Mengetahui Mengetahui
Kepala Bidang Dikmenjur Kepala Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan Prop. Jawa Timur Kota Surabaya
1
2
KATA PENGANTAR
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. RASIONAL
4
menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta"
Berdasarkan Kompetensi Inti Lulusan dan Standar Isi; prinsip
pembelajaran yang digunakan adalah:
5
1) mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan
sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan
intelektual dan psikomotorik;
2) sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman
belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di
6
sumber/ media lainnya);
3) secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan
dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);
4) siswa aktif-mencari dengan model pendekatan sains;
5) belajar kelompok;
6) berbasis multi media;
7) berbasis kebutuhan pelanggan (users) dengan
memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta
didik;
7
yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik
Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta
didik.
Ruang lingkup Penilaian mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dilakukan secara berimbang untuk menentukan posisi relatif
setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian
merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata pelajaran/kompetensi
muatan/kompetensi program, dan proses.
Teknik penilaian dengan menggunkan penilaian sikap, penilaian
pengetahuan dan ketrampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui observasi,
penilaian diri, penilaian "teman sejawat" (peer evaluation) dan jurnal. Instrumen
yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antar peserta didik
adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik,
sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
Penilaian Kompetensi Pengetahuan dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan
penugasan. Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat,
benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman
penskoran. Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan. Instrumen penugasan
berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau
kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
Penilaian Kompetensi Keterampilan dilakukan melalui penilaian kinen'a,
yaitu penilaian dengan mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu berupa tes
praktik, projek, dan portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau
skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan:
1) substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;
2) konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan
bentuk instrumen yang digunakan; dan
3) penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuaidengan
tingkat perkembangan peserta didik.
Penilaian hasil belajar dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,
Pemerintah dan/atau lembaga mandiri. Penilaian hasil belajar dilakukan dalam
bentuk penilaian otentik, penilaian diri, penilaian projek, ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu
tingkat kompetensi, ujian sekolah, dan ujian nasional.
8
Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik disesuaika
dengan silabus dan dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Ujian sekolah dilakukan dengan menyusun kisi-kisi ujian, mengembangkan
(menulis, menelaah, dan merevisi) instrume, melaksanakan ujian, mengolah
(menyekor dan menilai) dan menentukan kelulusan peserta didik, dan melaporkan
serta memanfaatkan hasil penilaian. Ujian nasional dilaksanakan sesuai
langkah-langkah Prosedur Operasi Standar (POS). Pada Ulangan harian diharapkan
lulus sesuai KKM,yang kurang dari KKM harus mengikuti pembelajaran remedial.
Hasil penilaian dilaporkan dalam bentuk nilai dan deskripsi pencapaian
kompetensi kepada orangtua dan pemerintah.
Proses penilaian diawali dengan mengkaji silabus sebagai acuan dalam
membuat rancangan dan kriteria penilaian, pendidik memilih teknik
penilaian sesuai dengan indikator dan mengembangkan instrumen serta pedoman
penyekoran sesuai dengan teknik penilaian yang dipilih.
Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali dengan
penelusuran (pretest) dan diakhiri dengan tes dan/atau non tes. Penelusuran
dilakukan dengan menggunakan teknik bertanya untuk mengeksplorasi
pengalaman belajar sesuai dengan kondisi dan tingkat kemampuan peserta didik.
Hasil penilaian harus dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui kemajuan dan
kesulitan belajar, dikembalikan kepada peserta didik disertai balikan (feedback)
berupa komentar yang mendidik (penguatan) yang dilaporkan kepada pihak
terkait dan dimanfaatkan untuk perbaikan pembelajaran.
Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh semua
pendidik selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan dinyatakan dalam
bentuk deskripsi kompetensi oleh wali kelas/guru kelas.
Sekolah menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) dan
ijazah setiap setelah penyelenggaraan Ujian Nasional bagi satuan pendidikan
yang telah terakreditasi.
9
didapatkan dari pemerintah juga besar dan menjadikan modal untuk operasional
sekolah dan kesejahteraan guru.
NO TANTANGAN SOLUSI
10
3. Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar isi
4. Permendiknas No 23 Th. 2006 tentang Kompetensi Inti Lulusan (SKL)
5. Permendiknas No. 41 Th 2007 tentang Standar Proses
6. Permendiknas No. 20 Th 2007 tentang Standar Penilaian
7. Permendikbud No 54 Th.2013 tentang Kompetensi Inti Lulusan (SKL)
8. Permendikbud No. 64 Th. 2013 tentang Standar Isi
9. Permendikbud No 65 th 2013 tentang Standar Proses
10. Peremendikbud, No.66 Th 2013 tentang Standar Penilaian
11. Permendikbud No. 70 Th.2013 tentang Kerangka dan Struktur Kurikulum
11
1. Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia
2. Meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan
kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
meningkatkan kualitas dirinya sebagai manusia
3. Mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi serta
menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif, dan
mandiri
4. Meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan, dan kemampuan
mengapresiasi keindahan dan harmoni
5. Meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup
sehat
12
menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya,
adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikuium meliputi substansi
komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan
diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan
yang bermakna dan tepat antar substansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu,
semangat dan isi kurikulum harus memberikan kegiatan pembelajaran
peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,
dunia usaha/industri dan dunia kerja. Oleh karena itu, upaya pengembangan
kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan kecakapan
vokasional merupakan keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal,
nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan
lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia
seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bemegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah
harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka
13
Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
14
7. kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched)
antar mata pelajaran.
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara
yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi
15
BAB II
16
3. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan
kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya
bangsa.
17
D. VISI DAN MISI SMK PAWIYATAN
a. Visi
b. Misi
18
F. Tujuan Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran
Tujuan Program Keahlian Administrasi Perkantoran secara
umum mengacu pada isi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional
(UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan
penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan
merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik
terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Secara khusus tujuan
Program Keahlian Administrasi Perkantoran adalah membekali peserta
didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten:
a. Menginstalasi software aplikasi spesifik.
b. Mengoperasikan software aplikasi spesifik.
c. Merawat software aplikasi spesifik.
d. Membangun software aplikasi spesifik
e. Mengelola usaha di bidang pembuatan software aplikasi.
19
7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan
inovatif dalam pengambilan keputusan;
19. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam
pergaulan di masyarakat;
20
23. Menguasai Kompetensi Keahlian dan kewirausahaan baik untuk
memenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti
pendidikan tinggi sesuai dengan kejuruannya.
21
BAB III
22
23
B. MUATAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN
Muatan Kurikulum Kelas X
Muatan Kurikulum X terdiri dari Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik
pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai
kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan
kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan dapat dilihat pada Tabel berikut:
24
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS X KELAS XI KELAS XII
1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya agama yang dianutnya
25
3. Memahami, 3. Memahami, 3. Memahami,
menerapkan dan menerapkan, dan menerapkan,
menganalisis menganalisis menganalisis, dan
pengetahuan faktual, pengetahuan faktual, mengevaluasi
konseptual, dan konseptual, prosedural, pengetahuan faktual,
prosedural ' dan metakognitif konseptual,
berdasarkan rasa ingin berdasarkan rasa ingin prosedural, dan
tahunya tentang ilmu tahunya tentang ilmu metakognitif dalam
pengetahuan, teknologi, pengetahuan, teknologi, ilmu pengetahuan,
seni, budaya, dan seni, budaya, dan teknologi, seni,
humaniora dalam humaniora dalam budaya, dan
wawasan kemanusiaan, wawasan kemanusiaan, humaniora dengan
kebangsaan, kebangsaan, kenegaraan, wawasan
kenegaraan, dan dan peradaban terkait kemanusiaan,
peradaban terkait penyebab fenomena dan kebangsaan,
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kenegaraan, dan
kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk peradaban terkait
kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. penyebab fenomena
memecahkan masalah. dan kejadian dalam
bidang kerja yang
spesifik untuk
memecahkan masalah
Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan
kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta
didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar
26
dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti
sebagai berikut:
1. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual
dalam rangka menjabarkan KI-1;
2. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI-2;
3. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan
dalam rangka menjabarkan KI-3; dan
4. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan
dalam rangka menjabarkan KI-4.
27
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
responsif dan pro-aktif dan 2.2 Menunjukkan perilaku hormat dan patuh
menunjukkan sikap sebagai kepada orang tua dan guru sebagai
bagian dari solusi atas implementasi dari pemahaman Q.S. Al-
berbagai permasalahan dalam Isra (17): 23 dan hadits terkait.
berinteraksi secara efektif 2.3 Menunjukkan perilaku kontrol diri
dengan lingkungan sosial dan (mujahadah an-nafs), prasangka baik
alam serta dalam (husnuzzhan), dan Dersaudaraan.
menempatkan diri sebagai (ukhuwah) sebagai implementasi dari
cerminan bangsa dalam pemahaman Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S.
pergaulan dunia. Al-Hujurat (49): 12 dan 10 serta hadits yang
terkait.
2.4 Menunjukkan perilaku menghindarkan
diri dari pergaulan bebas dan perbuatan
zina sebagai implementasi dari
pemahaman Q.S. Al-Isra' (17): 32, dan
Q.S. An-Nur (24): 2, serta hadits yang
terkait.
2.5 Menunjukkan sikap semangat menuntut
ilmu dan menyampaikannya kepada
sesama sebagai implementasi dari
pemahaman Q.S. At-Taubah (9): 122 dan
hadits terkait.
2.6 Menunjukkan sikap keluhuran budi,
kokoh pendirian, pemberi rasa aman,
tawakkal dan perilaku adil sebagai
implementasi dari pemahaman Asmaul
Husna al-Kariim, al-Mu'min, al-Wakiil, al-
Matiin, al-Jaami', al-'Adl, dan al-Akhiir.
2.7 Menunjukkan sikap tangguh dan
semangat menegakkan kebenaran
sebagai implementasi dari pemahaman
strategi dakwah Nabi di Mekah.
2.8 Menunjukkan sikap semangat ukhuwah
sebagai implementasi dari pemahaman
strategi dakwah Nabi di Madinah.
28
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menganalisis Q.S. Al-Anfal (8): 72); Q.S.
menganalisis pengetahuan Al-Hujurat (49) : 12; dan QS Al-Hujurat
• faktual, konseptual, prosedural (49): 10; serta hadits tentang kontrol
berdasarkan rasa ingin tahunya diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik
tentang ilmu pengetahuan, (husnuzzhan), dan persaudaraan
teknologi, seni, budaya, dan (ukhuwah).
humaniora dengan wawasan 3.2 Memahami manfaat dan hikmah kontrol
kemanusiaan, kebangsaan, diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik
kenegaraan, dan peradaban terkait (husnuzzhan) dan persaudaraan
penyebab fenomena dan kejadian, (ukhuwah), dan menerapkannya dalam
serta menerapkan pengetahuan kehidupan.
prosedural pada bidang kajian yang 3.3 Menganalisis Q.S. Al-Isra' (17): 32, dan
spesifik sesuai dengan bakat dan Q.S. An-Nur (24): 2, serta hadits
minatnya untuk memecahkan tentang larangan pergaulan bebas dan
masalah. perbuatan zina.
