PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. DASAR
2
15. Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
sebagai acuan implementasi kurikulum 2013 untuk kelas 1, 2, 4, dan 5.
Permendiknas No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses untuk kelas 3
dan 6.
16. Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
sebagai acuan implementasi kurikulum 2013 untuk kelas 1, 2, 4, dan 5.
17. Permendiknas No. 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian
untuk kelas 3 dan 6.
18. Permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang KI dan KD sebagai
acuan implementasi kurikulum 2013 untuk kelas 1, 2, 4, dan 5.
19. Pergub No. 19 tahun 2014 tentang Mulok Bahasa Jawa
20. Inpres dan Peraturan Gubernur Jawa Tengah
Inpres Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pembangunan Nasional
yang dalamnya termuat pendidikan karakter. Peraturan gubernur yang
menjadi dasar bagi pembinaan nasionalisme adalah Keputusan Gubernur
Jawa Tengah Nomor 420/72/2010 tentang Pembentukan Tim Teknis
Pembinaan Nasionalisme Melalui Jalur Pendidikan tingkat Provinsi Jawa
Tengah.
3
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari standar nasional pendidikan
tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Kelulusan (SKL)
merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan
kurikulum.
1. belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. belajar untuk memahami dan menghayati
3. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif
4. belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
5. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses
belajar yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Kewenangan sekolah dalam menyusun kurikulum memungkinkan sekolah
menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah dan kondisi
daerah. Dengan demikian daerah dan atau sekolah memiliki cukup kewenangan
untuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan
pengalaman belajar, cara mengajar, dan menilai keberhasilan belajar mengajar.
1. Dari siswa diberi tahu menuju siswa mencari tahu; Pembelajaran mendorong
siswa menjadi pembelajar aktif, pada awal pembelajaran guru tidak berusaha
untuk meberitahu siswa karena itu materi pembelajaran tidak disajikan dalam
bentuk final. Pada awal pembelajaran guru membangkitkan rasa ingin tahu
siswa terhadap suatu fenomena atau akta lalu mereka merumuskan
4
ketidaktahuannya dalam bentuk pertanyaan. Jika biasanya kegiatan
pembelajaran dimulai dengan penyampaian informasi dari guru sebagai
sumber belajar, maka dalam pelaksanaan kurikulum 2013 kegiatan inti dimulai
dengan siswa mengamati fenomena atau fakta tertentu. Oleh karena itu guru
selalu memulai dengan menyajikan alat bantu pembelajaran untuk
mengembangkan rasa ingin tahu siswa dan dengan alat bantu itu guru
membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan bertanya.
2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka
sumber; Pembelajaran berbasis sistem lingkungan. Dalam kegiatan
pembelajaran membuka peluang kepada siswa sumber belajar seperti
informasi dari buku siswa, internet, koran, majalah, referensi dari
perpustakaan yang telah disiapkan. Pada metode proyek, pemecahan
masalah, atau inkuiri siswa dapat memanfaatkan sumber belajar di luar kelas.
Dianjurkan pula untuk materi tertentu siswa memanfaatkan sumber belajar di
sekitar lingkungan masyarakat. Tentu dengan pendekatan ini pembelajaran
tidak cukup dengan pelaksanaan tatap muka dalam kelas.
5
Semua materi pelajaran perlu diletakkan dalam sistem yang terpadu untuk
menghasilkan kompetensi lulusan. Oleh karena itu guru perlu merancang
pembelajaran bersama-sama, menentukan karya siswa bersama-sama, serta
menentukan karya utama pada tiap mata pelajaran bersama-sama, agar
beban belajar siswa dapat diatur sehingga tugas yang banyak, aktivitas yang
banyak, serta penggunaan waktu yang banyak tidak menjadi beban belajar
berlebih yang kontraproduktif terhadap perkembangan siswa.
6
sampai pada keterampilan berkomunikasi yang santun, keterampilan
menghargai pendapat dan yang lainnya.
12. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja
adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas. Prinsip ini menadakan bahwa
ruang belajar siswa tidak hanya dibatasi dengan dinding ruang kelas. Sekolah
dan lingkungan sekitar adalah kelas besar untuk siswa belajar. Lingkungan
sekolah sebagai ruang belajar yang sangat ideal untuk mengembangkan
7
kompetensi siswa. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya dapat
mengembangkan sistem yang terbuka.
14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa; cita-
cita, latar belakang keluarga, cara mendapat pendidikan di rumah, cara
pandang, cara belajar, cara berpikir, keyakinan siswa berbeda-beda. Oleh
karena itu pembelajaran harus melihat perbedaan itu sebagai kekayaan yang
potensial dan indah jika dikembangkan menjadi kesatuan yang memiliki unsur
keragaman. Hargai semua siswa, kembangkan kolaborasi, dan biarkan siswa
tumbuh menurut potensinya masing-masing dalam kolobarasi kelompoknya.
