kokoh dengan pola pikir yang
Kristen bertumbuh sebagai komprehensif dalam segala aspek
pribadi dewasa yang tidak
1. 2 Mengidentifikasi berbagai pergumulan
kehilangan identitas
dalam keluarga dalam kaitannya dengan
pengaruh modernisasi

Kelas X, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Nilai-Nilai Kristiani

2. Mewujudkan nilai-nilai Kristiani 2.1 Mengidentifikasi berbagai pergumulan dalam


dalam pergaulan antar pribadi
keluarga serta kaitannya dengan pengaruh
dan kehidupan sosial dengan
menunjukkan bahwa remaja
modernisasi
Kristen bertumbuh sebagai
2.2 Menjelaskan makna kebersamaan dengan
pribadi dewasa yang tidak
orang lain tanpa kehilangan identitas
kehilangan identitas

76
Kelas XI, Semester 1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Nilai-Nilai Kristiani

1. Merespon nilai-nilai Kristiani yang 1.1 Mengidentifikasikan dan


diperhadapkan dengan gaya hidup
mewujudkan nilai-nilai Kristiani
modern serta perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan 1.2 Mewujudkan nilai-nilai Kristiani
menjelaskan cara mewujudkannya dalam
dalam pergaulan antar pribadi dan
kehidupan sehari-hari
sosial

Kelas XI, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Nilai-Nilai Kristiani

2. Merespon nilai-nilai Kristiani yang 2.1 Mewujudkan nilai-nilai Kristiani di


diperhadapkan dengan gaya hidup modern
dalam menghadapi gaya hidup
serta perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK) dan menjelaskan
modern
cara mewujudkannya dalam kehidupan
2.2 Memahami dan bersikap kritis
sehari-hari
terhadap perkembangan budaya
serta ilmu pengetahuan dan
teknologi

77
Kelas XII, Semester 1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Nilai-Nilai Kristiani

1. Bertanggung jawab sebagai orang 1.1 Menjelaskan gereja dan perannya


Kristen dalam perannya sebagai warga sebagai institusi sosial dan sebagai
Gereja dalam mewujudkan nilai-nilai persekutuan orang percaya di tengah
demokrasi dan HAM, khususnya dalam tantangan kehidupan masa kini
tindakan sebagai pembawa kabar baik 1.2 Bersikap kritis terhadap peran agama
dan damai sejahtera dalam masyarakat

Kelas XII, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Nilai-Nilai Kristiani

2. Bertanggung jawab sebagai orang 2.1 Bersikap kritis terhadap nilai-nilai


Kristen dalam perannya sebagai warga demokrasi dan HAM dalam hidupnya
gereja dalam mewujudkan nilai-nilai 2.2 Mewujudkan perannya sebagai
demokrasi dan HAM, khususnya dalam pembawa kabar baik dan damai
tindakan sebagai pembawa kabar baik sejahtera secara pribadi dan
dan damai sejahtera komunitas

C. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah


Menengah Kejuruan (SMK)

Latar Belakang

Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat


manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu
kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa
peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka
internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah
keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di

78
lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.

Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta


didik menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa dan


berakhlak mulia serta peningkatan potensi spiritual. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari
pendidikan Agama. Peningkatan potensi spiritual mencakup
pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan dalam
kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan
potensi spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi
berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya
mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.

Pendidikan Agama Katolik adalah usaha yang dilakukan secara


terencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan
kemampuan peserta didik untuk memperteguh iman dan ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran Gereja Katolik,
dengan tetap memperhatikan penghormatan terhadap agama lain dalam
hubungan kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat untuk
mewujudkan persatuan nasional.

Dari pengalaman dapat dilihat bahwa apa yang diketahui


(pengetahuan, ilmu) tidak selalu membuat hidup seseorang sukses dan
bermutu. Tetapi kemampuan, keuletan dan kecekatan seseorang untuk
mencernakan dan mengaplikasikan apa yang diketahui dalam hidup
nyata, akan membuat hidup seseorang sukses dan bermutu. Demikian
pula dalam kehidupan beragama. Orang tidak akan beriman dan
diselamatkan oleh apa yang ia ketahui tentang imannya, tetapi terlebih
oleh pergumulannya bagaimana ia menginterpretasikan dan
mengaplikasikan pengetahuan imannya dalam hidup nyata sehari-hari.
Seorang beriman yang sejati seorang yang senantiasa berusaha untuk
melihat, menyadari dan menghayati kehadiran Allah dalam hidup
nyatanya, dan berusaha untuk melaksanakan kehendak Allah bagi
dirinya dalam konteks hidup nyatanya. Oleh karena itu Pendidikan
Agama Katolik di sekolah merupakan salah satu usaha untuk

79
memampukan peserta didik menjalani proses pemahaman, pergumulan
dan penghayatan iman dalam konteks hidup nyatanya. Dengan demikian
proses ini mengandung unsur pemahaman iman, pergumulan iman,
penghayatan iman dan hidup nyata. Proses semacam ini diharapkan
semakin memperteguh dan mendewasakan iman peserta didik.

Kompetensi Inti dan kompetensi dasar untuk Sekolah Menengah


Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan ini merupakan standar umum
yang minimal. Minimal dalam konteks ini berarti mengandung
dasar-dasar umum ajaran iman Katolik yang harus diketahui, dihayati
dan diamalkan para peserta didik. Karena bersifat umum dan minimal
maka dapat membuka peluang bagi pengayaan lokal sesuai kebutuhan
sekolah setempat.

Tujuan

Pendidikan Agama Katolik (PAK) pada dasarnya bertujuan agar


peserta didik memiliki kemampuan untuk membangun hidup yang
semakin beriman. Membangun hidup beriman Kristiani berarti
membangun kesetiaan pada Injil Yesus Kristus, yang memiliki
keprihatinan tunggal, yakni Kerajaan Allah. Kerajaan Allah merupakan
situasi dan peristiwa penyelamatan: situasi dan perjuangan untuk
perdamaian dan keadilan, kebahagiaan dan kesejahteraan,
persaudaraan dan kesetiaan, kelestarian lingkungan hidup, yang
dirindukan oleh setiap orang dari pelbagai agama dan kepercayaan.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup pembelajaran mencakup empat aspek yang telah


dibahas di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Keempat
aspek ini akan dibahas semakin mendalam sesuai tingkat kemampuan
pemahaman peserta didik pada jenjang Sekolah Menengah Atas dan
Sekolah Menengah Kejuruan.

80
1. Pribadi Peserta Didik

Dalam Aspek pribadi peserta didik dibahas tentang pemahaman diri


sebagai pria dan wanita yang memiliki kemampuan dan keterbatasan,
kelebihan dan kekurangan dalam berelasi dengan sesama serta
lingkungan sekitarnya.

2. Yesus Kristus

Dalam aspek Yesus Kristus dibahas tentang bagaimana meneladani


pribadi Yesus Kristus yang mewartakan Allah Bapa dan Kerajaan
Allah.

3. Gereja

Dalam aspek Gereja dibahas tentang makna Gereja, bagaimana


mewujudkan kehidupan menggereja dalam realitas hidup sehari-hari.

4. Kemasyarakatan

Dalam aspek kemasyarakatan dibahas secara mendalam tentang


hidup bersama dalam masyarakat sesuai dengan firman/sabda
Tuhan, ajaran Yesus dan ajaran Gereja.

81
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kelas X, Semester 1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Pribadi Peserta didik

1. Memahami nilai-nilai keteladanan 1.1 Mengenal diri dengan segala kelebihan dan
Yesus Kristus sebagai landasan kekurangannya, cita-cita dan panggilan hidupnya,
mengembangkan diri sebagai sehingga menerima diri sebagaimana adanya
perempuan atau laki-laki yang
1.2 Memahami dirinya sebagai manusia yang
memiliki rupa-rupa kemampuan
diciptakan Allah menurut citra-Nya, sehingga
dan keterbatasan sehingga dapat
menyadari bahwa semua manusia adalah
berelasi dengan sesama secara
saudara se Allah Bapa –Ibu
lebih baik
1.3 Memahami jati diri pria dan wanita yang
diciptakan Allah untuk saling melengkapi sebagai
partner yang sederajat

1.4 Mengenal suara hatinya, sehingga dapat


bertindak secara benar dan tepat

1.5 Bersikap kritis terhadap pengaruh mass media,


kelompok tertentu dan sebagainya sehingga
mampu mengambil keputusan yang tepat dan
benar yang dapat dipertanggung jawabkan

82
Kelas X, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Yesus Kristus

2. Memahami nilai-nilai keteladanan 2.1 Mengenal Kitab Suci dan Tradisi sebagai tolok
Yesus Kristus sebagai landasan ukur tertinggi dari imannya
mengembangkan diri sebagai
2.2 Mengenal Yesus yang datang untuk mewartakan
perempuan atau laki-laki yang
dan memperjuangkan Kerajaan Allah, sehingga
memiliki rupa-rupa kemampuan
peserta didik merasa terpanggil untuk berjuang
dan keterbatasan sehingga dapat
bersama Yesus
berelasi dengan sesama secara
2.3 Mengenal Yesus yang berani memberikan
lebih baik
diri-Nya dengan menderita sengsara, wafat di
salib, bangkit dan naik ke surga demi
kebahagiaan manusia

2.4 Mengenal pribadi Yesus Kristus sebagai sahabat


sejati, tokoh idola, Putera Allah dan Juru Selamat

2.5 Mampu mengenal Roh Kudus yang melahirkan,


membimbing dan menghidupi Gereja dan
mengenal Allah Tritunggal sebagai kebenaran
iman Kristen

83
Kelas XI, Semester 1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Gereja

1. Memahami karya Yesus 1.1 Memahami arti Gereja sebagai Umat Allah dan
persekutuan yang terbuka
Kristus yang mewartakan
1.2 Memahami fungsi dan peranan Hierarki, sehingga
Kerajaan Allah dan
bersedia berpartisipasi dan bekerja sama dengan
penerusannya oleh Gereja,
hierarki (dan pimpinan Gereja yang lain) dalam
sehingga dapat hidup menggereja
mengembangkan hidup 1.3 Memahami sifat-sifat Gereja yang satu, Kudus,
bersama dan bergereja sesuai Katolik dan Apostolik, sehingga menjaga
keutuhan serta terpanggil untuk merasul dan
dengan nilai-nilai Kerajaan
memperjuangkan kepentingan umum
Allah
1.4 Mengenal dan memahami tugas Gereja yang
menguduskan, mewartakan, memberi kesaksian
dan melayani, sehingga merasa terpanggil untuk
terlibat dalam tugas tersebut sesuai dengan
kedudukan dan peranannya

84
Kelas XI, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Kemasyarakatan

2. Memahami karya Yesus Kristus 2.1 Mengenal dan memahami hubungan Gereja dan
yang mewartakan Kerajaan Allah dunia, sehingga bersedia ikut terlibat dalam
dan penerusannya oleh Gereja, kegembiraan dan keprihatinan dunia
sehingga dapat mengembangkan
2.2 Memahami hakikat Hak Asasi Manusia, sehingga
hidup bersama dan bergereja
terpanggil untuk ikut serta menegakkan Hak-hak
sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan
Asasi Manusia
Allah
2.3 Memahami dan menghargai hidup sebagai
anugerah Allah, sehingga bersedia untuk
menghargai dan memelihara hidup pribadi dan
sesamanya

Kelas XII, Semester 1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Kemasyarakatan

1.Memahami makna firman Allah, 1.1 Menghargai dan bersedia berdialog serta bekerja
ajaran Yesus dan ajaran Gereja sama dengan umat beragama atau
dalam mengembangkan berkepercayaan lain
kehidupan bersama sesuai
1.2 Bersedia untuk berjuang menegakkan keadilan,
dengan kehendak Allah, sehingga
kejujuran, kebenaran, perdamaian dan keutuhan
mampu mewujudkannya dalam
ciptaan sesuai dengan perannya
kehidupan sehari-hari
1.3 Memahami dan menyadari kemajemukan bangsa
Indonesia, sehingga mampu hidup dan terlibat
dalam membangun masyarakat yang adil dan
sejahtera

85
Kelas XII, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Kemasyarakatan

2. Memahami makna firman Allah, 2.1 Memahami peranannya sebagai warga negara,
ajaran Yesus dan ajaran Gereja sehingga mampu terlibat membangun negara dan
dalam mengembangkan bangsanya
kehidupan bersama sesuai
2.2 Mengenal dan menyadari panggilan hidupnya
dengan kehendak Allah,
sehingga mampu menentukan langkah yang tepat
sehingga mampu
untuk menjawab panggilan tersebut
mewujudkannya dalam
kehidupan sehari-hari

d. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Menengah


Kejuruan (SMK)

Latar Belakang

Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat


manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan
suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari
bahwa peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka
internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah
keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di
lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.

Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik


menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia serta peningkatan potensi spritual.
Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai
perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spritual
mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai
keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan
individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi
spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai
potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat
dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.

86
Pendidikan Agama Hindu adalah usaha yang dilakukan secara
terencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan
kemampuan peserta didik untuk memperteguh keimanan dan
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, serta
peningkatan potensi spiritual sesuai dengan ajaran agama Hindu.

Kurikulum Pendidikan Agama Hindu yang berbasis Kompetensi Inti dan


kompetensi dasar mencerminkan kebutuhan keragaman kompetensi
secara nasional. Standar ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai
kerangka acuan dalam mengembangkan Kurikulum Pendidikan Agama
Hindu sesuai dengan kebutuhan daerah atau pun sekolah.

Tujuan

Mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu bertujuan agar peserta didik


memiliki kemampuan sebagai berikut.

1. Menumbuhkembangkan dan meningkatkan kualitas Sradha dan


Bhakti melalui pemberian, pemupukan, penghayatan dan
pengamalan ajaran agama

2. Membangun insan Hindu yang dapat mewujudkan nilai-nilai


Moksartham Jagathita dalam kehidupannya.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup pendidikan Agama Hindu meliputi aspek-aspek sebagai


berikut.

1. Sradha

2. Susila

3. Yadnya

4. Kitab Suci

5. Orang Suci

6. Hari-hari suci

87
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Sejarah Agama Hindu

1. Memahami sejarah Menjelaskan perkembangan agama


perkembangan agama Hindu di Hindu di India
India dan negara-negara Menjelaskan perkembangan agama
lainnya Hindu di negara lain

Mengambil hikmah dari perkembangan


agama Hindu di India dan negara
lainnya

Menunjukkan bukti-bukti peninggalan


sejarah perkembangan agama Hindu di
India dan negara lain

Kepemimpinan
2.1 Menjelaskan tipe-tipe kepemimpinan menurut
2. Memahami kepemimpinan
Niti Sastra
menurut Niti Sastra
2.2 Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan
dari masing-masing tipe kepemimpinan
menurut Niti Sastra

2.3 Merumuskan kepemimpinan yang ideal


menurut Niti Sastra

2.4 Menteladani figur pemimpin yang telah


mempraktekkan ajaran kepemimpinan Niti
Sastra

88
Yadnya

3. Memahami tata cara 3.1 Menguraikan pengertian, tujuan dan


persembahyangan makna persembahyangan

3.2 Melafalkan mantra-mantra


sembahyang

3.3 Melaksanakan sembahyang sesuai


dengan tata cara yang benar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Hari Suci
4.1 Menentukan hari-hari suci menurut Hindu
4. Memahami perhitungan
4.2 Menunjukkan cara-cara menentukan hari-hari
hari-hari suci menurut Hindu
suci berdasarkan perhitungan Hindu (wuku
dan sasih)

4.3 Menentukan baik-buruknya hari berdasarkan


perhitungan Hindu

89
Kelas X, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Susila

5. Memahami sifat-sifat Tri Guna 5.1 Menguraikan pengertian Tri Guna dan
dan Dasa Mala Dasa Mala

5.2 Menjelaskan bagian-bagian Tri Guna dan


Dasa Mala

5.3 Mengidentifikasi pengaruh Tri Guna


dan Dasa Mala terhadap kepribadian
manusia

5.4 Menunjukkan contoh-contoh perilaku yang


dipengaruhi oleh Tri Guna dan Dasa Mala

5.5 Melakukan upaya-upaya untuk menghindari


pengaruh Dasa Mala

Tempat Suci
6.1 Menguraikan struktur dan hakikat tempat suci
6. Memahami struktur, hakikat dan
6.2 Menggambarkan struktur tempat suci
pelestarian kesucian tempat suci
menurut daerah setempat

6.3 Melakukan upaya-upaya pelestarian


kesucian tempat suci

Sradha

7. Memahami Atman sebagai 7.1 Menjelaskan pengertian dan fungsi


sumber hidup Atman

7.2 Menguraikan sifat-sifat Atman

7.3 Menjelaskan hubungan Atman dengan


Brahman

90
Kelas XI, Semester 1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Sradha

1. Memahami Hukum Karma dan 1.1 Menjelaskan pengertian Hukum Karma dan

Punarbhawa Punarbhawa

1.2 Menjelaskan bagian-bagian Hukum Karma

1.3 Menguraikan hubungan antara Hukum


Karma dengan Punarbhawa

1.4 Menunjukkan contoh-contoh Hukum Karma


dan Punarbhawa

Alam Semesta

2. Memahami proses penciptaan dan 2.1 Menguraikan proses terciptanya Bhuana

pralaya alam semesta Agung dan Bhuana Alit

2.2 Menunjukkan sloka dan mitologi yang


berkaitan dengan penciptaan Bhuana Agung
dan Bhuana Alit

2.3 Menjelaskan proses pralaya Bhuana Agung


dan Bhuana Alit

Kepemimpinan

3. Memahami hakekat 3.1 Menguraikan kepemimpinan menurut


kepemimpinan Hindu ajaran Hindu, seperti Panca Dasa
Pramiteng Prabhu, Sad Warnaning Raja
Niti, Panca Upaya Sandhi dan Nawa
Natya

3.2 Menteladani sifat-sifat kepemimpinan Hindu

91
Budaya

4. Memahami nilai-nilai budaya 4. 1 Menguraikan nilai-nilai kebenaran,


dalam Dharma Gita estetika dan etika moral dalam Dharma
Gita

4.2 Menunjukkan contoh-contoh nilai


kebenaran, estetika dan etika moral
dalam Dharma Gita

4.3 Menyanyikan Dharma Gita yang


mengandung nilai-nilai budaya

92
Kelas XI, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Yadnya

5. Memahami pelaksanaan Yadnya 5.1 Menguraikan hakikat dan tujuan


dalam kehidupan Yadnya

5.2 Menyebutkan bentuk-bentuk pelaksanaan


Yadnya dalam kehidupan nyata dan
kehidupan masyarakat setempat

5.3 Mengaplikasikan nilai-nilai Yadnya dalam


kehidupan nyata dan kehidupan
masyarakat setempat

Susila

6. Memahami ajaran Tat Twam Asi sebagai 6.1 Menjelaskan pengertian Tat
landasan etika dan moral
Twam Asi

6.2 Menunjukkan perilaku sebagai


implementasi ajaran Tat Twam Asi

Kitab Suci

7. Memahami pokok- pokok ajaran 7.1 Menguraikan isi pokok Weda


Weda Sruti dan Smerti

7.2 Menjelaskan makna isi pokok Weda


Sruti dan Smerti

93
Kelas XII, Semester 1

Standar Kopetensi Kompetensi Dasar

Sradha

1. Memahami ajaran Moksa sebagai tujuan 1.1 Menjelaskan pengertian Moksa


tertinggi
1.2 Menguraikan tingkatan Moksa

1.3 Melakukan upaya-upaya mencapai


Moksa

Budaya

2. Memahami seni keagamaan Hindu 2.1 Menguraikan jenis-jenis seni


keagamaan (sakral dan profan)

2.2 Menguraikan tujuan dan makna seni


keagamaan (sakral dan profan)

2.3 Menguraikan manfaat seni keagamaan


Hindu dalam pembentukan kepribadian

2.4 Melatih diri untuk memperagakan seni


keagamaan Hindu sesuai kondisi
setempat

Susila

3. Memahami Catur Warna, Catur Asrama 3.1 Menjelaskan pengertian dan


dan Catur Purusartha bagian-bagian Catur Warna, Catur
Asmara dan Catur Purusartha

3.2 Menjelaskan hubungan antara Catur


Warna dengan Catur Asrama

3.3 Menjelaskan hubungan antara Catur


Asrama dengan Catur Purusartha

3.4 Menunjukkan contoh-contoh Catur


Warna dan Catur Asrama dalam
masyarakat Hindu

94
Kelas XII, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Yadnya

4. Memahami perkawinan menurut Hindu


4.1 Menguraikan pengertian, tujuan dan
(Wiwaha)
hakikat Wiwaha

4.2 Menjelaskan sistim dan pelaksanaan


Wiwaha

4.3 Menguraikan syarat-syarat


perkawinan menurut Hindu

4.4 Menunjukkan contoh-contoh sistim


perkawinan menurut daerah setempat

Kitab Suci

5. Memahami Weda sebagai sumber 5.1 Menjelaskan pengertian hukum Hindu


hukum Hindu
5.2 Menguraikan sumber-sumber hukum
Hindu

5.3 Melakukan upaya mentaati hukum Hindu


dalam kehidupan keagamaan dalam
kerangka hukum nasiponal

D. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah


Menengah Kejuruan (SMK)

Latar Belakang

Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat


manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan
suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari
bahwa peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka
internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah
keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di
lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.

95
Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia serta peningkatan potensi spritual.
Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai
perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spritual
mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai
keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan
individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi
spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai
potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat
dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.