3.4 Memahami manfaat dan hikmah larangan
pergaulan bebas dan perbuatan zina.
3.5 Memahami makna Asmaul Husna: al-
Kariim, al-Mu'min, al-Wakiil, al-Matiin, al-
Jaami', al-'Adl, dan al-Akhiir.
3.6 Memahami makna beriman kepada
malaikat-malaikat Allah.
3.7 Memahami Q.S At-Taubat (9):122 dan
hadits terkait tentang semangat menuntut
ilmu, menerapkan dan menyampaikannya
kepada sesama.
3.8 Memahami kedudukan Alquran, Hadits,
dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam
3.9 Memahami pengelolaan wakaf.
3.10.1. Memahami substansi dan strategi
dakwah Rasullullah saw. di Mekah.
3.10.2. Memahami substansi dan strategi
dakwah Rasulullah saw. di Madinah.
29
4. Mengolah, meitalar, dan 4.1.1 Membaca Q.S. Al-Anfal (8): 72); Q.S. Al-
menyaji dalam ranah konkret dan Hujurat (49): 12; dan Q.S. Al-Hujurat
ranah abstrak terkait dengan (49): 10, sesuai dengan kaidah tajwid
pengembangan dari yang dan makhrajul huruf.
dipelajarinya di sekolah secara 4.1.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-Anfal
mandiri, dan mampu (8): 72); Q.S. Al-Hujurat (49): 12; QS
menggunakan metoda sesuai Al-Hujurat (49): 10 dengan lancar.
kaidah keilmuan. 4.2.1 Membaca Q.S. Al-Isra' (17): 32, dan Q.S.
An-Nur (24): 2 sesuai dengan kaidah
tajwid dan makhrajul huruf.
4.2.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-Isra'
(17): 32, dan Q.S. An-Nur (24): 2
dengan lancar.
4.3 Berperilaku yang mencontohkan
keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi
rasa aman, tawakal dan perilaku adil
sebagai implementasi dari pemahaman
makna Asmaul Husna al-Kariim, al-
Mu'min, al-Wakiil, al-Mati'm, al-Jaami', al-
xAdl, dan al-Akhiir
30
KELAS: XI
31
3. Memahami, menerapkan, dan 3.1 Menganalisis Q.S. Al-Maidah (5) : 48;
menganalisis pengetahuan faktual, Q.S. Az-Zumar (39): dan Q.S. At-Taubah
konseptual, (9): 105, serta hadits tentang taat,
• prosedural, dan metakognitif kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja.
berdasarkan rasa ingin tahunya 3.2 Menganalisis Q.S. Yunus (10): 40-41 dan
tentang ilmu pengetahuan, Q.S. Al-Maidah (5): 32, serta hadits
teknologi, seni, budaya, dan tentang toleransi dan menghindarkan diri
humaniora dengan wawasan dari tindak kekerasan.
kemanusiaan, kebangsaan, 3.3 Memahami makna iman kepada Kitab-
kenegaraan, dan peradaban terkait kitab Allah SWT.
penyebab fenomena dan kejadian, 3.4 Memahami makna iman kepada Rasul-
serta menerapkan pengetahun rasul Allah SWT.
procedural bidang kajian 3.5 Memahami makna taat kepada aturan,
kompetisi dalam kebaikan, dan bekerja
32
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Membaca Q.S. An-Nisa (4) : 59; Q.S. Al-
menyaji dalam ranah konkret dan Maidah (5) : 48; Q.S. At Taubah (9) : 105
ranah abstrak terkait dengan sesuai dengan kaidah tajwid dan
pengembangan dari yang makhrajul huruf.
dipelajarinya di sekolah secara 4.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. An-Nisa
mandiri, bertindak secara efektif (4): 59; Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S. At-
dan kreatif, serta mampu Taubah (9): 105 dengan lancar.
menggunakan metoda sesuai 4.3 Membaca Q.S. Yunus (10): 40-41 dan
kaidah keilmuan. Q.S. Al-Maidah (5): 32sesuai dengan
kaidah tajwid dan makhrajul huruf.
4.4 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Yunus
(10): 40-41 dan Q.S. Al-Maidah (5): 32
dengan lancar.
4.5 Berperilaku yang mencerminkan
kesadaran beriman kepada Kitab-kitab
Suci Allah SWT.
4.6 Berperilaku yang mencerminkan
kesadaran beriman kepada Rasuf-rasul
Allah SWT.
4.7 Menampilkan perilaku taat kepada aturan,
kompetisi dalam kebaikan, dan bekerja
keras.
4.8 Menampilkan contoh perilaku toleransi
dan kerukunan.
4.9 Mendeskripsikan bahaya perilaku tindak
kekerasan dalam kehidupan.
4.10 Mempresentasikan praktik-praktik
ekonomi Islam.
4.11 Memperagakan tata cara
penyelenggaraan jenazah.
4.12 Mempraktikkan khutbah, tabligh, dan
dakwah.
4.13 Mendiskripsikan perkembangan Islam
pada masa kejayaan.
4.14 Mendiskripsikan perkembangan Islam
pada masa medern (1800-sekarang).
33
KOMPETENSIINTI KOMPETENSI DASAR
4. Mengolah, menalar, menyaji, 4.1.1 Membaca Q.S. Ali Imran (3): 190-191 dan
dan mencipta dalam ranah konkret Q.S. Ali Imran (3): 159; sesuai dengan
dan ranah abstrak terkait dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf.
pengembangan dari yang 4.1.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Ali
dipelajarinya di sekolah secara Imran (3): 190-191 dan Q.S. Ali Imran
mandiri serta bertindak secara (3): 159 dengan lancar.
efektif dan kreatif, dan mampu 4.2.1 Membaca Q.S. Luqman (31): 13-14 dan
menggunakan metoda sesuai Q.S. Al-Baqarah (2): 83 sesuai dengan
kaidah keilmuan. kaidah tajwid dan makhrajul huruf.
« 4.2.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Luqman
(31): 13-14 dan Q.S. Al-Baqarah (2): 83
denagn lancar.
4.3 Berperilaku yang mencerminkan
kesadaran beriman kepada Hari Akhir.
4.4 Berperilaku yang mencerminkan
kesadaran beriman kepada Qadha dan
Qadar Allah SWT.
4.5 Menyajikan hikmah dan manfaat saling
menasihati dan berbuat baik (ihsan)
dalam kehidupan.
4.6 Memperagakan tata cara pernikahan
dalam Islam.
4.7 Menyajikan hak dan kedudukan wanita
dalam keluarga berdasarkan hukum
Islam.
4.8 Mempraktikkan pelaksanaan pembagian
waris dalam Islam.
4.9 Mendeskripsikan strategi dakwah dan
perkembangan Islam di Indonesia.
4.10 Mendeskripsikan faktor-faktor kemajuan
dan kemunduran peradaban Islam di
dunia.
34
b. Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Kristen dan Budi
Pekerti KELASX
35
KOMPETENSIINTI KOMPETENSI DASAR
KELAS XI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
36
KOMPETENSIINTI KOMPETENSI DASAR
KELAS: XII
37
KOMPETENSIINTI KOMPETENSI DASAR
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Mengembangkan perilaku yang
perilaku jujur, disiplin, mencerminkan nilai-nilai HAM.
tanggung-jawab, peduli (gotong 2.2 Mengembangkan sikap dan perilaku yang
royong, kerjasama, toleran, menghargai multikultur.
damai), santun, responsif dan 2.3 Menunjukkan nilai-nilai demokrasi pada
pro-aktif dan menunjukkan sikap konteks lokal dan global.
sebagai bagian dari solusi atas 2.4 Mengembangkan perilaku sebagai
berbagai permasalahan dalam pembawa damai sejahtera dalam
berinteraksi secara efektif dengan kehidupan sehari-hari.
lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
38
c. Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Katolik dan Budi
Pekerti KELAS: X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
39
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Berperilaku tanggung jawab dalam
perilaku jujur, disiplin, menerima diri dengan segala
tanggung-jawab, peduli (gotong kemampuan dan keterbatasannya.
royong, kerjasama, toleran, 2.2 Berperilaku jujur dalam bersyukur atas
damai), santun, responsif dan diri apa adanya.
pro-aktif dan menunjukkan sikap 2.3 Berperilaku santun sebagai perempuan
sebagai bagian dari solusi atas atau laki-laki yang saling melengkapi dan
berbagai permasalahan dalam sederajat.
berinteraksi secara efektif dengan 2.4 Berperilaku santun dengan saling
Iingkungan sosial dan alam serta menghargai sesama manusia yang
dalam menempatkan diri sebagai diciptakan sebagai citra Allah yang
cerminan bangsa dalam bersaudara satu sama lain.
pergaulan dunia. 2.5 Berperilaku patuh terhadap suara hati
dan dapat bertindak secara benar dan
tepat.
2.6 Bersikap kritis dan bertanggungjawab
terhadap pengaruh mass media, ideologi
dan gaya hidup yang berkembang
40
3. Memahami, menerapkan, * 3.1 Memahami diri dengan segala
menganalisis pengetahuan faktual, kemampuan dan keterbatasannya.
konseptual, prosedural 3.2 Memahami makna bersyukur atas diri
berdasarkan rasa ingintahunya apa adanya.
tentang ilmu pengetahuan, 3.3 Memahami jati diri sebagai perempuan
teknologi, seni, budaya, dan atau laki-laki yang saling melengkapi dan
humaniora dengan wawasan sederajat.
kemanusiaan, kebangsaan, »
kenegaraan, dan peradaban terkait 3.4 Memahami sikap saling menghargai
penyebab fenomena dan kejadian, sesama manusia yang diciptakan sebagai
serta menerapkan pengetahuan citra Allah yang bersaudara satu sama
prosedural pada bidang kajian yang lain.
spesifik sesuai dengan bakat dan 3.5 Memahami sikap dan perilaku patuh
minatnya untuk memecahkan terhadap suara hati dan dapat bertindak
masalah. secara benar dan tepat.
3.6 Memahami sikap kritis dan bertanggung-
jawab terhadap pengaruh mass media, -
ideologi dan gaya hidup yang
berkembang.
3.7 Memahami Kitab Suci dan Tradisi
sebagai dasar iman kristiani.