8
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN, VISI MISI DAN TUJUAN SEKOLAH
A. TUJUAN PENDIDIKAN
B. VISI SEKOLAH
9
7. Meningkat dalam sikap peduli terhadap lingkungan;
C. MISI SEKOLAH
1. Menanamkan keyakinan/aqidah melalui pengamalan ajaran agama yang
diwujudkan dalam mata pelajaran PAI, Pembiasaan, maupun keteladanan;
2. Melaksanakan pembelajaran agama di sekolah dengan menekankan pada
penerapan aqidah dalam kehidupan sehari-hari;
3. Membina budi pekerti dan kedisiplinan siswa melalui kegiatan pembiasaan
dan keteladanan;
4. Menyelenggarakan pembelajaran yang efektif berpola PAIKEM untuk
mengembangkan potensi akademik yang dimiliki siswa;
5. Membiasakan bersikap tanggung jawab terhadap tugas dan tata tertib di
sekolah;
6. Mengembangkan pengetahuan di bidang IPTEK, bahasa, olahraga, seni
budaya, seni islami sesuai dengan bakat, minat, dan potensi sisw melalui
kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan bakat dan minat siswa;
7. Menciptakan kondisi sekolah yang kondusif yang menunjang pelaksanaan
pembelajaran maupun pergaulan dan kerukunan di sekolah;
8. Melaksanakan gerakan peduli lingkungan secara berkala untuk menciptakan
lingkungan sekolah yang tertib, bersih, dan indah serta menanamkan sikap
peduli lingkungan pada warga sekolah.
D. TUJUAN SEKOLAH
10
3. Siswa memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan dan keterampilan
untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
4. Mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat dan kebudayaannya.
5. Siswa kreatif, terampil, mandiri dan bekerja untuk dapat
mengembangkan diri secara terus menerus.
E. MOTTO SEKOLAH
11
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan
kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan
dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar
yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan
standar kompetensi lulusan.
No Kelompok Cakupan
Mata Pelajaran
12
No Kelompok Cakupan
Mata Pelajaran
13
Tabel 2. Struktur Kurikulum SD Negeri Wedung 4
KELOMPOK B
1 Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5
Pendidikan Jasmani , Olah 4 4 4 4 4 4
2
Raga dan Kesehatan
3 Bahasa Jawa 2 2 2 2 2 2
Kelas I II III IV V VI
34 36 38 40 40 40
Jumlah jam pelajaran perminggu
4 4 4 4 4 4
Mata Pelajaran Agama
Mata pelajaran Matematika tema tema Tema mapel mapel mapel
Mata Pelajaran PJOK 4 4 4 4 4 4
Jumlah jam pelajaran tematik per 26 28 30 24 24 24
minggu
14
B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum 2013 SDN Wedung 4meliputi sejumlah mata
pelajaran yang kedalamanya merupakan beban belajar bagi siswa pada satuan
pendidikan. Muatan Kurikulum memuat sejumlah mata pelajaran dan muatan
lokal serta kegiatan pengembangan diri yang tidak termasuk kepada struktur
kurikulum dan diberikan diluar tatap muka. Di samping itu materi muatan lokal
dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Satandar
Nasional Pendidikan menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada
setiap satuan pendidikan diuntungkan dalam kompetensi pada setiap tingkat
dan semester sesuai dengan Satandar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang
dimaksud terdiri atas kompetensi dasar dam kompensi inti.
1. Mata Pelajaran
Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan
dibelajarkan kepada siswa sebagai beban belajar melalui metode dan
pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh
keleluasaan dan kedalaman pada masing-masing tingkat satuan
pendidikan.Metode dan pendekatan pada mata pelajaran tergantung pada
ciri khas dan karekteristik masing-masing mata pelajaran dengan
menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di sekolah.Sejumlah mata
pelajaran tersebut terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada
setaiap satua pendidikan.
1. Pendidikan Agama Islam
Tujuan :
Menumbuhkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman,
pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama
Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang
keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan
berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin
15
beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin,
bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial
serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
2. Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan:
Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, bertindak
secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, serta anti korupsi.
Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat
hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia
secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.
3. Bahasa Indonesia
Tujuan
Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika
yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis.
Menghargai dn bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan dan bahasa negara
Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan
tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.
Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
16
Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai
khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa
Indonesia dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 22 Tahun 2006.
4. Matematika
Tujuan:
Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan
antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau alogaritma, secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun
bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
Memecahkan maslah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model
dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat
dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri
dalam pemecahan masalah.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Matematika
dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 22 Tahun 2006.
17
5. Ilmu Pengetahuan Alam
Tujuan:
Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa berdasarkan keberadaan, kehidupan dan keteraturan alam
ciptanya-Nya.
Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep
IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi dan masyarakat.
Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memacahkan masalah dan membuat keputusan.
Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memlihara,
menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA dapat
dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
22 Tahun 2006.
18
Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan
bekompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,
nasional, dan global.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS dapat
dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
22 Tahun 2006.
19
Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi
nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga
dan kesehatan.
Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab,
kerjasama, percaya diri dan demokratis.
Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri
sendiri, orang lain dan lingkungan.
Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan
yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik
yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta
memiliki sikap yang positif.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan dapat dilihat pada
lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
2006.
C. MUATAN LOKAL
20
4. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat
dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan
lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
9. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38
minggu.
21
sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh
konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri
pribadi dan kehidupan sosial belajar,dan pengembangan karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif
seperti pada mata pelajaran. Tahapan Kegiatan Pengembangan Diri dilakukan
dengan cara :
a. Identifikasi
Daya dukung dan potensi
Bakat dan minat siswa.
b. Pemetaan
Jenis layanan pengembangan diri
Petugas yang melayani
Siswa yang dilayani
c. Program pencinta mata pelajaran dilakukan dengan cara penyusunan
Program (Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar yang
dikembangkan, Materi Pokok, Indikator, Kegiatan Pembelajaran, Alokasi
Waktu, Penilaian, dan Sumber Belajar).
Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
Monitoring Pelaksanan
Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
Analisis hasil penilaian (berbasis data, propesional, realitis, valid,
transparan dan akuntable)
Pelaporan : Umum dalam format raport
Rinci dalam buku laporan pengembangan diri.
Adapun kegiatan-kegiatan pengembangan diri seperti :
1. Kegiatan Ektrakurikuler
a. Kepramukaan
1) Sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi
2) Melatih siswa untuk trampil dan mandiri
22
3) Melatih siswa untuk mempertahankan hidup
4) Memiliki jiwa social dan peduli kepada orang lain
5) Memiliki sikap kerjasama kelompok
6) Dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat
b. Kegiatan Dokter Kecil
1) Praktik PPPK
2) Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain
3) Memiliki sikap kerjasama kelompok
4) Melatih siswa untuk cepat / tepat dalam memberi pertolongan
pertama
5) Membentuk piket UKS
c. Teknologi Komunikasi dan informasi (TIK)
1) Mengenal Teknologi Informasi
2) Memiliki sikap senang terhadap Teknologi Informasi
3) Berlatih Komputer
4) Praktek Komputer
d. Kegiatan Olahraga Seni dan Budaya
1) Pengembangan Olahraga Prestasi
2) Pengembangan seni baca al Quran dan Kaligrafi
Mekanisme Pelaksanaan Pengembangan Diri
a) Kegiatan Pengembangan Diri diberikan di luar jam pembelajaran
(ekstrakurikuler) dibina oleh Konselor, guru-guru yang memiliki
kualifikasi yang baik berdasarkan surat keputusan SDN Wedumg.
b) Jadwal Kegiatan
23
c) Alokasi Waktu
Untuk kelas 1 s.d 6 diberikan 2 jam pelajaran
Untuk kelas 6 diberi kegiatan Bimbingan Belajar secara intensif untuk
persiapan menghadapi UAS
d) Penilaian :
Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala
kepada sekolah dan orang tua dalam bentuk kualitatif :
Katagori Keterangan
A = 86 -100 Sangat Baik
B = 76 – 85 Baik
C = 56 -75 Cukup
D = 0 – 55 Kurang
2. Kegiatan Pembiasaan
Guna mengembangkan nilai religi, nilai-nilai sportifitas kehidupan
berbangsa dan bernegara pembentukan karakter siswa dilakukan
melalui :
a. Pembiasaan Rutin
Adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler, baik di kelas
maupun di sekolah.Pembentukan karakter melalui pembiasaan
dalam kegiatan rutin di SDN Wedung 4 adalah sebagai berikut:
Pembacaan Asmaul Husna
Menghafal surat-surat pendek
Sholat dhuhur berjamaah
Upacara bendera setiap hari senin
Berdoa sebelum dan sesudah belajar
Lihat sampah ambil (Lisa) dan memasukkan ke tempat
sampah.
24
Pemeriksaan kebersihan badan serta pakaian sebelum masuk
kelas
Membersihkan kelas serta halaman sebelum dan sesudah
belajar
Membaca buku di perpustakaan
b. Terprogram
Adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik
pada tingkat kelas maupun tingkat sekolah.
Kegiatan Keagamaan Pesantren kilat
Pekan Kreatifitas dan olahraga
Peringatan Hari Besar Nasional
Karyawisata, darmawisata, study tour
Pekan Olahraga antar kelas
Bina Olimpiade MIPA
c. Spontan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja,tanpa
dibatasi oleh ruang.
Membiasakan memberi salam
Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
Membiasakan antri
Membiasakan membantu teman yang kena musibah
Berdiskusi dengan baik dan benar
3. Kegiatan Keteladanan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja
yang lebih mengutamakan pemberian contoh dari guru dan pengelola
pendidikan yang lain kepada siswanya.
a. Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga sekolah
b. Mentaati tata tertib yang berlaku di sekolah
c. Memberi contoh berpakaian rapih dan bersih
25
d. Memberi contoh tepat waktu dalam segala hal
e. Memberi contoh penampilan sederhana
f. Menanamkan budaya membaca
g. Memberi contoh tidak merokok dilingkungan sekolah
h. Memuji hasil kerja siswa yang baik
26
34 Jam, Kelas III : 36 jam dan Kelas IV-VI : 38 jam. Kelas I, II, IV, dan V
menggunakan pendektan pembelajaran tematik integratif.
Secara rinci dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini!
27
4 x 35 menit = 140 menit maka 40% penugasan yaitu 40% x 140 menit = 56
menit jadi untuk pemberian tugas hanya 56 menit per minggu.
Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah stara
dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktek di luar sekolah stara dengan
dua jam tatap muka.
Alokasi untuk pengembangan ekspresi dan potensi disesuaikan dengan
jenis pengembangan yang di pilih.
Penilaian
Sesuai Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 Penilaian pendidikan
sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian
diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, Penilaian tengah
semester (PTS) , Penilaian akhir semester (PAS), ujian tingkat kompetensi,
ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah,
F. KETUNTASAN BELAJAR
28
Tabel 4 . Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKB)
G. KENAIKAN KELAS
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Peserta didik
dinyatakan naik kelas apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
1). Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di kelas
yang diikuti, baik Standar Kompetensi maupun Kompetensi Dasar telah
memenuhi minimal 70 % dari SKBM.