Pendidikan Agama Buddha adalah usaha yang dilakukan secara


terencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan
kemampuan peserta didik untuk memperteguh keimanan dan
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, serta
peningkatan potensi spiritual sesuai dengan ajaran agama Buddha.

Kurikulum Pendidikan Agama Buddha yang berbasis Kompetensi Inti


dan kompetensi dasar mencerminkan kebutuhan keragaman
kompetensi secara nasional. Standar ini diharapkan dapat
dipergunakan sebagai kerangka acuan dalam mengembangkan
Kurikulum Pendidikan Agama Buddha sesuai dengan kebutuhan daerah
atau pun sekolah.

Tujuan

Pendidikan Agama Buddha bertujuan agar peserta didik memiliki


kemampuan sebagai berikut.

1. Mengembangkan keyakinan (Saddha) dan ketakwaan (Bhakti)


kepada Tuhan Yang Maha Esa, Tiratana, Para Bodhisattva dan
Mahasattva

2. Mengembangkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia melalui


peningkatan pelaksanaan moral (Sila), meditasi (Samadhi) dan

96
kebijaksanaan (Panna) sesuai dengan Buddha Dharma (Agama
Buddha)

3. Mengembangkan manusia Indonesia yang memahami, menghayati,


dan mengamalkan/menerapkan Dharma sesuai dengan Ajaran
Buddha yang terkandung dalam Kitab Suci Tipitaka/Tripitaka
sehingga menjadi manusia yang bertanggung jawab sesuai dengan
prinsip Dharma dalam kehidupan sehari-hari

4. Memahami agama Buddha dan sejarah perkembangannya di


Indonesia.

Ruang Lingkup

Pendidikan Agama Buddha meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Sejarah

2. Keyakinan (Saddha)

3. Perilaku/moral (Sila)

4. Kitab Suci Agama Buddha Tripitaka (Tipitaka)

5. Meditasi (Samadhi)

6. Kebijaksanaan (Panna).

97
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kelas X, Semester 1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Saddha

1. Mengungkapkan Buddha 1.1 Merumuskan peranan macam-macam


Dharma sebagai salah satu agama dalam kehidupan dan ruang
agama lingkup agama

1.2 Menjelaskan pluralisme, inklusivisme,


toleransi, dan tujuan hidup menurut
agama Buddha

1.3 Menjelaskan pengertian dan ciri khas


agama Buddha

Saddha

2. Kemampuan memahami 2.1 Memerumuskan dasar-dasar keyakinan


makna beriman kepada dan cara mengembangkannya
Tuhan 2.2 Mendeskripsikan hukum-hukum
universal (Niyama) yang mengatur alam
semesta

2.3 Mendeskripsikan pokok-pokok keyakinan


dalam agama Buddha.

2.4 Menjelaskan manifestasi keyakinan


terhadap Tuhan Yang Mahaesa

98
Kelas X, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Tripitaka

3. Mengungkapkan kitab suci 3.1 Menjelaskan sejarah penulisan kitab suci


sebagai pedoman hidup Tripitaka

3.2 Mendeskripsikan ruang lingkup dan intisari


Tripitaka

3.3 Menjelaskan kebenaran yang terdapat


dalam Tripitaka

Saddha

4. Kemampuan memahami 4.1 Mendeskripsikan Triratna sebagai


makna berlindung pelindung
kepada Triratna 4.2 Menjelaskan makna berlindung
kepada Triratna

4.3 Menjelaskan manfaat berlindung


kepada Triratna dalam kehidupan
sehari-hari

4.4 Mengembangkan diri dan merealisasi


pernyataan berlindung kepada Triratna

99
Kelas XI, Semester 1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Saddha

1. Memahami manfaat puja dan 1.1 Menjelaskan makna dan manfaat puja
kekuatan doa serta doa

1.2 Mendeskripsikan sejarah dan petunjuk


tentang puja

1.3 Mengidentifikasi praktik puja terkait


dengan budaya

1.4 Menjelaskan praktik puja dalam hari-hari


raya Agama Buddha

Sila

2. Mengembangkan etika-moral 2.1 Mendeskripsikan sila sebagai bagian dari


dalam agama Buddha Jalan Mulia Berunsur Delapan

2.2 Merumuskan manfaat sila dan vinaya


sebagai sumber nilai dalam agama
Buddha.

2.3 Menjelaskan pembagian sila

2.4 Menjelaskan prinsip-prinsip normatif


serta kriteria baik dan buruk

100
Kelas XI, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Saddha

3. Memahami Hukum Dharma 3.1 Mendeskripsikan hukum kebenaran


sebagai hukum alam

3.2 Menguraikan hukum kebenaran universal

3.3 Mengenali proses kerja hukum kebenaran

Sila

4. Mengkonstruksi sikap umat 4.1 Menjelaskan wawasan ekosistem dan


Buddha terhadap lingkungan kesalingtergantungan

4.2 Menjelaskan tanggung jawab manusia


terhadap sesama, keluarga dan
masyarakat

4.3 Mendeskripsikan kesetiakawanan sosial


dalam agama Buddha

4.4 Menjelaskan tanggung jawab manusia


terhadap dunia

101
Kelas XII, Semester 1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Sila

1. Mengkonstruksi umat 1.1 Menjelaskan manusia seutuhnya


Buddha sebagai manusia menurut agama Buddha
seutuhnya 1.2 Menjelaskan sikap dan perilaku sesuai
dengan nilai-nilai yang dijunjung
sehingga menjadi manusia susila

1.3 Mengenal dan mengatasi masalah sesuai


dengan Buddha Dharma

Panna

2. Mengenal Buddha, Arahat, 2.1 Menjelaskan pengertian benar, pikiran


dan Bodhisattva benar sebagai bagian dari Jalan Mulia
Berunsur Delapan

2.2 Menjelaskan pengertian kesucian atau


keselamatan menurut agama Buddha
dan cara-cara untuk mencapai
tingkat-tingkat kesucian hingga
Kebuddhaan

2.3 Mendeskripsikan konsep Buddha,


Bodhisattva, dan Manusia Buddha

2.4 Menjelaskan ikrar Bodhisattva dan cara


mempraktikkannya

102
Kelas XII, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Samadhi

3. Mengembangkan meditasi 3.1 Mendeskripsikan meditasi sebagai bagian


untuk belajar mengendalikan dari Jalan Mulia Berunsur Delapan
diri 3.2 Mendeskripsikan meditasi pandangan
terang

3.3 Mengidentifikasi faktor-faktor


penghambat, penunjang, dan manfaat
meditasi pandangan terang dalam
kehidupan sehari-hari

3.4 Melatih meditasi pandangan terang

Saddha

4. Mengenal asal-usul dan 4.1 Menjelaskan kosmologi dan alam


kelanjutan hidup manusia kehidupan

4.2 Menjelaskan proses evolusi,


pembentukan dan penghancuran dunia
(bumi) beserta isinya

4.3 Mendeskripsikan pembagian 31 alam


kehidupan

4.4 Menafsirkan karma dan akibatnya dalam


kehidupan manusia berikutnya

103
2. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK)

Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik
menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hakikat negara
kesatuan Republik Indonesia adalah negara kebangsaan modern.
Negara kebangsaan modern adalah negara yang pembentukannya
didasarkan pada semangat kebangsaan --atau nasionalisme-- yaitu
pada tekad suatu masyarakat untuk membangun masa depan bersama
di bawah satu negara yang sama walaupun warga masyarakat tersebut
berbeda-beda agama, ras, etnik, atau golongannya. [Risalah Sidang
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI),
Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia, 1998].
Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat
kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945, perlu ditingkatkan secara terus menerus untuk memberikan
pemahaman yang mendalam tentang Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Secara historis, negara Indonesia telah diciptakan sebagai
Negara Kesatuan dengan bentuk Republik.
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang
Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia
dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. [Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia 1945].
Dalam perkembangannya sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sampai
dengan penghujung abad ke-20, rakyat Indonesia telah mengalami
berbagai peristiwa yang mengancam keutuhan negara. Untuk itu
diperlukan pemahaman yang mendalam dan komitmen yang kuat serta

104
konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan pada
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Konstitusi Negara
Republik Indonesia perlu ditanamkan kepada seluruh komponen bangsa
Indonesia, khususnya generasi muda sebagai generasi penerus.
Indonesia harus menghindari sistem pemerintahan otoriter yang
memasung hak-hak warga negara untuk menjalankan prinsip-prinsip
demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Kehidupan yang demokratis di dalam kehidupan sehari-hari di
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, pemerintahan, dan
organisasi-organisasi non-pemerintahan perlu dikenal, dipahami,
diinternalisasi, dan diterapkan demi terwujudnya pelaksanaan
prinsip-prinsip demokrasi. Selain itu, perlu pula ditanamkan kesadaran
bela negara, penghargaan terhadap hak azasi manusia, kemajemukan
bangsa, pelestarian lingkungan hidup, tanggung jawab sosial, ketaatan
pada hukum, ketaatan membayar pajak, serta sikap dan perilaku anti
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata
pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang
memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk
menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter
yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

Tujuan

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta


didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu


kewarganegaraan

2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak


secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, serta anti-korupsi

105
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat
hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya

4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia


secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan Bisnis
dan Manajemen.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi


aspek-aspek sebagai berikut.

1. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam


perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa
Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif
terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan
jaminan keadilan

2. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan


keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di
masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan
peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional

3. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan
kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan
internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan
HAM

4. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga


diri sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi,
Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan
bersama, Prestasi diri , Persamaan kedudukan warga negara

5. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan


konstitusi yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah

106
digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan
konstitusi

6. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan


kecamatan, Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat,
Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi
menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam
masyarakat demokrasi

7. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara


dan ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar
negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka

8. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar


negeri Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan
internasional dan organisasi internasional, dan Mengevaluasi
globalisasi.

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kelas X, Semester 1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Memahami hakikat bangsa dan 1.1 Mendeskripsikan hakikat bangsa dan unsur-unsur
Negara Kesatuan Republik terbentuknya negara
Indonesia (NKRI)
1.2 Mendeskripsikan hakikat negara dan bentuk-bentuk
kenegaraan

1.3 Menjelaskan pengertian, fungsi dan tujuan NKRI

1.4 Menunjukkan semangat kebangsaan, nasionalisme


dan patriotisme dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara

107
2. Menampilkan sikap positif 2.1 Mendeskripsikan pengertian sistem hukum dan
terhadap sistem hukum dan peradilan nasional
peradilan nasional
2.2 Menganalisis peranan lembaga-lembaga peradilan

2.3 Menunjukkan sikap yang sesuai dengan ketentuan


hukum yang berlaku

2.4 Menganalisis upaya pemberantasan korupsi di


Indonesia

2.5 Menampilkan peran serta dalam upaya


pemberantasan korupsi di Indonesia

3. Menampilkan peran serta dalam 3.1 Menganalisis upaya pemajuan, penghormatan, dan
upaya pemajuan, penghormatan penegakan HAM
dan perlindungan Hak Asasi
3.2 Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan,
Manusia (HAM)
penghormatan, dan penegakan HAM di Indonesia

3.3 Mendeskripsikan instrumen hukum dan peradilan


internasional HAM

108
Kelas X, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

4. Menganalisis hubungan dasar 4.1 Mendeskripsikan hubungan dasar negara dengan


negara dengan konstitusi konstitusi

4.2 Menganalisis substansi konstitusi negara

4.3 Menganalisis kedudukan pembukaan UUD 1945 Negara


Kesatuan Republik Indonesia

4.4 Menunjukkan sikap positif terhadap konstitusi negara

5. Menghargai persamaan 5.1 Mendeskripsikan kedudukan warga negara dan


kedudukan warga negara dalam pewarganegaraan di Indonesia
berbagai aspek kehidupan
5.2 Menganalisis persamaan kedudukan warga negara dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan negara

5.3 Menghargai persamaan kedudukan warga negara


tanpa membedakan ras, agama, gender, golongan,
budaya, dan suku

6. Menganalisis sistem politik di 6.1 Mendeskripsikan supra struktur dan infra struktur politik di
Indonesia Indonesia

6.2 Mendeskripsikan perbedaan sistem politik di berbagai


negara

6.3 Menampilkan peran serta dalam sistem politik di


Indonesia

Kelas XI, Semester 1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Menganalisis budaya politik di 1.1 Mendeskripsikan pengertian budaya politik


Indonesia
1.2 Menganalisis tipe-tipe budaya politik yang berkembang
dalam masyarakat Indonesia

1.3 Mendeskripsikan pentingnya sosialisasi pengembangan


budaya politik

1.4 Menampilkan peran serta budaya politik partisipan

2. Menganalisis budaya demokrasi 2.1 Mendeskripsikan pengertian dan prinsip-prinsip budaya


menuju masyarakat madani demokrasi

2.2 Mengidentifikasi ciri-ciri masyarakat madani

109
2.3 Menganalisis pelaksanaan demokrasi di Indonesia sejak
orde lama, orde baru, dan reformasi

2.4 Menampilkan perilaku budaya demokrasi dalam


kehidupan sehari-hari

3. Menampilkan sikap 3.1 Mendeskripsikan pengertian dan pentingnya keterbukaan


keterbukaan dan keadilan dalam dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan
kehidupan berbangsa dan bernegara
bernegara
3.2 Menganalisis dampak penyelenggaraan pemerintahan
yang tidak transparan

3.3 Menunjukkan sikap keterbukaan dan keadilan dalam


kehidupan berbangsa dan bernegara

Kelas XI, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

4. Menganalisis hubungan
4.1 Mendeskripsikan pengertian, pentingnya, dan
internasional dan organisasi
sarana-sarana hubungan internasional bagi suatu negara
internasional
4.2 Menjelaskan tahap-tahap perjanjian internasional

4.3 Menganalisis fungsi Perwakilan Diplomatik

4.4 Mengkaji peranan organisasi internasional (ASEAN, AA,


PBB) dalam meningkatkan hubungan internasional

4.5 Menghargai kerja sama dan perjanjian internasional yang


bermanfaat bagi Indonesia
5. Menganalisis sistem hukum dan
5.1 Mendeskripsikan sistem hukum dan peradilan
peradilan internasional
internasional

5.2 Menjelaskan penyebab timbulnya sengketa internasional


dan cara penyelesaian oleh Mahkamah Internasional

5.3 Menghargai putusan Mahkamah Internasional

110
Kelas XII, Semester 1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Menampilkan sikap positif 1.1 Mendeskripsikan Pancasila sebagai ideologi terbuka


terhadap Pancasila sebagai
1.2 Menganalisis Pancasila sebagai sumber nilai dan
ideologi terbuka
paradigma pembangunan

1.3 Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai


ideologi terbuka

2. Mengevaluasi berbagai sistem 2.1 Menganalisis sistem pemerintahan di berbagai negara


pemerintahan
2.2 Menganalisis pelaksanaan sistem pemerintahan Negara
Indonesia

2.3 Membandingkan pelaksanaan sistem pemerintahan yang


berlaku di Indonesia dengan negara lain

Kelas XII, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

3. Mengevaluasi peranan pers 3.1 Mendeskripsikan pengertian, fungsi dan peran serta
dalam masyarakat demokrasi perkembangan pers di Indonesia

3.2 Menganalisis pers yang bebas dan bertanggung jawab


sesuai kode etik jurnalistik dalam masyarakat demokratis
di Indonesia

3.3 Mengevaluasi kebebasan pers dan dampak


penyalahgunaan kebebasan media massa dalam
masyarakat demokratis di Indonesia

4. Mengevaluasi dampak 4.1 Mendeskripsikan proses, aspek, dan dampak


globalisasi globalisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

4.2 Mengevaluasi pengaruh globalisasi terhadap kehidupan


Bangsa dan Negara Indonesia

4.3 Menentukan sikap terhadap pengaruh dan implikasi


globalisasi terhadap Bangsa dan Negara Indonesia

4.4 Mempresentasikan tulisan tentang pengaruh globalisasi


terhadap Bangsa dan Negara Indonesia

111
3. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK)

Latar Belakang

Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran


wajib. Melalui penguasaan kompetensi mata pelajaran bahasa
Indonesia, peserta didik diarahkan, dibimbing, dan dibantu agar mampu
berkomunikasi bahasa Indonesia secara baik dan benar. Pada era global
penggunaan bahasa secara baik dan benar merupakan syarat mutlak di
dunia kerja.

Untuk menghadapi tantangan masa depan, kemampuan berkomunikasi


menjadi salah satu syarat keberhasilan bekerja. Karena itu pelajaran
Bahasa Indonesia dirancang, dikembangkan serta diarahkan untuk
dapat mempersiapkan peserta didik mampu berkomunikasi di dunia
kerja secara efisien dan efektif.

Cakupan mata pelajaran Bahasa Indonesia bagi peserta didik meliputi


pembentukan kompetensi berkomunikasi secara lisan dan tertulis pada
tingkat Semenjana, Madia, dan Unggul.

Tujuan

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki


kemampuan sebagai berikut.

1. Meningkatkan kemampuan peserta didik untuk mencapai tingkat


kualifikasi unggul

2. Menerapkan kompetensi berbahasa Indonesia secara baik dan benar


pada mata pelajaran lainnya

3. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara efisien dan efektif,


baik lisan maupun tertulis

4. Meningkatkan kemampuan memanfaatkan berbahasa Indonesia


untuk bekerja.

112
Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia meliputi aspek-aspek


sebagai berikut.

1. Berkomunikasi pada tingkat Semenjana

2. Berkomunikasi pada tingkat Madia

3. Berkomunikasi pada tingkat Unggul.

113
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Berkomunikasi dengan 1. 1 Menyimak untuk memahami lafal, tekanan,


bahasa Indonesia setara intonasi, dan jeda yang lazim/baku dan yang tidak
tingkat Semenjana 1. 2 Menyimak untuk memahami informasi lisan dalam
konteks bermasyarakat

1. 3 Membaca cepat untuk memahami informasi tertulis


dalam konteks bermasyarakat

1. 4 Memahami informasi tertulis dalam berbagai


bentuk teks

1. 5 Melafalkan kata dengan artikulasi yang tepat

1. 6 Memilih kata, bentuk kata, dan ungkapan yang


tepat

1. 7 Menggunakan kalimat yang baik, tepat, dan santun

1. 8 Mengucapkan kalimat dengan jelas, lancar,


bernalar, dan wajar

1. 9 Menulis dengan memanfaatkan kategori/kelas kata

1. 10 Membuat berbagai teks tertulis dalam konteks


bermasyarakat dengan memilih kata, bentuk kata,
dan ungkapan yang tepat

1. 11 Menggunakan kalimat tanya secara tertulis sesuai


dengan situasi komunikasi

1. 12 Membuat parafrasa dari teks tertulis

2. Berkomunikasi dengan 2. 1 Menyimak untuk menyimpulkan informasi yang


bahasa Indonesia setara tidak bersifat perintah dalam konteks bekerja
tingkat Madia 2. 2 Menyimak untuk memahami perintah yang
diungkapkan atau yang tidak dalam konteks
bekerja

2. 3 Memahami perintah kerja tertulis

2. 4 Membaca untuk memahami makna kata, bentuk


kata, ungkapan, dan kalimat dalam konteks bekerja

114
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

2. 5 Menggunakan secara lisan kalimat


tanya/pernyataan dalam konteks bekerja

2. 6 Membuat parafrasa lisan dalam konteks bekerja

2. 7 Menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi

2. 8 Bercakap-cakap secara sopan dengan mitra bicara


dalam konteks bekerja

2. 9 Berdiskusi yang bermakna dalam konteks bekerja

2. 10 Bernegosiasi yang menghasilkan dalam konteks


bekerja

2. 11 Menyampaikan laporan atau presentasi lisan


dalam konteks bekerja

2. 12 Menulis wacana yang bercorak naratif, deskriptif,


ekspositoris, dan argumentatif

2. 13 Meringkas teks tertulis dalam konteks bekerja

2. 14 Menyimpulkan isi teks tertulis dalam konteks


bekerja

3. Berkomunikasi dengan 3. 1 Menyimak untuk memahami secara kreatif teks


bahasa Indonesia setara seni berbahasa dan teks ilmiah sederhana
tingkat Unggul 3. 2 Mengapresiasi secara lisan teks seni berbahasa
dan teks ilmiah sederhana

3. 3 Menulis proposal untuk kegiatan ilmiah sederhana

3. 4 Menulis surat dengan memperhatikan jenis surat

3. 5 Menulis laporan ilmiah sederhana

4. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan


untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Latar Belakang

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian


integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk
mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak,
keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas

115
emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan
lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan
terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan nasional.

Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung


seumur hidup, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang
diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam
berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan
kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan
pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan
pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup
sehat dan bugar sepanjang hayat.

Pendidikan memiliki sasaran pedagogis, oleh karena itu pendidikan


kurang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan, karena gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi
manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alami
berkembang searah dengan perkembangan zaman.

Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu


pendidikan yang hanya dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif.
Pandangan ini telah membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral,
akhlak, budi pekerti, seni, psikomotor, serta life skill. Dengan
diterbitkannya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan akan memberikan peluang untuk
menyempurnakan kurikulum yang komprehensif dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan nasional.

Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk


mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan
motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai
(sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan
pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

116
Tujuan

Mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar


peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya


pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola
hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang
terpilih

2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang


lebih baik

3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar

4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi


nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan

5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab,


kerjasama, percaya diri dan demokratis

6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri


sendiri, orang lain dan lingkungan

7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang


bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang
sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki
sikap yang positif.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga dan


Kesehatan untuk meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan.


eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan
manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket,
bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta

117
aktivitas lainnya

2. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen


kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya

3. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan


tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas
lainnya

4. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam
aerobic serta aktivitas lainnya

5. Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan


bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya

6. Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan


lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung

7. Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam


kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan
tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih
makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera,
mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam
kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek
tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kelas X, Semester 1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Mempraktikkan berbagai 1.1 Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu


keterampilan permainan permainan dan olahraga beregu bola besar serta
olahraga dalam bentuk nilai kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat,
sederhana dan nilai-nilai yang dan percaya diri**)
terkandung di dalamnya
1.2 Mempraktikkan keterampilan salah satu permainan
olahraga beregu bola kecil dengan menggunakan alat
dan peraturan yang dimodifikasi serta nilai kerjasama,
kejujuran, menghargai, semangat dan percaya diri**)

1.3 Mempraktikkan keterampilan atletik dengan

118
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
menggunakan peraturan yang dimodifikasi
serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai,
semangat, dan percaya diri**)

1.4 Mempraktikkan keterampilan salah satu cabang


olahraga bela diri serta nilai kejujuran, menghargai
orang lain, kerja keras dan percaya diri**)

2. Mempraktikkan latihan 2.1 Mempraktikkan latihan kekuatan, kecepatan, daya


kebugaran jasmani dan cara tahan dan kelentukan untuk kebugaran jasmani
mengukurnya sesuai dengan dalam bentuk sederhana serta nilai
kebutuhan dan nilai nilai yang tanggungjawab, disiplin, dan percaya diri
terkandung di dalamnya
2.2 Mempraktikkan tes kebugaran jasmani serta nilai
tanggung jawab, disiplin, dan percaya diri.

2.3 Mempraktikkan perawatan tubuh agar tetap segar

3. Mempraktikkan keterampilan 3.1 Mempraktikkan rangkaian senam lantai dengan


rangkaian senam lantai dan nilai menggunakan bantuan serta nilai percaya diri,
nilai yang terkandung di dalamnya kerjasama, tanggungjawab, menghargai teman

3.2 Mempraktikkan rangkaian senam lantai tanpa alat


serta nilai percaya diri, kerjasama dan tanggung
jawab

4. Mempraktikkan aktivitas ritmik 4.1 Mempraktikkan keterampilan gerak dasar langkah dan
tanpa alat dengan koordinasi lompat pada aktivitas ritmik tanpa alat serta nilai
yang baik dan nilai-nilai yang kedisiplinan, konsentrasi dan keluwesan
terkandung di dalamnya
4.2 Mempraktikkan keterampilan dasar ayunan lengan
pada aktivitas ritmik tanpa alat dengan koordinasi
gerak yang benar serta nilai disiplin, toleransi dan
estetika

5. Mempraktikkan salah satu gaya 5.1 Mempraktikkan keterampilan dasar salah satu gaya
renang dan loncat indah renang serta nilai disiplin, keberanian, tanggung
sederhana dan nilai-nilai yang jawab, dan kerja keras
terkandung di dalamnya*)
5.2 Mempraktikkan keterampilan teknik dasar loncat
indah dari samping kolam dengan teknik serta nilai
disiplin, keberanian, tanggung jawab, dan kerja keras

119
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

6. Mempraktikkan perencanaan 6.1 Mempraktikkan keterampilan dasar-dasar kegiatan


penjelajahan dan penyelamatan menjelajah pantai serta nilai tanggung jawab,
aktivitas di alam bebas dan kerjasama, toleransi, tolong menolong,
nilai-nilai yang terkandung di melaksanakan keputusan kelompok
dalamnya***)
6.2 Mempraktikkan keterampilan dasar penyelamatan
kegiatan penjelajahan di pantai serta nilai tanggung
jawab, kerjasama, toleransi, tolong menolong,
keputusan dalam kelompok

6.3 Mempraktikkan keterampilan memilih makanan dan


minuman yang sehat

7. Menerapkan budaya hidup sehat 7.1 Menganalisis bahaya penggunaan narkoba

7.2 Memahami berbagai peraturan perundangan


tentang narkoba

120
Kelas X, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

8. Mempraktikkan berbagai 8.1 Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu


keterampilan permainan permainan dan olahraga beregu bola dengan
olahraga dalam bentuk menggunakan peraturan yang dimodifikasi serta nilai
sederhana dan nilai-nilai yang kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat, percaya
terkandung di dalamnya diri **)

8.2 Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu


permainan dan olahraga bola kecil dengan
menggunakan peraturan yang dimodifikasi serta nilai
kerjasama, kejujuran, menghargai, percaya diri**)

8.3 Mempraktikkan keterampilan atletik dengan


menggunakan peraturan yang dimodifikasi serta nilai
kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat, percaya
diri **)

8.4 Mempraktikkan keterampilan olahraga bela diri serta


nilai kejujuran, toleransi, kerja keras dan percaya diri**)

9. Mempraktikkan latihan 9.1 Mempraktikkan berbagai bentuk kebugaran jasmani


kebugaran jasmani dan cara sesuai dengan kebutuhan serta nilai kejujuran,
mengukurnya sesuai dengan tanggungjawab, disiplin, dan percaya diri
kebutuhan dan nilai nilai yang
9.2 Mempraktikkan tes kebugaran dan interpretasi hasil tes
terkandung di dalamnya
dalam menentukan derajat kebugaran serta nilai
kejujuran, semangat, tanggungjawab, disiplin, dan
percaya diri

10. Mempraktikkan keterampilan 10.1 Mempraktikkan keterampilan rangkaian senam lantai


rangkaian senam lantai dan dengan menggunakan alat serta nilai percaya diri,
nilai nilai yang terkandung di kerjasama, tanggungjawab dan menghargai teman
dalamnya
10.2 Mempraktikkan keterampilan rangkaian senam lantai
tanpa alat serta nilai percaya diri, kerjasama,
tanggungjawab dan menghargai teman

11. Mempraktikkan aktivitas ritmik 11.1 Mempraktikkan kombinasi keterampilan langkah


tanpa alat dengan koordinasi kaki dan ayunan lengan pada aktivitas ritmik
yang baik dan nilai nilai yang berirama tanpa alat serta nilai disiplin, toleransi,
terkandung di dalamnya keluwesan dan estetika

121
11.2 Mempraktikkan rangkaian senam irama tanpa alat
dengan koordinasi gerak serta nilai disiplin,
toleransi, keluesan dan estetika

12. Mempraktikkan keterampilan 12.1 Mempraktikkan kombinasi teknik renang gaya dada,
beberapa gaya renang dan gaya bebas dan salah satu gaya lain serta nilai
pertolongan kecelakaan di air disiplin, kerja keras keberanian dan tanggung jawab
dan nilai nilai yang terkandung di
12.2 Mempraktikkan keterampilan dasar pertolongan
dalamnya*)
kecelakaan di air dengan sistim Resusitasi Jantung
dan Paru (RJP) serta nilai disiplin, kerja keras
keberanian dan tanggung jawab

13. Mempraktikkan perencanaan 13.1 Mempraktikkan keterampilan dasar-dasar kegiatan


penjelajahan dan penyelamatan menjelajah gunung serta nilai tanggung jawab,
aktivitas di alam bebas dan kerjasama, toleransi, tolong-menolong, dan
nilai-nilai yang terkandung di melaksanakan keputusan dalam kelompok
dalamnya***)
13.2 Mempraktikkan keterampilan dasar penyelamatan
penjelajahan di pegunungan serta nilai tanggung
jawab, kerjasama, toleransi, tolong menolong, dan
melaksanakan keputusan kelompok

13.3 Mempraktikkan keterampilan penjagaan lingkungan


yang sehat

14. Menerapkan budaya hidup sehat 14.1 Menganalisis dampak seks bebas

14.2 Memahami cara menghindari seks bebas

122
Kelas XI, Semester 1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Mempraktikkan berbagai 1.1 Mempraktikkan keterampilan teknik bermain salah


keterampilan permainan satu permainan olahraga bola besar secara
olahraga dengan teknik dan sederhana serta nilai kerjasama, kejujuran,
nilai nilai yang terkandung di menghargai, semangat dan percaya diri **)
dalamnya.
1.2 Mempraktikkan keterampilan teknik bermain
salah satu permainan olahraga bola kecil secara
sederhana serta nilai kerjasama, kejujuran,
menghargai, kerja keras dan percaya diri**)

1.3 Mempraktikkan keterampilan teknik salah satu


nomor atletik dengan menggunakan peraturan yang
dimodifikasi serta nilai kerjasama, kejujuran, kerja
keras dan percaya diri **)

1.4 Mempraktikkan keterampilan teknik


penyerangan salah satu permainan olahraga bela
diri serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai
orang lain, kerja keras dan percaya diri**)

2. Mempraktikkan aktivitas 2.1 Mempraktikkan berbagai bentuk latihan kelincahan,


pengembangan untuk power dan daya tahan untuk peningkatan kebugaran
meningkatkan kualitas jasmani serta nilai tanggungjawab, disiplin, dan
kebugaran jasmani dan cara percaya diri
pengukurannya dan nilai nilai
2.2 Mempraktikkan tes untuk kelincahan, power dan
yang terkandung di dalamnya
daya tahan dalam kebugaran jasmani serta nilai
tanggungjawab, disiplin, dan percaya diri

3. Mempraktikkan keterampilan 3.1 Mempraktikkan keterampilan rangkaian senam


senam dan nilai-nilai yang ketangkasan dengan menggunakan alat serta nilai
terkandung di dalamnya percaya diri, kerjasama, tanggungjawab, menghargai
teman

3.2 Mempraktikkan keterampilan rangkaian senam


ketangkasan tanpa menggunakan alat serta nilai
percaya diri, kerjasama, tanggungjawab, menghargai
teman

123
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

4. Mempraktikkan aktivitas ritmik 4.1 Mempraktikkan keterampilan aktivitas ritmik tanpa


menggunakan alat dengan alat dengan koordinasi gerak lanjutan serta nilai
koordinasi dan nilai nilai yang kedisiplinan, konsentrasi dan keluwesan dan estetika
terkandung di dalamnya

4.2 Mempraktikkan keterampilan aktivitas ritmik


menggunakan alat serta nilai disiplin, toleransi,kerja
sama, keluesan dan estetika

5. Mempraktikkan salah satu gaya 5.1 Mempraktikkan keterampilan salah satu gaya renang
renang dan loncat indah dan untuk pertolongan serta nilai disiplin, keberanian,
nilai nilai yang terkandung di kerja sama, dan kerja keras
dalamnya*)
5.2 Metakukan keterampilan loncat indah dari papan
satu meter dengan teknik serta nilai disiplin,
keberanian dan kerja keras

6. Menerapkan budaya hidup sehat 6.1 Memahami bahaya HIV/AIDS

6.2 Memahami cara penularan HIV/AIDS

6.3 Memahami cara menghindari penularan HIV/AIDS

124
Kelas XI, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

7. Mempraktikkan berbagai 7.1 Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu


keterampilan dasar permainan permainan olahraga bola besar serta nilai
olahraga dengan teknik dan taktik kerjasama, kejujuran, kerja keras dan percaya diri
, dan nilai nilai yang terkandung **)
di dalamnya
7.2. Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu
permainan olahraga bola kecil serta nilai
kerjasama, kejujuran, kerja keras, toleransi dan
percaya diri**)

7.3. Mempraktikkan teknik salah atletik dengan


menggunakan peraturan yang dimodifikasi serta
nilai kerjasama, kejujuran, menghargai, percaya
diri**)

7.4. Mempraktikkan keterampilan teknik salah satu


permainan olahraga bela diri serta nilai kerjasama,
kejujuran, menghargai, percaya diri.**)

8. Meningkatkan kualitas 8.1 Mempraktikkan latihan sirkuit untuk peningkatan


kebugaran jasmani dan cara kebugaran jasmani serta nilai tanggung jawab,
pengukurannya dan nilai nilai disiplin, dan percaya diri
yang terkandung di dalamnya
8.2 Mempraktikkan peningkatan beban latihan sirkuit
untuk meningkatkan kebugaran jasmani serta nilai
tanggungjawab, disiplin, dan percaya diri

8.3 Mempraktikkan tes untuk mengukur tingkat


kebugaran jasmani serta nilai tanggungjawab,
disiplin, dan percaya diri

9. Mempraktikkan keterampilan 9.1 Mempraktikkan keterampilan senam ketangkasan


senam ketangkasan dengan dengan menggunakan alat lanjutan serta nilai
alat dan nilai nilai yang percaya diri, kerjasama, tanggungjawab, menghargai
terkandung di dalamnya teman

9.2 Mempraktikkan keterampilan senam ketangkasan


tanpa menggunakan alat lanjutan serta nilai
percaya diri, kerjasama, tanggungjawab dan
menghargai teman

10. Mempraktikkan aktivitas ritmik 10.1 Mempraktikkan koombinasi gerak berirama

125
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
menggunakan alat dengan menggunakan alat dengan koordinasi serta nilai
koordinasi yang baik dan nilai kedisiplinan, konsentrasi dan keluwesan
yang terkandung di dalamnya
10.2 Merangkai aktivitas ritmik menggunakan alat serta
nilai kedisiplinan, konsentrasi dan keluwesan

11. Mempraktikkan dasar 11.1 Mempraktikkan keterampilan kombinasi gerakan


pertolongan kecelakaan di air renang serta nilai disiplin, kerja sama serta
dan nilai-nilai yang terkandung di keberanian
dalamnya*)
11.2 Mempraktikkan keterampilan dasar pertolongan
kecelakaan di air dengan sistim Resusitasi Jantung
dan Paru (RJP) serta nilai disiplin dan
tanggungjawab

12. Mempraktikkan perencanaan 12.1 Mempraktikkan keterampilan merencanakan


dan keterampilan penjelajahan, penjelajahan di perbukitan
dan penyelamatan di alam
12.2 Mempraktikkan keterampilan dasar penyelamatan
bebas dan nilai-nilai yang
penjelajahan di perbukitan serta nilai disiplin,
terkandung di dalamnya***)
tanggungjawab dan keselamatan

13. Menerapkan budaya hidup 13.1 Memahami cara pemanfaatan waktu luang untuk
sehat kesehatan

13.2 Menerapkan pola hidup sehat

126
Kelas XII, Semester 1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Mempraktikkan keterampilan 1.1 Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu


permainan olahraga dengan permainan olahraga bola besar lanjutan dengan
peraturan yang sebenarnya dan peraturan yang dimodifikasi serta nilai kerjasama,
nilai-nilai yang terkandung di kejujuran, toleransi, kerja keras dan percaya diri**)
dalamnya
1.2 Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu
permainan olahraga bola kecil dengan peraturan
yang dimodifikasi serta nilai kerjasama, kejujuran,
toeleransi, kerja keras dan percaya diri**)

1.3 Mempraktikkan teknik atletik dengan menggunakan


peraturan yang sesungguhnya serta nilai
kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat,
percaya diri **)

1.4 Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu


permainan olahraga bela diri secara berpasangan
dengan peraturan yang sebenarnya serta nilai
kerjasama, kejujuran, menghargai lawan, kerja keras,
percaya diri dan menerima kekalahan**)

2. Mempraktikkan perancangan 2.1 Merancang program latihan fisik untuk


aktivitas pengembangan untuk pemeliharaan kebugaran jasmani serta nilai
peningkatan dan pemeliharaan tanggungjawab, disiplin, dan percaya diri
kebugaran jasmani
2.2 Melaksanakan program latihan fisik sesuai dengan
prinsip-prinsip latihan yang benar serta nilai
tanggungjawab, disiplin, dan percaya diri

3. Mempraktikkan rangkaian 3.1 Mempraktikkan keterampilan gerakan kombinasi


gerak senam ketangkasan rangkaian senam lantai serta nilai percaya diri,
dengan konsep yang benar dan kerjasama, tanggungjawab dan menghargai teman
nilai nilai yang terkandung di
3.2. Mempraktikkan keterampilan gerakan kombinasi
dalamnya
rangkaian senam ketangkasan serta nilai percaya
diri, kerjasama, tanggungjawab, dan menghargai
teman

4. Mempraktikkan satu rangkaian 4.1. Mempraktikkan keterampilan gerak berirama senam

127
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
gerak berirama berbentuk aerobik serta nilai kerjasama, kedisiplinan, percaya
aktivitas aerobik secara beregu diri, keluwesan, dan estetika
dengan diiringi musik dan nilai
4.2 Mempraktikkan keterampilan menyelaraskan antara
nilai yang yerkandung di
gerak dan irama dengan iringan musik serta nilai
dalamnya
kerjasama, disiplin, percaya diri, keluwesan, dan
estetika

5. Mempraktikkan berbagai gaya 5.1 Mempraktikkan keterampilan renang gaya dada


renang lanjutan dan nilai nilai lanjutan serta nilai disiplin, kerja keras dan
yang terkandung di dalamnya*) keberanian

5.2 Mempraktikkan keterampilan renang gaya bebas


lanjutan serta nilai disiplin, kerja keras dan
keberanian

5.3 Mempraktikkan keterampilan renang gaya


punggung lanjutan serta nilai disiplin, kerja keras
dan keberanian

5.4 Mempraktikkan keterampilan berbagai gaya renang


lanjutan lainnya serta nilai disiplin, kerja keras dan
keberanian

128
Kelas XII, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

6. Mempraktikkan keterampilan 6.1 Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu


permainan olahraga dengan permainan olahraga bola besar dengan peraturan
peraturan dan nilai-nilai yang yang sebenarnya serta nilai kerjasama, kejujuran,
terkandung di dalamnya menerima kekalahan, kerja keras dan percaya diri**)

6.2 Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu


permainan olahraga bola kecil dengan peraturan
sebenarya serta nilai kerjasama, , kejujuran,
menerima kekalahan kerja keras dan percaya diri**)

6.3 Mempraktikkan keterampilan atletik dengan


menggunakan peraturan yang sebenarnya serta
nilai kerjasama, kejujuran, menerima
kekalahan,kerja keras dan percaya diri**)

6.4 Mempraktikkan keterampilan bela diri secara


berpasangan dengan menggunakan peraturan yang
sebenarnya serta nilai kerjasama, kejujuran,
menerima kekalahan kerja keras dan percaya diri**)

7. Memelihara tingkat kebugaran 7.1 Mempraktikkan program latihan fisik untuk


jasmani yang telah dicapai dan pemeliharaan kebugaran jasmani
nilai-nilai yang terkandung di
7.2 Mempraktikkan membaca hasil tes bedasarkan
dalamnya
tabel yang cocok

8. Mengkombinasikan rangkaian 8.1 Mempraktikkan rangkaian gerakan senam lantai


gerakan senam lantai dan senam serta nilai percaya dirim, tanggung jawab, kerja
ketangkasan dengan alat dan sama, dan percaya kepada teman
nilai-nilai yang terkandung di
8.2. Mempraktikkan rangkaian gerakan senam
dalamnya
ketangkasan dengan menggunakan alat serta nilai
percaya diri, tanggungjawab, kerja sama, dan
percaya kepada teman

9. Mempraktikkan satu rangkaian 9.1 Mempraktikkan rangkaian gerak senam aerobik


gerak berirama secara beregu dengan iringan musik serta nilai kerjasama,
dan nilai-nilai yang terkandung disiplin, keluwesan dan estetika
di dalamnya
9.2 Mempraktikkan senam irama tradisional sesuai
budaya daerah secara kerjasama, disiplin, percaya
diri, keluwesan dan estetika

129
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

10. Mempraktikkan keterampilan 10.1 Mempraktikkan keterampilan berbagai gaya renang


penguasaan berbagai teknik untuk kepentingan bermain di air dengan peraturan
gaya renang dan nilai-nilai yang yang dimodifikasi serta nilai disiplin, sportif, jujur,
terkandung di dalamnya*) toleran, kerja keras, dan keberanian

10.2 Mempraktikkan keterampilan berbagai gaya renang


untuk estafet sesuai dengan peraturan yang
dimodifikasi serta nilai disiplin, sportif, jujur, toleran,
kerja keras, dan keberanian

10.3 Mempraktikkan keterampilan berbagai gaya renang


untuk kepentingan pertolongan serta nilai disiplin,
sportif, jujur, toleran, kerja keras, dan keberanian

11. Mengevaluasi kegiatan luar 11.1 Mengevaluasi kegiatan di sekitar sekolah serta nilai
kelas/sekolah dan nilai-nilai percaya diri, kebesamaan, saling menghormati,
yang terkandung di toleransi, etika, dan demokrasi
dalamnya***)
11.2 Mengevaluasi kegiatan di alam bebas serta nilai
percaya diri, kebesamaan, saling menghormati,
toleransi, etika, dan demokrasi

11.3 Mengevaluasi kegiatan kunjungan ke tempat-tempat


bersejarah serta nilai percaya diri, kebesamaan,
saling menghormati, toleransi, etika, dan demokrasi

11.4 Mengevaluasi kegiatan karya wisata serta nilai


percaya diri, kebesamaan, saling menghormati,
toleransi, etika, dan demokrasi

12. Mempraktikkan budaya hidup 12.1 Mempraktikkan pola hidup sehat


sehat
12.2 Menampilan perilaku hidup sehat

Keterangan

1. *) Diajarkan sebagai kegiatan pilihan, disesuaikan dengan situasi dan


kondisi sekolah

**) Materi pilihan, disesuaikan dengan fasilitas dan peralatan yang


tersedia

***) Diajarkan sebagai kegiatan yang dapat dilakukan dalam


semester 1 dan atau semester 2

130
2. Untuk pembinaan peserta didik yang berminat terhadap salah satu atau
beberapa cabang tertentu dapat dilakukan melalui kegiatan ekstra
kurikuler.

5. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Kejuruan


(SMK)
Latar Belakang

Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan


Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran
karena budaya itu sendiri meliputi segala aspek kehidupan. Dalam mata
pelajaran Seni Budaya, aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri
tetapi terintegrasi dengan seni. Karena itu, mata pelajaran Seni Budaya
pada dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya.

Pendidikan Seni Budaya diberikan di sekolah karena keunikan


perannya yang tak mampu diemban oleh mata pelajaran lain. Keunikan
tersebut terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk
kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan:
“belajar dengan seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni”.

Pendidikan Seni Budaya memiliki sifat multilingual, multidimensional,


dan multikultural. Multilingual bermakna pengembangan kemampuan
mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media
seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai perpaduannya.
Multidimensional bermakna pengembangan beragam kompetensi
meliputi konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi),
apresiasi, dan kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur
estetika, logika, kinestetika, dan etika. Sifat multikultural mengandung
makna pendidikan seni menumbuhkembangkan kesadaran dan
kemampuan apresiasi terhadap beragam budaya Nusantara dan
mancanegara. Hal ini merupakan wujud pembentukan sikap demokratis
yang memungkinkan seseorang hidup secara beradab serta toleran
dalam masyarakat dan budaya yang majemuk.

131
Pendidikan Seni Budaya memiliki peranan dalam pembentukan pribadi
peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan
perkembangan anak dalam mencapai multikecerdasan yang terdiri atas
kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual spasial, musikal,
linguistik, logik matematik, naturalis serta kecerdasan adversitas (AQ),
kreativitas (CQ), spiritual dan moral (SQ).

Bidang seni rupa, musik, tari, dan teater memiliki kekhasan tersendiri
sesuai dengan kaidah keilmuan masing-masing. Dalam pendidikan seni
budaya, aktivitas berkesenian harus menampung kekhasan tersebut
yang tertuang dalam pemberian pengalaman mengembangkan
konsepsi, apresiasi, dan kreasi. Semua ini diperoleh melalui upaya
eksplorasi elemen, prinsip, proses, dan teknik berkarya dalam konteks
budaya masyarakat yang beragam.
Tujuan

Mata pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki


kemampuan sebagai berikut.

1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya

2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya

3. Mengekspresikan kreativitas melalui seni budaya

Ruang Lingkup

Mata pelajaran Seni Budaya meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Seni rupa, mencakup keterampilan tangan dalam menghasilkan karya


seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya

2. Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal,


memainkan alat musik, apresiasi karya musik

3. Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh


dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari

4. Seni teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah
suara yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari
dan seni peran.

132
Di antara keempat bidang seni yang ditawarkan, minimal diajarkan satu
bidang seni sesuai dengan kemampuan sumberdaya manusia serta
fasilitas yang tersedia. Pada sekolah yang mampu menyelenggarakan
pembelajaran lebih dari satu bidang seni, peserta didik diberi
kesempatan untuk memilih bidang seni yang akan diikutinya.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Seni Rupa

1. Mengapresiasi karya seni rupa 1.1 Mengidentifikasi keunikan gagasan dan teknik dalam
karya seni rupa terapan

1.2 Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan


gagasan dan teknik dalam karya seni rupa terapan di
wilayah Nusantara

2. Mengekspresikan diri berkaitan 2.1 Mendiskusikan karya seni rupa terapan yang
dengan karya seni rupa memanfaatkan berbagai teknik dan corak

2.2 Melaporkan pengamatan terhadap karya seni rupa


terapan yang memanfaatkan teknik dan corak di
wilayah Nusantara

Seni Musik

1. Mengapresiasi karya seni musik 1.1 Mengidentifikasi fungsi dan latar belakang musik

1.2 Menunjukkan nilai-nilai musikal dari hasil


pengalaman musikal yang didapatkan melalui
pertunjukan musik

2. Mengekspresikan diri berkaitan 2.1 Memainkan musik


dengan karya seni musik
2.2 Mendiskusikan persiapan pertunjukan musik yang
diselenggarakan di sekolah

2.3 Mendiskusikan suatu pertunjukan musik

133
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Seni Tari

1. Mengapresiasi karya seni tari 1.1 Mengidentifikasi jenis, peran, dan perkembangan tari

1.2 Mengidentifikasi keunikan gagasan dan teknik dalam


karya seni tari di wilayah Nusantara

2. Mengekspresikan diri berkaitan 2.1 Mengidentifikasi gagasan untuk disusun ke dalam tari
dengan karya seni tari kreasi dalam bentuk tari tunggal atau
berpasangan/kelompok

2.2 Mendiskusikan tari kreasi yang berbentuk tari tunggal


atau berpasangan/kelompok

Teater

1. Mengapresiasi karya seni teater 1.1 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap unsur estetis
pertunjukan teater

1.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap pesan moral


(kearifan lokal) pertunjukan teater

2. Mengekspresikan diri berkaitan 2.1 Merancang persiapan pergelaran teater


dengan seni teater
2.2 Menerapkan prinsip kerja sama dalam berteater

6. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Kejuruan


(SMK)
Latar Belakang

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial,


dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan
dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa
diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan
budaya orang lain. Selain itu, pembelajaran bahasa juga membantu
peserta didik mampu mengemukakan gagasan dan perasaan,
berpartisipasi dalam masyarakat, dan bahkan menemukan serta
menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam
dirinya.

Bahasa merupakan alat berkomunikasi secara lisan dan tulis, untuk


memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, serta

134
sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan
budaya. Kemampuan berkomunikasi adalah kemampuan berwacana,
yakni kemampuan memahami atau menghasilkan kalimat lisan dan tulis.
Keterampilan berbahasa meliputi mendengarkan, berbicara, membaca
dan menulis yang dapat digunakan untuk menanggapi atau menciptakan
wacana dalam kehidupan bermasyarakat.

Mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran adaptif, yang


bertujuan membekali peserta didik kemampuan berkomunikasi bahasa
Inggris dalam konteks material komunikasi yang diperlukan bagi
program keahliannya, baik yang bersifat lisan maupun tulis.

Di samping itu mata pelajaran Bahasa Inggris membekali peserta didik


kemampuan berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan
tuntutan global, serta membekali peserta didik untuk mengembangkan
komunikasi ke taraf yang lebih tinggi.

Tujuan

Mata pelajaran Bahasa Inggris bertujuan agar peserta didik memiliki


kemampuan sebagai berikut.

1. Menguasai pengetahuan dan keterampilan dasar Bahasa Inggris


untuk mendukung pencapaian kompetensi program keahlian

2. Menerapkan penguasaan kemampuan dan keterampilan Bahasa


Inggris untuk berkomunikasi baik lisan maupun tertulis pada level
intermediate.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris meliputi aspek-aspek


sebagai berikut.

1. Dasar komunikasi Bahasa Inggris level novice

2. Dasar komunikasi Bahasa Inggris level elementary

3. Dasar komunikasi Bahasa Inggris level intermediate.

135
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Berkomunikasi dengan Bahasa 1. 1 Memahami ungkapan-ungkapan dasar pada


Inggris setara Level Novice interaksi sosial untuk kepentingan kehidupan

1. 2 Menyebutkan benda-benda, orang, ciri-ciri, waktu,


hari, bulan, dan tahun

1. 3 Mendeskripsikan benda-benda, orang, ciri-ciri,


waktu, hari, bulan, dan tahun

1. 4 Menghasilkan tuturan sederhana yang cukup untuk


fungsi-fungsi dasar

1. 5 Menjelaskan secara sederhana kegiatan yang


sedang terjadi

1. 6 Memahami memo dan menu sederhana, jadwal


perjalanan kendaraan umum, dan rambu-rambu
lalu lintas

1. 7 Memahami kata-kata dan istilah asing serta kalimat


sederhana berdasarkan rumus

1. 8 Menuliskan undangan sederhana

2. Berkomunikasi dengan Bahasa 1. 1 Memahami percakapan sederhana sehari-hari baik


Inggris setara Level dalam konteks profesional maupun pribadi dengan
Elementary orang bukan penutur asli

1. 2 Mencatat pesan-pesan sederhana baik dalam


interaksi langsung maupun melalui alat

1. 3 Merinci tugas pekerjaan dan latar belakang


pendidikan yang dimilikinya secara lisan dan
tulisan

1. 4 Menceritakan pekerjaan di masa lalu dan rencana


kerja yang akan datang

1. 5 Mengungkapkan berbagai macam maksud hati

1. 6 Memahami instruksi-instruksi sederhana

1. 7 Membuat pesan-pesan pendek, petunjuk dan


daftar dengan pilihan kata, ejaan dan tata tulis yang
berterima

136
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

3. Berkomunikasi dengan Bahasa 3. 1 Memahami monolog yang muncul pada situasi


Inggris setara Level kerja tertentu
Intermediate 3. 2 Memahami percakapan terbatas dengan penutur
asli

3. 3 Menyajikan laporan

3. 4 Memahami manual penggunaan peralatan

3. 5 Memahami surat-surat bisnis sederhana

3. 6 Memahami dokumen-dokumen teknis

3. 7 Menulis surat bisnis dan laporan sederhana

7. Mata Pelajaran Matematika Kelompok untuk Teknologi Informasi


dan Teknologi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Latar Belakang

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan


teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan
mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang
Bisnis dan Manajemen dewasa ini dilandasi oleh perkembangan
matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan
matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa
depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

Matematika merupakan sarana komunikasi sains tentang pola-pola yang


berguna untuk melatih berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif. Oleh
karena itu hampir semua negara menempatkan Matematika sebagai
salah satu mata pelajaran yang penting bagi pencapaian kemajuan
negara bersangkutan. Di samping itu mata pelajaran Matematika
membekali peserta didik kemampuan bekerjasama. Kompetensi
tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan
memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan
hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.

Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran


matematika yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal,

137
masalah terbuka dengan solusi tidak tunggal, dan masalah dengan
berbagai cara penyelesaian. Untuk meningkatkan kemampuan
memecahkan masalah perlu dikembangkan keterampilan memahami
masalah, membuat model matematika, menyelesaikan masalah, dan
menafsirkan solusinya.

Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya


dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi
(contextual problem). Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta
didik secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika.

Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan


menggunakan Bisnis dan Manajemen seperti komputer, alat peraga,
atau media lainnya. Selain itu, perlu ada pembahasan mengenai
bagaimana matematika diterapkan dalam teknologi informasi sebagai
perluasan pengetahuan peserta didik.

Penguasaan mata pelajaran Matematika bagi peserta didik SMK/MAK


juga berfungsi membentuk kompetensi program keahlian. Dengan
mengajarkan Matematika diharapkan peserta didik dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan mengembangkan diri
di bidang keahlian dan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi.
Tujuan

Mata pelajaran Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki


kemampuan sebagai berikut.

1. Memahami konsep Matematika, menjelaskan keterkaitan antar


konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes,
akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi


matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami


masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.

138
4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah

5. Menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki


rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah

6. Menalar secara logis dan kritis serta mengembangkan aktivitas kreatif


dalam memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide. Di
samping itu memberi kemampuan untuk menerapkan Matematika
pada setiap program keahlian.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Matematika meliputi aspek-aspek sebagai


berikut.

a. Operasi bilangan

b. Persamaan, pertidaksamaan, dan matriks

c. Trigonometri

d. Barisan dan deret

e. Geometri dimensi dua

f. Statistika.

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN


1. Memecahkan 1.1 Menerapkan operasi - Sistem bilangan riil
masalah berkaitan pada bilangan riil dan - Sistem bilangan kompleks
dengan konsep bilangan kompleks - Operasi pada bilangan bulat
operasi bilangan - Operasi pada bilangan pecahan
riil dan bilangan - Konversi bilangan
kompleks - Perbandingan (senilai dan berbalik
nilai), skala, dan persen
- Operasi pada bilangan kompleks
- Penerapan bilangan riil dan
bilangan kompleks dalam
menyelesaikan masalah
kompetensi keahlian

139
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
1.2 Menerapkan operasi - Konsep bilangan berpangkat dan
pada bilangan sifat-sifatnya
berpangkat - Operasi pada bilangan ber-pangkat
- Penyederhanaan bilangan
berpangkat
1.3 Menerapkan operasi - Konsep bilangan irasional
pada bilangan irasional - Operasi pada bilangan bentuk akar
- Penyederhanaan bilangan bentuk
akar
- Bentuk akar digunakan untuk :
Perhitungan konversi ukuran
1.4 Menerapkan konsep - Konsep logaritma
logaritma - Operasi pada logaritma
- Grafik logaritma

2. Memecahkan 2.1 Menerapkan konsep - Membilang dan mengukur


masalah berkaitan kesalahan pengukuran - Galat mutlak dan galat relatif
dengan konsep - Persentase ke-salahan
aproksimasi - Toleransi hasil pengukuran
kesalahan
2.2 Menerapkan operasi - Penjumlahan, pengurangan,
kesalahan pengukuran perkalian dan pembagian galat
- Macam-macam galat
- Pertumbuhan galat

2.3 Menerapkan konsep - Jumlah dan selisih hasil


operasi hasil pengukuran
pengukuran - Hasil kali pengukuran
3. Memecahkan 3.1 Mendeskripsikan - Relasi dan fungsi
masalah yang perbedaan konsep relasi
berkaitan dengan dan fungsi
fungsi, persamaan 3.2 Menerapkan konsep - Fungsi linier dan grafiknya
fungsi linear dan fungsi linier - Invers fungsi linier
fungsi kuadrat 3.3 Menggambarkan - Fungsi kuadrat dan grafiknya
fungsi kuadrat
3.4 Menerapkan konsep - Fungsi kuadrat dan grafiknya
fungsi kuadrat
3.5 Menerapkan konsep - Fungsi eksponen dan grafiknya
fungsi eksponen
3.6 Menerapkan konsep - Fungsi logaritma dan grafiknya
fungsi logaritma

140
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
3.7 Menerapkan konsep - Fungsi trigonometri dan grafiknya
fungsi trigonometri
4. Menerapkan 4.1 Menentukan nilai - Perbandingan trigonometri
perbandingan, perbandingan - Panjang sisi dan besar sudut
fungsi, trigonometri suatu sudut segitiga siku-siku
persamaan, dan - Perbandingan trigonometri di
identitas berbagai kuadran
trigonometri 4.2 Mengkonversi koordinat - Koordinat kartesius dan kutub
dalam kartesius dan koordinat - Konversi koordinat kartesius dan
pemecahan kutub kutub
masalah 4.3 Menerapkan aturan - Aturan sinus dan kosinus
sinus dan kosinus
4.4 Menentukan luas suatu - Luas segitiga
segitiga
4.5 Menerapkan rumus - Rumus trigonometri jumlah dan
trigonometri jumlah dan selisih dua sudut
selisih dua sudut
4.6 Menyelesaikan - Identitas dan persamaan
persamaan trigonometri trigonometri

5. Menentukan 5.1 Mengidentifikasi sudut - Macam-macam satuan sudut


kedudukan, jarak, - Konversi satuan sudut
dan besar sudut
yang melibatkan 5.2 Menentukan keliling - Keliling bangun datar
titik, garis dan - Luas daerah bangun datar
bangun datar dan luas
bidang dalam - Penerapan konsep keliling dan luas
ruang dimensi dua
daerah bangun datar
5.3 Menerapkan - Jenis-jenis transformasi bangun
datar
transformasi bangun
- Penerapan transformasi bangun
datar datar

6. Menentukan 6.1 Mengidentifikasi bangun - Bangun ruang dan unsur-unsurnya


kedudukan, jarak, ruang dan - Jaring-jaring bangun ruang
dan besar sudut unsur-unsurnya
yang melibatkan 6.2 Menghitung luas - Perhitungan luas bangun ruang
titik, garis dan permukaan bangun
bidang dalam ruang
ruang dimensi tiga
6.3 Menerapkan konsep - Volume bangun ruang
volume bangun ruang

141
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
6.4 Menentukan hubungan - Hubungan antar unsur dalam
antara unsur-unsur bangun ruang
dalam bangun ruang

7. Menerapkan 7.1 Menerapkan konsep - Lingkaran dan unsur-unsurnya


konsep irisan lingkaran - Persamaan dan garis singgung
kerucut dalam lingkaran
memecahkan 7.2 Menerapkan konsep - Parabola dan unsur-unsurnya
masalah parabola - Persamaan parabola dan grafiknya
7.3 Menerapkan konsep - Elips dan unsur-unsurnya
elips - Persamaan elips dan grafiknya
7.4 Menerapkan konsep - Hiperbola dan unsur-unsurnya
hiperbola - Persamaan hiperbola dan
grafik/sketsanya.

8. Memecahkan 8.1 Mendeskripsikan - Macam-macam matriks


masalah berkaitan macam-macam matriks
dengan konsep 8.2 Menyelesaikan operasi - Operasi matriks
matriks matriks
8.3 Menentukan determinan - Determinan dan Invers matriks
dan invers

9. Menerapkan 9.1 Menerapkan konsep - Vektor pada bidang datar


konsep vektor vektor pada bidang datar - Operasi vektor
dalam - Phasor
pemecahan 9.2 Menerapkan konsep - Vektor pada bangun ruang
masalah vektor pada bangun - Operasi vektor
ruang - Operasi phasor

10. Memecahkan 10.1 Menentukan himpunan - Persamaan dan pertidaksamaan


masalah berkaitan penyelesaian linier serta penyelesaiannya
sistem persamaan persamaan dan
dan pertidaksamaan linier
pertidaksamaan
10.2 Menentukan himpunan - Persamaan dan pertidaksamaan
linier dan kuadrat
penyelesaian kuadrat serta penyelesaiannya
persamaan dan - Akar-akar persamaan kuadrat dan
pertidaksamaan sifat-sifatnya
kuadrat

142
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
10.3 Menerapkan - Menyusun persamaan kuadrat
persamaan dan - Penerapan persamaan dan
pertidaksamaan pertidaksamaan kuadrat dalam
kuadrat kompetensi keahlian
10.4 Menyelesaikan sistem - Sistem persamaan linier dua dan
persamaan tiga variabel
- Sistem persamaan dengan dua
variabel, satu linier dan satu
kuadrat
11. Menyelesaikan 11.1 Membuat grafik - Grafik himpunan penyelesaian
masalah program himpunan sistem pertidaksamaan linier
linier penyelesaian sistem dengan 2 variabel
pertidaksamaan linier
11.2 Menentukan model - Model matematika
matematika dari soal
ceritera (kalimat verbal)
11.3 Menentukan nilai - Fungsi objektif
optimum dari sistem - Nilai optimum
pertidaksamaan linier.
11.4 Menerapkan garis - Garis selidik
selidik
12. Menerapkan 12.1 Mendeskripsikan - Pernyataan dan bukan per-nyataan
logika matematika pernyataan dan bukan
dalam pernyataan (kalimat
pemecahan terbuka)
masalah yang 12.2 Mendeskripsikan - Ingkaran, konjungsi, disjungsi,
berkaitan dengan ingkaran, konjungsi, implikasi, biimplikasi dan
pernyataan disjungsi, implikasi, ingkarannya
majemuk dan biimplikasi dan
pernyataan ingkarannya
berkuantor 12.3 Mendeskripsikan - Invers, konvers dan kontraposisi
invers, konvers dan dari implikasi
kontraposisi
12.4 Menerapkan modus - Modus ponens, modus tollens dan
panens, modus tollens silogisme
dan prinsip silogisme
dalam menarik
kesimpulan
13. Menerapkan 13.1 Mengidentifikasi - Pola bilangan, barisan, dan deret
konsep barisan - Notasi sigma
pola, barisan dan
dan deret dalam
deret bilangan

143
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
pemecahan 13.2 Menerapkan konsep - Barisan dan deret aritmatika
masalah barisan dan deret - Suku ke-n suatu barisan aritmatika
aritmatika - Jumlah n suku suatu deret
aritmatika
13.3 Menerapkan konsep - Barisan dan deret geometri
barisan dan deret - Suku ke-n suatu barisan geometri
geometri - Jumlah n suku suatu deret geometri
- Deret geometri tak hingga

14. Memecahkan 14.1 Mendeskripsikan - Kaidah pencacahan permutasi dan


masalah dengan kaidah pencacahan, kombinasi
konsep teori permutasi dan
peluang kombinasi
14.2 Menghitung peluang - Peluang suatu kejadian
suatu kejadian

15. Menerapkan 15.1 Mengidentifikasi - Pengertian statistik dan statistika.


aturan konsep pengertian statistik, - Pengertian populasi dan sampel
statistika dalam statistika, populasi dan - Macam-macam data
pemecahan sampel
masalah 15.2 Menyajikan data dalam - Tabel dan diagram
bentuk tabel dan
diagram
15.3 Menentukan ukuran - Mean
pemusatan data - Median
- Modus
15.4 Menentukan ukuran - Jangkauan
penyebaran data - Simpangan rata-rata
- Simpangan baku
- Jangkauan semi interkuartil
- Jangkauan persentil
- Nilai standar (Z-score)
- Koefisien variasi

16. Menggunakan 16.1 Menjelaskan secara - Pengertian limit fungsi


konsep limit fungsi intuitif arti limit fungsi di
dan turunan fungsi suatu titik dan di tak
dalam hingga

144
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
pemecahan 16.2 Menggunakan sifat limit - Sifat limit fungsi
masalah fungsi untuk - Bentuk tak tentu
menghitung bentuk tak
tentu fungsi aljabar dan
trigonometri
16.3 Menggunakan konsep - Turunan fungsi
dan aturan turunan
dalam perhitungan
turunan fungsi
16.4 Menggunakan turunan - Karakteristik grafik fungsi berdasar
untuk menentukan turunannya
karakteristik suatu
fungsi dan
memecahkan masalah
16.5 Menyelesaikan model - Model matematika ekstrim fungsi
matematika dari
masalah yang
berkaitan dengan
ekstrim fungsi dan
penafsirannya

17. Menggunakan 17.1 Memahami konsep - Integral tak tentu


konsep integral integral tak tentu dan - Integral tentu
dalam integral tentu
pemecahan 17.2 Menghitung integral tak - Teknik pengintegralan:
masalah tentu dan integral tentu - Substitusi
dari fungsi aljabar dan - Parsial
fungsi trigonometri - Substitusi trigonometri
yang sederhana
17.3 Menggunakan integral - Luas daerah
untuk menghitung luas - Volume benda putar
daerah di bawah kurva
dan volume benda
putar
17.4 Menerapkan konsep - Persamaan differensial
Persamaan differensial

17.5 Menerakan konsep - Integral lipat dua


intergral lipat dua

145
8. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK)
Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu


tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik
untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan
sehari-hari.

IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan


manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasi.
Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak
buruk terhadap lingkungan. Mata pelajaran IPA diharapkan
menekankan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi,
dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk
menerapkan konsep IPA secara bijaksana.

Mata pelajaran IPA berhubungan dengan bagaimana memahami alam


secara sistematis, juga merupakan wahana bagi peserta didik untuk
memahami diri dan alam sekitar, serta bagaimana memperlakukan alam
sekitar guna menjaga kelestariannya.

Mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran adaptif, yang bertujuan


membekali peserta didik dasar pengetahuan tentang hukum-hukum
kealaman serta makhluk hidup dan tidak hidup yang menjadi dasar
sekaligus syarat kemampuan, yang berfungsi mengantarkan peserta
didik guna mencapai kompetensi program keahliannya. Di samping itu
mata pelajaran IPA mempersiapkan kemampuan peserta didik agar
dapat mengembangkan program keahliannya pada tingkat pendidikan
yang lebih tinggi.

146
Tujuan

Mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan


sebagai berikut.

1. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha


Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam
ciptaanNya

2. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala


alam, konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari

3. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara,


menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam

4. Mengembangkan pemahaman dan kemampuan IPA untuk


menunjang kompetensi produktif.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran IPA meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Gejala-gejala alam

2. Polusi dan pencemaran lingkungan

3. Ekosistem, komponen ekosistem, keseimbangan lingkungan, dan


Amdal.

147
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Memahami gejala-gejala alam 1. 1 Mengidentifikasi obyek secara terencana

melalui pengamatan dan sistematis untuk memperoleh


informasi gejala alam biotik

1. 2 Mengidentifikasi obyek secara terencana


dan sistematis untuk memperoleh
informasi gejala alam abiotik

2. Memahami polusi dan 2. 1 Mengidentifikasi jenis limbah

dampaknya terhadap manusia 2. 2 Mengidentifikasi jenis polusi pada


dan lingkungan lingkungan kerja

2. 3 Mendeskripsikan dampak polusi terhadap


kesehatan manusia dan lingkungan

2. 4 Mendeskripsikan cara-cara menangani


limbah

3. Memahami komponen 3. 1 Mengidentifikasi komponen ekosistem


ekosistem serta peranan 3. 2 Menjelaskan konsep keseimbangan
manusia dalam menjaga lingkungan
keseimbangan lingkungan dan
3. 3 Mendeskripsikan Amdal
Amdal

9. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah


Menengah Kejuruan (SMK)

Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mengkaji seperangkat peristiwa, fakta,


konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang
SMK/MAK mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah,
Ekonomi, Sosiologi, dan Antropologi. Melalui mata pelajaran IPS,

148
peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia
yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta
damai.

Mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan,


pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial
masyarakat. Kemampuan tersebut diperlukan untuk memasuki
kehidupan masyarakat yang dinamis.

Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan


terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan
keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan
tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang
lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.

Tujuan

Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan


sebagai berikut.

1. Memahami konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan


masyarakat dan lingkungannya

2. Berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, memecahkan masalah, dan
keterampilan dalam kehidupan sosial

3. Berkomitmen terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan

4. Berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat


yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan global.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Manusia, tempat, dan lingkungan

2. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan

3. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan

4. Sistem sosial dan budaya.

149
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Memahami kehidupan sosial 1. 1 Mengidentifikasi interaksi sebagai proses sosial


manusia
1. 2 Mendeskripsikan sosialisasi sebagai proses
pembentukan kepribadian

1. 3 Mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi sosial

2. Memahami proses kebangkitan 2. 1 Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme


nasional dan imperialisme Barat, serta pengaruh yang
ditimbulkannya di berbagai daerah

2. 2 Menguraikan proses terbentuknya kesadaran


nasional, identitas Indonesia, dan perkembangan
pergerakan kebangsaan Indonesia

3. Memahami permasalahan ekonomi 3. 1 Mengidentifikasi kebutuhan manusia


dalam kaitannya dengan
3. 2 Mendeskripsikan berbagai sumber ekonomi yang
kebutuhan manusia, kelangkaan
langka dan kebutuhan manusia yang tidak
dan sistem ekonomi
terbatas

3. 3 Mengidentifikasi masalah pokok ekonomi, yaitu


tentang apa, bagaimana, dan untuk siapa barang
dan jasa diproduksi

4. Memahami konsep ekonomi dalam 4. 1 Mendeskripsikan berbagai kegiatan ekonomi dan


kaitannya dengan kegiatan pelaku-pelakunya
ekonomi konsumen dan produsen
4. 2 Membedakan prinsip ekonomi dan motif ekonomi
termasuk permintaan, penawaran,
keseimbangan harga, dan pasar 4. 3 Mendeskripsikan peran konsumen dan produsen

4. 4 Mengidentifikasi faktor-faktor yang


mempengaruhi permintaan dan penawaran

4. 5 Menjelaskan hukum permintaan dan hukum


penawaran serta asumsi yang mendasarinya

4. 6 Mendeskripsikan pengertian keseimbangan dan


harga

4. 7 Mendeskripsikan berbagai bentuk pasar, barang


dan jasa

150
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

5. Memahami struktur sosial serta 5. 1 Mendeskripsikan bentuk-bentuk struktur sosial


berbagai faktor penyebab konflik dalam fenomena kehidupan
dan mobilitas sosial
5. 2 Menganalisis faktor penyebab konflik sosial dalam
masyarakat

6. Mendeskripsikan kelompok sosial 6. 1 Mendeskripsikan berbagai kelompok sosial dalam


dalam masyarakat multikultural masyarakat multikultural

6. 2 Mendeskripsikan perkembangan kelompok sosial


dalam masyarakat multikultural

6. 3 Mendeskripsikan keanekaragaman kelompok


sosial dalam masyarakat multikultural

7. Memahami kesamaan dan 7. 1 Mengidentifikasi berbagai budaya lokal, pengaruh


keberagaman budaya budaya asing, dan hubungan antarbudaya

7. 2 Mendeskripsikan potensi keberagaman budaya


yang ada di masyarakat setempat dalam
kaitannya dengan budaya nasional

7. 3 Mengidentifikasi berbagai alternatif penyelesaian


masalah akibat adanya keberagaman budaya

7. 4 Menunjukkan sikap toleransi dan empati sosial


terhadap keberagaman budaya

10. Mata Pelajaran Fisika untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu


tentang fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip dsaja tetapi juga merupakan suatu
proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana
bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta
prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam
kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran menekankan pada
pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi
agar peserta didik menjelajahi dan memahami alam sekitar secara

151
ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat
sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman
yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

Fisika merupakan salah satu cabang IPA yang mendasari


perkembangan teknologi maju dan konsep hidup harmonis dengan alam.
Perkembangan pesat di bidang Bisnis dan Manajemen dewasa ini dipicu
oleh temuan di bidang fisika material melalui penemuan piranti
mikroelektronika yang mampu memuat banyak informasi dengan ukuran
sangat kecil. Sebagai ilmu yang mempelajari fenomena alam, fisika juga
memberikan pelajaran yang baik kepada manusia untuk hidup selaras
berdasarkan hukum alam. Pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan serta pengurangan dampak bencana alam tidak akan
berjalan secara optimal tanpa pemahaman yang baik tentang fisika.

Mata pelajaran Fisika merupakan mata pelajaran adaptif, yang bertujuan


membekali peserta didik dasar pengetahuan tentang hukum-hukum
kealaman yang penguasaannya menjadi dasar sekaligus syarat
kemampuan yang berfungsi mengantarkan peserta didik guna mencapai
kompetensi program keahliannya. Di samping itu mata pelajaran Fisika
mempersiapkan peserta didik agar dapat mengembangkan program
keahliannya pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Penguasaan
mata pelajaran Fisika memudahkan peserta didik menganalisis
proses-proses yang berkaitan dengan dasar-dasar kinerja peralatan dan
piranti yang difungsikan untuk mendukung pembentukan kompetensi
program keahlian.

Tujuan

Mata pelajaran Fisika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan


sebagai berikut.

1. Membentuk sikap positif terhadap fisika dengan menyadari


keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran
Tuhan Yang Maha Esa

2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan
dapat bekerjasama dengan orang lain

152
3. Mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah,
mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang
dan merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan
menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara
lisan dan tertulis

4. Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis


induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika
untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaian
masalah baik secara kualitatif maupun kuantitatif

5. Menguasai konsep dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilan


mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri
sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih
tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi

6. Menguasai konsep dasar Fisika yang mendukung secara langsung


pencapaian kompetensi program keahliannya

7. Menerapkan konsep dasar Fisika untuk mendukung penerapan


kompetensi program keahliannya dalam kehidupan sehari-hari

8. Menerapkan konsep dasar Fisika untuk mengembangkan


kemampuan program keahliannya pada tingkat yang lebih tinggi.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Fisika meliputi aspek-aspek sebagai


berikut.

1. Besaran dan satuan fisis

2. Hukum-hukum gerak

3. Usaha/daya dan energi

4. Impuls dan momentum

5. Suhu dan kalor

6. Konsep dasar fluida

7. Konsep magnet, elektromagnet, dan kelistrikan


Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

153
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN

18. Mengukur besaran 1.1 Mengukur 18. Besaran pokok dan besaran

dan menerapkan besaran-besaran turunan

satuannya pokok dan turunannya 19. Satuan dan konversinya


20. Jenis – jenis alat ukur
21. Pengukuran dan ketakpastian
pengamatan

1.2 Menerapkan analisis 22. Besaran dan dimensi

dimensional dan 23. Angka penting

vektor untuk 24. Notasi ilmiah

membantu 25. Besaran skalar dan vektor

menyelesaikan 26. Penjumlahan dan pengurangan

persoalan fisika vektor

19. Memahami 2.1 Memahami konsep 18. Definisi gerak lurus,

konsep-konsep gerak sebuah benda perpindahan dan jarak

dan prinsip-prinsip titik melalui 19. Definisi kecepatan, kecepatan

dasar kinematika besaran-besaran rerata dan kecepatan sesaat

dan dinamika fisika yang terkait 20. Kecepatan dan kelajuan

benda titik 21. Definisi percepatan


22. Gerak lengkung

2.2 Memahami gerak 23. Gerak lurus beraturan

lurus dengan 24. Gerak lurus berubah beraturan

kecepatan tetap dan 25. Gerak lurus dengan percepatan

gerak lurus dengan tetap

percepatan tetap 26. Gerak jatuh bebas


27. Gerak tidak beraturan

2.3 Memahami gerak 28. Pengertian dan ciri – ciri gerak

melingkar dengan laju lingkar

tetap dan gerak 29. Kecepatan linier dan kecepatan

melingkar dengan sudut

percepatan sudut 30. Percepatan sentripetal

tetap 31. Gerak lingkar beraturan


32. Gerak lingkar berubah
beraturan
33. Perioda dan frekuensi gerak
lingkar

2.4 Menggambarkan 34. Grafik yang menggambarkan

gerak dalam grafik jarak sebagai fungsi waktu


35. Grafik yang mengungkapkan
perubahan kecepatan sebagai fungsi
waktu

154
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN

36. Grafik yang menunjukan


percepatan sebagai fungsi waktu

2.5 Memahami hukum 37. Gaya penyebab gerakan

Newton dan konsep 38. Hukum I Newton, resultan gaya

gaya nol
39. Hukum II Newton, ada resultan
gaya
40. Hukum III Newton, aksi da
reaksi
41. Macam – macam gaya : gaya
berat, gaya normal, gaya sentripetal,
gaya gesek

2.6 Menerapkan hukum 42. Gerak jatuh bebas

Newton untuk gerak 43. Gerak pada bidang miring

lurus berubah 44. Gerak parabola

beraturan 45. Gerak pada permukaan kasar

20. Menerapkan gerak 3.1 Memahami konsep 18. Perbedaan gerak translasi dan

translasi, rotasi, gerak translasi dan rotasi

dan keseimbangan rotasi 19. Titik pusat rotasi dan momen

benda tegar inersia


20. Kecepatan linier dan kecepatan
sudut
21. Momen gaya/torsi

3.2 Memahami konsep 22. Syarat-syarat keseimbangan

keseimbangan benda 23. Keseimbangan statis dan

tegar dinamis
24. Titik pusat massa dan titik berat

3.3 Menghitung gerak 25. Gerak pada sistem katrol

translasi dan rotasi 26. Gerak menggelinding


27. Gerak menggelinding pada
bidang miring
28. Penyelesaian gerak rotasi
dengan hukum II Newton

3.4 Menghitung 29. Menentukan titik pusat massa

keseimbangan benda benda berbentuk teratur

tegar 30. Menentukan titik pusat massa


benda tak beraturan bentuknya
31. Menentukan keseimbangan

155
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN

melalui analisis resultan momen gaya

21. Menerapkan 4.1 Memahami konsep 18. Pengertian Impuls dan

konsep impuls dan impuls dan hukum momentum

momentum kekekalan momentum 19. Impuls sebagai perubahan


momentum
20. Hukum kekekalan momentum

4.2 Menerapkan 21. Perhitungan impuls pada gerak

hubungan impuls dan benda yang dikenai gaya

momentum dalam 22. Perubahan kecepatan benda

perhitungan sebagai akibat bekerjanya gaya

4.3 Menyelesaikan 23. Jenis–jenis tumbukan: lenting

persoalan tumbukan sempurna, lenting sebagian dan tidak


lenting
24. Koefisien restitusi
25. Perhitungan tumbukan dengan
hukum kekekalan momentum

22. Menerapkan 5.1 Memahami konsep 18. Pengertian usaha dan energi

konsep usaha, usaha, energi dan 19. Usaha sebagai perubahan

energi dan daya daya energi


20. Satuan usaha dan energi
21. Energi potensial dan energi
kinetik
22. Definisi daya dan satuannya

5.2 Memahami hukum 23. Hukum kekekalan energi

kekekalan energi 24. Hukum kekekalan energi


mekanik total
25. Perubahan bentuk energi
26. Penerapan hukum kekekalan
energi mekanik pada berbagai gerak
(gerak jatuh bebas, gerak rotasi,
tumbukan)

5.3 Menghitung usaha, 27. Penerapan perhitungan usaha

energi dan daya pada berbagai kasus gerak


28. Perhitungan energi dan daya
pada berbagai kasus gerak

23. Menginterpretasika 6.1 Memahami konsep 18. Deformasi bahan oleh gaya

n sifat mekanik elastisitas bahan (tarik, tekan dan geser)

bahan 19. Sifat elastis dan plastis bahan

6.2 Menguasai hukum 20. Pengertian tegangan dan

156
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN

Hooke regangan
21. Kurva tegangan dan regangan
suatu bahan
22. Hukum Hooke
23. Modulus elastisitas

6.3 Menentukan kekuatan 24. Kekuatan tarik dan kekuatan

bahan luluh
25. Regangan tarik, regangan tekan
dan regangan geser
26. Menentukan modulus elastis
dan modulus geser
27. Ketangguhan dan kepecahan
bahan

24. Menerapkan 7.1 Memahami 18. Tekanan hidrostatik

konsep Fluida hukum-hukum yang 19. Gaya Archimedes


berhubungan dengan 20. Hukum Pascal
fluida statik dan 21. Tegangan permukaan
dinamik 22. Tekanan udara
23. Hukum Bernoulli
24. Viskositas dan hukum Stokes

7.2 Menerapkan 25. Mengapung, melayang dan

hukum-hukum fluida tenggelam (kapal selam)

statik dan dinamik 26. Bejana berhubungan

dalam kehidupan 27. Pompa hidrolik dan dongkrak

sehari–hari 28. Pesawat terbang


29. Manometer dan barometer
30. Terjun bebas dan terjun payung

25. Menerapkan 8.1 Memahami konsep 18. Pengertian suhu dan kalor

konsep suhu dan suhu dan kalor 19. Penentuan skala suhu dan

kalor termometer
20. Jenis-jenis skala suhu
21. Jenis-jenis termometer

8.2 Menguasai pengaruh 22. Perubahan suhu zat

kalor terhadap zat 23. Pemuaian (muai panjang, muai


luas dan muai ruang)
24. Perubahan wujud zat
(melebur, menguap, membeku,
mengembun, menyublim)

8.3 Melakukan 25. Konversi skala suhu

perhitungan yang 26. Perhitungan pemuaian dan

157
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN

berkaitan dengan penentuan koefisien muai


suhu dan kalor 27. Azas Black dan penerapannya
28. Penentuan nilai kalor pada
perubahan wujud

8.4 Mengenal cara 29. Konduksi

perpindahan kalor 30. Konveksi


31. Radiasi
32. Konduktor dan isolator termal
33. Kondensor dan radiator

26. Menerapkan 9.3 Mendeskripsikan 18. Definisi gas ideal dan

hukum sifat–sifat gas ideal ciri–cirinya

Termodinamika dan persamaan 19. Tekanan dan energi kinetik gas


keadaan gas ideal
20. Keadaan mikroskopik sistem
dan persamaan keadaan gas

9.4 Memahami 21. Keadaan makroskopik sistem

hukum-hukum (suhu, tekanan dan volume)

termodinamika 22. Hukum termodinamika : nol, I, II


dan III
23. Proses dan siklus
termodinamika

9.5 Melakukan 24. Perhitungan proses : isotermal,

perhitungan isobarik, isokhorik dan adiabatik

berdasarkan hukum 25. Siklus dan mesin Carnot

termodinamika untuk 26. Siklus dan mesin lainnya

berbagai proses (Rankine, Otto dan Diesel)


27. Efisiensi siklus/mesin

27. Menerapkan 10.1 Memahami konsep 18. Pengertian getaran dan

getaran, dan prinsip–prinsip contohnya

gelombang, dan gejala gelombang 19. Energi, rambatan getaran dan

bunyi secara umum gelombang


20. Medium rambatan gelombang
21. Kecepatan getaran dan
rambatan
22. Frekuensi, kecepatan rambat
dan panjang gelombang

10.2 Membedakan 23. Gelombang transversal dan

jenis-jenis gelombang longitudinal

158
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN

24. Gelombang tali, gelombang


permukaan air, gelombang bunyi dan
gelombang cahaya
25. Efek Doppler

10.3 Menerapkan konsep 26. Gelombang sonar

gelombang dalam 27. Supersonik dan sonic boom

kegidupan sehari–hari 28. Ultrasonik dan infrasonik

dan teknologi 29. Gelombang radio, TV dan


RADAR

28. Menginterpretasika 11.1. Membedakan konsep 18. Muatan listrik

n listrik statis dan listrik statis dan 19. Hukum Coulomb

dinamis dinamis 20. Hukum Gauss


21. Medan dan potensial listrik di
sekitar muatan
22. Aliran muatan karena
perbedaan potensial listrik

11.2. Menjelaskan 23. Muatan listrik pada pelat sejajar

penerapan listrik statis 24. Energi listrik tersimpan dan

dan dinamis kapasitor


25. Definisi arus listrik, kuat arus,
dan rapat arus

29. Menerapkan 12.1 Menguasai hukum 18. Hukum I dan II Kirchoff

konsep listrik arus kelistrikan arus searah 19. Hambatan listrik

searah 20. Rangkaian tertutup

12.2 Menguasai hubungan 21. Hukum Ohm

antara tegangan, 22. Analisis pada rangkaian

hambatan, dan arus sederhana

12.3 Menghitung daya dan 23. Perhitungan energi dan daya

energi listrik arus listrik berdasarkan hukum Ohm

searah 24. Perhitungan daya alat–alat


listrik

30. Menerapkan 13.1 Mengenal gejala 18. Medan magnet oleh arus listrik

konsep magnet kemagnetan 19. Medan magnet dari kutub-kutub

dan elektromagnet magnet


20. Kemagnetan bumi

13.2 Menguasai 21. Medan magnet di sekitar kawat

hokum-hukum berarus lurus

kemagnetan dan 22. Medan magnet di sekitar kawat

melakukan melingkar berarus

perhitungan 23. Medan magnet di sekita

159
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN

sederhana solenoida
24. Medanmagnet di sekitar toroida
25. Medan magnet di sekitar kawat
sejajar
26. Medan magnet di sekitar
kumparan
27. Gerak muatan dalam medan
magnet