3.8 Memahami Yesus Kristus yang datang
untuk mewartakan dan memperjuangkan
Kerajaan Allah.
3.9 Memahami pribadi Yesus Kristus yang
rela menderita, sengsara, wafat, dan
bangkit demi kebahagiaan manusia.
3.10 Memahami pribadi Yesus Kristus sebagai
sahabat sejati, tokoh idola, dan Juru
Selamat.
3.11 Memahami Allah Tritunggal sebagai
kebenaran iman Kristiani.
41
KOMPETENSIINTI KOMPETENSI DASAR
42
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menganalisis Q.S. Ali Imran (3): 190-191,
menganalisis dan mengevaluasi dan Q.S. Ali Imran (3): 159, serta hadits
pengetahuan faktual, konseptual, tentang berpikir kritis dan bersikap
prosedural, dan metakognitif demokratis.
berdasarkan rasa ingin tahunya 3.2 Menganalisis Q.S. Luqman (31): 13-14
tentang ilmu pengetahuan, dan Q.S. Al-Baqarah (2): 83, serta hadits
teknologi, seni, budaya, dan tentang saling menasihati dan berbuat
humaniora dengan wawasan baik (ihsan).
kemanusiaan, kebangsaan, 3.3 Memahami makna iman kepada hari
kenegaraan, dan peradaban akhir.
3.4 Memahami makna iman kepada Qadha
dan Qadar.
3.5 Memahami Hikmah dan manfaat saling
43
KELAS: XI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
44
3. Memahami, menerapkan, dan . 3.1 Memahami Gereja sebagai umat Allah
menganalisis pengetahuan faktual, dan persekutuan yang terbuka.
konseptual, prosedural, dan 3.2 Memahami sifat-sifat Gereja sebagai
metakognitif berdasarkan rasa dasar panggilan untuk merasul dan
ingin tahunya tentang ilmu memperjuangkan nilai-nilai Kerajaan
pengetahuan, teknologi, seni, Allah.
budaya, dan humaniora dengan 3.3 Memahami fungsi dan peranan hierarki.
wawasan kemanusiaan, 3.4 Memahami tugas pokok Gereja sesuai
kebangsaan, kenegaraan, dan dengan kedudukan dan peranannya
peradaban terkait penyebab sebagai murid Yesus Kristus.
fenomena dan kejadian, serta 3.5 Memahami hubungan Gereja dengan
menerapkan pengetahuan dunia agar dapat terlibat dalam
prosedural pada bidang kajian yang kegembiraan dan keprihatinan dunia.
spesifik sesuai dengan bakat dan 3.6 Memahami tentang hak asasi Manusia,
minatnya untuk memecahkan sebagai dasar panggilan untuk ikut serta
masalah. menegakkan hak-hak asasi manusia.
3.7 Memahami makna dan hakikat bersyukur
atas hidup sebagai anugerah Allah.
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Mengahayati Gereja sebagai umat Allah
menyaji dalam ranah konkret dan dan persekutuan yang terbuka.
ranah abstrak terkait dengan 4.2 Menghayati sifat-sifat Gereja sebagai
pengembangan dari yang dasar panggilan untuk merasul dan
dipelajarinya di sekolah memperjuangkan nilai-nilai Kerajaan
secara efektif dan kreatif, 4.3 Bersaksi tentang fungsi dan peranan
serta mampu menggunakan Hierarki.
metoda sesuai kaidah 4.4 Melibatkan diri dalam tugas pokok Gereja
keilmuan. sesuai dengan kedudukan dan
peranannya sebagai murid Yesus Kristus.
4.5 Menghayati hubungan Gereja dengan
dunia agar dapat terlibat dalam
kegembiraan dan keprihatinan dunia.
4.6 Menghayati hak asasi manusia, sebagai
dasar panggilan untuk ikut serta
menegakkan hak asasi manusia
4.7 Mensyukuri hidup sebagai anugerah Allah
45
KELAS: XII
46
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Memahami panggilan hidupnya sebagai
menganalisis dan mengevaluasi umat Allah (Gereja) dengan menentukan
pengetahuan faktual, konseptual, langkah yang tepat dalam menjawab
prosedural, dan metakognitif panggilan hidup tersebut
berdasarkan rasa ingin tahunya 3.2 Memahami nilai-nilai keadilan, kejujuran,
tentang ilmu pengetahuan, kebenaran, perdamaian dan keutuhan
teknologi, seni, ciptaan sesuai dengan ajaran Yesus
budaya, dan humaniora dengan Kristus.
wawasan kemanusiaan, 3.3 Memahami kemajemukan bangsa
kebangsaan, kenegaraan, dan Indonesia sebagai anugerah Allah.
peradaban terkait penyebab 3.4 Memahami makna berdialog serta
fenomena dan kejadian, serta bekerjasama dengan umat beragama
menerapkan pengetahuan lain.
prosedural pada bidang kajian 3.5 Memahami makna keterlibatan aktif
yang spesifik sesuai dengan bakat umat Katolik dalam membangun bangsa
dan minatnya untuk memecahkan dan negara Indonesia.
masalah.
47
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Toleran terhadap sesama, keluarga, dan
perilaku jujur, disiplin, lingkungan dengan cara menyayangi
tanggungjawab, peduli (gotong ciptaan Sang Hyang Widhi (Ahimsa).
royong, kerjasama, toleran, 2.2 Berperilaku jujur (Satya), menghargai
damai), santun, responsif dan dan menghormati (Tat Tvam Asi)
pro-aktif dan menunjukkan sikap makhluk ciptaan Sang Hyang Widhi.
sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif
48
KELASXI
49
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Mempraktikkan sikap-sikap yoga
menyaji dalam ranah konkret dan 4.2 Mempraktikkan pelaksanaan yadnya
ranah abstrak terkait dengan menurut kitab Mahabharata dalam
pengembangan dari yang kehidupan.
dipelajarinya di sekolah secara 4.3 Mempraktikan sikap melaksanakan Catur
mandiri, bertindak secara efektif Marga.
dan kreatif, serta mampu 4.4 Menyajiajaran Wibuthi Marga dalam
menggunakan metoda sesuai kehidupan.
kaidah keilmuan. 4.5 Mempraktikan ajaran Manawa Dharma
Sastra sebagai kitab hukum Hindu.
4.6 Menalar nilai-nilai ajaran Niwerti dan
Prawerti Marga dalam kehidupan.
4.7 Mempraktekan perilaku jujur, disiplin,
peduli dan ramah dengan menjalankan
ajaran Catur Purusarta dalam kehidupan
sehari-hari.
4.8 Menyaji perilaku bertanggung jawab,
peduli, santun dan cinta damai, untuk
menciptakan keluarga yang rukun
bahagia dan sejahtera sesuai ajaran
wiwaha.
KELAS: XII
50
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menjelaskan ajaran Moksha dalam
menganalisis dan mengevaluasi Susastra Veda.
pengetahuan faktual, konseptual, 3.2 Menyebutkan sumber-sumber Hukum
prosedural, dan metakognitif Hindu dalam Susastra Veda.
berdasarkan rasa ingin tahunya 3.3 Menjelaskan kebudayan Prasejarah dan
tentang ilmu pengetahuan, Sejarah, toeri-teori masuknya agama
teknologi, seni, budaya, dan Hindu di Indonesia.
humaniora dengan wawasan 3.4 Menjelaskan ajaran Yantra, Tantra dan
kemanusiaan, kebangsaan, Mantra.
kenegaraan, dan peradaban 3.5 Menjelaskan ajaran Nawa Widha Bhakti.
terkait penyebab fenomena dan 3.6 Menjelaskan ajaran Tri Purusha.
kejadian, serta menerapkan 3.7 Menerapkan sikap disiplin, peduli dan
pengetahuan prosedural pada bertanggung jawab sesuai dengan ajaran
bidang kajian yang spesifik sesuai Dasa Yama Bratha.
dengan bakat dan minatnya untuk 3.8 Menerapkan sikap disiplin, peduli dan
memecahkan masalah. bertanggung jawab sesuai dengan ajaran
Dasa Nyama Bratha.
51
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Mengembangkan sikap pluralisme,
perilaku jujur, disiplin, inklusivisme, dan toleransi dalam
tanggung-jawab, peduli (gotong lingkungan social.
royong, kerjasama, toleran, 2.2 Mengembangkan perilaku jujur, disiplin,
damai), santun, responsif dan tanggung jawab, peduli, dan santun
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai manifestasi keyakinan agama
sebagai bagian dari solusi atas Buddha.
berbagai permasalahan dalam 2.3 Mengembangkan makna berlindung
berinteraksi secara efektif dengan kepada Triratna dan cara
lingkungan sosial dan alam serta merealisasikannya dalam kehidupan
dalam menempatkan diri sebagai sehari-hari.
cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
52
KELAS: XI
53
4. Mengolah, menalar, dan menyaji 4.1 Mengimplementasikan aspek-aspek sila
dalam ranah konkret dan ranah sehingga menjadi manusia susila
abstrak terkait dengan 4.2 Menalar kriteria baik-buruk suatu
pengembangan dari yang perbuatan
dipelajarinya di sekolah secara 4.3 Mempraktikkan puja dan doa dalam
mandiri, bertindak secara efektif kehidupan sehari-hari
dan kreatif, serta mampu 4.4 Menerapkan konsep hokum-hukum
menggunakan metoda sesuai Kebenaran dalam aktivitas sehari-hari.
kaidah keilmuan
54
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
55
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menghayati nilai-nilai Pancasila dalam
perilaku jujur, disiplin, kehidupan bermasyarakat, berbangsa
tanggungjawab, peduli (gotong dan bernegara
royong, kerjasama, toleran, 2.2 Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung
damai), santun, responsif dan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
pro-aktif dan menunjukkan sikap Negara Republik Indonesia Tahun 1945
sebagai bagian dari solusi atas dalam kehidupan berbangsa dan
berbagai permasalahan dalam bernegara.
berinteraksi secara efektif dengan 2.3 Menghayati nilai-nilai yang terkandung
lingkungan sosial dan alam serta dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar
dalam menempatkan diri sebagai Negara Republik Indonesia Tahun 1945
cerminan bangsa dalam dalam berbagai aspek kehidupan
pergaulan dunia. ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan, serta hukum.
2.4 Mengamalkan sikap toleransi antarumat
beragama dan kepercayaan dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara..