2). Tidak terdapat nilai kurang (dibawah 70 ) lebih dari 3 mata pelajaran
untuk semua mata pelajaran pada semester yang diikuti
3). Memiliki nilai minimal Baik untuk aspek kepribadian, kelakuan dan
kerajinan pada semester yang diikuti.
29
4). Kehadiran siswa minimal 80 % hadir dan aktif mengikuti kegiatan belajar
mengajar (tidak termasuk apabila siswa sakit).
5). Nilai raport diambil dari nilai pegamatan, nilai harian, nilai tugas, nilai tes
tengah semester dan nilai akhir semester dijumlahkan untuk mencari nilai
rata-rata setiap siswa di Rdalam satu mata pelajaran, yang sesuai dengan
standar ketuntasan belajar .
6). Penentuan kenaikan kelas dilakukan oleh sekolah dalam suatu rapat
dewan guru dengan mempertimbangkan SKBM, Sikap/Budi Pekerti dan
kehadiran siswa yang bersangkutan.
H. KELULUSAN
30
Tabel 5 . Program Pembelajaran Komputer
KELAS MATERI
III-IV 1. Pengenalan Bagian-bagian Komputer
2. Menghidupkan dan mematikan dengan urutan
yang benar.
3. Games
V-VI 1. Mengetik Huruf dan Angka
2. Mengetik Surat
3. Games
1. Pengantar
Nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa &negara
sendiri.(KBBI). Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan
mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bhs. Inggris "nation")
31
dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok
manusia (wikipedia) .
Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang
terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan ( virtues) yang diyakini
dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap,
dan bertindak (Puskur 2010)
Pembinaan nasionalisme dan karakter bangsa melalui jalur pendidikan di
Sekolah Dasar bertujuan untuk menanamkan dan mengembangkan nilai-
nilai: (1) Kesadaran Berbangsa dan Bernegara, (2) Kecintaan Terhadap
Tanah Air, (3) Keyakinan pada Pancasila sebagai Ideologi, Dasar, dan
Falsafah Negara, (4) Kerelaan Berkorban untuk Bangsa dan Negara, dan (5)
Kemampuan Awall Bela Negara.
Pembinaan karakter utama ada 5 yaitu Religius, Nasionalis, Mandiri,
Gotong Royong, dan Integritas.
Pembinaan karakter yang dikembangkan meliputi 18 nilai, dan nilai-nilai
yang tertuang pada butir-butir Pancasila. Adapun 18 nilai selengkapnya
adalah:
1. Relegius 10. Semangat kebangsaan
2. Jujur 11. Cinta Tanah Air
3. Toleransi 12. Menghargai Prestasi
4. Disiplin 13. Bersahabat
5. Kerja keras 14. Cinta Damai
6. Kreatif 15. Gemar membaca
7. Mandiri 16. Peduli Lingkungan
8. Demokratis 17. Peduli sosial
9. Rasa Ingin Tahu 18. Tanggung jawab
Aktivitas pembinaan dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai
nasionalisme dalam Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang relevan.
Jadi, nasionalisme tidak berdiri sebagai mata pelajaran tersendiri, namun
“dititipkan” pada mata pelajaran yang relevan. Melalui pola ini, anak
32
diharapkan memahami nilai-nilai nasionalisme secara alamiah, tanpa
disadari, dan tanpa terkesan sebagai suatu indoktrinasi.
Aktivitas pembiasaan dilakukan dengan membiasakan peserta didik
bersikap dan berperilaku yang mencerminkan semangat nasionalisme.
Misalnya, berdisiplin, tertib, cinta kebersihan, setia kawan, peduli pada
sesama, hormat pada guru/orang tua, rajin belajar, giat bekerja, dan nilai-
nilai lain yang relevan. Melalui strategi ini, diharapkan anak tidak hanya
memahami nilai dan makna nasionalisme, tapi lebih jauh anak mampu
mengamalkan/membiasakan semangat nasionalisme itu dalam perilakunya
sehari-hari, baik di sekolah maupun di masyarakat.
33
BAB IV
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
A. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar
Kompetensi Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik
yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau
jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang
dikelompokkan ke dalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus
dipelajari peserta didik untuk suatujenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
Kompetensi Inti harus menggambarkankualitas yang seimbang antara pencapaian
hard skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising
element) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti
merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal
Kompetensi Dasar. Organisasivertikal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara
konten Kompetensi Dasar satukelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di
atasnya sehingga memenuhi prinsipbelajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang
berkesinambungan antara konten yangdipelajari peserta didik. Organisasi
horizontal adalah keterkaitan antara kontenKompetensi Dasar satu mata
pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari matapelajaran yang berbeda
dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses
saling memperkuat.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu
berkenaan dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial
(Kompetensi Inti 2), pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan penerapan
pengetahuan (Kompetensi Inti 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dari
Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran
secara integratif. Kompetensi yangberkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial
dikembangkan secara tidak langsung(indirect teaching) yaitu pada waktu peserta
34
didik belajar tentang pengetahuan (Kompetensi Inti 3) dan penerapan
pengetahuan (Kompetensi Inti 4).