13.3 Mengenal 28. Alat-alat ukur listrik

penggunaan magnet 29. Piranti komunikasi

dan elektromagnet 30. Penggunaan medan magnet

dalam teknologi 31. Gelombang elektromagnetik


dan spektrumnya

31. Menerapkan 14.1 Menguasai hukum 18. Gejala peralihan pada induktor

konsep listrik arus kelistrikan arus 19. Gejala transien pada kapasitor

bolak-balik bolak-balik 20. Sumber tegangan bolak-balik


21. Resistor sumber tegangan
bolak-balik
22. Induktor pada arus bolak-balik

14.2 Menguasai hubungan 23. Perumusan impedansi RLC seri

antara tegangan, 24. Perumusan impedansi RLC

impedansi, dan arus paralel

listrik bolak-balik 25. Keadaan resonansi rangkaian


RLC

14.3 Menghitung daya dan 26. Nilai rms pada arus bolak-balik

energi listrik arus 27. Perhitungan daya pada arus

bolak-balik bolak-balik

32. Menerapkan 15.1 Memahami ciri–ciri 18. Deskripsi benda optik cermin

prinsip kerja cermin dan lensa dan lensa

peralatan optik 19. Jenis cermin dan lensa


20. Sinar-sinar istimewa pada
pemantulan
21. Sinar-sinar istimewa pada
pembiasan

15.2 Menggunakan hukum 22. Pembentukan bayangan pada

pemantulan dan cermin

pembiasan cahaya 23. Pembetukan bayangan pada


lensa
24. Perbesaran bayangan
25. Mengenal prisma

160
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN

15.3 Mengenal 26. Pemantulan dan pembiasan

penggunaan alat–alat pada gelembung sabun, lapisan

optik dalam kehidupan minyak di atas air, titik-titik hujan

sehari–hari dan (pelangi)

teknologi 27. Peralatan optik menggunakan


lensa dan cermin
28. Serat optik
29. Komunikasi dengan serat optik

33. Memahami gejala 16.1 Mengenal teori 18. Kecepatan cahaya

dan konsep dalam relativitas khusus 19. Penjumlahan kecepatan

fisika modern dan Einstein dan menurut mekanika klasik

radioaktivitas penerapannya 20. Penjumlahan kecepatan


menurut relativitas khusus
21. Pemuluran waktu
22. Kontraksi panjang
23. Momentum relativistik
24. Kesetaraan massa-energi

16.2 Mendeskripsikan 25. Radiasi benda hitam

gejala-gejala fisis 26. Efek fotolistrik

yang mendorong 27. Foton dan teori kuantum cahaya

timbulnya 28. Difraksi elektron

konsep-konsep 29. Dualisme sifat partikel dan

kuantum gelombang

16.3 Memahami 30. Penemuan elektron

perkembangan teori 31. Model atom Thompson

atom 32. Model atom Rutherford


33. Teori atom Bohr
34. Model atom menurut teori
kuantum

16.4 Mengenal inti atom 35. Inti atom

dan gejala 36. Partikel radioaktif

radioaktivias 37. Peluruhan radioaktif


38. Waktu paruh

16.5 Memahami 39. Radioisotop

penggunaan 40. Penggunaan radioaktivitas

radioaktivitas dalam dalam bidang teknologi, kesehatan

kehidupan sehari–hari dan pertanian

11. Mata Pelajaran Kimia untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

161
Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu


tentang gejala alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu
proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana
bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta
prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada
pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi
agar peserta didik mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar
secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat
sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman
yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

Kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA, oleh karenanya kimia
mempunyai karakteristik sama dengan IPA. Karakteristik tersebut adalah
objek ilmu kimia, cara memperoleh, serta kegunaannya. Kimia
merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan
berdasarkan percobaan (induktif) namun pada perkembangan
selanjutnya kimia juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori
(deduktif). Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas pertanyaan
apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan
dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan
energetika zat. Oleh sebab itu, mata pelajaran Kimia mempelajari segala
sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi, struktur dan sifat,
perubahan, dinamika, dan energetika zat yang melibatkan keterampilan
dan penalaran. Ada dua hal yang berkaitan dengan kimia yang tidak
terpisahkan, yaitu kimia sebagai produk (pengetahuan kimia yang
berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori) temuan ilmuwan dan
kimia sebagai proses (kerja ilmiah). Oleh sebab itu, pembelajaran kimia
dan penilaian hasil belajar kimia harus memperhatikan karakteristik ilmu
kimia sebagai proses dan produk.

Mata pelajaran Kimia mempersiapkan kemampuan peserta didik

162
sehingga dapat mengembangkan program keahliannya pada kehidupan
sehari-hari dan pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Penguasaan
mata pelajaran Kimia memudahkan peserta didik menganalisis
proses-proses kimiawi yang difungsikan untuk mendukung
pembentukan kompetensi program keahlian.

Tujuan

Mata pelajaran kimia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan


sebagai berikut.

1. Membentuk sikap positif terhadap kimia dengan menyadari


keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran
Tuhan Yang Maha Esa

2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis, dan
dapat bekerjasama dengan orang lain

3. Menerapkan metode ilmiah melalui percobaan atau eksperimen,


dimana peserta didik melakukan pengujian hipotesis dengan
merancang percobaan melalui pemasangan instrumen, pengambilan,
pengolahan dan penafsiran data, serta menyampaikan hasil
percobaan secara lisan dan tertulis

4. Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat


bermanfaat dan juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan
lingkungan serta menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan
lingkungan demi kesejahteraan masyarakat

5. Memahami konsep, prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling


keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah
dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi

6. Menggunakan pengetahuan dasar kimia dalam kehidupan


sehari-hari, dan memiliki kemampuan dasar kimia sebagai landasan
dalam mengembangkan kompetensi di masing-masing bidang
keahlian.

Ruang Lingkup

163
Ruang lingkup mata pelajaran Kimia meliputi aspek-aspek sebagai
berikut.

1. Konsep materi dan perubahannya

2. Konsep penulisan lambang unsur dan persamaan reaksi

3. Struktur atom dan sifat-sifat periodik pada tabel periodik unsur

4. Ikatan kimia

5. Konsep reaksi kimia dan kesetimbangan reaksi

6. Perubahan entalpi berdasarkan konsep termokimia

7. Senyawa hidrokarbon dan minyak bumi

8. Klasifikasi dan kegunaan polimer

9. Koloid, suspensi, dan larutan sejati

10.Pemisahan dan analisis zat/unsur

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN

1. Memahami konsep 1.1 Mengelompokkan sifat 41. Definisi dan deskripsi


materi dan dan jenis materi tentang materi
perubahannya 42. Sifat dan jenis materi

1.2 Mengelompokkan 43. Perubahan materi:


perubahan materi perubahan fisika dan
perubahan kimia

1.3 Mengklasifikasi materi 44. Klasifikasi materi:


tunggal, campuran
homogen dan campuran
heterogen
45. Unsur dan senyawa

164
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN

2. Mengidentifikasi 2.1 Mendeskripsikan 46. Struktur atom:


struktur atom dan perkembangan teori 47. Model atom Dalton,
sifat-sifat periodik atom. Thomson, Rutherford dan
teori atom modern
(kuantum)
48. Penyusunan dan
pengisian elektron
(konfigurasi elektron)
49. Nomor atom, nomor
massa, simbol atom,
isotop

2.2 Menginterpretasikan data 50. Kesamaan sifat atom


dalam tabel sistem 51. Pengelompokan
periodik atom klasik
52. Sistem periodik:
53. Perkembangan
sistem periodik unsur
kimia
54. Pemanfaatan tabel
periodik unsur kimia
55. Sifat logam dan non
logam.
56. Periode dan
golongan
57. Elektron valensi
58. Keelektronegatifan
59. Afinitas elektron
60. Potensial ionisasi
61. Pembentukan ion

3. Memahami terjadinya 3.1 Mendeskripsikan 62. Ikatan Ion


ikatan kimia terjadinya ikatan ion
3.2 Mendeskripsikan 63. Ikatan kovalen dan
terjadinya ikatan kovalen kovalen koordinasi

3.3 Menjelaskan ikatan 64. Ikatan logam


logam
3.4 Menjelaskan ikatan van 65. Ikatan van der Walls
der Walls

165
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN

4. Memahami konsep 4.1 Memahami lambang 66. Unsur dan senyawa


penulisan lambang unsur, senyawa dan 67. Bentuk molekul
unsur, senyawa dan bentuk molekul 68. Gaya antarmolekul
bentuk molekul, 4.2 Memahami rumus kimia 69. Rumus kimia dan
persamaan reaksi dan penyetaraan reaksi kimia
hukum-hukum dasar sederhana
kimia 4.3 Menuliskan nama 70. Tata nama senyawa
senyawa kimia menurut Trivial dan IUPAC

4.4 Memahami 71. Hukum dasar kimia


hukum-hukun dasar 72. Hukum Lavoisier
kimia 73. Hukum Proust
74. Hukum Dalton
75. Hukum Gay Lussac
76. Hukum Avogadro

5. Memahami konsep 5.1 Memahami konsep mol 77. Konsep mol:


mol dan stoikiometri sebagai dasar 78. Deskripsi bilangan
perhitungan kimia Avogadro
79. Mol unsur
80. Mol senyawa
81. Mol elektron
82. Penggunaan konsep
mol dalam penentuan
rumus kimia
5.2 Memahami stoikiometri 83. Stoikiometri dan
perhitungan kimia

6. Memahami 6.1. Mendeskripsikan 84. Reaksi kimia:


perkembangan konsep pengertian umum reaksi 85. Konsep dasar reaksi
reaksi kimia kimia kimia
86. Reaksi asam-basa
6.2. Membedakan konsep 87. Reaksi
oksidasi, reduksi dan oksidasi-reduksi
reaksi lainnya 88. Konsep bilangan
oksidasi
89. Perubahan bilangan
oksidasi
90. Reaksi redoks
91. Reaksi redoks di
sekitar kita

166
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN

7. Memahami konsep 7.1. Mengidentifikasi dan 92. Deskripsi larutan


larutan mengklasifikasi berbagai 93. Jenis-jenis larutan
larutan
7.2. Memahami sifat koligatif 94. Sifat koligatif larutan
larutan 95. Pengertian dan jenis
sifat koligatif
96. Sifat koligatif larutan
nonelektrolit
97. Sifat koligatif larutan
elektrolit
7.3. Mendeskripsikan teori 98. Teori asam basa
Asam Basa dengan 99. Identifikasi
menentukan sifat larutan asam-basa
dan menghitung pH 100. Derajat keasaman
larutan (pH)
101. Derajat Ionisasi
tetapan asam dan basa
102. Larutan penyangga
7.4. Menentukan hidrolisis 103. Hidrolisis garam
garam, kelarutan dan 104. Kelarutan dan hasil
hasil kali kelarutan kali kelarutan
7.5. Menggunakan satuan 105. Konsentrasi dan
konsentrasi dalam satuan konsentrasi
membuat larutan 106. Titrasi asam basa
8. Memahami konsep 8.1. Membedakan larutan 107. Larutan elektrolit dan
larutan elektrolit dan elektrolit dan nonelektrolit
elektrokimia nonelektrolit 108. Membedakan larutan
nonelektrolit, larutan
elektrolit kuat dan elektrolit
lemah
109. Penyebab sifat
hantar listrik larutan
elektrolit
110. Larutan elektrolit
penghantar arus listrik
111. Jenis larutan
elektrolit berdasarkan
daya hantar listriknya
8.2. Menerapkan konsep 112. Hukum Faraday
reaksi redoks dalam 113. Sel Volta dan Galvani
elektrokimia 114. Elektro kimia

167
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN

115. Konsep dasar


elektrokimia
116. Aplikasi proses
elektrokimia
117. Reaksi elektrolisis
118. Korosi

9. Menentukan 9.1. Menjelaskan entalpi dan 119. Hukum kekekalan


perubahan entalpi perubahan entalpi energi
berdasarkan konsep 120. Sistem dan
termokimia lingkungan
121. Reaksi eksotermis
dan endotermis
122. Perubahan entalpi
123. Hukum Hess
9.2. Menentukan perubahan
124. Pengukuran ∆h
entalpi reaksi
reaksi melalui percobaan
125. Perhitungan
perubahan entalpi
9.3. Menentukan kalor 126. Deskripsi kalor
pembakaran berbagai pembakaran
bahan bakar 127. Mengenal bahan
bakar dan kalor
pembakarannya
128. Aplikasi kalor
pembakaran dari bahan
bakar
10. Memahami konsep 10.1 Menguasai reaksi 129. Kesetimbangan
kesetimbangan reaksi kesetimbangan reaksi
130. Pengertian dan
prinsip kesetimbangan
kimia
10.2 Menguasai faktor-faktor 131. Faktor-faktor yang
yang mempengaruhi mempengaruhi
pergeseran kesetimbangan reaksi
kesetimbangan
10.3 Menentukan hubungan 132. Tetapan
kuantitatif antara Kesetimbangan (Kc dan
pereaksi dan hasil Kp)
reaksi dari suatu reaksi 133. Penerapan
kesetimbangan kesetimbangan kimia

168
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN

11. Mengidentifikasi 11.1. Menentukan laju reaksi 134. Laju reaksi dan
faktor-faktor yang dan orde reaksi tetapan laju reaksi
mempengaruhi laju 135. Orde reaksi
reaksi 136. Teori tumbukan dan
energi aktivasi

11.2. Menjelaskan 137. Faktor-faktor yang

faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi:

mempengaruhi laju 138. Konsentrasi

reaksi 139. Suhu


140. Tekanan
141. Katalisator
142. Luas permukaan
12. Memahami senyawa 12.1 Mendeskripsikan 143. Kekhasan atom
hidrokarbon dan kekhasan atom karbon karbon dan senyawa
kegunaannya yang membentuk hidrokarbon.
senyawa hidrokarbon 144. Pengelompokan
senyawa hidrokarbon
145. Tata nama senyawa
hidrokarbon
146. Sifat fisika senyawa
hidrokarbon
147. Isomer senyawa
hidrokarbon
148. Reaksi kimia pada
senyawa hidrokarbon

169
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN

12.2 Menggolongkan 149. Senyawa


senyawa hidrokarbon hidrokarbon dan
dan turunannya turunannya
150. Alkana dan
turunannya:
151. Gugus fungsi,
jenis-jenis, dan isomer
senyawa turunan alkana
152. Haloalkana
153. Alkohol dan eter
154. Aldehida dan keton
155. Asam karboksilat dan
ester
156. Benzena dan
turunannya:
157. Struktur dan sifat
benzene
158. Struktur dan tata
nama turunan benzene
159. Pembuatan serta
reaksi kimia benzena dan
turunannya
160. Kegunaan serta
dampak benzena dan
turunannya

170
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN

12.3 Mendeskripsikan 161. Gas alam


kegunaan senyawa 162. Alkohol
hidrokarbon dan 163. Parfumery
turunannya dalam 164. Plastik
kehidupan manusia 165. Minyak bumi dan
kegunaannya:
 Pembentukan dan
pengelolaan minyak
bumi
 Produk hasil
pengolahan minyak
bumi dan dampak
yang ditimbulkannya
 Nafta (residu)
 Petrolium (bensin)
 Karosen (minyak
tanah dan avtur)
13. Menjelaskan sistem 13.1 Menjelaskan
166. Karbohidrat dan
klasifikasi dan karbohidrat, klasifikasi
klasifikasinya
kegunaan dan penggunaannya
167. Aplikasi karbohidrat
makromolekul
(karbohidrat, lipid, 13.2 Menjelaskan lipid,
168. Lipid dan
protein dan polimer) klasifikasi dan
klasifikasinya
penggunaannya
169. Aplikasi lipid

13.3 Menjelaskan protein,


170. Protein dan
klasifikasi dan
klasifikasinya
penggunaannya
171. Aplikasi protein

172. Polimer dan


13.4 Menjelaskan polimer,
klasifikasinya
klasifikasi dan
173. Aplikasi polimer
penggunaannya
174. Polimer sintesis

14. Memahami koloid, 14.1 Mengidentifikasi koloid, 175. Koloid, suspensi dan
suspensi, dan larutan suspensi, dan larutan larutan
sejati sejati
14.2 Membedakan macam 176. Macam dan sifat-sifat
dan sifat koloid koloid

171
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN

14.3 Menerapkan sistem 177. Pembuatan dan


koloid dalam kehidupan pemurnian koloid
178. Penggunaan Koloid
15. Memahami konsep 15.1 Memahami kimia inti 179. Penemuan sinar
kimia inti dan dan radiasi radioaktif
radiokimia 180. Sifat-sifat dan sinar
radioaktif
181. Peluruhan radioaktif
alami
182. Reaksi transmutasi
buatan
183. Bahaya unsur-unsur
radioaktif
184. Reaksi fisi dan fusi

15.2 Memahami radiokimia 185. Konsep dasar


dan aplikasinya radiokimia
186. Aplikasi radiokimia
16. Melakukan 16.1 Memisahkan zat dari 187. Pemisahan
pemisahan dan campuran campuran:
analisis  Maserasi
 Ekstraksi
 Destilasi
 Filtrasi

16.2 Menentukan kadar 188. Penentuan kadar


suatu unsur/ suatu unsur/senyawa
senyawa-senyawa 189. Teknik-teknik
pengukuran kadar :
gravimetri, vilumetri, dan
teknik lainnya

13. Mata Pelajaran Kewirausahaan untuk Sekolah Menengah


Kejuruan (SMK)

Latar Belakang

Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan pada dasarnya mencakup


pengembangan aspek-aspek moral, akhlak, budi-pekerti, pengetahuan,
keterampilan, kesehatan, seni dan budaya. Adapun pengembangan

172
aspek-aspek tersebut, bermuara pada peningkatan dan pengembangan
kecakapan hidup, yang diwujudkan melalui pencapaian kompetensi
dasar untuk bertahan hidup, serta mampu menyesuaikan diri agar
berhasil dalam kehidupan bermasyarakat.

Kompetensi Inti dan kompetensi dasar mata pelajaran Kewirausahaan


berfungsi sebagai acuan pengembangan kurikulum. Pengembangan
kurikulum pada dasarnya disesuaikan dengan potensi dan karakteristik
daerah masing-masing.

Mata pelajaran Kewirausahaan bertujuan agar peserta didik dapat


mengaktualisasikan diri dalam perilaku wirausaha. Isi mata pelajaran
Kewirausahaan difokuskan pada perilaku wirausaha sebagai fenomena
empiris yang terjadi di lingkungan peserta didik. Berkaitan dengan hal
tersebut, peserta didik dituntut lebih aktif untuk mempelajari
peristiwa-peristiwa ekonomi yang terjadi di lingkungannya.

Pembelajaran kewirausahaan dapat menghasilkan perilaku wirausaha


dan jiwa kepemimpinan, yang sangat terkait dengan cara mengelola
usaha untuk membekali peserta didik agar dapat berusaha secara
mandiri.

Tujuan

Mata pelajaran Kewirausahaan bertujuan agar peserta didik memiliki


kemampuan sebagai berikut.

1. Memahami dunia usaha dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang


terjadi di lingkungan masyarakat

2. Berwirausaha dalam bidangnya

3. Menerapkan perilaku kerja prestatif dalam kehidupannya

4. Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha.


Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Kewirausahaan di SMK/MAK meliputi


aspek-aspek sebagai berikut.

1. Sikap dan perilaku wirausaha

173
2. Kepemimpinan dan perilaku prestatif

3. Solusi masalah

4. Pembuatan keputusan.

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Mengaktualisasikan sikap dan 1. 1 Mengidentifikasi sikap dan perilaku


perilaku wirausaha wirausahawan

1. 2 Menerapkan sikap dan perilaku kerja prestatif

1. 3 Merumuskan solusi masalah

1. 4 Mengembangkan semangat wirausaha

1. 5 Membangun komitmen bagi dirinya dan bagi


orang lain

1. 6 Mengambil resiko usaha

1. 7 Membuat keputusan

2. Menerapkan jiwa kepemimpinan 2. 1 Menunjukkan sikap pantang menyerah dan


ulet

2. 2 Mengelola konflik

2. 3 Membangun visi dan misi usaha

3. Merencanakan usaha kecil/mikro 3.1 Menganalisis peluang usaha

3.2 Menganalisis aspek-aspek pengelolaan usaha

3.3 Menyusun proposal usaha

4. Mengelola usaha kecil/mikro 4. 1 Mempersiapkan pendirian usaha

4. 2 Menghitung resiko menjalankan usaha

4. 3 Menjalankan usaha kecil

4. 4 Mengevaluasi hasil usaha

174
14. DASAR KOMPETENSI KEJURUAN (KURIKULUM 2006)

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR


1. Memahami prinsip-prinsip 1.1. Mendeskripsikan administrasi perkantoran
penyelenggaraan 1.2. Mendeskripsikan fungsi pekerjaan kantor dalam
administrasi perkantoran organisasi
1.3. Mengidentifikasi pekerjaan kantor
1.4. Mengidentifikasi sarana dan prasarana administrasi
perkantoran
1.5. Mengidentifikasi persyaratan personil administrasi
perkantoran.

2. Mengaplikasikan 2.1. Mengidentifikasi proses komunikasi


keterampilan dasar 2.2. Menerima dan menyampaikan informasi
komunikasi 2.3. Memilih media komunikasi
2.4. Melakukan komunikasi melalui telepon.

3. Menerapkan prinsip-prinsip 3.1. Mendeskripsikan kerjasama dengan kolega dan


kerjasama dengan kolega pelanggan
dan pelanggan 3.2. Menyediakan bantuan kepada pelanggan di dalam dan di
luar organisasi
3.3. Memelihara standar penampilan pribadi
3.4. Menerapkan bekerja dalam tim.