56
KOMPETENSIINTI KOMPETENSI DASAR
57
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menyaji kasus-kasus pelanggaran HAM
menyaji dalam ranah konkret dan dalam rangka perlindungan dan
ranah abstrak terkait dengan pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai-
pengembangan dari yang Pancasila dalam kehidupan
dipelajarinya di sekolah secara bermasyarakat, berbangsa, dan
mandiri, dan mampu bernegara.
menggunakan metoda sesuai 4.2 Menyaji hasil telaah pokok-pokok pikiran
kaidah keilmuan Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
4.3 Menyaji hasil telaah bentuk dan
kedaulatan negara sesuai dengan
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
4.4 Menyaji hasil telaah hubungan
struktural dan fungsional pemerintahan
pusat dan daerah menurut Undang-
Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
4.5 Menyaji hasil telaah sistem hukum dan
peradilan nasional dalam linakuD NKRI
58
KELAS: XI
KOMPETENSI INTT KOMPETENSI DASAR
59
3. Memahami, menerapkan, dan 3.1 Menganalisis kasus pelanggaran
menganalisis pengetahuan HAM
faktual, konseptual, prosedural, dalam rangka pelindungan,
dan metakognitif berdasarkan pemajuan,
rasa ingin tahunya tentang ilmu dan pemenuhan HAM
pengetahuan, teknologi, seni, 3.2 Menganalisis pasal-pasal yang
budaya, dan humaniora dengan mengatur
wawasan kemanusiaan, tentang wilayah negara, warga
kebangsaan, kenegaraan, dan negara
peradaban terkait penyebab dan penduduk, agama dan
fenomena dan kejadian, serta kepercayaan,
menerapkan pengetahuan pertahanan dan keamanan
prosedural pada bidang kajian 3.3 Menganalisis perkembangan
yang spesifik sesuai dengan demokrasi
bakat dan minatnya untuk dalam kehidupan bermasyarakat,
memecahkan masalah berbangsa dan bernegara
3.4 Menganalisis sistem pembagian
kekuasaan pemerintahan negara,
kementerian negara, dan
pemerintahan
daerah menurut Undang-Undang
Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun
1945
3.5 Menganalisis praktik perlindungan
dan
penegakan hukum dalam
masyarakat
untuk menjamin keadilan dan
kedamaian
3.6 Menganalisis kasus pelanggaraan
hak dan
pengingkaran kewajiban sebagai
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menyaji hasil analisis tentang
warga
menyaji dalam ranah konkret kasus
negara
dan ranah abstrak terkait pelanggaran HAM dalam
3.7 Menganalisis strategi yang telah
dengan pengembangan dari pelindungan,
diterapkan oleh negara dalam
yang dipelajarinya di sekolah pemajuan, dan pemenuhan HAM
mengatasi
secara mandiri, bertindak 4.2 Menyaji hasil kajian pasal-pasal
ancaman untuk membangun
secara efektif dan kreatif, serta yang
integrasi
mampu menggunakan metoda mengaturdalam
nasional tentang wilayah
bingkai negara,
Bhinneka
sesuai kaidah keilmuan warga
Tunggal
negara dan penduduk, agama dan
Ika
3.8 kepercayaan, dinamika
Menganalisis pertahanan dan
kehidupan
4.4. keamanan
Menyaji hasil
bernegara analiasis
sesuai konseptentang
NKRI dan
4.3 Menyaji
sistem hasil
pembagiananalisis tentang
kekuasaan
bernegara sesuai konsep federal
perkembangan
pemerintahan
dilihat demokrasi
negara, dalam
kementerian
kehidupan
negara
dari dan bermasyarakat,
konteks pemerintahan
geopolitik daerah
3.9 berbangsa,
menurut Undang-
Menganalisis Undang Dasar
macam-macam
dan
Negarabernegara
budaya Republik Indonesia Tahun
1945
politik di Indonesia
4.5. Menyaji hasil analisis praktik
perlindungan dan penegakan
60
hukum untuk menjamin keadilan
dan kedamaian dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
4.6. Menyaji hasil analisis kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban sebagai warga Negara
4.7. Menyaji hasil analisis tentang
strategi untuk mengatasi ancaman
terhadap negara dalam
membangun integrasi nasional
dengan bingkai Bhinneka Tunggal
Ika
4.8. Menyaji hasil analisis tentang
a. Agama Islam
Latar Belakang
61
suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari
bahwa peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka
internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah
keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di
lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
62
kompetesi sesuai dengan jenjang persekolahan yang secara nasional
ditandai dengan ciri-ciri:
Tujuan
Ruang Lingkup
2. Aqidah
63
3. Akhlak
4. Fiqih
Al Qur’an
keimanan kepada Allah 3. 2 Menjelaskan arti 10 sifat Allah dalam Al-Asma al-Husna
Asma
64
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
Akhlak
Fiqih
Al Qur’an
65
Aqidah
Akhlak
10. Menghindari perilaku 10. 1 Menjelaskan pengertian hasud, riya dan aniaya
66
Fiqih
Al Qur’an
14. Memahami ayat-ayat 14. 1 Membaca QS Al Isra: 26–27 dan QS Al-Baqarah: 177
Aqidah
67
Akhlak
Fiqih
17. Memahami hukum 17. 1 Menjelaskan asas-asas transaksi ekonomi dalam Islam
68
Al Qur’an
19. Memahami ayat-ayat 19. 1 Membaca QS Ar Rum: 41- 42, QS Al-A’raf: 56-58, dan
QS Ash Shad: 27
Al Qur’an tentang
19. 2 Menjelaskan arti QS Ar Rum: 41- 42, QS Al-A’raf: 56-58,
perintah menjaga
dan QS Ash Shad: 27
kelestarian lingkungan
19. 3 Membiasakan perilaku menjaga kelestarian lingkungan
hidup
hidup seperti terkandung dalam QS Ar Rum: 41- 42,
QS Al-A’raf: 56-58, dan QS Ash Shad: 27
Aqidah
Akhlak
Fiqih
pengurusan jenazah
24. Memahami khutbah, 24. 1 Menjelaskan pengertian khutbah, tabligh, dan dakwah
tabligh, dan dakwah 24. 2 Menjelaskan tatacara khutbah, tabligh, dan dakwah
69
Tarikh dan Peradaban Islam
Al Qur’an
Aqidah
70
Akhlak
29. Membiasakan perilaku 29. 1 Menjelaskan pengertian adil, ridla, dan amal shaleh
terpuji 29. 2 Menampilkan contoh perilaku adil, ridla, dan amal
shaleh
Fiqih
71
Al Qur’an
Aqidah
Akhlak
34. Membiasakan perilaku 34. 1 Menjelaskan pengertian dan maksud persatuan dan
kerukunan
terpuji
34. 2 Menampilkan contoh perilaku persatuan dan
kerukunan
35. Menghindari perilaku 35. 1 Menjelaskan pengertian isyrof, tabzir, ghibah, dan
fitnah
tercela
35. 2 Menjelaskan contoh perilaku isyrof, tabzir, ghibah,
dan fitnah
Fiqih
72
3. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang
bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari peran agama amat penting bagi
kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi
menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di
lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Hakikat Pendidikan Agama Kristen (PAK) seperti yang tercantum dalam hasil
Lokakarya Strategi PAK di Indonesia tahun 1999 adalah: Usaha yang dilakukan
73
secara terencana dan kontinu dalam rangka mengembangkan kemampuan
peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan
menghayati kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam
kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungan hidupnya. Dengan
demikian, setiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran PAK memiliki
keterpanggilan untuk mewujudkan tanda-tanda Kerajaan Allah dalam kehidupan
pribadi maupun sebagai bagian dari komunitas.
Fokus Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar berpusat pada kehidupan manusia
(life centered). Artinya, pembahasan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
didasarkan pada kehidupan manusia, dan iman Kristen berfungsi sebagai cahaya
yang menerangi tiap sudut kehidupan manusia. Pembahasan materi sebagai wahana
untuk mencapai kompetensi, dimulai dari lingkup yang paling kecil, yaitu manusia
sebagai ciptaan Allah, selanjutnya keluarga, teman, lingkungan di sekitar peserta
didik, setelah itu barulah dunia secara keseluruhan dengan berbagai dinamikanya.
74
Tujuan dan Fungsi
a. Memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-karya-Nya agar
peserta didik bertumbuh iman percayanya dan meneladani Allah Tritunggal
dalam hidupnya
2. Fungsi
Ruang Lingkup
1. Allah Tritunggal (Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus) dan karya-Nya
2. Nilai-nilai kristiani.
Karena jenjang pendidikan SMK merupakan jenjang terakhir dalam pendidikan dasar
dan menengah serta persiapan memasuki perguruan tinggi, maka sebagai klimaks
dari Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar PAK di jenjang SD sampai SMA, peserta
didik dibimbing untuk mampu memberitakan kabar baik dan menjadi pembawa
damai sejahtera dalam kehidupan pribadi, dalam kehidupan keluarga, gereja,
masyarakat dan bangsa.
75
Kelas X, Semester 1
Nilai-Nilai Kristiani
Kelas X, Semester 2
Nilai-Nilai Kristiani
76
Kelas XI, Semester 1
Nilai-Nilai Kristiani
Nilai-Nilai Kristiani
77
Kelas XII, Semester 1
Nilai-Nilai Kristiani
Nilai-Nilai Kristiani
Latar Belakang
78
lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
79
memampukan peserta didik menjalani proses pemahaman, pergumulan
dan penghayatan iman dalam konteks hidup nyatanya. Dengan demikian
proses ini mengandung unsur pemahaman iman, pergumulan iman,
penghayatan iman dan hidup nyata. Proses semacam ini diharapkan
semakin memperteguh dan mendewasakan iman peserta didik.
