Anda di halaman 1dari 62

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki


posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan betakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut
pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan
lingkungan.

Sehubungan dengan dijadikan sebagai Sekolah Sasaran Kurikulum 2013


maka SDN Wedung 4menggunakan Kurikulum 2013 untuk kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan
6. Penyusunan Kurikulum 2013 mengacu pada Permendikbud 57 tahun 2014, 20,
21, 22, 23, dan 24 tahun 2016.

Penyusunan Kurikulum sangat diperlukan untuk mengakomodasi semua


potensi yang ada di daerah dan untuk meningkatkan kualitas satuan pendidikan
dalam bidang akademis maupun non akademis, memelihara budaya daerah,
mengikuti perkembangan iptek yang dilandasi iman dan takwa. Penyusunan
melibatkan stakeholder agar kurikulum yang disusun benar-benar realistis
sehingga dapat dilaksanakan dan dinilai pencapaiannya.

Pembinaan nasionalisme dan karakter bangsa, diupayakan agar mulai tahun


pelajaran 2020/2021dapat dilaksanakan di SDN Wedung 4 secara bertahap.
Pelaksanaannya mengacu kepada Pengembangan Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa dari Pusat Kurikulum Kementrian Pendidikan Nasional Tahun
2010. Acuan lain adalah adalah Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor
420/72/2010 tentang Pembentukan Tim Teknis Pembinaan Nasionalisme Melalui
Jalur Pendidikan tingkat Provinsi Jawa Tengah. Pelaksanaan di sekolah melalui 3
jalur yaitu: (1) integrasi dalam mata pelajaran, (2) kegiatan ekstra kurikuler, dan
1
(3) pembiasaan di dalam dan luar sekolah. Melalui pembinaan dan pembiasaan ini
diharapkan agar terbentuk pribadi siswa yang relegius, cerdas, terampil, kreatif,
berkarakter kuat, dan memiliki jiwa nasionalisme.

B. DASAR

1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang No. 14 Tahun 2004 tentang Guru dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2019
tentang Perubahan Atas Peraturan pemerintah No. 74 tahun 2008 tentang
Guru.
5. Permendikbud No. 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum Sekolah
Dasar.
6. Permendikbud No. 63 tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler Wajib
Pendidikan kepramukaan.
7. PP 19/2005 Pasal 72 ayat 1 tentang Kriteria kelulusan
8. Permendikbud No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi
Pekerti.
9. Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kelulusan
(SKL) sebagaii acuan implementasi kurikulum 2013 untuk kelas 1, 2, 4,
dan 5.
10. Permendiknas No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kelulusan
untuk kelas 3 dan 6.
11. Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi sebagai
acuan implementasi kurikulum 2013 untuk kelas 1, 2, 4, dan 5.
12. Permendikbud No. 54, 65, 66, 68, dan 71 Tahun 2013
13. Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk
kelas 3 dan 6.
14. Permendikbud No. 79 tahun 2014 tentang Pengembangan
Muatan Lokal.

2
15. Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
sebagai acuan implementasi kurikulum 2013 untuk kelas 1, 2, 4, dan 5.
Permendiknas No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses untuk kelas 3
dan 6.
16. Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
sebagai acuan implementasi kurikulum 2013 untuk kelas 1, 2, 4, dan 5.
17. Permendiknas No. 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian
untuk kelas 3 dan 6.
18. Permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang KI dan KD sebagai
acuan implementasi kurikulum 2013 untuk kelas 1, 2, 4, dan 5.
19. Pergub No. 19 tahun 2014 tentang Mulok Bahasa Jawa
20. Inpres dan Peraturan Gubernur Jawa Tengah
Inpres Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pembangunan Nasional
yang dalamnya termuat pendidikan karakter. Peraturan gubernur yang
menjadi dasar bagi pembinaan nasionalisme adalah Keputusan Gubernur
Jawa Tengah Nomor 420/72/2010 tentang Pembentukan Tim Teknis
Pembinaan Nasionalisme Melalui Jalur Pendidikan tingkat Provinsi Jawa
Tengah.

C. TUJUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,


isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan tersebut meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian
dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta
didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi
yang ada di daerah.

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam


mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas standar isi, proses,

3
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari standar nasional pendidikan
tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Kelulusan (SKL)
merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan
kurikulum.

Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi


kesempatan peserta didik untuk :

1. belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. belajar untuk memahami dan menghayati
3. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif
4. belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
5. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses
belajar yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Kewenangan sekolah dalam menyusun kurikulum memungkinkan sekolah
menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah dan kondisi
daerah. Dengan demikian daerah dan atau sekolah memiliki cukup kewenangan
untuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan
pengalaman belajar, cara mengajar, dan menilai keberhasilan belajar mengajar.

D. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

Pelaksanaan pembelajaran pada pelaksanaan kurikulum 2013 memiliki


karakteristik yang berbeda dari pelaksanaan kurikulum 2006. Berdasarkan hasil
analisis terhadap kondisi yang diharapkan terdapat maka dipeloleh 14 prinsip
utama pembelajaran yang perlu guru terapkan.

Ada pun 14 prinsip itu adalah:

1. Dari siswa diberi tahu menuju siswa mencari tahu; Pembelajaran mendorong
siswa menjadi pembelajar aktif, pada awal pembelajaran guru tidak berusaha
untuk meberitahu siswa karena itu materi pembelajaran tidak disajikan dalam
bentuk final. Pada awal pembelajaran guru membangkitkan rasa ingin tahu
siswa terhadap suatu fenomena atau akta lalu mereka merumuskan

4
ketidaktahuannya dalam bentuk pertanyaan. Jika biasanya kegiatan
pembelajaran dimulai dengan penyampaian informasi dari guru sebagai
sumber belajar, maka dalam pelaksanaan kurikulum 2013 kegiatan inti dimulai
dengan siswa mengamati fenomena atau fakta tertentu. Oleh karena itu guru
selalu memulai dengan menyajikan alat bantu pembelajaran untuk
mengembangkan rasa ingin tahu siswa dan dengan alat bantu itu guru
membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan bertanya.
2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka
sumber; Pembelajaran berbasis sistem lingkungan. Dalam kegiatan
pembelajaran membuka peluang kepada siswa sumber belajar seperti
informasi dari buku siswa, internet, koran, majalah, referensi dari
perpustakaan yang telah disiapkan. Pada metode proyek, pemecahan
masalah, atau inkuiri siswa dapat memanfaatkan sumber belajar di luar kelas.
Dianjurkan pula untuk materi tertentu siswa memanfaatkan sumber belajar di
sekitar lingkungan masyarakat. Tentu dengan pendekatan ini pembelajaran
tidak cukup dengan pelaksanaan tatap muka dalam kelas.

3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan


pendekatan ilmiah; Pergeseran ini membuat guru tidak hanya menggunakan
sumber belajar tertulis sebagai satu-satunya sumber belajar siswa dan hasil
belajar siswa hanya dalam bentuk teks. Hasil belajar dapat diperluas dalam
bentuk teks, disain program, mind maping, gambar, diagram, tabel,
kemampuan berkomunikasi, kemampuan mempraktikan sesuatu yang dapat
dilihat dari lisannya, tulisannya, geraknya, atau karyanya.

4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi,


pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar, tetapi dari aktivitas dalam
proses belajar. Yang dikembangkan dan dinilai adalah sikap, pengetahuan,
dan keterampilannya.

5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; mata pelajaran


dalam pelaksanaan kurikulum 2013 menjadi komponen sistem yang terpadu.

5
Semua materi pelajaran perlu diletakkan dalam sistem yang terpadu untuk
menghasilkan kompetensi lulusan. Oleh karena itu guru perlu merancang
pembelajaran bersama-sama, menentukan karya siswa bersama-sama, serta
menentukan karya utama pada tiap mata pelajaran bersama-sama, agar
beban belajar siswa dapat diatur sehingga tugas yang banyak, aktivitas yang
banyak, serta penggunaan waktu yang banyak tidak menjadi beban belajar
berlebih yang kontraproduktif terhadap perkembangan siswa.

6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran


dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; di sini siswa belajar
menerima kebenaran tidak tunggul. Siswa melihat awan yang sama di sebuah
kabupaten. Mereka akan melihatnya dari tempatnya berpijak. Jika ada
sejumlah siswa yang melukiskan awan pada jam yang sama dari tempat
yangberjauhan, mereka akan melukiskannya berbeda-beda, semua benar
tentang awan itu, benar menjadi beragam.

7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif; pada waktu lalu


pembelajaran berlangsung ceramah. Segala sesuatu diungkapkan dalam
bentuk lisan guru, fakta disajikan dalam bentuk informasi verbal, sekarang
siswa harus lihat faktanya, gambarnya, videonya, diagaramnya, teksnya yang
membuat siswa melihat, meraba, merasa dengan panca indranya. Siswa
belajar tidak hanya dengan mendengar, namun dengan menggunakan panca
indra lainnya.

8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan


keterampilan mental (softskills); hasil belajar pada rapot tidak hanya
melaporkan angka dalam bentuk pengetahuannya, tetapi menyajikan
informasi menyangku perkembangan sikapnya dan keterampilannya.
Keterampilan yang dimaksud bisa keterampilan membacan, menulis,
berbicara, mendengar yang mencerminkan keterampilan berpikirnya.
Keterampilan bisa juga dalam bentuk aktivitas dalam menghasilkan karya,

6
sampai pada keterampilan berkomunikasi yang santun, keterampilan
menghargai pendapat dan yang lainnya.

9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan siswa


sebagai pembelajar sepanjang hayat; ini memerlukan guru untuk
mengembangkan pembiasaan sejak dini untuk melaksanakan norma yang baik
sesuai dengan budaya masyarakat setempat, dalam ruang lingkup yang lebih
luas siswa perlu mengembangkan kecakapan berpikir, bertindak, berbudi
sebagai bangsa, bahkan memiliki kemampuan untuk menyesusaikan dengan
dengan kebutuhan beradaptasi pada lingkungan global. Kebiasaan membaca,
menulis, menggunakan teknologi, bicara yang santun merupakan aktivitas
yang tidak hanya diperlukan dalam budaya lokal, namun bermanfaat untuk
berkompetisi dalam ruang lingkup global.