4. Menerapkan Keselamatan, 4.1. Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)


Kesehatan Kerja dan 4.2. Melaksanakan prosedur K3
Lingkungan Hidup (K3LH) 4.3. Menerapkan konsep lingkungan hidup
4.4. Menerapkan ketentuan pertolongan pertama pada
kecelakaan.

15. KOMPETENSI KEJURUAN ( KURIKULUM 2006 )


1. Mengoperasikan aplikasi 1.1. Mendeskripsikan aplikasi perangkat lunak
perangkat lunak 1.2. Mengoperasikan aplikasi perangkat lunak dalam
mengolah dokumen/ naskah.

2. Mengoperasikan aplikasi 2.1. Mendeskripsikan aplikasi presentasi


presentasi 2.2. Menggunakan aplikasi presentasi untuk mengolah bahan
informasi.

3. Mengelola Peralatan 3.1. Melakukan prosedur pengadaan peralatan kantor


kantor 3.2. Menggunakan peralatan kantor
3.3. Memelihara peralatan kantor.

4. Melakukan prosedur 4.1. Mengidentifikasi dokumen-dokumen kantor


administrasi 4.2. Melakukan surat-menyurat
4.3. Menata dokumen.

5. Menangani penggandaan 5.1. Memilih jenis penggandaan dokumen yang sesuai


dokumen 5.2. Melakukan penggandaan dokumen
5.3. Mendistribusikan dokumen.

6. Menangani 6.1. Mengidentifikasi jenis-jenis surat/ dokumen


surat/dokumen Kantor 6.2. Memproses surat/dokumen
6.3. Mendistribusikan surat/dokumen
6.4. Memproses e-mail.

175
7. Mengelola sistem 7.1. Menentukan sistem kearsipan
kearsipan 7.2. Menentukan kebutuhan alat dan bahan kearsipan
7.3. Mengimplementasikan sistem kearsipan
7.4. Memelihara sistem kearsipan.

8. Membuat dokumen 8.1. Membuat catatan dikte untuk menghasilkan


naskah/dokumen
8.2. Mengidentifikasi kebutuhan dokumen
8.3. Membuat dokumen
8.4. Memproduksi dokumen.

9. Memproses perjalanan 9.1. Mendeskripsikan perjalanan bisnis


bisnis 9.2. Melaksanakan penanganan perjalanan bisnis.

10.Mengelola 10.1. Mempersiapkan pertemuan/rapat


pertemuan/rapat 10.2. Menyelenggarakan pertemuan/rapat
10.3. Membuat catatan hasil pertemuan/ rapat
10.4. Mendistribusikan hasil pertemuan/ rapat.

11.Mengelola dana kas kecil 11.1. Mempersiapkan administrasi kas kecil


11.2. Membukukan mutasi dan selisih dana kas kecil
11.3. Mendokumentasikan bukti-bukti kas kecil.

12.Memberikan pelayanan 12.1. Mendeskripsikan pelayanan prima


kepada pelanggan 12.2. Mengidentifikasi pelanggan dan kebutuhannya
12.3. Memberikan pelayanan kepada pelanggan.

13.Mengelola data/informasi 13.1. Mengumpulkan data/informasi


di tempat kerja 13.2. Melakukan pengolahan data/ informasi

14.Mengaplikasikan 14.1. Melaksanakan tata persuratan dan kearsipan


administrasi perkantoran 14.2. Melaksanakan administrasi kepegawaian/ketenagaan
di tempat kerja 14.3. Melaksanakan administrasi keuangan
14.4. Melaksanakan administrasi sarana dan prasarana.

15. Humas / Human 15.1 Menyebutkan fungsi dan peran humas


15.2 Mengetahui kode etik dan arsip hukum dalam humas
Relationship
15.3 Mengidentifikasi sikap dalam melaksanakan tugas
15.4 Melaksanakan penampilan diri public relation
16. Membuat dan menjaga 16.1 Menyebutkan konsep-konsep perpustakaan
16.2 Melakukan pengelolaan pustaka
koleksi perpustakaan
16.3 Memberikan jasa-jasa bahan pustaka

176
STRUKTUR KURIKULUM 2013

BIDANG KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN


PROGRAM KEAHLIAN : ADMINISTRASI

KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2 2 2 2 2 2
8 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2 2 2
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 3 3 3 3 3 3
Kelompok C (Kejuruan)
C1. Dasar Bidang Keahlian
10 Pengantar Ekonomi dan Bisnis 2 2 2 2 - -
11 Pengantar Akuntansi 2 2 2 2 - -
12 Pengantar Administrasi Perkantoran 2 2 2 2 - -
C2. Dasar Program Keahlian
13 Teknologi Informasi 6 6 - - - -
14 Korespondensi 6 6 - - - -
15 Kearsipan 6 6 - - - -
C3. Paket Keahlian
16 Administrasi Perkantoran - - 18 18 24 24
TOTAL 48 48 48 48 48 48

177
15. Kompetensi Inti Muatan Lokal Budi Pekerti

Latar Belakang

Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan pada dasarnya mencakup


pengembangan aspek-aspek moral, akhlak, budi-pekerti, pengetahuan,
keterampilan, kesehatan, seni dan budaya. Adapun pengembangan
aspek-aspek tersebut, bermuara pada peningkatan dan pengembangan
kecakapan hidup, yang diwujudkan melalui pencapaian kompetensi
dasar untuk bertahan hidup, serta mampu menyesuaikan diri agar
berhasil dalam kehidupan bermasyarakat.

Kompetensi Inti dan kompetensi dasar mata pelajaran muatan lokal Budi
Pekerti berfungsi sebagai acuan pengembangan kurikulum.
Pengembangan kurikulum pada dasarnya disesuaikan dengan potensi
dan karakteristik daerah masing-masing.

Mata pelajaran Budi Pekerti bertujuan agar peserta didik dapat


mengaktualisasikan diri dalam kehidupan sehari-hari dan perilaku
wirausaha. Isi mata pelajaran Budi Pekerti difokuskan pada perilaku
etika dan moral wirausaha sebagai fenomena empiris yang terjadi di
lingkungan peserta didik. Berkaitan dengan hal tersebut, peserta didik
dituntut lebih aktif untuk mempelajari peristiwa-peristiwa kehidupan yang
terjadi di lingkungannya.

Pembelajaran Budi Pekerti dapat menghasilkan perilaku wirausaha dan


jiwa kepemimpinan, yang sangat terkait dengan cara mengelola usaha
untuk membekali peserta didik agar dapat berusaha secara mandiri dan
beretika.

Tujuan

Mata pelajaran Budi Pekerti bertujuan agar peserta didik memiliki


kemampuan sebagai berikut.

1. Memahami etika dan budi pekerti yang harus dimiliki peserta didik
dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi di lingkungan
masyarakat

178
2. Berwirausaha dengan sikap jujur, dapat dipercaya dan menghormati
seluruh aspek dalam bidangnya

3. Menerapkan perilaku kerja keras dan memahami tetang hubungan


sosial yang baik dalam menunjang karier dan prestasi dalam
kehidupannya

4. Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha yang baik.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Budi Pekerti di SMK meliputi


aspek-aspek sebagai berikut.

1. Sikap dan perilaku siswa dalam kehidupan sehari-hari

2. Perilaku dan aturan yang harus diketahui, dipelajari dan dijalankan


siswa.

3. Cara berhubungan dengan sikap toleransi kepada sesama.

4. Menumbuhkan sikap kasih sayang.

Arah Pengembangan

Kompetensi Inti dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan
Standar Penilaian.

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1 Siswa memiliki sifat jujur, 1. 1 Siswa dapat mengenal, menghargai dan


terbuka, menghargai dan mencintai diri sendiri
percaya diri
1. 2 Siswa dapat menyebutkan bakat dan kemampuan
yang dimiliki

1. 3 Siswa dapat menyebutkan apa yang menjadi


cita-cita/tujuan hidupnya

1. 4 Siswa dapat menyebutkan langkah-langkah

179
kongkrit unutk mewujudkan cita-citanya

1. 5 Siswa merasa bangga dengan keunikan dirinya

2 Siswa memiliki sikap disiplin


diri dan rasa tanggung jawab 2.1 Siswa mampu menyusun prioritas yang mesti
dilakukan

2.2 Setia pada waktu yang dijanjikan

2.3 Siswa dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan


integritas
3 Siswa mampu menilai,
menerima dan menghargai 3.4 Siswa mampu menyadari bakat dan kemampuannya

dirinya sendiri
3.5 Siswa mampu bersikap dan berperilaku santun dalam
pergaulan

3.6 Siswa mampu mengembangkan bakatbakat khusus


yang dimiliki

4 Siswa memiliki keberanian dan


4.1 Siswa dapat menyebutkan nilainilai positif yang
kegigihan untuk mewujudkan
diperjuangkan
nilainilai positif yang diyakini
4.2 Siswa dapat menyebutkan cara-cara untuk
mewujudkan citacitanya

4.3 Siswa merasa senang, bersemangat dan tabah untuk


berjuang mewujudkan impian positifnya.
5 Siswa memiliki kemandirian dan
keteguhan hati dalam 5. Siswa mampu mengambil sikap kritis dan positif

memperjuangkan citacita terhadap stimulus pengaruh dari lingkungan

hidupnya
6. Siswa berani menentang arus mayoritas yang menuju
ke arah yang salah, berani mengikuti kata hatinya
yang baik kendati tersisih dan menderita, berani
bersikap ramah dan bersahabat
6 Siswa mampu bersikap dan
berperilaku sesuai dengan 6.1 Siswa dapat menjelaskan peranan suara hati dalam
suara hati mengembangkan kualitas pribadinya

6.2 Siswa dapat membedakan perasaan dengan suara


hati

6.3 Siswa dapat dan gembira melakukan aktivitas


berdasarkan bisikan suara hati

7 Siswa memiliki keteguhan hati,

180
keberanian dan komitmen untuk
7.1 Siswa mampu mengggambarkan citacita hidupnya
mewujudkan cita-cita hidupnya

7.2 Siswa mengetahui dan antusias untuk


mengembangkan bakat-bakat yang dimiliki

7.3 Siswa mengetahui kelemahan dirinya dan berani


berjuang untuk memperbaiki

8 Siswa mampu bersikap kritis,


mengambil keputusan yang 8.1 Siswa dapat menjelaskan pentingnya bersikap kritis
tepat dan bertanggung jawab terhadap pengaruhpengaruh dari luar dirinya

8.2 Siswa dapat menentukan dan memilih yang terbaik


berdasarkan pertimbangan akal budi dan hati nurani

8.3 Siswa dapat menerima konsekwensi atau akibat dari


sikap dan keputusannya
9 Menerapkan sikap hormat,
menghargai, berbuat sopan dan
kerendahan hati 9.1 Siswa dapat memiliki sikap santun

9.2 Siswa dapat memiliki cara-cara atau sikap sopan


santun dalam kehidupan bermasyarakat

9.3 Siswa dapat menerapkan cara-cara atau sikap


sopan santun dalam berbicara dengan orang lain.
10 Menerapkan kesetaraan,
penghargaan, kerjasama dan
10.1 Siswa mampu berinteraksi dengan siapapun dari
toleransi
lingkungan sosial budaya manapun.
10.2 Siswa dapat menyepakati alasan-alasan pokok
menerima orang lain.
10.3 Siswa dapat menguasai ekspresi seni dari
lingkungan sosial budaya misalnya menyanyi,
bermain musik, memasak.

11 Siswa mempunyai rasa memiliki


11.1 Siswa mampu mencintai barang baik fasilitas umum
maupun pribadi
11.2 Siswa dapat memiliki respek yang tinggi terhadap
barang-barang milik umum
11.3 Siswa menata, merawat dan menyimpan barang
miliknya di tempat yang khusus
12 Cinta lingkungan alam

12.1 Siswa mampu mencintai lingkungan hidup

12.2 Siswa dapat menyebutkan konflik-konflik

181
lingkungan yang merugikan lingkungan

12.3 Siswa dapat merasa ikut menderita ketika alam


13 Hormat, cinta kasih, tata krama, dirusak terkena polusi.
penghargaan
13.1 Siswa dapat bersikap sebagai pria atau wanita dan
saling menghormati kekhasannya
13.2 Siswa dapat menyebut sikap-sikap utama
menghargai lawan jenis
13.3 Siswa dapat menegaskan batas-batas pergaulan
dengan lawan jenis

14 Kesamaan martabat pria dan


wanita. Penghargaan rasa
14.1 Siswa mampu bersikap dan bertindak untuk
hormat
mengatasi bias gender
14.2 Siswa dapat mendefinisikan arti jender menurut
pandangan masyarakat
14.3 Siswa dapat menyebutkan aktivitas-aktivitas yang
dikerjakan oleh laki-laki dan perempuan

15 Cinta, kesetiaan, kesucian


perkawinan
15.1 Siswa mampu menemukan berbagai makna
terdalam dari pernikahan dan mampu menjelaskan

15.2 Siswa dapat memperbandingkan makna perkawinan


dari beberapa pendekatan.

15.3 Siswa dapat menyebutkan cara-cara menciptakan


16 Keluhuran, penghargaan, cinta perkawinan yang harmonis
kasih, damai dan toleransi
16.1 Siswa mampu menemukan makna luhur pribadi
setiap manusia yang dijumpai

16.2 Siswa menyadari kehadiran Tuhan dalam diri


sesama

16.3 Siswa dapat mengidentifikasikan siapakah dirinya


dan siapakah sesamanya
17 Memperjuangkan keadilan
17.1 Siswa berani memperjuangkan keadilan

17.2 Siswa dapat menyebutkan kebijakan dan


tindakan-tindakan tidak adil yang ada dalam
masyarakat

17.3 Siswa dapat merumuskan cara-cara yang tepat

182
untuk memperjuangkan ketidakadilan.
18 Jujur

18.1 Siswa mampu berperilaku jujur dan konsisten


18.2 Siswa dapat menyebutkan pengertian murni hati
dan jujur
18.3 Siswa dapat menyepakati sikap hidup bersahaja
dalam hidup sehari-hari

16. Kegiatan pengembangan diri

Kegiatan pengembangan diri dimaksudkan untuk memberikan kesempatan


kepada peserta didik dalam mengembangkan dan mengekspresikan diri
dalam beradaptasi dengan lingkungan sekolah, teman, keluarga dan
masyarakat.
Bentuk kegiatan pengembangan diri di SMK Pawiyatan Surabaya adalah :

1. Pelayanan konseling bertujuan memberikan bimbingan kepada


siswa,besosial dan beradapatasi dengan lingkungan belajaar
2. Bimbingan meningkatkan kemampuan belajar
3. Konseling tentang masalah kesulitan belajar
4. Konseling kehidupan sosial peserta didik
5. Pramuka bertujuan mengembangkan kepanduan, cinta tanah air dan
berorganisasi
6. Seni music (kasidah) dengan tujuan:
a. Melestarikan budaya islam
b. Menumbuhkan sifat cinta terhadap budaya islam
7. Paskibra bertujuan memupuk jiwa patriotism, nasionalisme dan bela
Negara

183
VI. DIAGRAM PENCAPAIAN KOMPETENSI KEJURUAN

Diagram ini menunjukkan tahapan atau tata urutan kompetensi yang diajarkan dan dilatihkan
kepada peserta didik dalam kurun waktu yang dibutuhkan serta kemungkinan multi exit -multi
entry yang dapat diterapkan.

184
VII. STRUKTUR DAN MUATAN KTSP
Komponen Durasi
Waktu (
Jam )
A. Mata Pelajaran
1. Normatif
1.1 Pendidikan Agama 192
1.2 Pendidikan Kewarganegaraan 192
1.3 Bahasa Indonesia 192
1.4 Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan 192
1.5 Seni Budaya 128
2. Adaptif
2.1 Bahasa Inggris 440
2.2 Matematika 516
2.3 Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) 192
2.4 Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) 276
2.5 Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi 192
2.6 Kewirausahaan 128
3. Produktif
3.1 Dasar Kompetensi Kejuruan
3.1.1 Memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Adminstrasi
Perkantoran
3.1.2 Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi 140
3.1.3 Menerapkan Prinsip-Prinsip Kerjasama dengan Kolega dan
Pelanggan
3.1.4 Mengikuti Prosedur K3LH
3.2 Kompetensi Kejuruan
3.2.1 Mengoprasikan Aplikasi Perangkat Lunak
3.2.2 Mengoprasikan Aplikasi Presentasi
3.2.3 Mengelola Peralatan Kantor
3.3.4 Melakukan Prosedur Administrasi
3.3.5 Menangani Surat/Dokumen Kantor 1044
3.3.6 Menangani Penggandaan Dokumen
3.3.7 Mengelola Sistem Kearsipan
3.3.8 Membuat Dokumen
3.3.9 Memproses Perjalanan Bisnis
3.3.10 Mengelola Pertemuan / Rapat
3.3.11 Mengelola Dana Kas Kecil
3.3.12 Memberikan Pelayanan Kepada Pelanggan
3.3.13 Mengelola Data / Informasi ditempat Kerja
3.3.14 Mengaplikasikan Administrasi Perkantoran ditempat Kerja
3.3.15 Humas / Human Relationship
3.3.16 Membuat dan Menjaga Koleksi Perpustakaan
B. Muatan Lokal
Budi Pekerti 192
C. Pengembangan Diri
Pramuka, Teater, Paskibra dll. ( 192 )
Jumlah 4602

Muatan lokal

a. Muatan lokal merupakan mata pelajaran yang kompetensinya tidak


dapat diwadahi pada mata pelajaran yang telah ada, karena itu setiap

185
satuan pendidikan harus mengembangkan Kompetensi Inti (SK),
Kompetensi Dasar (KD), dan indikator.
Satuan pendidikan dan komite sekolah mempunyai tugas dan
wewenang penuh mengembangkan mata pelajaran muatan lokal.
Pengembangan muatan lokal meliputi latar belakang, tujuan, ruang
lingkup, SK, KD dan arah pengembangan mata pelajaran
dilaksanakan melalui kegiatan :
1) Menganalisis informasi tentang potensi daerah yang meliputi aspek
sosial, ekonomi, budaya, kekayaan alam, dan sumber daya manusia
yang ada di daerah, serta prioritas pembangunan daerah di berbagai
sektor yang selaras dengan Kompetensi Keahlian dan
perkembangan usia peserta didik.
2) Mengembangkan SK dan KD muatan lokal. Pengembangan SK dan
KD muatan lokal sama seperti pada SKK Kompetensi Keahlian,
diawali dengan mengidentifikasi bidang, lingkup dan tugas-tugas
pekerjaan. Contoh : Bidang pekerjaan adalah “Pengolahan
makanan”, lingkup “makanan pembuka”, uraian tugas misalnya
“menyiapkan makanan pembuka”. Selanjutnya diuraikan
Kompetensi Inti, kompetensi dasar dan indikator yang diperlukan
untuk menyiapkan makanan pembuka yang perumusannya
mengacu pada rambu-rambu yang telah dijelaskan.
3) Menetapkan nama mata pelajaran muatan lokal dan menentukan
prioritas bahan kajian muatan lokal yang akan dilaksanakan.
4) Mengembangkan silabus mata pelajaran muatan lokal.

b. Ruang Lingkup muatan lokal terdiri atas :

1) Lingkup keadaan dan kebutuhan daerah

 Keadaan daerah adalah segala sesuatu yang terdapat didaerah


tertentu yang pada dasarnya berkaitan dengan lingkungan alam,
lingkungan sosial ekonomi, dan lingkungan sosial budaya.
 Kebutuhan daerah adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh
masyarakat di suatu daerah, khususnya untuk kelangsungan hidup
dan peningkatan taraf kehidupan masyarakat tersebut, yang

186
disesuaikan dengan arah perkembangan daerah serta potensi daerah
yang bersangkutan.

2) Lingkup Isi/Jenis Muatan Lokal, dapat berupa: bahasa daerah, bahasa


Inggris, kesenian daerah, keterampilan dan kerajinan daerah, adat
istiadat, dan pengetahuan tentang berbagai ciri khas lingkungan alam
sekitar, serta hal-hal yang dianggap perlu oleh daerah dan selaras
dengan kompetensi keahliannya. Secara skematis langkah-langkah
pengembangannya digambarkan dalam diagram alur berikut,

Mengidentifikasi potensi dan kebijakan daerah

Menganalisis pilihan muatan lokal yang mungkin


dikembangkan sesuai dengan kompetensi keahlian

Mengembangkan SK-KD dan indikator mata pelajaran


muatan lokal

Menyusun silabus mata pelajaran muatan lokal

187
Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan


kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap
peserta didik dan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri
difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan lainnya yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara
lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan
masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan
karier.

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian


kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif
seperti pada mata pelajaran.

Pengembangan diri pada SMK terutama ditujukan untuk


pengembangan kreativitas dan bimbingan karir.

a. Pengembangan kreativitas

Pengembangan kreativitas dapat dilakukan melalui kegiatan


ekstrakurikuler antara lain pramuka, paskibra, PMR, karya ilmiah
siswa, pameran hasil karya siswa, lomba karya ilmiah siswa (LKS),
dan pentas seni.

b. Pengembangan karir.

Pengembangan karir dapat dilakukan antara lain melalui pemberian


informasi lapangan kerja, bimbingan tata cara mancari pekerjaan,
bimbingan profesi, pengenalan serta pengembangan kepribadian.