Tujuan
Ruang Lingkup
80
1. Pribadi Peserta Didik
2. Yesus Kristus
3. Gereja
4. Kemasyarakatan
81
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kelas X, Semester 1
1. Memahami nilai-nilai keteladanan 1.1 Mengenal diri dengan segala kelebihan dan
Yesus Kristus sebagai landasan kekurangannya, cita-cita dan panggilan hidupnya,
mengembangkan diri sebagai sehingga menerima diri sebagaimana adanya
perempuan atau laki-laki yang
1.2 Memahami dirinya sebagai manusia yang
memiliki rupa-rupa kemampuan
diciptakan Allah menurut citra-Nya, sehingga
dan keterbatasan sehingga dapat
menyadari bahwa semua manusia adalah
berelasi dengan sesama secara
saudara se Allah Bapa –Ibu
lebih baik
1.3 Memahami jati diri pria dan wanita yang
diciptakan Allah untuk saling melengkapi sebagai
partner yang sederajat
82
Kelas X, Semester 2
Yesus Kristus
2. Memahami nilai-nilai keteladanan 2.1 Mengenal Kitab Suci dan Tradisi sebagai tolok
Yesus Kristus sebagai landasan ukur tertinggi dari imannya
mengembangkan diri sebagai
2.2 Mengenal Yesus yang datang untuk mewartakan
perempuan atau laki-laki yang
dan memperjuangkan Kerajaan Allah, sehingga
memiliki rupa-rupa kemampuan
peserta didik merasa terpanggil untuk berjuang
dan keterbatasan sehingga dapat
bersama Yesus
berelasi dengan sesama secara
2.3 Mengenal Yesus yang berani memberikan
lebih baik
diri-Nya dengan menderita sengsara, wafat di
salib, bangkit dan naik ke surga demi
kebahagiaan manusia
83
Kelas XI, Semester 1
Gereja
1. Memahami karya Yesus 1.1 Memahami arti Gereja sebagai Umat Allah dan
persekutuan yang terbuka
Kristus yang mewartakan
1.2 Memahami fungsi dan peranan Hierarki, sehingga
Kerajaan Allah dan
bersedia berpartisipasi dan bekerja sama dengan
penerusannya oleh Gereja,
hierarki (dan pimpinan Gereja yang lain) dalam
sehingga dapat hidup menggereja
mengembangkan hidup 1.3 Memahami sifat-sifat Gereja yang satu, Kudus,
bersama dan bergereja sesuai Katolik dan Apostolik, sehingga menjaga
keutuhan serta terpanggil untuk merasul dan
dengan nilai-nilai Kerajaan
memperjuangkan kepentingan umum
Allah
1.4 Mengenal dan memahami tugas Gereja yang
menguduskan, mewartakan, memberi kesaksian
dan melayani, sehingga merasa terpanggil untuk
terlibat dalam tugas tersebut sesuai dengan
kedudukan dan peranannya
84
Kelas XI, Semester 2
Kemasyarakatan
2. Memahami karya Yesus Kristus 2.1 Mengenal dan memahami hubungan Gereja dan
yang mewartakan Kerajaan Allah dunia, sehingga bersedia ikut terlibat dalam
dan penerusannya oleh Gereja, kegembiraan dan keprihatinan dunia
sehingga dapat mengembangkan
2.2 Memahami hakikat Hak Asasi Manusia, sehingga
hidup bersama dan bergereja
terpanggil untuk ikut serta menegakkan Hak-hak
sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan
Asasi Manusia
Allah
2.3 Memahami dan menghargai hidup sebagai
anugerah Allah, sehingga bersedia untuk
menghargai dan memelihara hidup pribadi dan
sesamanya
Kemasyarakatan
1.Memahami makna firman Allah, 1.1 Menghargai dan bersedia berdialog serta bekerja
ajaran Yesus dan ajaran Gereja sama dengan umat beragama atau
dalam mengembangkan berkepercayaan lain
kehidupan bersama sesuai
1.2 Bersedia untuk berjuang menegakkan keadilan,
dengan kehendak Allah, sehingga
kejujuran, kebenaran, perdamaian dan keutuhan
mampu mewujudkannya dalam
ciptaan sesuai dengan perannya
kehidupan sehari-hari
1.3 Memahami dan menyadari kemajemukan bangsa
Indonesia, sehingga mampu hidup dan terlibat
dalam membangun masyarakat yang adil dan
sejahtera
85
Kelas XII, Semester 2
Kemasyarakatan
2. Memahami makna firman Allah, 2.1 Memahami peranannya sebagai warga negara,
ajaran Yesus dan ajaran Gereja sehingga mampu terlibat membangun negara dan
dalam mengembangkan bangsanya
kehidupan bersama sesuai
2.2 Mengenal dan menyadari panggilan hidupnya
dengan kehendak Allah,
sehingga mampu menentukan langkah yang tepat
sehingga mampu
untuk menjawab panggilan tersebut
mewujudkannya dalam
kehidupan sehari-hari
Latar Belakang
86
Pendidikan Agama Hindu adalah usaha yang dilakukan secara
terencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan
kemampuan peserta didik untuk memperteguh keimanan dan
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, serta
peningkatan potensi spiritual sesuai dengan ajaran agama Hindu.
Tujuan
Ruang Lingkup
1. Sradha
2. Susila
3. Yadnya
4. Kitab Suci
5. Orang Suci
6. Hari-hari suci
87
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
Kepemimpinan
2.1 Menjelaskan tipe-tipe kepemimpinan menurut
2. Memahami kepemimpinan
Niti Sastra
menurut Niti Sastra
2.2 Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan
dari masing-masing tipe kepemimpinan
menurut Niti Sastra
88
Yadnya
Hari Suci
4.1 Menentukan hari-hari suci menurut Hindu
4. Memahami perhitungan
4.2 Menunjukkan cara-cara menentukan hari-hari
hari-hari suci menurut Hindu
suci berdasarkan perhitungan Hindu (wuku
dan sasih)
89
Kelas X, Semester 2
Susila
5. Memahami sifat-sifat Tri Guna 5.1 Menguraikan pengertian Tri Guna dan
dan Dasa Mala Dasa Mala
Tempat Suci
6.1 Menguraikan struktur dan hakikat tempat suci
6. Memahami struktur, hakikat dan
6.2 Menggambarkan struktur tempat suci
pelestarian kesucian tempat suci
menurut daerah setempat
Sradha
90
Kelas XI, Semester 1
Sradha
1. Memahami Hukum Karma dan 1.1 Menjelaskan pengertian Hukum Karma dan
Punarbhawa Punarbhawa
Alam Semesta
Kepemimpinan
91
Budaya
92
Kelas XI, Semester 2
Yadnya
Susila
6. Memahami ajaran Tat Twam Asi sebagai 6.1 Menjelaskan pengertian Tat
landasan etika dan moral
Twam Asi
Kitab Suci
93
Kelas XII, Semester 1
Sradha
Budaya
Susila
94
Kelas XII, Semester 2
Yadnya
Kitab Suci
Latar Belakang
95
Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia serta peningkatan potensi spritual.
Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai
perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spritual
mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai
keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan
individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi
spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai
potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat
dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
Tujuan
96
kebijaksanaan (Panna) sesuai dengan Buddha Dharma (Agama
Buddha)
Ruang Lingkup
1. Sejarah
2. Keyakinan (Saddha)
3. Perilaku/moral (Sila)
5. Meditasi (Samadhi)
6. Kebijaksanaan (Panna).
97
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kelas X, Semester 1
Saddha
Saddha
98
Kelas X, Semester 2
Tripitaka
Saddha
99
Kelas XI, Semester 1
Saddha
1. Memahami manfaat puja dan 1.1 Menjelaskan makna dan manfaat puja
kekuatan doa serta doa
Sila
100
Kelas XI, Semester 2
Saddha
Sila
101
Kelas XII, Semester 1
Sila
Panna
102
Kelas XII, Semester 2
Samadhi
Saddha
103
2. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK)
Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik
menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hakikat negara
kesatuan Republik Indonesia adalah negara kebangsaan modern.
Negara kebangsaan modern adalah negara yang pembentukannya
didasarkan pada semangat kebangsaan --atau nasionalisme-- yaitu
pada tekad suatu masyarakat untuk membangun masa depan bersama
di bawah satu negara yang sama walaupun warga masyarakat tersebut
berbeda-beda agama, ras, etnik, atau golongannya. [Risalah Sidang
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI),
Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia, 1998].
Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat
kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945, perlu ditingkatkan secara terus menerus untuk memberikan
pemahaman yang mendalam tentang Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Secara historis, negara Indonesia telah diciptakan sebagai
Negara Kesatuan dengan bentuk Republik.
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang
Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia
dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. [Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia 1945].
Dalam perkembangannya sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sampai
dengan penghujung abad ke-20, rakyat Indonesia telah mengalami
berbagai peristiwa yang mengancam keutuhan negara. Untuk itu
diperlukan pemahaman yang mendalam dan komitmen yang kuat serta
104
konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan pada
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Konstitusi Negara
Republik Indonesia perlu ditanamkan kepada seluruh komponen bangsa
Indonesia, khususnya generasi muda sebagai generasi penerus.
Indonesia harus menghindari sistem pemerintahan otoriter yang
memasung hak-hak warga negara untuk menjalankan prinsip-prinsip
demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Kehidupan yang demokratis di dalam kehidupan sehari-hari di
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, pemerintahan, dan
organisasi-organisasi non-pemerintahan perlu dikenal, dipahami,
diinternalisasi, dan diterapkan demi terwujudnya pelaksanaan
prinsip-prinsip demokrasi. Selain itu, perlu pula ditanamkan kesadaran
bela negara, penghargaan terhadap hak azasi manusia, kemajemukan
bangsa, pelestarian lingkungan hidup, tanggung jawab sosial, ketaatan
pada hukum, ketaatan membayar pajak, serta sikap dan perilaku anti
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata
pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang
memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk
menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter
yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Tujuan
105
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat
hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya
Ruang Lingkup
3. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan
kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan
internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan
HAM
106
digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan
konstitusi
Kelas X, Semester 1
1. Memahami hakikat bangsa dan 1.1 Mendeskripsikan hakikat bangsa dan unsur-unsur
Negara Kesatuan Republik terbentuknya negara
Indonesia (NKRI)
1.2 Mendeskripsikan hakikat negara dan bentuk-bentuk
kenegaraan
107
2. Menampilkan sikap positif 2.1 Mendeskripsikan pengertian sistem hukum dan
terhadap sistem hukum dan peradilan nasional
peradilan nasional
2.2 Menganalisis peranan lembaga-lembaga peradilan
3. Menampilkan peran serta dalam 3.1 Menganalisis upaya pemajuan, penghormatan, dan
upaya pemajuan, penghormatan penegakan HAM
dan perlindungan Hak Asasi
3.2 Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan,
Manusia (HAM)
penghormatan, dan penegakan HAM di Indonesia
108
Kelas X, Semester 2
6. Menganalisis sistem politik di 6.1 Mendeskripsikan supra struktur dan infra struktur politik di
Indonesia Indonesia
109
2.3 Menganalisis pelaksanaan demokrasi di Indonesia sejak
orde lama, orde baru, dan reformasi
4. Menganalisis hubungan
4.1 Mendeskripsikan pengertian, pentingnya, dan
internasional dan organisasi
sarana-sarana hubungan internasional bagi suatu negara
internasional
4.2 Menjelaskan tahap-tahap perjanjian internasional
110
Kelas XII, Semester 1
3. Mengevaluasi peranan pers 3.1 Mendeskripsikan pengertian, fungsi dan peran serta
dalam masyarakat demokrasi perkembangan pers di Indonesia
111
3. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK)
Latar Belakang
Tujuan
112
Ruang Lingkup
113
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
114
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
Latar Belakang
115
emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan
lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan
terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan nasional.