10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing


ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran (tut wuri
handayani); di sini guru perlu menempatkan diri sebagai fasilitator yang dapat
menjadi teladan, meberi contoh bagaimana hidup selalu belajar, hidup patuh
menjalankan agama dan prilaku baik lain. Guru di depan jadi teladan, di
tengah siswa menjadi teman belajar, di belakang selalu mendorong semangat
siswa tumbuh mengembangkan pontensi dirinya secara optimal.

11. Pembelajaran berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; karena itu


pembelajaran dalam kurikulum 2013 memerlukan waktu yang lebih banyak
dan memanfaatkan ruang dan waktu secara integratif. Pembelajaran tidak
hanya memanfaatkan waktu dalam kelas.

12. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja
adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas. Prinsip ini menadakan bahwa
ruang belajar siswa tidak hanya dibatasi dengan dinding ruang kelas. Sekolah
dan lingkungan sekitar adalah kelas besar untuk siswa belajar. Lingkungan
sekolah sebagai ruang belajar yang sangat ideal untuk mengembangkan

7
kompetensi siswa. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya dapat
mengembangkan sistem yang terbuka.

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan


efisiensi dan efektivitas pembelajaran; di sini sekolah perlu meningkatkan
daya guru dan siswa untuk memanfaatkan TIK. Jika guru belum memiliki
kapasitas yang mumpuni siswa dapat belajar dari siapa pun. Yang paling
penting mereka harus dapat menguasai TIK sebabab mendapatkan pelajaran
dengan dukungan TIK atau tidak siswa tetap akan menghadapi tantangan
dalam hidupnya menjadi pengguna TIK. Jika sekolah tidak memfasilitasi pasti
daya kompetisi siswa akan jomplang daripada siswa yang memeroleh
pelajaran menggunakannya.

14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa; cita-
cita, latar belakang keluarga, cara mendapat pendidikan di rumah, cara
pandang, cara belajar, cara berpikir, keyakinan siswa berbeda-beda. Oleh
karena itu pembelajaran harus melihat perbedaan itu sebagai kekayaan yang
potensial dan indah jika dikembangkan menjadi kesatuan yang memiliki unsur
keragaman. Hargai semua siswa, kembangkan kolaborasi, dan biarkan siswa
tumbuh menurut potensinya masing-masing dalam kolobarasi kelompoknya.

Demikian materi tentang prinsip pembelajaran yang disarikan dari materi


pelatihan implementasi Kurikulum 2013.

8
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN, VISI MISI DAN TUJUAN SEKOLAH
A. TUJUAN PENDIDIKAN

Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dirumuskan mengacu


kepada tujuan umum pendidikan yaitu meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. VISI SEKOLAH

Visi SD Negeri Wedung 4adalah:


Menuju sekolah bermutu berlandaskan iman dan taqwa untuk
mencetak peserta didik yang berilmu, terampil, kreatif, mandiri
dan berwawasan luas

Indikator Visi Sekolah


1. Meningkat dalam penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut siswa;

2. Meningkat dalam sikap kesopanan, perilaku, dan budi pekerti;

3. Meningkat dalam prestasi akademik;

4. Meningkat dalam kedisiplinan dan tanggung jawab;

5. Meingkat dalam kerukunan, kebersamaan, dan kepedulian terhadap


sesama;
6. Meningkat dalam kegiatan keterampilan, olahraga, kesenian, dan
keagamaan;

9
7. Meningkat dalam sikap peduli terhadap lingkungan;

8. Meningkat dalam mutu kelembagaan dan manajemen;

9. Meningkat dalam SKL yang mengutamakan kecerdasan dan keimanan.

C. MISI SEKOLAH
1. Menanamkan keyakinan/aqidah melalui pengamalan ajaran agama yang
diwujudkan dalam mata pelajaran PAI, Pembiasaan, maupun keteladanan;
2. Melaksanakan pembelajaran agama di sekolah dengan menekankan pada
penerapan aqidah dalam kehidupan sehari-hari;
3. Membina budi pekerti dan kedisiplinan siswa melalui kegiatan pembiasaan
dan keteladanan;
4. Menyelenggarakan pembelajaran yang efektif berpola PAIKEM untuk
mengembangkan potensi akademik yang dimiliki siswa;
5. Membiasakan bersikap tanggung jawab terhadap tugas dan tata tertib di
sekolah;
6. Mengembangkan pengetahuan di bidang IPTEK, bahasa, olahraga, seni
budaya, seni islami sesuai dengan bakat, minat, dan potensi sisw melalui
kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan bakat dan minat siswa;
7. Menciptakan kondisi sekolah yang kondusif yang menunjang pelaksanaan
pembelajaran maupun pergaulan dan kerukunan di sekolah;
8. Melaksanakan gerakan peduli lingkungan secara berkala untuk menciptakan
lingkungan sekolah yang tertib, bersih, dan indah serta menanamkan sikap
peduli lingkungan pada warga sekolah.

D. TUJUAN SEKOLAH

Tujuan Umum Pendidikan SD Negeri Wedung 4adalah :


1. Siswa beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia.

2. Siswa sehat jasmani dan rohani.

10
3. Siswa memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan dan keterampilan
untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
4. Mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat dan kebudayaannya.
5. Siswa kreatif, terampil, mandiri dan bekerja untuk dapat
mengembangkan diri secara terus menerus.

Tujuan khusus yang ingin dicapai pada tahun pelajaran 2020/2021adalah :


1. Dapat mengamalkan ajaran agama dari proses pembelajaran dan
pembiasaan
2. Setiap siswa yang lulus dapat menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan
dan teknologi sebagai bekal untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih
tinggi;
3. Memiliki siswa yang berperilaku baik sebagai perwujudan dari nilai
karakter bangsa;
4. Meningkatkan nilai rata-rata nilai hasil Ujian Sekolah secara bertahap
untuk semua mata pelajaran yang diujikan;
5. Mencapai kelulusan 100% dalam setiap tahunnya dan seluruh lulusan
dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi;
6. Meningkatkan kemampuan baca, tulis, dan hitung pada siswa kelas 1,
2,dan 3;
7. Menjadikan sekolah yang tertib di segala bidang, nyaman, kondusif, dan
peduli pada lingkungan sekolah;
8. Menjadikan sekolah yang diminati oleh masyarakat.
9. Menjadikan sekolah yang dapat mengembangkan Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS).

E. MOTTO SEKOLAH

“RAME ING GAWE SEPI ING PAMRIH”

11
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan
kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan
dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar
yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan
standar kompetensi lulusan.

Struktur kurikulum terdiri dari tiga komponen, yakni komponen mata


pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional


Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan
umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri
atas: Kelompok mata pelajaran : agama dan akhlak mulia; kewarganegaraan dan
kepribadian; ilmu pengetahuan dan teknologi; estetika; jasmani, olahraga dan
kesehatan. Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Cakupan Kelompok Mata Pelajaran

No Kelompok Cakupan
Mata Pelajaran

1. Agama dan Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia


Akhlak Mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama.
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
2. Kewarganega-
dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan
raan dan
peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam
Kepribadian kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.

12
No Kelompok Cakupan
Mata Pelajaran

Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan,


jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap
hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian
lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung
jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar
pajak, dan sikap serta perilaku anti KKN..
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Ilmu
pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi,
Pengetahuan
dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
dan Teknologi menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang
kritis, kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk
4. Estetika
meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan
dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.
Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan
serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam
kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan
mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan
kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan
yang harmonis.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
5. Jasmani,
pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi
Olahraga dan
fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup
Kesehatan sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku
hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat
kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku
seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam
berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk
mewabah.

Komponen muatan lokal dan pengembangan diri merupakan bagian integral


dari struktur kurikulum dan dikembangkan sendiri oleh sekolah.

Struktur kurikulum ini meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh


dalam satu jenjang pendidikan selama enem tahun mulai Kelas I sampai dengan
Kelas VI. Struktur kurikulum disusun ketentuan sebagai berikut.

13
Tabel 2. Struktur Kurikulum SD Negeri Wedung 4

ALOKASI BELAJAR PER MINGGU


MATA PELAJARAN
Kl I Kl II Kl III Kl IV Kl V Kl VI
KELOMPOK A
1 Pendidikan Agama dan Budi 4 4 4 4 4 4
Pekerti (PAdBP)
2 Pendidikan Pancasila dan 5 6 6 4 4 4
Kewarganegaraan (PPKn)
3 Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 7
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
5 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6 Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3

KELOMPOK B
1 Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5
Pendidikan Jasmani , Olah 4 4 4 4 4 4
2
Raga dan Kesehatan
3 Bahasa Jawa 2 2 2 2 2 2

4 Seni Suara Jawa 2 2 2 2 2 2

Jumlah Jam Pelajaran Per Minggu 34 36 38 40 40 40

JUMLAH JAM PELAJARATAN TEMATIK PER MINGGU

Kelas I II III IV V VI
34 36 38 40 40 40
Jumlah jam pelajaran perminggu
4 4 4 4 4 4
Mata Pelajaran Agama
Mata pelajaran Matematika tema tema Tema mapel mapel mapel
Mata Pelajaran PJOK 4 4 4 4 4 4
Jumlah jam pelajaran tematik per 26 28 30 24 24 24
minggu

14
B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum 2013 SDN Wedung 4meliputi sejumlah mata
pelajaran yang kedalamanya merupakan beban belajar bagi siswa pada satuan
pendidikan. Muatan Kurikulum memuat sejumlah mata pelajaran dan muatan
lokal serta kegiatan pengembangan diri yang tidak termasuk kepada struktur
kurikulum dan diberikan diluar tatap muka. Di samping itu materi muatan lokal
dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Satandar
Nasional Pendidikan menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada
setiap satuan pendidikan diuntungkan dalam kompetensi pada setiap tingkat
dan semester sesuai dengan Satandar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang
dimaksud terdiri atas kompetensi dasar dam kompensi inti.
1. Mata Pelajaran
Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan
dibelajarkan kepada siswa sebagai beban belajar melalui metode dan
pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh
keleluasaan dan kedalaman pada masing-masing tingkat satuan
pendidikan.Metode dan pendekatan pada mata pelajaran tergantung pada
ciri khas dan karekteristik masing-masing mata pelajaran dengan
menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di sekolah.Sejumlah mata
pelajaran tersebut terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada
setaiap satua pendidikan.
1. Pendidikan Agama Islam
Tujuan :
 Menumbuhkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman,
pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama
Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang
keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan
berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin

15
beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin,
bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial
serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
2. Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan:
 Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
 Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, bertindak
secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, serta anti korupsi.
 Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat
hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
 Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia
secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.