Pengaturan beban belajar


Beban belajar adalah rumusan satuan waktu yang dibutuhkan peserta
didik dalam mengikuti kompetensi pembelajaran melalui sistem tatap
muka (teori, praktik di sekolah dan praktik di industri), penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai
Kompetensi Inti lulusan. Penugasan terstruktur merupakan kegiatan

188
pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh
peserta didik, didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian
kompetensi pada kegiatan tatap muka, termasuk kegiatan perbaikan,
pengayaan dan percepatan. Sedangkan kegiatan mandiri tidak
terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik
untuk menunjang pencapaian kompetensi yang waktu penyelesaiannya
diatur oleh peserta didik.

a. SMK kategori standar menggunakan pengaturan beban belajar


dalam sistem paket dan dapat menggunakan pengaturan beban
belajar dalam sistem kredit semester (SKS). SMK kategori standar
adalah SMK yang belum memenuhi 8 Standar Nasional Pendidikan
(SNP).

SMK kategori mandiri menggunakan pengaturan beban belajar


dalam sistem kredit semester (SKS). SMK kategori mandiri adalah
SMK yang hampir atau telah memenuhi 8 Standar Nasional
Pendidikan (SNP).

b. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket


dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan
pendidikan dimungkinkan menambah maksimum 4 (empat) jam
pelajaran per minggu secara keseluruhan. Penambahan 4 jam
pelajaran per minggu dapat dilakukan terhadap satu atau lebih mata
pelajaran yang ada, atau menambah mata pelajaran baru yang
dianggap penting tetapi tidak terdapat pada struktur kurikulum yang
tercantum pada standar isi.

Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan


kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.

c. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri


tidak terstruktur dalam sistem paket untuk SMK 0% - 60% dari waktu
kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan, contoh :
mata pelajaran Perakitan Komputer 114 jam pelajaran, maka
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur

189
maksimum adalah 60% x 114 jam = 68 jam . Pemanfaatan alokasi
waktu tersebut mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam
mencapai kompetensi.
Pengertian tentang penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur dapat dilihat pada glosarium.
d. Dua jam pembelajaran kegiatan praktik di sekolah atau empat jam
pembelajaran kegiatan praktik di luar sekolah, setara dengan satu
jam pembelajaran tatap muka yang tercantum pada struktur
kurikulum.

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar untuk setiap indikator dalam


suatu kompetensi dasar yang ditentukan oleh satuan pendidikan, berkisar
antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator
kompetensi normatif dan adaptif adalah 75%.

a. KKM Kompetensi Normatif dan Adaptif


KKM kompetensi normatif dan adaptif ditentukan dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik,
kompleksitas kompetensi dan kemampuan sumber daya pendukung
dalam penyelenggaraan pembelajaran dengan rincian sebagai berikut :
1) Tingkat Kemampuan rata-rata peserta didik
 Rata-rata nilai 80 – 100, diberi skor 3
 Rata-rata nilai 60 - 79, diberi skor 2
 Rata-rata nilai < 60 , diberi skor 1
2) Tingkat kompleksitas/kesulitan kompetensi
 Kompleksitas/kesulitan rendah, diberi skor 3
 Kompleksitas/kesulitan sedang, diberi skor 2
 Kompleksitas/kesulitan tinggi, diberi skor 1
3) Sumber daya pendukung pembelajaran (SDM, alat dan bahan)
 Dukungan tinggi, diberi skor 3
 Dukungan sedang, diberi skor 2
 Dukungan rendah, diberi skor 1

190
KKM Program Produktif
KKM program produktif mengacu kepada standar minimal penguasaan
kompetensi yang berlaku di dunia kerja yang bersangkutan. Kriteria ideal
ketuntasan untuk masing-masing indikator pada KD program produktif
pada dasarnya adalah lulus/tidak lulus atau kompeten/tidak kompeten.
Peserta didik yang mencapai kompetensi minimal diberi skor 70 atau 7,0.
Penentuan nilai ketuntasan belajar program produktif dapat dilakukan
melalui langkah-langkah sebagai berikut :
1) Tentukan proporsi pembobotan untuk pengetahuan, keterampilan dan
sikap sesuai dengan indikator/ kompetensi dasar/Kompetensi Inti
mengarah pada kebutuhan ranah taksonomi.
2) Tentukan batas kompeten untuk pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Batas kompeten adalah cerminan penguasaan indikator yang
dipersyaratkan pada setiap SK/KD/indikator yang merupakan
kemampuan minimal. Peserta didik dinyatakan kompeten jika
memenuhi persyaratan minimal berikut :
- Pengetahuan : sesuai dengan kisi-kisi soal teori.
- Keterampilan dan sikap : sesuai dengan indikator yang dijabarkan
menjadi aspek penilaian pada lembar observasi (lihat lampiran RPP
Perangkat Penilaian).
3) Menghitung perolehan nilai untuk setiap ranah dan menggabungkannya
sesuai dengan bobot yang telah ditentukan.
Peserta didik yang telah mencapai standar minimal sesuai dengan indikator
dinyatakan kompeten dan memperoleh nilai konversi 75. Gradasi nilai
hanya diberikan kepada peserta didik yang telah dinyatakan kompeten,
yang berarti nilai 75 telah dimiliki peserta didik. Jika peserta didik memiliki
performansi/unjuk kerja melebihi standar minimal yang ditetapkan dalam
aspek penilaian seperti : Lebih cepat, lebih presisi, lebih indah, lebih
kreatif, lebih bersih, dan lebih teliti, maka peserta didik dapat memperoleh
nilai lebih dari 75.

191
Daftar Nilai KKM Per Mata Pelajaran
NO Mata Pelajaran KKM Keterangan
1 Normatif
1. PAI 70
2. Bahasa Indonesia 70
3. PKN 70
4. Seni Budaya 70
5. Penjaskes 70
2 ADAFTIP
1. Bahasa Inggris 70
2. Matematika 70
3. Kewirausahaan 70
4. KKPI 70
5. IPA 70
6. IPS 70
7. FISIKA 70
8. KIMIA 70

3 PRODUKTIF 75
Kompetensi Kejuruan Administrasi Perkantoran

4 MULOK
Budi Pekerti 70

192
KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN
KENAIKAN KELAS

Yang dimaksud dengan kenaikan kelas adalah pernyataan yang


menegaskan bahwa peserta didik telah kompeten dan berhak melanjutkan
ke jenjang kompetensi-kompetensi tahun selanjutnya. Pernyataan
kompeten atau yang berarti dapat melanjutkan, ditetapkan berdasarkan
pertimbangan kinerja peserta didik yang meliputi aspek :

a. Akademik : sesuai dengan KKM


b. Nonakademik :
1). Kehadiran ≥ 80%
2). Sikap/kepribadian minimal B
Pernyataan kenaikan kelas dilakukan melalui pembagian buku rapor yang
dilakukan di akhir tahun pelajaran. Setiap siswa akan memperoleh buku
rapor yang berisi laporan hasil belajar sesuai dengan jumlah kompetensi
yang telah dinyatakan kompeten.
Adapun untuk mencapai kenaikan jelas di SMK Pawiyatan dengan
mempertimbangkan hal-hal di atas dan berbagai aspek dan kondisi yang
ada di SMK Pawiyatan sendiri.

KRITERIA KENAIKAN KELAS DI SMK PAWIYATAN


(STANDART OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) KENAIKAN KELAS)

Siswa SMK Pawiyatan dapat dikatakan naik kelas jika dapat melalui
beberapa tahapan. Adapun tahapan yang dilalui terdiri dari 3 tahap dengan
unsur-unsur penilaian tersendiri dan dikelompokkan dalam prosentase
tertentu. Jika Siswa sudah memenuhi prosentase pada tahapan pertama
(40%), maka siswa tersebut harus menunggu penambahan prosentase
pada tahapan kedua. Karena pada tahapan ini adalah merupakan tahapan
yang mendasar. Jika pada tahapan pertama siswa lolos, maka dapat
dilanjutkan penilaian pada tahapan kedua yaitu sebesar 30%. Adapun jika
pada tahapan kedua siswa tidak dapat memenuhinya, maka siswa tidak
dapat melanjutkan pada tahapan ketiga (30%) atau dengan kata lain siswa
tidak naik kelas. Siswa dikatakan naik kelas jika dapat melampaui ketiga
tahapan tersebut secara berurutan, Yaitu Tahapan pertama lalu tahapan

193
kedua dan terakhir tahapan ketiga dan mengumpulkan bobot prosentase
maksimal 50%. Maksud diadakan tahapan-tahapan ini adalah untuk
benar-benar menjadikan siswa yang dapat memenuhi tujuan pendidikan di
SMK Pawiyatan yaitu menjadikan siswa yang mempunyai budi pekerti yang
luhur dan dapat menguasai ilmu yang ada pada program studinya.
Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut :

tahap 1 : Etika dan Tingkah Laku Siswa (bobot 40%)

Dasarnya adalah : Bahwa ilmu yang paling tinggi adalah akhlak dan Budi

Pekerti yang luhur.

Adapun unsur-unsur penilaian yang terkandung didalamnya adalah :

1. Tidak melakukan tindak pidana/pelanggaran hukum seperti : minuman

keras, narkoba, mencuri, asusila dll.

2. Kesopanan baik kepada guru maupun siswa yang lain seperti tidak

berkata jorok dan sikap berpakaian.

3. Tidak bikin onar atau ramai dalam kelas.

4. Tidak melawan guru.

5. Tidak mengganggu proses belajar mengajar seperti sering

terlambat/masuk seenaknya sendiri.

Tahap 2 : Kehadiran atau absensi (30%)

Dasarnya adalah : Siswa dapat mengikuti proses belajar mengajar jika

siswa hadir dan paham tentang materinya.

Adapun unsur-unsur penilaiannya adalah :

1. Absensi kehadiran siswa minimal sebesar 80% dari total tatap muka

selama 1 semester.

2. Siswa tidak melakukan banyak pelanggaran dalam kelas.

3. Siswa jarang terlambat.

194
Tahap 3 : Nilai Siswa (30%)

Dasarnya adalah : Siswa dapat dikatakan naik kelas jika siswa mampu

menyelesaikan materi yang diberikan pada kelas sebelumnya. Karena

sistem pendidikan di SMK adalah berkelanjutan atau saling berhubungan.

Adapun kriterianya adalah :


1. Nilai siswa tidak boleh kosong maksimal pada 7 mata pelajaran yang
didapat pada 1 semester.
2. Nilai harus KKM pada setiap mata pelajaran.
3. Siswa harus mengerjakan tugas yang telah diberikan kepada gurunya.
Demikian tahapan-tahapan yang harus dilalui siswa agar dapat dikatakan
naik ke kelas yang lebih tinggi jika dapat melalui 3 tahapan tersebut di atas
secara berurutan.
Ketidaknaikkan siswa bukan suatu kegagalan, akan tetapi proses
untuk mempersiapkan diri yang lebih baik untuk ke masa depan.
Pada dasarnya sekolah SMK Pawiyatan mempunyai tugas dan tanggung
jawab yang berat untuk mendidik siswa agar mempunyai akhlak dan budi
pekerti yang luhur serta mampu untuk memberikan yang terbaik khususnya
bagi keluarga.
Karena salah satu usaha untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan
merubah kehidupan keluarga menjadi lebih baik adalah dengan pendidikan.

KELULUSAN
Yang dimaksud kelulusan menurut ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1)
adalah bahwa peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar
dan menengah setelah:

a. menyelesaikan seluruh kompetensi pembelajaran; yang berarti peserta


didik telah dinyatakan tuntas atau kompeten oleh gurunya untuk seluruh
kompetensi pendidikan dan pembelajaran yang diikuti.

b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika,
dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.

195
Berarti peserta didik memperoleh nilai kepribadian minimal B (baik) atau
telah dinyatakan kompeten untuk mata pelajaran kompetensi normatif.

c. lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan


dan teknologi; Berarti telah mengikuti ujian sekolah dan dinyatakan
lulus atau kompeten untuk mata pelajaran yang diujikan. Program
produktif tidak menjadi bagian dari ujian sekolah. Pelaksanaan ujian
sekolah mengikuti ketentuan Permendiknas dan SOP yang diterbitkan
oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

d. lulus Ujian Nasional untuk mata pelajaran yang diujikan (Bahasa


Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Ujian Kompetensi
Keahlian). Pelaksanaan Ujian Nasional mengikuti Permendiknas yang
dikeluarkan setiap tahun oleh Depdiknas dan SOP yang dikeluarkan
oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Ke empat persyaratan di atas merupakan urutan prasyarat, artinya


kelulusan bukan semata-mata hanya ditentukan oleh kelulusan ujian
nasional; tetapi untuk bisa mengikuti ujian nasional dan ujian sekolah
syarat sebelumnya harus dilalui.

PENJURUSAN

Yang dimaksud penjurusan pada SMK menyangkut 2 hal:

a. Pembukaan dan penutupan Bidang/Program Studi Keahlian dan


Kompetensi Keahlian di SMK yang diatur dalam Kepmendiknas
No.60/U/2002 dan Keputusan Dirjen Mandikdasmen
No.251/C/KEP/MN/2008.

b. Persyaratan siswa memilih masuk Kompetensi Keahlian Administrasi


Perkantoran, meliputi:
1) persyaratan akademik : seperti nilai hasil UN, nilai tes masuk.
2) persyaratan non akademik : antara lain persyaratan administrasi,
persyaratan tidak buta warna, tidak bertato.
Pendidikan kecakapan hidup

a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dapat memasukkan


pendidikan kecakapan hidup yaitu pendidikan yang memberikan

196
kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan
kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri (penjelasan
Pasal 26 ayat (3) UU Nomor 20 Tahun 2003).

b. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari


pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang
direncanakan secara khusus.

c. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan


pendidikan yang bersangkutan melalui kegiatan kurikuler, kegiatan
ekstrakurikuler, kegiatan organisasi siswa dan atau dari satuan
pendidikan formal lain dan/atau nonformal, seperti kegiatan
kepemudaan, pemberdayaan perempuan, kursus, dan lain-lain.

Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global

a. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan


yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global
dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, Bisnis dan Manajemen,
ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan
kompetensi peserta didik.

b. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dapat memasukkan


pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.

c. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan


bagian dari semua mata pelajaran dan atau dapat menjadi mata
pelajaran muatan lokal.

d. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat diperoleh


peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan dan atau dari
satuan pendidikan formal lain dan/atau non formal.

e. Didalam mata pelajaran yang berhubungan dengan sosial


kemasyarakatan dan etika perlu diterangkan juga tentang Pendidikan
Anti KKN yang menyelimuti semua aspek kerugian yang
ditimbulkannya.

197
Tabel . Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

NILAI DESKRIPSI

1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan
ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan
dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya
dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan
agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan
orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh
pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh
dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan
tugas, serta menyelesaikan tugas dengan
sebaik-baiknya.
6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan
cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada
orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai
sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu
yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang
Kebangsaan menempatkan kepentingan bangsa dan negara di
atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air
Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik
bangsa.
12. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain.
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang
13. Bersahabat/
berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang
Komuniktif
lain.
14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan
orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran
dirinya.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca
berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi
dirinya.
16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan
mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi
bantuan pada orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan.

198
NILAI DESKRIPSI

18. Tanggung-jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan


tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia
lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan
(alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang
Maha Esa.

VII. KALENDER PENDIDIKAN


A. Dasar Penetapan Kalender Pendidikan

SMK PAWIYATAN SURABAYA dalam menyusun dan menetapkan


kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik pendidikan
sistem ganda (pembelajaran di sekolah dan pembelajaran di dunia kerja),
pembelajaran berbasis kompetensi, karakteristik sekolah, kebutuhan
peserta didik dan masyarakat .

1. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan


pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang
mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur.

2. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan


pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan
pendidikan.

3. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran


untuk setiap tahun pelajaran.

4. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap


minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata
pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk
kegiatan pengembangan diri.

5. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan


kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang
dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda
antarsemester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari
libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

199
6. Kalender pendidikan ditetapkan oleh sekolah dan mengacu pada
Kalender Pendidikan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Kota
SURABAYA.

7. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan


berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
8. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait
dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah Kabupaten/Kota.
Organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur
khusus.

9. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari


libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan.

10. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh


masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu
sebagaimana tersebut pada dokumen Standar Isi dengan
memperhatikan ketentuan dari Pemerintah/pemerintah daerah.

Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya
tertera pada Tabel dibawah ini:

Pedoman pada Kelender Pendidikan


No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
Minimum 34 Digunakan untuk kegiatan
minggu dan pembelajaran efektif pada
1. Minggu efektif belajar setiap satuan pendidikan
maksimum 38
minggu
Maksimum 2
2. Jeda tengah semester Satu minggu setiap semester
minggu
Maksimum 2
3. Jeda antarsemester Antara semester I dan II
minggu
Digunakan untuk penyiapan
Maksimum 3 kegiatan dan administrasi
4. Libur akhir tahun pelajaran
minggu akhir dan awal tahun
pelajaran
Daerah khusus yang
memerlukan libur
keagamaan lebih panjang
5. Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu dapat mengaturnya sendiri
tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif
Maksimum 2 Disesuaikan dengan
6. Hari libur umum/nasional
minggu Peraturan Pemerintah

200
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
Untuk satuan pendidikan
Maksimum 1
7. Hari libur khusus sesuai dengan ciri
minggu
kekhususan masing-masing

Digunakan untuk kegiatan


yang diprogramkan secara
khusus oleh
Kegiatan khusus Maksimum 3 sekolah/madrasah tanpa
8.
sekolah/madrasah minggu mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran
efektif

B. Waktu Pembelajaran

SMK PAWIYATAN SURABAYA memiliki alokasi waktu pembelajaran /


Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik
di sekolah, dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industri dengan
jumlah 36-40 jam pelajaran per minggu @ 45 menit. Penyelenggaraan
pendidikan SMK maksimum 38 minggu efektif dalam satu tahun
pelajaran.

Dalam satu tahun pelajaran dibagi menjadi semester gasal ( bulan Juli -
Januari ) dan semester genap (bulan Januari – Juni).

Kegiatan pembelajaran teori praktek dilaksanakan selama 6 hari


dengan alokasi waktu sebagai berikut :
WAKTU BELAJAR
JAM KETERANGAN
TEORI / PRAKTEK
1-2 07.00 - 08.30
3-4 08.30 - 10.00
X 10.00 - 10.15 ISTIRAHAT
5-6 10.15 - 11.45
7-8 11.45 - 13.00

WAKTU BELAJAR
JAM KETERANGAN
PRAKTEK SIANG
9 - 10 13.00 - 14.30
11 - 12 14.30 - 16.00
13 - 14 16.00 - 17.30

201
C. Kegiatan Pembelajaran .
Berdasarkan Kalender Pendidikan Tahun 2013 – 2014 yang
ditetapkan SMK PAWIYATAN SURABAYA dan mengacu pada
Kalender Pendidikan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Kota
SURABAYA, bahwa kegiatan awal tahun pelajaran sebagai berikut :
Kegiatan kelas X – XI dan XII
MINGGU ALOKASI
NO KEGIATAN BULAN
KE WAKTU

1 Penerimaan siswa baru Juli 1-2 10 hari


2 Masa Orientasi Siswa Baru Juli 3 3 hari
Juli -
3 Pembelajaran efektif semester gasal 127 hari
Januari
4 Uji Kompetensi Awal Semester Agustus 3-4 10 hari
5 Uji Kompetensi Tengah Semester Oktober 3-4 10 hari
Desember 4
6 Uji Kompetensi Akhir semester 10 hari
– Januari 1
7 Penerimaan Rapor semester gasal Januari 3 1 hari
8 Libur semester Gasal Januari 4 6 hari
Januari -
9 Pembelajaran efektif semester genab 122 hari
Juni
10 Uji Kompetensi Awal Semester Pebruari 3-4 10 hari
11 Uji Kompetensi Tengah Semester April 3-4 10 hari
12 Uji Kompetensi Akhir semester Juni 2-3 10 hari
Penerimaan Rapor semester genab
13 Juni 4 1 hari
kenaikan kelas X dan XI

Kegiatan Akhir Pendidikan khusus kelas XII semester 6

MINGGU ALOKASI
NO KEGIATAN BULAN
KE WAKTU

1 Ujian Kompetensi akhir semester 6 Pebruari 4 8 hari


2 Uji Kompetensi Keahlian praktek Pebruari 3-4 10 hari
3 Uji Kompetensi Keahlian teori Pebruari 4 1 hari
4 Ujian Nasional tertulis Maret 2 3 hari
5 Ujian Sekolah (praktek) Maret 4 6 hari
6 Ujian Sekolah (tertulis) April 1 4 hari

D. Kegiatan Pendukung Pembelajaran


Pada Kalender Pendidikan Tahun 2013 – 2014 yang ditetapkan SMK
PAWIYATAN SURABAYA terdapat kegiatan pendukung
pembelajaran yang diprogramkan setiap semester / tahun pelajaran

202
bejalan sebagai berikut :
Rapat bersama guru / tenaga kependidikan
MINGGU ALOKASI
NO KEGIATAN RAPAT BULAN
KE WAKTU

1 Awal tahun pelajaran Juli 1


2 Penyusunan evaluasi awal semester Agustus 1
3 Penyusunan evaluasi tengah semester Oktober 1
4 Penyusunan evaluasi akhir semester Desember 1
5 Akhir semester gasal Januari 1
6 Penyusunan evaluasi awal semester Pebruari 1
7 Penyusunan evaluasi tengah semester April 1
8 Penyusunan evaluasi akhir semester Mei 1
9 Verifikasi hasil ujian Nasional Juni 1
10 Akhir semester genap / kenaikan kelas Juni 2

203

Anda mungkin juga menyukai