116
Tujuan
Ruang Lingkup
117
aktivitas lainnya
4. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam
aerobic serta aktivitas lainnya
Kelas X, Semester 1
118
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
menggunakan peraturan yang dimodifikasi
serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai,
semangat, dan percaya diri**)
4. Mempraktikkan aktivitas ritmik 4.1 Mempraktikkan keterampilan gerak dasar langkah dan
tanpa alat dengan koordinasi lompat pada aktivitas ritmik tanpa alat serta nilai
yang baik dan nilai-nilai yang kedisiplinan, konsentrasi dan keluwesan
terkandung di dalamnya
4.2 Mempraktikkan keterampilan dasar ayunan lengan
pada aktivitas ritmik tanpa alat dengan koordinasi
gerak yang benar serta nilai disiplin, toleransi dan
estetika
5. Mempraktikkan salah satu gaya 5.1 Mempraktikkan keterampilan dasar salah satu gaya
renang dan loncat indah renang serta nilai disiplin, keberanian, tanggung
sederhana dan nilai-nilai yang jawab, dan kerja keras
terkandung di dalamnya*)
5.2 Mempraktikkan keterampilan teknik dasar loncat
indah dari samping kolam dengan teknik serta nilai
disiplin, keberanian, tanggung jawab, dan kerja keras
119
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
120
Kelas X, Semester 2
121
11.2 Mempraktikkan rangkaian senam irama tanpa alat
dengan koordinasi gerak serta nilai disiplin,
toleransi, keluesan dan estetika
12. Mempraktikkan keterampilan 12.1 Mempraktikkan kombinasi teknik renang gaya dada,
beberapa gaya renang dan gaya bebas dan salah satu gaya lain serta nilai
pertolongan kecelakaan di air disiplin, kerja keras keberanian dan tanggung jawab
dan nilai nilai yang terkandung di
12.2 Mempraktikkan keterampilan dasar pertolongan
dalamnya*)
kecelakaan di air dengan sistim Resusitasi Jantung
dan Paru (RJP) serta nilai disiplin, kerja keras
keberanian dan tanggung jawab
14. Menerapkan budaya hidup sehat 14.1 Menganalisis dampak seks bebas
122
Kelas XI, Semester 1
123
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
5. Mempraktikkan salah satu gaya 5.1 Mempraktikkan keterampilan salah satu gaya renang
renang dan loncat indah dan untuk pertolongan serta nilai disiplin, keberanian,
nilai nilai yang terkandung di kerja sama, dan kerja keras
dalamnya*)
5.2 Metakukan keterampilan loncat indah dari papan
satu meter dengan teknik serta nilai disiplin,
keberanian dan kerja keras
124
Kelas XI, Semester 2
125
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
menggunakan alat dengan menggunakan alat dengan koordinasi serta nilai
koordinasi yang baik dan nilai kedisiplinan, konsentrasi dan keluwesan
yang terkandung di dalamnya
10.2 Merangkai aktivitas ritmik menggunakan alat serta
nilai kedisiplinan, konsentrasi dan keluwesan
13. Menerapkan budaya hidup 13.1 Memahami cara pemanfaatan waktu luang untuk
sehat kesehatan
126
Kelas XII, Semester 1
127
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
gerak berirama berbentuk aerobik serta nilai kerjasama, kedisiplinan, percaya
aktivitas aerobik secara beregu diri, keluwesan, dan estetika
dengan diiringi musik dan nilai
4.2 Mempraktikkan keterampilan menyelaraskan antara
nilai yang yerkandung di
gerak dan irama dengan iringan musik serta nilai
dalamnya
kerjasama, disiplin, percaya diri, keluwesan, dan
estetika
128
Kelas XII, Semester 2
129
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
11. Mengevaluasi kegiatan luar 11.1 Mengevaluasi kegiatan di sekitar sekolah serta nilai
kelas/sekolah dan nilai-nilai percaya diri, kebesamaan, saling menghormati,
yang terkandung di toleransi, etika, dan demokrasi
dalamnya***)
11.2 Mengevaluasi kegiatan di alam bebas serta nilai
percaya diri, kebesamaan, saling menghormati,
toleransi, etika, dan demokrasi
Keterangan
130
2. Untuk pembinaan peserta didik yang berminat terhadap salah satu atau
beberapa cabang tertentu dapat dilakukan melalui kegiatan ekstra
kurikuler.
131
Pendidikan Seni Budaya memiliki peranan dalam pembentukan pribadi
peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan
perkembangan anak dalam mencapai multikecerdasan yang terdiri atas
kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual spasial, musikal,
linguistik, logik matematik, naturalis serta kecerdasan adversitas (AQ),
kreativitas (CQ), spiritual dan moral (SQ).
Bidang seni rupa, musik, tari, dan teater memiliki kekhasan tersendiri
sesuai dengan kaidah keilmuan masing-masing. Dalam pendidikan seni
budaya, aktivitas berkesenian harus menampung kekhasan tersebut
yang tertuang dalam pemberian pengalaman mengembangkan
konsepsi, apresiasi, dan kreasi. Semua ini diperoleh melalui upaya
eksplorasi elemen, prinsip, proses, dan teknik berkarya dalam konteks
budaya masyarakat yang beragam.
Tujuan
Ruang Lingkup
4. Seni teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah
suara yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari
dan seni peran.
132
Di antara keempat bidang seni yang ditawarkan, minimal diajarkan satu
bidang seni sesuai dengan kemampuan sumberdaya manusia serta
fasilitas yang tersedia. Pada sekolah yang mampu menyelenggarakan
pembelajaran lebih dari satu bidang seni, peserta didik diberi
kesempatan untuk memilih bidang seni yang akan diikutinya.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Seni Rupa
1. Mengapresiasi karya seni rupa 1.1 Mengidentifikasi keunikan gagasan dan teknik dalam
karya seni rupa terapan
2. Mengekspresikan diri berkaitan 2.1 Mendiskusikan karya seni rupa terapan yang
dengan karya seni rupa memanfaatkan berbagai teknik dan corak
Seni Musik
1. Mengapresiasi karya seni musik 1.1 Mengidentifikasi fungsi dan latar belakang musik
133
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
Seni Tari
1. Mengapresiasi karya seni tari 1.1 Mengidentifikasi jenis, peran, dan perkembangan tari
2. Mengekspresikan diri berkaitan 2.1 Mengidentifikasi gagasan untuk disusun ke dalam tari
dengan karya seni tari kreasi dalam bentuk tari tunggal atau
berpasangan/kelompok
Teater
1. Mengapresiasi karya seni teater 1.1 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap unsur estetis
pertunjukan teater
134
sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan
budaya. Kemampuan berkomunikasi adalah kemampuan berwacana,
yakni kemampuan memahami atau menghasilkan kalimat lisan dan tulis.
Keterampilan berbahasa meliputi mendengarkan, berbicara, membaca
dan menulis yang dapat digunakan untuk menanggapi atau menciptakan
wacana dalam kehidupan bermasyarakat.
Tujuan
Ruang Lingkup
135
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
136
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
3. 3 Menyajikan laporan
137
masalah terbuka dengan solusi tidak tunggal, dan masalah dengan
berbagai cara penyelesaian. Untuk meningkatkan kemampuan
memecahkan masalah perlu dikembangkan keterampilan memahami
masalah, membuat model matematika, menyelesaikan masalah, dan
menafsirkan solusinya.
138
4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
Ruang Lingkup
a. Operasi bilangan
c. Trigonometri
f. Statistika.
139
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
1.2 Menerapkan operasi - Konsep bilangan berpangkat dan
pada bilangan sifat-sifatnya
berpangkat - Operasi pada bilangan ber-pangkat
- Penyederhanaan bilangan
berpangkat
1.3 Menerapkan operasi - Konsep bilangan irasional
pada bilangan irasional - Operasi pada bilangan bentuk akar
- Penyederhanaan bilangan bentuk
akar
- Bentuk akar digunakan untuk :
Perhitungan konversi ukuran
1.4 Menerapkan konsep - Konsep logaritma
logaritma - Operasi pada logaritma
- Grafik logaritma
140
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
3.7 Menerapkan konsep - Fungsi trigonometri dan grafiknya
fungsi trigonometri
4. Menerapkan 4.1 Menentukan nilai - Perbandingan trigonometri
perbandingan, perbandingan - Panjang sisi dan besar sudut
fungsi, trigonometri suatu sudut segitiga siku-siku
persamaan, dan - Perbandingan trigonometri di
identitas berbagai kuadran
trigonometri 4.2 Mengkonversi koordinat - Koordinat kartesius dan kutub
dalam kartesius dan koordinat - Konversi koordinat kartesius dan
pemecahan kutub kutub
masalah 4.3 Menerapkan aturan - Aturan sinus dan kosinus
sinus dan kosinus
4.4 Menentukan luas suatu - Luas segitiga
segitiga
4.5 Menerapkan rumus - Rumus trigonometri jumlah dan
trigonometri jumlah dan selisih dua sudut
selisih dua sudut
4.6 Menyelesaikan - Identitas dan persamaan
persamaan trigonometri trigonometri
141
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
6.4 Menentukan hubungan - Hubungan antar unsur dalam
antara unsur-unsur bangun ruang
dalam bangun ruang
142
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
10.3 Menerapkan - Menyusun persamaan kuadrat
persamaan dan - Penerapan persamaan dan
pertidaksamaan pertidaksamaan kuadrat dalam
kuadrat kompetensi keahlian
10.4 Menyelesaikan sistem - Sistem persamaan linier dua dan
persamaan tiga variabel
- Sistem persamaan dengan dua
variabel, satu linier dan satu
kuadrat
11. Menyelesaikan 11.1 Membuat grafik - Grafik himpunan penyelesaian
masalah program himpunan sistem pertidaksamaan linier
linier penyelesaian sistem dengan 2 variabel
pertidaksamaan linier
11.2 Menentukan model - Model matematika
matematika dari soal
ceritera (kalimat verbal)
11.3 Menentukan nilai - Fungsi objektif
optimum dari sistem - Nilai optimum
pertidaksamaan linier.