3. Bahasa Indonesia
Tujuan
 Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika
yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis.
 Menghargai dn bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan dan bahasa negara
 Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan
tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.
 Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.

16
 Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
 Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai
khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa
Indonesia dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 22 Tahun 2006.

4. Matematika
Tujuan:
 Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan
antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau alogaritma, secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
 Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun
bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
 Memecahkan maslah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model
dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
 Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
 Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat
dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri
dalam pemecahan masalah.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Matematika
dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 22 Tahun 2006.

17
5. Ilmu Pengetahuan Alam
Tujuan:
 Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa berdasarkan keberadaan, kehidupan dan keteraturan alam
ciptanya-Nya.
 Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep
IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
 Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi dan masyarakat.
 Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memacahkan masalah dan membuat keputusan.
 Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memlihara,
menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
 Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
 Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA dapat
dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
22 Tahun 2006.

6. Ilmu Pengetahuan Sosial


Tujuan:
 Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya.
 Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, inkuiri, memcahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial.

18
 Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
 Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan
bekompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,
nasional, dan global.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS dapat
dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
22 Tahun 2006.

7. Seni Budaya dan Prakarya


Tujuan :
 Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan prakarya.
 Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan prakarya.
 Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan prakarya.
 Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan prakarya dalam
tingkat lokal, regional, maupun global.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni
Budaya dan prakarya dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.

8. Pendidikan Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan


Tujuan :
 Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola
hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang
terpilih.
 Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang
lebih baik.
 Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.

19
 Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi
nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga
dan kesehatan.
 Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab,
kerjasama, percaya diri dan demokratis.
 Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri
sendiri, orang lain dan lingkungan.
 Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan
yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik
yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta
memiliki sikap yang positif.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan dapat dilihat pada
lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
2006.

C. MUATAN LOKAL

 Berdasarkan SK Gubernur Jawa Tengah Nomor 423.5/5/2010


tanggal 27 Januari 2010 Tentang Kurikulum Mata Pelajaran Muatan Lokal
Bahasa Jawa Tahun 2004 untuk jenjang pendidikan SD/SDLB/MI,
SMP/SMPLB/MTs Negeri dan Swasta, SD Negeri Wedung 4melaksanakan
Pembelajaran Mulok sebagai berikut:
1. Mulok Provinsi adalah Bahasa Jawa.
Bahasa Jawa sebagai upaya mempertahankan nilai-nilai budaya (jawa)
masyarakat setempat dalam wujud komunikasi dan apresiasi sastra.
2. Mulok Kabupaten Demak adalah Seni Suara Jawa untuk kelas I –VI
Nembang macapat sebagai upaya menanamkan rasa cinta budaya
Tembang jawa dan melestarikan tembang Mocopat dalam benuk
kegiatan pembelajran bermain sambil menyanyi.
3. Tiap-tiap Mulok beralokasi dua jam pelajaran.

20
4. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat
dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan
lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.

5. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh


oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai
dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan
atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang
dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling
yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,
belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

6. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan


sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.

7. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam


pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Penambahan waktu 4
jam digunakan untuk pemberian muatan lokan kabupaten dan sekolah
masing- masing dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran.

8. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.

9. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38
minggu.

D. KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI


Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus
diasuh oleh guru.Pengembangan diri bertujuan memeberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan,bakat,dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi

21
sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh
konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri
pribadi dan kehidupan sosial belajar,dan pengembangan karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif
seperti pada mata pelajaran. Tahapan Kegiatan Pengembangan Diri dilakukan
dengan cara :
a. Identifikasi
 Daya dukung dan potensi
 Bakat dan minat siswa.
b. Pemetaan
 Jenis layanan pengembangan diri
 Petugas yang melayani
 Siswa yang dilayani
c. Program pencinta mata pelajaran dilakukan dengan cara penyusunan
Program (Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar yang
dikembangkan, Materi Pokok, Indikator, Kegiatan Pembelajaran, Alokasi
Waktu, Penilaian, dan Sumber Belajar).
 Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
 Monitoring Pelaksanan
 Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
 Analisis hasil penilaian (berbasis data, propesional, realitis, valid,
transparan dan akuntable)
 Pelaporan : Umum dalam format raport
Rinci dalam buku laporan pengembangan diri.
Adapun kegiatan-kegiatan pengembangan diri seperti :
1. Kegiatan Ektrakurikuler
a. Kepramukaan
1) Sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi
2) Melatih siswa untuk trampil dan mandiri

22
3) Melatih siswa untuk mempertahankan hidup
4) Memiliki jiwa social dan peduli kepada orang lain
5) Memiliki sikap kerjasama kelompok
6) Dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat
b. Kegiatan Dokter Kecil
1) Praktik PPPK
2) Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain
3) Memiliki sikap kerjasama kelompok
4) Melatih siswa untuk cepat / tepat dalam memberi pertolongan
pertama
5) Membentuk piket UKS
c. Teknologi Komunikasi dan informasi (TIK)
1) Mengenal Teknologi Informasi
2) Memiliki sikap senang terhadap Teknologi Informasi
3) Berlatih Komputer
4) Praktek Komputer
d. Kegiatan Olahraga Seni dan Budaya
1) Pengembangan Olahraga Prestasi
2) Pengembangan seni baca al Quran dan Kaligrafi
Mekanisme Pelaksanaan Pengembangan Diri
a) Kegiatan Pengembangan Diri diberikan di luar jam pembelajaran
(ekstrakurikuler) dibina oleh Konselor, guru-guru yang memiliki
kualifikasi yang baik berdasarkan surat keputusan SDN Wedumg.
b) Jadwal Kegiatan

NO NAMA KEGIATAN HARI WAKTU


1 Kegiatan pelayanan BK SENIN - SABTU 07.30 – 11.45
3 Kegiatan Kepramukaan JUMAT 15.30 – 17.00
4 Kegiatan Dokter Kecil RABU 11.45 – 13.00
5 TIK SENIN-SABTU 07.30 – 12.10
6 Kegiatan Olahraga SABTU 15.30 – 17.00
7 Kegiatan Seni Budaya KAMIS - SABTU 11.45 – 13.00

23
c) Alokasi Waktu
Untuk kelas 1 s.d 6 diberikan 2 jam pelajaran
Untuk kelas 6 diberi kegiatan Bimbingan Belajar secara intensif untuk
persiapan menghadapi UAS
d) Penilaian :
Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala
kepada sekolah dan orang tua dalam bentuk kualitatif :

Tabel 3. Kategori Kegiatan Penilaian Pengembangan Diri

Katagori Keterangan
A = 86 -100 Sangat Baik
B = 76 – 85 Baik
C = 56 -75 Cukup
D = 0 – 55 Kurang

2. Kegiatan Pembiasaan
Guna mengembangkan nilai religi, nilai-nilai sportifitas kehidupan
berbangsa dan bernegara pembentukan karakter siswa dilakukan
melalui :

a. Pembiasaan Rutin
Adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler, baik di kelas
maupun di sekolah.Pembentukan karakter melalui pembiasaan
dalam kegiatan rutin di SDN Wedung 4 adalah sebagai berikut:
 Pembacaan Asmaul Husna
 Menghafal surat-surat pendek
 Sholat dhuhur berjamaah
 Upacara bendera setiap hari senin
 Berdoa sebelum dan sesudah belajar
 Lihat sampah ambil (Lisa) dan memasukkan ke tempat
sampah.

24
 Pemeriksaan kebersihan badan serta pakaian sebelum masuk
kelas
 Membersihkan kelas serta halaman sebelum dan sesudah
belajar
 Membaca buku di perpustakaan

b. Terprogram
Adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik
pada tingkat kelas maupun tingkat sekolah.
 Kegiatan Keagamaan Pesantren kilat
 Pekan Kreatifitas dan olahraga
 Peringatan Hari Besar Nasional
 Karyawisata, darmawisata, study tour
 Pekan Olahraga antar kelas
 Bina Olimpiade MIPA

c. Spontan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja,tanpa
dibatasi oleh ruang.
 Membiasakan memberi salam
 Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
 Membiasakan antri
 Membiasakan membantu teman yang kena musibah
 Berdiskusi dengan baik dan benar

3. Kegiatan Keteladanan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja
yang lebih mengutamakan pemberian contoh dari guru dan pengelola
pendidikan yang lain kepada siswanya.
a. Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga sekolah
b. Mentaati tata tertib yang berlaku di sekolah
c. Memberi contoh berpakaian rapih dan bersih

25
d. Memberi contoh tepat waktu dalam segala hal
e. Memberi contoh penampilan sederhana
f. Menanamkan budaya membaca
g. Memberi contoh tidak merokok dilingkungan sekolah
h. Memuji hasil kerja siswa yang baik

4. Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme


a. Peringatan Hari Kemerdekaan RI
b. Peringatan Hari Pahlawan
c. Peringatan Hari Pendidikan Nasional
 Seminar Pendidikan
 Bedah Buku

5. Pengembangan Potensi dan Ekpresi Diri


Pengembangan dan Potensi dan Ekspresi Diri yang dikembangkan di SDN
Wedung 4adalah keterampilan dalam mengoprasikan komputer dalam
kehidupan sehari-hari dengan mengunakan sofware-sofware yang disesuaikan
dengan kemampuan potensi sumber daya sekolah seperti :
a. Program Permainan Edukatif
b. Program Menggambar
c. Program Microsoft Office.