Tabel 4 :
Kompetensi Ini Kelas I,II,III
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS I DAN KELAS II KELAS III
1. Menerima dan menjalankan ajaran 1. Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya
35
Tabel 5 :
Kompetensi Inti Kelas IV,V,VI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS IV KELAS V DAN VI
1. Menerima, menghargai, dan 1. Menerima, menghargai, dan
menjalankan ajaran agama yang menjalankan ajaran agama yang
dianutnya . dianutnya.
B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap
kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau
kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang
bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi
tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik,
kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai
sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu
36
diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada
filosofi esensialisme dan perenialisme.
Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang dikembangkan dari
berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut filosofi
rekonstruksi sosial, progresif atau pun humanisme. Karena filosofi yang dianut
dalam kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi
maka nama mata pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan
dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah filosofi esensialisme dan
perenialisme.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap
kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap
mata pelajaran tercantum pada Lampiran 1A s.d. Lampiran 9 yang mencakup:
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA,
IPS, Seni Budaya dan Prakarya, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan,
serta Daftar Tema dan Alokasi Waktunya.
37
BAB V
38
Di bawah ini adalah tema-tema yang telah disiapkan untuk peserta
didik Sekolah Dasar kelas I, II, II, IV, V dan VI pada Kurikulum 2013.
Tabel 6.
Tema-Tema di Sekolah Dasar
KELAS I KELAS IV
1. Diriku 1. Indahnya
2. Kegemaranku Kebersamaan
3. Kegiatanku 2. Selalu
4. Keluargaku Berhemat Energi
5. Pengalamanku 3. Peduli
6. Lingkungan Bersih dan Sehat Makhluk Hidup
7. Benda, Binatang dan Tanaman di 4. Berbagai
Sekitar Pekerjaan.
8. Peristiwa alam 5. Menghargai
Jasa Pahlawan
6. Indahnya
Negeriku
7. Cita-citaku
8. Daerah
Tempat Tinggalku
9. Makanan
Sehat dan Bergizi
KELAS II KELAS V
1. Hidup Rukun 1. Benda-benda di Lingkungan
2. Bermain di Lingkunganku Sekitarku
3. Tugasku Sehari-hari 2. Peristiwa dalam Kehidupan
4. Aku dan Sekolahku 3. Kerukunan dalam bermasyarakat
5. Hidup Bersih dan Sehat 4. Sehat itu Penting
6. Air, Bumi, dan Matahari 5. Bangga sebagai Bangsa
7. Merawat Hewan dan Tumbuhan Indonesia
6. Organ Tubuh Manusia dan
39
Hewan
Perjalanan 8. Ekosistem
9. Akrab dengan Lingkungan
1. Mengamati;
2. Menanya;
3. Mengumpulkan informasi/eksperimen;
5. Mengkomunikasikan.
Tabel 7:
40
Langkah Kompetensi yang
Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, Melatih kesungguhan,
melihat (tanpa atau dengan alat) ketelitian, mencari
informasi
Menanya Mengajukan pertanyaan tentang Mengembangkan
informasi yang tidak dipahami dari kreativitas, rasa ingin tahu,
apa yang diamati atau pertanyaan kemampuan merumuskan
untuk mendapatkan informasi pertanyaan untuk
tambahan tentang apa yang membentuk pikiran kritis
diamati yang perlu
(dimulai dari pertanyaan faktual untuk hidup cerdas dan
sampai ke pertanyaan yang belajar sepanjang hayat
bersifat hipotetik)
Mengumpulkan - melakukan eksperimen Mengembangkan sikap
informasi/ teliti, jujur,sopan,
- membaca sumber lain selain
eksperimen menghargai pendapat
buku teks
orang lain, kemampuan
- mengamati objek/ kejadian/ berkomunikasi,
- aktivitas menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi
- wawancara dengan narasumber melalui berbagai cara yang
dipelajari,
mengembangkan
kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
Mengasosiasikan/ - mengolah informasi yang sudah Mengembangkan sikap
dikumpulkan baik terbatas dari jujur, teliti, disiplin, taat
mengolah
hasil kegiatan aturan, kerja keras,
informasi
mengumpulkan/eksperimen mau kemampuan menerapkan
pun hasil dari kegiatan prosedur dan kemampuan
mengamati dan kegiatan berpikir induktif serta
mengumpulkan informasi. deduktif dalam
menyimpulkan .
- Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan.
Mengkomunikasi Menyampaikan hasil pengamatan, Mengembangkan sikap
kesimpulan berdasarkan hasil jujur, teliti, toleransi,
41
Langkah Kompetensi yang
Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
kan analisis secara lisan, tertulis, atau kemampuan berpikir
media lainnya sistematis,
mengungkapkan pendapat
dengan
singkat dan jelas, dan
mengembangkan
kemampuan berbahasa
yang baik dan benar.