11.4 Menerapkan garis - Garis selidik
selidik
12. Menerapkan 12.1 Mendeskripsikan - Pernyataan dan bukan per-nyataan
logika matematika pernyataan dan bukan
dalam pernyataan (kalimat
pemecahan terbuka)
masalah yang 12.2 Mendeskripsikan - Ingkaran, konjungsi, disjungsi,
berkaitan dengan ingkaran, konjungsi, implikasi, biimplikasi dan
pernyataan disjungsi, implikasi, ingkarannya
majemuk dan biimplikasi dan
pernyataan ingkarannya
berkuantor 12.3 Mendeskripsikan - Invers, konvers dan kontraposisi
invers, konvers dan dari implikasi
kontraposisi
12.4 Menerapkan modus - Modus ponens, modus tollens dan
panens, modus tollens silogisme
dan prinsip silogisme
dalam menarik
kesimpulan
13. Menerapkan 13.1 Mengidentifikasi - Pola bilangan, barisan, dan deret
konsep barisan - Notasi sigma
pola, barisan dan
dan deret dalam
deret bilangan
143
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
pemecahan 13.2 Menerapkan konsep - Barisan dan deret aritmatika
masalah barisan dan deret - Suku ke-n suatu barisan aritmatika
aritmatika - Jumlah n suku suatu deret
aritmatika
13.3 Menerapkan konsep - Barisan dan deret geometri
barisan dan deret - Suku ke-n suatu barisan geometri
geometri - Jumlah n suku suatu deret geometri
- Deret geometri tak hingga
144
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
pemecahan 16.2 Menggunakan sifat limit - Sifat limit fungsi
masalah fungsi untuk - Bentuk tak tentu
menghitung bentuk tak
tentu fungsi aljabar dan
trigonometri
16.3 Menggunakan konsep - Turunan fungsi
dan aturan turunan
dalam perhitungan
turunan fungsi
16.4 Menggunakan turunan - Karakteristik grafik fungsi berdasar
untuk menentukan turunannya
karakteristik suatu
fungsi dan
memecahkan masalah
16.5 Menyelesaikan model - Model matematika ekstrim fungsi
matematika dari
masalah yang
berkaitan dengan
ekstrim fungsi dan
penafsirannya
145
8. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK)
Latar Belakang
146
Tujuan
Ruang Lingkup
1. Gejala-gejala alam
147
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Latar Belakang
148
peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia
yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta
damai.
Tujuan
2. Berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, memecahkan masalah, dan
keterampilan dalam kehidupan sosial
Ruang Lingkup
149
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
150
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
Latar Belakang
151
ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat
sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman
yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
Tujuan
2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan
dapat bekerjasama dengan orang lain
152
3. Mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah,
mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang
dan merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan
menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara
lisan dan tertulis
Ruang Lingkup
2. Hukum-hukum gerak
153
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
18. Mengukur besaran 1.1 Mengukur 18. Besaran pokok dan besaran
154
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
gaya nol
39. Hukum II Newton, ada resultan
gaya
40. Hukum III Newton, aksi da
reaksi
41. Macam – macam gaya : gaya
berat, gaya normal, gaya sentripetal,
gaya gesek
20. Menerapkan gerak 3.1 Memahami konsep 18. Perbedaan gerak translasi dan
tegar dinamis
24. Titik pusat massa dan titik berat
155
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
22. Menerapkan 5.1 Memahami konsep 18. Pengertian usaha dan energi
23. Menginterpretasika 6.1 Memahami konsep 18. Deformasi bahan oleh gaya
156
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
Hooke regangan
21. Kurva tegangan dan regangan
suatu bahan
22. Hukum Hooke
23. Modulus elastisitas
bahan luluh
25. Regangan tarik, regangan tekan
dan regangan geser
26. Menentukan modulus elastis
dan modulus geser
27. Ketangguhan dan kepecahan
bahan
25. Menerapkan 8.1 Memahami konsep 18. Pengertian suhu dan kalor
konsep suhu dan suhu dan kalor 19. Penentuan skala suhu dan
kalor termometer
20. Jenis-jenis skala suhu
21. Jenis-jenis termometer
157
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
158
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
30. Menerapkan 13.1 Mengenal gejala 18. Medan magnet oleh arus listrik
159
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
sederhana solenoida
24. Medanmagnet di sekitar toroida
25. Medan magnet di sekitar kawat
sejajar
26. Medan magnet di sekitar
kumparan
27. Gerak muatan dalam medan
magnet
31. Menerapkan 14.1 Menguasai hukum 18. Gejala peralihan pada induktor
konsep listrik arus kelistrikan arus 19. Gejala transien pada kapasitor
14.3 Menghitung daya dan 26. Nilai rms pada arus bolak-balik
bolak-balik bolak-balik
32. Menerapkan 15.1 Memahami ciri–ciri 18. Deskripsi benda optik cermin
160
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
kuantum gelombang
161
Latar Belakang
Kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA, oleh karenanya kimia
mempunyai karakteristik sama dengan IPA. Karakteristik tersebut adalah
objek ilmu kimia, cara memperoleh, serta kegunaannya. Kimia
merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan
berdasarkan percobaan (induktif) namun pada perkembangan
selanjutnya kimia juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori
(deduktif). Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas pertanyaan
apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan
dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan
energetika zat. Oleh sebab itu, mata pelajaran Kimia mempelajari segala
sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi, struktur dan sifat,
perubahan, dinamika, dan energetika zat yang melibatkan keterampilan
dan penalaran. Ada dua hal yang berkaitan dengan kimia yang tidak
terpisahkan, yaitu kimia sebagai produk (pengetahuan kimia yang
berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori) temuan ilmuwan dan
kimia sebagai proses (kerja ilmiah). Oleh sebab itu, pembelajaran kimia
dan penilaian hasil belajar kimia harus memperhatikan karakteristik ilmu
kimia sebagai proses dan produk.
162
sehingga dapat mengembangkan program keahliannya pada kehidupan
sehari-hari dan pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Penguasaan
mata pelajaran Kimia memudahkan peserta didik menganalisis
proses-proses kimiawi yang difungsikan untuk mendukung
pembentukan kompetensi program keahlian.
Tujuan
2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis, dan
dapat bekerjasama dengan orang lain
Ruang Lingkup
163
Ruang lingkup mata pelajaran Kimia meliputi aspek-aspek sebagai
berikut.
4. Ikatan kimia
164
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
165
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
166
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
167
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
168
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
11. Mengidentifikasi 11.1. Menentukan laju reaksi 134. Laju reaksi dan
faktor-faktor yang dan orde reaksi tetapan laju reaksi
mempengaruhi laju 135. Orde reaksi
reaksi 136. Teori tumbukan dan
energi aktivasi
169
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
170
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
14. Memahami koloid, 14.1 Mengidentifikasi koloid, 175. Koloid, suspensi dan
suspensi, dan larutan suspensi, dan larutan larutan
sejati sejati
14.2 Membedakan macam 176. Macam dan sifat-sifat
dan sifat koloid koloid
171
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
Latar Belakang
172
aspek-aspek tersebut, bermuara pada peningkatan dan pengembangan
kecakapan hidup, yang diwujudkan melalui pencapaian kompetensi
dasar untuk bertahan hidup, serta mampu menyesuaikan diri agar
berhasil dalam kehidupan bermasyarakat.
Tujuan
173
2. Kepemimpinan dan perilaku prestatif
3. Solusi masalah
4. Pembuatan keputusan.
1. 7 Membuat keputusan
2. 2 Mengelola konflik
174
14. DASAR KOMPETENSI KEJURUAN (KURIKULUM 2006)
175
7. Mengelola sistem 7.1. Menentukan sistem kearsipan
kearsipan 7.2. Menentukan kebutuhan alat dan bahan kearsipan
7.3. Mengimplementasikan sistem kearsipan
7.4. Memelihara sistem kearsipan.
176
STRUKTUR KURIKULUM 2013
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2 2 2 2 2 2
8 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2 2 2
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 3 3 3 3 3 3
Kelompok C (Kejuruan)
C1. Dasar Bidang Keahlian
10 Pengantar Ekonomi dan Bisnis 2 2 2 2 - -
11 Pengantar Akuntansi 2 2 2 2 - -
12 Pengantar Administrasi Perkantoran 2 2 2 2 - -
C2. Dasar Program Keahlian
13 Teknologi Informasi 6 6 - - - -
14 Korespondensi 6 6 - - - -
15 Kearsipan 6 6 - - - -
C3. Paket Keahlian
16 Administrasi Perkantoran - - 18 18 24 24
TOTAL 48 48 48 48 48 48
177
15. Kompetensi Inti Muatan Lokal Budi Pekerti
Latar Belakang
Kompetensi Inti dan kompetensi dasar mata pelajaran muatan lokal Budi
Pekerti berfungsi sebagai acuan pengembangan kurikulum.
Pengembangan kurikulum pada dasarnya disesuaikan dengan potensi
dan karakteristik daerah masing-masing.
Tujuan
1. Memahami etika dan budi pekerti yang harus dimiliki peserta didik
dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi di lingkungan
masyarakat
178
2. Berwirausaha dengan sikap jujur, dapat dipercaya dan menghormati
seluruh aspek dalam bidangnya
Ruang Lingkup
Arah Pengembangan
Kompetensi Inti dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan
Standar Penilaian.
179
kongkrit unutk mewujudkan cita-citanya
dirinya sendiri
3.5 Siswa mampu bersikap dan berperilaku santun dalam
pergaulan
hidupnya
6. Siswa berani menentang arus mayoritas yang menuju
ke arah yang salah, berani mengikuti kata hatinya
yang baik kendati tersisih dan menderita, berani
bersikap ramah dan bersahabat
6 Siswa mampu bersikap dan
berperilaku sesuai dengan 6.1 Siswa dapat menjelaskan peranan suara hati dalam
suara hati mengembangkan kualitas pribadinya
180
keberanian dan komitmen untuk
7.1 Siswa mampu mengggambarkan citacita hidupnya
mewujudkan cita-cita hidupnya
181
lingkungan yang merugikan lingkungan
182
untuk memperjuangkan ketidakadilan.
18 Jujur
183
VI. DIAGRAM PENCAPAIAN KOMPETENSI KEJURUAN
Diagram ini menunjukkan tahapan atau tata urutan kompetensi yang diajarkan dan dilatihkan
kepada peserta didik dalam kurun waktu yang dibutuhkan serta kemungkinan multi exit -multi
entry yang dapat diterapkan.
184
VII. STRUKTUR DAN MUATAN KTSP
Komponen Durasi
Waktu (
Jam )
A. Mata Pelajaran
1. Normatif
1.1 Pendidikan Agama 192
1.2 Pendidikan Kewarganegaraan 192
1.3 Bahasa Indonesia 192
1.4 Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan 192
1.5 Seni Budaya 128
2. Adaptif
2.1 Bahasa Inggris 440
2.2 Matematika 516
2.3 Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) 192
2.4 Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) 276
2.5 Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi 192
2.6 Kewirausahaan 128
3. Produktif
3.1 Dasar Kompetensi Kejuruan
3.1.1 Memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Adminstrasi
Perkantoran
3.1.2 Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi 140
3.1.3 Menerapkan Prinsip-Prinsip Kerjasama dengan Kolega dan
Pelanggan
3.1.4 Mengikuti Prosedur K3LH
3.2 Kompetensi Kejuruan
3.2.1 Mengoprasikan Aplikasi Perangkat Lunak
3.2.2 Mengoprasikan Aplikasi Presentasi
3.2.3 Mengelola Peralatan Kantor
3.3.4 Melakukan Prosedur Administrasi
3.3.5 Menangani Surat/Dokumen Kantor 1044
3.3.6 Menangani Penggandaan Dokumen
3.3.7 Mengelola Sistem Kearsipan
3.3.8 Membuat Dokumen
3.3.9 Memproses Perjalanan Bisnis
3.3.10 Mengelola Pertemuan / Rapat
3.3.11 Mengelola Dana Kas Kecil
3.3.12 Memberikan Pelayanan Kepada Pelanggan
3.3.13 Mengelola Data / Informasi ditempat Kerja
3.3.14 Mengaplikasikan Administrasi Perkantoran ditempat Kerja
3.3.15 Humas / Human Relationship
3.3.16 Membuat dan Menjaga Koleksi Perpustakaan
B. Muatan Lokal
Budi Pekerti 192
C. Pengembangan Diri
Pramuka, Teater, Paskibra dll. ( 192 )
Jumlah 4602
Muatan lokal
185
satuan pendidikan harus mengembangkan Kompetensi Inti (SK),
Kompetensi Dasar (KD), dan indikator.