E. PENGATURAN BEBAN BELAJAR

 Beban belajar satuan pendidikan di SD Negeri Wedung 4 dengan


menggunakan sistem Paket. Sistem paket adalah sistem penyelenggaran
program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh
program pembelajaran yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai
dengan struktur kurikulum tingkat satuan pendidikan tersebut.
 Beban belajar setiap mata pelajaran adalah 35 menit. Beban
belajar tatap muka per minggu sebagai berikut Kelas I: 32 jam, Kelas II:

26
34 Jam, Kelas III : 36 jam dan Kelas IV-VI : 38 jam. Kelas I, II, IV, dan V
menggunakan pendektan pembelajaran tematik integratif.
 Secara rinci dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini!

Tabel 3 . Pengaturan Beban Belajar

Satu jam Waktu


Jumlah Jam Minggu Efektif
pembelajaran Pembelajaran
Kelas Pembelajaran Pertahun
tatap /Jam Per
Perminggu Ajaran
muka/menit Tahun
I 35 26-34 34-38 1140 jam
pembelajaran
(39900
menit)
II 35 28-36 34-38 1216 jam
pembelajaran
(41230
menit)
III 35 30-38 34-38 1292 jam
pembelajaran
(42560
menit)
IV 35 32-40 34-38 1368 jam
pembelajaran
(47880
menit)
V 35 32-40 34-38 1368 jam
pembelajaran
(47880
menit)
VI 35 32-40 34-38 1368 jam
pembelajaran
(47880
menit)

Beban belajar penugasan tersetruktur dan kegiatan mandiri tidak


berstruktur maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata
pelajaran yang bersangkutan.
Contoh mata pelajaran IPA dalam satu minggu 4 jam pelajaran Untuk
tatap muka 60 %
Contoh perhitungan pemberian tugas.

27
4 x 35 menit = 140 menit maka 40% penugasan yaitu 40% x 140 menit = 56
menit jadi untuk pemberian tugas hanya 56 menit per minggu.
Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah stara
dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktek di luar sekolah stara dengan
dua jam tatap muka.
Alokasi untuk pengembangan ekspresi dan potensi disesuaikan dengan
jenis pengembangan yang di pilih.

Penilaian
Sesuai Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 Penilaian pendidikan
sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian
diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, Penilaian tengah
semester (PTS) , Penilaian akhir semester (PAS), ujian tingkat kompetensi,
ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah,

F. KETUNTASAN BELAJAR

Ketuntasan Belajar didasarkan pada beberapa pertimbangan, diantaranya:


 Intake siswa (Input peserta didik),
 Kompleksitas masing-masing KD/Mata Pelajaran,
 Kemampuan daya dukung (sarpras dan SDM).
Berdasarkan pertimbangan tersebut maka ditentukan standar ketuntasan
belajar minimal di SD Negeri Wedung 4 sebagai berikut :

28
Tabel 4 . Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKB)

No. Mata Ketuntasan Belajar / Kelas


Pelajaran I II III IV V VI Rata2
1 PAdBP 75 70 75 70 70 70 70
2 PKn 71 70 70 70 70 70 70
3 Bhs. Indonesia 72 70 70 68 72 70 68
4 Matematika 69 70 65 65 70 70 65
5 IPA - - - 68 70 70 68
6 IPS - - - 70 70 70 70
7 SBdP 70 70 70 70 70 72 70
8 Penjok 72 75 75 70 75 72 70
9 Mulok (B.Jawa) 70 70 65 69 70 70 65
10 Mulok (S.S.J.) 75 70 65 65 70 71 65
11

Catatan: Diusahakan setiap tahun ketuntasan belajar mengalami


peningkatan sehingga 5 tahun kedepan untuk kelas 1 sampai
dengan kelas 6 ketuntasan belajar mendekati angka 75 %.

G. KENAIKAN KELAS

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Peserta didik
dinyatakan naik kelas apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
1). Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di kelas
yang diikuti, baik Standar Kompetensi maupun Kompetensi Dasar telah
memenuhi minimal 70 % dari SKBM.
2). Tidak terdapat nilai kurang (dibawah 70 ) lebih dari 3 mata pelajaran
untuk semua mata pelajaran pada semester yang diikuti
3). Memiliki nilai minimal Baik untuk aspek kepribadian, kelakuan dan
kerajinan pada semester yang diikuti.

29
4). Kehadiran siswa minimal 80 % hadir dan aktif mengikuti kegiatan belajar
mengajar (tidak termasuk apabila siswa sakit).
5). Nilai raport diambil dari nilai pegamatan, nilai harian, nilai tugas, nilai tes
tengah semester dan nilai akhir semester dijumlahkan untuk mencari nilai
rata-rata setiap siswa di Rdalam satu mata pelajaran, yang sesuai dengan
standar ketuntasan belajar .
6). Penentuan kenaikan kelas dilakukan oleh sekolah dalam suatu rapat
dewan guru dengan mempertimbangkan SKBM, Sikap/Budi Pekerti dan
kehadiran siswa yang bersangkutan.

H. KELULUSAN

Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 pasal 72 ayat 1, peserta didik dinyatakan


lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah :
1). Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2). Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan;
3). Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
tehnologi;
4). Lulus Ujian Nasional.

I. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP

Pendidikan kecakapan hidup di SD Negeri Wedung 4adalah pengenalan dan


penggunaan komputer. Program ini diberikan pada kelas V dan VI dengan
asumsi pada semester tersebut sekolah telah memiliki fasilitas pendukung yang
dibutuhkan. Adapun Program pembelajaran sebagai berikut :

30
Tabel 5 . Program Pembelajaran Komputer

KELAS MATERI
III-IV 1. Pengenalan Bagian-bagian Komputer
2. Menghidupkan dan mematikan dengan urutan
yang benar.
3. Games
V-VI 1. Mengetik Huruf dan Angka
2. Mengetik Surat
3. Games

J. PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGULAN LOKAL DAN GLOBAL

Program ini diberikan materi berupa keterampilan membatik . Adapun program


untuk masing-masing jenjang kelas adalah sebagai berikut
Tabel 6. Program Keterampilan Lokal dan Global Membatik
KELAS Materi
IV Memperkenalkan bahan-bahan yang dipergunakan untuk
membatik
Mengenalkan motif batik
Membuat tiruan motif batik di kertas
Membuat batik teknik tutup celup
V Memperkenalkan bahan-bahan yang dipergunakan untuk
membatik
Mengenalkan motif batik
Membuat tiruan motif batik di kertas
Membuat batik teknik sablon
VI Memperkenalkan bahan-bahan yang dipergunakan untuk
membatik
Mengenalkan motif batik
Membuat tiruan motif batik di kertas
Membuat batik teknik melukis

K. PEMBINAAN NASIONALISME DAN KARAKTER BANGSA

1. Pengantar
 Nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa &negara
sendiri.(KBBI). Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan
mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bhs. Inggris "nation")

31
dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok
manusia (wikipedia) .
 Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang
terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan ( virtues) yang diyakini
dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap,
dan bertindak (Puskur 2010)
 Pembinaan nasionalisme dan karakter bangsa melalui jalur pendidikan di
Sekolah Dasar bertujuan untuk menanamkan dan mengembangkan nilai-
nilai: (1) Kesadaran Berbangsa dan Bernegara, (2) Kecintaan Terhadap
Tanah Air, (3) Keyakinan pada Pancasila sebagai Ideologi, Dasar, dan
Falsafah Negara, (4) Kerelaan Berkorban untuk Bangsa dan Negara, dan (5)
Kemampuan Awall Bela Negara.
 Pembinaan karakter utama ada 5 yaitu Religius, Nasionalis, Mandiri,
Gotong Royong, dan Integritas.
 Pembinaan karakter yang dikembangkan meliputi 18 nilai, dan nilai-nilai
yang tertuang pada butir-butir Pancasila. Adapun 18 nilai selengkapnya
adalah:
1. Relegius 10. Semangat kebangsaan
2. Jujur 11. Cinta Tanah Air
3. Toleransi 12. Menghargai Prestasi
4. Disiplin 13. Bersahabat
5. Kerja keras 14. Cinta Damai
6. Kreatif 15. Gemar membaca
7. Mandiri 16. Peduli Lingkungan
8. Demokratis 17. Peduli sosial
9. Rasa Ingin Tahu 18. Tanggung jawab
 Aktivitas pembinaan dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai
nasionalisme dalam Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang relevan.
Jadi, nasionalisme tidak berdiri sebagai mata pelajaran tersendiri, namun
“dititipkan” pada mata pelajaran yang relevan. Melalui pola ini, anak

32
diharapkan memahami nilai-nilai nasionalisme secara alamiah, tanpa
disadari, dan tanpa terkesan sebagai suatu indoktrinasi.
 Aktivitas pembiasaan dilakukan dengan membiasakan peserta didik
bersikap dan berperilaku yang mencerminkan semangat nasionalisme.
Misalnya, berdisiplin, tertib, cinta kebersihan, setia kawan, peduli pada
sesama, hormat pada guru/orang tua, rajin belajar, giat bekerja, dan nilai-
nilai lain yang relevan. Melalui strategi ini, diharapkan anak tidak hanya
memahami nilai dan makna nasionalisme, tapi lebih jauh anak mampu
mengamalkan/membiasakan semangat nasionalisme itu dalam perilakunya
sehari-hari, baik di sekolah maupun di masyarakat.

L. BACA TULIS QUR’AN


Sebagai indikator Kabupaten Demak yang relegius, pemerintah
Kabupaten Demak menetapkan Baca Tulis Qur’an (BTQ) sebagai muatan lokal
tambahan yang diberikan mulai kelas I sampai kelas VI dengan alokasi waktu
1 jam pelajaran per minggu. Penyajian dapat diberikan oleh guru Pendidikan
Agama Islam atau guru lain yang secara khusus ditunjuk untuk itu.
Melalui upaya ini diharapkan setiap lulusan SD/MI mampu membaca
dan menulis Alqur’an dengan benar dan mampu menggunakannya untuk
berbagai kepentingan.