42
Dalam rangka melaksanakan penilaian autentik yang baik, guru
harus memahami secara jelas tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, guru harus
bertanya pada diri sendiri, khususnya berkaitan dengan: (1) sikap,
pengetahuan dan keterampilan apa yang akan dinilai; (2) fokus penilaian
akan dilakukan, misalnya, berkaitan dengan sikap, pengetahuan dan
keterampilan; dan (3) tingkat pengetahuan apa yang akan dinilai, seperti
penalaran, memori, atau proses. Bentuk-Bentuk Penilaian Autentik Yang Di
Kembangkan
1. Penilaian Sikap
a. Observasi
b. Penilaian Diri
c. Penilaian Antarteman
2. Penilaian Pengetahuan
a. Tes Tulis
b. Tes Lisan
c. Penugasan
3. Penilaian Keterampilan
a. Penilaian Kinerja
b. Penilaian Proyek
c. Penilaian Portopolio
43
BAB VI
KALENDER PENDIDIKAN
44
No. Kegiatan Alokasi Keterangan
Waktu
1 Minggu Efektif Belajar 34 Minggu Digunakan untuk kegiatan
pembelejaran efektif
2 Jeda Tengah 2 Minggu 4 (empat) harisetiap
Semeseter semester
3 Libur akhir semester 1 2 Minggu Digunakan untuk koreksi
TKM dan pembuatan
raport smt 1
4 Libur Akhir Semester 2 3 Minggu Digunakan untuk
penyiapan kegiatan dan
administrasi akhir tahun
pelajaran
Selasa
Jumat
Kamis
Sabtu
Senin
Rabu
Hari
KEGIATAN
SMT
45
*1 Hari Kesaktian Pancasila
* 28 Hari Sumpah pemuda
Oktober 4 4 4 3 5 5 25 * 29 maulud Nabi Muhammad SAW
Semester I
Nopember 5 3 4 4 4 4 24 * 10 Upacara Hari Pahlawan
Desember* 1 1 1 1 1 1 - 5 * 1- 12 PAS 1
* 14-18 Remedial/Persiapan raport
* 19 Pembagian raport
* 24 Cuti bersama sebelum hari
Raya Natal
* 25 Libur Natal
* 21 -31 Libur Akhir Semester 1
JUMLAH : 19 18 19 17 18 19 110
JUMLAH 18 16 14 16 17 10 101
JUMLAH
37 34 33 33 35 39 211
SMT I + II
46
D. KEGIATAN UMUM :
47
Penyelesaian Administrasi USEK
Penyerahan Buku Raport
Penyerahan Siswa Kelas VI
Libur Akhir TA / Semester 2
Perhitungan RAPBS
Kegiatan gugus
48
14 Hari Raya Nyepi
1-6 PTS II
April 2 Wafat isa Almasih SDN Wedung 4
13 – 14 Libur awal Romadhon 1441
21 Peringatan RA. Kartini
26 - 31 Perkiraan US
Mei 3-8 Libur awal Romadhon 1441 SDN Wedung 4
2 Hari Pendidikan Nasional
14 - 20 Hari Raya Idul Fitri ( 1 Syawal
1442 H )
20 Peringatan Harkitnas
26 Kenaikan Isa Almasih
24 - 30 Perkiraan PPDB
Juni 1 Hari Lahir Pancasila SDN Wedung 4
2 - 12 PAT
14 – 18 Kegiatan Remidi dan
Pengayaan
19 Penerimaan raport
Libur akhir semester Genab
21 – 30 tahun pelajaran 2020/2021
Juli 12 Juli Permulaan tahun pelajaran SDN Wedung 4
2021/2022
49
BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kurikulum SD Negeri Wedung 4berisi tentang visi dan misi serta tujuan
sekolah; struktur dan muatan kurikulum; kalender pendidikan; dan format
silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
2. Kurikulum SD Negeri Wedung 4dikembangkan oleh sekolah dengan
mempertimbangkan kondisi daerah, sekolah dan peserta didik.
3. Pelaksanaan akan belajar efektif dan memerlukan dukungan dan kerjasama
yang baik dari seluruh unsur yang terlibat dalam pengelolaan sekolah.
4. Dengan diselesaikannya Kurikulum ini, maka SD Negeri Wedung 4Kecamatan
Wedung telah memiliki acuan untuk menyelenggarakan kegiatan belajar
mengajar Tahun Pelajaran 2019/2020
5. Kekurangan yang masih terdapat pada kurikulum ini akan dievaluasi dan
ditindaklanjuti untuk menyempurnakan kurikulum ini, sekurang-kurangnya
setelah berjalan selama 3 tahun.
6. Pada akhirnya semoga kurikulum ini yang sudah kami kembangkan dapat
dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.
B. Saran
50
Kurikulm SD Negeri Wedung 4Tahun Pelajaran 2020/2021yang
dikembangkan oleh Tim Pengembang kurikulum ini belum sempurna, oleh karena
itu masih perlu kritik, masukan atau saran yang bersifat positif membangun untuk
pengembangan dan kesempurnaan kurikulum ini. Sedangkan pihak sekolah dapat
mengembangkan kurikulum ini lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik sekolah.
51
PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK
UPTD DIBUD KECAMATAN WEDUNG
SEKOLAH DASAR NEGERI WEDUNG 4
Dukuh Tambak Seklenting, Kecamatan Wedung Kabupaten Demak,
Kode Pos: 59554
SURAT KEPUTUSAN
SEKOLAH DASAR NEGERI WEDUNG 4
Nomor : 421.2/058/2020
Tentang :
52
Pendidikan Nasional Pasal 35 – 38.
2. PP. No. 19 Tahun 2005 Pasal 16
3. Permendiknas No. 23 Tahun 2006 Tentang Standar Isi.
4. Permendiknas No. 23 Tahun 2006 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan.
5. Permendiknas No. 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan
Permendiknas No. 22 dan 23 Tahun 2006.