Satuan pendidikan dan komite sekolah mempunyai tugas dan
wewenang penuh mengembangkan mata pelajaran muatan lokal.
Pengembangan muatan lokal meliputi latar belakang, tujuan, ruang
lingkup, SK, KD dan arah pengembangan mata pelajaran
dilaksanakan melalui kegiatan :
1) Menganalisis informasi tentang potensi daerah yang meliputi aspek
sosial, ekonomi, budaya, kekayaan alam, dan sumber daya manusia
yang ada di daerah, serta prioritas pembangunan daerah di berbagai
sektor yang selaras dengan Kompetensi Keahlian dan
perkembangan usia peserta didik.
2) Mengembangkan SK dan KD muatan lokal. Pengembangan SK dan
KD muatan lokal sama seperti pada SKK Kompetensi Keahlian,
diawali dengan mengidentifikasi bidang, lingkup dan tugas-tugas
pekerjaan. Contoh : Bidang pekerjaan adalah “Pengolahan
makanan”, lingkup “makanan pembuka”, uraian tugas misalnya
“menyiapkan makanan pembuka”. Selanjutnya diuraikan
Kompetensi Inti, kompetensi dasar dan indikator yang diperlukan
untuk menyiapkan makanan pembuka yang perumusannya
mengacu pada rambu-rambu yang telah dijelaskan.
3) Menetapkan nama mata pelajaran muatan lokal dan menentukan
prioritas bahan kajian muatan lokal yang akan dilaksanakan.
4) Mengembangkan silabus mata pelajaran muatan lokal.
186
disesuaikan dengan arah perkembangan daerah serta potensi daerah
yang bersangkutan.
187
Kegiatan Pengembangan Diri
a. Pengembangan kreativitas
b. Pengembangan karir.
188
pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh
peserta didik, didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian
kompetensi pada kegiatan tatap muka, termasuk kegiatan perbaikan,
pengayaan dan percepatan. Sedangkan kegiatan mandiri tidak
terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik
untuk menunjang pencapaian kompetensi yang waktu penyelesaiannya
diatur oleh peserta didik.
189
maksimum adalah 60% x 114 jam = 68 jam . Pemanfaatan alokasi
waktu tersebut mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam
mencapai kompetensi.
Pengertian tentang penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur dapat dilihat pada glosarium.
d. Dua jam pembelajaran kegiatan praktik di sekolah atau empat jam
pembelajaran kegiatan praktik di luar sekolah, setara dengan satu
jam pembelajaran tatap muka yang tercantum pada struktur
kurikulum.
190
KKM Program Produktif
KKM program produktif mengacu kepada standar minimal penguasaan
kompetensi yang berlaku di dunia kerja yang bersangkutan. Kriteria ideal
ketuntasan untuk masing-masing indikator pada KD program produktif
pada dasarnya adalah lulus/tidak lulus atau kompeten/tidak kompeten.
Peserta didik yang mencapai kompetensi minimal diberi skor 70 atau 7,0.
Penentuan nilai ketuntasan belajar program produktif dapat dilakukan
melalui langkah-langkah sebagai berikut :
1) Tentukan proporsi pembobotan untuk pengetahuan, keterampilan dan
sikap sesuai dengan indikator/ kompetensi dasar/Kompetensi Inti
mengarah pada kebutuhan ranah taksonomi.
2) Tentukan batas kompeten untuk pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Batas kompeten adalah cerminan penguasaan indikator yang
dipersyaratkan pada setiap SK/KD/indikator yang merupakan
kemampuan minimal. Peserta didik dinyatakan kompeten jika
memenuhi persyaratan minimal berikut :
- Pengetahuan : sesuai dengan kisi-kisi soal teori.
- Keterampilan dan sikap : sesuai dengan indikator yang dijabarkan
menjadi aspek penilaian pada lembar observasi (lihat lampiran RPP
Perangkat Penilaian).
3) Menghitung perolehan nilai untuk setiap ranah dan menggabungkannya
sesuai dengan bobot yang telah ditentukan.
Peserta didik yang telah mencapai standar minimal sesuai dengan indikator
dinyatakan kompeten dan memperoleh nilai konversi 75. Gradasi nilai
hanya diberikan kepada peserta didik yang telah dinyatakan kompeten,
yang berarti nilai 75 telah dimiliki peserta didik. Jika peserta didik memiliki
performansi/unjuk kerja melebihi standar minimal yang ditetapkan dalam
aspek penilaian seperti : Lebih cepat, lebih presisi, lebih indah, lebih
kreatif, lebih bersih, dan lebih teliti, maka peserta didik dapat memperoleh
nilai lebih dari 75.
191
Daftar Nilai KKM Per Mata Pelajaran
NO Mata Pelajaran KKM Keterangan
1 Normatif
1. PAI 70
2. Bahasa Indonesia 70
3. PKN 70
4. Seni Budaya 70
5. Penjaskes 70
2 ADAFTIP
1. Bahasa Inggris 70
2. Matematika 70
3. Kewirausahaan 70
4. KKPI 70
5. IPA 70
6. IPS 70
7. FISIKA 70
8. KIMIA 70
3 PRODUKTIF 75
Kompetensi Kejuruan Administrasi Perkantoran
4 MULOK
Budi Pekerti 70
192
KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN
KENAIKAN KELAS
Siswa SMK Pawiyatan dapat dikatakan naik kelas jika dapat melalui
beberapa tahapan. Adapun tahapan yang dilalui terdiri dari 3 tahap dengan
unsur-unsur penilaian tersendiri dan dikelompokkan dalam prosentase
tertentu. Jika Siswa sudah memenuhi prosentase pada tahapan pertama
(40%), maka siswa tersebut harus menunggu penambahan prosentase
pada tahapan kedua. Karena pada tahapan ini adalah merupakan tahapan
yang mendasar. Jika pada tahapan pertama siswa lolos, maka dapat
dilanjutkan penilaian pada tahapan kedua yaitu sebesar 30%. Adapun jika
pada tahapan kedua siswa tidak dapat memenuhinya, maka siswa tidak
dapat melanjutkan pada tahapan ketiga (30%) atau dengan kata lain siswa
tidak naik kelas. Siswa dikatakan naik kelas jika dapat melampaui ketiga
tahapan tersebut secara berurutan, Yaitu Tahapan pertama lalu tahapan
193
kedua dan terakhir tahapan ketiga dan mengumpulkan bobot prosentase
maksimal 50%. Maksud diadakan tahapan-tahapan ini adalah untuk
benar-benar menjadikan siswa yang dapat memenuhi tujuan pendidikan di
SMK Pawiyatan yaitu menjadikan siswa yang mempunyai budi pekerti yang
luhur dan dapat menguasai ilmu yang ada pada program studinya.
Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut :
Dasarnya adalah : Bahwa ilmu yang paling tinggi adalah akhlak dan Budi
2. Kesopanan baik kepada guru maupun siswa yang lain seperti tidak
1. Absensi kehadiran siswa minimal sebesar 80% dari total tatap muka
selama 1 semester.
194
Tahap 3 : Nilai Siswa (30%)
Dasarnya adalah : Siswa dapat dikatakan naik kelas jika siswa mampu
KELULUSAN
Yang dimaksud kelulusan menurut ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1)
adalah bahwa peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar
dan menengah setelah:
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika,
dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
195
Berarti peserta didik memperoleh nilai kepribadian minimal B (baik) atau
telah dinyatakan kompeten untuk mata pelajaran kompetensi normatif.
PENJURUSAN
196
kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan
kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri (penjelasan
Pasal 26 ayat (3) UU Nomor 20 Tahun 2003).
197
Tabel . Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
NILAI DESKRIPSI
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan
ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan
dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya
dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan
agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan
orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh
pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh
dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan
tugas, serta menyelesaikan tugas dengan
sebaik-baiknya.
6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan
cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada
orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai
sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu
yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang
Kebangsaan menempatkan kepentingan bangsa dan negara di
atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air
Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik
bangsa.
12. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain.
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang
13. Bersahabat/
berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang
Komuniktif
lain.
14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan
orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran
dirinya.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca
berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi
dirinya.
16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan
mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi
bantuan pada orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan.
198
NILAI DESKRIPSI
199
6. Kalender pendidikan ditetapkan oleh sekolah dan mengacu pada
Kalender Pendidikan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Kota
SURABAYA.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya
tertera pada Tabel dibawah ini:
200
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
Untuk satuan pendidikan
Maksimum 1
7. Hari libur khusus sesuai dengan ciri
minggu
kekhususan masing-masing
B. Waktu Pembelajaran
Dalam satu tahun pelajaran dibagi menjadi semester gasal ( bulan Juli -
Januari ) dan semester genap (bulan Januari – Juni).
WAKTU BELAJAR
JAM KETERANGAN
PRAKTEK SIANG
9 - 10 13.00 - 14.30
11 - 12 14.30 - 16.00
13 - 14 16.00 - 17.30
201
C. Kegiatan Pembelajaran .
Berdasarkan Kalender Pendidikan Tahun 2013 – 2014 yang
ditetapkan SMK PAWIYATAN SURABAYA dan mengacu pada
Kalender Pendidikan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Kota
SURABAYA, bahwa kegiatan awal tahun pelajaran sebagai berikut :
Kegiatan kelas X – XI dan XII
MINGGU ALOKASI
NO KEGIATAN BULAN
KE WAKTU
MINGGU ALOKASI
NO KEGIATAN BULAN
KE WAKTU
202
bejalan sebagai berikut :
Rapat bersama guru / tenaga kependidikan
MINGGU ALOKASI
NO KEGIATAN RAPAT BULAN
KE WAKTU
203