33
BAB IV
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

A. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar
Kompetensi Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik
yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau
jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang
dikelompokkan ke dalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus
dipelajari peserta didik untuk suatujenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
Kompetensi Inti harus menggambarkankualitas yang seimbang antara pencapaian
hard skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising
element) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti
merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal
Kompetensi Dasar. Organisasivertikal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara
konten Kompetensi Dasar satukelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di
atasnya sehingga memenuhi prinsipbelajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang
berkesinambungan antara konten yangdipelajari peserta didik. Organisasi
horizontal adalah keterkaitan antara kontenKompetensi Dasar satu mata
pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari matapelajaran yang berbeda
dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses
saling memperkuat.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu
berkenaan dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial
(Kompetensi Inti 2), pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan penerapan
pengetahuan (Kompetensi Inti 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dari
Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran
secara integratif. Kompetensi yangberkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial
dikembangkan secara tidak langsung(indirect teaching) yaitu pada waktu peserta

34
didik belajar tentang pengetahuan (Kompetensi Inti 3) dan penerapan
pengetahuan (Kompetensi Inti 4).
Tabel 4 :
Kompetensi Ini Kelas I,II,III
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS I DAN KELAS II KELAS III
1. Menerima dan menjalankan ajaran 1. Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,


tanggung jawab, santun, peduli, dan tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, dan guru dengan keluarga, teman, tetangga,
dan guru.

3. Memahami pengetahuan faktual 3. Memahami pengetahuan faktual


dengan cara mengamati [mendengar, dengan cara mengamati
melihat, membaca] dan menanya [mendengar, melihat, membaca]
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dan menanya berdasarkan rasa ingin
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan tahu tentang dirinya, makhluk
kegiatannya, dan benda-benda yang ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
dijumpainya di rumah dan di sekolah benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat
bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual


dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam bahasa yang jelas, logis, dan
dalam karya yang estetis, dalam sistematis, dalam karya yang
gerakan yang mencerminkan anak estetis dalam gerakan yang
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan anak sehat, dan
mencerminkan perilaku anak beriman dalam tindakan yang mencerminkan
dan berakhlak mulia. perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.

35
Tabel 5 :
Kompetensi Inti Kelas IV,V,VI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS IV KELAS V DAN VI
1. Menerima, menghargai, dan 1. Menerima, menghargai, dan
menjalankan ajaran agama yang menjalankan ajaran agama yang
dianutnya . dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,


tanggung jawab, santun, peduli, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi percaya diri, dan cinta tanah air
dengan keluarga, teman, tetangga, dalam berinteraksi dengan
dan guru. keluarga, teman, tetangga, dan
guru.
3. Memahami pengetahuan faktual 3. Memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan konseptual dengan cara
[mendengar, melihat, membaca] mengamati dan mencoba
dan menanya berdasarkan rasa [mendengar, melihat, membaca]
ingin tahu tentang dirinya, makhluk serta menanya berdasarkan rasa
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, ingin tahu secara kritis tentang
dan benda-benda yang dijumpainya dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
di rumah, sekolah, dan tempat kegiatannya, dan benda-benda
bermain. yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dalam bahasa yang jelas, logis, dan dan konseptual dalam bahasa
sistematis, dalam karya yang estetis yang jelas, logis, dan sistematis,
dalam gerakan yang mencerminkan dalam karya yang estetis dalam
anak sehat, dan dalam tindakan gerakan yang mencerminkan anak
yang mencerminkan perilaku anak sehat, dan dalam tindakan yang
beriman dan berakhlak mulia. mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap
kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau
kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang
bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi
tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik,
kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai
sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu

36
diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada
filosofi esensialisme dan perenialisme.
Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang dikembangkan dari
berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut filosofi
rekonstruksi sosial, progresif atau pun humanisme. Karena filosofi yang dianut
dalam kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi
maka nama mata pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan
dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah filosofi esensialisme dan
perenialisme.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap
kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap
mata pelajaran tercantum pada Lampiran 1A s.d. Lampiran 9 yang mencakup:
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA,
IPS, Seni Budaya dan Prakarya, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan,
serta Daftar Tema dan Alokasi Waktunya.

37
BAB V

PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU,


PENDEKATAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK

A. PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATED (TERPADU)


Kurikulum SDN Wedung 4menggunakan pendekatan pembelajaran
tematik integratif dari kelas I sampai kelas VI. Pembelajaran tematik integratif
merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai
kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema.
Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi
sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan
integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan. Tema merajut makna
berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar
secara parsial. Dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yang
utuh kepada peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang
tersedia.
Dalam pembelajaran tematik integratif, tema yang dipilih berkenaan
dengan alam dan kehidupan manusia. Untuk kelas I, II, dan III, keduanya
merupakan pemberi makna yang substansial terhadap mata pelajaran PPKn,
Bahasa Indonesia, Matematika, Seni-Budaya dan Prakarya, serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Di sinilah Kompetensi Dasar dari IPA dan
IPS yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki peran penting
sebagai pengikat dan pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya.
Dari sudut pandang psikologis, peserta didik belum mampu berpikir
abstrak untuk memahami konten mata pelajaran yang terpisah kecuali kelas
IV, V, dan VI sudah mulai mampu berpikir abstrak. Pandangan psikologi
perkembangan dan Gestalt memberi dasar yang kuat untuk integrasi
Kompetensi Dasar yang diorganisasikan dalam pembelajaran tematik. Dari
sudut pandang transdisciplinarity maka pengotakan konten kurikulum secara
terpisah ketat tidak memberikan keuntungan bagi kemampuan berpikir
selanjutnya.

38
Di bawah ini adalah tema-tema yang telah disiapkan untuk peserta
didik Sekolah Dasar kelas I, II, II, IV, V dan VI pada Kurikulum 2013.
Tabel 6.
Tema-Tema di Sekolah Dasar

KELAS I KELAS IV
1. Diriku 1. Indahnya
2. Kegemaranku Kebersamaan
3. Kegiatanku 2. Selalu
4. Keluargaku Berhemat Energi
5. Pengalamanku 3. Peduli
6. Lingkungan Bersih dan Sehat Makhluk Hidup
7. Benda, Binatang dan Tanaman di 4. Berbagai
Sekitar Pekerjaan.
8. Peristiwa alam 5. Menghargai
Jasa Pahlawan
6. Indahnya
Negeriku
7. Cita-citaku
8. Daerah
Tempat Tinggalku
9. Makanan
Sehat dan Bergizi

KELAS II KELAS V
1. Hidup Rukun 1. Benda-benda di Lingkungan
2. Bermain di Lingkunganku Sekitarku
3. Tugasku Sehari-hari 2. Peristiwa dalam Kehidupan
4. Aku dan Sekolahku 3. Kerukunan dalam bermasyarakat
5. Hidup Bersih dan Sehat 4. Sehat itu Penting
6. Air, Bumi, dan Matahari 5. Bangga sebagai Bangsa
7. Merawat Hewan dan Tumbuhan Indonesia
6. Organ Tubuh Manusia dan

39
Hewan

8. Keselamatan di Rumah dan 7. Sejarah Peradaban Indonesia

Perjalanan 8. Ekosistem
9. Akrab dengan Lingkungan

KELAS III KELAS VI


1. Sayangi Hewan dan Tumbuhan di
Sekitar
2. Pengalaman yang Mengesankan
3. Mengenal Cuaca dan Musim 1. Selamatkan makhluk hidup
4. Ringan Sama Dijinjing Berat Sama 2. Persatuan dalam perbedaan
Dipikul 3. Tokoh dan Penemu
5. Mari Kita Bermain dan Berolahraga 4. Globalisasi
6. Indahnya Persahabatan 5. Wirausaha
7. Mari Kita Hemat Energi untuk 6. Kesehatan masyarakat
Masa Depan
8. Berperilaku Baik dalam Kehidupan
Sehari-hari
9. Menjaga Kelestarian Lingkungan

B. PENDEKATAN SAINTIFIK (ILMIAH)


Menurut Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 lampiran IV, proses
pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:

1. Mengamati;

2. Menanya;

3. Mengumpulkan informasi/eksperimen;

4. Mengasosiasikan/mengolah informasi; dan

5. Mengkomunikasikan.

Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan


belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:

Tabel 7:

Keterkaitan antara Langkah Pembelajarandengan Kegiatan Belajar dan Maknanya

40
Langkah Kompetensi yang
Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, Melatih kesungguhan,
melihat (tanpa atau dengan alat) ketelitian, mencari
informasi
Menanya Mengajukan pertanyaan tentang Mengembangkan
informasi yang tidak dipahami dari kreativitas, rasa ingin tahu,
apa yang diamati atau pertanyaan kemampuan merumuskan
untuk mendapatkan informasi pertanyaan untuk
tambahan tentang apa yang membentuk pikiran kritis
diamati yang perlu
(dimulai dari pertanyaan faktual untuk hidup cerdas dan
sampai ke pertanyaan yang belajar sepanjang hayat
bersifat hipotetik)
Mengumpulkan - melakukan eksperimen Mengembangkan sikap
informasi/ teliti, jujur,sopan,
- membaca sumber lain selain
eksperimen menghargai pendapat
buku teks
orang lain, kemampuan
- mengamati objek/ kejadian/ berkomunikasi,
- aktivitas menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi
- wawancara dengan narasumber melalui berbagai cara yang
dipelajari,
mengembangkan
kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
Mengasosiasikan/ - mengolah informasi yang sudah Mengembangkan sikap
dikumpulkan baik terbatas dari jujur, teliti, disiplin, taat
mengolah
hasil kegiatan aturan, kerja keras,
informasi
mengumpulkan/eksperimen mau kemampuan menerapkan
pun hasil dari kegiatan prosedur dan kemampuan
mengamati dan kegiatan berpikir induktif serta
mengumpulkan informasi. deduktif dalam
menyimpulkan .
- Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan.
Mengkomunikasi Menyampaikan hasil pengamatan, Mengembangkan sikap
kesimpulan berdasarkan hasil jujur, teliti, toleransi,
41
Langkah Kompetensi yang
Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
kan analisis secara lisan, tertulis, atau kemampuan berpikir
media lainnya sistematis,
mengungkapkan pendapat
dengan
singkat dan jelas, dan
mengembangkan
kemampuan berbahasa
yang baik dan benar.