6. Panduan Penyusunan KTSP yang dikeluarkan oleh BNSP
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : Membentuk tim pengembang kurikulum SDN Wedung 4
sebagaimana terdapat pada lampiran Surat Keputusan ini.
KEDUA : Segala biaya yang timbul akibat keputusan ini dibebankan
kepada anggaran yang sesuai.
KETIGA : Apabila ternyata dikemudian hari terdapat kekeliruan pada
keputusan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Wedung
Pada Tanggal : 16 Juni 2020
Kepala SDN Wedung 4
53
LAMPIRAN SK SDN WEDUNG 4
TENTANG : TIM PENGEMBANG KURIKULUM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN SDN WEDUNG 4
NOMOR : 241.2/78/2020
TANGGAL : 16 Juni 2020
JABATAN
NO NAMA KETERANGAN
DALAM TIM
1 Ali Imron, S.Pd.M.Pd Pelindung Ka UPTD DIKBUD
2 Sri Harwanto, S.Pd. M.Pd Pengarah Pengawas SD
3 Jamaludin Malik Nara Sumber Kepala Desa/Tokoh
4 Nuryanto, S.Pd.SD Nara Sumber Pengawas SD
5 Eko Ambarwati, S.Pd.SD Ketua Kepala SDN Wedung 4
6 Hambali Wakil ketua Ketua Komite
7 Maryana, S.Pd Sekretaris Guru
8 Supardi Bendahara Guru
9 Agus Salim, S.Pd.SD Anggota Guru
10 Kusmiyatun, S.Pd Anggota Guru
11 Ikromah, S.Pd.SD Anggota Guru
12 Cipto Utomo, S.Pd.SD Anggota Guru
13 Imawati, S.HI Anggota Guru
54
PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK
UPTD DIBUD KECAMATAN WEDUNG
SEKOLAH DASAR NEGERI WEDUNG 4
Dukuh Tambak Seklenting, Kecamatan Wedung Kabupaten Demak,
Kode Pos: 59554
Dengan Hormat,
Kami mengundang kepada Bapak/Ibu dan Saudara dalam
rapat Penyusunan Kurikulum SDN Wedung 4 tahun pelajaran
2020/2021 yang akan dilaksanakan pada :
55
PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK
UPTD DIBUD KECAMATAN WEDUNG
SEKOLAH DASAR NEGERI WEDUNG 4
Dukuh Tambak Seklenting, Kecamatan Wedung Kabupaten
Demak, Kode Pos: 59554
BERITA ACARA
PENETAPAN KURIKULUM SDN WEDUNG 4
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Pada hari ini Sabtu tanggal sebelas bulan Juli tahun dua ribu dua puluh
bertempat di SD Negeri Wedung 4telah dilaksanakan rapat Penyusunan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada SDN Wedung 4 tahun pelajaran
2020/2021 yang dihadiri oleh Kepala UPTD, Pengawas, segenap dewan guru.
Berdasarkan Pertimbangan dan Masukan dari segenap stake holders SDN
Wedung 4 1 yang meliputi :
1. Berlakunya Kurikulum 2013 untuk kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6.
2. Penggunaan perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 untuk kelas yang
melaksanakan.
3. Pelaksanaan Penyusunan Kurikulum SD Negeri Wedung 4dialokasikan
dari Dana Sekolah yang berasal dari BOS dan sumbangan wali murid.
4. Semua Guru wajib membuat Dokumen 2 dan 3 berupa Silabus dan RPP
untuk mengembangkan Kurikulum SDN Wedung 4sesuai dengan
perkembangan abad 21, Penguatan Pendidikan Karakter, dan Gerakan
Literasi Sekolah.
Demikian berita acara ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Menyetujui Wedung, 11 Juli 2020
Ketua Komite Kepala SDN Wedung 4
56
PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK
UPTD DIKBUD KECAMATAN WEDUNG
SEKOLAH DASAR NEGERI WEDUNG 4
Dukuh Tambak Seklenting, Kecamatan Wedung Kabupaten Demak,
Kode Pos: 59554
DAFTAR HADIR
TIM PENYUSUN KURIKULUM SD NEGERI WEDUNG 4
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Sabtu, 11 Juli 2020
JABATAN
NO NAMA TANDA TANGAN
DALAM TIM
1 Ali Imron, S.Pd.M.Pd Pelindung 1
2 Sri Harwanto, S.Pd. M.Pd Pengarah 2
3 Jamaludin Malik Nara Sumber 3
4 Nuryanto, S.Pd.SD Nara Sumber 4
5 Eko Ambarwati, S.Pd.SD Ketua 5
6 Hambali Wakil ketua 6
7 Maryana, S.Pd Sekretaris 7
8 Supardi Bendahara 8
9 Agus Salim, S.Pd.SD Anggota 9
10 Kusmiyatun, S.Pd Anggota 10
11 Ikromah, S.Pd.SD Anggota 11
12 Cipto Utomo, S.Pd.SD Anggota 12
13 Imawati, S.HI Anggota 13
ACARA :
1. Pembukaan
2. Prakata dari SDN Wedung 4
3. Pengarahan dari Bapak Pengawas Dabin I
4. Pembahasan inti
5. Lain – lain
6. Penutup
Ad. 1. Pembukaan
Acara pembukaan dibuka oleh pembawa acara Ibu Zurika Fitriyaningsih,
S.Pd. tepat pukul 09.00 WIB, dengan bacaan Al Fatehah.