C. PENILAIAN AUTENTIK (RESPONSIF)


Penilaian autentik mengharuskan pembelajaran yang autentik pula.
Menurut Ormiston, belajar autentik mencerminkan tugas dan pemecahan
masalah yang diperlukan dalam kenyataannya di luar sekolah. Penilaian
autentik terdiri dari berbagai teknik penilaian. Pertama, pengukuran langsung
keterampilan peserta didik yang berhubungan dengan hasil jangka panjang
pendidikan seperti kesuksesan di tempat kerja. Kedua, penilaian atas tugas-
tugas yang memerlukan keterlibatan yang luas dan kinerja yang kompleks.
Ketiga, analisis proses yang digunakan untuk menghasilkan respon peserta
didik atas perolehan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang ada.

Penilaian autentik akan bermakna bagi guru untuk menentukan cara-cara


terbaik agar semua siswa dapat mencapai hasil akhir, meski dengan satuan
waktu yang berbeda. Konstruksi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
dicapai melalui penyelesaian tugas di mana peserta didik telah memainkan
peran aktif dan kreatif. Keterlibatan peserta didik dalam melaksanakan tugas
sangat bermakna bagi perkembangan pribadi mereka.

Dalam pembelajaran autentik, peserta didik diminta mengumpulkan informasi


dengan pendekatan scientific, memahami aneka fenomena atau gejala dan
hubungannya satu sama lain secara mendalam, serta mengaitkan apa yang
dipelajari dengan dunia nyata yang ada di luar sekolah.

42
Dalam rangka melaksanakan penilaian autentik yang baik, guru
harus memahami secara jelas tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, guru harus
bertanya pada diri sendiri, khususnya berkaitan dengan: (1) sikap,
pengetahuan dan keterampilan apa yang akan dinilai; (2) fokus penilaian
akan dilakukan, misalnya, berkaitan dengan sikap, pengetahuan dan
keterampilan; dan (3) tingkat pengetahuan apa yang akan dinilai, seperti
penalaran, memori, atau proses. Bentuk-Bentuk Penilaian Autentik Yang Di
Kembangkan

1. Penilaian Sikap

a. Observasi

b. Penilaian Diri

c. Penilaian Antarteman

d. Jurnal Catatan Guru

2. Penilaian Pengetahuan

a. Tes Tulis

b. Tes Lisan

c. Penugasan

3. Penilaian Keterampilan

a. Penilaian Kinerja

b. Penilaian Proyek

c. Penilaian Portopolio

43
BAB VI
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran


peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif
dan hari libur. Penyusunan kalender pendidikan di SDN Wedung 4Tahun
pelajaran 2020/2021didasarkan pada Kalender Pendiidkan Nasional dan
Kalender Pendidikan Kabupaten Demak, serta memperhatikan Rapat Sekolah
yang dihadiri Dewan Guru.

A. MINGGU EFEKTIF KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR :


Minggu Efektif dalam 1 tahun pelajaran 2019/2020= 34 minggu dengan
rincian

1. Juli 2020 : 2 minggu 7. Januari 2021 : 4 minggu


2. Agustus 2020 : 4 minggu 8. Februari 2021 : 4 minggu
3. September 2020: 3 minggu 9. Maret 2021 : 3 minggu
4. Oktober 2020 : 4 minggu 10. April 2021 : 2 minggu
5. November 2020 : 4 minggu 11. Mei 2021 : 2 minggu
6. Desember 2020 : 1 minggu 12. Juni 2021 : 1 minggu
Jumlah : 34 minggu
B. JAM EFEKTIF :

44
No. Kegiatan Alokasi Keterangan
Waktu
1 Minggu Efektif Belajar 34 Minggu Digunakan untuk kegiatan
pembelejaran efektif
2 Jeda Tengah 2 Minggu 4 (empat) harisetiap
Semeseter semester
3 Libur akhir semester 1 2 Minggu Digunakan untuk koreksi
TKM dan pembuatan
raport smt 1
4 Libur Akhir Semester 2 3 Minggu Digunakan untuk
penyiapan kegiatan dan
administrasi akhir tahun
pelajaran

5 Hari Libur Keagamaan 2-4 Disesuaikan dengan hari


Minggu libur nasional
6 Hari libur umum / Maks 5 Disesuaikan dengan
nasional Minggu Peraturan Pemerintah
7 Hari libur khusus Maks 1 Sesuai dengan kebutuhan
Minggu dengan catatan tidak
mengurangi jam belejar
efektif
8 Kegiatan Khusus Maks 3 Digunakan untuk kegiatan
Sekolah/Madrasah Minggu yang diprogramkan secara
khusus oleh sekolah tanpa
mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran
efektif.

C. ANALISA HARI BELAJAR EFEKTIF TAHUN PELAJARAN 2020/2021


Jumlah
BULAN

Selasa

Jumat
Kamis

Sabtu
Senin

Rabu

Hari

KEGIATAN
SMT

Juli 2 2 2 3 2 2 13 * 13 Awal belajar semester I


* 13 - 15 Hari-hari Pertama Msk Sekolah

* 17 Agustus Hari kemerdekaaan


RI
Agustus 4 4 4 3 3 5 23 * 20 Tahun Baru Hijriyah

September 3 4 4 3 3 3 20 * 7 -12 PTS 1

45
*1 Hari Kesaktian Pancasila
* 28 Hari Sumpah pemuda
Oktober 4 4 4 3 5 5 25 * 29 maulud Nabi Muhammad SAW

Semester I
Nopember 5 3 4 4 4 4 24 * 10 Upacara Hari Pahlawan

Desember* 1 1 1 1 1 1 - 5 * 1- 12 PAS 1
* 14-18 Remedial/Persiapan raport
* 19 Pembagian raport
* 24 Cuti bersama sebelum hari
Raya Natal
* 25 Libur Natal
* 21 -31 Libur Akhir Semester 1

JUMLAH : 19 18 19 17 18 19 110

*1 Libur umum ( Tahun Baru


Masehi)
Januari 4 4 4 4 4 5 25
* 2 Hari Pertama Masuk Semester
Genab
Februari 4 4 4 4 3 4 23 * 12 Tahun Baru Imlek 2571
* 1 – 6 PTS 2
* 11 Libur Umum ( isro’ mi’roj)
* 7-10 Jeda UTS
Maret 3 3 3 2 3 3 20 * 14 Hari Besar agama Nyepi
* 3 – 8 Perkiraan US/UN
* 2 Hari Besar Agama Wafat Isa
Almasih
* 21 Hari Kartini
* 26 – 31 Perkiraan USBN
April 3 2 1 4 3 4 17 * 13 – 14 Perkiraan libur puasa
* 3-8 Perkiraan USBN
* 2 Hari Pendidikan Nasional
* 20 Hari Kebangkitan Nasional
* 13 Kenaikan Isa Almasih
* 14 – 15 Cuti Bersama sebelum
Hari Raya Idul Fitri
* 15 - 20 Cuti Bersama setelah
Hari Raya Idul Fitri
* 26 libu hari Raya Waisak
Mei 3 2 1 1 2 2 11

*1 Libur Umum Hari Libur


Juni 1 1 1 1 2 2 8 Pancasila
* 02 -12 PAS
* 14 -18 Remedial/enrichment
* 19 Penerimaan Raport
* 22 – 11 Juli Libur Akhir Tahun

JUMLAH 18 16 14 16 17 10 101

JUMLAH
37 34 33 33 35 39 211
SMT I + II

46
D. KEGIATAN UMUM :

No Bulan KEGIATAN PENANGGUNG


JAWAB
1 Juli  Evaluasi Program SDN Wedung 4
 Penyusunan Program
 PPD
 Penyusunan RKAS/Program BOS
 Melaksanakan KBM
2 Agustus  Melaksanakan KBM
 Peringatan Hari Pramuka SDN Wedung 4
 Peringatan HUT Prok. Kem RI
 Melaksanakan kegiatan Ramadhan
3 September  Melaksanakan KBM SDN Wedung 4
 Supervisi PBM/Administrasi
4 Oktober  Melaksanakan KBM SDN Wedung 4
 TKM Tengah Semester
 Jeda / Keg. Tengah Semester
5 Nopember  Melaksanakan KBM SDN Wedung 4
 Diklat peningkatan mutu guru
 Studi banding
6 Desember  Melaksanakan KBM SDN Wedung 4
 Tes Semester I
 Remedian/Enrichment semester 1
7 Januari  Melaksanakan KBM SDN Wedung 4
 Penentuan peserta lomba
 Pembinaan siswa
 Kegiatan Zarkasi Sekolah
8 Februari  Melaksanakan KBM SDN Wedung 4
 Mengikuti Lomba Porseni / LMP
9 Maret  Melaksanakan KBM SDN Wedung 4
 Mengikuti Lomba Mapel, Mapsi,
Olympiade Mipa, Popda dan Seni
10 April  Melaksanakan KBM SDN Wedung 4
 Mengikuti Lomba Mapel, Mapsi,
Olympiade Mipa, Popda dan Seni
 Melaksanakan try out kelas VI

11 Mei  Melaksanakan KBM SDN Wedung 4
 Melaksanakan UASBN
 Melaksanakan try out kelas VI
 TKD Kelas III
12 Juni  Melaksanakan KBM SDN Wedung 4
 Tes Kemampuan Dasar kelas III
 TKM semester 2