a. Ucapan terima kasih kepada seluruh peserta rapat yang dapat hadir
untuk memenuhi undangan pihak sekolah/madrasah, termasuk
pengurus komite SDN Wedung 4;
b. Informasi tentang Keberadaan SDN Wedung 4(Sumber daya manusia,
sarana prasarana, kurikulum, kesiswaan, hubungan masyarakat, dll)
c. Informasi tentang Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan yang mengamanatkan Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah
disusun oleh satuan pendidikan yang mengacu kepada Standar Isi
dan Standar Kelulusan serta berpedoman kepada panduan yang
disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP);
d. Potensi-potensi yang ada dijadikan sebagai kekuatan dan Kelemahan-
kelemahan yang dimiliki hendaknya dijadikan sebagai tantangan
58
untuk mengoptimalkan dalam perumusan penyusnan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SDN Wedung 4.
e. KTSP merupakan jantung seluruh kegiatan proses belajar mengajar
dalam kurun waktu tertentu. Begitu pula KTSP merupakan pedoman
sekaligus sebagai barometer efektivitas dan keberhasilan proses
belajar mengajar.
f. Sehubungan hal tersebut, Kepala Madrasah menghendaki adanya
kesungguhan dalam penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP);
RAPAT PENYUSUNAN KURIKULUM : (Dipimpim oleh Kepala Sekolah)
Adapun hal-hal penting yang dibicarakan dalam kegiatan rapat
penyusunan KTSP SDN Wedung 4adalah sebagai berikut :
1. Kepala Sekolah memberikan tugas kepada Tim Penyusun Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SDN Wedung 4 untuk
melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut :
1.1 Mengindentifikasi Standar Isi (Permendiknas No. 22 Tahun 2006)
dan Standar Lulusan (Permendiknas No. 23 Tahun 2006) sebagai
acuan dalam penyusunan KTSP;
1.2 Menganalisis kondisi yang ada di satuan pendidikan yang
meliputi : Peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana
dan prasarana, biaya dan program-pram yang dikembangkan oleh
satuan pendidikan;
1.3 Menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan
lingkungan sekitar, yaitu : komite sekolah, Dinas Pendidikan /
Departemen Agama, asosiasi profesi, dunia industri dan dunia
kerja, sumber daya alam dan sosial budaya;
1.4 Pengembangan visi, misi, tujuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulum, beban belajar, penilaian, kalender pendidikan, dan hal
lain yang berkaitan dengan merancang penyusunan kurikulum;
1.5 Pengembangan silabus dan RPP. 2. Peserta rapat berdiskusi
sesuai dengan arahan yang disampaikan oleh kepala, yaitu yang
59
berkaitan dengan : Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi yang mencakup : o Kerangka dasar dan
struktur kurikulum; o Beban belajar bagi peserta didik; o KTSP
yang akan dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan
panduan penyusunan KTSP; o Kalender pendidikan; o Lingkup
materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai
kompetensi lulusan minimal.
g. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) yang mencakup : o Standar kompetensi lulusan
minimal satuan pendidikan dasar dan menengah; o Standar
kompetensi lulusan minimal kelompok mata pelajaran; o Standar
kompetensi lulusan minimal mata pelajaran. Menganalisis kondisi
yang ada pada SDN Wedung 4mengenai : peserta didik, pendidik dan
tenaga kependidikan, sarpras, pendanaan, dan berbagai program
yang dikembangkan; termasuk Menganalisis peluang dan
tantangan yang ada pada SDN Wedung 4baik dari intern maupun
ekstern. 3. Semua peserta rapat sepakat bahwa dalam penyusunan
Silabus dan RPP untuk Tahun Pelajaran 2020/2021 tetap masih
mengacu dan menggunakan Sialbus dan RPP Tahun Pelajaran
sebelumnya.
rAd. 3 Pengarahan dari Pengawas SD Dabin I ( Sri Harwanto, S Pd..Pd)
a. Ibu Pengawas SD Dabin I, mengucapakan terima kasih kepada
sekolah, yang telah berupaya menyelenggarakan rapat pembentukan
panitia tim pengembang sekolah ini.
b. Untuk menjamin terjadinya peningkatan kinerja dan pelaksanaannya
dalam wadah tim pengembang sekolah.
c. pembentukan Tim Pengembang Sekolah harus segera dibentuk atau
disesuaikan mengingat tuntutan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
(SMPM) dalam kontek Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), dengan
mengimplementasikan Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dan Monitoring
Sekolah di tingkat sekolah dan tingkat kota/kabupaten.
60
Pembahasan ini dipimpin oleh SDN Wedung 4
Di awali dari pembentukan Tim Pengembang Sekolah dengan susunan
sebagai berikut :
61
sehingga tidak membebani siswa dan orangtua yang membantu
anaknya belajar di rumah.
- Pelaksanaan program unggulan SDN Wedung 4 yakni Lulus harus sudah
khatam Al-quran Juz Amma.
-
Ad. 6 Penutup
Rapat ditutup tepat pada pukul 11.30 WIB, dengan bacaan Hamdalah.
62