47
 Penyelesaian Administrasi USEK
 Penyerahan Buku Raport
 Penyerahan Siswa Kelas VI
 Libur Akhir TA / Semester 2
 Perhitungan RAPBS
 Kegiatan gugus

E. URAIAN KALENDER PENDIDIKAN 2020/2021


BULAN TANGGAL KEGIATAN PENANGGUNG
JAWAB
Juli 03 – 05  PPD 2020/2021 SDN Wedung 4
7  Pembagian Tugas
13 – 15  Hari pertama masuk sekolah
(MPLS : Masa pengenalan
Lingkungan Sekolah).
31  Hari Raya Idul Adha
Agust 14  Upacara Hari Pramuka SDN Wedung 4
17  Upacara HUT Kemerdekaan RI
20  Tahun Baru Hijriyah

Septem 7 - 12  PTS 1 SDN Wedung 4


14 - 19  Kegiatan Jeda Semester
Oktb 1  Hari Kesaktian Pancasila SDN Wedung 4
28  HariHari Sumpah pemuda
29  Maulid Nabi Muhammad SAW

Nopb 10  Upacara hari Pahlawan SDN Wedung 4

Desb 1 – 12  PAS SDN Wedung 4
14 -18  Remedial / Persiapan raport
19  Pembagian raport
21 – 30  Libur Semester gasal
24  Cuti Bersama
25  Libur Natal
Janr 1  Libur Tahun Baru 2021 SDN Wedung 4
2  Hari Pertama masuk semester
2
Febr 12  Libur Tahun Baru Imlek SDN Wedung 4
Maret 11  Hari Besar Isro’ Mi’roj SDN Wedung 4

48
14  Hari Raya Nyepi
1-6  PTS II

April 2  Wafat isa Almasih SDN Wedung 4
13 – 14  Libur awal Romadhon 1441
21  Peringatan RA. Kartini
26 - 31  Perkiraan US

Mei 3-8  Libur awal Romadhon 1441 SDN Wedung 4
2  Hari Pendidikan Nasional
14 - 20  Hari Raya Idul Fitri ( 1 Syawal
1442 H )
20  Peringatan Harkitnas
26  Kenaikan Isa Almasih
24 - 30  Perkiraan PPDB
Juni 1  Hari Lahir Pancasila SDN Wedung 4
2 - 12  PAT
14 – 18  Kegiatan Remidi dan
Pengayaan
19  Penerimaan raport
 Libur akhir semester Genab
21 – 30 tahun pelajaran 2020/2021
Juli 12 Juli  Permulaan tahun pelajaran SDN Wedung 4
2021/2022

49
BAB VII
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kurikulum SD Negeri Wedung 4berisi tentang visi dan misi serta tujuan
sekolah; struktur dan muatan kurikulum; kalender pendidikan; dan format
silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
2. Kurikulum SD Negeri Wedung 4dikembangkan oleh sekolah dengan
mempertimbangkan kondisi daerah, sekolah dan peserta didik.
3. Pelaksanaan akan belajar efektif dan memerlukan dukungan dan kerjasama
yang baik dari seluruh unsur yang terlibat dalam pengelolaan sekolah.
4. Dengan diselesaikannya Kurikulum ini, maka SD Negeri Wedung 4Kecamatan
Wedung telah memiliki acuan untuk menyelenggarakan kegiatan belajar
mengajar Tahun Pelajaran 2019/2020
5. Kekurangan yang masih terdapat pada kurikulum ini akan dievaluasi dan
ditindaklanjuti untuk menyempurnakan kurikulum ini, sekurang-kurangnya
setelah berjalan selama 3 tahun.
6. Pada akhirnya semoga kurikulum ini yang sudah kami kembangkan dapat
dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.

B. Saran

50
Kurikulm SD Negeri Wedung 4Tahun Pelajaran 2020/2021yang
dikembangkan oleh Tim Pengembang kurikulum ini belum sempurna, oleh karena
itu masih perlu kritik, masukan atau saran yang bersifat positif membangun untuk
pengembangan dan kesempurnaan kurikulum ini. Sedangkan pihak sekolah dapat
mengembangkan kurikulum ini lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik sekolah.

1. SK TIM PENGEMBANGAN KURIKULUM


2. BERITA ACARA RAPAT DAN DAFTAR HADIR PEMBENTUKAN TIM
PENGEMBANG KURIKULUM
3. BERITA DAN DAFTAR HADIR PENYUSUNAN DOKUMEN KTSP

51
PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK
UPTD DIBUD KECAMATAN WEDUNG
SEKOLAH DASAR NEGERI WEDUNG 4
Dukuh Tambak Seklenting, Kecamatan Wedung Kabupaten Demak,
Kode Pos: 59554

SURAT KEPUTUSAN
SEKOLAH DASAR NEGERI WEDUNG 4

Nomor : 421.2/058/2020

Tentang :

TIM PENGEMBANG KURIKULUM SEKOLAH


SD NEGERI WEDUNG 4
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Menimbang : a. Bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disusun oleh


Sekolah melalui Tim pengembangan kurikulum sesuai
dengan perkembangan, potensi, kebutuhan dan
kemampuan peserta didik di lingkungan.
b. Bahwa dalam rangka memperlancar pelaksanaan proses
belajar mengajar di SDN Wedung 4 perlu ditetapkan
Kurikulum yang mengacu kepada pedoman penyusunan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.’

Memperhatikan : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

52
Pendidikan Nasional Pasal 35 – 38.
2. PP. No. 19 Tahun 2005 Pasal 16
3. Permendiknas No. 23 Tahun 2006 Tentang Standar Isi.
4. Permendiknas No. 23 Tahun 2006 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan.
5. Permendiknas No. 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan
Permendiknas No. 22 dan 23 Tahun 2006.
6. Panduan Penyusunan KTSP yang dikeluarkan oleh BNSP

Mengingat : Saran dan usul peserta rapat Tim Pengembangan Kurikulum


Sekolah SDN Ngawen

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : Membentuk tim pengembang kurikulum SDN Wedung 4
sebagaimana terdapat pada lampiran Surat Keputusan ini.
KEDUA : Segala biaya yang timbul akibat keputusan ini dibebankan
kepada anggaran yang sesuai.
KETIGA : Apabila ternyata dikemudian hari terdapat kekeliruan pada
keputusan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Wedung
Pada Tanggal : 16 Juni 2020
Kepala SDN Wedung 4

EKO AMBARWATI, S.Pd.SD


NIP. 19701001 199903 2 003

53
LAMPIRAN SK SDN WEDUNG 4
TENTANG : TIM PENGEMBANG KURIKULUM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN SDN WEDUNG 4
NOMOR : 241.2/78/2020
TANGGAL : 16 Juni 2020

TEAM PENGEMBANG KURIKULUM SD NEGERI WEDUNG 4


TAHUN PELAJARAN 2019/2020

JABATAN
NO NAMA KETERANGAN
DALAM TIM
1 Ali Imron, S.Pd.M.Pd Pelindung Ka UPTD DIKBUD
2 Sri Harwanto, S.Pd. M.Pd Pengarah Pengawas SD
3 Jamaludin Malik Nara Sumber Kepala Desa/Tokoh
4 Nuryanto, S.Pd.SD Nara Sumber Pengawas SD
5 Eko Ambarwati, S.Pd.SD Ketua Kepala SDN Wedung 4
6 Hambali Wakil ketua Ketua Komite
7 Maryana, S.Pd Sekretaris Guru
8 Supardi Bendahara Guru
9 Agus Salim, S.Pd.SD Anggota Guru
10 Kusmiyatun, S.Pd Anggota Guru
11 Ikromah, S.Pd.SD Anggota Guru
12 Cipto Utomo, S.Pd.SD Anggota Guru
13 Imawati, S.HI Anggota Guru

Wedung, 16 Juni 2020

Ketua Komite SDN Wedung 4

HAMBALI Eko Ambarwati, S.Pd.SD


NIP.19701001 199903 2003

54
PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK
UPTD DIBUD KECAMATAN WEDUNG
SEKOLAH DASAR NEGERI WEDUNG 4
Dukuh Tambak Seklenting, Kecamatan Wedung Kabupaten Demak,
Kode Pos: 59554

Nomor : 005/060/2020 Kepada :


Lamp. : - Yth 1. Kep.UPTD Dikbud Kec. Wedung
Perihal : Undangan 2. Pengawas Sekolah
3. Komite Sekolah
4. Guru dan Staf SDN Wedung 4
di
Tempat

Dengan Hormat,
Kami mengundang kepada Bapak/Ibu dan Saudara dalam
rapat Penyusunan Kurikulum SDN Wedung 4 tahun pelajaran
2020/2021 yang akan dilaksanakan pada :

Hari, Tanggal : Sabtu, 11 Juli 2020


Pukul : 09 .00 s/d selesai
Tempat : SDN Wedung 4
Acara : Penetapan Kurikulum Sekolah

Karena pentingnya acara , diharap dengan sangat kepada


Bapak/Ibu dan Saudara untuk dapat hadir tepat waktu dan atas
partisipasi dan kehadirannya kami menyampaikan terima kasih.

Wedung, 10 Juli 202


Kepala SDN Wedung 4

EKO AMBARWATI, S.Pd.SD


NIP. 19701001 199903 2 003

55
PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK
UPTD DIBUD KECAMATAN WEDUNG
SEKOLAH DASAR NEGERI WEDUNG 4
Dukuh Tambak Seklenting, Kecamatan Wedung Kabupaten
Demak, Kode Pos: 59554

BERITA ACARA
PENETAPAN KURIKULUM SDN WEDUNG 4
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Pada hari ini Sabtu tanggal sebelas bulan Juli tahun dua ribu dua puluh
bertempat di SD Negeri Wedung 4telah dilaksanakan rapat Penyusunan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada SDN Wedung 4 tahun pelajaran
2020/2021 yang dihadiri oleh Kepala UPTD, Pengawas, segenap dewan guru.
Berdasarkan Pertimbangan dan Masukan dari segenap stake holders SDN
Wedung 4 1 yang meliputi :
1. Berlakunya Kurikulum 2013 untuk kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6.
2. Penggunaan perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 untuk kelas yang
melaksanakan.
3. Pelaksanaan Penyusunan Kurikulum SD Negeri Wedung 4dialokasikan
dari Dana Sekolah yang berasal dari BOS dan sumbangan wali murid.
4. Semua Guru wajib membuat Dokumen 2 dan 3 berupa Silabus dan RPP
untuk mengembangkan Kurikulum SDN Wedung 4sesuai dengan
perkembangan abad 21, Penguatan Pendidikan Karakter, dan Gerakan
Literasi Sekolah.
Demikian berita acara ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Menyetujui Wedung, 11 Juli 2020
Ketua Komite Kepala SDN Wedung 4

H A M B A LI Eko Ambarwati, S.Pd.SD


NIP. 19701001 199903 2 003

56
PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK
UPTD DIKBUD KECAMATAN WEDUNG
SEKOLAH DASAR NEGERI WEDUNG 4
Dukuh Tambak Seklenting, Kecamatan Wedung Kabupaten Demak,
Kode Pos: 59554

DAFTAR HADIR
TIM PENYUSUN KURIKULUM SD NEGERI WEDUNG 4
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Sabtu, 11 Juli 2020

JABATAN
NO NAMA TANDA TANGAN
DALAM TIM
1 Ali Imron, S.Pd.M.Pd Pelindung 1
2 Sri Harwanto, S.Pd. M.Pd Pengarah 2
3 Jamaludin Malik Nara Sumber 3
4 Nuryanto, S.Pd.SD Nara Sumber 4
5 Eko Ambarwati, S.Pd.SD Ketua 5
6 Hambali Wakil ketua 6
7 Maryana, S.Pd Sekretaris 7
8 Supardi Bendahara 8
9 Agus Salim, S.Pd.SD Anggota 9
10 Kusmiyatun, S.Pd Anggota 10
11 Ikromah, S.Pd.SD Anggota 11
12 Cipto Utomo, S.Pd.SD Anggota 12
13 Imawati, S.HI Anggota 13

Menyetujui Wedung, 11 Juli


2020
Ketua Komite Kepala SDN Wedung 4

H A M B A LI Eko Ambarwati, S.Pd.SD


NIP. 19701001 199903 2 003

NOTULEN RAPAT PENYUSUNAN


57
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

ACARA :
1. Pembukaan
2. Prakata dari SDN Wedung 4
3. Pengarahan dari Bapak Pengawas Dabin I
4. Pembahasan inti
5. Lain – lain
6. Penutup

Ad. 1. Pembukaan
Acara pembukaan dibuka oleh pembawa acara Ibu Zurika Fitriyaningsih,
S.Pd. tepat pukul 09.00 WIB, dengan bacaan Al Fatehah.

Ad. 2 Prakata dari SDN Wedung 4


Disampaikan oleh Ibu Eko Ambarwati, S.Pd.SD selaku SDN Wedung 4 SD
Negeri Wedung 4. Dalam prakata tersebut disampaikan beberapa hal
antara lain :

a. Ucapan terima kasih kepada seluruh peserta rapat yang dapat hadir
untuk memenuhi undangan pihak sekolah/madrasah, termasuk
pengurus komite SDN Wedung 4;
b. Informasi tentang Keberadaan SDN Wedung 4(Sumber daya manusia,
sarana prasarana, kurikulum, kesiswaan, hubungan masyarakat, dll)
c. Informasi tentang Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan yang mengamanatkan Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah
disusun oleh satuan pendidikan yang mengacu kepada Standar Isi
dan Standar Kelulusan serta berpedoman kepada panduan yang
disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP);
d. Potensi-potensi yang ada dijadikan sebagai kekuatan dan Kelemahan-
kelemahan yang dimiliki hendaknya dijadikan sebagai tantangan

58
untuk mengoptimalkan dalam perumusan penyusnan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SDN Wedung 4.
e. KTSP merupakan jantung seluruh kegiatan proses belajar mengajar
dalam kurun waktu tertentu. Begitu pula KTSP merupakan pedoman
sekaligus sebagai barometer efektivitas dan keberhasilan proses
belajar mengajar.
f. Sehubungan hal tersebut, Kepala Madrasah menghendaki adanya
kesungguhan dalam penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP);
RAPAT PENYUSUNAN KURIKULUM : (Dipimpim oleh Kepala Sekolah)
Adapun hal-hal penting yang dibicarakan dalam kegiatan rapat
penyusunan KTSP SDN Wedung 4adalah sebagai berikut :
1. Kepala Sekolah memberikan tugas kepada Tim Penyusun Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SDN Wedung 4 untuk
melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut :
1.1 Mengindentifikasi Standar Isi (Permendiknas No. 22 Tahun 2006)
dan Standar Lulusan (Permendiknas No. 23 Tahun 2006) sebagai
acuan dalam penyusunan KTSP;
1.2 Menganalisis kondisi yang ada di satuan pendidikan yang
meliputi : Peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana
dan prasarana, biaya dan program-pram yang dikembangkan oleh
satuan pendidikan;
1.3 Menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan
lingkungan sekitar, yaitu : komite sekolah, Dinas Pendidikan /
Departemen Agama, asosiasi profesi, dunia industri dan dunia
kerja, sumber daya alam dan sosial budaya;
1.4 Pengembangan visi, misi, tujuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulum, beban belajar, penilaian, kalender pendidikan, dan hal
lain yang berkaitan dengan merancang penyusunan kurikulum;
1.5 Pengembangan silabus dan RPP. 2. Peserta rapat berdiskusi
sesuai dengan arahan yang disampaikan oleh kepala, yaitu yang

59
berkaitan dengan :  Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi yang mencakup : o Kerangka dasar dan
struktur kurikulum; o Beban belajar bagi peserta didik; o KTSP
yang akan dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan
panduan penyusunan KTSP; o Kalender pendidikan; o Lingkup
materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai
kompetensi lulusan minimal.
g. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) yang mencakup : o Standar kompetensi lulusan
minimal satuan pendidikan dasar dan menengah; o Standar
kompetensi lulusan minimal kelompok mata pelajaran; o Standar
kompetensi lulusan minimal mata pelajaran.  Menganalisis kondisi
yang ada pada SDN Wedung 4mengenai : peserta didik, pendidik dan
tenaga kependidikan, sarpras, pendanaan, dan berbagai program
yang dikembangkan; termasuk  Menganalisis peluang dan
tantangan yang ada pada SDN Wedung 4baik dari intern maupun
ekstern. 3. Semua peserta rapat sepakat bahwa dalam penyusunan
Silabus dan RPP untuk Tahun Pelajaran 2020/2021 tetap masih
mengacu dan menggunakan Sialbus dan RPP Tahun Pelajaran
sebelumnya.
rAd. 3 Pengarahan dari Pengawas SD Dabin I ( Sri Harwanto, S Pd..Pd)
a. Ibu Pengawas SD Dabin I, mengucapakan terima kasih kepada
sekolah, yang telah berupaya menyelenggarakan rapat pembentukan
panitia tim pengembang sekolah ini.
b. Untuk menjamin terjadinya peningkatan kinerja dan pelaksanaannya
dalam wadah tim pengembang sekolah.
c. pembentukan Tim Pengembang Sekolah harus segera dibentuk atau
disesuaikan mengingat tuntutan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
(SMPM) dalam kontek Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), dengan
mengimplementasikan Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dan Monitoring
Sekolah di tingkat sekolah dan tingkat kota/kabupaten.

Ad. 4. Pembahasan inti

60
Pembahasan ini dipimpin oleh SDN Wedung 4
Di awali dari pembentukan Tim Pengembang Sekolah dengan susunan
sebagai berikut :

Pengarah/ Penasehat : Sri Harwanto, S.Pd. M.Pd (Pengawas SD )


Penanggung Jawab : Eko Ambarwati, S.Pd.SD ( Kepala Sekolah )
Ketua : Eko Ambarwati, S.Pd.SD ( SDN Wedung 4)
Sekretaris : Maryana, S.Pd.SD ( Guru )
Bendahara : Ikromah, S.Pd ( Guru)
Seksi :
1. Pengembangan Standar Isi : Kusmiyatun, S.Pd
2. Pengembangan Standar Proses: : Maryana, S.Pd
3. Pengembangan Standar : Agus Salim, S.Pd.SD
Kompetensi Kelulusan
4. Pengembangan Standar Pendidik : Cipto Utomo, S.Pd.SD
dan tenaga Kependidikan
5. Pengembangan Standar Sarana : Cipto Utomo, S.Pd.SD
dan Prasarana
Pengembangan Standar : Ikromah, S.Pd.SD
Pengelolaan
6. Pengembangan Standar : Supardi
Pembiayaan Imawati, S.HI
7. Pengembangan Standar Penilaian : Agus Salim, S.Pd.SD

Ad. 5 Lain –lain


a. Dari SDN Wedung 4:
- Dalam masa Pandemi covid-19 Ketika normal baru nanti,
anak-anak belajar bergantian, sistem sif demi jaga jarak,
tidak ada jam istirahat, jam tatap muka diperpendek
- Jika pemerintah memutuskan melanjutkan pembelajaran jarak
jauh (PJJ), para guru tidak boleh memindahkan sekolah ke
rumah. Perlu disusun jam pengajaran dengan para gurunya

61
sehingga tidak membebani siswa dan orangtua yang membantu
anaknya belajar di rumah.
- Pelaksanaan program unggulan SDN Wedung 4 yakni Lulus harus sudah
khatam Al-quran Juz Amma.
-
Ad. 6 Penutup
Rapat ditutup tepat pada pukul 11.30 WIB, dengan bacaan Hamdalah.

Wedung, 11 Juli 202


Kepala SDN Wedung 4

EKO AMBARWATI, S.Pd.SD


NIP. 19701001 199903 2 003

62

Anda mungkin juga menyukai